Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
Oleh :
ELIN KURAESIN, S.Pd.SD
NIP. 195909041979122006
SD NEGERI 1 ANDAPRAJA
UPTD PENDIDIKAN KECAMATAN RAJADESA
2014
1
Judul Laporan
Upaya
Meningkatkan
Kemampuan
Siswa
Untuk
NIP
: 195909041979122006
Pangkat / Golongan
: Pembina / 4A
Jabatan
: Guru Kelas 5
Unit Kerja
Mengetahui
Kepala SD Negeri 1 Andapraja
Tatang S, A.Ma.Pd
NIP. 195408091977031004
ABSTRAK
Adapun tujuan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah untuk mengetahui
peningkatan aktivitas dan kemampuansiswaUntuk Menyelesaikan Operasi Hitung
Pecahan Melalui Tugas Dan Latihan Pada Pembelajaran Matematika Bagi Siswa
Kelas V SD Negeri 1 Andapraja. Penelitian dilaksanakan selama 2 bulan yaitu bulan
Februari2014 sampai dengan bulan Maret2014. Penelitian dilakukan pada waktu itu
karena
materi
yang
berhubungan
dengan
permasalahan
tentang
kemampuanmenyelesaikanoperasihitungpecahanmelaluitugasdanlatihanpadapembelaj
aranMatematika. Yang menjadi subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa
kelas V SD Negeri 1 Andapraja, UPTD Pendidikan Kecamatan Rajadesa, Kabupaten
Ciamis, dengan jumlah siswa 14 yang terdiri dari 7 laki-laki dan 7 perempuan.
Prosedur peneilitian yang digunakan yaitu prosedur jenis penelitian tindakan kelas
yang dilaksanakan dalam 2 siklus, setiap siklus terdiri dari 4 tahapan, yatu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Analisis data kualitatif model
pembelajaran dianalisis menggunakan analisis deskritif kualitatif dengan
membandingkan siklus I dan siklus ke II sedangkan data yang berupa angka
(kuantitatif) dari hasil belajar siswa dianalisis menggunakan deskriptif komparatif
yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal, nilai siklus I dan nilai tes siklus II
kemudian difleksi. Hasil penelitian melalui Metode tugasdanlatihan dapat
meningkatkan proses belajar siswa kelas V SD Negeri 1 Andapraja UPTD Pendidikan
Kecamatan Rajadesa Kabupaten Ciamis dari siklus I ke siklus II dalam aktivitas
proses pembelajaran. Nilai yang diperoleh adalah pada tes awal nilai rata-rata 60,7 ,
pembelajaran siklus I naik dengan nilai rata-rata 71,78 dan pembelajaran siklus II
mengalami kenaikan dengan nilai rata-rata 79,64 , ini membuktikan bahwa
pembelajaran mengalami peningkatan
Kata Kunci : Pecahan decimal, Metode tugasdanlatihan
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini
dengan judul : Upaya Meningkatkan Kemampuan Siswa Untuk Menyelesaikan
Operasi Hitung Pecahan Melalui Tugas Dan Latihan Pada Pembelajaran Matematika
Bagi Siswa Kelas V SD Negeri 1 AndaprajaTahun Pelajaran 2013/2014.
Dalam menyelesaikan laporan ini penulis mengalami kesulitan dan hambatan,
serta berbagai dorongan dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan
laporan ini dengan baik.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu menyelesaikan tugas ini.
Penulis menyadari bahwa didalam penyusunan penelitian ini, belumlah
sempurna dan masih banyak kekurangannya, maka untuk itu penulis mengharapkan
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Penulis berharap semoga laporan penelitian ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca umumnya amiin.
Andapraja, 16Februari2014
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar
negara Republik Indonesia tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang maha
esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
negara yang demokratis serta bertanggung jawab untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu sistem Pendidikan Nasional sebagaimana
tercantum dalam undang-undang nomor 20 tahun2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.
Pendidikan
Nasional
harus
mampu
menjamin
pemerataan
kesempatan
pembaharuan
pengolahan
pendidikan
secara
terencana
terarah
dan
berkesinambungan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) tingkat pendidikan dasar dan
menengah di kembangkan oleh sekolah dan komite sekolah berpedoman pada standar
kompetensi lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat
oleh BSNP. Struktur kurikulum standar SD/MI meliputi substansi pembelajaran yang
ditempuh dalam suatu jenjang pendidikan selama 6 tahun, mulai kelas I sampai
dengan kelas VI. struktur kurikulum SD/MI disusun berdasarkan standar kompetensi
lulusan dan standar kompetensi mata pelajaran.
Mata pelajaran Matematika di dalam struktur kurikulum SD/MI alokasi waktu 6
jam pelajaran perminggu di kelas IV, V dan VI bertujuan untuk memiliki kemampuan
berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif. Matematika adalah suatu alat
6
D. Manfaat Penelitian
Dalam buku Penelitian Tindakan Kelas karangan Dr. I.G.A.K. Wardhani, dkk.
yang diterbitkan pusat penerbitan universitas terbuka 2004 halaman : 116 sampai 122,
diuraikan bahwa manfaat penelitian tindakan kelas terbagi 3 bagian, yaitu :
1. Manfaat PTK bagi guru sebagai peneliti adalah sebagai berikut
a.
Guru
mendapat
kesempatan
untuk
berperan
aktif
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Operasi Hitung Pecahan
HakikatBelajar
1. Pengertian belajar
Bentuk-bentuk belajar mempunyai kaitan dengan proses untuk memperoleh hasil
belajar. Oleh sebab mengajar merupakan serangkaian upaya untuk memberi
kemudahan bagi siswa agar terjadi proses belajar.
Belajar pada dasarnya merupakan suatu proses perubahan tingkah laku yang
terjadi dari adanya interaksi antara seorang dengan lingkungannya (Muhammad Ali,
1989 : 62).
Berdasarkan pernyataan diatas bahwa proses belajar itu terdiri dari tiga unsur
penting yang mempengaruhi terhadap keberhasilan nya yaitu :
a.
tertentu.
b.
belajar.
c.
d.
Bentuk belajar yang lain adalah belajar pemecahan masalah belajar pemecahan
masalah dapat berlangsung dalam proses belajar berkaitan dengan ilmu-ilmu
kealaman, maupun dalam Matematika. Keberhasilan belajar pemecahan masalah
memiliki nilai transfer yang cukup tinggi serta memiliki tingkat retensi yakni dapat
diingat dalam jangka waktu lama oleh siswa.
Oleh sebab itu, belajar pemecahan masalah menekankan pada kegiatan belajar
siswa
yang
bersifat
optimal
dalam
upaya
menemukan
jawaban
atau
Langkah 2
0.5
0.10
0.2 x
0.6 x
11
0.10
0.060
b.
12
metode
ceramah
yang
digunakan
untuk
menyampaikan
yaitu cara mengajar dimana sebuah kelompok siswa diajar oleh 2 orang guru atau
lebih, 5) metode kerja kelompok yaitu guru memberikan tugas kepada siswa untuk
dikerjakan secara berkelompok.
Diantara sekian banyak metode mengajar yang dikenal guru, ada 10 metode
mengajar yaitu metode ceramah, Tanya jawab, diskusi, kerja kelompok pemberian
tugas, demonstrasi, ekperimen, simulasi, inkuiri dan metode pengajaran unit/
pembelajaran teroadu (Mulyani Sumantri dan Johan Permana, 1998/1999 : 134).
Dari beberapa jenis metode tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan
pendidikan akan dapat tercapai dengan baik sangatlah tergantung pada tepat tidaknya
guru tersebut menggunakan metode pada mata pelajaran tertentu. Tujuan-tujuan
pendidikan pembelajaran dan jenis mata pelajaran menentukan metode apa sebaiknya
digunakan. Setiap mata pelajaran tertentu mempunyai metode tertentu sesuai dengan
kekhususan mata pelajaran tersebut. Oleh sebab itu guru hendaknya dapat
menentukan metode apa yang paling efisien bagi pelajarannya sehingga tujuan
pengajaran tercapai secara baik
Perlu diketahui bahwa tidak ada satupun metode yang dapat dianggap lebih
sempurna dari pada yang lain. Masing-masing metode memunyai keunggulan dan
kekurangannya. Karena itu dalam proses pembelajaran dapat digunakan lebih dari
satu metode. Dalam penelitian ini metode yang dikaji dibatasi hanya pada metode
tugas dan latihan.
Metode Tugas dan Latihan
1. Metode Tugas
Metode ini sangat cocok diberikan untuk mengimbangi bahan pelajaran yang
sangat banyak sementara waktu sedikit.
Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1995 : 96) mengatakan bahwa
metode tugas adalah cara penyajian bahan dimana guru memberikan tugas
tertentu agar bisa melakukan kegiatan belajar. Masalah tugas yang dilakukan
oleh siswa dapat dilakukan di dalam kelas, halaman sekolah di perpustakaan, di
bengkel, di Laboratorium, di rumah siswa atau dimana saja asal tugas itu dapat
dikerjakan.
Tugas tidak sama dengan pekerjaan rumah, tetapi jauh lebih luas dari itu.
Tugas merangsang anak untuk aktif belajar baik secara individual maupun secara
berkelompok
Tugas yang dapat diberikan kepada anak didik ada berbagai jenis, karena itu
tugas sangat banyak macamnya, tergantung pada tujuan yang akan dicapai, seperti
14
tugas meneliti, menyusun laporan (lisan/tulisan), tugas di laboratorium dan lainlain. Menurut Nana Sudjana (1987 : 81) mengatakan ada beberapa langkahlangkah yang harus diikuti dalam penggunaan metode tugas yaitu :
a. Fase Pemberian Tugas
Tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya mempertimbang-kan
1.
2.
Jenis tugas yang jelas dan tepat sehingga anak mengerti apa
4.
5.
2.
3.
orang lain
4.
dikerjakannya
2.
3.
d. Tugas yang banyak sering dapat membuat beban dan keluhan peserda
didik
e. Tugas kelompok dikerjakan oleh orang tertentu atau peserta didik yang
rajin dan pintar.
Dari uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan dari penggunaan
metode penugasan adalah untuk merangsang anak untuk aktif belajar baik secara
individual maupun kelompok
Setelah Tanya jawab atau ceramah diketahui bahan-bahan yang perlu
mendapatkan penekanan dan harus dikuasai peserta didik oleh karena itu guru
memberikan tugas dengan alasan agar peserta didik dapat belajar sendiri atau
berkelompok mencari pengayaan atau sebagai tindak lanjut dari kegiatan
sebelumnya. Metode penugasan menjadi salah satu cara penyampaian pengajaran
untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban-jawaban atau tugas yang
diberikan guru.
2. Metode Latihan
Metode latihan yang disebut juga metode training, merupakan suatu cara
mengajar
4.
3.
5.
Melihat kelebihan dan kekurangan dari metode latihan tersebut , bila dikaitkan
dengan keaktifan dan hasil belajar siswa sangatlah mendukung. Dengan metode
latihan akan tertanam kebiasaan-kebiasaan yang baik pada diri siswa.
3. Penerapan Metode Tugas dan Latihan
Penggunaan metode tugas biasanya diberikan pada saat guru selesai
memberikan materi pelajaran kepada siswa, ada kalanya timbul suatu persoalan/
masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan hanya penjelasan secara lisan
melalui ceramah. Untuk itu guru perlu menggunakan metode tugas sebagai jalan
keluarnya baik tugas-tugas individu maupun tugas kelompok, sehingga siswa
dapat melakukan kegiatan belajar dengan baik.
C. KerangkaPemikiran
Kerangka berpikir merupakan konsep alur pikir penulis dalam melakukan
penelitianberdasarkan kajian secara keilmuan, maka di susun kerangka berfikir, yaitu
meningkatkan kualitas pembelajaran Matenatika tentang operasi hitung pecahan di
kelas V SDNegeri 1 Andapraja kecamatan Rajadesa kabupaten Ciamis melalui tugas
dan latihan.
a. Metode tugas dan latihan yang merupakan dua diantara sekian banyak metode
yang ada sangat diperlukan dalam proses belajar mengajar Matematika untuk
menghindari kekurangan waktu dalam proses belajar mengajar.
18
b. Melalui metode tugas dan latihan siswa akan dapat lebih memahami suatu
proses, karena siswa dirangsang untuk aktif belajar baik secara individual
maupun kelompok. Dengan aktif belajar sendiri akan dapat tertanam
kebiasaan-kebiasaan positif baik dalam ketangkasan, ketetapan, kesempatan
dan keterampilan, sehingga berpengaruh pada peningkatan hasil belajar.
Masalah kesulitan guru dalam pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan
hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika dengan menggunakan metode
tugas dan latihan pada materi operasi hitung pecahan dikelas VSDNegeri 1 Andapraja
kecamatan Rajadesa kabupaten Ciamis, akan diatasi dengan melakukan penelitian
tindakan kelas (PTK).
Dalam penelitian ini guru bertindak sebagai peneliti melakukan kegiatan reflektif
dan berdaur, sehingga guru benar benar memiliki kemampuan yang optimal dalam :
1. Menyusun rencana pembelajaran dengan materi operasi hitung pecahan.
2. Membuat indikator keberhasilan belajar siswa .
3. Membuat instrumen untuk mengukur keberhasilan belajar siswa .
4. Menggunakan metode yang relevan untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
5. Mengelola pembelajaran melalui tugas dan latihan.
Dengan kompetensi yang dimiliki oleh guru secara optimal di harapkan hasil
belajar siswa kelas VSD Negeri 1 Andapraja kecamatan Rajadesa kabupaten Ciamis
dalam pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan dapat meningkat
dengan baik.
D. Hipotesis Tindakan
Menurut Ruseffendi (1994:21),Hipotesis adalah penjelasan tempat yg sementara
tentang tingkah laku fenomena atau kejadian yang akan terjadibisa mengenai kejadian
yang sedang berjalan. Bertolak dari pendapat tersebut hipotesis tindakan yang
ditetapkan dalam penelitian ini adalah Metode tugas dan latihan dapat meningkatkan
hasil belajar siswadalam pembelajaran Matematika tentang operasi hitung pecahan di
kelas VSDNegeri 1 Andapraja kecamatan Rajadesa kabupaten Ciamis dapat
meningkat.
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting dan Subjek Penelitian
Penulis memilih tempat penelitian adalah SD Negeri 1 Andapraja yang berada
diwilayah Dusun Pasirjaya Desa Andapraja Kec Rajadesa Kab Ciamis dan merupakan
salah satu sekolah yang berada di wilayah kerja UPTD pendidikan Kec Rajadesa
dinas pendidikan kab ciamis. Sekolah ini mempunyai 6 ruang belajar, 1 ruang kepala
sekolah dan guru, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang gudang, serta memiliki fasilitas 1
mushola.
Secara geografis SD Negeri 1 Andapraja berada ditengah pemukiman penduduk
dan berada diantara jalan Raya Rancah Panawangan beberapa hal tersebut menjadi
faktor pendukung bagi pengembangan potensi sekolah tempat penulis melakukan
penelitian.
Yang dijadikan subjek dalam penelitian ini dilaksanakan di kelas V SD Negeri 1
Andapraja Kec. Rajadesa Kab. Ciamis, subjek penelitian ini komposisinya antara
putra dan putri sebanding jumlah keseluruhan adalah 14 siswa, terdiri dari 7 putra dan
7 putri.
Waktu penelitian dilaksanakan dari tanggal 12 februari 2014 sampai 06 maret
2014.
Penelitian tindakan kelas ini akan dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:
Tabel Kegiatan persiklus.
20
Siklu
Pertemua
n
1
I
2
1
SD/Kelas
Hari/Tanggal
Waktu
SD N 1 ANDAPRAJA /
Rabu, 12 februari
07.15
V
SD N 1 ANDAPRAJA /
2014
Rabu, 12 februari
07.50
07.50
V
SD N 1 ANDAPRAJA /
2014
08.25
08.25
V
SD N 1 ANDAPRAJA /
II
2
09.00
09.00
09.35
Waktu
o
1
2
Rabu, 12
februari 2014
Kamis, 6 maret
2014
Siklu
Fokus penelitian
s
1
2
B. Prosedur pelaksanaan
Prosedur yang ditempuh dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika dengan
melalui :
a.
b.
c.
e.
Seuai dengan masalah yang dihadapi yaitu penguasaan siswa terhadap materi
pembelajaran masih rendah dan siswa kurang aktif dalam belajar. Sejalan dengan
kegiatan yang menjadi fokus dalam pembelajaran Matematika adalah pemberian
penggunaan contoh dan latihan. Maka setiap siswa diupayakan untuk memahami
contoh dalam mengerjakan latihan soal, sehingga pada akhirnya setiap siswa mampu
menjawab soal-soal dengan benar.
21
22
Validasi Data.
Validasi data yang berupa proses pembelajaran dilakukan melalui observasi
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Setting dan Subjek Penelitian
Setelah penulis melaksanakan observasi pada program penelitian pembelajaran
yang ditempuh dalam dua siklus maka diperoleh data sebagai berikut.
Data hasil observasi terhadap kemampuan dan motifasi siswa dalam
mengajukan pertanyaan materi terhadap pelajaran Matematika yang diajarkan,
menunjukan :
Rekapitulasi nilai tes akhir sebelum penelitian pembelajaran dan setelah
penelitian pembelajaran mata pelajaran Matematika kelas V SD Negeri 1 Andapraja
No
Nama
Nilai
Nilai
tes Nilai
tesakhir
akhir
akhir
23
tes Keterangan
sebelum
siklus I
siklus II
penelitian
1
Adit
70
80
90
Cece
60
65
75
Devi
70
75
80
Empat
60
65
70
Vera
70
80
85
Nuri
70
75
80
Reza
60
70
80
Sursih
50
70
75
Sindi
50
70
80
10
Wildan
60
70
85
11
Wiwin
55
70
80
12
Hadis
50
70
75
13
Abdul
65
75
80
14
Toni
60
70
80
Jumlah
850
1005
1115
Rata - rata
60.71
71.78
79.64
Nilai
Frekuensi
Nilai
* Prosentase
Frekuensi
(%)
50
150
21.4%
55
55
7.14%
60
300
35.74%
65
65
7.14%
70
280
28.6%
Jumlah
14
850
100%
24
Nilai
Frekuensi
Nilai
* Prosentase
Frekuensi
(%)
65
130
14.28%
70
140
50%
75
225
21.4%
80
160
14.28%
Jumlah
14
1005
100%
Nilai
Frekuensi
Nilai
* Prosentase (%)
Frekuensi
1
70
70
7.14%
75
225
21.4%
80
560
50%
85
170
14.28%
90
90
7.14%
Jumlah
14
1115
100%
umum
dapat
dikatakan
bahwa
pelaksanaan
perbaikan
pembelajaran berjalan dengan cukup baik, dengan nilai rata-rata dan prestasi
belajar siswa cukup, dengan nilai 71,78 (dalam skala 1-100). Hasil belajar
siswa dalam perbaikan pembelajaran matematika di kelas V SDN 1
Andapraja Kec. Rajadesa Kab. Ciamis siklus I dengan rata-rata 71,78
dengan prosentase ketuntasan 85,7 %
2. Siklus II
Hasil belajar siswa dalam perbaikan pembelajaran matematika di Kelas V
SDN 1 Andapraja Kec. Rajadesa Kab. Ciamis siklus II dengan rata-rata 79,64
dan prosentase ketuntasan 100 %
Dari data kualitas pelaksanaan perbaikan pembelajaran dan hasil tes formatif
siswa yang ditemukan dalam penelitian di Kelas V SD Negeri 1 Andapraja, dapat
dikatakan bahwa pelaksanaan perbaikan pembelajaran meningkat dan karena itu
prestasi belajar siswa juga meningkat. Pelaksanaan perbaiakan pembelajaran berjalan
dengan cukup baik, prestasi belajar siswa meningkat dari kurang (nilai 60,71)
sebelum perbaikan pembelajaran, menjadi cukup (nilai 71,78) pada perbaikan siklus I
dan baik (nilai 79,64) pada siklus II.
26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengolahan dan analisis data selama melakukan kegiatan mengajar di
SD Negeri 1 Andapraja dalam dua kali pertemuan maka dari hasil perbaikan
pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
Pada program perbaikan pembelajaran Matematika
a.
Pengerjaan individual
Hasil latihan dinilai
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa program penelitian pembelajaran
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan siswa dengan menguasai
materi pembelajaran Matematika hal ini akan tercapai apabila program perbaikan
difokuskan pada masalah yang terjadi dalam proses pembelajaran sebelumnya.
B. Saran-saran
1. Saran bagi siswa, agar siswa dapat mengikuti dalam proses pembelajaran lebih
aktif dengan suasana yang menyenangkan tanpa rasa takut atau tekanan serta
dapat menumbuhkan kerjasama antara siswa dengan kelompoknya.
2. Saran bagi guru, memberikan bekal dan solusi pemecahan agar dapat
menerapkan dan mengembangkan dalam memilih serta menerapkan metode
pembelajaran inovatif di kelas yang menjadi tanggung jawab profesional
sebagai guru.
3. Saran bagi sekolah, memberikan berbagai alternatif tindakan pembelajaran
dalam mengembangkan metode pembelajaran melalui penelitian tindakan
kelas.
DAFTAR PUSTAKA
A.Syukur, Ghazali. 2002. Metode Pengajaran Sastra dengan Strategi Kooperatif.
Magelang: Indonesia Tera.
Chsplin.J.P. 2000. Dictionary of Psychologiy. New York: Dell Publishing Co, Inc.
Keraf, Gorys. 1993. Kompetensi Ende Flores: Nusa Indah.
Lie Anita. 2002. Cooperative Learning: Mempraktekan Cooperative Learning di
Ruang-ruang Kelas. Jakarta: Grasindo.
Nuriadi. 2008. Teknik jitu Menjadi Pembaca Terampil. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sunardi. 2005. Implementasi Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
dalam pembelajaran Menulis Pantun. Jurnal Pendidikan. Vol 2. No 2. Juni
2005.Semarang: LPMP Jawa Tengah
Suprijono Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Susilo. 2007. Penelitian Tindakan Kelas.Yogyakarta: Pustaka Book Publisher.
28
Suwarno. Mulyadi. 2013. Pendagogi Khusus Bidang Studi Sekolah Dasar. UMS:
Panitia Sertifikasai Guru Rayon 41 Surakarta.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
1. Rencanapembelajaran
2. Instrument penelitian
3. Hasilkerjasiswa
4. Fotokegiatan
29
30