Você está na página 1de 4

Astrositoma 3.1.

Definisi Astrositoma adalah neoplasma yang berasal dari salah satu sel-sel penyokong di otak yaitu sel-sel astrosit.Astrositomamerupakan tumor susunan saraf pusat yang paling sering dijumpai. Pada orang dewasa tumbuh di hcmisfer serebri. Pada anak-anak dan dewasa muda di serebelum, dan pada umumnya kistik. 3.2. Insidensi Astrositoma terjadi pada semua usia, tersering antara 40-60 tahun. Perbandingan kejadian astrositoma antara pria dan wanita adalah ! ". #umor otak ini merupakan tipe tumor otak yang paling banyak ditemukan pada anak-anak maupun pada orang-orang yang berumur antara 0 sampai 40 tahun. $alaupun berkembang lambat, namun bukan merupakan tumor jinak karena kualitas dan lokasinya yang bersifat in%asif didalam ruang tulang cal%arium. Astrositoma anaplastik dapat ditemukan pada pasien berumur antara &0 sampai '0 tahun dengan jumlah yang meningkat dan glioblastoma multiforme, bentuk astrositoma yang paling ganas, diderita oleh pasien yang kebanyakan berumur '0 tahun keatas namun dapat menyerang segala umur. 3.3. Etiologi Penyebab Astrositoma hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti, walaupun telah banyak penyelidikan yang dilakukan. Adapun faktor-faktor yang perlu ditinjau, yaitu ! 1.Herediter (iwayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali pada meningioma, astrositoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada anggota-anggota sekeluarga. )klerosis tuberose atau penyakit Sturge-Weber yang dapat dianggap sebagai manifestasi pertumbuhan baru, memperlihatkan faktor familial yang jelas. )elain jenis-jenis neoplasma tersebut tidak ada buktibuakti yang kuat untuk memikirkan adanya faktor-faktor hereditas yang kuat pada neoplasma. 2.Sisa-sisa Sel Embrional (Embryonic Cell Rest) *angunan-bangunan embrional berkembang menjadi bangunan-bangunan yang mempunyai morfologi dan fungsi yang terintegrasi dalam tubuh. #etapi ada kalanya sebagian dari bangunan embrional tertinggal dalam tubuh, menjadi ganas dan merusak bangunan di sekitarnya. Perkembangan abnormal itu dapat terjadi pada kraniofaringioma, teratoma intrakranial dan kordoma. 3.Radiasi +aringan dalam sistem saraf pusat peka terhadap radiasi dan dapat mengalami perubahan degenerasi, namun belum ada bukti radiasi dapat memicu terjadinya suatu glioma. Pernah dilaporkan bahwa meningioma terjadi setelah timbulnya suatu radiasi. 4.Substansi-substansi arsinogeni! Penyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan. ,ini telah diakui bahwa ada substansi yang karsinogenik seperti methylcholanthrone, nitroso-ethyl-urea. -ni berdasarkan percobaan yang dilakukan pada hewan. 3.4. lasifi!asi Astrositoma, secara umum dan yang paling banyak dipakai, menurut World Health Organization dibagi didalam beberapa tipe dan grade! 1. Astrositoma "ilositi! (#rade I) #umbuh lambat dan jarang menyebar ke jaringan disekitarnya. #umor ini biasa terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. .ereka dapat disembuhkan secara tuntas dan memuaskan. /amun demikian, apabila mereka menyerang pada tempat yang sukar dijangkau, masih dapat mengancam hidup. 2. Astrositoma Difusa (#rade II) #umbuh lambat, namun menyebar ke jaringan sekitarnya. *eberapa dapat berlanjut ke tahap berikutnya. ,ebanyakan terjadi pada dewasa muda. 3. Astrositoma Ana$lasti! (#rade III) )ering disebut sebagai astrositoma maligna. #umbuh dengan cepat dan menyebar ke jaringan sekitarnya. )el-sel tumornya terlihat berbeda dibanding dengan sel-sel yang normal. (ata-rata pasien yang menderita tumor jenis ini berumur 4" tahun. 4. #liobastoma multiforme (#rade I%) #umbuh dan menyebar secara agresif. )el-selnya sangat berbeda dari yang normal. .enyerang pada orang dewasa berumur antara 4' sampai 00 tahun. #umor ini merupakan salah satu tumor otak primer dengan prognosis yang sangat buruk. 1rade - dan -- juga dikenal sebagai Astrositoma berdifrensiasi baik 2$ell differentiated astrocytomas3. 3.&. 'anifestasi linis

1ejala-gejala yang umumnya terjadi pada tumor astrositoma ialah hasil daripada peningkatan tekanan intracranium. 1ejala-gejala tersebut antara lain sakit kepala, muntah, dan perubahan status mental. 1ejala lainnya, seperti mengantuk, letargi, penurunan konsentrasi, perubahan kepribadian, kelainan konduksi dan kemampuan mental yang melemah terlihat pada awal-awal timbulnya gejala. *iasanya terdapat pada satu dari empat penderita tumor otak maligna. Pada anak kecil, peningkatan intra cranium yang disebabkan oleh tumor astrositoma bisa memperbesar ukuran kepala. Perubahanperubahan 2seperti pembengkakkan3 dapat diobser%asi di bagian belakang retina mata, dimana terdapat bintik buta, yang disebabkan oleh terjepitnya /n.4ptici. *iasanya tidak terdapat perubahan pada temperatur, tekanan darah, nadi atau fre5uensi pernafasan kecuali sesaat sebelum meninggal dunia. ,ejang-kejang juga dapat ditemukan pada astrositoma diferensiasi baik. $alaupun spektrum dari gejala-gejala sama pada semua jenis tumor glia namun frekuensi dari gejala-gejala yang berbeda ber%ariasi tergantung dari apakah lesinya grade rendah atau tinggi. )ebagai contoh, glioma grade rendah dimulai dengan kejang-kejang terdapat pada sekitar 607 dari pasien dan kebanyakan dari mereka tidak memiliki kelainan pada pemeriksaan neurologis8 sekitar '7 pasienpasien dengan glioblastoma mengalami kejang-kejang tetapi yang paling banyak memiliki gejala-gejala sensoris atau motoris terlateralisasi yang jelas terlihat. 1ejala-gejala daripada tumor astrositoma juga memiliki %ariasi yang tergantung pada bagian mana dari otak yang terkena. #erkadang tipe dari kejang-kejangnya dapat membantu untuk menentukkan lokasi mana tumor tersebut berada. 3.(. "rosedur Diagnosti!. a. Computed Tomography (CT)- scan 1. Astrositoma Gradasi Rendah : 9apat memperlihatkan gambaran hipodens dengan bentuk yang ireguler dan tepinya bergerigi. Astrositoma yang lain ber bentuk bulat atau o%al dengan tepi yang tegas yangdapat disertai dengan kista. Adanya tumor kistik akan lebih nyata bila ditemukan luid le!el di dalam lesi atau adanya kebocoran kontras media ke dalam tumornya. ,alsifikasi tampak pada 6"7 dan efek masa tampak pada '07. "nhancement terlihat pada '07, biasanya merata dan tidak tajam. #. Astrositoma Ana$lasti% : :# polos, tampak sebagai gambaran hipodens atau densitas campuran yang heterogen. "nhancement media kontras tampak pada 067, dapat berupa gambaran lesi yang homogen, noduler atau pola cincin yang kompleks. &. Glioblastoma 'ulti orme: 1ambaran :# ber%ariasi, hal ini merefleksikan gambaran patologinya yang heterogen. Pola yang khas, lesi berdensitas campuran yang heterogen atau hipodens, yang pada pemeriksaan paseakontras menunjukkan bentuk yang ireguler dengan pola enhancement cincin yang ketebalannya ber%ariasi, dan biasanya ada efek masa. Adanya penebalan dan pelebaran dari septum pelusidum yang tampak path enhanced sean sangat spesifik untuk neoplasma intraaksial. ;al ini tampak pada glioma dan metastasis tetapi tidak tampak pada meningioma atau adenoma hipofisis. b. 'agneti) Resonan)e Imaging ('RI) .(- )can dengan penampakan tumor pada potongan a<ial dan sagital ialah metode pilihan pada kasus-kasus curiga astrositoma. .(memberikan garis batas tumor lebih akurat dibandingkan dengan :# )can, dan .(- )can yang teratur dapat dilakukan sebagai follow up pasca penatalaksanaan. 9engan :# )can, Astrositoma biasanya terlihat sebagai daerah dengan peningkatan densitas dan menunjukkan peningkatan setelah penginfusan dari bahan kontras. Pergeseran struktur-struktur garis tengah dan penipisan daripada dinding %entrikel lateralis di sisi tumor dapat terlihat. 3.*.Diagnosis Diferensial #anda khas glioma berupa lesi yang bentuknya ireguler, berdensitas heterogen dengan enhancement cincin yang tebalnya ber%ariasi biasanya dapat dibedakan dari suatu meningioma yang bentuknya lebih reguler dan densitasnya lebih homogen 2pada pemeriksaan dengan media kontras3. *ila lesinya tunggal, tidak selalu dapat dibedakan antara glioma dari metastasis, limfoma atau sarkoma.Pada beberapa kasus, pola :# dari infark serebri dapat menyerupai suatu glioma. *ila di ferensiasinya tidak dapat dibuat pada :# polos, ulangan :# dapat dilakukan 0- "0 hari kemudian. ;al-hal penting dalam diagnosis diferensial suatu infark adalah ! bentuknya reguler dibatasi %askuler, efek masa kurang dibanding dengan glioma. Pada umumnya menyebabkan gyral enhancement dan jarang menunjukkan enhancement noduler atau cincin tipis di bagian perifernya. 3.+. "enatala!sanaan. #umor pilositik hemisfer harus dieksisi sebisa mungkin, karena hampir seratus persen pasien dapat bertahan hidup sepuluh tahun setelah dioperasi. 1aris tengah astrositoma harus dieksisi sebisa mungkin, tetapi tumor-tumor yang anaplasia cenderung untuk menyebar didalam neura<is, dan direkomendasikan penatalaksanaan lanjutan berupa radiasi lokal sampai radiasi craniospinal ditambah dengan kemoterapi. )emua model utama pengobatan kanker,yaitu operasi, radiasi, dan kemoterapi, dipakai untuk menatalaksana astrositoma maligna. Pendekatan ini identik baik untuk astrositoma anaplastik maupun glioblastoma, namun memiliki prognosis yang berbeda. 9engan penatalaksanaan yang identik, median lamanya bertahan untuk pasien dengan astrositoma anaplastik ialah & tahun, dengan beberapa pasien yang masih bisa bertahan sampai satu dekade atau lebih. /amun demikian, angka bertahan hidup secara keseluruhan untuk

pasien glioblastoma ialah hanya sekitar " tahun, dan jarang sekali yang dapat bertahan sampai & tahun. #erdapat faktor-faktor yang berpengaruh terhadap angka bertahan hidup pasien. 9ewasa muda secara signifikan dapat bertahan hidup lebih lama daripada pasien yang tua, walaupun memakai metode terapi yang identik 9apat dikatakan, pasien berumur 6' tahun memiliki prognosis yang buruk. ,eadaan umum juga menunjukkan suatu pengaruh yang kuat. Pasien dengan keadaan umum baik dapat bertahan hidup lebih lama daripada yang kurang baik. Pasien dengan riwayat gejala-gejala yang banyak, seperti kejang-kejang, dapat bertahan hidup lebih lama daripada yang gejalanya minimal. 4perasi, radioterapi, kemoterapi dapat membantu mengontrol penyakit dalam satu waktu, tapi tumor timbul kembali pada kebanyakan pasien, terutama pada tempat yang sebelumnya. Penatalaksanaan yang dilakukan pada astrositoma maligna! = O$erasi: (eseksi agresif dengan pengangkatan seluruh massa yang mengganggu ialah tujuan utama dari operasi. Pada kebanyakan pasien, eksisi total secara umum meningkatkan fungsi neurologis, mengurangi oedema didaerah sekitar dan memperpanjang ketahanan hidup. $alau ketika tumor melibatkan area yang penting di otak, e%aluasi pre-operasi dengan fungsional .(2f.(-3 dan pemetaan intra-operatif terkadang dapat memudahkan ahli bedah saraf yang terampil untuk mengeksisi lesi-lesi ini secara keseluruhan. >ksisi total juga memudahkan ahli Patologi Anatomi untuk menegakkan diagnosis yang akurat. *atas reseksi harus diukur dengan post-operatif .(-, dilakukan 0 jam post-operatif, karena pengangkatan tumor intra-operatif terkadang tidak akurat. #umor yang bersifat multifokal, bilateral, atau yang melibatkan struktur yang peka seperti thalamus, tidak boleh diangkat pada operasi. Pada pasien-pasien tersebut dilakukan biopsy stereotaktis pada jaringan tumor. = Radiotera$i: .erupakan penatalaksanaan non operatif yang paling penting untuk glioma grade tinggi. = (emotera$i: 9ari penelitian yang dilakukan para ahli, 07 dari pasien yang memakai kemoterapi nitrosourea terlihat memiliki angka ketahanan hidup yang lebih panjang. /amun banyak dokter sekarang ini memakai temo?olomide. #emo?olomide ialah obat yang bersifat alkylating agent, diberikan per oral. )ecara empiris sangat baik pengaruhnya untuk perawatan pasien yang menderita glioma ganas yang kambuh kembali dan telah menjadi standard pengobatan untuk kasus-kasus seperti itu. 3.,. "rognosis Pasien dengan Astrositoma grade rendah dapat bertahan hidup sampai lima tahun. (entang kemampuan untuk bertahan hidup ber%ariasi, dimana beberapa pasien hanya dapat bertahan selama satu tahun, tetapi ada yang sanggup untuk bertahan hidup hingga sepuluh tahun ke depan. )ebagian besar pasien meninggal karena tumor yang telah berkembang ke grade yang lebih tinggi. Pasien yang menderita glioblastoma multi orm sebagian besar hanya dapat bertahan sampai satu tahun, sedangkan pada ana$lastic astrocytoma rata-rata dapat bertahan hidup sampai tiga tahun. #umor sering kali muncul kembali lokal dan secepatnya harus diterapi kembali. /amun, sebagian pasien dapat hidup sampai sepuluh tahun tanpa adanya tumor rekuren.

'alformasi Arterio-enosa 1angguan Angiogenesis, terjadi gangguan perkembangan embriologis dari network %askuler, sehingga network ini masih tersisa pada saat perkembangan terhanti. 1angguan terkumpulnya darah diantara shunt@hubungan singkat antara arteri dan %ena yang di hubungkan oleh pembuluh darah yang mengggumpal yang disebut dengan nidus. Pembuluh darah di sini memiliki karakteristik yang berbeda dengan pembuluh darah normal, dimana pembuluh darah pada nidus tidak meiliki sub epithelial subtance, tidak adanya ikatan anrat lapisan yang kuat 2 mudah berdarah3, dan berdinding tipis serta tidak mempunyai daya kontakilitas. Aang membedakan dengan glioma adalah nidus ini dalam pencitraan .(-, pada nidus AB. di antara pembuluh darah tidak ditemukan adanya parenchime otak, sedang pada glioma di dapatkan adanya parenchime otak. ,omponenya adalah Arteri@feeder CCCCC/idusCCCCC(ed Bein@%ena yang mengandung banyak oksigen@out floow. Pre%alensinya 0."47 Presentasinya! ". ;emorrhage@ perdarahan '07 . ,ejang &. .ass effect, biasanya mass effect menekan struktur di sekitarnya seperti :PA AB. yang bermanifestasi trigeminal neuralgia, tapi mass effectnya bukan mass effect seperti pada glioma dengan lateralisasi. -ni yang membedakan gloma dengan AB. 4. -schemia! steal phenonena@karena aliran shunt@hubungan pendek ini maka organ di sekitarnya jadi kekurangan darah, sehingga menyebabkan ischemia '. ;ead ache8 jarang 6. *ruit! biasanya diserati dengan dural AB. 0. Peninggian -:P ;emorhage@perdarahan puncak perdrarahan "'- 0 tahun "07 mortality &0-'0 7 morbidity, kemudian kemungkinan untuk rebleeding pertahunnya 6-"07. >%aluasi dengan .(- ditemukan flow %oid, feeding artery, draining %ein, high intensity Angiography untuk mengetahui angioarchitecthure dari AB.! pembesaran artery, /idus, 9raining %ein. 1radingnnya dengan )plet?er-martin ".Dkuran kecil E& cm sedang &-6cm besar F6cm . Gokasi non elo5uent 0 elo5uent " &. 9rainase Bein )uperficial %ein 0 9eep %ein " #reatment ". Pembedahan, pilihan terbaik. /amun utntuk sampai pembedahan perlu di pertimabngkan banyak hal. 1rading splat?er, ukuran, lokasi serta drainase %ein. Heeder artery pun perlu menjadi perhatian utama, jika feeder diffuse akan mempersulit

pembedahan. 9rainase yang diffuse pun masalah dalam pembedahan. .asalah yang perlu diperhatikan adalah rebleeding post operasi karena kacaunya sirkulasi disekitar bekas operasi. .aka perlu di berikan propranolol 0mg 5id selama tiga hari. Gabetolol untuk mengendalikan .AP 00-60 ;g. 9eteriorasi post op! ". normal perfusion pressure breaktrough !post op hemorrhage . occlusi%e hyperemia &. rebleeding 4. kejang .(adiation surgery :on%entional radiasi efektif hanya pada 0 7 kasus. )tereotactic radiosurgery efektif pada kasus yang kecil ,'-& cm &. >ndocasular surgery embolisasi&

Você também pode gostar