Você está na página 1de 39

1

Proteksi Pelanggan
(Thermal & Proteksi Arus Lebih)
Denpasar, 8 Januari 2014
2
Nama : Gesmulyadi Q
NIP : 8208451 Z
Kuliah : S1 Teknik Elektro Universitas Brawijaya
Agustus 2000 Maret 2005
Alamat : Jl Badak Agung XI No 16
Tugas : PLN Distribusi Bali
Bidang Distribusi
Pengendalian Sistem Meter
Email : ges@pln.co.id
Diagram Penyaluran Tenaga Listrik
Gardu Hubung
> 200 kVA
JTM 20 kV ( + / - 5 % )
PUSAT
PEMBANGKIT
LISTRIK
< 200 kVA
TRANSMISI
500 kV / 150 kV
JTR 220/380 V ( + 5% / - 10 % )
Trafo 20 kV / 400 V
Gardu Induk
G
5
OLR
Over Load Relay
Fungsi :
Membatasi beban pemakaian pelanggan sesuai :
1. Daya Kontrak Langganan (dalam SPJBTL)
2. Jika terjadi defisit daya saat beban puncak
(permintaan PLN)
- WBP 18.00 22.00
- LWBP 22.00 18.00
Dipasang pada pelanggan daya Kontrak TM
Apapun Relaynya Setingnya TDL 2003
Ketentuan Trip :
MCB/MCCB/NT Fuse/NH Fuse/LBS daya < 197 kVA
Relay daya > 197 kVA
10
MENGACU PADA RUMUS COLD START
DARI KARAKTERISTIK THERMIS RELE BEBAN LEBIH
.t = x
[ I ]
2
-
Dimana :
ln
[ I ]
2
[ k x Is]
2
.t = Waktu dalam menit
= konstanta thermis (menit)
ln = logaritma bilangan natural
I = Arus beban
.k = Konstanta 1,05
Is = Arus nominal kontrak
KARAKTERISTIK OLR
Karakteristik Kurva thermal : Waktu trip tidak langsung reset
11
NILAI DAN Is DIPILIH SEHINGGA MENDAPATKAN
KARAKTERISTIK TRIPPING Berdasarkan TDL 2003 sbb:
PADA ARUS
WAKTU JATUH
1,05 x In
TIDAK TRIP SEBELUM 60 MENIT
TRIP SEBELUM 20 MENIT
TRIP SEBELUM 10 MENIT
DIKOORDINASIKAN DENGAN PENGAMAN
HUBUNG SINGKAT(OCR)
1,20 x In
1,50 x In
4,00 x In
In = ARUS SESUAI DAYA KONTRAK PELANGGAN
12
PLN membeli kelonggaran pada pelanggan untuk memakai
5% (1.05 In) > 1 jam lebih sedikit
20 % (1.20 In) < 20 menit
50% (1.50 In) < 10 menit
Pada kondisi 400% (4 In) bukan Arus beban tapi Arus gangguan yang
berpotensi untuk merusak peralatan, maka element yang bekerja
Elemen Proteksi Arus Lebih (OCR)
Dari tabel di atas dapat dijabarkan
Saat ini hampir semua Relay Overload juga tersedia elemen OC
& GF sehingga tidak perlu memasang 2 unit relay
13
Kurva Operasi Relay Over Load & Over Current
I (x In = daya kontrak)
t (menit)
1.05 In 1.2 In 1.5In 1.8 In 4.00 In
61.9
18.2
9.3
Time inverse F50/51
OVER CURRENT
Thermal Over
load F49
60.0
20.0
10.0
0.9
Instant =
0.15 detik
14
Dari kurva di atas
Element Thermal Over Load bekerja mulai kisaran Arus 1.05 In, maka
1.05 x In Trip pada 61.9 menit
1.20 x In Trip pada 18.2 menit
1.50 x In Trip pada 9.3 menit
4.0 x In Trip pada 0.9 menit
Pada Arus sebesar 4 x In dengan waktu trip 54 detik, akan sangat berpotensi
merusak peralatan (terbakar) sehingga diperlukan Pengaman ke-2 yaitu Over
Current Relay (OCR) yang direkomendasikan mulai menjaga dari 1.8 In
1
2
15
1.05 - 1.8 In (Arus Beban lebih) Relay Over Load (F49)
1.8 In - dst.. (Arus Gangguan) OCR(F50/51)
Sehingga pada besar arus 4 In, waktu trip tidak lagi di 54 detik namun
dapat di atur secepat mungkin mendekati instant (0.15 det) sesuai
dengan setting yang dimasukan.
16
Aktivasi Fitur OLR
Agar fungsi Thermal pada OLR bisa berfungsi
optimal, maka fitur berikut harus diaktifkan :
- Cold Start seting lama trip mengikuti TDL 2003
- Hot Start seting kecepatan cooling down
secara
- CB Blocking/Latching seting lama block trip
17
Hot Start Thermal Overload
Bila Pelanggan tetap menarik kuantitas arus yang sama setelah
Trip-1, maka Trip-2 akan berlangsung lebih cepat karena Thermal
Element masih menyimpan Persentase Thermal
Trip-1
Trip-2
Trip-3
Dari Tabel di atas, trip-2 lebih cepat dari trip-1 dst..
Fungsi ini berfungsi untuk memberikan kesempatan pada peralatan
seperti Trafo, kabel, Connector untuk Cooling Down
18
CB Blocking/Latching
Setelah trip-1, Overload Relay akan memblokir
CB(latching) sehingga Pelanggan tidak bisa
memasukan CB sampai dengan waktu yang dapat
diprogram.
Hal ini bertujuan untuk memberikan kesempatan
kepada peralatan : trafo, kabel & connector untuk
Cooling down
Perangkat Pembatas dan Proteksi Beban
+
--
RELAI PROTEKSI
PMT
CT
PT
TRIPPING COIL
BATERE
S = 3 x V
L
x I
n
Variabel
Tegangan
TM
(Teg Menengah)
TR
(Teg Rendah)
V
L
20 kV 380 V
V
f
11.55 kV 220 V
S : Daya Kontrak (VA)
V
L
: Teg line (teg fasa-fasa) (V)
V
f
: Teg fasa (teg fasa-netral) (V)
I
n
: Arus sesuai daya Kontrak (A)
S = 3 x V
f
x I
n
atau
Contoh :
Menghitung Beban Nominal Plg
Daya kontrak 1.110.000 VA
S = 3 x V
L
x I
n
1.110.000 = 3 x 20.000 x I
n
I
n
= 1.110.000 / (3 x 20.000)
= 32 A
Waktu Kerja Pembatas Daya
Daya kontrak 1.110.000 VA
In 32 A
1.05 In = 7.35 A trip dlm waktu > 60 menit
1.20 In = 8.40 A trip dlm waktu < 20 menit
1.50 In = 10.5 A trip dlm waktu < 10 menit
4.00 In = 28.0 A gangguan
Fungsi Thermal
Fungsi Proteksi
23
Contoh Setting Pembatasan Beban
A 32
kV 20 . 3
kVA 1110

Sistem Tegangan . 3
Kontrak Daya

=
= = =
A 3.20
A 5 x
50
32

=
=
Daya Kontrak Pelanggan = 1110 kVA
Tegangan Sistem = 20 kV
Arus Daya Kontrak per phasa
Arus Daya tersambung sekunder
Ratio CT yang dipilih = 50/5 A
Arus CT primer = 50 A
Arus CT sekunder = 5 A
Contoh Setting OLR
(entry dgn parameter primer CT)
Parameter Setelan
I1 50 A
I2 5 A
In 32 A
Freq. 50 Hz
13 menit
System Setting untuk Pelanggan TM 1110 kVA
Arus nominal primer CT yang digunakan
Arus nominal Sekunder CT yang digunakan
Arus Kontrak Pelanggan
Frekwensi Sistem
Konstanta Thermis untuk kurva Thermal shg
Persentase Arus Trip/Arus Kontak mencapai
kriteria TDL (trip di 1.05 % In)
Nb : kolom diblok Hijau adl seting dasar yg dimasukkan ke relay
Contoh Setting OLR
(entry dgn parameter sekunder CT)
Parameter Setelan
In 3.2 A
Freq. 50 Hz
13 menit
System Setting untuk Pelanggan TM 1110 kVA
Arus Kontrak Pelanggan
Frekwensi Sistem
Konstanta Thermis untuk kurva Thermal shg
Persentase Arus Trip/Arus Kontak mencapai
kriteria TDL (trip di 1.05 % In)
Nb : kolom diblok Hijau adl seting dasar yg dimasukkan ke relay
Pemilihan Rasio CT TM
26
Contoh :
Daya 1.110 kVAIn = 32 A
1.05 In 33.6 A
Pilih CT shg
(1.05 In / Ip CT)* 100%
Mendekati 120% tetapi tdk
melebihi 120 %
Pilihan jatuh pada CT 30/5
In 32 A
Rasio CT TM
Evaluasi % beban
1.05 In % beban
10 / 5 33,6 336%
15 / 5 33,6 224%
20 / 5 33,6 168%
25 / 5 33,6 134%
30 / 5 33,6 112%
40 / 5 33,6 84%
50 / 5 33,6 67%
75 / 5 33,6 45%
100 / 5 33,6 34%
150 / 5 33,6 22%
200 / 5 33,6 17%
400 / 5 33,6 8%
27
Pembatasan Pemakaian
Daya Kontrak Pelanggan
Dikarenakan keterbatasan supply listrik di beberapa
daerah
PLN memberikan pembatasan pemakaian listrik
pelanggan hingga sekian persen dari daya kontrak
Contoh :
Pelanggan dengan Daya Kotrak 1110 kVA
Hanya dapat memakai 20 % dari daya kontrak pada
waktu beban puncak 18.00 22.00
Double Current Reference (Double setting)
28
A 32
kV 20 . 3
kVA 1110

Sistem Tegangan . 3
Kontrak Daya

=
= = =
Daya Kontrak Pelanggan = 1110 kVA
Tegangan Sistem = 20 kV
Arus Daya Kontrak per phasa
Referensi Arus :
Pembatasan Pemakaian Daya Kontrak
Pemakaian daya listrik yang diizinkan pada WBP = 20 % daya Kontrak
= 20 % . 32 A
= 6.4 A
In1 = 32 A pada Luar Beban Puncak
In2 = 6.4 A
29
Pembatasan Pemakaian Daya Kontrak
Relay
Referensi Arus
In1=100%In
In2=20%In
In= Arus daya kontrak
Pembatasan
Beban
Timer
Pembatasan Pemakaian Daya Kontrak
Parameter Setelan
I1 50 A
I2 5 A
In1 32 A
In2 6.4 A
Freq. 50 Hz
TW 13 menit
Parameter Setelan
In1 3.20 A
In2 1.28 A
Freq. 50 Hz
TW 13 menit
TUGAS 1
Pelanggan Mengajukan Pasang Baru ke PLN Distribusi Bali
dengan Daya Kontrak 2.180.000 VA. Tugas anda sebagai
Engineer PLN menentukan :
1. Rasio CT yang harus dipasang
2. Seting OLR (entry dengan parameter sekunder CT)
Untuk memastikan bahwa seting OLR anda benar, maka lakukan
perhitungan lama trip relay apakah sudah sesuai dengan aturan
lama trip aturan TDL 2003 (di beban 1.05 In; 1.2In; 1.5In) ?
32
GFR akan dibahas pada mata kuliah proteksi yang lain
(pada mata kuliah ini hanya membahas pembatasan daya
kontrak sesuai TDL 2003)
33
Proteksi Overcurrent
Selain Overload, perlu difungsikan element Overcurrent
untuk memproteksi pelanggan dari arus-arus gangguan.
Overcurrent mulai menjaga dari 1.8 x In (arus kontrak)
Karena di atas 1.8 In tidak lagi dianggap sebagai Arus
beban lebih namun sebagai Arus Gangguan
Rumus Overcurrent mengacu standard IEC & IEEE
t(I) =
(
(
(
(
(

|
|
.
|

\
|
B tms x
I
I
A
C
s
gangg
1
dengan :

t(I) = lama waktu trip pada saat terjadi arus gangguan
Is = Arus Seting (pick up awal)
Tms = Time multiple Seting (konstanta pengali kurva)
Ig = Arus gangguan

THREE-PHASE OVERCURRENT, SENSITIVE EARTH FAULT AND
AUTORECLOSE RELAY

Nama Kurva A B C
IEC A Standard Inverse 0.14 0 0.02
IEC B Very Inverse 13.5 0 1
IEC C Extr. Inverse 80 0 2
IEEE Moderate Inverse 0.0104 0.0226 0.02
IEEE Short Inverse 0.00342 0.00262 0.02
IEEE Very Inverse 3.88 0.0963 2
IEEE Inverse 5.95 0.18 2
IEEEExtremely Inverse 5.67 0.0352 2

Karakteristik Kurva proteksi : Waktu trip langsung reset
Parameter
Seting Besar
Is atau I> 57.6
Tms 0.05
Kurva IEC A Standard Inverse
Ip 100
Is 5
A 32
kV 20 . 3
kVA 1110

Sistem Teg. . 3
Kontrak Daya
= = =
Arus Daya Kontrak
PROTEKSI OVERCURRENT
Is = 1.8 x In =57.6 A ; tms = 0.05
Kurva Arus-waktu = IEC A Standard Inverse
CT = 100/5
Waktu trip overcurrent yang didapat sbb:
Seting Proteksi Overcurrent
Lakukan cek
mengguanakan rumus
OverCurrent IEC dan
IEEE apakah di arus
gangguan 4 In
waktu tripnya < waktu
trip di 1.5 In (thermal)
Kondisi sebenarnya di lapangan
Parameter Seting OLR Besar
I1 ?
I2 ?
In1 ?
In2 ?
Konstanta thermis () ?
Cold start Aktif/tdk
Hot start thermal Aktif/tdk
Frekuensi ?
Parameter Seting Proteksi Besar
Is atau I> ?
Kurva ?
tms ?
I>> ?
t ?
Io> ?
Kurva ?
Tms ?
Aturan TDL 2003
kurva tdk boleh
berimpit dg kurva
proteksi
Aturan OC IEC&IEEE
kurva tdk boleh
berimpit dg kurva
thermal
Seting harus tahan :
* In rush Current trafo
TUGAS 2
Pelanggan Mengajukan Pasang Baru ke PLN Distribusi Bali
dengan Daya Kontrak 2.180.000 VA. Tugas anda sebagai
Engineer PLN menentukan :
1. Seting Proteksi yang harud dimasukkan ke relay
menggunakan CT 200/5
Untuk memastikan bahwa seting OLR anda benar, maka lakukan
perhitungan lama trip relay apakah sudah sesuai dengan aturan
lama trip aturan Overcurrent IEC dan IEEE?
TUGAS 2
1. Apa dampak yang bisa anda analisa jika kurva thermal
diseting menggunakan kurva proteksi
2. Apa dampak jika kurva proteksi beririsan dengan kurva
proteksi pada range daerah thermal bekerja

Você também pode gostar