Você está na página 1de 15

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal

30 September 2007 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2006 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

1.

UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Langgeng Makmur Industri Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri No. 6 tahun 1968, yang diubah dengan Undang-undang No. 12 tahun 1970, berdasarkan Akta Notaris Kho Boen Tian, S.H., No. 40 tanggal 30 November 1972 yang kemudian diubah dengan akta dari notaris yang sama No. 3 tanggal 7 Januari 1976 mengenai perubahan nama Perusahaan dari PT Langgeng Jaya Plastic Industry Ltd. menjadi PT Langgeng Makmur Plastic Industry Ltd. Akta pendirian beserta perubahannya ini disahkan oleh Menteri Kehakiman dalam Surat Keputusan No. Y.A 5/39/11 tanggal 24 Januari 1976, serta diumumkan dalam Berita Negara No. 62 Tambahan No. 706 tanggal 4 Agustus 1987. Berdasarkan Akta Notaris Adam Kasdarmadji, S.H., No. 450 tanggal 27 Juni 1997, nama Perusahaan diubah menjadi PT Langgeng Makmur Industri Tbk, yang disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-6.500 HT.01.04 TH.97 tanggal 10 Juli 1997. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 65 tanggal 16 Juni 2005 mengenai peningkatan modal dasar dan penerbitan saham baru Perusahaan (Catatan 12a). Perubahan tersebut disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. C-18691 HT.01.04.TH.2005 tanggal 5 Juli 2005. Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tahun 1976. Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang industri perabotan rumah tangga yang terbuat dari plastik dan aluminium, alat masak anti lengket, karung plastik, pipa Polyvinyl Chloride (PVC) serta produk-produk lain yang terkait dengan bidang tersebut. Perusahaan berkedudukan di Jalan Letjen Sutoyo No. 256, Sidoarjo, Jawa Timur dan mempunyai tiga pabrik yang berlokasi di Waru, Sidoarjo, Jawa Timur; Trosobo, Jawa Timur dan Tangerang, Jawa Barat. b. Penawaran umum saham Perusahaan Pada tahun 1994, Perusahaan telah melakukan penawaran umum saham sejumlah 18.000.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham melalui pasar modal di Indonesia dengan harga penawaran Rp3.000 per saham. Pada bulan Mei 1997, Perusahaan membagikan 35.400.000 saham bonus yang berasal dari agio saham dan merubah nilai nominal saham dari Rp1.000 menjadi Rp500 per saham (stock split). Pada bulan Oktober 1997, Perusahaan membagikan dividen saham sebanyak 26.432.000 saham dengan nilai nominal Rp500 per saham atau sejumlah Rp13.216.000.000, sehingga modal disetor penuh menjadi 215.232.000 saham. Pada tahun 2000, Perusahaan mengkapitalisasi semua agio saham, selisih nilai aktiva dan kewajiban dalam rangka pengampunan pajak dan sebagian selisih penilaian kembali aktiva tetap ke modal saham dengan mengeluarkan 43.046.400 saham bonus dengan nilai nominal Rp500 per saham atau sejumlah Rp21.523.200.000 (Catatan 12), dimana setiap pemegang 5 (lima) saham Perusahaan yang terdaftar pada daftar pemegang saham pada tanggal 27 September 2000, berhak menerima 1 (satu) saham bonus (baru). Pada tahun 2004, 2003 dan 2002, Perusahaan telah menerbitkan masing-masing 84.768.494 saham, 97.361.291 saham dan 88.066.495 saham dengan nilai nominal Rp500 per saham atau sebesar Rp42.384.247.000, Rp48.680.645.500 dan Rp44.033.247.500 yang berasal dari konversi obligasi - seri III, seri II dan seri I yang telah disetujui dalam Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham yang diaktakan dengan Akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 56, tanggal 20 Desember 2000 (Catatan 12a). Pada tahun 2005, Perusahaan telah menerbitkan 480.042.989 saham dengan nilai nominal Rp500 per saham atau sejumlah Rp240.021.494.500 yang berasal dari konversi hutang yang direstrukturisasi (Catatan 12a). Pada tanggal 30 September 2007 dan 2006, seluruh saham Perusahaan yang ditempatkan dan disetor penuh telah dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2006 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

1.

U M U M (lanjutan) c. Dewan komisaris, direksi dan komite audit Pada tanggal 30 September 2007 dan 2006, susunan anggota dewan komisaris, direksi dan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut: Tahun 2007 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Komite Audit: Ketua Anggota Anggota Tahun 2006 Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Komite Audit: Ketua Anggota Anggota

: : : : : : : : : :

Sandjojo Alim I Putu Wirata Hendro Budianto Hidayat Alim Kosasih Namawan Alim Pangestu Alim I Putu Wirata Bing Hartono Poernomosidi Stefanus Julianto

: : : : : : : : : :

Sandjojo Alim I Putu Wirata Hendro Budianto Hidayat Alim Kosasih Namawan Alim Pangestu Alim I Putu Wirata Stephanus Budi Agusti Stefanus Julianto

Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 29 Juni 2007, yang diaktakan dengan Akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 75 tanggal 29 Juni 2007, para pemegang saham mengukuhkan Bapak Hendro Budianto sebagai Komisaris Independen Perseroan.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING Kebijakan akuntansi dan pelaporan yang dianut Perusahaan disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yang terdiri dari Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). Kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: a. Dasar penyusunan laporan keuangan Laporan keuangan, disajikan dalam Rupiah kecuali dinyatakan lain, disusun berdasarkan basis akrual, kecuali untuk laporan arus kas, serta dinilai dengan menggunakan konsep biaya perolehan, kecuali untuk persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih dan aktiva tetap tertentu yang dinyatakan berdasarkan nilai penilaian kembali. Laporan arus kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan bank yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dengan menggunakan metode langsung.

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2006 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing Perusahaan menyelenggarakan pembukuan-nya dalam Rupiah. Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, seluruh aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal tersebut. Laba atau rugi selisih kurs yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun berjalan. Kurs yang digunakan (Rupiah yang disetarakan dengan pecahan satu mata uang asing) pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: 2007 Euro, Eropa US$, Dolar Amerika Serikat SGD, Dolar Singapura HK$, Dolar Hongkong c. Pengakuan pendapatan dan beban Pendapatan dari penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Pendapatan dari penjualan ekspor diakui pada saat barang dikirim. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). d. Transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK No. 7, Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa. Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat harga dan persyaratan normal sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan. e. Piutang usaha Piutang usaha dinyatakan sebesar nilai faktur dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu. Perusahaan menetapkan penyisihan piutang ragu-ragu berdasarkan penelaahan terhadap akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. Piutang yang tak tertagih dihapuskan pada saat terjadinya. f. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang (weightedaverage method). Nilai realisasi bersih adalah taksiran harga jual dalam kegiatan usaha normal setelah dikurangi dengan taksiran biaya penyelesaian dan taksiran biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Perusahaan menetapkan penyisihan kerugian persediaan usang, jika ada, berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi fisik dan tingkat perputaran persediaan. g. Beban dibayar dimuka Beban dibayar dimuka dibebankan pada usaha sesuai masa manfaatnya. 12.938 9.137 6.132 1.177 2006 11.732 9.235 5.819 1.186

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2006 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) h. Aktiva tetap Aktiva tetap, kecuali hak atas tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan atau jumlah yang dinilai kembali untuk aktiva tetap tertentu sesuai dengan peraturan pemerintah, dikurangi akumulasi penyusutan. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aktiva tetap sebagai berikut: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor 20 - 30 12 - 20 5 5

Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Biaya khusus sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau masa manfaat ekonomis, mana yang lebih pendek. Aktiva dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing aktiva tetap yang bersangkutan pada saat aktiva tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada usaha pada saat terjadinya; pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam PSAK No. 16, Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-lain dikapitalisasi. Aktiva tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, nilai tercatat serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi, dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Nilai yang dapat diperoleh kembali atas aktiva diestimasi apabila terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Apabila terjadi penurunan nilai aktiva, maka kerugian atas penurunan nilai aktiva diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan. i. Aktiva tidak digunakan dalam usaha Aktiva tidak digunakan dalam usaha dinyatakan sebesar nilai terendah antara nilai tercatat dan nilai realisasi bersih dan tidak disusutkan. j. Pajak penghasilan badan Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aktiva dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut. Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. Perubahan terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan. k. Laba per saham dasar Laba per saham dasar dihitung berdasarkan laba bersih dibagi dengan rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar dalam tahun yang bersangkutan. Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar adalah 1.008.517.669 saham pada tahun 2007 dan 2006.

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2006 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

3.

KAS DAN BANK Akun ini terdiri dari: 2007 Kas (US$12.850, Euro156, HK$2.895, Rp1.217.001.846 pada tahun 2007 dan US$173, Euro356, HK$172, Rp1.844.212.896 pada tahun 2006) Bank Rekening Rupiah PT Bank Central Asia Tbk, Surabaya dan Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Surabaya dan Jakarta PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Surabaya PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, Jakarta PT Bank Lippo Tbk, Jakarta Rekening Dolar Amerika Serikat PT Bank Central Asia Tbk, Surabaya (US$29.946 pada tahun 2007 dan US$14.732 pada tahun 2006) PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Surabaya (US$1.306 pada tahun 2007 dan US$2.925 pada tahun 2006) Jumlah 2006

1.339.834.414

1.850.185.169

3.048.613.201 139.047.354 21.674.006 -

2.384.428.480 383.521.018 529.718.687 21.680.092

273.620.805

136.047.711

11.931.917 4.834.721.697

27.009.420 5.332.590.577

4.

PIUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2007 Pihak ketiga Lokal (dalam Rupiah) Ekspor (US$74.665 pada tahun 2007 dan US$203.845 pada tahun 2006) 2006

103.368.925.608 682.215.476 104.051.141.084 738.065.149 103.313.075.935

74.793.069.233 1.882.504.881 76.675.574.114 738.065.149 75.937.508.965

Dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah

Pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 5) PT Langgeng Investindo % dari jumlah aktiva

4.492.512.459 0,82%

3.932.548.140 0,80%

Pada tanggal 30 September 2007 sebagian piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas hutang pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Jakarta (Catatan 10).

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2006 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

4.

PIUTANG USAHA (LANJUTAN) Berdasarkan penelaahan terhadap piutang usaha masing-masing pelanggan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang.

5.

SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan melakukan transaksi usaha dan keuangan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa tersebut adalah sebagai berikut: Sifat Hubungan Dimiliki pemegang saham yang sama Pemegang saham Perusahaan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa PT Langgeng Pratama Industri PT Langgeng Investindo PT Langgeng Bahagia

Transaksi-transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Perusahaan menjual produknya kepada PT Langgeng Investindo sebesar Rp3.547.299.136 pada tahun 2007 dan Rp3.966.600.982 pada tahun 2006 yang masing-masing merupakan 1,55% dan 1,96% dari penjualan bersih masing-masing untuk periode sembilan bulan pada tahun-tahun tersebut (Catatan 13). Transaksi penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dilakukan dalam kondisi dan persyaratan normal. Pada tanggal 30 September 2007 dan 2006, saldo piutang yang terkait disajikan sebagai Piutang Usaha Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dalam neraca (Catatan 4) yang masing-masing merupakan 0,82% dan 0,80% dari jumlah aktiva. Perusahaan memberikan pinjaman tanpa persyaratan jangka waktu pengembalian dan jaminan, serta tidak dibebani bunga kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Saldo piutang terkait yang disajikan sebagai Piutang Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa, adalah sebagai berikut: 2007 PT Langgeng Pratama Industri PT Langgeng Bahagia Jumlah 588.606.031 688.241.845 1.276.847.876 2006 1.091.466.891 857.283.293 1.948.750.184

b.

Piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa masing-masing merupakan 0,23% dan 0,40% dari jumlah aktiva pada tahun 2007 dan 2006. c. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa atas bangunan dengan PT Langgeng Pratama Industri selama tahun 2007 dan 2006. Biaya sewa sebesar Rp409.090.905 untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggaltanggal 30 September 2007 dan 2006, dan disajikan sebagai bagian dari Beban Umum dan Administrasi dalam laporan laba rugi. Perusahaan mengadakan perjanjian sewa atas gudang dengan PT Langgeng Bahagia selama tahun 2006. Penghasilan sewa yang terkait sebesar Rp20.250.000 untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2006, dan disajikan sebagai bagian dari Pendapatan (Beban) Lain-lain - Lain-lain, bersih dalam laporan laba rugi.

d.

Berdasarkan penelaahan terhadap piutang pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada kemungkinan kerugian dari piutang yang tidak tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan piutang ragu-ragu.

10

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2006 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

6.

PERSEDIAAN Akun ini terdiri dari: 2007 Barang jadi Barang dalam proses Bahan baku Bahan pembantu Jumlah 54.484.284.742 59.847.072.813 7.485.799.036 5.078.706.766 126.895.863.357 2006 47.961.868.162 45.940.172.034 7.110.077.185 5.217.445.094 106.229.562.475

Pada tanggal 30 September 2007 sebagian persediaan digunakan sebagai jaminan atas hutang pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Jakarta (Catatan 10). Berdasarkan penelaahan terhadap kondisi fisik dan tingkat perputaran persediaan pada akhir tahun, manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada persediaan usang, dan oleh karena itu tidak diperlukan penyisihan atas persediaan usang. Seluruh persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp20.100.000.000, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut, karena persediaan tersebut terletak pada 3 (tiga) gudang yang berlainan.

7.

AKTIVA LANCAR LAINNYA Pada tanggal 30 September 2006, akun ini merupakan saldo bank pada PT Bank Central Asia Tbk, Surabaya sebesar AS$23.251 (setara dengan Rp214.725.294) yang digunakan sebagai jaminan atas fasilitas impor yang diperoleh dari bank yang sama, sehubungan dengan impor atas persediaan tertentu.

8.

AKTIVA TETAP Akun ini terdiri dari:


Perubahan di tahun 2007 Nilai tercatat Pemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Saldo 1 Jan 2007 Reklasifikasi/ Penambahan Reklasifikasi/ Pengurangan Saldo 30 Sept 2007

25.581.045.316 32.080.881.506 249.948.088.754 6.091.646.752 2.656.158.553 316.357.820.881

553.918.661 23.223.791.601 310.404.545 242.622.067 24.330.736.874 21.570.640.936 45.901.377.810

21.289.322.043 21.289.322.043

25.581.045.316 32.634.800.167 273.171.880.355 6.402.051.297 2.898.780.620 340.688.557.755 429.433.370 341.117.991.125

Aktiva dalam penyelesaian Jumlah nilai tercatat Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku

148.114.477 316.505.935.358

10.250.721.749 140.680.311.994 5.428.401.039 2.060.871.958 158.420.306.740 158.085.628.618

1.046.940.899 12.031.653.835 253.612.248 202.437.716 13.534.644.698

11.297.662.648 152.711.965.829 5.682.013.287 2.263.309.674 171.954.951.438 169.163.039.687

11

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2006 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

8.

AKTIVA TETAP (LANJUTAN)


Perubahan di tahun 2006 Nilai tercatat Pemilikan langsung Hak atas tanah Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Saldo 1 Jan 2006 Reklasifikasi/ Penambahan Reklasifikasi/ Pengurangan Saldo 30 Sept 2006

25.581.045.316 31.964.380.114 246.197.560.256 6.230.259.752 2.461.810.659 312.435.056.097

87.253.000 3.192.300.664 9.000.000 161.095.066 3.449.648.730 945.865.478 4.395.514.208

138.300.000 138.300.000 1.020.423.774 1.158.723.774

25.581.045.316 32.051.633.114 249.389.860.920 6.100.959.752 2.622.905.725 315.746.404.827 20.504.164 315.766.908.991

Aktiva dalam penyelesaian Jumlah nilai tercatat Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Perabot dan peralatan kantor Jumlah akumulasi penyusutan Nilai buku

95.062.460 312.530.118.557

8.864.739.336 125.243.253.234 5.199.300.041 1.768.949.796 141.076.242.407 171.453.876.150

1.039.283.165 11.576.691.204 280.351.621 223.617.757 13.119.943.747

138.300.000 138.300.000

9.904.022.501 136.819.944.438 5.341.351.662 1.992.567.553 154.057.886.154 161.709.022.837

Beban penyusutan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 September 2007 dan 2006 dibebankan sebagai berikut: 2007 Beban pokok penjualan - beban pabrikasi (Catatan 14) Beban umum dan administrasi (Catatan 15) Jumlah 12.724.789.682 809.855.016 13.534.644.698 2006 12.264.448.409 855.495.338 13.119.943.747

Penambahan aktiva tetap termasuk reklasifikasi dari uang muka pembelian aktiva tetap masing-masing sebesar Rp365.763.392 dan Rp922.891.916 pada tahun 2007 dan 2006. Perusahaan memiliki hak atas tanah (Hak Guna Bangunan) seluas 153.097 meter persegi, yang berlokasi di Sidoarjo dan Tangerang. Pada tanggal 30 September 2007, Perusahaan masih dalam proses mengalihkan sertifikat hak atas tanah ke atas nama Perusahaan meliputi area seluas 2.358 meter persegi. Sertifikat hak atas tanah akan berakhir pada berbagai tanggal sampai tahun 2036. Manajemen Perusahaan berkeyakinan bahwa sertifikat hak atas tanah tersebut dapat diperpanjang setelah masa berakhirnya. Hak atas tanah dan mesin dan peralatan tertentu sebesar Rp128.720.139.557 masing-masing pada tahun 2007 dan 2006, yang tidak digunakan dalam usaha, disajikan sebagai Aktiva Tidak Digunakan dalam Usaha dalam kelompok Aktiva Tidak Lancar. Seluruh mesin dan peralatan tersebut digunakan sebagai jaminan atas hutang bank dan manajemen telah mengambil langkah-langkah terkait atas aktiva tidak digunakan dalam usaha tersebut seperti dijelaskan dalam Catatan 10. Pada tahun 2007 dan 2006, aktiva tetap tertentu Perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 10). Pada tanggal 30 September 2007, seluruh aktiva tetap, kecuali hak atas tanah telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp111.042.500.000, dimana manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.

12

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2006 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

8.

AKTIVA TETAP (LANJUTAN) Berdasarkan evaluasi yang dilakukan, manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aktiva tetap dan aktiva tidak digunakan dalam usaha pada tanggal 30 September 2007 dan 2006.

9.

HUTANG USAHA Akun ini menyajikan kewajiban dari pembelian impor dan lokal atas bahan baku dan bahan pembantu dari pihak ketiga, dengan rincian sebagai berikut: 2007 Lokal Impor Jumlah 34.089.257.603 132.713.348 34.221.970.951 2006 16.335.806.210 129.131.515 16.464.937.725

Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2007 Dolar Amerika Serikat (US$2.430.591 pada tahun 2007 dan US$1.146.269 pada tahun 2006) Rupiah Euro (Euro1.592) Dolar Singapura (SGD3.245) Jumlah 2006

22.208.312.069 11.973.138.467 20.621.621 19.898.794 34.221.970.951

10.585.797.909 5.879.139.816 16.464.937.725

10. HUTANG BANK Pada tanggal 22 September 2006, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, Jakarta dengan jumlah sebesar Rp45.000.000.000. Pinjaman yang memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun ini akan jatuh tempo pada tanggal 22 September 2011 dan akan dilunasi dalam 20 (dua puluh) kali angsuran tiga bulanan mulai tanggal 22 Desember 2006 masing-masing sebesar Rp750 juta, Rp1 miliar, Rp1,5 miliar, Rp2,5 miliar dan Rp5,5 miliar secara berurutan pada tahun pertama sampai dengan tahun kelima. Pada tanggal 31 Desember 2006, bagian jangka panjang dari fasilitas pinjaman ini sebesar Rp41.000.000.000 sedangkan bagian jangka pendek sebesar Rp3.250.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk melunasi kewajiban dalam bentuk Medium Term Notes (MTN). Selain itu Perusahaan juga memperoleh pinjaman rekening koran dengan jumlah maksimum sebesar Rp5.000.000.000 dengan jangka waktu 1 (satu) tahun yang diperoleh dari bank yang sama. Kedua fasilitas pinjaman tersebut dibebani bunga tahunan berkisar antara 18% 20% selama tahun 2006 dan dijamin dengan aktiva tetap tertentu Perusahaan, aktiva tidak digunakan dalam operasi, sebagian dari persediaan dan piutang usaha serta jaminan pribadi Hidayat Alim, pemegang saham (Catatan 4, 6 dan 8).

13

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2006 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

10. HUTANG BANK (LANJUTAN) Pada tanggal 14 Maret 2007, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit investasi dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Jakarta dengan jumlah sebesar Rp44.000.000.000. Pinjaman yang memiliki jangka waktu 5 (lima) tahun ini akan jatuh tempo pada tanggal 14 Maret 2012 dan akan dilunasi dalam 20 (dua puluh) kali angsuran tiga bulanan mulai tanggal 14 Juni 2007 masing-masing sebesar Rp1 miliar, Rp1,5 miliar, Rp2 miliar, Rp2,5 miliar dan Rp4 miliar secara berurutan pada tahun pertama sampai dengan tahun kelima. Pada tanggal 30 September 2007, bagian jangka panjang dari fasilitas pinjaman ini sebesar Rp37.000.000.000 sedangkan bagian jangka pendek sebesar Rp5.000.000.000. Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk melunasi pinjaman dari PT Bank Artha Graha Internasional Tbk, Jakarta. Selain itu Perusahaan juga memperoleh pinjaman modal kerja dengan jumlah maksimum Rp30.000.000.000 dengan jangka waktu 1 (satu) tahun yang diperoleh dari bank yang sama. sebesar

Kedua fasilitas pinjaman tersebut dibebani bunga tahunan sebesar 12% - 14,5% selama tahun 2007 dan dijamin dengan aktiva tetap tertentu Perusahaan, aktiva tidak digunakan dalam operasi serta sebagian dari persediaan dan piutang usaha (Catatan 4, 6 dan 8). Berdasarkan perjanjian pinjaman tersebut, Perusahaan harus memenuhi beberapa pembatasan antara lain mendapatkan persetujuan tertulis dari Bank untuk memperoleh pinjaman baru, merubah anggaran dasar, merubah susunan direksi dan komisaris, melakukan merger atau aquisisi, reorganisasi dan melakukan pembayaran atas hutang kepada pemegang saham.

11. PERPAJAKAN a. Hutang pajak Akun ini terdiri dari: 2007 Pajak penghasilan Pasal 21 Pasal 4 (2) Pasal 23/26 Pajak pertambahan nilai Jumlah 2006

134.000.000 18.181.815 5.288.929.302 5.441.111.117

99.000.000 66.000.000 6.525.498.884 6.690.498.884

b.

Taksiran tagihan pajak penghasilan terdiri dari: 2007 Pembayaran di muka pajak penghasilan untuk tahun : 2007 2006 2005 Jumlah 2006

160.195.916 140.503.632 300.699.548

118.302.161 129.294.511 247.596.672

14

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2006 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

11. PERPAJAKAN (LANJUTAN) Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tanggal 31 Mei 2007, laba fiskal dan tagihan pajak penghasilan Perusahaan yang disetujui untuk tahun 2005 masing-masing sebesar Rp88.387.125.005 dan Rp130.341.091. Laba fiskal tersebut dikompensasi dengan akumulasi rugi fiskal Perusahaan sehingga penghasilan kena pajak menjadi nihil. Pada tahun 2007, Perusahaan menerima beberapa Surat Keputusan Pajak berkaitan dengan kurang bayar pajak pertambahan nilai dan bunganya sejumlah Rp17.119.309 yang disajikan sebagai bagian dari Pendapatan (Beban) Lain-lain Lain-lain, bersih pada laporan laba rugi tahun 2007. Tagihan pajak penghasilan Perusahaan setelah dikurangi dengan kurang bayarnya atau senilai Rp113.221.782 dikompensasikan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 tahun 2003. Berdasarkan Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) tanggal 30 November 2005, rugi fiskal dan tagihan pajak penghasilan Perusahaan yang disetujui untuk tahun 2004 masing-masing sebesar Rp28.500.933.344 dan Rp270.558.367. Pada tahun 2005, Perusahaan menerima beberapa Surat Keputusan Pajak berkaitan dengan kurang bayar pajak pertambahan nilai dan bunganya sejumlah Rp290.855.134 yang disajikan sebagai bagian dari Pendapatan (Beban) Lain-lain Lain-lain, bersih pada laporan laba rugi tahun 2005. Perusahaan juga menerima Surat Keputusan DJP berkaitan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 tahun 2003 beserta bunganya sebesar Rp3.302.772.583, dimana sebesar Rp1.881.895.179 dari jumlah tersebut telah dikompensasikan dengan tagihan pajak penghasilan yang telah disetujui. Pada bulan Januari 2005, Perusahaan menyampaikan surat keberatan atas kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 beserta bunganya diatas, karena Perusahaan sudah tidak membukukan lagi beban bunga tersebut dalam perhitungan laba kena pajak yang dilaporkan dalam Surat Pemberitahuan Pajak Penghasilan Badan Tahunan tahun 2003, sehingga tagihan pajak yang dikompensasikan disajikan sebagai Beban Pajak Ditangguhkan pada neraca. Pada tanggal 30 September 2005, Perusahaan menerima Surat Keputusan DJP mengenai penolakan atas keberatan tersebut. Selanjutnya, pada bulan Desember 2005, Perusahaan menyampaikan surat banding atas surat keputusan tersebut kepada pengadilan pajak. Berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Pajak tanggal 27 April 2006, banding Perusahaan atas kurang bayar Pajak Penghasilan Pasal 26 dan bunga diatas disetujui sebagian sebesar Rp216.849.708. Atas keputusan tersebut, pada tanggal 20 Juli 2006 Perusahaan mengajukan Peninjauan Kembali ke Mahkamah Agung. Sampai dengan tanggal 30 September 2007, Perusahaan belum menerima hasil akhir atas surat permohonan peninjauan kembali tersebut. Pada tanggal 16 April 2004, Perusahaan menerima Surat Keputusan DPJ berkaitan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 4(2) dan 26 dan bunganya untuk tahun 2002 sejumlah Rp1.296.966.965, yang dikompensasikan dengan tagihan pajak penghasilan yang telah disetujui. Pada bulan Mei 2004, Perusahaan menyampaikan surat keberatan atas kurang bayar pajak penghasilan pasal 4(2) dan 26 dan bunganya untuk tahun 2002 sejumlah Rp1.032.074.520. Jumlah tersebut disajikan sebagai Beban Pajak Ditangguhkan pada neraca, sedangkan Rp264.892.445 disajikan sebagai bagian dari Pendapatan (Beban) Lain-lain Lain-lain, bersih pada laporan laba rugi tahun 2004. Pada tanggal 10 November 2004, Perusahaan menerima Surat Keputusan DJP mengenai penolakan atas keberatan tersebut. Selanjutnya, pada bulan Februari 2005, Perusahaan menyampaikan surat banding atas Surat Keputusan tersebut kepada Pengadilan Pajak. Berdasarkan Surat Keputusan Pengadilan Pajak tanggal 13 Oktober 2005, keberatan Perusahaan atas kurang bayar pajak penghasilan dan bunga tersebut yang disetujui untuk tahun 2002 sejumlah Rp718.083.099 ditambah dengan imbalan bunga sebesar Rp258.509.879 atau sejumlah Rp976.592.978, yang dikompensasikan dengan kurang bayar pajak penghasilan pasal 26 tahun 2003 dan bunga di atas. Jumlah yang dibayar Perusahaan sebesar Rp313.991.421 dibebankan pada laporan laba rugi tahun 2005.

15

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2006 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

12. MODAL SAHAM DAN AKUN EKUITAS TERKAIT a. Rincian pemegang saham Perusahaan dan pemilikannya pada tanggal 30 September 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: Jumlah saham ditempatkan dan Persentase Pemegang Saham disetor penuh kepemilikan Jumlah PT Langgeng Bahagia Popularity Consultants Ltd. Zafrina Development Ltd. Nanyang Capital Investments Ltd. Rotary Ventures Inc. Luminous Ventures Inc. Sandjojo Alim (Komisaris Utama) Hidayat Alim (Direktur Utama) Masyarakat Jumlah 179.313.291 122.581.787 121.799.459 120.000.000 119.857.043 118.386.487 112.176 56.087 226.411.339 1.008.517.669 17,78 % 12,15 12,08 11,90 11,88 11,74 0,01 0,01 22,45 100,00 % 89.656.645.500 61.290.893.500 60.899.729.500 60.000.000.000 59.928.521.500 59.193.243.500 56.088.000 28.043.500 113.205.669.500 504.258.834.500

Berdasarkan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham tanggal 16 Juni 2005, yang diaktakan dengan Akta Notaris Dyah Ambarwaty Setyoso, S.H., No. 65 tanggal 16 Juni 2005, para pemegang saham memutuskan untuk meningkatkan modal dasar Perusahaan dari Rp875 milyar yang terdiri dari 1.750.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp500 per saham menjadi Rp1 triliun yang terdiri dari 2.000.000.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp500 per saham dan menerbitkan 480.042.989 saham biasa masing-masing dengan nilai nominal Rp500 per saham atau sebesar Rp240.021.494.500 yang berasal dari konversi hutang yang direstrukturisasi. Peningkatan modal dasar Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan Surat Keputusan No. C-18691 HT.01.04.TH.2005 tanggal 5 Juli 2005. b. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Pada tanggal 7 Desember 2000 dan 31 Maret 1998, Perusahaan memperoleh persetujuan untuk penilaian kembali aktiva tetap dari Kepala Kantor Pelayanan Pajak Perusahaan Publik dengan Surat Keputusan No. KEP-10/WPJ.06/KP.0404/2000 dan No. KEP-03/WPJ.06/KP.0404/1998. Selisih penilaian kembali sebesar Rp78.245.188.003 pada tahun 2000 dan Rp16.111.666.845 pada tahun 1998 dicatat sebagai Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap yang menjadi bagian dari ekuitas di neraca. Pada tahun 2000, sejumlah Rp14.310.346.473 dari jumlah selisih penilaian kembali dikapitalisasi ke modal saham dengan membagikan saham bonus (Catatan 1).

13. PENJUALAN BERSIH Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut: 2007 Lokal Alat masak aluminium Pipa PVC, fitting dan talang air Perabotan rumah tangga plastik Karung plastik Alat masak anti lengket 2006

104.837.411.735 75.690.016.811 21.797.870.973 9.974.051.117 6.578.547.858 218.877.898.494

83.822.172.101 58.974.271.866 29.678.890.208 10.118.241.174 6.207.977.984 188.801.553.333

16

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2006 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

13. PENJUALAN BERSIH (LANJUTAN) 2007 Ekspor Perabotan rumah tangga plastik Alat masak aluminium anti lengket Alat masak aluminium 2006

7.006.146.171 1.814.057.585 775.178.795 9.595.382.551

11.167.796.713 1.108.339.546 1.103.296.093 13.379.432.352 202.180.985.685

Jumlah

228.473.281.045

Nilai dan persentase penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan di Catatan 5.

14. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2007 Pemakaian bahan baku Upah buruh langsung Beban pabrikasi (Catatan 8) Jumlah beban produksi Persediaan barang dalam proses Awal periode Akhir periode Beban pokok produksi Persediaan barang jadi Awal periode Pembelian Akhir periode Beban pokok penjualan 130.506.472.807 21.731.167.295 48.718.252.526 200.955.892.628 50.716.992.827 (59.847.072.813) 191.825.812.642 53.309.674.774 147.000 (54.484.284.742) 190.651.349.674 2006 103.044.130.617 18.764.756.253 44.851.570.414 166.660.457.284 46.465.423.933 (45.940.172.034) 167.185.709.183 49.995.279.803 (47.961.868.161) 169.219.120.825

15. BEBAN USAHA Rincian beban usaha adalah sebagai berikut: 2007 Penjualan Perjalanan dinas Pengangkutan dan beban ekspor lainnya Iklan dan promosi Bahan bakar Lain-lain 2006

3.050.414.402 3.025.419.905 2.353.914.843 510.228.073 172.839.383 9.112.816.606

1.899.812.875 2.900.065.355 1.825.341.110 500.500.092 119.944.090 7.245.663.522

17

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2006 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

15. BEBAN USAHA (LANJUTAN) 2007 Umum dan administrasi Gaji dan kesejahteraan karyawan Sumbangan dan jamuan Penyusutan (Catatan 8) Telepon dan teleks Perbaikan dan pemeliharaan Asuransi Lain-lain 2006

9.944.490.280 931.175.989 809.855.016 600.772.026 593.291.005 310.141.144 3.428.465.040 16.618.190.500

9.402.544.907 1.792.175.774 855.495.338 633.880.240 683.179.184 467.371.408 2.673.100.447 16.507.747.298 23.753.410.820

Jumlah

25.731.007.106

16. AKTIVA DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 September 2007, Perusahaan mempunyai aktiva dan kewajiban moneter yang dinyatakan dalam mata uang asing sebagai berikut: Mata Uang Asing Aktiva Kas dan bank Rupiah

Piutang usaha Jumlah aktiva Kewajiban Hutang usaha

US$ Euro HK$ US$

44.102 156 2.895 74.665

402.963.172 2.015.754 3.406.363 682.215.476 1.090.600.765

US$ SGD Euro

2.430.591 3.245 1.592

22.208.312.069 19.898.794 20.621.621 22.248.832.484 21.158.231.719

Jumlah kewajiban Kewajiban - bersih

17. KONDISI EKONOMI Kegiatan usaha Perusahaan telah terpengaruh dan mungkin akan berkelanjutan terpengaruh oleh kondisi ekonomi di Indonesia. Pemulihan ekonomi tergantung pada kebijakan fiskal, moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah Indonesia, suatu tindakan yang berada di luar kendali Perusahaan. Oleh karena itu, tidaklah mungkin untuk menentukan dampak kondisi ekonomi masa depan terhadap likuiditas dan pendapatan Perusahaan, termasuk dampak dari pemegang saham, pelanggan, pemasok dan kreditur. Devaluasi mata uang yang signifikan dan tingkat bunga yang tinggi di masa lalu telah berdampak buruk terhadap posisi keuangan Perusahaan, karena sebagian besar pendapatan Perusahaan dalam Rupiah sedangkan Perusahaan memiliki pinjaman dalam mata uang asing dimasa lampau yang signifikan.

18

PT LANGGENG MAKMUR INDUSTRI Tbk CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2007 Dengan Angka Perbandingan untuk Tahun 2006 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali Dinyatakan Lain)

17. KONDISI EKONOMI (LANJUTAN) Dalam memberikan respon terhadap keadaan ekonomi tersebut, Perusahaan akan meningkatkan penjualan lokal dan ekspor, meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi pada divisi-divisinya dengan melakukan investasi mesin baru, menyesuaikan kapasitas produksi divisi yang kurang menguntungkan (Catatan 8), meningkatkan kualitas produk, memelihara hubungan dengan pelanggan dan pemasok, serta mengimplementasikan program efisiensi. Laporan keuangan terlampir mencakup dampak kondisi ekonomi sepanjang hal tersebut dapat ditentukan dan diperkirakan.

19

Você também pode gostar