Você está na página 1de 49

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Gagal jantung atau Congestive Heart Failure (CHF) adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan akan oksigen dan nutrisi. Gagal jantung adalah suatu keadaan patofisiologi adanaya kelainan fungsi jantung berakibat jantung gagal memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrilkel kiri. ( Prof. dr. HM. yaifoellah !oer" #$$%& '() ). Gagal jantung adalah komplikasi sering dari segala jenis penyakit jantung kongenital gagal maupun jantung didapat. meliputi Mekanisme fisiologi yang yang menyebabkan keadaan*keadaan

meningkatkan beban a+al" meningkatkan beban akhir" menurunkan kontraktilitis miokardium ,eadaan*keadaan yang meningkatkan beban a+al meliputi regurgitasi aorta" dan -a-at septum ventrikel. dan beban akhir meningkatkan pada keadaan*keadaan seperti stenosis aorta dan hipertensi sistemik. ,ontratilitas miokardium dapat menurun pada infark miokardium dan kardiomiopati . selain ketiga mekanisme fisiologis yang menybabkan jantung gagal dalam bekerja sebagai pompa. Faktor*faktor yang mengganggu pengisisan ventrikel (mis/. stenosis katup atrioventrikularis) dapat menyebabkan gagal jantung . keadaan* keadaan seperti perikardi-a kontriktif dan temponade jantung mengakibatkan gagal jangtung melalui kombinasi beberapa efek seperti gangguan pada pengisian ventrikel dan ejeksi ventrikel. Faktor*faktor yang dapat memi-u terjadinya gagal jantung melalui penekanan sirkulasi yang mendadak dapat berupa & disritma" infeksi sistemik dan infeksi paru*paru" emboli paru.

0erdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menerapkan asuhan kepera+atan pada klien dengan -ongestif heart failure. B. Ruang Lingkup 0erdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas maka ruang lingkup dalam karya tulis ilmiah ini adalah asuhan kepera+atan pada seorang klien dengan -ohestif heart failure (CHF) yang meliputi proses pengkajian" diagnosa kepera+atan" intervensi dan evaluasi. C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mampu menerapkan proses kepera+atan pada seorang klien dengan -ohestif heart failure (CHF) di 1 2P H. 343M M356, M743! 2. a. Tujuan !usus Mampu melaksanakan pengkajian tentang keluhan atau masalah yang dihadapi klien dengan CHF serta menganalisa dan selanjutnya mampu merumuskan diagnosa kepera+atan. b. -. Mampu menyusun ren-ana tindakan kepera+atan untuk memenuhi kebutuhan klien sesuai dengan prioritas masalah. Mampu menerapkan ren-ana tindakan kepera+atan yang telah dibuat ke dalam tindakan nyata untuk memenuhi kebutuhan klien. d. e. Mampu menilai hasil penerapan proses kepera+atan yang telah diberikan terhadap klien. Mampu kepera+atan D. "et#$e Penulisan mendokumentasikan hasil asuhan

Metode penulisan karya tulis ini digunakan metoda diskriptif yaitu metode ilmiah yang menggambarkan keadaan yang sebanarnya dengan pendekatan studi kasus dengan tekhnik * tekhnik sebagai berikut & tudi 5iterature 8 kepustakaan yaitu dengan mempelajari buku 9 buku yang berhubungan dengan mioma uteri. tudi 4okumentasi yaitu dengan mempelajari dan men-atat dokumen yang berhubungan dengan mioma uteri :bservasi yaitu mengamati masalah klien untuk mengetahui keadaan perkembangan sehari hari. ;a+an-ara yaitu menanyakan langsung data dan informasi pada klien " keluarga" tenaga pera+at dan petugas lain yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. Pemeriksaan fisik yaitu dengan melakukan pemeriksaan head to too klien

E. %istematika Penulisan istematika penulisan karya tulis ilmiah ini terdiri dari ) (lima ) 0ab yaitu & 030 < & Pendahuluan" 030 # & =injauan =eoritis yang meliputi teoritis medis dan teoritis kepera+atan" 030 % & =injauan ,asus yang meliputi pengkajian" memeriksa data" perumusan masalah" ren-ana kepera+atan dan -atatan perkembangan" 030 > & Pembahasan dan 030 ) & Penutup yang meliputi kesimpulan dan saran.

BAB II TIN&AUAN A. #nsep Dasar Gagal jantung atau Congestive Heart Failure (CHF) adalah EPU%TA AAN

1. De'enisi ketidakmampuan jantung untuk memompa darah yang adekuat untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan akan oksigen dan nutrisi. (0arbara C.5ong",epera+atan Medikal 0edah & Hal&)(') CHF adalah keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompa darah sesuai kebutuhan tubuh. ( u?anne C. melt?er",epera+atan Medi-al bedah 7disi @.Aol.#) 2. Anat#mi (isi#l#gi Bantung adalah organ ke-il berongga" berotot terletak sedikti ke sebelah kiri mediastinum dan sebagian tertutup paru*paru" jantung melebar di bagian atas dibandingkan bagian ba+ahnya (apeks) . Fungsi jantung adalah memompa darah ke jaringan" menyuplai :# dan ?at nutrisi lain sambil mengangkut C:# dan sampah hasil metabolisme.0eratnya sekitar #)$*%$$ gram. Bantung memiliki tiga lapisan yaitu& Perikardium Miokardium 7ndokardium

Bantung juga terdiri dari # ventrikel dan # atrium" jantung dilengkapi katup yang memungkinkan darah mengalir ke satu arah &

,atup valvula trikuspidalis" tiga daun yang memisahkan atirum sinistra dan ventrikel dekstra. ,atup bikuspidalis8mitralis"memisahkan atrium sinistra dan

ventrikel sinistra ,atup semilunaris pulmonalis" terletak antara ventrikel dekstra dan arteri pulmonalis. ,atup semilunalis aorta terletak antara ventrikel dekstra dengan aorta. ). Eti#l#gi a. ,elainan otot jantung Gagal jantung paling sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung yang dapat menyebabkan menurunnya kontraktilitas jantung. b. 3terosklerosis koroner 3terosklerosis koroner mengakibatkan terganggunya aliran darah ke otot jantung" juga terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat). 6nfark miokardium (kematian sel jantung) biasanya mendahului terjadinya gagal jantung. -. Hipertensi sistemik atau pulmonal 4apat meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mengakibatkan hipertrofi serabut otot jantung. 7fek tersebut dapat dianggap sebagai mekanisme kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitas jantung. 0ila hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi se-ara normal akan terjadi gagal jantung. d. Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif

,ondisi ini se-ara langsung merusak serabut jantung dan menyebabkan kontraktilitas menurun.

e. Penyakit jantung lain Gagal jantung dapat terjadi sebagai akibat penyakit jantung yang sebenarnya tidak se-ara langsung mempengaruhi jantung. Mekanisme yang biasanya terlibat men-akup gangguan aliran darah melalui jantung (mis& stenosis katup semiluner)" ketidakmampuan jantung untuk mengisi darah (mis& tamponade peri-ardium) atau pengosongan jantung abnormal (mis& insufisiensi katup 3A). f. Faktor sistemik Meningkatnya lju metabolisme (mis& demam)" hipoksia dan anemia memerlukan peningkatan -urah jantung untuk memenuhi kebutuhan :# sistemik. *. P!at#'isi#l#gi Kelainan otot jantung, aterosklerosis koroner, hipertensi sistemik atau pulmonal,peradangan miokardium degeneratif

Beban kerja jantung meningkat Dan gangguan fungsi kapasitas pompa

+. "ani'estasi linis =anda dominan gagal jantung adalah meningkatnya volume intravaskuler. ,ongesti jaringan terjadi akibat tekanan arteri dan vena yang meningkat akibat turunnya -urah jantung pada kegagalan jantung. Peningkatan tekanan vena pulmonalis dapat menyebabkan -airan mengalir dari kapiler paru ke alveoli" akibatnya terjadi edema paru" yang dimanifestasikan dengan batuk dan nafas pendek. Meningkatnya tekanan vena sistemik dapat mengakibatkan edema perifer umum dan penambahan berat badan. =urunnya -urah jantung pada gagal jantung dimanifestasikan se-ara luas karena darah tidak dapat men-apai jaringan dan organ (perfusi rendah) untuk menyampaikan oksigen yang dibutuhkan. 0eberapa efek yang biasanya timbul akibat perfusi rendah adalah pusing" konfusi" kelelahan" tidak toleran terhadap latihan dan panas" ekstremitas dingin" dan haluaran urin berkurang (oliguri). =ekanan perfusi ginjal menurun" mengakibatkan pelepasan renin dari ginjal" yang pada gilirannya akan

menyebabkan sekresi aldosteron. 1etensi natrium dan -airan serta peningkatan volume intravaskuler. Pada gagal jantung kongestif terjadi manifestasi gabungan gagal jantung kiri dan kanan. Gagal Bantung ,anan :edema 8 pitting oedema 3noreksia 8 Perut kembung !ausea 3sites =ekanan vena jugularis C Pulsasi vena jugularis Hepatomegali FatiDue Hipertrofi jantung kanan 6rama derap 8 gallop ventrikel dan atrium kanan Murmur =anda*tanda penyakit paru kronik 0unyi P# mengeras HidrothoraE ,. #mplikasi Hepatomegali yok kardiogenik 3sites :edema paru Gagal Bantung ,iri FatiDue esak nafas

:rthopnea Pembesaran jantung 4yspnea no-tural paroEimal ,eringat dingin Pernapasan -heyne 9 stokes =akikardi 1on-hi basah dan +hee?ing =erdapat bunyi jantung 666 F 6A (gallop) ,ongesti vena pulmonalis

-. Pemeriksaan Diagn#stik 4iagnosa gagal jantung dibuat dengan mengevaluasi manifestasi klinis kongesti paru dan kongesti sistemik. pulmonal. .. Penatalaksanaan a. Terapi Farmakologi Meningkatkan oksigenasi dengan pemberian oksigen dan menurunkan konsumsi :# melalui istirahat 8 pembatasan aktivitas. Glikosida jantung" diuretik dan vasodilator merupakan terapi dasar farmakologis gagal jantung. Digitalis meningkatkan kekuatan kontraksi jantung dan memperlambat frekuensi jantung. Diuretik diberikan untuk mema-u ekskresi natrium dan air melalui ginjal. :bat ini tidak diperlukan bila pasien bersedia merespons pembatasan aktivitas" digitalis dan diit rendah natrium. Vasodilator digunakan untuk mengurangi impedansi ( tekanan ) terhadap penyemburan darah oleh ventrikel. b. Dukungan diet 1asional dukungan diet adalah mengatur diet sehingga kerja dan ketegangan otot jantung minimal" dan status nutrisi terpelihara" sesuai dengan selera dan pola makan pasien. Pembatasan natrium ditujukan untuk men-egah" mengatur atau mengurangi edema" seperti pada hipertensi atau gagal jantung. 4alam menentukan aturan" sumber natrium harus spesifik dan jumlahnya perlu diukur dalam milligram. Meskipun tidak ada penambahan garam dalam masakan dan meskipun makanan asin sudah dihindari tetapi diet harian kita masih tetap mengandung kurang lebih <$$$ sampai #$$$ mg natrium. uatu metode yang penting untuk mengevaluasi volume sekun-up adalah penggunaan kateter arteri

"

BAB II TIN&AUAN TE/RITI% 1. Pengkajian 3ktifitas 8 istirahat Gejala& o ,eletihan 8 kelelahan terus 9 menerus sepanjang hari o 6nsomnia o !yeri dada dengan aktivitas o 4ispnea pada istirahat atau pada pengerahan tenaga =anda& o Gelisah" perubahan status mental" mis& letargi o =anda vital berubah EPERA0ATAN

1#

irkulasi Gejala& o 1i+ayat hipertensi" penyakit katup jantung" bedah jantung" endokarditis" anemia" 6M baru 8 akut" episode Gjk sebelumnya" 57" syok septik =anda& o =4& mungkin rendah" normal atau tinggi o =ekanan nadi& mungkin sempit" menunjukkan penurunan volume sekun-up o Frekuensi jantung& takikardia (gagal jantung kiri) o 6rama jantung 5 disritmia" mis& fibrilasi atrium o !adi api-al& PM6 mungkin menyebar dan berubah posisi se-ara inferior ke kiri o 0unyi jantung melemah o !adi& !adi perifer berkurang" nadi sentral mungkin kuat o ;arna& kebiruan" pu-at" abu*abu" sianotik o Hepar& pembesaran 8 dapat teraba o 0unyi napas& krekels" ronki o 7dema& mungkin dependen" umum atau pitting % (Gallop)" > dapat terjadi" < dan # mungkin

6ntegritas ego Gejala& o 3nsietas" kuatir" takut o tres yang b8d penyakit

=anda&

11

0erbagai manifestasi perilaku" mis& ansietas" marah" ketakutan" mudah tersinggung 7liminasi Gejala& o Penurunan berkemih" urine ber+arna gelap o 0erkemih malam hari (nokturia) o 4iare 8 konstipasi Makanan 8 -airan Gejala& o ,ehilangan nafsu makan o Mual 8 muntah o Penambahan 00 sugnifikan o Pembengkakan pada ekstremitas ba+ah o Pakaian 8 sepatu terasa sesak o 4iet tinggi garam" lemak" gula dan kafein o Penggunaan diureti=anda& o Penambahan 00 -epat o 4istensi abdomen" edema Higiene Gejala& ,eletihan 8 kelemahan" kelelahan selama aktivitas pera+atan diri =anda& Penampilan menandakan kelalaian pera+at personal

12

!eurosensori Gejala& ,elemahan" pening" episode pingsan =anda& 5etargi" disorientasi" perubahan perilaku" mudah tersinggung

!yeri 8 kenyamanan Gejala& o !yeri dada" angina akut atau kronis o !yeri abdomen kanan atas" sakit pada otot =anda& o =idak tenang" gelisah o Menarik diri o Perilaku melindungi diri

Pernafasan Gejala& o 4ispnea saat aktivitas" tidur sambil duduk atau dengan beberapa bantal o 0atuk dengan atau tanpa pembentukan sputum o 1i+ayat penyakit paru kronis o Penggunaan bantuan pernafasan" mis& oksigen atau medikasi =anda& o Pernafasan& takipnea" napas dangkal" pernapasan labored" penggunaan otot aksesori pernapasan

13

o 0atuk& kering 8 nyaring 8 non produktif atau mungkin batuk terus menerus dengan 8 tanpa pembentukan sputum o putum& mungkin bersemu darah" merah muda 8 berbuih o 0unyi nafas& mungkin tidak terdengar" dengan mengi" krekles o Fungsi mental& mungkin menurun" letargi" kegelisahan o ;arna kulit& pu-at atau sianosis ,eamanan Gejala& o Perubahan dalam fungsi mental o ,ehilangan kekuatan 8 tonus otot o ,ulit le-et 6nteraksi sosial Gejala& Penurunan keikutsertaan dalam aktivitas sosial yang biasa dilakukan

Pembelajaran 8 pengajaran Gejala& Menggunakan 8 lupa menggunakan obat*obatan jantung =anda& 0ukti tentang ketidakberhasilan untuk meningkatkan

2. Diagn#sa

epera1atan

14

<. Penurunan stru-tural

-urah

jantung

berhubungan

dengan

perubahan

kontraktilitas miokardial" perubahan frekuensi" irama" perubahan #. 6ntoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai :# 8 kebutuhan" kelemahan umum" tirah baring lama 8 imobilisasi %. ,elebihan volume -airan berhubungan dengan menurun laju filtrasi glomerulus 8 meningkatnya produksi" 34H dan retensi !atrium 8 air. >. ,erusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane kapiler. ). Inter2ensi 3 Rasi#nalisasi 4E < =ujuan& Menunjukkan ==A dalam batas normal. ,riteria hasil& Menunjukkan tanda vital dalam batas yang dapat diterima (disritmia terkontrol atau hilang) dan bebas gejala gagal jantung (mis& parameter hemodinamik dalam batas normal" haluaran urin adekuat).

6ntervensi Catat bunyi jantung

1asional 0iasanya < dan # mungkin lemah karena turun kerja pompa jantung 6rama gallop umum ( % dan >) dihasilkan sebagai aliran darah ke dalam serambi yang distensi

Pantau =4

=4 dapat meningkat

15

sehubungan dengan A1 (tahanan vaskuler sistemik) ,aji kulit terhadap kulit dan sianosis Pu-at menunjukkan menurun perfusi perifer sekunder terhadap tidak adekuatnya -urah jantung. Aasokontriksi" dan anemia" ianosis dapat terjadi sebagai refrektori GB, Pantau haluan urine Haluan urine biasanya menurun selama sehari karena perpindahan -airan ke jantung tetapi dapat meningkat pada malam hari sehingga -airan berpindah kembali ke sirkulasi bila pE tidur 0erikan istirahat semi rekumben pada tempat tidur atau kursi 2ntuk memperbaiki efisiensi kontraksi jantung dan menurunkan konsumsi :# miokard dan kerja berlebihan meningkat sedian :# untuk kebutuhan miokard untuk mela+an efek hipoksia 8 iskemia ,olaborasi dalam pemberian vasodilatator 2ntuk meningkatkan -urah jantung" menurunkan volume sirkulasi 4E # =ujuan& ,lien dapat melakukan aktifitas dan dapat memenuhi pera+atan diri sendiri.

16

,riteria hasil& Men-apai peningkatan toleransi aktifitas yang dapat diukur" dibuktikan oleh menurunnya kelemahan dan kelelahan. 6ntervensi Periksa tanda vital sebelum dan segera setelah aktivitas khususnya bila pE memungkinkan vasodilator" diureti 7valuasi peningkatan intoleransi aktivitas 1asional Hipotensi ortostatik dapat terjadi dengan aktivitas karena efek obat (vasodilasi) perpindahan -airan (diureti-) atau pengaruh fungsi jantung 4apat menunjukkan peningkatan dekompensasi jantung dari pada kelebihan aktivitas 0erikan bantuan dalam aktivitas pera+atan diri sesuai indikasi Pemenuhan kebutuhan pera+atan diri pE tanpa mempengaruhi stress miokard kebutuhan :# berlebihan

4E % =ujuan& Mendemonstrasikan volume -airan stabil dengan keseimbangan masukan dan pengeluaran. ,riteria hasil& 00 stabil" tak ada edema" tanda vital dalam batas normal" bunyi nafas bersih 8 jelas.

6ntervensi Pantau haluaran urin

1asional Haluaran urine mungkin sedikit dan pekat khususnya selama sehari karena penurunan perfusi ginjal

Pertahankan duduk atau tirah baring dengan posisi semi fo+ler selama fase akut =imbang 00 setiap hari

Posisi telentang meningkatkan filtrasi ginjal dan menurunkan 34H sehingga meningkatkan diuresis Catat perubahan ada 8 hilangnya edema sebagai respon terhadap terapi. Peningkatan #") kg menunjukkan G # l -airan

3uskultasi bunyi nafas" -atat penurunan bunyi tambahan" -ontoh& krekels" mengi. Catat adanya peningkatan dispnea" takipnea" artopnea" batuk persisten

,elebihan volume -airan sering menimbulkan kongesti paru. Gejala edema paru dapat menunjukkan gagal jantung kiri akut

4E > =ujuan& Mendemonstrasikan volume ventilasi dan oksigenasi adekuat pada jaringan. ,riteria hasil& G43 8 oksimetri dalam rentang normal 0ebas gejala distress pernafasan 6ntervensi 1asional

1!

3uskultasi bunyi nafas" -atat krekels dan mengi 3njurkan pasien batuk efektif" nafas dalam Pertahankan duduk di kursi 8 tirah baring dengan kepala tempat tidur setinggi #$ 9 %$ derajat" posisi semi fo+ler ,olaborasi dalam pemberian :# tambahan sesuai indikasi 0erikan obat sesuai indikasi diureti- dan bronkodilator

Menyatakan adanya kongesti paru 8 penggumpalan sekrel Membersihkan jalan nafas dan memudahkan aliran :# Menurunnya konsumsi :# 8 kebutuhan :#

Hipoksia dapat menjadi berat selama edema paru Menurun kongesti alveolar" meningkatkan pertukaran gas

BAB III TIN&AUAN 1. Pengkajian $% 6dentitas Pasien !ama 2mur Benis ,elamin tatus perka+inan & =n. = & >@ tahun & 5aki*laki & Menikah A%U%

1"

3gama uku 0ahasa yang digunakan Pendidikan Pekerjaan 3lamat =anggal masuk !o. 1egister 1uangan =anggal pengkajian Penanggung ja+ab pasien& !ama 2mur Pekerjaan 3lamat Hubungan dengan pE $$% ,eluhan 2tama

& ,risten & ,aro & 6ndonesia & M3 & ;iras+asta & ,abanjahe & #' :ktober #$<$ & %% 9 <( 9 %> & 3# kamar 666 > & # !ovember #$<$

& !y. & >) tahun & P! & ,abanjahe & 6stri

esak dan nyeri dada sebelah kanan. $$$% 1i+ayat ,esehatan 3. 1i+ayat kesehatan sekarang ,eluhan utama yang sering dirasakan pE adalah sesak nafas dan nyeri dada di sebelah kiri untuk memperbaiki keadaan pE pergi berobat pada tanggal #' :ktober #$<$ lalu diopname di 1# 1 2P Haji 3dam Malik. 0. 1i+ayat kesehatan yang lalu

2#

Pada ) tahun yang lalu pE pernah diopname di 1 Pirngadi selama <( hari dengan keluhan utama sesak" kemudian pada # bulan yang lalu pE pernah berobat jalan ke 1 2P Haji 3dam Malik dengan keluhan sesak nafas dan membaik namun # minggu yang lalu pE sesak dan nyeri dada di sebelah kanan. C. 1i+ayat kesehatan keluarga 6bu pE mempunyai ri+ayat penyait hipertensi" saudara kandung pE ada H orang # diantaranya meninggal. PE mempunyai % orang anak dan belum pernah diopname.

Genogram

21

,eterangan& & PE & Perempuan & Meninggal & 5aki*laki $&% ,ebiasaan ehari*hari 3. 0iologis 345 !utrisi ebelum Masuk 1 Frekuensi %E sehari nafsu makan Makan yang disukai nasi putih esudah Masuk 1 Frekuensi& %E 8 hari !afsu makan& menurun Benis makanan& diet rendah garam Porsi yang dihabiskan Minum Benis minuman air putih Minuman kesukaan air =idur putih @ gelas 8 hari =idur siang& # jam =idur malam& ( jam I porsi Benis minuman air putih 0anyaknya % 9 > gelas =idur siang& > jam =idur malam& H jam

22

,es +aktu tidur& sesak nafas -ara mengatasinya& tidur dengan # bantak 7liminasi 03, Frekuensi >E sehari +arna kuning jernih kelainan dan bau tidak ada 030 Frekuensi < E sehari ada konsistensi lembek kelainan tidak ada 3ktivitas Personal hygiene Mandi <E8hari Gosok gigi& <E 8 hari Cu-i mulut #E seminggu Potong kuku #E seminggu

,es tidur& sesak nafas -ara mengatasinya tidur dengan # bantal

Frekuensi )E sehari +arna kuning jerih kelainan dan bau tidak ada Frekuensi <E 8 hari ada konsistensi lembek kelainan tidak ada Mandi <E 8 hari8dilap Gosok gigi& tidak pernah Cu-i rambut tidak pernah Potong kuku& #E seminggu

+arna kuning bau tidak +arna kuning bau tidak

0. Psikologis Persepsi klien yakin akan sembuh konsep diri bah+a dirinya sangat berharga bagi keluarganya. 7mosi stabil klien dapat beradaptasi dengan baik dan mekanisme pertahanan diri baik. C. osial Hubungan klien dengan keluarga baik" klien mengenal teman satu ruangan dan dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

23

4.

piritual ,lien beragama ,risten" klien taat beribadah dan mengikuti kebaktian di Gereja. etelah masuk 1 pE tidak pernah gereja.

Pemeriksaan Hea$ T# T#e <) ,epala 0entuk kepala ovale dengan posisi simetris kulit kepala dan rambut kotor +arna rambut sebagian ber+arna putih. #) Mata =idak ada kelainan struktur konjungtiva anemis sklera tidak ikterus pupil isokor kiri dan kanan G # mm pE tidak memakai alat bantu ka-a mata.

%) Hidung Fungsi pen-iuman baik klien mampu membedakan bau dan harum bentuk dan posisi simetris terhadap +ajah pendarahan dan peradangan tidak ada. >) =elinga =idak ada kelainan. 4apat mendengar dengan jelas dan baik tidak ditemukan adanya peradangan dan tidak ada pengeluaran -airan. )) Mulut

24

0entuk mulut simetris bau khas mulut peradangan dan pendarahan tidak ada tidak ada masalah mengunyah makanan dan dapat membedakan rasa makanan dan minuman. H) Gigi Gigi kurang bersih jumlah %# buah karang gigi 8 -aries tidak ada perdarahan dan peradangan tidak ada" tidak memakai gigi palsu. () 5eher =idak ada kelainan struktur" bentuk simetris tidak ada tanda pembengkakan kelenjar thiroid kanan " vena jugularis tidak meninggi. @) =horaE 0entuk simetris vesikuler dengan 11 %$ E86" irama tidak teratur batuk tidak ada. ') Bantung =4& <%$8@$ mmHg" H1& ($ E86 adanya nyeri dada sebelah kiri sekala nyeri H 9 (. <$)3bdomen =urgor kembali -epat hepar tidak teraba tidak ada pembesaran ginjal tidak teraba" nyeri tekan. <<)7kstremitas 3tas dan ba+ah tidak ada edema tidak ada kelainan struktur. Hasil Pemeriksaan Penunjang "e$is 1 /kt#4er 2515 3nalisa gas darah Ph & (")

25

PC:# P:# 0i-arbonat =otal 0ase eEes aturasi :# Hasil laboratorium 4arah H0 5eukosit Hematorit 7lektrolit darah !atrium ,alium Clorida 4irek 0ilirubin G:= 2ri- a-id Foto thoraE

& )%"$ & @#") & %'"> & <)"( & <)"@# & @")#

& '"@ grJ & <<.H$$ 8 mm% & %>J

& <%@ & %"($ & ') & $"@% & ><"@# & H"(

4itemukan adanya -ardio megali 7,G Hipertropi ventrikel kanan sinus takikardia Pelaksanaan "e$is <) =irah baring #) 4iet jantung 666 rendah garam

26

%) :# # 9 > liter >) Furosemid #$ mg tablet # E < diuretik )) , 1 tablet < E < H) Captropil #) mg tablet # E < () 6njeksi Furosemid < amp 8 @ jam @) 6nfus 15& <$ tts 8 menit ') pironola-tin < E #) mg

ANALI%A DATA !o < 4 & ymptom 7tiologi ,elainan otot jantung aterosklerosis koroner K 4:& 11& %$ E8i =4& <%$ 8 @$ mmHg ,ontraktilitas K Gangguan fungsi Problem Penurunan -urah jantung

,lien mengatakan nyeri dada sebelah kiri dan sesak

H1& ($ E8i =emp& %($C 7,G& Hipertropi ventrikel kanan sinus takikardia Foto thoraE& ditemukan # adanya -ardiomegali 4 & ,lien mengatakan sesak 4:& ,lien tampak lemah sesak 11& %$ E8i Hasil 3G43& PC:#& )%"$ P:#& @#") PH& (") % 4 & ,lien mengatakan mudah lelah dan sesak 4:& ,lien tampak lelah" pu-at berkeringat 11& %$ E8i 7,G& Hipertropi ventrikel kanan sinus

ventrikel pompa kiri

Curah jantung kiri menurun" tekanan akhir diastole ventrikel kiri meningkat K 0endungan vena pulmonalis" tekanan vena pulmonalis meningkat K 0endungan di paru meningkat 3liran darah ke organ dan jaringan menurun K uplai :# tidak sesuai K Perfusi jaringan menurun

Gangguan pertukaran gas

6ntoleransi aktifitas

2!

takikardia :# terpasang # 9 > l8+ Pu-at PE bedrest 0erkeringat H0& '"@ grJ 5eukosit& <<.H$$8mm% Hematokrit& %>J

PRI/RITA% "A%ALAH <) Penurunan -urah jantung b8d kelainan otot jantung aterosklerosis koroner kontraktilitas dengan gangguan fungsi ventrikel pompa kiri ditandai dengan =4& <%$ 8 @$ mmHg" 11& %$ E86" H1& <$$ E86" =& %( $C. hasil 7,G hipertropi ventrikel kanan" sinus takikardia" foto thoraks adanya -ardio megali. #) Gangguan pertukaran gas b8d -urah jantung kiri menurun tekanan akhir di otak ventrikel kiri meningkat" bendungan vena pulmonalis tekanan vena pulmonalis meningkat dan bendungan paru meningkat ditandai dengan 11& %$ E8i. hasil 3G43 PC:#& )%"$ P:#& @#") PH& (").

2"

%) 6ntoleransi aktifitas b8d aliran darah ke organ dan jaringan menurun" suplai dan kebutuhan :# tidak sesuai dan perfusi jaringan menurun d8d 11& %$ E86" klien pu-at berkeringat dari hasil 7,G hipertropi.

3#

RENCANA A%UHAN !ama ,lien !o. 1 & =n. = & %% <# $(

EPERA0ATAN 4E Medis 1uangan & & CHF 13#

!o <

4iagnosa ,epera+atan Penurunan -urah jantung b8d kelainan otot jantung aterosklerosis koroner kontraktilitas dengan gangguan fungsi ventrikel pompa kiri ditandai dengan =4& <%$ 8 @$ mmHg" 11& %$ E86" H1& <$$ E86" =&

=ujuan

6ntervensi

1asionalisasi 0iasanya < dan # mungkin lemah karena turun kerja pompa jantung 6rama gallop umum ( % dan >) dihasilkan sebagai aliran darah ke dalam serambi yang distensi =4 dapat meningkat sehubungan dengan A1 (tahanan vaskuler sistemik) Pu-at menunjukkan menurun perfusi perifer sekunder terhadap tidak adekuatnya -urah jantung. Aasokontriksi" dan anemia" ianosis dapat terjadi sebagai refrektori GB, Haluan urine biasanya menurun selama sehari karena perpindahan -airan ke jantung tetapi dapat meningkat pada malam hari sehingga

Menunjukkan ==A Catat bunyi jantung dalam batas normal. ,riteria hasil& Menunjukkan tanda vital dalam batas yang dapat diterima (disritmia terkontrol atau hilang) dan bebas gejala gagal jantung (mis& parameter hemodinamik dalam batas normal" haluaran urin adekuat).

Pantau =4 ,aji kulit terhadap kulit dan sianosis

Pantau haluan urine

2"

%($C. hasil 7,G hipertropi ventrikel kanan" sinus takikardia" foto thoraks adanya -ardio megali. # Gangguan pertukaran gas b8d -urah jantung kiri menurun tekanan akhir di otak ventrikel kiri meningkat" bendungan vena pulmonalis tekanan vena pulmonalis meningkat dan bendungan paru

0erikan istirahat semi rekumben pada tempat tidur atau kursi

,olaborasi dalam pemberian vasodilatator Mendemonstrasikan 3uskultasi bunyi nafas" -atat volume ventilasi dan krekels dan mengi oksigenasi adekuat 3njurkan pasien batuk efektif" pada jaringan. nafas dalam Pertahankan duduk di kursi 8 ,riteria hasil& tirah baring dengan kepala G43 8 oksimetri tempat tidur setinggi #$ 9 %$ dalam rentang derajat" posisi semi fo+ler normal ,olaborasi dalam pemberian :# 0ebas gejala tambahan sesuai indikasi distress pernafasan 0erikan obat sesuai indikasi diureti- dan bronkodilator

-airan berpindah kembali ke sirkulasi bila pE tidur 2ntuk memperbaiki efisiensi kontraksi jantung dan menurunkan konsumsi :# miokard dan kerja berlebihan meningkat sedian :# untuk kebutuhan miokard untuk mela+an efek hipoksia 8 iskemia 2ntuk meningkatkan -urah jantung" menurunkan volume sirkulasi Menyatakan adanya kongesti paru 8 penggumpalan sekrel Membersihkan jalan nafas dan memudahkan aliran :# Menurunnya konsumsi :# 8 kebutuhan :# Hipoksia dapat menjadi berat selama edema paru Menurun kongesti alveolar" meningkatkan pertukaran gas

3#

meningkat ditandai dengan 11& %$ E8i. hasil 3G43 PC:#& )%"$ P:#& @#") PH& ("). 6ntoleransi aktifitas b8d aliran darah ke organ dan jaringan menurun" suplai dan kebutuhan :# tidak sesuai dan perfusi jaringan menurun d8d 11& %$ E86" klien pu-at berkeringat dari hasil 7,G hipertropi.

,lien dapat Periksa tanda vital sebelum dan melakukan segera setelah aktivitas aktifitas dan khususnya bila pE dapat memenuhi memungkinkan vasodilator" pera+atan diri diuretisendiri. 7valuasi peningkatan intoleransi aktivitas ,riteria hasil& 0erikan bantuan dalam aktivitas Men-apai pera+atan diri sesuai indikasi peningkatan toleransi aktifitas yang dapat diukur" dibuktikan oleh menurunnya kelemahan dan kelelahan.

Hipotensi ortostatik dapat terjadi dengan aktivitas karena efek obat (vasodilasi) perpindahan -airan (diureti-) atau pengaruh fungsi jantung 4apat menunjukkan peningkatan dekompensasi jantung dari pada kelebihan aktivitas Pemenuhan kebutuhan pera+atan diri pE tanpa mempengaruhi stress miokard kebutuhan :# berlebihan

31

CATATAN PER E"BAN6AN !ama ,lien !o. 1 !o Hari8=gl < 1abu % :ktober #$<$ & =n. = & %% <# $( 4E ,ep 6 4E Medis 1uangan 6mplementasi $@.$$ ;60 Mengobservasi keadaan umum pasien dimana keadaan umum pasien lemah <$.$$ ;60 Melakukan vital sign& =4& <%$8@$ mmHg !& @H E8i 11& #H E8i =emp& %H$C <<.$$ ;60 Mengkaji kulit klien (kulit klien pu-at) <<.%$ ;60 Mengatur posisi klien dengan posisi semi fo+ler <#.$$ ;60 Memonitor :# yang terpasang :& ,eadaan umum klien lemah =4& <%$8@$ mmHg !& @H E8i 11& #H E8i =emp& %H$C kala nyeri& > 9 ) 3& Masalah sebagian teratasi P& 1en-ana tindakan dilanjutkan & ,lien mengatakan sesak masih ada & CHF & 13# 7valuasi

32

<%.$$ ;60 Memantau haluaran urin 66 (urine out put ($$ --) $H.$$ ;60 Mengatur posisi klien dengan posisi semi fo+ler dengan menggunakan # bantal $(.$$ ;60 Memberikan obat oral , 1 < tab" pironolakton #) mg < tab $@.%$ ;60 Memantau :# yang terpasang $'.#$ ;60 Mengajarkan klien untuk latihan nafas dalam& menghirup dari hidung dan menghembuskan dari mulut se-ara perlahan*lahan <$.$$ ;60 Memberi klien minum air 3& Masalah sebagian teratasi P& 1en-ana tindakan dilanjutkan :& 11& #H E8i !& @H E8i & ,lien mengatakan sesak masih ada

33

hangat G )$ -<<.$$ ;60 Mengukur vital sign =4& <%$ 8 @$ mmHg H1& @H E8i 11& #H E8i <>.$$ ;60 3tur posisi klien dengan posisi semi fo+ler <>.<) ;60 Menganjurkan pasien untuk mengubah posisi 666 setiap # jam $H.$$ ;60 Melap pasien $(.$$ ;60 Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yaitu menyuapi pasien makan $'.%$ ;60 Mengganti alat tenun pasien <$.$$ ;60 3& Masalah sebagian teratasi :& 4alam melakukan aktivitas klien dibantu oleh pera+at & ,lien mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas sendiri" lemah 8 lelah berkurang

34

Mengukur vital sign =4& <%$ 8 @$ mmHg 11& %$ E8i H1& @H E8i =& %H$C <<.$$ ;60 Memberi klien minum air hangat G )$ -<#.%$ ;60 Mengukur vital sign =4& <%$ 8 @$ mmHg 11& %$ E8i H1& @H E8i =& %H$C <).$$ ;60 Mengajarkan pasien untuk rentang gerak # ,amis > :ktober #$<$ 6 ekstremitas aktif $@.%$ ;60 Melihat keadaan umum pasien (keadaan umum pasien lemah) <$.$$ ;60 Melakukan vital sign =4& <%$8@$ mmHg H1& @$ E8i & ,lien mengatakan sesak dan nyeri berkurang :& 11& #) E8i ,eadaan umum klien lemah" skala nyeri % 9 P& 1en-ana tindakan dilanjutkan

35

11& #H E8i =& %($C

> 3&

<<.$$ ;60 kulitnya masih pu-at)

Masalah sebagian

Mengkaji kulit klien (klien teratasi P& <<.%$ ;60 Mengatur posisi klien dengan posisi semi fo+ler <#.$$ ;60 Mengobservasi :# yang terpasang <%.$$ ;60 Memantau haluaran urine (urine out put @$$ --) <>.$$ ;60 Menganjurkan klien istirahat yang -ukup 66 $H.$$ ;60 Mengatur posisi klien dengan posisi semi fo+ler :& & ,lien mengatakan sesak masih ada 1en-ana tindakan dilanjutkan

36

$(.$$ ;60 Memberi obat oral , 1 < tab" pinnolakton #) mg < tab $@.%$ ;60 Mengobservasi :# terpasang $'.#$ ;60 Mengajarkan klien untuk latihan nafas dalam menghirup dari hidung dan menghembuskan dari mulut se-ara perlahan*lahan <$.$$ ;60 Memberikan klien untuk minum air hangat G )$ -<<.$$ ;60 Men-ek vital sign H1& @$ E8i 11& #) E8i =& %($C <>.$$ ;60 Menganjurkan klien

11& #) E8i 3& Masalah sebagian teratasi P& 1en-ana tindakan dilanjutkan

666

untuk banyak istirahat $H.$$ ;60 Melap pasien $(.$$ ;60 Membantu pasien dalam menemukan kebutuhan nutrisi yaitu menyuapi pasien makan <$.$$ ;60 Mengganti alat tenun pasien <<.$$ ;60 Mengukur vital sign =4& <%$8@$ mmHg 11& %# E8i H1& @$ E8i =& %($C <).$$ ;60 Memberi klien minum air hangat <(.$$ ;60 Men-ek vital sign =4& <%$8@$ mmHg H1& @$ E8i 11& %# E8i

& ,lien mengatakan sudah dapat makan sendiri" lemah 8 lelah berkurang :& ,lien dapat makan sendiri tanpa bantuan pera+at 3& Masalah sebagian teratasi P& 6ntervensi dilanjutkan

3!

BumLat ) :ktober #$<$

=& %($C $@.%$ ;60 Mengobservasi keadaan umum pasien (keadaan umum pasien mulai membaik)

& ,lien mengatakan sesak dan nyeri dada menghilang :&

<$.$$ ;60 Melakukan vital sign =4& <%$8@$ mmHg 11& #) E8i H1& ($ E8i =& %H$C <<.$$ ;60 Mengkaji kulit klien (kulit klien tidak pu-at lagi dan sianosis mulai kurang) <<.%$ ;60 Mengatur posisi klien dengan posisi semi fo+ler <#.$$ ;60 Memantau :# yang terpasang <%.$$ ;60 Memantau haluaran

11& ## E8i 3& Masalah teratasi P& 6ntervensi dilanjutkan

3"

urine (urine out put @$$ 66 --) $H.$$ ;60 Mengatur posisi klien dengan posisi semi fo+ler dengan menggunakan # batal Memberi obat oral , 1 < tab" pironolakton #) mg < tab Memantau :# yang terpasang $'.#$ ;60 Mengajarkan klien untuk latihan nafas dalam menghirup dari hidung dan menghembuskan dari mulut se-ara perlahan*lahan <<.$$ ;60 Mengukur vital sign =4& <%$ 8 @$ mmHg H1& ($ E8i 11& #) E8i <>.$$ ;60 Menganjurkan klien agar tidak beraktivitas 3& Masalah teratasi P& 6ntervensi dilanjutkan :& 11& ## E8i & ,lien mengatakan sesak sudah menghilang

4#

666

berlebihan $H.$$ ;60 Melap pasien $(.$$ ;60 Membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan nutrisi yaitu menyuapi pasien makan <$.$$ ;60 Mengganti alat tenun

& ,lien mengatakan sudah dapat melakukan aktivitas harian yang ringan se-ara teratur :& ,lien dapat makan sendiri" berjalan 3&

<<.$$ ;60 Mengukur vital sign =4& <%$8@$ mmHg 11& #( E8i H1& ($ E8i =& %H$C <).$$ ;60 Memberi diet minum air hangat G )$ --

Masalah teratasi sebagian P& 6ntervensi dilanjutkan

41

BAB I7 PE"BAHA%AN etelah penulis menerapkan asuhan kepera+atan pada pasien =n. = dengan gangguan system kardiovaskuler CHF (gagal jantung) di ruang 1indu 3< 1 2P Haji 3dam malik Medan" maka penulis membahas kesenjangan antara teoritis dan kasus se-ara nyata. Pembahasan ini sesuai dengan tahap proses kepera+atan mulai dari pengkajian" diagnosa" peren-anaan" pelaksanaan dan evaluasi.

42

3suhan kepera+atan pada =n. = dilaksanakan selama % hari" ayitu dari tanggal % :ktober #$<$ sampai ) :ktober #$<$. 4alam hal ini penulis berperan sebagai pera+at pelaksana asuhan kepera+atan dan kerja sama dengan tim kesehatan lainnya. 3dapun uraian pembahasan mengenai asuhan kepera+atan yang telah diberikan kepada pasien adalah& A. Ta!ap Pengkajian 4alam tahap pengkajian pasien dengan CHF dimana pada tinjauan teoritis terdapat kelelahan" nyeri angina" -emas" oedem" perut kembung" sesak nafas" sedangkan pada laporan kasus tidak terdapat adanya oedem. B. Diagn#sa adalah& <. Penurunan struktural. #. 6ntoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai )# 8 kebutuhan kelemahan umum" tirah baring lama 8 mobilisasi. %. ,elebihan volume -airan berhubungan dengan menurunnya laju filtrasi glomerulus 8 meningkatnya produksi 34H dan retensi !atrium 8 air. >. ,erusakan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane kapiler alveolus. 0erdasarkan landasan teoritis pada pasien dengan CHF terdapat > diagnosa kepera+atan sedangkan pada kasus terdapat tiga diagnosa kepera+atan. -urah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas miokondial" perubahan frekuensi" irama" perubahan epera1atan

3dapun diagnosa kepera+atan yang terdapat di landasan teoritis

43

C. Ta!ap Peren8anaan =ahap peren-anaan pada kasus didasarkan pada prioritas masalah yang sebelumnya telah dilakukan setelah pelaksanaan analisa data yang antara lain& <. Prioritas tertinggi diberikan kepada masalah kesehatan yang mengan-am keselamatan 8 kehidupan pE antara lain& Penurunan -urah jantung Gangguan pertukaran gas 6ntoleransi aktivitas

#. Prioritas masalah juga disesuaikan dengan tingkat kebutuhan dasar manusia menurut hirarki Maslo+. D. Ta!ap Pelaksanaan 4alam melaksanakan tindakan kepera+atan disesuaikan dengan masalah yang dihadapi pasien sehingga masalah tersebut dengan mudah dapat diatasi. antara lain& Mengatur posisi klien dengan posisi semi fo+ler Memantau :# yang terpasang Mengukur tanda*tanda vital Mengukur haluaran urine Memberi lingkungan yang tenang Memberi obat sesuai indikasi e-ara garis besar" tindakan yang diberikan pada pasien

E. Ta!ap E2aluasi 3dapun hasil evaluasi terhadap tindakan kepera+atan dapat dikatakan bah+a ketiga diagnosa kepera+atan dapat diantara& Penurunan episode dispnea

44

!yeri di dada menghilang 4apat men-apai peningkatan toleransi aktivitas

BAB 7 E%I"PULAN DAN %ARAN A. esimpulan <. Pada tahap pengkajian penulis melakukan pendekatan terhadap pasien dan keluarga sehingga data yang men-akup bio" psiko" sosial" dan spiritual dapat dikumpulkan dengan baik.

45

#. Pada tahap diagnosa kepera+atan penulis menemukan tiga diagosa pada =n. = yaitu& kerusakan pertukaran gas" intoleransi aktivitas" penurunan -urah jantung. %. Pada tahap peren-anaan penulis memfokuskan pada ren-ana tindakan sesuai dengan masalah dan kondisi klien. >. Pada tahap pelaksanaan penulis melaksanakan tindakan sesuai dengan ren-ana yang telah ditentukan. B. %aran <. 4iharapkan pada pasien yang mengalami tanda dan gejala CHF supaya se-epatnya memeriksakan diri ke rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan dan pera+atan. #. ,epada pera+at untuk lebih memperhatikan dalam pera+atan untuk men-egah komplikasi. %. 4iharapkan sebelum pulang keluarganya diberi pendidikan kesehatan meningkatkan derajat kesehatan.

DA(TAR PU%TA A Mansjoer" 3rif" #$$<" Kapita Selekta Kedokteran I " Media 3es-ulapius" Bakarta. melt?er u?anne C" #$$#, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah" 7GC" Bakarta. Cor+in 7li?abeth B" #$$<" Buku Saku Patofisiologi" 7GC" Bakarta.

46

4oenges Marilynn" dkk" #$$$" Rencana Asuhan Keperawatan" 7GC" Bakarta.

Você também pode gostar