Você está na página 1de 26

PTM

wd-30

EXCAVATOR
Alat-alat gali sering disebut sebagai excavator, yang mempunvai bagian-bagian utama antara lain: 1. Bagian atas yang dapat berputar (revolving unit), 2. Bagian bawah untuk berpindah tempat ( travelling unit), dan 3. Bagian-bagian tambahan (attachment) yang dapat diganti sesuai pekerjaan yang akan dilaksanakan. Attachment yang penting kita ketahui adalah crane, dipper shovel, backhoe, dragline dan clamshell. Bagian bawah excavator ini ada yang digunakan roda rantai (track/crawler) dan ada yang dipasang di atas truk ( truck mounted). Umumnya excavator mempunyai tiga pasang mesin pengerak pokok yaitu : 1. Penggerak untuk mengendalikan attachment, misalnya untuk gerakan menggali mengangkat dan sebagainya, 2. Penggerak untuk memutar revolving unit berikut attachment yang dipasang 3 Penggerak untuk menjalankan excavator pindah dan satu tempat ke tempat lain Excavator adalah alat yang bekerjanya berputar bagian atasnya pada sumbu vertikal di antara sistem roda-rodanya, sehingga excavator yang beroda ban (truck mounted), pada kedudukan arah kerja attachment tidak searah dengan sumbu memanjang sistem roda-roda, sering terjadi proyeksi pusat berat alat yang dimuati berada di luar pusat berat dari sistem kendaraan, sehingga dapat menyebabkan alat berat tergulmg. Untuk mengurangi kemungkinan terguling ini diberikan alat yang disebut out-triggers.

Crawler mounted Wheel mounted

BACKHOE
30

PTM

wd-31

Backhoe sering juga disebut pull shovel, adalah alat dari golongan shovel yang khusus dibuat untuk menggali material di bawah pennukaan tanah atau di bawah tempat kedudukan alatnya. Galian di bawah permukaan ini misalnya parit, lubang untuk fondasi bangunan, lubang galian pipa dan sebagainya. Keuntungan backhoe ini jika dibandingkan dragline dan clamshell ialah karena backhoe dapat menggali sambil mengatur dalamnya galian yang lebih baik. Karena kekauan konstruksinya, backhoe ini lebih menguntungkan untuk penggalian dengan jarak dekat dan memuatkan hasil galian ke truk. Tipe backhoe dibedakan dalam beberapa hal antara lain dari alat kendali dan undercarriage nya. Menurut alat kendali: Dengan kendali kabel (cable controlled) Dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled) Menurut undercarriage nya: Roda rantai (crawler mounted) roda karet (wheel mounted)

Cara Kerja Backhoe


Sebelum mulai bekerja dengan backhoe sebaiknya kita pelajari lebih dahulu kemampuan alat seperti yang diberikan oleh pabrik pembuatnya, terutama mengenai jarak jangkauan, tinggi maksimal pembuangan dan dalamnya galian yang mampu dicapai, karena kemampuan angkat alat ini tidak banyak berpengaruh terhadap kemampuan standar alatnya. Untuk mulai menggali dengan backhoe bucket dijulurkan ke depan ke tempat galian, bila bucket sudah pada posisi yang diinginkan lalu bucket diayun ke bawah seperti dicangkulkan, kemudian lengan bucket diputar ke arah alatnya sehingga lintasannya seperti terlihat pada gambar di bawah. Setelah bucket terisi penuh lalu diangkat dari tempat penggalian dan dilakukan swing, dan pembuangan material hasil galian dapat dilakukan ke truk atau tempat yang lain.

31

PTM

wd-32

A: tinggi bua ng m a ksim a l B: ja ngka ua n ma ksim a l C: da la m ga li ma ksim a l


B

Jangkauan Backhoe Kemampuan jangkauan backhoe diberikan contoh untuk alat buatan Caterpilar dan Komatsu seperti tabel di bawah ini: Tabel Jangkauan Caterpillar
Stick Tipe (mm) 215 1800 2200 2800 1980 2440 3050 2440 2900 3660 2590 3200 4420 Tinggi buang (mm) 5,46 5,44 5,69 5,82 5,79 5,99 6,25 6,35 6.81 7.65 7.27 7,95

Dan

Kapasitas

Bucket

Backhoe

Jangkauan Dalam gali Kapasitas maksimal maksimal bucket (m) (m) heaped (m3) 8,43 8,69 9,25 9,24 9,58 10,16 10.69 11,10 11,91 12,47 12,52 14,02 5,39 5,77 6.38 5,97 6,43 7,04 6,86 7,32 8,08 7,88 8,49 9,71 0,380 sd 0.960

225

0,570 sd 1.240

235

0,880 sd 2,100

245

1.530 sd 3,012

32

PTM

wd-33

Tabel Jangkauan Komatsu


Model PC 10-2 PC 20-2 PC 40-2 PC 60-1 PC 60L-1 PC 100-1 PC IOOL1 PC 120-1 PC 200-1 PC 220-1 PC 300-1 PC 400-1 PW 60-1 PW 60N-1 Tinggi Buang( m) 1.26 2,345 3,13 3.41 3,46 4,98 5,19 5,22 6,24 6,54 7,00 7,51 3,73 3,73

Dan

Kapasitas

Bucket

Backhoe

Kapasitas bucket Dalam Jangkauan (m3) Gali (m) (m) Peres Munjung 2,1 3,375 0,05 0,06 2,455 4,345 0,06 0.07 3,17. 5,47 0,11 0,12 3,80 6,01 0,25 0,28 3,75 5,99 0,25 0,28 4,60 7,17 0,40 0,44 4,40 7,12 0,40 0,44 5,00 5,84 6,64 6,54 7,55 3,48 3,48 7,54 9,19 10,00 10,42 11,55 5,925 5,925 0,45 0,70 0,90 1,20 1.60 0,25 0,25 0,50 0,75 1,00 1,30 1,80 0.28 0,28

Produksi Backhoe
Untuk menghitung produksi backhoe, faktor yang mempengaruhi adalah kapasitas bucket, dalam galian, jenis material yang digali, sudut swing dan keadaan manajemen/medan. Produksi backhoe secara umum dapat ditentukan dengan rumus : Produksi =

dengan: T : cycle time (menit) BC : kapasitas bucket (m3) JM : kondisi manajemen

60 * BC * JM * FF m3/jam (LM) T

Produksi Backhoe Menurut Caterpillar


Produksi dengan petunjuk yang ada, cycle time untuk Caterpillar dipengaruhi oleh keadaan medan kerja yang dibedakan dalam lima keadaan yaitu sebagai berikut: a. Mudah
33

PTM

wd-34

ialah keadaan penggalian yang mudah, misalnya tanah tidak kompak, pasir, kerudi, dll Kedalaman galian lebih kecil dari 40% kemampuan alat masimal, sudut swing kurang dari 30. Tidak ada gangguan buang/muat pada truk atau stock pile. operator baik. b. Sedang

ialah keadaan penggalian yang sedang, misalnya lempung kering, tanah dengan kandungan batu kurang dari 25%. Kedalaman galian sampai dengan 50% kemampuan alat maksimal. sudut swing sampai dengan 60, ada sedikit gangguan. c. Agak sulit

ialah keadaan penggalian pada batu-batuan, lapisan tanah keras, kedalaman galian di atas 90% dari kemampuan alat. swing lebih dari 120. Kondisi galian sempit, tempat buang/muat sempit dengan jangkauan maksimal, ada gangguan pekerja pada tempat kerja. d. Sulit

ialah keadaan penggalian agak sulit, lapisan tanah keras yang kompak, tanah dengan kandungan batu 50%. kedalaman galian 70% dan kemampuan alat maksimal. sudut swing sampai dengan 90 dan pemuatan ke truk dengan jumlah banyak. e. Sangat sulit

ialah keadaan penggalian pada batu-batuan, lapisan tanah keras. kedalaman galian di atas 90% dan kemampuan alat. swing lebih dari 120 Kondisi galian sempit, buang/muat sempit dengan jangkauan maksimal, ada gangguan pekerja pada tempat kerja. Untuk prakiraan cycle time backhoe Caterpillar ini dapat dilihat pada Tabel di bawah ini. Karena pada setiap penggalian, bucket tidak terlalu penuh. hal ini tergantung dari material yang digali, maka perlu ada faktor pengisian fill factor, seperti pada Tabel di bawah ini.

34

PTM

wd-35

Tabel Cycle Time Estimating Chart


Cycle Time Estimating Chart Cycle Tim e (se cond) 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 2 1 5 Me chine S ize Class 2 2 5 2 3 5 2 4 5 Cycle Time (se cond) 10 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60

Tabel Fill Factor Untuk Caterpillar Bahan Tanah lempung, lempung kepasiran Pasir atau kerikil Lempung keras tanah keras Batu pecah baik Batu pecah jelek Fill Factor 100 -110% 95 - 100 % 80 - 90 % 60 - 75 % 40 -50 %

1 2 3 4 5 Contoh:

Backhoe Caterpillar tipe 225 stick 2440 menggali parit dengan kedalaman 4,5 meter. Tanah jenis lempung keras, sudut swing maksimal 90. Ukuran bucket yang digunakan 1 m3, medan baik dan manajemen sedang. Berapa produksi backhoe perjamnya ? Hitungan: Untuk tanah keras. sudut swing 90 dan kedalaman galian maksimal 6,43 (Tabel)

35

PTM

wd-36

% gali =

= 69,98 % ( 70 %) termasuk galian agak sulit Dan Tabel Cycle Time Estimating Chart kira-kira cycle time: T = 25 detik = 0,4167 menit. Fill factor = 80% JM = 0.71 (baik/sedang) Produksi =

4.5 * 100% 6.43

= 81,78 m3/jam (LM)

60 * 1,0 * 0.80 * 0,71 0.4167

Produksi Backhoe Menurut Komatsu


Berbeda dengan caterpillar, komatsu sebagai pabrik pembuat alat berat memberikan cara menghitung prakiraan produksi backhoe tersendiri dengan rumus : Produksi =

60 * BC * JM * BF m3/jam T

Keterangan : T : cycle time (menit) BC : kapasitas bucket (m3) JM : kondisi manajemen dan medan keija BF : faktor pengisian bucket Faktor pengisian bucket (BF) ialah keadaan pengisian pada waktu menggali yang kadang-kadang penuh, kadang-kadang peres dan mungkin malah kurang. Sehingga pada waktu menggali tidak selalu munjung terus atau peres terus.
Tabel Faktor Pengisian Bucket Komatsu

MUDAH

Kondisi Muatan Faktor Gali dan muat material dari stock pile, atau material yang sudah digusur dengan alat lain. sehingga tidak 0,8-1,0 diperlukan tenaga menggali yang besar dan bucket dapat penuh. Misal: tanah pasir, tanah gembur

36

PTM

wd-37

Gali dan muat dari stockpile yang memerlukan tekanan yang cukup, SEDANG 0,6-0,8 kapasitas bucket kurang dapat munjung. Misal: pasir kering, tanah lempung lunak, kerikil Sulit untuk mengisi bucket pada jenis AGAK SULIT material yang digali. Misal : batu- 0,5-0,8 batuan, lempung keras, kerikil berpasir, tanah berpasir, lumpur Menggali pada batu-batuan yang 0,4 SULIT tidak beraturan bentuknya yang sulit 0,5 diambil dengan bucket. Misal: batu pecah dengan gradasi jelek Untuk menghitung cycle time yang diperlukan untuk menggali swing dua kali dan buang/memuatkan ke truk dapat digunakan Tabel-Tabel berikut. T = t1 + t2 +t3 Keterangan : T = cycle time t1 = waktu menggali t2 = waktu wing t3 = waktu membuang Tabel Waktu Untuk Menggali (Detik)
Kondisi Penggalian Dalam Galian < 2m 2 m - 4m > 4m Muda Sedan h g 6 7 8 9 11 13 Agak sulit 15 17 19 Sulit 26 28 30

Tabel Waktu Untuk Swing (Detik) Swing (Derajat) 45 - 90 90 -180 Waktu 4-7 5-8

Waktu untuk membuang atau memuatkan : a. Tempat buang sempit, misalnya truk =5-8 detik, b. Tempat buang longgar, misalnya stockpile =3-6 detik. Contoh:
37

PTM

wd-38

Untuk menggali parit sedalam 4,5 meter digunakan Backhoe PC 120-1 Komatsu Sudut swing 90, tanah lempung lunak, swell 30%. Kondisi medan baik, manajemen baik, tanah basil galian diangkut dengan truk. Berapa prakiraan produksi Backhoe per jamnya? Hitungan: a. bucket faktor untuk tanah lempung lunak =0,80 b. kapasitas bucket PC 120-1 = 0,45 m3 peres (tabel) c. JM = 0,75 (baik/baik) d. cycle time : gali dalam 4,5 m, kondisi sedang t1 = 13 detik swing 90 t2 = 7 detik buang ke truk t3= 8 detik T = 13 + 2 * 7 + 8 = 35 detik 0.58 menit Produksi =

= 27.93 m3/jam (LM)

60 * 0.45 * 0.80 * 0.75 0.858

POWER SHOVEL
Dengan memberikan shovel attachment pada excavator, maka didapatkan alat yang disebut dengan power shovel. Alat ini baik untuk pekerjaan menggali tanah tanpa bantuan alat lain, dan sekaligus memuatkan ke dalam truk atau alat angkut lainnya. Alat ini juga dapat untuk membuat timbunan bahan persediaan (stock pilling). Pada umumnya power shovel ini dipasang di atas crawler mounted, karena diperoleh keuntungan yang besar antara lain stabilitas dan kemampuan floatingnya. Power shovel di lapangan digunakan terutama untuk menggali tebing yang letaknya lebih tinggi dari tempat kedudukan alat. Macam shovel dibedakan dalam dua hal, ialah shovel dengan kendali kabel (cable controlled), dan shovel dengan kendali hidrolis (hydraulic controlled).

38

PTM

wd-39

6 8 7

4 3 2

10 9 11

Bagian-bagian dari Power Shovel Keterangan: 1. Bucket 2. Tangkai Bucket 3. Sling Bucket 4. Rol Ujung 5. Boom 6. Sling Boom 7. Penahan Boom 8. Mesin Penggerak 9. Penyeimba ng 10. Kabin Operator 11. Under Carriege

Cara Kerja/Power Shovel


Pada dasarnya gerakan-gerakan selama bekerja dengan shovel ialah: maju untuk menggerakkaa dipper menusuk tebing, mengangkat dipper/bucket untuk mengisi, mundur untuk melepaskan dari tanah/tebing, swing (memutar) untuk membuang (dump), berpindah jika sudah jauh dan tebing galian, dan menaikkan/menurunkan sudut boom jika diperlukan

Ukuran Shovel
Ukuran shovel didasarkan pada besamya bucket yang dinyatakan dalam m3 atau cu-yd. dan dibedakan dalam
39

PTM

wd-40

keadaan isi peres (struck) atau munjung (heaped), juga dalam kondisi tanah alam atau lepas. Di pasaran terdapat shovel dengan kapasitas bucket 0.50, 0.75, 1.00, 1.25, 1.50, 2.00 dan 2.5 cu-yd. sesuai ketentuan-ketentuan dari Power Crane & Shovel Association (PCSA). Untuk ukuran-ukuran yang lebih besar dapat dibuat sesuai dengan permintaan. Untuk memilih ukuran shovel ada beberapa faktor, antar lain banyaknya volume pekerjaan, bila harus mengerjakan banyak pekerjaan kecil-kecil di tempat-tempat yang berjauhan satu sama lain, maka pemilihan shovel dengan truck mounted merupakan keuntungan yang tidak kecil artinya. Sebaliknya jika pekerjaan terpusat di satu tempat dengan jumlah besar, mobilitas tidak begitu penting, dan crawler mounted shovel lebih menguntungkan. Pemilihan shovel dengan ukuran yang besar dipertimbangkan atas dasar sebagai berikut. Pengangkutan shovel merupakan usaha yang sulit, jadi harus dipertimbang-kan jalan angkut yang ada. Pengausan bagian-bagian/spare parts ukuran besar relatif besar pula, karena pekerjaan yang dilakukan juga besar. Pada pekerjaan di quarry, shovel besar tidak perlu terlebih dahulu menghancurkan batu-batu. Biaya untuk operator shovel besar relatif lebih kecil, karena produksinya besar. Shovel besar lebih mampu mengerjakan bahan-bahan yang keras karena tenaganya lebih besar. Waktu penyelesaian pekerjaan lebih cepat

Produksi Shovel
Dalam menghitung produksi shovel perlu diperhatikan cycle time selama operasi berlangsung. Satu cycle time terdiri dari menggali/mengisi bucket, berputar (swing), membuang (dump) dan berputar (swing) ke posisi semula.

Tabel Produksi ideal power shovel dan tinggi gali optimal Jenis Tanah Ukuran power shovel (cu-yd)
3/8 0,5 0,7 1,2 1,7 1,0 1,5 2.0 2,5 5 5 5
40

PTM

wd-41

Lempung berpasir, Basah

3.8 4.6 5.3 6.0 6.5 7.0 7.4 7.8 8.4 85 115

16 35 205 250 285 320 405 5 5 Pasir dan kerikil 3.8 4.6 5.3 6.0 6.5 7.0 7.4 7.8 8.4 15 33 80 110 200 230 270 300 390 5 0 10. 11. Tanah biasa, 4.5 5.7 6.8 7.8 8.5 9.2 9.7 2 2 13 30 Baik 70 95 175 210 240 270 350 5 0 10. 11. 12. 13. Tanah lempung, 6.0 7.0 8.0 9.0 9.8 7 5 2 3 11 26 Keras 50 75 145 180 210 235 310 0 5 Batu ledakan, 23 Baik 40 60 95 125 155 180 205 275 0 10. 11. 12. 13. Lempung lekat, 6.0 7.0 8.0 9.0 9.8 7 5 2 3 18 Basah 25 40 70 95 120 145 165 230 5 Batu ledakan, 16 Jelek 15 25 50 75 95 115 140 195 0 Catatan: angka yang di atas adalah tinggi gali optimal angka yang di bawah adalah produksi ideal shovel (cuyd/jam) BM Faktor-faktor selama operasi keadaan medan dan hambatanhambatan lain perlu dipertimbangkan, karena akan mempengaruhi produksi shovel: 1. Pengaruh Tinggi Tebing Galian Terhadap Produksi Shovel

Tinggi tebing galian yang paling baik ialah tinggi optimal, sehingga pada waktu dipper/bucket mencapai titik tertinggi tebing sudah terisi penuh, dengan tidak memberikan beban yang berlebihan pada mesin. Shovel-shovel yang dibuat menurut spesifikasi PCSA untuk masing-masing ukuran shovel dan macam tanah yang digali diberikan seperti pada Tabel Produksi ideal power shovel dan tinggi gali optimal. Angka-angka dalam tabel tersebut adalah angka praktek,
41

PTM

wd-42

meskipun tidak tepat benar dapat digunakan sebagai titik tolak perencanaan pekerjaan penggalian tebing. Bila tinggi tebing kurang optimal, maka tidak mungkin mengisi bucket sekaligus penuh dalam satu pass tanpa memberikan beban lebih pada mesin. Hal ini akan menyebabkan lekas rusaknya mesin, maka operator dapat memilih dua kemungkinan, ialah mengisi bucket penuh dalam beberapa kali pass atau membiarkan bucket tidak terisi penuh langsung di dump, tentu saja dua hal tersebut akan mempengaruhi produksi shovel. Sebaliknya bila tebing lebih tinggi dan optimal, operator harus hati-hati agar tidak terjadi lubang-lubang dalam tebing, yang dapat mengakibatkan longsornya tebing tersebut dan menimpa shovel. Operator dapat memilih menggali dengan mengurangi tenaga tekan pada bucket ke dalam tebing, atau penggahan tidak dimulai dan dasar tebing, atau menggali secara normal tetapi membiarkan tanah tumpah dari bucket dan mengambil cycle berikutnya. Ketiga hal tersebut akan mengurangi produksi shovel. 2. Pengaruh Sudut Putar (Swing) Terhadap Produksi Shovel

Sudut putar shovel adalah sudut dalam bidang horisontal antara kedudukan pada waktu menggali dan pada waktu membuang muatan, yang dinyatakan dalam derajat. Besamya sudut putar ini mempengaruhi cycle time pekerjaan, sehingga mempengaruhi produksi shovel. Pada tabel di bawah ini diberikan faktor koreksi produksi shovel untuk sudut putar dan persen tinggi galian optimal. Faktor koreksi sudut putar dan % tinggi gali optimal pada produksi power shovel % tinggi optimal 40 60 80 100 120 140 160 3. Sudut putar (swing) ( )
45 60 75 90 120 150 180

0,93 1,10 1,22 1,26 1,20 1,12 1,03

0,89 1,03 1,12 1,16 1,11 1,04 0,96

0,85 0,96 1,04 1,07 1,03 0,97 0,90

0,80 0,91 0,98 1,00 0,97 0,91 0,85

0,72 0,81 0,86 0,88 0,86 0,81 0,75 (Job

0,65 0,73 0,77 0,79 0,77 0,73 0.67

0,59 0,66 0,69 0,71 0,70 0,66 0,62

Pengaruh Keadaan Medan Terhadap Poduksi Shovel


42

Condition)

PTM

wd-43

Produksi shovel sangat ditentukan oleh keadaan medan tempat alat tersebut bekerja. Tempat penggalian yang ideal antara lain: Memenuhi syarat lantai kerja yang keras, Drainasi yang baik, Tempat kerja luas, Truk pengangkut dapat ditempatkan pada kedua sisi shovel untuk menghindari waktu tunggu, Tanah permukaan rata sehingga tinggi optimal terpelihara, jalan angkut tidak terpengaruh keadaan musim, Perbandingan yang sesuai antara produksi shovel dengan truk pengangkutnya. Keadaan medan ini dinyatakan sebagai sangat baik, baik, sedang dan kurang menguntungkan, tetapi tidak ada ukuran yang eksak untuk menyatakan ini. 4. Pengaruh Keadaan Medan Terhadap Poduksi Shovel. (Job Condition)

Produksi shovel sangat ditentukan oleh keadaan medan tempat alat tersebut bekerja. Tempat penggahan yang ideal antara lain memenuhi syarat lantai kerja yang keras, drainasi yang baik, tempat kerja luas. truk pengangkut dapat ditempatkan pada kedua sisi shovel untuk menghindari waktu tunggu, tanah permukaan rata sehingga tinggi optimal terpelihara, jalan angkut tidak terpengaruh keadaan musim, perbandingan yang sesuai antara produksi shovel dengan truk pengangkutnya. Keadaan medan ini dinyatakan sebagai sangat baik, baik, sedang dan kurang menguntungkan, tetapi tidak ada ukuran yang eksak untuk menyatakan ini. 5. Pengaruh Keadaan Manajemen (Management Conditions) Terhadap Produksi Shovel.

Pengaruh manajemen ini menyangkut tindakan pemilik/pemakai alat dalam menggunakan dan memelihara kondisi alat. Beberapa hal yang mempengaruhi kondisi antara lain pemberian minyak pelumas, pengecekan bagian-bagian shovel sebelum digunakan, penggantian dipper/bucket atau suku cadang lain yang perlu, pemberian bonus pada pekerja/operator dan lain-lain. Keadaan manajemen diklasifikasikan sebagai sangat baik, baik, sedang dan kurang menguntungkan. Tabel Koreksi Keadaaan Medan dan Manajemen dapat dilihat pada Sub Bahasan Produksi Loader

43

PTM

wd-44

Contoh: Sebuah shovel bucket 1 cu-yd menggali tanah lempung keras berupa tebing dengan ketinggian 2.30 meter Sudut putar (swing) 75. kondisi medan sedang, kondisi manajemen baik. Berapakah produksi shovel perjamnya ? Hitungan: Dari Tabel Produksi Ideal Power Shovel Dan Tinggi Gali Optimal, untuk tanah lempung keras dengan ukuran bucket 1 cu-yd diperoleh : Produksi ideal = 145 cu-yd/jam (BM) Tinggi gali optimal 9 ft = 2,75 meter Prosentase tinggi gali optimal = = 83,64% Swing 75 dari Tabel Faktor Koreksi Sudut Putar Dan % Tinggi Gali Optimal Pada Produksi Power Shovel, diperoleh faktor koreksi 1.05 (interpolasi lurus) keadaan medan sedang, keadaan manajemen baik, dan Tabel Koreksi Keadaaan Medan dan Manajemen , faktor koreksi 0.69 Jadi produksi shovel = 145 * 1,05 * 0,69 = 105,05 cu-yd/jam (BM) atau = 80,32 m3/jam (BM)

2.30 * 100% 2.75

DRAGLINE
Dragline adalah alat untuk menggali tanah dan memuatkan pada alat-alat angkut. misalnya truk atau ke tempat penimbunan yang dekat dengan tempat galian. Pada umumnya power shovel sampai dengan kapasitas 2.5 cu-yd dapat diubah menjadi dragline, dengan melepas boom shovel diganti boom dan bucket dragline. Untuk beberapa proyek. power shovel atau dragline digunakan untuk menggali, tetapi dalam beberapa hal, dragline mempunyai keuntungan yang umumnya disebabkan oleh keadaan medan dan bahan yang perlu digali. Dragline biasanya tidak perlu masuk ke dalam tempat galian untuk
44

PTM

wd-45

melaksanakan pekerjaannya, dragline dapat bekerja dengan ditempatkan pada lantai kerja yang baik, kemudian menggali pada tempat yang penuh air atau berlumpur Jika hasil galian terus dimuat ke dalam truk, maka truk tidak periu masuk ke dalam lubang galian yang kotor dan berlumpur yang menyebabkan teriebaknya truk tersebut. Dragline sangat baik untuk penggalian pada parit-parit, sungai yang tebingnya curam, sehingga kendaraan angkut tidak periu masuk ke lokasi penggalian. Satu kerugian dalam menggunakan dragline untuk menggali ialah produksinya yang rendah, antara 70% - 80% dibandingkan dengan power shovel untuk ukuran yang sama. Macam dragline ada tiga tipe ialah crawler mounted, wheel mounted dan truck mounted. Crawler mounted digunakan pada tanah-tanah yang mempunyai daya dukung kecil sehingga floating-nya besar, tetapl kecepatan geraknya rendah dan biasanya diperlukan bantuan alat angkut untuk membawa alat sampai ke lokasi pekerjaan. Cara Kerja Dragline Penggalian dimulai dengan swing pada keadaan bucket kosong menuju ke posisi menggali, pada saat yang sama drag cable dan hoist cable dikendorkan, sehingga bucket jatuh tegak lurus ke bawah.

1 3 2

7 5

Ke te ra nga n: 1. Ho is t Ca b le 2. Boom 3. Dum p Ca ble 4. Hoist Cha in 5. Dra gCh a in 6. Dra gCa b le 7. Bu c ke t

Bagian-bagian dari Dragline Sesudah sampai di tanah maka drag cable ditarik, sementara hoist cable digerak-gerakkan agar bucket dapat mengikuti permukaan tebing galian sehingga dalamnya lapisan tanah yang terkikis dalam satu pass dapat teratur, dan terkumpul dalam bucket. Kadang-kadang hoist cable
45

PTM

wd-46

dikunci pada saat penggalian, berarti pada saat drag cable ditarik, bucket bergerak mengikuti lingkaran yang berpusat pada ujung boom bagian atas. Keuntungan cara ini ialah bahwa tekanan gigi bucket ke dalam tanah adalah maksimal. Setelah bucket terisi penuh, sementara drag cable masih ditarik, hoist cable dikunci sehingga bucket terangkat lepas dari pennukaan tanah. Hal ini untuk menjaga agar muatan tidak tumpah, juga dijaga posisi dump cable tetap tegang dan tidak berubah kedudukannya. Kemudian dilakukan swing menuju tempat (dump)nya material dari bucket. Sebaiknya truk ditempatkan sedemikian rupa sehingga swing tidak melewati kabin truk. Jika bucket sudah ada di atas badan truk, drag cable dikendrokan bucket akan terjungkir ke bawah dan muatan tertuang.

Ukuran Dragline
Ukuran dragline ditunjukkan dari ukuran bucketnya, yang dinyatakan dalam cu-yd pada umumnya sama dengan ukuran bucket power shovel. Dragline dapat menggunakan lebih dari satu ukuran bucket, tergantung pada panjang boom dan jenis tanah yang digali. Batasan kapasitas angkut maksimal adalah beban yang menyebabkan miringnya alat, sehingga diperlukan pengurangan ukuran bucket jika boom yang digunakan panjang atau jika material mempunyai berat volume yang besar. Produksi Dragline Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dragline antara lain macam tanah yang digali. dalamnya galian, sudut swing, ukuran bucket, panjang boom, keadaan medan dan tempat kerja, keadaan manajemen, keterampilan operator, keadaan dragline serta truk-truk pengangkutnya. Seperti halnya pada power shovel, produksi dragline dinyatakan dalam cu-yd atau m3 dalam keadaan bank, sedang ukuran bucket dinyatakan dalam keadaan kosong. 1. Pengaruh Dalam Galian Pada Produksi Dragline Dalamnya tebing galian optimal adalah kedalaman yang memberikan produksi yang maksimal, yang didapat dari pengamatan dan pengalaman yang oleh Power Crane & Shovel Association diberikan dalam Tabel berikut ini:

46

PTM

wd-47

Tabel Produksi Ideal Dragline Boom Pendek Dan Dalam Gali Optimal Jenis Tanah Lempung berpasir. basah Pasir dan kerikil Tanah baik biasa, Ukuran Power Shovel (cu-yd)
3/8 0,5 0,7 1,2 1,7 1.0 1.5 2,0 2.5 5 5 5

5.0 5.5 6.0 6.6 7.0 7.4 7.7 8.0 8.5 70 95 130 160 195 220 245 265 300 5.0 5.5 6.0 6.6 7.0 7.4 7.7 8.0 8.5 65 90 125 155 185 210 235 255 295 6.0 6.7 7.4 8.0 8.5 9.0 9.5 9.9 10.5 75 105 135 165 10. 7.3 8.0 8.7 9.3 0 35 55 90 110 135 10. 7.3 8.0 8.7 9.5 0 20 30 55 75 95 55 190 10. 7 160 10. 7 110 210 11. 3 180 11. 3 130 230 11. 8 195 11. 8 145 265 12.3 230 12.3 175

Lempung keras Lempung lekat, basah

Catatan: angka yang di atas adalah tinggi gali optimal (feet) angka yang di bawah adalah produksi ideal (cu-yd/jam BM)

2.

Pengaruh swing dan % dalam galian pada dragline

Seperti pada produksi shovel % dalam gali optimal akan mempengaruhi produksi dragline. Hubungan antara % dalam gali optimal dan sudut swing terhadap koreksi produksi dragline diberikan seperti pada Tabel Produksi Ideal Dragline Boom Pendek Dan Dalam Gali Optimal. 3. Pengaruh manajemen. keadaan medan dan keadaan

Pengaruh keadaan medan dan keadaan manajemen pada produksi dragline sama pada power shovel, sehingga untuk faktor koreksinya dapat digunakan/dilihat pada Tabel Koreksi Keadaaan Medan dan Manajemen pada sub bab produksi loader.

47

PTM

wd-48

4.

Pengaruh pemilihan ukuran dan tipe bucket pada produksi dragline.

Dalam memilih ukuran dan tipe bucket mempunyai pengaruh pada produksi dragline, karena bucket yang berat akan mempnuyai berat sendiri yang besar. Untuk mengurangi kerugian oleh berat bucket, maka setiap ukuran ada 3 macam bucket yang disesuaikan dengan pekerjaannya. Macam bucket tersebut adalah : a. heavy duty, bucket untuk pekerjaan berat misalnya menggali batu-batuan, hasil tambang b. medium duty, bucket untuk pekerjaan sedang misalnya menggali kerikil, lampung, c. light duty, bucket untuk pekerjaan ringan misalnya menggali lempung berpasir, pasir, lumpur. Tabel Faktor Koreksi Swing Dan % Dalam Gali Optimal Produksi Dragline % tinggi optimal 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200 Sudut Putar (Swing), Derajat
30 45 60 75 90 120 150 180

1,06 1,17 1,24 1,29 1,32 1,29 1.25 1,20 1,15 1.10

0,99 1,08 1,13 1,17 1,19 1,17 1,14 1,10 1,05 1,00

0,94 1,02 1,06 1,09 1,11 1,09 1,06 1,02 0,98 0,94

0,90 0,97 1,01 1,04 1,05 1,03 1,00 0,97 0,94 0.90

0,87 0,93 0,97 0,99 1,00 0,98 0,96 0.93 0,90 0.87

0,81 0,85 0,88 0,90 0,91 0,90 0,88 0.85 0.82 0.79

0,75 0,78 0.80 0.82 0,83 0,82 0,81 0,79 0,76 0.73

0,70 0,72 0,74 0,76 0,77 0,76 0.75 0,73 0,71 0.69

Tabel Kapasitas Dan Berat Bucket Dragline Ukuran cuyd 3/8 0,5 0,75 1,0 1,25 1,50 1.75 Kapasitas cu-ft 11 17 24 32 39 47 53 Berat bucket (Ibs)
light duty medium duty heavy duty

760 1275 1640 2220 2410 3010 3375


48

880 1460 1850 2945 3300 3750 4030

2100 2875 3700 4260 4525 4800

PTM

wd-49

2,0 2,25 2,5 2,75 3,0 Contoh:

60 67 74 82 90

3925 4100 4310 4950 5560

4825 5350 5675 6225 6660

5400 6250 6540 7390 7920

Dragline dengan boom pendek kapasitas 2 cu-yd digunakan untuk menggali tanah lempung keras. Dalam galian 4.70 meter, swing 120, kondisi manajemen baik dan medan kerja baik. Berapakah prakiraan produksi dragline tersebut ? Hitungan: Tanah lempung keras. bucket 2 cu-yd. Dari tabel produksi ideal = 195 cu-yd/jam (BM) H opt. = 11,8 ft =3,599 meter % H opt. = = 130.59 % swing = 120 Dari tabel faktor koreksi = 0,899 (interpolasi lurus) medan baik, manajemen baik, faktor koreksi = 0,75 Produksi = 195 * 0,889 * 0,75 = 130.02 cu-yd/jam (BM) atau = 99,41m3/jam(BM) Contoh: Dragline 2 cu-yd dengan bucket medium duty menggali tanah dengan berat volume 90 Ib/cu-ft (LM) Panjang boom 80 ft, kemampuan angkat 8600 Ibs. Dapatkah alat tersebut bekerja ? Hitungan : Bucket 2cu-yd Berat tanah Berat Total = 4.825 lbs = 60*90 = 5.400 lbs = 10.225 lbs

4.7 * 100% 3.599

Berat total 10.225 Ibs > 8600 Ibs, jadi dragline tidak mampu bekerja ! Kita pilih bucket yang lebih kecil, coba bucket 1,5 cu-yd medium duty Bucket 2cu-yd = 3.750 lbs Berat tanah = 47*90 = 4.230 lbs
49

PTM

wd-50

Berat Total

= 7.980 lbs < 8.600 lbs

Berikut ini adalah pemeliharaan alat agar dragline tetap dapat bekerja dengan baik: a. Ketajaman gigi bucket perlu dipelihara dengan ukuranukurannya yang tepat b. Penggalian harus dilaksanakan lapis demi lapis agar tidak terjadi alur-alur seperti selokan c. Kemiringan tebing tepi galian tetap terpelihara agar selalu menuju excavator, sehingga tidak terbentuk goagoa dalam tebing galian d. Drag-cable dijaga agar tidak terseret di atas tanah e. Bucket segera diangkat setelah terisi penuh f. Harus dijaga agar tidak melakukan swing pada waktu menggali. karena boom dapat tertekuk ke samping g. Untuk material yang berat agar bekerja dengan sudut boom yang besar (boom diangkat), swing dilakukan hatihati h. Apabila muatan terialu berat, bucket harus segera dijatuhkan agar alat tidak terguling i. Ikalan-ikalan kabel harus tetap dijaga agar tidak nglokor atau tumpang tindih secara tidak beraturan

CLAMSHELL
Clamshell adalah alat gali yang mirip dengan dragline yang hanya tinggal mengganti bucketnya saja. Clamshell terutama digunakan untuk mengerjakan bahan-bahan lepas, seperti pasir, kerikil, lumpur dan lain-lainnya. Batu pecah dan batubara dapat juga diangkut secara massa oleh clamshell. Clamshell bekerja dengan mengisi bucket, mengangkat secara vertikal ke atas, kemudian gerakan swing dan mengangkutnya ke tempat yang dikehendaki di sekelilingnya untuk kemudian ditumpahkan ke dalam truk, atau alat-alat angkut lain, atau hanya menimbun saja. Karena cara mengangkat dan membuang muatan vertikal, maka clamshell cocok untuk pekerjaan pengisian pada hopper yang lebih tinggi letaknya.

Bucket Clamshell
Bucket clamshell yang digunakan terdapat dalam berbagai ukuran, mempunyai dua macam bucket yakni :
50

PTM

wd-51

1.

Heavy duty bucket, yang dilengkapi dengan gigi yang dapat dilepas, digunakan untuk penggalian 2. Light duty bucket, untuk mengangkat bahan ringan, tanpa dilengkapi oleh gigi-gigi. Kapasitas bucket dihitung dalam 3 macam ukuran yaitu:' 1. Water level capasity adalah kapasitas bucket dimana bucket terendam air (digantungkan setinggi permukaan air) 2. Plate line capacity, adaleh kepasitas, dimana bucket terisi rata mengikuti! garis sepanjang puncak clamshell 3. Heaped capacity, adalah kapasitas bucket munjung

Produksi Clamsheel
Kemampuan clamshell ditentukan oleh batas-batas gaya angkat crane yang diberikan. Terutama pada mobile crane, gaya angkat diberikan secara teliti untuk menghindari tergulingnya alat. Biasanya gaya angkat maksimal diberikan atas dasar 75% kekuatan yang tersedia pada mesin dan 85% dari beban yang dapat menggulingkan crane. Pada crawler crane, jarak antara pasangan crawler dibuat lebih besar dari pada yang khusus dibuat untuk shovel, juga counterweight yang dipasang sebagai imbangan terhadap beban, dibuat lebih besar.

Tabel Crane Model 255A TC (lbs)


Radius Operasi (ft)
10

Panjang boom (ft)


30 40 50 60 70 80 90 27.50 27.20 26.90 0 0 0 40.00 39.50 39.00 0 0 0

12

20.70 20.40 20.10 0 0 0


51

PTM

wd-52

40.00 39.50 39.00 38.00 0 0 0 0 15 15.50 15.20 14.90 0 0 0 -

36.80 36.30 35.80 31.00 30.50 0 0 0 0 0 20 10.50 10.20 9.900 0 0 -

23.20 22.90 22.60 22.30 22.00 21.70 21.40 0 0 0 0 0 0 0 25 8.000 7.700 7.400 1.200 30 16.90 16.60 16.00 15.40 16300 15.'00 0 0 0 0 -

6.400 6.100 5.800

13.00 12.70 12.40 12.10 11.80 11.50 11.20 0 0 0 0 0 0 0 35 40 45 50 55 60 65 70 5.100 4.800 10.60 10.30 10.00 9.700 9.400 9.100 0 0 0 4.250 3.950 3.200 2.700 8.400 8.100 7.800 7.500 7.200 6.900 6.600 6.300 6.000 5.700 5.400 5.500 5.200 4.900 4.600 4.300 4.400 4.100 3.800 3.500 3.800 3.500 3.200 2.900 3.000 2.700 2.400 2.000

Catalan: angka yang dicetak miring, crane bekerja dengan outriggers.

Sebelum kita bekerja dengan clamshell, pertama-tama kita pilih panjang booom dan sudut kerja boom yang paling menguntungkan Hal-hal yang mempengarui antara lain kemampuan gaya crane, jarak penggalian, dan tinggi pembuangan Pada tabel di bawah ini diberikan beberapa ukuran medium weight bucket (general purpose type clamshell bucket) yang umum digunakan.

52

PTM

wd-53

Tabel Spesifikasi Medium Weight Bucket Clamshell Ukuran Bucket ( cu-yd) 3/8 0,50 0,75 1,0 1,25 1,50 1,75 2,0 2,50 Kapasitas (cuft) a. water level b. plate line c. heaped Berat(Ibs) a. bucket b. katrol c. rahang d. berat total Ukuran (ft) a. lebar b. tinggi membuka c. tinggi menutup

8,0 11,5 15,6 23.3 27,6 33.0 38,0 47,0 52,0 11.0 15,6 21.9 32,2 37,6 43,7 51,5 60,0 75.4 13,0 18,8 27,7 37,4 45,8 55,0 64,8 74,0 90,2 1.66 2 230 180 2.07 2 2.12 0 300 180 2.60 0 2.92 0 400 180 3.50 0 3.87 0 400 180 4.45 0 4.40 0 400 180 4.98 0 5.31 0 500 190 6.00 0 5.44 0 500 266 6.20 6 6.00 0 600 300 6.90 0 7.77 5 600 390 8.76 5

2,5 2.5 3 3 3.42 3.75 4 4.25 4.5 7.08 7.83 9,08 9.75 10.2 10.7 10.2 11,5 13 5 5 5 5,75 6,33 7.33 7,83 8.25 8.75 8.75 9,25 10.3 3

Contoh: Clamshell mengangkat tanah dengan berat volume 90 Ib/cu-ft (LM), jangkauan maksimal 30 ft. Tanah diisikan ke hopper setinggi 25 ft dari muka tanah, ukuran bucket 1,25 cu-yd (medium weight), digunakan crane model 255.ATC. Berapakah panjang boom yang diperlukan ? Hitungan: Pada tabel untuk bucket 1,25 cu-yd tinggi membuka 10,25 ft (h). untuk hoist cable line ditentukan 5 ft. Jadi tinggi boom ujung yang diperlukan = 25 + 10.25 + 5 = 40,25 ft

arc tg =

40.25 = 53.30 55 30
30

Jadi panjang boom = cos = cos(55) =52.3 ft 50 ft Dipilih panjang boom 50 ft (batas maksimal) dengan radius operasi 30 ft, beban maksimal yang mampu diangkat (lihat tabel) 12.400 Ibs (dengan outrigger dan two part hoist line).
53

30

PTM

wd-54

Cek berat tanah dan bucket: berat bucket (tabel) =4.980 Ibs berat tanah (plate line) = 37,6 * 90 = 3.384 Ibs Total =8.364 Ibs Apabila diinginkan kapasitas munjung : berat bucket = 4.980 Ibs berat tanah (heaped) = 45.8 * 90 = 4.122 Ibs Total = 9.102 Ibs Dengan kapasitas munjung berat total tanah + bucket = 9.102 Ibs < 12.400 Ibs. maka crane dapat bekerja Contoh: Clamshell dengan ukuran 1,5 cu-yd medium weight bucket digunakan untuk memindahkan pasir dan stockpile ke hopper setinggi 25 ft di atas permukaan tanah. Sudut swing 90 , berat volume pasir 99 Ibs/cu-ft (LM), spesifikasi crane model 255A.TC. kecepatan hoist line 153 fpm, kecepatan swing 4 rpm. Berapakah produksi clamshell perjamnya jika efisiensi kerja 50 menit per jam ? Hitungan: berat bucket = 6.000 Ibs berat tanah = 99 * 55 = 5.445 Ibs (heaped) Total = 11.445 lbs. dipilih ukuran boom seperti pada contoh di atas, panjang boom 50 ft, jangkauan 30 ft, kemampuan angkat 12.400 Ibs > 11.445 Ibs, Ok ! Cycle time: Isi bucket (diperkirakan) = 6 detik Angkat Swing = =

Buang Waktu hilang

90 360 * 60 4
Total

25 * 60 153

= 9.8 detik

= 3.75 detik = 4 detik = 4 detik = 33.3 detik 0.555 menit =

Produksi clamshell

60 * 55* 50 0.555 60

= 4.595 cu-ft/jam (LM) = 130 m3/jam (LM)


54

PTM

wd-55

55

Você também pode gostar