Você está na página 1de 6

ADENOMYOSIS

Definisi
Adenomiosis adalah pertumbuhan jinak dari endometrium kedalam otot uterus,
terkadang disertai dengan pembesaran (hipertrofi) kemudian. Jika kelainan ini berupa
nodul seperti tumor yang berbatas tegas disebut adenomyoma. Adenomiosis pertama kali
dideskripsikan oleh Rokitansky pada tahun 186 dan kemudian disempurnakan lebih
lanjut oleh !on Re"klinghausen tahun 18#6.
Etioologi - Patologi
$ada adenomiosis uterus umumnya membesar difus dan berlobus dikarenakan
hipertrofi dan hyperplasia dari otot polos yang melekat pada kelenjar ektopik. %idapat
penebalan dinding uterus dengan dinding posterior biasanya lebih tebal. &terus umumnya
berbentuk simetrik dengan konsistensi padat, dan tidak menjadi lebih besar dari tinju atau
uterus yang gra'id 1( minggu. Adenomiosis sering terdapat bersama)sama dengan
mioma uteri. *alaupun jarang, adenomiosis dapat ditemukan tidak sebagai tumor difus
melainkan sebagai tumor dengan batas yang nyata.
+ambaran mikroskopis yang khas pada adenomiosis adalah adanya pulau)pulau
jaringan endometrium di tenga)tengah otot uterus yang menunjukkan perubahan siklik,
akan tetapi umumnya reaksi terhadap hormone)hormon o'arium tidak begitu sempurna
seperti endometrium biasa. *alaupun demikian dapat ditemukan kista)kista ke"il berisi
darah tua di tengah)tengah jaringan adenomiosis. ,adang)kadang kelenjar)kelenjar dari
endometrium menunjukkan hyperplasia kistik, bahkan dapat ditemukan sel)sel atipik,
akan tetapi keganasan sangat jarang terjadi. ,ehamilan akan menyebabkan endometrium
ektopik ini berubah seperti desidua.
PATOLOGI :
-el)sel melakukan infiltrasi otot miometrium bera.al dari bagian basal
/agian basal endometrium relatif tidak sensiti'e terhadap rangsangan hormonal
sehingga nodule adenomiotik biasanya ke"il dan berisi sedikit darah namun dapat
merangsang reaksi stroma jaringan.
0esi yang terjadi merangsang proliferasi miometrium sehingga pertumbuhan
tumor berjalan lambat.
-e"ara klinis adenomiosis tidak dapat dibedakan dengan mioma uteri intramural
dan seringkali terdapat bersamaan.
$ertumbuhan adenomioma sangat perlahan, adenomiosis klinis "enderung untuk
terjadi pada akhir masa reproduksi , kadang)kadang pada multipara yang anak
terakhirnya sudah de.asa.
Epidemiologi
1ndometriosis paling sering terjadi pada usia reproduksi. 2nsidensi yang pasti belum
diketahui, namun pre'alensinya pada kelompok tertentu "ukup tinggi. 3isalnya, pada
.anita yang dilakukan laparaskopi diagnostik, ditemukan endometriosis sebanyak )
4567 pada kelompok .anita dengan infertilitas yang belum diketahui penyebabnya
ditemukan endometriosis sebanyak 8)867 sedangkan pada .anita dengan infertilitas
sekunder ditemukan endometriosis sebanyak (46. %iperkirakan pre'alensi endometriosis
akan terus meningkat dari tahun ketahun. 3eskipun endometriosis dikatakan penyakit
.anita usia reproduksi, namun telah ditemukan pula endometriosis pada usia remaja dan
pas"a menopause. 9leh karena itu, untuk setiap nyeri haid baik pada usia remaja, maupun
pada usia menopause perlu dipikirkan adanya endometriosis 1.
1ndometriosis selama kurang lebih 5 tahun terakhir ini menunjukkan angka kejadian
yang meningkat. Angka kejadian antara 4)146 dapat ditemukan di semua operasi pel'ik.
1ndometriosis jarang didapatkan pada orang)orang negro, dan lebih sering didapatkan
pada .anita).anita yang berasal dari golongan sosio)ekonomi yang kuat. :ang menarik
perhatian adalah bah.a endometriosis lebih sering ditemukan pada .anita yang tidak
ka.in pada umur muda, dan yang tidak mempunyai banyak anak. ;ernyata fungsi
o'arium se"ara siklis yang terus menerus tanpa diselingi kehamilan, memegang peranan
penting di dalam terjadinya endometriosis (.
Angka kejadian endometriosis yang terjadi pada infertilitas menurut Ali /ad<iad, 1##(,
adalah sebesar antara ()6 6. $ada infertilitas primer angka kejadian endometriosis
yang terjadi sebesar (46, sedangkan pada infertilitas sekunder angka kejadiannya
sebesar 146. -edangkan angka kejadian endometriosis yang dilaporkan oleh -peroff
adalah 5)16 terjadi pada .anita usia produktif, dan antara (4)54 terjadi pada .anita
infertil. -edangkan di 2ndonesia endometriosis ditemukan kurang lebih 56 pada .anita
infertil. 3enurut *illiam dan $ratt kejadian 1ndometriosis pada seluruh laparatomi dari
berbagai indikasi ditemukan sebesar 11,886 8.
GAMBARAN LINI
&terus membesar se"ara menyeluruh.
1=5 pasien tidak menunjukkan gejala.
-isanya dapat menunjukkan gejala >
o Rasa nyeri yang berlangsung se"ara progresif, kadang)kadang
berhubungan dengan haid. $ada kasus ini, nyeri meningkat selama
menstruasi dan men"apai pun"ak pada akhir masa haid
o -iklus menstruasi tidak teratur terutama menorrhagia
OMPLIASI
Anemia kronis
$erubahan keganasan menjadi adenokarsinoma primer
Pengo!atan
?isterektomi merupakan pengobatan yang tepat, namun merupakan pilihan
yang sulit apabila penyakit ini ditemukan pada .anita yang masih muda dan masih ingin
mempunyai anak. ;erapi hormonal tidak ada gunanya. $engobatan klasik untuk
adenomiosis yang membandel terdiri dari ablasi endometrial se"ara endoskopik atau
histerektomi. /agaimanapun juga ablasi endometrial pada pasien dengan adenomiosis
dapat menyebabkan perlekatan pada ka'um uterus, haematometrium dan rasa sakit yang
hebat. -ekarang terapi konser'atif untuk pengobatan adenomiosis dapat dibagi menjadi
kategori yaitu >
1. 1mbolisasi pembuluh darah
(. ;erapi ?ormonal
5. ,ombinasi operasi dan terapi hormonal
1. 1mbolisasi pembuluh darah
$enggunaan teknik inter'ensi radiologi untuk mengembolisasi pembuluh darah
uterus pada kasus adenomiosis telah dijelaskan baru)baru ini. 0aporan tentang
penggunaan teknik ini masih sedikit dan sejauh ini tidak ada kehamilan yang berhasil
yang dijelaskan pada penggunaan teknik embolisasi pada adenomiosis ini.
(. ;erapi ?ormonal
;erapi hormonal digunakan untuk mengurangi rasa sakit termasuk pil
progesterone oral yang diminum rutin, anti estrogen dan agonis +nR?. Agonis +nR?
dan anti)estrogen seperti %ana<ol telah banyak digunakan. Analog +nR? membuat
keadaan menopause palsu, suatu keadaan dimana kadar estrogennya rendah. 1fek
samping dari pengobatan "ara ini adalah muka merah (hot flushes), mood yang tidak
stabil, dan pengurangan kadar mineral tulang.
5. ,ombinasi operasi dan terapi hormonal
?uang dan *ang melaporkan bah.a pengangkatan dengan operasi ke"il
(mi"rosurgi"al) pada daerah adenomiosis yang terlihat yang kemudian diikuti dengan
terapi menggunakan agonis +nR? (+oserelin A"etate) 5,6 mg, ( sampai 6 kali sehari
berakhir dengan kelahiran bayi yang sehat pada @ kasus (?uang et al., 1##87 *ang et al.,
().
Pengo!atan masa depan
$ada masa depan, pengembangan baru seperti penggunaan ultrasound intensitas
tinggi (?2A&B?igh C intensity fo"used ultrasound) memainkan peranan penting dalam
penanganan adenomiosis. ;eknik ini memungkinkan kombinasi antara koagulasi dan
pengrusakan jaringan namun tanpa meninggalkan luka yang parah dan darah yang keluar
juga sedikit.

Diagnosis Banding
-ebagai diagnosis banding adalah >
1. ,ehamilan
,ehamilan dapat disingkirkan dengan tes kehamilan
(. 0eiomioma -ub 3ukosa
0eiomioma submukosa ini dapat terjadi pada 4)66 kasus adenomiosis.
,eiomioma dapat menyebabkan menoragi dan rasa sakit yang hebat. &terus biasanya
lunak dan tidak tegang bahkan saat terjadinya menstruasi. %iagnosis ditegakkan dengan
histeroskopi atau dan kuretase.
5. ,anker endometrial
,anker endometrial ditegakkan dengan biopsy endometrial atau kuretase
@. -indroma kongesti pel'is (;aylorDs syndrome)
-indroma ini ditandai dengan keluhan kronis dari rasa sakit pada organ pel'is
yang terus menerus dan menometrorragi. $ada beberapa kasus uterus membesar, simetris
dan sedikit lunak. -er'ik dapat sianosis dan patulous. $ada operasi pembuluh darah
pel'is dapat Eampak membesar atau terpuntir.
4. 1ndometriosis pel'is
%itandai dengan dismenore premenstruasi dan selama menstruasi, adanya
massa adneFa yang melekat, dan adanya nodul nodul pada ligamentum uterosakral.
,elainan ini sering berkaitan dengan adenomiosis.
P"ognosis

;idak ada resiko yang mengarah keganasan. ,arena kondisinya berkaitan
dengan kadar estrogen, maka keadaan menopause akan menyebabkan kesembuhan alami.
;indakan histerektomi dapat dilakukan apabila keluhan sangat menganggu dan
mengan"am.
Dafta" P#sta$a
[1] Adenomyosis in %orland 3edi"al %i"tionary, ed (#. 1+G, Jakarta > (5
[2] $rabo.o, R$. 1ndometriosis. 2lmu ,andungan. 1d. ( "et.6. p.51@)516. $; /ina
$ustaka -ar.ono $ra.irohardjo. Jakarta>(8

Você também pode gostar