Você está na página 1de 4

Laboratorium Makropaleontologi 2012

Kegunaan Mempelajari Fosil

Fosil adalah sisa, jejak kehidupan purba yang terawetkan secara alamiah, berumur lebih tua dari Holosen (10.000 tahun). Fosil berasal dari kata fodere, yang berarti menggali, atau sesuatu yang terpendam. Fosil dapat berupa sisa hewan dan tumbuhan. Tidak semua fosil ditemukan dalam keadaan sempurna. Ada beberapa fosil yang ditemukan telah rusak maupun hanya tertinggal gigi, tanduk, gading, bahkan hanya kukunya. Terkadang hanya ditemukan cetakan yang berasal dari organisme tersebut. Dilain pihak, ada fosil yang ditemukan masih utuh, bahkan masih lengkap dengan dagingnya. Beberapa contoh fosil yang telah ditemukan masih utuh dengan dagingnya adalah mammoth Siberia yang ditemukan dibongkahan es. Fosil merupakan kunci yang sangat penting dalam kita mengetahui keadaan alam di masa lampau. Fosil dapat dijadikan indikator yang sangat penting dalam mempelajari keadaan alam di masa lampau. Karena pembentukan fosil yang memakan waktu sangat lama, fosil memiliki data yang akurat akan kejadian di masa lampau. Fosil biasa ditemukan di lapisanlapisan bumi yang mana telah terjadi perubahan dalam kurun waktu yang lama. Perubahan tersebut dapat kita ketahui dari umur fosil yang kita temukan di suatu lapisan. Fosil menjadi perwakilan umur suatu lapisan. Dengan kita mengetahui umur suatu fosil, kita juga dapat mengetahui umur suatu lapisan. Jika kita telah mengetahui umurnya, maka kita dapat mengetahui proses yang telah terjadi di masa lampau. Fosil dapat dijadikan indikator adanya perubahan bentuk fisik suatu daerah. Dengan ditemukannya fosil, kita dapat merekonstruksi kegiatan yang telah terjadi. Ditemukannya fosil juga dapat menjadi indikator potensi mineral atau minyak bumi bahkan bencana yang engancam sekalipun. Beberapa kegunaan dalam mempelajari fosil adalah : 1. Fosil Sebagai Indikator Lingkungan Pengendapan. Dalam menentukan lingkungan pengendapan, fosil sangat berperan penting yang mana fosil dapat menunjukan lingkungan atau keadaan tempat pengendapan fosil tersebut ditemukan. Fosil tidak mungkin terbentuk di sembarang tempat. Fosil dapat menunjukkan lingkungan pengendapan baik asam maupun basa.
Luthfian Azmi Ibadi 111.110.104 Plug 6 Page 1

Laboratorium Makropaleontologi 2012

2. Fosil Sebagai Indikator Paleogeografi. Fosil berguna dalam mempelajari bentuk fisik suatu daerah di masa lampau. Fosil dapat merekonstruksi suatu daerah ke zaman umur fosil ditemukan. Dengan ditemukannya fosil tersebut, geolog dapat mengetahui bentuk daerah tersebut di masa lampau. 3. Fosil Sebagai Indikator Umur Geologi. Penentuan umur geologi dapat dilakukan dengan meneliti fosil. Lapisan yang mana fosil ditemukan dapat menjadi indikator umur fosil. Dengan mengetahui umur fosil, geolog dapat memperkirakan umur suatu batuan maupun lapisan. 4. Fosil Sebagai Indikator Proses Sejarah Geologi. Fosil dapat menunjukkan proses geologi suatu wilayah. Ditemukannya fosil dapat mengidentifikasi aktivitas tektonik lempeng daerah tesebut maupun proses geologi lainnya yang mengubah bentuk fisik daerah tersebut. Penemuan fosil akan mengidentifikasi jika fosil tersebut telah tertransport ataupun telah berpindah ke lapisan lainnya, sehingga geolog dapat mengetahui proses geologi yang telah terjadi. 5. Fosil Sebagai Indikator Tektonik. Fosil akan ditemukan di lapisan-lapisan tertentu. Fosil dapat dijadikan indikator pergerakan lempeng tektonik. Ditemukannya fosil di lapisan yang tidak semestinya dapat menjadi indikasi adanya pergerakan lempeng tektonik yang membuat lapisan fosil berubah (terangkat maupun turun) ataupun mentransport fosil ke lapisan yang tidak semetinya (jika disesuaikan dengan umur fosil). 6. Fosil Sebagai Sumber Energi dan Berharga. Fosil merupakan bahan yang akan menjadi minyak bumi. Sumber energi yang kita dapat dari bahan bakar fosil sangatlah penting untuk menunjang kehidupan manusia. Fosil merupakan kotak hitam yang dapat membawa kita ke masa lalu, hal ini yang menjadikan fosil sangatlah berharga.

Luthfian Azmi Ibadi 111.110.104 Plug 6

Page 2

Laboratorium Makropaleontologi 2012

7. Fosil Sebagai Indikator Evolusi dan Migrasi. Fosil yang ditemukan di suatu daerah tidak selalu fosil organisme native (asli) yang menduduki daerah tersebut. Terkadang ditemukan fosil organisme yang bukan merupakan organisme yang berhabitat di daerah itu. Ini menunjukkan bahwa adanya migrasi suatu organisme. Disamping itu fosil juga dapat menunjukkan ada atau tidaknya evolusi yang terjadi di daerah ditemukannya fosil tersebut.

Luthfian Azmi Ibadi 111.110.104 Plug 6

Page 3

Laboratorium Makropaleontologi 2012

8. Fosil Sebagai Indikator Iklim. Fosil dapat dijadikan sebagai penentu iklim di masa lampau. Fosil yang ditemukan di lapisan tertentu akan menunjukkan iklim yang pernah terjadi di masa lampau.

Luthfian Azmi Ibadi 111.110.104 Plug 6

Page 4

Você também pode gostar