Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oea khairsyaf
DEPARTEMEN PULMONOLOGI & I.K RESPIRASI FK UNAND - RS M DJAMIL PADANG
DEFENISI
Gagal nafas di artikan sebagai kegagalan / tidak adekuatnya pertukaran gas di alveoli di tandai dengan
Rendahnya kadar oksigen (hipoksemia ) dan / atau
Meningkatnya kadar Co2 ( hiperkarbia) di arteri
Hipoksemia Hiperkarbia
HIPOKSEMIA
Ringan Sedang Berat ( 60 - 80 mmhg ) ( 40 60 mmhg ) ( < 40 mmhg )
HIPERKARBIA
PaCO2 > 45 mmhg
Di tandai dengan
Gangguan difusi
ARDS / ALI Fibrosis Oedem paru Gangguan hemoglobin dll
Shunt
Fisiologi < 3 %
PaO2/FIO2 < 200 (pada ARDS) PaO2/FIO2 < 300 (pada ALI)
Patogenesis (1)
Epitelium alveolus tersusun oleh 2 tipe sel pneumosit :
type I (90 %) yang berbentuk flat type II (10 %) yang berbentuk kubus
Sel tipe II berfungsi : penghasil surfaktan dan transport ion Kerusakan sel tipe II menyebabkan : Gangguan transport cairan (edema), Berkurangnya produksi surfaktan
Alveoli normal
Patogenesis (2)
Pada cedera akut, terjadi pengelupasan epitelial bronkus maupun alveolus disertai dengan pembentukan membran hialin pada dasar membran yang terkelupas Selain itu, cedera dapat menyebabkan kerusakan membran kapiler alveolus permeabilitas vaskuler meningkat cairan plasma masuk ke alveolus dan mengganggu fungsi surfaktan kegagalan pertukaran gas Selain cairan neutrofil juga masuk ke alveolus
Patogenesis (3)
Neutrofil dapat melepaskan oksidan, protease, dll, Reaksi inflamasi, menghancurkan struktur protein seperti kolagen, elastin, fibrinogen, proteolisis protein plasma
Cedera paru
Peningkatan permeabilitas vaskuler Edema Neutrofil masuk
Jika pasien bertahan sampai 3 minggu, paru akan mengalami remodeling dan fibrosis. Fungsi paru berangsurangsur membaik dalam waktu 1 bulan, dan sangat bervariasi antar individu, tergantung keparahan cederanya
Terapi
Tujuan terapi Obati penyakit dasarnya Terapi berfokus untuk memelihara oksigenasi dan perfusi jaringan yang adekuat Mencegah komplikasi nosokomial (kaitannya dengan penggunaan ventilator)