Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Pembuat Laporan:
Anggota Regu: 1. Sisti Ayu Niken 2. Stevany Grafiyanti 3. Stevany Hakim 4. Susi Susanti 5. Tasya Amira 6. Titis Istya Arrywahyu 7. Titon Adrinanto 8. Vinna Lovely 9. Wahyu Amelia 040.07.181 040.07.184 040.07.185 040.07.186 040.07.191 040.07.194 040.07.195 040.07.205 040.07.206
ANESTESI LOKAL
1 0 0 c c untuk HCl
dilutus
Page 1 of 8
Cara kerja:
b. Arah sonde kranial agak mendatar c. Gerakkan sonde ke kiri dan kanan hingga otak rusak d. Jangan memegang kodok terlalu kuat sehingga kodok mati
b. Tusuk keempat kaki kodok dengan jarum suntik agar kodok tidak lepas
Page 2 of 8
4. Cari N. Ischiadicus diantara otot-otot sambil terus ditetesi larutan Ringer Laktat
5. Selipkan kapas yang dibasahi larutan Ringer Laktat di bawah N. Ischiadicus kodok
6. Lepaskan kodok dari papan fiksasi kemudian kaitkan mandibula kodok di ujung rantai pada alat
penggantung
Page 3 of 8
(+) ( )
e.
Page 4 of 8
9. Tiap 1 menit, tetapkan waktu refleks penarikan kaki kodok pada kaki yang dibuka N. Ischiadicus nya
) dan refleks kaki yang utuh juga ( ) , periksa apakah kodok masih hidup a. Bila ( ) sebelum 2 menit, ulangi percobaan dengan kodok yang b. Bila kodok sudah mati/refleks (
baru
c. Bila refleks pada kaki yang dianestesi tetap (+) setelah 5 menit, tambahkan 1 tetes HCl
Prokain 1% pada N. Ischiadicus
) minimal 2 menit atau 2x refleks (+) setelah 10. Percobaan dianggap selesai bila refleks (
penetesan obat anestesi local
B. HASIL OBSERVASI
: pk. : pk.
13.22 -
WIB WIB
WAKTU Perangsangan Kaki Kodok dengan HCl Dilutus Sebelum Prokain Setelah Prokain 1 menit 2 menit 3 menit 4 menit 5 menit 6 menit 7 menit
REFLEKS +/+
REFLEKS +/+
+ + + + -
+ + + + + + +
C. ANALISIS DAN KESIMPULAN Dalam praktikum ini dilakukan percobaan untuk melihat efek obat anestesi terhadap binatang percobaan. Larutan HCl Prokain 1% digunakan sebagai obat anestesi, sementara larutan
HCl Dilutus 1N digunakan sebagai perangsang rasa nyeri pada binatang percobaan.
Pada praktikum ini percobaan dilakukan dengan melihat refleks pada kaki kodok. Kaki kiri kodok digunakan sebagai kontrol, sedangkan kaki kanan kodok digunakan sebagai percobaan anestesi dengan ditetesi HCl rangsang nyeri. Pada pukul 13.22 WIB kaki kanan kodok ditetesi 1 tetes HCl Prokain 1%. Satu menit setelah penetesan obat anestesi, kaki kodok dicelupkan dalam larutan HCl Dilutus 1N . Setelah kaki dicelupkan, terjadi refleks penarikan kaki pada kedua kaki kodok dimana refleks pada kaki yang dianestesi terjadi dalam 1 detik. Hal ini menandakan tidak adanya efek anestesi pada kaki kanan kodok pada menit pertama. Hal ini dilakukan kembali pada tiap menit berikutnya. Pada menit keempat setelah penetesan obat anestesi, setelah kaki dicelupkan terjadi refleks penarikan kaki pada kedua kaki kodok dimana refleks pada kaki yang dianestesi terjadi dalam waktu 12 detik. Hal ini menandakan belum ada efek anestesi pada kaki kanan kodok, akan tetapi reaksi timbul beberapa detik lebih lama daripada sebelumnya. Lima menit setelah penetesan obat anestesi, dihasilkan refleks kodok adalah negatif, yaitu kaki yang dicelupkan ke dalam larutan HCl detik. Dilutus 1N tidak ditarik lagi dalam waktu >30 Prokain 1%. Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa sebelum diberikan
obat anestesi, kedua kaki kodok akan memberikan refleks berupa penarikan kaki ketika kaki diberi
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa obat anestesi dapat membaalkan saraf sehingga tidak akan terjadi refleks terhadap rangsangan nyeri. Efek anestesi mulai bekerja saat menit keempat setelah pemberian obat anestesi, hal ini ditandai dengan lebih lambatnya refleks yang timbul yaitu pada detik ke-12. Efek anestesi total (benar-benar baal) pada kodok baru timbul lima menit setelah pemberian obat anestesi.
(+) ( )
: tidak sakit, ada efek anestesi lokal : sakit, tidak ada efek anestesi lokal
B. ANALISIS DAN KESIMPULAN Pada praktikum ini tidak dilakukan percobaan pada manusia. Jalannya praktikum didemokan menggunakan foto-foto pada slide.
2. Bersihkan lengan bawah bagian voler OP dengan kapas yang dibasahi alkohol 70%
3. Tunggu hingga voler kering 4. Suntikkan 0,25 ml Prokain 0,5% dan 0,25 ml Lidokain 0,5% secara intradermal sehingga terbentuk gelembung dalam kulit (intradermal wheal) 5. Catat waktu penyuntikan Prokain/Lidokain 6. Tandai batas gelembung dengan spidol 7. Tandai yang mana Prokain dan yang mana Lidokain 8. Ukur penampang gelembung 9. Periksa rasa nyeri setiap 2 menit a. Goreskan jarum steril di tengah gelembung b. Bandingkan dengan bagian lengan yang tidak disuntik 10. Kerja anestesi lokal dianggap selesai bila 3 dari 5 goresan terasa sakit
(+) ( )
: tidak sakit, ada efek anestesi lokal : sakit, tidak ada efek anestesi lokal
B. ANALISIS DAN KESIMPULAN Pada praktikum ini tidak dilakukan percobaan pada manusia. Jalannya praktikum didemokan menggunakan foto-foto pada slide.
IV. KASUS
A. PERTANYAAN Seorang anak perempuan berusia 9 tahun datang ke sebuah klinik dengan keluhan gigi geraham susu pertama sebelah kiri bawah yang goyang derajat tiga, sehingga terasa sakit waktu digunakan untuk mengunyah makanan. 1. Apa yang harus Saudara kerjakan terhadap gigi geraham tersebut? 2. Teknik anestesi apa yang akan saudara gunakan sehubungan dengan jawaban nomor 1? Jelaskan mengapa saudara memilih teknik anestesi tersebut! 3. Obat anestesi lokal apa yang saudara gunakan? Jelaskan alasan saudara! 4. Sebutkan cara pemberian anestesi lokal lain yang dapat digunakan dalam rongga mulut! 5. Bagaimana cara kerja anestesi local yang Saudara pilih tadi?
2. Teknik anestesi yang digunakan adalah anestesi topical, karena pasien masi anak-anak sehingga
akan terasa sakit sekali bila dilakukan anestesi blok yang dapat menimbulkan suatu trauma psikis pada pasien.
3. Obat anestesi yang digunakan adalah lidokain, karena lidokain mempunyai on-set of action yang
cepat serta waktu kerja yang lama. 4. Cara-cara pemberian anestesi lokal yang dapat digunakan dalam rongga mulut: Anestesi blok mandibularis Anestesi blok nasopalatinus Anestsi infiltrasi Anestesi intraosseus Anestesi sub-periosteal
5. Cara kerja anestesi local (lidokain) adalah dengan memblok kanal ion natrium