Você está na página 1de 16

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK

Dosen : Syamsu Alam, SE., Ak. M.Si.

MODUL 4

PENGANGGARAN SEKTOR PUBLIK

RE ERENSI 1. Governmental and Non Profit Accounting, Theory and Practice, Robert J. Fressman raig. !i"th #dition, Prentice $all Ne% Jersey, &''& &. A(untansi !e(tor Publi( di )ndonesia, )nrda *astian, *PF#, Ja(arta, &''1. +. Public !ector Accounting, Ro%an Jones, ,ourice Pendlebury, Fourth #dition, Pitmon Publishing, -ondon, 1../. 0. A(untansi Pemerintahan, ,uchlis d((, !alemba #m1at, &''&.

PEN!AN!!ARAN SEKTOR PUBLIK


PUSAT PEN!EMBAN!AN BA"AN A#AR$UMB
Syamsul Alam, SE., Ak.M.Si

AKUNTANSI SEKTOR PUBLI%

A. AN!!ARAN DAN AKUNTANSl Anggaran meru1a(an suatu instrumen 1enting di dalam mana2emen (arena meru1a(an bagian dari 1erencanaan yang termasu( dalam fungsi mana2emen. 3i dalam dunia bisnis mau1un organisasi se(tor 1ubli( termasu( 1emerintah, anggaran meru1a(an bagian dari a(tivitas yang dila(u(an secara rutin. Anggaran dalam a(untansi 1emerintahan meru1a(an dasar 1ela(sanaan suatu (egiatan yang da1at dibiayai oleh (euangan Negara4daerah. !e1erti diung(a1(an dalam a(untansi 1emerintahan dan A(untansi *isnis5 1ada *ab 1 Pengantar 3i dalam a(untansi bisnis, anggaran tida( men2adi bagian 1roses a(untansi (arena anggaran bu(an bu(ti transa(si, teta1i anggaran meru1a(an suatu rencana (euangan. !ementara, anggaran dalam a(untansi 1emerintahan dicatat atau dibu(u(an mengingat anggaran men2adi dasar a(tivitas 1emerintahan. Pencatatan anggaran meli1uti 1encatatan anggaran yang disetu2ui legislatif, 1engalo(asian 1enda1atan dan belan2a 1ada unit6unit 1emerintahan, dan 1enutu1an (closing entries) 1encatatan anggaran tersebut. Namun, sebelum 1embahasan a(untansi anggann di dalam a(untansi 1emerintahan, anggaran dan 1enganggaran 7budget and budgeting) serta 1emahaman stru(tur anggaran 1emerintah di )ndonesia 1erlu dibahas terlebih dahulu. $al ini untu( memberi(an dasar dari 1roses a(untansinya. *ab ini a(an membahas anggaran dan 1enganggaran dari 1ende(atan teoritis dan 1ra(tis. 3alam bab ini diurai(an 1engertian, landasan, fungsi, dan (lasifi(asi anggaran serta berbagai model 1enganggaran serta stru(tur anggaran 1emerintah, di sam1ing a(untansi anggarannya. B. PEN!ERTIAN AN!!ARAN 8ata 5 anggaran5 meru1a(an ter2emahan dari (ata 9budget:, dalam bahasa )nggeris. A(an teta1i, (ata tersebut sebenarnya berasal dari bahasa 1erancis, 5 bougette: yang berarti a small bag atau satu tas (ecil. 8ata "budget" tersebut 1ertama (ali diguna(an secara formal sebagai suatu rencana (euangan 1emerintah 1ada tahun 1;++, yartu (eti(a ,enteri 8euangan )nggris memba%a satu tas (ecil yang berisi 1ro1osal (euangan 1emerintah yang a(an disam1ai(an (e1ada 1arlemen, (emudian mengata(an let's open the budget atau mari (ita bu(a budget 7#d%ards, et.at., 1.<.=.

PUSAT PEN!EMBAN!AN BA"AN A#AR$UMB

Syamsul Alam, SE., Ak.M.Si

AKUNTANSI SEKTOR PUBLI%

&

Pengertian 5anggaran5 (emudian

terus ber(embang.

The National

committee on Governmental Accounting atau 8omite Nasional A(untansi Pemerintahan di Ameri(a !eri(at memberi(an definisi anggaran sbb> A budget is a plan of financial operations embodying estimate of proposed expenditures for a given period of time and the proposed means of financing them. Anggaran adalah satu rencana (egiatan yang diu(ur dalam satuan uang yang berisi 1er(iraan belan2a dalam satu 1eriode tertentu dan sumber yang diusul(an untu( membiayai belan2a tetsebut. ?ildavs(y 71.;<= dalam bu(unya "Budgeting: A compatative Thmry of Budgetary rocesses, mendefinisi(an anggaran dengan berbagai 1engertian. Anggaran meru1a(an suatu catatan masa lalu (a record of the past), rencana masa de1an (a statement about the future), me(anisme 1engalo(asian sumber daya (a mechanism for allocating resources), metode untu( 1ertumbuhan (a method for secuing gro!th), alat 1enyaluran 1enda1atan (an engine of income distibution), me(anisme untu( negosiasi (a mechanism through !hich units bergain over conflicting goals" ma#e side paiments" and try to motivate one another to accomplish their ob$ectives) , hara1an6as1irasi6strategi organisasi 7organiaation e"61ectations, as1irations,and strategies= satu bentu( (e(uatan (ontrol (a form of po!er)" dan alat atau 2aringan (omuni(asi (a signal or net!or# of conmunication) *erdasar(an 1ernyataan di atas, definisi anggaran da1at diring(as men2adi> a. rencana (euangan mendatang yang berisi 1enda1atan dan belania@ b. gambaran strategi 1emerintah dalam 1engalo(asian sumber daya untu( 1embangunan@ c. alat 1engendalian@ d. instrumen 1oliti(@ e. disusun dalam 1eriode tertentu ?ildavs(y 71.;<= mengingat(an bah%a 5a budget cannot act as a compass% atau 5anggaran bu(anlah (om1as5 (arena tida( ada seorang1un yung mengetahui sesuatu secara 1asti di masa de1an dan selan2utnya 1erlu dicari informasi lain yang menggambar(an (enyataan dan alo(asi sumber daya. untu( itu, analisis alo(asi dan strategi 1embangunan tida( hanya mendasar(an 1ada anggaran, teta1i 2uga mem1erhati(an bagaimana realisasi dan anggaran . $al ini a(an dibahas lebih lan2ut di bagian 1ertanggung2a%aban anggaran.

PUSAT PEN!EMBAN!AN BA"AN A#AR$UMB

Syamsul Alam, SE., Ak.M.Si

AKUNTANSI SEKTOR PUBLI%

Pengertian anggaran menurut AA No. 1; Tahun &''+ tentang 8euangan Negara adalah rencana (euangan tahunan 1emerintahan negaraf daerah 71usat4daerah= yang disetu2ui oleh de%an 1er%a(ilan ra(yat de%an 1er%a(ilan ra(yat daerah. Anggaran tersebut setia1 tahun dia2u(an Pemerintah Pusat dalam bentu( rancangan undang6undang 7RAA= menda1at(an 1ersetu2uan. Antu( tentang anggaran 1enda1atan dan daerah, 1emerintah daerah belan2a negara 7AP*N= (e1ada 3e%an Per%a(ilan Ra(yat 73PR= untu( anggaran menga2u(an rancangan 1eraturan daerah 71erda= anggaran 1enda1atan dan belan2a daerah 7AP*3= (e1ada 3e%an Per%a(ilan Ra(yat 3aerah untu( menda1at(an 1ersetu2uan. 3efinisi anggaran menurut Pernyataan !tandar A(untansi 1emerintahan No. 1 adalah 51edoman tinda(an yang a(an dila(sana(an 1emerintah meli1uti rencana 1enda1atan, belan2a, transfer, dan 1embiayaan yang diu(ur dalam satuan ru1iah, yang disusun menurut (lasifi(asi tertentu secara sistematis untu( satu 1eriode 7PP No. &0 Tahun &''<=. Pengertian ini se2alan dengan 1engertian di atas dengan lebih mene(an(an rincian dari stru(tur anggaran, yaitu 1enda1atan, belan2a, transfer dan 1embiayaan. %. PEN!AN!!ARAN Pengganggaran (budgeting) meru1a(an a(tivitas mengalo(asi(an sumber (euangan yang terbatas untu( 1embiayaan belan2a negara yang cenderung tan1a batas. 3engan arti lain, ?ildavs(y 71.;<= menyata(an 5badgeting is translating financial resources into human 1ur1oses5 atau 1enganggaran adalah 1en2abaran sumber daya (euangan untu( berbagai tu2uan manusia. Penganggaran meru1a(an a(tivitas yang terus6menerus dari mulai 1erencanaan, 1enyusunan, 1ela(sanaan, 1ela1oran, dan 1emeri(saan. Proses ini di(enal sebagai si(lus anggaran (budget cycle)& !i(lus ini tida( ber2alan secara estafet, teta1i mengalami 1roses yang simultan. 8eti(a anggaran masih dila(sana(an dan belum dibuat 1ela1oran, 1roses 1erencanaan dan 1enyusunan telah dimulai. 3i sinilah ter2adi (esulitan untu( memanfaat(an 1ela1oran dan hasil 1emeri(saan untu( di1a(ai sebagai masu(an dalam 1roses 1enyusunan anggaran. 3i dalam 1enganggaran 1erlu di1erhati(an bebera1a fa(tor sebagai beri(ut> Pe&'ama, (ondisi 1ere(onomian (economic !ealth) negara, a1a(ah memung6 (in(an untu( menca1ai 1roye(si 1enda1atan dan belania tahun de1an. #(onomi

PUSAT PEN!EMBAN!AN BA"AN A#AR$UMB

Syamsul Alam, SE., Ak.M.Si

AKUNTANSI SEKTOR PUBLI%

yang tida( stabil se1erti la2u inflasi yang tida( ter(endali, su(u bunga yang tinggi, dan nilai tu(ar mata uang yang berge2ola( tida( menentu meru1a(an unsur yang sangat ber1engaruh dalam 1enganggaran. Ke(ua, stru(tur 1oliti( se1erti sistem 1oliti(, ting(at (oru1si, 1enggantian stru(tur 1emerintahan,(ara(ter 1emerintah dan (abinet dan 2umlah serta (e(uatan dari (elom1o( 1ene(an 71ressure grou1s= menentu(an dalam 1enganggaran (arena anggaran di(enal sebagai alat 1oliti(. Ke'i)a, (etida(6imbangan antara belan2a dan 1enda1atan yang sangat besar meru1a(an, fa(tor 1enentu dalam 1enganggaran. -ang(anya sumber 1enda1at6 an dan besarnya anggaran belan2a yang dia2u(an mengharus(an 1emerintah dhi. ,enteri 8euangan untu( menyusun 1rioritas dan memang(as usulan anggaran belan2a. 3i sinilah memung(in(an 9moral haaard: dan 5adverse selection5 yang dila(u(an 1e2abat dan 1ela(sana di 3e1artemen )7euangan. %ildavs(y 71.;<= mengidentifi(asi adanya 1erendahan 7underestimating= anggaran 1enda1atan, dan mela(u(an negosiasi yang tida( %a2ar dengan unit 1emerintah lain.. !ering (ali 1ertimbangan 1ersetu2uan anggaran belan2a tida( didasar(an 1ada (ebutuhan dan e(onomi, teta1i bergantung 1ada hasil negosiasi. D. DASAR DAN UN!SI AN!!ARAN !edemi(ian 1enting suatu anggaran dalam 1emerintahan, (onstitusi suatu negara, 1eraturan 1erundang6undangan dan standar a(untansi 1emerintahan mengatur tentang anggaran. 3i Ameri(a !eri(at, GA!* odification, sec.11''.'. menyata(an bah%a setia1 unit 1emerintahan harus membuat anggaran tahunan, dan sistem a(untansi harus didesain untu( memung(in(an 1engendalian anggaran yang memadai serta la1oran yang membanding(an realisasi dan anggaran harus dibuat 7Freeman and !houlders, &'''=. 3i )ndonesia anggaran diatur di dalam Pasa) &+ A AA31.0< dan AA 8euangan Negara serta diim1lementasi(an dengan disusunnya AA AP*N atau Perda AP*3 setia1 tahun. selain itu, untu( mela(sana(an AA AP*N atau Perda AP*3 tersebut, 1emerintah mengeluar(an berbagai 1eraturan 1erundangan lainnya se1erti AA 1a2a(, AA *ea ,asu( dan cu(ai, 8e11res Pela(sanaan AP*N, 1erda tentang 1enda1atan asli daerah, dan 1eraturan 1ela(sana lainnya. Fungsi anggaran 1aling tida( menggambar(an 1engertian anggaran di atas. Pertama sebagai 1edoman 1engelolaan negara. 8edua, anggaran sebagai alat 1rioritas. 8etiga, anggaran sebagai alat negosiasi 1oliti(.

PUSAT PEN!EMBAN!AN BA"AN A#AR$UMB

Syamsul Alam, SE., Ak.M.Si

AKUNTANSI SEKTOR PUBLI%

<

E. KLASI IKASI AN!!ARAN 8lasifi(asi anggaran meru1a(an 1engelom1o(an atau 1embagian dari anggaran agar da1at memberi(an gambaran yang lebih rinci. 8lasifi(asi berdasar(an ob2e( 8lasifi(asi berdasar(an organisasi 8lasifi(asi berdasar(an fungsi. 8lasifi(asi berdasar(an sifat4(ara(ter (nature)

Klasi*ikasi +e&(asa&kan ke,ema'an Anggaran disusun berdasar(an s(ala e(onomis6nya. Prioritas belan2a disusun berdasar(an ting(at (ebutuhan sesuai dengan (ebi2a(an nasional mengingat terbatasnya 1enda1atan negara. Antu( itu, didahulu(an 1enda1atan dalam negeri dan belan2a o1erasional (emudian 1embiayaan dan belan2a modal sesuai dengan ting(at 1rioritas. . MODEL PEN!AN!!ARAN 3idalam 1ra(ti( 1enganggaran di berbagai negara dan dunia bisnis, model 1enganggaran telah di(embang(an sesuai dengan (ebutuhan, situasi dan (ondisi. *ebera1a 2enis model anggaran telah di(embang(an se1erti beri(ut a. Line-Item Budgeting ,odel ini meru1a(an bentu( anggaran yang lama sehingga di(enal dengan traditional budgeting.Brganisasi bisnis mau1un se(tor 1ubli( 1ada umumnya mengguna(an model ini dalam 1enyusunan anggaran (arena model ini relaif mudah dan sederhana. Tabel beri(ut menggambar(an 1enyusunan anggaran berdasar(an line6item budgeting. I Pen(a-a'an Ne)a&a 1. Penda1atan 3alam Negeri a. Penda1atan Pa2a( b. Penda1atan Non Pa2a( &. $ibah Belan.a Ne)a&a 1. *elan2a Pega%ai & *elan2a *arang + *elan2a *unga Atang 0 !ubsidi < -ain6-ain / *elan2a ,odal ; *elan2a untu( 3aerah

II

PUSAT PEN!EMBAN!AN BA"AN A#AR$UMB

Syamsul Alam, SE., Ak.M.Si

AKUNTANSI SEKTOR PUBLI%

'ine ltem Budgeting memili(i (elemahan (arna tida( bisa mengetahui 2umlah yang diolo(asin (e1ada tia1 unit sebagai responsibility centers. !elain itu model ini tida( bisa mengu(ur ting(at a(tivitas (sectors) yang telah direncana(an dan di1rioritas(an. b. Incremental Budgeting Penganggaran dengan metode )ncremental budgeting 1ada dasarnya mengguna(an line6item budgeting, teta1i dila(u(an dengan menambah(an atau mengurang(an nilai anggarannya dari tahun sebelumnya. Jones dan Pendlebury 71../= menyata(an tiga alasan menga1a metode ini banya( diguna(an. Pertama banya( (egiatan untu( menca1ai tu2uan 1emerintah telah dila(u(an tahun lalu yang 1erlu dilan2ut(an di tahun ini. 8edua, metode ini mudah dila(u(an dan menghindati (onfli( antar unit 1emerintah. 8etiga, metode ini sangat (onserfatif dengan adanya 1erubahan yang relatif (ecil atau dengan batas tertentu berdasar(an 1ertimbangan yang memadai. 8elebihan metode ini adalah mudah dan ce1at (arena hanya mendasar(an 1ada incremental dari anggaran tahun sebelumnya. A(an teta1i, (elemahannya adalah memung(in(an adanya 1enda1atan dan belan2a yang sudah tida( sesuai dengan (enyataan. c. Revenue Budgeting Penganggaran dengan metode revenue budgeting dila(u(an dengan dasar (emam1uan suatu negara untu( mem1eroleh 1enda1atan. !elan2utnya disusun belan2a sesuai dengan (emam1uan tersebut. A1abila disusun anggaran belan2a sesuai dengan (emam1uan mem1eroleh 1enda1atan negara, anggaran tersebut berimbang (balance budget). !elain itu, a1abila melebihi 1enda1atan negara, anggaran belan2a itu disebut anggaran belan2a itu disebut anggran 1engeluaran (spending badget)& ?ildavs(y 71.;<= menyata(an bah%a metode ini a(an efe(tif diguna(an oleh suatu negara yang sangat terbatas 1enda1atannya, teta1i situasi e(onomi dan 1oliti( relatif stabil. ,etode ini 1ernah diguna(an oleh bebera1a negara bagian di Ameri(a !eri(at.

PUSAT PEN!EMBAN!AN BA"AN A#AR$UMB

Syamsul Alam, SE., Ak.M.Si

AKUNTANSI SEKTOR PUBLI%

d. Repetitive Budgeting ,etode 1enganggaran dengan mengulang anggaran dari tahun6tahun sebelumnya (arena adanya (ondisi yang tida( stabil di bidang e(onomi dan 1oliti(. Pertimbangan mengguna(an metode ini (arena tida( memung(in(an6 nya menyusun dengan metode lain (arena situasi dan (ondisi yang tida( stabil. 3ari1ada membuat anggaran yang tida( memadai, lebih bai( mengguna(an anggaran tahun lalu yang tentunya 2uga tida( sesuai. Anggaran yang disusun dengan metode ini umumnya dila(u(an oleh bai( negara (aya mau1un negara mis(in yang situasi e(onomi dan 1oliti(nya tida( stabil. ?ildavs(y 71.;<= memberi(an contoh 1enggunaan metode ini oleh 1emerintahan Re1ubli( Prancis (e6+ dan (e60. 3i )ndonesia metode ini dia(omodasi di dalam AA3 1.0< dengan catatan a1abila 3PR43PR3 tida( menyetu2ui rancangan anggaran yang disam1ai(an oleh 1emerintah. e. Supplemental Budgeting ,etode ini diguna(an dengan cara membuat anggaran yang membu(a (esem1atan ufltu( mela(u(an revisi secara luas, aralidila(u(an a1abila (ondisi negara tida( ada (esulitan 1enda1atan negara, teta1i memili(i (endala administrasi. 3engan (ondisi (euangan yang tida( ada (endala, ma(a rnetode ini sangat memung(in(an dila(u(an. !ebali(nya untu( negara yang memili(i (endala 1enda1atan, ma(a cara ini tida( sesuai. 8elebihan metode ini adalah menyesuai(an anggaran dengan (ondisi nyata 7real= yang sedang berlangsung. A(an teta1i, (elemahan metode ini adalah (etida(2elasan dalam anggaran yang sering berubah. !elain itu iuga (etida(2elasan arah 1rioritas dan belan2a negara. ,es(i1un 1enda1atan tida( ada masalah, namun il(abelan2a fieg fa meniadi tida( sesuai dengan arah (ebi2a(an 1embangunan ma(a hal ini sama dengan 1emborosan. f. Performance Budgeting 3engan metode nianggatandisusun berdasar(an 1ada (ineria yang da1at diu(ur 7mearusable 1erformance= dari berbagai (egiatan. A(an teta1i, metode ini 2uga. A(an teta1i, metode ini 2uga mengguna(an (lasifi(asi berdasar(an ob2e( se1erti line item budgeting. Fa(tor 1enenru di dalam metode ini adalah efisiensi dari berbagai (egiatan yang ada dengan meneta1(an standar biaya 7cosst tandard=. 3engan standar

PUSAT PEN!EMBAN!AN BA"AN A#AR$UMB

Syamsul Alam, SE., Ak.M.Si

AKUNTANSI SEKTOR PUBLI%

biaya tersebut, disusun anggaran tahun beri(utnya dan bisa disesuai(an dengan 1ertimbangan yang logis. 8elebihan metode ini adalah bah%a (egiatan didasar(an 1ada efisiensi dengan adanya standar biaya berdasar(an (egiatan masa lalu. 8elemahannya adalah sulitnya mengu(ur 1erformance setia1 a(tivitas 1emerintahan, disam1ing (esia1an a1arat negara dalam mela(sana(an metode ini dengan bai(. ). Plannin P&o)&amin) Bu()e'in) Sys'em /PPBS0 ,odel PP*! di(embang(an untu( memung(in(an 1ara 1engambil (e1utusan 7decision ma(ers= mengambil (e1utusan berdasar(an 1erhitungan atau 1ende(atan ilmiah dari model6model mana2emen (euangan yang ada. 3i dalam model ini diguna(an analisa biaya D manfaat atau cost and benefit analisis. Program61rogram yang memili(i manfaat yang lebih besar dari1ada biayanya a(an dimasu((an dalam anggarafl, sedang(an yang sebali(nya a(an ditola(. 3engan demi(ian, adanya standar ini yang disam1ai(an secara trans1aran (e1ada legislatif a(an memudah(an fungsi 1engendaliannya dan memudah6 (an 2uga a1arat 1enga%asan dan 1emeri(sa !elain itu, 1engangg ran ini dila(u(an dengan 1ende(atan fungsi sehingga 1rogram yang sama antar anit bisa di2adi(an satu sehingga tida( ada tum1ang tindih antar unit 1emerintahan. ,etode ini 2uga mengu(ur biaya dan manfaat dalam 2ang(a 1an2ang sehingga alo(asi sumber daya untu( 2ang(a %a(tu tersebut da1at dimanfaat(an, serta anggaran selama bebera1a tahun bisa disusun berdasar(an analisis ini. 8elemahan dari metode ini adalah memedu(an %a(tu rang lama 7time consuming= dan secara te(nis sulit di1ra(ti((an oleh a1arat Penyusun anggaran. $al ini disebab(an oleh mengu(ur manfaat dengan nilai uang 7monetiEed= tida( mudah. Bleh (arena itu, metode ini yang secara (onse1 cu(u1 memadai. 3i dalam (enyataannya banya( ditinggal(an oleh berbagai negara se1erti Ameri(a !eri(at, )nggris, dan ,alaysia. h. Zero-Base Budgeting !esuai dengan fiamanye,angg falldisusun dari NB- mes(i1un 1ada tahun sebelumnya telah dila(u(an 1foses 1enganggaran. Anggafan tida(

PUSAT PEN!EMBAN!AN BA"AN A#AR$UMB

Syamsul Alam, SE., Ak.M.Si

AKUNTANSI SEKTOR PUBLI%

bergantung 1ada tahun sebelumnya sehingga hal ini meru1a(an la%an dari cara incremental budgeting yang sering(ali ditemu(an adanya 1rogram yang sudah tida( efe(tif, teta1i anggarannya 2ustru mening(at. Padahal, di dalam 1ra(ti( dimung(in(an adanya incremental atas :1a(et (e1utusan5 atau decision 1ac(ages yang diguna(an dalam 1enyusunan metode ini. Penyusunan anggaran dengan metode basis nol in adalah dengan 1a(et6 1a(et (e1utusan 7decision 1ac(ages=. 3ecision Pac(age adalah suatu do(umen yang menggambat(an informasi ter(ait dengan efe( dari berbagai alternatif (egiatan. !ecara ring(as, 1roses 1enganggaran meli1uti tiga (egiatan 1o(o( 71= 1engidentifi(asian unit (e1utusan 7decision units=, yaitu unit organisasi yang a(an mela(sana(an 1rogram@ 7&= 1engembangan 1a(et (e1utusan 7decision 1ac(ages= yang berisi 1rogram yang direncana(an dan alternatif lain yang ter1isah dari 1rogram tersebut 7mutually inclusiue= atau beru1a (elan2utan 7incremental= sebagai 1erbai(an dari 1rogram sebelumnya@ dan 7+= 1enentuan 1ering(at decision 1ac(ages, dengan susunan dari 1rogram yang membutuh(an dana yang rendah sam1ai dengan yang membutuh(an dana yang besar. . !. PROBLEM PEN!AN!!ARAN ,es(i1un 1enganggaran meru1a(an satu tugas 1emerintah dari seluruh negara setia1 tahun, berbagai 1ersoalan masih sulit diselesai(an. $al ini mengingat 1roses ini sangat luas dengan melibat(an banya( sumber dayadi1engaruhi 2uga oleh fa(tor e(ternal dan internal dari 1emerintah, serta (etida(1astian e(onomi dan 1oliti(. untu( itu, beri(ut ini di1a1ar(an 1ersoalan yang muncul dalam 1ra(ti( 1enganggaran di berbagai negara. Pertama, %a(tu yang terbatas. Anggaran disusun setia1 tahun dan bah(an sebelum selesai dibuat 1ertanggung2a%aban atas 1ela(sanaan anggaran tahun sebelumnya, 1emerintah harus menyia1(an anggaran tahun de1an. !i(lus anggaran tida(lah subseFuent 7estafet=, teta1i ter2adi interce1tion 7irisan, antara. satu (egiatan dengan (egiatan lain dari tahun beri(utnya. ontohnya, di tengah 1ela(sanaan 1emerintah harus menyia1(an rancangan anggaran tahun de1an.

PUSAT PEN!EMBAN!AN BA"AN A#AR$UMB

Syamsul Alam, SE., Ak.M.Si

AKUNTANSI SEKTOR PUBLI%

1'

8edua, (etida(seimbangan antara 1enda1atan dan belan2a. !udah sangar laEim di dalam 1enyusunan anggran bah%a 1roblem utama adalah terbatasnya 1enda1atan dan tida( terbatasnya belan2a. Antu( itu, banya( negara mengambil 2alan 1intas dengan mencari 1embiayaan dari luar negeri untu( menutu1 (e(urangan 1enda1atan. 8ebi2a(an ini bisa men2adi disincentive bagi 1enda1atan 1a2a(. 8etiga, (etida(stabilan e(onomi dan 1oliti(. Fa(tor ini menyulit(an bagi 1emerintah untu( menyusun anggaran yang memadai. Asumsi a(an sering berubah sehingga anggaran harus direvisi. 8eem1at, (elemahan administrasi dan a(untabilitas. sering (ali anggaran telah disusun dengan bai(, teta1i administrasi belum dirancang secara memadai sehingga a(untabilitasnya men2adi lemah. 8elima, 1ela(sana yang tida( memili(i (emam1uan dan moral yang memadai. )ni meru1a(an masalah fundamental yang harus diselesai(an. 8emam1uan bisa diting(at(an dengan mem1erhati(an sistem 1ere(rutan, 1enggaiian dan 1enghargaan serta 1endidi(an, latihan dan satana yang menun2 ang. A(an teta1i, yang lebih 1enting dari itu adalah mem1ersia1(an mental a1arat. *agaimana1un sistem disusun a1abila 1ela(sana tida( bermoral, a(an rusa( semuanya. ". An))a&an Peme&in'a, (i In(onesia Anggaran 1emerintah di )ndonesia telah mengalami 1er(embangan6 1er(embangan se1erti anggaran yang mengede1an(an belan2a 7s1ending4deficit budget= dan anggaran 1enda1atan belan2a yang seimbang 7balance budget=. !e2a( tahun 1..., stru(tur anggaran 1enda1atan dan belan2a yang seimbang diubah meniadi anggaran 1enda1atan belania yang realistis. !ebagai contoh, 1enerimaan 1in2aman luar negeri yang sebelumnya meru1a(an anggaran 1enda1atan 1embangunan berubah men2adi anggaran 1enerimaan 1embiayaan luar negeri. Pin2aman tersebut bu(an meru1a(an 1enda1atan negara, teta1i meru1a(an 1enerimaan yang harus dibayar 1ada saat 2atuh tem1o 1in2aman tersebut atau meru1a(an suatu utang 1emerintah.

PUSAT PEN!EMBAN!AN BA"AN A#AR$UMB

Syamsul Alam, SE., Ak.M.Si

AKUNTANSI SEKTOR PUBLI%

11

Anggaran 1enda1atan dan belan2a 1emerintah 1usat dan 1emerintah daerah di(lasifi(asi(an berdasar(an 2enis, fungsi, organisasi, dan (egiatan. APBN !tru(tur AP*N berdasar(an 2enis 1enda1atan dan 2enis belan2a terdiri dari tiga (elom1o( besar, yaitu> 1enda1atan, belan2a, dan 1embiayaan. Penda1atan di(elom1o((an men2adi 1enda1atan negara dan 1enda1atan hibah. 10 Pen(a-a'an Ne)a&a Penda1atan negara terdid dad 1enda1atan dafam negeri dan 1enda1atan hibah. a0 Pen(a-a'an Dalam Ne)e&i Penda1atan dalam negeri di(elom1o((an dalam dua (elom1o( besar yaitu 1enerimaan 1er1a2a(an dan 1enedma-an negara bu(an 1a2a( 7PN*P=. Penerimaan 1er1a2a(an yang meru1a(an sumbet 1enda1atan utama bagi 1emerintah 1usat berasal dari 1enerimaan berbagai 2enis 1a2a(. Penerimaan 1er1a2a(an da1at di(lasifi(asi(an sbb> /10 Pa.ak Dalam Ne)e&i Pa2a( dalam negeri di1eroleh dari> 7a= Pa2a( Penghasilan 7PPh= yang meru1a(an 2enis 1a2a( yang di(ena(an atas 1enghasilan bai( 1erorangan mau1un badan hu(um se1erti 1erseroan terbatas dan sebagainya. Penedmaan PPh di dalam AP*N di(elom1o((an men2adi dua, yaitu 1enerimaan 11h dari se(tor migas dan 1enerimaan PPh dari se(tor non migas. 7b= Pa2a( Pertambahan Nilai ePry yang meru1a(an 2enis 1a2a( yang di(ena(an atas barang dan 2asa yang di(ena(an 1a2a( menurut 1eraturan 1erundang6undangan yang berla(u. PPN di1ungut 1'G dari harga barang dan 2asa. 7c= Pa2a( *umi dan *angunan 7P**= dan *iaya 1engalihan $a( Atas Tanah dan *angunan 7*P$T*= yang meru1 a(an1a2a(yang di(ena(an atas tanah dan bangunan dan biaya yang di(ena(an atas transa(si 1engalihan ha( atas tanah dan bangunan sesuai dengan 1eraruran 1erundang6undangan yang berla(u.

PUSAT PEN!EMBAN!AN BA"AN A#AR$UMB

Syamsul Alam, SE., Ak.M.Si

AKUNTANSI SEKTOR PUBLI%

1&

7d= cu(ai meru1a(an 1enerimaan 1er1a2a(an yang di1ungut dad cu(ai temba(au 7ro(o(=, al(ohol dan minuman yang mengandung etil al(ohol. 7e= Pa2a( lunnya di1eroleh dari 1enerimaan se1erti biaya materai. /20 Pa.ak Pe&(a)an)an In'e&nasional Pa2a( 1erdagangan internasional berasal dari 1enerimaanbea masu( dari (egiatan im1or banng dan 1a2a(41ungutan e(s1or barang. Penerimaan negara bu(an 1a2a( 7HN*P= meru1a(an 1enerimaan yang berasal dari sumber daya alam 7!3A=, bagian laba *A,N, dan PN*P lainnya. Penerimaan dari !3A yaitu 1enerimaan dan minya( bumi, gas alam, 1ertambangan umurn, (ehutanan, dan 1eri(anan. Penerimaan dan bagian laba *A,N meru1a(an 1enerimaan yang berasal dad (euntungan *A,N yang dibagi(an (e1ada Pemerintah Pusat sebagai 1emegang saham *A,N tersebut. Penerimaan PN*P lainnya di1eroleh dad se%a fasilitas negara, 2asa62asa rertentu yang diberi(an se1erti 1etni(ahan, 1engadilan dan sebagainya. +0 Pen(a-a'an "i+a, Penda1atan hibah meru1a(an 1enda1atan yang diberi(an oleh 1iha( lain bai( dad negara lain mau1un lembaga41erseorangan (e1ada Pemerintah tan1a menimbul(an (e%aiiban untu( membayar mengeluar(an sumber daya e(onomi. 20 Belan.a Ne)a&a *elan2a di(elom1o((an dalam dua (elom1o( besar, yaitu belan2a 1emerintah 1usat dan belan2a untu( daerah. a0 Belan.a Pe&em-uan Pusa' *elan2a 1emedntah 1usat meli1uti belan2a 1ega%ai, belan2a barang4iasa, belan2a bunga, belania subsidi, belania sosial, dan belania modal. !elain (lasifi(asi berdasar(an 2enis belan2a tersebut, belan2a 1emerintah 1usat 2uga di(lasifi(asi(an berdasar(an fungsi, yaitu 71= 1elayanan umum, 7&= 1ertahanan@ 7+= (etertiban dan (eamanan@ 70= e(onomi@ 7<= ling(ungan hidu1@ 7/= 1erumahan dan fasilitas umum@ 7;= (esehatan@ 7C= 1ari%isata (embali dengan

PUSAT PEN!EMBAN!AN BA"AN A#AR$UMB

Syamsul Alam, SE., Ak.M.Si

AKUNTANSI SEKTOR PUBLI%

1+

dan budaya@ 7.= agama, 71'= 1endidi(an@ dan 711= (e1endudu(an dan 1erlindungan sosial. +0 Belan.a Un'uk Dae&a, *elan2a untu( daerah meru1a(an dana 1erimbangan dan dana otonomi (husus dan 1enyesuasan.3ana1etimbangan terdid dandana alo(asi umum 73AA=, dana alo(asi (husus 73A8=, dan dana bagi hasil 73*$=. 3ana otonomi (husus diberi(an Pa1ua (e1ada 1emerintah daetahyang (husus menda1at otonomi (husus berdasar(an 1eraturan 1erundang6undangan. !ebagai contoh, Pro1insi menda1at(an otonomi berdasar(an Andang6Andang No. &l Tahun &''1.. 3ana 1enyesuaian meru1a(an dana yang diberi(an (e1ada 1emedntah daerah sebagai (ebi2a(an bantuan Pemerintah Pusat (e1ada 1emedntah daerah. 30 Pem+iayaan Ne)a&a Pembiayaan meru1a(an 1enerimaan yang 1erlu dibayar (embali dan atau 1engeluaran yanga(an diterima (embari danf atau 1enerimaan danf atau 1engeluaran ter(ait dengan (e(ayaan negara yang di1isah(an yang diguna(an untu( menutu1 defisit atau mengguna(an sur1lus. Pembiayaan negara tersebut terdiri dari 1embiayaan dalamnegeri dan luar negeri. Pembiayaan dalam negeri meli1uti 1embrayaan 1erban(an APDB !tru(tur AP*3 berdasar(an 2enis 1enda1 atan, beran2a, dan 1embiayaan daerah da1at di(lasifi(asi(an sebasai beri(ut> 10 Pen(a-a'an Dae&a, Penda1atan daenh terdiri dari 1enda1atan asli.daerah 7PA3=, dana 1erimbangan, dan lain6lain 1enda1atan yang sah. /a0 PAD PA3 metu1a(an 1enda1atan dari 1a2a( daerah, retribusi daerah, hasil 1engelolaan (e(ayaan daenh, dan lain6lain 1enda1atan asli daerah yang sah. Pa2a( dan retribusi daerah meru1a(an 1enda1atan daerahyang telah

PUSAT PEN!EMBAN!AN BA"AN A#AR$UMB

Syamsul Alam, SE., Ak.M.Si

AKUNTANSI SEKTOR PUBLI%

10

diatur dalam1eraturan 1erundang6undangan mengenai 1a2a( danretribusi daerah. $asil 1engelolaan (e(ayaan daerah meru1a(an 1enda1atan daerah dan bagian laba dart 1enyertaan 1emerintah daenh. Penyertaan 1emerintah daerah tersebut terdiri dari 1enyettaan 1ada badan usaha mili( daerah 7*A,3=, badan usaha mili( negara 7*A,N=, dan badan usaha mili( s%asta atau (elom1o( usaha masyara(at -ain6lain PA3 yang sah beru1a hasil 1en2ualan (e(ayaan daenh se1erti aset teta1 daerah, 2asa gFto,1enda1atan bunga, 1enedmaan atas tuntutan ganti (erugian daerah, 1enerimaan (omisi, selisih (euntungan (urs, 1enda1atan denda, 1enda1atan hasil e(se(usi 2aminan, 1enda1atan dari 1engembalian, fasilitas sosial dan umurn, 1enda1atan dari iasa 1endidi(an dan 1elatihan, serta 1enda1atan dari angsuran4cicilan 1en2ualan. /+0 Dana Pe&im+an)an 3ana 1erimbangan meru1a(an 1enda1atan daerahdari transfer dana dan 1emerintah 1usat beru1a belan2a untu( daerah. 3ana 1erimbangan terdiri dari dana bagi hasil, dana alo(asi umum, dana alo(asi (husus, dana otonomi (husus, dan dana Penyesuaian. /40 Lain$lain Pen(am-a'an 5an) Sa, -ain6lain 1enda1atan yang sah meru1a(an 1enda1atan dari hibah, dana darurat, dana bagi hasil 1enda1atan dari 1ro1insi, dana 1enyesuaian dan dana otonomi (husus, dan bantuan (euangan dari 1emerintah lain. 20 Belan.a Dae&a, *elan2a daerah di(lasifi(asi(an dalam dua (elom1o( besar, yaitu > 71= belan2a tida( langsung dan &= belan2a langsung. a0 Belan.a Ti(ak Lan)sun) *elan2a tida( langsung meru1a(an belania yang dianggar(an tida( ter(ait secara langsung dengan 1ela(sanaan 1rogram dan (egiatan. *elan2a ta( langsung terdiri daribelan2a1ega%ai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, belan2a bagi hasil, bantuan (euangan, dan belan2a ta( terduga.

PUSAT PEN!EMBAN!AN BA"AN A#AR$UMB

Syamsul Alam, SE., Ak.M.Si

AKUNTANSI SEKTOR PUBLI%

1<

*elan2a 1ega%ai dalam hal ini meru1a(an belan2auntu( ga2i danrun2angan serta 1enghasilan lain yang diberi(an (e1ada 1e2abat dan 1ega%ai negeri si1il daerah, termasu( di dalamnya 1im1inan dan anggota 3PR3. +0 Belan.a Lan)sun) *elan2a langsung meru1a(an belan2a yang diang gar(an ter(ait secara langsung dengan 1ela(sanaan 1rogram dan (egiatan. *eran2a langsung terdiri dari belan2a 1ega%ai, belan2a banng4iasa, dan belan2a modal. 8lasifi(asi belania sesuai fungsi sama dengan (lasifi(asi belan2a sesua2 fungsi dalam AP*N di atas. $al ini untu( memudah(an (eselatasan dan (eter1aduan 1engelolaan (euangan negara. 30 Pem+iayaan Pembiayaan meru1a(an 1enerimaan yang 1erlu dibayar (embali dan atau 1engeluaran yang a(an diterima (embali danf ataa 1enerimaan dan4atau 1engeluaran ter(ait dengan (e(ayaan daerah yang di1isah(an yang diguna(an untu( menutu1 defisit atau mengguna(an sur1lus. Pembiayaan negara tersebut terdiri dad 1embiayaan dalamnegeri dan luar negeri. Pembiayaan daram negeri meli1uti 1embiayaan 1erban(an dan 1embiayaan non 1erban(an. Pembiayaan dalam negeri di1eroleh dari 1en2ualan (e(ayaan daerah yang di1isah(an, 1enggunaan dana cadangan.

PUSAT PEN!EMBAN!AN BA"AN A#AR$UMB

Syamsul Alam, SE., Ak.M.Si

AKUNTANSI SEKTOR PUBLI%

1/

Você também pode gostar