Você está na página 1de 49

Pilpres Kegembiraan Politik

TOSIANI



Jokowi-JK dan Prabowo-Hatta berjanji siap menerima apa pun pilihan rakyat dalam
pemilihan umum presiden-wakil presiden nanti.
CALON presiden Joko Widodo mengajak semua pihak untuk menjadikan Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden 2014 sebagai kegembiraan politik, bukan sebagai hal
menakutkan.
Ajakan itu dia ungkapkan saat berpidato dalam Deklarasi Pemilu Berintegritas dan Damai
yang diselenggarakan KPU, Bawaslu, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu di
Hotel Bidakara, Jakarta, tadi malam. Hadir dalam deklarasi itu cawapres Jusuf Kalla,
pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, dan tim sukses kedua pasangan.
Untuk menjadikannya sebagai kegembiraan politik, ujar Jokowi, pilpres harus dijauhkan dari
kampanye hitam, kecurangan, kekerasan, dan intimidasi. Ada dua hal, dua tahapan yang
akan kita lalui. Tanggal 4 Juni sampai 5 Juli yaitu proses kampanye dan kita berharap agar di
dalam kampanye ini semuanya merasa gembira karena demokrasi yang akan kita jalankan
ialah demokrasi yang akan menyejahterakan, bukan demokrasi yang akan mencelakakan,''
ucapnya.
Dalam pidato kurang dari 5 menit itu, Jokowi juga siap menerima apa pun hasil pilpres nanti.
Semuanya kita serahkan kepada rakyat karena yang berdaulat adalah rakyat.''
Jokowi lantas menyelipkan humor ringan soal kata dua. Jokowi-JK memang mendapatkan
nomor urut dua dalam pilpres nanti. Kedua, pada 9 Juli nanti kita akan melakukan
pencoblosan. Calon presiden, dua calon presiden dan dua calon wakil presiden, kata dia.
Setiap kali Jokowi menyelesaikan kalimat, sambutan dan tepuk tangan dari pendukungnya
membahana. Yel-yel dukungan terhadap Prabowo-Hatta juga kerap diteriakkan pendukung
mereka, tetapi suasana tetap kondusif.
Prabowo yang berpidato lebih dulu juga berharap pilpres nanti berlangsung jujur, sejuk, dan
bermartabat. Ia pun berjanji akan menghormati keputusan rakyat, termasuk jika rakyat
memilih Jokowi-JK sebagai pemimpin bangsa.
Sebelumnya, Ketua KPU Husni Kamil Manik menegaskan pemimpin berkualitas dihasilkan
dari pemilu yang berintegritas dan damai. Ia berharap pilpres mengedepankan gagasan yang
selaras dengan kepentingan masyarakat.
Dalam deklarasi itu, kedua pasangan capres-cawapres beserta ketua dan sekretaris tim sukses
masing-masing meneken prasasti Deklarasi Pemilu Berintegritas dan Damai. Kedua pasangan
juga mengucap ikrar kampanye damai.
Lautan fitnah
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun kembali mengingatkan para kontestan pilpres
untuk tidak menggunakan black campaign sebagai upaya meraih simpati calon pemilih.
Mari kita selamatkan negara kita agar tidak jadi lautan fitnah. Fitnah itu musuh bersama,
kata dia saat membuka Rakornas Pemantapan Pelaksanaan Pilpres di Sentul, kemarin.
SBY memahami kontestan mati-matian berusaha memenangi kontestasi. Tidak masalah pula
bila mereka melakukan kampanye negatif. Tapi black campaign atau fitnah tidak boleh.
(Pol/Che/X-8)
tosiani@mediaindonesia.com
Kirimkan tanggapan Anda atas berita ini melalui e-mail: interupsi@mediaindonesia.com
Facebook: Harian Umum Media Indonesia Twitter: @MIdotcom Tanggapan Anda bisa
diakses di metrotvnews.com

Suara Terbanyak Tentukan Pemenang

RUDY POLYCARPUS


Raihan 20% suara di setengah jumlah provinsi tidak menjadi variabel untuk
penyelenggaraan pilpres putaran kedua.
PENENTUAN pemenang pemilihan umum presiden (pilpres) cukup berdasarkan raihan suara
terbanyak atau lebih dari 50%. Demikian pernyataan komisioner Komisi Pemilihan Umum
(KPU) Sigit Pamungkas kepada Media Indonesia, kemarin.
Menurut Sigit, prinsip pilpres dalam konstitusi menganut sistem dua putaran. Akan tetapi, hal
tersebut dikecualikan apabila pilpres hanya diikuti dua pasangan calon presiden-wakil
presiden.
Dengan kata lain, lanjut Sigit, Pasal 159 ayat 1 Undang-Undang Nomor 42 Tahun 2008
tentang Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden yang menyatakan `Pasangan calon
terpilih adalah pasangan calon yang memperoleh suara lebih dari 50% dari jumlah suara
dalam pemilu presiden dan wakil presiden dengan sedikitnya 20% suara di setiap provinsi
yang tersebar di lebih dari setengah jumlah provinsi di Indonesia' tidak lagi menjadi faktor
penentu kemenangan.
Prinsip sistem pemilihan umum presiden dalam konstitusi ialah sistem dua putaran. Pada
sistem ini, dua putaran ialah ketika kandidat lebih dari dua. Apabila hanya dua kandidat,
peraih suara terbanyak (lebih dari 50%) ditetapkan sebagai pemenang. Faktor penyebaran
suara tidak lagi menjadi variabel untuk diselenggarakannya putaran kedua, kata Sigit.
Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddiqie pun menegaskan syarat
penyebaran 20% suara di setengah jumlah provinsi tidak berlaku ketika pilpres hanya diikuti
dua pasangan calon presiden-wakil presiden. Artinya, pemenang pilpres ialah peraih suara
terbanyak, yaitu lebih dari 50%.
Sudah benar kalau komisioner KPU mengatakan pilpres hanya satu putaran. Syarat
penyebaran suara gugur kalau pilpres hanya diikuti dua pasangan calon. Tidak perlu payung
hukum apa pun. Konstitusi mengatur pemenang pilpres itu peraih suara terbanyak, tegas
Jimly.
Konstitusi yang dimaksud Jimly ialah Pasal 6A UUD 1945 berbunyi `... pasangan yang
memperoleh suara rakyat terbanyak dilantik sebagai presiden dan wakil presiden.'
Pemerintah tutup mata

Peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Siti Zuhro sependapat dengan pernyataan
Sigit Pamungkas dan Jimly Asshiddiqie. Siti mengakui semangat dari pilpres ialah kejujuran
dan keadilan. Oleh karena itu, kemenangan calon presiden cukup berdasarkan suara
terbanyak.
Tanpa embel-embel syarat penyebaran suara. Itu tidak efektif. Ini bukan pileg yang suaranya
dibagi bilangan pembagi. Esensi pilpres itu memilih pemimpin dengan transparan tanpa
kecurangan, ujar Siti.
Ketentuan pada Pasal 159 UU Nomor 42 Tahun 2008, menurut Siti, merupakan bukti
pemerintah telah menutup mata dengan persoalan di lapangan.
Sama halnya dengan persyaratan ambang batas suara. Kini, semua kesulitan. Praktik empiris
harus menjadi pelajaran bagi pembuat undang-undang, jelas Siti.
Pandangan berbeda diungkapkan pakar hukum tata negara Irmanputra Sidin. Irman berkukuh
legitimasi pemilu harus ditegakkan lewat Pasal 159 UU Nomor 42 Tahun 2008 tersebut.
UU mengamanatkan demikian. Jadi, hal itu harus dipatuhi untuk memenuhi asas keadilan.
Jangan karena suara di Indonesia Timur sedikit, lalu tidak diperhitungkan. Ini kan presiden
dari Sabang sampai Merauke. Bukan Jawa saja, tandas Irman. (Nov/AI/X-3)
rudy@mediaindonesia.com






















Jangan Menoleransi Tindakan Intoleran


Pemerintahan mendatang jangan meniru pemerintahan saat ini yang acap absen dalam
mengurus keberagaman.
Silakan tanggapi Editorial ini melalui http://www.metrotvnews.com
KEBEBASAN memeluk agama dan beribadat menurut agama serta kepercayaan masing-
masing merupakan hak paling hakiki yang dijamin konstitusi. Namun, hak asasi yang telah
menjadi bagian dari prinsip universal itu belum juga dapat diimplementasikan sepenuhnya
dan sebaik-baiknya.
Dalam perkembangan terkini, kita menyaksikan betapa intoleransi masih menjadi persoalan
teramat serius yang belum juga tuntas. Pada pekan-pekan terakhir ini, dari Yogyakarta
dilaporkan berbagai aksi diskriminatif bahkan ancaman serius terus berlangsung terhadap
warga negara yang tengah menjalankan hak dasar dalam peri kehidupan.
Dilaporkan, pada Mei lalu, terjadi dua kali kekerasan atas nama agama. Pertama, dialami
Ketua Forum Lintas Iman di Kabupaten Gunungkidul, yang juga Sekretaris Pengurus
Wilayah Ansor DIY Aminuddin Aziz. Ia dianiaya dan mendapat ancaman akan dibunuh oleh
suatu organisasi masyarakat pada Jumat (2/5).
Kedua, kekerasan atas nama agama juga terjadi di Perum STIE YKPN, Tanjungsari,
Sukoharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Insiden menimpa jemaat umat kristiani Santo
Fransicus Agung Gereja Banteng, Kamis (29/5) malam, saat jemaat dibubarkan sekelompok
ormas. Insiden itu mengakibatkan beberapa jemaat luka-luka dan rumah yang digunakan
untuk ibadah rusak berantakan.
Lalu, pada Minggu (1/6), massa menyerang dan membubarkan jemaat yang tengah beribadah
di sebuah rumah yang disegel Pemerintah Kabupaten Sleman.
Kita untuk kesekian kalinya mengungkapkan kesedihan dan keprihatinan atas aksi-aksi yang
tidak mengindahkan toleransi tersebut. Yang lebih menyedihkan dan memprihatinkan, aksi-
aksi melanggar hak asasi dan melanggar hukum tersebut seperti terus dibiarkan aparat
keamanan.
Tidak kurang dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X
juga telah mengungkapkan kekecewaan soal minimnya peran aparat keamanan. Itu semua
terjadi karena tidak ada tindakan tegas dari aparat keamanan, kata Sultan di Yogyakarta,
akhir pekan lalu.
Wajar bila Sultan bereaksi keras. Yogyakarta selama ini kita kenal sebagai Kota Pelajar yang
plural. Banyak pelajar atau mahasiswa dari berbagai wilayah, suku, budaya, dan agama
datang menuntut ilmu di sana. Indahnya warna-warni budaya dan agama mendadak dirobek-
robek.
Oleh karena itu, kita sepenuhnya mendukung Sultan agar kekerasan di Yogyakarta itu tidak
lagi didialogkan dan didiskusikan. Yang ditunggu sekarang ialah tindakan tegas dari aparat
keamanan terhadap para pelanggar hukum dan hak asasi. Mereka yang berlaku intoleran atas
nama agama sesungguhnya ialah para pembajak agama.
Di luar Yogyakarta, perilaku intoleran terjadi di berbagai daerah di Indonesia. Senin, (2/6),
misalnya, 16 orang perwakilan dari Badan Kerja Sama Antar-Gereja Cianjur, Jabar,
mengadukan pelanggaran kebebasan beragama yang dilakukan Pemkab Cianjur, ke Komnas
HAM.
Kita untuk kesekian kalinya menyeru kepada pemerintah untuk benar-benar
mengimplementasikan jaminan negara terhadap seluruh warga bangsa terkait dengan
kebebasan beragama dan beribadat. Hak asasi paling dasar yang sudah menjadi keniscayaan
dalam konstitusi itu tidak boleh lagi ditawar. Pelanggaran atas hal itu termasuk pelanggaran
HAM berat.
Kita juga mendesak kepada siapa pun yang kelak terpilih sebagai presiden dan wakil presiden
untuk sungguh-sungguh mengimplementasikan amanat konstitusi tersebut. Pemerintahan
mendatang jangan meniru pemerintahan saat ini yang acap absen dalam mengurus
keberagaman. Pemerintahan mendatang tidak boleh menoleransi secuil pun perilaku
intoleran.












Tim Jokowi-JK Sikapi Tabloid Obor Rakyat secara Hukum

"Kita lihat, semakin lama kampanye hitam ini semakin luar biasa, sepertinya
terkoordinasi dan terencana. Tabloid Obor Rakyat akan kita laporkan ke Mabes Polri
dalam waktu dekat."
--Patrice Rio Capella Wakil Ketua Tim Sukses Pemenangan Jokowi dan JK
MEREBAKNYA peredaran tabloid Obor Rakyat, yang berisikan pembunuhan karakter calon
presiden Joko Widodo alias Jokowi, ke sejumlah pondok pesantren, masjid, dan sekolah
Islam di Pulau Jawa akan dihadapi secara hukum.
Kita lihat, semakin lama kampanye hitam ini semakin luar biasa, sepertinya terkoordinasi
dan terencana. Tabloid Obor Rakyat akan kita laporkan ke Mabes Polri dalam waktu dekat,
kata Wakil Ketua Tim Sukses Pemenangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla, Patrice Rio
Capella, di Jakarta, kemarin.
Jokowi pun setuju dengan langkah tersebut, seperti ketika menghadapi pencatutan namanya
dalam kasus surat palsu permohonan penangguhan pemeriksaan oleh kejaksaan di Kejaksaan
Agung dalam kasus bus Trans-Jakarta tahun anggaran 2013.
Tim kuasa hukum Jokowi-JK kemudian melaporkan surat palsu yang diduga dibuat dan
disebarkan Ketua Tidar Jakarta Selatan, EJS, ke Bareskrim Polri, Jakarta, Senin (2/6).
Menurut Jokowi, jalur hukum ditempuh sebagai pendidikan politik yang baik bagi rakyat.
Kalau diam saja, nanti dibilang terlalu sabar, tidak tegas, ujarnya saat menghadiri
Silaturahim Nasional Alim Ulama PKB untuk Pemenangan Jokowi-JK di Jakarta, kemarin.
Berdasarkan penelusuran Media Indonesia, alamat yang tertera di tabloid setebal 16 halaman
itu, yakni Jalan Pisangan Timur Raya IX Jakarta Timur, ternyata tak ditemukan. Alamat yang
ditemukan hanyalah Jalan Pisangan Baru Timur IX. Namun, jalan tersebut hanya sebuah
gang kecil yang di dalamnya terdapat rumah-rumah biasa. Tidak ada tanda di jalan itu ada
sebuah kantor.
Saya dari kecil tinggal di sini, enggak pernah dengar ada kantor itu (tabloid Obor Rakyat),
kata Pratikto, 39, warga setempat.
Ketika nomor telepon yang tercantum di tabloid dihubungi, terdengar nada sambung, tapi
tidak ada yang mengangkat. (Nov/Yah/BN/YK/AF/X-5)




Ruko Tiga Lantai Ambruk Diduga akibat Kesalahan Bangunan




BANGUNAN ruko tiga lantai di Jalan Jenderal A Yani, Samarinda, Kalimantan Timur
(Kaltim), ambruk, kemarin sekitar pukul 06.25 Wita. Sampai pukul 17.00, tercatat dua korban
tewas dan 11 pekerja belum ditemukan. Namun, 71 pekerja lainnya selamat. Sebagian besar
pekerja berasal dari Jawa Timur.
Dua korban tewas bernama Kasiran dan Kadori. Ketika ditemukan, posisi keduanya
berdekatan dalam kondisi mengenaskan. Sebelas korban yang belum ditemukan ialah Toni,
Suyaji, Surani, Deron Pamuji, Abdul Makrub, Toyo, Rudi Surianto, Jono, Sugiyanto, Jarno,
dan Jarwo. Tim gabungan dari TNI, Polri, Satpol Pamong Praja, PMI, Badan
Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda dan Kaltim, serta sejumlah relawan
dari berbagai ormas yang berjumlah sekitar 600 orang masih berusaha keras mencari korban
yang tertimbun.
Kita datangkan berbagai peralatan yang bisa memungkinkan untuk menemukan korban yang
tertimbun, ujar Kapolsekta Samarinda Utara AKP Ervin Suriyatna.
Kepala Badan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kota Samarinda, Dadang Airlangga,
menjelaskan dugaan sementara ambruknya ruko itu disebabkan konstruksi bangunan yang
tidak sesuai dengan desain awal. Fondasi dan peralatan penahan lantai tidak kuat menahan
beban cor.
Kami sudah mengamati struktur konstruksi ruko tiga lantai dengan panjang 100 meter dan
lebar 50 meter itu. Ada deviasi perencanaan dan pelaksanaan. Deviasi atau perbedaan
dilakukan kontraktor dengan memperkecil besi tulangan, mengurangi campuran semen,
jelasnya.
Dadang menjelaskan bangunan ruko dengan 17 pintu tersebut milik pribadi atas nama
Yulianus Ghazali. Tiap ruko memiliki lebar 5 meter. Bangunan itu memiliki panjang 100
meter dan tinggi 25 meter. Bangunan sedang dalam tahap pengerjaan lantai ke-3.
Kontraktornya masih dalam pencarian.
Secara terpisah, Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Fajar Setiawan mengatakan pihaknya
belum menetapkan tersangka dalam kasus itu karena saat ini masih fokus dalam
penyelamatan korban. Kami akan memanggil pihak yang bertanggung jawab dalam
pembangunan, termasuk pemilik ruko dan pelaksana proyek. (SY/X-4)





















Barat Akhirnya Berpihak ke Palestina


MENYUSUL terbentuknya pemerintahan bersatu Palestina hasil rekonsiliasi dua faksi yang
lama bertikai, Hamas dan Gerakan Nasional Pembebasan Palestina (Fatah), Amerika Serikat
dan Uni Eropa menyatakan siap mendukung pemerintahan baru itu.
Keputusan rekonsiliasi yang dilakukan 24 April lalu tersebut segera ditindaklanjuti Presiden
Palestina Mahmoud Abbas dengan melantik 17 menteri di Ramallah, Tepi Barat, Senin (2/6).
Hanya berselang beberapa jam setelah pelantikan itu, Menteri Luar Negeri John Kerry
langsung menghubungi Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Kepada
Netanyahu, Kerry menyatakan AS siap bekerja sama dengan kabinet baru Palestina.
Presiden Abbas telah membentuk pemerintah teknokratis interim. Berdasarkan apa yang
kami ketahui sekarang, kami bermaksud untuk bekerja sama dengan pemerintah baru ini,
kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki, kemarin.
Duta Besar Uni Eropa untuk AS Joao Vale de Almeida pun mengatakan pihaknya tengah
mempersiapkan diri untuk menjalin kerja sama dengan pemerintahan Palestina yang
diperkuat Hamas. Hal itu setidaknya menunjukkan UE tidak mempersoalkan status Hamas
yang selama ini dipersepsikan sebagai kelompok radikal.
Kami akan bekerja sama dengan pemerintahan bersatu Palestina. Ini menyangkut substansi
ketimbang pertanyaan mengenai komposisi pemerintah, ungkap diplomat papan atas itu.
Kami mendukung pengakuan Palestina, timpal Vale de Almeida.
Mantan duta besar dan pengamat permanen Liga Arab di PBB, Clovis Maksoud, mengatakan
bersatunya Hamas dan Fatah dalam sebuah struktur pemerintahan akan memperkuat posisi
tawar Palestina dalam menghadapi ancaman dan lobi Israel.
Dukungan AS dan UE terhadap pemerintahan bersatu Palestina telah membuat kecewa para
pejabat Israel.
Pemerintah Palestina didukung Hamas, sebuah organisasi teroris yang berkomitmen untuk
menghancurkan Israel. Jika pemerintah AS ingin memajukan perdamaian, berarti harus
meminta Presiden Abbas untuk mengakhiri perjanjian dengan Hamas dan kembali ke
pembicaraan damai dengan Israel, ujar pejabat Israel seperti dikutip harian Ha'aretz.
(AP/Reuters/Hym/X-9)



Mantan Kepala BIN Tolak Capres Terkait Karakter


Informasi terkait penarikan sejumlah anggota TNI-Polri aktif bersifat intelijen, dan itu
tertutup. Kalau pengguna itu mau melakukan penggalangan opini, tentu dibuka.
MANTAN Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono menyatakan tidak
mendukung capres Prabowo Subianto lantaran memiliki karakter yang tidak mencerminkan
sebagai seorang calon pemimpin.
Mana mau kita dipimpin oleh seorang perwira yang pernah dipecat, kata Hendropriyono
saat menghadiri diskusi bertema Siapa capres dan cawapres paling potensial melakukan
kampanye hitam, di Posko Kawan Jokowi, Jl Dharmawangsa, Jakarta Selatan, kemarin.
Dia menilai sudah saatnya Indonesia dipimpin presiden yang berasal dari masyarakat sipil
dan yang mengerti kemauan rakyat kalangan bawah. Sosok demikian, kata Hendropriyono,
berada pada Joko Widodo alias Jokowi.
Dalam kesempatan itu Hendropriyono yang juga salah satu anggota tim pemenangan Jokowi-
JK menegaskan pihaknya tidak menarik anggota TNI-Polri aktif untuk menjadi tim sukses
guna memenangkan pasangan Jokowi-JK.
Tapi apakah Bapak menemukan informasi terkait penarikan-penarikan anggota TNI-Polri
aktif? Kalau saya, tidak ada, yang ada pensiunan atau purnawirawan TNI-Polri, dan itu hak
mereka, ujar Hendropriyono.
Menurut dia, informasi terkait penarikan sejumlah anggota TNI Polri aktif bersifat intelijen
dan itu tertutup. Intelijen itu artinya informasi yang benar, dan itu tergantung penggunanya
mau tertutup atau terbuka, kata dia.
Ia mengutarakan, kalau pengguna itu mau melakukan penggalangan opini, tentu dibuka.
Kalau penggunanya ingin melakukan langkah-langkah merebut surprise, intelijen itu tertutup.
Jadi, itu tergantung penggunanya, kalau itu dibuka, yah digunakan untuk penggalangan
opini, ujar dia.
Terkait dengan permintaan SBY agar TNI-Polri tidak terlibat dalam politik, ia mengatakan
pernyataan itu merupakan peringatan kepada anggota TNI-Polri aktif untuk bersikap netral,
dan itu normatif karena di mana-mana seperti itu.
Tetapi pernyataan seperti itu ada sebab dan sinyalemennya. Saya bersyukur bila itu
ditegakkan. Jadi betul-betul apa yang disampaikan oleh Presiden itu seluruh jajaran TNI-Polri
bisa berdiri netral sehingga rakyat percaya. (Ant/X-6)
Proyek Hambalang Cacat Formal



BERDASARKAN studi formal dan studi kelayakan, proyek Hambalang dinyatakan tidak
membawa manfaat atau merugikan negara (total lost).
Menurut kesaksian Auditor Badan Pemeriksa Keuangan Andi Rahmat Zubaidi, proyek yang
memakan anggaran Rp2,5 triliun tidak bermanfaat. Hal itu berdasarkan empat penyimpangan
anggaran.
Pertama ialah penyimpangan atas tahap perencanaan, anggaran kontrak tahun jamak yang
tak memenuhi persyaratan, pelaksanaan pekerjaan, dan penyimpangan pembayaran, jelas
Andi saat memberikan keterangan untuk terdakwa mantan Kepala Divisi Konstruksi I PT
Adhi Karya Teuku Bagus Mokhamad Noor di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta,
kemarin.
Teuku Bagus didakwa oleh KPK bahwa ia terbukti memperkaya diri Rp4,53 miliar dari
proyek Hambalang yang dikerjakan atas kerja sama operasi (KSO) PT Adhi Karya dan PT
Wijaya Karya.
Dalam persidangan tersebut, hadir saksi ahli lain di antaranya Direktur Kebijakan Pengadaan
Umum Lembaga Kajuan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Setya Budi Arijanti dan
Direktur Pusat Kajian Negara dan Daerah Universitas Patria Artha Makassar Siswo.
Andi Rahmat Zubaidi mengatakan kerugian negara atas proyek Hambalang diakibatkan
disalokasi anggaran oleh kontraktor manajemen konstruksi, konsultan perencana, dan
pelaksana konstruksi. Akhirnya, bukti fisik tidak sesuai dengan manfaat atas perencanaan.
Setya Budi Arijanti mengatakan proyek tersebut secara kajian formal sudah menyalahi
aturan. Seperti proses lelang yang memihak atas rekanan tertentu, kemudian pemaksaan
anggaran proyek dan pihak DPR yang ikut mengintervensi, paparnya. (Cah/P-4)














Negara Absen saat Anarkisme Hadir

ASTRI NOVARIA


Negara Indonesia dirancang untuk melindungi seluruh warga negaranya tanpa
terkecuali.
SEAKAN tak pernah redam, tindakan intoleran kembali terjadi beberapa waktu yang lalu di
Yogyakarta. Namun, negara tampak absen dalam setiap aksi anarkistis dan intoleransi
tersebut.
Demikian yang disampaikan Sekretaris Dewan Nasional Setara Institute Romo Benny
Susetyo yang hadir sebagai pembicara di seminar bertajuk Pluralitas Masyarakat Menuju
Indonesia Satu di Gedung Yustinus, Unika Atma Jaya, Jakarta, kemarin.
Faktanya, Setara Institute mencatat bahwa selama 2012 ada sekitar 315 kasus intoleransi.
Angka kekerasan itu terus meningkat dan negara seakan absen memperhatikan hal ini.
Padahal kita sama-sama tahu, kekerasan ialah bentuk pengingkaran dalam Pancasila. Selama
ini Presiden Yudhoyono tidak bisa mengambil tindakan apa-apa. Kita menilai pemerintah
tidak pernah ambil inisiatif, cetus Benny.
Menurutnya, peristiwa intoleransi masih saja terjadi karena negara telah kehilangan habitus
dari para tokoh pemimpin bangsa yang ada saat ini. Ia menilai jika pemimpin tidak punya
habitus keberagaman dan tidak dibatinkan, semua ucapan manis untuk mencegah adanya
intoleransi hanyalah omong kosong.
Benny berpendapat, habitus tersebut merupakan sebuah kebiasaan yang sudah ditanamkan
sejak dini dan dilakukan oleh para pemimpin.
Problem kita yaitu ketika agama menjadi aksesori dan tidak dibatinkan, yang muncul ialah
perbedaan aku dan dia. Ini bukan ke pada apa yang dikatakan, melainkan apa yang dibuat
oleh pemimpin itu. Rakyat harus cerdas, habitus itu adalah kebiasaan yang sudah ditanamkan
dan sudah dilakukan, tegasnya.
Pihaknya berharap ada revolusi mental bagi para pemimpin bangsa ke depan. Pasalnya, ia
memandang perilaku elite saat ini tidak bisa dicontoh karena krisis kepemimpinan.
Tegakkan hukum
Pada kesempatan itu, Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan menilai pendidikan
merupakan kunci untuk mengembalikan semangat pluralisme agar bisa terwujud dalam
kehidupan masyarakat saat ini. Dia menyebutkan kesadaran pluralitas yang diberikan lewat
pendidikan bisa menanamkan habitus pada diri setiap orang hingga kelak mereka menjadi
pemimpin nanti.
Di hadapan puluhan mahasiswa yang hadir, Anies menjelaskan bahwa lahirnya Indonesia pun
merupakan sebuah gagasan yang lahir dari sekelompok pemuda dari berbagai suku. Mereka
kemudian bersumpah dan menegaskan cita-cita bahwa akan ada tanah air Indonesia, bangsa
Indonesia, dan bahasa Indonesia, bukan semata-mata karena warisan belaka.
Anies menilai penegakan hukum harus lebih ditegakkan oleh negara. Selama ini, lanjut
Anies, pola pikir masyarakat terkungkung dalam terminologi yang tidak tepat. Indonesia
tidak dirancang untuk melindungi minoritas ataupun mayoritas, tetapi untuk melindungi
seluruh warga negara Indonesia tanpa terkecuali.
Pihaknya berharap pemimpin Indonesia mendatang berani menegakkan hukum atas segala
penyimpangan yang dilakukan. (P-4)
astri@mediaindonesia.com

















Manipulasi Suara Terungkap


HARI ketiga sidang pemeriksaan saksi dalam sidang penyelesaian Perkara Hasil Pemilihan
Umum, Mahkamah Konstitusi kembali melanjutkan persidangan dengan agenda pemeriksaan
para saksi, baik secara langsung maupun melalui video conference.
Kemarin, hakim konstitusi dibagi dalam tiga panel untuk memeriksa PHPU untuk daerah
pemilihan Provinsi Bangka Belitung, Riau, Jambi, Banten, Lampung, Bali. Termasuk untuk
lanjutan sidang yang belum terselesaikan yakni Sumatera Utara, Jawa Barat, DKI Jakarta,
Sumatera Selatan, dan Aceh.
Hal yang diungkapkan saksi-saksi di persidangan masih mengenai penambahan dan
pengurangan suara antarcaleg dan antarpartai. Seperti yang diungkapkan dalam sidang panel
dua yang dipimpin hakim Arief Hidayat untuk Provinsi Riau.
Saksi dari Partai Golkar, Moris Candra, dari kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Ilir,
Riau, mengatakan adanya penambahan suara untuk Partai Golkar di TPS Desa Pedamaran.
Menurutnya, suara yang seharusnya menjadi suara caleg menjadi suara partai.
Jadi pada penghitungan suara di TPS, ada surat suara yang tercoblos gambar partai dan
nama caleg. Tapi, oleh ketua PPS setempat diharuskan menjadi suara partai padahal
seharusnya untuk caleg, jelas saksi kepada majelis hakim yang antara lain terdiri dari Arief
Hidayat, Patrialis Akbar, dan Aswanto.
Moris menyebutkan, ada perbedaan jumlah dengan daftar pemilih tetap dengan jumlah suara
sah dan tidak sah. Pada saat itu penghitungan suara di TPS, ada yang salah dengan jumlah
suara sah dan suara tidak sah. Suara tersebut tidak sesuai dengan DPT, ungkapnya.
Adapun di panel ketiga, untuk Daerah Pemilihan Jawa Barat VI yang meliputi Kota Bekasi
dan Kota Depok, ada ketidakcocokan antara data di formulir C1 dan formulir D1. Hal itu
dikatakan koordinator saksi dari Partai Demokrat Jamaludin Andri.
Jadi setelah pleno, KPUD baru menemukan selisih suara dan di situ kita saling
mencocokkan dengan Partai Golkar, NasDem, dan PAN, jelas Jamaluddin.
Dalam sidang daerah lainnya masih di panel dua, untuk daerah Bali terungkap adanya praktik
politik uang yang mewarnai kecurangan pemilu legislatif. Hal itu disampaikan saksi ahli dari
Partai Demokrat I Gusti Putu Arta dalam sidang pembuktian di panel dua.
Menurut mantan anggota KPU periode 2007-2012 tersebut, proses di semua tingkatan harus
taat prosedur yang benar. Prosedur tidak benar akan banyak menghasilkan nilai yang tidak
benar dan membuat banyaknya kasus pelanggaran yang terjadi dalam pemilihan umum.
Politik uang yang dilakukan para calon dalam pemilihan umum sangat berpengaruh,
menimbulkan penyimpangan anggota di TPS, jelas I Gusti Putu Arta. (AI/P-4)















































Tiga Hari, Donasi untuk Jokowi-JK Capai Rp2,5 Miliar

ASTRI NOVARIA


Kerelaan warga menyisihkan uang untuk disumbangkan sebagai dana kampanye
pasangan Jokowi-JK merupakan bukti dukungan yang kuat dan harapan Indonesia ke
depan lebih baik.
ANIMO masyarakat untuk memuluskan pasangan capres Joko Widodo dan cawapres Jusuf
Kalla (Jokowi-JK) sangat tinggi. Terbukti, dalam waktu tiga hari, dalam rekening donasi
yang dibuka tim nasional pemenangan pasangan Jokowi-JK sudah terhimpun dana gotong-
royong dari rakyat sebesar Rp2.443.348.605.
Saat ini sudah ada kesadaran baru dari masyarakat bahwa begitu pentingnya memilih
pemimpin yang bisa membawa perubahan di negeri ini. Dari awal dipublikasikan soal
rekening untuk donasi ini, dan baru efektif tiga hari hingga pukul 10.00 WIB, sudah
terkumpul Rp2.443.244.338.605, ujar Wakil Ketua Timnas Pemenangan Jokowi-JK, Patrice
Rio Capella, di Posko JKW4P, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (2/6).
Pada kesempatan itu, pihaknya juga menegaskan tidak ada nomor rekening lain selain tiga
rekening khusus, seperti BRI KC Mall Ambasador 122301000172309 a.n. Joko
Widodo/Jusuf Kalla, Bank Mandiri KCP Jakarta Mega Kuningan 070-00-0909096-5 a.n.
Joko Widodo/Jusuf Kalla M, dan Bank BCW KCP Mega Kuningan 5015.500015 a.n. Joko
Widodo/HM Jusuf Kalla. Ia berharap semua pihak mewaspadai jika ada yang menggunakan
penggalangan donasi itu sebagai modus penipuan.
Rekening ini akan kami pertanggungjawabkan secara hukum dan moral. Ditambah KPU
tidak melarang upaya membuka rekening kampanye ini. Sekali lagi terima kasih dan ini akan
terus berjalan sampai ditutupnya rekening ini, tandasnya.
Salah satu tim kuasa hukum Jokowi-JK, Alexander Litaay, menambahkan, akuntan publik
juga dilibatkan dalam mengawasi donasi yang masuk untuk kampanye pilpres Jokowi-JK
tersebut. Sebelum diserahkan ke KPU, lanjut dia, akuntan publik akan mengaudit secara
detail.
Sesuai amanat UU Pilpres dan PKPU, dana yang disumbangkan akan diaudit dan
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Setiap hari kita lakukan itu pukul 10.00 lewat
akun Twitter Jokowi-JK soal status saldo yang masuk. Itu bentuk pertanggungjawaban
kami, tandasnya.
Lapor ke KPU
Tim kampanye dari dua kandidat pasangan capres-cawapres peserta Pemilu 2014 telah
menyerahkan laporan awal dana kampanye ke KPU pusat, kemarin. Laporan tersebut berisi
rekening khusus dana kampanye dan laporan penerimaan dana kampanye.
Dari pelaporan itu, diketahui dana kampanye Jokowi-JK lebih besar daripada Prabowo
Subianto-Hatta Rajasa. Total dana awal kampanye yang dilaporkan tim Jokowi-JK ke KPU
sebesar Rp44,9 miliar, sedangkan laporan dana kampanye Prabowo-Hatta untuk tahap
pertama sebesar Rp10 miliar.
Ketua Bendahara Tim Kampanye Jokowi-JK Didit Menta Pariadi menyebutkan dari jumlah
Rp44,9 miliar itu, sekitar Rp42 miliar sudah habis digunakan untuk berkampanye di media
massa. Saat ini yang masih tersisa sekitar Rp2,9 miliar. Posisinya berada di tiga rekening,
yaitu BRI, BCA, dan Mandiri.
Didit menjamin kejelasan identitas penyumbang dana kampanye. KPU juga mewajibkan
seluruh peserta pemilu transparan dalam melaporkan pemasukan dan pengeluaran dana
kampanye.
Komisioner KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah mengatakan pihaknya telah menerima dua tim
kampanye yang melaporkan rekening dana. Laporan itu, kata dia, akan terus diinformasikan
secara luas kepada KPUD di tingkat provinsi dan kabupaten kota tempat tim kampanye dan
pendukung yang berada di daerah. (TS/P-2)
astri@mediaindonesia.com












SUDUT PANDANG
Jauhkan Kiai dari Kampanye Hitam


JANGAN jebak dan libatkan pesantren dengan propaganda kampanye hitam. Sikap dan
penegasan tersebut dikemukakan seorang penulis muda dari Kota Malang, Jawa Timur,
Yatimul Ainun. Untuk itu, ia juga berharap capres dan cawapres jangan mendorong kiai
dalam politik transaksional.
Harapan kami kepada capres dan cawapres jika terpilih kelak jangan memicu perpecahan di
kalangan umat. Hindari politik transaksional, tidak melancarkan kampanye hitam dengan
melibatkan pesantren, tegas penulis buku Bakiak Politik Sorban Negarawan itu.
Menurut Ainun, sejauh ini banyak kiai terjebak oleh politik praktis transaksional. Kondisi itu
ditemui selama penelitian beberapa tahun terakhir di lingkungan pondok pesantren. Telah
terjadi penyimpangan peran dan fungsi kiai sebagai pemuka agama setelah memutuskan
berpolitik.
Meskipun juga berpolitik, Nabi Muhammad tetap menjunjung tinggi etika dan moral.
Sekarang, terjadi pergeseran sikap dan perilaku yang tidak edukatif. Misalnya keputusan
pesan tren dalam mendukung salah satu capres, caleg, dan bukan berlandaskan pada visi dan
misi, komitmen, dan perilaku calon. Namun, banyak ditemukan keputusan justru pada
persoalan transaksional berupa janji proyek, kemudahan kebijakan, dan uang tunai.
Seharusnya kiai yang terjun ke politik mengedepankan politik kebangsaan dengan
memberikan pendidikan kepada umat tentang kenegaraan berlandaskan Pancasila dan
demokrasi. Dengan demikian, mereka tidak terjebak oleh politik transaksional yang
menghalalkan segala cara. Sekarang banyak orang berlabel kiai melakukan politik uang.
Mereka rela menyampaikan fatwa demi kepentingan politik sesaat.
Sejauh ini di pilpres, lanjutnya, kendati ada perbedaan sikap kiai dalam mendukung capres
dan cawapres, kondisinya belum mengarah ke perpecahan umat.
Akan lebih terhormat lagi, imbuh Ainun, bila kiai mendukung capres dengan pertimbangan
visi dan misi membangun bangsa dan negara yang tepat. Hal itu dilakukan agar tetap
mendapatkan kepercayaan di masyarakat. (BN/P-2)







Menteri-Menteri Disuruh Mundur

EMIR CHAIRULLAH


Kesibukan para menteri mengurus kampanye membuat Presiden gusar. Semua menteri
akan segera ia kumpulkan.
PRESIDEN Susilo Bambang Yudhoyono kembali menggertak para bawahannya. Setelah
mengingatkan para petinggi TNI/Polri agar tetap netral, Presiden meminta para menteri yang
terlalu sibuk di tim sukses calon presiden dan calon wakil presiden untuk segera
mengundurkan diri.
Kalau memang tidak mau lagi mengurusi kementeriannya karena harus aktif di sebuah tim
sukses atau bergerak ke sana kemari, saya persilakan mengundurkan diri, kata Presiden saat
membuka Rakornas Pemantapan Pelaksanaan Pilpres di Sentul, Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Ia mengaku, berdasarkan evaluasi dan penilaian yang dilakukan, ada sejumlah menterinya
yang harus dikoreksi karena kurang berkonsentrasi dengan tanggung jawabnya sebagai
menteri. Padahal mereka tidak boleh mengabaikan tugas pokoknya sebagai penyelenggara
negara. Pemilu berlangsung baik dan tugas pemerintahan juga baik, tegasnya.
Selain itu, Presiden juga meminta para menteri yang jadi tim sukses untuk bisa memilah
antara urusan pemerintahan dan politik agar tidak terjadi konflik kepentingan.
Besok saya adakan sidang kabinet paripurna untuk memastikan para menteri tidak
meninggalkan dan mengabaikan tugas pokok, ujarnya.
Meski demikian, Presiden mempersilakan para menteri, gubernur, bupati, dan wali kota
beserta wakilnya untuk mengajukan cuti kampanye. Tidak soal. Yang penting utamakan
tugas pemerintahan, ujarnya.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) langsung merespons positif pernyataan Presiden tersebut.
Bagus itu. Tapi, sebenarnya aturan tidak mengatakan menteri harus mundur, ujar anggota
KPU Ferry Kurnia Rizkiyansyah.
Cuti kepala daerah
Pada kesempatan berbeda, Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Didik Suprayitno
menjelaskan ada 10 kepala daerah, yang terdiri dari 7 gubernur dan 3 wakil gubernur.
Kesepuluhnya telah mengajukan permohonan cuti kampanye pilpres kepada Menteri Dalam
Negeri Gamawan Fauzi.
Ia menjelaskan UU No 42/2008 tentang Pemilu Presiden dan Wakil Presiden telah
mewajibkan pejabat negara mengajukan cuti jika menjadi juru kampanye atau tim
pemenangan pemilu.
Gubernur dan wakil gubernur wajib mengajukan cuti kepada presiden melalui menteri
dalam negeri, sedangkan bupati dan wali kota bersama wakilnya mengajukan kepada
mendagri melalui gubernur, tambah Didik.
Aturan perundangan, sambung Didik, juga melarang seluruh pejabat negara memanfaatkan
fasilitas negara mulai dari kendaraan dinas, protokol kedinasan, hingga anggaran selama cuti
berkampanye.
Para kepala daerah yang sudah mengajukan cuti tersebut yaitu Gubernur Sumatra Barat Irwan
Prayitno (jurkam Prabowo-Hatta), Gubernur Nusa Tenggara Timur Frans Lebu Raya (jurkam
Jokowi-JK), Gubernur Kalimantan Barat Cornelis (jurkam Jokowi-JK), Gubernur Kalimantan
Tengah Agustin Teras Narang (jurkam Jokowi-JK), Gubernur Sulawesi Tengah Longki
Djanggola (jurkam Prabowo-Hatta), Gubernur Kalimantan Selatan Rudi Arifin (jurkam
Prabowo-Hatta), dan Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak (jurkam Prabowo-
Hatta).
Cuti juga diajukan Wakil Gubernur Kalimantan Timur Mukmin Faisyal (jurkam Prabowo-
Hatta), Wagub Sulawesi Tengah Sudarto (jurkam Prabowo-Hatta), dan Wagub Kalimantan
Tengah Achmad Diran (jurkam Jokowi-JK). (TS/Ant/P-1)
emir@mediaindonesia.com





















Kekarut-marutan HAM Jadi Materi Debat Capres



KOMISI Pemilihan Umum (KPU) memastikan persoalan hak asasi manusia (HAM) bakal
dimasukkan ke materi debat calon presiden (capres).
Materi-materi HAM pasti akan masuk materi debat, kata anggota KPU Arief Budiman di
Jakarta, kemarin. Materi soal HAM itu, sambungnya, akan dimasukkan ke tema besar di
setiap putaran debat.
KPU berencana menggelar tiga kali putaran debat. Putaran pertama, setiap capres dan
cawapres akan ditanyai mengenai pandangannya soal pembangunan demokrasi, pemerintahan
bersih, dan kepastian hukum. Di putaran kedua, tema debat mengambil masalah
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Di putaran ketiga, debat akan bertemakan
politik dalam negeri dan ketahanan nasional.
Selanjutnya para capres dan cawapres akan adu program di bidang pembangunan sumber
daya manusia dan iptek pada debat putaran keempat. Di putaran terakhir, mereka berdebat
tentang ketahanan pangan, energi, dan lingkungan.
Untuk menjamin kualitas debat, kata Arief, KPU telah menyiapkan 15 ahli untuk menyusun
pertanyaan dalam debat itu.
Mereka berasal dari berbagai kampus, ahli ekonomi, macam-macam. Sedikitnya ada dua
ahli di tiap bidang, Arief menegaskan.
Ia menambahkan, tak hanya ahli untuk urusan dalam negeri, KPU juga menyiapkan ahli
untuk bidang luar negeri. Itu bertujuan mengetahui kemampuan seorang calon presiden
berdiplomasi dengan pemerintahan negara lain. Soal demokratisasi, politik internasional,
hukum, lingkungan energi, macam-macam. (Untuk pembahasan) setiap item, kita undang
sekurangnya dua ahli, ujarnya.
Untuk menjaga kelancaran debat, KPU juga akan mengundang tim kampanye setiap capres
dalam penentuan moderator.
Undang-undang mengatakan kita harus koordinasikan dengan tim kampanye, ujarnya.
Meski akan melibatkan tim kampanye, pihaknya telah memiliki lima nama yang akan
diajukan kepada tim kampanye sebagai calon moderator yang akan memimpin debat capres
nanti.
Kemarin sudah dibicarakan di dalam rapat. Moderator bisa berasal dari profesional,
akademisi, tapi bisa juga presenter televisi, ujarnya. (TS/P-1)
ARSIP PEMILU
Orang Normal Dilarang Jadi Presiden


BAGI Presiden Amerika Serikat John F Kennedy, jabatan presiden merupakan pekerjaan
paling mulia di kolong langit ini. Dalam pandangannya, politik itu sendiri ialah profesi mulia.
Di Indonesia, menjadi presiden juga cita-cita mulia. Itulah sebabnya, atas nama cita-cita
mulia mewujudkan kesejahteraaan rakyat dan kedaulatan bangsa, banyak orang kepingin jadi
presiden. Bahkan, banyak orang yang tak cukup sekali, tapi berkali-kali, kepingin jadi
presiden.
Di masa Orde Baru mungkin banyak orang hendak jadi presiden. Namun, mereka takut
mengungkapkan keinginan itu lantaran khawatir dituduh subversif, merongrong kekuasaan
Presiden Soeharto.
Ketika Indonesia memasuki era Reformasi, era yang jauh lebih demokratis ketimbang Orde
Baru, banyak orang tanpa malu-malu dan ragu-ragu ingin menjadi presiden. Tengoklah,
tercatat lima orang yang ingin menjadi presiden melalui konvensi calon presiden dari Partai
Golkar pada 2004. Lihat pula, tercatat lima pasangan calon presiden dan wakil presiden pada
Pemilu Presiden 2004.
Pada Pemilu 2009, setidaknya tercatat lima orang ingin menjadi presiden. Mereka ialah
Susilo Bambang Yudhoyono, Megawati, Jusuf Kalla, Prabowo, dan Wiranto. Namun, karena
terikat pada aturan presidential threshold, partai-partai harus berkoalisi untuk mengusung
capres-cawapres sehingga cuma tiga pasang capres-cawapres yang bertanding pada Pemilu
Presiden 2009.
Prabowo dan Wiranto terpaksa mengubur keinginan menjadi capres dan harus puas menjadi
cawapres. Prabowo menjadi cawapres bagi capres Megawati dan Wiranto menjadi cawapres
bagi capres Jusuf Kalla. Adapun cawapres bagi capres Susilo Bambang Yudhoyono ialah
Boediono.
Menjelang Pemilu 2014, tercatat 11 orang ingin menjadi presiden dengan mengikuti konvensi
capres Partai Demokrat. Di luar konvensi Partai Demokrat, ada Ketua Umum Partai Golkar
Aburizal Bakrie dan Ketua Majelis Syura Partai Bulan Bintang Yusril Ihza Mahendra yang
ngebet jadi presiden. Bahkan, Rhoma Irama hendak `mendegradasi' posisinya dari Raja
Dangdut menjadi Presiden Dangdut.
Bahkan jika Mahkamah Konstitusi tidak melarang pengajuan capres dari jalur independen,
mungkin pengacara Farhat Abbas juga bakal maju menjadi capres. Namun, Pemilu Presiden
2014 akhirnya cuma diikuti dua pasangan, Joko Widodo-Jusuf Kalla dan Prabowo-Hatta
Rajasa.
Bila bagi kebanyakan orang di jagat ini menjadi presiden itu mulia, tidak begitu halnya bagi
Billy Carter, adik kandung Presiden Amerika Serikat Jimmy Carter. Seperti dikisahkan
Abdurrahman Wahid dalam buku Humor Gus Dur, Billy Carter punya usaha pompa bensin.
Di waktu senggang, ia biasanya bersantai dengan sejumlah temannya sembari minum bir atau
minuman lain kegemarannya.
Pada 1976, Jimmy Carter mencalonkan diri sebagai presiden. Saat santer-santernya
kampanye Carter, Billy pun tak luput dari kejaran wartawan. Wartawan bertanya kepadanya
bagaimana sesungguhnya kondisi keluarga Carter.
Billy menjawab bahwa ibunya berusia lebih dari 70 tahun ketika mendaftarkan diri masuk
Korps Perdamaian sebagai juru rawat di India untuk dua tahun. Kakak perempuan Billy
senang naik sepeda ke mana-mana sampai keluar negara bagian. Kakak perempuan satunya
lagi menjadi pengabar Injil, padahal dulunya ratu kecantikan.
Sekarang, abangku ingin jadi presiden. Nah, Anda bisa lihat, akulah satu-satunya orang
normal dalam keluarga ini, pungkasnya enteng. (Usman Kansong/P-1)






























Intoleransi dan Harmonisasi Kebangsaan

Benni Setiawan Dosen di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY); Peneliti Maarif Institute
for Culture and Humanity



WAJAH Yogyakarta terkoyak. Terkoyak aksi intoleran. Dalam empat hari terakhir, dua aksi
intoleran mengubah rupa Kota Pelajar ini. Minggu (1/6) siang, di Kabupaten Sleman, puluhan
orang merusak sebuah bangunan yang biasa dipakai umat Kristen untuk beribadah. Bangunan
yang dirusak itu milik pendeta berinisial NL. Bangunan yang bersebelahan dengan rumah NL
itu terletak di Dusun Pangukan, Desa Tridadi, Kecamatan Sleman. Sebelumnya, Kamis
(29/5), penyerangan juga terjadi pada rumah Direktur Galang Press, Julius Felicianus, yang
saat itu sedang dipakai umat Katolik untuk doa bersama dan latihan paduan suara.
Aksi intoleran yang terjadi di Yogyakarta itu seakan mengusik alam bawah sadar kita.
Mengapa di daerah yang terkenal dengan pluralisme keberagamaannya, dua peristiwa itu
muncul di tengah peringatan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2014. Peristiwa tersebut seakan
menjadi potret buram keberagamaan di Indonesia. Ironisnya, potret buram keberagamaan
tersebut dilegitimasi oleh pemerintah. Pemerintah seakan membiarkan warga negaranya
tertekan secara fisik dan psikis. Penyerangan rumah ibadat merupakan teror fisik dan psikis
bagi kebebasan beragama yang dijamin oleh UUD 1945.
Amuk sebagai mantra
Benarlah apa yang dikatakan YB Mangunwijaya dalam Gerundelan Orang Republik (1995).
Amuk sepertinya menjadi mantra khas Nusantara. Amuk adalah kata yang secara representatif
mewakili watak khas Nusantara. Kata ini mengacu kepada suatu bentuk amarah naik pitam,
emosional, irasional, dan sangat aneh. Seolah-olah mata orang buta karenanya.
Tokoh pendidikan Indonesia tersebut juga mencatat amuk sebagai pasal misterius alam
psikologi bangsa. Amuk khas Nusantara cukup spesifik dan memiliki sejarah panjang. Tidak
dapat dikendalikan (uncontrollable), tetapi mudah menyesal. Mudah lepas kontrol, tetapi
mudah pula mendapatkan kontrol itu kembali untuk kemudian menyesali segala akibat dari
amuk (Muhammad Sofyan, 1999).
Amuk pun senantiasa berhubungan erat dengan kehidupan sosial politik dan ekonomi.
Namun, hal tersebut tidak bisa dilepaskan dari kesadaran kolektif masyarakat. Pasalnya,
masyarakat terintegrasi oleh adanya kesepakatan di antara anggotanya terhadap nilai-nilai
kemasyarakatan.
Nilai-nilai itu oleh Durkheim disebut dengan kesadaran kolektif (collective consciousness).
Kesadaran kolektif ini berada di luar individu (exterior). Namun, memiliki daya pemaksa
terhadap individu-individu sebagai anggota masyarakat.
Dengan kata lain, kesadaran kolektif adalah suatu konsensus masyarakat yang mengatur
hubungan sosial di antara anggota masyarakat yang bersangkutan. Kesadaran kolektif
tersebut dapat berwujud aturan-aturan moral, agama, baik dan buruk, luhur dan mulia, dan
sebagainya.
Kesadaran kolektif juga merupakan salah satu wujud dari fakta sosial yang berkaitan dengan
moralitas bersama. Pemikiran ini muncul berangkat dari meningkatnya pembagian kerja yang
berujung dengan terjadinya transformasi kesadaran kolektif. Pada masyarakat bersolidaritas
mekanik, kesadaran kolektif ini sangat tinggi, sedangkan pada masyarakat solidaritas organik
tidak demikian adanya (Zainuddin Maliki, 2003).
Kekalahan negara
Kekerasan dan pelanggaran terhadap keberagamaan dengan gamblang menunjukkan betapa
tatanan moral dan hukum lemah. Polisi sebagai aparat keamanan dan penegak hukum selalu
saja kewalahan menghadapi anarkisme ini. Mereka selalu datang terlambat dan terkesan
membiarkan kerusuhan terjadi.
Pembiaran oleh negara ini pun menunjukkan betapa alat kekuasaan telah lemah dan kalah
sebelum bertanding. Negara pun telah mengingkari amanat Undang-Undang Dasar (UUD)
1945 Pasal 28 ayat E ayat 1 dan 2, UU Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
(HAM), dan UU Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan Konvensi Internasional Hak
Sipil dan Politik.
Kekalahan negara ini seakan kontras dengan aparatur yang gemuk. Gemuknya aparatur
ternyata tidak mampu mencegah dan menindak tindakan intoleransi, intimidasi, dan
kekerasan atas nama agama. Ironisnya, negara menuding terjadinya kekerasan itu akibat
mandeknya transformasi sosial yang dilakukan oleh pemuka agama. Sebuah cara berkelit
yang jauh dari semangat tanggung jawab.
Lebih lanjut, `kemarahan' kelompok tertentu itu sering kali didasarkan pada Surat Keputusan
Bersama (SKB) Tiga Menteri tentang Rumah Ibadah. Salah satu isi pokok dari SKB itu ialah,
setiap pembangunan rumah ibadah harus menyertakan fotokopi KTP 90 jemaah dan
persetujuan dari 60 warga masyarakat. Peraturan yang sering kali sulit diwujudkan oleh
masyarakat. SKB ini dijadikan senjata andalan kelompok intoleran untuk menyerang
kelompok lain. Atas dasar SKB itu mereka melakukan tindak intoleran yang `dibenarkan'
oleh peraturan perundang-undangan.
Homo homini lupus
Lebih dari itu, ketaatan terhadap pemimpin dalam sekat-sekat primordial semakin dominan.
Kesadaran masyarakat sering kali didorong oleh imajinasi semu berupa ketaatan tanpa kritik
(taqlid). Masyarakat kehilangan nalar kritis. Apa yang mereka lakukan seakan tanpa kontrol
dan kendali. Intoleransi yang terjadi di Yogyakarta semakin menambah daftar panjang
intensitas kekerasan atas nama agama. Intolerensi ini pun seakan menjadi bukti bahwa
kebangsaan dan keindonesiaan semakin menjauh dari keadaban.
Meminjam istilah Romo Mudji Sutrisno (2009), masyarakat tidak kunjung menjadi homo
homini socius (manusia yang memperlakukan sesamanya sebagai sahabat, masyarakat
berperadaban), tetapi masih saja menjadi homo homini lupus (manusia yang saling terkam
sebagaimana serigala). Ironisnya, agama yang luhur menjadi tameng atas perilaku biadab itu
dan negara membiarkan hal itu semakin menjadi.
Pada akhirnya, muruah Kota Pelajar sudah selayaknya dikembalikan. Seluruh komponen
masyarakat Yogyakarta selayaknya berbenah dan memperbaiki hubungan antarumat
beragama agar peristiwa serupa tak terulang lagi di kemudian hari.




































Jaminan Keamanan Pangan Lemah

Ali Khomsan Guru Besar FEMA; Ketua Program Studi S-3 Ilmu Gizi Manusia IPB



Negeri ini memang masih sarat dengan berbagai persoalan. Selama persoalan-
persoalan tersebut belum dibenahi, kita tetap terperangkap sebagai negara sedang
berkembang.
KRISIS daging sapi telah memakan korban. Ditemukannya berkarung-karung daging celeng
untuk dioplos dengan daging sapi sungguh mengusik keamanan pangan kita. Ulah pedagang
tak bertanggung jawab tersebut harus mendapat sanksi hukum yang tegas.

Harga daging sapi telah sekian bulan bertengger pada kisaran harga Rp100 ribu/kilogram (kg)
semenjak kita mengalami kelangkaan, sedangkan harga daging celeng mungkin hanya Rp40
ribu/kg.
Apabila kedua jenis daging itu dioplos dan kemudian digiling, konsumen tidak bisa lagi
membedakannya. Mungkin hanya uji laboratorium yang dapat mendeteksi adanya unsur
daging celeng dalam daging oplosan.
Terkuaknya praktik penipuan tersebut dapat mencederai keyakinan masyarakat, yakni
mendapatkan pangan halal sesuai dengan keyakinan yang dianut umat Islam. Tanpa sanksi
hukum, kejadian itu akan berulang dan berulang lagi karena mereka tidak pernah jera untuk
mendapatkan keuntungan dengan cara yang mudah.
Hal itu sesungguhnya menunjukkan semakin nekatnya para pedagang di dalam menipu
konsumen. Pemerintah kini harus tegas menindak para pedagang yang jelas-jelas telah
merugikan konsumen. Posisi masyarakat sebenarnya relatif lemah karena unsur
ketidaktahuan. Karena itu, masyarakat mengandalkan diri pada pemerintah, yakni Badan
POM dan aparat hukum (kepolisian) yang memiliki kewenangan menindak penipuan.
Keterbatasan SDM
Permasalahan pangan tidak aman mencakup banyak hal, seperti penggunaan bahan tambahan
yang tidak tepat, pelabelan, dan periklanan yang membodohi konsumen, pangan kadaluwarsa,
dan proses produksi yang tidak memenuhi syarat keamanan. Kesemuanya menyangkut aspek
yang bersifat fisik. Pengoplosan daging sapi dengan daging celeng lebih bernuansa keyakinan
dan hal itu pun masuk kategori persoalan keamanan pangan. Dalam situasi apa pun, pedagang
dituntut menyediakan pangan yang benar-benar aman lahir ataupun batin.
Kegiatan pengamanan makanan harus dilakukan pada seluruh mata rantai suplai makanan,
yakni mulai tahapan produksi, pengolahan, distribusi, sampai pada konsumen di tingkat
rumah tangga. Salah satu hambatan dalam pelaksanaan pengamanan makanan ialah
keterbatasan sumber daya manusia. Diperlukan tenaga-tenaga pengawas makanan di tingkat
lapangan yang setiap harinya bisa mendeteksi cepat ketidakamanan pangan.
Masyarakat konsumen berharap banyak bahwa keamanan dan kesehatan mereka terlindungi
oleh pemerintah, yakni dengan adanya pengawasan ketat tentang makanan yang beredar.
Lahirnya UU No 18 Tahun 2012 tentang Pangan diharapkan mampu menjembatani antara
suplai produsen dan permintaan konsumen. Pasal 68 ayat 1 menyebutkan pemerintah dan
pemerintah daerah menjamin terwujudnya penyelenggaraan keamanan pangan di setiap rantai
pangan secara terpadu.
Pelanggaran UU
Aspek keamanan pangan harus menjadi perhatian masyarakat, produsen, dan pemerintah.
Penegakan hukum dalam hal keamanan pangan selama ini lemah karena kasus-kasus yang
muncul belum mendatangkan akibat fatal berupa kematian. Pembiaran yang selama ini terjadi
menyebabkan masyarakat terekspos oleh pangan tidak aman yang sebenarnya merupakan
wujud pelanggaran UU Pangan.
Konsumen belum hirau terhadap masalah keamanan pangan karena konsumen terutama dari
kelas sosial ekonomi bawah juga mengharapkan harga makanan yang murah. Sepanjang
makanan yang dikonsumsi tidak menimbulkan kematian, produsen (pedagang) dan konsumen
merasa sah-sah saja melanggar peraturan dan mengabaikan ancaman kesehatan bagi dirinya
sendiri.
Ketidakpedulian dalam hal keamanan pangan terlihat dari sedikitnya tuntutan terhadap
mereka yang jelas-jelas membahayakan masyarakat dengan memproduksi pangan tidak
aman. Kasus pengoplosan daging sapi dan daging celeng hanyalah salah satu contoh betapa
rentan kosumen Indonesia.
Masih banyak lagi ulah pedagang yang membahayakan masyarakat seperti menggunakan
formalin, boraks, dan pewarna tekstil dalam produk pangan mereka. Mungkin kita bertanya-
tanya, di mana Badan POM dan Kementerian Kesehatan selama ini? Tidak mampukah
mereka menciptakan formalin yang berasa pahit sehingga ketika dicampur ke dalam makanan
akan merusak cita rasa makanan tersebut.
Pendidikan keamanan pangan kepada produsen menjadi kurang berhasil dan kurang efisien
jika tidak diiringi dengan tuntutan masyarakat akan tersedianya produk pangan yang aman.
Sekali lagi, pemerintah mempunyai kewajiban untuk mengawasi pangan yang beredar dan
melakukan tindakan hukum yang dianggap perlu bagi pelanggarnya. Penegakan hukum yang
belum optimal di bidang pangan menyebabkan berulangnya pelanggaran oleh produsen
pangan.
Apabila setiap hari masyarakat harus mengonsumsi pangan tidak aman, akumulasinya akan
berdampak negatif bagi kesehatan masyarakat. Isu keamanan pangan bukan lagi persoalan
sepele. Sangat disayangkan bahwa konsumen Indonesia termasuk konsumen yang jarang
komplain. Konsumen Indonesia bagaikan anak manis dan penurut meski mereka telah ditipu,
dibohongi, dan terpaksa mengonsumsi makanan yang tidak aman.
Perlindungan lemah
Kerja sama antara pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) sangat penting. LSM
yang umumnya bersuara kritis dapat menjadi lembaga kontrol atas pembiaran ketidakamanan
pangan. Masyarakat juga menaruh harapan besar pada Badan POM dalam pengawasan
makanan yang beredar.
Lemahnya perlindungan konsumen terhadap ekspose makanan tidak aman mungkin
merupakan ciri negara sedang berkembang. Ciri lainnya ialah derajat kesehatan rendah,
masalah gizi kurang merebak di mana-mana, kemiskinan tidak kunjung dapat diatasi, dan
penegakan hukum lemah.
Saat ini mungkin kita ogah disebut negara sedang berkembang karena merasa sudah menjadi
negara kelas menengah, bahkan sedang berancang-ancang untuk menjadi negara maju.
Namun, negeri ini memang masih sarat dengan berbagai persoalan. Selama persoalan-
persoalan tersebut belum dibenahi, kita tetap terperangkap sebagai negara sedang
berkembang.
























Ahok Tolak Tudingan Pencemaran Nama Baik Udar Pristono



PELAKSANA Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menuding
pengacara mantan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Udar Pristono, Feldy Taha,
salah kaprah atas pelaporan dirinya ke Mabes Polri dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Kalau melihat secara hukum, ya, hak pengacara. Hak setiap warga negara berhak
melaporkan siapa pun. Tinggal polisi saja melihatnya bagaimana, apakah laporan tersebut
masuk akal atau tidak. Lagi pula kalau laporannya mencemarkan nama baik, kan sudah
tersangka. Kalau sudah tersangka bukan mencemarkan nama baik lagi, kata Ahok di Balai
Kota DKI, kemarin.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga optimistis Pristono tidak akan dibebaskan dalam
kasus tersebut. Feldy Taha mengatakan pihaknya sudah melaporkan Ahok ke Mabes Polri
pada Senin (2/6) pukul 09.00 WIB. Selanjutnya, mereka juga akan melaporkan tindakan
Ahok ke DPR. Mungkin minggu depan kami akan lapor ke DPR. Kami minta DPR
melengserkan Pak Ahok, tegasnya. (Ssr/J-5)




























Menuntut Monarki Dihapus

HAUFAN HASYIM SALENGKE

Warga Spanyol menilai raja sebagai bagian dari masalah yang telah mengakibatkan
negara dilanda krisis ekonomi.
PULUHAN ribu warga Spanyol di lebih dari 60 kota di seantero negeri turun ke jalan untuk
menuntut referendum mengenai masa depan monarki setelah Raja Juan Carlos
mengumumkan turun takhta, Senin (2/6).
Otoritas kepolisian memperkirakan lebih dari 20 ribu orang membanjiri alun-alun Puerta de
Sol di pusat Ibu Kota Madrid. Aksi massa dengan jumlah serupa juga terpantau di alun-alun
Catalunya di Barcelona. Tak hanya itu, solidaritas unjuk rasa yang mendukung sikap warga
Spanyol juga berlangsung di 30 kota di seantero Eropa dan Amerika Latin.
Para pengunjuk rasa melambaikan bendera bergaris merah, kuning, dan ungu yang digunakan
pada era pemerintah Republik terakhir Spanyol. Mereka mengambil momen turunnya takhta
Raja Juan Carlos untuk menunjukkan ketidakpuasan mereka akan monarki yang
popularitasnya terus tergerus akibat skandal dalam beberapa tahun terakhir.
Ini saatnya untuk kembali ke bentuk pemerintahan yang sah, pemerintahan republik,
ungkap Ruben Peinado Gonzalez, 24, mahasiswa sejarah kontemporer.
Gabriel Arnandez, pengunjuk rasa lainnya, dengan lantang mengatakan tidak akan
mendukung jika Spanyol tetap berkeras mempertahankan monarki. Ia menilai selama ini
lingkaran inti kerajaan menikmati kue kekuasaan untuk kepentingan pribadi dan korup. Ia
merujuk pada kasus korupsi yang melibatkan putri raja, Putri Cristina dan suaminya, Inaki
Urdangarin, yang tengah diinvestigasi. Espana, manana, sera republicana! Besok Spanyol
akan menjadi republik! teriak pengunjuk rasa.
Banyak warga, terutama kalangan muda Spanyol, melihat raja justru sebagai bagian dari
masalah Spanyol. Kerajaan dipandang sebagai kekuatan ekonomi dan politik yang
mendorong negara itu jatuh ke krisis ekonomi.
Referendum
Sebagian besar warga Spanyol sudah jenuh dan apatis dengan pemerintahan monarki yang
dianggap tidak membawa perbaikan di berbagai sektor kehidupan masyarakat `Negeri
Matador'. Mereka menuntut pelaksanaan referendum dan mengambil momen pengunduran
diri Raja Juan Carlos sebagai waktu yang tepat untuk mengadopsi kembali pemerintahan
republik.
Keinginan rakyat Spayol tersebut didukung dua koalisi politik sayap kiri dan sejumlah
kelompok kiri lainnya. Mereka menyerukan aksi unjuk rasa di Madrid dan beberapa kota
lainnya untuk mendukung referendum.
Ribuan massa yang menggelar protes sesungguhnya sadar bahwa kemungkinan referendum
amatlah kecil karena dua partai besar, Partai Popular dan Partai Sosialis, akan menentangnya.
Kedua partai tersebut dikenal sebagai pendukung setia monarki.
Mereka tidak akan mendengarkan kami, tapi kami mencoba karena kami perlu
menyingkirkan monarki jika Spanyol ingin maju. Sekarang adalah waktunya, kata Jorge
Blazquez, 22, mahasiswa pengunjuk rasa.
Pemimpin koalisi Kiri Bersatu, Cayo Lara, mengatakan sudah saatnya rakyat Spanyol diberi
kebebasan untuk menentukan masa depan `Negeri Matador' yang lebih baik. Inilah
waktunya bagi rakyat untuk memutuskan apakah mereka menghendaki monarki atau
republik. Tidak terbayang jika di abad ke-21 kita masih berbicara tentang hak yang
didasarkan keturunan, ujarnya. (The Wall Street Journal/The Guardian/Hym/I-1)
haufan_hasyim @mediaindonesia.com




























Pangeran yang Hidup Sederhana


Serangkaian skandal mencoreng kredibilitas keluarga kerajaan, seperti perjalanan
mewah sang raja untuk berburu gajah di Botswana pada 2012.
SETELAH mengumumkan turun takhta pada Senin (2/6), Juan Carlos, 76, meyakinkan warga
Spanyol bahwa anak ketiganya, Felipe, 46, merupakan sosok tepat sebagai raja--suksesornya.
Sang ahli waris takhta bernama lengkap Felipe Juan Pablo y Alfonso de Todos los Santos de
Borbon y de Grecia.
Dia memiliki kedewasaan, kesiapan, dan tanggung jawab untuk memimpin negara,
sekaligus memulai era baru yang memadukan pengalaman dan semangat generasi baru, kata
Juan Carlos. Pada 2004, Felipe menikahi Letizia Ortiz, 41, janda cerai yang pernah bekerja
sebagai presenter berita di stasiun televisi. Pilihan itu sempat ditentang orangtuanya, tapi
Felipe berkeras. Kini Felipe dan Letizia memiliki dua anak perempuan, Leonor, 8, dan Sofia,
6.
Felipe dinilai jauh berbeda dari ayahnya. Dia dikenal ramah dan bergaya hidup sederhana.
Sang pangeran juga tidak punya catatan investigasi korupsi. Jajak pendapat awal tahun ini
awal tahun ini menunjukkan 66% warga Spanyol memandang positif sosoknya.
Felipe itu rendah hati, mampu membuat penilaian dengan baik, dan mau mengikuti nasihat.
Dia juga tahu cara menjalin relasi, kata editor bagian monarki harian ABC, Bieito Rubido.
Felipe juga dinilai mengambil posisi sebagai pelayan publik ketimbang hidup foya-foya
layaknya anggota keluarga kerajaan.
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy juga menjamin Felipe akan berperan dengan baik
sebagai raja. Kesiapan, karakter, dan pengalaman yang dia peroleh selama 20 tahun terakhir
menjadi jaminan bahwa dia mampu melakoni perannya, kata Rajoy.
Turunnya Juan Carlos dari takhta beralasan politis. Serangkaian skandal mencoreng
kredibilitas keluarga kerajaan, seperti korupsi bisnis yang melibatkan anak perempuan sang
raja dan suaminya, yakni Cristina dan Inaki Urdangarin. Sang raja pun diketahui melakukan
perjalanan mewah untuk berburu gajah di Botswana pada 2012 di saat krisis ekonomi
mencekik rakyat Spanyol.
Lewat jajak pendapat pada 2013, terbukti bahwa 57,8% warga muda Spanyol menolak
monarki. Jajak pendapat di harian El Mundo pada Januari 2014 menunjukkan dua pertiga
warga Spanyol berkehendak Juan Carlos turun takhta dan digantikan Felipe. Kebanyakan
responden juga menyatakan bahwa kehormatan kerajaan bisa pulih jika Felipe menjadi raja.
Media Spanyol mengabarkan Felipe akan disahkan menjadi Raja Felipe VI oleh parlemen
pada 6 Juni. Upacara penobatan akan dilakukan setelahnya dengan waktu yang belum
ditetapkan. (Reuters/BBC/Wey/I-4)














































PP Biaya Nikah Terganjal 3 Menteri

VERA ERWATY ISMAINY


Peraturan menteri agama akan dibuat setelah PP Biaya Nikah selesai untuk
dilaksanakan di seluruh KUA.
REVISI Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 Tahun 2004 tentang Biaya Nikah yang antara
lain mengatur nikah tanpa tarif (gratis) hingga kini masih terganjal di tiga kementerian
terkait. Ketiga kementerian tersebut ialah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
(Kemenkum dan HAM), Kementerian Keuangan (Kemenkeu), dan Kementerian Dalam
Negeri (Kemendagri).

Hal itu diutarakan Sekretaris Dirjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kementerian
Agama (Kemenag) Muhammadiyah Amin dan Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenag
Zubaidi dalam rangkuman wawancara kepada Media Indonesia di Jakarta, tadi malam.
Muhammadiyah Amin menyampaikan baru dua menteri yang sudah menandatangani revisi
PP No 47 Tahun 2004 tersebut, yaitu Menteri Agama (Menag) yang saat itu masih dijabat
Suryadharma Ali dan Menko Kesra Agung Laksono.
Masih ada tiga menteri lain yang mestinya menandatangani revisi PP tersebut, di antaranya
Menteri Hukum dan HAM (Amir Syamsudin) dan Menteri Keuangan (Chatib Basri), imbuh
Muhammadiyah.
Secara terpisah, Zubaidi juga ikut membenarkan. Menurutnya, salah satu dari tiga
kementerian yang belum juga menandatangani sebagai bentuk persetujuan atas revisi PP
tersebut ialah Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi.
Saya harap menteri yang belum menyetujui segera bisa memprioritaskan pengajuan revisi
PP ini karena sudah lama ditunggu oleh masyarakat, pungkas Zubaidi.
Menurut Muhammadiyah, setelah ditandatangani tiga menteri terkait, barulah draf revisi PP
itu dapat diajukan dan ditandatangani Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Artinya PP baru bisa dinyatakan berlaku setelah ditandatangani oleh Presiden, timpalnya.
Namun, untuk implementasi PP tersebut, dibuat terlebih dahulu petunjuk pelaksanaan PP
berupa peraturan menteri agama (PMA). Barulah setelah selesai dibuat PMA-nya, kebijakan
biaya nikah terbaru sudah dapat dilaksanakan di seluruh kantor urusan agama (KUA) di
Indonesia, kata dia.
Lebih jauh, Muhammadiyah menjelaskan selain biaya nikah gratis apabila menikah di KUA
dengan menunjukkan bukti surat keterangan miskin, juga bakal diatur biaya nikah di luar
KUA. Berdasarkan draf terakhir, biaya nikah di luar KUA yang sudah disetujui yakni Rp600
ribu.
Kemudian, hal lain yang diatur juga ialah pembayaran biaya nikah oleh masyarakat akan
langsung ditransfer ke rekening Sekjen Kemenag melalui bank penerima yang ditunjuk.
Dengan demikian, uang mempelai tersebut tidak langsung dikelola KUA.
Tidak hanya itu, honor transpor penghulu di luar KUA serta dana jasa untuk jasa profesi juga
akan di atur. Untuk DKI Jakarta, kan daerahnya mudah dijangkau sesuai dengan standar
biaya umum, maka biaya transpor hanya Rp110 ribu. Untuk daerah lain (honor) disesuaikan
oleh jarak dan biaya transportasinya, ungkap dia.
Kemudian, jelas Muhammadiyah, setiap KUA mendapatkan biaya operasional rata-rata Rp3
juta per bulan. KUA-KUA kami harap dapat memakai dana itu sebagai dana penalangan
yang akan diganti seusai pengajuan, Muhammadiyah menambahkan. (H-2)































Pajak Barang Mewah Ponsel Dimentahkan


"Itu gara-gara kamu (media) nulis PPnBM, impor naik, bikin defisit neraca
perdagangan, jadi rupiah melemah."
--Bambang Brodjonegoro Wakil Menteri Keuangan
SETELAH yakin mengusulkan pengenaan pajak penjualan barang mewah (PPnBM) untuk
telepon seluler (ponsel) bersama Kementerian Perindustrian, sikap Kementerian Perdagangan
melunak. Rencana itu tidak akan direalisasikan dalam waktu dekat.
Pada saat ini kami dari Kementerian Perdagangan bertekad hanya ada barang mewah
(PPnBM) untuk telepon kalau terciptanya industri di dalam negeri, ujar Menteri
Perdagangan Muhammad Lutfi di Jakarta, kemarin.
Di Indonesia ada sekitar 220 juta nomor ponsel yang dimiliki masyarakat. Itu menunjukkan
tingkat konsumsi yang tinggi. Padahal, mayoritas ponsel merupakan produk impor.
Wakil Menteri Keuangan Bambang PS Brodjonegoro menyatakan belum ada pembahasan
antarkementerian tentang PPnBM untuk ponsel. Wacana PPnBM diduga memengaruhi
psikologis importir sehingga impor ponsel di April melonjak 58,9%.
Itu gara-gara kamu (media) nulis PPnBM sih, impor naik, bikin defisit neraca perdagangan,
jadi rupiah melemah, sebut Bambang di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Wacana PPnBM tahun ini disampaikan Menteri Perindustrian MS Hidayat yang kemudian
didukung Menteri Perdagangan M Lutfi. Kendati begitu, wacana tersebut justru dimulai
Bambang pada September tahun lalu ketika masih menjabat Kepala Badan Kebijakan Fiskal
(BKF). PPnBM diharapkan bisa meredam impor ponsel yang menurut kajian BKF tumbuh
terlalu pesat. Data BPS mengungkapkan impor ponsel selama empat bulan pertama tahun ini
sudah mencapai US$1,065 miliar (sekitar Rp12,5 triliun) atau naik 45,58% dari periode yang
sama tahun lalu. (Wib/Ghe/E-1)










Kementerian ESDM Ajukan Penaikan Baru Tarif Listrik


Kementerian ESDM juga mengusulkan pengurangan kuota BBM bersubsidi menjadi
46 juta kl.
KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral mengajukan rencana penaikan tarif
listrik untuk enam golongan pelanggan ke Badan Anggaran DPR. Penaikan per dua bulanan
yang ditarget berlaku mulai 1 Juli diestimasi mengirit subsidi listrik Rp8,51 triliun. Penaikan
tarif bervariasi, 5,36%-11,57%.
Menteri ESDM Jero Wacik menyampaikan rencana penaikan tarif yang sebelumnya diajukan
ke Komisi VII ialah untuk industri golongan 1-3 perusahaan privat. Adapun per 1 Mei,
pelanggan I-3 yang berupa perusahaan terbuka sudah kena penaikan tarif. Dengan rencana
baru itu, seluruh golongan I-3 kelak tidak disubsidi dan anggaran bisa dihemat Rp4,78 triliun.
Pengusaha usul karena subsidi untuk 450 watt dan 900 watt besar, hampir 60%, mereka
dinaikkan juga. Saya katakan no, karena rakyat belum mampu, ujar Wacik di Gedung DPR,
kemarin.
Adapun tarif rumah tangga yang diminta pemerintah naik ialah untuk 1.300 watt dan 3.500
watt atau R-1 dan R-2. Untuk 1.300 watt sudah naik karena mampu. Yang sedang dihitung
3.500 watt karena kelas menengah, kata Wacik.
Penaikan tarif juga disasar atas golongan pelanggan pemerintah P-2 dan penerangan jalan
umum P-3.
Belum ada keputusan pada rapat kemarin, tapi Banggar dalam posisi menekan pemerintah
agar subsidi di RAPBN Perubahan 2014 dipangkas. Sebab, dalam draf yang diajukan, total
subsidi naik Rp111,17 triliun jadi Rp444,88 triliun, dengan subsidi listrik naik Rp35,7 triliun.
Dirut PLN Nur Pamudjie yang hadir saat rapat menambahkan regulasi kelistrikan memang
harus diperbaiki. Supaya sustainability listrik jangka panjang lebih baik.
Kementerian ESDM juga mengusulkan pengurangan kuota BBM bersubsidi dari 48 juta kl ke
46 juta kl. Dengan pengurangan itu, subsidi bisa dihemat Rp7 triliun. Dalam draf, pemerintah
mengestimasi subsidi bahan bakar bengkak jadi Rp285 triliun dari semula Rp210,7 triliun.
Sejumlah wacana pengendalian konsumsi yang sempat dilempar, kini masuk laci. Umpama,
larangan jual BBM bersubsidi di akhir pekan, atau pengurangan nozzle BBM bersubsidi. Di
atas kertas layak, tapi belum tentu jalan. Hasilnya sedikit, chaos-nya banyak, ucap Wacik.
(Ghe/E-2)

Tarif Bus Lebaran Diusulkan Naik

WIBOWO


Penurunan tingkat keterisian kursi mendorong Organda membentuk konsep
kolaborasi konkret antarmoda.
DALAM dua bulan ke depan, arus pulang kampung atau mudik Lebaran akan kembali ramai.
Masyarakat Indonesia akan bermigrasi besar-besaran sementara dari kota ke kampung.
Ramainya arus mudik akan memicu perubahan biaya operasional perusahaan angkutan darat
(otobus).
Ketua Umum DPP Organda Eka Sari Lorena mengatakan perusahaan otobus berencana
menaikkan tarif angkutan nonekonomi sebesar 50% untuk angkutan darat pada Hari Raya
Idul Fitri di 2014. Namun, untuk bus ekonomi, kata dia, kenaikan tarif akan menyesuaikan
tarif batas atas moda transportasi angkutan darat.
Jarak tempuh yang biasanya 12 jam akan menjadi 18 jam atau dari 20 jam menjadi 28 jam,
ujarnya di Jakarta, kemarin.
Menurut Eka, pemerintah dari tahun ke tahun selalu memaksakan kondisi infrastruktur,
padahal belum layak untuk dilalui. Ditambah lagi, kendaraan roda dua juga menambah padat
lalu lintas jalan dan keberadaan pasar tumpah mengurangi laju kendaraan yang melintas.
Padahal, motor bukan didesain untuk jarak jauh, kata dia.
Meski tarif bus akan naik, sebaliknya tingkat keterisian kursi (load factor) untuk bus ekonomi
akan menurun 15% pada tahun ini. Menurut Eka, hal itu disebabkan masyarakat
menggunakan kereta api atau kendaraan roda dua sebagai moda transportasi untuk kembali ke
kampung halaman.
Untuk load factor bagi bus yang melayani jarak menengah (ekonomi) sekitar 60%, jelas
Eka.
Sementara itu, tingkat keterisian bus antarkota antarprovinsi (AKAP) pada posisi 70%.
Penurunan tingkat keterisian kursi, lanjut Eka, mendorong Organda membentuk konsep
kolaborasi konkret antarmoda. Hal itu khususnya dalam penyelenggaraan angkutan mudik
Lebaran. Untuk saling mendukung, bukan saling mematikan, tegasnya.
Eka menuturkan moda transportasi angkutan jalan raya mencapai 43 ribu unit pada tahun ini,
antara lain 23 ribu bus AKAP, 16 ribu bus antarkota dalam provinsi (AKDP), dan sisanya bus
pariwisata. Jumlah itu meningkat ketimbang tahun sebelumnya 40.100 unit.
Berdasarkan data Organda, jumlah penumpang angkutan mudik Lebaran 2014 diperkirakan
mencapai 18,45 juta orang atau tumbuh 5,24% daripada tahun sebelumnya sebanyak 17,53
juta.
Extra flight
Sementara itu, dalam rangka menghadapi Lebaran tahun ini, berbagai maskapai penerbangan
asing ataupun domestik berbondong-bondong mengajukan penerbangan tambahan (extra
flight) untuk menghadapi lonjakan penumpang pada Lebaran nanti.
Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Djoko
Murdjatmodjo menjelaskan saat ini sudah ada beberapa maskapai lokal dan asing yang
mengajukan izin itu.
Hingga saat ini maskapai asing yang baru mengajukan penambahan ekstra penerbangan
seperti Singapore Airlines, Cathay Pacific, dan Qantas. Sementara itu, maskapai domestik
biasanya ramai-ramai mengajukan izin penambahan extra flight seminggu sebelum Lebaran,
jelas Djoko di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, untuk saat ini, belum ada maskapai lokal yang mengajukan permohonan extra
flight. Namun, pihaknya masih akan menerima permohonan extra flight paling lambat satu
minggu menjelang Lebaran. (Riz/E-4)
wibowo.red @mediaindonesia.com






















Sinergi Antarperaturan Dibutuhkan



KEMENTERIAN Perhubungan (Kemenhub) menyatakan implementasi Undang-Undang
(UU) Perlindungan Konsumen Tahun 1999 dan UU Nomor 1 Tahun 2009 tentang
Penerbangan harus berjalan seimbang. Plt Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Santoso
Eddy Wibowo mengatakan seharusnya tak ada pertentangan saat menjalankan kedua produk
hukum tersebut.
Meskipun UU Penerbangan adalah lex specialis dari UU Konsumen, kita tidak bisa melihat
hukum ke bawah dan ke atas. Di dalam UU Penerbangan itu juga selalu memperhatikan
perlindungan kepada konsumen. Jadi dalam hal ini harus sinergi, kata Santoso dalam acara
diskusi penerbangan di Jakarta, kemarin.
Santoso menjelaskan penyusunan Undang-Undang Penerbangan pasti memperhatikan hal-hal
lain termasuk kepentingan konsumen. Kalau tidak terdapat hal itu, ada yang salah dalam
penyusunan undang-undang tersebut.
Santoso mengatakan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sudah menerapkan UU
Penerbangan yang berkaitan dengan konsumen, seperti PP Angkutan Udara KM 75 dan M
25. Namun, selain keinginan konsumen, ia mengatakan perlu mendengar keluhan stakeholder
akibat kelakuan konsumen.
Jadi ini kan langkah selanjutnya setelah sosialisasi yang telah kita lakukan karena
sebelumnya kita telah melakukan sosialisasi melewati iklan tetapi tidak semua penumpang
membaca atau melihat. Untuk itu, kita diskusikan lagi, tuturnya.
Ia menambahkan, agar terjadi sinergi dalam dua aturan tersebut, perlu juga edukasi dan
sosialisasi kepada masyarakat mengenai hak dan kewajiban yang bisa didapatkan saat
menggunakan jasa penerbangan.
Jika masih ada konsumen yang belum terpuaskan, mungkin belum tersosialisasikan dengan
baik. Sosialisasi sebenarnya sudah sering dilakukan, tetapi jumlah konsumen udara kan
terlalu banyak. Maka di sini kita diskusi lagi apa yang tepat untuk perlindungan konsumen
itu, ulasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Angkutan Udara Ditjen Perhubungan Udara
Kemenhub Djoko Murdjatmodjo mengatakan setiap UU tersebut tidak dapat
dispesialisasikan.
Soalnya, dalam konsep bisnis, perlu ada keseimbangan hak-hak dan kewajiban konsumen
dengan pengusaha jasa penerbangan. Dengan begitu, tidak ada kepentingan yang nantinya
berat sebelah. (Riz/E-4)
Aturan BK Minerba Tunggu Freeport



MENKO Perekonomian Chairul Tanjung menyatakan peraturan bea keluar mineral dan
barang tambang (BK Minerba) akan dikeluarkan setelah ada kesepakatan perjanjian dengan
PT Freeport Indonesia (Freeport).
PMK akan diterbitkan setelah perjanjian kesepakatan renegosiasi dengan Freeport, ujar dia
seusai rapat koordinasi di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, kesepakatan yang akan dibahas dengan Freeport itu juga terkait dengan kontrak
kerja dan paket renegosiasi divestasi kepemilikan saham pemerintah. Solusinya kalau
mereka menyepakati paket, kita akan mengeluarkan peraturan baru (PMK BK Minerba).
Pemerintah berencana menetapkan bea keluar untuk perusahaan sektor minerba 20%-60%
dengan penambahan setiap tahun. Perusahaan juga wajib membayar uang jaminan 5%
sebagai komitmen pembangun smelter.
Plt Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto mengatakan
rencana insentif diskon bea keluar untuk konsentrat mineral yang akan diberikan pada
perusahaan yang membangun smelter pengolahan mineral akan mengacu kepada sejauh mana
investasi yang dikeluarkan.
Jadi ada semacam penyesuaian tarif untuk yang bangun smelter. Nanti dilihat dari kemajuan
smelter dari penyerapan biayanya. Misalnya, 10% penyerapan akan dikenai tarif berapa
persen, ujar Andin di Gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Akhir pekan lalu, Chairul Tanjung menyebutkan Freeport dan PT Newmont Nusa Tenggara
sudah sepakat akan menyetor masing-masing US$115 juta dan US$25 juta ke escrow account
sebagai uang jaminan pembangunan smelter.
Dua perusahaan itu bersama PT Vale Indonesia akan menjadi tiga perusahaan pertama yang
mendapat insentif pengurangan bea keluar konsetrat. (Wes/Ghe/E-4)





Penderita Asma Wajib Pahami Faktor Pencetus


BEBERAPA jam menjelang matahari terbit, tubuh Ajeng seperti tersentak dari ranjangnya.
Wanita paruh baya itu terbangun karena tiba-tiba ia sulit bernapas.
Bunyi `ngik... ngik... ngik' keluar dari mulutnya yang susah payah mencari oksigen, membuat
suaminya turut panik. Selepas lampu kamar dinyalakan dan obat yang disimpan di laci tempat
tidur dia minum, perlahan gangguan itu mereda.
Ajeng memang menderita asma. Pada musim hujan kemarin, penyakitnya kerap kumat. Bagi
wanita berusia 30 tahun tersebut, hal itu tidak biasa. Sebab, kendati menderita asma sedari
kecil, asmanya jarang kambuh. Setahun paling kumat dua sampai tiga kali, ujar wanita
yang baru pindahan ke rumah baru di Sawangan, Depok itu.
Setelah ditelusuri, diketahui obat semprot nyamuk menjadi penyebab kumatnya penyakit
asma Ajeng. Di musim hujan lalu, banyak air tergenang sehingga nyamuk berbiak lebih
banyak. Untuk mengusir nyamuk, keluarga baru itu memilih menggunakan obat nyamuk
semprot yang ternyata menjadi faktor pemicu kambuhnya asma Ajeng.
Penyakit asma, yang di kalangan awam dikenal sebagai bengek itu, sejatinya sudah lama
dikenal masyarakat kita. Namun, sampai sekarang para ahli belum mengetahui penyebab
pasti terjadinya penyakit itu. Diduga, asma terjadi karena faktor genetik dan lingkungan.

Yang jelas, saluran pernapasan penderita asma memiliki sifat yang khas, yaitu sangat peka
terhadap berbagai rangsangan. Menurut dokter spesialis paru Rumah Sakit Premier Jatinegara
(RSPJ), Jakarta, Prof dr Menaldi Rasmin, faktor pencetus kumatnya penyakit bengek tersebut
beragam dan berlaku berbeda pada tiap individu. Faktor pencetus itu bisa dari obat-obatan,
debu, suhu yang terlalu panas, kelembapan udara, asap rokok, bulu-bulu binatang, dan
infeksi.
Faktor pencetus itu bukan penyebab asma, melainkan penyebab terjadinya serangan pada
penderita, ujar Menaldi pada seminar pengendalian faktor penyebab asma di RSPJ, akhir
pekan lalu.
Berdasarkan tingkat kekambuhan, pengidap asma dibagi menjadi dua jenis, yaitu intermittent
untuk yang tingkat kekambuhannya jarang dan persistent untuk yang tingkat kekambuhannya
sering.
Agar hidup pengidap asma berkualitas, mereka harus dapat mengontrol kondisi asma agar
tidak kambuh dan mencegah dari tingkat intermittent menjadi persistent ringan, menengah,
atau bahkan berat.
Menurut Menaldi, hanya ada dua cara untuk mengontrol agar asma tidak kumat, yaitu
mengetahui faktor pencetus kekambuhan dan pengobatan yang tepat. Mencari pencetus
kumatnya asma merupakan pekerjaan rumah tersulit bagi para pengidap.
Ini memang sulit. Tapi ditandai saja sehabis kumat, tadi habis makan atau terkena paparan
apa, misalnya asap rokokkah dan sebagainya, ujar Menaldi yang juga Ketua Konsil
Kedokteran Indonesia (KKI).
Bila faktor pencetus itu telah diketahui, niscaya serangan asma pada pengidap bisa ditekan
hingga lebih dari 80%. Oleh karena itu, mengetahui faktor pencetus menjadi penting.
Untuk pengobatan yang tepat, penderita disarankan rutin memeriksakan diri dengan alat
spirometri yang direkomendasikan untuk membantu diagnosis penyakit dan manajemen
terapi. Kalau kekuatan tiupan kita pada spirometri menurun hingga 20%, dipastikan saluran
napas menyempit dan membutuhkan obat bronkodilator.
Bila terjadi peradangan pada tenggorokan, dibutuhkan obat kombinasi yaitu bronkokilator
dan obat antiperadangan.
Jika faktor pencetus dan pengobatan yang tepat telah diketahui, Menaldi menjamin pengidap
asma bisa hidup normal dan berprestasi. Dia mencontohkan pemegang rekor lari 100 meter
Olimpiade asal AS, Florence Flojo Grith-Joyner yang merupakan penderita asma.
Sekitar 15 menit sebelum berlari, dia meminum obat untuk mencegah penyempitan saluran
pernapasan. (Tlc/H-3)




















Motivasi Lebih Bintang Hitam

ACHMAD MAULANA

Jika bisa memenangi lawan pertama melawan AS, para punggawa Ghana percaya
jalan mereka untuk lolos ke babak kedua akan lebih mulus. Optimisme para punggawa
tim `Bintang Hitam' itu memang tidak berlebihan. Mereka menjadi tim paling
produktif selama babak kualifikasi lalu dengan raihan 25 gol.
BERADA di Grup G bersama juara dunia tiga kali Jerman, Portugal, dan Amerika Serikat
memang membuat Ghana seperti terperangkap dalam sebuah labirin panjang. Butuh
keajaiban sepertinya bagi tim berjuluk the Black Stars tersebut untuk bisa lolos ke fase
knockout.
Meski begitu, bukan berarti tim besutan Kwesi Appiah itu tidak punya peluang lolos. Dengan
materi pemain yang merupakan kombinasi pemain berpengalaman dan pemain muda,
Michael Essien, Sulley Muntari, Asamoah Gyan, Kevin-Prince Boateng, Abdul Majeed
Waris, dan lain-lain, mereka sangat mungkin membuat kejutan.
Apalagi tim Bintang Hitam juga cukup berpengalaman tampil di Piala Dunia. Tercatat
sudah tiga kali beruntun negara Afrika Utara itu tampil di turnamen empat tahunan tersebut.
Bahkan di Piala Dunia 2010 Asamoah Gyan dan kawan-kawan berhasil menembus perempat
final sebelum dijinakkan Uruguay. Di Piala Dunia 2006 Jerman, Ghana yang kala itu
diperkuat para pemain muda hanya mampu bertahan sampai putaran kedua.
Dari pengalaman itu, tidak berlebihan jika para punggawa the Black Stars yakin bisa
mengatasi persaingan di Grup G. Bek John Boye bahkan sesumbar bakal menjinakkan
megabintang Portugal Cristiano Ronaldo saat kedua tim berjibaku pada 26 Juni mendatang di
Estadio Nacional, Brasilia.
Saya pikir jika kami mempersiapkan diri dengan baik, kami dapat menangani Ronaldo. Dia
memang pemain hebat, tapi saya akan melakukan yang terbaik untuk menanganinya jika saya
dimainkan pada laga itu, tegas palang pintu klub Prancis, Rennes, tersebut.
Hal senada dikatakan sang arsitek Kwesi Appiah. Menurut dia, dengan kualitas para
pemainnya yang rata-rata menjadi andalan di klub masing-masing, tiada alasan bagi mereka
untuk gagal bersaing.
Kami memang berada dalam grup yang sulit, tapi saya sama sekali tidak khawatir. Semua
pemain Ghana berasal dari klub-klub bagus. Mereka sudah terbiasa menghadapi tantangan,
tegas Appiah.
Tujuan kami lolos dari babak grup dan melaju ke putaran kedua dan kemudian menjalani
laga demi laga, timpal Michael Essien.
Optimisme para punggawa tim `Bintang Hitam' itu memang tidak berlebihan. Mereka
menjadi tim paling produktif selama babak kualifikasi lalu dengan raihan 25 gol.
Essien kembali
Di samping itu, keberadaan Jerman dan Amerika Serikat dalam satu grup menjadi motivasi
tambahan buat mereka. Kedua tim itu pernah mereka hadapi di ajang yang sama.
Jerman bahkan terkesan pernah membantu Ghana untuk lolos ke babak 16 besar di Piala
Dunia 2010. Amerika Serikat merupakan tim yang mereka kandaskan di Piala Dunia 2006.
Setiap grup ialah grup maut. Kami memiliki dua lawan yang sangat kuat, yakni Jerman dan
Portugal, meski Anda juga tak boleh meremehkan AS. Namun, justru karena kedua tim itu
(Jerman dan AS) motivasi bertambah, ujar gelandang Kevin-Prince Boateng.
Jika kami disiplin dan konsentrasi, kami punya peluang. Yang penting kami harus
memenangi laga pertama melawan AS, imbuhnya.
Lebih lanjut, Boateng juga mengaku senang dengan kembalinya Essien. Hal itu turut
menambah motivasi timnya. Soal target, saya tidak tahu. Saya pribadi tidak mau memasang
target tertentu. Saya tak mau mengatakan ingin meraih seminal atau juara, tandasnya.
(Berbagai sumber/R-1)












PELATIH
Senang dengan Status Underdog


TIDAK sedikit suporter Ghana yang meragukan kemampuan Kwesi Appiah saat ditunjuk
sebagai arsitek the Black Stars. Minimnya pengalaman dan prestasi menjadi alasan utama
publik meragukan kemampuan arsitek bernama lengkap James Kwesi Appiah tersebut.
Namun, keraguan tersebut justru ditanggapi Appiah dengan kepala dingin. Ia juga
menjadikan semua kritik sebagai pelecut semangat.
Alih-alih kecewa dengan status timnya yang menjadi underdog di putaran nal Piala Dunia
2014, juru taktik kelahiran Kumasi, Ashanti, Ghana, pada 30 Juni 1960 silam itu justru
merasa senang. Dengan status itu, kesempatan mereka untuk meraih prestasi justru lebih
besar.
Ketika kami memastikan tiket ke Brasil, hal itu sebenarnya sudah menunjukkan kualitas
kami. Memang ada banyak tim hebat di Piala Dunia. Itu sebabnya kami lebih suka dengan
status underdog. Dengan begitu, kami tidak menyandang beban berat, kata suksesor arsitek
Serbia Goran Stevanovic itu.
Meski begitu, lanjut dia, bukan berarti timnya tidak punya misi. Bagaimanapun selain
menjadi duta bangsa, mereka mewakili Benua Afrika. Itu sebabnya mereka juga harus meraih
prestasi terbaik di Brasil nanti. Apalagi Federasi Sepak Bola Ghana (GFA) juga memberikan
target tertentu ketika memutuskan untuk memperpanjang kontraknya selama dua tahun, bulan
lalu.
Sama dengan tim-tim lain, kami juga ingin mencapai hasil terbaik. Tidak peduli apa hasil
itu. Kami ingin membuat para pendukung kami bernyanyi dan menari bersama, tukas
Appiah.
Sebelumnya, Presiden Federasi Sepak Bola Ghana Kwesi Nyantakyi meminta seluruh elemen
masyarakat Ghana agar mendukung Appiah. Menurut dia, tanpa dukungan semua pihak,
mustahil tim kesayangan mereka bisa berbicara di Brasil nanti.
Kita semua harus bersatu mendukung Appiah dan skuatnya karena perjuangan mereka
ditujukan demi kebanggaan bangsa Ghana pada khususnya dan Afrika pada umumnya, tegas
Nyantakyi. (Berbagai sumber/ Mln/R-1)



BINTANG
Tidak Sabar Hadapi Pepe


MESKI tidak lagi bermain di klub elite Eropa, Asamoah Gyan tetaplah menjadi bagian
penting dari tim nasional Ghana. Terbukti pelatih the Black Stars James Kwesi Appiah tetap
memasukkan striker Al Ain (Uni Emirat Arab) itu ke daftar 23 pemain yang akan dibawanya
ke Brasil.
Bahkan, Appiah masih memercayakan ban kapten kepada pemain kelahiran Accra, Ghana, 22
November 1985 tersebut. Kemampuan dan pengalaman Gyan, disebut Kwesi, sebagai salah
satu alasan dia memilih mantan pemain Udinese, Rennes, dan Sunderland tersebut.
Kami tidak melihat asal klub pemain kami, tapi kami melihat kemampuan mereka. Itulah
alasan saya memasukkan mereka ke skuat, tegas Kwesi.
Di sisi lain, Gyan juga merasa tidak ada masalah bermain di klub sekelas Al Ain, sebab justru
di klub seperti itu ia bisa bermain secara reguler.
Saya butuh bermain secara reguler saat ini untuk mengasah kemampuan, dan itu saya
dapatkan di klub ini, tegasnya.
Dia percaya, di bawah Kwesi, permainannya dan timnas Ghana akan semakin berkembang.
Sebagai mantan pemain, Kwesi tahu betul apa yang harus dilakukan seorang pelatih.
Saya sering merasakan pelatih yang berbeda-beda dengan taktik yang berbeda pula. Saya
pikir tidak ada masalah dengan Kwesi. Sejauh ini hubungan kami juga berjalan baik. Dia
punya pengalaman dan dia tidak segan untuk membaginya. Itu yang membuat kami
menghormati dia, ujarnya.
Menurut pemain yang mengawali karier di klub Liberty Professionals itu, hal yang paling dia
inginkan saat ini ialah menghadapi Portugal. Dia bahkan sudah tidak sabar menghadapi laga
yang akan berlangsung pada 26 Juni mendatang di Estadio Nacional, Brasilia, tersebut.
Semua itu karena Gyan ingin mematahkan cibiran orang bahwa dia tidak akan bisa melewati
hadangan bek Portugal Pepe.
Pepe memang salah satu bek terbaik dunia saat ini, tapi kami akan membuktikan bahwa
kami bisa melewati dia. Kami sudah berlatih keras dan kami juga punya kualitas yang tidak
kalah dengan para pemain Portugal atau Jerman, tegas Gyan.
Sungguh saya sudah tidak sabar menghadapi laga itu (melawan Portugal). Saya menikmati
laga itu sebagai persaingan pribadi dengan dia (Pepe), tandasnya. (Berbagai sumber/Mln/R-
1)

Você também pode gostar