Você está na página 1de 11

ISI

I.
I. 1

BAKTERI
Pendahuluan Mikroorganisme merupakan organisme yang berukuran sangat kecil

sehingga perlu menggunakan suatu alat seperti mikroskop karena tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Keanekaragaman mikroorganisme di dunia ini sangat beragam sperti baketri, virus maupun jamur. Mikroorganisme yang ada di alam ini mempunyai morfologi, struktur dan sifat-sifat yang khas, begitu pula dengan bakteri. Bakteri yang hidup hampir tidak berwarna dan kontras dengan air, dimana sel-sel bakteri tersebut disuspensikan. Salah satu cara untuk mengamati bentuk sel bakteri sehingga mudah untuk diidentifikasi ialah dengan metode pengecatan atau pewarnaan. Hal tersebut juga berfungsi untuk mengetahui sifat fisiologisnya yaitu mengetahui reaksi dinding sel bakteri melalui serangkaian pengecatan.

I. 2

Definisi Bakteri adalah salah atu golongan organisme prokariotik (tidak

mempunyai selubung inti). Bakteri sebagai makhluk hidup tentu memiliki informasi genetik berupa DNA, tapi tidak terlokalisasi dalam tempat khusus (nukleus) dan tidak ada membran inti. Bentuk DNA bakteri adalah sirkuler, panjang dan biasa disebut nukleoid. Pada DNA bakteri tidak mempunyai intron dan hanya tersusun atas ekson saja. Bakteri juga memiliki DNA

ekstrakromosomal yang tergabung menjadi plasmid yang berbentuk kecil dan sirkuler.

I. 3

Klasifikasi
Untuk memahami beberapa kelompok organisme, diperlukan klasifikasi. Tes

biokimia, pewarnaan Gram,merupakan kriteria yang efektif untuk klasifikasi. 1

Hasil pewarnaan mencerminkan perbedaan dasar dan kompleks pada permukaan sel bakteri (struktur dinding sel), sehingga dapat membagi bakteri menjadi dua kelompok yaitu bakteri gram positif dan gram negatif. Bakteri gram-positif adalah bakteri yang mempertahankan zat warna metil ungu sewaktu proses pewarnaan Gram. Bakteri jenis ini akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop, sedangkan bakteri gram-negatif akan berwarna merah atau merah muda. Perbedaan klasifikasi antara kedua jenis bakteri ini terutama didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel bakteri. Karakteristik bakteri gram positif :

Memiliki cytoplasmic lipid membrane Memiliki lapisan peptidoglikan yang tebal


o

Terdapat asam teichoic dan lipoid yang membentuk lapisan asam lipoteichoic yang berguna untuk chelating agen dan untuk adhesi tipe tertentu.

Beberapa spesies memiliki kapsul polisakarida Beberapa spesies memiliki flagellum


o

Jika terdapat akan diperkuat oleh 2 cincin, berbeda dengan bakteri gram negative yang flagellumnya diperkuat oleh 4 cincin.

Bakteri gram-negatif adalah bakteri yang tidak mempertahankan zat warna metil ungu pada metode pewarnaan Gram. Bakteri gram-positif akan mempertahankan warna ungu gelap setelah dicuci denganalkohol, sementara bakteri gram-negatif tidak. Pada uji pewarnaan Gram, suatupewarna

penimbal(counterstain) ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat semua bakteri gram-negatif menjadi berwarna merah atau merah muda. Pengujian ini berguna untuk mengklasifikasikan kedua tipebakteri ini berdasarkan perbedaan struktur dinding sel mereka. Karakteristik bakteri gram negative :

Memiliki Cytoplasmic membrane Lapisan peptidoglikan tipis Memiliki membran tambahan diluar lapisan peptidoglikan yang

dipisahakan oleh spasium periplasmik.

Membran luar terdiri atas Lipopolisakarida (LPS) yang tersusun oleh lipid A, inti polisakarida, antigen O

Terdapat porin di membran luar sebagai pori-pori untuk molekul tertentu. 3

Memiliki S-layer (Surface layer) yang melekat langsung pada membran luar.

Jika memiliki flagella, maka akan disokong oleh 4 buah cincin. Tidak memiliki asam teichoic ataupun asam lipoteichoic. Lipoprotein merekat pada polisakarida. Kebanyakan tidak mengalami sporulasi.

Terdapat dua teori yang dapat menjelaskan dasar perbedaan ini yaitu : Teori Salton Teori ini berdasarkan kadar lipid yang tinggi (20 %) di dalam dinding sel bakteri Gram negatif. Zat lipid ini akan larut selama pencucian dengan alkohol. Pori-pori pada dinding sel membesar, sehingga zat warna yang sudah diserap mudah dilepaskan dan bakteri menjadi tidak berwarna. Bakteri Gram positif mengalami denaturasi protein pada dinding selnya akibat pencucian dengan alkohol. Protein menjadi keras dan beku, pori-pori mengecil sehingga kompleks kristal yodium yang berwarna ungu dipertahankan dan bakteri akan tetap berwarna ungu. Teori permeabilitas dinding sel Teori ini berdasarkan tebal tipisnya lapisan peptidoglikan dalam dinding sel. Bakteri Gram positif mempunyai susunan dinding yang kompak dengan lapisan 4

peptidoglikan yang terdiri dari 30 lapisan. Permeabilitas dinding sel kurang, dan kompleks kristal yodium tidak dapat keluar. Bakteri Gram negatif mempunyai lapisan peptidoglikan yang tipis, hanya 1 2 lapisan dan susunan dinding selnya tidak kompak. Permeabilitas dinding sel lebih besar sehingga masih

memungkinkan terlepasnya kompleks kristal yodium. Gram negatif dan gram positif adalah klasifikasi bakteri yang dibedakan dari ciri- ciri fisik bakteri tersebut. Perbedaan yang mendasar terdapat pada peptidoglikan yang terkandung dalam dinding sel kedua bakteri tersebut. Pada bakteri gram positive lapisan peptidoglikannya lebih tebal, sedangkan pada gram negatif lapisan peptidoglikan lebih tipis. Sehingga saat identifikasi dengan pewarnaan bakteri gram positif akan berwarna sedangkan bakteri gram negatif warna akan hilang saat disiram etanol. Berikut penjabaran perbedaan karakteristik antara bakteri gram positif dan gram negatif: Dinding sel - gram positif : homogen dan tebal ( 20-80 nm)sebagian besar tersusun dari peptidoglikan sebagian lagi terdiri dari polisakarida lain dan asam teikoat. - gram negatif : terdiri lapisan membran luar dan membran dalam, diantaranya terdapat lapisan peptidoglikan setebal 2-7 nm, tebal membran luar 7-8 nm tersusun dari polisakarida, lipid, dan protein. Bentuk sel - gram positif : bulat, batang atau filamen - gram negatif : bulat, oval, batang lurus atau melingkar seperti koma, heliks atau flamen, dan beberapa memiliki kapsul pelindung. reproduksi - gram positif : pembelahan biner - gram negatif : pembelahan biner, kadang pertunasan metabilosme - gram positif: kemoorganoheterotrof - gram negatif : fototrof, kemolitoaotutrof, kemoorganoheterotrof 5

motilitas ( flagela/ alat gerak) - gram positif :kebanyakan nonmitil, bila memiliki motil maka tipe falgelanya adalah petritrikus - gram negatif : motil dan non motil, bentuk flagela bervariasi, polar,iopotrikus dan petritrikus Perbedaan dasar antara bakteri gram positif dan negatif adalah pada komponen dinding selnya. Kompleks zat iodin terperangkap antara dinding sel dan membran sitoplasma organisme gram positif, sedangkan penyingkiran zat lipida dari dinding sel organisme gram negatif dengan pencucian alkohol memungkinkan hilang dari sel. Bakteri gram positif memiliki membran tunggal yang dilapisi peptidohlikan yang tebal (25-50nm) sedangkan bakteri negatif lapisan peptidoglikogennya tipis (1-3nm).

Sifat Komposisi dinding sel

Gram Positif Kandungan rendah

Gram Negatif lipid Lipid tinggi

Ketahanan penisilin Penghambatan basa

terhadap Lebih sensitive

Lebih tahan

warna Lebih dihambat

Kurang dihambat

Kebutuhan nutrient Ketahanan perlakuan fisik

Kompleks

Relative sederhana Kurang tahan

terjadap Lebih tahan

Beberapa perbedaan sifat yang dapat dijumpai antara bakteri gram positif dan bakteri gram negative adalah sebagai berikut : Pembeda Bakteri gram positif 6 Bakteri gram negatif

Dinding sel : Lapisan peptidoglikan Kadar lipid lebih tebal 1-4 % lebih tipis 11-22% larut

Resistensi terhadap alkali tidak larut (1% KOH) Kepekaan Iodium Toksin yang dibentuk Resistensi tellurit Sifat tahan asam ada yang tahan asam eksotoksin terhadap lebih peka

kurang peka

endotoksin lebih peka

terhadap lebih tahan

tidak ada yang tahan asam

kepekaan penisilin kepekaan streptomisin

terhadap lebih peka

kurang peka

terhadap tidak peka

peka

Bakteri gram positif memiliki lapisan petidoglikan yang tebal tetapi tidak 7

memiliki membranluar. Sedangkan pada bakteri gram negative, lapisan peptidoglikan tipis dan memilki membran luar yang tersusun atas

Lipopolisakarisa (LPS) dan protein. Bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan metoda pewarnaan gram menjadi 2 kelompok besar, yaitu bakteri gram positif dan bakteri gram negatif. Pewarnaan ini membedakan bakteri berdasarkan karakteristik fisik dan kimia dinding selnya. Pewarnaan Gram meliputi 3 proses utama, yaitu pengecatan dengan kristal violet, dekolorisasi (penghapusan warna)dengan etil alkohol atau aseton, kemudian counterstaining atau pemberian pewarna kontras menggunaan air fukhsin.

bakteri gram positif

bakteri gram negatif Pada awal pengecatan, semua bakteri akan berwarna ungu, proses dekolorisasi dan pemberian warna kontraslah yang membedakan antara kedua jenis bakteri ini. Bakteri gram positif akan menunjukkan warna ungu karena memiliki lapisan peptidoglikan tebal yang menahan kristal violet selama pengecatan gram.Sedangkan pada bakteri gram negatif akan berwarna merah akibat tipisnya dinding peptidoglikan sehingga kristal violet terbuang selama 8

proses dekolorisasi dan pemberian air fukhsin akan mengecat bakteri gram negatif menjadi merah. Teknik pengecatan Gram dikembangkan oleh Hans Christian Gram (dokter berkebangsaan Denmark, 1884). Pengecatan Gram merupakan salah satu langkah awal mengidentifikasi sel bakteri yang memisahkan bakteri menjadi 2 kelompok yaitu bakteri Gram positif (berwarna ungu/biru) dan bakteri Gram negatif (berwarna merah) Pewarnaan gram. Salah satu teknik pewarnaan diferensial yang paling penting dan paling luas digunakan untuk bakteri ialah pewarnaan gram. Dalam proses ini olesan bakteri yang terfiksasi dikenai lautan-larutan berikut dalam urutan yang terdaftar. Bakteri yang diwarnai dengan metode gram ini dibagi menjadi dua kelompok. Salah satu di antaranya, bakteri gram positif, mempertahankan zat pewarna ungu kristal dan karenanya tampak ungu tua. Kelompok lain , bakteri gram negative, kehilangan ungu Kristal ketika dicuci dengan alcohol, dan sewaktu diberi pewarna tandingan dengan warna merah safranin, tampak berwarna merah. Contoh - contoh bakteri gram positif dan gram negatif serta perannya dalam kehidupan manusia. Gram positif : Staphylococus : penyebab impetigo, keracunan makanan, bronchitis Streptococus : penyebab pneumonia, meningitis, karies gigi Enterococus Listeria Basillus Clostridium : penyebab enteritis : penyebab listeriosis : penyebab anthrax ( Basillus antharx) : penyebab tetanus ( Clostridium tetani), botulisme 9

Mycobacterium : penyebab tuberkulosa, difteri Mycoplasma : penyebab jerawat, peumonia Gram negatif : Salmonella Escherichia : penyebab thypus (Salmonella thyposa), salmonelosis : penyebab gastroenteritis / radang saluran cerna

(Escherichia coli) Shigella Pseudomonas Hellicobacter Haemophilus : penyebab disentri : penyebab infeksi luka bakar : penyebab tukak lambung : penyebab influenzae) Bordetella Chlamydia : penyebab batuk rejan (Bordetella pertusis) : penyebab pneumonia, uretritis, trakoma bronkhitis , pneumonia (Heumophilus

Bakteri gram negatif lebih berbahaya saat menimbulkan penyakit dibanding gram positif karena bakteri jenis gram negatif dapat menghasilkan endotoksin, dan memiliki enzym pada kapsula yang dapat menimbulkan resistensi terhadap antibiotik. Namun bakteri juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan mnusia ,contohnya: - Escherichia coli yang benyak ditemukan di dalam usus besar berperan dalam pembusukan makanan dan penghasil vitamin K (gram negatif) - Rhizobium dapat menyuburkan tanah - Pseudomonas denitrificans dapat menghasilkan vitamin B12 (gram negatif) 10

- Lactobasillus casei membantu dalam pembuatan keju (gram positif ) - Lactobacillus bulgaris membantu pembuatan yoghurt (gram positif) - Acetobacer cylinum membantu pembuatan nata de coco (gram negatif) - Acetobacer membantu dalam pembuatan cuka (gram negatif) - Sterptococus griseus untuk pembuatan antibiotik (gram positif)

DAFTAR PUSTAKA

Bayu, Fitria. 2009. Pewarnaan Gram Positif dan Gram Negatif. Available online at: http://biobakteri.wordpress.com/2009/06/07/7-pewarnaan-gram-gram-

positif-dan-gram-negatif/ Myriska, 2011. Available online at http://www.scribd.com/doc/28561000/Perbedaan-Dasar-Antara-BakteriGram-Positif-Dan-Negatif-Adalah-Pada-Komponen-Dinding-Selnya Pelczar, Michael J. 1986. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI-Press. Prasetyo, 2010. Bakteri Gram Positif dan Negatif. Available online at http://www.inforedia.com/2009/12/bakteri-gram-positif-dan-bakterigram.html. Soerya, 2009. Bakteri. Available online at soerya.surabaya.go.id/AuP/eDU.KONTEN/edukasi.net/SMA/Biologi/Bakteri/materi02.html Tjitrosomo. 1982. Dunia Mikroba. Jakarta: Bharata Karya

11

Você também pode gostar