Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Stem cells are a class of undifferentiated cells that are able to differentiate into specialized cell types. Commonly, stem cells come from two main sources: 1. Embryos formed during the blastocyst phase of embryological development (embryonic stem cells) and 2. Adult tissue (adult stem cells). Both types are generally characterized by their potency, or potential to differentiate into different cell types (such as skin, muscle, bone, etc.).
organism. This latter mass is the source of embryonic stem cells - totipotent cells (cells with total potential to develop into any cell in the body).
9-week Human Embryo from Ectopic Pregnancy [by Ed Uthman, MD] creative commons license In a normal pregnancy, the blastocyst stage continues until implantation of the embryo in the uterus, at which point the embryo is referred to as a fetus. This usually occurs by the end of the 10th week of gestation after all major organs of the body have been created. However, when extracting embryonic stem cells, the blastocyst stage signals when to isolate stem cells by placing the "inner cell mass" of the blastocyst into a culture dish containing a nutrient-rich broth. Lacking the necessary stimulation to differentiate, they begin to divide and replicate while maintaining their ability to become any cell type in the human body. Eventually, these undifferentiated cells can be stimulated to create specialized cells.
Human embryonic stem cell colony [Wikipedia] Stem cells are either extracted from adult tissue or from a dividing zygote in a culture dish. Once extracted, scientists place the cells in a controlled culture that prohibits them from further specializing or differentiating but usually allows them to divide and replicate. The process of growing large numbers of embryonic stem cells has been easier than growing large numbers of adult stem cells, but progress is being made for both cell types.
cell lines are subsequently managed and shared among researchers. Once under control, the stem cells can be stimulated to specialize as directed by a researcher - a process known as directed differentiation. Embryonic stem cells are able to differentiate into more cell types than adult stem cells.
Potency
Stem cells are categorized by their potential to differentiate into other types of cells. Embryonic stem cells are the most potent since they must become every type of cell in the body. The full classification includes:
Totipotent - the ability to differentiate into all possible cell types. Examples are the zygote formed at egg fertilization and the first few cells that result from the division of the zygote. Pluripotent - the ability to differentiate into almost all cell types. Examples include embryonic stem cells and cells that are derived from the mesoderm, endoderm, and ectoderm germ layers that are formed in the beginning stages of embryonic stem cell differentiation. Multipotent - the ability to differentiate into a closely related family of cells. Examples include hematopoietic (adult) stem cells that can become red and white blood cells or platelets. Oligopotent - the ability to differentiate into a few cells. Examples include (adult) lymphoid or myeloid stem cells. Unipotent - the ability to only produce cells of their own type, but have the property of self-renewal required to be labeled a stem cell. Examples include (adult) muscle stem cells.
Embryonic stem cells are considered pluripotent instead of totipotent because they do not have the ability to become part of the extra-embryonic membranes or the placenta.
Stem cell research is also useful for learning about human development. Undifferentiated stem cells eventually differentiate partly because a particular gene is turned on or off. Stem cell researchers may help to clarify the role that genes play in determining what genetic traits or mutations we receive. Cancer and other birth defects are also affected by abnormal cell division and differentiation. New therapies for diseases may be developed if we better understand how these agents attack the human body. Another reason why stem cell research is being pursued is to develop new drugs. Scientists could measure a drug's effect on healthy, normal tissue by testing the drug on tissue grown from stem cells rather than testing the drug on human volunteers.
Chimeras
People also take issue with the creation of chimeras. A chimera is an organism that has both human and animal cells or tissues. Often in stem cell research, human cells are inserted into animals (like mice or rats) and allowed to develop. This creates the opportunity for researchers to see what happens when stem cells are implanted. Many people, however, object to the creation of an organism that is "part human".
Legal issues
The stem cell debate has risen to the highest level of courts in several countries. Production of embryonic stem cell lines is illegal in Austria, Denmark, France, Germany, and Ireland, but permitted in Finland, Greece, the Netherlands, Sweden, and the UK. In the United States, it is not illegal to work with or create embryonic stem cell lines. However, the debate in the US is about funding, and it is in fact illegal for federal funds to be used to research stem cell lines that were created after August 2001.
This what are stem cells? information section was written by Peter Crosta for Medical News Today, and may not be re-produced in any way without the permission of Medical News Today.
http://www.medicalnewstoday.com/info/stem_cell/
Sel punca, sel induk, sel batang (bahasa Inggris: stem cell) merupakan sel yang belum berdiferensiasi dan mempunyai potensi yang sangat tinggi untuk berkembang menjadi banyak jenis sel yang berbeda di dalam tubuh.[rujukan?] Sel punca juga berfungsi sebagai sistem perbaikan untuk mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak demi kelangsungan hidup organisme.[rujukan?] Saat sel punca terbelah, sel yang baru mempunyai potensi untuk tetap menjadi sel punca atau menjadi sel dari jenis lain dengan fungsi yang lebih khusus, misalnya sel otot, sel darah merah atau sel otak.[rujukan?]
Daftar isi
[sembunyikan]
1 Sifat 2 Ragam sel induk o 2.1 Berdasarkan potensi o 2.2 Berdasarkan asalnya 2.2.1 Sel punca embrio (embryonic stem cells) 2.2.2 Sel germinal/benih embrionik (embryonic germ cells) 2.2.3 Sel punca fetal 2.2.4 Sel punca dewasa (adult stem cells) 3 Transplantasi sel punca o 3.1 Jenis-jenis transplantasi sel punca 3.1.1 Transplantasi sel punca dari sumsum tulang (bone marrow transplantation) 3.1.2 Transplantasi sel punca darah tepi (peripheral blood stem cell transplantation) 3.1.3 Transplantasi sel induk darah tali pusat 4 Aplikasi o 4.1 Pengobatan infark jantung
[sunting] Sifat
Keseluruhan artikel atau bagian tertentu dari artikel ini perlu di-wikifikasi.
Sel punca memiliki dua sifat penting yang sangat berbeda dengan sel yang lain:
Sel punca belum merupakan sel dengan spesialisasi fungsi tetapi dapat memperbaharui diri dengan pembelahan sel bahkan setelah tidak aktif dalam waktu yang panjang.[rujukan?] Dalam situasi tertentu, sel punca dapat diinduksi untuk menjadi sel dengan fungsi tertentu seperti sel jaringan maupun sel organ yang mempunyai tugas tersendiri.[rujukan?] Pada sumsum tulang dan darah tali pusar (bahasa Inggris: umbilical cord blood), sel punca secara teratur membelah dan memperbaiki jaringan yang rusak, meski demikian pada organ lain seperti pankreas atau hati, pembelahan hanya terjadi dalam kondisi tertentu.[1]
Peneliti medis meyakini bahwa penelitian sel punca berpotensi untuk mengubah keadaan penyakit manusia dengan cara digunakan memperbaiki jaringan atau organ tubuh tertentu.[rujukan?] Namun demikian, hal ini tampaknya belum dapat benar-benar diwujudkan dewasa ini.[rujukan?] Penelitian sel punca dapat dikatakan dimulai pada tahun 1960-an setelah dilakukannya penelitian oleh ilmuwan Kanada, Ernest A. McCulloch dan James E. Till.[rujukan?]
Sel induk ber-totipotensi (toti=total) adalah sel induk yang memiliki potensi untuk berdiferensiasi menjadi semua jenis sel, yaitu sel ekstraembrionik, sel somatik, dan sel seksual.[rujukan?] Jenis sel ini dapat bertumbuh menjadi organisme bau bila diberikan dukungan maternal yang memadai. Sel induk bertotipotensi diperoleh dari sel induk embrio, hasil pembuahan sel telur oleh sel sperma.[rujukan?] Sel induk ber-pluripotensi (pluri=jamak) adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi semua jenis sel dalam tubuh, namun tidak dapat membentuk suatu organisme baru.[rujukan?] Sel induk ber-multipotensi adalah sel-sel yang dapat berdiferensiasi menjadi beberapa jenis sel dewasa.[rujukan?] Sel induk ber-unipotensi (uni=tunggal) adalah sel induk yang hanya dapat menghasilkan satu jenis sel tertentu, tetapi memiliki kemampuan memperbarui diri yang tidak dimiliki oleh sel yang bukan sel induk. [2].
[sunting] Berdasarkan asalnya [sunting] Sel punca embrio (embryonic stem cells)
Sel induk ini diambil dari embrio pada fase blastosit (5-7 hari setelah pembuahan). [2] Massa sel bagian dalam mengelompok dan mengandung sel-sel induk embrionik. [2] Sel-sel diisolasi dari massa sel bagian dalam dan dikultur secara in vitro. [2] Sel induk embrional dapat diarahkan menjadi semua jenis sel yang dijumpai pada organisme dewasa, seperti sel-sel darah, sel-sel otot, sel-sel hati, sel-sel ginjal, dan sel-sel lainnya. [2]
[sunting] Sel germinal/benih embrionik (embryonic germ cells)
Sel germinal/benih (seperti sprema/ovum) embrionik induk/primordial (primordial germ cells) dan prekursor sel germinal diploid ada sesaat pada embrio sebelum mereka terasosiasi dengan sel somatik gond dan kemudian menjadi sel germinal[2]. Sel germinal embrionik manusia/human embryonic germ cells (hEGCs) termasuk sel punca yang berasal dari sel germinal primordial dari janin berumur 5-9 minggu.[rujukan?] Sel punca jenis ini memilki sifat pluripotensi[2].
[sunting] Sel punca fetal
Sel punca fetal adalah sel primitif yang dapat ditemukan pada organ-organ fetus (janin) seperti sel punca hematopoietik fetal dan progenitor kelenjar pankreas. [2] Sel punca neural fetal yang ditemukan pada otak janin menunjukkan kemampuan untuk berdiferensiasi menjadi sel neuron dan sel glial (sel-sel pendukung pada sistem saraf pusat). [2] Darah, plasenta, dan tali pusat janin kaya akan sel punca hematopoietik fetal. [2]
Sel induk mesenkimal [sunting] Sel punca dewasa (adult stem cells)
Sel punca dewasa mempunyai dua karakteristik.[rujukan?] Karakteristik pertama adalah sel-sel tersebut dapat berproliferasi untuk periode yang panjang untuk memperbarui diri.[rujukan?] Karakteristik kedua, sel-sel tersebut dapat berdiferensiasi untuk menghasilkan sel-sel khusus yang mempunyai karakteristik morfologi dan fungsi yang spesial.[rujukan?]
Sel induk hematopoietik Salah satu macam sel induk dewasa adalah sel induk hematopoietik (hematopoietic stem cells), yaitu sel induk pembentuk darah :yang mampu membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah yang sehat.[rujukan?] Sumber sel induk hematopoietik adalah sumsum :tulang, darah tepi, dan darah tali pusar.[rujukan?] Pembentukan sel induk hematopietik terjadi pada tahap awal embriogenesis, yaitu dari mesoderm dan disimpan pada situs-situs spesifik di dalam embrio[3]. Sel punca mesenkimal Sel induk mesenkimal/ mesenchymal stem cells (MSC)dapat ditemukan pada stroma sumsum tulang belakang, periosteum, lemak, dan kulit. [4] MSC termasuk sel induk multipontensi yang dapat berdiferensiasi menjadi sel-sel tulang, otot, ligamen, tendon, dan lemak. [4] Namun ada beberapa bukti yang menyatakan bahwa sebagian MSC bersifat pluripotensi sehingga tidak hanya dapat berubah menjadi jaringan mesodermal tetapi juga endodermal. [5]
Transplantasi autologus (menggunakan sel induk pasien sendiri, yang dikumpulkan sebelum pemberian kemoterapi dosis tinggi) Transplantasi alogenik (menggunakan sel induk dari donor yang cocok, baik dengan hubungan keluarga atau tanpa hubungan keluarga), atau transplantasi singenik(menggunakan sel induk dari saudara kembar identik.
Sumsum tulang adalah jaringan spons yang terdapat dalam tulang-tulang besar seperti tulang pinggang, tulang dada, tulang punggung, dan tulang rusuk.[rujukan?] Sumsum tulang merupakan sumber yang kaya akan sel induk hematopoietik.[rujukan?] Sejak dilakukan pertama kali kira-kira 30 tahun yang lalu, transplantasi sumsum tulang digunakan sebagai bagian dari pengobatan leukemia, limfoma jenis tertentu, dan anemia aplastik.[rujukan?] Karena teknik dan angka keberhasilannya semakin meningkat, maka pemakaian transplantasi sumsum tulang sekarang ini semakin meluas.[rujukan?] Pada transplantasi ini prosedur yang dilakukan cukup sederhana, yaitu biasanya dalam keadaan teranestesi total.[rujukan?] Sumsum tulang (sekitar 600 cc) diambil dari tulang panggul donor dengan bantuan sebuah jarum suntik khusus, kemudian sumsum tulang itu disuntikkan ke dalam vena resipien.[rujukan?] Sumsum tulang donor berpindah dan menyatu di dalam tulang resipien dan sel-selnya mulai berproliferasi.[rujukan?]
Pada akhirnya, jika semua berjalan lancar, seluruh sumsum tulang resipien akan tergantikan dengan sumsum tulang yang baru.[rujukan?] Namun, prosedur transplantasi sumsum tulang memiliki kelemahan karena sel darah putih resipien telah dihancurkan oleh terapi radiasi dan kemoterapi.[rujukan?] Sumsum tulang yang baru memerlukan waktu sekitar 2-3 minggu untuk menghasilkan sejumlah sel darah putih yang diperlukan guna melindungi resipien terhadap infeksi.[rujukan?] Transplantasi sumsum tulang memerlukan kecocokan HLA 6/6 atau paling tidak 5/6.[rujukan?] Risiko lainnya adalah timbulnya penyakit GvHD, di mana sumsum tulang yang baru menghasilkan sel-sel aktif yang secara imunologi menyerang sel-sel resipien.[rujukan?] Selain itu, risiko kontaminasi virus lebih tinggi dan prosedur pencarian donor yang memakan waktu lama.[rujukan?]
[sunting] Transplantasi sel punca darah tepi (peripheral blood stem cell transplantation)
Seperti halnya sumsum tulang, peredaran darah tepi merupakan sumber sel induk walaupun jumlah sel induk yang dikandung tidak sebanyak pada sumsum tulang.[rujukan?] Untuk mendapatkan jumlah sel induk yang jumlahnya mencukupi untuk suatu transplantasi, biasanya pada donor diberikan granulocyte-colony stimulating factor (G-CSF) untuk menstimulasi sel induk hematopoietik bergerak dari sumsum tulang ke peredaran darah.[rujukan?] Transplantasi ini dilakukan dengan proses yang disebut aferesis.[rujukan?] Jika resipien membutuhkan sel induk hematopoietik, pada proses ini darah lengkap diambil dari donor dan sebuah mesin akan memisahkan darah menjadi komponen-komponennya, secara selektif memisahkan sel induk dan mengembalikan sisa darah ke donor.[rujukan?] Transplantasi sel induk darah tepi pertama kali berhasil dilakukan pada tahun 1986.[rujukan?] Keuntungan transplantasi sel induk darah tepi adalah lebih mudah didapat.[rujukan?] Selain itu, pengambilan sel induk darah tepi tidak menyakitkan dan hanya perlu sekitar 100 cc.[rujukan?] Keuntungan lain, sel induk darah tepi lebih mudah tumbuh.[rujukan?] Namun, sel induk darah tepi lebih rentan, tidak setahan sumsum tulang.[rujukan?] Sumsum tulang juga lebih lengkap, selain mengandung sel induk juga ada jaringan penunjang untuk pertumbuhan sel. Karena itu, transplantasi sel induk darah tepi tetap perlu dicampur dengan sumsum tulang.[rujukan?]
[sunting] Transplantasi sel induk darah tali pusat
Pada tahun 1970-an, para peneliti menemukan bahwa darah plasenta manusia mengandung sel induk yang sama dengan sel induk yang ditemukan dalam sumsum tulang.[rujukan?] Karena sel induk dari sumsum tulang telah berhasil mengobati pasien-pasien dengan penyakitpenyakit kelainan darah yang mengancam jiwa seperti leukemia dan gangguan-gangguan sistem kekebalan tubuh, maka para peneliti percaya bahwa mereka juga dapat menggunakan sel induk dari darah tali pusat untuk menyelamatkan jiwa pasien mereka.[rujukan?] Darah tali pusat mengandung sejumlah sel induk yang bermakna dan memiliki keunggulan di atas transplantasi sel induk dari sumsum tulang atau dari darah tepi bagi pasien-pasien tertentu.[rujukan?] Transplantasi sel induk dari darah tali pusat telah mengubah bahan sisa dari proses kelahiran menjadi sebuah sumber yang dapat menyelamatkan jiwa.[rujukan?]
Transplantasi sel induk darah tali pusat pertama kali dilakukan di Perancis pada penderita anemia Fanconi tahun 1988.[rujukan?] Pada tahun 1991, darah tali pusat ditransplantasikan pada penderita Chronic Myelogenous Leukemia.[rujukan?] Kedua transplantasi ini berhasil dengan baik. Sampai saat ini telah dilakukan kira-kira 3.000 transplantasi darah tali pusat.[rujukan?]
[sunting] Aplikasi
[sunting] Pengobatan infark jantung
Menggunakan sel stem sumsum tulang (bone marrow) yang beredar dalam darah perifer dan sel stem yang sudah berada di jantung akan menuju ke daerah infark, tetapi jumlahnya tidak cukup untuk dapat mengatasi dan menyembuhkan daerah infark tersebut. [6] Sel stem akan membentuk sel kardiomiosit dan juga mengadakan neovaskularisasi. [6] Karena jumlah sel stem endogen kurang banyak maka logis untuk mecarikan bantuan sel stem dari luar yang bisa berasal dari sumsum tulang atau sumber lain seperti UCB. [6] Hal ini telah dilakukan dengan hasil yang cukup menggembirakan. [6] Intracoronary infusion BM stem cell otolog telah dilakukan pada 22 pasien dengan AMI dan melaporkan hasil yang sangat baik. [6] Sekarang dalam literatur sudah banyak dilaporkan hasil positif pemberian sel stem BM intrakoroner pada AMI. [6].
[sunting] Pengobatan diabetes tipe I
Pada diabetes tipe I sel pankreas beta yang mensekresi insulin mengalami kerusakan oleh faktor genetik, lingkungan dan imunologik. [2] Akibatnya terjadi defisiensi insulin dan menyebabkan hiperglikemi.[rujukan?] Transplantasi seluruh organ pankreas kadaver dapat menyembuhkan penderita.[rujukan?] Tetapi jumlah kadaver sangat sedikit dan obat imunosupresi yang dibutuhkan untuk mencegah reaksi imunologik menimbulkan banyak efek samping. [2]. Transplantasi sel stem merupakan alternatif baik dan telah menunjukkan hasil positif pada mencit. [2] Tetapi masih banyak kendala yang harus diatasi supaya penggunaan sel stem untuk menyembuhkan pasien diabetes tipe I dapat terlaksana[2].
http://id.wikipedia.org/wiki/Sel_punca
Cell differentiation is a process in which a generic cell develops into a specific type of cell in response to specific triggers from the body or the cell itself. This is the process which allows a single celled zygote to develop into a multicellular adult organism which can contain hundreds of different types of cells. In addition to being critical to embryonic development, cell differentiation also plays a role in the function of many organisms, especially complex mammals, throughout their lives. When a single cell has the capability of developing into any kind of cell, it is known as totipotent. In mammals, the zygote and the embryo during early stages of development are totipotent, for example. Cells which can differentiate into several different cell types, but not all, are considered to be pluripotent. In both cases, the nucleus is the same, containing all of the genetic information needed to encode the entire organism, but only certain genes are activated. Ads by Google
When an embryo develops, cell differentiation is critical, because it allows the developing organism to create numerous different needed cell types, from neurons which will make up the brain to epidermal cells which will create the upper layers of skin. Once mature, the organism will have germ cells, somatic cells, and adult stem cells. Germ cells are haploid cells which are used in reproduction, while somatic cells make up most of the cells in the body, with over 250 known kinds of cell in the human body alone. Adult stem cells which are able to engage in cell differentiation are found in several areas of the body. One of the most important sites for adult stem cells is the bone marrow. The stem cells in the bone marrow have the capability of developing into several different types of blood cell to meet the body's demand for new blood. The balance of blood cells in the body signals the bone marrow to produce more or less of a particular time to keep the proportions appropriate. Cell Differentiation Biology Cell Differentiation Cell Determination And Differentiation Mesenchymal Stem Cell Differentiation Cell Death & Differentiation T Cell Differentiation Fibroblast Cell Ads by Google Cell Lines Bank Bone Marrow Cell Stem Cell in Human Brain Aqua Rite Cell Some organisms are capable of dedifferentiation, in which specialized cells become more basic. This process is involved in the regeneration of limbs in animals which are capable of this feat, with the basic cells differentiating again to construct the needed tissues, bones, and other types of cells for the replacement. The exact processes behind cell differentiation and dedifferentiation are not fully understood, although researchers have studied cells capable of these feats extensively, as the mechanics of this process could have valuable implications for the medical field.
http://www.wisegeek.com/what-is-cell-differentiation.htm Penelitian Sel Punca Kanker, Harapan Baru Penderita Kanker Penulis: Abdi Susanto | Rabu, 20 Mei 2009 | 20:22 WIB
Dibaca: 72
Komentar: 0
Alan Trounson/California Institute for Regenerative Medicine Foto mikroskopis kumpulan sel punca embrionik manusia (biru muda) tumbuh di fibroblast (biru tua). TERKAIT:
10 Cara Hindari Kanker Soleh Pasrah dengan Kanker di Selangkangan Awas, Laki-laki Tak Bersunat Berisiko Kanker Penis! Kemoterapi Bisa Kurangi Sel Darah Kanker Prostat Gara-gara Kurang Ngeseks?
JAKARTA, KOMPAS.com - Fakultas Kedokteran, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, serta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (UI) bekerjasama untuk melakukan penelitian terhadap karakteristik sel punca kanker untuk menemukan cara yang tepat menghentikan sel kanker memperbarui diri. "Sel punca kanker inilah yang menentukan sel-sel kanker yang sudah diobati tumbuh lagi" kata Ketua Program Studi Magister Ilmu Biomedik FKUI Septelia Inawati Wanandi di FKUI, Jakarta, Rabu. Ia menambahkan jika karakteristik sel punca kanker telah diteliti, maka akan ditemukan cara untuk menghambat perkembangan atau bahkan membunuh sel punca tersebut sehingga penyakit kanker bisa disembuhkan secara total dan tidak merusak jaringan normal yang berada di sekitar sel kanker. Penelitian terhadap sel punca kanker akan mengarah pada pengembangan pengobatan kanker dengan "targeted therapy". "Targeted therapy" ialah pengobatan kanker yang hanya membunuh sel punca kankernya saja tanpa membunuh sel-sel normal yang berada di sekitar sel-sel kanker. Pengobatan kanker selama ini menggunakan pengobatan sinar, kemoterapi, dan pembedahan. Pengobatan tersebut bukan hanya mematikan sel-sel kanker namun juga merusak sel-sel normal yang hidup di sekitar sel kanker.
Rusaknya sel-sel normal itulah yang menyebabkan penderita merasa kesakitan ketika menjalani pengobatan kanker. "Dengan membunuh sel punca kankernya saja, diharapkan akan menciptakan pengobatan yang lebih nyaman bagi penderita kanker," kata Septelia. Peneliti dari UI itu juga menjelaskan penelitian sel punca kanker dilakukan pada sel kanker payudara dan kanker rahim karena jumlah penderita kanker payudara dan kanker rahim paling tinggi dibandingkan penderita kanker lainnya. Penelitian sel punca kanker ditargetkan selesai dalam tiga tahun dan akan dimulai pada bulan Juni 2009. "Seharusnya kami sudah mulai bulan Maret, tetapi karena penelitian ini benar-benar baru, jadi kami harus menyiapkan semuanya dari awal," kata perempuan yang kerap dipanggil Ina itu. Sebelumnya, sudah banyak penelitian terhadap sel punca pada jaringan tubuh yang sehat atau sel punca normal, bukan sel punca kanker. Sel punca normal bahkan dapat digunakan untuk pengobatan.
http://nasional.kompas.com/read/2009/05/20/20221166/Penelitian.Sel.Punca.Kanker.Harapan.Baru .Penderita.Kanker