Masalah : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah
Pertemuan : ke-1 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien Klien kurang mampu memulai pembicaraan Klien mengatakan malu karena menumpang di rumah mertua 2. Diagnosa keperawatan Harga diri rendah 3. Tujuan TUM : Klien memiliki konsep diri yang positif TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya Dengan kriteria hasil : a. Klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat : 1) Ekspresi wajah bersahabat 2) Menunjukkan wajah senang 3) Ada kontak mata 4) Mau berjabat tangan 5) Mau menyebutkan nama 6) Mau menjawab salam 7) Mau duduk berdampingan dengan perawat 8) Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi 4. Rencana tindakan keperawatan a. Bina hubungan saling percaya 1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal 2) Perkenalkan diri dengan sopan 3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien 4) Jelaskan tujuan pertemuan, jujur dan menepati janji 5) Tunjukkan sikap simpati dan menerima klien apa adanya 6) Beri perhatian pada klien b. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya tentang masalah yang dideritanya c. Sediakan waktu untuk mendengar klien katakan pada klien bahwa ia adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam terapeutik Selamat pagi Ibu, apakah kita boleh berkenalan ? perkenalkan nama saya Monika Citra Sari, bisa dipanggil Monik, nama Ibu siapa ? Suka dipanggil apa? Ibu, tujuan kita berkenalan yaitu supaya kita bisa lebih akrab, Ibu juga bisa mengungkapkan perasaan Ibu kepada saya. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 15 menit ? apakah Ibu bersedia ? dimana bu ? b. Validasi Bagaimana perasaan Ibu saat ini ? Adakah yang Ibu pikirkan? Bagaimana kalau Ibu menceritakan kepada saya ? Saya siap mendengarkan. c. Kontrak 1) Topik Baiklah, kita mulai bincang-bincangnya sekarang ya bu. Apa yang ingin Ibu bicarakan ? Bagaimana kalau kita berbincang- bincang tentang kesukaan dan hobi Ibu. 2) Tempat Bu, kita berbincang-bincang disini atau dimana jadinya ? Disini saja ya bu. 3) Waktu Ibu ingin berbincang-bincangnya berapa lama? 2. Fase Kerja Nah, mari kita berbincang-bincang tentang kesukaan dan hobi dari Ibu. Coba sebutkan apa saja yang menjadi hobi atau kesukaan dari Ibu, saya siap mendengarkan. 3. Fese Terminasi Bagaimana perasaannya setelahh kita berbincang-bincang hari ini? Baiklah kita ketemu sekitar 2 jam lagi untuk berbincang-bincang tentang kemampuan dan aspek positif yang dimiliki Ibu. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang disini saja bu, 10 menit ya bu. Kalau begitu kita akhiri ya, selamat pagi.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : gangguan konsep diri : harga diri rendah Pertemuan : ke-2 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien Klien duduk di depan ruang perawatan bersama klien yang lain. Klien tampak diam. 2. Diagnosa keperawatan Harga diri rendah 3. Tujuan TUM : Klien dapat memiliki konsep diri yang positif TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang dimiliki Dengan kriteria hasil : a. Klien mampu menyebutkan : 1) Aspek positif dan kemampuan yang dimiliki klien 2) Aspek positif keluarga 3) Aspek positif lingkungan klien 4. Rencana tindakan keperawatan TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasikan aspek positif dan kemampuan yang dimiliki a. Diskusikan bahwa klien masih memiliki sejumlah kemampuan dan aspek positif seperti kegiatan klien di rumah, adanya keluarga dan lingkungan terdekat klien b. Beri pujian yang realistis atau nyata dan hindarkan penilaian yang negatif setiap kali bertemu klien B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Selamat siang Ibu S, apakah masih ingat dengan saya ? Coba, kalau masih ingat, nama saya siapa bu? Bagus ya, Ibu masih ingat dengan saya. Bagaimana kalau kita berbincang-bincang selama 10 menit ? Ibu bersedia? Dimana? b. Validasi Bagaimana perasaan Ibu saat ini? Saya lihat Ibu sudah lebih segar. c. Kontrak 1) Topik Baiklah Bu, sekarang kita akan berbincang-bincang tentang aspek positif dan kemampuan yang dimiliki Ibu. 2) Tempat Kita berbincang-bincang disini atau dimana Bu? 3) Waktu Ibu ingin berbincang-bincang berapa lama? 2. Fase Kerja Nah baiklah Ibu, sesuai dengan kontrak kita tadi, sekarang kita membahas tentang aspek positif dan kemampuan yang dimiliki Ibu. Sekarang coba Ibu sebutkan apa saja kemampuan yang Ibu miliki. Saya akan mendengarkannya. Biasanya di rumah Ibu melakukan kegiatan apa saja ? Kalau di luar rumah Ibu mengerjakan apa saja? Bagaimana tanggapan keluarga ? Baik sekali Ibu sudah menyebutkan kegiatan apa saja yang bisa dilakukan, Ibu masih punya banyak kemampuan ya. 3. Fese Terminasi a. Evaluasi Subyektif Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang? b. Evaluasi Obyektif Ternyata masih banyak kemampuan yang dapat dilakukan Ibu. Baik sekali ya bu. Bisakah Ibu menceritakan atau menyebutkan kembali kegiatan-kegiatan atau kemampuan yang Ibu miliki. c. Rencana Tindak Lanjut Baiklah sekarang Ibu sudah tahu kemampuan Ibu ya, berarti Ibu tida usah lagi merasa kecil hati. d. Kontrak 1) Topik Kalau begitu nanti kita bincang-bincang lagi tentang kegiatan apa saja yang mungkin bisa Ibu lakukan disini. 2) Tempat Mau dimana bu kita bincang-bincangnya? Apakah disini lagi? 3) Waktu Mau berapa lama bu? Bagaimana kalau 10 menit ? Kalau begitu saya pamit dulu ya Bu, selamat siang.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah Pertemuan: Ke-3 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien Klien sedang duduk di pinggir tempat tidur, klien tampak rapi. 2. Diagnosa keperawatan Harga diri rendah 3. Tujuan TUM : Klien dapat memiliki konsep diri yang positif TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan Dengan kriteria hasil : a. Klien mampu menyebutkan kemampuan yang dapat dilaksanakan 4. Rencana tindakan keperawatan TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan a. Diskusikan dengan klien kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan setiap hari sesuai kemampuan klien b. Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan pelaksanaannya c. Perlihatkan respon yang kondusif dan jadilah pendengar yang baik dan aktif B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Selamat sore Ibu S.... b. Validasi Bagaimana perasaan Ibu S sore ini ? Sudah mandi belum Bu? Ibu tampak gembira ya. Apakah ada kemampuan Ibu yang belum diceritakan kepada saya? c. Kontrak 1) Topik Masih ingat apa yang akan kita bicarakan sekarang ? Betul Ibu, sekarang kita akan melihat kembali daftar kemampuan Ibu S untuk menilai mana yang dapat dilakukan di rumah sakit. Ibu bersedia ? 2) Tempat Mau dimana kita bincang-bincangnya bu? Baiklah, disini saja ya bu... 3) Waktu Mau berapa lam bu? Bagaimana kalau 10 menit ? 2. Fase Kerja Nah Ibu S ini adalah daftar beberapa kemampuan yang dimiliki Ibu yang sudah kita bicarakan tadi siang, ada yang mau ditambahkan bu? Sekarang kita lihat bu, yang mana yang bisa dilakukan di rumah sakit. Yang pertama merapikan tempat tidur dan mencuci piring setelah makan, bagus ya bu. Mari teruskan semua, mana lagi yang dapat dilakukan di rumah sakit? Ibu S kita mendapatkan 4 kegiatan yang dapat dilakukan di RS. Sekarang mana yang bisa dilatih ? Oh Ibu S sudah bisa semuanya, bagus sekali ya Ibu. 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Senang tidak bu setelah kita melakukan kegiatan tadi? b. Evaluasi Obyektif Coba bu, disebut ulang beberapa kemampuan Ibu yang dapat dilakukan di RS. Bagus ya Bu. c. Rencana Tindak Lanjut Nah Ibu bagaimana kalau kegiatan tersebut dilakukan terus- menerus selama Ibu dirawat di RS, agar Ibu tidak bosan dan lancar kalau sudah pulang, mau jam berapa dilakukan, kita buat jadwal yuk bu. Jadi dilakukan setiap pagi ya bu, seperti merapikan tempat tidur dilakukan setiap bangun tidur, nanti kalau sudah kita beri tanda.
d. Kontrak 1) Topik Baiklah, waktu kita sudah habis bu, nanti kita bincang- bincang lagi tentang pembuatan jadwal kegiatan Ibu selama di RS. 2) Tempat Tempatnya mau dimana bu? Bagaimana kalau disini saja ya Bu. 3) Waktu Mau berapa lama Bu? Bagaimana kalau 15 menit ya Bu. baiklah, sampai nanti ya Bu.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Gangguan Konsep Diri : Harga Diri Rendah Pertemuan : Ke-4 A. Proses keperawatan 1. Kondisi klien Klien sedang duduk di depan ruang perawatan bersama klien lain dan tampak sedang berbincang-bincang dengan perawat. 2. Diagnosa keperawatan Harga diri rendah 3. Tujuan TUM : Klien meiliki konsep diri yang positif TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimilki Dengan kriteria hasil : Klien mampu membuat rencana kegiatan TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat Dengan kriteria tujuan : Klien mampu melakukan dan mematuhi kegiatan sesuai jadwal yang dibuat
4. Rencana tindakan keperawatan TUK 4 : Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimilki a. Klien dapat merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki 1) Rencanakan bersama klien aktivitas yang dapat dilakukan setiap hari sesuai kemampuan klien : a) Kegiatan mandiri b) Kegiatan dengan bantuan 2) Tingkatkan kegiatan sesuai dengan kondisi klien 3) Beri contoh cara pelaksanaan kegiatan setelah pulang
TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat a. Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan b. Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien c. Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien d. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Selamat pagi Ibu S....
b. Validasi Hari ini bagaimana perasaannya bu ? Ibu tampak lebih segar lho. c. Kontrak 1) Topik Ibu S bersedia tidak kita bincang-bincang sekarang? Baiklah sekarang kita akan bincang-bincang tentang kegiatan yang kita susun kemarin dan mengenai yang sudah ataupun belum dilakukan. 2) Tempat Mau dimana bu kita bincang-bincangnya? Baiklah, kita sesuaikan saja ya nanti. 3) Waktu Kira-kira ingin berapa lama bu? Dan Ibu butuh waktu berapa lama untuk melakukan kegiatan tersebut ? 10 menit cukup tidak ? 2. Fase Kerja Baiklah Ibu S, kemarin kita sudah berdiskusi tentang kegiatan apa saja yang bisa dilakukan di RS. Nah, sesuai kontrak kita kemarin sekarang kita melihat Ibu sudah melakukan kegiatan apa saja yang seperti di jadwal. Wah bagus ya Bu, terus tingkatkan, dilaksanakan terus supaya melatih Ibu untuk persiapan pulang. Nah, itu sudah sesuai dengan jadwal ya, itu sudah bagus. Jadi hari ini Ibu sudah melakukannya. 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Senang tidak bu bisa menjalankan kegiatan sesuai jadwal ? Jadi lebih terarah kan bu.. b. Evaluasi Obyektif Coba, sebutkan lagi bu kegiatan yang sudah dilakukan sesuai jadwal. Bagus ya bu.. c. Rencana Tindak Lanjut Nah sekarang kita sudah tahu jadwal kegiatan yang bisa dilakukan Ibu di RS. Bagaimana kalau sekarang Ibu mematuhi jadwal yang sudah kita buat. d. Kontrak 1) Topik Baiklah Ibu, berhubung waktu sudah habis, nanti kita membahas topik yang lain ya, nanti kita menunggu keluarga Ibu datang menjenguk. Lalu kita berbincang-bincang bersama. 2) Tempat Tempatnya mau dimana bu? Disini saja bagaimana? 3) Waktu Mau berapa lama bu? 15 menit saja ya Bu. Baiklah, sampai nanti Ibu S. STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : gangguan konsep diri : harga diri rendah Pertemuan : Ke-5 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien Klien tampak sedang melakukan salah kegiatan di sore hari, klien tampak rapi. 2. Diagnosa keperawatan Harga diri rendah 3. Tujuan TUM : Klien dapat memiliki konsep diri yang positif TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat Dengan kriteria hasil : Klien mampu melakukan kegiatan sesuai jadwal yang dibuat 4. Rencana tindakan keperawatan TUK 5 : Klien dapat melakukan kegiatan sesuai rencana yang dibuat a. Anjurkan klien untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan b. Pantau kegiatan yang dilaksanakan klien c. Beri pujian atas usaha yang dilakukan klien d. Diskusikan kemungkinan pelaksanaan kegiatan setelah pulang e. Motivasi dan ingatkan klien untuk mematuhi kegiatan yang sudah disusun B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 4. Fase Orientasi d. Salam Terapeutik Selamat sore Ibu S... e. Validasi Bagaimana, Ibu sudah melakukan kegiatan apa saja yang sesuai dengan jadwal ? f. Kontrak 4) Topik Ibu S sekarang kita bincang-bincang lagi tentang kegiatan yang sudah Ibu lakukan sesuai jadwal. 5) Tempat Dimana kita mau berbincang-bincang Bu? Disini saja ya bu,, 6) Waktu Mau berapa lama kita bincang-bincangnya bu? 10 menit saja ya. 5. Fase Kerja Nah Ibu, seperti janji kita, sekarang kita mencoba melihat jadwal kegiatan yang sidah kita susun. Kegiatan apa saja yang sudah Ibu lakukan. Ngomong-ngomong, tadi Ibu lupa tidak mencuci piring sebelum makan kan? Jangan sampai lupa mencuci piring ya bu, ingat itu masuk di jadwal kegiatan lho bu, nanti dilakukan ya bu. Mari saya temani makan, lalu nanti piringnya dicuci sendiri ya bu. Ya bagus ya Ibu, Ibu sudah mau mencuci piring sendiri. 6. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Bagaimana buk rasanya sudah bisa berhasil mencuci piring sendiri? Seperti di rumah sendiri kan bu. b. Evaluasi Obyektif Nah Ibu, dari tadi pagi sampai sore ini coba sebutkan kegiatan apa saja yang sudah dilakukan ! Ya bagus, Ibu sudah mampu mematuhi jadwal kegiatan yang dibuat sendiri. c. Rencana Tindak Lanjut Baik Ibu, sekarang Ibu sudah melakukan beberapa kegiatan sesuai jadwal yang kita buat, jadwal kegiatan tersebut harus dilakukan ya Bu, supaya Ibu tidak merasa bosan dan Ibu akan merasa seperti di rumah sendiri. Setelah melakukan kegiatan, nanti diberi tanda. d. Kontrak 1) Topik Baiklah Ibu, sudah 10 menit ya. Besuk rencana kalau ada keluarga Ibu yang menjenguk, saya ingin berbiincang-bincang dengan keluarga Ibu, supaya di rumah Ibu dibantu oleh keluarga dalam mengerjakan kegiatan di rumah. 2) Tempat Baik, dimana sebaiknya bincang-bincangnya bu? Di kamar Ibu saja ya. 3) Waktu Mau berapa lama? 15 menit bagaimana bu? Baik kalau begitu, waktu sudah semakin sore, saya pamit dulu bu, selamat sore bu.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : gangguan konsep diri : harga diri rendah Pertemuan : Ke-6 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien Klien sedang berbincang-bincang dengan suaminya, klien tampak senang. 2. Diagnosa Keperawatan Harga diri rendah 3. Tujuan TUM : Klien dapat memiliki konsep diri yang positif TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada Dengan kriteria hasil : Klien mampu memanfaatkan sistem pendukung yang ada di keluarga 4. Rencana tindakan keperawatan TUK 6 : Klien dapat memanfaatkan sistem pendukung yang ada a. Berikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah b. Bantu keluarga memberikan dukungan selama klien dirawat c. Bantu keluarga menyiapkan lingkungan rumah
B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Selamat sore Ibu S, selamat sore bapak. Perkenalkan saya Monika Citra Sari, bisa dipanggil Monik pak. Dengan bapak siapa ? Baiklah bapak, disini saya yang merawat Ibu S, nah pada kesempatan kali ini kita akan berbincang-bincang bersama ya pak. Apakah bapak bersedia? b. Validasi Bagaimana perasaan bapak sore ini? c. Kontrak 1) Topik Nah, sore ini kita akan berbincang-bincang tentang pemberian dukungan kepada Ibu S pak serta bagaimana keluarga besuk untuk merawat Ibu S apabila sudah kembali ke rumah. 2) Tempat Mau dimana pak kita bincang-bincangnya? Di kamar Ibu saja ya pak. 3) Waktu Mau berapa lama kita bincang-bincangnya pak ? 15 menit ya pak.
2. Fase Kerja Baiklah bapak, pada kesempatan sore ini kebetulan sekali kita bisa bertemu, kita akan membicarakan tentang pemberian dukungan keluarga untuk Ibu S. Bapak, sebagai suami dari Ibu S, alangkah baiknya bapak selalu mendukung dan memberi motivasi kepada Ibu S agar cepat sembuh. Berapa kali dalam seminggu bapak menjenguk Ibu S? Bagus ya pak, bapak sudah mengusahakan setiap hari untuk menjenguk. Dan untuk persipan pulang dan merawat Ibu S di rumah, bapak dan keluarga juga harus bekerja sama supaya Ibu S tidak mengalami sakit seperti ini lagi pak, salah satunya dengan cara senantiasa meluangkan waktu untuk berbagi cerita, membiarkan Ibu S melakukan kegiatan yang menjadi hobinya. Begitu pak. 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Bapak, bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang- bincang? Apakah bapak mengerti? b. Evaluasi Obyektif Sekarang coba bapak sebutkan lagi salah satu cara untuk merawat Ibu S dirumah. Nah,,bagus,,begitu ya pak. c. Rencana Tindak Lanjut Baiklah bapak, jadi sesering mungkin bapak menjenguk Ibu, supaya Ibu merasa diperhatikan, cepat sembuh dan cepat berkumpul di rumah dengan keluarga, serta di rumah juga sebaiknya saling berbagi cerita dengan Ibu, mendengarkan unek- unek Ibu S, supaya Ibu tidak memendam masalahya sendiri. d. Kontrak 1) Topik Pak, berhubung waktu sudah habis kita sudahi pertemuan hari ini ya pak, kapan-kapan kalau ada kesempatan bertemu, kita bincang-bincang lagi pak. 2) Tempat Bincang-bincangnya kita sesuaikan kita bertemu dimana ya pak. 3) Waktu Tentang waktu juga kita sesuaikan,. Baiklah pak, kalau begitu saya permisi dulu, selamat sore.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Resiko Perilaku Kekerasan Pertemuan : Ke-1 A. proses keperawatan 1. Kondisi Klien Kurang mampu memulai pembicaraan, klien tampak sedang duduk di depan ruang perawatan. 2. Diagnosa keperawatan Resiko perilaku kekerasan 3. Tujuan TUM : Klien dapat mengontrol atau mengendalikan perilaku kekerasan TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya Dengan kriteria hasil : a. Ekspresi wajah bersahabat b. Menunjukkan rasa senang c. Ada kontak mata d. Mau duduk berdampingan dengan perawat e. Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi 4. Rencana tindakan keperawatan a. Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi terapeutik : 1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal 2) Perkenalkan diri dengan sopan, dan tujuan perawat berkenalan 3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien 4) Buat kontrak waktu yang tepat 5) Jelaskan tujuan pertemuan, jujur dan menepati janji 6) Tunjukkan sikap simpati dan menerima klien apa adanya 7) Beri perhatian pada klien
B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Selamat pagi Ibu, apakah kita boleh berkenalan ? perkenalkan nama saya Monika Citra Sari, bisa dipanggil Monik, nama Ibu siapa ? Suka dipanggil apa? Ibu, tujuan kita berkenalan yaitu supaya kita bisa lebih akrab, Ibu juga bisa mengungkapkan perasaan Ibu kepada saya. b. Validasi Bagaiaman perasaan Ibu saat ini? Adakah yang Ibu pikirkan ? bagaimana kalau Ibu menceritakan kepada saya, saya siap mendengarkan.
c. Kontrak 1) Topik Baiklah, kita mulai bincang-bincang sekarang ya. Apa yang ingin Ibu bicarakan ? Bagaimana kalau kita berbincang- bincang tentang alasan Ibu bisa di rawat di RS. 2) Tempat Kita mau bincang-bincang disini atau dimana bu? Disini saja ya bu. 3) Waktu Ibu ingin berbincang-bincang berapa lama? Baiklah, 10 menit ya bu. 2. Fase Kerja Nah, coba ceritakan mengapa Ibu bisa di rawat di RS. Saya dengarkan bu. 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang dengan saya? Apakah Ibu merasa lega ? b. Evaluasi Obyektif Baiklah bu, mari kita ulang bersama alasan Ibu dirawat di RS. Ya, baggus ya bu, ternyata Ibu masih mengingatnya. c. Rencana Tindak Lanjut Setelah bercerita mengungkapkan perasaan, rasanya lega kan bu ? kalau begitu mulai sekarang setipa Ibu punya uneg-uneg lebih baik diungkapkan, jangan dipendam sendiri bu. Lebih enak berbagi kan bu ? d. Kontrak 1) Topik Ibu, berhubung waktu sudah habis, kita akhiri dulu pertemuan kita pagi ini ya, nanti sekitar 2 jam lagi saya kesini lagi, kita bincang-bincang lagi tentang apa penyebab marah yang dialami Ibu, 2) Tempat Mau dimana bu bincang-bincangnya? Di kamar Ibu saja ya. 3) Waktu Mau berapa lama bu kita bincang-bincangnya? 10 menit ya bu. Baiklah kalau begitu saya pamit dulu bu.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Resiko Perilaku Kekerasan Pertemuan : Ke-2 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien Klien sedang duduk di depan ruang perawatan bersama klien lain, klien terlihat lebih banyak diam. 2. Diagnosa keperawatan 3. Tujuan TUM : Klien dapat mengontrol perilaku kekerasannya TUK 2 : Klien dapat mengenal penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya Dengan kriteria tujuan : Klien menceritakan penyebab perilaku kekerasan yang dilakukannya : Menceritakan penyebab perasaan jengkel / marah baik dari diri sendiri maupun lingkungan 4. Rencana tindakan keperawatan a. Bantu klien mengungkapkan perasaan marahnya 1) Motivasi klien untuk menceritakan penyebab rasa kesal atau jengkelnya 2) Dengarkan tanpa menyela atau memberi penilaian setiap ungkapan perasaan klien B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Selamat pagi Ibu S, masih ingat dengan saya ? b. Validasi Bagaimana Ibu, apakah masih ada unek-unek yang ingin disampaikan ? c. Kontrak 1) Topik Ya, sekarang ini kita akan bincang-bincang tentang penyebab marah yang dialami Ibu. 2) Tempat Ibu mau kita bincang-bincang dimana? Di sini saja ya bu. 3) Waktu Mau berapa lama kita bincang-bincangnya bu? Bagaimana kalau 10 menit ya bu. 2. Fase Kerja Bu, tadi Ibu bilang dibawa kesini karena pernah mengamuk di rumah, nah sebenarnya penyebab Ibu mengamuk itu apa ? Ibu bisa bercerita kepada saya, supaya saya mengerti penyebab Ibu marah-marah. Saya siap mendengarkan.
3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Bagaimana rasanya setelah kita berbincang-bincang bu? Ibu mampu mengungkapkan penyebab marah. Bagus sekali ya bu. b. Evaluasi Obyektif Coba sekarang Ibu menceritakan ulang apa penyebab Ibu marah- marah. Ya, sesuai ya bu..bagus. c. Rencana Tindak Lanjut Ibu, plong ya sekarang rasanya. Sekarang apapun masalah yang dihadapi, Ibu cerita ya, diungkapkan apa yang menyebabkan Ibu jengkel, supaya berkurang rasa jengkelnya. Ya bu ya. d. Kontrak 1) Topik Ibu waktunya sudah habis, kita lanjut nanti sore lagi ya. Kita bincang-bincang tentang tanda-tanda marah. 2) Tempat Ibu mau kita bincang-bincang dimana? Di kamar saja ya bu. 3) Waktu Kalau begitu, Ibu mau berapa lama kita bincang-bincangnya? 10 menit ya bu. Kalau begitu saya pamit dulu bu, selamat pagi.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Resiko perilaku kekerasan Pertemuan : Ke-3 A. Proses keperawatan 1. Kondisi klien Klien sedang duduk di pinggir tempat tidur bersama teman sekamarnya. 2. Diagnosa keperawatan 3. Tujuan TUM : Klien dapat mengontrol perilaku kekerasannya TUK 3 : Klien dapat mengidentifikasi tanga-tanda perilaku kekerasan Dengan kriteria tujuan : Klien menceritakan tanda-tanda saat terjadi perilaku kekerasan : a. Tanda sosial :bermusuhan yang dialami saat terjadi perilaku kekerasan b. Tanda emosional : perasaan marah, jengkel dan bicara kasar c. Tanda fisik : mata merah, tangan mengepal, ekspresi tegang, dll 4. Rencana tindakan keperawatan Bantu klien mengungkapkan tanda-tanda kekerasan yang dialaminya: a. Motivasi klien untuk menceritakan kondisi fisik saat perilaku kekerasan terjadi b. Motivasi klien menceritakan kondisi emosionalnya saat terjadi perilaku kekerasan c. Motivasi klien menceritakan hubungan dengan orang lain saat terjadi perilaku kekerasan B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Selamat sore Ibu S, kita ketemu lagi ya. b. Validasi Ibu, sebelum memulai pembicaraan, saya mau bertanya terlebih dahulu kepada Ibu, tadi kan kita sudah bincang-bincang tentang penyebab marah, nah supaya rasa marah berkurang apa yang harus dilakukan Ibu? Bagus ya bu, Ibu bisa menyebutkan. c. Kontrak 1) Topik Ibu S, bagaimana kalau sore ini kita bincang-bincang tentang tanda-tanda marah atau perilaku kekerasan. 2) Tempat Kita bincang-bincangnya dimana bu? Di kamar ini ya bu. 3) Waktu Mau berapa lama bu kita bincang-bincangnya? 10 menit saja.
2. Fase Kerja Baiklah Ibu, sesuai janji kita tadi, sekarang kita akan bincang-bincang tentang tanda-tanda marah atau perilaku kekerasan. Sekarang coba ceritakan kepada saya apa yang Ibu rasakan kalau Ibu sedang jengkel atau marah. Tanda-tandanya apa yang Ibu rasankan ? 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Bagaimana Bu rasanya setelah berbincang-bincang dengan saya? b. Evaluasi Obyektif Nah sekarang coba Ibu sebutkan tanda-tanda marah yang Ibu sebutkan tadi ! Bagus ya bu, Ibu dapat meyebutkan tanda-tanda marah. c. Rencana Tindak Lanjut Baiklah Ibu, kita tadi sudah bincang-bincang tentang tanda-tanda marah. Ibu sudah tahu kan. Jadi apabila Ibu merasakan tanda-tanda tersebut, Ibu segera menceritakan perasaan marah Ibu, supaya perasaan marah tersebut berkurang. d. Kontrak 1) Topik Oke Ibu, berhubung waktu sudah habis, bincang-bincang hari ini kita cukupkan. Besuk kita ketemu lagi untuk bincang- bincang lagi membahas perilaku marah yang seperti apa yang pernah Ibu alami serta akibat dari marah. 2) Tempat Dimana bu kita akan bincang-bincangnya? Disini saja ya. 3) Waktu Mau berapa lama bu kita bincang-bincangnya? Bagaimana kalau 10 menit. Kalau begitu kita sambung besuk ya bu, selamat sore.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Resiko Perilaku Kekerasan Pertemuan : Ke-4 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien Klien tampak lebig segar, klien sedang duduk di tempat tidur bersama teman sekamarnya. 2. Diagnosa keperawatan Resiko perilaku kekerasan 3. Tujuan TUM : Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan TUK 4 : Klien dapat mengidentifikasi perilaku kekerasan yang pernah dilakukan Dengan kriteria hasil : Klien dapat menjelaskan : a. Jenis-jenis ekspresi yang selama ini dilakukan b. Perasaan saat melakukan kekerasan c. Efektifitas cara yang dipakai dalam menyelesaikan masalah TUK 5 : Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan Dengan kriteria hasil : Klien dapat menjelaskan akibat tindaknnya bagi : a. Diri sendiri b. Orang lain c. Lingkungan 4. Rencana tindakan keperawatan TUK 4 : a. Diskusikan dengan klien perilaku kekerasan yang dilakukannya selama ini 1) Motivasi klien untuk menceritakan jenis-jenis tindakan kekerasan yang selama ini pernah dilakukan 2) Motivasi klien untuk menceritakan perasaan setelah tindakan tersebut 3) Diskusikan apakah dengan tindakan tersebut masalah yang dialami dapat terselesaikan TUK 5 : Klien dapat mengidentifikasi akibat perilaku kekerasan a. Diskusikan dengan klien akibat negatif yang dilakukan kepada : 1) Diri sendiri 2) Orang lain 3) Lingkungan B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Selamat sore Ibu S.
b. Validasi Ibu S bagaimana perasaannya setelah kita tadi bincang-bincang? Sekarang saya ingin bertanya kepada Ibu, masih ingat tanda-tanda marah tidak ? coba sebutkan bu ! Ya bagus ya, Ibu masih mengingatnya. c. Kontrak 1) Topik Bu sekarang kita bincang-bincang lagi ya, tentang perilaku kekerasan yang pernah dialami atau dilakukan dan akibat dari marah atau perilaku kekerasan ya bu. 2) Tempat Dimana sebaiknya kita bincang-bincangnya bu? Disini saja ya bu. 3) Waktu Mau berapa lama kita bincang-bincangnya bu? 10 menit saja bu. 2. Fase Kerja Baiklah bu, sesuai janji kita, sekarang kita akan bincang-bincang tentang perilaku marah yang pernah dialami Ibu S serta akibat dari marah. Sekarang coba Ibu cerita kalau Ibu marah itu melakukan apa saja? Apakah diam saja, memendam rasa jengkel atau langsung ngamuk-ngamuk. Dan coba sekarang Ibu S pikirkan, cara seperti itu baik tidak bu? Kalau begitu mari kita sekarang lanjutkan bincang-bincang kita lagi mengenai akibat marah terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Coba Ibu S sebutkan dari yang pertama terhadap diri sendiri,,,bagus Ibu, benar ya, sekarang terhadap orang lain,,,ya benar ya bu. Kalau terhadap lingkungan ? Wah Ibu S , baik sekali ya, bagus bisa menyebutkan akibat dari marah. 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Nah, kita sudah bincang-bincang bu, bagaimana rasanya setelah Ibu mampu menyebutkan akibat marah? b. Evaluasi Obyektif Ibu S, yuk kita coba sekali lagi menyebutkan apa akibat dari marah. c. Rencana Tindak Lanjut Bu S, sekarang Ibu sudah mengetahui marah yang bagaimana yang Ibu S pernah alami dan juga mengetahui akibat marah terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungan. Jadi Ibu S , kalau merasa marah, jengkel jangan seperti itu lagi ya bu, hanya dipendam sendiri dalam hati, itu tidak akan menyelesaikan masalah, tapi Ibu malah akan merasa semakin terbebani, jadi segeralah bercerita, nanti kalau Ibu sampai ngamuk- ngamuk lagi Ibu bisa cepat tua, mudah cek-cok dengan keluarga dan dijauhi tetangga. d. Kontrak 1) Topik Baik bu, waktunya sudah habis ya. Kita sambung lagi besuk pagi, kita akan bincang-bincang tentang cara sehat untuk mengungkapkan marah. Dan nanti kita akan mempraktekannya. 2) Tempat Mau dimana bu tempatnya besuk pagi ? Disini saja ya. 3) Waktu Mau berapa lama bu kita bincang-bincangnya? 10 menit ya. Kalau begitu saya permisi dulu bu, selamat sore.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Resiko perilaku kekerasan Pertemuan : Ke-5 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien Klien sedang duduk di depan ruang perawatan, berbicang-bincang dengan perawat lain. 2. Diagnosa keperawatan Resiko perilaku kekerasan 3. Tujuan TUM : Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan TUK 6 : Klien dapat mengidentifikasikan cara konstruktif dalam mengungkapkan kemarahan. Dengan kriteria hasil : Klien dapat menjelaskan cara sehat untuk mengungkapkan marah TUK 7 : klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan Dengan kriteria hasil : Klien dapat memperagakan cara mengontrol perilaku kekerasa : a. Fisik : tarik nafas dalam-dalam, memukul bantal atau kasur b. Verbal : mengungkapkan perasaan kesal/ jengkel kepada orang lain tanpa menyakiti c. Spiritual : berdoa sesuai agama 4. Rencana tindakan keperawatan TUK 6 : Klien dapat mengidentifikasi cara konstruktif dalam memgungkapkan kemarahan : a. Diskusikan dengan klien apakah klien mau mempelajari cara baru untuk mengungkapakan marah yang sehat b. Diskusikan/ jelaskan berbagai alternatif pilihan untuk mengungkapkan marah selain perilaku kekerasan yang diketahui klien c. Jelaskan cara-cara sehat untuk mengungkapkan marah : Cara fisik : nafas dalam, pukul bantal atau kasur, olahraga. Cara verbal : mengungkapkan bahwa dirinya kesal dengan orang lain. Cara sosial : latihan asertif dengan orang lain. Cara spiritual : sholat/ berdoa, dzikir, medikasi, dll TUK 7 : Klien dapat mendemonstrasikan cara mengontrol perilaku kekerasan: a. Diskusikan cara yang akan dipilih dan anjurkan klien memilih cara yang memungkinkan untuk mengungkapkan kemarahan b. Latih klien memperagakan cara yang dipilih : 1) Peragakan cara yang dipilih 2) Jelaskan manfaat cara tersebut 3) Anjurkan klien menirukan peragaan yang sudah dilakukan 4) Beri penguatan kepada klien, perbaiki cara yang masih belum sempurna c. Anjurkan klien menggunakan cara yang sudah dilatih saat mara/jengkel B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Selamat pagi Ibu S. b. Validasi Semalam bisa tidur tidak bu? Ibu masih ingat akibat dari marah tidak? Coba sebutkan 2 saja bu. Wah bagus ya bu, Ibu masih ingat. c. Kontrak 1) Topik Ya, seperti janji kita kemarin, hari ini kita akan bincang- bincang tentang cara mengungkapkan marah yang sehat, serta mempraktekannya ya bu. 2) Tempat Mau dimana bu kita bincang-bincangnya? Disini saja ya. 3) Waktu Maui berapa lama kita bincang-bincangnya? 10 menit saja ya bu. 2. Fase Kerja Baik bu, hari ini seperti janji kita kemarin, sekarang kita bincang- bincang tentang cara sehat untuk mengungkapkan marah, apakah Ibu bersedia? Kita mulai saja ya, ada beberapa cara yang termasuk cara sehat mengungkapkan marah, antara lain dengan cara memukul bantal atau kasur, berbicara dengan orang terdekat bahwa sedang marah, dan Ibu bisa juga berdzikir, solat dan berdoa. Supaya marahnya tidak menimbulkan ngamuk dan menyakiti diri sendiri dan orang lain. Dan sekarang saya akan memperlihatkan cara tersebut ya bu,... nah silakan Ibu untuk mencobanya. Wah, bagus sekali Ibu, sudah mempraktekannya dengan baik, kurang lebih seperti itu ya bu caranya. 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Nah bu, bagaimana setelah kita bincang-bincang tentang cara mengungkapkan marah dengan sehat? b. Evaluasi Obyektif Ayo Ibu, coba sebutkan cara-cara mengungkapkan marah yang sehat. Wah, bagus ya bu.
c. Rencana Tindak Lanjut Baik bu S, sekarang Ibu sudah mengetahui cara sehat mengungkapkan marah dan Ibu S sudah bersedia mempraktekannya dengan baik. Mulai sekarang bagaimana kalau Ibu sedang marah Ibu menggunakan cara tersebut, supaya tidak ada yang tersakiti, nanti pasti Ibu akan merasa lebih nyaman. d. Kontrak 1) Topik Ibu S, waktunya sudah habis, kita lanjut bincang-bincangnya tentang obat ya bu, meliputi nama, warna, dosis, waktu, cara pemakaian, kerugian tidak minum obat dan manfaat minum obat. 2) Tempat Mau dimana bu kita bincang-bincangnya? Disini saja ya. 3) Waktu Bu, kita bincang-bincangnya mau berapa lam? 10 menit saja ya. Kalau begitu saya permisi dulu ya bu, sampai ketemu lagi.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masala : Resiko Perilaku Kekerasan Pertemuan : Ke-6 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien Klien sedang berbincang-bincang dengan keluarga yang sedang menjenguk, klien tampak segar dan gembira. 2. Diagnosa keperawatan Resiko perilaku kekerasan 3. Tujuan TUM : Klien dapat mengontrol perilaku kekerasan TUK 8 : Klien mendapatkan dukungan dari keluarga untuk mengontrol perilaku kekerasan Dengan kriteris hasil : a. Keluarga dapat menjelaskan cara merawat klien dengan perilaku kekerasan b. Keluarga mengungkapkan perasaan puas dalam merawat klien TUK 9 : klien daapat mengguankan obat sesuai program yang telah ditetapkan Dengan kriteria hasil : Klien dapat menjelaskan : a. Manfaat minum obat b. Kerugian tidak minum obat c. Nama obat d. Bentuk dan warna obat e. Dosis yang diberikan f. Waktu pemakaian g. Cara pemakaian h. Efek yang dirasakan i. Klien dapat menggunakan obat sesuai program 4. Rencana tindakan keperawatan TUK 8 : a. Diskusikan pentingnya peran dan dukungan keluarga sebagai pendukung klien untuk mengatasi perilaku kekerasan b. Diskusikan potensi keluarga untuk membantu klien mengatasi perilaku kekerasan c. Jelaskan pengertian, penyebab, akibat, dan cara merawat klien perilaku kekerasan yang dapat dilakukan oleh keluarga d. Peragakan cara merawat klien e. Beri kesempatan keluarga untuk memperagakan ulang f. Tanyakan perasaan keluarga setelah mencoba cara yang dilatih TUK 9 : a. Jelaskan pada klien : 1) Manfaat minum obat 2) Kerugian tidak minum obat 3) Nama obat 4) Bentuk dan warna obat 5) Dosis yang diberikan 6) Waktu pemakaian 7) Cara pemakaian 8) Efek yang dirasakan b. Anjurkan klien untuk meminta dan menggunakan obat tepat waktu c. Anjurkan klien agar melapor kepada perawat/ dokter jika mengalami efek yang tidak biasa d. Beri pujian terhadap kedisiplinan klien dalam mengguankan obat B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Selamat sore Ibu S, selamat sore bapak. Perkenalkan saya Monika Citra Sari, bisa dipanggil Monik pak. Dengan bapak siapa ? Baiklah bapak, disini saya yang merawat Ibu S, nah pada kesempatan kali ini kita akan berbincang-bincang bersama ya pak. Apakah bapak bersedia? b. Validasi Bagaimana perasaan bapak sore ini ?
c. Kontrak 1) Topik Nah, sore ini kita akan berbincang-bincang tentang pemberian dukungan kepada Ibu S pak serta mengenai obat yang diminum oleh Ibu S, apakah Ibu S juga bersedia? 2) Tempat Kita akan bincang-bincang dimana pak, bu? Apa di kamar Ibu S saja. 3) Waktu Mau berapa lama kita bincang-bincangnya pak, bu? 15 menit ya. 2. Fase Kerja Baiklah bapak, Ibu, pada kesempatan sore ini saya ingin menyampaikan beberapa hal tentang perawatan Ibu S pak, Ibu kan pernah memiliki riwayat amuk ya di rumah, nah disini peran keluarga harus bisa mengontrol kemarahan Ibu pak. Sebelumya kita diskusi dulu tentang pengertian marah ya pak, lalu tanda-tanda marah, akibat marah dan cara marah yang sehat. Nah apabila Ibu di rumah ada tanda- tanda marah, keluarga harus mengingatkan Ibu untuk mengungkapkan marahnya dengan sehat, memotivasi klien untuk berwudhu atau berdzikir. Kurang lebih seperti itu ya bu. Dan Ibu, sekarang tentang obat, coba sebutkan apa saja yang Ibu ketahui tentang manfaat obat, kerugian tidak minum obat dan waktu minum obat. Ya, bagus ya bu, kurang lebih seperti itu, dan obat yang Ibu konsumsi itu yang warnanya merah muda dan putih. Obatnya diminum teratur ya bu, supaya lekas sembuh . 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Bapak, Ibu, bagaimana sekarang setelah kita berbincang-bincang? Apakah semakin mengerti atau semakin bingung? Bagus kalau bapak dan Ibu semakin mengerti. b. Evaluasi Obyektif Nah, sekarang coba bapak sebutkan tanda-tanda marah pak? Ya,,bagus ya pak. Ibu S, coba sebutkan lagi apa kerugian tidak minum obat? Wah, Ibu S bisa menyebutkan ya,,bagus sekali Ibu. c. Rencana Tindak Lanjut Bapak, sekarang bapak sudah mengerti ya tanda-tanda marah, akibat marah, tugas bapak dan keluarga di rumah adalah membantu Ibu dalam mengontrol marahnya. Ya pak ya. Ibu, sekarang Ibu S juga sudah mengerti manfaat, kerugian tidak minum obat, maka dari itu Ibu harus patuhi jadwal minum obat, harus teratur minum obat supaya lekas sembuh ya Ibu.
d. Kontrak 1) Topik Baiklah, berhubung waktu sudah habis kita cukupkan bincang-bincang kita sore ini ya pak, bu. Kita lanjut lagi lain waktu. 2) Tenpat Dimana kita akan bincang-bincang lagi kita sesuaikan besuk ya. 3) Waktu Mau berapa lama kita bincang-bincangnya bu, pak? Baiklah kalau kita sesuaikan saja. Saya permisi dulu ya bu, pak, selamat sore.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPARAWATAN Masalah : Koping Individu tidak Efektif Pertemuan : 1 A. Proses keperawatan 1. Kondisi klien Klien kurang mampu memulai pembicaraan, klien tampak duduk diam di depan ruang perawatan. 2. Diagnosa keperawatan Koping individu tidak efektif 3. Tujuan TUM : Klien dapat memiliki koping yang efektif TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya Dengan kriteria hasil : a. Klien menunjukkan tanda-tanda percaya kepada perawat : 1) Ekspresi wajah bersahabat 2) Menunjukkan wajah senang 3) Ada kontak mata 4) Mau berjabat tangan 5) Mau menyebutkan nama 6) Mau menjawab salam 7) Mau duduk berdampingan dengan perawat 8) Bersedia mengungkapkan masalah yang dihadapi TUK 2 : Klien dapat memventilasi perasaannya secara bebas Dengan kriteria hasil : Klien mampu memventilasi perasaannya secara bebas 4. Rencana tindakan keperawatan TUK 1 : Klien dapat membina hubungan saling percaya a. Bina hubungan saling percaya 1) Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal 2) Perkenalkan diri dengan sopan 3) Tanyakan nama lengkap klien dan nama panggilan yang disukai klien 4) Jelaskan tujuan pertemuan, jujur da menepati janji 5) Tunjukkan sikap simpati dan menerima klien apa adanya 6) Beri perhatian pada klien b. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya tentang masalah yang dideritanya c. Sediakan waktu untuk mendengar klien katakan pada klien bahwa ia adalah seseorang yang berharga dan bertanggung jawab serta mampu menolong dirinya sendiri TUK 2 : Klien dapat memventilasi perasaannya secara bebas a. Ijinkan klien untuk menangis b. Sediakan kerta dan alat tulis jika belum mau bicara c. Nyatakan kepada klien bahwa perawat dapat mengerti apabila klien belum siap membicarakan masalahnya B. Strategi Komunikasi Keperawatan Tindakan Keperawatan 1. Fase Oreinetasi a. Salam Terapeutik Selamat pagi bu, perkenalkan nama saya Monika Citra Sari, bisa dipanggil Monik, kalau nama ibu siapa? Suka dipanggil apa? b. Validasi Bagaimana perasaan Ibu pagi ini? c. Kontrak 1) Topik Bagaimana kalau hari ini kita berbincang-bincang tentang apa alasan Ibu bisa dirawat di RS ? 2) Tempat Ibu mau diaman kita ngobrolnya? Disini saja bagaimana bu? 3) Waktu Mau berapa lama ? 10 menit bagaimana bu? 2. Fase Kerja Baik, Ibu, saya dengar ibu pernah cek-cok dengan mertua ya? Coba Ibu ceritakan kenapa bisa terjadi seperti itu ? Ibu bisa menceritkan kepada saya, saya siap mendengarkan. 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Bagaimana perasaan Ibu setelah berbincang-bincang, mengungkapkan perasaan kepada saya? b. Evaluasi Obyektif Coba Ibu masih ingat tidak apa saja yang kita bicarakan tadi. Kita ulangi bersama ya bu. c. Rencana Tindak Lanjut Nah Ibu, sudah merasa plong kan bisa bercerita seperti ini. Besuk lagi kalau Ibu merasa ada unek-unek yang mengganjal coba disampaikan kepada orang terdekat Ibu, supaya Ibu tidak merasa terbebani. d. Kontrak 1) Topik Ibu, nanti kita ngobrol lagi ya tentang hal-hal yang membuat ibu merasa plong dengan masalah yang dihadapi. 2) Tempat Ibu mau dimana ngobrolnya? Disini saja ya. 3) Waktu Mau berapa lama bu? 10 menit ya. Baiklah kalau begitu, sampai jumpa nanti bu.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Koping Individu tidak Efektif Pertemuan : Ke-2 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi klien Klien sedang duduk di depan ruang perawatan bersama klien yang lain. Klien tampak diam. 2. Diagnosa keperawatan Koping individu tidak efektif 3. Tujuan TUM : Klien dapat memiliki koping yang efektif TUK 3 : Klien dapat mengidentifikasi koping perilaku yang berkaitan dengan kesadaran yang dihadapi Dengan kriteria hasil : Klien dapat mengidentifikasi koping dan perilaku yang berkaitan dengan kesadaran yang dihadapi 4. Rencana tindakan keperawatan TUK 3 : a. Tanyakan kepada klien apakah pernah mengalami hal yang sama b. Tanyakan cara-cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi perasaan dan masalah c. Identifikasi koping yang pernah dihadapi d. Diskusikan dengan klien alternatif koping yang tepat bagi klien B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Selamat pagi Ibu S. b. Validasi Bagaimana sekarang keadaan Ibu setelah mengungkapkan perasaan yang ada di hati Ibu ? c. Kontrak 1) Topik Baik bu, sekarang kita akan bincang-bincang lagi tentang bagaimana Ibu menghadapi masalah yang ada ya bu. 2) Tempat Kita mau bincang-bincang dimana bu? Disini saja ya bu. 3) Waktu Mau berapa lama kita berbincang-bincang bu? 10 menit saja ya. 2. Fase Kerja Baiklah bu, sesuai janji kita, sekarang kita berbincang-bincang tentang bagaimana cara Ibu menghadapi masalah, coba Ibu ceritakan...... Wah, itu sudah bagus ya bu, diam memang salah satu cara yang tepat tetapi Ibu juga harus tetap mengungkapkan perasaan itu supaya Ibu tidak terbebani. 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Nah, setelah bercerita bagaimana sekarang? Apakah Ibu merasa baik-baik saja? b. Evaluasi Obyektif Nah, sekarang ibu sudah tahu ya, bahwa diam juga merupakan cara yang tepat, tetapi juga harus diungkapan agar tidak menjadi beban. c. Rencana Tindak Lanjut Berhubung Ibu kini sudah tahu, jadi apabila Ibu memiliki masalah, Ibu diam tidak apa-apa tetapi sebaiknya Ibu mengungkapkan perasaan Ibu ke orang terdekat Ibu. d. Kontrak 1) Topik Baik bu, waktu sudah habis, kita bincang-bincang lagi bercerita tentang pikiran-pikiran negatif Ibu ketika ada masalah serta pastisipasi Ibu dalam pengambilan keputusan untuk merawat diri dengan kegiatan-kegiatan. 2) Tempat Mau dimana bu kita bincang-bincangnya? Disini saja ya bu. 3) Waktu Mau berapa lama bu? 15 menit ya bu. Kalau begitu saya permisi dulu bu.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Koping Individu tidak Efektif Pertemuan : Ke-3 A. Proses keperawatan 1. Kondisi klien : Klien sedang duduk di tempat tidur bersama teman sekamarnya, klien tampak segar. 2. Diagnosa keperawatan Koping individu tidak efektif 3. Tujuan TUM : Klien dapat memiliki koping yang efektif TUK 4 : Klien dapat mengidentifikasi pola kognitif yang negatif Dengan kriteria hasil : Klien dapat memodifikasi pola kognitif yang negatif TUK 5 : Klien mampu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan perawatan dirinya. Dengan kriteria hasil : Klien mampu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan perawatan dirinya. 4. Rencana tindakan keperawatan TUK 4 : Klien dapat mengidentifikasi pola kognitif yang negatif a. Diskusikan masalah yang dihadapi klien b. Identifikasi pemikiran negatif dan bantu menurunkan melalui interupsi c. Bantu klien meningkatkan pemikiran yang positif d. Identifikasi ketepatan persepsi klien yang tepat, penyimpangan pendapat yang tidak rasional e. Kurangi penilaian negatif terhadap diri sendiri f. Evaluasi ketepatan persepsi, logika dan kesimpulan yang dibuat klien g. Bantu klien menyadari nilai pada dirinya, perilaku dan perubahan yang terjadi TUK 5 : Klien mampu berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkenaan dengan perawatan dirinya. a. Bantu klien untuk menetapkan tujuan yang realistik. Fokuskan kegiatan pada saat ini, bukan kegiatan masa lalu b. Bantu klien mengidentifikasi area situasi kehidupan yang dapat dikontrolnya c. Identifikasi cita-cita yang ingin dicapai d. Dorong untuk berpartisipasi dalam beraktivitas tersebut e. Motivasi keluarga untuk berperan aktif dalam membantu klien menurunkan rasa bersalah
B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam Terpeutik Selamat siang Ibu,, b. Validasi Sebelum memulai saya ingin bertanya tentang topik tadi ya bu, bagaimana cara mengahadapi masalah yang benar? c. Kontrak 1) Topik Baik bu, sekarang kita akan berbincang-bincang tentang bagaimana pikiran-pikiran negatif Ibu ketika masalah muncul serta nanti kita akan membuat jadwal kegiatan ya. 2) Tempat Dimana kita akan berbincang-bincang bu? Disini saja ya bu? 3) Waktu Mau berapa lama bu? 10 menit saja ya. 2. Fase Kerja Nah Ibu, sekarang mari kita berbincang-bincang mengenai pikiran negatif yang muncul ketika Ibu marah dan kita akan membuat jadwal kegiatan. Sebenarnya pikiran yang seperti apa yang muncul ketika Ibu marah ? ayo coba Ibu sebutkan, ya,,bagus ya bu. Setelah itu agar tujuan perawatn Ibu tercapai, harus ada program kegiatan ya bu, ayo Ibu S kita membuat jadwal kegiatan. Wah jadwalnya bagus bu, harus dilakukan ya bu, supaya Ibu tidak bosan dan akhirnya menjadi pikiran. 3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Bagaimana Ibu setelah bincang-bincang? Apakah jelas atau menjadi bingung? b. Evaluasi Obyektif Nah coba sekarang kegiatan apa saja yang masuk ke dalam daftar jadwal? Ya, bagus ya bu. c. Rencana Tindak Lanjut Jadwal yang sudah dibuat dilaksanakan ya bu, dipatuhi supaya Ibu tidak bosan. d. Kontrak 1) Topik Baik Ibu, waktu sudah habis, kita akan bincang-bincang lagi tentang hal-hal yang membuat Ibu untuk mencapai tujuan yang realistik. 2) Tempat Dimana kita akan berbincang-bincang bu? Disini saja ya. 3) Waktu Mau berapa lama bu kita bincang-bincangnya? Sekitar 10 menit ya bu.
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN Masalah : Koping Individu tidak Efektif Pertemuan :Ke-4 A. Proses Keperawatan 1. Kondisi Klien Klien sedang tampak sedang berbincang-bincang dengan 2. Diagnosa Keperawatan Koping individu tidak efektif 3. Tujuan TUM : Klien dapat memiliki koping individu yang efektif TUK 6 : Klien dapat termotivasi untuk aktif mencapai tujuan yang realistik Dengan kriteria hasil : Klien dapat termotivasi untuk aktif dalam mencapai tujuan yang realistik 4. Rencana Tindakan Keperawatan a. Bantu klien menetapkan tujuan yang realistis b. Bantu klien mengidentifikasi area situasi kehidupan yang dapat dikontrolnya c. Identifikasi cita-cita yang ingin dicapai klien d. Dorong ikut berpartisipasi dalam aktivitas tersebut dan beri penguatan e. Motivasi keluarga klien untuk menurunkan perasaan bersalah. B. Strategi Komunikasi Tindakan Keperawatan 1. Fase Orientasi a. Salam Terapeutik Selamat siang Ibu S. b. Validasi Bagaimana perasaannya siang ini? Hari ini sudah melakukan kegiatan apa saja yang sesuai jadwal bu? Bagus ya bu.. c. Kontrak 1) Topik Sekarang kita akan berbincang-bincang tentang bagaimana cara mencapai tujuan yang realistis, artinya yang benar-benar mungkin untuk dicapai. 2) Tempat Mau dimana bu kita bincang-bincangnya? Disini saja ya. 3) Waktu Mau berapa lama bu ? 10 menit saja ya. 2. Fase Kerja Baiklah bu, sekarang kita mendiskusikan cara untuk mencapai tujuan atau cita-cita Ibu saat ini. Sekarang harapan terbesar Ibu apa? Wah, harapan yang mulia ya bu, bagus itu.
3. Fase Terminasi a. Evaluasi Subyektif Bagaimana perasaan Ibu setelah kita berbincang-bincang? Merasa senang tidak? b. Evaluasi Obyektif Coba Ibu sebutkan lagi apa yang menjadi harapan terbesar ibu saat ini? c. Rencana Tindak Lanjut Setelah kita mengerti harapan atau cita-cita Ibu, yaitu keinginan untuk segera sembuh dan pulang sehingga dapat kembali berkumpul dengan keluarga, maka dari itu Ibu harus bersedia berpartisipasi dalam kegiatan yang mendukung proses kesembuhan Ibu, seperti mematuhi jadwal kegiatan yang, melakukan hal-hal yang positif terhadap masalah yang dihadapi. d. Kontrak 1) Topik Baik ibu, untuk hari ini bincang-bincangnya kita cukupkan dulu, nampaknya Ibu juga sudah lelah. Kita sambung lagi besuk dengan topik yang berbeda. 2) Tempat Mau dimana bu kita bincang-bincangnya besuk? Disini saja ya.
3) Waktu Mau berapa lama bu kita bincang-bincangnya? 10 menit lagi cukup ya.