Você está na página 1de 4

NAMA : ELIS NUR ROHMA

NIM : 115020300111051
Perbedaan Fraud Examinatin! Fren"i# A##untin$! dan Audit In%e"ti$a"i
Fraud Examination atau Pemeriksaan Keuangan merupakan kegiatan meliputi
pengumpulan dokumen dan barang bukti dari tindak pidana Fraud, interview para saksi
dan orang-orang yang diduga sebagai pelaku tindak pidana Fraud, investigasi dan
penulisan laporan hasil investigasi, konfirmasi dan menjadi saksi kebenaran dan
keabsahan dari penemuan barang bukti, dan membantu setiap upaya pendeteksian dan
pencegahan tindak pidana Fraud yang dilakukan oleh aparat kepolisian atau oleh
petugas yang berwenang lainnya (http://wikifraudwordpresscom, !"#$%
Fraud Examination sering disama-artikan dengan Forensic Accounting, padahal
sebenarnya keduanya memiliki cakupan kerja yang sedikit berbeda Forensic
Accounting memiliki cakupan yang lebih luas dibanding Fraud examination,
karena Forensic Accounting juga menangani masalah likuiditas dan bankruptcy dari
sebuah perusahaan atau entiti, perceraian dan sengketa harta, dan hal-hal litigasi atau
peradilan lainnya Fraud Examination &ada umumn'a di(a)u)an (e* &ara a)untan
atau ran$ 'an$ memi(i)i &en$eta*uan tentan$ i(mu a)untan"i! namun Fraud
examination +u$a bi"a di(a)u)an (e* &ara a&arat &ene$a) *u)um ,terma"u)
)e&(i"ian- dan &ri%at in%e"ti$atr (http://wikifraudwordpresscom, !"#$%
&orensic 'ccounting terdiri dari dua kata yakni forensic dan akuntansi &orensik
adalah pemaparan fakta sebagai bahan bukti sengketa di pengadilan Definisi forensik
sebagai penerapan akuntansi pada masalah hukum, merupakan akibat dari
perkembangan pesat dalam dunia ekonomi dan bisnis. Ruang lingkup perusahaan
semakin tidak terbatas dan tidak terkendali yang diikuti oleh tindakan-tindakan yang
merugikan perusahaan hingga kasusnya dibawa dalam ranah hukum. Sehubungan
dengan masalah tersebut, karna bukti yang dibawa ke pengadilan juga bersifat keuangan
yang merupakan produk dari akuntan maka munculah istilah akuntansi forensik sebagai
kesaksian ahli dibidang akuntansi.
Menurut Hopwood (20083) akuntansi forensik adalah aplikasi keterampilan
investigasi dan analitik yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah keuangan
melalui cara-cara yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pengadilan dan
hukum. Menurut Tuanakotta (2010) akuntansi forensik adalah penerapan disiplin
akuntansi dalam arti luas, termasuk auditing pada masalah hukum untuk penyelesaian
hukum di dalam atau di luar pengadilan. Definisi akuntansi forensik menurut D. Larry
Crumbey dalam Tuanakotta (2010) adalah akuntansi yang akurat untuk tujuan hukum,
atau akuntansi yang tahan uji dalam kancah perseteruan selama proses pengadilan, atau
dalam proses peninjauan yudisial, atau tinjauan administratif. Definisi dari Crumbey
menekankan bahwa pijakan dari akuntansi forensik adalah ketentuan hukum dan
perundang-undangan, tidak seperti akuntansi keuangan yang berpedoman pada
GAAP (Generally Accepted Accounting Principles). Jelasnya, akuntansi forensik
merupakan analisis akuntansi yang dapat mengungkap penipuan, yang sangat cocok
untuk presentasi di pengadilan. Analisis akuntansi forensic digunakan untik untuk
resolusi diskusi, perdebatan, dan perselisihan. Seorang akuntan forensik
menggunakan pengetahuannya tentang akuntansi, studi hukum, investigasi dan
kriminologi untuk mengungkap fraud, menemukan bukti dan selanjutnya bukti tersebut
akan dibawa ke pengadilan jika dibutuhkan.
The American Institute of Certified Public Accountants (AICPA) dalam Hopwood
(2008 : 5) mengklasifikasikan akuntansi forensik dalam dua kategori : jasa
penyelidikan (investigative services) dan jasa litigasi (litigation services). Dalam jasa
layanan yang pertama meliputi pemeriksa penipuan atau auditor penipuan dimana
mereka mengetahui tentang akuntansi mendeteksi, mencegah, dan mengendalikan
penipuan, penyalahgunaan dan misinterpretasi. Jenis layanan yang kedua
merepresentasikan kesaksian dari seorang pemeriksa penipuan dan jasa-jasa akuntansi
forensik yang ditawarkan untuk memecahkan isu-isu valuasi, seperti yang dialami
dalam kasus perceraian.
Pada mulanya, di Amerika Serikat, akuntansi forensik digunakan untuk
menentukan pembagian warisan atau mengungkapkan motif pembunuhan. Bermula dari
penerapan akuntansi untuk memecahkan hukum, maka istilah yang digunakan akuntansi
(bukan audit) forensik. Praktik akuntansi forensik tumbuh tidak lama setelah krisis
ekonomi melanda Indonesia tahun 1997 (http://repository.usu.ac.id/).
Seiring berjalannya waktu, perkembangan akuntansi forensik menjadi lebih
kompleks sehingga melibatkan satu bidang lagi yaitu audit. Berkembangnya
kompleksitas bisnis dan semakin terbukanya peluang usaha dan investasi menyebabkan
risiko terjadinya fraud semakin tinggi.
Pelaksanaan audit investigasi lebih mendasarkan kepada pola pikir bahwa untuk
mengungkapkan suatu kecurangan auditor harus berpikir seperti pelaku fraud itu
sendiri, dengan mendasarkan pelaksanaan prosedur yang ditetapkan baik pada tahap
perencanaan, pelaksanaan, pelaporan hingga tindak lanjut pemeriksaan
(enurut )uanakotta (!""* : $+% auditor investigasi adalah ,gabungan antara
pengacara, akuntan, kriminolog, dan detektif (atau investigator%- (enurut .erlambang
(!"##% audit investigasi yaitu suatu bentuk audit atau pemeriksaan yang bertujuan untuk
mengidentifikasi dan mengungkap kecurangan atau kejahatan dengan menggunakan
pendekatan, prosedur atau teknik-teknik yang umumnya digunakan dalam suatu
penyelidikan atau penyidikan terhadap suatu kejahatan (enurut .erlambang (!"##%
audit in%e"ti$a"i 'aitu "uatu bentu) audit atau &emeri)"aan 'an$ bertu+uan untu)
men$identi.i)a"i dan men$un$)a& )e#uran$an atau )e+a*atan den$an
men$$una)an &ende)atan! &r"edur atau te)ni)/te)ni) 'an$ umumn'a
di$una)an da(am "uatu &en'e(idi)an atau &en'idi)an ter*ada& "uatu )e+a*atan0
)anggung jawab pelaksanaan audit investigasi adalah pada lembaga audit atau
satuan pengawas Prosedur dan teknik audit investigasi mengacu pada standar auditing
serta disesuaikan dengan keadaan yang dihadapi /alam merencanakan dan
melaksanakan audit investigasi, auditor mengunakan skeptic profesionalisme serta
menerapkan a0as praduga tidak bersalah )im yang melaksanakan audit investigasi
sebaiknya oleh tim atau minimal salah satu auditor yang telah mengembangkan temuan
audit sebelumnya )im audit baru dapat dibentuk apabila sumber informasi berasal dari
informasi dan pengaduan masyarakat 1aporan hasil audit investigasi menetapkan siapa
yang terlibat atau bertanggungjawab, dan ditandatangani oleh kepala lembaga satuan
audit (http://keuanganlsmcom/%
NAMA : ELIS NUR ROHMA
NIM : 115020300111051
LPS! Lemba$a Pen+a$a Stabi(ita" 1euan$an atau 2u"tru
Lemba$a 3Pen$a#au4 Stabi(ita" 1euan$an 5
2ejak berdirinya pada tahun !""3, 1P2 telah melikuidasi 4* bank yang mayoritas
merupakan 5ank Perkreditan 6akyat (http://lpsgoid/, !"#$% 72ebagian besar 5ank
yang dilikuidasi 1P2 disebabkan bukan karena kesulitan ekonomi, tapi karena adanya
fraud atau kecurangan oleh pengurus, pegawai, maupun pemegang saham,7 ungkap
/irektur 8rup 1itigasi 1P2, 'rie 5udiman (http://wwwgatracom/, !"#9%
&raud yang menyebabkan tidak sehatnya 5ank berupa kredit fiktif atau
,topengan- 2ering kali untuk mencairkan atau mendapat kredit, seseorang hanya
meminjam nama atau K)P orang lain dan kreditnya dinikmati oleh pemegang saham
atau pengurus Kasus seperti ini mayoritas terjadi di 5ank Perkreditan 6akyat 2elain
itu, kasus pidana yang menyebabkan bank gagal, di antaranya pencairan dana nasabah
tanpa sepengetahuan pemilik /eposito nasabah dicairkan oleh petugas, sehingga
nasabah tidak bisa lagi mencairkan depositonya karena saldonya sudah kosong 'da
pula deposito fiktif :ni terjadi karena pengurus bank menerima simpanan, tapi
simpanan itu tidak dicatat dalam pembukuan bank, dibuatkan bilyetnya, tapi tidak
dicatat di pembukaan bank (http://wwwgatracom/, !"#9%
Keberadaan 1P2 sebagai lembaga penjamin simpanan dana masyarakat seperti
dua mata pisau yang berimplikasi ganda /i satu sisi, jaminan dari 1P2 dapat membuat
masyarakat yang menyimpan dananya di 5ank merasa aman dan tidak resah karena
uang yang disimpannya pasti akan kembali, di sisi lain 5ank yang telah membayar
premi pada 1P2 dan telah menjadi anggotanya merasa berada di atas angin sehingga
merasa tidak perlu ,menjaga- uang nasabah karena telah dijamin oleh 1P2 Keadaan ini
memberikan celah maraknya fraud yang terjadi di 5P6 sehingga menyebabkan bank
tidak sehat dan harus dilikuidasi oleh 1P2
/alam proses likuidasi 5ank yang gagal pun masih terdapat risiko fraud karena
aliran dana 1P2 bisa saja tidak hanya digunakan untuk menyelamatkan bank semata
namun juga masuk ke dalam kantong pihak-pihak yang berkaitan dengan proses
penyelamatan tersebut
2ebut saja bail out 5ank ;entury oleh 1P2 Penyelamatan bank swasta ,kecil- itu
membutuhkan dana hingga 3,* trilyun rupiah (:;<, !""+% 'lasan dari penyelamatan
bank tersebut hingga memakan dana sedemikian besar adalah karena dikhawatirkan
menimbulkan dampak sistemik bagi dunia perbankan dan lembaga keuangan Padahal
membengkaknya penyelamatan century itu karena skandal korupsi oleh pihak-pihak
yang dilalui oleh upaya proses penyelamatan bank tersebut
1eberadaan LPS "eba$ai &en+amin "im&anan dan &en+a$a "tabi(ita"
)euan$an Indne"ia +u"tru a)an berba(i) men+adi 3&en$a#au4 "tabi(ita" )euan$an
tan&a &eraturan/&eraturan 'an$ +e(a" ter)ait &en'e(amatan atau (i)uida"i 6an)0
Ha( ini di)arena)an! dana 'an$ men$a(ir dari LPS untu) men'e(amat)an atau
me(i)uida"i ban) +u"tru a)an +atu* &ada tan$an/tan$an 3"era)a*4 'an$ di(e7ati0
/alam konteks ini, perlu dicarikan dasar pengucuran dana dan besarnya plafon
setiap kali pengucuran, apakah sudah melalui perhitungan dan audit yang matang atau
belum Plafon kucuran dana tersebut penting untuk mengetatkan ,kran- uang 1P2 dan
menjadi pintu masuk temuan-temuan berikutnya (aklum, setiap pengucuran dana
melibatkan uang yang tidak kecil, mencapai triliunan rupiah =ika pengucuran tersebut,
ternyata, hanya untuk menalangi/menomboki para deposan kakap yang melakukan rush
(pengambilan dana besar-besaran% depositonya, itu jelas melanggar prinsip penjaminan
1P2 5ukankah dana-dana yang dijamin oleh 1P2 maksimal adalah 6p ! miliar>
2emestinya dana-dana yang lebih besar dari nominal 6p ! miliar seyogianya tetap
bercokol di 5ank ;entury karena bank tersebut tidak dilikuidasi (hanya diselamatkan%
2ayang, nasi sudah menjadi bubur /ana-dana kakap tersebut telanjur keluar dari
brankas 5ank ;entury dan terbang ke brankas bank lain (asalah itulah yang perlu
mendapatkan prioritas audit investigasi sehingga permasalahannya menjadi semakin
jelas 2elain masalah tersebut, perlu diselidiki lebih lanjut tentang aset-aset ,bodong-
milik 5ank ;entury baik dalam bentuk surat berharga, kredit fiktif (1/; fiktif%, maupun
jaminan kredit (collateral% yang nilainya di-mark up (:;<, !""+%
2eperti pepatah ,menjadi tukang aspal jalan maka bau aspal akan menempel,
sebaliknya menjadi penjual minyak wangi maka bau wangilah yang menempel- pun
menjadi orang yang bekerja di sektor keuangan maka ,uang- yang menempel
5iasanya, orang yang bekerja di sektor keuangan sudah memiliki gaji yang tinggi
supaya tidak tergiur untuk ,masih- mengambil uang yang bukan haknya, namun sifat
serakah yang terlalu besar yang menyebabkan banyaknya kasus fraud
(enurut saya, setiap pekerja di sektor keuangan harus diseleksi secara ketat untuk
merekrut orang-orang berakhlak dan berintegritas 2elain itu, perlu siraman rohani yang
rutin untuk menjaga iman para pekerja di sektor keuangan sehingga mereka diperbudak
oleh uang Ketika melakukan fraud, bukan kebutuhan jasmani mereka yang tidak
terpenuhi melainkan kebutuhan rohani yang tidak pernah dicukupi sehingga mereka
cenderung melupakan )uhan yang yang (aha (elihat segala aktivitas manusia serta
)uhan yang (eminta Pertanggung =awaban setiap perbuatan manusia kelak

Você também pode gostar