Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
SISTEM RESPIRASI
Tutor : Dr. dr. H. Busjra M. Nur MSc
Nama Anggota Kelompok 3:
Rinaldy Agung Kurnia (2013730093)
Andikha Budi Hertanto (2013730006)
Muhammad Raziv Tauhid (2013730071)
Arief Aulia Rahman (2013730012)
Nadia Santika Ayu (2013730074)
Azizah Khairina (2013730019)
Bella Putri Fajarini (2013730020)
Suci Apriani Umar (2013730104)
Vera Utami Dewi (2013730117)
Hasniar (2013730045)
Ventine Augustina Masro S (2013730116)
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2013
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
tugas ini. Shalawat dan salam marilah senantiasa kita junjungkan ke hadirat Nabi Muhammad SAW. Kami
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada para pengajar, fasilitator dan narasumber atas bimbingan dan
pendidikan yang diberikan sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik. Laporan ini merupakan
hasil praktikum Fisiologi Sistem Respirasi dari Kelompok 3.
Dengan pemahaman berdasarkan penuntun praktikum fisiologi yang telah diberikan tersebut kami
sadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
sangat kami harapkan demi kesempurnaannya. Demikian yang dapat kami sampaikan, Insya Allah laporan
praktikum ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami yang sedang menempuh pendidikan dan dapat dijadikan
pelajaran bagi adik-adik kami selanjutnya.
Waalaikumsalam Wr. Wb.
Jakarta, April 2014
Tim Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1. TAHAN NAPAS
I.1. Tujuan Instruksional Umum
Memahami tercapainya breaking point pada waktu menahan napas pada berbagai kondisi
pernapasan.
I.2. Tujuan Perilaku Khusus
Menyatakan tercapainya breaking point seseorang pada waktu menahan napas pada
berbagai kondisi pernapasan.
Menerangkan penyebab terjadinya perbedaan lama menahan napas pada kondisi
pernapasan yang berbeda-beda.
I.3. Alat Yang Diperlukan
Stopwatch
I.4. Cara Kerja
Tetapkan lamanya orang percobaan dapat menahan napas (dalam detik) dengan cara
menghentikan napas serta menutup hidung dan mulut sendiri, sehingga tercapai breaking
point, pada berbagai kondisi sebagai berikut:
1. pada akhir inspirasi biasa
2. pada akhir ekspirasi biasa
3. pada akhir inspirasi tunggal yang kuat
4. pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah bernapas cepat dan dalam selama 15 detik.
5. Pada akhir inspirasi tunggal yang kuat setelah berlari ditempat selama 2 menit.
I.5. Tugas Mahasiswa
1. Menjelaskan definisi breaking point dan penyebabnya
2. Melaksanakan tugas yang tercantum pada cara kerja (I.4)
3. Menjelaskan sebab-sebab terjadi perbedaan breaking point pada berbagai kondisi
pernapasan
4. Membuat laporan tentang hasil tugas ini dan membuat perbandingan hasilnya dengan
sekurang-kurangnya 3 kelompok lain
2. SESAK NAPAS
2.1. Tujuan Instruksional Umum
Mengenal rasa dan penyebab sesak napas (dyspnea, dyspnoe)
2.2. Tujuan Perilaku Khusus
Dapat menjelaskan sensasi sesak napas
Dapat menjelaskan penyebab dan mekanisme terjadinya sesak napas
2.3. Alat Yang Diperlukan
Nose piece diameter 3,4,5 mm
2.4. Cara Kerja
1. Sumbat satu lubang hidung dengan nose piece yang berlubang diameter 5mm, 4mm,
3mm, kemudian tutup satu lubang hidung bagian lain dengan tangan.
2. Tentukan berapa lama orang percobaan mampu bertahan dari sesak napas.
3. Bila dalam waktu 5 menit tidak terasa sesak, hentikan percobaan.
4. Lanjutkan percobaan dengan nose piece yang diameternya lebih kecil.
2.5. Tugas Mahasiswa
1. Menjelaskan definisi sesak napas.
2. Menjelaskan penyebab dan mekanisme terjadi sesak napas.
3. Melakukan tugas yang tercantum pada cara kerja (2.4)
4. Membuat laporan tentang hasil tugas ini dan membuat perbandingan hasilnya dengan
sekurang-kurangnya 3 kelompok lain.
3. SPIROMETER
3.1. Tujuan Instruksional Umum
Mengenal cara-cara pemeriksaan spirometri dengan spirometer elektronik
Menganalisis berbagai volume dan kapasitas paru pada sebuah spirogram
3.2. Tujuan Perilaku Khusus
Melakukan langkah-langkah pemeriksaan spirometri
Menganalisis hasil pemeriksaan:
- Isi alum napas (tidal volume)
- Kapasitas vital biasa dengan bagian-bagian (isi alun napas, volume cadangan
inspirasi, volume cadangan ekspirasi)
- Kapasitas vital paksa dengan bagian-bagiannya (FEV
1
dan FEV
2
)
- Kapasitas pernapasan maksimal (KPM, Maximal Voluntary Ventilation MVV)
3.3. Alat Yang Diperlukan
Spirometer
Penutup hidung
3.4. Cara Kerja
1. Hidupkan alat dengan menekan tombol power
2. Masukkan data umur, tinggi badan, jenis kelamin
3. Pilih dan tekan tombol pemeriksaan (VC, FVC, MVV)
4. Tutup hidung dengan penjepit hidung
5. Lakukan inspirasi dan ekspirasi sesuai dengan tujuan:
VC : napas tenang beberapa kali, kemudian inspirasi dan ekspirasi dalam
FVC : inspirasi sedalam-dalamnya kemudian ekspirasi sekuat-kuatnya dan
sehabis-habisnya
MVV : bernapas secepat-cepatnya dan sedalam-dalamnya dalam waktu 15 detik
3.5. Tugas Mahasiswa
1. Melaksanakan tugas yang tercantum pada cara kerja (3.4)
2. Menejelaskan arti nilai-nilai yang didapat
3. Membuat laporan tentang hasil tugas ini dan membuat perbandingan hasilnya dengan
sekurang-kurangnya 3 kelompok lain
BAB II
HASIL PRAKTIKUM
I. Tahan Napas
1. Pengertian dan penyebab breaking point
Breaking point merupakan kedaan dimana seseorang sudah tidak mampu lagi untuk
menahan napas. Keadaan ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar sebagai
hasil dari proses aerob tubuh yang seharusnya dikeluarkan. Ketika seseorang
menahan napas, tidak ada keseimbangan antara jumlah dan menyebabkan orang
tersebut tidak mampu lagi menahan nafas.
Hal ini dapat terjadi karena adanya peningkatan
arteri. Lalu bagaimana bisa terjadi breaking point? Pada saat kita menahan napas
dan peningkatan
sedangkan pasokan
menurun dan
CES otak,
karena
. Peningkatan konsentrasi
/ FVC> 30%
Obstruksi berat