Você está na página 1de 12

HIDROGRAF BANJIR RANCANGAN

1.1 Landaan Teori Hidrograf adalah diagram yang menggambarkan variasi debit atau permukaan air menurut waktu. Sedangkan hidrograf satuannya adalah suatu limpasan langsung yang di akibatkan oleh suatu volume hujan efektif, yang terbagi dalam ruang dan waktu. Hidrograf satuan klasik tidak bisa dibuat karena tidak ada alat atau keterbatasan alat dan tidak ada AWLR. Oleh karena itu, dibuatlah hidrograf satuan sintesis/ tiruan. Hidrograf satuan sintesis adalah hidrograf satuan yang diturunkan karena tidak mempunyai data AWLR dan data hujan jam jaman ( kareana alat yang digunakan adalah untuk mengukur hujan secara manual atau harian ). Untuk membuat hidrograf banjir pada sungai sungai yang sedikit sekali dilakukan observasi hidrograf banjirnya, maka perlu dicari karakteristik atau parameter daerah

pengaliran tersebut terlebih dahulu. Misalnya, waktu untuk mencapai puncak hidrograf, lebar dasar, luas kemiringan, panjang alur terpancang, koefisien limpasan, dan sebagainya. Dalam hal ini, biasanya digunakan hidrograf hidrograf sintetik, dimana parameter parameternya harus disesuaikan terlebih dahulu dengan karakteristik dengan pengaliran yang ditinjau. Ada dua cara / metode yang diguanakan untuk membuat hidrograf satuan sintetik, antara lain : 1. Hidrograf satuan sintetik SNYDER Ditemukan oleh F.F. SNYDER pada tahun 1938 dari Amerika Serikat. 2. Hidrograf satuan sintetik NAKAYASU Ditemukan oleh NAKAYASU ( dari jepang ) yang telah menyelidiki hidrograf satuan pada beberapa sungai dijepang.

1.1.1 Hidrograf satuan sintetik NAKAYASU Langkah langkah dan rumus yang digunakan dalam pengerjaan dengan metode NAKAYASU adalah sebagai berikut : 1. Mencari nilai waktu konsentrasi ( tg ) Untuk L < 15 km Tg = 0,21L0,7 Untuk L > 15 km Tg Dimana : L : panjang alur sungai ( km ) Tg : waktu konsentrasi ( jam ) 2. Mencari nilai waktu satuan hujan ( tr ) Tr = 0,5 Tg ( jam ) 3. Mencari nilai tenggang waktu dari permulaan hujan sampai puncak ( Tp ) Tp = Tg + 0,8 Tr ( jam ) 4. Mencari waktu yang diperlukan oleh penurunan debit dari debit puncak sampai menjadi 30 % dari debit puncak ( T0,3 ) T0,3 = Tg ( jam ) Dimana : Untuk daerah pengaliran biasa, = 2 Untuk bagian naik hidrograf yang lambat, bagian menurun yang cepat (terjadi pada daerah yang sangat landai ), = 1,5 Untuk bagian naik hidrograf yang sangat cepat, bagian menurun yang lambat ( terjadi pada daerah curam ), = 3 5. Mencari nilai debit puncak banjir ( Qp ) Qp yang dimaksud disini bukanlah debit maksimum pada penggambaran hidrograf Qp = = 0,4 + 0,058 L

C A Ro ( m 3 / dt ) 3,6 ( 0,3 Tp T0,3 )

Dimana : C = koefisien pengaliran limpasan A = luas DAS ( Km2 ) Ro = hujan satuan ( 1 mm )

6. Menetukan bagian lengkung naik ( rising Climb ) hidrograf satuan ( Qa ) Qa = Qp (


1 2,4 ) Tp

7. Menentukan bagian lengkung turun ( decreasing limb ) hidrograf satuan Qd > 0,3 Qp Qd = 0,3 Qp ^ (

( Qd ).

t - Tp ) T0,3

0,3 Qp > Qd > 0,32 Qp Qd = 0,3 Qp ^ ( 0,32 Qp > Qd Qd = 0,3 Qp ^


( t - Tp ) ( 0,5.T0,3 ) 2 T0,3
( t - Tp ) ( 0,5.T0,3 ) 1,5 T0,3

Gambar hidrograf banjir rancangan metode NAKAYASU

Q 0,8 Tr Tg

Debit Puncak ( Qp )

lengkung naik ( Qa )

lengkung turun ( Qp )

Qp

0,3 Qp 0,32 Qp

Tp T0,3 1,5 T0,3 8. Menghitung sebaran hujan jam jaman ( RT ) RT = (

R 24 t ) ( )2/3 t T

Dimana : RT = intensitas hujan rata rata dalam T jam R24 = curah hujan efektif dalam 1 hari t T = waktu konsentrasi hujan = waktu mulai hujan

9. Menghitung nisbah jam jaman ( Rt ) Rt = T RT ( T 1 ) ( RT 1 ) Dimana : Rt = persentase intensitas hujan rata rata dalam t jam RT - 1 = nilai intensitas hujan dalam t jam = nilai RT sebelumnya 10. Menghitung hujan efektif ( Rc ) Rc = Rt x Rn Rn = C R Dimana : C R = koefisien pengaliran = hujan rancangan periode ulang

Tabel 5.1

Koefisien Pengaliran Koefisien Pengaliran (C) 0,75-0,90 0,70-0,80 0,50-0,75 0,45-0,65 0,70-0,80 0,75-0,85 0.45-0,75

Koefisien Pengaliran Kondisi Daerah Pengaliran Daerah pegunungan berlereng terjal Daerah perbukitan Tanah bergelombang dan bersemak-semak Tanah dataran yang digarap Persawahan irigasi Sungai di daerah pegunungan Sungai kecil di daratan Sungai yang besar dengan wilayah pengaliran lebih dari seperduanya terdiri dari daratan

0,50-0,75

11. Dibuat ordinat hidrograf satuan Sehingga diperoleh nilai Q total = base flow + Rc Dibuat grafik yang menghubungkan t sebagai sumbu x dengan Q total sebagai sumbu y dan di peroleh hidrograf satuan sintetik dengan metode NAKAYASU.
( Sumber : Soemarto. 1987. Hidrologi Teknik Usaha Nasional, Surabaya )

1.2

Perhitungan

Diketahui : Base Flow = m3/ dt km

Panjang Sungai ( L ) = C Luas DAS ( A )

= 0,75 (Daerah Pengaliran di daerah perbukitan) = 173 km2 = 71,614 mm

Hujan rancangan periode ulang 100 tahun 1. Waktu konsentrasi ( Tg ) Untuk L > 15 km Tg = 0,4 + 0,0058 L = 0,4 + 0,0058x 17,3 = 1,403 jam
( ) ( )

2. Waktu satuan hujan ( Tr ) Tr = 0,5 Tg = 0,5 ( 1,403 ) = 0,702 jam 3. Waktu satuan hujan dari permukaan hujan sampai puncak banjir ( Tp ) Tp = Tg + 0,8 Tr = 1,403 + 0,8 ( 0,703 ) = 2,001 jam 2 jam 4. waktu yang diperlukan oleh penurunan debit dan debit puncak sampai menjadi 30 % dari debit puncak ( T0,3 ) T0,3 = x Tg = 2,419 x 1,403 = 3,477 jam 5. Debit puncak banjir Qp =

C A Ro 3,6 ( 0,3 Tp T0,3 )

0,75 x 173 x 1 3,6 ( 0,3 x 2 3,477 )

= 8,840 m3/ dt Limpahan sebelum mencapai debit puncak Bagian Lengkung naik (Qa) 0 t < Tp 0 t<2 Qa1 = Qp (

t 2,4 ) Tp

0 = 8,840 ( ) 2,4 2

=0 Qa1 = Qp (

t 2,4 ) Tp 1 = 8,840 ( ) 2,4 2 = 1,675 m3/dt t 2,4 ) Tp 2 = 8,840 ( ) 2,4 2 = 8,840 m3/dt

Qa1 = Qp (

Bagian Lengkung turun (Qd) I Tp < t < Tp+T0,3 2 < t < 5,477 Untuk t=3 Qd1 = = = 6,253 m3/dt Untuk t=4 Qd1 = = = 4,423 m3/dt Untuk t=5 Qd1 = = = 3,128 m3/d

Untuk lengkung turun (Qd)II Tp+ T0.3 < t < Tp+T0.3 +0.5 T0.3 5,477 < t < 7,216
( ) ) ( ) )

Untuk t=6 Qd2

= = = 2,350 m3/dt

) ) ( ) )

Untuk t=7 Qd2

= =

= 1,866 m3/dt Untuk lengkung turun (Qd)IIIt >Tp+T0,3+0,5 . T0,3 t > 7,216 Untuk perhitungan selanjutnya dapat di lihat pada tabel Tabel Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu
t 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 Q 0 1.675 8.840 6.253 4.423 3.128 2.350 1.866 1.268 1.066 0.897 0.754 0.634 0.534 0.449 0.377 0.317 0.267 0.225 0.189 0.159 0.134 0.112 0.094 0.079

Qa Qp Qd1 Qd2

Qd3

Perhitungan Distribusi Hujan Jam-jaman Durasi hujan di indonesia antara 3 7 jam , maka untuk perhitungan digunakan hujan efektif = 3 jam. 1. Sebaran hujan jam-jaman (RT) RT = [

][ ]

2. Nisbah hujan jam-jaman (Rt) Rt = T x RT (T-1) (Rt-1) Rt-1 = RT sebelumnya 3. RC Rn = Rt = C X100 = 0,75 x 71,614 = 53,711 a. Jam ke 1

RT1 = [

][ ]

= 0,693 R24 Rt1 = T x RT (T-1) (Rt-1)

Rt1 = 1 x (0,693R24) (1-1) 0 = 0,693 R24 Re = Rn = 0,693 x 53,711 = 37,222


b. Jam ke 2

RT2 = [

][ ]

= 0,437 R24

Rt2 = T x RT (T-1) (Rt1-1) Rt2 = 2 x (0,437R24) (2-1) 0,693x R24 = 0,181 R24

Re

= Rt2 x Rn = 0,181 x 53,711 = 9,722

c.

Jam ke 3

RT3 = [

][ ]

= 0,333 R24

Rt3 = 3 x (0,333R24) (3-1) 0,437 = 0,125 R24 Re = Rt3 x Rn


= 0,125 x 53,711 = 6,714

Tabel 5.3 Hidrograf Banjir Rancangan Nakayasu Kala Ulang 100 Tahun
No. (T) jam
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 0 1.675 8.840 6.253 4.423 3.128 2.350 1.866 1.268 1.066 0.897 0.754 0.634 0.534 0.449 0.377 0.317 0.267 0.225 0.189 0.159 0.134 0.112 0.094 0.079

Hidrograf

R1

R2

R3

Base Flow m3/dtk


1.73 1.73

Qtotal m3/dtk
1.73 64.069 347.038 331.644 286.484 203.143 149.319 115.032 82.849 66.281 53.996 45.687 38.699 32.822 27.879 23.722 20.226 17.286 14.813 12.733 10.984 9.513 8.275 7.235 6.360 3.137 2.263 1.730

34,739
0 62.339 329.025 232.727 164.613 116.435 87.482 69.448 47.198 39.695 33.384 28.077 23.613 19.859 16.702 14.047 11.814 9.936 8.356 7.028 5.911 4.971 4.181 3.516 2.957

9,073
0.000 16.283 85.942 60.789 42.998 30.413 22.851 18.140 12.328 10.368 8.720 7.334 6.168 5.187 4.363 3.669 3.086 2.595 2.183 1.836 1.544 1.298 1.092 0.918 0.772

6,266

0.000 11.245 59.352 41.981 29.694 21.003 15.781 12.528 8.514 7.160 6.022 5.065 4.260 3.582 3.013 2.534 2.131 1.792 1.507 1.268 1.066 0.897 0.754 0.634 0.533

1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73 1.73

HIROGRAF BANJIR RANCANGAN KALA ULANG 100 TAHUN METODE NAKAYASU


400

350

300

Q total (m3/dt)

250

200

150

100

50

0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

Waktu (jam)

Você também pode gostar