Você está na página 1de 16

A. LOGAM GOLONGAN ALKALI 1.

SIFAT-SIFAT Terletak di gol IA pada SPU, di alam tidak dijumpai dalam keadaan bebas (sangat reaktif) Na dan K banyak terdapat di alam sebagai senyawa, sedangkan yang lain hanya sedikit. Energi ionisasi dan keelektronegatifannya kecil, Makin besar nomor atom makin kecil energi kohesinya sehingga bersifat lunak, reduktor kuat, larut dalam larutan amonia, nyala bunsen berwarna spesifik. Penyimpanan dalam minyak tanah / hidrokarbon yang inert (menghindari oksidasi O2). 2. PEMBUATAN ALKALI Dengan mereduksi oksidanya, atau dengan mengelektrolisis leburan garamnya. Natrium diperoleh dengan proses Down. Kalium diperoleh dengan mengalirkan uap natrium melalui leburan KCl. 3. PENGGUNAAN ALKALI Aliasi Na / K : pendingin reaktor atom, aliasi Li / Pb : pembungkus kabel lunak, Aliasi Li / Al : penambah daya tahan korosi aluminium, Rb dan Cs membentuk aliasi dengan Na dan K : sel fotolistrik, dan Na : mereduksi TiCl 4 menjadi logam Ti. 4. PERSENYAWAAN ALKALI NaCl : bahan pengawet dan pembuatan senyawa yang lain. NaOH (soda api) : pembuatan senyawa lain, bahan baku pembuatan sabun dan deterjen, dalam industri kertas, rayon dan serat. Na2CO3 (soda) : dalam industri kaca, kertas, detergen, untuk proteksi logam dan menurunkan kesadahan air. NaHCO3 (soda kue) : dalam pembuatan roti, menghilangkan bau tengik pada mentega, menghilangkan gom pada sutera, menghilangkan lilin dan lemak pada bulu wol, dan campuran bahan pemadam kebakaran.

B. LOGAM GOLONGAN ALKALI TANAH 1. SIFAT-SIFAT Terletak di gol IIA dalam SPU, di alam banyak dijumpai dalam bentuk senyawa. Bersifat sangat reaktif, namun < gol IA, reduktor kuat, nyala bunsen khas Elektropositif, makin besar nomor atom makin berkurang energi ionisasinya, keelektro-negatifan kecil, struktur tidak sama dalam satu golongan, energi kohesi besar sehingga sifat lebih keras dan titik lelehnya lebih tinggi > gol IA. Mudah bereaksi dengan O2 membentuk oksida, dengan air membentuk basa kecuali Be dan Mg akan membuat lapisan oksida yang melindungi terhadap reaksi selanjutnya, dengan asam encer membentuk garam dan membebaskan H2, Be bersifat amfoter, makin ke bawah hidroksidanya makin mudah larut, tetapi karbonat dan sulfatnya sebaliknya, kestabilan karbonat terhadap pemanasan makin bertambah. 2. PEMBUATAN ALKALI TANAH Magnesium diperoleh dengan proses Down : (1) mengendapkan sebagai Mg(OH)2, (2) diubah jadi MgCl2 dan dikristalkan sebagai MgCl2.6H2O (3) leburan kristal dielektrolisis. 3. PENGGUNAAN ALKALI TANAH Be : industri nuklir dan tabung sinar X, Mg : campuran pembuatan badan pesawat terbang dan mobil, pereaksi Grignard dan pereduksi, Ca : memperkeras timbal, dan senyawa alkali tanah banyak dipakai untuk campuran kembang api. Senyawa yang penting CaO (kapur tohor / gamping) dan Ca(OH) 2 : bahan baku industri, pengolahan air limbah dan air sadah, industri gula, dan pembuatan soda. CaCO3 : pada industri kertas, makanan dan gula, campurannya dengan MgCO3 dan Mg(OH)2 sebagai basa penetral asam lambung (antasida). CaSO4 (gips / batu tahu) : sebagai cetakan, pembalut tulang patah, pembuatan kapur tulis, bahan warna dalam industri cat. MgSO4.7H2O (garam inggris) : obat pencahar. C. UNSUR-UNSUR LOGAM PERIODA KETIGA

1. PENGERTIAN Terdiri dari 8 unsur, yaitu : Natrium (Na), Magnesium (Mg), Aluminium (Al), Silikon (Si), Phospor (P), Belerang / Sulfur (S), Klorin (Cl), dan Argon (Ar). Unsur Na, Mg, Al : logam, Si : metaloid (semi logam), P, S, Cl, Ar : non logam. 2. SIFAT-SIFAT Sifat Logam Dari kiri ke kanan, sifat logam unsur perioda ketiga semakin berkurang, karena elek-tronegativitasnya semakin besar, sehingga semakin mudah membentuk ion negatif. Titik leleh Na ke Si meningkat, pada P dan S menurun cukup drastik, karena adanya perbedaan struktur kristal padatan-padatan tersebut. Si titik lelehnya tertinggi karena mampu membentuk struktur kovalen raksasa. Sifat Reduktor dan Oksidator Dari kiri ke kanan harga energi ionisasi (EI) semakin besar, semakin sukar melepas elektron, sifat reduktornya semakin berkurang, sifat oksidator semakin bertambah. Na : reduktor terkuat, Cl : oksidator terkuat. Unsur-unsur perioda ketiga memiliki lebih dari satu biloks. Sifat Asam dan Basa Unsur-unsur perioda ketiga bisa bertindak sebagai asam maupun basa. Jika EI kecil unsur mudah melepas elektron, sehingga elektron memusat di sekililing atom O, menyebabkan atom O bersifat negatif. Sifat negatif O akan mengikat atom H yang bermuatan positif, sehingga terbentuklah ion OH -. 3. BEBERAPA UNSUR LOGAM PERIODA KETIGA DI ALAM Aluminium (Al) Sifat-sifat Aluminium Banyak terdapat di alam sebagai mineral, misal bauksit (Al 2O3.2H2O), kriolit (Na3AlF6), feldspar (K2O.Al2O3.3SiO2), dan tanah liat (Al2Si2O7.2H2O).

Sifatnya yang ringan banyak dimanfaatkan untuk peralatan rumah tangga, kerangka pesawat terbang dan bangunan modern. Berwarna putih mengkilat, daya hantar panas dan listrik yang baik, amfoter, tahan korosi (membentuk lapisan oksida, mencegah reaksi lebih lanjut), reduktor kuat. Pembuatan Aluminium Dibuat dari elektrolisis leburan Al2O3 dalam kriolit cair dengan elektroda C melalui 2 tahap : (1) pemurnian, diperoleh oksidanya, (2) Al 2O3 dicampur kriolit (menurunkan titik lebur dan sebagai pelarut) lalu dilebur dan dielektrolisis (Proses Hall-Heroult). Kegunaan Aluminium Bahan konstruksi bangunan, kendaraan bermotor, kapal laut, pesawat terbang Bahan peralatan dapur, seperti panci, sendok makan, dan sebagainya. Wadah kemasan biskuit, rokok, kembang gula, dan sebagainya. Tawas (KAl(SO4)2.12 H2O) untuk menjernihkan air. b. Silikon (Si) Sifat-sifat Silikon Di alam terdapat dalam bentuk senyawa silikat, seperti SiO 2 / pasir / kuarsa, tanah liat (Al2Si2O7.2H2O), juga pada asbes dan mika. Pembuatan Silikon Dibuat melalui reduksi SiO2 dengan C dalam tanur listrik, Si yang dihasilkan dimurnikan dengan menambahkan gas Cl 2, Gas SiCl4 yang dihasilkan direduksi dengan gas H2 (suhu tinggi), dan menghasilkan Si murni. Kegunaan Silikon Logam Si : bahan baku mikroprosesor ( mikrochip), kalkulator saku, dan baterai solar. SiO2 digunakan untuk membuat kaca (gelas). Tanah liat (Al2Si2O7.2H2O) digunakan untuk membuat semen Silikon karbida (SiC) digunakan sebagai bahan untuk gerinda pemotong Natrium silikat (Na2SiO3) sebagai bahan pengisi pembuatan sabun atau deterjen.

c. Phospor (P) Sifat-sifat Phospor Di alam terdapat sebagai batuan fosforit (Ca 3(PO4)2), fluoroapatit (CaF2.3Ca3(PO4)2). non logam yang cukup reaktif, tidak ditemukan dalam keadaan bebas. mempunyai beberapa allotrop, yaitu phospor putih dan phospor merah. Perbedaan keduanya adalah : Phospor putih titik leburnya rendah (44oC) dan terbakar pada titik leburnya beracun bercahaya (fosforesensi) larut dalam CS2 berbau ozon metastabil Phospor merah titik leburnya 59oC, dan terbakar di atas suhu 300oC. tidak beracun tidak bercahaya tidak larut dalam CS2 tidak berbau selalu stabil

Pembuatan Phospor Diperoleh melalui proses Wohler, hasilnya disimpan dalam air (mudah terbakar).

Persenyawaan Phospor Bereaksi dengan beberapa unsur membentuk senyawa : fosfida (Na3P dan Mg3P2). Bereaksi dengan H2 membentuk fosfin (PH3). Fosfida terhidrolisis membentuk fosfin. Senyawa yang penting : halida phospor, missal : PCl3 yang bereaksi dengan O2 membentuk phosporilklorida (POCl3) : bahan pemadam kebakaran. Oksida P : P2O3 dan P2O5 dapat membentuk dimer P4O6 dan P4O10 : bahan baku pembuatan pupuk, zat aditif makanan, dan detergen. H2PO4- dan HPO42- merupakan sistem buffer dalam darah. Kegunaan Phospor P merah tidak beracun, stabil : dalam pembuatan korek api dan kembang api. d. Belerang / Sulfur (S)

Sifat-sifat Belerang Di alam, sebagai unsur bebas maupun dalam senyawanya (sulfida dan sulfat). Memiliki 2 allotrop, belerang rhombis (), titik leleh 112,8oC dan belerang monoklin (), titik leleh 119,25oC. Pembuatan Belerang Dapat diperoleh dengan 2 cara, yaitu : (1) Cara Sisilia : S yang ada di permukaan tanah / batu dipanaskan hingga melebur dan terpisah dari batuan, lalu S dimurnikan dengan cara sublimasi. (2) Cara Frasch : S yang ada di dalam tanah (di bumi) disemprot dengan hembusan air panas ( 1700C) melalui pipa bor di bawah permukaan tanah, sehingga menekan S cair ke atas. S yang dihasilkan kemurniannya 99,5%. Persenyawaan Belerang Senyawa terpenting S : H2SO4, sebagai bahan baku pembuatan senyawa sulfat, membuat pupuk superphospat, dan elektrolit pada aki kendaraan bermotor. Asam sulfat dapat dibuat dengan 2 cara, yaitu : (1) Proses Kontak : bahan dasarnya gas SO 2, katalisator V2O5, suhu 400oC. Asam sulfat yang dihasilkan memiliki kadar 98%. (2) Proses Bilik Timbal : bahan dasarnya gas SO 2, katalisator uap nitroso (campuran NO dan NO2). H2SO4 yang dihasilkan memiliki kemurnian yang lebih rendah dari proses kontak yaitu 80%. Kegunaan Asam Sulfat Bahan baku pembuatan senyawa (NH 4)2SO4 / pupuk ZA, MgSO4 (obat pencahar), ZnSO4 (obat emesis / pembuat muntah), Al 2(SO4)3 / tawas, FeSO4.7H2O (bahan pembuat tinta), pupuk superphospat, elektrolit pada aki, dalam industri tekstil / bahan kulit / cat / obat-obatan. D. UNSUR LOGAM TRANSISI PERIODE KEEMPAT 1. PENGERTIAN

Terdiri dari unsur-unsur Scandium (Sc), Titanium (Ti), Vanadium (V), Kromium (Cr), Mangan (Mn), Besi (Fe), Kobalt (Co), Nikel (Ni), Tembaga (Cu) dan Seng (Zn). 2. SIFAT-SIFAT Sifat Umum Logam padat dan dapat menghantarkan arus listrik dan panas dengan baik. Membentuk senyawa yang pada umumnya berwarna, mempunyai beberapa biloks. Pada umumnya dapat membentuk senyawa kompleks, bersifat paramagnetik. Memiliki titik leleh > unsur golongan utama yang merupakan logam. Unsur transisi dan senyawanya dapat bertindak sebagai katalis. Sifat Logam Memiliki banyak elektron tak berpasangan yang bebas bergerak pada kisi kristalnya sehingga dapat membentuk ikatan logam yang kuat. Akibatnya logamnya bersifat kekerasan dan kerapatan tinggi, titik leleh tinggi, dan penghantar listrik yang baik. Sifat Kemagnetan Pada umumnya memiliki elektron yang tidak berpasangan, sehingga dapat diinduksi oleh medan magnet dan bersifat paramagnetik (dapat ditarik oleh magnet), seperti : Sc, Ti, V, Cr dan Mn. Unsur yang memiliki elektron berpasangan (Zn dan Cu) bersifat diamagnetik (tidak tertarik oleh medan magnet). Unsur Fe, Co, Ni bersifat ferromagnetik, meski logam ini dijauhi medan magnet, tetapi induksi magnet logam ini tidak hilang. Ion Berwarna Warna disebabkan oleh tingkat energi elektron yang hampir sama. Elektronelektron dapat bergerak ke tingkat yang lebih tinggi dengan mengabsorpsi sinar tampak yang terlihat oleh mata. Unsur Sc Ti Ion Sc3+ Ti2+ Ti3+ Ti4+ Warna Tidak berwarna Ungu Ungu-hijau Tidak berwarna Unsur Mn Fe Ion Mn2+ Mn3+ MnO4Fe2+ Warna Merah muda Merah-coklat Coklat-ungu Hijau

Cr

V2+ V3+ VO2+ VO43Cr2+ Cr3+ CrO42Cr2O72-

Ungu Hijau Biru Merah Biru Hijau Kuning jingga

Co Ni Cu Zn

Fe3+ Co2+ Co3+ Ni2+ Ni3+ Cu+ Cu2+ Zn2+

Jingga Merah muda Biru Hijau Merah Tidak berwarna Biru Tidak berwarna

Bilangan Oksidasi Logam transisi pada umumnya memiliki > 1 biloks. Unsur +1 +2 +3 +4 +5 +6 +7 Sc * Ti * V * * Cr * * Mn * * * Fe * * Co * Ni * Cu * Zn * Keterangan : * : biloks yang stabil : biloks yang tidak stabil Katalis Logam dan senyawanya digunakan sebagai katalis, pada pembuatan ammonia : katalis Fe, pembuatan H2SO4 : katalis V2O5, reaksi organik : katalis logam Ni dan Pt 3. KEGUNAAN UNSUR-UNSUR PERIODA KEEMPAT Skandium (Sc) : sebagai komponen pada lampu listrik yang berintensitas tinggi. Titanium (Ti) : di alam terdapat sebagai TiO 2 dan FeTiO3, sebagai paduan logam yang sangat keras dan tahan karat. Vanadium (V) : di alam sebagai V2O5, katalis pada pembuatan H2SO4 (proses kontak), dengan Fe : baja vanadium yang keras, kuat, dan tahan karat (untuk per mobil). Krom (Cr) : logam keras dan tahan karat, dihasilkan dari bijih ferokromit, FeO.Cr2O3, penyepuh (plating) pada peralatan logam (menahan korosi dan

menambah keindahan), pigmen dan penyamak kulit. Nikrom : 15% Cr + 60% Ni + 25% Fe (alat pemanas). Mangan (Mn) : di alam sebagai MnO2 / bercampur dengan oksida besi, digunakan dalam proses pembuatan baja karena dapat mengikat oksigen agar tidak terjadi gelembung-gelembung gas yang dapat menyebabkan baja keropos. Besi (Fe) : di alam dalam bijih hematite, siderit, dan magnetit, logam yang murah, mudah berkarat (dicampur dibuat V / Mn : baja), besi cair ( besi tuang) banyak mengandung C yang menjadi sangat keras jika dingin. Kobalt (Co) dan Nikel (Ni) : paduan logam (alloy), misal : alnico (campuran Al, Ni, dan Co) yang memiliki sifat kemagnetan kuat. Ni : sebagai bahan campuran stainless steel, Co : sebagai bahan sintesis vitamin B-12. Tembaga (Cu) : di alam dalam senyawa kalkopirit (CuFeS 2), kalkosit (Cu2S), dan malasit (Cu2(OH)2CO3), ditemukan bersama Au dan Ag. Cu : kabel listrik dan peralatan rumah tangga. Cu : paduan logam, seperti kuningan (+ Zn), perunggu (+ Zn, Mn, Sn), monel (+ Ni, Fe). Seng (Zn) : di alam sebagai zinsit (ZnO), sfalerit / zink blende (ZnS), pembuatan atap (tidak mudah berkarat), batu baterai, campuran kuningan, melapisi logam besi agar tidak berkarat, pigmen lithopone (putih) pada pembuatan cat, alat elektronik (menghamburkan sinar X) : pada tabung televisi, oscilloscope, dan fluoroscope sinar X. E. EMAS Termasuk logam transisi golongan IB. Merupakan reduktor terkuat (dalam deret Volta terletak paling kanan) Sebagai mineral yang dapat di tambang di tempat-tempat tertentu. Di alan dalam keadaan unsur bebas. Logam yang lunak, mudah dibentuk menjadi perhiasan atau dicampur dengan logam lain agar lebih keras dan kuat. Tidak mudah bereaksi dengan senyawa lain sehingga disebut logam mulia.

F. GAS MULIA 1. PENGERTIAN

Terletak di golongan VIIIA dalam SPU, terdiri dari : Helium (He), Neon (Ne), Argon (Ar), Kripton (Kr), Xenon (Xe) dan Radon (Rn). 2. SIFAT SIFAT Gas tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, satu-satunya kelompok gas yang partikel berwujud atom tunggal (monoatomik), sehingga stabil (sukar bereaksi dengan unsur lain). Kestabilan unsur gas mulia disebabkan : (1) kulit terluarnya 8 e - (kecuali He 2 e-), sehingga sukar bereaksi dengan unsur lain, (2) harga EI unsur-unsur gas mulia sangat tinggi, sehingga sukar bereaksi dengan unsur-unsur lain. 3. PERSENYAWAAN UNSUR GAS MULIA Ditemukan 1962 oleh Neil Barlett dan Lohman : mereaksikan PtF6 + O2 menghasilkan zat berwarna merah jingga, diduga strukturnya O 2+PtF6-. Kemudian XePtF6 suatu padatan berwarna kuning ditemukan dari reaksi Xe + PtF6, disusul sintesa XeF2, XeF4 dan XeF6. Pembentukan senyawa gas mulia harus memenuhi syarat : memiliki EI yang cukup rendah (Kr, Xe, Rn), hanya bereaksi dengan unsur yang sangat elektronegatif (F dan O). Contoh senyawa lain : XeO 2, XeO4, H2XeO4 (asam xenat), H4XeO6 (asam perxenat), NaHXeO4, Na4XeO6, KrF2, KrF4, RnF2, dan RnF4. 4. KEGUNAAN UNSUR GAS MULIA Helium (He) : pengisi balon udara (ringan dan tidak dapat terbakar), isi tabung udara bagi penyelam (80% He + 20% O), He cair : pendingin (refrigerant), pada reaktor nuklir, menciptakan lingkungan yang inert untuk mencegah oksidasi (penyepuhan). Neon (Ne) : lampu reklame (warna merah), Ne cair : pendingin dalam reaktor nuklir, membuat indikator tekanan tinggi, penangkal petir, dan tabung televisi. Argon (Ar) : pengisi ruangan dalam bola lampu listrik biasa karena tidak bereaksi dengan kawat wolfram, menciptakan lingkungan inert, lampu neon (warna merah muda pada tekanan rendah dan biru pada tekanan tinggi). Kripton (Kr) : dengan Ar untuk mengisi lampu fluoresensi, spektrum atom Kr untuk menetapkan ukuran panjang satu meter standar, lampu kilat fotografi kecepatan tinggi. Xenon (Xe) : pembuatan tabung elektron, pembiusan pada pembedahan, bahan baku pembuatan senyawa-senyawa xenon. Radon (Rn) : bersifat radioaktif, digunakan dalam terapi radiasi bagi penderita kanker. G. GOLONGAN HALOGEN 1. PENGERTIAN Terletak di golongan VIIA, terdiri dari : Fluorin (F), Clorin (Cl), Bromin (Br), Iodin (I), dan Astatin (As). Disebut halogen karena bila unsur ini bereaksi dengan logam akan membentuk garam (bahasa Yunani halos = garam dan genes = pembentuk). Merupakan non logam yang paling reaktif (mudah bereaksi dengan zat lain).

Di alam dalam mineralnya, seperti F : fluorspaar (CaF 2), kriolit (Na3AlF6) dan fluorapatit (Ca5(PO4)3F), Cl : sebagai NaCl dalam air laut, Br dan I : sedikit dalam air laut, I : sebagai NaIO3 yang bercampur dengan sendawa Chile. 2. SIFAT-SIFAT UNSUR HALOGEN mempunyai sifat sangat reaktif (7 e - valensi), stabil dengan menerima 1 e senyawa. Sifat Fisika Dalam bentuk unsur sebagai molekul diatomik (X 2), di alam selalu dalam bentuk senyawanya, yaitu F2, Cl2, Br2, dan I2. Kestabilan molekul berkurang dari atas ke bawah, karena penambahan jari-jari atom, sehingga energi ikatannya juga berkurang dari atas ke bawah. Halogen Fluorin Klorin Bromin Iodin Titik leleh (oC) -220 -100 -7 113 Titik didih (oC) -118 -35 59 183 Kerapatan 1,1 1,5 3,0 5,0 Kelarutan bereaksi 20 42 3

Dari atas ke bawah tiitik didih / lelehnya semakin meningkat. Semakin besar Mr, gaya tarik antar partikelnya semakin besar, sehingga untuk memutuskan gaya tarik ini, diperlukan energi yang besar, akibatnya titik didih / lelehnya semakin besar. Pada suhu kamar, fluorin (kuning muda) dan klorin (hijau kekuningan) : gas, , bromin : cair dan mudah menguap, coklat, iodin : padat dan mudah menyublim, ungu. Semua halogen berbau merangsang dan menusuk Kelarutan halogen berkurang dari fluorin ke iodin

Sifat Kimia Halogen Fluorin Klorin Bromin Iodin

Massa atom Jari-jari atom Keelektronegatifan Energi ionisasi Energi ikatan Afinitas elektron

19 72 4,0 1680 155 -328

35,5 99 3,0 1260 240 -349

80 115 2,8 1140 190 -325

127 133 2,5 1010 149 -295

Jari-jari atom bertambah besar dari atas ke bawah, sehingga afinitas elektron berkurang, kecuali afinitas fluorin lebih kecil daripada afinitas klorin. Kereaktifan unsur halogen dari atas ke bawah semakin kecil. Halogen dapat bereaksi dengan unsur-unsur lain : logam, hidrogen, hidrokarbon, antar halogen, air, basa, non logam, metaloid tertentu, Daya Oksidasi Halogen Berkurang dari atas ke bawah, daya reduksi ion halogen semakin bertambah dengan naiknya nomor atom. Halogen di atas dapat mengoksidasi halogen di bawahnya dan bukan sebaliknya. 3. PEMBUATAN UNSUR HALOGEN Flourin dan klorin dibuat dengan mengelektrolisis HF dalam leburan KF, lelehan NaCl atau larutan NaCl. Klorin dan bromin di laboratorium dibuat dengan mengoksidasi garamnya. Skala industri : I dibuat dengan mengoksidasi abu rumput laut menggunakan gas klorin atau bromin, reduksi ion iodat dari NaIO 3. Di laboratorium dibuat seperti bromin tetapi menggunakan garam iodida. 4. KEGUNAAN UNSUR HALOGEN Fluorin (F) : Freon / CFC (zat pendingin pada kulkas / AC, pendorong pada spray), teflon (politetra fluoro etena), plastik tahan panas, HF (mengetsa kaca), NaF (pengawet kayu dari gangguan serangga), Na 2SiF6 (campuran pembuatan pasta gigi). Klorin (Cl) : HCl (industri logam / pembersih permukaan logam dan pengekstraks logam dari bijihnya), NaCl (bahan masakan dan bahan baku industri kimia), KCl (pupuk tanaman), NH4Cl (pengisi batu baterai), CaOCl2
(

bahan pemutih serat), Ca(OCl)2 (bahan pembunuh kuman / disinfektan),

KClO3 (bahan pembuat korek api dan mercon), ZnCl 2 (bahan solder / pematri), pelarut organik kloroform (CHCl 3), karbon tetraklorida (CCl4), dan plastik (poly vinyl chloride = PVC).

Bromin (Br) : bahan baku pembuat senyawa NaBr (obat penenang), AgBr (bahan pembuat negatif film), CH3Br (bahan pemadam kebakaran). Iodin (I) : KIO3 (pada garam dapur), CHI 3 (zat antiseptik), AgI (dalam film fotografi). H. BEBERAPA UNSUR PENTING LAINNYA 1. HIDROGEN (H) Sifat-sifat Di alam terbesar, sedikit di bumi, penyusun utama atmosfer matahari (75%). Di bumi sebagai air, hidrokarbon, dan senyawa organik lainnya. Hidrogen cair mempunyai titik didih -253oC dan titik beku -259oC. Isotop Hidrogen Memiliki 3 isotop :
1 1

H (protonium : H) 99,98%,

2 1

H (deuterium : D) dan

(tritium : T) sebanyak 0,016%. Tritium bersifat radioaktif. Pembuatan Hidrogen Di laboratorium : dengan reduksi ion hidrogen Di industri : elektrolisis air, hasil samping pengolahan minyak bumi, mengalirkan uap air pada kokas panas, dan mengalirkan uap air melalui besi pijar. Persenyawaan Hidrogen Bentuk persenyawaan berupa hidrokarbon, asam basa, hidrida, dan air. Dapat bereaksi dengan logam / non logam, oksigen, dan halogen. Reaksi hidrogen dengan logam golongan IA / IIA menghasilkan hidrida logam : titik lelehnya tinggi, biloks H : -1, dalam air membebaskan H 2. Bereaksi dengan unsur non logam menghasilkan hidrida non logam : berikatan kovalen, titik leleh dan titik didihnya rendah dengan biloks H : +1. Bereaksi dengan unsur transisi menghasilkan hidrida interstisi disebabkan jari-jarinya yang kecil (0,037 nm) mampu menembus di sela-sela partikel unsur transisi tanpa merusak struktur kristalnya. Ikatan Hidrogen

Terjadi antar atom yang kecil dan sangat elektronegatif (F, O, N), menyebabkan titik didih tinggi (terjadi anomali / penyimpangan) kenaikan titik didih dalam satu gol. Kegunaan Hidrogen. Pada pembuatan ammonia secara Haber-Bosch, pembuatan margarin, untuk mensintesis metanol, untuk pengisi balon meteorologi, sebagai cairan kriogenik dan bahan bakar. Keuntungan bahan bakar Hidrogen : energi yang dihasilkan besar (efisien) dan tidak menghasilkan polutan, namun mahal produksi dan penyimpanannya. 2. OKSIGEN (O) Sifat-sifat Unsur utama penyusun kerak bumi (46,6%), 89% massa air dan 21% di atmosfer. Di alam sebagai oksida, senyawa organik, air dan unsur bebas di atmosfer. Pada suhu kamar sebagai gas diatomik yang tidak berwarna, tidak berbau, lebih ringan dari udara, titik didih -183 oC, titik beku -219oC, massa jenis 1,429 g/cm3. Satu-satunya unsur Golongan VIA yang berujud gas. Memiliki 3 isotop, yaitu (99,76%), (0,04%), dan (0,20%). Antara

O2 dan O3 ber-allotropi, artinya memiliki struktur kristal berbeda. Pembuatan Oksigen. Di laboratorium : dengan penguraian katalitik H 2O2, pemanasan beberapa senyawa yang mengandung oksigen, dan reaksi antara peroksida logam dengan air. Di industri : destilasi bertingkat udara yang dicairkan dan elektrolisis terhadap air. Persenyawaan Oksigen. Persenyawaan terpenting : oksida asam (SO 3, CO2, Cl2O5), oksida basa (Na2O, CaO, MgO), oksida amfoter (ZnO, Al 2O3, Cr2O5), oksida netral (H2O, N2O, NO, CO), oksida campuran (Pb 3O4 campuran 2 : 1 = PbO : PbO 2),

peroksida dengan biloks 1 (H 2O2, Na2O2, BaO2), superoksida dengan biloks 1/2 (RbO2, CsO2). Senyawa ozon (O3) : allotropi O2 (gas berbau tidak enak, sangat beracun), berfungsi sebagai filter sinar ultraviolet. Kegunaan Oksigen. Unsur yang penting dalam kehidupan : untuk pernafasan, unsur utama dalam pembakaran pada logam, non logam, dan senyawa organik.

3. NITROGEN (N) Sifat-sifat. Di alam bebas sebagai N 2 yang stabil, tidak berbau, tidak berwarna, dan kurang reaktif, titik didih 196oC, titik beku 210o. Mempercepat pendinginan dan sebagai selubung gas pelindung alat-alat elektronika. Di udara bebas sebanyak 78%. Mempunyai isotop Pembuatan Nitrogen. Di Industri : destilasi bertingkat terhadap udara yang telah dicairkan, NH 3 : proses Haber-Bosch (tekanan 300 atm, suhu 500 oC, katalisator Fe dan V2O5), HNO3 : proses Haber-Bosch Oswald (mengoksidasi ammonia) Di laboratorium : pemanasan NH4NO2 atau campuran KNO2 dan NH4Cl, HNO3 : memanaskan kalsium nitrat atau barium nitrat dengan asam sulfat. Persenyawaan Nitrogen. Persenyawaan terpenting : ammonia (gas tidak berwarna, berbau merangsang, bersifat amfoter dan mudah larut dalam air membentuk basa). Di alam dihasilkan dari pembusukan zat organik Kegunaan Nitrogen Ammonia : bahan baku pembuatan pupuk urea. dan .

HNO3 : campuran 1 : 3 = HNO 3 : HCl disebut aqua regia (air raja) yang bisa bereaksi dengan Au dan Pt, dalam industri pupuk, campuran bahan bakar cair pada roket, bahan peledak.

1. Iodium-131 (I-131) , digunakan untuk mendekati kerusakan pada kelenjar gondok dan untuk mendeteksi jaringan kanker pada otak. 2. Kobalt-60 (Co-60), pemancaran sinar gammanya digunakan untuk membunuh sel-sel kanker,serta dapat digunakan dalam pengobatan leukimia. 3. Teknetium-99 (Tc-99), digunakan untuk membunuh sel-sel kanker. 4. Talium-201 (Tl-201), digunakan untuk mendeteksi penyakit jantung dan pembuluh darah. 5. Besi-59 (FE-59), digunakan untuk mempelajari pembentukan sel darah merah. 6. Fosforus-32 (P-32), digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah yang berlebihan. Didalam penggunaannya, isotop P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya memancarkan sinar beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang.

Você também pode gostar

  • LP Waham
    LP Waham
    Documento15 páginas
    LP Waham
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • Jalak Bali
    Jalak Bali
    Documento6 páginas
    Jalak Bali
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • LP DPD
    LP DPD
    Documento14 páginas
    LP DPD
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • SYOK KARDIOGENIk
    SYOK KARDIOGENIk
    Documento8 páginas
    SYOK KARDIOGENIk
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • CF Supracondyler Humeri
    CF Supracondyler Humeri
    Documento30 páginas
    CF Supracondyler Humeri
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • LP HDR
    LP HDR
    Documento10 páginas
    LP HDR
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • LP RBD
    LP RBD
    Documento13 páginas
    LP RBD
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • LP PK
    LP PK
    Documento9 páginas
    LP PK
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • LP NHL
    LP NHL
    Documento16 páginas
    LP NHL
    Uzzy Lintang Savitri
    100% (1)
  • LP NHL
    LP NHL
    Documento19 páginas
    LP NHL
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • Second Look Laparatomi
    Second Look Laparatomi
    Documento9 páginas
    Second Look Laparatomi
    Uzzy Lintang Savitri
    Ainda não há avaliações
  • Kolik Abdomen Dan Transaminitis
    Kolik Abdomen Dan Transaminitis
    Documento15 páginas
    Kolik Abdomen Dan Transaminitis
    Uzzy Lintang Savitri
    100% (1)