Você está na página 1de 26

Peralatan Industri Proses II

BAB I
I. Latar Belakang
Reaktor adalah suatu alat proses tempat di mana terjadinya suatu reaksi
berlangsung, baik itu reaksi kimia atau nuklir dan bukan secara fisika. Dengan terjadinya
reaksi inilah suatu bahan berubah ke bentuk bahan lainnya, perubahannya ada yang terjadi
secara spontan alias terjadi dengan sendirinya atau bisa juga butuh bantuan energi seperti
panas (contoh energi yang paling umum). Perubahan yang dimaksud adalah perubahan
kimia, jadi terjadi perubahan bahan bukan fase misalnya dari air menjadi uap yang
merupakan reaksi fisika.
Salah satu reaktor yang mekanismenya cukup sederhana dibandingkan dengan
reaktor-reaktor yang digunakan pada industry kimia adalah reaktor alir pipa. Model reaktor
alir pipa (!P) atau plug flow reaktor (P") merupakan reaktor di mana reaksi kimia
berlangsung secara kontinu sepanjang sistem aliran. eaktor alir pipa sering juga disebut
sebagai reaktor alir sumbat atau Continuous Tubular Reaktors (#$s). eaktor alir pipa
ini digunakan untuk memperkirakan sifat-sifat reaktor kimia sehingga %ariable kunci
reaktor seperti dimensi reaktor bisa dihitung.
eaktor ini memiliki karakteristik dalam mekanisme reaksi. Pada umumnya
karakteristik reaktor alir pipa pada kondisi ideal yaitu&
'. eaktor ini biasanya berupa tube (tabung) yang bereaksi dengan aliran fluida
(. Diasumsikan tidak terjadi pengadukan (mi)ing)
*. !liran plug merupakan jenis aliran yang terjadi pada reaktor ini (reaktor alir)
+. Sebagian besar mixing dari jenis reaktor ini beroperasi pada le%el intermediet
,. Pencampuran sempurna dalam dimensi radial (konsentrasi seragam)
-. $idak ada pencampuran (mixing) pada aliran aksial atau tidak terjadi dispersi aksial
(aliran terpisah)
II. Tujuan
a. Menjelaskan pengertian eaktor secara umum
b. Menyebutkan macam . macam eaktor
c. Mengetahui neraca massa dan neraca panas pada eaktor
d. Menghitung tinggi dan diameter eaktor
Makalah Reaktor '
Peralatan Industri Proses II
BAB II
I. Pembahasan
A. Reactor
Dalam reaktor alir pipa atau plug flow reactor, campuran reaktan dan produk
mengalir dengan profil kecepatan yang benar-benar rata. /ecepatan alir dan konsentrasi
adalah seragam di seluruh jari-jari pada setiap penempang reaktor dan tidak ada difusi
longitudinal baik dari reaktan maupun produknya. Dalam bab-bab terdahulu telah dibahas
cara-cara perhitungan untuk mendesain suatu reaktor, baik untuk reaktor tertutup (reaktor
batch), reaktor alir tangki berpengaduk (!$0) dan eaktor !liran Sumbat (Plug "lo1
eaktor). Perhitungan-perhitungan tersebut dilakukan dengan anggapan bah1a
temperature reaksi adalah tetap selama operasi. Sehingga analisisnya relatif sederhana
karena hanya ada satu %ariabel saja yang berubah, yaitu konsentrasi reaktan.
Di dalam praktek hipotesa aliran dalam reaktor alir pipa ini biasanya cocok untuk
reaktor-reaktor berbentuk tabung dimana aliran fluidanya betul-betul turbulen atau untuk
jenis reaktor fixed bed yang berisi 2packing2. 3ika dalam reaktor alir pipa diisi dengan
katalis padat disebut reaktor fixed bed atau fluidized bed.
eaktor alir pipa desebut ideal jika 4at-4at pereaksi dan hasil reaksi mengalir
dengan kecepatan yang sama diseluruh pemampang pipa. Di reaktor komposisi , suhu dan
tekanan diseluruh penampang reaktor selalu sama. Perbedaan komposisi, suhu dan tekanan
hanya terjadi di sepanjang dinding reaktor. eaktor jenis ini banyak digunakan dalam
industri dengan 4at pereaksi atau reaktan berupa fase gas atau cair dengan kapasitas
produksi yang cukup besar.
!pabila pada saat reaksi reaksi berlangsung, efek panas turut diperhitungkan,
maka ada kemungkinan bah1a temperatur reaksi juga akan turut berubah dengan 1aktu
(1aktu reaksi untuk reaktor batch atau 1aktu tinggal untuk reaktor alir kontinyu).
Makalah Reaktor (
Peralatan Industri Proses II
B. Jenis-jenis reactor
1. Berdasarkan bentuknya
a. eaktor tangki
Dikatakan reaktor tangki ideal bila pengadukannya sempurna, sehingga
komposisi dan suhu didalam reaktor setiap saat selalu uniform. Dapat dipakai
untuk proses batch, semi batch, dan proses alir.
b. eaktor pipa
0iasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut eaktor !lir
Pipa. Dikatakan ideal bila 4at pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir
didalam pipa dengan arah sejajar sumbu pipa.
2. Berdasarkan prosesnya
a. eaktor 0atch
0iasanya untuk reaksi fase cair
Digunakan pada kapasitas produksi yang kecil
Keuntungan reactor batch:
- 5ebih murah dibanding reactor alir
- 5ebih mudah pengoperasiannya
- 5ebih mudah dikontrol
Kerugian reactor batch:
- $idak begitu baik untuk reaksi fase gas (mudah terjadi
kebocoran pada lubang pengaduk)
- 6aktu yang dibutuhkan lama, tidak produktif (untuk
pengisian, pemanasan 4at pereaksi, pendinginan 4at hasil, pembersihan
reactor, 1aktu reaksi)
b. eaktor !lir (#ontinous "lo1)
!da ( jenis&
'. !$0 (eaktor !lir $angki 0erpengaduk)
Makalah Reaktor *
Peralatan Industri Proses II
Keuntungan:
- Suhu dan komposisi campuran dalam rerraktor sama
- 7olume reactor besar, maka 1aktu tinggal juga besar,
berarti 4at pereaksi lebih lama bereaksi di reactor.
Kerugian:
o $idak effisien untuk reaksi fase gas dan reaksi yang bertekanan tinggi.
o /ecepatan perpindahan panas lebih rendah dibanding !P
o 8ntuk menghasilkan kon%ersi yang sama, %olume yang dibutuhkan !$0
lebih besar dari !P.
(. !P
Dikatakan ideal jika 4at pereaksi dan hasil reaksi mengalir dengan
kecepatan yang sama diseluruh penampang pipa.
Keuntungan &
Memberikan %olume yang lebih kecil daripada !$0, untuk kon%ersi yang
sama
Kerugian:
'' 9arga alat dan biaya instalasi tinggi.
'( Memerlukan 1aktu untuk mencapai kondisi steady state.
'* 8ntuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi 29ot Spot: (bagian yang
suhunya sangat tinggi) pada tempat pemasukan . Dapat menyebabkan
kerusakan pada dinding reaktor.
c. eaktor semi batch
0iasanya berbentuk tangki berpengaduk
Makalah Reaktor +
Peralatan Industri Proses II
3. Jenis reaktor berdasarkan keadaan operasinya
'. eaktor isotermal.
Dikatakan isotermal jika umpan yang masuk, campuran dalam reaktor,
aliran yang keluar dari reaktor selalu seragam dan bersuhu sama.
(. eaktor adiabatis.
Dikatakan adiabatis jika tidak ada perpindahan panas antara reaktor dan
sekelilingnya.
3ika reaksinya eksotermis, maka panas yang terjadi karena reaksi dapat
dipakai untuk menaikkan suhu campuran di reaktor. ( / naik dan .r! besar
sehingga 1aktu reaksi menjadi lebih pendek).
*. eaktor ;on-!diabatis
a. Reaktor Gas Cair dengan atalis Padat
') Packed<"i)ed bed reaktor (P0).
$erdiri dari satu pipa<lebih berisi tumpukan katalis stasioner dan
dioperasikan %ertikal. 0iasanya dioperasikan secara adiabatis.
Makalah Reaktor ,
Peralatan Industri Proses II
() "luidi4ed bed reaktor ("0)
eaktor dimana katalisnya terangkat oleh aliran gas reaktan.
=perasinya& isotermal.
Perbedaan dengan "i)ed bed& pada "luidi4ed bed jumlah katalis
lebih sedikit dan katalis bergerak sesuai kecepatan aliran gas yang
masuk serta "0 memberikan luas permukaan yang lebih besar dari
P0
b. !luid-"luid reaktor
0iasa digunakan untuk reaksi gas-cair dan cair-cair.
') 0ubble $ank.
Makalah Reaktor -
Peralatan Industri Proses II
() !gitate $ank
*) Spray $o1er
Pertimbangan dalam pemilihan fluid-fluid reaktor.
'. 8ntuk gas yang sukar larut (/l >) sehingga transfer massa kecil maka /l harus
diperbesar .3enis spray to1er tidak sesuai karena kg besar pada Spray $o1er
(. 3ika lapisan cairan yang dominan, berarti tahanan dilapisan cairan kecil maka /l
harus diperbesar
? jenis spray to1er tidak sesuai.
*. 3ika lapisan gas yang mengendalikan (maka /g >)
? jenis bubble tank dihindari.
+. 8ntuk gas yang mudah larut dalam air
? jenis bubble tank dihindari.
Makalah Reaktor @
Peralatan Industri Proses II
4. Berdasarkan susunannya
a. Reaktor #eri
'. eaktor aliran plug susunan seri
Pada gambar menunjukkan sebuah sistem susunan seri reaktor aliran
plug, dimana tidak terdapat sisa aliran antara reaktor berikutnya. Pada
gambar tersebut terdapat tiga reaktor seri, tetapi ada beberapa kasus yang
jumlah reaktornya lebih sedikit atau lebih banyak. 3umlah %olume pada
susunan seri untuk reaktro, diekspresikan dalam bentuk keseimbangan
mol untuk masing . masing reaktor.
Dengan kata lain, jumlah %olume untuk semua reaktor diperoleh dengan
mengintegralkan persamaan neraca mol input pada reaktor pertama dan
cabang dari yang terakhir. /eseimbangan mol pada beberapa reaktor
mungkin dapat dikalkulasikan pada bentuk sebuah kon%ersi fraksi masukan
(input) pada reaktor pertama.
eaktor aliran plug susunan seri
(. #S$ dalam susunan seri
Sebuah sistem #S$ dalam susunan seri diilustrasikan pada gambar.
Dalam hal ini, cabang dari satu reaktor membentuk aliran yang ada pada
reaktor yang berikutnya dalam susunan seri lainnya. Dalam bagian ini kita
anggap bah1a tidak ada perubahan sistem antara reaktor. Persamaan kon%ersi
dapat diselesaikan untuk masing . masing reaktor dalam susunan seri.
#S$ dalam susunan seri
Makalah Reaktor A
Peralatan Industri Proses II
$otal %olume reaktor minimum untuk #S$ dalam susunan seri adalah
dideterminasikan dari %olume reaktor minimum yang dibutuhkan untuk
memperoleh kon%ersi pada kondisi yang ada pada reaktor pertama.
Persamaan keseimbangan mol data ditulis untuk masing . masing #S$,
dengan kon%ersi dalam beberapa reaktor yang ditentukan dalam bentuk nilai
aliran molar ! ada pada reaktor pertama. ;ilai aliran Bnlet dan outlet dibagi
dengan nilai reaksi dapat di plot sebagai sebuah fungsi kon%ersi untuk sistem
reaktor ini. Minimisasi masssa dapat ditunjukan dalam bentuk nilai C
!i
yang
meminimumkan %olume reaktor total.
7olume total minimum ditemukan dengan mengambil turunan %olume
total dengan mengikuti pada C
!'
, dan menyusun hasil yang sma dengan mol.
5alu, ambil hasil penurunannya dengan mengikuti pada C
!'
dan susun hasil
dengan sama dengan nol. Susunan ulang persamaan tersebut untuk
memberikan kondisi yang memberikan %olume minimum. /onstanta
kesetimbangan untuk semua reaksi dalam bentuk konsentrasi adalah dengan
mengasumsikan gas ideal.
/euntungan dan /ekurangan dari rangkaian seri
o /euntungan
- Menghasilkan produk yang sempurna
- !eed ( umpan ) diteruskan secara kontinyu
- Memberikan kon%ersi produk yang lebih tinggi
o /erugian
- /apasitas produk yang dihasilkan sedikit
- Membutuhkan 1aktu lama untuk operasi
b. Reaktor Paralel
'. eaktor aliran plug dalam susunan paralel
Dalam sistem paralel reaktor aliran plug, sebuah aliran bertekanan
dibagi dalam beberapa bentuk, masing . masing masukan pada sebuah reaktor
aliran plug, seperti yang diilustrasikan pada gambar. /on%ersi keseluruhan dari
sistem reaktor dapat didetermenasikan dengan pembentukan sebuah
keseimbangan mol pada titik kon%ergen aliran cabang. 9al ini dapat
Makalah Reaktor D
Peralatan Industri Proses II
ditunjukkan oleh temperatur dan total nilai molar, dimana kon%ersi keseluran
tertinggi yang diperoleh adalah sama pada masing . masing reaktor. Pada
industri, umumnya reaktor tubulal terdiri dari banyak ( mungkin ratusan ) pipa
yang paralel dengan ukuran yang sama, dimana masing . masing reaktor
mempunyai kondisi operasi yang sama.
eaktor aliran plug dalam susunan paralel
(. #S$ dalam susunan paralel
Pada gambar menunjukkan #S$ dalm susunan paralel dimana analisis
sistem ini mirip pada analisis sistem paralel P", yang pada masing . masing
reaktor dapat dianalisa secara terpisah. 8ntuk sebuah sistem paralel #S$,
kon%ersi keseluran tertinggi didapat ketika kon%ersi dimana pada masing-
masing reaktor. Dengan kata lain, total nilai aliran dibagi berdasarkan reaktor-
reaktor menurut %olume yang ada. Sebuah sistem ; paralel #S$ pada ruang
dan 1aktu yang sama, akan memberikan kon%ersi keseluran sama sebagai
sebuah #S$ tunggal dengan sebuah %olume ("
t
# sama untuk sejumlah %olume
total #S$ dalam susunan paralel.
#S$ dalam susunan paralel
/euntungan dan kerugian dari rangkaian paralel
o /euntungan
- Menghasilkan produk homogen
Makalah Reaktor 'E
Peralatan Industri Proses II
- Memperbesar kapasitas produk
- 6aktu pengoperasiannya lebih cepat
o /erugian
- Produk yang dihasilkan belum begitu sempurna
- Menghasilkan kon%ersi produk yang sama
C. $eraca Panas %ada Reactor
a. Panas Reaksi
Panas reaksi (;otasi F9) merupakan ukuran tentang banyaknya panas yang
diserap atau dikeluarkan pada saat suatu reaksi berlangsung. Misalnya untuk reaksi
berikut ini &
a ! G b 0 r G s S F9
r
kkal<mol
Panas reaksi (F9
r
) didefinisikan sebagai panas yang dibutuhkan<dihasilkan bil
a mol 4at ! bereaksi dengan b mol 4at 0 membentuk r mol 4at dan s mol 4at S.
0esarnya panas reaksi ini selain, selain tergantung pada temperatur dan tekanan
operasinya, juga tergantung pada keadaan sistim itu sendiri, yaitu apakah sistim
tempat reaksi berlangsung merupakan sistim terbuka atau tertutup.
&. #istim terbuka
Gambar '.&. Tinjauan #istim Reaktor
Secara termodinamika bisa dibuktikan bah1a panas reaksi untuk sistim terbuka
adalah sama dengan perbedaan entalpi produk total dengan entalpi reaktan total, atau &
F9
r H
I n
i
h
i
............................................. (')
di mana & h
i
adalah entalpi molar komponen i
/alau entalpi produk total lebih besar dari pada entalpi reaktan total, maka F9
r
akan berharga positif. Bni berarti bah1a sejumlah panas harus ditambahkan agar reaksi
Makalah Reaktor ''
Peralatan Industri Proses II
dapat berlangsung. eaksi yang semacam ini disebut reaksi endotermik. 8ntuk
keadaan sebaliknya, yaitu F9
r
> E , berarti bah1a sejumlah panas akan dibebaskan
pada saat reaksi berlangsung dan reaksi ini disebut reaksi eksotermik. 9arga panas
reaksi pada suhu standar untuk reaksi-reaksi tertentu biasanya telah tersedia di dalam
tabel-tabel termodinamika. 0ila seandainya untuk reaksi-reaksi tertentu data panas
reaksinya tidak bisa diperoleh secara langsung, maka bisa saja ditempuh cara lain,
yaitu dengan menghitungnya berdasarkan &
'. Data entalpi pembentukan standar (F9
f
o
) atau
(. Data entalpi pembakaran (F9
c
o
).
(. #istim Tertutu%
Sistim tertutup dapat dibagi dalam ( (dua) katagori, yaitu &
- #istim tertutu% %ada tekanan konstan
8ntuk sistim seperti ini, panas reaksi dihitung tepat sama dengan apa
yang telah diturunkan untuk sistim terbuka, yaitu panas reaksi adalah sama
dengan perbedaan entalpi produk dan reaktan.
- #isitim tertutu% %ada )olume konstan
Menurut hukum termodinamika panas reaksi untuk sistim tertutup pada
%olume konstan, adalah sama dengan perbedaan energi dalam (internal
energi)antara produk dan reaktan, atau dituliskan &
F8
r
H I n
i
8
i
....................................(()
di mana & 8
i
adalah energi dalam molar senya1a i.
b. *stimasi *"ek Panas
Penentuan panas reaksi biasanya dilakukan di dalam suatu alat yang disebut
20omb calometri:. !lat ini berupa suatu sistim reaktor tertutup dengan %olume
konstan, sehingga panas reaksi yang kita dapatkan adalah sama dengan perubahan
enrgi dalamnya.
8ntuk merubah panas reaksi pada %olume konstan menjadi panas reaksi pada
tekanan konstan seperti dinyatakan dalam banyak literatur, dipakai korelasi
sebagai berikut &
9 H 8 G p7 .....................................(*)
Makalah Reaktor '(
Peralatan Industri Proses II
Perubahan entalpi pada temperatur dan tekanan konstan adalah &
F9
P,$
H F8
P,$
G p(F7)
$
.....................................(+)
di mana &
F8
P,$
adalah perubahan energi dalam pada temperatur dan tekanan konstan
8ntuk gas-gas yang mendekati hukum gas ideal dan perubahan tekanan di dalam
alat bomb calorimeter tidak terlalu besar, nilai F8
P,$
kira-kira sama dengan
perubahan energi dalam pada temperatur dan %olume konstan, atau dituliskan &
F8
P,$
H F8
7,$
.....................................(,)
Sehingga persamaan (+) menjadi &
F9
P,$
H F8
7,$
G p(F7)
$
.....................................(-)
!pabila selama reaksi jumlah mol total adalah tetap (atau kalau di dalam sistim
terjadi proses pengembunan, sehingga jumlah mol di dalam fasa adalah tetap),
maka &
F9
P,$
H F8
7,$
.....................................(@)
!pabila campuran reaksi di dalam reaktor dianggap mengikuti hukum gas ideal,
maka &
p(F7)
$
H Fn $ ................................... (A)
Sehingga persamaan (A.-), dapat dituliskan menjadi &
F9
P,$
H F8
7,$
G Fn $ .....................................(D)
Pada perhitungan-perhitungan praktis harga p(F7)
$
ini biasanya relatif kecil
dibandingkan dengan F8
7,$
, sehingga kalau diambil saja & F9
P,$
H F8
7,$
,
kesalahan yang dibuat bisa diabaikan.
c. Pengaruh Tem%eratur Terhada% Panas Reaksi
Panas reaksi pada temperatur $
(
(keadaan akhir) dapat ditentukan berdasarkan
data panas reaksi pada temperatur $
'
(keadaan a1al) yang diketahui menurut korelasi
sebagai berikut &

+ =
(
'
' (
T
T
o
r
o
r
dT Cp $ $
...................................('E)
di mana &
Cp
H J n
i
Cp
i

Cp
i
% panas jenis komponen i
Makalah Reaktor '*
Peralatan Industri Proses II
o
r
o
r
$ $
' (
, H panas reaksi molar pada temperatur $
'
dan $
(
/arena panas jenis #p dari masing-masing komponen biasanya dinyatakan dalam
bentuk fungsi temperatur yaitu &
#p H K G L $ G M $
(
maka & N
dT Cp
dapat dituliskan menjadi &
N
dT Cp
H

+ +
(
'
) (
(
T
T
dT T T
di mana &
FK H J ni K
FL H J ni L
FM H J ni M
Sehingga persamaan (A.'E) menjadi &
) (
*
) (
(
) (
*
'
*
(
(
'
(
( ' ( ' (
T T T T T T $ $
o
r
o
r

+ + =

.................('')
!pabila panas jenis tiap komponen dalam campuran reaksi adalah konstan antara $
'
dan $
(
, maka perbedaan panas jenis antara produk dan reaktan juga konstan, sehingga
panas reaksi pada temperatur $( bisa dituliskan sebagai berikut &
) (
' (
' (
T T Cp $ $
T T
+ =
..................................('()
d. $eraca *nergi untuk Reaktor Batch
9al yang pertama diperhatikan untuk menurunkan persamaan neraca energi di
dalam reaktor batch adalah diketahui dahulu apakah sistim operasi pada %olume
konstan atau pada tekanan konstan. 8ntuk keadaan yang pertama (%olume konstan)
setiap perubahan energi yang dialami sistim adalah eki%alen dengan perubahan energi
dalamnya. Sedangkan untuk sistim yang kedua (tekanan tetap) setiap perubahan energi
yang dialami sistim adalah eki%alen dengan perubahan entalpi.
Dengan demikian neraca energi untuk reaksi &
a ! G b 0 r G s S
dapat dituliskan sebagai berikut &
Panas yang G Panas yang dihasilkan H Panas yang .......... ('*)
masuk reaksi terakumulasi
Makalah Reaktor '+
Peralatan Industri Proses II
8ntuk sistim dengan %olume tetap &
dt
dT
C& M ' " r (
T r R )
= + ) ( ) (
...................................('+)
8ntuk sistim dengan tekanan tetap &
dt
dT
Cp M $ " r (
T r R )
= + ) ( ) (
...................................(',)
di mana &
"
R
% %olume reaktor
M
R
H massa total campuran di dalam reaktor
C& H

panas jenis campuran pada %olume tetap, kal<g.
o
#
Cp H panas jenis campuran pada tekanan tetap, kal<g.
o
#
*'
r
H panas reaksi per mol ! (pada %olume tetap)
a
'
b' a' s' r'
a
'
r
+ ) , R r
= + = ) (
'
*$
r
H panas reaksi per mol ! (pada tekanan tetap)
a
$
b$ a$ s$ r$
a
$
r
+ ) , R r
= + = ) (
'
/edua prinsip diatas harus betul-betuk dipahami, 1alaupun di dalam
perhitungan-perhitungan praktis seringkali hanya dipakai model persamaan (',), baik
untuk sistim dengan %olume tetap maupun sistim dengan tekanan tetap (konstan).
/esalahan yang terjadi relatif kecil sekali dan dapat diabaikan).
Reaktor Batch dengan +%erasi Adiabatik
Dalam operasi adiabatik tidak ada sama sekali panas yang masuk maupun yang
keluar dari sistim, atau &
( H E
Sehingga neraca energinya menjadi &
dt
dT
Cp M $ " r
T r R )
= ) ( ) (
.......................('-)
dari definisi kecepatan reaksi, yaitu &
dt
d-
"

dt
d
"
r
)
R
)o )
R
)
= =
'
) (
.......................('@)
atau &
Makalah Reaktor ',
Peralatan Industri Proses II
) tetap 7 untuk ( ) (

dt
d-
C r
)
)o )
= .......................('A)
substitusi ke persamaan (A.'-) menjadi &
dt
dT
Cp M $ "
dt
d-
C
T r R
)
)o
= ) (
dt
dT
Cp
"
M
$ d- C
R
T
r ) )o
= ) (
) campuran densiti ( ) ( = =
mix mix r ) )o
dt
dT
Cp $ d- C
dt
$
Cp
d- C
T
To
r
mix
-
) )o
)


=

E
.......................('D)
!pabila pada inter%al temperatur di mana operasi berlangsung harga F9
r
dan
#p dapat dianggap konstan, maka persamaan (A.'D) bisa ditulisskan &
)
mix
)o r
o
-
Cp
C $
T T


=
......................((E)
di mana &
$
o
H temperatur pada a1al reaksi (C
!
H E)
$ H temperatur campuran pada saat kon%ersi reaksi C
!
.
Persamaan (A.(E) menunjukkan perubahan temperatur selama reaksi
berlangsung dan perubahan ini akan secara langsung mempengaruhi besarnya harga
konstanta kecepatan reaksi (k).
/alau pengaruh temperatur terhadap k mengikuti !rhenius, yaitu &
RT .
o
a
e k k
<
=
maka dengan mengganti $ pada persamaan di atas dengan $ pada persamaan
(A.(E) akan diperoleh k sebagai fungsi derajat kon%ersi reaksi C
!
, yaitu &
) ( <
)
mix
)o r
o a
-
Cp
C $
T R .
o
e k k


+
=
Persamaan neraca massa di dalam reaktor &
) (
) )
- f k r =
Makalah Reaktor '-
Peralatan Industri Proses II
) (
) ( <
)
-
Cp
C $
T R .
o
)
)o
- f e k
dt
d-
C
)
mix
)o r
o a


+
=
.........((')
sedangkan 1aktu yang diperlukan untuk mendapatkan kon%ersi C
!
adalah &

+
=
)
)
mix
)o r
o a
-
)
-
Cp
C $
T R .
)
o
)o
- f e
d-
k
C
t
E
) ( <
) (

...........((()
Persamaan di atas sangat sulit diselesaikan secara analitis, sehingga seringkali
penyelesaiannya dilakukan secara integrasi grafis yaitu dengan membuat plot
antara &
)
)
-
Cp
C $
T R .
-
- f e
)
mix
)o r
o a
%s
) (
'
) ( <


+
dengan menentukan luas bidang antara kur%a tersebut dengan sumbu C
!.
Reaktor Batch dengan +%erasi Isotermal
$emperatur adalah konstan selama berlangsung, yang berarti bah1a semua
panas yang dihasilkan<diserap adalah sama dengan panas yang dipindahkan melalui
dinding media pemindah panas, sehingga tidak ada akumulasi panas di dalam
sistim.
Persamaan neraca energi untuk sistim operasi semacam ini adalah &
Panas yang dihasilkan H Panas yang
reaksi dipindahkan

( $ " r
r )
= ) ( ) (
H / ') 0T
k
1 T# ........((*)
di mana &
$
k
H temperatur medium penukar panas
$ H temperatur reaksi
8 H o%er all heat tranfer coefficient
! H luas bidang penukar panas
$
k
- $ H perbedaan temperatur antara campuran reaksi dengan media
penukar panas
Makalah Reaktor '@
Peralatan Industri Proses II
3ika sebagai medium penukar panas dipakai suatu fluida yang mengalir di
dalam pipa (heat e)changer), dengan temperatur masuk dan keluar masing-masing
adalah $
k'
dan $
k(
, maka perbedaan temperatur rata-rata antara medium pemindah
panas dan campuran reaksi adalah &
) (
) (
ln
) ( ) (
) (
'
(
' (
T T
T T
T T T T
T T
k
k
k k
rata rata k


=

.......................((+)
Sehingga persamaan (A.(*) dapat ditulis manjadi &
rata rata k r )
T T ') $ " r

= ) (( ) ( ) (
.......................((,)
6aktu yang diperlukan untuk mencapai derajat kon%ersi C
!
, adalah sama seperti
apa persamaan yang telah diturunkan sebelumnya untuk reaktor batch adalah &


=
)
-
)
)
)o
r
d-
C t
E
...................................((-)
0anyaknya panas yang dihasilkan atau diserap (O) selama reaksi dapat dihitung
berdasarkan jumlah ! yang bereaksi (#
!o
C
!
7), atau &
) )( (
r ) )o
$ " - C ( =
.......................((@)
,. $eraca -assa %ada Reactor
&. $eraca -assa dan Persamaan arakteristik Reactor Alir #umbat
;eraca massa pada reaktor alir pipa pada kondisi steady state sebagai berikut &
#
!o
#
!f
"
!o "! "!Gd"!
"
!f
C
!o
C! C!Gd"! C
!f
%
o
d%

%
f
5
Pambar @.' Skema neraca masa di dalam reaktor alir pipa
;eraca masa di dalam segmen %olume d7 adalah sebagai berikut &
"
!
H ( -r
!
) d7 G ( "
!
G d"
!
) (')
Makalah Reaktor 'A
Peralatan Industri Proses II
! masuk H ! yang hilang ! yang keluar
karena reaksi
atau& - d"
!
H -r
!
d7 (()
karena - "
!
H "
!E
( ' . C
!
) maka persamaan

(() bisa ditulis dalam fungsi C
!
,
menjadi "
!E
dC
!
H -r
!
d7 (*)
atau,
dC
!
-r
!
-r
!
---- H ---- H ----- (+)
d7 "
!E
Q
o
#
!o
/arena -r
!
merupakan fungsi dari C
!
, maka persamaan (+) biasanya ditulis sebagai
berikut &
d7 d7 dC
!

---- H ----- H ------- (,)
"
!E
Q
o
#
!o
-r
!
0esarnya kon%ersi pada bagian keluaran (output) reaktor diperoleh dengan
mengintegrasikan persamaan , , untuk seluruh %olume reaktor 7 dengan harga batas
antara C
!o
dan C
!
,
7 C
!
dC
!

---- H #
!o
N ------- (-)
Q
o
C
!E
-r
!
dimana &
7 %olume reaktor
------ H --------------------- H R
p
H space time
Q
o
laju alir umpan
/ebalikan dari space time adalah space %elocity R
s
H '< R
p
, yaitu kecepatan alir
umpan yang dii4inkan per satuan %olume reaktor untuk mendapatkan suatu harga
kon%ersi tertentu.
Persamaan (-) sekarang dapat dituliskan menjadi,
C
!
dC
!

R
p
H #
!o
N ------- (@)
C
!E
-r
!
Makalah Reaktor 'D
Peralatan Industri Proses II
Persamaan (@) disebut sebagai persamaan karakteristik reaktor alir pipa ( plug-
flo1 reactor, P") kalau dibuatkan plot antara #
!o
<-r
!
sebagai fungsi dari C
!
, maka
R
p
merupakan luas bidang di ba1ah kur%a dengan batas dari C
!o
sampai dengan C
!'
.
#
!o
-----
-r
!

R
p



C
!o
C
!'
C
!

Pambar. 9arga R
p
dinyatakan dalam luas di ba1ah kur%a
(. .olume cam%uran teta% selama reaksi
/alau %olume campuran tidak berubah selama reaksi berlangsung, maka
space time (R
p
) adalah identik dengan waktu tinggal campuran tersebut di dalam
reaktor. 8ntuk keadaan yang seperti ini persamaannya dapat ditulis sebagai berikut&
#
!
#
!
R
p
H N #
!o
dC
!
< -r
!
H N d#
!
< -r
!
( A )
#
!o
#
!o
9arga R
p
yang diperoleh adalah eki%alen dengan 1aktu reaksi t di dalam
sistim reaktor batch.
/. .olume cam%uran berubah selama reaksi
Makalah Reaktor (E
Peralatan Industri Proses II
0erubahnya %olume campuran karena adanya reaksi kimia akan
mengakibatkan berubahnya laju alir campuran di setiap titik sepanjang reaktor.
0esarnya perubahan ini akan tergantung pada derajat kon%ersi yang di capai pada
titik-titik tersebut. Makin jauh titik yang ditinjau dari titik inputnya, maka makin
besar pula derajat kon%ersinya sehingga laju alir %olumenya akan makin berbeda
dari laju alir %olume asalnya.
9ubungan antara laju alir pada suatu kon%ersi ( Q ) terhadap laju alir asal
(Q
o
) adalah identik dengan hubungan antara %olume campuran ( 7 ) dengan %olume
campuran asal ( 7
o
) untuk reaktor batch yaitu &
Q H Q
o
( ' G S
!
C
!
) ( D )
7
C! H'
. 7
C!H E
dimana S
!
H ---------------------- ('E)
7
C!HE
!danya perubahan laju alir ini akan secara langsung mempengaruhi banyaknya
hasil reaksi yang terjadi. Secara kuantitatif, pengaruh perubahan %olume terhadap hasil
yang diperoleh da diturunkan berdasarkan persamaan @.
C
!
dC
!

R
p
H #
!o
N -------
C
!E
-r
!
/arena 7
p
dan Q
o
mempunyai harga . harga yang sudah tertentu , maka space
time (R
p
) akan selalu konstan dan tidak dipengaruhi oleh ada atau tidaknya perubahan
%olume campuran selam areaksi . 7ariabel yang dipengaruhi oleh adanya perubahan
ini hanyalah . r
!
yang merupakan fungsi dari #
!
.
Misalnya untuk reaksi orde n.
-r
!
H k #
!
n
('')
"
!
;
!
dimana #
!
H ----- ('() ( ingat #
!
T --------- )
Q 7
reaktor
"
!E
( '- C
!
)
Makalah Reaktor ('
Peralatan Industri Proses II
#
!
H --------------------- ('*)
U
o
( 'G S
!
C
!
)
/orelasi antara space time ( R
p
) dengan C
!
diperoleh dengan memasukkan
persamaan '' dengan @-'* ke dalam persamaan @, yaitu &
C
!
dC
!
R
p
H #
!o
N ------------------------------- ('+ )
E n ( ' . C
!
)
n

k #
!o
------------------
( ' G S
!
C
!
)
n
!tau,
#
!o

'-n
C
!
( ' G S
!
C
!
)
n
R
p
H --------- N --------------------- d C
!
(',)
k E ( ' . C
!
)
n

9arga R
p
ini sering dipakai di dalam perhitungan perhitungan desain suatu
reaktor alir pipa, 1alaupun secara fisis besaran ini tidak menun2ukkan waktu reaksi di
dalam reaktor. 6aktun reaksi yang dimaksud biasanya dituangkan dalam besaran
1aktu yang lain yang disebut 1aktu tinggal rata-rata campuran di dalam reaktor,
dengan definisi sebagai berikut&
7
R
rata-rata
H N d7 < Q H 1aktu tinggal rata-rata ('-)
E
9ubungan R
rata-rata
dengan C
!
diperoleh berdasarkan neraca massa komponen
! di dalam reaktor &
d 7 ( -r
!
) H "
!o
dC
!
('@)
atau,
"
!o
dC
!
d7 H -------------- ('A)
( -r
!
)
/arena Q merupakan fungsi C
!
menurut persamaan @-D, maka 1aktu tinggal
rata-rata campuran di dalam reaktor dapat dinyatakan sebagai berikut &
C
!
"
!o
dC
!
R
rata-rata
H 7< Q H N ------------------------------- ('D)
Makalah Reaktor ((
Peralatan Industri Proses II
E Q
o
( ' G S
!
C
!
) ( -r
!
)
atau
C
!
dC
!
R
rata-rata
H #
!o
N -------------------------- ((E)
E ( ' G S
!
C
!
) ( -r
!
)
0ila %olume campuran berubah sesuai dengan kon%ersi reaksi maka untuk &
&0 Reaksi orde nol
C
!
dC
!
C
!
dC
!
R
rata-rata
H #
!o
N ---------------- H #
!o
N ---------------- ((')
E ( -r
!
) E k
(0 Reaksi orde satu irre)ersibel
! Produk dengan -r
!
H k #
!


;
!
;
!E
( ' . C
!
) ( ' . C
!
)
#
!
H ------ H ----------------- H #
!E
-------------- ((()
7 7
o
( ' G S
!
C
!
) ( ' G S
!
C
!
)
sehingga &
C
!
dC
!
C
!
dC
!
R
rata-rata
H #
!o
N ---------- H #
!o
N -------------------------------- ((*)
E ( -r
!
) E k #
!o
( '-C
!
)< ( ' G S
!
C
!
)
C
!
( ' G S
!
C
!
) dC
!
H '<k N --------------------
E ( '-C
!
)
k R H - ( ' G S
!
C
!
) ln ( ' . C
!
) - S
!
C
!
((+)
/0 Reaksi orde satu re)ersible
A r R, dengan M H #
E
< #
!o
Makalah Reaktor (*
Peralatan Industri Proses II
- r
!
H k
'
#
!
- k
(
#

dan C
!e
H kon%ersi reaksi pada kesetimbangan
C
!
dC
!
R
rata-rata
H #
!o
N ---------------------- ((,)
E k
'
#
!
- k
(
#


C
!
dC
!
R
rata-rata
H #
!o
N ----------------------------------------------------------
E k
'
( #
!E
- #
!E
C
!
) - k
(
( #
!E
M G #
!E
C
!
)

M G r C
!e
C
!
k
'
R
rata-rata
H ---------------- V - ( ' G S
!
C
!
) ln ( ' - ----- ) - S
!
C
!
) (@-(-)
M G r C
!e
Contoh Soal 1
Penentuan s%ace time untuk reaktor %lug "lo1
eaksi homogen fase gas, ! * . Persamaan laju reaksi pada (',
o
# adalah &
-r
!
H 'E
-(
#
!
'<(
( mol < liter.sec )
9itunglah space time yang dibutuhkan untuk mendapatkan kon%ersi AEW. 8mpan masuk
reaktor terdiri dari ,EW ! dan ,EW inert. eaktor dioperasikan pada (',
o
# dan , atm (#!
o
H
E,E-(, mol<liter).
Pen2elesaian 3
0erdasarkan perbandingan stoikhiometri untuk umpan terdiri dari ,E W inert, jadi ( bagian
%olume gas umpan menghasilkan + bagian %olume produk untuk reaksi sempurna, sehingga &
'
(
( +
=

=
)

Dari persamaan karakteristik reaktor plug flo1 dapat ditulis X


)
)
) )o
-
) )
)
)o
)
)o
-
)
)
)o
d-
-
-
k
C
-
-
kC
d-
C
r
d-
C
)f )f
( < '
A , E
E
( < '
E
( < ' ( < '
E
)
'
'
(
)
'
'
(


+
=
+

Persamaan bagian integral di atas dapat diselesaikan secara grafis, numeris dan analitis.
Masing diuraikan sebagai berikut &
4i0 integrasi gra"is.
Disusun tabel dan dibuatkan grafik sebagai berikut &
Makalah Reaktor (+
Peralatan Industri Proses II
C
!
)
)
-
-

+
'
'
( < '
)
'
'
(
) )
)
-
-
+

E
E,(
E,+
E,-
E,A
'
',,
(,*
+
D
'
',((@
',,(A
(
*
!rea di ba1a grafik H
d-
-
-
)
) ( < '
A , E
E
)
'
'
(


+
H (',@E)(E,A) H ',*-
ik
dtk liter mol
liter mol
p
det *+ ) *- , ' (
) . < 'E (
) < E-(, , E (
( < ' ( < ' (
( < '
= =

4ii0 integrasi numeris


Dengan menggunakan hubungan Simpson ruleYs dengan mengambil inter%al yang sama
diperoleh &
d-
-
-
)
) ( < '
A , E
E
)
'
'
(


+
H (tinggi rata-rata)(lebar total)

**' , '
) A , E (
'(
) * ( ' ) ( ( + ) ,(A , ' ( ( ) ((@ , ' ( + ) ' ( '
=

+ + + +
=
ik
dtk liter mol
liter mol
p
det * , ** ) **' , ' (
) . < 'E (
) < E-(, , E (
( < ' ( < ' (
( < '
= =

4iii0 analitis
Bntegrasi dari persamaan tersebut &
*(A , ' ) ' sin (
'
'
)
'
'
(
A , E
E
(
A , E
E (
( < '
A , E
E
= =

+
=

+

) )
)
)
)
)
)
- - arc
d-
-
-
d-
-
-
sehingga,

ik
dtk liter mol
liter mol
p
det ( , ** ) *(A , ' (
) . < 'E (
) < E-(, , E (
( < ' ( < ' (
( < '
= =

,A!TAR P5#TAA
achmadirfani3files3wordpress3com456674884reaktor3doc
0sumber:http:44serbamurni3blogspot3com456854654contoh/laporan/cstr/continuous/
stirred3html#
http&<<id.1ikipedia.org<1iki<eaktor
Makalah Reaktor (,
Peralatan Industri Proses II
http&<<nirmalayahdi.blogspot.com<(E'*<E,<reaktor-alir-pipa.html
http&<<111.slideshare.net<Zkahefa<reaktor-riset[from\searchH(
9obsheet356853Peralatan Industri Proses II3Politeknik egeri ,riwi2a:a3Palembang
Makalah Reaktor (-

Você também pode gostar