Escolar Documentos
Profissional Documentos
Cultura Documentos
(satu pertiga)
dari tirkah, apabila melebihi maka sistem akan menampilkan
peringatan dan meminta user memasukan ulang jumlahnya.
127
c. Langkah 3: Pada langkah ini user akan diminta meng-input-kan jumlah
dari para penerima waris yang ada;
d. Langkah 4: Merupakan hasil perhitungan setelah langkah 1 sampai 3
telah terpenuhi dan user meng-klik tombol hitung. Apabila user ingin
mengulang perhitungan, maka user tinggal meng-klik tombol ulang
dan sistem akan memberikan pesan pertanyaan apakah user ingin
mengulang perhitungan.
4. Halaman Permasalahan
Footer
Header
Isi halaman tentang permasalahan
berdasarkan pilihan sub menu
Keterangan Posisi menu
Home >
Tentang Waris >
Hitung Waris >
Permasalahan >
About Us >
Banci (fukaha)
Orang Hilang
Janin
Dzawil Arham
Zina & Li'an
Mati Bersama
Saudara Sesusu
Gambar 4.43 Rancangan antarmuka permasalahan
Halaman permasalahan berisi permasalahan-permasalahan yang ada pada
pembagian waris menurut hukum Islam beserta beberapa pendapat untuk
memecahkan permasalahan tersebut. Halaman ini akan aktif apabila user
meng-klik menu permasalahan.
5. Halaman About
Footer
Header
Isi Halaman About Us
Keterangan Posisi menu
Home >
Tentang Waris >
Hitung Waris >
Permasalahan >
About Us >
Gambar 4.44 Rancangan Antarmuka About Us
128
Halaman About Us berisi mengenai identitas pengembang dari sistem pakar
pembagian waris menurut hukum Islam, beserta alamat-alamat (link) dari
pengembang sistem dengan dilambangkan oleh icon yang sesuai dengan link
tujuan. Halaman ini akan aktif apabila user meng-klik menu About.
4.6.3. Tampilan Sistem
Setelah perancangan story board dan struktur menu, maka implementasi
tampilan dari sistem adalah:
Gambar 4.45 Tampilan Sistem Utama
4.6.4. Testing
Pada tahap testing, sistem yang telah dibangun akan dilakukan pengujian.
4.6.4.1. Tujuan Testing
Tujuan dilakukannya tahap pengujian ini adalah sebagai berikut:
1. Menentukan keberhasilan dari sistem yang telah dibuat;
2. Memastikan apakah persyaratan sistem telah memenuhi seluruh
persyaratan pengguna;
3. Memastikan bahwa semua spesifikasi yang dibutuhkan oleh sistem sudah
diimplementasikan dan diuji secara sistematis;
4. Dapat mengontrol sistem agar dapat bekerja dengan efektif dan efisien.
4.6.4.2. Kasus Testing
Kasus dari testing sebagai berikut:
129
1. Kemudahan pemakaian sistem;
2. Semua fungsi berjalan sesuai tujuannya dan bebas dari error;
3. Menampilkan pesan peingatan apabila ada kesalahan dari user;
4. Kebutuhan pengguna dan sistem telah terpenuhi;
5. Apakah sistem telah siap pakai?
4.6.4.3. Pelaksanaan Testing
Tabel 4.13 Tabel Testing
Kegiatan Hasil yang diharapkan Hasil Aktual (Keluaran) Keterangan
Halaman Utama
User mengklik
menu Home
Masuk ke halaman utama
sistem(halaman Home)
Tampil halaman Home Terpenuhi
Kegiatan Hasil yang diharapkan Hasil Aktual (Keluaran) Keterangan
Halaman Tentang Waris
User mengklik
menu tentang
waris
Masuk ke halaman tentang
waris dan menampilkan sub
menu
Tampil halaman tentang waris
beserta sub menunya
Terpenuhi
Sub Menu Halaman Tentang Waris ->Definisi Waris
User mengklik
sub menu
definisi waris
Masuk halaman definisi
waris dan menampilkan isi
(definisi waris)
Tampil halaman definisi waris
Beserta isinya
Terpenuhi
Sub Menu Halaman Tentang Waris ->Dalil-Dalil Waris
User mengklik
sub menu Dalil-
Dalil Waris
Masuk halaman dalil-dalil
waris dan menampilkan isi
(dalil-dalil waris)
Tampil halaman dalil-dalil
waris beserta isinya
Terpenuhi
Kegiatan Hasil yang diharapkan Hasil Aktual (Keluaran) Keterangan
Sub Menu Halaman Tentang Waris ->Pohon Keluarga
User mengklik
sub menu Pohon
Keluarga
Masuk halaman Pohon
Keluarga dan menampilkan
gambar dan keterangannya
Tampil halaman Pohon
Keluarga dan menampilkan
gambar dan keterangannya
Terpenuhi
Sub Menu Halaman Tentang Waris ->Para Ahli Waris
User mengklik
sub menu Para
Ahli Waris
Masuk halaman Para Ahli
Waris dan menampilkan
sub menu berisi daftar
penerima waris
Tampil halaman Para Ahli
Waris dan menampilkan sub
menu berisi daftar penerima
waris
Terpenuhi
Kegiatan Hasil yang diharapkan Hasil Aktual (Keluaran) Keterangan
Halaman Hitung Waris
User mengklik
menu hitung
waris
Masuk kehalaman hitung
waris dan menampilkan
isntruksi dalam melakukan
perhitungan
Tampil halaman hitung waris
dan menampilkan isntruksi
dalam melakukan perhitungan
Terpenuhi
Masukan J umlah Tirkah(Langkah 1)
User
memasukan
jumlah tirkah
Sistem menerima inputan
dan menampilkan sesuai
dengan jumlah yang
dimasukan user
Sistem menerima inputan dan
menampilkan sesuai dengan
jumlah yang dimasukan user
Terpenuhi
130
Tabel 4.13 Tabel Testing (Lanjutan)
Kegiatan Hasil yang diharapkan Hasil Aktual (Keluaran) Keterangan
Halaman Hitung Waris
Masukan Hak-Hak yang harus dipenuhi (Langkah 2)
User
memasukan
jumlah Hutang
yang berkaitan
dengan harta,
Hutang yang
tidak berkaitan
dengan harta,
Biaya
penyelenggaraan
jenazah, Wasiat
(maksimum 1/3
tarikah)
Sistem menerima inputan
dan menampilkan sesuai
dengan jumlah yang
dimasukan user sesuai
dengan urutan.
Sistem menerima inputan dan
menampilkan sesuai dengan
jumlah yang dimasukan user
sesuai dengan urutan.
Terpenuhi
Masukan Ahli Waris
User mengisi
jumlah tiap ahli
waris
berdasarkan
nama ahli waris
Sistem menerima inputan
dan menampilkan sesuai
dengan jumlah yang
dimasukan user sesuai
dengan nama penerima
waris
Sistem menerima inputan dan
menampilkan sesuai dengan
jumlah yang dimasukan user
sesuai dengan nama penerima
waris
Terpenuhi
Melakukan Perhitungan
User mengklik
menu hitung
setelah langkah
sabelumnya
terpenuhi
Menampilkan hasil
perhitungan sesuai dengan
ketentuan
Tampil hasil perhitungan dan
sesuai dengan ketentuan
terpenuhi
Pesan Peringatan
User tidak
mengisi jumlah
tirkah pada saat
mengklik tombol
hitung
Menampilkan Pesan
kesalahan dan
mengarahkan kursor ke
tempat mengisi jumlah
tirkah
Tampil Pesan kesalahan dan
mengarahkan kursor ke tempat
mengisi jumlah tirkah
Terpenuhi
User mengisi
jumlah wasiat
melebihi 1/3 dari
jumlah tirkah
Menampilkan Pesan
kesalahan dan meminta
user kembali mengisi
jumlah wasiat
Tampil Pesan kesalahan dan
meminta user kembali mengisi
jumlah wasiat
Terpenuhi
User mengisi
jumlah penerima
waris bapak, ibu,
suami, kakek,
nenek dari bapak
dan nenek dari
ibu lebih dari 1
Menampilkan Pesan
peringatan dan
mengarahkan kursor ke
tempat pengisian jumlah
yang salah
Tampil Pesan peringatan dan
mengarahkan kursor ke tempat
pengisian jumlah yang salah
Terpenuhi
User mengisi
suami dan istri
Menampilkan Pesan
kesalahan dan meminta
user menghilangkan salah
satu
Tampil Pesan kesalahan dan
meminta user menghilangkan
salah satu
Terpenuhi
User meng-klik
tombol Ulang
Menampilkan Pesan
peringatan apabila user
memilih Ok maka kursor
diarahkan ke tempat
mengisi tirkah, inputan dan
hasil dikosongkan kembali.
Pesan peringatan apabila user
memilih Ok maka kursor
diarahkan ke tempat mengisi
tirkah dan mengembalikan ke
kondisi sebelum memilih.
Terpenuhi
131
Tabel 4.13 Tabel Testing (Lanjutan)
Kegiatan Hasil yang diharapkan Hasil Aktual (Keluaran) Keterangan
Halaman Permasalahan
User mengklik
menu
permasalahan
Masuk ke halaman
permasalahan dan
menampilkan sub menu
Tampil halaman permasalahan
beserta sub menunya
Terpenuhi
Sub Menu Halaman Permasalahan
User mengklik
sub menu
Masuk halaman
permasalahan dan
menampilkan permasalahan
dan pendapat para ulama
Tampil halaman permasalahan
berisi permasalahan dan
pendapat para ulama
Terpenuhi
Kegiatan Hasil yang diharapkan Hasil Aktual (Keluaran) Keterangan
Halaman About Us
User mengklik
menu About Us
Masuk ke halaman About
Us dan menampilkan
identitas pengembang
sistem beserta link dari
pembuat sistem
Tampil About Us berisi
identitas pengembang sistem
beserta link dari pembuat
sistem
Terpenuhi
Link pembuat sistem
User mengklik
salah satu
lambang dari
link pembuat
sistem
Membuka halaman baru
dan sesuai dengan alamat
link
Tampil halaman baru sesuai
halaman link
Terpenuhi
132
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan akhirnya didapatkan
kesimpulan :
1. Web aplikasi sistem pakar ini berfungsi sebagai referensi dalam menentukan
proporsi pembagian waris menurut syariat Islam sesuai dengan kasus yang
ada, dan menyajikan informasi seputar ilmu waris Islam;
2. Menggunakan sistem pakar untuk mengembangkan pembagian waris Islam ke
dalam sistem yang terkomputarisasi dirasakan tepat, dikarenakan dalam
pencarian solusi untuk masalah penetuan proporsi ahli waris sama dengan
pencarian solusi dalam sistem pakar dengan membuat aturan-aturan (rule)
yang dikumpulkan dari kepakaran seseorang;
3. Pencarian solusi menggunakan metode forward chaining cocok untuk
menyelesaikan permasalahan yang mempunyai tingkatan prioritas pada rule
yang dibangun pada basis pengetahuan;
4. Penggabungan metodologi Rational Unified Process (RUP) dengan metodologi
Pengembangan Sistem Pakar dari Jhon Durkin dirasakan sangat membantu dalam
pembuatan sistem yang berbasis objek;
Secara umum sistem pakar pembagian waris menurut hukum Islam ini
telah berfungsi dengan cukup baik, meskipun banyak sekali kekurangan yang
terlihat.
5.2.Saran
Setelah melakukan evaluasi, penulis berharap agar aplikasi sistem pakar
ini dapat dikembangkan lebih lanjut sehingga menjadi lebih sempurna lagi. Saran-
saran penulis untuk pengembangan aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1. Menyempurnakan proses penentuan proporsi untuk ahli waris dengan
memasukan permasalahan Aul (jumlah keseluruhan bagian dari ahli waris
melebihi jumlah harta yang ditinggalkan) dan Radd (masih ada sisa dari
133
jumlah harta yang ditinggalkan sedangkan proporsi untuk ahli waris yang
berhak menerima sudah terpenuhi semua);
2. Melakukan perbaikan dalam sesion pertanyaan kepada user dengan membuat
proses pertanyaan yang disesuaikan dengan prioritas proporsi jumlah
keseluruhan bagian dari ahli waris melebihi para ahli waris, sehingga dalam
penggunaan menjadi lebih baik;
3. Mengembangkan dengan bahasa pemrograman berbasih WAP sehingga bisa
di akses melalui perangkat handphone;
Akhirnya semoga program ini dapat bermanfaat untuk masyarakat luas
khususnya umat Islam yang ingin melakukan pembagian waris menurut Syariat
Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Durkin, J. 1994. Expert Systems Design and Development. New Jersey. Prentice
Hall International Inc.;
Dwiartara, L. Menyelam &Menaklukan Samudra PHP.
http://www.ilmuwebsite.com (diunduh pada Januari 2010);
http://resource.visual-paradigm.com/ (diakses pada Juni 2010);
Pesantren Persatuan Islam no 19. Ilmu Faraidh. http://ppi19.com/frd/ (Diakses
pada Maret 2012);
IBM Corporation. 2007. The IBM Rational Unified Process for System z. New
York. IBM Corporation, (diunduh dari http://www.redbooks.ibm.com/).
Jogiyanto, H.M. 2003. Pengembangan Sistem Pakar Menggunakan Visual Basic.
Yogyakarta. ANDI;
Kristanto, A. 2010. Kupas Tuntas PHP & MySQL. Klaten. Cable Book;
Kruchten, Philippe. 2000. The Rational Unified Process An Introduction, Second
Edition. Boston. Addison Wesley;
Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi. ANDI. Yogyakarta;
Kusumadewi, Sri. 2003. Artificial Intelligence Teknik dan Aplikasinya.
Yogyakarta. Graha Ilmu;
Nugroho, A. 2004. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi dengan
Metodologi Berorientasi Objek. Bandung. INFORMATIKA;
ODocherty, Mike. 2005. Object-Oriented Analysis and Design Understanding
System Development with UML 2. England. John Wiley & Sons Ltd;
Paranginangin, Krisman. 2006. Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL.
Yogyakarta. ANDI;
Satria, Romi. Pengenalan UML. http://romisatriawahono.net (diakses pada Maret
2011);
Seidler, Oswald. 2012. ApacheFriends XAMPP (Basispaket) version 1.7.4. Berlin.
Apache friends;
Shabuni, A. 1995. Pembagian Waris Menurut Islam. Jakarta. Gema Insani Press;
Simarmata, J dan Prayudi Iman. 2005. Basis Data. Yogyakarta. ANDI;
Solihin, A. Pemrograman Web dengan PHP dan MySQL. http://achmatim.net
(diunduh pada Januari 2010);
Tehnik Pengujian Perangkat Lunak http://harsiti09.files.wordpress.com (diunduh
pada Januari 2012);
Umboh, Harly. 2011. Perangkat Keras Untuk Akses Internet.
http://www.umboh.net
Zakaria, A. 1995. Al-Asas Fii Ilmu Faraid. Garut. Pesantren Persatuan Islam
Garut.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Lampiran 1:
A. Hasil Wawancara dengan Pakar Waris Islam
Nama Praktisi : Ust. Abdurosyid
Tempat Wawancara : Kediaman praktisi (Kp. Pangkalan Desa Sindangratu Kec.
Wanaraja Kab. Garut)
Jam : 15.00 s/d Selesai
Pertanyaan 1:
Masalah yang pertama kali dicari dalam penyelesaian pembagian waris Islam?
Jawaban :
1. Hal yang pertama adalah mengidentifikasi apakah pewaris (orang yang
meninggal) sudah berkeluarga atau tidak;
2. Selanjutnya menanyakan kerabat yang ditingalkan oleh pewaris dan
berapa jumlah orang dari setiap status hubungan keluarga, misal berapa
jumlah anak;
3. Menentukan bagian-bagian dari ahli waris;
4. Menanyakan jumlah harta yang ditinggalkan oleh pewaris, dan
menghitung jumlah harta bagian untuk setiap ahli waris, sesuai dengan
bagian yang telah ditentukan sebelumnya;
5. Apabila jumlah harta setelah selesai dibagikan masih ada sisa, maka
perhitungan dilanjutkan melakukan perhitungan berdasarkan Radd.
6. Apabila jumlah harta yang dibagikan kurang (lebih kecil) dibandingkan
dengan jumlah keseluruhan untuk ahli waris, maka dilakukan perhitungan
berdasarkan Aul
Pertanyaan 2:
Cara mengidentifikasi para penerima waris yang berhak dan menghitung
proporsi untuk setiap ahli waris?
Jawaban :
1. Dengan menanyakan para ahli waris yang utama (Ayah, Ibu, Suami/ Istri,
Anak Laki-Laki, dan Anak Perempuan) apakah ada atau tidak, jika masih
ada kerabat yang lain maka akan ditanyakan setelah menanyakan para ahli
waris yang utama;
2. Selanjutnya menentukan ahli waris yang terhalang bagiannya dan bagian
setiap ahli waris tidak terhalang;
3. Menanyakan jumlah harta peninggalan dan menghitung bagian harta para
penerima waris yang telah ditentukan
Pertanyaan 3:
Cara menghitung Aull dan Radd?
Jawaban:
1. Untuk menghitung Aull dengan cara:
a. Mnghitung bagian masing-masing ahli waris dan menetapkan nilai
masalah;
b. Jumlah perkalian bagian masalah dari keseluruhan dijumlahkan;
c. Hasil total masalah dijadikan pembagi untuk hasil perkalian masalah
dengan bagian dan dikalikan dengan harta peningalan;
Contoh:
Persoalan
Seorang Perempuan meninggal dan meninggalkan ahli waris:
Istri, Ayah, Ibu dan 2 Anak Perempuan.
Harta yang ditinggalkan sebesar Rp. 81.000.000,-
Solusi:
Istri mendapat 1/8; Ayah 1/6; Ibu 1/6; dan 2 anak P 2/3.
Asal masalahnya adalah 24, cara menghitungnya adalah:
Istri = 1/8*24 = 3
Ayah = 1/6*24 = 4
Ibu = 1/6*24 = 4
2 anak P = 2/3*24 = 16
Jumlah bagian = 27 keterangan (jumlah bagian -3 (minus 3) dari
masalah asal)
Solusi Aul, masalah dinaikan menjadi 27 maka menjadi
Istri = 3/27*81.000.000 = 9.000.000
Ayah = 4/27*81.000.000 = 12.000.000
Ibu = 4/27*81.000.000 = 12.000.000
2 anak P = 16/27*81.000.000 = 48.000.000
J umlah Rp. 81.000.000
2. Untuk Radd hampir sama perinsip perhitungannya dengan Aull, contoh:
Persoalan
Seorang meninggal dan meninggalkan ahli waris 1 Anak Perempuan
dan Ibu, harta yang ditinggalkan Rp. 80.000.000
Solusi:
1 Anak Perempuan mendapat 1/2 dan Ibu mendapat 1/6;
Asal masalahnya adalah 6, cara perhitungannya adalah:
Ibu = 1/6*6 = 1
2 anak P = 1/2*6 = 3
Jumlah bagian = 4 (keterangan, jumlah bagian lebih kecil dari
masalah)
Solusi Radd adalah, masalah dijadikan 4, maka:
Ibu = 1/4*80.000.000 = 20.000.000
2 anak P = 3/4*80.000.000 = 60.000.000
J umlah Rp. 80.000.000
Pertanyaan 4:
Permasalahan-permasalahan dalam pembagian waris?
Jawaban:
Beberapa permasalahan dalam ilmu waris adalah mengenai:
a. Banci (fukaha) dimana orang tersebut mempunyai alat kelamin laki-laki
dan kelamin wanita dalam satu tubuh, atau bahkan tidak mempunyai alat
kelamin sama sekali;
b. Orang yang hilang, atau tidak diketahui keberadaannya apakah masih
hidup atau sudah meninggal;
c. Anak yang masih di dalam Janin sang Ibu;
d. Dzawil Arham adalah setiap kerabat pewaris yang tidak termasuk
ashhabul furudh dan ashabah, misalnya bibi (saudara perempuan ayah atau
ibu), paman dari pihak ibu (saudara laki-laki ibu), keponakan laki-laki dari
saudara perempuan, cucu laki-laki dari anak perempuan, dan sebagainya
e. Anak hasil Zina & Li'an
f. Mati Bersama, Yang dimaksud dengan orang yang mengalami kematian
bersama adalah orang-orang yang dapat saling waris-mewarisi (memiliki
hubungan kerabat), dimana mereka mengalami kecelakaan dalam satu
waktu bersamaan, bisa disebabkan karena bencana alam, kebakaran,
tabrakan kendaraan, tsunami, gempa bumi, tanah longsor, tenggelam,
tertimbun, ataupun hal-hal lainnya.
g. Saudara Sesusu
Praktisi Ilmu Waris Islam (Faraid)
Ust. Abdurosyid
B. Validasi Tabel Ahli Waris
Ahli Waris Kadar Kondisi
Validasi
Benar Salah
Anak Laki - laki Semua Seorang diri (menjadi pewaris tunggal)
Sama banyak Lebih dari seorang (bersama anak laki-laki lain), baik ada waris fardhu ataupun tidak ada
Ashabah* Bersama anak perempuan
Ashabah* Bersama waris fardhu**
Anak Perempuan Seorang diri (menjadi pewaris tunggal)
2/3 Dua orang atau lebih
Ashabah* Bersama anak laki laki
Cucu Laki Laki
dari Anak Laki-
Laki
Sama dengan kadar anak
laki laki
Tidak mempunyai anak laki laki
Terhalang Mempunyai anak laki laki
Cucu Perempuan
dari Anak Laki-
Laki
Hanya sendiri DAN tidak ada anak laki laki dan perempuan
2/3 Mempunyai 2 orang atau lebih DAN tidak ada anak laki laki dan perempuan
1/6 Mempunyai seorang atau lebih DAN bersama-sama dengan seorang anak DAN tidak ada anak
laki laki dan cucu laki-laki
Ashabah* Mempunyai cucu laki laki
Terhalang Mempunyai anak laki laki ATAU 2 anak perempuan atau lebih
Bapak Semua Bila seorang diri (menjadi pewaris tunggal)
1/6 Mempunyai anak ATAU mempunyai cucu dari anak laki laki
1/6 Sisa Bersama Ahli Waris Wanita dan tidak ada waris fardu Waris Laki-Laki
Ashabah* Tidak mempunyai anak ATAU tidak mempunyai cucu dari anak laki laki
Ahli Waris Kadar Kondisi
Validasi
Benar Salah
Ibu 1/6 Mempunyai anak ATAU cucu dari anak laki laki ATAU mempunyai dua saudara kandung
ATAU saudara sebapak
1/3 Tidak mempunyai anak ATAU cucu dari anak laki - laki ATAU tidak ada saudara dan saudari
kandung ATAU saudara dan saudari sebapak
1/3 sisa Bersama Bapak serta suami ATAU istri
Suami Mempunyai anak ATAU mempunyai anak cucu dari anak laki - laki
Tidak mempunyai anak ATAU tidak mempunyai anak cucu dari anak laki - laki
Istri 1/8 Mempunyai anak ATAU mempunyai anak cucu dari anak laki laki
Tidak mempunyai anak ATAU tidak mempunyai anak cucu dari anak laki - laki
Kakek Sama dengan kadar
Bapak
Tidak mempunyai Bapak DAN saudara kandung
Terhalang Mempunyai Bapak
Nenek dari Bapak 1/6 Tidak ada Ibu DAN Bapak
Terhalang Ada Ibu DAN Bapak
Nenek dari Ibu 1/6 Tidak ada ibu
Terhalang Ada Ibu
Saudara Kandung Ashabah* Tidak ada Anak, Bapak, Kakek, dan Cucu Laki-Laki
Terhalang Adanya Bapak, ATAU anak laki - laki ATAU cucu laki laki dari anak laki - laki
Saudari Kandung 1/2 Sendiri DAN tidak ada anak, cucu, Bapak DAN tidak ada waris yang menjadikannya
Ashabah*
2/3 Dua orang atau lebih, tidak ada anak, cucu, Bapak DAN tidak ada ahli yang menjadikannya
Ashabah*
Ashabah* Mempunyai saudara laki - laki kandung ATAU kakek
Terhalang Adanya Bapak, ATAU anak laki - laki ATAU cucu laki laki dari anak laki - laki
Ahli Waris Kadar Kondisi
Validasi
Benar Salah
Saudara Sebapak Ashabah* Tidak ada Anak, Kakek, dan Cucu Laki-Laki atau perempuan
Saudari Sebapak 1/2 Hanya seorang, tidak ada anak, cucu, saudara kandung, Bapak DAN tidak ada ahli yang
menjadikannya Ashabah*
2/3 Dua orang atau lebih dengan syarat tidak ada cucu laki - laki, saudara kandung, Bapak DAN
tidak ada ahli yang menjadikannya Ashabah*
Ashabah* Disebabkan oleh saudara laki - laki sebapak ATAU kakek
Terhalang Mempunyai Bapak DAN Dua orang atau lebih Saudari kandung DAN mempunyai anak
perempuan DAN cucu perempuan DAN Saudara laki - laki kandung
Saudara Laki-laki
dan Perempuan
Seibu
1/6 Hanya seorang, tidak ada Bapak, kakek DAN tidak ada anak ATAU cucu dari anak laki -
laki
1/3 Dua atau lebih, tidak ada Bapak, kakek DAN tidak ada anak ATAU cucu dari anak laki laki
Terhalang Adanya Bapak, kakek, anak dan cucu dari anak laki - laki
Putra dari saudara
laki-laki
(keponakan)
sekandung
Ashabah* Tidak ada Waris fardhu** DAN Tidak ada Paman sekandung ATAU Paman Sebapak ATAU
tidak ada Saudara Laki-Laki Seibu
Putra dari saudara
laki-laki
(keponakan)
Sebapak
Ashabah* Tidak ada Waris fardhu** DAN Tidak ada paman sekandung ATAU Paman sebapak ATAU
tidak ada Saudara Laki-Laki Seibu ATAU Putra dari saudara laki-laki (keponakan) sekandung
Paman Sekandung Ashabah* Tidak ada Waris fardhu**
Paman sebapak Ashabah* Tidak ada Waris fardhu** DAN Tidak ada paman sekandung
Putra dari paman
sekandung
Ashabah* Tidak ada Waris fardhu** DAN Tidak ada paman sekandung ATAU Paman Sebapak
Putra dari paman
sebapak
Ashabah* Tidak ada Waris fardhu** DAN Tidak ada paman kandung ATAU Paman Sebapak ATAU
Putra dari paman kandung
Contoh kasus perhitungan waris dan penyelesaiannya :
a. Masalah :
Seorang laki-laki meninggal dunia meninggalkan :
- 1 orang istri
- 2 orang anak laki-laki
- 3 orang anak perempuan
Jumlah harta yang ditinggalkan adalah Rp. 80.000.000,-
b. Penyelesaian
Menentukan bagian-bagian yang didapat masing-masing penerima waris
1). 1 orang istri mendapat bagian 1/8
dikarenakan ahli waris meninggalkan keturunan dalam hal ini 2 orang
anak laki-laki dan 3 orang anak perempuan;
2). 2 orang anak laki-laki dan 3 orang anak perempuan menjadi Ashabah,
dengan ketentuan bagian anak laki-laki mendapatkan 2 bagian dari anak
perempuan;
Maka didapat :
Tabel 4.2 tabel contoh hasil perhitungan
Penerima Waris Jumlah Bagian Jumlah Bagian Harta Bagian Masing-Masing
1 orang Istri 1/8 10.000.000,- 10.000.000,-
2 anak laki-laki 4/8 40.000.000,- 20.000.000,-
3 anak perempuan 3/8 30.000.000,- 10.000.000,-
Total 8/8= 1 80.000.000,-
Praktisi Ilmu Waris Islam (Faraid)
Ust. Abdurosyid
Lampiran 2: Hasil Tampilan Sistem
1. Halaman Utama Sistem
2. Halaman Tentang Waris
3. Tampilan Halaman dari sub menu Tentang Waris (Pohon keluarga)
4. Halaman Hitung Waris
5. Halaman Permasalahan
6. Tampilan Halaman dari sub menu Halaman Permasalahan (Saudara Sesusu)
7. Halaman About Us