Você está na página 1de 11

Analisis Beam Akibat Beban Merata, Terpusat, dan Momen Pada kasus ini adalah beam terdiri dari

2 keypoint dengan panjang L = 8000 mm diberi beban gabungan yaitu beban merata Q = 15 kN/m, beban terpusat P = 8000 N, dan momen M = 20 kN.m (berlawanan arah jarum jam). Diketahui Modulus Young (E) = 200000 Mpa dan Possions Ratio () = 0,3. Luas penampang 400000 mm2 (penampang 800 mm x 500 mm). Momen Inersia 2,13.1010 mm4 dan tinggi beam 800 mm.

8 kN 20 kN.m

15 kN/m

2m

1m

2m

3m

Langkah- langkah pengerjaan : 1. Memberikan Judul Analisis Klik file-change title (muncul kotak dialog change title). Pada [/TITLE] Enter new title isikan Analisis Beam Akibat Beban Terpusat, Merata, dan Momen, lalu klik OK. 2. Pilih Preferences pilih Structural pilih h-method OK 3. Memilih jenis elemen yang digunakan Klik preprocessor element type add/edit/delete klik add

Dalam kasus ini dipilih structural mass Beam dan jenis 2D elastic 3, lalu klik OK, klik Close. 4. Memberikan luas penampang beam Pilih Preprocessor Real Constant add/edit/delete add OK Pada baris AREA isiskan 400000, pada baris IZZ isikan 2,13.1010, pada baris Height isikan 800 OK Close.

5. Memberikan properties material Pilih Preprocessor Material Props Material Models Structural Linear Elastic isotropic Kemudian pada baris EX isikan 200000 sebagai nilai modulus elastisitas dan pada baris PRXY isikan 0,3 sebagai nilai Possions Ratio lalu klik OK.

6. Memberikan 2 keypoint berdasarkan panjang beam Pilih preprocessor modeling create keypoints in active CS. Pada NPT Keypoint number isikan 1 (titik 1), pada X,Y,Z Location in active CS isikan koordinat titik-1 tersebut yaitu x = 0, y = 0, kemudian klik Apply, kemudian pada NPT Keypoint number isikan 2 (titik 2), pada X,Y,Z Location in active CS isikan koordinat titik-2 yaitu x = 8000, y = 0, kemudian klik OK.

7. Menggambar garis dengan menghubungkan kedua titik Pilih preprocessor modeling create - lines lines straight line, kemudian klik titik-1 dan klik titik-2 OK.

8. Memberi Jarak Mesh Pilih Meshing size cntrls ManualSize Lines All lines dan isikan pada kolom size 500.

9. Menampilkan beam yang sudah di mesh Pilih Preprocessor meshing mesh lines pick all Untuk memberikan nomor node klik PlotCtrls Numbering pada Node numbers diposisikan on. 10. Memberikan tumpuan pada beam di titik 1 dan titik 12 Pilih Solution Define Loads Apply Structural Displacement On Keypoints, lalu klik titik-1 dan pilih UX dan UY dan pada Dispalcement value isi nol (0), klik Apply

Pilih Solution Define Loads Apply Structural Displacement On Nodes, lalu klik titik 12 dan pilih UY dan pada Displacement value isi nol (0).

11. Memberikan beban merata sepanjang 3000 mm dari kanan tumpuan roll Pilih Solution Define Loads Apply Structural Pressure On Beams, lalu klik 6 elemen garis klik OK, lalu pada baris Pressure value at node I isikan 15 kN/m = 15 N/mm, kemudian klik OK.

12. Memberikan beban terpusat pada node 8 Pilih Solution Define Loads Apply Structural Force/Momen On Nodes, lalu klik node 8 lalu klik OK, kemudian pada baris Direction of force/momen pilih FY dan pada baris value isi -8000 lalu klik OK.

13. Memberikan beban Momen pada node 6

Pilih Solution Define Loads Apply Structural Force/Momen On Nodes, lalu pada baris Direction of force/momen pilih MZ dan pada baris value isikan -20000 (searah jarum jam) lalu klik OK.

14. Menjalankan Program Pilih Solution Solve Current LS OK

15. Melihat besar reaksi yang terjadi pada tumpuan Pilih General Postproc List Result Reaction Solu, pilih All Item klik OK.

Besar reaksi pada tumpuan 1 dan tumpuan 2 (node 12) masing-masing adalah -10304 N dan 63304 N pada arah sumbu Y. Total besar gaya tumpuan adalah 53000 N. 16. Menampilkan Displacement untuk setiap titik pada struktur Pilih General Postproc List Result Nodal Solution DOF Solution Displacement vector sum OK.

Pada node 6 yang mendapat beban Momen terjadi defleksi sebesar 0,017925 mm Pada node 8 yang mendapat beban Terpusat terjadi defleksi sebesar 0,020842 mm Pada node 15 yang mendapat beban Merata terjadi defleksi sebesar 0,047729 mm Defleksi terbesar terjadi pada node 2 yaitu sebesar 0,10586 mm. 17. Menampilkan Contour defleksi struktur Pilih General Postproc Plot Result Contour Plot Nodal Solu DOF Solution Displacement vector sum OK.

18. Menampilkan besar gaya aksial yang terjadi pada beam Pilih General Postproc Element Table Define Table Add, pada baris AVPRIN isikan 0 (nol), pada baris user label for item isikan AXForce, yaitu label gaya aksial pilih By Sequence num NIMSC, isikan 1, OK.

Untuk melihat besar gaya aksial, pilih General Postproc Element Table List Elem Table Klik AXForce OK. 19. Menampilkan Bentuk Deformasi Beam Akibat Beban Pilih General Postproc Plot Result Deformed Shape Def + undeformed OK.

Você também pode gostar