Você está na página 1de 37

Teknik Reaksi Kimia Lanjut

Non-Ideal Flow Non Isotermal Reactors Non-Isotermal Multiphase Reactors


(Gas-Solid,Catalytic,Gas Liquid)

T.Kimia ITS

Aliran Non Ideal

Dr. Ir Dr Ir. Mahfud Mahfud,DEA DEA Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

T.Kimia ITS

POLA ALIR IDEAL


Plug Flow Mixed Flow

Deviasi -Chanelling -Recycling Recycling -Stagnant

Aliran Non-Ideal
T.Kimia ITS 3

Deviasi Aliran :
Ch Channeling, li Dead D d Zone Z ,

T.Kimia ITS

Aliran Non-Ideal Non Ideal


Tidak semua molekul tinggal dalam reaktor dalam waktu yang sama. Terjadi deviasi aliran : Channeling, Recycling, Dead Zone, Kualitas pencampuran (Quality of Mixing)

Distribusi waktu Tinggal (Residence Time Distribution) Keadaan campuran (State of Aggregation) Cepat dan lambatnya pencampuran (Earlierness & Lateness of Mixing)

T.Kimia ITS

Residence Time Distribution


(DISTIBUSI WAKTU TINGGAL FLUIDA DALAM REAKTOR)

Elemen-elemen fluida yang melalui reaktor menggunakan lintasan yang berbeda sehingga waktu tinggal di dalam reaktor berbedabeda. Distribusi waktu tinggal dari elemen-elemen fluida ini dapat dinyatakan dengan kurva Distribusi Waktu Tinggal atau Kurva RTD (disebut juga Kurva E)
6

T.Kimia ITS

KARAKTERISTIK KURVA E
E (t ) = C (t )

C (t )dt
RTD atau Kurva E E

C(t)

Total T l area = 1 t1

Fraksi aliran keluar pada t > t1 t

Kurva RTD disebut j juga g fungsi g distribusi umur keluar (exit-age g distribution function) atau kurva E(t) karena kurva ini menggambarkan lamanya molekul-molekul tinggal dalam reaktor. Luasan kurva E ini akan sama dengan g 1, , dan dari kurva ini dapat p dilakukan analisis mengenai ketidak idealan reaktor.
t 0 E( t )dt

= fraksi fluida yang umurnya lebih muda dari t = fraksi fluida yang umurnya lebih lama dari t
7

t E(t )dt

T.Kimia ITS

KARAKTERISTIK KURVA RTD


Waktu tinggal rata-rata rata rata :

tCdt t= = Cdt
0 0

tEdt Ed

Varian :

(t t ) Cdt
2

Cdt

=
0

t 2Cdt Cdt

T.Kimia ITS

= (t t ) 2 E (t ) dt
0

Kegunaan Kurva RTD


Mengetahui distribusi waktu tinggal molekul molekulmolekul dalam reaktor. Menganalisis ketidak-idealan ketidak idealan reaktor (chanelling, short circuiting, stagnant zone, recycling). Mengetahui volume reaktor sebenarnya. Mengetahui konversi di dalam reaktor non-ideal Menentukan model reaktor non-ideal.

T.Kimia ITS

PEMBUATAN KURVA RTD


RTD ditentukan secara eksperimen dengan Metode Stimulus & Response, yaitu dengan menginjeksikan bahan inert yang disebut pelacak (tracer) ke dalam reaktor p p pada saat tertentu, , t = 0, , kemudian mengukur konsentrasi pelacak, C pada aliran keluar sebagai fungsi waktu.
REAKTOR

INJEKSI

DETEKSI

Metoda injeksi j pelacak p : pulse input step input sinusoidal input Any input
T.Kimia ITS 10

PEMBUATAN KURVA RTD


Syarat-syarat pelacak :

bahan inert (tidak bereaksi dengan zat yang ada dalam reaktor) dapat diukur (dideteksi) dengan mudah. sifat-sifat fisiknya mirip dengan campuran reaktan-reaktannya. tid k di tidak diserap oleh l h di dinding di atau t permukaan-permukaan k k l lain i d dalam l reaktor.

Macam-macam pelacak yang umum dipakai


bahan-bahan yang berwarna (Methyl orange, Blue methylen) bahan-bahan y yang g mudah dideteksi ( (NaCl, , He, , CH4) bahan-bahan radioaktif

T.Kimia ITS

11

PEMBUATAN KURVA RTD


PULSE - INPUT

Sejumlah pelacak diinjeksikan secara tiba-tiba pada suatu titik aliran masuk reaktor dalam waktu yang singkat sekali. Konsentrasi pelacak pada aliran keluar diukur fungsi waktu, maka diperoleh Kurva konsentrasi C fungsi waktu
REAKTOR INJEKSI C

DETEKSI C

Kurva konsentrasi C fungsi waktu disebut kurva C yang kemudian dapat dibuat kurva distribusi waktu tinggal (kurva RTD) sbb
E(t) = C(t)
0 C ( t ) dt
12

T.Kimia ITS

PEMBUATAN KURVA RTD


STEP - INPUT

Penambahan (peningkatan konsentrasi pelacak secara konstan pada aliran masuk reaktor dan dilakukan pengukuran konsentrasi pelacak pada aliran keluar sampai dicapai konsentrasi keluar sama dengan konsentrasi masuk.

Co(t) = 0, Co(t) = konstan,

t<0 t0
REAKTOR

C INJEKSI t DETEKSI

Cout = Cin (t t ' ) E (t ' )dt '


0

Kurva konsentrasi C fungsi waktu yang diperoleh dinormalisasi menjadi kurva F

Cout = Co E (t ' )dt '


0
T.Kimia ITS

t Cout = E(t')dt' = F(t) 0 Co

E (t ) =

d C (t ) dF = dt Co step dt

13

PEMBUATAN KURVA RTD


c. Sinusoidal Input Sejumlah pelacak diinjeksikan secara tiba-tiba pada suatu titik aliran masuk reaktor dalam bentuk mengikuti pola sinosoidal. Untuk reaktor riil ini relatif sulit pelaksanaanya. d. Any Input Sejumlah pelacak diinjeksikan secara sebarang dengan tiba-tiba pada suatu titik aliran masuk reaktor dalam waktu yang relatif singkat tetapi tidak berprilaku seperti pulse input. Untuk itu perlu pengukuran kurva pada bagian masuk dan bagian keluar reaktor. Dengan menggunkan integral konvolusi antara kurva masuk dan keluar akan diperoleh kurva RTDnya. Injeksi dengan cara ini termasuk yang paling teliti tetapi memerlukan perhitungan yang panjang. j g relatif p
T.Kimia ITS 14

Membuat kurva C(t) dan E(t)

T.Kimia ITS

15

Prosedur Eksperimen
Membuat Kurva E pulse input

Jika volume reaktor, V m3, laju alir, v m3/s, tracer yang dimasukkan, M kg atau kgmol, maka pengambilan data eksperimen sbb :
Waktu t, min Cpulse, g/l E=C/A, min-1
C pulse A

t0 C0 E0
C pulse M/V
i i i i

t1 C1 E1

t2 C2 E2

t4 Cn En

E=

A = Cdt Ci ti =
0 i

M kg.s , v m3

t=

tCdt Cdt

t C t C t
i i i

V = ,s v

A = C1t1 + C 2 t 2 + ... + C n t n
t1C1 t1 + t 2 C2 t 2 + ... + t n Cn t n C1 t1 + C2 t 2 + ... + Cn t n

2 =
T.Kimia ITS

(t t )2Cdt

Cdt

t=
t 2Cdt Cdt t
2

2 =

(t t )2Ci ti C t
i i

ti Ci ti
2

C t
i

t 16

Contoh-1 : Membuat kurva C(t) dan E(t)


Suatu pelacak pe aca d diinjeksikan je s a ke e da dalam a reaktor ea to de dengan ga pu pulse se input, put, kemudian konsentrasi pada aliran keluar diukur, hasilnya seperti pada tabel dibawah ini. Gambarkan E(t) sebagai fungsi waktu
Waktu t, min C, g/m3 E=C/area, min-1 0 0 0 5 3 10 5 15 5 20 4 0,04 25 2 30 1 35 0 0

0,03 0,05 0,05

0,02 0,01

Area = Ci ti = (3 + 5 + 5 + 4 + 2 + 1)5 = 100 gm. min/ liter


i

E (t ) =

C (t ) C (t )dt

C (t ) 50 g min/ m 3
tCdt t= Cdt C t
0 0 i i i

ti Ci ti
i

t = constant

t C C t
i i i i i

t=
T.Kimia ITS

5x3 + 10x5 + 15x5 + 20x4 + 25x2 + 30x1 = 15 min i 3 + 5 + 5 + 4 + 2 +1


17

Contoh-1b : Membuat kurva C(t) dan E(t)


Suatu pelacak diinjeksikan ke dalam reaktor dengan pulse input, kemudian konsentrasi pada aliran keluar diukur, hasilnya seperti pada tabel dibawah ini. a Gambarkan C(t) dan E(t) sebagai fungsi waktu a. b. Tentukan fraksi bahan yang meninggalkan reaktor antara 3 sampai 6 menit
Waktu t, min C, g/m3 0 0 1 1 2 5 3 8 4 10 5 8 6 6 7 4 8 3,0 9 2,2 10 1,5 12 0,6 14 0

10 14 C ( t ) dt = C ( t ) dt + 0 0 10 C( t )dt

C(t) g/m
3

10

C (t )dt =

1 [1(0) + 4(1) + 2(5) + 4(8) + 2(10) + 4(8) + 2(6) + 4(4) + 2(3) + 4(2,2) + 1(1,5)] 3 = 47,4 gr. min/ m 3

0 1 2 14 t (min)

14

10

C (t )dt =

2 [1,5 + 4(0,8) + 0] = 2,6 gr.min/m 3 3

C (t )dt = [47,4 + 2,6] = 50 gr.min/m3


18

T.Kimia ITS

Contoh-1b : Membuat kurva C(t) dan E(t)


a. Kurva E
E (t ) = C (t )

C (t )dt

C (t ) 50 g min/ m 3

Waktu t, min C, g/m3 E(t) min E(t), i

1 1
0 02 0,02

2 5
01 0,1

3 8
0 16 0,16

4 10
02 0,2

5 8
0 16 0,16

6 6
0 12 0,12

7 4
0 08 0,08

8 3
0 06 0,06

9 2,2
0 004 0,004

10 1,5
0 03 0,03

12 0,6
0 012 0,012

14 0
0

b. Fraksi bahan yang meninggalkan reaktor antara 3 dan 6 menit :


E(t) min-1

0 1 2 3 4
T.Kimia ITS

3 E (t ) = t ( f1 + 3 f 2 + 3 f 3 + f 4 ) 8
=

3 (1)(0,16 + 3(0,2) + 3(0,16) + 0,12) = 0,51 8

Fraksi keluar = 51%


19

RTD reaktor piston (PFR)


Semua molekul yang meninggalkan reaktor mempunyai umur ( (waktu tinggal) gg ) y yang g sama dalam reaktor

out C

in (t)
0

(t-)
t

E(t) = (t-)

Waktu tinggal rata-rata : t Varian :

= t (t )dt =
0


T.Kimia ITS

=0
2

20

RTD reaktor teraduk (MFR) ( )


Konsentrasi zat pada aliran keluar reaktor identik dengan g konsentrasi di dalam reaktor

C
in

1/

C (t) t
t

1 E( t ) = e t /

Waktu tinggal rata-rata : t = Varian :

tE (t )dt =

e t / dt =

T.Kimia ITS

2 = (t ) 2 E (t ) dt =
0

(t ) 2

e t / dt = 2

21

Kurva E - REAKTOR NON IDEAL


a. Non-ideal flow
Adanya aliran yang tidak bersifat ideal ditunjukkan oleh adanya penyebaran kurva yang tidak sama dengan kurva E reaktor ideal. Hal ini menunjukkan pada umumnya aliran tidak bersifat ideal. Makin besar variannya makin ki mendekati d k ti mixed i d fl flow dan d makin ki kecil k il variannya makin mendekati plug flow.
E

b Channeling b. Ch li (short ( h t circuiting) i iti )


Adanya bagian reaktan yang melalui jalan pintas (channeling) pada bagian tetentu dalam reaktor maka ada sebagian reaktan yang tinggal jauh lebih singkat dari yang lain. Hal ini ditunjukkan dengan adanya 2 puncak pada kurva RTD. Puncak pertama ini menandakan adanya reaktan yang berumur pendek.
T.Kimia ITS

E(t)

22

Kurva E- REAKTOR NON IDEAL


c. Dead Zone (Stagnant) Adanya bagian reaktan yamg diam (stagnant) pada bagian-bagian tetentu dalam reaktor maka ada sebagian reaktan yang tinggal jauh lebih lama dari yang lain. Hal ini ditunjukkan dengan adanya ekor (tailing) pada kurva RTD.

E(t)

T.Kimia ITS

23

KONVERSI DALAM REAKTOR ALIR NON NON-IDEAL IDEAL


CA C Ao CA = C 0 Ao E.dt element

X = ( X A )element E.dt
0

Reaksi orde 1 :

CA kt = e C Ao element
CA 1 = C Ao element 1 + kC Ao t

Reaksi orde 2 :

Reaksi orde n :
T.Kimia ITS

CA n 1 = 1 + ( n 1 ) C Ao kt C Ao element

1 / 1 n
24

Contoh-2 : Konversi dg menggunakan data RTD


Suatu reaktor (space time = 15 menit) digunakan untuk reaksi dekomposisi dengan laju sbb : -rA = kCA dan k = 0,307 min-1 Tentukan konversi reaksinya jika reaktornya bersifat : a plug flow a. b. mixed flow c. tidak ideal, pola alirnya seperti contoh-1 e ye esa a : Penyelesaian
Reaktor Plug Flow :

XAf

= CA0 P

d XA rA

XA = 99 % XA = 82 %

Reaktor Mixed Flow :

M =

C A0

X Af rA

Non ideal, pola alirnya seperti contoh-1 (Levenspiel)

C A CA = E.dt C C Ao 0 Ao element
T.Kimia ITS

XA = 93 %
25

Contoh-2 :
Konversi dg menggunakan data RTD
C A CA = E.dt C C Ao 0 Ao element
C A kt = e E.dt C A 0 Ao CA = e kt E.t C Ao

Waktu t, min C g/m3 C, E=C/area, min-1 e-ktE.t

0 0 0
0

5 3 0,03
0,0323

10 5 0,05
0,0116

15 5 0,05
0,0025

20 4 0,04
0,0004

25 2 0,02
0,0001

30 1 0,01
0,00

35 0 0
0

T.Kimia ITS

CA = e kt E= 0,0469 C A0

XA = 93 %
26

Sekian
Terima Kasih

T.Kimia ITS

27

T.Kimia ITS

28

T.Kimia ITS

29

Teknik Reaksi Kimia II

Dr. Ir Dr Ir. Mahfud Mahfud,DEA DEA Jurusan Teknik Kimia FTI-ITS

RK 1463 TEKNIK REAKSI KIMIA II (3 SKS)


Tujuan : Mahasiswa memahami dasar-dasar perancangan reaktor kimia, untuk sistim non-ideal, non-isotermal dan Heterogen Materi : Pengaruh g suhu & tekanan terhadap p Performance reaktor, , perancangan reaktor non isothermal ideal (batch, mixed flow & plug flow), aliran non ideal distribusi waktu tinggal, pencampuran fluida reaktor-reaktor heterogen, reaktor gas-padat, reaktor gas-cair dan reaktor gas-padat katalitik Pustaka

Octave Levenspiel, Chemical Reaction Engineering, Edisi 3, 1997. Scott Fogler, Elements of Chemical Reaction Engineering, 3ed, 1999. Froment, Chemical Reaktor, 3ed. Villermaux, Genie de la Reaction Chimique, 1984

T.Kimia ITS

Prosedur Eksperimen
Membuat Kurva RTD step p input p

Jika volume reaktor, V m3, laju alir, v m3/s, tracer yang dimasukkan, M kg atau kgmol, maka pengambilan data eksperimen sbb :
Waktu t, min Cpulse, g/l E=C/A, min-1
C pulse A

t0 C0 E0
= C pulse M/V

t1 C1 E1

t2 C2 E2
0 i

t4 Cn En
M kg.s , v m3

E=

A = Cdt C i t i =

t i C i t i tCdt V t= 0 i = ,s C i t i v 0 Cdt i

A = t1C1t1 + t 2C 2 t 2 + ... + t n Cn t n
t C t + t C t + ... + t n C n t n t= 1 1 1 2 2 2 , min C1t 1 + C 2 t 2 + ... + C n t n
2

=
T.Kimia ITS

( t t ) 2 Cdt
0 Cdt

t Cdt

0 Cdt

( t t ) 2 C i t i t i 2 C i t i = = C t i i C i t i

2
32

T.Kimia ITS

33

T.Kimia ITS

34

T.Kimia ITS

35

T.Kimia ITS

36

T.Kimia ITS

37

Você também pode gostar