Você está na página 1de 16

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Asam sinamat diperoleh dari fenilalanin berdasarkan eliminasi ammonia secara enzimatik dilanjutkan dengan hidroksilasi aromatik dan melintasi. Mula pertama dipercaya bahwa biosintesis melalui jalan asam fenil piruvat yang direduksi dan didehidrasi, tetapi saat asam sinamat ditemukan terlihat bawa enzim dapat mengeliminasi amonia langsung dari asam amino, maka jalan tersebut dinyatakan sebagai langkah utama. Asam sinamat dan benzoat kebanyakan terdapat sebagai ester glikosida karbohidrat, flavaniod dan asam hidroksi karboksilat. Asam 3-kafeoilquinat (asam klorogenat) telah diisolasi oleh Payen pada tahun 1849 dalam bentuk kristal dari kopi dan ternyata senyawa tersebut terdapat sebagai metabolit yang umum dalam tanaman. Asam sinamat merupakan hasil reaksi antara benzoldehid dan anhidrida yang mula-mula mengalami kondensasi dan kemudian dihidrolisis membentuk asam sinamat. Asam sinamat merupakan turunan dari senyawa fenolik yang berikatan dengan asam karboksilat. Pada percobaan ini digunakan sampel yaitu kencur. Kencuryang memiliki nama ilmiah Kaempferia galangal L. memiliki kandungan kimia antara lain pati, mineral, minyak atsiri. Minyakminyak atsiri ini berupa sineol, etil ester, asam metal kanil dan pentadekaan, asam sinamat, borneol, kamphene, paraeumarin, asam anisat, alkaloid dan gom. Oleh karena itu, percobaan isolasi asam sinamat dilakukan agar mengetahui proses isolasi asam sinamat dari sampel yaitu kencur. Sehingga diperoleh isolate asam sinamat yang terdapat dalam kencur.

1.2 Tujuan Percobaan Mengetahui massa asam sinamat dan karakteristik asam sinamat yang diperoleh Mengetahui fungsi penambahan H2SO4 sampai pH = 3 Mengetahui sifat-sifat asam sinamat

1.3 Prinsip Percobaan

Pencarian senyawa asam sinamat dari kencur yang diisolasi dengan menggunakan teknik maserasi yang dilanjutkan dengan reaksi pengaraman dengan NaOH hingga terbentuk Na-sinamat lalu dihidrolisis dengan H2SO4 (p) pada pH = 3 hingga terbentuk asam sinamat.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Asam sinamat diperoleh dari fenilalanin berdasarkan eliminasi amonia secara enzimatik dilanjutkan dengan hidroksilasi aromatik dan metilasi. Mula pertama dipercayai bahwa biosintesis melalui jalan asam fenil piruvat yang diredukdsi dan didehidrasi, tetapi saat asam sinamat terlihat bahwa enzim dapat mengeliminasi amonia langsung dari asam amino, maka jalan tersebut dinyatakan sebagai jalan utama. Reaksi ini dikategorikan sebagai reaksi berkesinambungan aliminasi-, . Dengan danya pusat basa pada enzim yang mengikat -proton. Eliminasi terjadi

yang paling tepat secara stereoelektronik adalah konformasi tran-planar dengan pelepasan pro-35 hidrogen yang langsung menghasilkan asam trans-sinamat. Reaksi analog dengan aliminasi hofmann, penemuan fenilalanin amonialiase, PAL, mengungkap bahwa reaksi adalah dapat balik yang bearti bahwa radiasi amonia harus berlangsung berlawanan terhadap polaritas ikatan rangkap. Penghambat kimia enzim dilakukan dengan pereaksi karbonil seperti natrium borohidrida yang mengandung tritium pada serangkaian hidroksi alanin dengan tritium menunjukan pre dominan ke arah gugus metil. Pengamatan tersebut menyatakan bahwa bagian aktif dari enzim adalah gugus amino serin membentuk basa schiff dengan sub unit lain enzim yang diaktivasi oleh proton dan menghasilkan eliminasi air. Karbon- sisa dehidroalanin bereaksi dengan nukleofil sesuai dengan reaksi tipe Mechael, seperti ion hidrida dari natrium borohidrida atau ion sianida yang meredam aktivasinya. (Hardjono, 1996) Asam sinamat dan benzoat kebanyakan terdapat sebagai ester glikosida karbohidrat, flavanoid dan asam hidroksi karboksilat. Asam 3-Kafeoilquinat (asam klorogenat) telah diisolasi oleh Payen pada tahun 1849 dalam bentuk kristal dari kopi dan ternyata senyawa tersebut terdapat sebagai metabolit yang umum dalam tanaman. Etil p-metoksi sinamat (EPMS) adalah salah satu senyawa hasil isolasi rimpang kencur (Kaempferia Galanga L.) yang merupakan bahan dasar senyawa tabir surya yaitu pelinding kulit dari sengatan matahari. EPMS tetmasuk dalam golongan senyawa ester yang mengandung cincin senyawa benzen dan gugus metoksi yang bersifat nonpolar dan juga gugus karbonil yang mengikat etil yang bersifat sedikit polar sehingga dalam ektraksinya dapat menggunakan pelarut-pelarut yang mempunyai variasi kepolaran yaitu etanol, etil asetat, methanol, air dan heksana. Dalam ekstraksi suatu senyawa yang harus diperhatikan adalah kepolaran antara pelarut dengan senyawa yang diekstrak, keduamya harus memiliki kepolaran yang sama atau mendekati (Firdausi, 2009). Kencur memiliki nama limiah Kaempferia Galanga L. sebutannya amat beragam. Kencur merupakan tema yang tumbuh merumpun. Sosok tanamannya tergolong kecil. Bila diperhatikan, tanaman ini seolah tak memiliki batang sama sekali, padahal kencur memiliki batang semu yang amat pendek. Kencur tidak tumbuh tinggi, melainkan menutup permukaan tanah. Daun kencur berbentuk bulat melebar dengan ujung mengecil, tumbuh melebar seakan menjalar di tanah, warna hijau gelap namun berkesan segar, permukaan tebal dan mulus. Tulang daunya jelas sekali. Daunnya cukup banyak, tumbuh dari batang dengan tangkai yang amat pendek dan berwaarna keputih-putihan. Rimpang kencur berwarna coklat gelap dan berkesan mengkilap. Apabila dibelah, tampak daging rimpang berwarna putih cerah. Rimpang kencur tumbuh bergerombol dan bercabang-cabang. Kadang-kadang umbinya bisa muncul ke permukaan tanah. Dalam satu

tanaman, kita bias mendapatkan rimpang dalam jumlah yang cukup banyak.(Fauziah Muhlisah, 1999) Kencur termasuk suatu tumbuhan Zingiberaceae dan digolongkan sebagai tanaman jenis emponempon yang mempunyai daging buah paling lunak dan tidak berserat. Kencur merupakan tanaman kecil yang tumbuh subur di daerah dataran rendah atau pegunungan yangtanahnya gembur dan tidak terlalu banyak air. Daging buah kencur berwarna putih dan kulit luarnya berwarna coklat. Jumlah daun kencur tidak lebih dari 2 3 lembar dengan susunan berhadapan. Tanaman ini banyak digunakan sebagai bahan baku obat tradisional (jamu), fitofarmaka, industri kosmetika, penyedap makanan dan miuman, rempah serta bahan campuran saus rokok pada industri rokok kretek. Rimpang kencur mempunyai aroma yang spesifik. Di dalam rimpang kencur terdapad banyak zat yang dapat dimanfaatkan, salah satunya adalah kandungan minyak atsiri sebesar 2 4 % yang terdiri dari etil sinamat, etil p-metoksisinamat, p-metoksi stirena, n-pentadekana, borneol, kamfen, 3,7,7-trimetil bisiklo (4,1,0) hept-3-ena (Firdausi, 2009) Senyawa kimia rimpang kencur terdiri dari carane (o,63 %), sineol (0,88%), bormeol (1,04%), terpineol (0,10%), m-anisaldehis (0,74%), a-metio (2,61%), etil sinamat (13,24%), pentadekane (21,61%), kadinene (0,22%), ethil cis p-metoksisinamat (3,61%), dan ethyl trans p-metoksil sinamat (49,52%). Senyawa kimia tersebut memiliki kegunaan yang beragam, seperti mengurangi rasa sakit (analgetik), menurunkan panas (antipiretik), ekspektoran, antibiotik, dan penyegar tubuh. Sementara itu, p-metoksil sinapat dapat digunakan untuk kosmetik, dintaranya sebagai tabir surya untuk menunda penuaan kulit (Agus Kardinan & Agus Ruhnayat, 2003). Kencur biasa digunakan sebagai bumbu aneka masakan sehari-sehari seperti pecel dan karedok. Selain itu daunya juga dapat dimanfaatkan sebagai lalap atau campuran urap. Rimpang muda dapat dibuat minuman beras kencur hingga kosmetik tradisional. Manfat kencur dibidang kesehatan juga membuat kencur banyak diusahakan orang. Tak hanya rimpangnya, daun kencur pun laku dijual di pasar. Berapa khasiat kencur dalam hal pengobatan, sebagai berikut: Menyembuhkan batuk pada anak-anak dan balita Mengatasi muntah-muntah Mengobati tetanus Mengobati keracunan tempe bongkrek Mengobati keracunan jamur

Khasiat lainya adalah jamu beras kencur baik untuk menambah daya tahan tubuh, menghilangkan masuk angin dan kelelahan. Caranya rimpang kencur diparut ditambahkan minyak kelapa atau minyak alkohol untuk mengurut kaki yang keseleo atau untuk mengencangkan urat kaki (Fauziah Muhlisah, 1999) Etil p-metoksisinamat (EMPS) mengandung sneyawa aktif yang ditam-bahkan pada lotion kulit ataupun pada bedak setelah mengalami sedikit modifikasi yaitu perpanjangan rantai di mana etil dari ester ini digantikan oleh oktil, etil heksil atau heptil melalui transesterifikasi maupun esterifikasi bertahap. Modifikasi yang dilakukan diharapkan mengurangi kepolaran EMPS sehingga kelarutanya dalam air berkurang dan hal itu merukan salah satu syarat senyawa sebagai tabir surya. Selain intuk mengurangi tingkat bahaya terhadap kulit, EMPS (bila terhidrolisa) akan melepaskan etenol yang bersifat karsinogenik terhadap kulit sedangkan hasil modifikasinya akan melepaskan alkohol dengan rantai lebih panjang yang tidak berbahaya. EMPS adalah suatu ester yang mengadung cincin benzene dan gugus metoksi yang bersifat nonpolar dan mengandung gugus karbonil yang mengikat etil yang bersifat agak polar yang menyebabkan senyawa ini mampu larut dalam beberapa pelarut dengan kepolaran bervariasi, di mana dalam eksperimen ini dicoba heksana, alkohol dan air dalam pencarian pelrut yang tepat. Selain pelarut, suhu juga ikut berpengaruh terhadap proses ekstraksi suatu bahan, di mana hampir dari semua zat padat dan zat cair kelarutannya dalam pelarut akan meningkat dengan kenaikan suhu. Beberapa senyawa akan rusak atau terurai dengan kenaikan suhu sehingga tiadak mungkin suhu dinaikan terus selama proses ekstraksi EMPS ini dengan pelarut yang sesuai yaitu pelarut yang diperoleh dari optimasi pelarut sebelumnya (Firdausi, 2009) Kencur bukan tanaman asli Indonesia. Kencur diperkirakan dari India. Meskipun demikian, kencur sudah menyebar luas, dibanyak negara terutama Asia. Di Indonesia, tanaman kencur dapat tumbuh dengan subur. Ibu-ibu rumah tangga sering menanamnya di pot atau di pekarangan. Petani sering menanam di kebun untuk dijual ke pasar-pasar. Kandungan minyak atsiri kencur terdiri dari borneol, methyl-p-cumaric acid, cinnamicacid athil ester, pentadecane, cinnamic aldehyde dan camphene. Minyak kencur yang diperoleh melalui penyulingan rimpangnya berwarna kuing jernih sampai kuning kotor. Industri jamu atau pun obat-obatan juga menginginkan kencur dalam bentuk simplisia. (Fauziahb Muhlisah, 1999)

BAB 3 METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat-alat Corong pisah Erlenmeyer Beaker gelas Statif dan klem Magnetik stirer Lumpang Corong kaca Labu alas bulat Panci Ember Pompa Sumbat gabus Selang Kondensor bola

Botol reagen Gelas ukur Batang pengaduk Hot plat Oven Pipet volum Bulp Neraca analitis Pipet tetes Alu Karet Plastik Hitam Wadah plastik

3.1.2 Bahan- bahan Kencur Akuadest (H2O) H2SO4 (p) n-heksan etanol 95% Es batu NaOH Kertas saring Vaselin pH universal Lem

3.3 Prosedur Percobaan Dikupas kulit kencur, lalu digerus hingga halus Dimasukan dalam botol reagen dan ditambahkan dengan alkohol 95% hingga kencur terendam seluruhnya Dimaserasi selama 8 hari Disaring filtrate dari rendeman kencur dan diambil filtratnya

Ditambah NaOH sebanyak 11 gram, dimasukan ke dalam gelas beaker Ditambahkan alkohol 95% 100 ml Dihomogenkan campuran tersebut menggunakan magnetic stirrer di atas hot plat Dirangkai alat destilaasi Dimasukan filtrate kencur dan larutan NaOH ke dalam labu alas bulat Direfluk selama 2 jam Diuapkan pelarutnya hingga pelarutnya menguap lalu dinginkan Ditambahkan akuades dan n-heksan masing-masing 25 ml Dimasukan kedalam corong pisah dan di kocok Didiamkan hingga terbentuk dua fase, lalu fase di bawah diambil dan ditambahkan H2SO4 hingga pH 3 Dikeringkan di dalam oven dan ditimbang kristal yang terbentuk

3.3 Flow sheet


Kencur - dikupas kulitnya - digerus - ditambah etanol 95% - dimaserai 8 hari - disaring NaOH 15 gram - dimasukan ke dalam gelas beaker - ditmbahkan etanol 95% 100 ml - dihomogenkan dengan magnet stirer

residu

filtrat

larutan Na-alkoholis

dibuang - dimasukan ke dalam labu alas bulat - direfluk selama 2 jam larutan - diuapkan pelarutnya - didinginkan larutan pekat - dimasikan kedalam corong pisah - ditambahkan akuades 25 ml - ditambahkan n-heksan 25ml - dikocok - didiamkan 2 fase

lapisan bawah - di (+) H2SO4 hingga pH=3 - didinginkan dalam es batu - disaring

lapisan atas

dibunag

filtrat

residu - dikeringkan dalam oven - ditimbang gr asam sinamat asam sinamat 0,97 gram

dibunag

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan No 1 2 3 Perlakuan Dikupas kulit kencur Digerus sampai halus Dimasukan ke dalam botol reagen Ditambahkan alkohol 95% sampai kencur terendam seutuhnya Dimaserasi selama 8 hari Disaring filtrate dari rendeman kencur Ditimbang NaOH 15 gram Dimasukan ke dalam gelas beaker Ditambahkan alkohol 95 % 100 ml Dihomogenkan campuran tersebut NaOH latur seluruhnya Filtrat berwarna kuning Kristal NaOH berwarna putih Pengamatan

dengan magnetic stirer di atas hot plat Dirangkai alat destilasi Dimasukan ekstrak kencur ke dalam labu alas bulat Direfluk selama 2 jam Larutan kecoklatan Diuapkan pelarutnya Terbantuk kuning pucat Didinginkan Ditambahkan akaudes & n-heksan 1:1 (25 ml : 25 ml) Dimasukan ke dalam corong pisah dan dikocok selama 15 menit Didiamkan Diambil fase bawah dan ditabahkan H2SO4 hingga pH = 3 Terbentuk dua fase Larutan pH = 3 gumpalan, warna berwarna kuning Kedua larutan bercampur

Dinginkan dalam es batu Disaring & dikeringkan dalam oven Ditimbang kristal yang terbentuk

Terbantuk endapan Kristal Filtrat dibuang Massa asam sinamat 0,97 gram berwarna putih kekuningan,

serbuk halus.

4.2 Reaksi 4.2.1 Asam sinamat dengan NaOH


O H C C H C O H
+

O H C C C H ONa

+ +Na

O- H

+ H2O garam sinamat

asam sinamat

basa kuat

4.2.2 Reaksi antara garam sinamat dengan H2SO4


O H C C H C O- Na+ O

+ garam sinamat
O H C C H C OH

pH = 3
S O OH

asam sulfat

+ asam sinamat

NaO

S O

OH

4.2 Pembahasan Pada percobaan isolasi asam sinamat digunakan sampel yang akan diambil sinamatnya yaitu kencur. Kencur termasuk dalam tanaman jenis empon-empon. Kencur memiliki nama ilmiah Kaempferia galangal L. Rimpang atau Rhizomamdari tanaman kencur ini mengandung minyak atsiri dan alkaloid yang dimanfaatkan sebagai stimulant. Kencur merupakan tanaman yang tumbuh merumpun, tanamannya tergolong kecil. Daun kencur berbentuk bulat melebar dengan ujung

mengecil, tumbuh melebar seakan menjalar di tanah, warna hijau gelap namun berkesan segar, permukaannya tebal dan mulus. Kencur biasa digunakan bumbu aneka masakan sehari-hari, seperti pecel dan karedok. Selain itu daunya juga dapat dimanfaatkan sebagai lalap atau campuran urap. Rimpang muda dapat dibuat minuman beras kencur hingga kosmetik tradisional. Kandungan minyak atsiri kencur terdiri dari borneol, methyl-p-cumaric acid, cinnamicacid athil ester, pentadecane, cinnamic aldehyde dan camphene. Minyak kencur yang diperoleh melalui penyulingan rimpangnya berwarna kuing jernih sampai kuning kotor. Pada percobaan pertama-tama kulit kencut dikupas hingga bersih, lalu kencur yang sudah bersih digerus hingga agak halus. Setelah itu kencur dimasukan kedalam botol reagen dan direndam dengan alkohol 95% hingga kencur terendam seluruhnya, lalu dimaserasi selama 8 hari. Maserasi adalah suatu cara untuk menganbil ekstrak dari suatu sampel dengan cara merendam sampel dalam pelarut (cairan penyarai) selama beberapahari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya matahari. Pelarut yang dicampur dengan sampel, dimasukan secara agak berlebih pada sampel. Sehinggan ekstrak yang ada di dalam sampel dapat tertarik semua oleh pelarut. Metode maserasi digunakan untuk mengikat komponen-komponen kimia yang mudah larut dalam pelarut (cairan penyari). Pada saat maserasi kencur pelarut yang digunakan adalah alkohol 95% digunakan karena alkohol ini bersifat semi polar sehingga dapt menarik komponen-komponen kimia yang didapat dalam kencur yang bersifat polar dan juga bersifat nonpolar, sehingga didapatkan asam sinamat yang lebih banyak.maserasi dilakukan selama 8 hari karena semakin lama proses maserasi maka proses pengikatan komponen pada sampel akan berjalan secara masimal sehingga komponen kimia yang ada pada sampel dapat terikan seluruhnya pada pelarut. Setalah sampel kencur dimaserasi selama 8 hari, sampel lalu disaring untuk mengambil filtratnya sedangkan residu kencur dibuang. Lalu NaOH sebanyak 15 gram dilarutkan dengan etanol 95%. Proses penghomogenan NaOH dengan alcohol dilakukan dengan menggunakan magnetik stirrer. Magnetik stirer ini berfungsi untuk menghomogenkan antara NaOH dengan alkohol. Filtrat hasil maserasi kencur dicampur dengan larutan NaOH dan masukan ke dalam labu alas bulat, lalu direfluks slama 2 jam. Refluks adalah proses mereaksikan dua senyawa atau lebih dengan cara memanaskannya pada titik didih pelarut. Dan padapercobaan kali ini diginakan pelarut alkohol (etanol) yang memiliki titik didih 78 oC. Setalah di refluks selama 2 jam, larutan dikeluarkan dari labu alas bulat dan dimasukan ke dalam beaker gelas, lalu dipanaskan kembali untuk menguapkan pelarutnya. Hal tersebul dilakukan agar pelarut yang digunakan atau etanol menguap seluruhnya, selain itu juga untuk menhilangkan zat-zat pengotor yang ada pada larutan karena ikut menguap

bersamaan dengan penguapan etanol atau pelarutnya. Selam proses penguapan pada larutan terbentuk gumpalan-gumpalan yang berwarna kuning pucat, lalu larutan didinginkan. Dilakukan penguapan pelarut adalah untuk memekatkan larutan sehingga yang tersisa pada larutan adalah garam sinamat yang nantinya akan membentuk asam sinamat. Dan agar tidak mengganggu pada saat ekstraksi pelarut. Setelah larutan agak dingin, larutan tersebut dimasukan kedalam corong pisah dan ditambahkan dengan akuades 25 ml dan n-heksan 25 ml. Akuades dan n-heksandigunakan dengan perbandingan 1 : 1 dimaksudkan agar komponen polar dan komponen nonpolar dapat terikat pada masing-masing pelarut. Komponen polar akan terikat dengan air dan komponen nonpolar akan terikat denga nheksan, berdasarkan pada prinsip like dissolves like, yaitu pelarut polar dengan senyawa polar dan pelarut nonpolar dengan senyawa nonpolar pula. Setelah akuades dan n-heksan dicampur dengan laritan di dalam corong pisah lalu dikocok dengan konstan selama 15 menit. Setalah dikocok larutan didiamkan hingga terbentuk 2 fase, lalu kedua fase tersebut dipisahkan dan diambil fase bawahnya. Fase bawah tersebut lalu diasamkan hingga pH = 3. Setelah dilakuakn ekstraksi pelarut lalu didiamkan terbentuk 2 fase. Fase di bawah diambil karena pada fase tersebut terdapat garam sinamat. Garam sinamat dapat larut dalam air dan pengotorpengotornya atau senyawa lain yang ikut bercampur dapat diikat atau ditarik oleh n-heksan, sehinga fase bagian bawahlah yang diambil. Pada saat pengasaman digunakan H2SO4 dikarenakan hasil samping dari H2SO4 tidak terlalu berbahaya. H2SO4 ditambahkan hinga pH = 3. Karena jika di atas pH =3 maka asam sinamat tidak terbentuk dikarenakan proses hidrolisisnya tidak berjalan maksimal.sedangkan jika di bawah pH = 3 maka yang akan terbentuk adalah asam bezoat. Proses hidrolisis sendiri adalah proses penguraian suatu senyawa dengan molekul-molekul air yang dibantu oleh suatu activator, biasanya adalah asam, basa atau enzim. H2SO4 digunakan karena H2SO4 dapat mempercepat reaksi dan juga merupakan asam yang stabil, bila digunakan asam yang lain misalnya HCl dikhawatirkan hasil samping dari HCl yaitu Cl akan berbahaya. Setelah ditambahkan H2SO4 hinggs pH = 3, lalu larutan didinginkan setelah itu disaring, penyaringan ini berfungsi untuk memisahkan antara filtrat dan residu sehinga residu dapat diambil dan filtrat dibuang. Stelah itu endapan (residu) tadi dikeringkan dalam oven hinga terbetuk kristal asam sinamat. Proses penyaringan ini berfungsi untuk membebtuk kristal asam sinamat. Setelah dikeringkan, asam sinamat yang terbentuk ditimbang beratnya dengan mengunakan neraca analitis. Proses penimbangan berfungsi untuk mengetahui berat atau massa asam sinamat yang didapat yaitu

0, 97 gram. Karakteristik asam sinamat yang didapat adalah berwarna putih kekuning-kuningan, berupa serbuk yang halus. Isolasi asam sinamat dari kencur adalah prosese pengambilan atau pemindahan asam sinamat yang terdapat pada kencur dengan mengunakan pelarutnya yaitu alkohol. Asam sinamat yang diperoleh memiliki sifat-sifat yaitu: rantai siklik, titik didih 310 oC, titik lebur 133 134 oC, non polar, memiliki gugus benzen dan merupakan senyawa aromatis. Untuk menguji kemurnian asam sinamat yang diperoleh dilakukan dengan pemerikasaan sinar ultraviolet. Pemeriksaan ultraviolet dapat membuktikan adanya ion aromatis dalam struktur asam sinamat, substitusi pada ring dang ikatan diena terkonjugasi. Kandungan kimia yang terkandung dalam kencur adalah Pari (4, 14%) Mineral (13, 73%) Minyak-minyak atsiri (0, 02%) Yaitu berupa: sineol etil ester asam metal kanil dan pentadekaan asam sinamat borneol kamphene paraeumarin asam anisat alkaloid gom

Manfaat asam sinamat dalam kehidupan sehari-hari adalah: Dalam bidang farmasi digunakan sebagai obat cacing Dalam industri kosmetik digunakan sebagai campuran obat Sebagai bahan yang terkandung dalam pembuatan parfum.

BAB 5 PENUTUP

5.1 Kesimpulan Dari percobaan isolasi asam sinamat dapat disimpulkan bahwa: Massa asam sinamat yang diperoleh adalah 0,79 gram.karakteristiknya adalah bentuk serbuk halus dan berwarna putih kekuningan Penambahan H2SO4 hingga pH = 3 berfungsi untuk menghidrolisis garam sinamat agar terbentuk asam sinamat. Hingga pH = 3 karena pada pH = 3 asam sinamat dapat terbentuk, bila pH < 3 yang terbentuk adalah asam benzoate, sedangkan bila pH > 3 asam sinamat belum terbentuk. Asam sinamat memiliki sifat-sifat yaitu rantai siklik, titik didih 310 oC, titik lebur 133 134
o

C, non polar, memiliki gugus benzene dan merupakan senyawa aromatis.

5.2 Saran Sebaiknya digunakan sampel lain untuk mengisolasi asam sinamat, misalnya serai.

DAFTAR PUSTAKA

Firdausi, Nur Indah. 2009. Isolasi Senyawa Etil Para Metoksi Sinamat (EMPS) dari Rimpang Kencur Sebagai Bahan Tabir Surya Pada Industry Kosmetik. FMIPA Jurusan Kimia Universitas Negeri Malang: Malang Kardinan, Agus & Ruhnayat. 2003 Budidaya Tanaman Obat Secara Organik. Jakarta: Gramedia Pustaka Muhlisah, Fauziah. 1999. Temu-temuan & Empon-empon: Budidaya Dan Manfaatnya. Yogyakarta: Penerbit Kanisius Sastrohamidjojo, Hardjono.1996. Sintesis Bahan Alam. Yogyakarta: UGM-Press.

Você também pode gostar