Você está na página 1de 20

BAB I

PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Sumber daya Minyak, Gas dan Panas Bumi merupakan sumber daya alam yang
sangat strategis, karena menyangkut taraf hidup masyarakat luas. Sampai saat ini bahan
bakar minyak (BBM) masih merupakan sumber energi utama bagi pembangunan nasional
sesuai dengan undang-undang no. 22 tahun 2!. Permintaan bahan bakar minyak
menjelang tahun 2010 diperkirakan akan tumbuh rata-rata 5,6% pertahun ("urnal
M#G$S, 2!). Sehingga untuk masa datang diharapkan pengolahan dari suatu unit
pengolahan menghasilkan produksi yang sesuai dengan spesifikasi keputusan dir%en
M#G$S.
Pengolahan Panas dan Minyak Bumi didasarkan pada &&' !()*, pasal ++ ayat 2
yang menyatakan bah,a -
Cabang-cabang prduk!i yang penting bagi "egara dan mengata!i hajat hidup rang
banyak dikua!ai leh "egara, bumi, air !erta kekayaan alam yang terkandung
didalamnya dikua!ai leh "egara dan dipergunakan !ebe!ar-be!arnya untuk
kemakmuran rakyat#
Seiring dengan kema%uan teknologi penelitian yang semakin pesat, maka
kebutuhan akan $%&'( yang lebih berkualitas sangat dibutuhkan. Setiap produk $%&'(
yang dihasilkan P./0$M#1$ /.2#1./# &P ## 'umai sebelum dipasarkan harus
melalui u%i kelayakan. &ntuk memenuhi kebutuhan tersebut penulis melakukan analisa
u%i guna kelayakan $%&'( agar $%&'( yang diproduksi tidak merugikan konsumen
yang menggunakannya. 'engan adanya pengu%ian ini dapat diketahui apakah $%&'(
!
yang diproduksi oleh P./0$M#1$ /.2#1./# &P ## 'umai layak dipasarkan sesuai
dengan spesifikasi yang telah ditetapkan.
1.2 Tujuan
&ntuk menentukan mutu baik tidaknya $3tur yang dihasilkan dari P0
P./0$M#1$ /.2#1./# &P ## '&M$# apakah sesuai dengan spesifikasi yang
ditentukan, dapat dilakukan di laboratorium yang merupakan suatu sarana yang sangat
penting dalam melakukan suatu analisis yang bergerak di bidang penelitian untuk
menun%ang kontrol kualitas atau penga,asan mutu baik se4ara fisik maupun kimia,i.
Setelah dilakukan proses di dalam kilang, maka kita perlu melakukan pemeriksaan
kterhadap sample termasuk salah satunya adalah $3tur, agar didapat $3tur yang
memenuhi st5ndar kualitas yang diinginkan.
Selain itu %uga bertu%uan untuk-
!. Mengetahui pengolahan minyak mentah men%adi beberapa produk.
2. Mengetahui kualitas $%&'( melalui beberapa parameter spesifikasinya.
+. Memberikan gambaran terhadap pengaruh spesifikasi $%&'( tersebut dalam
aplikasinya.
I.3 Batasan Masalah
Penyusunan laporan Praktek 6er%a 7apangan ini adalah proses pengolahan
minyak mentah (crude il) men%adi fraksi atau tingkatan berdasarkan kepemilikan atom
8 yang dipisahkan dengan proses pemanasan pada topping unit. 'imana pan%ang rantai
hidrokarbon berbanding lurus dengan titik didih dan densitasnya, serta Penganalisaan
2
$%&'( layak pakai se4ara laboratorium yang dilakukan dilaboratorium &nit Pengolahan
## 'umai, dengan memanfaatkan produk $%&'( dari kilang P./0$M#1$ &P ## 'umai
sehingga dihasilkan $%&'( yang memenuhi spesifikasi
I.4 Metoe Penul!san
$da beberapa metoda yang digunakan dalam peran4angan, pembuatan maupun
dalam penulisan laporan Praktek 6er%a 7apangan ini sebagai berikut-
!. Studi 7iteratur
'ilakukan dengan 4ara mempela%ari buku9buku dan referensi yang mendukung tentang
proses dan analisa ker!ene.
2. 6onsultasi
Mengadakan konsultasi dengan pembimbing maupun dengan pihak lain yang bisa
mendukung mendapatkan informasi tentang analisa yang dilakukan.
+. :bser3asi
'ilakukan dengan 4ara pengu%ian di laboratorium sample ker!ene yang di peroleh dari
kilang &P ## 'umai, dan mengambil data yang di peroleh saat melakukan pengu%ian.
+
BAB II
P"#$E$ P"#DU%$I PE"U$AHAAN
2.! Bahan Baku Produksi
Bahan baku yang di olah 6ilang Pertamina &P ## 'umai adalah minyak
mentah dari produksi P0. 8he3ron Pasifik #ndonesia yang dihasilkan dari lading
minyak di daerah Minas ( Minas 8rude ) dan 'uri ('uri 8rude) dengan
perbandingan 4ampuran ;* < 3olume Minas 8rude dan !* < =olume 'uri 8rude.
Minas 8rude adalah minyak mentah dengan berat %enis ringan menurut $P#
( $meri4an Petroleum #nsitute ). Sedangkan 'uri 8rude berat %enis lebih berat dan
mengandung garam 9garam ikatan yang dapat menyebabkan korosi terhadap
peralatan 9peralatan proses pengolahan, sehingga di harapkan angka perbandingan
4ampuran adalah ideal dengan nilai ekonomis yang tinggi dan resiko kerusakan
peralatan proses yang masih terkendali.
.
2.2 proses Produksi
Proses-proses pengolahan di kilang Pertamina &P ## 'umai se4ara umum
melibatkan unit 2raksionasi yang memisahkan fraksi-fraksi minyak mentah
berdasarkan perbedaan titik didih, pemurnian (treating), proses kon3ersi, serta unit
)
proses operasi pen4ampuran (blending) untuk mendapatkan produk dengan
spesifikasi yang di inginkan.
&nit-unit proses kilang dumai sebagai berikut-
2.2.! Proses #->ydros4iming 8omple? (>S8),terdiri dari -
>ydro Skiming 8omple? terdiri dari pengolahan tingkat pertama (primary
proses) dan pengolahan tingkat kedua (se4ondary pro4ess). Pada pengolahan
tingkat pertama fraksi-fraksi minyak bumi dipisahkan se4ara fisika kemudian
pengolahan tingkat kedua dilakukan untuk penyempurnaan produk dari
pengolahan tingkat pertama. >S8 terbagi atas * unit yaitu -
a. 0oping &nit
b. 1aptha /enun &nit.
4. 1aptha >idro 0reating &nit
d. 88/ Plat 2orming &nit
e. 8ontinous 8atalis /egenarition &nit
Produk-produk yang di hasilkan di >ydro Skiming 8omple? adalah - 7PG,Gas .?
/e4o3ery &nit,Gas >ydrogen,/eformat dan 1aptha.
2.2.2 H!ro &ra'k!ng &o()le* +H&&,
>ydro 8ra4king 8omple? merupakan salah satu proyek perluasan kilang
Pertamina &P ## 'umai, >88 ini didisain oleh &ni3ersal :il Produ4t (&:P). &nit
9 unit yang terdapat dalam >88 ini terbagi atas * unit yaitu -
a. >ydrogen Plant ( >
2
Plant )
*
b. $mine 7PG ( 7i@uit Petrolium gas ) /e4o3ery
4. >ydrogen 8reaker &nibon
d. Sour Aater Stripper ( SAS )
e. 1itrogen Plant ( 1
2
Plant )
Produk yang di hasilkan di unit ini adalah - Gas,7PG,7ight 1aptha,>ea3y
1aptha.7ight kero,$3tur dan $':.
2.2.3 Hea-. #!l &o(le* +H#&,
7okasi ker%a >:8 terdiri dari ) unit operasi yaitu sebagai berikut -
a. >igt =a4um &nit
b. 'elayet 8ooking &nit
4. 8oke 8al4iner &nit
d. 'istillated >ydro 0reating &nit
Produk- produk yang di hasilkan >ea3y :il 4omple? adalah -
7PG,1aptha,6erosene,8oke dan 8al4ine 8oke.
2.2.4 Un!t /un!ut Penukung
Selain unit-unit proses di atas,kelan4aran dalam pelaksanaan proses,terdapat unit
pBendukung lainnya yang di kenal dengan unit utilities.unit ini terdiri dari
beberapa bagian -
a. &nit Penyediaan $ir,yang terdiri dari -
!. 8olling 0o,er
2. Sea Site
b. &nit Penyediaan Steam
C
4. &nit Penyediaan &dara Bertekanan,yang terdiri dari -
!. Plant $ir
2. #nstrument $ir
d. &nit penyediaan 7istrik,yang terdiri dari -
!. P70',yang terdiri dari ) .ngine dengan kapasitas masing 9
masing +,* Mega Aatt
2. P70G, terdiri dari 2 Gas 0urbin dengan kapasitas masing 9
masing !D,* mega ,att
+. P70&, terdiri dari ) steam turbin dengan kapasitas masing 9
masing !) mega ,att
D
BAB III
DA$A" TE#"I
+.! tin%auan pustaka
$3tur adalah salah satu bahan bakar minyak uyang di hasilkan oleh P0
P./0$M#1$ /.2#1./# &P ## '&M$#.
$3tur di gunakan untuk bahan bakar pesa,at terbang dengan mesin %et ( tanpa
baling 9 baling ),mempunyai trayek didih antara !* 9 2* o 8 ( ) 9 * o 2 ),
hidrokarbon ( 8!!-8!* ) dan titik beku freeEing point di batasi maksimum -)D
o
8 %adi
masih termasuk dalam fraksi kerosene.sehingga mempunyai komposisi yang mirip
dengan kerosene.
&ntuk itulah maka a3tur sebagai bahan bakar pesa,at terbang dengan resiko
keselamatan yang tinggi, harus memenuhi persyaratan 9 persyaratan yang meliputi -
Syarat kenampakan
Syarat komposisi senya,a 9 senya,a kimia
Syarat penguapan
Syarat pengaliran
Syarat pembakaran
Syarat pengkaratan
Syrat kontaminasi
Syarat daya hantar listrik
+.!.! syarat kenampakan
;
Fang di maksud adalah kenampakan ,arna dari a3tur yang apa bila di lihat se4ara
fisual denagn mata akan tampak %ernih, terang, bebas dari partikel 9 partikel padatan
( seperti debu, pasir, gumpala garam ) dan tidak tamoak adanya pe misahan air pada suhu
kamar.
Sifat kenampakan dapat di tun%ukan dengan pemeriksaan appearan4e( kenampakan ).
+.!.2 syarat komposisi senya,a 9 senya,a kimia
6omposisi senya,a kimia sepertyi %umlah ke asaman ( total adisity ), %umlah
senya,a aromatik, senya,a olefin, %umlah sulfur, me4aptan sulfur di batasi ke
beradaannya dalam bahan bakar a3tur.pembatasan ini erat hubuingan denagn mutu bakar,
stabilitas pada penyimpanan dan pemakaian, serta sifat korosifitas a3tur
tersebut.komposisi senya,a kimia dapat di tun%ukan dengan pemeriksaan- total asidity,
P:1$, sulfur,mer4aptan sulfur.
+.!.+ syarat penguapan
Sifat penguapan a3tur di yun%ukkan oleh hasil pemeriksaan terhadap titik nyala
( flash point ) dan distilasinya.sedangakan distilasi pada ! < 3olume di batasi
maksimum, di maksitkan agar bahan bakar ttersebut tidak terlalu lambat terbakar pada
saan pesa,at terbang melakukan G start up G
Sifat penguapan dapat di tun%ukan denagn pemeriksaan - distilasi, flash point, dan
densyty.
+.!.) syarat pengaliran
Mengingat a3tur di gunakan sebagai bahan bakar pesa,at terbang yang beroprasi
dalam berbagai suhu, maka sifat pengalirannya perlu untuk di bataasi maksimum.sebagai
(
petun%uk untuk mengetahui sifat pengaliran dari a3tuer di lakukan pemeriksaan terhadap
titik beku ( freeEing point ) dan kekentalan ( 3iskosity ) kinenmatiknya.
Sifat pengaliran dapat di tun%ukkan dengan pemeriksaan - freeEing point,kinemati4
3is4osity ate -2
o
8.
+.!.* syarat pembakaran
Salah satu analisis yang dapat di %adikan sebagai petun%uk adalah titik asap ( smoke
point )nya.
$pabila titik asapnya tinggi berarti a3tur memiliki sifat pembaklaran yang
sempurna ( baik ) dan sebaliknya.untuk itu a3tur tidak bolaeh mengandung senya,a 9
senya,a yang sulit terbakar dalam %umlah besar.dalam hal ini senya,a 9 senya,a
hidrokarbon %enis aromatik berupa napthalene di batasi ke beradaannya maksimum + <
3olume.sedangkan senya,a 9 senya,a hidrokarbon %enis parafin di harapka 4ukup
banyak terdapat dalam a3tur.sifat pembakaran dapat di tun%ukan dengan pemeriksaan -
spe4ifi4 energi, smoke pont, napthalenes.
+.!.C.syarat pengkaratan
Bahan bakar a3tur yang mempunyai suifat pengkaratan tinggi, apabila dipakai akan
menimbulkan kerusakan 9 kerusakan pada sistim distribusi bahan bakar maupun pada
bagian yang lain dari mesin pesa,at.sifat pengakaratan ini di timbulkan adanya senya,a
belerang yang reaktif.sifat pengkaratan dapat di tum%ukan dengan pemeriksaan 4opper
strip 4orrosien.
+.!.D syarat kesetabilan
Fang di maksud denagn kestabnilan adalah kestabilan a3tur selama penyimpanan
maupum pemakaian.syarat kestabilan yang di milHiki a3tur sangan di perlukan, sebab
!
adanya perbedaan suhu yang 4ukup tinggi dalam pemakaian akan 4enderung dapat
menimbulkan deposite.deposite ini dari hasil dekomposisi hidrokarbon a3tur pada alat
penukar panan, pada saringan bahan bakar, maupun pada pipa penyamprotan bahan bakar
pada sitim pepbakaran selama mesin beroprasi.sifat ke stabilan dapat di tun%ukkan dengan
pe meriksaan- thermal stabiliti.
+.!.; ayarat kontaminasi
6ontaminasi adalah senya,a pengotor yang keberadaannya tidak di inginkan, dan
di sebabkan oleh adanya e?istent gum serta kandungan air yang teremulusi dalam
a3tur.apabila pengotoran ini di biarkan keberadaannya dalam %umlah besar maka hal ini
dapat mengganggu ker%a mesin pesa,at dan dapat membahayakan keselanatan
penerbangan.adanya kontaminasi dapat di tun%ukkan dengan pemeriksaan- e?istent gum,
,ater rea4tion, mi4roseparometer.
+.!.( syarat daya hantar listrik.
Bahaya kebakaran ini dapat ter%adi akibat timbulnya litrik statis yang terakumulasi(
pada saat pemompaan a3tur dengan ke 4epatan alir yang 4uykup tinggi.
+.2 $7$0 F$1G '# G&1$6$1
$1$7#S$ SM:6. P:#10 $=0&/
Smoke point lamp
Benang sumbu standard
.?tra4tor
'rying o3en !!

8
Silinder gelas * ml
!!
Buret kapasitas ! ml
6orek api
Methanol,anhydrous.
0ouluene,$S0M /eferen4e fuel grade
#so oktan,kemurnian minimum ((,D* <
>eptan,kemurnian minimum ((,D* <
'#S0#7$S#
2lask kapasitas !2* ml
6ondensor
>eater
Graduated 4ylinder kapasitas ! ml
2lask support
Shield
Pembersih kondensor
=#S6:S#0$S
=is4ometer,seri BS I & I M M2D!!; atau setara
Bath dan timer ( stop ,at4h )
/ubber bulb
!2
0ermometer $S0M !2D 8
2/..J#1G P:#10
"a4ket sample tube
Gland
8ollars
=a44um flask
Stirrer
Gabus yang 4o4ok
Gelas ukur kapasitas ! ml
#so propil alkohol
8arbon dio?ide kering atau dry i4e
0ermometer standart $S0M !!) 8 range 9 ;

8 sampai K 2

8
+.+ 4ara ker%a
+.+.! Sampling ( bat4hing )
'i ambil saple sesuai denagn permintyaan
$dapun 4ara pengambialn sample-
!. bottom plate, di abil + 9 * 4m dari dasar tangki.
2. 4omposite,
upper sample, di ambil pada ke dalaman !IC dari permukaan le3el minyak
!+
midle sample, di ambil pada pertengahan tinggi minyak baik di hitung dari
permukaannya
lo,er sample, di ambil pada kedalaman *IC tinggi minyak di hitung dari
permukaannya.
+.+.2 4ara ker%a analisa
SM:6. P:#10
!. 4elupkan sumbu yang sudah bersih ( pan%ang sumbu tidak kurang dari !2*
mm )ke dalam sample dan masukkan ke dalam tabung sumbu.4elupkan sekali
lagi sehingga betul 9 betul rapat.
2. takar sampel sebanyak 2 ml dengan silinder gelas dan masukkan ke dalam
tabung sample
+. letakkan tabung sumbu dan sumbunya ke dalam sampel tadi.usahakan supaya
betul 9 betul rapat
). potong u%ung sumbu kira 9 kira C mm dari tabung sumbu, kemudin pasanglah
pada lampu.
*. nyalakan sumbu dan atur tinggi nyala kira 9 kira ! mm, biarkan lampu nyala
sampai * menit.
C. naikkan pelan 9 pelan sumbu sampai asap mun4ul.
D. turunkan sumbu se4ara berlahan hingga asap hilang.
;. 4atat tinggi nyala api saat tidak mengeluarkan asap, sampai ketelitian ,* mm.
!)
(. lakukan sepertyi langkah C 9 ; dua kali lagi, %ika hasil pengamatan mempunyai
range L !, mm.
!. ulangi pengu%ian dengan sempel dan sumbu yang baru, %ika hasil pengamatan
masih mempunyai range L !, mm.
!!. lepaskan tempat sampel dari lampu, 4u43i dengan heptan dan keringkan dengan
angin.
'#S0#7$S# $=0&/ '.1G$1 8$/$ M$1&$7
!. takar dengan graduated silinder kapasitas ! ml sebanyak ! ml sample,
masukkan ke dalam flask, dan pasang termo meter
2. pasang flask tersebut pada peralatan distilasi
+. hidupkan heater dan atur pemanasan sesuaikan denagn kondisi operasi analisis
). 4atat #BP dengan ketelitian ,*

8.geser silinder hingga u%ung kondensor


menyentuh dinding dari silinder.
*. lan%utkan pemba4aan I pen4atatan *,!,2,+,),*,C,D,;,(,(* dan 2BP.
C. matikan heater, biarkan flask dingin kemudian tuangkan sisa sampel yang ada
dalam flask ke dalam graduated silinder kapasitas !ml.
D. ba4a dan 4atat residu yang di dapat
;. hitung persen 3olum loss dengan formula, < loss M ! 9 ( total re4o3ery K
residu )
(. pindahkan hasil analisis ke buku primer.
=#S8:S#0$S
!*
!. amati temperatur bath, setelah temperatur bath telah men4apai 9 2

8, lakukan
analisis denagn 4ara menarik sample a3tur ke posisi atas kapiler ( pergunakan
bulb ), sampai D mm di atas tanda batas.
2. hitung ,aktu alir sampel mulai dari garis atas sampai garis ba,ah 3is4ometer
tube. 'engan bantuan timer ( stop ,at4h )
+. ulangi lankah ! dan 2 satu kali lagi 4atat ,aktu alir rata 9 rata yang di dapat, apa
bila ,aktu kurang dari 2 detik ulangi peker%aan denagn memilih kapiler yang
lebih ke4il.
2/..J#1G P:#10
!. takar sample sebanyak 2* ml dengan gelas ukur ! ml dan masukkan ke dalam
%a4ket sample tube.
2. tutup dengan rapat %aket samle tube denagn gabus yang sudah di lobangi untuk
tangkai stirrer dan termometer, atur termometer bolb terletak ! 9 !* mm dari
dasar sample tube.
+. tmbahkan etetes isopropil alkohol pada tangkai pengaduk untuk membasahi
pa4king gland dan mengeratkan gland sebaik mungkin agar tidak goyang.
). ikat %a4ket sampel tube dengan mengklemnya
*. tambahkan karbon dio?ide kering pada refrigeran alat
C. permukaan sampel harus berada di antara !* dan 2 mm di ba,ah le3el 4oolant,
aduk sample terssebut dengan mengerakkan stirrer dari atas ke Ba,ah rate !
sampai dengan !,* putaran Idetik.%ika akn melakukan pengamatan hentikan
pengadukan. Biarkan stirrer loop terletak di ba,ah permukaan samle selama
analisis.terbentuknya kabut pada temperatur sekitar 9 !

8 tidak perlu di
!C
perhatikan dan bila tidak ada perubahan temperatur lagi maka ini adalah
pembekuan air.
D. 4atat temperatur dimana kristal hidrokarbon mulai terbentuk.
;. ambil %aket sample tube dari 4oolant dan kemudian biarkan sample di panaskan
dengan pelan 9 pelan sambil terus di aduk.4atatlah temperatur dimana krital
hidrokarbon hilang semua.%ka perbedaan temperatur antara ke duanmmya lebih
besar dari +

8, maka ulangi pendinginan serta pemanasannya sehingga di dapat


perbedaan yang lebih ke4il dari +
o
8.
BAB I0
DATA PEN1AMATAN
N# Tank! arat (etoa T213 T214 T215 6atasan
1 !st!las! D 34
IBP 175 175 148 re)ort
79 1:2 1:2 1:4
189 1:4 1:4 1:: Ma* 287
289 132 131 134
389 13: 134 135
489 153 152 157
789 288 153 288 "e)ort
489 28: 287 283
:89 214 214 21:
389 22: 224 22:
589 241 233 248 "e)ort
579 272 245 245
EP 245 247 2:4 Ma* 388
"es!u 1.8 1.8 1.8 Ma* 1;7
!D
Loss 8.7 8.7 8.7 Ma* 1;7
2 <ree=!ng
)o!nt
D 2334 277 274 273 Ma* /
4:;8
3 $(oke
)o!nt
D 1322 24.8 24.8 24.8 M!n 15;8
4 -!s'os!t. D 447 4.443 4.4:7 4.453 Ma* 3888
BAB 0
!;
PENUTUP
*.! 6.S#MP&7$1
'ari hasil pemeriksaan yang telah di lakukan terhadap sample !,2 dan + maka dapat
di ambil kesimpulan sebagai berikut-
&ntuk ke+ sample a3tur ( !,2 dan + ) semuanya memenuhu spesifikasi yang ada,
%adi dapat di simpulkan baha,a produk a3tur yang di hasilkan di P0 P./0$M#1$
/.2#1./# &P ## '&M$# layak untuk di pasarkan.
*.2 S$/$1
mengigan a3tur adalah bahan bakar yang di periksa dengan beberapa
spesifikasi, maka pemeriksaan yang di lakukan benar 9 benar bisa men%amin
bah,a a3tur yang di hasilkan adalah layak pakai.
&ntuk ke akuratan dan ketelitian hasil pemeriksaan perlu di tingkatkan
kemampuan peker%a dengan mengikuti kursus dan korelasi antar laboraturium.
DA<TA" PU$TA%A
>aidir,agus.petun%uk pratikum sifat 9 sifat fisik BBM dan non BBM.P&S'#67$0
M#G$S,8epu.
!(
Prayetno,edi.2C.kimia minyak bumi dan hidrokarbon.P&S'#67$0
M#G$S,8epu.
Ainarno.!((+.dasar 9 dasar pengolahan minyak bumi.P&S'#67$0,8epu.
2

Você também pode gostar