Você está na página 1de 10

Perawatan Saluran Akar Gigi

Posted by Adi Pratama on 22.08 in Konservasi Gigi

Perawatan Saluran Akar Gigi adalah pengambilan seluruh jaringan pulpa dari rongga pulpa suatu gigi

Indikasi Pengertian Perawatan Saluran Akar Gigi:

* Pulpitis irreversibel * Terbukanya pulpa karena karies, atrisi, erosi, abrasi, dan trauma.

Pengambilan seluruh jaringan pulpa untuk keperluan pembuatan restorasi di dalam saluran akar (post-type crown.

Tahapan Perawatan Saluran Akar Gigi (PSA):

* Preparasi intrakoronal * Pulp debridement * Pengukuran panjang kerja * Preparasi saluran akar * Sterilisasi saluran akar * Tes bakteri * Obturasi saluran akar

Kontraindikasi Perawatan Saluran Akar Gigi (PSA):

* Kerusakan luas jaringan periapikal yang melibatkan lebih dari sepertiga panjang akar * Foramen apikal terbuka lebar * Perforasi permukaan akar * Resorbsi yang luas * Gigi dengan saluran akar tidak dapat dipreparasi

Indikasi Perawatan Saluran Akar Gigi (PSA):

* Gigi vital normal * Gigi vital terinfeksi * Gigi non vital (nekrosis)

Preparasi kamar pulpa

-bagian palatinal gigi dibuka dengan round-bur arah tegak lurus sejajar aksis gigi sampai perforasi ke kamar pulpa -Prinsip :

a. Outline form b. Convinience form c. Removal of remaining carry out dentin and defective restoration d. Toilet of the cavity -Dinding kavitas diratakan dengan tapered fissure bur, sampai bentuk divergen ke arah incisal

1. Menentukan titik pengeburan.

2. Pada gigi Premolar terletak pada mahkota palatinal.

3. Mengebor dengan round bur.

4. Setelah email tertembus, posisi bur di rubah - pangkal bur didekatkan ke incisal - supaya tidak mengurangi dinding labial - gigi tidak mudah patah

5. Buang atap dan tanduk pulpa

6. . Buat convenient form dengan fissure bur - gerakan fissure dari dalam ke luar -agar tidak mengurangi dinding labial

7 . Lakukan test convenient form dengan menggunakan sonde lurus

8. Kira-kira penampang palatinal seperti ini

9. Gigi siap dilakukan preparasi biomekanis.

10 Panjang kerja pada apex muda kira-kira 0,5 mm dari ujung akar.

11. Panjang kerja pada apex tua kira-kira 0,75 mm

Pulp Debridement

-Pengambilan jaringan pulpa dengan ekskavator sampai orifice. Gunakan probe endodontic untuk mencari orifice. -Eksplorasi saluran akar untuk mencari jalan masuk ke saluran akar melalui orifice dengan smooth broach atau jarum miller. -Ekstirpasi jaringan pulpa saluran akar dengan cara jarum ekstirpasi / barbed broach dimasukkan sedalam 2/3 panjang saluran akar Kemudian putar 180 searah jarum jam lalu ditarik keluar .

PENGUKURAN PANJANG KERJA

Metode pengukuran yang digunakan ialah metode radiograf secara langsung Caranya: 1.Mengukur panjang gigi estimasi pada radiograf diagnostik (radiograf preoperatif) pasien, yaitu dari foramen apikal sampai ke titik referensi. 2.Panjangnya kemudian dikurangi 1mm, sebagai faktor pengaman, karena kemungkinan terjadi distorsi pada waktu pengambilan radiograf 3.Ukur instrumen (file atau reamer) yang akan dipakai untuk mengukur panjang kerja kemudian diberi stopper. 4.Masukkan instrumen tadi ke dalam saluran akar hingga stopper terletak pada titik referensinya. 5.Buat radiograf lagi 6.Ukur selisih instrumen dengan foramen apikalis pada radiograf. Selisih ini kemudian ditambahkan panjang instrumen yang masuk saluran akar. Angka ini merupakan panjang gigi 7.Dari perhitungan di atas didapatkan: Panjang kerja = panjang gigi 1 mm Panjang kerja ini yang akan digunakan untuk preparasi saluran akar.

Preparasi Saluran Akar secara STEP-BACK

a.Preparasi tahap pertama (1/3 apikal) Tentukan initial file yang merupakan file terbesar yang dapat masuk saluran akar sesuai dengan PK sebelum saluran akar di preparasi. Pasang rubber stop pada file mulai nomor kecil pada gigi sampai batas rubber stop. Bila terasa longgar masukkan file nomor berikutnya begitu seterusnya hingga file tidak dapat masuk sesuai PK nya. File yang masuk tepat sesuai dengan PK, diputar lalu tarik secara reaming (bolak-balik) - putaran 2-3 kali hingga terasa longgar. Irigasi, kemudian masukkan file nomer yang lebih besar lalu irigasi lagi dengan NaOCl 2,5%. Lakukan hingga 3 no diatasnya dengan PK sama dengan rekapitulasi file dengan ukuran yang lebih kecil File terakhir adalah MAF yang besarnya minimal 3 nomor di atas initial file.

b.Preparasi tahap dua / Badan saluran akar Masukkan file satu nomer di atas MAF dengan mengurangi PK sebanyak 1 mm kemudian rekap dengan MAF dan PK semula lalu irigasi. Masukkan file dengan nomer lebih besar dan PK dikurangi 1 mm.Rekap dengan MAF dan PK semula lalu irigasi Lakukan preparasi sampai 3 sd 4 nomer di atas MAF dengan mengurangi 1 mm setiap kenaikan nomer file lakukan rekapitulasi dengan MAF dengan PK awal setiap pergantian nomer file yang lebih besar dan diirigasi. Irigasi dilakukan setiap pergantian instrumen dengan bahan irigasi : NaOCl 5% dan H2O2 3%. Cara peggunaan bahan irigasi bergantian diawali dan diakhiri dengan NaOCl 5%.

c.Finishing Bagian tengah saluran akar dipreparasi dengan hedstroem file Bagian koronal dipreparasi dG gates glidden drill utk membentuk coronal flaring (corong) dapat diganti dengan hedstroem file Preparasi saluran diakhiri dengan K file untuk menghaluskan dinding saluran akar. Saluran akar dikeringkan dengan paperpoint

Obturasi Obturasi siap dilakukan setelah saluran akar dibersihkan dan dipreparasi sesuai dengan ukuran dan kelembaban yang optimum. Menurut Grossman, material saluran akar dibagi menjadi material plastis, solid, semen, dan pasta. Grossman juga menyatakan bahwa terdapat 10 syarat material saluran akar yang ideal, yang berlaku untuk material metal, plastis dan semen, yaitu: 1. harus mudah dimasukkan ke saluran akar 2. harus dapat mengisi dinding lateral saluran akar 3. mengalami pengerutan setelah dimasukkan kedalam saluran akar 4. Harus tahan terhadap kelembaban 5. Bersifat bakteriostatik, atau dapat menghambat pertumbuhan bakteri. 6. Bersifat radiopak 7. tidak member perwarnaan terhadap struktur gigi 8. tidak mengiritasi jaringan periradikular 9. bersifat steril

10. Mudah dikeluarkan dari saluran akar jika dibutuhkan

Tehnik Pengisian Saluran Akar

Gigi Sulung Teknik single cone Teknik pengisian saluran akar untuk teknik preparasi secara konvensional Tahapan : - Pencampuran pasta saluran akar petunjuk pabrik - Pasta diulaskan pada jarum lentulo dan guttap point untuk kemudian dimasukan kedalam saluran akar yang telah dipreparasi jarum lentulo sesuai panjang kerja dan diputar berlawanan jarum jam. - Guttap point ( trial foto disterilkan dengan alcohol 70% dan dikeringkan - Kering ( diulas dengan pasta ) masuk ke dalam saluran akar. - Guttap point di potong 1-2mm dibawah orifice dengan ekskavator yang ujungnya telah di panasi dengan Bunsen burner hingga membara.

Gigi Permanen Teknik Kondensasi Lateral Dengan teknik preparasi saluran akar secara step back Sering digunakan hampir semua keadaan kecuali pada saluran akar yang sangat bengkok / abnormal Tahapan : - Pencampuran pasta - Guttap point trial disterilkan 70% alcohol dan dikeringkan - Guttap point nomor 25 (MAF) diulasi dengan pasta ke saluran akar sesuai dengan tanda yang telah dibuat dan ditekan kearah lateral menggunakan spreader. - Ke dalam saluran akar diberi guttap tambahan, setiap memasukan guttap di tekan ke arah lateral sampai saluran akar penuh dan spreader tidak dapat masuk dalam saluran akar - Guttap point dipotong 1-2mm dibawah orifice dengan eskavator yang telah dipanasi

Teknik Kondensasi Vertical (Gutta perca panas) Untuk pengisian saluran akar dengan teknik step back. Menggunakan pluger yang dipanaskan, dilakukan penekanan pada guttap perca yang telah

dilunakan dengan panas kearah vertical dan dengan demikian menyebabkan guttap perca mengalir dan mengisi seluruh lumen saluran akar Tahapan : - Suatu kerucut guttap perca utama sesuai dengan instrument terakhir yang digunakan dipaskan pada saluran dengan cara step back - Dinding saluran dilapisi dengan lapis tipis semen - Kerucut disemen - Ujung koronal kerucut dipotong dengan instrument panas - Pembawa panas segera didorong ke dalam 1/3 koronal guttap perca. Sebagian terbakar oleh pluger bila diambil dari saluran akar. - Condenser vertical dengan ukuran yang sesuai dimasukan dan tekanan vertical dikenakan pada guttap perca yang telah dipanasi untuk mendorong guttap perca yang menjadi plastis ke arah apikal - Apikalis panas berganti oleh pembawa panas dan condenser diulangi sampai guttap perca plastis menutup saluran aksesori besar dan mengisi luman saluran dalam 3 dimensi foramen apikal. Bagian sisa saluran diisi dengan potongan tambahan guttap perca panas.

Metode seksional (teknik pluger) Dapat digunakan untuk mengisi saluran kearah apikal dan lateral Teknik menggunakan suatu bagian kerucut guttap perca untuk mengisi suatu bagian 1/3 saluran akar / ujung apikal Tahapan : - Dinding saluran akar dilapisi semen - Pluger saluran dimasukan sampai 3-4mm dari apeks dipanaskan dalam sterilitator garam panas (1011) - Kerucut guttap perca dipotong beberapa bagian sesuai dengan ukuran saluran yang telah dipreparasi dengan panjang 3-4mm - Potong apikal ditempelkan pada pluger yang telah dipanasi, dimasukan ke dalam saluran pada kedalaman yang sebelumnya telah diukur dan ditekan kea rah vertical - Pluger dilepas dengan hati-hati untuk mencegah ke luarnya bagian guttap perca yang dimasukan - Dibuat radiograf untuk memeriksa posisi dan kesesuaian bagian yang dikondensasi - Bagian berikutnya dimasukan kedalam eukaliptol, dipanaskan tinggi diatas nyala api dan ditambahkan pada bagian sebelumnya dengan tekanan vertical untuk memampatkan pengisi

Metode kompaksi - Menggunakan panas untuk mengurangi viskositas guttap perca dan menaikan plastisitasnya - Digunakan untuk pengisi saluran yang lurus - Menggunakan metode step back

Metode Inverted cone - Digunakan terbatas pada gigi dengan saluran kecil, berkelok-kelok, yang tidak dapat diisi dengan kerucut guttap perca secara lepas

Metode Role Gutta perca - Untuk mengisi saluran kecil bahan tersebut yang bengkok

Semoga penjelasan singkat tentang Perawatan Saluran Akar Gigi tersebut dapat bermanfaat. Perawatan Saluran Akar Gigi

Você também pode gostar