Você está na página 1de 11

ANALISA SISTEM PERAWATAN MESIN PRODUKSI (MAINTENANCE) PADA PT.

TIRTA INVESTAMA WONOSOBO Ahmad Zuber Jurusan Teknik Industri Fakultas Sains Dan Teknology Universitas Teknology Yogyakarta

Abstrak PT. Tirta Investama Wonosobo dalam memproduksi cup atau kemasan aqua 240 ml menggunakan mesin Thermosheet untuk membuat sheet dan mesin Thermoforming yang merupakan proses pencetakan sheet menjadi kemasan cup 240 ml melalui metode pemanasan dan penekanan secara mekanik. Maka sangat rugi apabila terjadi kerusakan yang terus menerus, untuk itu diperlukan perencanaan kegiatan perawatan bagi masing masing mesin produksi untuk memaksimalkan sumber daya yang ada, tetapi keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dengan lancarnya kegiatan produksi akan lebih besar. Dengan melihat kenyataan pentingnya kegiatan perawatan mesin thermosheet dan thermoforming pada PT. Tirta Investama Wonosobo. Maka penelitian ini menganalisis penentuan waktu kegiatan perawatan dengan menghitung reliability, maintability,dan avability mesin thermosheet dan thermoforming pada PT. Tirta Investama Wonosobo. Kata kunci :maintenance, reliability,maintability, availability, Thermosheet, Thermoforming

1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawatan mempunyai peranan yang sangat penting, karena selain sebagai pendukung beroperasinya sistem agar lancar sesuai yang dikehendaki, kegiatan perawatan juga dapat meminimalkan biaya atau kerugian kerugian yang ditimbulkan karenaadanya kerusakan mesin. Dalam perusahaan, kelancaran sistem produksi salah satunya tergantung pada keterampilan organisasi bagian perawatan. Perawatan (maintenance) merupakan suatu persoalan dalam kegiatan industri yang sangat penting dalam menjamin kelancaran proses produksi PT. Tirta Investama Wonosobo dalam memproduksi cup atau kemasan aqua 240 ml menggunakan mesin Thermosheet untuk membuat sheet dan mesin Thermoforming yang merupakan proses pencetakan sheet menjadi kemasan cup 240 ml melalui metode pemanasan dan penekanan secara mekanik. Maka sangat rugi apabila terjadi kerusakan yang terus menerus, untuk itu diperlukan perencanaan kegiatan perawatan bagi masing masing mesin produksi untuk memaksimalkan sumber daya yang ada, tetapi keuntungan yang

akan diperoleh perusahaan dengan lancarnya kegiatan produksi akan lebih besar. Dengan melihat kenyataan pentingnya kegiatan perawatan mesin thermosheet dan thermoforming pada PT. Tirta Investama Wonosobo. Maka penelitian ini menganalisis penentuan waktu kegiatan perawatan dengan menghitung reliability, maintability dan avability mesin thermosheet dan thermoforming pada PT. Tirta Investama Wonosobo.

1. Laju Kerusakan : = h(t) =

2. Waktu rata-rata diantara kegagalan : 1 MTBF = 3. Fungsi Kepadatan Kegagalan :

f(t)= e- t f(t)=

4. Fungsi Ketidakandalan :

e- t dt = 1 e t

1.2 Tujuan Penelitian Tujuan dilaksanakan penelitian adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengevaluasi relialibility, maintability dan availability mesin Thermosheet Sheet Maker Virginio Mai, Thermoforming Cup Maker Gabler dan Thermoforming Cup Maker OMV pada lintasan produksi kemasan / cup 240ml. 2. Menentukan tindakan perawatan yang optimal dari ketiga mesin tersebut. 1.3 Landasan Teori 1. Pengertian Reliability Keandalan dari suatu komponen adalah probabilitas komponen tersebut dapat menjalankan fungsinya dalam kondisi tertentu selama periode waktu tertentu. Secara statistik fungsi keandalan R(t) didefinisikan sebagai probabilitas darikomponen untuk tidak rusak selama selang waktu (t), atau probabilitas dari komponen tetap berfungsi pada spesifikasi yang sudah ditentukan pada saat t. Dalam mendefinisikan keandalan suatu mesin atau peralatan yang digunakan untuk mengukur besarnya keandalan ada beberapa variabel yang penting seperti dirumuskan oleh Dr. Ir. Vincent Gaspersz, M.Sc.(1985), yaitu:

5. Fungsi Keandalan : R(t) = 1 f(t) 2. Pengertian Maintability Maintainbility adalah probabilitas mesin yang mengalami kerusakan dapat dioperasikan kembali dalam suatu selang down time tertentu.Untuk mengoptimumkan maintainabilitas sistem ada dua faktor yang perlu diperhatikan yaitu model perawatan (maintenance model) dan perancangan untuk mendapatkan tingkat maintainabilitas tertentu. Perhitunganperhitungan dalam maintainbility antara lain adalah : 1. Mean Time Between Maintenance ( MTBM ) Waktu rata-rata diantara perawatan yaitu : Meliputi kebutuhan perawatan preventif (terjadwal) dan perawatan korektif (tidak terjadwal). MTBM = Fpt = Dimana : = laju kerusakan fpt = laju perawatan preventif 2. Waktu rata-rata perawatan aktif(M) = Dimana : Mct = Waktu rata-rata perawatan korektif
1

= Waktu rata-rata perawatan preventif 3. Rata-rata Down Time ( MDT ) = + + Dimana : LDT = logistic delay time ADT = administrative delay time 3. Pengertian Availabilty Ketersediaan (Availability) dan kesiapan sistem beroperasi (operational readiness). Ketersediaan (availability) suatu sistem atau peralatan adalah kemampuan sistem atau peralatan tersebut dapat beroperasi secara memuaskan pada saat tepat pada waktunya dan pada keadaan yang telah ditentukan. Waktu total dalam perhitungan ketersediaan didasarkan pada waktu operasi, waktu untuk perbaikan, waktu administrasi dan logistik. Status sistem didasarkan pada horizon waktu. Secara definisi ada 3 macam ketersediaan (availability) yaitu : 1. Inheren Availability (Ai) Kemungkinan suatu sistem atau peralatan dalam keadaan ideal (kesiapan tersedianya peralatan, suku cadang, teknisi) yang beroperasi secara memuaskan pada tiap waktu yang telah ditentukan. Hal ini tidak termasuk waktu kegiatan pemeliharaan pencegahan, waktu administrasi dan logistik. Inheren availability dapat dinyatakan dalam : Ai = + Dimana : MTBF = Mean Time Between maintenance Mct = Mean Corective Maintenance Time 2. Achieved Availability (Aa ) Secara definisi sama dengan inheren availability, hanya Aa waktu kegiatan pencegahan dimasukkan sehingga

Mpt

achieved availability dinyatakan dalam Aa= + Dimana : MTBM = Mean Time Between Maintenance M = Waktu rata-rata perawatan aktif 3. Operasional Availability (Ao) Probabilitas suatu sistem atau peralatan dalam keadaan sebenarnya (actual) akan beroperasi secara memuaskan. Operasional availability dinyatakan dalam : Ao= + Dimana : MDT=Mean(MaintenanceDownTime) 2. ANALISIS DAN PENGOLAHAN DATA 2.1 Pengumpulan data operasi mesin Data yang dikumpulkan adalah data data yang berhubungan dengan lamanya waktu perawatan korektif, waktu perawatan preventif dan waktu menunggu persediaan dan administrasi. Data yang diperoleh akan digunakan untuk mendapatkan kebijakan dalam melakukan perawatan korektif yang efektif dan menentukan prioritas mesin yang akan dilakukan perawatan terlebih dahulu. Untuk membahas masalah masalah yang ada khususnya masalah perawatan, maka data yang diambil adalah sebagai berikut : a. Thermosheet Sheet Maker Virginio Mai Data jumlah jam operasi adalah data waktu keseluruhan operasi mesin produksi mesin Sheet Maker Virginio Mai. Data ini dikumpulkan dalam satuan jam selama bulan Januari 2013 Februari 2013 yang ditunjukkan dalam tabel 6.1.

Tabel 6.1 Data Jumlah jam kerja mesin virginio mai Bulan Jumlah Januari 543.1 jam Februari 454.6 jam Total 977.7 jam b. Data jumlah jam operasi adalah data waktu keseluruhan operasi mesin produksi mesin Cup Maker Gabler. Data ini dikumpulkan dalam satuan jam selama bulan Januari 2013 Februari 2013 yang ditunjukkan dalam tabel 6.2. Tabel 6.2 Data Jumlah jam kerja mesin produksi Gabler Bulan Jumlah Januari 679. jam Februari 650 jam Total 1329. jam c. Data jumlah jam operasi adalah data waktu keseluruhan operasi mesin produksi mesin Cup Maker Gabler. Data ini dikumpulkan dalam satuan jam selama bulan Januari 2013 Februari 2013 yang ditunjukkan dalam tabel 6.3. Tabel 6.3 Data Jumlah jam kerja mesin produksi OMV Bulan Jumlah Januari 652 jam Februari 581 jam Total 1233 jam 2.2 Pengolahan Data 1. Perhitungan M ct (rata rata perawatan korektif) Rata rata perawatan korektif digunakan untuk mengetahui rata rata terjadinya waktu perawatan korektif dan untuk mengetahui tingkat kerusakan. Data dapat dilihat pada tabel 6.10 untuk periode bulan Januari 2013 dan tabel 6.11 untuk periode bulan Februari 2013. a. Thermosheet Virginio Mai

Rata rata perawatan korektif ( Mct ) bulan Januari dan Februari 2013 dapat dihitung sebagai berikut : Mct Januari = =
1.11+0.36+1.26 3

0.91 jam

atau 1,5 jam


Mct Februari =


= 3 jam atau 1.14 jam

0.91+0.5+0.83

0.74

b. Thermoforming Cup Maker Gabler Rata rata perawatan korektif ( Mct ) bulan Januari dan Februari 2013 dapat dihitung sebagai berikut : Mct Januari =
5 2.6+9.5+16.16+10+7.4 5
= =

3.4+12.6+20.01+21.28+6.6

= 12.7 jam

Mct Februari =

= 9.1 jam

c. Thermoforming Cup Maker OMV Rata rata perawatan korektif ( Mct ) bulan Januari 2013 dapat dihitung sebagai berikut :
Mct =


34.46+19.51+15.15+35.51+9.70 5

= 22.8 jam

Sedangkan rata rata perawatan korektif (Mct) bulan Februari 2013 dapat dihitung sebagai berikut :
Mct =

8+8+8+8+8+8+8+8+8+8

10

= 8 Jam

4
=

28.59+23.33+24.93+19.48

=24.01 jam

3. Menentukan Parameter Reliability Reliability merupakan probabilitas, fungsinya cukup dengan menandai pada periode waktu yang diharapkan dibawah operasi yang telah ditentukan. a. Thermosheet Sheet Maker Virginio Mai Laju kerusakan

= h(t)
2. Perhitungan M pt (rata rata perawatan preventif) Rata rata perawatan prenventif digunakan untuk mengetahui rata rata terjadinya waktu perawatan preventif dan tingkat perawatan preventif. a. Thermosheet Sheet Maker Virginio Mai Penghitungan rata-rata perawatan perventive (Mpt) Mpt =
8+8+8+8+8+8+8+8+8

10 = 977.7 = 0.0102 Jam

Waktu rata rata kegagalan 1 1 MTBF = = 0.0102 = 98.040 jam Fungsi Kepadatan Kegagalan Dengan t = 98,040 jam yang didapat dari MTBF, maka :

f(t)= e- t = 0.0102 e-0.0102 x 98.040 = 0.0102 x 0.368 = 0.0037536 f(t)= 0.37536 % f(t)= e- t dt = 1 e t

= 8 Jam

Fungsi ketidakandalan

b. Thermoforming Cup Maker Gabler Penghitungang rata-rata perawatan perventive (Mpt) Mpt =
8+8+8+8+8+8+8+8+8+8

Dengan t = 98,040 jam, maka : F (98,040) = 1 e-0.0102 x 98,040 = 1 0,368 = 0.632 = 63.2 % Fungsi Keandalan R(t) = 1 f(t) = 1 0,632 = 0,368 = 36,8 % b. Thermoforming Cup Maker Gabler
Laju kerusakan

10

= 8 Jam

c. Thermoforming Cup Maker OMV Penghitungan rata-rata perawatan perventive (Mpt) Mpt =

= h(t) =

167 = 1329 = 0.1256 Jam

Waktu rata rata kegagalan 1 1 MTBF = = 0.1256 = 7,97 jam Fungsi Kepadatan Kegagalan Dengan t = 7,97 jam yang didapat dari MTBF, maka :

= 0.631 = 63.1 % Fungsi Keandalan R(t) = 1 f(t) = 1 0,631 = 0,369 = 36,9 % 4. Perhitungan Maintainability Maintinability adalah probabilitas mesin yang mengalami kerusakan dapat dioperasikan kembali dalam waktu selang down time tertentu. Untuk mengoptimalkan maintabilitas sistem ada dua faktor yang perlu diperhatikan yaitu model perawatan dan pencegahan untuk mendapatkan maintabilitas tertentu. Jika f(t) adalah fungsi density probabilitas terhadap waktu yang dibutuhkan untuk mempengaruhi tindakan (repair, overhoul atau replacement), maka Maintainability dari ketiga mesin tersebut adalah sebagai berikut : a. Thermosheet Sheet Maker Virginio Mai
Waktu rata-rata diantara perawatan/

f(t)= e- t = 0.1256 e-0.1256 x 7,97 = 0.1256 x 0.367 = 0.0460952 f(t)= 4.60952 % f(t)= e- t dt = 1 e t

Fungsi ketidakandalan

Dengan t = 7.97 jam, maka : F (7.97) = 1 e-0.1256 x 7,97 = 1 0,367 = 0.633 = 63.3 % Fungsi Keandalan R(t) = 1 f(t) = 1 0,633 = 0,367 = 36,7 % c. Thermoforming Cup Maker OMV
Laju kerusakan

= h(t) =

193 = 1233 = 0.1565 Jam

mean time (MTBM)


MTBM =

between

maintenance

Waktu rata rata kegagalan 1 1 MTBF = = 0.1565 = 6.38 jam Fungsi Kepadatan Kegagalan Dengan t = 6.38 jam yang didapat dari MTBF, maka :

= 13.59 Jam 72 Laju perawatan Preventif

977,7

Fpt = =

1( )

1(0.0102 13.59) 13.59

= 0.064

f(t)= e- t = 0.1565 e-0.1565 x 6.38 = 0.1565 x 0.369


= 0.0577485 f(t)= 5.77485 %

Waktu rata rata aktif + M = + =


0.0102 1.5 + 0.0102 8 0.0102 +0.064

Fungsi ketidakandalan

= 1,3 jam Rata rata down time SDT + ADTtotal + = +

F(t)=

e- t dt = 1 e t

Dengan t = 6,38 jam, maka : F (6.38) = 1 e-0.1565 x 6,38 = 1 0,369

3.07+2.93 +(6.26+6.14) (11+7)

Waktu rata rata aktif M = =


+ + 0.1556 23.40 + 0.1556 8 0.1556 +0.091

= 1.02 jam MDT = M + (SDT + ADT) = 1.3 + 1.02 = 2.32 jam b. Thermoforming Cup Maker Gabler Waktu rata-rata diantara perawatan atau mean time between maintenance(MTBM) MTBM = = 80 = 16.61 Jam Laju perawatan Preventif 1( ) Fpt = =
1(0.1256 16.61) 16.61 1329

= 19.85 jam Rata rata down time + SDT + ADTtotal = + =


113.41+94.71 +(226.82+189.42) (15+17)

= 18.92 jam MDT = M + (SDT + ADT) = 19.85+ 18.92 = 38.77 jam 5. Menentukan Nilai Parameter Availability Availability adalah parametr yang berguna dimana menggambarkan jumlah waktu yang ada atau tersedia yang kemudian sering digunakan sebagai ukuran terhadap kesiapan sistem atau sistem readness. a. Thermosheet Sheet Maker Virginio Mai Nilai inheren avability (Ai) 13.59 Ai = + = 13.59 +2.64 = 0.83 83 % Nilai achieved avability (Aa) 13.59 Aa = + = 13.59+1.3 = 0.91 91 Nilai opersional avability (Ao) Ao = + = 13.59+2.32 = 0.8585 % b. Thermoforming Cup Maker Gabler Nilai inheren avability (Ai) 16.61 Ai = + = 16.61 +21.8 = 0.43 43 % Nilai achieved avability (Aa) 16.61 Aa = + = 16.61+12.45 = 0.63 63
13.59

= 0.065

Waktu rata rata aktif + M = + =


0.1256 10.9 + 0.1256 8 0.1256 +0.065

= 12.45 jam Rata rata down time + SDT+ADTtotal= + =


62+37.05 +(124+74.1) (18+17)

= 8.49 jam

MDT = M + (SDT + ADT) = 12.45 + 8.49 = 20.94 jam c. Thermoforming Cup Maker OMV Waktu rata-rata diantara perawatan/ mean time between maintenance(MTBM) MTBM = = 80 = 15.41 Jam Laju perawatan Preventif 1( ) Fpt = =
1(0.1565 15.41) 15.41 1233

= 0.091

Nilai opersional avability (Ao) 16.61 Ao = + = 16.61+20.94 = 0.4444 % c. Thermoforming Cup Maker OMV Nilai inheren avability (Ai) 15.41 Ai = + = 15.41 +46.81 = 0.25 25 % Nilai achieved avability (Aa) 15.41 Aa = + = 15.41+119.85 = 0.43 43 Nilai opersional avability (Ao) 15.41 Ao = + = 15.41+38.77 = 0.2828 2.2 Analisis Pengolahan Data Untuk memudahkan dalam melakukan analisis, maka dibuat tabel dari perhitungan reliability, maintainability dan availability dibawah ini. 1. Thermosheet Sheet Maker Virginio Mai Hasil dari perhitungan reliability, maintainability dan availability pada mesin thermosheet Sheet maker Virginio Mai ditunjukkan pada tabel 6.15 dibawah ini. No Simbol Nilai = h(t) 0.0102 MTBF 98.040 Reliability 0.3% f(t) 63.2% F(t) R(t) 36.8% Mpt 8 Mct 2.64 MTBM 13.59 Maintainability Fpt 0.064 M 1.3 MDT 2.32 Ai 83% Parameter

1.

3.

Aa 91% Ao 85% a. Selama waktu operasi mesin 977.7 jam kerja terjadi perawatan korektif sebanyak 10 kali. Dari perhitungan diperoleh laju kerusakan = h(t) = 0.0102 jam. Waktu rata rata diantara kerusakan (MTBF) = 98.040 jam, artinya mesin akan mengalami kerusakan setelah beroperasi rata rata 98.040 jam. Fungsi kepadatan kegagalannya adalah f(t)= 0.3 % dan fungsi distribusi kumulatif F(t) = 63.2% atau yang sering disebut juga fungsi ketidakandalan. Jadi nilai keandalan yang didapat R(t)= 36.8%. keandalan mesin Sheet Maker Virginio Mai ini sangat tergantung dari jam operasi atau jam kerja per bulan, semakin tinggi jam operasi atau jam kerja, semakin rendah pula nilai reliabilitas mesin tersebut, sehingga mesin tersebut sering mengalami kerusakan atau kegagalan ketika beroperasi. Untuk itu perlu adanya pencegahan yang tepat yaitu dengan menentukan prioritas mesin yang akan dilakukan perbaikan berdasarkan nilai keandalan dan nilai rata-rata waktu kerusakan mesin, sehingga akan dapat mengurangi tingkat kerusakan mesin dan mempertahankan nilai keandalan mesin. b. Perhitungan nilai parameter maintainability dilakukan untuk mengetahui kemampuan mesin untuk dipelihara, dimana perawatan merupakan serangkaian tindakan yang harus diambil untuk memperbaiki dan mempertahankan mesin dalam kondisi siap operasi. Dengan waktu rata rata perawatan korektif (Mct) 2.64 jam, waktu rata rata perawatan preventif (Mpt) = 8 jam. Sehingga diperoleh waktu rata rata diantara perawatan preventif (MTBM) = 13.59 jam dan rata rata waktu down time (MDT) = 2.32 jam. MDT merupakan total waktu mana kala mesin tidak beroperasi. c. Perhitungan inheren availability (Ai) didapat nilai 83% dan perhitungan Achieved Availability (Aa) didapat nilai 91%. Hasil tersebut merupakan persentase kesiapan mesin

3.

Availability

untuk dioperasikan secara memuaskan menurut kondisi dan waktu tertentu, tetapi dengan mengabaikan kegiatan perawatan pencegahan. Dan perhitungan Operational Availability (Ao) didapatkan hasil 85% yang merupakan persentase kesiapan mesin dalam keadaan sebenarnya ( actual ) akan beroperasi secara memuaskan. d. Thermoforming Cup Maker Gabler Hasil dari perhitungan reliability, maintainability dan availability pada mesin Thermoforming Cup Maker Gabler ditunjukkan pada tabel 6.16 dibawah ini. Nilai 0.1256 7.97 1. Reliability 4.6% f(t) 63.3% F(t) R(t) 36.7% Mpt 8 Mct 21.8 MTBM 16.61 3. Maintainability Fpt 0.065 M 12.45 MDT 20.94 Ai 43% 3. Availability Aa 63% Ao 44% a. Selama waktu operasi mesin 1329 jam kerja terjadi perawatan korektif sebanyak 167 kali dengan kerusakan cutting dan stacking yang terbanyak. Dari perhitungan diperoleh laju kerusakan = h(t) = 0.1256 jam. Waktu rata rata diantara kerusakan (MTBF) = 7.97 jam, artinya mesin akan mengalami kerusakan setelah beroperasi rata rata 7.97 jam. Fungsi kepadatan kegagalannya adalah f(t)= 4.6% dan fungsi distribusi kumulatif F(t) = 63.3% atau yang sering disebut juga fungsi ketidakandalan. Jadi nilai keandalan yang didapat R(t)= 36.7%. keandalan mesin Cup Maker Gabler ini sangat tergantung dari jam operasi atau jam kerja per bulan, semakin tinggi jam operasi atau jam kerja, semakin rendah pula nilai No Parameter Simbol = h(t) MTBF

reliabilitas mesin tersebut. Untuk itu perlu adanya pencegahan yang tepat yaitu dengan menentukan prioritas mesin yang akan dilakukan perbaikan berdasarkan nilai keandalan dan nilai rata-rata waktu kerusakan mesin, sehingga akan dapat mengurangi tingkat kerusakan mesin dan mempertahankan nilai keandalan mesin. b. Perhitungan nilai parameter maintainability dilakukan untuk mengetahui kemampuan mesin untuk dipelihara, dimana perawatan merupakan serangkaian tindakan yang harus diambil untuk memperbaiki dan mempertahankan mesin dalam kondisi siap operasi. Dengan waktu rata rata perawatan korektif (Mct) 21.8 jam, waktu rata rata perawatan preventif (Mpt) = 8 jam. Sehingga diperoleh waktu rata rata diantara perawatan preventif (MTBM) = 16.61 jam dan rata rata waktu down time (MDT) = 20.94 jam. MDT merupakan total waktu mana kala mesin tidak beroperasi. c. Perhitungan inheren availability (Ai) didapat nilai 43% dan perhitungan Achieved Availability (Aa) didapat nilai 63%. Hasil tersebut merupakan persentase kesiapan mesin untuk dioperasikan secara memuaskan menurut kondisi dan waktu tertentu, tetapi dengan mengabaikan kegiatan perawatan pencegahan. Dan perhitungan Operational Availability (Ao) didapatkan hasil 44% yang merupakan persentase kesiapan mesin dalam keadaan sebenarnya ( actual ) akan beroperasi secara memuaskan. 1. Thermoforming Cup Maker OMV Hasil dari perhitungan reliability, maintainability dan availability pada mesin Thermoforming Cup Maker OMV ditunjukkan pada tabel 6.17 dibawah ini. No Parameter Simbol = h(t) MTBF Nilai 0.1556 6.38 5.7% 63.1%

1.

Reliability

f(t) F(t)

R(t) 36.9% Mpt 8 Mct 46.81 MTBM 15.41 3. Maintainability Fpt 0.091 M 19.85 MDT 38.77 Ai 25% 3. Availability Aa 43% Ao 28% a. Selama waktu operasi mesin 1233 jam kerja terjadi perawatan korektif sebanyak 193 kali dengan kerusakan cutting dan stacking yang terbanyak sama seperti Cup Maker Gabler karena jenis mesin yang sama. Dari perhitungan diperoleh laju kerusakan = h(t) = 0.1556 jam. Waktu rata rata diantara kerusakan (MTBF) = 6.38 jam, artinya mesin akan mengalami kerusakan setelah beroperasi rata rata 6.38 jam. Fungsi kepadatan kegagalannya adalah f(t)= 5.7% dan fungsi distribusi kumulatif F(t) = 63.1% atau yang sering disebut juga fungsi ketidakandalan. Jadi nilai keandalan yang didapat R(t)= 36.9%. keandalan mesin Cup Maker OMV ini sangat tergantung dari jam operasi atau jam kerja per bulan, semakin tinggi jam operasi atau jam kerja, semakin rendah pula nilai reliabilitas mesin tersebut. Untuk itu perlu adanya pencegahan yang tepat yaitu dengan menentukan prioritas mesin yang akan dilakukan perbaikan berdasarkan nilai keandalan dan nilai rata-rata waktu kerusakan mesin, sehingga akan dapat mengurangi tingkat kerusakan mesin dan mempertahankan nilai keandalan mesin. b. Perhitungan nilai parameter maintainability dilakukan untuk mengetahui kemampuan mesin untuk dipelihara, dimana perawatan merupakan serangkaian tindakan yang harus diambil untuk memperbaiki dan mempertahankan mesin dalam kondisi siap operasi. Dengan waktu rata rata perawatan korektif (Mct) 46.81 jam, waktu rata rata perawatan preventif (Mpt) = 8 jam. Sehingga diperoleh waktu rata rata diantara perawatan

preventif (MTBM) = 15.41 jam dan rata rata waktu down time (MDT) = 38.77 jam. MDT merupakan total waktu mana kala mesin tidak beroperasi. c. Perhitungan inheren availability (Ai) didapat nilai 25% dan perhitungan Achieved Availability (Aa) didapat nilai 43%. Hasil tersebut merupakan persentase kesiapan mesin untuk dioperasikan secara memuaskan menurut kondisi dan waktu tertentu, tetapi dengan mengabaikan kegiatan perawatan pencegahan. Dan perhitungan Operational Availability (Ao) didapatkan hasil 28% yang merupakan persentase kesiapan mesin dalam keadaan sebenarnya ( actual ) akan beroperasi secara memuaskan. 3. KESIMPULAN a. Keandalan mesin atau reliabilitas ketiga mesin tersebut sangat tergantung dari jam operasi atau jam kerja per bulan, semakin tinggi jam operasi atau jam kerja, semakin rendah pula nilai reliabilitas mesin tersebut. Jadi diperlukan tindakan perawatan yang lebih baik dan lebih teratur dari yang sudah ada dan dijalankan oleh perusahaan, yaitu memprioritaskan mesin mesin yang membutuhkan perawatan ekstra dan ketika mesin mesin tersebut jam operasional atau jam kerjanya bertambah dari yang sudah dijadwalkan. b. Tindakan perawatan preventif yang harus dilaksanakan PT. Tirta Investama Wonosobo mesin SheetMaker Virginio Mai harus dilakukan perawatan dengan interval waktu 13.59 jam atau 14 jam sekali, mesin Cup Maker Gabler harus dilakukan perawatan dengan interval waktu 16.61 jam atau 17 jam sekali dan mesin Cup Maker OMV harus dilakukan perawatan dengan interval waktu 15.41 jam atau 16 jsm sekali.

Você também pode gostar