Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Dampak terhadap lahan karena kegiatan penggalian dan penimbunan Dampak terhadap udara menurunnya kualitas udara karena debu Dampak terhadap biota (karena pembersihan lahan)
Salah satu dampak yang sangat penting adalah dampak terhadap badan air, terutama dari aspek kualitas air
14/06/2012 Rudy Sayoga Gautama - Institut Teknologi Bandung 2
Eropa dan Amerika Serikat menghadapi masalah dengan AAT yang terbangkitkan dari bekas-bekas tambang atau tambang yang sudah ditutup puluhan tahun bahkan ratusan tahun yang lalu, karena pengelolaannya menjadi tanggung jawab pemerintah Biaya yang dikeluarkan mencapai milyaran dollar Amerika
14/06/2012 Rudy Sayoga Gautama - Institut Teknologi Bandung 5
Pembentukan AAT
Genangan di pit
14/06/2012
Pembentukan AAT
Pembentukan AAT dimungkinkan karena tersedianya:
Mineral sulfida sumber sulfur/asam Oksigen (dalam udara) - pengoksidasi Air pencuci hasil oksidasi
Oleh karena itu perlu diketahui jenis sulfur yang terdapat di dalam batuan yang mudah teroksidasi adalah sulfur yang terdapat dalam bentuk mineral sulfida:
FeS2 - pirit FeS2 - marcasite FexSx - pyrrhotite Cu2S - chalcocite CuS - covellite MoS2 - molybdenite CuFeS2 chalcopirit PbS - galena ZnS - sphalerite FeAsS - arsenopirit
14/06/2012
(1)
14/06/2012
Dengan demikian oksidasi pirit dimulai dengan reaksi (1) pada kondisi dekat netral dan dilanjutkan dengan reaksi (2) jika kondisi semakin asam (pH < 4,5)
14/06/2012 Rudy Sayoga Gautama - Institut Teknologi Bandung 10
Anggapan bahwa ion ferri dapat mengoksidasi pirit tanpa kehadiran oksigen tidak benar. Reaksi (3) menunjukkan bahwa oksigen diperlukan untuk mengoksidasi ion ferro menjadi ferri
14/06/2012 Rudy Sayoga Gautama - Institut Teknologi Bandung 11
14/06/2012
12
Langkah pertama dari pencegahan identifikasi batuan yang berpotensi membentuk asam dan yang tidak berpotensi membentuk asam karakterisasi Dengan mengetahui sebaran jenis-jenis batuan berdasarkan karakteristiknya dalam pembentukan AAT dapat disusun perencanaan pencegahan yang baik Hal ini perlu dilakukan sejak tahap eksplorasi, perencanaan & perancangan, konstruksi, penambangan, dan pascatambang
14/06/2012 Rudy Sayoga Gautama - Institut Teknologi Bandung 13
14/06/2012
14
Tujuan pengujian
Pengujian terhadap sampel batuan bertujuan untuk mengetahui karakteristik geokimia batuan terkait dengan pembentukan AAT Konsep perhitungan potensi asam:
Kandungan sulfur sebesar 1% pada batuan sebanyak 1 ton akan menghasilkan asam sulfat sebanyak 30,62 kg yang membutuhkan 31,25 kg CaCO3 untuk menetralkannya. Jika sulfur dalam batuan tersebut terdapat dalam bentuk pirit, kandungan sulfur total dalam batuan secara akurat mengkuantifikasi potensi pembentukan asam Jika terdapat juga sulfur organik atau sulfat dalam jumlah yang cukup besar, maka total sulfur akan memberikan prediksi yang overestimate. Di dalam batuan selain pirit bisa juga terdapat material basa (alkaline), umumnya dalam bentuk karbonat atau exchange cation dalam lempung, yang dapat mengurangi proses oksidasi atau menetralkan asam yang terbentuk. Material alkaline juga dapat mengontrol bakteri dan membatasi kelarutan dari besi ferri. Jumlah material alkaline ini diukur dengan kemampuannya untuk menetralkan asam
14/06/2012
15
Uji-uji di atas relatif tidak mahal sehingga dapat dilakukan untuk jumlah sampel yang banyak hasilnya seringkali dipakai untuk kriteria penapisan dalam klasifikasi batuan ABA awalnya dikembangkan untuk batubara tetapi selanjutnya juga digunakan pada tambang bijih
14/06/2012 Rudy Sayoga Gautama - Institut Teknologi Bandung 16
Pengujian AAT
Perangkat untuk penapisan terdiri atas:
Penentuan total sulfur (umumnya dengan metode LECO , tetapi jika tidak
tersedia dapat juga dengan metode Eschka berdasarkan SNI 13-3481-1994 ) Kapasitas penetralan asam atau acid neutralizing capacity (ANC) mengacu pada SNI 13-7170-2006, yang mengadopsi Sobek, A.A., Schuller, W.A., Freeman, J.R., and Smith, R.M., 1978. Field and Laboratory Methods Applicable to Overburdens and Minesoils. p.p. 47-50. U.S. Environmental Protection Agency, Cincinati, Ohio, 45268 (EPA-600/2-78-054) Pembentukan asam neto atau net acid generating (NAG) mengacu pada SNI 13-6599-2001 yang mengadopsi metode yang dikembangkan oleh EGi (Australia) dalam AMIRA (2002) pH pasta atau paste pH mengacu pada Sobek et al (1978) dan AMIRA (2002)
Uji-uji di atas seringkali dikelompokkan sebagai uji statik (static test) karena tidak dapat menentukan laju reaksi pembentukan AAT
14/06/2012 Rudy Sayoga Gautama - Institut Teknologi Bandung 17
Cara perhitungan:
Hitung potensi keasaman maksimum (maximum potential of acidity MPA) = total sulfur x 30,62 dalam satuan [kg H2SO4/ton batuan] Hitung potensi pembentukan asam neto (nett acid producing potential NAPP) = MPA ANC dalam satuan [kg H2SO4/ton batuan] Hitung nisbah potensi neto (net potential ratio NPR) = ANC/MPA
Uji kinetik adalah simulasi proses oksidasi (pelapukan) yang prosedurnya disesuaikan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama (reasonable) ada dua jenis uji kinetik yang dikenal secara umum:
Humidity cell test (HCT) suatu uji standar pada kondisi beroksigen dengan pencucian (flushing) secara periodik Column leach test
14/06/2012 Rudy Sayoga Gautama - Institut Teknologi Bandung 19
Pengelolaan AAT
Seperti yang telah disampaikan di bagian awal, bahwa sekali AAT sudah terbangkitkan akan sangat sulit untuk menghentikannya Prinsip utama pengelolaan AAT sedapat mungkin mencegah terbentuknya AAT = upaya preventif Tetapi pada kenyataannya pada kegiatan penambangan terbuka hal tersebut tidak dapat mencegah secara total terjadinyaAAT AAT yang terbentuk di dalam pit (baik di dinding atau pit wall maupun di dasar atau pit floor) tidak akan mungkin dicegah perlu ditangani (mitigasi) Upaya yang dapat dilakukan adalah mencegah terbentuknya AAT di daerah penimbunan batuan penutup rencana pengelolaan overburden (overburden management plan)
14/06/2012 Rudy Sayoga Gautama - Institut Teknologi Bandung 21
Penanganan overburden
Melalui upaya segregasi dapat dipisahkan antara material PAF dan NAF Metode yang umum diterapkan dalam penimbunan overburden adalah encapsulation dan layering menempatkan material PAF dan NAF sedemikian untuk menghindari terjadinya pembentukan AAT (mencegah oksidasi mineral sulfida dan/atau aliran air)
14/06/2012
23
0.74
0.56 1.06 0.80 0.4 Material specific Material specific Material specific
90
90 60 - 80 100 90 -
60 100
80 240 200 350 650 900 Project specific Project specific Project specific Project specific
14/06/2012
27
14/06/2012
28
14/06/2012
29
Lahan basah aerobik (aerobic Net alkaline drainage wetlands) Anoxic limestone drains (ALD) Lahan basah anaerobik (Anaerobic wetlands) Reducing and alkalinity producing systems (RAPS) Open limestone drains (OLD) Net acidic, low Al3+, low Fe3+, low dissolved oxygen drainage Net acidic water with high metal content Net acidic water with high metal content Net acidic water with high metal content, low to moderate SO4.
14/06/2012
31
14/06/2012
32
Penutup
Air asam tambang adalah salah satu dampak penting dari kegiatan pertambangan (batubara & bijih) yang sekali terbentuk akan sulit menghentikannya dan dapat berlangsung untuk jangka waktu yang sangat lama melampaui umur tambang Oleh karena itu harus menjadi perhatian dari semua pelaku tambang, walaupun tidak semua tambang berpotensi membentuk AAT Penanganan AAT yang baik mencakup perencanaan yang terintegrasi dari sejak masa eksplorasi dan masa operasi sampai pasca tambang Pencegahan AAT jauh lebih baik (efisien dari segi biaya tetapi efektif) dibandingkan pengolahan (treatment) Melalui pengelolaan yang baik, risiko juga semakin kecil
14/06/2012 Rudy Sayoga Gautama - Institut Teknologi Bandung 33
E-mail: r_sayoga@mining.itb.ac.id
TERIMA KASIH
14/06/2012
34