Você está na página 1de 17

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Kulit manusia adalah lapisan luar dari tubuh.Pada manusia, itu adalah organ terbesar dari
sistem yg menutupi.Kulit memiliki beberapa lapisan jaringan ectodermal dan penjaga otot-
otot yang mendasarinya, tulang, ligamen dan organ internal. Kulit manusia sama dengan
mamalia lainnya, kecuali bahwa itu tidak dilindungi oleh suatu bulu. Meskipun hampir
semua kulit manusia ditutupi dengan folikel rambut, tampak tak berbulu.Ada dua jenis umum
dari kulit, kulit berbulu dan tidak berbulu.
Kulit memainkan peran penting dalam melindungi tubuh terhadap patogen dan
kehilangan air yang berlebihan.Fungsi lainnya adalah isolasi, pengaturan suhu, sensasi,
sintesis vitamin D, dan perlindungan vitamin B folates. Kulit yang rusak parah akan mencoba
untuk menyembuhkan dengan membentuk jaringan parut. Ini menyebabkan kulit sering
berubah warna dan depigmentasi.Pada manusia, pigmentasi kulit bervariasi antar populasi,
dan jenis kulit dapat berkisar dari kering ke berminyak.Variasi kulit seperti menyediakan
habitat yang kaya dan beragam untuk beberapa bakteri yang kira-kira 1000 spesies dari 19
filum.

1.2 Rumusan masalah
1. Jelaskan anatomi kulit?
2. Jelaskan fisiologi kulit?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui anatomi kulit.
2. Memahami fisiologi kulit.





2

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Anatomi Kulit
Kulit merupakan pembungkus yang elastisk yang melindungi tubuh dari pengaruh
lingkungan.

A. Komponen Kulit
Kulit memiliki sel mesodermal, pigmentasi, atau melanin yang disediakan oleh
melanosit, yang menyerap sebagian radiasi ultraviolet berpotensi berbahaya (UV)
sinar matahari. Hal ini juga mengandung enzim perbaikan DNA yang membantu
mengurangi efek merusak UV, dan orang-orang yang tidak memiliki gen enzim ini
mengalami potensi tinggi kanker kulit. Pigmentasi kulit manusia bervariasi antara
populasi secara mencolok.Hal ini telah menyebabkan klasifikasi orang atas dasar
warna kulit.

Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh manusia. Untuk manusia dewasa rata-
rata, kulit memiliki luas permukaan antara 1,5-2,0 meter persegi (16,1-21,5 sq ft),
sebagian besar tebalnya antara 2-3 mm (0,10 inci). rata-rata 1 inci persegi (6,5 cm )
dari kulit memegang 650 kelenjar keringat, 20 pembuluh darah, 60.000 melanosit,
dan lebih dari 1.000 ujung saraf.
3

B. Lapisan Kulit

1. Epidermis
Epidermis terbagi atas empat lapisan yaitu :

a. Lapisan Basal atau Stratum Germinativum
Lapisan basal atau germinativum, disebut stratum basal karena sel-selnya
terletak di bagian basal.Stratum germinativum menggantikan sel-sel yang di
atasnya dan merupakan sel-sel induk.Bentuknya silindris (tabung) dengan inti
yang lonjong.Di dalamnya terdapat butir-butir yang halus disebut butir melanin
warna.Sel tersebut disusun seperti pagar (palisade) di bagian bawah sel tersebut
terdapat suatu membran yang disebut membran basalis.Sel-sel basalis dengan
membran basalis merupakan batas terbawah dari epidermis dengan
dermis.Ternyata batas ini tidak datar tetapi bergelombang.Pada waktu kerium
menonjol pada epidermis tonjolan ini disebut papila kori (papila kulit), dan
epidermis menonjol ke arah korium. Tonjolan ini disebut Rete Ridgesatau Rete
Pegg (prosessus interpapilaris).



4

b. Lapisan Malpighi atau Stratum Spinosum
Lapisan Malpighi atau lapisan spinosum/akantosum, lapisan ini
merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8
lapisan. Selselnya disebut spinosum karena jika kita lihat di bawah mikroskop
selselnya terdiri dari sel yang bentuknya poligonal (banyak sudut) dan
mempunyai tanduk (spina).Disebut akantosum karena selselnya berduri.
Ternyata spina atau tanduk tersebut adalah hubungan antara sel yang lain disebut
Interceluler Bridges atau jembatan interseluler.

c. Lapisan Granular atau Sratum Granulosum
Lapisan granular atau stratum granulosum, stratum ini terdiri dari selsel
pipih seperti kumparan.Selsel tersebut terdapat hanya 2-3 lapis yang sejajar
dengan permukaan kulit.Dalam sitoplasma terdapat butirbutir yang disebut
keratohiolin yang merupakan fase dalam pembentukan keratin oleh karena
banyaknya butirbutir stratum granulosum.Stratum korneum, selnya sudah mati,
tidak mempunyai inti sel (inti selnya sudah mati) dan mengandung zat keratin.

d. Lapisan Tanduk atau Stratum Korneum
Lapisan kulit paling luar yang terdiri dari sel gepeng yang mati, tidak berinti,
protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk).

e. Lapisan-lapisan jernih atau Stratum Lusidium
Pada telapak tangan dan kaki terdapat lapisan tambahan di atas lapisan
granular.Stratum Lusidium, selnya pipih, bedanya dengan stratum granulosum
ialah sel-selnya sudah banyak yang kehilangan inti dan butir-butir sel telah
menjadi jernih sekali dan tembus sinar.Dalam lapisan terlihat seperti suatu pita
yang bening, batas- batas sel sudah tidak begitu terlihat, disebut stratum lusidium.
Epidermis juga mengandung kelenjar ekrin, kelenjar apokrin, kelenjar sebaseus,
rambut dan kuku.Kelenjar keringat ada dua jenis, ekrin dan apokrin. Fungsinya
mengatur suhu tubuh, menyebabkan panas dilepaskan dengan cara penguapan.
Kelenjar ekrin terdapat di semua daerah di kulit, tetapi tidak terdapat pada selaput
5

lendir.Seluruhnya berjumlah antara 2 sampai 5 juta, yang terbanyak di telapak tangan.
Sekretnya cairan jernih, kirakira 99% mengandung klorida, asam laktat, nitrogen,
dan zat lain. Kelenjar apokrin adalah kelenjar keringat besar yang bermuara ke folikel
rambut. Tardapat di ketiak, daerah anogenital, puting susu, dan areola. Kelenjar
sebaseus terdapat di seluruh tubuh, kecuali di tapak tangan, tapak kaki, dan punggung
kaki.Terdapat banyak kulit kepala, muka, kening, dan dagu. Sekretnya berupa sebum
dan mengandung asam lemak, kolesterol, dan zat lain.
2. Dermis atau korium
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit.Batas dengan epidermis dilapisi oleh
membran basalis dan di sebelah bawah berbatasan dengan subkutis tetapi batas ini
tidak jelas hanya kita ambil sebagai patokan ialah mulainya terdapat sel
lemak.Dermis terdiri dari dua lapisan yaitu bagian atas, pars papilaris (stratum
papilar) dan bagian bawah, retikularis (stratum retikularis). Batas antara pars
papilaris dan pars retikularis adalah bagian bawahnya sampai ke subkutis .baik pars
papilaris maupun pars retikularis terdiri dari jaringan ikat longgar yang tersusun dari
serabutserabut yaitu serabut kolagen, serabut elastis dan serabut retikulus. Serabut
ini saling beranyaman dan masingmasing mempunyai tugas yang berbeda. Serabut
kolagen, untuk memberikan kekuatan kepada kulit, dan retikulus, terdapat terutama di
sekitar kelenjar dan folikel rambut dan memberikan kekuatn pada alai tersebut.

3. Jaringan subkutan atau subkutis.
Subkutis terdiri dari kumpulankumpulan selsel lemak dan di antara gerombolan
ini berjalan serabutserabut jaringan ikat dermis.Selsel lemak ini bentuknya bulat
dengan intinya terdesak ke pinggir, sehingga membentuk seperti cincin. Lapisan
lemak ini disebut penikulus adiposus yang tebalnya tidak sama pada tiaptiap tempat
dan juga pembagian antar lakilaki dan perempuan tidak sama (berlainan). Guna
penikulus adiposus adalah sebagai shock braker atau pegas bila tekanan trauma
mekanis yang menimpa pada kulit, isolator panas atau untuk mempertahankan suhu,
penimbunan kalori, dan tambahan untuk kecantikan tubuh.Di bawah subkurtis
terdapat selaput otot kemudian baru terdapat otot.

6

C. Adneksa Kulit
Adneksa kulit merupakan struktur yang berasal dari epidermis yangterdiri atas
kelenjar-kelenjar kulit, rambut dan kuku.
1. Kelenjar kulit
Kelenjar kulit terdapat di lapisan dermis, terdiri atas kelenjar keringat dan kelenjar
palit.
a. Kelenjar keringat
Ada 2 macam kelenjar keringat, yaitu kelenjar ekrin dan kelenjar apokrin.
Kelenjar ekrin
Kelenjar ekrin yang kecil-kecil, terletak dangkal di dermis dengan sekret
yang encer, dan kelenjar apokrin yang lebih besar, terletak lebih dalam dan
sekretnya lebih kental.Kelenjar enkrin telah dibentuk sempurna pada 28
minggu kehamilan dan berfungsi 40 minggu setelah kehamilan.Saluran
kelenjar ini berbentuk spiral dan bermuara langsung di permukaan
kulit.Terdapat di seluruh permukaan kulit dan terbanyak di telapak tangan dan
kaki, dahi, dan aksila.Sekresi bergantung pada beberapa faktor dan
dipengaruhi oleh saraf kolinergik, faktor panas, dan emosional.
Kelenjar apokrin dipengaruhi oleh saraf adrenergik, terdapat di aksila, areola
mame, pubis, labia minora, dan saluran telinga luar. Fungsi apokrin pada
manusia belum jelas, pada waktu lahir kecil, tetapi pada pubertas mulai besar
dan mengeluarkan sekret. Keringat mengandung air, elektrolit, asam laktat,
dan glukosa, biasanya pH sekitar 4-6,8.

b. Kelenjar palit
Kelenjar paliterletak di selruh permukaan kulit manusia kecuali di telapak tangan
dan kaki. Kelenjar palit disebut juga kelenjar holokrin karena tidak berlumen dan
sekret kelenjar ini berasala dari dekomposisi sel-sel kelenjar.Kelenjar palit
biasanya terdapat di samping akar rambut dan muaranya terdapat pada lumen akar
rambut (folikel rambut). Sebum mengandungi trigliserida, asam lemak bebas,
skualen, wax ester, dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi hormone androgen, pada
7

anak-anak jumlah kelenjar palit sedikit, pada pubertas menjadi lebih besar dan
banyak serta mulai berfungsi secara aktif.

2. Kuku
Kuku adalah bagian terminal stratum korneum yang menebal.Bagian kuku yang
terbenam dalam kulit jari disebut akar kuku, bagian yang terbuka di atas dasar
jaringan lunak kulit pada ujung jari dikenali sebagai badan kuku, dan yang paling
ujung adalah bagian kuku yang bebas.Kuku tumbuh dari akar kuku keluar dengan
kecepatan tumbuh kira-kira 1 mm per minggu.Sisi kuku agak mencekung membentuk
alur kuku.Kulit tipis yang yang menutupi kuku di bagian proksimal disebut
eponikium sedang kulit yang ditutupki bagian kuku bebas disebut hiponikium.
Bagian kuku :

- Nail root (akar kuku) => bagian kuku yang tertanam dalam kulit jari.
- Nail Plate (badan kuku) => bagian kuku yang terbuka/ bebas.
- Nail Groove (alur kuku) => sisi kuku yang mencekung membentuk alur kuku.
- Eponikium => kulit tipis yang menutup kuku di bagian proksimal.
- Hiponikium => kulit yang ditutupi bagian kuku yang bebas.

3. Rambut

8

Rambut terdiri atas bagian yang terbenam dalam kulit dan bagian yang berada di luar
kulit.Ada 2 macam tipe rambut, yaitu lanugo yang merupakan rambut halus, tidak
mrngandung pigmen dan terdapat pada bayi, dan rambut terminal yaitu rambut yang
lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medula, dan terdapat pada orang
dewasa.Pada orang dewasa selain rambut di kepala, juga terdapat bulu mata, rambut
ketiak, rambut kemaluan, kumis, dan janggut yang pertumbuhannya dipengaruhi
hormone androgen. Rambut halus di dahi dan badan lain disebut rambut velus.
Rambut tumbuh secara siklik, fase anagen berlangsung 2-6 tahun dengan kecepatan
tumbuh kira-kira 0.35 mm per hari.Fase telogen berlangsung beberapa bulan.Di
antara kedua fase tersebut terdapat fase katagen. Komposisi rambut terdiri atas karbon
50,60%, hydrogen 6,36%,, nitrogen 17,14%, sulfur 5% dan oksigen 20,80%.

D. Pigmen

1. Melanin
Ini berwarna coklat dan hadir dalam zona germinative dari epidermis.
2. Melanoid
Ini menyerupai melanin namun hadir difus di seluruh epidermis.
3. Keratin
Pigmen ini berwarna kuning sampai oranye.ini ada dalam stratum korneum sel-sel
lemak dermis dan fasia superfisialis.
4. Hemoglobin (juga dieja Hb)
Hal ini ditemukan dalam darah dan bukan merupakan pigmen kulit tetapi
mengembangkan warna ungu.
5. Oksihemoglobin
Hal ini juga ditemukan dalam darah dan bukan merupakan pigmen kulit.Ini
mengembangkan warna merah.
9

2.2 Fisiologi Kulit
Kulit merupakan organ paling luas permukaannya yang membungkus seluruh bagian luar
tubuh sehingga kulit sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia, cahaya matahari
mengandung sinar ultraviolet dan melindungi terhadap mikroorganisme serta menjaga
keseimbangan tubuh terhadap lingkungan.Kulit merupakan indikator bagi seseorang untuk
memperoleh kesan umum dengan melihat perubahan yang terjadi pada kulit.Misalnya
menjadi pucat, kekuningkuningan, kemerahmerahan atau suhu kulit meningkat,
memperlihatkan adanya kelainan yang terjadi pada tubuh gangguan kulit karena penyakit
tertentu.
Gangguan psikis juga dapat menyebabkan kelainan atau perubahan pada kulit. Misalnya
karena stress, ketakutan atau dalam keadaaan marah, akan terjadi perubahan pada kulit
wajah. Perubahan struktur kulit dapat menentukan apakah seseorang telah lanjut usia atau
masih muda. Wanita atau pria juga dapat membedakan penampilan kulit. Warna kulit juga
dapat menentukan ras atau suku bangsa misalnya kulit hitam suku bangsa negro, kulit kuning
bangsa mongol, kulit putih dari eropa dan lain-lain.
Perasaan pada kulit adalah perasaan reseptornya yang berada pada kulit.Pada organ
sensorik kulit terdapat 4 perasaan yaitu rasa raba/tekan, dingin, panas, dan sakit.Kulit
mengandung berbagai jenis ujung sensorik termasuk ujung saraf telanjang atau tidak
bermielin.Pelebaran ujung saraf sensorik terminal dan ujung yang berselubung ditemukan
pada jaringan ikat fibrosa dalam.Saraf sensorik berakhir sekitar folikel rambut, tetapi tidak
ada ujung yang melebaratau berselubung untuk persarafan kulit.
Penyebaran kulit pada berbagai bagian tubuh berbeda-beda dan dapat dilihat dari
keempat jenis perasaan yang dapat ditimbulkan dari daerah-daerah tersebut.Pada
pemeriksaan histologi, kulit hanya mengandung saraf telanjang yang berfungsi sebagai
mekanoreseptor yang memberikan respon terhadap rangsangan raba.Ujung saraf sekitar
folikel rambut menerima rasa raba dan gerakan rambut menimbulkan perasaan (raba
taktil).Walaupun reseptor sensorik kulit kurang menunjukkan ciri khas, tetapi secara
fisiologis fungsinya spesifik.Satu jenis rangsangan dilayani oleh ujung saraf tertentu dan
hanya satu jenis perasaan kulit yang disadari.


10

A. Fungsi Kulit :
Kulit pada manusia mempunyai fungsi yang sangat penting selain menjalin kelangsungan
hidup secara umum yaitu :
1. Proteksi
Kulit menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisis atau mekanis,
misalnya terhadap gesekan, tarikan, gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan
iritasi (lisol, karbol dan asam kuat).Gangguan panas misalnya radiasi, sinar
ultraviolet, gangguan infeksi dari luar misalnya bakteri dan jamur.Karena adanya
bantalan lemak, tebalnya lapisan kulit dan serabutserabut jaringan penunjang
berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisis.Melanosit turut berperan dalam
melindungi kulit terhadap sinar matahari dengan mengadakan tanning (pengobatan
dengan asam asetil).

2. Proteksi rangsangan kimia
Dapat terjadi karena sifat stratum korneum yang impermeable terhadap berbagai
zat kimia dan air.Di samping itu terdapat lapisan keasaman kulit yang melindungi
kontak zat kimia dengan kulit. Lapisan keasaman kulit terbentuk dari hasil ekskresi
keringat dan sebum yang menyebabkan keasaman kulit antara pH 5-6,5. Ini
merupakan perlindungan terhadap infeksi jamur dan selsel kulit yang telah mati
melepaskan diri secara teratur.

3. Absorbsi
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan benda padat, tetapi cairan
yang mudah menguap lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam
lemak.Permeabilitas kulit terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut
mengambil bagian pada fungsi respirasi.Kemampuan absorbsi kulit dipengaruhi tebal
tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan dan metabolisme.Penyerapan dapat berlangsung
melalui celah di antara sel, menembus selsel epidermis, atau melalui saluran kelenjar
dan yang lebih banyak melalui selsel epidermis.


11

4. Pengatur panas
Suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan.Hal ini
karena adanya penyesuaian antara panas yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas,
medulla oblongata. Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu visceral 36-37,5 derajat
untuk suhu kulit lebih rendah. Pengendalian persarafan dan vasomotorik dari arterial
kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi (kapiler melebar, kulit menjadi panas dan
kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan
pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh darah mengerut, kulit menjadi
pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh tidak
dikeluarkan).

5. Ekskresi
Kelenjarkelenjar kulit mengeluarkan zatzat yang tidak berguna lagi atau zat sisa
metabolisme dalam tubuh berupa NaCl, urea, asam urat, dan amonia.Sebum yang
diproduksi oleh kulit berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan
berminyak yang melindungi kulit) ini menahan air yang berlebihan sehingga kulit
tidak menjadi kering.Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman
pada kulit.

6. Persepsi
Kulit mengandung ujungujung saraf sensorik di dermis dan subkutis.Respons
terhadap rangsangan panas diperankan oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin
diperankan oleh dermis, peradaban diperankan oleh papila dermis dan markel renvier,
sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis.Serabut saraf sensorik lebih banyak
jumlahnya di daerah yang erotik.

7. Pembentukan Pigmen
Sel pembentukan pigmen (melanosit) terletak pada lapisan basal dan sel ini
berasal dari rigi saraf.Melanosit membentuk warna kulit. Enzim melanosum dibentuk
oleh alat golgi dengan bantuan tirosinase, ion Cu, dan O2 terhadap sinar matahari
memengaruhi melanosum. Pigmen disebar ke epidermis melalui tangantangan
12

dendrit sedangkan lapisan di bawahnya dibawa oleh melanofag.Warna kulit tidak
selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal-tipisnya kulit,
reduksi Hb dan karoten.

8. Keratinisasi
Keratinosit dimulai dari sel basal yang mengadakan pembelahan. Sel basal yang
lain akan berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel spinosum. Makin ke atas
sel ini semakin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum.Semakin lama intinya
menghilang dan keratinosit ini menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung
terus menerus seumur hidup. Keratinosit melalui proses sintasis dan degenerasi
menjadi lapisan tanduk yang berlangsung kirakira 14-21 hari dan memberikan
perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanis fisiologik.

9. Pembentukan vitamin D
Dengan mengubah dehidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari.
Tetapi kebutuhan vitamin D tidak cukup dengan hanya dari proses tersebut.
Pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan.

B. VASKULARISASI KULIT

Aliran darah untuk kulit berasal dari subkutan tepat di bawah dermis.Arteri
membentuk anyaman yang disebut retecutaneum yaitu anyaman pembuluh darah di
jaringan subkutan, tepat di bawah dermis.Cabang-cabang berjalan ke superficial dan ke
dalam.Fungsi vaskularisasi yang ke dalam ini adalah untuk memelihara jaringan lemak
dan folikel rambut.
13

Cabang yang menembus stratum reticulare, memberi cabang ke : folikel rambut,
kelenjar keringat dan kelenjar sebasea.
Pada perbatasan Str. Reticullare Str. Papilare membentuk anyaman ke 2 yang
disebut Rete Sub Papillare berupa pembuluh darah yang lebih kecil.Arteriole-arteriole
dari retesubpapillare berjalan ke arah epidermis dan berubah menjadi anyaman kapiler
(capilary beds).Pembuluh kapiler ini terdapat pada tepat di bawah epidermis, sekitar
matrik folikel rambut, papila folikel rambut, sekitar kelenjar keringat dan sebasea.Selain
itu di bagian superfisial di stratum retikulare terdapat anyaman pembuluh darah yang
disebut pleksus papilaris.
Pada keadaan temperatur udara lebih rendah dari tubuh maka kapiler venulae di
stratum papilare dan subpapilare menyempit sehingga temperatur tubuh tidak banyak
yang hilang.Bila udara panas kelenjar keringat aktif memproduksi keringat kapiler dan
venulae dilatasi penguapan keringat.

C. Modalitas Kulit
Rasa mekanik, rasa suhu dan rasa nyeri berbeda dengan alat indra yang lain.
Reseptornya tergabung dalam satu organ tertentu.Masingmasing reseptor modalitas rasa
ini berdiri sendiri secara terpisah dan tersebar hampir diseluruh bagian tubuh.Serat
aferennya tidak membentuk berkas saraf khusus tetapi tersebar pada banyak saraf perifer
dan jaringan saraf di pusat. Dengan demikian modalitas rasa ini tidak membentuk alat
indra tertentu yang khas.

1. Rasa mekanik
Rasa mekanik mempunyai beberapa modalitas (kualitas) yaitu rasa tekan, rasa
raba, dan rasa geli yang berbeda di setiap bagian tubuh tetentu.Dengan menggunakan
aestesiometer dapat diketahui bagian kulit yang paling peka terhadap rangsangan.
Pada permukaan kulit yang peka, titik tekan lebih padat dibandingkan dengan kulit
lain. Titik rasa tekan tersebut merupakan manifestasi adanya reseptor tekan pada
bagian kulit di bawahnya.


14

2. Rasa suhu
Rasa Suhu mempunyai dua submodalitas yaitu rasa dingin dan rasa
panas.Reseptor dingin/panas berfungsi mengindrai rasa dingin/rasa panas dan refleks
pengaturan suhu tubuh.Reseptor ini dibantu oleh reseptor yang terdapat di dalam
sistem saraf pusat.Dengan pengukuran waktu reaksi, dapat dinyatakan bahwa
kecepatan hantaran rasa panas. Dengan anastesi blok rasa dingin/panas dapat diblok
sehingga objektif maupun subjektif rasa dingin dan panas dapat dipisahkan.
3. Rasa propriosepsi
Rasa propriosepsiberasal dari dalam tubuh sendiri atau disebut juga rasa
dalam.Reseptor tidak terdapat pada kulit tetapi dibagian lebih dalam yaitu di dalam
otot, tendo, dan sendi.Informasi propriosepsi dihantarkan ke medulla spinalis melalui
kolom dorsal masuk ke serebelum.Sebagian berjalan ke laminikus medial dan
thalamus ke korteks.Impuls berasal dari komparan otot, organ sensorik di dalam, dan
sekitar sendi.Neuron dalam korteks sensoris berespons terhadap gerakangerakan
tertentu.

4. Rasa nyeri
Rasa nyeritimbul oleh rangsangan yang merusak.Rasa nyeri ini terutama
berfungsi untuk pelindungi, mencegah kerusakan lebih lanjut dari jaringan yang
terkena.Modalitas rasa nyeri dibagi atas submodalitas nyeri somatik dan nyeri
visera.Nyeri somatik dibagi menjadi submodalitas nyeri permukaan dan nyeri dalam.
Zat kimia pada kadar tertentu dapat menimbulkan nyeri (misalnya :asetilkoin,
serotonin, histamine yang juga menimbulkan rasa gatal). Rasa nyeri terdiri dari nyeri
proyeksi.nyeri alih, hiperalgesia, hipalgesia dan nyeri kronis.

5. Rasa gatal
Rasa gatalmerupakan bentuk khusus rasa nyeri yang timbul pada kondisi
perangsangan tertentu.Perangsangan yang berurutan dengan rangsangan makin
kuat.Suatu saat rasa gatal yang timbul diganti dengan rasa nyeri.Bila rangsangannya
mencapai intensitas yang tinggi, rasa gatal yang dialami dapat hilang.Bila jaras
spinotalamatik yang sedang dilewati rasa gatal. Rasa nyeri dengan cara tertentu jika
15

titik gatal sama dengan titik nyeri. Reseptor gatal terletak pada bagian kulit
permukaan sedangkan reseptor nyeri terdapat lebih dalam dari kulit.




















16

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh manusia. Kulit memiliki 3 lapisan : Epidermis,
dermis dan subkutis. Adneksa kulit yang merupakan lapisan epidermis terbagi 3 yaitu
kelenjar kulit, kuku dan rambut. Pigmen kulit ;Melanin, melanoid, keratin , hemoglobin (juga
dieja Hb), oksihemoglobin.
Kulit berfungsi sebagai proteksi, proteksi rangsangan kimia, absorbsi, ekskresi, pengatur
panasa, keratinisasi, pembentuk pigmen, pembentuk vit D, dan persepsi. Modalitas dari kulit
:Rasa mekanik, rasa suhu, rasa nyeri, rasa propriosepsi dan rasa gatal.




















17

Referensi

Valerie C. Scanlon, et.al.2007.Essentials of Anatomy and Physiology.Fifth edition.F.A. Davis
Company.Philadelphia.

Anderson, Paul D.1996.Anatomi Fisiologi Tubuh Manusia.Jakarta:EGC.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit

http://id.wikipedia.org/wiki/Kulit_manusia

http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:Skin.jpg

http://www.e-bookspdf.org

Você também pode gostar