Você está na página 1de 13

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Angka kematian bayi (AKB) merupakan salah satu indikator sosial yang sangat penting untuk mengukur keberhasilan program pemberantasan kematian bayi dan untuk melihat status kesehatan ibu dan anak (Kosim. M, 2003).Di seluruh dunia, !uta bayi meninggal pada tahun pertama yang disebabkan komplikasi BB"#. Kurang lebih $$% kematian ini dapat di&egah dengan pengenalan dini'deteksi dini dan pengobatan tepat pada antenatal ("eonardo, 200(). Berdasarkan organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization ()*+) menyebutkan bah,a sekitar 23% seluruh kematian neonatus disebabkan oleh as-iksia neonatorum dengan proporsi lahir mati yang lebih besar. As-iksia neonatorum merupakan penyebab ketiga kematian setelah prematur dan in-eksi (Ari.s, 200/).Kematian neonatal dini lebih banyak disebabkan se&ara intrinsik dengan kesehatan ibu dan pera,atan yang diterima sebelum, selama dan setelah persalinan. Demikian halnya dengan as-iksia neonatorum pada umumnya disebabkan oleh mana!amen persalinan yang tidak sesuai dengan standar dan kurangnya kesadaran ibu untuk memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan. Kurangnya asupan kalori dan nutrisi pada saat masa kehamilan !uga dapat mengakibatkan ter!adinya as-iksia. *ampir tiga per empat dari semua kematian bayi baru lahir dapat di&egah apabila ibu mendapatkan nutrisi yang &ukup, pelayanan antenatal yang berkualitas, asuhan persalinan normal dan pelayanan kesehatan neonatal oleh tenaga kesehatan yang pro-esional ("eonardo, 200(). B.Rumusan masalah 0.Bagaimana pera,atan pada bayi lahir a-iksisa 1 2.bagaimana pato-isiologi pada bayi lahir a-iksia1 3.bagaimana penatalaksanaan pada bayi lahir a-iksia1 C.Tujuan penulisan

Dari latar belakang di atas tu!uan penulisan dari makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana proses pera,atan pada bayi lahir a-iksia dan mengetahui tanda ge!ala dan penatalaksanaan dari a-iksia tersebut.

BAB.II PEMBAHA AN

A. PEN!ERTIAN

As-iksia adalah suatu keadaan yang ditandai dengan ter!adinya gangguan pertukaran udara pernapasan, mengakibatkan oksigen darah berkurang (hipoksia) disertai dengan peningkatan karbondioksida (hiperkapnea).Dengan demikian organ tubuh mengalami kekurangan oksigen (hipoksia hipokasik) dan ter!adi kematianAs-iksia karena sumbatan !alan napas, adalah satu dari beberapa penyebab kegagalan oksigenasi !aringan yang biasanya karena kekerasan.As-iksia berasal dari bahasa yunani yang artinya 2tidak berdenyut2, pengertian ini sering salah digunakan sehingga sering menimbulkan kebingungan untuk membedakan dengan status anoksia lain pada de-isiensi *b, ra&un sianida, sirkulasi darah yang terganggu dimana ambilan oksigen oleh !aringan terganggu. "As-iksia 3eonatus adalah suatu keadaan bayi baru lahir yang tidak segera berna-as se&araspontan dan teratur setelah dilahirkan. (Mo&htar, 0$($) "As-iksia neonatus adalah keadaan bayi yang tidak dapat berna-as spontan dan teratur, sehingga dapat meurunkan +2 dan makin meningkatkan 4+2 yang menimbulkan akibat buruk dalam kehidupan lebih lan!ut. (Manuaba, 0$$() "As-iksia neonatus adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat berna-as se&ara spontan dan teratur dalam satu menit setelah lahir (Mans!oer, 2000) As-iksia berarti hipoksia yang progresi-, penimbunan 4+2 dan asidosis, bila proses ini berlangsung terlalu !auh dapat mengakibatkan kerusakan otak atau kematian. As-iksia !uga dapat mempengaruhi -ungsi organ 5ital lainnya. (6ai--udin,2000).

As-iksia lahir ditandai dengan hipoksemia (penurunan 7a+2), hiperkarbia

B. #ENI A $I% IA Ada dua ma&am !enis as-iksia, yaitu 8 0. As-iksia li5ida (biru) 2. As-iksia pallida (putih)

C. %L I$I%A I A $I% IA

Klasi-ikasi as-iksia berdasarkan nilai A79A# a. As-iksia berat dengan nilai A79A# 0:3 b. As-iksia ringan sedang dengan nilai A79A# :/ &. Bayi normal atau sedikit as-iksia dengan nilai A79A# ;:$ d. Bayi normal dengan nilai A79A# 00

D. ETI&L&!I

Pen'e(a( as)iksia menurut M*+htar ,-./.0 a1alah 2

-. As)iksia 1alam kehamilan2

a.7enyakit in-eksi akut b. 7enyakit in-eksi kronik &. Kera&unan oleh obat:obat bius d. <raemia dan toksemia gra5idarum e. Anemia berat

-. 4a&at ba,aan g. =rauma

3. As)iksia 1alam persalinan

a. Kekurangan +2. > 7artus lama (47D, rigid ser5iks dan atonia' insersi uteri) > #uptur uteri yang memberat, kontraksi uterus yang terus:menerus mengganggu sirkulasi darah ke uri. > =ekanan terlalu kuat dari kepala anak pada plasenta. > 7rolaps -enikuli tali pusat akan tertekan antara kepaladan panggul. > 7emberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada ,aktunya. > 7erdarahan banyak 8 plasenta pre5ia dan solutio plasenta. > Kalau plasenta sudah tua 8 postmaturitas (serotinus), dis-ungsi uteri. b. 7aralisis pusat perna-asan > =rauma dari luar seperti oleh tindakan -orseps > =rauma dari dalam 8 akibat obet bius.

7enyebab as-iksia 6tright (200 ) 0. ?aktor ibu, meliputi amnionitis, anemia, diabetes hipertensi yang diinduksi oleh kehamilan 2. ?aktor uterus, meliputi persalinan lama, persentasi !anin abnormal. 3. ?aktor plasenta, meliputi plasenta pre5ia, solusio plasenta, insu-isiensi plasenta. . ?aktor umbilikal, meliputi prolaps tali pusat, lilitan tali pusat. @. ?aktor !anin, meliputi disproporsi se-alopel5is, kelainan kongenital, kesulitan

kelahiran.

!E#ALA %LINI% 2 : 7ernapasan terganggu : Detik !antung menurun : #e-leks' respons bayi melemah : =onus otot menurun : )arna kulit biru atau pu&at.

E. MANI$E TA I %LINI% -. Pa1a %ehamilan Denyut !antung !anin lebih &epat dari 0/0 .'mnt atau kurang dari 000 .'mnt, halus dan ireguler serta adanya pengeluaran mekonium. > Aika DAA normal dan ada mekonium 8 !anin mulai as-iksia > Aika DAA 0/0 .'mnt ke atas dan ada mekonium 8 !anin sedang as-iksia > Aika DAA 000 .'mnt ke ba,ah dan ada mekonium 8 !anin dalam ga,at

3. a. b. &. d. e. -.

Pa1a Bayi <saha Asidosis 7erubahan Kegagalan berna-as

(a'i pu&at minimal metabolik

setelah dan atau atau -ungsi sistem tidak

lahir kebiru:biruan ada *ipoksia respiratori !antung multiorgan

g. Kalau sudah mengalami perdarahan di otak maka ada ge!ala neurologik 8 ke!ang, nistagmus, dan menangis kurang baik' tidak menangis.

$. PAT&$I I&L&!I

Bila !anin kekurangan +2 dan kadar 4+2 bertambah, timbulah rangsangan terhadap ner5us 5agus sehingga DAA (denyut !antung !anin) men!adi lambat. Aika kekurangan +2 terus berlangsung maka ner5us 5agus tidak dapat dipengaruhi lagi. =imbulah kini rangsangan dari ner5us simpatikus sehingga DAA men!adi lebih &epat akhirnya ireguler dan menghilang. Aanin akan mengadakan perna-asan intrauterin dan bila kita periksa kemudian terdapat banyak air ketuban dan mekonium dalam paru, bronkus tersumbat dan ter!adi atelektasis. Bila !anin lahir, al5eoli tidak berkembang.Apabila as-iksia berlan!ut, gerakan perna-asan akan ganti, denyut !antung mulai menurun sedangkan tonus neuromuskuler berkurang se&ara berangsur:angsur dan bayi memasuki periode apneu primer.Aika berlan!ut, bayi akan menun!ukkan perna-asan yang dalam, denyut !antung terus menurun , tekanan darah bayi !uga mulai menurun dan bayi akan terluhat lemas (-las&id). 7erna-asan makin lama makin lemah sampai bayi memasuki periode apneu sekunder. 6elama apneu sekunder, denyut !antung, tekanan darah dan kadar +2 dalam darah (7a+2) terus menurun. Bayi sekarang tidak bereaksi terhadap rangsangan dan tidak akan menun!ukkan upaya perna-asan se&ara spontan. Kematian akan ter!adi !ika resusitasi dengan perna-asan buatan dan pemberian tidak dimulai segera.

!. %EMUN!%INAN %&MPLI%A I 4AN! MUNCUL

%*mplikasi 'ang mun+ul pa1a as)iksia ne*natus antara lain 2

-. E1ema *tak 5 Per1arahan *tak 7ada penderita as-iksia dengan gangguan -ungsi !antung yang telah berlarut sehingga ter!adi ren!atan neonatus, sehingga aliran darah ke otak pun akan

menurun, keadaaan ini akan menyebabkan hipoksia dan iskemik otak yang berakibat ter!adinya edema otak, hal ini !uga dapat menimbulkan perdarahan otak.

3. Anuria atau *liguria Dis-ungsi 5entrikel !antung dapat pula ter!adi pada penderita as-iksia, keadaan ini dikenal istilah dis-ungsi miokardium pada saat ter!adinya, yang disertai dengan perubahan sirkulasi. 7ada keadaan ini &urah !antung akan lebih banyak mengalir ke organ seperti mesentrium dan gin!al. *al inilah yang menyebabkan ter!adinya hipoksemia pada pembuluh darah mesentrium dan gin!al yang menyebabkan pengeluaran urine sedikit.

6.%ejang 7ada bayi yang mengalami as-iksia akan mengalami gangguan pertukaran gas dan transport +2 sehingga penderita kekurangan persediaan +2 dan kesulitan pengeluaran 4+2 hal ini dapat menyebabkan ke!ang pada anak tersebut karena per-usi !aringan tak e-ekti-.

7. %*ma Apabila pada pasien as-iksia berat segera tidak ditangani akan menyebabkan koma karena beberapa hal diantaranya hipoksemia dan perdarahan pada otak. H.PENATALA% ANAAN 2

0.7ersiapan sebelum bayi lahir ( bayi dengan resiko tinggi ter!adinya as-iksia ) 8 2.6iapkan obat 3.7eriksa alat yang akan digunakan, antara lain 8

> Alat penghisap lendir ( !angan elektrik ), sungkup > =abung +2 terisi

> *anduk, gunting tali pusat, pen!epit tali pusat, 3atrium bi&arbonat.

. 7ada ,aktu bayi lahir 8 Penatalaksanaan untuk As)iksia 2 0. Apgar +*re I 8 9 -: 2 a.) Bersihkan !alan napas dengan kateter dari lubang hidung, sambil melihat adanya atresia &hoane, kemudian bersihkan !alan napas dengan kateter melalui nasopharyn.. Ke&uali pada bayi as-iksia yang air ketubannya mulut sampai

mengandung me&oneum. b.) Bayi dibersihkan ( boleh dimandikan ) kemudian dikeringkan, termasuk rambut kepala. &. )+bser5asi tanda 5ital sampai stabil, biasanya sekitar 2 B !am.

3. Apgar +*re I 7 9 ; 2 a) 6eperti a , !angan dimandikan, &ukup dikeringkan termasuk rambut kepala. b) Beri rangsangan taktil dengan tepukan pada telapak kaki, maksimum 0@ B 30 detik. &) Bila belum berhasil, beri +2 dengan atau tanpa &orong ( lebih baik yang dihangatkan )

6. Apgar +*re I : 9 6 2 : Aaga agar bayi tidak kedinginan, sebab dapat menimbulkan hipotermia dengan segala akibatnya. : Aangan diberi rangsangan taktil. :Aangan diberi obat perangsang napas. : 6egera lakukan resusitasi.

RE U ITA I Apgar 6&ore 0 B 3 8 : Aangan diberi rangsangan taktil : "akukan segera intubasi dan lakukan 5entilasi : Mouth to tube atau pulmonator to tube : Bila intubasi tidak dapat, lakukan mouth to mouth respiration atau mask and pulmonator respiration, kemudian ba,a ke C4<.

BAB.III PENUTUP

a.kesimpulan As-iksia neonatorum adalah keadaan bayi baru lahir yang tidak dapat bernapas se&araDspontan dan adekuat.Berdasarkan organisasi kesehatan dunia atau World Health Organization ()*+) menyebutkan bah,a sekitar 23% seluruh kematian neonatus disebabkan oleh as-iksia neonatorum dengan proporsi lahir mati yang lebih besar. As-iksia neonatorum merupakan penyebab ketiga kematian setelah prematur dan in-eksi (Ari.s, 200/).Kematian neonatal dini lebih banyak disebabkan se&ara intrinsik dengan kesehatan ibu dan pera,atan yang diterima sebelum, selama dan setelah persalinan. Demikian halnya dengan as-iksia neonatorum pada umumnya disebabkan oleh mana!amen persalinan yang tidak sesuai dengan standar dan kurangnya kesadaran ibu untuk memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan. Kurangnya asupan kalori dan nutrisi pada saat masa kehamilan !uga dapat mengakibatkan ter!adinya as-iksia.

(.saran sebagai pera,at harus mampu memberikan pen!elasan kepada ibu tentang pentingnya memeriksa kehamilan ke tenaga kesehaatan serta memenuhi kebutuhan asupan kalori dan nutrisi pada saat kehamilan untuk men&egah kemungkinan ter!adinya as-iksia

DA$TAR PU TA%A

-.Er,in 6ar,ono et al, As-iksia 3eonatorum, 7edoman Diagnosa dan =erapi "ab'<7? Clmu Kesehatan Anak #6<D Dr. 6oetomo, 6urabaya, 0$$

2. $atimah In1ars*< Resusitasi Pa1a %ega=atan Na)as Ba'i Baru Lahir< %umpulan Makalah Pelatihan PP!D Bagi D*kter< #ICA< R UD Dr. *et*m*< Dinkes1a Tk.I #atim< -... n>

%ATA PEN!ANTAR

Puji s'ukur kita panjatkan keha1irat Allah ?T< Tuhan 4ang Maha Esa 'ang telah mem(erikan rahmat serta hi1a'ah"N'a sehingga makala ini 1apat 1iselesaikan 1engan (aik 1engan ju1ul@kepera=atan pa1a (a'i lahir as)iksia@ Demikianlah tugas ini 1isusun sem*ga (erman)aat< (agi mahasis=a.

UNAAHA< 37 $EBRUARI 3:-: Pen'usun

Você também pode gostar