Você está na página 1de 7

Pemeriksaan Penunjang untuk Trauma Abdomen

1. Pemeriksaan Laboratorium
Menurut Salomone & Salomone (2011), emeriksaan laboratorium !ang
direkomendasikan untuk korban trauma biasan!a termasuk glukosa serum, dara"
lengka, kimia serum, am!lase serum, urinalisis, embekuan dara", golongan dara",
arterial blood gas (A#$), et"anol dara", dan tes ke"amilan (untuk %anita usia
rodukti&).
a. Pemeriksaan dara" lengka
'asil !ang normal untuk kadar "emoglobin dan "ematokrit tidak bisa
dijadikan a(uan ba"%a tidak terjadi erdara"an. Pasien endara"an
mengeluarkan dara" lengka. 'ingga )olume dara" tergantikan dengan (airan
kristaloid atau e&ek "ormonal (seerti adreno(orti(otroi( "ormone *A+T',,
aldosteron, antidiureti( "ormone *A-',) dan mun(ul engisian ulang
transkailer, anemia masi" daat meningkat.
Pemberian trans&usi trombosit ada asien dengan trombositoenia
berat (jumla" trombosit./0,0000mL) dan terjadi erdara"an. #eberaa
enelitian menunjukkan "ubungan antara renda"n!a kadar "ematokrit (.102)
dengan (idera berat. Peningkatan sel dara" uti" tidak sesi&ik dan tidak daat
menunjukkan adan!a (idera organ berongga. Pada asien ini dilakukan
emeriksaan dara" lengka dan serial 'b, "ematokrit , leukosit, eritrosit,
trombosit, M+3, M+'+ dan laju enda dara" (L4-).
b. 5imia serum
6ika engukuran gas dara" tidak dilakukan, kimia serum daat
digunakan untuk mengukur serum glukosa dan le)el karbon dioksida.
Pemeriksaan (eat glukosa dara" dengan menggunakan alat stik engukur
enting ada asien dengan eruba"an status mental.
(. Tes &ungsi "ati
Tes &ungsi "ati ada asien dengan trauma tumul abdomen enting
dilakukan, namun temuan eningkatan "asil bisa diengaru"i ole" beberaa
alasan ((onto"n!a enggunaan alko"ol). Sebua" enelitian menunjukkan
ba"%a kadar asartate aminotrans&erase (AST) atau alanine aminotrans&erase
(ALT) meningkat lebi" dari 110 7 ada koresonden dengan (edera "ear
!ang signi&ikan. 5adar La(tate -e"!drogenase (L-') dan bilirubin tidak
sesi&ik menjadi indikator trauma "ear.
d. Pengukuran Amilase
Peningkatan abnormal kadar am!lase 189 jam setela" trauma memiliki
keakuratan !ang (uku besar ter"ada (edera ankreas. Meskiun beberaa
(edera ankreas daat terle%at dengan emeriksaan +T s(an segera setela"
trauma, semua daat teridenti&ikasi jika s(an diulang 198:; jam. Peningkatan
am!lase atau liase daat terjadi akibat iskemik an(reas akibat "iotensi
sistemik !ang men!ertai s!ok.
e. 7rinalisis
<ndikasi untuk urinalisis termasuk trauma signi&ikan ada abdomen dan
atau anggul, gross "ematuria, mikroskoik "ematuria dengan "iotensi, dan
mekanisme deselerasi !ang signi&ikan. $ross "ematuri meruakan indikasi
untuk dilakukann!a (!stogra&i dan <3P atau +T s(an abdomen dengan
kontras.
&. Penilaian gas dara" arteri (A#$)
5adar A#$ daat menjadi in&ormasi enting ada asien dengan
trauma ma!or. <n&ormasi enting sekitar oksigenasi (P=2, Sa=2) dan )entilasi
(P+=2) daat digunakan untuk menilai asien dengan ke(urigaan asidosis
metaboli( "asil dari asidosis laktat !ang men!ertai s!ok.
g. Skrining obat dan alko"ol
Pemeriksaan skrining obat dan alko"ol ada asien trauma dengan
eruba"an tingkat kesadaran. >a&as dan tes dara" daat mengindenti&ikasi
tingkat enggunaan alko"ol.
2. Pemeriksaan $ambar
Penilaian a%al aling enting ada asien dengan trauma tumul abdomen
adala" enilaian stabilitas "emodinamik. Pada asien dengan "emodinamik !ang
tidak stabil, e)aluasi (eat "arus dibuat untuk meli"at adan!a "emoeritoneum. 'al
ini daat daat dilakukan dengan -PL (-iagnosti( Peritoneal La)age) atau ?AST
(?o(used Abdominal Sonogram &or Trauma) s(an. Pemeriksaan radiogra&i abdomen
erlu dilakukan ada asien !ang stabil ketika emeriksaan &isik kurang me!akinkan
('o&& et al., 2001).
a. ?oto olos
7deani & Steinberg (2011) men!atakan ba"%a @
i. Meskiun se(ara keseluru"an e)aluasi asien trauma tumul abdomen dengan
rontgen olos terbatas, namun &oto olos daat digunakan untuk menemukan
beberaa "al.
ii. Aadiogra&i dada bisa digunakan untuk diagnosis (edera abdomen seerti rutur
"emidia&ragmatika atau neumoeritoneum.
iii. Aadiogra&i dada dan el)is daat digunakan untuk menilai &raktur )ertebra
torakolumbar
i). 7dara bebas intraeritoneal atau udara !ang terjebak ada retroeritoneal dari
er&orasi usus kemungkinan bisa terli"at.
b. 7ltrasonogra&i
7ltrasonogra&i dengan &o(used abdominal sonogram &or trauma (?AST)
suda" digunakan untuk menge)aluasi asie. Akurasi diagnostik ?AST se(ara
umum sama dengan diagnosti( eritoneal la)age (-PL). Penelitian di Amerika
dalam beberaa ta"un terak"ir menunjukkan ?AST sebagai endekatan nonin)asi&
untuk e)aluasi (eat "emoeritoneum (?eldman, 2009).
Pada asien dengan trauma tumul abdomen dan (idera multis!stem,
ultrasonogra&i ortabel dengan oerator !ang berengalaman daat dengan (eat
mengidenti&ikasi (airan bebas di intraeritoneal. +idera organ berongga jarang
teridenti&ikasi, namun (airan bebas bisa ter)isualisasi ada beberaa kasus
(Salomone & Salomone,2011).
4)aluasi ?AST abdomen terdiri )isualisasi erikardium (dari laang
andang subBi"oid), rongga slenorenal dan "eatorenal, serta ka)um douglas
ada el)is. Tamilan ada kantong Morrison lebi" sensiti)e, terlebi" jika
etiologin!a adala" (airan (6e"angir et al., 2002).
+airan bebas ada umumn!a diasumsikan sebagai dara" ada trauma
abdomen. +airan bebas ada asien !ang tidak stabil mengindikasikan erlu
dilakukan laarotomi emergensi, akan tetai jika asien stabil daat die)aluasi
dengan +T s(an (?eldman, 2009).
(. +omuted Tomogra"! (+T) S(an
Meskiun ma"al dan membutu"kan ban!ak %aktu, namun +T s(an ban!ak
mendukung gambaran detail atologi trauma dan memberi enunjuk dalam
inter)ensi oerati&. Tidak seerti ?AST atauun -PL (-iagnosti( Peritoneal
La)age), +T s(an daat menentukan sumber erdara"an
(Salomone&Salomone,2011).
+idera dia&ragma dan er&orasi saluran en(ernaan masi" daat terle%at
dengan emeriksaan +T s(an, k"ususn!a jika +T s(an dilakukan segera setela"
trauma. +idera ankreas daat terle%atkan dengan emeriksaan a%al +T s(an,
tai se(ara umum daat ditemukan ada emeriksaan &ollo% u !ang dilakukan
ada asien resiko tinggi. 7ntuk beberaa asien, endos(oi( retrograde
("olangioan(reatogra"! (4A+P) daat ditamba"an bersama +T s(an untuk
mendukung (edera duktus ('o&& et al., 200l).
d. -iagnosti( Peritoneal La)age (-PL)
-iagnosti( eritoneal la)age (-PL) digunakan sebagai metode (eat untuk
menentukan adan!a erdara"an intraabdomen. -PL terutama berguna jika ri%a!at
dan emeriksaan abdomen menunjukkan ketidakstabilan dan (idera multisistem
atau tidak jelas. -PL juga berguna untuk asien dimana emeriksaan abdomen
lebi" lanjut tidak daat dilakukan (?eldman, 2009).
<ndikasi dilakukann!a -PL ada trauma tumul dimana @
Pasien dengan (edera medulla sinalis
+edera multiel dan s!ok !ang tidak bisa dijelaskan
Pasien dengan (edera abdomen
Pasien intoksikasi dimana ada ke(enderungan (edera abdomen
Pasien dengan resiko (edera intra abdomen dimana dibutu"kan anestesi
!ang lebi" anjang untuk rosedur !ang lain.
5ontraindikasi absolute untuk -PL adala" kebutu"an untuk laarotomi
!ang n!ata. 5ontraindikasi relati& termasuk obesitas morbid, ri%a!at
embeda"an abdomen multiel, dan ke"amilan. (7deani&Steinberg,2011).
3ariasi metode kateterisasi ke dalam rongga eritoneal tela"
dijelaskan, !aitu metode terbuka, semi terbuka, dan metode tertutu. Metode
terbuka membutu"kan insisi kulit in&raumbilikal !ang luas dan melalui linea
alba. Peritoneum dibuka dan kateter dimasukkan diba%a" )isualisasi se(ara
langsung. Metode semi terbuka serua, ke(uali eritoneum tidak dibukan dan
kateter dile%atkan erkutaneus mele%ati eritoneum ke dalam ka)um
eritoneal. Teknik tertutu membutukan kateter uang dimasukkan se(ara buta
melalui kulit, jaringan subkutan, linea alba, dan eritoneum. Teknik tertutu
dan semi terbuka ada in&ra umbili(al lebi" ban!ak dilakukan ada bagian
tenga" (7deani&Steinberg,2011).
-PL bernilai ostiti& ada asien trauma tumul jika 10mL dara" segar
terasirasi sebelum in&us (airan (u(i atau jika ia (airan (u(i ((onto"n!a 1 L
>a+l diin&uskan ke ka)itas eritoneal melalui kateter dan dibiarkan ter(amur,
dimana akan dialirkan ole" gra)itasi) terdaat lebi" dari 100.00 sel dara"
mera"0mL, lebi" dari /00 sel dara" uti"0mL, eningkatan kadar amilase,
emedu, bakteri, serat makanan, atau urin. 'an!a dierlukan kira8kira 10 mL
dara" ada eritoneum untuk meng"asilkan "asil -PL ositi& se(ara
mikroskois (?eldman, 2009 C Salomone & Salomone, 2011 C 7deani &
Steinberg,2011).
'asil lain dari -PL !ang menjadi indikasi dilakukan ekslorasi
termasuk adan!a emedu atau kadar am!lase tinggi !ang abnormal (indikasi
er&orasi usus), serat makanan, atau bakteri ada emeriksaan bakteri
(5ing&#e%es,2002).
5omlikasi -PL termasuk erdara"an dari insisi dan temat masuk
kateter, in&eksi (luka eritoneal), dan (idera ada struktur intra abdomen
(seerti )esika urinaria, usus "alus, uterus). <n&eksi ada insisi, eritonitis dari
temat kateter, laserasi ada )esika urinaria, atau (idera organ8organ lain intra
abdomen daat mun(ul dan mengakibatkan "asil ositi& alsu. 'asil ositi&
alsu daat memi(u laarotomi !ang tidak dierlukan (5ing&#e%es,2002).
1. Pemeriksaan Penunjang Lain
a. Pemeriksaan ?isik Serial (Serial Physical Examination)
b. Local Wound Exploration
(. Laaroskoi
d. Laarotomi
-A?P7S
Salomone A. 6., Salomone, 6. P. 2011 4mergen(! Medi(ine@ Abdominal #lunt
Trauma.4medi(ine. DebM-.
'o&&. D S., 'ole)ar M., >ag! 5. 5., Patterson L., Eoung .6 S., Arrillaga A., >ajarian M. P.,
3alenFiano +. P. 2001 PAA+T<+4 MA>A$4M4>T $7<-4L<>4S ?=A T'4
43AL7AT<=>. +oates)ille @ 4astern Asso(iation &or t"e Surger! o& Trauma.
7deani, 6., Steinberg S. A. 2011 Trauma Medi(ine@ #lunt Abdominal Trauma.4medi(ine.
DebM-.
?eldman, $. 2009 #lunt Abdominal Trauma @ 4)aluation. -iakses ada 11 ?ebruari 2011
dari "tt@00%%%.do(sto(.(om0do(s0101219;:0#lunt8Abdominal8Trauma84)aluation.
6e"angir #., #"at A. '., >aFir, A. 2002 T"e Aole o& 7ltrasonogra"! in #lunt Abdominal
Trauma. 658ra(titioner.
5ing M., #e%es P. 2002 #eda" Primer Trauma. 6akarta @ 4$+.
"tt@00%%%.trauma.org0ar("i)e0abdo0enetrating."tml . diakses ada 2G Aril 201:.

Você também pode gostar