Você está na página 1de 105

PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH

DI DESA MEDAN SENEMBAH KABUPATEN DELISERDANG


DAN DI KELURAHAN ASAM KUMBANG KOTA MEDAN
TAHUN 2007



SKRIPSI



OLEH:


LASMA ROHANI
NIM :051000535
















FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
DI DESA MEDAN SENEMBAH KABUPATEN DELISERDANG
DAN DI KELURAHAN ASAM KUMBANG KOTA MEDAN
TAHUN 2007




SKRIPSI




Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat





OLEH:


LASMA ROHANI
NIM :051000535








FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul

PERILAKU MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH
DI DESA MEDAN SENEMBAH KABUPATEN DELISERDANG
DAN DI KELURAHAN ASAM KUMBANG KOTA MEDAN
TAHUN 2007

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

LASMA ROHANI
NIM :051000535

Telah Diuji dan Dipertahankan Dihadapan Tim Penguji
Pada Tanggal 22 September 2007
Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima

Tim Penguji

Ketua Penguji Penguji I


(Drs.Alam Bakti Keloko Mkes) (Ir. Indra Chahaya S.MSi)
NIP : 131996172 NIP : 132 058731


Penguji II Penguji III


(Drs. Eddy Syahrial, MS) (Drs.Tukiman, MKM)
NIP : 131674466 NIP : 131918719



Medan, September 2007
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Dekan


(dr. Ria Masniari Lubis, Msi)
NIP : 131 124 053

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
ABSTRAK


Dalam program pembangunan kesehatan salah satunya adalah program
lingkungan sehat yang bertujuan untuk mewujudkan mutu lingkungan hidup yang
sehat serta melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari
lingkungan.
Masalah sampah di Indonesia adalah masalah yang rumit karena kurangnya
pengertian masyarakat terhadap akibat yang ditimbulkan sampah serta kurangnya
biaya pemerintah untuk mengusahakan pembuangan sampah yang baik dan
memenuhi syarat.
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang bertujuan
untuk memberikan gambaran pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dalam
pengelolaan sampah di Medan Senembah dan di Asam Kumbang . Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang ada di Dusun VI Medan Senembah
dan di Lingkungan VI Asam Kumbang. Sampel dalam penelitian ini dihitung
berdasarkan rumus dari Lemeshow dengan jumlah sampel 96 orang di Medan
Senembah dan 96 orang di Asam Kumbang. Data dikumpulkan dengan menggunakan
kuisioner dan diolah secara manual dan disajikan dalam tabel distribusi frekwensi.
Dari hasil penelitian diketahui pengetahuan responden tentang pengelolaan
sampah berada pada kategori baik di Medan Senembah 59,37% dan di Asam
Kumbang 86,46%, Sikap responden terhadap pengelolaan sampah berada pada
kategori sedang di Medan Senembah 100% dan di Asam Kumbang 100%, sedangkan
Tindakan responden dalam pengelolaan sampah berada pada kategori sedang di
Medan Senembah 85,42% dan di Asam Kumbang 84,36%.
Untuk meningkatkan perilaku pengelolaan sampah yang lebih baik diharapkan
pemberian informasi oleh petugas kesehatan lingkungan melalui penyuluhan secara
teratur dan berkesinambungan serta mensosialisasikan cara pembuangan sampah
yang baik dan benar kepada masing-masing daerah, baik di desa maupun di kota oleh
instansi terkait.



Kata Kunci : Pengelolaan Sampah, Perilaku.










Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
DAFTAR RIWAYAT HIDUP


Nama : Lasma Rohani
Tempat/Tanggal Lahir : Balige / 05 Juli 1974
Agama : Kristen Protestan
Status Perkawinan : Kawin
Jumlah Anak : 2 (Dua) orang
Alamat Rumah : Jln.Tembakau XIV No.14 Perum Simalingkar Medan
Alamat Kantor : Rumah Sakit Umum Tanjung Pinang Kepri
Riwayat Pendidikan :
1. Tahun 1981 1987 : SD Negeri No 173524 Balige Tobasa
2. Tahun 1987 1990 : SMP Negeri 2 Balige Tobasa
3. Tahun 1990 1993 : SMA Negeri I Balige Tobasa
4. Tahun 1993 1996 : Akademi Perawatan Darmo Medan
5. Tahun 2005 2007 : FKM USU Medan

Riwayat Pekerjaan :
1. Tahun 1998 2004 : Pelaksana Perawatan Di Rumah Sakit Umum Tanjung
Pinang KEPRI
2. Tahun 2005 Sekarang : Mahasiswa Tugas Belajar di USU Medan






Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
KATA PENGANTAR


Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas
segala berkat dan anugerahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini,
yang berjudul Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah di Desa Medan
Senembah dan Kelurahan Asam Kumbang Tahun 2007.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam mencapai gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak menerima bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, baik secara moril maupun materil, untuk itu penulis
menyampaikan ucapan terimakasi yang sebesar-besarnya kepada :
1. Ibu dr. Ria Masniari Lubis, Msi, Selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumetera Utara.
2. Bapak Drs. Tukiman MKM, selaku Kepala Departemen Pendidikan Kesehatan
Dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumetera Utara.
3. Bapak Drs. Alam Bakti Keloko, MKes selaku Dosen Pembimbing I yang telah
banyak membantu dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Ir Indra Chahaya, S. MSi selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak
membantu dan membimbing penuli dalan penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Eddy Syahrial, MS dan Bapak Drs. Tukiman MKM yang telah
meluangkan waktu sebagai dosen penguji pada waktu penulis menjalani ujian
skripsi.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
6. Bapak Jasri selaku kepala Desa Medan Senembah Kecamatan tanjung Morawa
7. Bapak Joni Sebayang selaku Lurah Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang.
8. Suami dan Anak- anakku yang kusayangi yang telah banyak memberikan
semangat dan dukungan doa dalam penyelesaian skripsi ini
9. Rekan- rekan mahasiswa/I Peminatan PKIP yang telah memberikan dorongan dan
semangat dalam penyelesaian skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan masih
belum sempurna, tetapi penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Akhir kata semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati kita semua.

Medan, Sepember 2007


Penulis















Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
DAFTAR ISI


Halaman
Halaman Pengesahan ..................................................................................... i
Abstrak............................................................................................................ ii
Daftar Riwayat Hidup ..................................................................................... iii
Kata Pengantar ................................................................................................ iv
Daftar Isi ...................................................................................................... vi
Daftar Tabel ................................................................................................... viii
Daftar Lampiran ............................................................................................ xii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .............................................................................. 4
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum.............................................................................. 4
1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 6
2.1 Pengertian Sampah............................................................................. 6
2.2 Sumber Dan Jenis Sampah................................................................. 7
2.3 Jenis Sampah...................................................................................... 8
2.4 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Sampah.................................... 10
2.5 Elemen Fungsional Pengelolaan Sampah .......................................... 11
2.6 Cara- Cara Pengelolaan Sampah........................................................ 11
2.7 Hubungan Sampah Dengan Manusia Dan Lingkungan..................... 13
2.8 Hambatan Dalam Pengelolaan Sampah ............................................. 14
2.9 Teori Perilaku..................................................................................... 15
2.10 Perilaku Manusia................................................................................ 17
2.10.1 Konsep Perilaku ..................................................................... 17
2.10.2 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku....................... 24
2.10.3 Cara Pembentukan Perilaku................................................... 25
2.10.4 Proses Perubahan Perilaku..................................................... 25
2.10.5 Perilaku Kesehatan................................................................. 26
2.10.6 Model Kepercayaan Terhadap Kesehatan.............................. 26
2.10.7 Kerangka Konsep................................................................... 27

BAB III METODE PENELITIAN....................................................................... 28
3.1 Jenis Penelitian.................................................................................... 28
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian ............................................................. 28
3.2.1 Lokasi Penelitian...................................................................... 28
3.2.2 Waktu Penelitian...................................................................... 29
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
3.3 Populasi Dan Sampel .......................................................................... 29
3.4 Pengumpulan Data .............................................................................. 30
3.5 Defenisi Operasional........................................................................... 30
3.6 Aspek Pengukuran Dan Instrumen Penelitian .................................... 31
3.6.1 Aspek Pengukuran ................................................................... 31
3.6.2 Instrumen Penelitian ................................................................ 34
3.7 Teknik Analisa Dan PengolahanData ................................................ 34
3.7.1 Teknik Analisa Data................................................................ 34
3.7.2 Teknik Pengolahan Data ......................................................... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN............................................................................ 35
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian.................................................. 35
4.1.1 Gambaran Umum Desa Medan Senembah .............................. 35
4.1.2 Gambaran Umum Kelurahan Asam Kumbang ....................... 37
4.2 Data Umum Responden .................................................................... 40
4.3 Data Khusus Responden ................................................................... 42
4.3.1 Pengetahuan Responden ......................................................... 42
4.3.2 Sikap Responden..................................................................... 54
4.3.3 Tindakan Responden............................................................... 68

BAB V PEMBAHASAN...................................................................................... 78
5.1 Karakteristik responden .................................................................... 78
5.2 Pengetahuan Responden ................................................................... 79
5.3 Sikap Responden............................................................................... 83
5.4 Tindakan Responden......................................................................... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 90
5.5 Kesimpulan ....................................................................................... 90
5.6 Saran.................................................................................................. 91

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN











Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
DAFTAR TABEL


Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Di Medan Senembah
Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2006............................................... 35
Tabel 4.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Di Medan Senembah
Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2006............................................... 36
Tabel 4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan KepalaKeluarga Di
Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2006................. 36
Tabel 4.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Di Asam Kumbang
Kecamatan Medan SelayangTahun 2006................................................. 38
Tabel 4.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Di Asam Kumbang
Kecamatam Medan Selayang................................................................... 38
Tabel 4.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Kepala Keluarga Di Asam
Kumbang Kecamatan Medan Selayang...................................... 39
Tabel 4.7 Distribusi Responden Menurut Umur Di Medan Senembah Dan Asam
Kumbang Tahun 2007.............................................................................. 40
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Di Medan
Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007......................................... 40
Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Sehari- hari Di
Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.............................. 41
Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Penghasilan Keluarga Di Medan
Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.......................................... 41
Tabel 4.11 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Sampah Di
Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.............................. 42
Tabel 4.12 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Jenis Sampah Menurut
Sifatnya Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.......... 43
Tabel 4.13 Disrtibusi Pengetahuan Responden Tentang Contoh SampahYang
Mudah Membusuk Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun
2007....................................................................................................... 43
Tabel 4.14 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Contoh Sampah Yang
Tidak Mudah Membusuk Di Medan Senembah dan Asam Kumbang
Tahun 2007............................................................................................ 44
Tabel 4.15 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Sampah Beracun Dan
Berbahaya Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007....... 45
Tabel 4.16 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Penyakit Yang
Ditimbulkan Sampah Di Medan Senembah Dan Asam KumbangTahun
2007.......................................................................................................... 46
Tabel 4.17 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah
Yang Baik Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.... 46
Tabel 4.18 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Tempat Sampah Yang
Memenuhi Syarat Kesehatan Di Medan Senembah Dan Asam
Kumbang Tahun 2007.............................................................................. 47




Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Tabel 4.19 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Cara Penyimpanan
Sampah Sementara Di Rumah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan Di
Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.............................. 48
Tabel 4.20 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Pengelolaan
Sampah Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007........... 49
Tabel 4.21 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan
Sampah Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007........... 49
Tabel 4.22 Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Responden Tentang
PengelolaanSampah Menurut Umur Di Medan Senembah Dan Asam
Kumbang Tahun 2007........................................................................... 50
Tabel 4.23 Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan
Sampah Menurut Di Medan Senembah Dan Kumbang Tahun
2007......................................................................................................... 51
Tabel 4.24 Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan
Sampah Menurut Pekerjaan Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang
Tahun 2007.............................................................................................. 52
Tabel 4.25 Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan
Sampah Menurut Penghasilan Di Medan Senembah Dan Asam
Kumbang Tahun 2007............................................................................. 53
Tabel 4.26 Disribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Sampah Adalah
Sesuatu Yang Tidak Tidak Berguna, Harus Dibuang Dan Berasal Dari
Kegiatan Manusia Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun
2007.......................................................................................................... 54
Tabel 4.27 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Jenis Sampah
Adalah Mudah Membusuk, Tidak Mudah Membusuk, Mudah
Terbakar Dan tidak Mudah Terbakar Di Medan Senembah Dan Asam
Kumbang Tahun 2007.............................................................................. 54
Tabel 4.28 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Sisa Makanan
Adalah Sampah Yang Mudah Membusuk Di Medan Senembah Dan
Asam Kumbang Tahun 2007................................................................... 55
Tabel 4.29 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Kertas, Plastik Dan
Gelas Adalah Sampah Yang Tidak Dapat Membusuk Di Medan
Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.......................................... 56
Tabel 4.30 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Sampah Beracun
Dan Berbahaya Apabila Tidak Diolah Dengan Baik Dapat Merusak
Lingkungan Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.... 56
Tabel 4.31 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Sampah Yang
Diolah Dengan Baik Dapat Mencegah Penyakit Disentry Di Bedan
Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.......................................... 57
Tabel 4.32 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Pengelolaan Sampah
Yang Baik Adalah Sampah Tersebut Tidak Menjadi Tempat
Berkembang Biaknya Vektor Dan Bibit Penyakit Di Medan Senembah
Dan Asam Kumbang Tahun 2007........................................................... 57




Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Tabel 4.33 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Tempat Sampah
Dirumah Harus Memenuhi Syarat Kesehatan Di Medan Senembah
Dan Asam Kumbang Tahun 2007......................................................... 58
Tabel 4.34 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyatan Dalam Penyimpanan
Sampah Di Rumah Dipisahkan Sampah Basah Dan Sampah Kering Di
Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun
2007...................................................................................................... 58
Tabel 4.35 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Sampah Rumah
Tangga Yang Diolah Dengan Baik Dapt Mencegah Penyakit PES Di
Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007........................... 59
Tabel 4.36 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Air Limbah Dan
Kotoran Manusia Termasuk Jenis Sampah Di Medan Senembah Dan
Asam Kumbang Tahun 2007................................................................ 60
Tabel 4.37 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Semua Sampah
Tidak Dapat Membusuk Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang
Tahun 2007........................................................................................... 60
Tabel 4.38 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Sisa Makanan Tidak
Dapat Diolah Menjadi Makanan Ternak Di Medan Senembah
DanAsamKumbangTahun2007............................................................ 61
Tabel 4.39 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Pengelolaan Sampah
Yang Tidak Mudah Membusuk Harus Lebih Cepat Dari Sampah Yang
Mudah Membusuk Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun
2007......................................................................................................... 61
Tabel 4.40 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Sampah Beracun
Dan Berbahaya Tidak Dapat Menyebabkan Gangguan Kesehatan Di
Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007........................... 62
Tabel 4.41 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Penyakit Disentry
merupakan penyakit yang tidak terkait dengan sampah....................... 62
Tabel 4.42 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Pengelolaan Sampah
Tidak Perlu Memperhatikan Unsur Keindahan....................................... 63
Tabel 4.43 Distribusi Sikap Responden Terhadap Pernyataan Tempat
pembuangan sampah di Rumah Tidak Harus Memenuhi Syarat
Kesehatan.............................................................................................. 63
Tabel 4.44 Distribusi Sikap responden Terhadap Pernyataan Penyimpanan
Sampah dirumah Tidak Perlu Memisahkan Sampah Basah Dan
Sampah Kering......................................................................................... 64
Tabel 4.45 Distribusi Sikap responden Terhadap Pernyataan Pengelolaan Sampah
Yang Tidak Baik Tidak dapat Menyebabkan Kerusakan
Lingkungan........................................................................................... 64
Tabel 4.46 Distribusi Tindakan Anggota Keluarga Responden Dalam Membuang
Sampah Ke Tempat Sampah.................................................................... 65
Tabel 4.47 Distribusi Tindakan Responden Dalam Pemisahan sampah Basah Dan
Sampah Kering........................................................................................ 65
Tabel 4.48 Distribusi Tindakan responden dalam Keseringan Membuang Sampah
Basah Daripada Sampah Kering.............................................................. 66
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Tabel 4.49 Distribusi Tindakan responden dalam Menjadikan Sisa Makanan
Menjadi Makanan Ternak........................................................................ 67
Tabel 4.50 Distribusi Tindakan respondenTentang Kebersihan tempat Sampah...... 67
Tabel 4.51 Distribusi Tindakan responden dalam Pemilikan Tempat Sampah
Yang Bertutup....................................................................................... 68
Tabel 4.52 Distribusi Tindakan responden dalam Penggunaan Tempat Sampah
Yang Mudah Dibuka............................................................................. 68
Tabel 4.53 Distribusi Tindakan responden dalamPenggunaan Tempat Sampah
Yang Mudah dibersihkan...................................................................... 69
Tabel 4.54 Distribusi Tindakan responden dalam Penggunaan Tempat Sampah
Yang MUdah diangkat oleh Satu Orang............................................... 69
Tabel 4.55 Distribusi Tindakan Responden Tentang Kebersihan Tempat
Sampah.................................................................................................. 70
Tabel 4.56 Distribusi Tindakan Responden Dalam pemilikan Tempat
Sampah................................................................................................... 70
Tabel 4.57 Distribusi Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat
Sampah.................................................................................................. 71
Tabel 4.58 Distribusi Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat Sampah
Yang Mudah Dibersihkan..................................................................... 71
Tabel 4.59 Distribusi Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat Sampah
Yang .................................................................................................... 72
Tabel 4.60 Distribusi Tindakan Responden Dalam Membuang Sampah 2-3 Kali
Seminggu............................................................................................... 72
Tabel 4.61 Distribusi Tindakan Responden Tentang Pengangkutan Sampah Oleh
petugas .................................................................................................. 73
Tabel 4.62 Distribusi Tindakan Responden Dalam Pembayaran Restribusi
Sampah.................................................................................................. 73
Tabel 4.63 Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat tindakan responden
tentang pengelolaan sampah dengan kategori seperti tabel dibawah
ini........................................................................................................... 74
Tabel 4.64 Tabulasi Silang Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah
Menurut Umur...................................................................................... 74
Tabel 4.65 Tabulasi Silang Tingkat Tindakan Responden Tentang Pengelolaan
Sampah Menurut Pendidikan................................................................ 75
Tabel 4.66 Tabulasi Silang Tindakan Responden Tentang Pengelolaa Sampah
Menurut Pekerjaan................................................................................ 76
Tabel 4.67 Tabulasi Silang Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah
Menurut Penghasilan............................................................................. 76







Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
DAFTAR LAMPIRAN


Lampiran 1 Kuisioner
Lampiran 2 Master Data
Lampiran 3 Surat Izin Penelitian
Lampiran 4 Surat keterangan selesai penelitian
Lampiran 5 Peraturan Daerah Tentang Persampahan di Kabupaten Deli Serdang





























Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat ditetapkan enam
Program Pembangunan Kesehatan, salah satunya adalah Program Lingkungan Sehat,
Perilaku Sehat dan Pemberdayaan Masyarakat yang bertujuan untuk mewujudkan
mutu lingkungan hidup yang sehat yang mendukung tumbuh kembang anak dan
remaja, memenuhi kebutuhan dasar untuk hidup sehat, dan memungkinkan interaksi
sosial serta melindungi masyarakat dari ancaman bahaya yang berasal dari
lingkungan (Indonesia Sehat 2010).
Pesatnya pertambahan penduduk, penggunaan lahan yang semakin
meningkat akibat desakan pembangunan akan mempunyai implikasi yang
mempengaruhi sumber-sumber alam dan kualitas lingkungan. Sejak tahun 1986,
pemerintah telah memperlihatkan prioritas pentingnya sanitasi lingkungan dengan
menciptakan sistim kompetisi antar daerah dalam meningkatkan dan menjaga
kebersihan (Slamet, 2000).
Masalah sampah di Indonesia merupakan masalah yang rumit karena
kurangnya pengertian masyarakat terhadap akibat-akibat yang dapat ditimbulkan oleh
sampah, kurangnya biaya pemerintah untuk mengusahakan pembuangan sampah
yang baik dan memenuhi syarat.
Faktor lain yang menyebabkan permasalahan sampah di Indonesia semakin
rumit adalah meningkatnya taraf hidup masyarakat, yang tidak disertai dengan
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
keselarasan pengetahuan tentang persampahan dan juga partisipasi masyarakat yang
kurang untuk memelihara kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya
(Slamet, 2000).
Sampah adalah sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang
harus dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia
tetapi bukan biologis karena kotoran manusia tidak termasuk didalamnya dan
umumnya bersifat padat (air bekas tidak termasuk didalamnya) (Azwar, 2002).
Produksi sampah perorangan maupun rumah tangga setiap harinya tidak
dapat dipisahkan dari setiap kegiatan kehidupan manusia itu sendiri. Khususnya
sampah rumah tangga, berkaitan juga dengan tingkat pendapatann, tingkat pendidikan
dan besarnya keluarga (Dainur, 1995).
Bersamaan dengan kenaikan jumlah penduduk, pendapatan juga mengalami
kenaikan. Kenaikan pendapatan menyebabkan pola hidup komsuntif sehingga tingkat
komsumsi kita meningkat, mulai dari makanan dan kemasannya. Limbah yang
dihasilkan perorang makin besar padahal jumlah penduduk juga bertambah.
Sementara itu pendapatan kita untuk menangani sampah masih terbatas. Akibatnya,
di daerah pedesaan banyak sampah yang tertumpuk atau berserakan. Di perkotaan
lebih lagi hanya sebagian sampah yang terangkut oleh dinas kebersihan kota. Sampah
yang tidak terangkut menumpuk atau berserakan dan menjadi masalah kesehatan.
Banyak juga penduduk yang berusaha memusnahkan sampah dengan membakarnya
yang akan menghasilkan zat-zat pencemar yang berbahaya (Soemarwoto, 2001).
Pengelolaan sampah di pedesaan umumnya dilakukan dengan cara
membakar, menanam dalam lubang, dan tidak jarang dibuang kedalam selokan,
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
sungai dan bahkan menumpuk dipekarangan atau kebun. Sungguh pun para ahli telah
menemukan berbagai cara penanggulangan sampah, termasuk cara pendaur-ulangan,
namun cara-cara tersebut masih belum memecahkan masalah sampah yang semakin
meningkat jumlah dan jenisnya, baik di pedesaan maupun daerah kumuh diperkotaan
(Dainur, 1995).
Dari survei awal yang dilakukan oleh peneliti di desa Medan Senembah
Kecamatan Tanjung Morawa sebagian besar masyarakat mengelola sampah dengan
membakar atau membuang ke lahan kosong milik orang lain di dusun tersebut.
Hanya sedikit masyarakat yang mengelola sampah menjadi kompos. Sehingga
permasalahan timbul terutama pada musim hujan, dimana sampah-sampah tidak
dapat dibakar sehingga oleh masyarakat sampah tersebut dibiarkan berserakan
disekitar rumah, selain dapat menimbulkan penyakit maka sampah-sampah ini juga
menutupi parit yang ada sehingga pada musim hujan air masuk kedalam rumah
(banjir).
Demikian juga dengan survei awal yang dilakukan oleh di Kelurahan Asam
Kumbang Kecamatan Medan Selayang tidak semua keluarga sampahnya diangkut
oleh petugas sebagian ada yang mengolah sampah dengan membakar dan cara-cara
lainnya padahal lingkungan ini merupakan daerah perkotaan yang seharusnya
sampahnya diangkut oleh petugas kebersihan.




Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
1.2. Perumusan Masalah
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan maka penulis
merumuskan masalah yaitu bagaimana gambaran perilaku masyarakat dalam
mengolah sampah domestik pada dua daerah yang berbeda yaitu Desa Medan
Senembah Kecamatan Tanjung Morawa yang merupakan gambaran perilaku
masyarakat desa dan Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang yang
merupakan gambaran perilaku masyarakat perkotaan.

1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mendapatkan gambaran tentang perilaku masyarakat dalam
pengelolaan sampah.
1.3.2. Tujuan Khusus
1 Untuk mengetahui karakteristik masyarakat dari segi umur, pendidikan,
pekerjaan dan penghasilan.
2 Untuk mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat tentang pengelolaan
sampah.
3 Untuk mengetahui bagaimana sikap masyarakat terhadap pengelolaan
sampah.
4 Untuk mengetahui bagaimana tindakan masyarakat dalam pengelolaan
sampah.
.

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
1.4. Manfaat Penelitian.
1. Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan masukan bagi masyarakat Desa
Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang dan
Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang.
2. Sebagai bahan referensi bagi mahasiswa/I FKM USU Medan khususnys
dalam pengelolaan sampah domestik.
3. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pihak pemerintah, sebagai bahan
masukan dalam program kesehatan lingkungan.







Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Sampah.
Menurut Azwar (2002) yang dimaksud dengan sampah adalah sebagian dari
sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang harus dibuang yang
umumnya berasal dari kegiatan yang dilakukan manusia (termasuk kegiatan industri)
tetapi bukan biologis karena kotoran manusia (human waste) tidak termasuk
kedalamnya dan umumnya bersifat padat (karena air bekas tidak termasuk
didalamnya). Manik (2003) mendefinisikan sampah sebagai suatu benda yang tidak
digunakan atau tidak dikehendaki dan harus dibuang, yang dihasilkan oleh kegiatan
manusia.
Dari batasan ini jelas bahwa sampah adalah hasil kegiatan manusia yang
dibuang karena sudah tidak berguna dan dibuang disebut sampah.Dengan demikian
sampah mengandung prinsip sebagai berikut :
1. Adanya sesuatu benda atau bahan padat.
2. Adanya hubungan langsung atau tidak langsung dengan manusia
3. Benda atau bahan tersebut tidak dipakai lagi
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
2.2. Sumber dan Jenis Sampah.
1. Sumber-Sumber Sampah.
a. Sampah buangan rumah tangga, termasuk sisa bahan makanan, sisa
pembungkus makanan dan pembungkus perabotan rumah tangga sampai sisa
tumbuhan kebun dan sebagainya.
b. Sampah buangan pasar dan tempat tempat umum (warung, toko dan
sebagainya) termasuk sisa makanan, sampah pembungkus makanan, dan
pembungkus lainnya, sisa bangunan, sampah tanaman dan sebagainya
c. Sampah buangan jalanan termasuk diantaranya sampah berupa debu jalan,
sampah sisa tumbuhan taman,sampah pembungkus bahan makanan dan bahan
lainnya, sampah sisa makanan, sampah berupa kotoran serta bangkai hewan.
d. Sampah industri termasuk diantaranya air limbah industri, debu industri. Sisa
bahan baku dan bahan jadi dan sebagainya (Dainur, 1995).

2. Sampah Berdasarkan Zat Pembentuknya
a. Sampah organik termasuk diantaranya sisa bahan makanan serta sisa
makanan, sisa pembungkus dan sebagainya.
b. Sampah anorganik termasuk diantaranya berbagai jenis sisa gelas, logam,
plastik dan sebagainya (Manik, 2003)
3. Menurut Sifat Fisiknya.
a. Sampah kering yaitu sampah yang dapat dimusnahkan dengan dibakar,
diantaranya kertas, sisa tanaman yang dapat dikeringkan
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
b. Sampah basah yaitu sampah yang karena sifat fisiknya sukar dikeringkan
untuk dibakar (Dainur, 1995)

2.3. Jenis Sampah.
a. Sampah Basah (Garbage).
Adalah jenis sampah yang terdiri dari sisa sisa potongan hewan atau sayur
sayuran hasil dari pengolahan, pembuatan dan penyediaan makanan yang
sebagian besar terdiri dari zat zat yang mudah membusuk.
b. Sampah Kering (Rubbish).
Adalah jenis sampah yang dapat terbakar dan tidak dapat terbakar yang berasal
dari rumah-rumah, pusat pusat perdagangan,kantor-kantor. Sampah yang mudah
terbakar umumnya terdiri dari zat-zat organik seperti kertas, karbon, kardus,
plastik dan lain lain.sedangkan sampah yang tidak dapat/sukar terbakar sebagian
besar mengandung zat-zat inorganik seperti logam-logam, kaleng-kaleng dan sisa
pembakaran.
c. Abu (Ashes).
Sampah jenis ini adalah sampah yang berasal dari sisa pembakaran dari zat yang
mudah terbakar seperti dirumah, kantor maupun di pabrik pabrik industri.
d. Sampah Jalanan.
Sampah jenis ini berasal dari pembersihan jalan dan trotoar baik dengan tenaga
manusia maupun dengan tenaga mesin yang terdiri dari kertas kertas, daun
daunan dan lain lain.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
e. Bangkai Binatang.
Sampah jenis ini berupa sampah sampah biologis yang berasal dari bangkai
binatang yang mati karena alam, penyakit atau kecelakaan.
f. Sampah Rumah Tangga.
Sampah jenis ini merupakan jenis sampah campuran yang terdiri dari rubbish,
garbage, ashes yang berasal dari daerah perumahan.
g. Bangkai Kendaraan.
Adalah sampah yang berasal dari bangkai bangkai mobil, truk, kereta api.
h. Sampah Industri.
Merupakan sampah padat yang berasal dari industri-industri pengolahan hasil
bumi/tumbuh tumbuhan dan industri lain.
i. Sampah Perumahan.
Sampah yang berasal dari sisa pembangunan gedung, perbaikan dan pembaharuan
gedung gedung, sampah dari daerah ini berasal dari batu batuan, mengandung
tanah, potongan kayu, alat perekat dan lain lain.
j. Sampah Padat.
Sampah yang terdiri dari benda benda kasar yang umumnya zat organik hasil
saringan pada pintu masuk suatu pengolahan air buangan.
k. Sampah Khusus.
Jenis sampah yang memerlukan penanganan khusus misalnya kaleng cat, film
bekas, zat radioaktif dan lain lain (Kusnoputranto, 1986).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
2.4. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kuantitas dan Kualitas Sampah.
Sampah baik kualitas maupun kuantitasnya sangat dipengaruhi oleh berbagai
kegiatan dan taraf hidup masyarakat. Beberapa faktor yang penting antara lain :
a. Jumlah Penduduk.
Semakin banyak penduduk semakin banyak pula sampahnya
b. Keadaan Sosial Ekonomi.
Semakin tinggi keadaan sosial ekonomi masyarakat, semakin banyak jumlah
perkapita sampah yang dibuang.
c. Kemajuan Tehnologi
Kemajuan tehnologi akan menambah jumlah maupun kualitas sampah, karena
pemakaian bahan baku yang semakin beragam, cara pengepakan dan produk
manufaktur yang semakin beragam pula ( Slamet, 2000).

2.5. Elemen Fungsional Pengelolaan Sampah
Konsep pengolahan sampah di Indonesia yang masih banyak dilakukan
sampai dengan saat ini adalah baru pada tahap pengumpulan, pengangkutan dan
pembuangan akhir (3P). Sedangkan penanganan sampah melalui pengolahan masih
belum populer. Bila konsep pengelolaan dengan 3P masih dipertahankan pada tahun-
tahun mendatang, maka akan memperberat tugas pemerintah daerah karena
penambahan sarana dan prasarana pengelolaan sampah tidak secepat pertambahan
jumlah timbulan sampah yang harus ditangani.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Teknik pengelolaan sampah dapat dimulai dari sumber sampah sampai pada
tempat pembuangan akhir sampah. Usaha pertama adalah mengurangi sumber
sampah baik dari segi kuantitas maupun kualitas dengan cara :
- Meningkatkan pemeliharaan dan kualitas barang sehingga tidak cepat menjadi
sampah.
- Meningkatkan penggunaan bahan yang dapat terurai secara alamiah, misalnya
pembungkus plastik diganti dengan pembungkus kertas.
Semua usaha ini memerlukan kesadaran dan peran serta masyarakat.
Selanjutnya, pengelolaan ditujukan pada pengumpulan sampah mulai dari produsen
sampai pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dengan membuat tempat
pembuangan sampah sementara (TPS), transportasi yang sesuai lingkungan, dan
pengelolaan pada TPA. Sebelum dimusnahkan sampah dapat juga diolah dulu baik
untuk memperkecil volume, untuk daur ulang atau dimanfaatkan kembali.
Pengolahan dapat sangat sederhana seperti pemilahan, sampai pada pembakaran atau
Insenerasi (Slemet, 2000).

2.6. Cara -cara Pengelolaan Sampah
1. Hog Feeding.
Yaitu penggunaan sampah garbage untuk makanan ternak.
2. Insenaration (Pembakaran).
Yaitu dengan pembuangan sampah di TPA, kemudian dibakar. Pembakaran
sampah dilakukan ditempat tertutup dengan mesin dan peralatan khusus yang
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
dirancang untuk pembakaran sampah. Sistim ini memerlukan biaya besar untuk
pembangunan, operasional dan pemeliharaan mesin dan peralatan lain.
3. Sanitary Landfill.
Yaitu pembuangan sampah dengan cara menimbun sampah dengan tanah yang
dilakukan lapis demi lapis, sedemikian rupa sehingga sampah tidak berada dialam
terbuka, jadi tidak sampai menimbulkan bau serta tidak menjadi tempat binatang
bersarang. Cara ini tentu amat bermanfaat jika sekaligus bertujuan untuk
meninggikan tanah yang rendah seperti rawa-rawa, genangan air dan sebagainya.
4. Composting (Pengomposan).
Merupakan pemanfaatan sampah organik menjadi bahan kompos. Untuk tujuan
pengomposan sampah harus dipilah-pilah sehingga sampah organik dan anorganik
terpisah.
5. Discharge To Seweres.
Disini sampah harus dihaluskan dahulu dan kemudian dibuang kedalam saluran
pembuangan air bekas. Cara ini dapat dilakukan pada rumah tangga atau dikelola
secara terpusat di kota-kota. Cara ini membutuhkan biaya yang besar serta tidak
mungkin dilakukan jika sistim pembuangan air kotor tidak baik.
6. Dumping (Penumpukan).
Yaitu pembuangan sampah dengan penumpukan diatas tanah terbuka. Dengan cara
ini TPA memerlukan tanah yang luas dan sampah ditumpuk begitu saja tanpa
adanya perlakuan. Sistim dumping memang dapat menekan biaya, tetapi sudah
jarang dilakukan karena masyarakat sekitarnya sangat terganggu. Cara ini
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
berpengaruh buruk terhadap lingkungan, berupa sumber penyakit, tempat binatang
bersarang
7. Individual Inceneration.
Ialah pembakaran sampah yang dilakukan secara perorangan dirumah tangga.
Pembakaran haruslah dilakukan dengan baik, jika tidak asapnya akan mengotori
udara serta dapat menimbulkan bahaya kebakaran.
8. Recycling.
Ialah menghancurkan sampah menjadi jumlah yang lebih kecil dan hasilnya
dimanfaatkan misalnya kaleng, kaca dan sebagainya. Cara ini berbahaya untuk
kesehatan, terutama jika tidak mengindahkan segi kebersihan.
9. Reduction.
Ialah menghancurkan sampah menjadi jumlah yang lebih kecil dan hasilnya
dimanfaatkan, misalnya garbage reduction yang dapat menghasilkan lemak.
Hanya saja biayanya sangat mahal tidak sebanding dengan hasilnya (Azwar,
2002).

2.7. Hubungan Sampah Dengan Manusia Dan Lingkungan.
Sampah berhubungan erat dengan manusia dan lingkungan karena dapat
menimbulkan dampak positip dan dampak negatif terhadap manusia dan lingkungan,
baik atau buruknya dampak tersebut tergantung kepada kita bagaimana
mengelolanya.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Pengelolaan sampah yang baik akan memberikan dampak menguntungkan
dan pengelolaan sampah yang kurang baik akan memberikan dampak yang
merugikan. Untuk mengetahui dampak tersebut lebih jelas dapat dilihat seperti :
a. Dampak terhadap manusia
1. Dampak menguntungkan
- Dapat digunakan sebagai makanan ternak
- Dapat berperan sebagai sumber energi
- Benda yang dibuang dapat diambil kembali untuk dimanfaatkan
2. Dampak merugikan
- Dapat berperan sebagai sumber penyakit
- Dapat menimbulkan bahaya kebakaran.
b. Dampak Terhadap Lingkungan
1. Dampak menguntungkan
- Dapat dipakai sebagai penyubur tanah.
- Dapat dipakai sebagai penimbun tanah.
- Dapat memperbanyak sumber daya alam melalui proses daur ulang.
2. Dampak merugikan
- Dapat menimbulkan bau yang tidak enak.
- Dapat menimbulkan pencemaran udara, tanah dan air.
- Dapat menimbulkan banjir.



Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
2.8. Hambatan Dalam Pengelolaan Sampah
Masalah pengelolaan sampah di Indonesia merupakan masalah yang rumit
karena :
- Cepatnya perkembangan teknologi, lebih cepat daripada kemampuan masyarakat
untuk mengelola dan memahami persoalan sampah.
- Meningkatnya taraf hidup masyarakat, yang tidak disertai dengan keselarasan
pengetahuan tentang persampahan.
- Kebiasaan pengolahan sampah yang tidak efisien menimbulkan pencemaran
udara, tanah dan air, gangguan estetika dan memperbanyak populasi lalat dan
tikus.
- Kurangnya pengawasan dan pelaksanaan peraturan.
- Kurangnya partisipasi masyarakat untuk memelihara kebersihan dan membuang
sampah pada tempatnya (Slamet, 2002).
Dari uraian diatas dapat dilihat bahwa faktor yang lebih dominan
menimbulkan hambatan dalam pengolahan sampah adalah kurangnya pengetahuan
tentang pengolahan sampah, kebiasaan pengolahan sampah yang kurang baik dan
kurangnya partisipasi masyarakat dalam memelihara kebersihan. Keselurahan dari
faktor-faktor diatas merupakan bagian dari perilaku, baik perilaku individu, kelompok
maupun masyarakat.







Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
2.9. Teori Perilaku
Ada beberapa teori yang dapat dikemukakan yaitu :
1. Teori Naluri (Instinct Theory)
Teori ini dikemukakan oleh MC Dougaal sebagai pelopor dari psikologi sosial.
Menurut beliau perilaku itu disebabkan naluri. Naluri merupakan perilaku yang
innate, perilaku yang bawaan dan naluri akan mengalami perubahan karena
pengalaman
2. Teori Dorongan (Drive Theory)
Teori ini bertitik tolak pada pandangan bahwa organisme itu mempunyai
dorongan-dorongan atau drive tertentu. Dorongan ini berkaitan dengan kebutuhan
organisme yang mendorong organisme berperilaku. Bila organisme mempunyai
kebutuhan, dan organisme ingin memenuhi kebutuhannya maka akan terjadi
ketegangan dalam diri organisme itu. Bila organisme berperilaku dan dapat
memenuhi kebutuhannya, maka akan terjadi pengurangan atau reduksi dari
dorongan-dorongan tersebut
3. Teori Insentif (Insentive Theori)
Teori ini bertitik tolak pada pendapat bahwa perilaku organisme itu disebabkan
karena adanya insentif. Dengan insentif akan mendorong organisme berbuat atau
berperilaku
4. Teori Atribusi
Teori ini menjelaskan tentang sebab-sebab perilaku orang. Apakah perilaku itu
disebabkan oleh disposisi internal ataukah oleh keadaan eksternal. Teori ini
dikemukakan oleh Fritz Heider dan teori ini menyangkut lapangan psikologi
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
sosial. Pada dasarnya perilaku manusia itu dapat atribusi internal, tetapi juga
dapat atribusi eksternal ( Machfoedz, Suryani, 2006).

2.10. Perilaku Manusia
2.10.1. Konsep Perilaku
Perilaku adalah semua kegiatan atau aktifitas diamati langsung maupun tidak
dapat diamati oleh pihak luar.
Menurut Skinner (1938) yang dikutip oleh Notoatmojo (2003) menegaskan
bahwa perilaku itu merupakan respon atau reaksi orang terhadap rangsangan atau
stimulus dari luar. Oleh karena itu teori Skinner ini disebut teori S-O-R atau Stimulus
-Organisme-Respon. Skinner membedakan adanya dua respon;
1. Respondent responds atau reflexise respons, yaitu respon yang ditimbulkan oleh
stimulus tertentu misalnya cahaya menyilaukan menyebabkan mata tertutup.
2. Operant respons atau instrumental respons yakni timbulnya respon diikuti oleh
stimulus atau perangsanga tertentu. Misalnya seorang staf mengerjakan
pekerjaannya dengan baik maka sebagai imbalannya petugas itu mendapatkan
reward atau hadiah. Maka petugas tadi akan lebih baik lagi ketika
melaksanakan tugas berikutnya.
Sebagian besar perilaku manusia adalah operant response. Oleh sebab itu
untuk membentuk jenis respon atau perilaku perlu diciptakan adanya suatu kondisi
tertentu yang disebut operant conditioning.
Perilaku dan gejala perilaku yang tampak pada kegiatan organisme
dipengaruhi oleh faktor genetika (keturunan) dan lingkungan. Secara umum dapat
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
dikatakan bahwa faktor genetika dan lingkungan ini merupakan faktor penentu
daripada perilaku mahluk hidup itu untuk selanjutnya. Sedangkan lingkungan
merupakan kondisi atau lahan untuk perkembangan perilaku tersebut. Suatu
mekanisme pertemuan antara kedua faktor tersebut dalam rangka terbentuknya
perilaku disebut proses belajar (learning process).
Blum (1908), seorang ahli psikologi pendidikan membagi perilaku manusia
itu kedalam 3 kawasan yakni. Kognitif, Afektif dan Psikomotor. Komponen Kognitif
terdiri dari seluruh kognisi yang dimiliki seseorang mengenai objek tertentu seperti
pengetahuan dan keyakinan tentang objek. Komponen Afektif terdiri dari penilaian
dan komponen Psikomotor terdiri dari kesiapan seseorang untuk bereaksi atau
kecenderungan untuk bertindak terhadap objek (Notoatmodjo, 2002)
Dalam perkembangannya, teori Blum ini dimodifikasi untuk pengukuran
hasil pendidikan kesehatan yakni :
a. Pengetahuan (Knowledge)
Pengetahuan marupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan
pengindraan. Pengetahuan atau Kognitif merupakan domain yang sangat penting
dalam membentuk tindakan seseorang.
Tingkatan Pengetahuan didalam domain kognitif :
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya.
Termasuk kedalam tingkatan ini adalah mengingat kembali terhadap sesuatu yang
spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.
Oleh sebab itu, tahu ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
2. Memahami.
Memahami dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
benar tentang objek yang diketahui, yang dapat menginterpretasikan materi
tersebut secara benar.
3. Aplikasi.
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.
4. Analisis.
Analisis atau kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam
komponen-komponen, tetapi masih didalam suatu struktur organisasi tersebut,
dan masih ada kaitannya satu sama lain.
5. Sintesis.
Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk melaksanakan atau
menghubungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.
Dengan kata lain, sintasis adalah suatu kemampuan untuk menyusun suatu
formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.
6. Evaluasi.
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan austifikasi atau
penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan
suatu kriteria yang ditemukan sendiri, atau menggunakan kriteria-kriteria yang
ada ( Notoatmodjo, 2003).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
b. Sikap
Sikap merupaan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya
kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari
merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Sikap merupakan
kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap
belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi
tindakan suatu perilaku.
Allport (1954) menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3 komponen pokok
yaitu :
1. Kepercayaan (Keyakinan.), ide dan konsep terhadap suatu objek.
2. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.
3. Kecenderungan untuk bertindak
Ketiga komponen ini bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Berbagai
tingkatan sikap yaitu :
1. Menerima, diartikan subjek mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan
objek
2. Merespon, memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan
tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap
3. Menghargai, Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.
4. Bertanggung jawab, bertanggun jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya
dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi ( Notoatmodjo, 2003)
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
c. Ciri-ciri dan Fungsi Sikap
a. Ciri- ciri Sikap
Sikap menentukan jenis tabiat tingkah laku dalam hubungannya dengan
perangsangan yang relevan, orang-orang atau kejadian-kejadian. Dapatlah dikatakan
bahwa sikap itu faktor internal, tetapi tidak semua factor internal adalah sikap.
Adapun ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut:
1. Sikap itu dipelajari
Sikap merupakan hasil belajar ini perlu dibedakan dengan motif-motif psikologi
lainnya yang tidak dipelajari misalnya lapar, haus adalah motif psikologi yang
tidak dipelajari sedangkan pilihan ke makanan Eropa adalah sikap. Beberapa
sikap dipelajari tidak sengaja atau tanpa kesadaran sebagian individu. Barangkali
yang terjadi adalah mempelajari sikap dengan sengaja bila individu mengerti
bahwa hal ini akan membawa lebih baik untuk dirinya sendiri, membantu tujuan
kelompok, atau memperoleh sesuatu nilai yang sifatnya perseorangan.
2. Memiliki kestabilan ( Stability)
Sikap bermula dari dipelajari, kemudian menjadi lebih kuat, tetap dan stabil
melalui pengalaman
3. Personal societal significance
Sikap melibatkan hubungan antara seseorang dan orang lain dan juga antara orang
dan barang atau situasi.Jika seseorang merasa bahwa orang lain menyenangkan,
terbuka serta hangat maka ini akan sangat berarti bagi dirinya, ia merasa bebas
dan favorable.

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4. Berisi cognity dan affecti
Komponen cognity dari pada sikap adalah berisi informasi yang factual. Misalnya
objek itu dirasakan menyenangkan atau tidak menyenangkan
5. Approach avoidance directionality
Bila seseorang memiliki sikap yang favorable terhadap sesuatu objek, mereka
akan mendekati dan membantunya, sebaliknya bila seseorang memiliki sikap
yang anfavorable, mereka akan menghindarinya ( Ahmadi, 1999).
d. Fungsi Sikap
Fungsi sikap dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu :
1. Sikap berfungsi sebagai alat untuk menyesuaikan diri.
Bahwa sikap adalah sesuatu yang bersifat communicable artinya sesuatu yang
mudah dipelajari sehingga mudah pula menjadi milik bersama. justru karena itu
sesuatu golongan yang mendasarkan atas kepentingan bersama biasanya ditandai
oleh adanya sikap anggotanya yang sama terhadap sesuatu objek sehingga dengan
demikian sikap bisa menjadi rantai penghubung antara orang dengan
kelompoknya atau dengan anggota kelompok yang lain. Oleh karena itu anggota
kelompok yang mengambil sikap yang sama terhadap objek tertentu dapat
meramalkan tingkah laku anggota-anggota lainnya.
2. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur tingkah laku
Kita tahu bahwa tingkah laku anak kecil dan binatang pada umumnya merupakan
aksi-aksi yang spontan terhadap sekitarnya. Antara perangsangan dan reaksi tidak
ada pertimbangan, tetapi pada anak dewasa yang sudah lanjut usia perangsangan
itu pada umumnya tidak diberi reaksi secara spontan akan tetapi terdapat adanya
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
proses secara sadar untuk menilai perangsangan-perangsangan itu. Jadi antara
perangsangan dan reaksi terdapat suatu yang disisipkan yaitu sesuatu yang
berwujud pertimbangan-pertimbangan terhadap perangsangan itu.
3. Sikap berfungsi sebagai alat pengatur pengalaman- pengalaman
Dalam hal ini perlu dikemukakan bahwa manusia dalam menerima pengalaman-
pengalaman dari luar sikapnya tidak pasif tetapi diterima secara aktif artinya
semua pengalaman yang berasal dari dunia luar itu tidak semuanya dilayani oleh
manusia, tetapi manusia memilih-milih mana yang perlu dan mana yang tidak
perlu dilayani. Jadi semua pengalaman itu diberi nilai lalu dipilih.
4. Sikap berfungsi sebagai pernyataan kepribadian
Sikap sering mencerminkan pribadi seseorang. Ini sebabnya karena sikap tidak
pernah terpisah dari pribadi yang mendukungnya. Oleh karena itu dengan melihat
sikap-sikap pada objek-objek tertentu sedikit banyak orang bisa mengetahui
pribadi orang tersebut . Jadi sikap sebagai pernyataan pribadi ( Ahmadi, 1999).
e. Praktek Atau Tindakan
Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan. Untuk mewujudkan
sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi
yang memungkinkan, antara lain adalah fasilitas. Disamping itu juga diperlukan
faktor dukungan dari pihak luar.




Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Praktek ini mempunyai beberapa tingkatan yaitu :
1. Persepsi
Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan
diambil adalah merupakan praktek tingkat pertama.
2. Respon terpimpin.
Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar atau sesuai dengan
contoh adalah merupakan indikator praktek tingkat kedua.
3. Mekanisme
Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara otomatis
atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia telah mencapai praktek
tingkat tiga.
4. Adaptasi
Suatu praktek atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik
( Notoatmodjo, 2003).

2.10.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perilaku
Green (1980), mengembangkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku adalah sebagai berikut:
a. Faktor predisposisi (Predisposing factor) seperti kebiasaan, tradisi, sikap,
kepercayaan, pengetahuan dan lain-lain.
b. Faktor yang memudahkan (Enebling factor), seperti ketersediaan fasilitas dan lain
sebagainya
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
c. Faktor yang memperkuat (Reinfocing faktor), seperti sikap dan perilaku petugas
kesehatan. (Notoatmodjo, 2003).

2.10.3. Cara Pembentukan Perilaku
a. Pembentukan perilaku dengan kebiasaan yaitu dengan cara membiasakan diri
untuk berperilaku seperti yang diharapkan, akhirnya akan terbentuklah perilaku
tersebut.
b. Pembentukan perilaku dengan pengertian yaitu pembentukan perilaku yang
ditempuh dengan pengertian atau insight. Cara ini berdasarkan atas teori belajar
kognitif, yaitu belajar dengan disertai adanya pengertian.
c. Pembentukan perilaku dengan menggunakan model yaitu pemimpin dijadikan
model atau contoh oleh yang dipimpinnya. Cara ini didasarkan atas teori belajar
sosial ( Sosial learning theory) ( Suryani, 2003).

2.10.4. Proses Perubahan Perilaku
1. Perubahan alamiah
Apabila dalam masyarakat sekitar terjadi suatu perubahan, maka kita sering
mengikuti perubahan itu tanpa banyak pikiran inilah yang disebut dengan
perubahan alamiah.
2. Perubahan terencana
Perubahan ini terjadi karena memang direncanakan sendiri.
3. Kesediaan berubah.
Sebagian orang sangat cepat untuk menerima suatu perubahan, tetapi sebagian
orang lagi sangat lambat untuk menerima perubahan ( Notoatmodjo, 2003).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
2.10.5. Perilaku Kesehatan
Berdasarkan batasan perilaku dari Skinner maka perilaku kesehatan adalah
suatu respon seseorang terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan
penyakit, sistim pelayanan, makanan dan minuman, serta lingkungan. Dari batasan ini
perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi 3 kelompok:
1 Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance)
Yaitu usaha usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak
sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit.
2 Perilaku pencarian dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan.
Perilaku ini menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita
penyakit atau kecelakaan.
3. Perilaku kesehatan lingkungan.
Yaitu bagaimana seseorang merespon lingkungan baik lingkungan fisik maupun
sosial budaya dan sebagainya.( Notoatmodjo, 2003)

2.10.6 Model Kepercayaan Terhadap Kesehatan Dari Rosenstock
Healht Belief Model ( HBM) seringkali dipertimbangkan sebagai kerangka
utama dalam perilaku yang berkaitan dengan kesehatan manusia dan telah mendorong
penelitian perilaku kesehatan sejak tahun 1950-an.
Menurut HBM, kemungkinan individu akan melakukan tindakan pencegahan
tergantung secara langsung pada dua hasil dari dua keyakinan atau penilaian
kesehatan ( Health beliefs) yaitu ancaman yang dirasakan dari sakit atau luka dan
pertimbangan tentang keuntungan dan kerugian ( Benefits costs).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Penilaian pertama adalah ancaman yang dirasakan terhadap resiko yang akan
muncul hal ini mengacu pada sejauh mana seseorang berpikir penyakit atau kesakitan
betul- betul merupakan ancaman kepada dirinya. Asumsinya adalah bahwa bila
ancaman yang dirasakan tersebut meningkat maka perilaku pencegahan juga akan
meningkat.
Penilaian yang kedua yang dibuat adalah perbandingan antara keuntungan dan
kerugian dari perilaku dalam usaha untuk memutuskan melakukan tindakan
pencegahan atau tidak ( Machfoedz, Suryani, 2005).

2.10.7. Kerangka Konsep





Karakteristik Responden
1. Umur
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4.Penghasilan
Tindakan dalam
pengelolaan sampah
Sikap Pengetahuan








Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian Survei yaitu suatu metode penelitian yang
dilakukan dengan tujuan utama untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang
suatu keadaan secara obyektif.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
3.2.1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah Desa Medan Senembah yang terdiri dari 9 dusun dan
Kelurahan Asam Kumbang yang terdiri dari 10 Lingkungan. Tetapi karena
keterbatasan tenaga, waktu dan kemampuan peneliti maka peneliti hanya mengambil
satu dusun untuk Desa Medan Senembah yaitu Dusun VI dan satu Lingkungan untuk
Kelurahan Asam Kumbang yaitu Lingkungan VI. Penentuan lokasi penelitian
ditetapkan secara purfosif.
Adapun alasan pemilihan lokasi tersebut adalah :
- Karena setelah dilakukan observasi ternyata masih banyak sampah yang
berserakan disekitar rumah penduduk apalagi selama musim hujan karena sampah
tidak bisa dibakar, sehingga menjadi tempat berkembang biaknya lalat dan tikus
yang akan dapat memyebabkan penyakit seperti Diare.
- Karena di daerah tersebut belum pernah dilakukan penelitian yang sama.


Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
3.2.2. Waktu penelitian
Waktu penelitian adalah mulai bulan Juni 2007 sampai dengan Juli 2007.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang ada di dusun VI
Desa Medan Senembah yaitu sebanyak 120 KK dan seluruh rumah tangga yang ada
di Lingkungan VI Kelurahan Asam Kumbang yaitu sebanyak 150 KK. Maka jumlah
seluruh populasi adalah 270 KK.
3.3.2. Sampel
Jumlah sampel dalam penelitian ini dihitung berdasarkan rumus dari
Lemeshow yaitu :
2
2
. .
2 1
d
q P Z
N N

= =
2
2
1 , 0
5 , 0 . 5 , 0 . 96 , 1
2 1 = = N N
01 , 0
) 25 , 0 ).( 84 , 3 (
2 1 = = N N
96 2 1 = = N N sampel

Dimana : Z = Nilai baku normal dari tabel Z (1,96)
= Kesalahan tipe I ( Kesalahan atas penolakan hipotesis yang benar)
( 5%)
P = Proporsi dari suatu kejadian yang diharapkan terjadi ( 0,5)
q = Proporsi kejadian yang bukan diharapkan ( 1-P = 0,5)
d = Presisi ( Tingkat ketepatan) = 0,1
Tehnik pengambilan sampel dengan simple random sampling.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
3.4. Pengumulan Data
Dalam penelitian ini alat untuk pengumpulan data adalah kuisioner dan cara
pengumpulan data diperoleh dengan :
3.4.1. Data primer
Data primer diperoleh dengan cara wawancara dengan menggunakan kuisioner
kepada responden.
3.4.2. Data sekunder.
Data sekunder diperoleh dari kantor Kelurahan Asam Kumbang dan dari
Kantor Kepala Desa Medan Senembah.

3.5. Defenisi Operasional
1. Pendidikan
Pendidikan formal terakhir responden. Pendidikan rendah tidak sekolah/tidak
tamat SD/tamat SD/tidak tamat SLTP. Pendidikan sedang tamat SLTP/SMP.
Pendidikan tinggi tamat SLTA /SMU dan Akademi/Universitas
2. Umur
Umur adalah lamanya hidup responden dalam tahun yang dihitung sejak
dilahirkan hingga saat ulang tahun terakhir.
3. Pekerjaan
Pekerjaan adalah kegiatan yang dilakukan responden untuk memenuhi kebutuhan
sehari- hari.
4. Penghasilan Keluarga .
Adalah pendapatan keluarga dalam satu bulan
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
5. Sampah
Sesuatu yang tidak dipakai, tidak disenangi dan harus dibuang yang berasal dari
kegiatan manusia.
6 Perilaku
Adalah segala segala aktifitas manusia yang dapat diamati secara langsung
maupun tidak dalam hal pengelolaan sampah rumah tangga.
7 Pengetahuan
Adalah kemampuan responden dalam hal pemahamam terhadap hal pembuangan
sampah rumah tangga dan penyakit yang berhubungan dengan sampah tersebut.
8. Sikap
Adalah tanggapan responden terhadap sampah rumah tangga.
9. Tindakan
Adalah bentuk perbuatan/aktivitas nyata dari responden terhadap sampah rumah
tangga.

3.6. Aspek pengukuran Dan Instrumen Penelitian
3.6.1. Aspek Pengukuran
Dalam mengukur aspek perilaku ada 3 (Tiga) jenis variabel yaitu
pengetahuan, sikap dan tindakan. Menurut Pratomo (1986) memberikan gambaran
untuk mengklasifikasikan dengan perhitungan sebagai berikut :
- Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku baik jika total skor > 75%
- Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku sedang jika total skor 40% - 75%
- Tingkat pengetahuan, sikap dan perilaku kurang jika total skor < 40%
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
1. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan responden dalam penelitian ini diukur dengan metode
skoring terhadap kuisioner yang telah diberi bobot. Jumlah pertanyaan ada 10 buah,
nilai tertinggi adalah 20. Jawaban yang terdiri dari 3 pilihan maka
- Jawaban yang paling benar nilainya 2
- Jawaban yang kurang nilainya 1
- Jawaban yang salah nilainya 0
Jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan kedalam 3 (Tiga) ketegori yaitu
a. Pengetahuan baik apabila jumlah nilai responden > 15 (75%)
b. Pengetahuan sedang apabila jumlah nilai responden 8- 15 (40%- 75%)
c. Pengetahuan kurang apabila jumlah nilai responden < 8 (< 40%)
2. Sikap
Sikap responden dalam penelitian ini diukur melalui kuisioner yang telah diberi
bobot. Jumlah pertanyaan 20 buah.nilai tertinggi adalah 60. Jawaban yang tersedia
terdiri dari 4 yaitu sangat setuju, setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju. Untuk
pertanyaan nomor 1 sampai 10 maka
- Nilai 3 untuk jawaban sangat setuju
- Nilai 2 untuk jawaban setuju
- Nilai 1 untuk jawaban tidak setuju
- Nilai 0 untuk jawaban sangat tidak setuju



Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Untuk pertanyaan nomor 11 sampai 20 maka
- Nilai 3 untuk jawaban sangat tidak setuju
- Nilai 2 untuk jawaban tidak setuju
- Nilai 1 untuk jawaban setuju
- Nilai 0 untuk jawaban sangat setuju
Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat di klasifikasikan dalam 3 (Tiga)
kategori yaitu :
a. Sikap baik apabila jumlah nilai reponden > 45 (>75%)
b. Sikap sedang apabila jumlah nilai responden 24- 45 (40%- 75%)
c. Sikap kurang apabila jumlah nilai responden < 24 (< 40%)

3. Tindakan
Tindakan responden dalam penelitian ini diukur melalui kuisioner yang telah
diberi bobot. Jumlah pertanyaan ada 12 buah dan nilai tertinggi adalah 24. Jawaban
yang tersedia terdiri dari 3 yaitu Ya , Kadang-kadang dan tidak
- Nilai 2 untuk jawaban Ya
- Nilai 1 untuk jawaban Kadang-kadang
- Nilai 0 untuk jawaban Tidak
Berdasarkan jumlah nilai yang ada dapat diklasifikasikan dalam 3 (Tiga ) kategori
yaitu :
a. Tindakan baik apabila jumlah nilai responden > 18 (>75%)
b. Tindakan sedang apabila jumlah nilai responden 10-18 (40%-75%)
c. Tindakan kurang apabila jumlah nilai responden < 10 (<40%)
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
.3.6.2 Instrumen Penelitian
Instrumen yang dipakai untuk pengumpulan data adalah kuisioner yang berisi
pertanyaan tentang pengetahuan, sikap dan tindakan masyarakat dalam pengelolaan
sampah.

3.7. Teknik Analisa dan Pengolahan Data
3.7.1. Teknik Analisa Data
Analisa data dilakukan dengan menggunakan analisis yang bersifat deskriptif
untuk mengetahui gambaran perilaku masyarakat dalam pengelolaan sampah di
Medan Senembah dan Asam Kumbang

3.7.2. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan secara manual dan disajikan dalam bentuk tebel
distribusi frekwensi untuk mengetahui tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan
masyarakat dalam pengelolaan sampah di desa Medan Sinembah dan di kelurahan
Asam Kumbang.








Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
BAB IV
HASIL PENELITIAN


4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1. Gambaran Umum Desa Medan Senembah
Desa Medan Senembah terletak di Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten
Deliserdang yang terdiri dari 9 Dusun. Luas Desa Medan Senembah adalah 350 Ha
dengan batas wilayah sebagai berikut:
- Sebelah Utara : Desa Limau Manis Kecamatan Tanjung Morawa
- Sebelah Timur : Desa Bandar Labuhan Kecamatan Tanjung Morawa
- Sebelah Barat : Desa Patumbak Kecamatan Sigara-gara
- Sebelah Selatan : Kecamatan STM Hilir
Jumlah penduduk Desa Medan Senembah sebanyak 5224 jiwa dengan jumlah
Kepala Keluarga 1317 jiwa sedangkan jumlah penduduk Dusun VI 442 Jiwa dengan
jumlah Kepala Keluarga 120 Jiwa.
4.1.1.1. Data Kependudukan Desa Medan Senembah

Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Di Desa Medan Senembah
Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2006
No Umur ( Tahun ) Jumlah %
1 0 6 761 14,57
2 7 15 1118 21,40
3 16 18 391 7,48
4 19 24 583 11,16
5 25 55 2091 40,03
6 56 79 264 5,05
7 > 81 16 0,31
J u m l a h 5224 100
Sumber: Data Potensi Desa Medan Senembah 2006
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa jumlah penduduk terbanyak di Desa
Medan Senembah terbanyak pada kelompok umur 25-55 tahun sebanyak 2091 orang
( 40,03%).

Tabel 4.2 Distribui Penduduk Berdasarkan Pendidikan Di Desa Medan
Senembah Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2006
No Tingkat Pendidikan Jumlah %
1 Tidak/ Belum Sekolah 53 1,01
2 Tidak Tamat SD 1370 26,23
3 SD 1369 26,21
4 SMP 910 17,42
5 SMA 1079 20,65
6 SMK 264 5,05
7 Pesantren 60 1,15
8 D3 22 0,42
9 SI 96 1,84
10 S2 1 0,02
J u m l a h 5224 100
Sumber: Data Potensi Desa Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2006

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan penduduk
mayoritas adalah tidak tamat SD yaitu sebanyak 1370 responden (26,23%).
Tabel 4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Kepala Keluarga di
Desa Medan Senembah Tahun 2006.
No Jenis Pekerjaan Jumlah KK %
1 Petani 56 4,25
2 Penambang 2 0,15
3 Peternak 8 0,60
4 Pedagang 189 14,36
5 PNS 55 4,18
6 BUMN 15 1,14
7 ABRI/POLRI 17 1,29
8 Medis 3 0,23
9 Buruh 819 62,19
10 Pengrajin 74 5,62
11 Pengusaha 7 0,53
12 Penjahit 68 5,61
13 Supir 68 5,16
Jumlah 1317 100
Sumber: Data Potensi Desa Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa Tahun 2006

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pekerjaan kepala keluarga mayoritas
adalah buruh yaitu sebanyak 819 jiwa ( 62,19%).

4.1.2. Gambaran Umum Kelurahan Asam Kumbang

Kelurahan Asam Kumbang terletak di Kecamatan Medan Selayang Kota
Medan yang terdiri dari 10 Lingkungan. Jumlah penduduk Asam Kumbang sebanyak
10864 jiwa dengan jumlah keluarga 2487 jiwa, sedangkan Lingkungan VI
mempunyai jumlah penduduk 774 jiwa dan terdapat 150 kepala keluarga.
Luas Kelurahan Asam Kumbang adalah 400 Ha dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
- Sebelah Utara : Sunggal
- Sebelah Timur : Kelurahan Tanjung Sari
- Sebelah Barat : Sungai Belawan Kabupaten Deliserdang
- Sebelah Selatan : Tanjung Selamat.









Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.1.2.1 Data Kependudukan Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan
Selayang Tahun 2006

Tabel 4.4 Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Di Kelurahan Asam
Kumbang Kecamaan Medan Selayang Tahun 2006
No Kelompok Umur (Tahun) Jumlah %
1 0-12 Bulan 343 3,16
2 13 Bln- 4 Thn 370 3,41
3 5-6 910 8,38
4 7-12 1021 9,40
5 13-15 825 7,59
6 16-18 685 6,31
7 19-25 841 7,74
8 26-35 1952 17,96
9 36-45 1900 17,49
10 46-50 761 7,00
11 51-60 600 5,52
12 61-75 555 5,11
13 >76 101 0,92
Jumlah 10864 100 %
Sumber : Profil Kelurahan Asam Kumbang Tahun 2006.

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa golongan umur yang terbanyak adalah
26-35 tahun sebanyak 1952 jiwa (17,96%).

Tabel 4.5 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Di Kelurahan Asam
Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2006
No Pendidikan Jumlah %
1 Belum Selolah 1209 11,13
2 Tidak tamat SD 357 3,29
3 SD/Sederajat 1591 14,64
4 SLTP Sederajat 2142 19,71
5 SLTA/Sederajat 4285 39,44
6 DI 219 2,02
7 D2 216 1,99
8 D3 457 4,21
9 SI 383 3,52
10 S2 5 0,05
Jumlah 10864 100
Sumber: Profil Kelurahan Asam Kumbang Tahun 2006.

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa pendidikan terakhir penduduk yang
paling banyak adalah tamat SLTA yaitu sebanyak 4285 jiwa ( 39,44%).

Tabel 4.6 Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Kepala Keluarga Di
Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2006.

No Perkerjaan KK Jumlah %
1 Buruh 360 14,48
2 PNS 417 16,77
3 Pengrajin 5 0,20
4 Pedagang 260 10,45
5 Penjahit 30 1,21
6 Tukang Batu 65 2,61
7 Tukang Kayu 20 0,80
8 Peternak 55 2,21
9 Montir 123 4,95
10 Dokter 56 2,25
11 Supir 257 10,33
12 Tukang Becak 85 3,42
13 TNI/POLRI 700 28,15
14 Pengusaha 54 2,17
J u m l a h 2487 100
Sumber: Profil Keluraha Asam Kumbang Tahun 2006

Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa penduduk Asam Kumbang menurut
pekerjaan yang terbanyak adalah TNI/POLRI sebanyak 700 responden (28,15%).














Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.2. Data Umum Responden

4.2.1. Umur

Tabel 4.7. Distribusi Responden Menurut Umur

Desa / Kelurahan
No
Umur
(Tahun) Medan Senembah % Asam Kumbang %
1 20-24 2 2,08 10 10,42
2 25-29 8 8,33 19 19,79
3 30-34 25 26,04 17 17,71
4 35-39 20 20,83 23 23,96
5 40-44 10 10,42 9 9,37
6 45-49 14 14,58 7 7,29
7 50-54 10 10,43 4 4,17
8 55-59 4 4,17 3 3,12
9 60-64 3 3,12 4 4,17
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa data umur terendah adalah 20 tahun dan
tertinggi adalah 64 tahun. Data dikelompokan berdasarkan interval. umur terbanyak
di desa Medan Senembah kelompok umur 30-34 tahun sebanyak 25 responden
(26,04%). Sedangkan di kelurahan Asam Kumbang kelompok umur terbanyak adalah
umur 35-39 sebanyak 23 responden (23,96%).
4.2.2 Pendidikan
Tabel 4.8. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Desa / Kelurahan
No Pendidikan Terakhir Medan
Senembah
% Asam Kumbang %
1 SD 53 55,21 40 41,67
2 SLTP 22 22,92 24 25
3 SLTA 16 16,66 22 22,91
4 Akademi/ PT 5 5,21 10 10,42
J u m l a h 96 100 96 100

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa secara umum pendidikan responden adalah
tamat SD, untuk desa Medan Senembah 53 responden (55,21%) dan kelurahan Asam
Kumbang 40 responden (41,67%).

4.2.2 Pekerjaan Responden

Tabel 4.9. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Sehari- hari

Desa/ Kelurahan
No Pekerjaan Ibu Sehari-hari Medan
Senembah
% Asam
Kumbang
%
1 Ibu Rumah Tangga 66 68,75 82 85,42
2 Wiraswasta/Pedagang 8 8,33 6 6,25
3 Buruh 20 20,83 7 7,29
4 PNS 2 2,09 1 1,04
J u m l a h 96 100 96 100

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa secara umum pekerjaan responden adalah
ibu rumah tangga, yaitu desa Medan Senembah sebanyak 66 responden (68,75%) dan
kelurahan Asam Kumbang 82 responden ( 85,42 %).
4.2.3 Penghasilan Keluarga

Tabel 4.10 Distribusi Responden Berdasarkan Penghasilan Keluarga

Desa/ Kelurahan
No Penghasilan/Bulan (Rp) Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 < 738.000 26 27,08 21 21,87
2 738.000-1.500.000 55 57,29 65 67,71
3 > 1.500.000 15 15,63 10 10,42
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.10 terlihat bahwa penghasilan keluarga responden umumnya
adalah antara Rp. 738.000-Rp.1.500.000 yaitu desa Medan Senembah sebanyak 55
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
responden (57,29%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 65 responden
(67,70%).
4.3. Data Khusus Responden.

4.3.1. Pengetahuan Responden.

Pertanyaan pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah terdiri dari 10
pertanyaan.
4.3.1.1. Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Sampah

Tabel 4.11 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Pengertian Sampah

Desa/ Kelurahan
No Pengertian Sampah Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sesuatu yang tidak dipakai 21 21,88 15 15,62
2 Sesuatu yang tidak dipakai dan
tidak disenangi dan harus
dibuang yang umumnya
berasal dari kegiatan manusia
72 75 76 79,17
3 Sesuatu yang berasal dari
kegiatan manusia termasuk
kotoran
3 3,12 5 5,21
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.11 terlihat bahwa secara umum pengetahuan responden tentang
pengertian sampah adalah sesuatu yang tidak dipakai dan tidak disenangi dan harus
dibuang yang umumnya berasal dari kegiatan manusia yaitu di desa Medan
Senembah sebanyak 72 responden (75%) dan di kelurahan Asam Kumbang sebanyak
76 responden (79,17%).


Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.1.2. Pengetahuan Responden Tentang Jenis Sampah.
Tabel 4.12 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Jenis Sampah Menurut
Sifatnya.

Desa/ Kelurahan
No Jenis Sampah Menurut Sifatnya Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Mudah membusuk, tidak mudah
membusuk, mudah terbakar dan
tidak mudah terbakar
73 76,04 60
62,5
0
2 Mudah membusuk dan tidak
mudah membusuk
14 14,58 29
30,2
1
3 Tidak tahu 9 9,38 7 7,29
J u m l a h 96 100 96 100

Dari tabel 4.12 dapat dilihat bahwa mayoritas responden menjawab jenis
sampah menurut sifatnya adalah mudah membusuk, tidak mudah membusuk, mudah
terbakar dan tidak mudah terbakar yaitu di desa Medan Senembah sebanyak 73
responden (76,04%) dan di kelurahan Asam Kumbang sebanyak 60 responden
(62,50%).).

4.3.1.3 Pengetahuan Responden Tentang Contoh Sampah Yang Mudah
Membusuk

Tabel 4.13 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Contoh Sampah yang
Mudah Membusuk.

Desa/ Kelurahan
No
Contoh Sampah Yang
Mudah Membusuk
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sisa makanan dan
daun-daunan
33 34,38 50 52,08
2 Kertas, Plastik dan
gelas
3 3,12 4 4,17
3 Sisa Makanan 60 62,50 42
43,75
Jumlah 96 100 96 100

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel 4.13 dapat dilihat bahwa pada umumnya responden di desa Medan
Senembah menyatakan contoh sampah yang mudah membusuk adalah sisa makanan
sebanyak 60 responden (62,50%) sedangkan di kelurahan Asam Kumbang mayoritas
menjawab sisa makanan dan daun-daunan sebanyak 50 responden (52,08%).

4.3.1.4 Pengetahuan Responden Tentang Contoh Sampah Yang Tidak Mudah
Membusuk

Tabel 4.14 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Contoh Sampah yang
Tidak Mudah Membusuk

Desa/ Kelurahan
No
Contoh Sampah yang Tidak
Mudah Membusuk
Medan
Senembah
% Asam
Kumbang
%
1 Sisa Makanan 2 2,08 2 2,08
2 Kertas, Plastik dan Gelas 73 76,04 81 84,38
3 Kertas dan Plastik 21 21,88 13 13,54
J u m l a h 96 100 96 100

Dari tabel 4.14 dapat dilihat bahwa pada umumnya pengetahuan responden
tentang contoh sampah yang tidak mudah membusuk mayoritas menjawab kertas,
plastik dan gelas yaitu di desa Medan Senembah sebanyak 73 responden (76,04%)
dan di kelurahan Asam Kumbang sebanyak 81 responden (84,38%).







Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.1.5 Pengetahuan Responden Tentang Pengertian Sampah Beracun Dan
Berbahaya

Tabel 4.15 Distribusi Pengetahuan Responden tentang Pengertian Sampah
berbahaya dan beracun.

Desa/ Kelurahan
No
Pengertian Sampah
Berbahaya dan Beracun
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1
Semua sampah yang berasal
dari rumah tangga
8 8,33 3 3,12
2
Sampah yang dapat
menimbulkan gangguan
kesehatan dan kerusakan
lingkungan dan merupakan
buangan industri
74 77,09 83 86,46
3
Sampah yang dapat
menimbulkan gangguan
kesehatan
14 14,58 10 10,42
J u m l a h 96 100 96 100

Dari tabel 4.15 dapat dilihat bahwa umumnya responden menjawab
pengertian sampah berbahaya dan beracun adalah sampah yang menimbulkan
gangguan kesehatan dan kerusakan lingkungan dan merupakan buangan industri yaitu
di desa Medan Senembah menjawab sebanyak 74 responden (77,09%) dan di
kelurahan Asam Kumbang sebanyak 83 responden (86,46%).







Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Tabel 4.16 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Penyakit Yang
Ditimbulkan Sampah

Desa/ Kelurahan
No
Penyakit yang ditimbulkan
oleh sampah
Medan
Sienembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Disentry dan Typus 29 30,21 25 26,04
2 TBC dan Campak 20 20,83 13 13,54
3 Disentry, Typus, Pes dan
Leptospirosis (Penyakit yang
disebabkan kotoran tikus)
47 48,96 58 60,42
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.16 dapat dilihat bahwa secara umum pengetahuan responden
tentang penyakit yang ditimbulkan oleh sampah mayoritas menjawab Disentry,
Typus, Pes dan Leptospirosis sebanyak yaitu di desa Medan Senembah sebanyak 47
responden (48,96%) dan di kelurahan Asam Kumbang sebanyak 58 responden
( 60,42%).

4.3.1.7 Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Yang Baik.

Tabel 4.17 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah
Yang Baik

Desa/ Kelurahan
No Pengelolaan Sampah Yang Baik Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1
Sampah tersebut tidak menjadi
tempat berkembang biaknya bibit
penyakit
25 26,04 16 16,67
2
Sampah tersebut tidak menjadi
tempat berkembang biaknya bibit
penyakit, tidak menimbulkan baud
an tidak mencemari lingkungan
66 68,75 77 80,21
3
Sampah tersebut dibuang
sembarangan
5 5,21 3 3,12
J u m l a h 96 100 96 100

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel 4.17 dapat dilihat bahwa secara umum pengetahuan responden
tentang pengelolaan sampah yang baik mayoritas menjawab apabila sampah tersebut
tidak menjadi tempat berkembang biaknya bibit penyakit, tidak menimbulkan baudan
tidak mencemari lingkungan yaitu di desa Medan Senembah sebanyak 66 responden
(68,75%) dan di kelurahan Asam Kumbang sebanyak 77 responden ( 80,21%).

4.3.1.8 Pengetahuan Responden Tentang Tempat Sampah Yang Memenuhi
Syarat Kesehatan.

Tabel 4.18. Disrtibusi Pengetahuan Responden tentang Tempat Sampah Yang
Memenuhi Syarat Kesehatan.

Desa/ Kelurahan
No
Tempat Sampah Yang
Memenuhi Syarat Kesehatan
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1
Bertutup, mudah dibuka
konstruksinya kuat, mudah
dibersihkan dan mudah
diangkat oleh satu orang
81 84,38 76 79,17
2 Terbuka dan ukurannya besar 3 3,12 4 4,16
3
Mempunyai tutup dan mudah
diangkat
12 12,50 16 16,67
J u m l a h 96 100 96 100

Dari tabel 4.18 terlihat bahwa secara umum pengetahuan responden tentang
tempat sampah yang memenuhi syarat kesehatan adalah bertutup, mudah dibuka,
mudah dibersihkan dan mudah diangkat oleh satu orang yaitu di desa Medan
Senembah sebanyak 81 responden (84,38%) dan di kelurahan Asam Kumbang
sebanyak 76 responden (79,17%).

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.1.9 Pengetahuan Resonden Tentang Cara Penyimpanan Sampah Sementara
Dirumah.

Tabel 4.19 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang cara Penyimpanan
Sampah Sementara Dirumah Yang Memenuhi Syarat Kesehatan.

Desa/ Kelurahan
No
Cara Penyimpanan Sampah
Sementara Dirumah
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Memisahkan sampah basah
dan sampah kering
67 69,79 85 88,54
2 Tidak perlu memisahkan
sampah basah dan sampah
kering
24 25 4 4,17
3 Tidak tahu 5 5,21 7 7,29
J u m l a h 96 100 96 100

Dari tabel 4.19 terlihat bahwa pengetahuan responden tentang cara
penyimpanan sampah sementara dirumah yang baik adalah memisahkan sampah
basah dan sampah kering yaitu di desa Medan Senembah 67 responden (69,79%) dan
di kelurahan Asam Kumbang sebanyak 85 responden (88,54%).










Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.1.10 Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Pengelolaan Sampah.

Tabel 4.20 Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Manfaat Pengelolaan
Sampah

Desa/ Kelurahan
No Manfaat pengelolaan sampah Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Mencegah terjadinya penyakit,
kelestarian sumber daya alam
dan mencegah gangguan
keindahan
70 72,92 72 75
2 Mencegah terjadinya penyakit 16 16,67 17 17,71
3 Mencegah terjadinya
kelestarian lingkungan
10 10,41 7 7,29
J u m l a h 96 100 96 100

Dari tabel 4.20 dapat dilihat bahwa pengetahuan responden tentang manfaat
pengelolaan sampah adalah mencegah terjadinya penyakit, kelestarian sumber daya
alam dan mencegah gangguan keindahan yaitu di desa Medan Senembah sebanyak 70
responden (72,92%) dan di kelurahan Asam Kumbang 72 responden (75%).

4.3.1.11. Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah

Dari hasil penelitian diketahui tingkat pengetahuan responden tentang
pengelolaan sampah dengan kategori seperti tabel dibawah ini
Tabel 4.21 Distribusi Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan
Sampah Di Medan Senembah Dan Asam Kumbang Tahun 2007.

Desa/ Kelurahan
No Tingkat Pengetahuan Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Baik 69 71,87 83 86,46
2 Sedang 18 18,75 13 13,54
3 Kurang 9 9,38 0 0
Jumlah 96 100 96 100

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel 4.21 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan responden tentang
pengelolaan sampah kategori baik di desa Medan senembah 69 responden (71,87%),
sedang, 18 responden (18,75%) dan kurang, 9 responden (9,38%) Sedangkan untuk
kelurahan Asam Kumbang kategori baik 83 responden (86,46%), kategori sedang 13
responden (13,54%).
4.3.1.12. Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah
Menurut Umur

Tabel 4.22 Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Responden Tentang
Pengelolaan Sampah Menurut Umur di Desa Medan Senembah Dan
Di Kelurahan Asam Kumbang Tahun 2007.

Medan Senembah Asam Kumbang
No Umur
Baik % Sdg % Krg % n Baik % Sdg % Krg % n
1 20-24 1 50 1 50 - - 2 8 80 2 20 - - 10
2 25-29 6 75 2 25 - - 8 18 94,74 1 5,26 - - 19
3 30-34 18 72 7 28 - - 25 16 94,12 1 5,88 - - 17
4 35-39 17 85 3 15 - - 20 22 95,65 1 4,34 - - 23
5 40-44 8 80 1 10 1 10 10 7 77,78 2 22,22 - - 9
6 45-49 11 78,57 2 14,29 1 7,14 14 6 85,71 1 14,29 - - 7
7 50-54 7 70 1 10 2 20 10 2 50 2 50 - - 4
8 55-59 1 25 1 25 2 50 4 2 66,67 1 33,33 - - 3
9 60-64 - - - - 3 100 3 2 50 2 50 - - 4

Dari tabel 4.22 dapat diketahui bahwa secara umum tingkat pengetahuan
responden pada kategori baik yaitu desa Medan Senembah mayoritas pada kelompok
umur 30-34 tahun sebanyak 18 responden (72%) dan responden kelurahan Asam
Kumbang pada kategori baik mayoritas pada kelompok umur 35-39 tahun sebanyak
22 responden (95,65%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.1.13 Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah
Menurut Pendidikan.

Tabel 4.23 Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Responden Tentang
Pengelolaan Sampah Menurut Pendidikan Di Desa Medan
Senembah Dan Di Kelurahan Asam Kumbang Tahun 2007

Desa Medan Senembah Kelurahan Asam Kumbang
No Pddk
Baik % Sdg % Krg % n Baik % Sdg % Krg % n
1 SD 35 66,04 11 20,75 7 13,21 53 33 82,50 7 17,50 0 2,5 40
2 SLTP 17 77,27 3 13,64 2 9,09 22 20 83,33 4 16,67 0 0 24
3 SLTA 12 75 4 25 0 0 16 20 90,90 2 9,10 0 0 22
4
Akad
emi/
PT
5 100 0 0 0 0 5 10 100 0 0 0 0 10

Dari tabel 4.23 dapat diketahui bahwa responden desa Medan Senembah
dengan kategori pengetahuan baik SD sebanyak 35 responden (66,04%), SLTP 17
responden (77,27%), SLTA 12 responden (75%) dan Akademi/PT 5 responden
(100%) sedangkan Kelurahan Asam Kumbang kategori pengetahuan baik untuk
tingkat pendidikan SD 33 responden (82,50%), SLTP 20 responden (83,33%), SLTA
20 responden (90,90%) dan Akademi/ PT 10 responden (100%).






Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.1.14 Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah
Menurut Pekerjaan

Tabel 4.24 Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Responden Tentang
Pengelolaan Sampah Menurut Pekerjaan Di Desa Medan Senembah
Dan Di Kelurahan Asam Kumbang Tahun 2007

Desa Medan Senembah Kelurahan Asam Kumbang No Pekerjaan
Baik % Sdg % Krg % n Baik % Sdg % Krg % n
1 PNS 1 50 1 50 - - 2 1 100 - - - - 1
2 Wiraswasta/
Pedagang
5 62,50 3 37,5 - - 8 2 33,33 4 66,67 - - 6
3 Buruh 8 40 10 50 2 10 20 5 71,43 2 28,57 - - 7
4 IRT 55 83,33 4 5,33 7 9,34 66 75 91,46 7 8,54 - - 82

Dari tabel 4.24 dapat diketahui bahwa responden dengan tingkat pengetahuan
baik di desa Medan Senembah terdiri dari PNS 1 responden (50%), Wiraswasta/
Pedagang 5 responden (62,50%), Buruh 8 responden (40%) dan IRT 55 responden
(83,33%). Sedangkan untuk kelurahan Asam Kumbang dengan kategori pengetahuan
baik terdiri dari PNS 1 responden (100 %), Wiraswasta/ Pedagang 2 responden
(33,33%), buruh 5 responden ( 71,43%) dan IRT 75 responden ( 91,46%).






Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.1.15 Tingkat Pengetahuan Responden Tentang Pengelolaan Sampah
Menurut Penghasilan.

Tabel 4.25 Tabulasi Silang Tingkat Pengetahuan Responden Tentang
Pengelolaan Sampah Menurut Penghasilan

Desa Medan Senembah Kelurahan Asam Kumbang
No
Penghasilan
Kel/Bln Baik % Sdg % Krg % n Baik % Sdg % Krg % n
1 <738000 8 30,77 10 38,46 8 30,77 26 15 71,42 6 28,58 - - 21
2 738000-
1500000
48 87,27 6 10,91 1 1,82- 55 58 89,23 7 10,77 - - 65
3 > 1500 000 13 86,67 2 13,33 - - 15 10 100 - - - - 10

Dari tabel 4.25 dapat diketahui bahwa responden dengan kategori
pengetahuan baik untuk desa Medan senembah dengan pendapatan < Rp 738 000, 8
responden (30,77%), Rp 738.000-Rp 1500.000, 48responden (87,27%) dan
pendapatan > Rp.1.500.000 13 responden (86,67%). Sedangkan untuk kelurahan
Asam Kumbang kategori pengetahuan baik dengan pendapatan < Rp738.000 15
responden (71,42%), Rp. 738.000-1.500.000 58 responden (89,23%) dan > 1.500.000
sebanyak 10 reponden (100%).









Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.2.1 Sikap Responden Terhadap Pengertian Sampah.

Tabel 4.26 Distribusi Sikap Responden Tentang Sampah Adalah Sesuatu Yang
Tidak Berguna, Harus Dibuang Dan Berasal Dari Kegiatan
Manusia.

No
Sampah adalah sesuatu yang
tidak berguna harus dibuang
dan berasal dari kegiatan
manusia
Desa Medan
Senembah
%
Kelurahan
Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 57 59,38 34 35,42
2 Setuju 33 34,37 46 47,92
3 Tidak Setuju 6 6,25 16 16,66
J u m l a h 96 100 96 100

Dari tabel 4.26 dapat dilihat bahwa secara sikap responden terhadap
pernyataan diatas untuk desa Medan Senembah mayoritas sangat setuju sebanyak 57
responden (59,38%) dan kelurahan Asan Kumbang adalah setuju sebanyak 46
responden (47,92%).

4.3.2.2 Sikap Responden Tentang Jenis Sampah.

Tabel 4.27 Distribusi Sikap Responden Tentang Jenis Sampah Adalah Mudah
Membusuk, Tidak Mudah Membusuk, Mudah Terbakar Dan Tidak
Mudah Terbakar.

Desa/ Kelurahan

No
Jenis sampah adalah mudan
membusuk, tidak mudah
membusuk, mudah terbakar
dan tidak mudah terbakar
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 38 39,58 50 52,08
2 Setuju 54 56,26 30 31,25
3 Tidak Setuju 2 2,08 15 15,63
4 Sangat tidak setuju 2 2,08 1 1,04
Jumlah 96 100 96 100

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel 4.27 terlihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas
untuk desa Medan Senembah mayoritas menjawab setuju sebanyak 54 responden
(56,26%) sedangkan kelurahan Asam Kumbang mayoritas menjawab sangat setuju
sebanyak 50 responden (52,08%).
4.3.2.3 Sikap Responden Tentang Sisa Makanan Adalah Sampah Yang Mudah
Membusuk.
Tabel 4.28 Distribusi Sikap responden Tentang Sisa Makanan Adalah Sampah
Yang Mudah Membusuk.

Desa/ Kelurahan
No

Sisa makanan adalah sampah
yan mudah membusuk
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 38 39,58 38 39,58
2 Setuju 53 55,21 53 55,21
3 Tidak Setuju 3 3,13 4 4,17
4 Sangat Tidak Setuju 2 2,08 1 1,04
Jumlah 96 100 96 100
Dari tabel 4.28 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan
diatas secara umum adalah setuju yaitu desa Medan Senembah sebanyak 53
responden (55,21%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 53 responden
(55,21%).



Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.2.4 Sikap Responden Tentang Sampah Yang Tidak Dapat Membusuk.
Tabel 4.29 Distibusi Sikap Responden Tentang Kertas, Plastik Dan Gelas
Adalah Sampah Yang Tidak Dapat Membusuk.

Desa/ Kelurahan No Kertas, plastik dan gelas
adalah sampah yang tidak
dapat membusuk
Medan
Senembah
% Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 56 58,33 36 37,50
2 Setuju 31 32,29 53 55,21
3 Tidak Setuju 8 8,34 6 6,25
4 Sangat Tidak Setuju 1 1,04 1 1,04
Jumlah 96 100 96 100
Dari tabel 4.29 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan
diatas untuk desa Medan Senembah mayoritas sangat setuju sebanyak 56 responden
( 58,33%) dan kelurahan Asan Kumbang mayoritas setuju sebanyak 53 reponden
(55,21%).
4.3.2.5 Sikap Responden Tentang Sampah Beracun Dan Berbahaya.

Tabel 4.30 Distribusi Sikap Responden Tentang Sampah Beracun Dan
Berbahaya Apabila Tidak Diolah Dengan Baik Dapat Merusak
Lingkungan.

Desa/ Kelurahan
No
Sampah Beracun Dan Berbahaya
Apabila Tidak Diolah Dengan Baik
Dapat Merusak Lingkungan
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 60 62,50 45 46,88
2 Setuju 25 26,04 46 47,92
3 Tidak Setuju 10 10,42 4 4,16
4 Sangat Tidak Setuju 1 1,04 1 1,04
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.30 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan
diatas untuk desa Medan Senembah mayoritas sangat setuju sebanyak 60 responden
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
(62,50%) sedangkan kelurahan Asam Kumbang mayoritas setuju sebanyak 46
responden (47,92%).

4.3.2.6 Sikap Responden Tentang Sampah Yang Diolah Dengan Baik.

Tabel 4.31 Distribusi Sikap Responden Tentang Sampah Yang Diolah Dengan
Baik Dapat Mencegah Penyakit Disentry
Desa/ Kelurahan
No
Sampah yang diolah dengan baik
dapat mencegah penyakit disentry
Medan
Senembah
%
Asam
Kumban
g
%
1 Sangat Setuju 33 34,38 44 45,83
2 Setuju 41 42,71 27 28,12
3 Tidak Setuju 17 17,70 22 22,93
4 Sangat Tidak Setuju 5 5,21 3 3,12
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.31 dapat diketahui bahwa sikap responden terhadap pernyataan
diatas untuk desa Medan Senembah mayoritas setuju sebanyak 41 responden
(42,71%) sedangkan kelurahan Asam Kumbang mayoritas sangat setuju sebanyak 44
responden (45,83%).

4.3.2.7 Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Yang Baik
Tabel 4.32 Distribusi Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Yang
Baik Apabila Sampah Tersebut Tidak Menjadi Tempat
Berkembang Biaknya Vektor Dan Bibit Penyakit.
Desa/ Kelurahan
No
Pengelolaan sampah yang baik
apabila sampah tersebut tidak
menjadi tempat berkembang
biaknya vector dan bibit
penyakit
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 52 54,17 56 58,33
2 Setuju 33 34,38 32 33,33
3 Tidak Setuju 6 6,25 4 4,17
4 Sangat Tidak Setuju 5 5,20 4 4,17
J u m l a h 96 100 96 100
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel 4.32 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan
diatas yaitu desa Medan Senembah sebanyak 52 responden (54,17%) dan kelurahan
Asam Kumbang sebanyak 56 responden (58,33%).

4.3.2.8 Sikap Responden Tentang Tempat Sampah Yang Memenuhi Syarat
Kesehatan
Tabel 4.33 Distribusi Sikap Responden Tentang Tempat Pembuangan Sampah
Dirumah Harus Memenuhi Syarat Kesehatan

Desa/ Kelurahan
No
Tempat Pembuangan Sampah
Dirumah Harus Memenuhi
Syarat Kesehatan
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 42 43,75 55 57,29
2 Setuju 40 41,67 35 36,47
3 Tidak Setuju 8 8,33 3 3,12
4 Sangat Tidak Setuju 6 6,25 3 3,12
J u m l a h 96 100 96 100

Dari tabel 4.33 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan
diatas secara umum sangat setuju yaitu desa Medan Senembah sebanyak 42
responden (43,75%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 55 resoponden
(57,29%).

4.3.2.9 Sikap Responden Tentang Penyimpanan Sampah.
Tabel 4.34 Distribusi Sikap Responden Tentang Dalam Penyimpanan Sampah
Dirumah Dipisahkan Sampah Basah Dan Sampah Kering
Desa/ Kelurahan
No
Dalam penyimpanan sampah
dirumah dipisahkan sampah
basah dan sampah kering
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 49 51,04 31 32,29
2 Setuju 36 37,50 56 58,34
3 Tidak Setuju 7 7,29 7 7,29
4 Sangat Tidak Setuju 4 4,17 2 2,08
J u m l a h 96 100 96 100
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel 4.34 dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas
adalah desa Medan Senembah mayoritas menjawab sangat setuju sebanyak 49
responden (51,04%) sedangkan responden kelurahan Asam Kumbang mayoritas
menjawab setuju sebanyak 56 responden (58,34%).

4.3.2.10 Sikap Responden Tentang Sampah Rumah Tangga Yang Diolah
Dengan Baik
Tabel 4.35 Distribusi Sikap Responden Tentang Sampah Rumah Tangga Yang
Diolah Dengan Baik Dapat Mencegah Penyakit Pes.

Desa/ Kelurahan
No
Sampa rumah tangga yang diolah
dengan baik dapat mencegah
penyakit Pes
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 51 53,12 20 20,83
2 Setuju 27 28,12 59 61,46
3 Tidak Setuju 10 10,42 16 16,67
4 Sangat Tidak Setuju 8 8,34 1 1,04
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.35 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan
diatas untuk desa Medan Senembah mayoritas sangat setuju sebanyak 51 responden
(53,12%) sedangkan responden kelurahan Asam Kumbang mayoritas setuju sebanyak
59 responden (61,46%)





Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.2.11 Sikap Responden Tentang Air Limbah Dan Kotoran Manusia.

Tabel 4.36 Distribusi Sikap Responden Tentang Air Limbah Dan Kotoran
Manusia Termasuk Jenis Sampah.

Desa/ Kelurahan
No
Air limbah dan kotoran manusia
termasuk jeni sampah
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 19 19,80 21 21,88
2 Setuju 23 23,96 29 30,20
3 Tidak Setuju 47 48,96 44 45,84
4 Sangat Tidak Setuju 7 7,28 2 2,08
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.36 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan
diatas untuk desa Medan Senembah mayoritas tidak setuju sebanyak 47 responden
( 48,96%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 44 responden (45,84%).

4.3.2.12 Sikap Responden Tentang Sampah Yang Tidak Dapat Membusuk.

Tabel 4.37 Distribusi Sikap Responden Tentang Semua Sampah Tidak Dapat
Membusuk.

Desa/ Kelurahan
No
Semua sampah tidak dapat
membusuk
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat setuju 27 28,12 10 10,42
2 Setuju 7 7,30 14 14,58
3 Tidak setuju 49 51,04 68 70,84
4 Sangat tidak setuju 13 13,54 4 4,16
J u m l a h 96 100 96 100

Dari tabel 4.37 terlihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan diatas
secara umum tidak setuju yaitu desa Medan responden sebanyak 49 responden
(51,04%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 68 responden (70,84%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.2.13 Sikap Responden Tentang Sisa Makanan Tidak Dapat Dijadikan
Makanan Ternak
Tabel 4.38 Distribusi Sikap Responden Tentang Sisa Makanan Tidak Dapat
Dijadikan Makanan Ternak

Desa/ Kelurahan
No
Sisa makanan tidak dapat diolah
menjadi makanan ternak
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat setuju 15 15,62 10 10,42
2 Setuju 8 8,34 18 18,76
3 Tidak setuju 62 64,58 64 66,66
4 Sangat tidak setuju 11 11,46 4 4,16
J u m l a h 96 100 96 100

Dari tabel 4.38 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan
diatas secara umum tidak setuju yaitu desa Medan senembah sebanyak 62 responden
(64,58%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 64 responden (66,66%).
4.3.2.14 Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Yang Tidak Mudah
Membusuk
Tabel 4.39 Distribusi Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Yang
Tidak Mudah Membusuk Harus Lebih Cepat Dari Sampah Yang
Mudah Membusuk.

Desa/ Kelurahan
No
Pengelolaan sampah yang tidak
mudah membusuk harus lebih cepat
dari sampah yang mudah membusuk
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 23 23,95 15 15,62
2 Setuju 14 14,58 32 33,34
3 Tidak Setuju 46 47,92 46 47,92
4 Sangat Tidak Setuju 13 13,55 3 3,12
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.39 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan
diatas secara umum adalah tidak setuju yaitu desa Medan Senembah sebanyak 46
responden (47,92%) dankelurahan Asan Kumbang sebanyak 46 responden (47,92%)
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.2.15 Sikap Responden Tentang Sampah Beracun Dan Berbahaya
Tabel 4.40 Distribusi Sikap Responden Tentang Sampah Beracun Dan
Berbahaya Tidak Dapat Menyebabkan Gangguan Kesehatan.

Desa/ Kelurahan
No
Sampah beracun dan berbahaya
tidak dapat menyebabkan
gangguan kesehatan
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 24 25 14 14,58
2 Setuju 16 16,66 20 20,84
3 Tidak Setuju 46 47,92 59 61,46
4 Sangat Tidak Setuju 10 10,42 3 3,12
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.40 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan
diatas secara umum menyatakan tidak setuju yaitu desa Medan Senembah sebanyak
46 responden (47,92%) dan responden kelurahan Asam Kumbang sebanyak 59
responden (61,46%).
4.3.2.16 Sikap Responden Tentang Penyakit Disentry
Tabel 4.41 Distribusi Sikap Responden Tentang Penyakit Disentry merupakan
Penyakit yang tidak Terkait Dengan sampah.
Desa/ Kelurahan
No
Penyakit Disentry merupakan
penyakit yang tidak terkait dengan
sampah
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 35 36,46 10 10,42
2 Setuju 8 8,34 10 10,42
3 Tidak Setuju 37 38,54 67 69,78
4 Sangat Tidak Setuju 16 16,66 9 9,38
J u m l a h 96 100 96 100

Dari tabel 4.41 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan
diatas secara umum mnyatakan tidak setuju yaitu desa Medan Senembah sebanyak 37
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
responden (38,54%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 67 responden
(69,78%).

4.3.2.17 Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah.

Tabel 4.42 Distribusi Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Tidak
Perlu Memperhatikan Unsur Keindahan.

Desa/ Kelurahan
No
Pengelolaan sampah tidak perlu
memperhatikan unsur keindahan
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 24 25 6 6,26
2 Setuju 10 10,42 17 17,70
3 Tidak Setuju 50 52,08 69 71,88
4 Sangat Tidak Setuju 12 12,50 4 4,16
J u m l a h 96 100 96 100

Dari tabel 4.42 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan
diatas secara umum adalah tidak setuju yaitu desa Medan Senembah sebanyak 50
responden (52,08%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 69 responden
(71,88%).
4.3.2.18 Sikap Responden Tentang Tempat Pembuangan Sampah Dirumah
Tabel 4.43 Distribusi Sikap Responden Tentang Tempat Pembuangan Sampah
Dirumah Tidak Harus Memenuhi Syarat Kesehatan.

Desa/ Kelurahan
No
Tempat pembuangan sampah
dirumah tidak harus memenuhi
syarat kesehatan
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 30 31,26 8 8,34
2 Setuju 5 5,20 6 6,24
3 Tidak Setuju 44 45,84 68 70,84
4 Sangat Tidak Setuju 17 17,70 14 14,58
J u m l a h 96 100 96 100


Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel 4.43 diatas dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap
pernyataan diatas secara umum adalah tidak setuju yaitu desa Medan Senembah
sebanyak 44 responden (45,84%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 68
responden (70,84%).
4.3.2.19 Sikap Responden Tentang Penyimpanan Sampah Dirumah.

Tabel 4.44 Distribusi Sikap Responden Tentang Penyimpanan Sampah
Dirumah Tidak Perlu Memisahkan Sampah Basah Dan Sampah
Kering.

Desa/ Kelurahan
No
Penyimpanan sampah dirumah
tidak perlu memisahkan smpah
basah dan sampah kering
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 27 28,12 8 8,34
2 Setuju 17 17,70 11 11,46
3 Tidak Setuju 42 43,76 61 63,54
4 Sangat Tidak Setuju 10 10,42 16 16,66
J u m l a h 96 100 96 100

Dari tabel 4.44 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan
diatas mayoritas menjawab tidak yaitu desa Medan Senembah 42 responden (43,76%)
dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 61 responden (63,54%).
4.3.2.20 Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Yang Tidak Baik.

Tabel 4.45 Distribusi Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Yang
Tidak Baik Tidak Dapat Menyebabkan Kerusakan Lingkungan.

Desa/ Kelurahan
No
Pengelolaan sampah yang tidak
baik tidak dapat menyebabkan
kerusakan lingkungan
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Sangat Setuju 21 21,88 10 10,42
2 Setuju 5 5,20 7 7,30
3 Tidak Setuju 57 59,38 66 68,74
4 Sangat Tidak Setuju 13 13,54 13 13,54
J u m l a h 96 100 96 100
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel 4.45 dapat dilihat bahwa sikap responden terhadap pernyataan
diatas mayoritas adalah tidak setuju yaitu desa Medan Senembah sebanyak 57
responden (59,38%) dan responden kelurahan Asam Kumbang sebanyak 66
responden (68,74%).
4.3.2.21 Tingkat Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah
Tabel 4.46 Dari Hasil Penelitian Diketahui Bahwa Tingkat Sikap responden
Tentang Pengelolaan Sampah Dengan Kategori Seperti Tabel
Dibawah Ini
Desa/Kelurahan
No Kategori Sikap Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Baik 12 12,50 6 6,25
2 Sedang 83 86,46 89 92,71
3 Kurang 1 1,04 1 1,04
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.46 dapat diketahui bahwa sikap responden tentang pengelolaan
sampah secara umum pada ketegori sikap sedang yaitu desa Medan Senembah 83
responden (86,46%) dan kelurahan asam Kumbang 89 responden (92,71%).

4.3.2.22 Tingkat Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut Umur
Tabel 4.47 Tabulasi silang Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah
Menurut Umur
Desa Medan Senembah Kelurahan Asam Kumbang No Umur
Baik % Sdg % Krg % n Baik % Sdg % Krg % n
1 20-24 2 100 - - - - 2 1 10 9 90 - - 10
2 25-29
1
12,5
0
7 87,50 - - 8 1 5,26 18 94,74 - - 19
3 30-34 2 8 23 92 - - 25 2 11,76 15 88,24 - - 17
4 35-39 2 10 18 90 - - 20 1 4,35 22 95,65 - - 23
5 40-44 1 10 9 90 - - 10 1 11,11 8 88,89 - - 9
6 45-49 1 7,14 13 92,86 - - 14 - - 6 85,71 1 14,29 7
7 50-54 1 10 8 80 1 10 10 - - 4 100 - - 4
8 55-59 1 25 3 75 - - 4 - - 3 100 - - 3
9 60-64
1
33,3
3
2 66,67 - - 3 - - 4 100 - - 4

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel 4.47 dapat dilihat bahwa responden dengan kategori sikap sedang
mayoritas di desa Medan Senembah adalah kelompok umur 30-34 tahun sebanyak 23
responden (92%) dan di kelurahan Asam Kumbang adalah kelompok umur 35-39
tahun sebanyak 22responden (95,65%)

4.3.2.22 Tingkat Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut
Pendidikan

Tabel 4.48 Tabulasi Silang Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah
Menurut Pendidikan

Desa Medan Senembah Kelurahan Asam Kumbang
No Pddk
Baik % Sdg % Krg % n Baik % Sdg % Krg % n
1 SD 1 1,89 51 96,22 1 1,89 53 1 2,50 34 85 5 12,50 40
2 SLTP 2 9,09 20 90,91 - - 22 1 4,17 21 87,50 2 8,33 24
3 SLTA 4 25 12 75 - - 16 2 9,09 19 86,36 1 4,55 22
4 Akademi/
PT
5 100 - - - - 5 3 30 7 70 - -
10

Dari tabel 4.48 dapat diketahui bahwa responden dengan kategori sikap
sedang mayoritas di desa Medan Senembah adalah dengan tingkat pendidikan SD
sebanyak 51 responden (96,22%) dan di kelurahan Asam Kumbang adalah dengan
pendidikan SD sebanyak 34 responden (85%).







Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.2.23 Tingkat Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut
Pekerjaan

Tabel 4.49 Tabulasi silang Tingkat Sikap Responden Tentang Pengelolaan
sampah Menurut Pekerjaan

Desa Medan Senembah KelurahanAsam Kumbang
No Pkrjaan
Baik % Sdg % Krg % n Baik % Sdg % Krg % n
1 PNS 2 100 - - - - 2 - - 1 100 - - 1
2 Wiraswasta/
Pedagang
1 12,50 7 87,50 - - 8 1 16,67 5 83,33 - 6
3 Buruh 4 20 16 80 - - 20 1 14,29 6 85,71 - 7
4 IRT 5 7,58 60 90,91 1 1,51 66 4 4,88 77 93,90 1 1,22 82

Dari tabel 4.49 dapat diketahui bahwa kategori sikap sedang di desa Medan
Senembah mayoritas adalah yang bekerja sebagai IRT sebanyak 60 responden
(90,91%) dan untuk kelurahan Asam Kumbang mayoritas adalah yang bekerja
sebagai IRT sebanyak 77responden (93,90%).

4.3.2.23 Tingkat Sikap Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut
Penghasilan

Tabel 4.50 Tabulasi silang Tingkat Sikap Responden Tentang Pengelolaan
Sampah Menurut Penghasilan

Desa Medan Senembah Kelurahan Asam Kumbang
NO
Pengha
silan Baik % Sdg % Krg % n Baik % Sdg % Krg % n
1 < 738.000 2 7,69 23 88,46 1 3,85 26 1 4,76 18 85,72 2 9,52 21
2 738.000-
1500.000
6
10,9
1
49 89,09 - - 55 4 6,15 57 87,69 4 6,15 65

3 > 1.500.000 4 26,6
7
11 73,33 - - 15 2 20 6 60 2 20 10

Dari tabel 4.50 dapat diketahui bahwa sikap sedang responden tentang
pengelolaan sampah menurut penghasilan di desa Medan Senembah adalah dengan
penghasilan antara Rp 738.000- 1500.000 sebanyak 49 responden (89,09%) dan di
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
kelurahan Asam Kumbang dengan penghasilan Rp 738.000- 1500.000 sebanyak 57
responden (87,69%)

4.3.3 Tindakan



4.3.3.1 Tindakan Responden Membuang Sampah Ketempat Sampah
Tabel 4.51 Distribusi Tindakan Anggota Keluarga Responden Dalam
Membuang Sampah Ketempat sampah

Desa/Kelurahan
No
Semua Anggota keluarga
membuang sampah ketempat
sampah
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Ya 73 76,04 73 76,04
2 Kadang-kadang 14 14,58 20 20,84
3 Tidak 9 9,38 3 3,12
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.51 dapat dilihat bahwa secara umum anggota keluarga responden
membuang sampah ke tempat sampah yaitu desa Medan Senembah sebanyak 73
responden ( 76,04%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 73 responden
(76,04%)

4.3.3.2 Tindakan Responden Memisahkan Sampah Basah Dan Sampah Kering

Tabel 4.52 Distribusi Tindakan Responden Dalam Pemisahan Sampah Basah
Dan Sampah Kering

Desa/Kelurahan
No
Memisahkan Sampah basah
dan sampah kering
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Ya 25 26,04 47 48,96
2 Kadang-kadang 43 44,80 33 34,38
3 Tidak 28 29,16 16 16,66
Jumlah 96 100 96 100

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel 4.52 diatas dapat dilihat bahwa untuk desa Medan senembah
mayoritas kadang-kadang memisahkan sampah basah dan sampah kering sebanyak
43 responden (44,80%) sedangkan responde kelurahan Asam Kumbang mayoritas
memisahkan sampah basah dan sampah kering sebanyak 47 responden (48,96%).

4.3.3.3 Tindakan Responden Tentang Membuang Sampah Basah Dan Sampah
Kering.

Tabel 4 53 Distribusi Tindakan Responden Dalam Keseringan Membuang
Sampah Basah Dari pada Sampah Kering

Desa/Kelurahan
No
Lebih sering membuang sampah
basah daripada sampah kering
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Ya 73 76,04 76 79,16
2 Kadang-kadang 16 16,66 7 7,30
3 Tidak 7 7,30 13 13,54
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.53 dapat dilihat bahwa mayoritas responden lebih sering
membuang sampah basah daripada sampah kering yaitu desa Medan Senembah
sebanyak 73 responden (76,04%) dan responden kelurahan Asam Kumbang sebanyak
76 responden (79,16%)

4.3.3.4 Tindakan Responden Menjadikan Sisa Makanan Menjadi Makanan
Ternak

Tabel 4.54 Distribusi Tindakan Responden Menjadikan Sisa Makanan
Menjadi Makanan Ternak
Desa/Kelurahan
No
Responden menjadikan sisa
makanan menjadi makanan
ternak
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Ya 43 44,80 48 50
2 Kadang-kadang 42 43,76 14 14,58
3 Tidak 11 11,44 34 35,42
Jumlah 96 100 96 100
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel 4.54 dapat dilihat bahwa secara umum responden menjadikan sisa
makanan menjadi makanan ternak yaitu desa Medan Senembah sebanyak 43
responden (44,80%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 48 responden (50%).

4.3.3.5 Tindakan Responden Tentang Kebersihan tempat Sampah

Tabel 4.55 Distribusi Tindakan Responden Tentang Kebersihan Tempat
Sampah

Desa/ Kelurahan
No
Responden membersihkan
tempat sampah
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Ya 53 55,20 71 73,96
2 Kadang- kadang 24 25 17 17,70
3 Tidak 19 19,80 8 8,34
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.55 dapat diketahui bahwa secara umum responden membersihkan
tempat sampah yaitu desa Medan Senembah sebanyak 53 responden (55,20%) dan
kelurahan Asam Kumbang sebanyak 71 responden (73,96%).

4.3.3.6 Tindakan Responden Dalam Pemilikan Tempat Sampah Yang Bertutup.

Tabel 4.56 Distribusi Tindakan Responden Dalam pemilikan Tempat Sampah
Yang Bertutup

Desa/ Kelurahan
No
Responden memiliki tempat
sampah bertutup
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Ya 42 43,75 27 28,12
2 Tidak 54 56,25 69 71,88
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.56 dapat diketahui bahwa mayoritas responden mempunyai
tempat sampah yang tidak bertutup yaitu desa Medan Senembah sebanyak 54
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
responden (56,25%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 69 responden
(71,88%).

4.3.3.7 Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat sampah Yang
Mudah Dibuka

Tabel 4.57 Distribusi Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat
Sampah Yang Mudah Dibuka

Desa/ Kelurahan
No
Penggunaan tempat sampah yang
mudah dibuka
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Ya 42 100 27 100
Jumlah 42 100 27 100

Dari tabel 4.57 dapat diketahui bahwa dari 69 responden yang mempunyai
tempat sampah tertutup maka seluruhnya adalah tempat sampah yang mudah dibuka.

4.3.3.8 Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat Sampah Yang Mudah
Dibersihkan

Tabel 4.58 Distribusi Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat
Sampah Yang Mudah Dibersihkan

Desa/ Kelurahan
No
Menggunakan tempat sampah
yang mudah dibersihkan
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Ya 76 79,16 75 78,12
2 Tidak 20 20,84 21 21,88
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.58 dapat diketahui bahwa mayoritas tempat sampah responden
mudah dibersihkan yaitu desa Medan Senembah 76 rsponden (79,16%) dan kelurahan
Asam Kumbang sebanyak 75 responden (78,12%).



Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.3.9 Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat sampah Yang
Mudah Diangkat Oleh Satu Orang

Tabel 4.59 Distribusi Tindakan Responden Dalam Penggunaan Tempat
Sampah Yang Mudah Diangkat Oleh Satu Orang

Desa/ Kelurahan
No
Tempat sampah mudah
diangkat oleh satu orang
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Ya 79 82,30 70 72,92
2 Tidak 17 17,70 26 27,08
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.58 dapat diketahui bahwa secara umum tempat sampah yang
digunakan responden mudah diangkat oleh satu orang yaitu desa Medan Senembah
79 responden (82,30%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 70 responden
( 72,92%).

4.3.3.10 Tindakan Responden Dalam Membuang Sampah.

Tabel 4.60 Distribusi Tindakan Responden Dalam Membuang Sampah 2-3
Kali Seminggu

Desa/ Kelurahan
No
Membuang Sampah 2-3 kali
seminggu
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Ya 35 36,46 40 41,66
2 Kadang- kadang 29 30,20 11 11,46
3 Tidak 32 33,34 45 46,88
J u m l a h 96 100 96 100

Dari tabel 4.60 dapat diketahui bahwa untuk desa Medan Senembah mayoritas
membuang sampah 2-3 kali seminggu sebanyak 35 responden (36,46%) sedangkan
kelurahan Asam Kumbang mayoritas responden tidak membuang sampah 2-3 kali
seminggu sebanyak 45 responden (46,88%)

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.3.11 Tindakan Responden Dalam Pengangkutan Sampah Oleh Petugas
Kebersihan

Tabel 4.61 Distribusi Tindakan Responden Tentang Pengangkutan Sampah
Oleh Petugas Kebersihan

Desa/ Kelurahan
No
Pengangkutan sampah oleh
petugas
kebersihan
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Ya - - 16 16,66
2 Tidak 96 100 80 83,34
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.61 dapat diketahui bahwa secara umum sampah responden tidak
diangkut oleh petugas kebersihan yaitu desa Medan Senembah sebanyak 96
responden (100%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 80 responden (83,34%).

4.3.3.12 Tindakan Responden Dalam Pembayaran Restribusi Sampah

Tabel 4.62 Distribusi Tindakan Responden Dalam Pembayaran Restribusi
Sampah

Desa/ Kelurahan
No
Pembayaran
restribusi sampah
Medan
Senembah
%
Asam
Kumbang
%
1 Ya - - 16 16,66
2 Tidak 96 100 80 83,34
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.62 dapat diketahui bahwa secara umum responden tidak
membayar restribusi sampah setiap bulannya yaitu desa Medan Senembah sebanyak
96 responden (100%) dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 80 responden
(83,34%).


Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.3.13 Tingkat Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah.

Tabel 4.63 Dari hasil penelitian diketahui bahwa tingkat tindakan responden
tentang pengelolaan sampah dengan kategori seperti tabel dibawah
ini

Desa/ Kelurahan
No Kategori Tindakan
Medan Senembah %
Asam
Kumbang
%
1 Baik 12 12,50 41 42,71
2 Sedang 76 79,17 52 54,17
3 Kurang 8 8,33 3 3,12
Jumlah 96 100 96 100

Dari tabel 4.63 dapat diketahui bahwa tindakan responden dalam pengelolaan
sampah pada kategori baik untuk desa Medan Senembah 12 responden (12,50%) dan
kelurahan Asam Kumbang 41 responden (42,71%). Sedangkan pada kategori sedang
untuk desa Medan Senembah 76 responden (79,17%), responden dan kelurahan Asam
Kumbang 52 responden (54,17%). Sedangkan pada kategori tindakan kurang untuk
desa Medan Senembah 8 responden (8,33%) dan kelurahan Asam Kumbang 3
responden (3,12%).
4.3.3.14 Tingkat Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut
umur

Tabel 4.64 Tabulasi Silang Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah
Menurut Umur

Medan Senembah Asam Kumbang No Umur
Baik % Sdg % Krg % n Baik % Sdg % Krg % n
1 20-24 - - 2 100 - - 2 6 60 4 40 - - 10
2 25-29 - - 8 100 - - 8 13 68,42 6 31,58 - - 19
3 30-34 2 8 23 92 - - 25 10 58,82 7 41,18 - - 17
4 35-39 8 40 11 55 1 15 20 10 43,48 13 56,52 - - 23
5 40-44 1 10 8 80 1 10 10 2 22,22 7 77,78 - - 9
6 45-49 1 7,14 12 85,72 1 7,14 14 - - 6 85,71 1 14,29 7
7 50-54 - - 9 90 1 10 10 - - 4 100 - - 4
8 55-59 - - 2 50 2 50 4 - - 3 100 - - 3
9 60-64 - - 1 33,33 2 66,67 3 - - 2 50 2 50- 4

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel 4.64 dapat diketahui bahwa tindakan responden dengan kategori
tindakan sedang untuk desa Medan Senembah mayoritas pada kelompok umur 30-34
tahun, 23 responden (92%), Sedangkan untuk kelurahan Asam Kumbang responden
dengan kategori tindakan sedang pada kelompok umur 35-39,13 reponden (56,52%),

4.3.3.15 Tingkat Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut
Pendidikan

Tabel 4.65 Tabulasi Silang Tingkat Tindakan Responden Tentang Pengelolaan
Sampah Menurut Pendidikan

Desa Medan Senembah Kelurahan Asam Kumbang
No Pddk
Baik % Sdg % Krg % n Baik % Sdg % Krg % n
1 SD 1 1,89 48 90,57 4 7,54 53 8 20 30 75 2 5 40
2 SLTP 2 9,09 17 77,27 3 13,64 22 9 37,50 14 58,33 1 4,17 24
1 SLTA 4 28,57 11 68,75 1 6,25 16 14 63,64 8 36,36 - - 22
4 Akademi/
PT
5 100 - - - - 5 10 100 - - -
10

Dari tabel 4.65 dapat dketahui bahwa responden dengan kategori tindakan
baik untuk desa Medan senembah tingkat pendidikan SD (1,89%), SLTP (9,09%),
SLTA (25%) dan Akademi/ PT (100%). Dan untuk kelurahan Asam Kumbang
tingkat pendidikan SD (20%), SLTP (37,50%), SLTA (63,64%) Akademi/PT 100%.
Dan tindakan responden dalam ketegori sedang menurut pendidikan di desa
Medan Senembah SD (90,57%), SLTP (77,27%), SLTA (68,75%),. Sedangkan untuk
kelurahan Asam Kumbang kategori tindakan sedang tingkat pendidikan SD (75%),
SLTP (58,33%), SLTA (36,36%).



Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
4.3.3.16 Tingkat Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut
Pekerjaan.

Tabel 4.66 Tabulasi Silang Tindakan Responden Tentang Pengelolaa Sampah
Menurut Pekerjaan

Medan Senembah Asam Kumbang
No Pddk
Baik % Sdg % Krg % n Baik % Sdg % Krg % n
1 PNS 1 50 1 50 - - 2 - - 1 100 - - 1
2 Wiraswasta/
Pedagang
2 12,50 5 75 1 12,50 8 2 33,33 4 66,67 - - 6
3 Buruh 3 15 14 70 3 15 20 3 42,86 3 42,86 1 14,28 7
4 IRT 6 9,09 56 84,85 4 6,06 66 36 43,90 44 53,66 2 2,44 82

Dari tabel 4.66 dapat diketahui bahwa tindakan responden dalam kategori
sedang menurut pekerjaan di desa Medan Senembah PNS 1 responden (50%),
Wiraswasta/Pedagang 5 responden (75%), Buruh 14 responden (70%), IRT 56
responden (84,85%). Sedangkan kelurahan Asam Kumbang tindakan responden
dalam kategori sedang PNS 1 responden (100%), Wiraswasta/ Pedagang 4 responden
(66,67%), Buruh 3 responden (42,86%), IRT 44 responden (53,66%).

4.3.3.13 Tingkat Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah Menurut
Penghasilan

Tabel 4.67 Tabulasi Silang Tindakan Responden Tentang Pengelolaan Sampah
Menurut Penghasilan

Desa Medan Senembah Kelurahan Asam Kumbang
NO
Pengha
silan Baik % Sdg % Krg % n Baik % Sdg % Krg % n
1 < 738.000 1 3,85 20 76,92 5 19,23 26 5 23,81 13 61,90 3 14,2
9
21
2 738.000-
1500.000
5 9,09 47 85,45 3 5,46 55 26 40 39 60 - - 65
3 > 1.500.000 6 40 9 60 - - 15 10 100 - - - - 10

Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari tabel 4.67 dapat diketahui bahwa tindakan responden dalam kategori baik
di desa Medan senembah dengan penghasilan >1500.000 sebanyak 6 responden
(40%). Sedangkan untuk kelurahan Asam Kumbang sebanyak 10 responden (100%)




















Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
BAB V
PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden
Dari hasil penelitian diketahui bahwa karakteristik responden bervariasi mulai
dari umur, pendidikan, pekerjaan dan penghasilan keluarga.
Dari tabel 4.7 dapat diketahui bahwa golongan umur yang terbanyak di desa
Medan Senembah adalah 30-34 tahun yaitu sebesar (26,04%) sedangkan untuk
kelurahan Asam Kumbang golongan umur terbanyak adalah 35-39 yaitu sebesar
(23,96 %). Dalam hal ini responden rata-rata berada pada tingkat usia produktif.
Dari tabel 4.8 dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan responden yang
paling tinggi adalah Akademi/PT yaitu (5,21%) responden desa Medan Senembah
dan (10,42%) responden kelurahan Asam kumbang sedangkan tingkat pendidikan
yang paling rendah adalah SD terdiri dari (55,21%) desa Medan Senembah dan
(41,67%) kelurahan Asam Kumbang. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa mayoritas
pendidikan responden di desa Medan Senembah dan di kelurahan Asam Kumbang
adalah tingkat pendidikan rendah.
Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa mayoritas responden bekerja sebagai Ibu
Rumah Tangga yang terdiri dari responden desa Medan Senembah (68,75%) dan
kelurahan Asam Kumbang (85,42%)
Dari tabel 4.10 dapat diketahui bahwa penghasilan keluarga responden
perbulan yang paling rendah < Rp.738.000 yang terdiri dari desa Medan Senembah
27,08% dan kelurahan Asam Kumbang (21,87%).Yang tertinggi > Rp.1500.000 yang
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
terdiri dari desa Medan Senembah 15,63% dan kelurahan Asam Kumbang 10,42%.
Sedangkan penghasilan responden yang paling banyak adalah antara Rp.738.000-
Rp.1500.000 terdiri dari desa Medan Senembah 57,29% dan kelurahanAsam
Kumbang 67,71%. Dalam hal ini penghasilan keluarga responden secara umum
sudah diatas Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku saat ini di Sumatera
Utara.( Rp.738 000)

5.2 Pengetahuan Responden
Pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah adalah sejauh mana
responden tahu akan manfaat pengelolaan sampah dan dampak yang ditimbulkan oleh
sampah terhadap diri serta lingkungannya.
Pada tabel 4.21 dapat diketahui bahwa tingkat pengetahuan reponden tentang
pengelolaan sampah pada kategori baik di desa Medan Senembah sebanyak 69
responden (71,87%) dan di kelurahan Asam Kumbang sebanyak 83 responden
(86,46%) dan pada kategori sedang di desa Medan Senembah sebanyak 18 responden
(18,75%) dan di kelurahan Asam Kumbang sebanyak 13 responden (13,54%) dan
pengetahuan kurang di desa Medan Senembah 9 responden (9,38%) dan Asam
Kumbang tidak ada. Secara umum dapat dikatakan bahwa pengetahuan responden
dianggap baik karena hanya 9,38% responden desa Medan Senembah dan hanya
1,04% responden kelurahan Asam Kumbang dengan pengetahuan kurang. Tingkat
pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah adalah pada tingkat tahu
(Know). Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang sesuatu adalah
menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan dan menyatakan ( Notoatmodjo, 2003).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Dari segi umur dapat diketahui seperti pada tabel 4.22 bahwa responden
dengan pengetahuan baik di desa Medan Senembah ada pada kelompok umur 30-34
tahun sebanyak 18 responden (75%) dan di kelurahan Asam Kumbang pada
kelompok umur 35-39 tahun sebanyak 22 responden (94%). Disini dapat dilihat
bahwa umur responden dengan pengetahuan baik adalah kelompok umur yang masih
produktif hal ini bisa dipengaruhi usia produktif ini banyak melakukan interaksi
dengan lingkungannya sehingga responden bisa melihat dan mendengar informasi
dari lingkungan seperti yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2003) yang
menyatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah
seseorang melakukan pengindraan terhadap suatu objek dan sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan sedang di desa
Medan Senembah ada pada kelompok umur 30-34 tahun sebanyak 7 responden (28%)
dan di kelurahan Asam Kumbang juga pada kelompok umur 20-24 tahun sebanyak 2
responden (20%). Pengetahuan dengan kategori kurang di desa Medan Senembah ada
pada kelompok umur 60-64 tahun sebanyak 3 responden (100%) dan di kelurahan
Asam Kumbang juga pada kelompok umur 60-64 tahun sebanyak 2 responden
(50%),Sehingga dapat kita ketahui bahwa kategori pengetahuan kurang umumnya ada
pada kelompok usia tua karena semakin lanjut usia maka daya ingat juga mengalami
penurunan.
Dari tingkat pendidikan seperti pada tabel 4.23 dapat diketahui bahwa
pengetahuan responden pada kategori baik adalah responden dengan pendidikan
tinggi yaitu di desa Medan Senembah Akademi/ PT sebanyak 5 responden (100%),
SLTA sebanyak 16 responden (75%) dan di kelurahan Asam Kumbang Pengetahuan
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
baik untuk Akademi/PT sebanyak 10 responden (100%), SLTA sebanyak 22
responden (90,90%). Hal ini sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2003) bahwa
semakin tinggi pendidikan seseorang maka tingkat pengetahuannya juga akan
semakin baik karena semakin banyak materi yang diserap dan pendidikan yang tinggi
akan menambah wawasan seseorang juga. Untuk pengetahuan dengan kategori
sedang di desa Medan Senembah sebagian besar adalah dengan pendidikan SD
sebanyak 11 responden (20,75%) dan di kelurahan Asam Kumbang adalah SD
sebanyak 7 responden (17,50%), dalam hal ini tingkat pendidikan rendah dengan
kategori pengetahuan sedang bisa disebakan responden mendapatkan informasi dari
media elektronik seperti televisi. Untuk tingkat pengetahuan kurang di desa Medan
Senembah umumnya adalah dengan pendidikan SD sebanyak 7 responden (13,21%)
dan di kelurahan Asam Kumbang tidak ada responden dengan pengetahuan kurang.
Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pendidikan yang rendah menyebabkan tingkat
pengetahuan yang rendah juga karena pendidikan mempengaruhi seseorang dalam
menerima ide/informasi baru. Semakin tinggi pendidikan seseorang maka akan
semakin cepat menerima informasi baru sebaliknya pendidikan yang rendah membuat
seseorang lambat dalam menerima ide/ informasi baru. Hal ini sesuai dengan teori
Inovasi yang dikemukakan oleh Rogers (1993) yang menyatakan bahwa golongan
yang paling cepat menerima ide/informasi baru adalah golongan pelopor yang
biasanya terdiri dari kelompok yang terpelajar, berpikiran maju, penghasilan lebih
baik sehingga keinginan untuk mencari informasi lebih tinggi.
Dari tingkat pekerjaan responden dapat diketahui pada tabel 4.24 bahwa
responden dengan pengetahuan baik untuk desa Medan Senembah adalah yang
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
bekerja sebagai ibu rumah tangga sebanyak 55 responden (83,33%), buruh 8
responden (40%)sedangkan di kelurahan Asam Kumbang adalah yang bekerja
sebagai IRT sebanyak 75 responden (91,46%). Dari sini dapat kita ketahui bahwa
pekerjaan tidak mempengaruhi pengetahuan responden tentang pengelolaan sampah.
Hal ini dapat kita lihat dari persentase responden yang berpengetahuan baik antara
yang bekerja didalam dan diluar rumah tidak jauh berbeda. Pengetahuan responden
dengan kategori sedang di desa Medan Senembah umumnya yang bekerja sebagai
buruh sebanyak 10 resonden (50%) sedangkan di kelurahan Asam Kumbang
umumnya yang bekerja sebagai wiraswasta/ pedagang sebanyak 4 responden
(66,67%), sehingga dapat diketahui bahwa kategori pengetahuan sedang seluruhnya
adalah responden yang bekerja diluar rumah sehingga memungkinkan responden
untuk berinteraksi dengan banyak orang yang dapat menambah pengetahuan
responden. Sedangkan untuk kategori pengetahuan kurang di desa Medan Senembah
umumnya yang bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga sebanyak 7 responden (9,34%)
hal ini bisa diakibatkan karena kurangnya interaksi dengan lingkungan diluar rumah
sehingga pengetahuan responden kurang.
Dari tingkat penghasilan keluarga seperti pada tabel 4.25 dapat diketahui
bahwa responden dengan pengetahuan baik untuk desa Medan Senembah adalah
dengan penghasilan antara Rp.738.000-Rp.1500.000 perbulan sebanyak 48 responden
(87,27%) Demikian juga untuk kelurahan Asam Kumbang responden dengan
pengetahuan baik adalah dengan penghasilan Rp 738.000-1500.000 sebanyak 58
responden (89,23%). Hal ini sesuai dengan teori innovation Decision process yang
dikembangkan oleh Rogers dalam Sarwono (1993) bahwa golongan yang paling
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
cepat menerima ide/informasi baru adalah golongan pelopor yang biasanya terdiri
dari kelompok yang terpelajar, berpikiran maju, terbuka, penghasilan lebih baik
sehingga keinginan mencari informasi lebih tinggi. Untuk tingkat pengetahuan
sedang di desa Medan Senembah sebagian besar adalah dengan penghasilan
< RP 738.000 sebanyak 10 responden (38,46%) dan di kelurahan Asam Kumbang
dengan penghasilan Rp 738.000-1500.000 sebanyak 7 responden(10,77%) hal ini bisa
terjadi karena orang yang lebih cepat menerima informasi tidak hanya dengan
penghasilan yang baik tetapi juga ditentukan oleh pendidikan serta keterbukaan
seseorang untuk memerima informasi. Untuk pengetahuan kurang umumnya adalah
dengan penghasilan < Rp 738.000 di desa Medan Senembah sebanyak 8 responden
(30,77%). Sehingga dapat dikatakan bahwa penghasilan juga mempengaruhi
pengetahuan, jika penghasilan kurang maka keinginan mencari informasi juga akan
kurang.
Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa Kategori pengetahuan responden di
desa Medan Senembah dan di kelurahan Asam Kumbang adalah sama-sama dalam
kategori baik. Hal ini bisa terjadi karena karakteristik responden seperti umur,
pendidikan, pekerjaan dan penghasilan di desa Medan Senembah dan di kelurahan
Asam Kumbang secara umum tidak jauh berbeda.

5.3 Sikap Responden
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa mayoritas sikap responden dalam
kategori sikap sedang baik di desa Medan Senembah (86,46%) maupun di Kelurahan
Asam Kumbang (92,71%).
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Pada tabel 4.47 diketahui bahwa kategori sikap baik umumnya ada pada
kelompok umur yang masih produktif yaitu desa Medan Senembah pada kelompok
umur 20-24 tahun dan kelurahan Asam Kumbang pada kelompok umur 35-39 tahun.
Hal ini bias dipengaruhi oleh kelompok umur yang masih produktif ini lebih banyak
mendapatkan informasi dari lingkungan tentang akibat-akibat yang ditimbulkan oleh
sampah yang tidak dikelola dengan baik sehingga responden dengan usia yang masih
produktif ini mempunyai sikap yang lebih baik.
Dari tabel 4.48 dapat diketahui bahwa semakin tinggi pendidikan maka sikap
responden tentang pengelolaan sampah semakin baik. Hal ini dikarenakan oleh
semakin tinggi pendidikan seseorang maka pengetahuannya akan menjadi lebih baik
dan pengetahuan ini memegang peranan penting dalam menentukan suatu sikap. Hal
ini sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo (2003) bahwa dalam penentuan sikap yang
utuh pengetahuan, berpikir, keyakinan dan emosi memegang peranan penting.
Dari tabel 4.50 dapat diketahui bahwa sikap baik di desa Medan senembah
dan di kelurahan Asam Kumbang adalah dengan penghasilan > Rp 1500.000
sedangkan sikap sedang responden di desa Medan senembah dan di kelurahan asam
Kumbang adalah dengan penghasilan Rp 738.000- 1500.000 dan sikap kurang di desa
Medan Senembah dan di kelurahan Asam Kumbang adalah dengan penghasilan
< Rp 738.000. Sehingga dalam penelitian ini penghasilan dapat mempengaruhi
seseorang dalam menentukan sikapnya karena sikap merupakan kesiapan untuk
bertindak sehingga penghasilan menjadi suatu pertimbangan dalam menentukan sikap
seseorang.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Kalau dikaitkan dengan pengetahuan, umumnya pengetahuan responden
dalam kategori baik sedangkan sikap dalam kategori sedang padahal menurut
Notoatmodjo (2003) dalam penentuan sikap pengetahuan, berpikir, keyakinan dan
emosi memegang peranan penting sehingga dapat dikatakan dalam penelitian ini
pengetahuan responden kurang berpengaruh dalam menentukan sikapnya. Dengan
demikian dalam penelitian ini dapat dikatakan bahwa sikap responden pada tingkat
menerima dan merespon. Menerima diartikan bahwa responden mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan dan merespon artinya memberi jawaban
apabila ditanya ( Notoatmodjo, 2003).

5.4 Tindakan Responden
Tindakan responden adalah tindakan yang dilakukan oleh responden dalam
pengelolaan sampah. Dari tabel 4.58 diketahui bahwa tindakan responden di Medan
Senembah pada kategori baik sebanyak 12 reponden (12,50%), sedang 76 responden
(79,17%) dan kurang 8 responden (8,33%) sedangkan di Asam Kumbang kategori
baik sebanyak 41 responden (42,71%) sedang sebanyak 52 responden (54,17%) dan
kurang sebanyak 3 responden (3,12%).
Pada tabel 4.64 dapat dilihat tindakan responden menurut umur di desa
Medan Senembah tindakan Baik pada kelompok umur 35-39 tahun sebanyak 8
responden (40%) sedangkan untuk kelurahan Asam Kumbang tindakan baik ada pada
kelompok umur 25-29 tahun sebanyak 13 reaponden (68,42%). Dari tabel ini dapat
kita ketahui bahwa tindakan baik umumnya dilakukan oleh responden dengan usia
yang masih produktif. Untuk tindakan kategori sedang di desa Medan Senembah
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
adalah kelompok umur 30-34 tahun sebanyak 23 responden (92%) sedangkan di
kelurahan Asam Kumbang adalah kelompok umur 35-39 tahun sebanyak 13
responden (56,52%). Sedangkan untuk pengetahuan kurang di desa Medan Senembah
umumnya pada kelompok umur 60-64 tahun sebanyak 2 responden (66,67%).
Sedangkan di kelurahan Asam Kumbang pada kelompok umur60-64 tahun sebanyak
2 responden (50%). Secara umum, tindakan responden dalam penelitian ini di Medan
Senembah dan di Asam Kumbang sama-sama dalam kategori sedang .
Pada tabel 4.60 dapat dilihat menurut pendidikan, tindakan baik responden
untuk Medan Senembah adalah dengan tingkat pendidikan Akademi/ PT sebanyak 5
responden (100%), SLTA 4 responden (28,57%), SLTP 2 responden (9,09%) dan SD
1 responden (1,89%) dan Asam Kumbang Akademi/ PT sebanyak 10 responden
(100%), SLTA 14 responden (63,64%), SLTP 9 responden (37,50%) dan SD 8
responden (20%). Dari sini dapat kita lihat bahwa semakin tinggi pendidikan
responden maka akan lebih cenderung untuk bertindak lebih baik karena pengalaman
dan wawasan yang sudah lebih luas. Tindakan sedang di desa Medan Senembah
umumnya adalah dengan pendidikan SD sebanyak 48 responden (90,57%) sedangkan
di kelurahan Asam Kumbang adalah pendidikan SD sebanyak 2 responden (5%).
Tindakan sedang ini umumnya ada pada tingkat pendidikan. Tindakan kurang di desa
Medan Senembah umumnya adalah dengan pendidikan SD sebanyak 4 responden
(7,54%) dan di kelurahan Asam Kumbang juga SD sebanyak 2 responden (5%)
sesuai dengan hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa tindakan seseorang
dipengaruhi juga oleh pendidikannya karena dengan pendidikan yang rendah
tindakannya cenderung kurang.
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Pada tabel 4.62 dapat dilihat bahwa tindakan baik responden di desa Medan
Senembah menurut penghasilan umumnya adalah penghasilan > Rp.1500.000
sebanyak 6 responden (40%) dan di kelurahan Asam Kumbang umumnya adalah
penghasilan Rp 738. 000-Rp1500.000 sebanyak26 responden (40%). Pada tingkat
penghasilan tinggi dapat menjadi faktor pendorong untuk melakukan tindakan yang
lebih baik. Sesuai dengan pernyataan Notoatmodjo 2003 bahwa pengaruh sumber-
sumber daya seperti uang terhadap perilaku dapat bersifat positif maupun negatif.
Jika tingkat penghasilan yang baik didukung oleh tindakan yang baik maka
diharapkan dapat terhindar dari permasalahan sampah. Tindakan sedang di desa
Medan Senembah umumnya adalah dengan penghasilan, Rp 738.000-Rp1500. 000
sebanyak 47 responden (85,45%) dan di kelurahan Asam Kumbang dengan
penghasilan Rp.738.000- Rp1500.000 sebanyak 39 responden (60%). Sedangkan
tindakan kurang di desa Medan Senembah umumnya adalah dengan penghasilan
< Rp 738.000 sebanyak 5 responden (19,23%) dan di kelurahan Asam Kumbang juga
dengan penghasilan < Rp 738.000 sebanyak 3 responden (14,29%). Dalam hal ini
dapat dilihat bahwa penghasilan yang baik tidak selalu diikuti dengan tindakan yang
baik karena responden ini mungkin menganggap bahwa permasalahan sampah ini
bukan merupakan permasalahan yang serius. Sesuai dengan teori Health Belife Model
yang menyatakan bahwa individu akan melakukan tindakan apabila mereka merasa
dirinya rentan terhadap suatu masalah dan menganggap masalah ini adalah masalah
yang serius ( Machfoedz, Suryani, 2006).
Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa pengetahuan responden di desa
Medan Senembah dan di kelurahan Asam Kumbang dalam kategori baik sedangkan
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
sikap dan tindakan dalam kategori sedang atau dalam arti pengetahuan yang baik
tidak diikuti dengan sikap dan tindakan yang baik juga. Hal ini terjadi karena perilaku
yang baik tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan yang baik saja tetapi ada faktor
lain juga yang berpengaruh terhadap perilaku seseorang seperti kebiasaan/ tradisi,
sikap dan perilaku tokoh masyarakat. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan
oleh Green (1980) yang menyatakan bahwa ada 3 tiga faktor yang mempengaruhi
perilaku yaitu Faktor Predisposisi seperti kebiasaan, tradisi, sikap, pengetahuan.
Faktor Yang memudahkan (Enebling factor) seperti ketersediaan fasilitas. Faktor
yang memperkuat (Reinfocing factor) seperti sikap dan perilaku petugas kesehatan.
(Notoatmodjo, 2003)
Selain karena karakteristik responden di desa Medan Senembah dan di
kelurahan Asam Kumbang yang tidak jauh berbeda, Persamaan hasil penelitian di di
desa Medan Senembah dan di kelurahan Asam Kumbang juga bisa disebabkan oleh
pengaruh geografis karena daerah kelurahan Asam Kumbang khususnya lingkungan
VI merupakan daerah pinggiran kota Medan sehingga masih ada ruang bagi
masyarakat untuk mengelola sampahnya sendiri dengan cara membakar, menanam
dalam lobang, membiarkan sampah menumpuk di pekarangan / kebun dan ada juga
yang membuang sampah kedalam selokan dan hanya sebagian kecil masyarakat yang
sampahnya diangkut oleh petugas kebersihan sehingga perilaku seperti ini tidak jauh
berbeda dengan perilaku masyarakat desa seperti desa Medan Senembah, karena di
desa Medan Senembah pengelolaan sampah juga dilakukan dengan membakar,
membiarkan sampah menumpuk di pekarangan/kebun, dan membuang sampah
kedalam selokan, sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan pengetahuan, sikap dan
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
tindakan masyarakat dalam pengelolaan sampah di Medan Senembah dan di
kelurahan Asam Kumbang juga karena keadaan geografis kedua daerah tidak jauh
berbeda mengingat bahwa daerah kelurahan Asam Kumbang merupakan daerah yang
berbatasan langsung dengan daerah geografis pedesaan (berkecenderungan sebagai
daerah pinggiran).


















Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang perilaku masyarakat terhadap pengelolaan
sampah di desa Medan Senembah Kecamatan Tanjung Morawa dan di kelurahan
Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang tahun 2006 dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Karakteristik responden menurut umur mayoritas responden adalah usia produktip
dan pendidikan responden umumnya adalah pendidikan rendah ( SD) terdiri dari
desa Medan Senembah 55,21% dan kelurahan Asam Kumbang 41,67%.
Responden pada umumnya bekerja sebagai Ibu Rumah Tangga terdiri dari desa
Medan Senembah 68,75% dan kelurahan Asam Kumbang 85,42% dan
penghasilan responden umumnya adalah Rp738.000- Rp1500.000 terdiri dari
responden Medan Senembah 57,29% dan Asam Kumbang 67,71%. Dalam
penelitian ini karakteristik responden dikedua daerah menurut umur, pendidikan,
pekerjaan dan pengasilan adalah sama.
2. Sebagian besar responden mempunyai pengetahuan baik tentang pengelolaan
sampah yang terdiri dari desa Medan Senembah 71,87% dan Asam Kumbang
86,46% dan pengetahuan sedang Di desa Medan Senembah 18,75% dan
kelurahan Asam Kumbang 13,54% sedangkan pengetahuan kurang Di Medan
Senembah 9,38% dan Di Asam Kumbangtidak ada. Sehingga dapat kita
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
Lasma Rohani : Perilaku Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Di Desa Medan Senembah Kabupaten..., 2007
USU e-Repository 2008
simpulkan bahwa tingkat pengetahuan responden kedua daerah ini adalah sama-
sama pada kategori baik.
3. Sikap responden secara umum adalah kategori sikap sedang yaiti desa Medan
Senembah sebanyak 86,46% dan kelurahan Asam Kumbang sebanyak 92,71%
4. Sebagian besar responden mempunyai tindakan sedang dalam pengelolaan
sampah terdiri dari responden desa Medan Senembah 79,17% dan keluraha Asam
Kumbang 54,71% dan tindakan baik responden Medan Senembah 12,50% dan
kelurahan Asam Kumbang 42,71%. Tindakan kurang responden desa Medan
Senembah 8,33% dan kelurahan Asam Kumbang 3,12%. Dapat kita simpulkan
bahwa tindakan responden dikedua daerah ini sama-sama pada kategori tindakan
sedang.

6.2 Saran
1. Untuk lebih meningkatkan perilaku pengelolaan sampah yang lebih baik maka
diharapkan adanya peran serta dinas kebersihan kota untuk menyediakan
sarana pembuangan sampah yang memenuhi syarat dan sesering mungkin
mengangkut sampah dari tempat pembuangan sampah sementara di
masyarakat
2. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan program kebersihan
ditiap lingkungan
3. Cara pembuangan sampah yang baik dan benar di sosialisasikan kepada
masing-masing daerah, baik di desa maupun di kota oleh instansi terkait.

Você também pode gostar