Você está na página 1de 6

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PENDAHULUAN Praktik keperawatan komunitas didasarkan atas sintesa dari praktik kesehatan komunitas, bertujuan untuk meningkatkn dan memelihara kesehatan masyarakat dengan menekankan peningkatan peran serta masyarakat dalam melakukan upaya-upaya pencegahan, peningkatan, dan mempertahankan kesehatan. Perawatan komunitas memerlukan metode ilmiah yang disebut sebagai proses keperawatan komunitas. Pproses keperawatan komunitas dipakai untuk membantu perawat dalam melakukan praktik asuhan keperawatan secara sistematis dalam memecahkan masalah keperawatan yang berkaitan dengan masalah kesehatan masyarakat. Dalam konteks ini, keperawatan komunitas merupakan salh satu upaya untuk meningkatkan drajat kesehatan dimana sifat asuhan yang diberikan adalah umum dan menyeluruh, lebih banyak tidak langsung dan diberikan secara terus menerus melalui kerja sama. Focus dari asuhan adalah individu, keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat dengan penekanan pada pencegahan penyakit, peningkatan dan mempertahankan kesehatan. Pendekatan yang digunakan dalam asuhan keperawatan komunitas adalah pendekatan keluarga binaan dan kelompok kerja komunitas. Strategi yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah melalui pendidikan kesehatan, teknoligi tpat guna, serta memanfaatkan kebijaksanaan pemerintah.

PROSES KEPERAWATAN KOMUNITAS Setelah klien ( individu, keluarga masyarakat) kontak dengan pelayanan kesehatan, perawat melakukan praktek keperawatn dengan cara menggunakan proses keperawatan komunitas. Dengan menggunakan proses keperawatan komunitas perawat memakai latar belakang pengetahuan yang komprehensif untuk mengkaji status kesehatan komunitas, mengidentifikasi masalah dan diagnose, merencanakan intervensi, meng implementasikan, dan mengevaluasi intervensi keperawatan. Sesuai dengan teori neuman, kelompok atau komunitas dilihat sebgai klien dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawtan sebagai pendekatan, yang terdiri dari lima tahapan :

1. Pengkajian Pada tahap pengkajian, perawat melakukan pengumpulan data yang bertujuan mengidentifikasi data yang penting mengenai klien. Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi masalah kesehatan tersebut yang menyangkut aspek fisik, psikologis, social, ekonomi, dan spiritual serta factor lingkungan yang memepengaruhinya. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara atau anamnesa ( hal-hal yang diungkapkan klien), observasi ( pengamatan), pengumpulan data dengan menggunakan instrument ( alat pengumpul data ) Yang perlu dikaji pada kelompok atau komunitas adalah : a. Core atau inti : data demografi kelompom atau komunitas yang terdiri dari umur, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai nilai, keyakinan serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas. b. Delapan subsistem yang mempengaruhi komunitas ( betty neuman ) : Perumahan : rumah yang dihuni oleh penduduk, penerangan, sirkulasi dan kepadatan. Pendidikan : apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan. Keamanan dan keslamatan di lingkungan tempat tinggal : apakah tidak menimbulkan stress. Politik dan kebijakan pemerintah terkait dengan kesehatan : apakah cukup menunjang sehingga memudahkan komunitas mendapat pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan. Pelayanan kesehatan yang tersedia untuk melakukan deteksi dini ganggua atau merawat atau memantau apabila gangguan sudah terjadi. System komunikasi : sarana komunikasi apasaja yang dapat dimanfaatkan di kominitas tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan nutrisi misalnya televisi, radio, Koran atau leaflet yang diberikan kepada komunits. Ekonomi : tingkat social ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan UMR ( upah minimum regional ), dibawah UMR atau diatas UMR sehingga uupaya pelayanan kesehatan yang diberikan dapat terjangkau , misalnya anjuran untuk komsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi tersebut.

Rekreasi : apakah tersedia sarananya , kapan saja dibuka, dan apakah biayanya terjangkau oleh komunitas. Rekreasi ini hendaknya dapat digunakan komunitas untuk mengurangi stress.

c. Status kesehatan komunitas Status kesehatan komunitas dapat dlihat dari biostatistik dan vital statistic, antara lain angka moralitas , angka morbiditas, IMR, MMR, serta cakupan imunisasi. Setelah pengumpulan data dilakukan, selanjutnya data-data tersebut diolah dengan cara mengklasifikasikan data,mentabulasi data dan intepretasi data. Hasil pengolahan data dianalisa yaitu dengan menghubungkan data dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui tentang kesenjangan tentang masalah atau kesenjangan yang dihadapi oleh masyarakat. Tujuan dari analisa data adalah menetapkan kebutuhan komunitas, menetapkan kekuatan , mengidentifikasi pola respon masyarakat serta mengidentifikasi kecendrungan penggunaan pelayanan kesehatan. Data memiliki katagori demografi, geografi, social ekonomi, dan sumber pelayanan kesehatan.

2. diagnose keperawatan komunitas atau kelompok dan analisa data Setelah dilakukan pengkajian yang sesuai dengan data-data yang dicari, maka kemudian dikelompokkan dan dianalisa seberapa besar stressor yang mengancam masyarakat dan seberapa berat reaksi yang timbul pada masyarkat tersebut. Berdasarkan hal tersebut diatas dapat disusun diagnose keperawatan komunitas yang terdiri dari : masalah kesehatan , karakteristik populasi , karakteristik lingkungan. Diagnose ditegakkan berdasarkan reaksi komunitas terhadap stressor yang ada. Selanjutnya dirumuskan dalam tiga komponen yaitu problem atau masalah, etiologi atau penyebab, manifestasi atau data penunjang.

3. perencanaan (intervensi) Tahap kedua dari proses keperawatan merupakan tindakan menetapkan apa yang harus dilakukan untuk membantu sasaran dalam upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative. Langkah pertama dari tahap perencanaan adalah menetapkan tujuan dan sasaran kegiatan untuk mengatasi masalah yang telah ditetapkan sesuai dengan diagnosis keperawatan. Dalam menetapkan tahap berikutnya yaitu rencana pelaksanaan kegiatan maka ada dua factor ydipertimbang mempengaruhi dan dipertimbangkan dalam menyusun rencana tersebut yaitu sifat masalah dan sumber atau potensi masyarakat seperti dana , sarana, dam tenaga yang tersedia.

Stategi yang digunakan mencakup proses kelompok, pendidikan kesehatan dan kerjasama serta mendemonstrasikan ketrlibatan dalam asuhan keperawatan. Untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam memecahkan masalah kesehatan yang dihadapi diperlukan pengorganisasian komunitas yang dirancang utuk membuat suatu perubahan. Pendekatan in dirancang untuk mengembangkan masyarakat berdasarkan sumber daya dan sumber dana yeng dimiliki serta mampu mengurangi hambatan yang ada. Selain itu untuk menumbuhkan kondisi, kemajuan social dan ekonomi masyarakat dengan partisipasi aktif masyarakat dan dengan penuh percaya diri dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Dalam pelaksanaan pengembangan masyarakat dilakukan melalui tahap sebagai berikut : a. Tahap persiapan Dengan dilakukan pemilihan daerah yang menjadi prioritas menentukan cara untuk berhubungan dengan masyarakat, mempelajari, dan bekerjasama dengan masyarakat. b. Tahap pengorganisasian Dengan persiapan pembentukan kelompok kerja kesehatan untuk menumbuhkan kepedulian terhadap kesehatan dalam masyarakat. Kelompok kerja kesehatan adalah suatu wadah kegiatan yang dibentuk oleh masyarakat secara bergotong royong untuk menolong diri mereka sendiri dalam mengenal dan memecahkan masalah atau kebutuhan kesehatan dan kesejahteraan , meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara kehidupan yang sehat dan sejahtera, serta bertujuan untuk mengajak masyarakat berperan serta dalam pembangunan kesehatan di wilayahnya. c. Tahap pendidikan dan latihan Kegiatan pertemuan teratur dengan kelompok masyarakat Melakukan pengkajian Membuat program berdasarkan masalah atu diagnose keperawatan Melatih kader Keperawatan langsung terhadap individu, keluarga dan masyarakat d. Tahap formasi kepemimpinan Memberikan dukungan, melatih, mengembangkan keterampilan yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan terhadap kegiatan pemeliharaan kesehatan. e. Tahap koordinasi intersektoral Kerjasama dengan sector terkait dalam upaya memandirikan masyarakat f. Tahap akhir Dengan melakukan supervise atau kunjungan bertahap untuk mengevaluasi serta memberikan umpan balik untuk perbaikan kegiatan kelompok kerja kesehatan lebih lanjut.

4. Pelaksanaan (Implementasi) Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang sifatnya : a. Bantuan dalam upaya mengatasi masalah-masalah kurang nutrisi, mempertahankan kondisi seimbang atau sehat dan meningkatkan kesehatan. b. Medidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah kurang gizi. c. Sebagai advokat komunitas, untuk sekaligus memfasilitasi terpenuhiny kebutuhan komunitas. Pada kegiatan praktik keperawatan komunitas berfokus pada tingkat pencegahan yaitu : a. Pencegahan primer yaitu pencegahan sebelum sakit dan difokuskan pada populasi sehat, mencakup kegiatan kesehatan secara umum derta perlindunagn khusus terhadap penyakit, contoh : imunisasi, penyuluhan gizi, simulasi dan bimbingan dini dalam kesehatan keluarga. b. Pencegahan sekunder yaitu kegiatan yang dilakukan pada saat terjadinya perubahan derajat kesehatan masyarakat dan ditemukan masalah kesehatan. Pencegahan sekunder ini menekan pada diagnose dini dan tindakan untuk menghambat proses penyakit. Contoh : mengkaji keterbelakangan tumbuh kembang anak, memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan seperti mata, telinga, gigi dll. c. Pencegahan tertier yaitu kegiatan yang menekankan pengembalian individu pada tingkat berfungsinya secara optimal dari ketidakmampuan keluarga, contoh : membantu keluarga yang mempunyai anak dengan resiko gangguan kurang gizi untuk melakukan pemeriksaan secara teratur ke posyandu.

5. Evaluasi Evaluasi merupakan penilaian terhadap program yang telah dilaksanakan dibandingkan dengan tujuan semula dan dijadikan dasar untuk memodifiksi rencana berikutnya. Evaluasi yang dilakukan dengan menggunakan konsep evaluasi struktur, evaluasi proses, dan evaluasi hasil. Sedangkan focus dari evaluasi pelaksanaa asuhan keperawatan komunitas adalah : a. Relevansi atu hubungan antara kenyataan yang ada dengan target pelaksanaan.

b. Perkembangan atau kemajuan proses : kesesuaian dengn perencanaan, peran staf atau pelaksana tndakan, fasilitas dan jumlah peserta. c. Efisiensi biaya. Bagaimanakah pencarian sumber dana dan penggunaannya serta keuntungn program. d. Efektifitas kerja. Apakah tujuan tercapai dan apakah klien atau masyarakat puas terhadap tindakan yang dilaksanakan. e. Dampak. Apakah status kesehatan meningkat setelah dilaksanakan tindakan, apa perubahan yang terjadi dalam 6 bulan atau 1 tahun. Secara garis besar proses evalasi meliputi : a. Menilai respon verbal dan non verbsl komunitas setelah intervensi dilakukan. b. Mencatat adanya kasus baru yang dirujuk kerumah sakit.

Você também pode gostar