Você está na página 1de 9

Percobaan VI

Retensi Aktivitas Enzim Lipase Amobil



I. Tujuan
Mempelajari cara menentukan retensi aktivitas enzim lipase amobil yang
telah dibuat pada percobaan sebelumnya (percobaan imobilisasi enzim cara
penjeratan).

II. Alat dan Bahan
2.1 Alat
1. Neraca analitik
2. Gelas ukur 10 ml
3. Batang pengaduk
4. Erlenmeyer 100 ml
5. Shaker
6. Buret 50 ml
7. Pipet tetes
8. Corong kaca
9. Stopwatch
10. Statif dan klem

2.2 Bahan
1. Indikator pp
2. Enzim lipase amobil
3. NaOH 0,1 M
4. Aquadest
5. Kertas saring
6. Aluminium foil
7. Minyak kelapa





1

III. Prosedur Kerja
1. Memasukkan 3 tetes minyak kelapa ke dalam erlenmeyer 100 ml, kemudian
menambahkan 3,75 ml air dan mengocoknya hingga homogen.
2. Menambahkan 1,5 gram enzim lipase amobil ke dalam erlenmeyer tersebut
dan mengocok campuran dengan mesin kocok agitasi 250 rpm selama 30
menit pada suhu ruang.
3. Menyaring campuran, kemudian menambahkan 1 tetes indicator pp ke
dalam erlenmeyer tersebut, kemudian menitrasi dengan larutan NaOH 0,1
N sampai larutan berwarna merah muda.
4. Menggunakan kembali enzim lipase amobil yang telah terpisah dan
melakukan secara berulang sebanyak 4 kali.
5. Menentukan retensi aktivitas enzim lipase amobil dengan rumus sebagai
berikut:
Retensi Aktivitas (%) =


x 100%
















2




IV. Hasil Pengamatan
No. Perlakuan Hasil Pengamatan
1. 3 tetes minyak kelapa + 3,75ml
air + 1,5 g enzim lipase amobil
+ pengadukkan 30 menit + 1
tetes ind pp + titrasi dengan
NaOH 0,1 M
Larutan berwarna merah muda
Volume NaOH 0,1 M = 0,1 ml
2. 3 tetes minyak kelapa + 3,75ml
air + 1,5 g enzim lipase amobil
+ pengadukkan 30 menit + 1
tetes ind pp + titrasi dengan
NaOH 0,1 M
Larutan berwarna merah muda
Volume NaOH 0,1 M = 0,05 ml
3. 3 tetes minyak kelapa + 3,75ml
air + 1,5 g enzim lipase amobil
+ pengadukkan 30 menit + 1
tetes ind pp + titrasi dengan
NaOH 0,1 M
Larutan berwarna merah muda
Volume NaOH 0,1 M = 0,05 ml
4. 3 tetes minyak kelapa + 3,75ml
air + 1,5 g enzim lipase amobil
+ pengadukkan 30 menit + 1
tetes ind pp + titrasi dengan
NaOH 0,1 M
Larutan berwarna merah muda
Volume NaOH 0,1 M = 0,05 ml















3

V. Analisa Data
Penentuan Retensi Aktivitas Amilase Amobil Hasil Imobilisasi
Volume NaOH 0,1 N (ml)
I II III IV
0,1 0,05 0,05 0,05

Retensi Aktivitas (%) =


x 100%
a. Retensi Aktivitas 2
Retensi Aktivitas (%) =


x 100%
Retensi Aktivitas (%) =

x 100% =200%
b. Retensi Aktivitas 3
Retensi Aktivitas (%) =


x 100%
Retensi Aktivitas (%) =

x 100% =200%
c. Retensi Aktivitas 4
Retensi Aktivitas (%) =


x 100%
Retensi Aktivitas (%) =

x 100% =200%









4

VI. Pembahasan
Imobilisasi enzim secara penjeratan (metode entrapping), didasarkan pada
penempatan enzim di dalam kisi dari suatu polimer atau di dalam membran yang
bersifat semi permiabel. Bila enzim ditempatkan dalam kisi, maka metode yang
digolongkan adalah jenis kisi, sedang bila ditempatkan dalam membran yang
bersifat semipermiabel, maka metodenya digolongkan ke dalam jenis
mikrokapsul. Enzim pada metode penjeratan tidak terikat melalui ikatan kimia
pada matriks polimer, tetapi terjerat dalam matriks polimer atau membran
polimer.
Enzim terimobilisasi adalah suatu enzim yang dilekatkan pada suatu bahan
inert dan tidak larut dalam bahan tersebut, misal dalam sodium alginat atau
kalsium alginat. Dengan sistem ini, enzim dapat lebih tahan terhadap perubahan
kondisi seperti pH, juga temperatur. Sistem ini juga membantu enzim berada di
tempat tertentu selama berlangsungnya reaksi sehingga memudahkan proses
pemisahan dan memungkinkan untuk dipakai lagi di reaksi lain (Sumo et al.,
1993).
Teknik imobilisasi yang paling baik adalah yang memenuhi kriteria utama
tidak terjadi perubahan konformasi enzim dan tidak mengganggu gugus fungsi
di pusat aktif enzim sehingga enzim tetap dapat berfungsi. Metode penjebakan
enzim lebih banyak digunakan karena enzim ada dalam keadaan bebas dan tidak
terikat pada bahan pendukung sehinga secara relatif fungsi katalitik dan struktur
alami molekul enzim tidak mengalami gangguan goncangan (Wirahadikusumah,
1988).
Percobaan ini betujuan untuk mempelajari cara menentukan retensi aktivitas
enzim lipase amobil yang telah dibuat pada percobaan sebelumnya (percobaan
imobilisasi enzim cara penjeratan). Penentuan retensi aktivitas enzim lipase
dilakukan dengan metode titrimetri dengan menggunakan larutan baku NaOH
0,1 N. Metode titrimetric yang digunakan pada percobaan ini adalah metode
titrasi asam-basa dalam hal ini adalah alkalimetri sebab larutan standar yang
digunakan merupakan NaOH yang bersifat basa. Pada prinsipnya titrasi asam
basa melibatkan reaksi netralisasi. Reaksi netralisasi terjadi antara ion hidrogen
5

sebagai asam dengan ion hidroksida sebagai basa dan membentuk air yang
bersifat netral. Konsentrasi titran dapat diketahui dengan melihat perubahan
warna indikator saat ditambahkan titer tetes demi tetes sampai mencapai
keadaan ekuivalen (artinya secara stoikiometri titrant dan titer tepat habis
bereaksi). Keadaan ini disebut sebagai titik ekuivalen, yaitu titik dimana
konsentrasi asam sama dengan konsentrasi basa atau titik dimana jumlah basa
yang ditambahkan sama dengan jumlah asam yang dinetralkan (H
+
= OH
-
).
Sedangkan keadaan dimana titrasi dihentikan dengan cara melihat perubahan
warna indikator disebut sebagai titik akhir titrasi. Kadar larutan asam ditentukan
dengan menggunakan larutan basa dan sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut
dapat diketahui jika volume larutan standar basa yang digunakan untuk menitrasi
semakin besar maka semakin besar pula konsentrasi asam yang terdapat pada
larutan uji dan sebaliknya. Jadi, pada percobaan ini makin banyak laarutan
NaOH yang digunakan makin banyak pula asam lemak yang terdapat pada
larutan uji dan semakin baik pula kerja enzim lipase dalam mengkatalisis proses
hidrolisis minyak.
Selain sebagai larutan standar fungsi larutan NaOH ini adalah untuk
menghidrolisis senyawa lipid. Sebab lipid akan terhidrolisis pada suasana basa
membentuk asam lemak dan alkohol. Sehingga akan memudahkan proses
penentuan asam lemak bebas. Asam lemak bebas diperoleh dari proses hidrolisa,
yaitu penguraian lemak atau trigliserida oleh molekul air yang menghasilkan
asam-asam lemak bebas dan gliserol. Dengan adanya air, lemak dapat
terhidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak. Reaksi ini dipercepat oleh basa,
asam, dan enzim-enzim. Dengan adanya lipase, lemak akan diuraikan sehingga
kadar asam lemak bebas lebih dari 10% (Winarno, 1997).
Pada penentuan aktivitas lipase ini pertama-tama memasukkan 3 tetes
minyak kelapa ke dalam erlenmeyer 100 ml, kemudian menambahkan 3,75 ml
air dan mengocoknya hingga homogen. Fungsi penambahan air ini adalah untuk
menghidrolisis minyak sehingga terbentuk asam lemak dan gliserol. Sedangkan
pengocokkan bertujuan untuk menghomogenkan campuran agar dapat bereaksi
dengan baik.
6

Selanjutnya menambahkan 1,5 gram enzim lipase amobil ke dalam
erlenmeyer tersebut yang berfungsi sebagai katalis dalam reaksi hidrolisis lipid.
Kemudian mengocok kedua campuran tersebut dengan mesin kocok agitasi 250
rpm selama 30 menit pada suhu ruang sebab menurut Aizono et al (1971), lipase
dari dedak padi memiliki pH optimum 7,5 - 8,0 dan suhu optimum 37
o
C.
Pengocokkan ini bertujuan untuk mempercepat reaksi dengan meningkatkan
energi kinetik reaksi, sebagai akibat semakin tinggi tingkat terjadinya tumbukan
yang terjadi pada campuran minyak dan air. Lalu menyaring campuran untuk
mendapatkan filtrat enzim lipase, lalu mengukur volumenya dan menentukan
aktivitasnya. Penyaringan ini bertujuan untuk memisahkan antara filtrat hasil
hidrolisis minyak dengan enzim lipase amobil.
Lalu, menambahkan 1 tetes indikator pp ke dalam filtrat hasil hidrolisis
tersebut, kemudian menitrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai larutan
berwarna merah muda. Warna merah muda ini timbul karena ion OH
-
dari
NaOH tepat bereaksi dengan ion H
+
dari asam lemak bebas hasil hidrolisis
minyak. Kemudian mengulangi perlakuan dengan menggunakan enzim lipase
amobil yang sama sebanyak 4 kali. Dari perlakuan ini diperoleh volume NaOH
yang digunakan untuk menitrasi larutan filtrate awal hingga pengulangan
keempat berturut adalah 0,1 ml; 0,05 ml; 0,05 ml; dan 0,05 ml. Dari hasil ini
dapat ditentukan retensi aktivitas enzim lipase amobil pengulangan kedua hingga
keempat adalah sebesar 200%. Dari hasil titrimetri ini tampak aktivitas enzim
amobil tertinggi terjadi pada pengujian awal sedangkan untuk pengujian kedua
hingga keempat memperoleh hasil yang sama, hasil yang diperoleh ini tidak
sesuai dengan literatur dimana menurut Mappiratu (2014), penggunaan berulang
tersebut akan berakibat terhadap penurunan aktivitas. Perbedaan ini dapat
disebabkan kekurang telitian data uji sebab sampel yang digunakan sangat
sedikit sehingga juga berpengaruh terhadap hasil uji.




7



VII. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari percobaan ini antara lain:
1. Imobilisasi enzim secara penjeratan tipe kisi-kisi termasuk salah satu teknik
imobilisasi enzim kelompok penjeratan, dimana enzim pada metode
penjeratan tidak terikat melalui ikatan kimia pada matriks polimer, tetapi
terjerat dalam matriks polimer pengamobilnya.
2. Dari percobaan ini diperoleh volume NaOH yang digunakan untuk menitrasi
larutan filtrat awal hingga pengulangan keempat berturut adalah 0,1 ml; 0,05
ml; 0,05 ml; dan 0,05 ml.
3. Dari percobaan ini dapat ditentukan retensi aktivitas enzim lipase amobil
pengulangan kedua hingga keempat adalah sebesar 200%.

















8


Daftar Pustaka

Aizono, Y., M. Funatsu, K. Hayashi, M. Inamasu, and M.Yamaguchi. 1971.
Biochemical studies of rice branlipase. Part II. Chemical properties.
Agricultural Biological Chemistry. 35(12):1973-1979.

Mappiratu. 2014. Penuntun Praktikum Imobilisasi Enzim dan Sel. Jurusan Kimia
FMIPA. Universitas Tadulako, Palu.

Sumo, Sumantri, Subono. 1993. Prinsip Bioteknologi. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

Takano, K. 1993. Mechanism of lipid hydrolysis in rice bran.Cereal Foods World. 38
(9):695-698.

Winarno.1997. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.

Wirahadikusumah. 1988. Biokimia : Metabolisme energi, karbohidrat dan lipid.
Penerbit ITB, Bandung.

Você também pode gostar

  • Jaw Aban
    Jaw Aban
    Documento2 páginas
    Jaw Aban
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Jaw Aban
    Jaw Aban
    Documento2 páginas
    Jaw Aban
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Interprestasi Ekg Tugas Akhir
    Interprestasi Ekg Tugas Akhir
    Documento3 páginas
    Interprestasi Ekg Tugas Akhir
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Kom Unitas
    Kom Unitas
    Documento2 páginas
    Kom Unitas
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Jawaban Ekg
    Jawaban Ekg
    Documento3 páginas
    Jawaban Ekg
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Lamaran Pekerjaan
    Lamaran Pekerjaan
    Documento6 páginas
    Lamaran Pekerjaan
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Kesetimbangan Asam Basa
    Kesetimbangan Asam Basa
    Documento62 páginas
    Kesetimbangan Asam Basa
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Jawaban Ekg
    Jawaban Ekg
    Documento3 páginas
    Jawaban Ekg
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Kom Unitas
    Kom Unitas
    Documento2 páginas
    Kom Unitas
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Asam Basa
    Asam Basa
    Documento78 páginas
    Asam Basa
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Lamaran Pekerjaan
    Lamaran Pekerjaan
    Documento6 páginas
    Lamaran Pekerjaan
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Penyakit Menular Seksual
    Penyakit Menular Seksual
    Documento29 páginas
    Penyakit Menular Seksual
    amoet_122
    Ainda não há avaliações
  • Interprestasi Ekg Tugas Akhir
    Interprestasi Ekg Tugas Akhir
    Documento3 páginas
    Interprestasi Ekg Tugas Akhir
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Polimer Organik Sintetik Dan Alami
    Polimer Organik Sintetik Dan Alami
    Documento47 páginas
    Polimer Organik Sintetik Dan Alami
    Faradisa Anindita
    0% (1)
  • 100 Permainan Untuk Training (Ice Breaking)
    100 Permainan Untuk Training (Ice Breaking)
    Documento146 páginas
    100 Permainan Untuk Training (Ice Breaking)
    lee_nez
    100% (2)
  • Katalis Anorganik
    Katalis Anorganik
    Documento83 páginas
    Katalis Anorganik
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • KATALIS
    KATALIS
    Documento56 páginas
    KATALIS
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Proposal Biomaterial Perbaikan
    Proposal Biomaterial Perbaikan
    Documento21 páginas
    Proposal Biomaterial Perbaikan
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Efektifitas at Aja Punya
    Efektifitas at Aja Punya
    Documento10 páginas
    Efektifitas at Aja Punya
    Aja Nuraini
    Ainda não há avaliações
  • Pertemuan 1
    Pertemuan 1
    Documento13 páginas
    Pertemuan 1
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Menurut Kementerian Pertanian Republik Indonesia
    Menurut Kementerian Pertanian Republik Indonesia
    Documento1 página
    Menurut Kementerian Pertanian Republik Indonesia
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Percobaan II
    Percobaan II
    Documento9 páginas
    Percobaan II
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Icaaaaaaa
    Icaaaaaaa
    Documento37 páginas
    Icaaaaaaa
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Pertemuan 1
    Pertemuan 1
    Documento13 páginas
    Pertemuan 1
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • ITS Paper 19634 2109105034 Presentation
    ITS Paper 19634 2109105034 Presentation
    Documento35 páginas
    ITS Paper 19634 2109105034 Presentation
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Percobaan II
    Percobaan II
    Documento9 páginas
    Percobaan II
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Percobaan II Disa Fix
    Percobaan II Disa Fix
    Documento12 páginas
    Percobaan II Disa Fix
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Laser Percobaan IV
    Laser Percobaan IV
    Documento2 páginas
    Laser Percobaan IV
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações
  • Percobaan V
    Percobaan V
    Documento15 páginas
    Percobaan V
    Faradisa Anindita
    Ainda não há avaliações