Você está na página 1de 407

The Proposal

(The Proposition #2)


By
Katie Ashley
Sinopsis:
Beberapa minggu setelah pengkhianatan Aidan, Emma berusaha sekuat tenaga untuk melanjutkan
hidupnya. Mengabaikan sms, pesan suara, dan bunga yang tak terhitung jumlahnya, Emma tidak yakin
ia ingin kembali lagi bersamanya. Tapi Aidan tidak akan menyerah sebelum bertandingsebelum
Emma mengijinkan dirinya mengungkapkan rahasia masa lalunya yang menyebabkan ia begitu takut
akan komitmen.
Tapi nasib berkehendak lain ketika persalinan prematur memaksa Emma harus beristirahat total
selama dua minggu. Aidan melangkah kedepan dengan proposal yang mengejutkan. Untuk
membuktikan cinta dan komitmen terhadap putra mereka yang belum lahir, ia akan mengambil cuti
dari pekerjaan untuk merawat Emma sepanjang waktu. Bersumpah untuk menjaga hatinya, Emma
dengan berat hati setuju.
elagi Emma tersentuh oleh perhatian dan kasih sayang Aidan, Emma dikejutkan oleh perhatian mesra
seorang dokter U!", Alpesh #pesh# $adeen. %esh adalah tipe pria idaman yang pernah Emma
bayangkansukses, stabil, dan siap berumah tangga serta siap menjadi seorang suami dan ayah. %esh
tidak menginginkan apa pun kecuali merebut hati Emma, tapi Emma tidak yakin ia mampu
memberikannya.
&atinya masih dimiliki pria yang juga menghancurkannya%ria yang berusaha begitu keras untuk
kembali lagi bersamanya.

Copyright 2013 by Katie Ashley
Prolog
Aidan mencoba menenangkan jantungnya yang berdetak kencang
saat dia berlari ke jalan depan rumah. Tersandung undakan teras, dia
tersungkur ke arah pintu depan. Dia menggedor kayu sekeras yang
dia bisa dengan kedua tinjunya. "Tolong! Aku mohon buka pintunya!
Aku harus bicara padamu!"dia berteriak. Tangannya meluncur turun
dari pegangan ke bel pintu. Jarinya memencet bel tanpa henti seperti
panggilan SOS dalam kode orse.
Akhirnya, usaha putus asanya membuahkan hasil dengan pintu
depan terayun membuka. elihat !ajahnya yang bernoda air mata,
ji!a Aidan terpilin menyakitkan. "Tolong"ijinkan aku bicara
padamu!"
Dia menggelengkan kepalanya. "Tak ada lagi yang harus dikatakan,
Aidan. #ita sudah mele!ati jalan ini terlalu sering. Aku telah sampai
pada kesimpulan bah!a tindakanmu akan selalu berbicara lebih
keras dari pada kata$katamu."
"Tidak, tadi malam bukan apa yang aku inginkan. %anya saja aku
takut dengan kehadiran bayi itu dan semua yang terjadi di antara kita
beberapa minggu terakhir."
#etika dia mencoba mele!atinya keluar pintu, Aidan memajukan
diri ke depannya seperti sebuah perisai. "Aidan, minggir. Aku harus
pergi bekerja. Tak ada satupun yang kau katakan akan merubah apa
yang aku rasakan saat ini."
"Tak bisakah kau ijin meninggalkan kantor& Aku mencintaimu, dan
aku ingin memperbaiki semua ini." Aidan menjalankan tangannya
yang gemetaran mele!ati rambutnya yang sudah acak$acakan. Dia
masih menggunakan baju kusut yang dia kenakan sehari
sebelumnya. Dia tidak tidur, tidak makan, dia menghabiskan malam
dengan berpikir bagaimana cara mendapatkan dia kembali. "Tidak
masalah apa yang kau pikirkan, aku memang mencintaimu"dan aku
memang menginginkan bayi itu."
Dia mengangkat kepalanya untuk melotot pada Aidan. Aidan
mundur selangkah melihat kemarahan yang terbakar di matanya.
"Jangan berani$beraninya kau mengatakan itu! Aku tahu bagaimana
sebenarnya perasaanmu tentang aku dan kehamilanku ' beban itu di
kehidupanmu. Jika ada, itu adalah alasanmu menyetubuhi gadis itu!
#arena saat kau takut, kau selalu berhasil untuk mengacau
segalanya!"
endorongnya agar menyingkir dari hadapannya, dia mengentakkan
kaki menuruni undakan teras. Aidan menempel di belakangnya.
"Okay, kau benar. (tu memang sebuah beban ' mungkin sampai
sekarang. Tapi aku menyadari sekarang bah!a aku sudah bertindak
bodoh. Aku mencintaimu, dan aku ingin menikahimu dan
membesarkan anak kita."
Dia berhenti tiba$tiba. )ahunya merosot sebelum dia berputar
perlahan. "Saat ini kau berpikir itulah yang kau inginkan. Tapi aku
mengenalmu terlalu baik. Sebelum kita menikah atau sebelum bayi
ini lahir, kau akan ketakutan dan selingkuh lagi." Dia
menggelengkan kepalanya sedih. "Aku bodoh karena berpikir aku
yang hamil akan mengubahmu. )ah!a entah bagaimana itu akan
membuatmu mau berkomitmen. Tapi kau bahkan tak bisa setia demi
bayimu."
Aidan mencoba meraihnya, tapi dia berputar pergi dan berlari ke
trotoar. #etika Aidan akhirnya berhasil mengejarnya, dia telah
mengunci diri di dalam mobil.
Dia menggedor jendela dengan kepalan tangannya. "Tolong. Tolong
jangan lakukan ini!"
Dia menekan mundur gas mobilnya dan mendecit keluar ke jalan
raya. esinnya meraung saat ia melaju di jalan raya. Aidan menutup
matanya menyerah. Dia terhuyung mundur, berusaha mati$matian
untuk menahan diri dari kehabisan na*as.
+alu suara ban berdecit dan kaca pecah menyebabkan jantung Aidan
terasa berhenti. Dia berlari ke ujung jalan raya. Seluruh dunia seakan
bergerak merangkak perlahan saat melihat tumpukan logam terkoyak
di kejauhan.
"A,!" Aidan berteriak.
---
Bab 1
Aidan terkejut bangun dari mimpi buruknya dan menemukan dirinya
menelungkup di meja dapur. #eringat membasahi !ajahnya. (a
mengangkat tangannya yang gemetaran untuk menghapusnya. Saat
itulah ia menyadari bah!a itu adalah air mata, bukan keringat,
membasahi pipinya. Aidan telah berhenti bermimpi buruk tentang
kecelakaan Amy selama bertahun$tahun. Tak butuh !aktu lama
untuk Aidan mengingat apa yang telah memba!a mimpi buruk itu
kembali.
.mma.
Semua yang Aidan kira pernah ia rasakan pada Amy ternyata jutaan
kali lebih besar yang ia rasakan pada .mma saat ini. (a hanya
mengira ia tahu apa itu cinta. )ahkan tanpa mencoba, .mma telah
menimbulkan perasaan aneh pada dirinya yang tak pernah ia
bayangkan sebelumnya. Dan sekarang .mma telah pergi.
Sebuah tangisan kekalahan yang penuh penderitaan keluar dari
bibirnya.
/Sepertinya kita kembali mengalami mimpi buruk, huh&0
Aidan terlunjak sebelum melempar pandangannya ke balik bahunya.
/%ai juga, 1op. )agaimana kau bisa masuk&0
1atrick memberinya senyum masam. /Aku punya kunci, nak.0
#etika Aidan berputar di kursinya, pandangannya ikut berputar, dan
ia harus berpegangan pada sisi meja untuk menyeimbangkan dirinya.
/,eah, !ell, apa yang terjadi dengan mengetuk pintu&0
/Aku sudah lakukan, tapi kau tak juga membukakan pintu. Sekarang
aku bisa melihat penyebabnya.0
Aidan menatap penampakan buram dan ganda dari !ajah merengut
ayahnya. Sebuah tatapan yang benar$benar muak sudah sangat
cukup, tapi di kondisinya yang mabuk, ia harus melihat dua.
1atrick bersandar di meja dapur, menyilangkan tangan di depan
dadanya. /2ak, kupikir sekarang kau sudah mabuk berat!0
Setelah mendengus terta!a, !ajah Aidan membentur meja dengan
keras. Dadanya naik turun saat ia terta!a pada kenyataan ayahnya
benar$benar mengatakan istilah mabuk berat. Tentu saja tingkat
mabuknya juga membuat itu lebih lucu lagi.
Saat dia akhirnya dapat menenangkan diri, dia berseru, /Sebenarnya,
1op, aku sudah mabuk saat minum lima bir dan tiga te3uila yang
lalu. Aku pikir bisa dibilang aku minum berat.0
/Jadi kita mengulangi ini lagi&0 1atrick mendengus.
Sambil mengangkat kepalanya, Aidan mengerutkan alisnya. /Apa
maksudmu&0
4ajah 1atrick dipenuhi oleh kemarahan. /#au tahu pasti apa yang
aku maksud. #au memulai pola yang sama seperti yang kau lakukan
Sembilan tahun lalu, langsung melarikan diri ke minuman seperti
seorang pemabuk.0
/Aku menelponmu karena aku membutuhkan bantuanmu, bukan
ceramah. Jadi bila kau ke sini untuk berteriak$teriak padaku maka
sebaiknya kau pergi!0
%al berikutnnya yang Aidan tahu 1atrick menarik rambutnya untuk
membuatnya berdiri dan melotot padanya. /Jangan pernah kau
berbicara seperti itu lagi padaku! Aku masih ayahmu, dan kau harus
menunjukkan rasa hormat padaku. #au mengerti&0
/Tinggalkan saja aku sendiri!0 Aidan berteriak, mencoba untuk
melepaskan diri.
1atrick mengencangkan genggamannya pada rambut Aidan,
menyebabkan Aidan mengernyit kesakitan. /)aiklah. 5ukup. Aku
akan memperlakukanmu sama seperti aku menganiaya calon tentara
yang mengacau!0
Sebelum Aidan mengajukan protes, 1atrick menarik Aidan turun dari
kursi dapur. #ursi itu jatuh dengan suara berisik. /Aku tidak tahu
kau masih begitu kuat, 1ria Tua. #au cukup tangkas untuk seseorang
berusia tujuh puluh dua tahun,0 Aidan tercenung.
/#au sebaiknya tutup mulut kalau kau tahu apa yang terbaik
untukmu!0 )entak 1atrick sebelum mendorong Aidan ke arah
lorong. (a mungkin sudah pingsan lagi bila 1atrick tak terus
memegang kuat tengkuk dan ikan pinggang Aidan.
Saat mereka masuk ke kamar utama, 1atrick mendorongnya ke
dalam kamar mandi. Aidan berbalik dan melihat 1atrick mengunci
pintu. 6asa takut menyergap Aidan. Dengan gugup Aidan terhuyung
mundur saat 1atrick berjalan mendekatinya. /hit, 1op, kau tak akan
memukuliku lagi seperti saat aku masih sekolah ketika kau
menemukan pipa ganja di ba!ah tempat tidurku, kan&0
Tanpa memperdulikan Aidan, 1atrick menuju sho!er. Setelah
menyalakan keran air, ia meraih lengan Aidan dan mendorongnya ke
ba!ah pancuran air. Air sedingin es membasahi Aidan. 4alaupun
mele!ati bajunya, setiap tetes air terasa seperti sebuah pisau
bergerigi menusuk$nusuk kulitnya. (a mencoba keluar, tapi 1atrick
membanting pintu sho!er menutup. /#au akan tetap di dalam sana
sampai kau sadar dan dapat menceritakan apa yang telah terjadi
seperti seorang laki$laki sejati!0
Aidan mendobrak pintu, tapi 1atrick memegang pintu dengan kuat.
/Aku terlalu tua untuk semua omong kosong ini, 2ak. Aku mungkin
tak akan ada sembilan tahun lagi saat kau mencoba bertingkah
seperti ini lagi. Setidaknya ijinkan aku meninggal dalam damai
karena tahu kau memiliki seorang istri dan anak untuk dicintai!0
#ata$kata 1atrick lebih membuat Aidan membeku daripada air
dingin yang menyiraminya. %anya memikirkan bagaimana ia telah
menyakiti .mma membuat rasa pedih atas penyesalan bergetar di
dalam dirinya. Alih$alih memberontak lebih jauh, Aidan berbalik dan
berdiri di ba!ah gagang pancuran air, membiarkan air sedingin es
menyengatnya seperti pecutan dari cambuk. enundukkan
kepalanya, Aidan berharap air itu memang sebuah cambuk. (a layak
mendapatkan pukulan untuk semua yang telah ia katakan dan
lakukan pada .mma di beberapa minggu terakhir dan secara tak
langsung juga pada anaknya. %ukuman *isik merupakan sebuah
pelepasan untuk mengurangi siksaan emosional dalam dirinya.
/#au sudah mulai sadar&0 1atrick bertanya.
/,a, 1ak,0 Aidan berkata lirih di ba!ah siraman air dingin.
/)agus. Aku akan membuat kopi. Aku akan menunggumu saat kau
sudah siap untuk bicara.0
enggigit bibirnya, Aidan tak dapat menghentikan air mata yang
mengalir di pipinya. Tak ada yang lebih ia inginkan dari ayahnya
untuk menemukan bagaimanapun caranya untuk mendapatkan
.mma kembali. /Terima kasih, 1op,0 dia berkata, suaranya bergetar
dengan emosi.
/#embali.0
Aidan memaksakan dirinya untuk tetap di ba!ah siraman air sampai
pikirannya benar$benar jernih. Saat ia dapat berjalan tanpa
terhuyung, ia keluar dari pancuran air. 7iginya bergemeletuk saat ia
melepaskan bajunya yang basah kuyup. Setelah mengeringkan
tubuhnya dengan kecepatan super, Aidan melangkah ke kamar tidur
dan mengenakan celana piyama dan sebuah baju kaus.
Saat Aidan sampai di dapur, 1atrick sedang duduk di sisi meja.
Sebuah senyum tersungging di ujung bibirnya. /aa*, aku harus
melakukan cara militer padamu.0
Aidan menggelengkan kepalanya. /Aku pantas mendapatkannya.
Sebetulnya, kau seharusnya memukulku.0
/enjadi seorang masokis rupanya&0
Aidan mengangkat bahunya dan menuang segelas kopi untuk dirinya
sendiri. /Aku pantas mendapatkan lebih dari itu. Aku melukai orang$
orang yang paling aku sayangi.0
1atrick menghela napas. /Aku tak tahu tentang itu. Ada banyak
kebaikan dalam dirimu, Aidan. Aku harap kau dapat melihat itu.0
/1asti tidak terlalu banyak kebaikan dalam diriku jika aku selalu
mengacau segalanya.0
/2gomong$ngomong tentang itu"0 1atrick bersandar di kursinya,
sambil meletakkan tangannya di atas anak kursi. /Sebelum aku
mena!arkan bantuan, aku harus tahu satu hal.0
Aidan menaikkan alisnya dan menyesap kopinya. 1anasnya cairan
kopi menyengat lidahnya. /Apa itu&0 katanya parau.
/Apakah kau benar$benar ingin .mma kembali karena kau
mencintainya, atau karena kau merasa bersalah&0
/(ni tidak seperti yang terjadi dengan Amy,0 protes Aidan.
/(ni hanya sebuah pertanyaan sederhana, 2ak. Apakah kau ingin
menghabiskan sisa hidupmu dengan .mma dan anakmu atau tidak&
aksudku, kebanyakan lelaki yang benar$benar sedang jatuh cinta
tidak kabur dan mencoba untuk tidur dengan !anita lain.0
Air mata terasa panas menyengat di mata Aidan. /Aku benar$benar
mencintainya, 1op. (tu adalah kebenaran yang sebenarnya.0 (a
mengelap air matanya dengan kepalan tangannya. Duduk di kursi di
seberang 1atrick, Aidan menceritakan semua detail yang terjadi
malam sebelumnya. /4alaupun aku tak bisa mengucapkannya saat
itu atau bahkan malam ini saat ia menginginkannya, Aku sangat
mencintai .mma.0
"Jadi tahun dimana kau berusaha mendapatkan Amy kembali itu
semua merupakan'"
Aidan menutup matanya dalam kepedihan. /6asa bersalah, bukan
cinta. (a berhasil membunuh rasa cintaku padanya dengan cara
menipuku. Tapi karena bayi itu, aku akan bertahan di sisinya.0
/Apakah .mma tahu tentang hal ini&0
embuka kelopak matanya, Aidan menja!ab, /Aku hanya memberi
tahunya tentang perselingkuhan. Aku rasa dia tak sanggup
menghadapi sisanya.0
/#urasa kau perlu untuk memberitahunya.0
Aidan meringis. /Aku akan memberitahunya. Jika ia mau berbicara
padaku lagi.0
/Aku punya perasaan yang kuat dia akan ada di sekitar sini lagi.0
/Jangan katakan itu karena intuisi (rlandiamu.0 #ata Aidan, seraya
menaikkan alis matanya.
/Tidak. (ni karena )ecky menemuinya saat ia meninggalkan rumah
ini.0
engerang, dengan *rustasi Aidan menggosokkan tangannya ke
!ajahnya. /)agus. Aku yakin mereka akan menyerbu kemari segera
untuk memanggang kejantananku di sebuah open berapi!0
1atrick terkekeh. /Jangan berpikiran sempit tentang kakakmu. Dia
dan kakak$kakakmu yang lain mungkin akan mencincangmu karena
apa yang telah kau lakukan, tapi mereka benar$benar mencintaimu
dan ingin melihatmu bahagia.0 1atrick merunduk ke depan dan
menepuk tangan Aidan. /Dan mereka tahu bagaimana kau mengacau
segalanya dulu dan menahan kebahagiaanmu sendiri.0
%idung Aidan mengembang dalam kemarahan. /ereka tak tahu
cerita lengkapnya, 1op. ereka tak tahu apa yang telah Amy
lakukan!0
/Aku tahu itu. (tu adalah rahasia yang akan tetap terjaga antara kau,
Amy, dan aku.0
Aidan berkata sambil mengepalkan tangannya, /Tidakkah kau tahu
berapa kali aku ingin berteriak pada om saat dia menyanjung dan
memuji Amy di depan mukaku tentang Amy yang telah menikah dan
berbahagia& Jika saja dia tahu Amy yang telah mengacaukan isi
kepalaku dengan semua !anita lain.0
/(tu adalah pilihanmu untuk tak mengatakan padanya, 2ak. Aku tak
suka merahasiakan hal itu darinya. (bumu dan aku tidak banyak
menyimpan rahasia, tapi aku menyimpan rahasiamu.0
.kspresi marah Aidan melembut. /Aku menghargai itu, 1op.0
1atrick tersenyum. /Terima kasih kembali.0 (a berdiri dan menuang
sisa kopinya ke !asta*el. /Jadi kau akan berbicara pada .mma dan
mengatakan yang sebenarnya padanya&0
/,eah. Secepatnya saat dia mau bicara padaku.0
/)agus. Aku senang mendengarnya.0 1atrick melihat ke jam
tangannya. /4ell, sebaiknya aku pulang sekarang.0
Aidan merasa sesak menyadari kemungkinan dia sendirian. /Saat ini
benar$benar sudah terlalu malam untukmu mengemudi. ungkin
kau sebaiknya menginap saja malam ini.0
Aidan menangkap tatapan ayahnya. Dengan matanya, Aidan
mencoba mengatakan apa yang ia terlalu malu untuk mengakui8 (a
tidak mau sendirian.
1atrick menganggukkan kepalanya. /#upikir kau benar. #au tak
keberatan menginapkan orangtuamu di sini&0
Aidan tersenyum. /Aku sama sekali tak keberatan.0
---
Bab 2
Tiga Minggu Kemudian
/2, tiga belas,0 suara penyiar )ingo berdengung.
/Apa yang dia bilang, sayang&0 rs. 1etersen bertanya pada .mma,
sambil melirik kartunya.
engetahui rs. 1etersen praktis tuli, bahkan dengan alat bantu
dengarnya, .mma mengambil na*as panjang dan berteriak, /2,
T(7A ).+AS!0
rs. 1etersen tersenyum dan menganggukkan kepala abu$abunya.
#etika 1atrick terta!a kecil di sebelahnya, .mma menaikkan alis
matanya. /Apa&0
/Ayolah, .mma, kau !anita muda yang cantik dan bersemangat.
Apa yang sebenarnya kau lakukan di sini di
9
:;4 denganku dan
sekelompok orang tua lainnya&0
9
'eteran o( )oreign *ar, rumah peristirahatan untuk para <eteran
perang.
.mma terkikik.
/Apa kau bercanda& )agaimana bisa aku mele!atkan )ingo hari
Sabtu& )agaimana dengan hadiah luar biasa yang dapat aku
menangkan& #otak besar "epend =merek popok de!asa> itu
memanggil namaku.0
#etika dada 1atrick bergetar karena geli, .mma menggoyangkan jari
padanya. /%ey, kau tak seharusnya terta!a. #au pernah punya
seorang istri yang hamil dan anak perempuan. #au tahu,
ketidakmampuan mengontrol kandung kemih adalah masalah yang
serius.0
ata 1atrick melebar. /#au benar$benar menyebalkan, ya& ulut
luar biasa yang kau punya untuk seseorang yang seharusnya gadis
manis.0
Jantung .mma terhenti saat dia mendengar suara dalam Aidan
menggema di telinganya, /Mulutmu itu adalah masalah.0 6asa sakit
yang membara membakar dadanya, dan dia berjuang untuk tetap
bernapas. encoba untuk mendorong jauh kenangan menyakitkan
itu, dia menggelengkan kepalanya.
/4ell, kau tahu alasan yang sebenarnya aku di sini adalah karena
kau baru saja mengalami sakit kepala dan tidak seharusnya
menyetir.0
1atrick merengut. /)ecky mengambil dua set kunci mobilku
sebelum dia dan +i? keluar kota!0
/Sekarang liburan musim gugur untuk anak$anak mereka, dan
mereka hanya akan pergi ke Disney 4orld selama @ hari. (tu bukan
salah mereka jika mereka cukup mengkha!atirkanmu untuk
mengambil kunci$kuncimu. (tu salahmu sendiri untuk membiarkan
kekeraskepalaan ;it?gerald menahanmu pergi ke dokter.0
/Aku sudah buat janji minggu depan.0 #etika .mma menaikkan
alisnya tidak percaya, 1atrick mengusapkan jarinya di atas
jantungnya dan bersumpah, /Janji pramuka.0
/Jika kau bilang begitu. Aku tetap akan mengantarkanmu sendiri
untuk memastikan kau sampai di sana.0
1atrick mengerang. /)agus. Sekarang aku punya anak perempuan
tukang kha!atir lainnya di sampingku setiap saat.0
%ati .mma menghangat pada gagasan dianggap sebagai anak
perempuan 1atrick. Terlepas dari apa yang dia rasakan tentang
Aidan, dia tak akan pernah bisa menjauhkan diri dari 1atrick dan
cintanya.
Setelah !anita dengan hiasan rambut ber!arna biru bertepuk tangan
dengan hebohnya dan berteriak, /)ingo!0 1atrick mencondongkan
tubuh ke depan di kursinya, sebuah ekspresi serius tergambar di
!ajahnya.
/Jadi kita tidak akan membicarakan tentang hal itu&0
.mma melempar pandangan padanya dan menyeringai. /aksudmu
kenyataan bah!a satu diantara hadiah itu adalah sebuah tas
A
enema&0
A
pengobatan laBati<e untuk konstipasi.
enyilangkan kedua lengan di depan dadanya, 1atrick mendengus,
/)ukan itu yang aku bicarakan, dan kau tahu itu.0
.mma menundukkan kepalanya, menatap kartu )ingo$nya seakan
itu adalah hal yang paling menarik yang pernah dia lihat. /Aku
sebaiknya tidak membicarakannya,0 dia berbisik.
/+ihat, .m, aku yakin kau telah mengalami rasa cinta yang
mendalam yang orang tua miliki untuk anak mereka. Aidan adalah
putraku, dan aku mencintainya dengan seluruh hatiku.0
#etika .mma menyentakkan kepalanya ke atas untuk melotot
padanya, 1atrick mengangkat kedua tangannya tanda menyerah.
/Tapi itu tak berarti aku memaa*kan apa yang dia telah lakukan
padamu. 1ercayalah padaku, aku ingin melakukan sesuatu yang bisa
melukai tubuhnya.0 Sebuah kilatan geli bersinar di matanya yang
gelap. /4ell, anggap saja aku sudah melakukannya.0
.mma terkesiap. /Apa yang telah kau lakukan&0

1atrick terta!a kecil. /1ercayalah padaku, aku memberikan padanya
sesuatu yang layak ia dapatkan, atau tubuh tua CA tahunku ini
mampu lakukan!0
/#au benar$benar mengerikan!0 .mma menja!ab, tetapi ia tak dapat
berhenti terta!a cekikikan.
1atrick meletakkan tangannya di dalam tangan .mma. /Aku hanya
ingin kau tahu aku netral dalam semua masalah ini, oke& Aku
mencintaimu dan cucuku, seperti aku mencintai Aidan.0
/Terima kasih. Aku menghargai itu.0 .mma meremas tangan
1atrick. /Dan aku harap kau tahu aku tak akan pernah memintamu
untuk memihak atau menjauhkanmu dari bayi ini karena apa yang
terjadi dengan Aidan.0
/Aku tahu itu, sayang. Sejak hari pertama aku bertemu denganmu,
aku tahu gadis seperti apa kau ini, dan tidak ada satupun tulang jahat
di dalam tubuhmu.0 1atrick berhenti sejenak dan menggelengkan
kepalanya. /Tapi jika aku tak mengatakan apa yang ada di hatiku,
aku akan meledak.0
Sambil menggigiti salah satu kukunya yang sudah sedikit rusak,
.mma menahan na*asnya, memberanikan diri untuk apa yang akan
1atrick katakan.
/Aku benar$benar kha!atir dengan Aidan. (ni sudah D minggu, dan
dia benar$benar sengsara, .mma. Dia tidak tidur, dan dia nyaris tidak
makan.0
Sisi jahat dan dendam pada diri .mma menikmati pemikiran tentang
penderitaan Aidan. Dia memberikan 1atrick pandangan tidak
percaya. /Aku benar$benar meragukan itu. Dia mungkin hanya
berusaha mendapatkan simpatimu dan mencoba untuk membuatmu
berpaling dariku.0
/Tidak, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Dia sedang
tinggal denganku karena dia tidak tahan berada dalam kesendirian.0
ata .mma melebar saat hatinya terasa perih untuk Aidan.
4alaupun bagian yang sangat besar dari dirinya merasa gembira
karena berpikir dia terluka separah dirinya, bagian lain dirinya
mengasihaninya. Seberapa besarnya dia ingin merendahkan Aidan,
dia tidak bisa. Setiap saat selama D minggu yang lalu, .mma
berusaha untuk mengubur perasaannya dan menerima kenyataan
bah!a Aidan tidak akan pernah benar$benar ada secara emosional.
Entuk membiarkan dia kembali ke hidupnya akan seperti berjalan
tanpa alas kaki di atas kepingan hatinya yang hancur lebur. Aidan
akan melukainya lagi ' itu tak terelakkan.
Tapi dari lubuk hatinya yang paling dalam, .mma masih
mencintainya. Ada bagian dari dirinya yang dia kha!atirkan akan
selalu mencintainya'sama seperti bagian dari dirinya yang masih
mencintai Tra<is. .mma membenci dirinya sendiri untuk merasakan
itu.
/Dapatkah kau dengan jujur mengatakan bah!a tak ada satupun
yang telah dia lakukan di beberapa minggu terakhir yang telah
melembutkan hatimu untuknya&0 1atrick bertanya.
%elaan na*as penuh dengan rasa tersiksa keluar dari bibirnya. Saat
)ecky mengatakan Aidan akan mencoba untuk memenangkannya
kembali, dia tidak bercanda. )ahkan tak ada satupun peringatan
yang bisa mempersiapkan diri .mma dari rentetan telepon, pesan,
dan email. Aidan bahkan mencoba mendatangi kantornya, tapi
.mma telah meminta petugas keamanan untuk mengusirnya. (tu
menjadi sebuah tontonan saat Aidan berkelahi dengan keamanan
karena mencoba mendekati .mma. Aidan kemudian diberi
peringatan oleh manager .mma untuk jangan pernah datang ke
lantainya lagi.
+alu Aidan merubah taktik. 6umah .mma segera berkembang
menjadi dua untuk toko bunga dengan semua bunga yang Aidan
kirim. Setiap buket dan setiap lusin ma!ar yang dikirimkan
mempunyai kartu yang terpisah yang penuh dengan kata$kata penuh
penyesalan, betapa dia merindukannya, dan seberapa besar dia
peduli padanya dan bayinya. #arena masih tidak ada pengakuan
cinta, .mma hanya mengabaikannya.
/.m0 1atrick bertanya, menarikknya keluar dari pikiran$pikirannya.
.mma memainkan keliman bajunya dengan jarinya. /Tak tahukah
kau bagaimana beratnya hal itu dengan perasaanku, dikalikan
dengan hormon kehamilanku, untuk mengacuhkannya&0
/Aku akan berbohong jika aku bilang aku tak terkesan dengan
kegigihannya. )ahkan dengan Amy, dia tidak melakukan hal yang
setulus buku puisi itu.0
.mma menutup matanya erat$erat. )uku sialan itu! (tu hampir
menghancurkan tekadnya. #etika .mma membuka bungkus paket
dan menemukan sebuah buku edisi lama tentang puisi cinta dari the
6omantics, dia menangis terisak$isak selama 9 jam. #ilasan tentang
John #eats, 1ercy Shelley, dan +ord )yron tidak hanya memba!a
kenangan pada keponakan laki$laki Aidan, tetapi juga *akta jelas dia
mengingat bah!a .mma menyukai puisi$puisi mereka. Dan
sementara buku itu penuh dengan sentimen cinta, Aidan masih
belum mengutarakan kata$kata itu secara langsung. Entuk .mma, itu
berarti segalanya.
/Aku benar$benar menyesal dia mengalami hal yang cukup berat.
Tapi aku juga tersakiti,0 .mma akhirnya berkata.
/Aku tahu, sayang. Tapi jika aku memintamu hanya untuk berbicara
padanya untuk beberapa menit, maukah kau menghibur orang tua
ini&0
/Oh 1atrick, tidakkah kau lihat. Aku takut.0
/)ah!a dia"akan selingkuh lagi&0
Dia menganggukkan kepalanya. /Dengan Tra<is, aku tak pernah
harus kha!atir tentang dia tidak setia. Dia benar$benar mencurahkan
segalanya sejak pertama kali kami berkencan. Aku tidak sering
berkencan atau pergi ke dunia luar, jadi aku tak tahu bagaimana
caranya bersama seseorang seperti Aidan dan tetap !aras.0
1atrick mengusap dagunya. .mma dapat mengatakan bah!a ada
sesuatu yang tidak dia katakan$sesuatu yang memegang satu bagian
dari teka$teki Aidan. /Aku tidak suka memohon, tapi maukah kau
mempertimbangkan untuk hanya duduk dengannya dan coba
mendengarnya& Aku tahu itu akan sangat berarti untuknya, dan
kurasa itu akan berarti untukmu juga.0
Edara kekalahan berhembus di dadanya. /#ukira aku dapat
mencobanya.0
/(tu dia gadisku,0 katanya, !ajahnya menjadi cerah. /)agus.
Sekarang aku sudah mengeluarkan hal itu, aku ingin beberapa
makanan penutup. au sesuatu&0
Seakan mendapat isyarat, perut .mma berbunyi, dan dia tersenyum
lebar. /4alaupun aku seharusnya tidak mau, maukah kau
memba!akanku beberapa potong cake buatan rumah itu lagi&0
1atrick tersenyum. /1ilihan bagus. Aku juga akan mengambilnya
untukku sendiri.0
Dia meraih lengan baju 1atrick. /%anya pastikan itu bukan milik
rs. ;orrester. #upikir dia tanpa sengaja menaruh garam bukannya
gula kali ini.0
1atrick tertama. /Oh Tuhan. Aku percaya dia membuat satu atau dua
kekacauan.0
/#au seharusnya tidak mengatakan itu. #au tahu dia manis
padamu,0 7oda .mma.
/Dan jangan berpikir aku tak akan terus melarikan diri darinya. Dia
mungkin akan membunuhku dengan keracunan makanan atau
lainnya.0
.mma terta!a. /#au tak harus lari terlalu cepat. Dia hanya satu dari
sekian banyak penggemarmu.0
/Terserah,0 dia menggerutu. Saat dia berdiri dari kursinya, 1atrick
meringis dan memegang dadanya.
/#au baik$baik saja&0 .mma bertanya.
/Aku tak apa$apa.0 Dia menggumam. Tapi saat dia mengambil
langkah ke depan mengitari meja, dia terkesiap dan lalu jatuh ke
lantai.
/1atrick!0 .mma menjerit, melompat dari kursinya. Dia berlari ke
arahnya dan berlutut, menggenggam tangan 1atrick dalam
tangannya.
/Jantungku,0 1atrick mengerang.
/Seseorang panggil F99!0 .mma berteriak, berusaha mela!an rasa
panik yang mulai melanda di dadanya.
/Aku!0 penyiar )ingo menja!ab, mengangkat teleponnya ke telinga.
/(ni, berikan dia ini,0 seorang !anita berkata, mendorongkan sebutir
aspirin di depan muka .mma. Dia mengambilnya dari tangan si
!anita dan memba!anya ke bibir 1atrick.
/Telan ini.0
1atrick mengangkat kepalanya dan membiarkan .mma meletakkan
pil itu di mulutnya.
/#au tak punya obat lain yang harus kau minum& Seperti
nitrogliserin&0
1atrick meringis. /Tertinggal di celanaku yang lain,0 dia mendesah.
elihat apa yang pasti menjadi ekspresi .mma yang ketakutan, dia
menggumam, /aa*.0
/Tidak, jangan meminta maa*. Tidak apa$apa.0
/)erdoalah, Angel.0 Sebuah tangan gemetar dengan lembut
menyentuh pipi .mma.
Air mata terasa sakit di matanya. /Tentu, aku akan berdoa. Aku
sedang berdoa. Dan kau juga! #atakan &ail Mary atau apapun yang
kalian para #atholik lakukan!0

1atrick terta!a kecil dan lalu meringis. /Jangan membuatku
terta!a.0
/aa*kan aku.0 .mma meremas erat tangan 1atrick dan mencoba
memberikan senyum menenangkan padanya.
/Jika ini tidak berjalan baik ' /
Tubuh .mma menegang. /Tidak! Jangan berani$beraninya kau
berbicara seperti itu!0
1atrick menutup matanya sesaat sebelum membukanya. /Dengarkan
aku. Jika aku tidak berhasil melalui ini, berjanjilah padaku kau akan
memberi Aidan kesempatan lagi.0
/Oh..1atrick,0 .mma mengerang.
/)erjanjilah,0 dia memaksa.
%al terakhir yang ingin .mma lakukan di dunia adalah berbohong
pada seorang lelaki yang berpotensi untuk meninggal. .ntah
bagaimana dia menemukan keberanian untuk menganggukkan
kepalanya. /Okay, aku berjanji.0
/7adis pintar.0
#etika petugas pemadam kebakaran tiba, .mma mengucapkan
terima kasih pada Tuhan karena kantor pemadam kebakaran berada
tepat di seberang jalan :;4. #arena sebagian besar dari mereka
mendapatkan pelatihan
D
.T, dia tahu mereka dapat menolong
1atrick sampai ambulans tiba.
D
Emergency Medical Technician, paramedis
/1ermisi, aGam,0 seorang pemuda berkata.
.mma dengan enggan melepaskan tangan 1atrick. #edua pemadam
kebakaran beringsut mele!ati .mma dan berjongkok di sebelah
1atrick. enjalin jari$jarinya, .mma memba!a tangannya ke
bibirnya yang menggumamkan doa$doa. Dia memperhatikan saat
salah seorang pemadam memasangkan masker oksigen pada !ajah
1atrick ketika yang lain memeriksa denyut nadinya.
%ilang dalam pikirannya sendiri, .mma bahkan tidak mendengar
sirene ambulans. %al berikutnya yang dia tahu anggota .T tiba
dan meletakkan 1atrick di atas usungan. /.m!0 teriakan panik
1atrick terdengar melalui maskernya.
/Aku ada di sini,0 .mma menja!ab, mendorong salah satu
pemadam kebakaran dari hadapannya. eraba$raba sepanjang
brangkar, dia menyambar tangan 1atrick. /Aku di sini. #au akan
baik$baik saja.0
)rankar bergemuruh dan bergetar sepanjang trotoar yang tidak rata
saat mereka mendorong 1atrick menuju pintu ambulans yang
terbuka. .mma harus berjuang untuk menyusul mereka, dan dia
kehabisan na*as saat mereka mulai memasukkan 1atrick ke dalam
ambulans. 4ajah 1atrick panik saat .mma dipaksa untuk
melepaskan tangannya.
/Aku masih di sini!0 .mma berteriak, menahan air mata membakar
tenggorokan dan matanya.
.mma merasa sebuah tangan di bahunya. Seorang petugas pemadam
muda dengan sorotan mata baik hati tersenyum padanya. /Apakah
kau mau berkendara dengannya&0
/Tolong, bisakah&0
/Tentu saja kau bisa. #emarilah untuk duduk di depan denganku.0
.mma mendekat ke pintu ambulans, /1atrick, aku akan ada di
depan. Aku tidak meninggalkanmu. Oke&0
1atrick menganggukkan kepalanya. /Aku mencintaimu dan aku akan
ada di depan,0 .mma berteriak lagi, saat petugas pemadam
menariknya.
.mma memposisikan dirinya di depan pintu dan mencoba menarik
dirinya ke atas. Dengan adrenalinnya yang terkuras, dia terlalu
lemah. Sepasang tangan muncul di pinggangnya dan mendorongnya
ke depan. Dia terkesiap saat dia terduduk di jok kursi. Setelah dia
menenangkan diri, dia berputar.
1ipi pemuda pemadam kebakaran itu merah merona. /aa*kan
tentang hal itu.0
/Tidak apa$apa. Terima kasih untuk bantuannya.0
Dia menyeringai sebelum menutup pintu. .mma berputar di
kursinya untuk melihat petugas .T

bekerja pada 1atrick. /+ihat,
aku tidak meninggalkanmua,0 dia berkata.
Suara raungan sirene ambulans mulai menyala menyebabkan .mma
bergidik. Seperti badai listrik di musim panas, memori yang telah
lama terkubur berkelebat di pikirannya. 4alaupun dia
mencengkeram pinggiran kursinya, dia telah berada jauh dari
kekacauan di sekitarnya.
"engan tangannya menggenggam erat tangan ibunya, dia melewati
kantor pemadam kebakaran. aat melihat ayahnya, dia memekik
dan lari ke depan. +"addy, "addy,-
/&ai sayang,- katanya, mengangkat Emma ke dalam pelukannya.
Emma melilitkan kakinya di sekeliling ayahnya saat dia memeluknya
erat. +.adi kau akhirnya dapat melihat kantor baruku, ya/-
Emma mengangguk. "ia belum mengerti kenapa mereka harus
meninggalkan pegunungan untuk pindah ke kota. 0enyataannya, dia
harus menangis kencang dari belakang kaca mobil saat dia melihat
!randdaddy dan !rammy melambaikan tangan. Tapi "addy telah
mencoba menjelaskan kepadanya dia akan mendapatkan
penghasilan lebih jika dia bekerja sebagai pemadam kebakaran di
Atlanta, daripada di Ellijay. Mereka bisa mendapatkan barang1
barang yang lebih baik. "ia bahkan membelikannya anak anjing
untuk membuat segalanya lebih mudah.
/Biarkan aku memakai topimu, 0umohon "addy,-
Ayahnya tertawa kecil, +Tentu saja kau boleh.- aat dia meletakkan
2isor pemadam kebakaran di kepalanya, leher Emma gemetar dan
tertunduk keberatan. "ia mengajak Emma ke mesin berwarna
merah api yang berkilauan. +0au mau dengar suara sirene,
Angel/-
Emma menggeliat di lengan daddynya. +3h iya,-
"ia memanjat ke dalam mobil pemadam dan mendudukkan Emma
di jok kursinya. Tangan Emma otomatis memegang roda setir, dan
dia memutarnya bolak balik, berpura1pura menyetir. "addynya
membunyikan klakson yang meraung. +4agi, "addy,- "ia
menyeringai dan membunyikannya lagi sampai para pria di kantor
pemadam siap untuk mencekiknya.
Seperti bayangan kabut tipis berputar$putar di sepanjang atap dan
langit, pikiran .mma meluncurkan memori lain hanya setahun
kemudian.
Emma sedang di sekolah dan duduk di karpet membaca. "engan
penuh perhatian dia mendengarkan gurunya membaca sebuah buku
tentang beruang yang mengadakan pesta &alloween dimana
popcorn memenuhi rumah mereka. %intu ruang kelas berderit
terbuka, dan Emma menatap dalam keterkejutan pada !randdaddy
yang berdiri di pintu masuk. "ia berlari untuk menemuinya, dengan
senang hati menyambut tangannya. "i luar kelas, dia menarik
Emma ke dalam pelukannya dan membawanya keluar. !ranny
berada di mobil memeluk $ana, ibunya daddy. Emma menghujani
!randdaddy dengan beberapa pertanyaan. +Apa yang terjadi,
!randdaddy/ 0enapa kalian semua ada di sini di Atlanta/ "imana
Mommy dan "addy/-
Untuk pertama kalinya sejauh yang pernah dia ingat, ada air mata
di mata !randdaddy yang gelap. +Emmie 4ou, ada kebakaran yang
sangat besar, dan daddy1mu mencoba menyelamatkan anak1anak
ini. "ia berhasil mengeluarkan mereka dengan selamat, tapi dia5-
uaranya tercekik oleh emosi. +ayang, daddy1mu pergi untuk
tinggal bersama para malaikat.-
atu pernyataan itu membuatnya menendang dan menjerit
melepaskan diri dari pelukan !randdaddy. +Tidak, tidak, tidak,
"addy tidak akan meninggalkanku, "ia akan membawaku ke sirkus
akhir minggu ini.- Tinjunya memukuli perut !randdaddy. +0au
bilang pada para malaikat untuk membawa daddy kembali,- Emma
menjerit.
Suara pintu ambulans yang berderak membuka menyentak .mma ke
memori yang lain.
ekali lagi dia menggenggam tangan ibunya saat mereka berjalan di
antara batu1batu nisan di pemakaman. Emma tak pernah melihat
begitu banyak orang di hidupnya. emua orang menyebut ayahnya
seorang pahlawan. Mereka duduk di salah satu kursi beludru di
bawah tenda hijau. Menempel di sisi ibunya, Emma akan terlonjak
setiap ledakan senapan dari 67 tembakan penghormatan meletus.
4alu seorang lelaki berlutut di depan ibunya dengan bendera yang
dilipat. "ia melirik Emma dan memberinya senyuman sedih. "ia
tidak akan melupakan mata coklat penuh perasaanya.
/Ma8am&0
.mma tersentak kembali ke masa kini. elirik ke belakang bahunya,
dia melihat brankar 1atrick telah dikeluarkan dari ambulans. 1etugas
.T, yang mengemudikan mereka ke rumah sakit, berada di sisi
pintu penumpang yang terbuka, mengisyaratkan dengan tangannya.
/ari aku bantu.0
/Terima kasih,0 dia menggumam. Setelah dia melompat turun, dia
mengarahkannya mele!ati pintu otomatis. enunjuk ke arah lorong,
dia berkata, /ereka memba!anya ke ruang dua.0
Dia mengangguk. /Terima kasih untuk segalanya.0
.mma terhuyung mele!ati lantai ubin ber!arna putih. Aroma
antiseptik menyerang inderanya. +elaki dan perempuan dalam
pakaian rumah sakit biru dan hijau bergegas di antara ruangan dan
pasien. Dia melirik sekilas ke pos pera!at sebelum melintasi ke
lorong dimana 1atrick berada. Saat .mma akan melangkah masuk
ke pintu, seorang pera!at menahannya.
"Tidak, Ma9am. Anda tak dapat masuk kesana. Anda harus
menunggu di ruang tunggu."
")agaimana dia&"
"#ami belum tahu apapun. ereka sedang menjalani beberapa tes."
Si pera!at mencengkeram bahu .mma. "Jika anda duduk
menunggu, seseorang akan$ "
.mma menggelengkan kepalanya dengan marah ke kiri dan kanan.
"Aku mohon, ijinkan aku di sini. Aku tidak akan mengganggu, aku
berjanji. Dia tak ingin aku meninggalkannya!"
1era!at itu melihat perut .mma yang membengkak, dan ekspresinya
melembut. Dia melirik mele!ati bahunya sebelum menghela na*as.
")aiklah. Adakah orang lain yang harus kau telpon&"
.mma telah begitu termakan oleh hantu masa lalunya bersama
dengan kondisi 1atrick, dia bahkan tidak terpikir untuk menelepon
Aidan atau saudara$saudara perempuannya. Tangan .mma terbang
ke mulutnya. ",a Tuhan, aku tak percaya aku tak menghubungi
anak$anaknya!"
"Tidak apa$apa, sayang. Aku yakin banyak yang harus kau pikirkan.
#enapa kau tak kesana&" pera!at itu menunjuk ke meja dengan
telepon hitam mengkilat di atasnya.
.mma mengangguk dan berjalan meninggalkan pintu ruangan
1atrick. Dia duduk di kursi plastik yang tidak nyaman. Dengan
)ecky dan +i? di Disney 4orld dan Julia tinggal di luar kota, Aidan
dan Angie adalah yang paling dekat untuk datang ke rumah sakit.
.mma mencoba menghubungi Angie terlebih dahulu, berharap dia
dapat membuat Angie menghubungi Aidan. Tapi dia tak mengangkat
telponnya, jadi .mma terpaksa meninggalkan pesan suara yang
memintanya menghubungi .mma sesegera mungkin.
Dengan jari yang bergetas, dia menekat nomor ponsel Aidan. Aidan
menja!ab di dering yang ketiga. "(ni Aidan ;it?gerald."
Suara Aidan yang dalam menggetarkan telinga .mma membuat
dadanya menegang. Entuk beberapa saat, dia tak dapat memproses
pikirannya, dan pastinya tak dapat berbicara.
"%alo&" Aidan mendesak.
"Em, ini aku."
Aidan menarik na*as tajam di saluran seberang. ".mma"" cara dia
menyebutkan namanya membuat .mma gemetar. Suaranya
berdengung dengan campuran antara kegembiraan dan penderitaan.
"Tuhan, benar$benar menyenangkan mendengar suaramu." .mma
tetap tidak bergerak, tidak bicara, dan tidak berkedip. Aidan
membuatnya lumpuh hanya dengan suaranya. "Tolong katakan
sesuatu. Tolong bicara padaku, .m," dia memohon.
egeralah sadar sebuah suara dalam dirinya berteriak. Dia
menggelengkan kepalanya. "Aku tidak menelpon karena itu semua.
(ni ayahmu. #ami di E7D di 4ellstar."
2ada suara Aidan berubah dalam sekejap. "Tunggu, apa yang terjadi
pada %op/"
"Aku belum tahu. Dia merasa sakit di dadanya dan terjatuh d :;4.
ereka sedang menjalankan beberapa tes. Dia sadar dan berna*as
sendiri."
";-ck, aku satu jam perjalanan ke Atlanta." Dia menggeram dalam
rasa *rustasi. "Aku akan secepatnya kesana."
"Oke," .mma menja!ab. Dia menutup telepon sebelum Aidan dapat
mengatakan yang lainnya.
.mma mengalihkan kembali perhatiannya ke pintu ruangan 1atrick.
Sebuah keabadian yang lambat tampaknya berdetik saat .mma
menunggu berita. Dia berjalan mondar$mandir di luar ruangan.
Setiap kali dokter atau pera!at masuk, Jantungnya terasa berhenti.
eremas$remas tangannya, doa tak berhenti di dalam pikirannya.
Setelah tidak berhasil mencoba membujuk dua orang pera!at untuk
memberinya berita terbaru, dia mencegat orang berikutnya yang
keluar dari pintu. elilitkan jari$jarinya pada jas putihnya, .mma
memegangnya erat$erat saat air mata menggenang di matanya.
"Tolong, aku mohon kau harus memberi tahuku apa yang terjadi!"
dia menuntut.
Dokter itu memba!a tangannya pada tangan .mma, tapi bukannya
mendorongnya menyingkir, dia menggenggamnya dengan lembut
dalam tangannya. Dia melihat ke atas ke dalam sepasang mata coklat
penuh perasaan yang memancarkan empati. "Siapa namamu,
sayang&" dia bertanya.
".mma."
Sebuah senyum hangat melintas di !ajah tampannya$senyum yang
bila terjadi di situasi yang lain akan menyebabkan jantung .mma
berdetak sedikit lebih cepat atau bahkan sebuah pergerakan di ba!ah
pinggangnya. 6ambut hitam legamnya jatuh bergelombang di atas
dahinya, dan gigi putih mutiaranya kontras dengan kulit gelapnya.
".mma, Saya dr. 2adeen. Saya perlu Anda untuk mengambil na*as
panjang dan tenang, oke&"
.mma menggeleng dengan liar. "Tapi saya ' dia ' "
"r. ;it?gerald akan baik$baik saja. #ami telah menstabilkannya
saat kami melakukan beberapa tes. Tapi tampaknya tidak ada yang
membahayakan ji!anya. Dia di tangan yang baik. Saya berjanji."
)erita itu membuat lutut .mma lemas, dan dia akan jatuh ke lantai
jika dr. 2adeen tidak merangkulkan lengannya disekitar .mma.
"4hoa, tenang." Dia melihat di balik bahunya. "(kut denganku."
Dengan satu lengan melingkar erat di sekeliling pinggangnya, dia
menuntun .mma ke ruangan di seberang ruangan 1atrick.
"Tidak, aku harus tetap bersamanya," .mma protes saat dr. 2adeen
menurunkannya di tempat tidur.
"#au dapat melihat segalanya dari sini." Dia berlutut di depannya
dan memba!a jarinya ke pergelangan tangan .mma. "Denyut
nadimu terlalu cepat. #au harus tenang. )olehkah aku meminta
tolong pera!at untuk menelpon suamimu&"
.mma mengernyit, "Aku tak punya suami." #etika dr. 2adeen akan
membuka mulutnya, dia menggelengkan kepalanya. "Atau kekasih."
"Aku tahu kau kha!atir, tapi kau harus memperhatikan dirimu
sendiri dan si #ecil." 1andangannya jatuh ke perutnya. ")erapa usia
kandunganmu&"
"Dua puluh tiga minggu," Ja!ab .mma.
"Ah, dan apakah kau tahu apa jenis kelaminnya&"
"Anak lelaki." Tangan .mma menyentuh perutnya. "Seorang anak
laki$laki yang sangat akti* dilihat dari caranya menendang saat ini."
Dr. 2adeen terkekeh. "(tu artinya dia kuat."
.mma memutar matanya. "Aku tak tahu apakah dia anak yang
sangat kuat atau anak yang berkemauan keras. Dia suka
memberitahuku kapan dia pikir ini !aktunya kami untuk makan."
Dr.2adeen membuka mulutnya, tapi dia diinterupsi oleh seorang
pera!at yang memunculkan kepalanya ke dalam. "Dr.2adeen, kami
membutuhkanmu di ruang Tiga."
Dr.2adeen melihat sekilas ke balik bahunya dan mengangguk. Dia
lalu berbalik kembali ke .mma. "Aku minta maa*, tapi aku harus
pergi."
.mma tersenyum. "Senang bertemu dengan Anda, dr. 2adeen."
"Tidak perlu terlalu *ormal. Aku Alpesh, tapi kau dapat
memanggilku 1esh." Dia tersenyum lebar. "Sekarang aku mau kau
berbaring dan taruh kakimu di atas sebentar. Tenang saja, oke&"
enyentakkan ibu jarinya ke seberang lorong, 1esh berkata, "Dia
akan baik$baik saja, dan aku yakin dia tidak akan mau kau kha!atir
di kondisimu."
.mma tak dapat menahan ta!anya. "#ondisiku& Aku hanya hamil."
Dr.2adeen menggoyangkan jarinya pada .mma. "Aku serius. Aku
tak mau melihatmu berdiri lagi sampai aku kembali. engerti&"
"#au benar$benar suka memerintah," dia menja!ab saat dia
mengayunkan kakinya ke atas tempat tidur dan merapikan bajunya.
"ereka mengajarkan itu pada kami di sekolah kedokteran," dr.
2adeen menja!ab sebelum dia mengarah keluar pintu.
.mma menggelengkan kepalanya sebelum mengambil teleponnya
dari dalam tasnya. %anya ada sedikit jeda !aktu antara pesan yang
satu dengan yang lain. Julia, kakak tertua kedua Aidan, sedang
dalam perjalanan pulang dari Alabama, sedangkan )ecky dan +i?
sedang bersiap$siap untuk memotong !aktu perjalanan Disney
mereka.
Seorang pera!at melongokkan kepalanya ke dalam dan
menyebabkan .mma terkejut. "aa*kan aku. Dr. 2adeen bilang aku
harus '"
1era!at itu tersenyum. "Tidak apa$apa, sayang. Aku hanya mengira$
ngira kenapa Dr. 2adeen telah menandai bah!a ruangan ini
digunakan, tapi tak ada catatan." Dengan pandangan memahami, dia
menja!ab, "Tapi aku dapat melihat alasannya sekarang."
"Dia sangat baik."
"Dia salah satu yang terbaik yang kami punya$dokter terbaik dan
paling sopan." Dia mengedipkan sebelah mata pada .mma. "Dan
sejauh ini yang paling tampan."
Dengan pipi yang menghangat, .mma menja!ab, "(tu bagus."
"Jaga dirimu."
"Terima kasih."
1era!at itu belum pergi terlalu lama saat 1esh muncul kembali di
pintu masuk. .mma cepat$cepat mencoba menyembunyikan
teleponnya. Terlebih lagi mengingat tanda yang memperingatkan
$tidak boleh menggunakan ponsel$ tepat di sampingnya.
.mma memberinya senyum malu$malu. "aa*. Aku harus memberi
tahu semua orang tentang keadaan 1atrick."
1esh terta!a. "Tidak apa$apa, .mma. Aku tak akan memanggil
keamanan untuk menangkapmu. Aku hanya senang kau tetap di
tempat dan tidak kembali mondar$mandir." Dia melangkah ke arah
tempat tidur.
Dengan kikuk, .mma menarik dirinya ke posisi duduk. atanya
tertuju pada tas plastik di tangan 1esh. Saat .mma memberinya
pandangan bertanya, 1esh membuka plastik dan memperlihatkan
sebotol minuman soda, sebotol air mineral, sebungkus kraker selai
kacang, dan sekantong keripik Doritos.
"Entuk apa semua itu&" .mma bertanya.
"Sebagian dari simpanan makanan rahasiaku untuk memberi makan
lelaki kecilmu."
6asa panas membakar pipi dan leher .mma, menyebabkan dia
memainkan keliman bajunya. "#au tak harus melakukan itu."
"Dia lapar, kan&"
"4ell, iya, tapi'"
1esh tersenyum. "Jadi ini. Aku tak keberatan berbagi."
Alih$alih rasa lapar, perut .mma serasa berisi kupu$kupu saat dia
mengambil biskuit dari 1esh.
"Ah, kau pasti penggemar selai kacang, ya&" dia memperhatikan,
saat dia duduk di kursi di depan .mma.
"(ya," .mma bergumam, saat dia membuka bungkusnya. engintip
pada 1esh le!at bulu matanya, dia berkata, "Aku harap aku tak
menahanmu dari pasien$pasienmu."
"#au beruntung. (ni benar$benar hari yang pelan untuk kami,
mengingat sebagian besar pasien trauma telah di antar ke pusat
kota."
.mma mengangkat alisnya dalam keterkejutan, mengingat semua
kesibukan yang dia lihat di lorong. ")enarkah&"
1esh mengangguk. "Selain itu, kau mungkin belum secara resmi di
opname, tapi dengan kau yang hampir pingsan dan denyut nadimu,
aku kha!atir denganmu. Sehingga, aku menganggap ini sebuah
konsultasi."
#ebingungan melanda .mma pada perasaan yang agak romantis
yang dia rasakan mengenai kekha!atiran dan perhatian 1esh.
Setelah dia menggigit krakersnya, 1esh mena!arkan minuman soda
dan air mineral untuk .mma pilih. Saat .mma mencoba meraih
minuman soda, dia menjauhkannya. "Sekarang .mma, kau tahu
lebih baik dari pada itu. #a*ein tidak bagus untukmu."
"Tidak adil," .mma menja!ab, sambil menyeringai.
1esh mengedipkan satu mata padanya. "#au benar. Aku seharusnya
tidak menggodamu dengan barang yang sudah jelas."
Sekali lagi pipi .mma terasa terbakar, jadi dia menenggak air
mineral untuk mencoba mendinginkan kepalanya. ")agaimana
1atrick&"
"+ebih baik. Setelah kau selesai makan, kau dapat pergi
menemuinya."
")enarkah&" .mma bertanya, melalui mulut yang penuh dengan
kraker.
1esh mengangguk. "Dia menanyakanmu."
"Dia menanyakanku&" .mma lalu memenuhi mulutnya dengan
kraker yang lain saat dia berdiri. Setelah dia menelan, dia berkata,
"Okay, ayo pergi menemuinya."
Dengan menggelengkan kepalanya takjub, 1esh berkata, "Aku
seharusnya tidak mengatakan apapun sampai kau selesai makan."
")agaimana jika aku berjanji untuk menghabiskan kraker ini saat
aku bersama 1atrick&"
"#upikir itu terdengar adil."
.mma tersenyum lebar saat mereka berjalan ke arah pintu. "Aku tak
dapat cukup berterima kasih untuk makanan dan untuk mera!atku"
dan untuk 2oah."
1esh memasukkan tangannya ke dalam saku jas prakteknya. "Ah,
jadi lelaki kecil kita yang kuat ini akan dinamakan 2oah&"
"(ya, dinamakan setelah nama almarhum ayahku dulu."
1esh tersenyum. "Dia akan sangat beruntung memilikimu sebagai
ibu."
.mma tak dapat menahan rasa panas yang menjalar di pipinya saat
mendengar pujian 1esh. "Terima kasih. Aku akan mencoba yang
terbaik untuknya. Aku dapat contoh yang terbaik pada almarhum
ibuku dulu."
"#au telah kehilangan kedua orangtuamu&"
Dia mengangguk.
1esh menggelengkan kepalanya. "Terlalu banyak kesedihan." Tangan
1esh menyentuh bahu .mma. "Tapi hanya dengan melihat !ajahmu
dan cinta di matamu, aku dapat mengatakan seberapa besar anak ini
memba!a kebahagiaan untukmu."
",a, memang," .mma bergumam. Dia hampir merasa terlalu
ke!alahan dengan kesungguhan di !ajah dan suara 1esh.
#"r. $adeen ke ruang periksa lima. "r. $adeen ke ruang periksa
lima,# sebuah suara terdengar dari pengeras suara.
"#upikir kau sebaiknya pergi," .mma berkata.
1esh mengangguk. "Tidak boleh sampai kelelahan di sekitar sini."
.mma tersenyum. "Sangat menyenangkan bertemu denganmu."
1esh menggenggam tangan .mma di kedua tangannya, dengan
lembut mengelus kulitnya dengan ujung jarinya. "#esenangan itu
milikku."
Sesulit apapun .mma telah mencoba, dia tak dapat mengabaikan
rasa merinding di tubuhnya karena sentuhan tangan 1esh di kulitnya.
"Selamat tinggal," .mma bergumam sebelum masuk ke dalam
ruangan 1atrick.
---
Bab 3
Aidan mengulurkan tangannya untuk memberhentikan seorang
pera!at yang le!at, tapi suara nyanyian menghentikannya di tengah
lorong yang dingin. Alunan Danny )oy melayang kembali ke
telinganya$ lagu *a<orit ayahnya. 7enerasi Orang (rlandia yang
kedua, 1atrick dibesarkan dengan lagu$lagu lama daerah seperti
"anny Boy dan The )ields o( Athenry. Aidan tidak ingat satu kalipun
dalam hidupnya kalau ayahnya tidak menyenandungkan salah satu
dari lagu itu.
Tapi itu bukan ayahnya yang bernyanyi. %armonisasi suara merdu
ini menembus ji!a Aidan, yang menyebabkan dia tersentak.
(tu suara .mma.
Suaranya menarik Aidan lebih dekat dan semakin dekat seperti
sebuah sirene memimpin seorang pria yang akan menemui ajalnya.
+angkahnya melambat seakan merangkak saat dia menajamkan
matanya ke pintu di koridor di depannya. Terakhir kali ia mendengar
.mma bernyanyi saat acara Barn "ance di rumah kakek$neneknya.
1ada malam sebelum dia menyadari bah!a dia benar$benar dan
sepenuhnya jatuh cinta dengan .mmaHsebelum Aidan
menghancurkan hatinya.
)erhenti sejenak di depan pintu, Aidan berusaha meredam detak
jantungnya yang sangat cepat. Ayahnya berbaring dengan .mma
duduk di sampingnya di tempat tidur rumah sakit. .mma memegang
sebelah tangan ayahnya yang ditambatkan ke tiang in*us dengan
kedua tangannya. eskipun 1atrick memiliki selang oksigen yang
tertahan di hidungnya, ia tampak baik$baik saja dan sedang
menikmati konser dadakan itu.
#etika nada terakhir dari lagu tersebut bergema di dinding bertirai
kain belacu, 1atrick bertepuk tangan. "(ndah, .mma! )enar$benar
indah!"
eskipun dia menundukkan kepalanya, Aidan bisa melihat semburat
merah khas di pipinya yang seperti biasanya karena malu. "Terima
kasih."
"Tidak diragukan lagi, kau memiliki suara seperti seorang malaikat,
sayang."
.mma membungkuk dan mencium pipi 1atrick. "#au tahu tidak ada
sesuatu yang tidak akan aku lakukan untukmu, dan itu termasuk
menyanyikan lagu dengan nada terlalu tinggi di ruang E7D." Satu
tangan melayang ke perutnya sambil sebuah senyuman menyebar di
seluruh !ajahnya. "2oah pasti Orang (rlandia ;it?gerald sejati. Dia
menari$nari dengan gila sekarang." engambil tangan 1atrick, ia
memba!anya ke perutnya. "+ihat&"
Aidan tercekat dan terhuyung$huyung ke belakang. Apa$apaan ini&
Anaknya memiliki nama, dan dia bahkan tidak dilibatkan di
dalamnya. )agaimana .mma bisa melakukan sesuatu yang sangat
monumental dengan menamai anaknya tanpa bertanya kepadanya&
Dia seharusnya tidak peduli bah!a .mma sudah memberi nama
almarhum ayahnya pada anak mereka, tetapi Aidan tidak begitu.
#emarahan berdenyut melalui dirinya. )erjalan dengan angkuh
mele!ati pintu, ia berseru, "aa*& 2oah&"
1atrick dan .mma sama$sama berpaling untuk menatapnya. 4ajah
.mma memerah dari pipi putih gadingnya turun ke ba!ah ke
lehernya, sementara tatapannya tampak panik melesat di sekeliling
ruangan seolah$olah mencari jalan keluar. )erjuang turun dari
tempat tidur, ia mundur sejauh mungkin dari Aidan.
eskipun perhatiannya seharusnya pada ayahnya yang sakit, tapi
Aidan tidak bisa mengalihkan pandangan matanya dari .mma.
Setiap kemarahan yang dia rasakan pada .mma cepat menguap, dan
hatinya berkontraksi dengan cinta untuk .mma. ,a Tuhan, Aidan
merindukannya. Dia tidak menyadari bagaimana .mma sampai
berdiri tepat di depannya seperti sebuah <isi. Dia bisa saja menjadi
salah satu ma!ar 1atrick yang sedang mekar. 1ayudaranya tampak
sangat penuh, perutnya membulat, dan pinggulnya yang melebar.
Aidan berjuang untuk menarik napas.
#etika 1atrick berdehem, Aidan segera berpaling menatap ke
arahnya. 1atrick tersenyum. ",a, 2oah 1atrick, berdasarkan nama$
nama kakeknya. Tidakkah kau berpikir itu adalah nama terbaik
untuk anakmu&"
",a," gumam Aidan, lalu melirik kembali ke .mma. #etika .mma
akhirnya berani menatapnya, Aidan menganggukkan kepalanya.
"2oah 1atrick )it:gerald adalah nama yang sangat bagus."
ata .mma melebar mendengar sindiran dari nama belakangnya.
Aidan menyiapkan diri untuk protes darinya, tapi sebaliknya .mma
mulai beringsut menuju pintu. "Em, aku akan pergi mendapatkan
sesuatu untuk di minum."
"Aku akan mengambilnya untukmu," Aidan mena!arkan.
"Tidak, tidak, aku baik$baik saja. #au seharusnya bersama ayahmu."
#etika .mma mele!atinya, Aidan berjuang untuk menjaga
lengannya terjepit di samping tubuhnya sehingga tangannya tidak
akan meraih dan menangkap .mma. Aroma par*um .mma mengisi
lubang hidungnya dan menyerang akal sehatnya. Dia memejamkan
mata merasakan kesakitan. )egitu .mma sudah aman keluar dari
pintu, bahu Aidan merosot penuh kekalahan. "Dia benar$benar
membenci aku," katanya parau.
"Tidak, 2ak, dia tidak begitu." #etika Aidan mendengus karena
membenci dirinya sendiri, 1atrick menggelengkan kepalanya.
"Seberapa banyak dia sangat ingin untuk membencimu, tapi dia
tidak bisa. Dia hanya takut padamu sekarang karena langkah tolol
yang kau lakukan padanya."
"Sebenarnya, aku yang harus membencinya." Aidan meringis.
")erakting layaknya aku seperti penyakit dan dia menamai anak
kami tanpa aku!"
1atrick mendengus. "#apanpun kau selesai dengan omelan kecilmu,
bolehkah aku mengingatkan kamu kalau aku sedang dira!at di
rumah sakit&"
Aidan membelalakkan matanya. "Sial, 1op, aku sangat menyesal.
elihat .m lagi membuat aku terkejut." Aidan menutup kesenjangan
diantara mereka. "#au tampak baik$baik saja, tetapi benarkah&
aksudku, apa ini serangan jantung&"
1atrick mulai membuka mulutnya ketika ketukan datang dari arah
pintu. Seorang dokter bertubuh tinggi dan berambut gelap tersenyum
pada mereka. Setelah matanya menyapu cepat ke seluruh ruangan,
senyumnya sedikit memudar. "%alo lagi, r ;it?gerald. Anda
tampak jauh lebih baik sekarang daripada ketika pertama kali aku
melihat anda hari ini."
"Saya merasa saya harus berterima kasih untuk itu, Dr. 2adeen."
Dr.. 2adeen melangkah masuk ke dalam ruangan. "#ami sudah
mendapakan hasil tes anda kembali. Tampaknya Anda memiliki dua
arteri pembuluh darah yang delapan puluh persennya tersumbat.
Saya telah berkonsultasi dengan bagian kardiologi kami, dan hanya
untuk memastikan supaya aman, kami rasa hal terbaik menahan anda
semalam dan menjad!alkan untuk melakukan tindakan angioplasty
9

besok pagi."
1atrick meringis. ")ukan dengan yang satu itu lagi, kan&"
Dengan terta!a kecil, Dr. 2adeen menja!ab, ",a, saya melihat dari
catatan Anda, Anda sudah pernah melakukan prosedur itu
sebelumnya."
"Sayangnya, ya."
"Anda harus mulai mera!at diri sendiri dengan lebih baik lagi dan
melakukan diet sehat yang menyehatkan jantung, sehingga Anda
tidak akan kembali ke sini lagi."
Aidan mendengus. "Semoga berhasil dengan yang satu itu."
1atrick memilih untuk mengabaikannya. "Setidaknya itu bukan
sesuatu yang besar seperti operasi bedah jantung."
Dr. 2adeen mengangguk. "Saya yakin berita ini akan membuat cucu
perempuan Anda merasa lebih baik."
Alis 1atrick berkerut. "5ucuku&"
Dr. 2adeen menundukkan kepalanya tapi sebelumnya Aidan telah
melihat sebuah senyum tipis di !ajahnya dan kilauan di matanya
yang gelap. ".mma, si 5antik )erambut erah yang hampir pingsan
karena dia sangat kha!atir tentang kondisi Anda."
"Dia hampir pingsan&" Aidan bertanya pada saat yang sama 1atrick
menja!ab, "Ah, semoga Tuhan memberkati hatinya, aku sangat
benci karena aku membuatnya sedih sekali."
"Tidak apa$apa. Aku menyuruhnya berbaring sebentar, dan aku
memba!akan bayinyaHaksudku, dia, sesuatu untuk dimakan."
Dada Aidan mengepal bukan hanya melihat keakraban Dr. 2adeen
dengan .mma, tapi saat menyebut 2oah. 1ria ini jelas langsung
membuatnya tidak suka. eskipun Aidan seorang pria, ia tahu ada
kompetisi ketika melihatnya. (tu bukan hanya *akta bah!a Dr.
2adeen memiliki penampilan yang membuat celana dalam
perempuan terbakar, tapi tampaknya bajingan ini orang yang baik
dan perhatian. Sebagai *akta tambahan ia seorang dokter, dan jadilah
dia seorang triple threat$ber!ajah tampan, tubuh bagus, dan
kepribadian mena!an.
Akhirnya, Aidan menemukan suaranya. "Anda memang sangat baik.
Saya menghargai Anda mera!atnya," kata Aidan, berusaha keras
berbicara tanpa menggertakkan giginya.
Senyum hangat berkembang di !ajah Dr. 2adeen itu. "Saya sangat
senang melakukan itu untuknya. Adikmu seorang !anita muda yang
baikHsemangatnya tampak bersinar dari dalam dirinya."
ulut Aidan menganga. Apa$apaan ini& Dia pikir .mma
adalah...adiknya& "Apakah Anda baru saja mengatakan...&" Aidan
tergagap.
1atrick menggelengkan kepalanya. ".mma bukan cucuku, Dok."
"Oh, Saya minta maa*. Anda memiliki seorang putri yang sangat
manis."
"Tidak, tidak, dia bahkan tidak ada hubungannya denganku."
"Ah, Saya paham. *ell, Anda sangat beruntung memiliki seseorang
dalam hidup Anda yang begitu peduli pada Anda."
1atrick melirik dari Aidan ke Dr. 2adeen. "Apakah aku mendengar
Anda menyebutnya cantik&"
.kspresi 1esh berubah minta maa*. "aa*kan Saya. Saya telihat
jelas sangat berharap ya."
"Tidak apa$apa, Dok." Sambil menggosok kedua tangannya, 1atrick
berkata, " %mm , Saya tidak bisa menahan diri untuk menjadi )iro
Jodoh sementara Saya berbaring disini. Apakah Anda tertarik
berkencan dengan .mma& Dia masih lajang, Anda tahu kan."
Aidan melotot pada ayahnya, yang hanya membuat 1atrick semakin
memperlebar seringainya. "Apa sih yang kau lakukan&" desis Aidan.
"emaksamu bertindak." Tampak sinar jahil terbakar di matanya,
dan Aidan tahu tidak ada yang bisa menghentikan ayahnya. Dia tidak
tahu bagaimana setelah semua yang 1atrick alami pada hari ini dan
ia masih bisa menemukan energinya untuk mendorong anaknya
sendiri. Dia harusnya tahu .mma adalah titik kesakitannya.
Saat ini, .mma benar$benar seperti memiliki sebuah lubang
menganga di dadanya. "Sebaiknya kau sialan senang berada di .6
sekarang," gumamnya pelan.
1atrick mengabaikannya dan perhatiannya *okus pada 1esh yang
menatap aneh pada mereka berdua. "Apa yang Anda akan katakan,
Dok&"
"Eh, !ell, Saya tidak biasanya mengajak kencan !anita di ruang
ga!at darurat, r. ;it?gerald," gumam Dr. 2adeen, sambil
menggeser kakinya dengan tidak nyaman.
"Oh, please. (ni bukan mengajak. Tapi ini adalah merawatnya. Jelas
itu berbeda," bantah 1atrick.
"1op," geram Aidan.
Dengan tersenyum ragu$ragu, Dr. 2adeen berkata, "ungkin kami
bisa mendapatkan kesempatan untuk berbicara lagi."
"Dia hamil enam bulan!" )alas Aidan.
Dr. 2adeen tersentak ke belakang seperti ia telah ditampar. Dia
berdehem sebelum berbicara. ",a, Saya tahu itu. %al itulah yang
paling mengkha!atirkan Saya ketika Saya bertemu dengannya. Saya
tidak ingin dia merasa sangat sedih dengan kondisinya seperti itu."
Aidan mendengus tapi tidak membantah.
enjatuhkan tatapannya ke lantai, Dr. 2adeen mengatakan, "Setelah
dia meyakinkan Saya bah!a dia tidak memiliki suami atau pacar
untuk ditelepon, Saya pikir Saya menduga dia tidak dengan
siapapun. Saya minta maa* jika asumsi Saya salah."
"Jangan kha!atir dengan anak Saya, Dok." 1atrick menatap tajam
pada Aidan. "Dia tidak memiliki klaim tentang kebahagiaan .mma.
+agi."
6asa paham tampaknya melintasi !ajah Dr. 2adeen. "Oh, *ell,
kapan Anda melihat .mma lagi, katakan padanya untuk menelepon
Saya." Dia mengambil kartu dari casing i1ad$nya.
Aidan mendengus dan menyilangkan tangan di depan dadanya. "%al
itu tidak akan pernah terjadi. .m bukan tipe gadis yang suka
menelepon seorang pria. Dia sangat kuno." ata birunya menyipit
pada mata gelap Dr. 2adeen, diam$diam mengejeknya saat dia
memberikan kartu ke 1atrick.
Dr. 2adeen tersenyum. Dia mengambil pena dari saku jasnya.
#emudian dia mengalihkan perhatiannya kepada 1atrick. "r
;it?gerald, apakah Anda kebetulan memiliki nomor telepon .mma&
Saya akan senang untuk meneleponnya sendiri." Dia mengangkat
tangannya. "Tapi hanya dengan berpura$pura bertanya tentang
kesehatannya setelah kejadian hari ini."
1atrick terta!a. ",a saya punya."
Setelah Dr. 2adeen menuliskan nomor telepon .mma, ia melirik
sekilas pada Aidan sebelum kembali memandang 1atrick. "Terima
kasih."
"Sama$sama."
Dengan senyum malu$malu, Dr. 2adeen mengatakan, "Sekarang,
Saya kira kita harus kembali ke masalah pokok." Dia memandang ke
i1ad$nya. "Jika Anda mau menunggu dengan sabar hanya beberapa
menit saja, karena kami harus menyiapkan transportasi Anda untuk
pindah ke lantai atas. 1embedahan dilakukan..." ia menggulirkan
sesuatu di layar sebelum mengernyitkan hidungnya. "1agi sekali
pukul tujuh."
"Saya sudah pernah menjalani itu."
Dr. 2adeen terta!a. "*ell, Saya berharap yang terbaik untuk
keberhasilan Anda, r ;it?gerald." Dia membungkuk dan menjabat
tangan 1atrick.
Sambil mengedipkan mata, 1atrick menja!ab, ")egitu juga dengan
Anda, Dok."
engalihkan tatapannya ke Aidan, Dr. 2adeen sedikit mengangguk
sebelum berjalan menuju pintu.
#etika ia keluar ruangan, Aidan kembali menatap penuh amarah
pada 1atrick. "Setelah tiga minggu terakhir ini aku benar$benar
mengalami seperti berada di neraka, bagaimana kau bisa melakukan
itu padaku, 1op&"
"Aku tidak melakukan sesuatu padamu."
Aidan mencengkeram palang besi tempat tidur rumah sakit dan
membungkuk lebih dekat. "emberinya nomor .mma&
enyodorkan .mma pada dirinya&"
1atrick menyeringai. "Aku senang melihat kau berjuang mela!an
kekesalanmu sekarang."
"Oh, aku jauh dari kesal. Aku sialan marah!"
")agus. #au memang harus begitu. Sangat penting kau menjaga
semangat juangmu."
Aidan menggelengkan kepalanya. "Apakah semangatku penting jika
dia..." Jantungnya bergidik memikirkan .mma menerima pesona Dr.
2adeen. )agaimanapun juga, ia seorang dokter tampan yang bahkan
tidak hilang ketertarikannya pada .mma !alaupun dia sedang hamil.
(tu sudah cukup untuk membuat terpesona setiap !anita manapun.
"Tidak ada keraguan dalam pikiranku kalau .mma mencintaimu,
dan sementara perhatian Dr. 2adeen yang mungkin menyanjungnya,
hal itu hanya untuk satu tujuan."
"Dan apa itu&" Tanya Aidan dengan suara serak.
"Entuk menunjukkan pada .mma bah!a tidak ada orang lain di
dunia ini untuknya selain kau."
ereka terganggu oleh Julia yang sedang berjalan mele!ati pintu
dengan suaminya, Tim. )ecky, Angie, dan Aidan mirip ibu mereka,
sedangkan Julia dan +i? memiliki rambut dan mata gelap
menyerupai 1atrick. Julia memberi Aidan pelukan cepat sebelum
melambaikan jarinya ke 1atrick. "1op, aku tidak percaya butuh
roboh dulu di :;4 sampai akhirnya kau mau diperiksa!"
1atrick memutar matanya. "Aku akan pergi ke dokter minggu
depan."
"Selalu menjadi orang yang keras kepala," ja!ab Julia, sambil
menjepit hidungnya. "Aku hanya bersyukur kau tidak sendirian.
Terima kasih Tuhan, .mma ada disana, dan kau begitu dekat pos
pemadam kebakaran."
1enyebutan nama .mma membuat indra Aidan meningkat. Dia pergi
sudah begitu lama untuk mendapatkan minuman. ")erbicara tentang
.m, lebih baik aku pergi mencarinya."
"#au seharusnya melakukan itu, 2ak."
"Dia sedang berada di lorong ketika kami masuk," ja!ab Julia.
Saat Aidan berbalik, ia tersandung kakinya sendiri, hampir
merobohkan Tim. Julia meraih lengannya untuk menyeimbangkan
dia. "%ati$hati, Dik. Aku berpikir dia tidak akan melarikan diri.
)elum." #emudian dia mengedipkan mata pada Aidan.
"Terima kasih, Jules," gumamnya pelan. #etika ia melangkah keluar
ke lorong, ia menjulurkan lehernya ke kiri dan kanan, tapi dia tidak
melihat .mma. )erjalan dengan cepat, ia menekan tombol pintu
masuk Ihanya untuk 1ersonil yang ber!enangI dan berjalan masuk
ke ruang tunggu. Duduk merosot di salah satu kursi, jari .mma
mengirim pesan teks singkat dengan marah di teleponnya.
".m&"
.mma melompat mendengar suaranya. "Aku, eh, kupikir kau dan
keluargamu membutuhkan beberapa ruang."
"Sangat manis, tapi kau tidak perlu diluar," katanya.
.mma membalas tatapannya sampai pipinya merona, dan dia
menundukkan kepalanya. "Aku baru saja mengirim pesan apakah
5asey atau 5onnor bisa mengantarku untuk mengambil mobilku."
"Aku akan mengantarmu," Aidan mena!arkan.
.mma menggigit bibir ba!ahnya, Aidan tahu .mma sama sekali
tidak menyukai usulannya itu. "*ell, karena sekarang malam
minggu, aku tidak mendapat ja!aban salah satu dari mereka jadi..."
")agus. #alau begitu ayo." Aidan mengulurkan tangan kepadanya.
.mma menatapnya dengan hati$hati. "Ayo kita pamit pada 1op."
Dengan ragu$ragu, .mma menerima uluran tangannya. Aliran listrik
melonjak dari jari$jari Aidan sepanjang jalan sampai lengannya. Dari
ekspresi tertegun .mma, dia bukan satu$satunya yang mengalami hal
itu. Aidan tidak membiarkan lepas sampai .mma menarik tangannya
dari Aidan. Dia tidak ingin berdebat dengan .mma. Sebaliknya, ia
menekan tangannya ke punggung .mma, membimbingnya menuju
kamar 1atrick.
#etika mereka sampai di ambang pintu, mereka menemukan
ruangan itu kosong. "Oh, mereka pasti sudah memba!anya ke lantai
atas."
Sudut mulut .mma ke ba!ah merengut. "Aku tidak bisa pamit
padanya."
"Aku akan mengirim pesan ke Julia untuk menyampaikan padanya
kalau aku akan mengantarmu pulang."
.mma menganggukan kepalanya tanda setuju.
#etika mereka mulai kembali menyusuri lorong, Aidan berbalik
menghadap .mma. "Aku bisa menjemputmu pagi hari, jadi kau bisa
bertemu dia sebelum operasi."
"Aidan, akuH"
Aidan meringis. ",a, kurasa aku orang terakhir di bumi ini yang kau
inginkan untuk menghabiskan !aktumu, ya&"
.mma mengulurkan tangan dan menyentuh lengannya. Sekali lagi,
aliran listrik berdenyut merasukinya, dan Aidan berjuang untuk
mengatur napasnya. "Aku hanya berpikir akan lebih baik kalau aku
menyetir sendiri, jadi kau tidak punya beban mengantarku pulang
besok setelah operasi 1atrick."
"1ercayalah. 1op memiliki saudari$saudariku yang akan
merecokinya." Aidan menyelipkan sejumput rambut yang menutupi
!ajah .mma ke belakang telinganya. "Selain itu, kau tidak pernah
menjadi beban bagiku." Ejung jarinya menyentuh ringan di
lehernya, menyebabkan .mma menggigil.
ata .mma melebar, dan ia tersentak menjauh. "#ita harus segera
pergi." Dia memutar tubuhnya dan mulai berjalan cepat kembali ke
ruang tunggu. Aidan hampir berlari untuk mengejar ketinggalan
dengan .mma.
#etika .mma mulai keluar pintu, Aidan meraih lengannya. "Tunggu
di sini. Aku akan mengambil mobil."
"Terima kasih," ja!abnya, sambil merundukkan kepalanya.
Aidan melangkahkan kakinya dengan ceria saat ia mulai berjalan
menuju tempat parkir. Dia memiliki kesempatan untuk bersama
.mma lagi, dan Aidan akan membuat .mma untuk melihat
kebenaran jika itu adalah hal terakhir yang harus dia lakukan.
---
7
Angioplasty; disebut juga kateter balon, tindakan meniup pembuluh darah yang menyempit
Bab
Aidan baru saja menghentikan mobil di parkiran di pinggir jalan,
ketika ia melompat keluar. "Apa$" .mma mulai berbicara, tapi
kemudian ia menyadari bah!a Aidan keluar untuk membuka pintu
untuknya. Dia tidak bisa menahan alisnya naik ke atas tertuju pada
Aidan. "y, my, Tidakkah kita melihat seseorang yang begitu
gentleman malam ini&"
Aidan memberinya senyum kecut. "Jika kau benar$benar berhenti
sejenak dan berpikir tentang hal itu, aku selalu menjadi seorang
gentleman." Tubuh Aidan mengalami getaran kecil ketika .mma
menyilangkan tangannya di atas dadanya sendiri. "4ell, setidaknya
sebagian besar."
"ungkin saja," ja!ab .mma. Aidan memberi isyarat pada .mma
untuk masuk ke dalam. Dengan dinginnya udara yang menusuk,
.mma dengan senang hati menyelip masuk ke jok kulit hangat mobil
Aidan.
Aidan menutup pintu kemudian bergegas berputar untuk duduk di
belakang kemudi. "Edara sangat dingin untuk bulan Oktober, kan&"
7umannya.
7etaran berjalan menelusuri seluruh tubuh .mma seperti air hujan
mengalir ke anak sungai. Seketika .mma mengingat percakapan
mereka di tempat parkir setelah Aidan pertama kali mengajukan
proposi padanya di OIalley.
Aidan gugup saat itu dan membicarakan masalah lalu lintas.
Sekarang .mma tahu bagaimana gugupnya Aidan karena dia
terpaksa berbicara tentang cuaca. #enangan itu tanpa sengaja
menyentuh sebuah sara* yang nyeri, mengirimkan rasa sakit
kerinduan pada masa lalu menjalar ke tubuhnya.
Entuk meredakan dinginnya emosi, .mma mengusap tangannya
sendiri secara bersamaan. Aidan mengulurkan tangan dan
menyalakan pemanas. .mma melirik padanya. Jantungnya berdegup
liar pada perhatian terus$menerus dari Aidan. "Terima kasih."
"#au ingin makan malam&" Tanya Aidan.
"Aku benar$benar tidak lapar," dia berbohong.
Aidan mendengus. "Aku menebak Dr. 2adeen memberimu makan,
benarkan&"
.mma menegang mendengar kata$katanya yang menusuk. "Dia
hanya memba!akan aku makanan ringan."
"4ell, #au butuh makan." Dia berpaling dari jalan untuk menatap
.mma. "Demi 2oah, jika bukan untukmu."
.mma menyipitkan matanya ke arah Aidan. "Aku tahu apa yang
dibutuhkan 2oah, terima kasih."
Aidan meringis. "aa*kan aku. Aku tidak bermaksud untuk
mengatakannya seperti itu." Aidan menarik napasnya dengan kasar.
"%anya saja kupikir kau harus makan untuk dia, meskipun kau
masih sedih tentang apa yang terjadi hari ini dengan 1op."
#etulusan dalam suaranya, bersama dengan belas kasihnya, telah
melunakkan hati .mma. atanya melihat tubuh Aidan yang lebih
kurus. 1atrick tidak melebih$lebihkan ketika ia mengatakan Aidan
jarang makan. "Dari penampilanmu, kau seharusnya makan juga."
6ahang Aidan menegang. "ungkin jika kamu mau makan
denganku, aku akan makan."
.mma tahu, hal terakhir di dunia yang harus dia lakukan adalah
setuju untuk makan malam. Tapi dia merasa ketetapan hatinya
perlahan pudar saat perut pengkhianatnya menggeram. .mma
meringis ketika hal itu membuat Aidan menyeringai padanya.
"%mm, jadi kau lapar& Ataukah hanya teman makan malamnya yang
ingin kau tolak&"
.mma memutar jari$jarinya masuk ke keliman baju atasannya.
"Jangan berdebat lagi, oke&" Saat memandang ekspresi penuh harap
Aidan, .mma mendesah. ")a!a aku makan malam."
Sudut mulut Aidan naik ke atas, dan .mma tahu Aidan sedang
menekan senyumnya yang berseri$seri.
#etika Aidan berhenti di sebuah tempat parkir yang begitu *amiliar,
au tidak mau .mma terkesiap. "Di sini&" suara .mma mencicit
melihat kerlip neon hijau dan jingga bertuliskan OIalley.
Aidan mengangkat bahu saat ia mematikan mesin. "(ni adalah
tempat pertama yang aku lihat. Selain itu kita berdua menyukai
makanan dan suasana disini, kan&"
Serbuan kenangan terasa menyakitkan telah menabraknya seperti
gelombang laut di tengah badai yang bergolak. "#urasa ya,"
gumamnya.
Selalu bersikap gentleman, Aidan menahan pintu restoran terbuka
untuknya. Entuk beberapa saat, dia bersyukur tidak melihat Jenny
berdiri di tempat hostess =penerima tamu>. #emudian jeritan tajam
menyebabkan .mma mengalihkan tatapan matanya menuju bar.
".mma!" 1ekik Jenny. 4ajahnya berseri$seri saat ia melompat dari
kursinya begitu cepat sampai jatuh ke lantai.
)ergegas setelah melompat, Jenny memeluk leher .mma. "Oh ,a
Tuhan! Aku tidak percaya ini!"
#ehangatan memenuhi pipi .mma serta hatinya melihat antusias
Jenny yang berlebihan. "Aku juga senang melihatmu."
Jenny menarik diri. ata birunya menyala dengan kebahagiaan saat
ia melihat penampilan .mma. "#au tampak benar$benar
menakjubkan!" Tatapannya tertuju pada perut .mma yang menonjol.
"an, aku berharap aku terlihat seksi seperti penampilanmu ketika
aku hamil!"
.mma terta!a dan menaruh tangannya di atas perutnya." Terima
kasih. Aku justru tidak merasa seksi saat ini."
"1ercayalah, kau terlihat seperti itu, ama Seksi! Sial, kau hampir
tidak terlihat sedang hamil, dan kau seharusnya terlihat hamil,
seperti enam bulan sekarang, kan&"
.mma mengangguk .
"Selamat atas calon anak laki$lakimu."
"Terima kasih."
Jenny mengalihkan perhatiannya kepada hostess. "#enapa kau tidak
mengantar Aidan masuk menuju ke salah satu bilik& Aku ingin
mendengar lebih banyak tentang bayinya."
Dengan mengangguk, hotness meraih dua menu dan memberi isyarat
pada Aidan. Aidan dengan enggan mengikutinya. Dia bahkan
melemparkan beberapa tatapan hati$hati dari balik bahunya ke
.mma.
Jenny meraih tangan .mma dalam genggamannya. .kspresi
riangnya segera memudar menjadi simpati. "Aku hanya ingin kau
tahu bagaimana kha!atirnya kami dengan Aidan. 1ada minggu$
minggu pertama ayahku harus mengantarnya pulang beberapa
malam." Air mata menggenang berkilauan di matanya. "#ami takut
kami akan kehilangan dia."
.mma tercekat. Sebelum dia bisa menja!ab, Jenny menggelengkan
kepalanya. "Dengar, aku tahu dia mengacaukannya. Aku mencoba
untuk memperingatkan dia ketika ia memiliki keberanian untuk
memba!a pelacur itu kesini."
"D$Dia memba!anya..."
Jenny menganggukkan kepalanya. "#adang$kadang aku berharap
aku tidak menolak saat dia memesan meja. #urasa mungkin jika ia
mau berpikir tentang hal itu sedikit lebih lama ia tidak akan pernah
memba!anya pulang."
Dari atas bahu Jenny, .mma melihat Aidan menatap penuh harap
kepadanya. "Aku harus pergi." Dia mulai menarik tangannya, tapi
Jenny meremasnya dengan ketat.
"Aku tidak tahu apa yang aku akan lakukan jika aku ada di posisimu.
Aku berharap dan berdoa aku tidak akan pernah mengalaminya. Tapi
aku tahu aku belum pernah melihat seorang laki$laki yang lebih
sengsara karena mengacaukan semuanya sepanjang hidupku. Dia
begitu tertekan oleh perasaan bersalah dan penyesalan, sehingga
membuat kami takut hal itu akan menghancurkan dirinya."
.mma tidak tahu harus berkata apa, jadi dia hanya menyentakkan
kepalanya mendengar pengakuan Jenny. Dengan langkah goyah, ia
berjalan menuju ke Aidan. Entungnya, pelayan tidak menempatkan
mereka di tempat yang sama dimana mereka pernah kemari
sebelumnya.
Aidan hanya memesan minuman mereka. #arena .mma tidak
minum ka*ein sejauh ini, ia tidak meminta sesuatu yang lain
daripada 5oke yang sudah di atas meja. Setelah meminum seteguk,
.mma mulai melihat menu. elirik keatas, dia bertanya, "akanan
apa yang enak&"
Aidan mengangkat bahu. .mma bisa tahu dari cara Aidan memutar
bolak$balik bibir ba!ahnya diantara giginya kalau Aidan bergumul
dengan sesuatu. .mma membuka mulutnya untuk bertanya pada
Aidan ketika pelayan mereka kembali. "Apa yang bisa saya sajikan
untuk anda&"
.mma menatap menu. "%mm, aku mengalami kesulitan untuk
memutuskan." #etika dia mendongak, dia bertemu mata sendu
Aidan. .mma tahu dia harus melakukan sesuatu untuk meredakan
sedikit ketegangan ini. "Apakah kau yang membayar&"
Alisnya berkerut. ")oleh. #enapa&"
.mma menyeringai. ")agus. Aku bingung antara memesan sajian
yang lebih murah atau sesuatu yang lebih mahal. Tapi karena kau
yang membayar, aku akan memanjakan diriku sendiri."
#etika .mma mengedipkan mata padanya, senyum lambat
tersungging di bibir Aidan. "1esan seluruh menu sialan itu. Aku
tidak keberatan."
"#urasa aku ingin 6ibeye, matang, dengan sayuran kukus. Dan aku
ingin salad juga dengan saus mustard madu."
Sambil mengangguk, pelayan menuliskan pesanan. Dia kemudian
beralih ke Aidan. "Dan bagaimana dengan Anda&"
"%anya bir saja untukku," ja!ab Aidan.
1elayan mulai akan meninggalkan mereka menuju dapur, tapi .mma
memukul kepalan tangannya di atas meja. "Oh tidak, tidak! kau tidak
hanya akan duduk disana dan minum seperti seekor ikan. #au lebih
baik memesan sesuatu dan lakukan itu sekarang! (tu bagian dari
kesepakatan, ingat&"
" .m, aku tidak ingin$"
.mma mengalihkan tatapan bermusuhan dari Aidan ke pelayan yang
tampak sedikit pucat melihat ketegangan yang telah berkembang.
"Dia pesan steak 1orterhouse, setengah matang, dengan banyak
kentang panggang. #au juga dapat memba!akannya tambahan
kentang tumbuk bumbu ba!ang putih karena dia kecanduan
karbohidrat dan kentang. Dia juga pesan salad, salad 5aesar. Dan
bisakah kau ba!akan sekeranjang roti dengan banyak mentega
secepat mungkin, please&" .mma memiringkan kepalanya ke arah
Aidan. "Dia sangat menyukai rotimu hingga dia bisa hanya dengan
makan itu saja."
Aidan menatapnya dengan kaget. 1ena pelayan melayang di atas pad
sampai Aidan mengangguk$angguk setuju. ")aiklah. Aku akan
menaruh pesanan anda di dapur dan memba!akan roti."
"Terima kasih," ja!ab .mma sambil menyodorkan menu. Setelah
meneguk 5oke, ia menemukan Aidan menatapnya. "Apa&"
"#au ingat apa yang aku sukai," gumamnya.
.mma membanting gelasnya lebih keras daripada yang dia ingin
lakukan. "Tentu saja aku tahu. Satu$satunya hal yang mudah
diprediksi selain libidomu adalah perutmu. #au memesan makanan
yang sama setiap kali kita datang ke sini."
Senyum menggoda samar$samar bermain di bibir Aidan. "Jika aku
tidak menghabiskan isi piringku, apakah kau akan memukul
pantatku, ommy&"
.mma menyilangkan tangan di depan dadanya. "Tidak, tapi aku
akan memaksamu makan karena kau bersikeras bertindak seperti
balita yang sedang sialan merajuk!"
Aidan memba!a satu tangan ke dadanya sendiri. "Ouch, .m."
"Jangan mulai denganku, Aidan. #au tampak seperti neraka, dan kau
membutuhkan lebih banyak makanan daripada alkohol setiap
!aktu."
Aidan menjatuhkan siku di meja dan mencondongkan tubuh ke
depan. "Tidak adil, bukan&"
"Apa&"
")ah!a aku terlihat seperti neraka, tapi kamu tampak begitu sialan
cantik." Suara kepedihan datang dari jauh di belakang tenggorokan
Aidan saat ia menatap atasan baju hamil !arna hijaunya. "Dan kau
mengenakan !arna hijau seperti malam pertama kali aku
melihatmu." Salah satu tangannya di ulurkan untuk mengosok
tangan .mma. ",a Tuhan, kau masih !anita paling cantik yang
pernah kulihat."
.mma menghembuskan na*as dengan *rustrasi. "Aku tidak ingin
atau butuh rayuanmu atau pujianmu, terima kasih banyak!"
Aidan memberikan tatapan terluka padanya. "Tidak bisakah aku
mengatakan pada ibu dari anakku bah!a ia terlihat sangat cantik&
)agaimana kehamilan telah membuat perutnya membesar menjadi
seorang !anita yang lebih cantik dan seksi."
Jantung .mma terhenti kemudian berdetak lagi mendengar kata$kata
dan gairah didalamnya saat Aidan menyampaikan itu. #ilau di mata
Aidan menimbulkan respon di antara pahanya juga. Dia ingin
menampar tubuhnya yang berkhianat serta hormon kehamilan yang
telah memompa keseluruh tubuhnya.
"Apa yang kubutuhkan lebih dari pujian, aku ingin kau berubah,
Aidan," katanya, lirih.
"Apa maksudnya&" Tanyanya.
)erbekal keranjang roti, pelayan berdiri di depan meja. "mm, ini
yang Anda pesan." %ampir dibilang dia melemparkannya sebelum
berlari menjauh.
engabaikan pertanyaan Aidan, .mma memotong sepotong roti.
Setelah mengolesi dengan cukup banyak mentega untuk menaikkan
kolesterol seseorang, ia memberikannya pada Aidan. Aidan tidak
memprotes. Sebaliknya, ia mengambil potongan roti itu dari .mma,
membiarkan jari$jarinya tetap memegang jari .mma lebih lama dari
yang seharusnya. Setelah Aidan menelan roti hampir seluruhnya,
.mma tersenyum penuh kemenangan padanya. "Aku tahu kau
lapar," kata .mma, saat dia menyerahkan potongan roti yang lain.
"+apar padamu," ja!abnya, dengan suara kesakitan.
Sambil memejamkan matanya, .mma menggeleng. "Tolong jangan."
"+ihatlah aku," perintahnya.
Dengan enggan, .mma membuka matanya untuk menatap mata biru
pastel Aidan yang menyala. "(tulah sialan kebenarannya! #au tidak
tahu apa yang aku lalui karena kau tidak mau berbicara denganku!
#au tidak membiarkan aku minta maa* atau membicarakannya. #au
sialan menutup diri dariku." Aidan bergidik. "Di dalam tubuhku
sudah mati tiga minggu terakhir. Tapi sekarang saat aku
bersamamu ... "
")iar kutebak. Sekarang kau kembali di hadapanku, kau seperti
kupu$kupu muncul dari kepompong&" )entak .mma dengan sinis.
"Teruslah berbicara seperti itu kepadaku, aku akan berhenti makan."
.mma mengertakkan giginya. "Aku senang melihat kau masih
bertindak tidak masuk akal."
Dia mengedipkan mata pada .mma saat Aidan menghabiskan
potongan roti yang ketiga. .mma memutar serbetnya dengan marah
di pangkuannya. "#au bertindak seperti kau satu$satunya orang yang
menderita."
4ajah Aidan tersentak. "aksudmu, kau merindukan aku&"
Tanyanya, suaranya bergetar karena emosi.
"Tentu saja, ya! )agaimana mungkin kamu bahkan menanyakan hal
seperti itu&"
)ahu Aidan merosot. "Aku hanya menduga ketika kau tidak mau
berbicara denganku karena kebencianmu menang dari apapun yang
kau rasakan padaku."
"#ebencianku kepadamu memang menyulut emosiku yang sudah
terlalu banyak."
"Touche," ja!abnya, mengangkat birnya ke atas.
".ntah bagaimana kau lupa bah!a apa yang seharusnya menjadi
salah satu hari yang terindah dalam hidupku telah diinjak$injak dan
diludahi oleh orang yang aku cintai dan ayah dari anakku!"
6asa tersiksa berdenyut di mata Aidan saat ia perlahan$lahan
menjauhkan botol dari bibirnya. ",a Tuhan .m," gumamnya.
.kspresi kesakitan Aidan membuat ke!alahan .mma, dan dadanya
naik turun dengan na*as kasar terengah$engah. Akhirnya .mma
menemukan suaranya lagi. "aa*kan aku, tapi itulah kebenarannya.
1ercayalah, Aku mungkin terlihat lebih baik daripadamu, tapi aku
tidak baik. Aku hanya merasa sangat kesakitan di dalam. Aku tidak
bisa mengalami kekosongan pikiran lagi kali ini seperti ketika aku
kehilangan Tra<is atau ibuku. Aku memiliki 2oah untuk dipikirkan."
Ta!a getir bergemuruh dari dada .mma. "Jadi kau mungkin berpikir
tiga minggu terakhir telah menjadi seperti neraka bagimu, tetapi kau
bisa meyakini bah!a aku merasakan itu sama banyaknya atau
bahkan lebih!" enyambar serbet dari pangkuannya, .mma
mengusap air matanya yang panas menusuk sudut matanya.
Dagu Aidan gemetar. "Aku bersumpah demi Tuhan aku berharap aku
bisa menariknya kembali," bisiknya.
Dia mengulurkan tangannya pada .mma, tapi Jenny muncul dengan
memba!a salad mereka. .mosi .mma tiba$tiba berubah, dan dia
merasa ngeri bah!a permusuhan mereka yang jelas terlihat telah
menakuti pelayan lain. Selama beberapa menit, mereka tidak
berbicara. Tampaknya sudah terlalu banyak yang terjadi diantara
mereka untuk mengatakan hal lain. 1ada saat .mma dengan anggun
memotong selada, mengoleskan saus saladnya, dan menggigitnya,
Aidan telah menghabiskan seluruh saladnya.
7arpu .mma berhenti di depan mulutnya saat melihat jari$jari Aidan
masuk dan keluar dari mulutnya. +idahnya menjilat dan mengisap
setiap sisa saus salad yang menempel. Diserang oleh kenangan,
tubuhnya bergetar saat ia mengingat jari$jari dan lidahnya terasa
seperti apa. Dengan perasaan membara, ia mencoba melihat
kemanapun kecuali mulutnya yang tampak nikmat itu. Apa yang
salah denganmu& %al terakhir di bumi ini yang kau harus pikirkan
adalah tentang seks dengan Aidan! %ormon kehamilan seperti naik
roller coaster, membuat .mma tampak sialan ingin membungkuk
untuk meluncur tentu saja pada kegilaan seks itu.
#etika ia bertemu tatapan .mma, pipi Aidan yang cekung memerah.
"aa*. Aku tidak sengaja bertindak seperti manusia gua."
"T$Tidak, tidak apa$apa. Aku senang melihatmu makan dengan
lahap. #au jelas sangat lapar."
Dia menatap .mma dari balik bulu matanya yang panjang. "Tapi
terlalu keras kepala untuk mengakuinya, kan&"
.mma menelan saladnya. "#au tidak pernah bisa mengakui apa yang
seharusnya kau lakukan," katanya lembut.
"Aku tahu," gerutunya, sambil menyambar potongan terakhir roti.
.mma mendesah. "aksudku apa yang aku katakan tentang dirimu
yang perlu untuk memperbaiki diri. #au harus mengurus dirimu
sendiri. Aku tidak suka kau minum secara berlebihan $ hal itu
membuatku kha!atir untuk kesehatan dan keselamatanmu. Terlepas
dari apa yang terjadi pada kita, kau masih akan menjadi seorang
ayah. Aku tidak dapat memiliki seorang pemabuk di $ " .mma
berhenti sejenak. "aksudku, dalam kehidupan bayi kita."
Tatapan tersiksanya tertuju .mma saat Aidan mengunyah. "Jadi aku
masih bisa terlibat dalam kehidupan 2oah, hanya saja tidak
denganmu&"
Tidak tahu bagaimana menanggapinya, .mma memutar$mutar
saladnya dengan garpu. ".m&" Suara Aidan menekannya.
"Aku tidak akan pernah menjauhkanmu dari 2oah jika kau benar$
benar ingin menjadi bagian dari hidupnya."
Jenny menyela mereka dengan memba!a piring mereka. "Semuanya
baik$baik sejauh ini&"
.mma memaksa diri untuk tersenyum karena hampir mengerti
maksud dari pertanyaannya. "6asanya le?at terima kasih."
"Aku ingin beberapa roti lagi," kata Aidan.
Jenny mengangguk. "Aku akan memba!akan itu."
ereka kembali ke suasana hening lagi. "#au harus makan
saladmu," akhirnya Aidan berkata.
"Oh, jadi sekarang kau menyuruhku untuk makan&"
"#au seharusnya makan banyak sayuran berdaun hijau karena
mengandung asam *olat."
.mma mengangkat alisnya karena terkejut. ")agaimana kau tahu
itu&"
Dengan mulut yang penuh kentang panggang, Aidan berkata, "4hat
to .Bpect 4hile ,ouIre .Bpecting."
Detak jantungnya bergemuruh di dadanya begitu keras hingga .mma
yakin Aidan bisa mendengarnya. "#au benar$benar membaca buku
panduan tentang kehamilan yang kuberikan padamu&"
Dia mengangguk sambil melahap satu gigitan steak. "embaca
beberapa buku yang lain juga," gumamnya di antara kunyahan.
.mma menatapnya dengan tidak percaya. #etika akhirnya Aidan
menatapnya bukan pada piringnya sendiri, ia menyeringai. "Jadi
makanlah saladmu."
Sambil mengerutkan bibirnya, dia memelototi Aidan sejenak
sebelum mengambil garpunya. Setelah dia mengisi mulutnya dengan
gigitan besar selada, .mma bergumam, "1uas&"
"mm, hmm. akan steak$mu juga. 2oah butuh proteinnya."
.mma mendengus karena jengkel tapi dia melakukan apa yang
diperintahkan Aidan. #etika ia menghabiskan salad dipiringnya,
Aidan bertepuk tangan untuknya. .mma terta!a meskipun hal itu
ditujukan untuk dirinya. "Aku tidak berpikir ada dua orang yang
begitu terobsesi dengan satu hal tentang makan," katanya sambil
merenung.
"#urasa kita berdua mendapatkan keuntungan dari memiliki
seseorang yang mengurus kita."
"ungkin," gumam .mma.
Setelah mendorong piring kosongnya menjauh darinya, ekspresi
Aidan bertambah serius. "Aku ingin memberitahumu tentang
kebenaran apa yang terjadi dengan Amy."
"Aku sudah tahu." elihat ekspresi kebingungan Aidan, dia
menja!ab, ")ecky menceritakan padaku tentang bagaimana kamu
mencoba selama setahun untuk mendapatkan dia kembali.
)agaimana kau menjadi seorang pecandu aJkohol...harus pergi ke
terapi. %al itu benar$benar tidak mempengaruhi kita."
Aidan meringis. ",eah, !ell, itu hanya sebagian dari cerita."
6asa dingin merasuki .mma, menyebabkan dia bergidik. "Apa
maksudmu&"
"%anya Amy, 1op, dan aku tahu kebenaran yang sesungguhnya."
Aidan menenggak sisa birnya dan mengguncangkan botolnya ke
arah pelayan saat ia le!at.
"Jadi, ceritakan padaku," pinta .mma.
"Setelah beberapa tahun kami bersama$sama, Amy ingin sekali kami
menikah." Dia menarik napasnya dengan kasar. "Dia begitu putus
asa sehingga ia bertindak jauh untuk mencoba menjebakku agar
menikahinya."
Dunia miring dan berputar di sekeliling .mma. "aksudmu..."
",a, dia hamil."
Tangannya melayang ke mulutnya. ",a Tuhan."
"Entuk kedua kalinya kami kembali bersama$sama kami tidak
bertindak secara kompetiti*, sehingga dia mulai membahas topik
untuk tidak melakukan kontrasepsi ganda lagi. Setelah beberapa
!aktu berlalu, dia akhirnya bisa membujukku untuk tidak memakai
itu. Dia minum pil #), jadi aku pikir itu sudah cukup. Aku berhenti
menggunakan kondom."
.mma melengkung alisnya mendengar pengakuan Aidan. "#au
bilang aku !anita pertama denganmu tanpa kondom."
Aidan merengut padanya. ",eah, !ell, maa*kan aku jika pada saat
itu aku pikir hal itu benar$benar akan mengacaukan momen kita
dengan mengakui bah!a setelah dua kali tidak memakai kondom,
mantan pacarku hamil." Aidan terta!a kasar melihat .mma yang
terkesiap. ",eah, aku cukup berpotensi, kan& #arena itulah aku
yakin aku akan menjadi kandidat yang baik untuk membuatmu
hamil."
"(tu cara yang menjijikkan untuk diungkapkan," .mma mendesis.
.kspresi Aidan melunak. "aa*kan aku. Aku tidak bermaksud
mengatakannya seperti itu."
"Jadi saat Amy hamil, dia masih minum pilnya&"
Senyum getir kemudian berputar di !ajah Aidan. "Oh tidak.
#ehamilan tidak diinginkan& %al itu akan menjadi mudah untuk
memaa*kan. +agipula, petunjuk sialan pada kotak pil bahkan tertulis
hanya FK L e*ekti*." Jari$jari Aidan merobek label pada birnya.
"Tidak. Dalam setahun kami kembali bersama dan aku melarikan
diri seperti neraka dari komitmen apapun, dia berhenti memakai
kontrasepsi tanpa sepengetahuanku."
"Oh Aidan," gumam .mma. Dia tidak tahu apa lagi yang harus
dikatakan. "Jadi kau mencoba memberitahuku kalau kau memiliki
anak di luar sana&"
.kspresi kemarahan seakan terkuras dari !ajahnya dan digantikan
oleh kesedihan murni. "Aku berharap itulah yang terjadi."
.mma tidak bisa menahan diri untuk mengulurkan tangannya ke
seberang meja dan menggenggam tangan Aidan dengan tangannya.
"Apa yang terjadi&" Desaknya.
1elayan kembali dengan memba!a bir, dan Aidan meneguk setengah
botol sebelum berbicara lagi. ")eberapa minggu sebelum aku tahu
dia hamil, Amy dan aku keluar berpesta dengan beberapa teman, dan
aku sangat mabuk. alam itu ketika aku sedang mencari Ad<il di
dalam lemari obat, dengan tidak sengaja aku menjatuhkan pil #)nya
di !asta*el. #au bisa bayangkan bagamana terkejutnya aku ketika
pilnya tidak di minum, belum lagi resep itu tidak ditebusnya dalam
dua bulan. #etika aku menanyakannya, dia mengakui kalau dia
berhenti meminum pilnya karena dia pikir seorang bayi akan
memperkuat hubungan kami."
Aidan bergidik. "Aku sangat marah. Aku menceritakan semuanya ke
orangtuaku. Aku menolak untuk berbicara dengan Amy atau
melihatnya." Dia membungkuk ke depan dengan bersandar pada
sikunya. "Agaknya seperti apa yang telah kau lakukan untukku."
.mma memutar matanya. "Selesaikan cerita sialanmu, Aidan."
Aidan mengangkat tangannya. ")aiklah. Dia akhirnya datang ke
kantorku dan menunjukkan kepadaku hasil tes kehamilan itu." Dia
tersenyum sedih pada .mma. ";akta bah!a Amy yang kupikir sudah
aku kenal dan aku cintai telah mengkhianati aku dengan menjebakku
untuk menikah adalah sangat mengerikan, tetapi bagian terburuk
adalah *akta ketakutanku keluar dari pikiranku yang panik melihat
prospek aku akan menjadi ayah pada umur dua puluh empat." Dia
mengambil dua tegukan agak banyak dari birnya. "Aku yakin kau
bisa membayangkan apa yang terjadi selanjutnya."
1erut .mma berputar pada prospek itu. "Teruskan," perintahnya.
Aidan menyeringai padanya. "#au ingin aku benar$benar
mengucapkan kata$katanya&"
")aik. Saat itulah Amy menangkap kau meniduri !anita lain."
",a," katanya parau.
.mma menyipitkan matanya. "4o!, kurasa kami memiliki banyak
kesamaan. ungkin kami harus memakai t$shirt yang bertuliskan,
I#ami berdua telah disakiti oleh Aidan ;it?geraldI!"
".m, please," pintanya.
.mma mendengus sambil menghembuskan napasnya dengan
jengkel. ")aik. Teruskan."
"Amy mengusirku keluar dari rumah malam itu. #eesokan paginya
aku kembali lagi dan mencoba memberi alasan kepadanya. Aku
bilang aku menyesal, bah!a aku mencintainya, dan bah!a meskipun
apa yang terjadi antara dia mencoba menjebakku kemudian aku
meniduri orang lain, aku masih ingin menikahinya. Tapi dia tidak
menginginkannya. Dia masuk ke mobil dan melaju dengan cepat. "
Alis .mma melonjak naik karena terkejut melihat air mata
berkilauan di mata Aidan. "Dia ngebut dan terus melaju !alaupun
ada tanda berhenti di kompleks perumahan karena mencoba menjauh
dari aku. Sebuah mobil menabrak di sisi pengemudi. Entungnya,
yang tertabrak bagian belakang dan dia hanya mendapatkan
beberapa luka goresan dan memar." Dadanya naik dan turun dengan
na*as kasar terengah$engah. "Tapi dia keguguran hari itu."
Tanpa sadar, .mma mengulurkan tangan dan meraih tangan Aidan
lagi. .kspresinya, air matanya, dan kata$katanya telah
menghancurkan hati .mma. Semua potongan$potongan pu??le
Aidan akhirnya dia paham.
"Selama bertahun$tahun ini kau merasa bersalah tentang bayi itu,
kan&"
Aidan mengangguk, mengusap air mata dari pipinya. "Aku tidak
pernah menginginkannya, dan kemudian aku ... membunuhnya."
#emudian Aidan mulai terisak. .mma menggigit bibirnya dan
berusaha menahan diri untuk berdiri dari bilik dan mendekati Aidan.
Esahanya kalah, dan ia mendapati dirinya sedang memeluk Aidan
dengan lengannya. .mma tahu sosok Aidan yang sudah de!asa
tidak akan pernah menangis, apalagi di depan umum. Dia benar$
benar kesakitan karena dihantui oleh masa lalu dan sekarang.
.mma mengusap dengan memutari lebar$lebar di punggungnya.
"#au tidak bisa disalahkan atas apa yang terjadi dengan bayi itu,
Aidan, Amy lebih bersalah karena dia mengemudi terlalu cepat dan
terus melaju !alaupun ada tanda berhenti. #ecelakaan kadang
terjadi."
engangkat kepalanya, Aidan mengusap air mata dari pipinya.
"#ecelakaan mungkin terjadi, tapi orang$orang tidak pernah
melupakannya...atau memaa*kan yang terjadi."
.mma mengabaikan makna ganda pernyataan Aidan sehubungan
dengan dirinya. "Aku yakin !aktu telah membantu untuk
menyembuhkan perasaan buruk yang dimiliki Amy denganmu. Aku
yakin dia berusaha mela!an rasa bersalah dengan dirinya sendiri
atas apa yang dia lakukan padamu karena mencoba menjebakmu."
Aidan mengangkat bahu. "Aku berharap begitu. Dia jelas membantu
aku melakukan kekacauan dengan setiap !anita lain." ata birunya
tertuju pada tatapan .mma. "ungkin itulah aku, orang yang tidak
bisa dimaa*kan. Jika bukan karena dia, mungkin aku tidak akan
melakukan kekacauan sampai begitu hebatnya denganmu."
"ungkin," gumam .mma.
Jari$jarinya memegang dagu .mma. emiringkan tatapannya untuk
bertemu dengan mata Aidan, Aidan menggelengkan kepalanya.
"Sebagian besar, proposisi kita adalah tentang aku ingin
mendapatkan kesempatan untuk berhubungan seks denganmu, dan
aku berjanji pada almarhum ibuku, suatu hari aku akan memiliki
anak. Tapi itu juga agar aku bisa menebus dosa pada diriku
sendiri...dan pada Tuhan. #upikir jika aku bisa membantumu
memiliki bayi yang lahir ke dunia, mungkin itu akan menghilangkan
luka dari masa lalu."
ulut .mma menganga karena terkejut. Selama beberapa saat, dia
hanya bisa menatapnya dengan sangat syok. Selama ini ternyata
Aidan benar$benar memiliki keinginan yang lebih dalam dan sangat
mengagumkan karena ingin menjadi donor spermanya.
"Apakah kau membenciku sekarang karena hal itu&"
.mma menggelengkan kepalanya bolak balik dengan kencang.
"Tidak, bagaimana mungkin kau bahkan berpikir seperti itu&"
"#au hanya menatapku dan tidak mengatakan apa$apa. Aku pikir
mungkin kau merasa hanya digunakan untuk pelampiasanku atau
tertipu."
"Sama sekali tidak. )ahkan, aku berpikir aku lebih menghormati kau
karena apa yang kau ceritakan padaku."
")enarkah&"
"Aku senang memiliki 2oah adalah cara agar kau bisa bertobat
untuk apa yang sudah pernah kau lakukan. Tidak ada istilah terlalu
terlambat untuk menebus dosa, Aidan."
Sebuah harapan terlihat memasuki matanya yang tersiksa. "Aku akan
memberikan apapun dan segalanya di dunia ini untuk menebus
diriku kepadamu. %anya tolong, tolong beri aku kesempatan."
.mma tidak bisa menahan lagi intensitas tatapan putus asa Aidan.
enatap pangkuannya, .mma berjuang untuk mengambil napas.
Otaknya berputar mencoba untuk memproses keluar dari kontrol
pikirannya sedangkan dadanya menghela na*as dengan emosi.
Apakah dia benar$benar ingin memberi kesempatan Aidan untuk
menebus dirinya sendiri& )isakah dia benar$benar melakukan itu
untuk dirinya sendiri dan hatinya& Dan jika dia menyangkal diri
Aidan, bagaimana .mma bahkan memiliki dia untuk menjadi bagian
dari kehidupan 2oah tanpa membiarkan perasaannya turut terlibat&
"#umohon, .m," pintanya.
"#urasa aku bisa mencoba, " akhirnya dia menja!ab. #etika .mma
menatap kembali ke arahnya, mata birunya bersinar penuh dengan
tekad. "Aku tidak membuat janji apapun."
Aidan tersenyum. "Aku bisa menerimanya$ aku dapat mengambil
apapun yang akan kau berikan kepadaku."
Jenny menyela mereka dengan memba!a tagihan mereka. "Apakah
kalian ingin beberapa makanan penutup&"
.mma terta!a ketika dia tampaknya menanyakan itu padanya
daripada ke Aidan. .mma menepuk$nepuk perutnya yang sangat
penuh. "Tidak, aku pikir aku sudah kenyang."
Aidan menyelipkan tangannya ke dalam saku jaketnya untuk
mengambil dompetnya. )ahkan tanpa melirik tagihan itu, ia
memberikan segepok uang dalam amplop. #etika Jenny mulai
memprotes akan kemurahan hatinya, Aidan menggelengkan
kepalanya. "Aku berutang banyak lebih dari itu padamu dan ayahmu
karena mengurusku dalam beberapa minggu terakhir."
"#ami sangat senang melakukannya." Jenny membungkuk dan
memberi Aidan pelukan cepat. ")erjanjilah untuk mengurus dirimu
sendiri, dan kita sebut itu impas, oke&"
Aidan mengangguk saat matanya terbakar ke .mma. "Aku sudah
merasa seperti diriku yang dulu lagi."
.mma memiringkan alisnya pada Aidan. "arilah kita berharap
tidak setiap aspek dari dirimu yang dulu," katanya, lalu berdiri
keluar bilik.
"Sialan, .m, apakah kau selalu harus mencabik$cabikku dengan
cakar sialanmu itu&" 7erutunya sambil berdiri.
Jenny melayangkan pandangan kha!atir diantara mereka berdua
sebelum memaksa senyum ke !ajahnya. "4ell, aku berharap segera
melihat kalian lagi."
.mma memberi Jenny sebuah senyum meyakinkan. "Terima kasih."
Setelah memberikan pelukan cepat, .mma mulai keluar dari bar.
Aidan bergegas menyusulnya. Dia melangkah di depan .mma
sebelum dia bisa membuka pintu untuknya.
"Terima kasih," gumam .mma, berusaha mengabaikan adanya
sedikit aliran listrik ketika ia merasakan tubuh Aidan menyentuhnya.
.mma beringsut menjauh darinya saat mereka mulai kembali masuk
ke mobil Aidan. 1erjalanan menuju :;4 dalam keheningan kecuali
suara teredam radio yang menyiarkan lagu$lagu cinta seperti duri
yang menusuk hatinya yang hancur.
#etika mereka berhenti di dekat mobil .mma yang ditinggalkan
disitu, dia tidak ingin meninggalkan Aidan. Tapi otaknya berteriak
kepadanya untuk menggerakkan tangan dan kakinya dan segera
pergi. Akhirnya, saat tangannya meraih pegangan pintu, Aidan
meraih bahunya. "Tunggu!" Teriaknya.
---
Bab !
Dada Aidan mengencang pada prospek membiarkan .mma jauh
darinya bahkan cuma sedetik. ereka telah banyak berbicara
beberapa jam terakhir ini, sehingga Aidan takut semuanya akan
memudar seperti mimpi jika mereka tidak tetap bersama$sama. Dia
nekat melakukan apapun agar tetap bersamanya. Sebuah pemikiran
terlintas di dalam benaknya, dan ia berseru, ")isakah aku melihat
)eau&"
.mma menatap pangkuannya. Aidan tahu .mma sedang bertempur
hebat di dalam pikirannya sendiri tentang apakah dia akan
membiarkan Aidan datang."%lease!" Desak Aidan.
)ahu .mma merosot, tapi ia mengangkat kepalanya dan tersenyum.
"Tentu saja. aksudku, dia merindukanmu."
Aidan terta!a keras. "Aku meragukan hal itu. Dia lebih memilihmu
daripada aku, bukan&" #emudian dia seakan diserang memori
menyakitkan pada malam itu ketika .mma memergokinya dengan
%eather. enyaksikan )eau mengejar .mma, menyenggol perutnya
dan merengek ingin ikut dengannya, telah merobek$robek hatinya
sama seperti malam itu. Dengan gemetar, Aidan memaksakan sebuah
senyum di !ajahnya. "Aku yakin dia terlalu sibuk memakan sisa
makanan dan berbaring di sekitar so*amu untuk merindukan aku."
"Tidak, dia benar$benar merindukanmu. lagipula, kau sudah menjadi
ayahnya selama dua tahun."
")agus karena aku merindukannya." Aidan membungkuk bergeser
ke arahnya. "Aku merindukannya setiap saat setiap harinya." ata
hijau .mma melebar baik karena kedekatannya atau *akta bah!a
mereka berdua tahu Aidan tidak berbicara tentang )eau lagi. Aliran
listrik berderak di sekitar mereka berdua.
"#au bisa mengikuti aku pulang."
"Terima kasih."
Dia menunggu sampai .mma sudah aman di dalam mobilnya dan
memutar mobilnya sebelum Aidan mengeluarkan mobilnya sendiri
dari tempat parkir. Dalam perjalanan ke rumah .mma, Aidan
mengetuk$ngetukkan jari$jarinya dengan cemas di setir. eskipun
perjalanannya tidak lebih dari sepuluh menit, Aidan merasa sangat
lama untuk sampai kesana. Sebuah harapan berdenyut merasuki
dirinya karena .mma akhirnya memaa*kannya dan sepenuhnya
membiarkan dia kembali ke dalam hidupnya.
Saat ia mulai memasuki jalanan masuk kerumahnya, sebuah tanda di
halaman menarik perhatiannya. enyipitkan mata dalam kegelapan,
dia tersentak mengenali tanda makelar. #ata$kata "ijual telah
melemparkan sebuah pasak menembus jantungnya. 6asa kebencian
menutupi perasaan cinta kasih yang tadi merasuki dirinya.
Aidan berhenti mendadak sampai ban berdecit nyaris keluar dari
jalan. Darahnya memukul telinganya saat ia keluar dari mobil dan
membanting pintu. Dia berada di samping .mma sebelum dia punya
!aktu untuk menutup pintu mobilnya. "#AE A#A2 1(2DA%&"
enciut karena kemarahan Aidan, .mma menempelkan dirinya ke
mobil. ",a," bisiknya.
Aidan merasa malu karena reaksinya telah membuat .mma
ketakutan. "aa*kan aku karena berteriak padamu, tapi bagaimana
bisa kau tidak memberitahuku&"
"Aku akan memberitahumu," bantahnya.
"#apan& 1ada saat mobil <an untuk pindahan datang& ,a Tuhan,
.mma, kita sudah bersama$sama sepanjang malam! Aku sudah
mengungkapkan hati dan ji!aku, tetapi kau tidak memberitahuku
satu detail kecil ini&"
"aa*kan aku."
Aidan takut untuk mengajukan pertanyaan berikutnya karena jauh di
lubuk dia sudah tahu ja!abannya. "Dan ke mana kau akan pergi&
"Aku akan pindah kembali ke rumah $ ke .llijay. Aku akan tinggal
dengan 7rammy dan 7randdaddy untuk sementara !aktu sampai
rumah terjual, kemudian aku mungkin akan menemukan tempat
yang dekat dengan mereka. ereka semakin tua. 7randdaddy jatuh
dari tangga seminggu yang lalu dan baru saja menjalani operasi
penggantian pinggul. ereka membutuhkan aku, tetapi yang lebih
penting, aku membutuhkan mereka."
Aidan menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan membiarkan kau
menjauhkan anakku dari aku!"
ata hijau .mma menyipit menjadi kemarahan. "Jangan coba$coba
mengancamku seperti itu! #au tahu aku tidak akan pernah
menjauhkanmu dari 2oah. %anya karena aku tidak tinggal disini,
tidak berarti kau tidak akan bisa melihat dia."
".llijay satu setengah jam sialan jauhnya! )agaimana aku akan bisa
melihat dia ketika dia jauh dariku& Apakah kau akan membuat
jad!al kunjungan untukku& Seperti setiap akhir pekan atau hari$hari
sialan yang lain&"
.mma mengusap pelipisnya. "Aku tidak tahu apa yang akan aku
lakukan. Aku hanya tahu aku tidak bisa tinggal disini lagi.
Sendirian."
"Sialan, .mma, aku tidak percaya kau bisa begitu tidak
berperasaan."
.mma menyentakkan dagunya ke atas dan memelototinya begitu
keras membuat Aidan melangkah mundur. "#au keparat! )erani$
beraninya kau menuduhku tidak berperasaan! Aku bukan orang yang
berselingkuh dan menghancurkan semuanya di antara kita!"
"Aku tidak tidur dengan dia," protes Aidan.
.mma mengangkat tangannya. ";akta kau tidak bisa ereksi atau aku
menginterupsimu tidak rele<an, Aidan! #au memba!a orang asing
ke rumahmu dengan tujuan menipuku agar keluar dari hati dan
pikiranmu!"
Dia meringis. "Aku sudah minta maa* jutaan kali dalam sejuta cara
yang berbeda!"
"Aku tahu, tapi seperti yang sudah aku katakan kembali di OIalley,
aku akan berusaha memaa*kanmu, dan itu akan membutuhkan sialan
banyak !aktu. Jadi jangan berharap aku jatuh ke dalam pelukan
yang kau sediakan seperti tidak pernah ada yang terjadi dalam !aktu
dekat ini. Aku punya kehidupan sebelum bertemu denganmu, dan
aku akan memilikinya setelah bertemu denganmu!" .mma berbalik
dan berjalan menjauhinya.
".m, tunggu!" #etika dia terus berjalan, Aidan berseru, ")aik, kau
ingin tindakan yang lebih besar& (ni yang satu lagi." Dia berlutut di
trotoar.
#etika .mma berbalik, matanya melebar. "Apa yang kau lakukan&"
Aidan menatap sekeliling mereka. "Terlihat seperti apa yang
kulakukan ini& Aku berlutut, benar$benar dan sungguh$sungguh
memohonmu untuk memaa*kan aku."
")erdirilah!" Desis .mma ketika ada pasangan sedang berjalan
dengan anjing mereka lalu berhenti untuk menatap mereka berdua.
"Tidak sampai kau memaa*kan aku."
.mma menggeram *rustrasi. "Aku sudah mengatakan itu akan
membutuhkan !aktu, jadi berhentilah bertindak dramatis."
Aidan mengangkat bahu. ")aik, panggil aku 6atu Drama. 1anggil
aku nama sialan apapun dalam buku! %anya saja buang semua
kemarahan dan kebencian dari sistemmu, jadi kau bisa memaa*kan
aku malam ini." Aidan membuka tangannya lebar. "Aku sudah
menuliskannya di kartu, di pesan teks, dan pesan suara, dan bahkan
dalam buku puisi yang aku kirimkan untukmu. Tapi sekarang aku
akan mengatakan itu di hadapanmu karena itu satu$satunya
kesempatan yang aku miliki."
Tiba$tiba pada saat itu Aidan tidak merasa begitu yakin pada dirinya
sendiri. Dia menarik napas dengan kasar. "Aku minta maa*, .mma.
Aku sangat menyesal karena menyakiti hatimu. Aku minta maa*
karena menjadi bajingan yang takut menyuarakan perasaanku
kepadamu. ,ang paling penting, aku minta maa* karena telah
mengacaukan kehidupan sempurna yang kita miliki dengan
mendorongmu pergi dan berselingkuh di hadapanmu."
4ajah .mma memerah dengan kehangatan saat !anita yang ada di
trotoar itu tersentak. Aidan berpaling ke arah !anita itu. ",a,
memang benar. Aku salah satu bajingan tak terhitung jumlahnya
yang telah menghancurkan hati para !anita. Aku tidak bisa
mengatakan pada .mma kalau aku mencintainya, dan aku hampir
meniduri !anita lain karena mencoba untuk mendorong .mma
menjauh." Aidan memukulkan telapak tangannya dengan keras ke
dadanya. "Tapi dari lubuk hati dan ji!aku yang terdalam, aku sangat,
sangat menyesal!"
",a Tuhan bung, apakah kau telah kehilangan harga diri&" 1ria itu
mempertanyakan, yang menyebabkan !anita disebelahnya memukul
lengannya.
Aidan terta!a. ",a, memang. #arena aku bersedia melakukan
apapun untuk memenangkan dia kembali," Aidan menunjuk ke arah
.mma dan tersenyum padanya.
#etika .mma melangkah ke arahnya dengan tatapan penuh tekad,
Aidan merasa harapannya meningkat. Dengan cepat memudar saat
.mma mencengkeram rambut dan menarik kepala Aidan.
")erdirilah dari jalan masuk rumahku dalam satu menit, atau aku
akan memanggil polisi!" .mma menggelengkan kepalanya seperti
orang sinting. "Aku tidak percaya kau baru saja mempermalukan aku
di depan tetanggaku seperti itu!"
"#upikir kau menginginkan seorang pria yang mau mengatakan
bagaimana sebenarnya perasaan dia&"
.mma memutar matanya. "(ni," katanya, sambil menunjuk dengan
liar kepada Aidan, "bukan apa yang ada dalam pikiranku."
")aik," katanya sambil berdiri. Aidan mencondongkan tubuhnya
lebih dekat pada .mma dan memiringkan alisnya. "Tapi bisakah kau
jujur mengatakan kau agak sedikit terkesan dengan ini&"
Sudut bibir .mma tertarik ke atas, dan Aidan tahu .mma berjuang
untuk tidak tersenyum. "ungkin sedikit."
"Aha, aku tahu itu!"
"Ayolah. ari kita masuk ke dalam sebelum kau bisa menjadi lebih
dari seorang
9
twatwa((le malam ini."
Aidan terta!a terbahak$bahak. ")aru saja kau panggil apa aku&"
"(tu salah satu dari kata$kata 5asey."
"%mm, biar kutebak. ungkin ini salah satu kata 5asey untuk aku&"
.mma mengangguk sambil membuka pintu depan. ",a, tapi dengan
sejumlah kata makian yang lebih kasar bersamaan dengan itu."
"Aku menyadarinya."
"Silakan duduk. Aku akan melepaskan )eau dari basement."
#etika Aidan turun pelan$pelan di atas so*a, sebuah memori terlintas
di dalam pikirannya ketika ia bercinta dengan .mma di so*a ini
sebelum pergi menemui kakek$neneknya untuk pertama kalinya. Dia
mendengar )eau dari jauh sebelum ia melihatnya berlari dari sudut
rumah.
"%ey boy!" Teriaknya, sambil berdiri dari so*a.
Saat melihat Aidan, )eau benar$benar kehilangan kendali, terlihat
dari seluruh tubuhnya yang menggeliat saat ia mendengking dan
menggonggong. Dia berlari menuju Aidan, menjatuhkannya kembali
ke so*a. +alu ia menjilati !ajah Aidan, serta tangannya, dan bagian
tubuh lainnya yang bisa dia jangkau dengan lidahnya.
.mma terta!a. "+ihat, aku sudah bilang kalau dia merindukanmu."
)eau menyalak beberapa kali seolah$olah setuju, kemudian lidahnya
kembali menjilati !ajah Aidan. "Oke, boy, aku juga merindukanmu."
Aidan menggosok atas punggung )eau kemudian menepuk
kepalanya.
"Sekarang duduk, )eau, dan jadilah anak yang baik," instruksi
.mma.
,ang mengejutkan Aidan, )eau menurut dengan patuh meluncur
turun ke lantai dan duduk dan tidak bergerak sama sekali saat Aidan
membelainya. "Sialan, aku tidak percaya kau sudah membuatnya
patuh."
"Dibutuhkan beberapa !aktu."
"Apakah kamu mera!at ommy dengan baik sementara aku pergi&"
Tanya Aidan, sambil menggaruk$garuk telinga )eau. endengar itu
.mma menarik napas tajam, Aidan melirik ke arahnya dan
mengedipkan matanya.
"Dia sudah menjadi teman yang luar biasa. Terutama pada malam
hari," ja!ab .mma lirih.
"Aku bisa membayangkan. alam sendirian seperti neraka bagiku."
.mma membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tapi kemudian
tiba$tiba menggoyang$goyangkan jarinya ke )eau. ")erhentilah
menjilati dirimu sendiri, atau aku akan menempatkan
A
cone o(
shame kembali padamu."
Aidan terta!a sambil menepuk$nepuk punggung )eau. "Jangan
terlalu tegang, .m. Dia hanya seekor anjing. )iarkan dia menjilati
dirinya sendiri jika dia ingin."
.mma menggelengkan kepalanya. "Jika dia terus menjilati seperti
itu, dia akan menyebabkan in*eksi pada jahitannya setelah operasi."
"Operasi&" Elang Aidan dengan lemah. "Apa yang terjadi padanya&"
#etika .mma tidak menja!ab, Aidan mendongak dan melihat muka
.mma memerah sambil merundukkan kepalanya. Oh tidak. Dia
tidak bisa melakukan itu. Dia tidak akan melakukan hal itu. eraih
kalung di leher )eau, perlahan$lahan Aidan membalikkannya. )egitu
melihat kejantanannya hilang, dia menghela napas. "#au telah
mengebirinya&"
.mma menggigiti bibir ba!ahnya. "Dokter he!an menyarankan itu.
Dia mengatakan itu akan membantu menenangkan )eau dan
membuat lebih mudah baginya untuk menyesuaikan diri saat 2oah
lahir."
Aidan bangkit dari lantai. ",a Tuhan, .m, pada a!alnya kau ingin
bolaku di tusuk seperti sate, dan sekarang kau mengebiri anjingku!"
"Aku tidak pernah ingin bolamu...!" 1rotesnya dengan gusar.
"Secara simbolis kau ingin melakukannya."
.mma memutar matanya. "Tapi lihatlah bagaimana dia sudah jauh
lebih tenang."
Aidan melirik )eau. 4alaupun ia benci mengakuinya, )eau terlihat
lebih santai. ",eah, !ell, kau seharusnya berkonsultasi denganku
terlebih dahulu. Dia anjing miliku!"
.mma mengernyit seperti kesakitan. Dia perlahan$lahan melangkah
sebelum pelan$pelan duduk di kursi. "4hoa, tunggu sebentar. Jangan
pergi dulu. #ita belum selesai membahas hal ini."
".m&" #etika dia tidak menja!ab, Aidan berjalan mengitari sisi
kursi. Dia berjongkok di depan .mma. Jantungnya tersentak
berhenti dan berdetak kembali saat melihat ekspresi menderita
terukir di !ajah .mma. ".m, ada apa&"
"Aku...kram." .mma menutup matanya, dan dadanya naik turun
dengan napas yang berat. "Sakitnya benar$benar buruk."
6asa ketakutan jatuh di atas kepala Aidan. "Ayolah. Ayo kita ke
rumah sakit." Sebelum .mma bisa memprotes, Aidan mengambil
tangannya dan membantunya berdiri dari kursi. .mma merintih dan
mencengkeram perutnya. "Aku akan menggendongmu jika kau
mau," katanya.
"Tidak, aku bisa berjalan," ja!abnya.
Aidan memeluk pinggang .mma untuk menyeimbangkannya. "Tetap
disitu )eau," Aidan memerintahkan dari balik bahunya. )eau
merengek, tapi dengan enggan, ia duduk di beranda. #etika mereka
mulai keluar pintu, .mma membeku. "Tasku."
"Aku akan mengambilnya." Aidan berbalik dan berjalan meraih tas
yang di tempatkan di atas lantai. #emudian ia kembali ke samping
.mma untuk membantunya keluar dari pintu dan menuruni tangga
teras. "#au ingin naik mobilmu karena itu lebih dekat& Aku bisa
memindahkan mobilku."
Dia menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak, mobilmu saja tidak
apa$apa."
")agaimana rasa sakitnya&"
"Sangat intens," ja!abnya terengah$engah.
"Apa kamu perdarahan atau kau merasa air ketubanmu pecah&"
"Tidak, ini hanya kontraksi saja."
Secercah sedikit rasa lega memenuhi diri Aidan. "(ni akan baik$baik
saja, .m. Aku akan memba!amu ke rumah sakit, dan apapun itu,
mereka akan menolongmu."
%atinya hancur ketika .mma menatapnya dengan mata penuh air
mata. "Aku harap begitu."
"1ercayalah."
Aidan membuka pintu mobil dan pelan$pelan membantu .mma
duduk ke jok mobil. )egitu ia menutup pintu, ia berlari ke sisi
pengemudi. Dia masuk ke dalam dan memutar. Setelah mempercepat
mobilnya menuju jalan raya, ia melirik .mma.
ata .mma tertutup dan alisnya berkerut sementara dia menggigit
bibirnya. elepaskan satu tangannya dari setir ia meraih salah satu
tangan .mma. ata .mma langsung terbuka, dan dia menatap ke
arah Aidan. "Aku disini untukmu, .mma."
"Terima kasih...aku senang." Dia meremas tangan Aidan dengan
ketat. Tidak mau membiarkan tangan Aidan lepas, .mma
menggunakan tangannya yang lain untuk mengeluarkan ponsel dari
tasnya. Dia menyodorkannya ke arah Aidan. "Tolong telepon 5asey,"
gumamnya.
Dengan satu tangannya tetap di setir, ia menggunakan tangan
satunya untuk menggeser kontak di ponsel .mma. Dia
mempersiapkan dirinya untuk menghadapi amarah yang akan di
terimanya saat jarinya menekan dial. 5asey menja!ab pada dering
ketiga. "%ey ama Seksi, maa* aku belum punya kesempatan untuk
meneleponmu lagi," katanya tanpa %alo.
"Em, ini Aidan."
Sebuah jeda panjang di ujung di telepon. "Apa sih yang kau lakukan
dengan ponsel .m& Tolong jangan bilang kau telah melakukan
sesuatu yang benar$benar gila untuk mencoba mendapatkan dia
kembali& #arena jika benar, aku akan memastikanmu akan masuk
penjara sampai lama sekali dimana seorang pria yang sangat besar
dan berbulu dapat membuatmu menjadi suruhannya!" (a menjerit
cukup keras bahkan .mma bisa mendengar.
"5asey, dengarkan aku. Aku tidak menculik .mma. #ami sedang
dalam perjalanan ke .6 di 4ellstar."
5asey terkesiap. "Oh Tuhan, apa ada yang salah&"
Aidan melirik .mma yang matanya sekali lagi terpejam sementara
rahangnya terkatup kesakitan. "Dia mengalami beberapa kontraksi."
"Dia tidak pendarahan, kan&"
"Tidak, hanya kontraksi."
Aidan mendengar suara laki$laki yang dia duga 2ate sedang
berbicara di latar belakang sana. "#edengarannya seperti pertanda
baik bah!a dia tidak pendarahan. 2ate berpikir mungkin saja
D
Bra<ton &icks, tapi kami akan berada disana segera mungkin."
"Oke. )isakah kau menelepon 5onnor, juga&"
ata .mma langsung terbuka, dan dia menatap Aidan dengan kaget.
Aidan pikir .mma kagum karena dia tidak perlu diberitahu untuk
melakukan semua itu, dan ia benar$benar bisa memikirkan apa yang
dirasakan .mma.
",a, tentu."
")ye."
5asey hanya mendiamkannya, jadi Aidan mematikan teleponnya."
Ada lagi yang ingin aku telepon& :irginia&"
.mma menggelengkan kepalanya. "Aku tidak ingin membuat
7rammy kha!atir lagi jika kasus ini adalah sesuatu seperti Bra<ton
&icks."
"Oke, jika kau yakin."
ereka melakukan seluruh perjalanan dalam keheningan yang
menegangkan. Setelah membelokkan mobil sampai berdecit
memasuki halaman parkir rumah sakit, Aidan meluncurkan
mobilnya ke pinggir jalan di ruang ga!at darurat dan mematikan
mesinnya. #etika ia keluar dan mulai berjalan ke sisi .mma, seorang
petugas keamanan bergegas menghampirinya. "Sir, Anda tidak boleh
parkir disana."
"Dengar, is..." Aidan terdiam ketika dia menyadari bah!a dia tidak
tahu bagaimana harus menyebut .mma. Dia jelas bukan istrinya dan
status hubungan mereka juga tidak memenuhi syarat sebagai pacar.
"Dia," akhirnya ia menekankan, "mengalami kontraksi dini, jadi aku
harus membantunya masuk. Jika Anda tidak menyukainya, maka
derek saja mobil sialanku!"
1etugas keamanan mengangkat tangannya ke atas. "aa* Sir.
Setelah Anda menda*tar, tolong segera keluar dan memindahkan
mobilnya. ercedes bagus seperti itu kalau di derek butuh biaya
banyak untuk menebusnya."
Aidan menggeram dengan *rustrasi saat ia mengulurkan tangannya
pada .mma. ")aik. Tapi aku tidak akan kembali kesini sampai aku
tahu dia dan anakku baik$baik saja!" Dengan tangannya yang bebas,
ia mengeluarkan seratus dolar dari dompetnya. "A!asi mobilku,
oke&"
1etugas itu menoleh kanan kiri sebelum ia buru$buru menyambar
uangnya. ",a, Sir."
engalihkan perhatian kembali ke .mma, Aidan membantunya
keluar dari mobil. .mma meringis saat ia melangkahkan kakinya.
")ersandarlah padaku," instruksi Aidan sambil mengambil langkah
dengan tentati* ke pinggir jalan.
Dengan satu lengan melilit di pinggangnya, Aidan menuntun .mma
mele!ati pintu ganda otomatis dan masuk ke lobi .6. Dia
mencengkeram tangan Aidan dengan erat dan dari ekspresi
!ajahnya, Aidan bisa tahu rasa sakitnya lebih buruk. "Sedikit lagi,
.m," katanya.
Di meja penda*taran, Aidan pelan$pelan mendudukkan .mma ke
kursi. #etika petugas tidak segera datang, ia memukulkan kepalan
tangannya di atas meja. "Tolong, dia mungkin akan mengalami
persalinan prematur disini!"
6esepsionis mengangguk ke arah pera!at. "#ami akan
memba!anya masuk kedalam."
"Terima kasih," kata Aidan.
Seorang pera!at keluar dari pintu dengan memba!a kursi roda.
Aidan menolong .mma berdiri kemudian membantu dia duduk di
kursi roda. #etika ia akan ikut masuk kedalam dengan mereka,
resepsionis memanggilnya. "Anda tidak bisa masuk kedalam sampai
kami memiliki semua data medisnya."
"Saya sebelumnya sudah terda*tar di
@
3B=!>$ disini," gumam
.mma, dengan gigi terkatup menahan rasa sakit.
"Dia harus tinggal sampai kami mendapatkan in*ormasi
asuransinya."
Aidan menatap putus asa ke arahnya saat .mma menyerahkan
tasnya. "#artuku ada di dompetku."
Aidan segera mengisi dokumen. Sebagian besar ia biarkan kosong,
berharap mereka sudah memiliki data itu karena ia tidak tahu itu.
(roni itu tidak hilang pada dirinya karena .mma mengandung
bayinya, tapi Aidan tidak tahu apakah dia sudah pernah melakukan
operasi besar atau punya penyakit pada masa kanak$kanak. 1ada
!aktu yang sama saat ia mulai memencet tombol untuk membuka
pintu, seseorang berdeham.
Ternyata petugas keamanan. ")rengsek!" Teriak Aidan. )eberapa
orang di ruang tunggu menatapnya. engambil kunci dari saku,
Aidan berlari mele!ati petugas keamanan dan menuju mobilnya
yang telah menunggu. )an berdecit saat dia memutari pintu masuk
dan kembali mengikuti jalur ke tempat parkir yang tersedia.
#etika Aidan kembali ke dalam, ia menekan tombol pintu "%anya
untuk 1etugas yang )er!enang". Tatapannya berputar$putar dengan
putus asa di sekeliling lorong kamar$kamar. 1erasaannya rasa aneh
seperti deja <u pada hari ini sebelumnya, ia baru saja akan
melambaikan tangannya pada pera!at ketika Dr 2adeen muncul di
hadapannya, !ajahnya tegang tampak kha!atir. "Dia berada di
kamar lima," katanya.
eskipun ia benci mengatakan itu, Aidan bergumam, "Terima
kasih."
Aidan mendorong ke depan untuk membuka pintu dan menemukan
tirai tertutup. Suara detak jantung bayi bergema di dinding. ".m&"
Teriaknya.
"Aku di sini."
Dia bergegas melangkah maju, lalu menyibakkan tirai ke samping.
Saat melihat kaki .mma naik ke
M
stirrups dan seorang dokter di
antara kedua kakinya, Aidan membeku.
"Aidan" desaknya, sambil memberi isyarat agar dia ke sisinya. 2ada
suaranya mendesak yang membuatnya bergerak dengan cepat. Dia
melangkah ke samping dokter lalu ke sisinya. Dia meraih tangan
.mma dan meremasnya.
"aa*kan aku. Aku harus mengisi semua dokumen itu kemudian
harus memindahkan mobilku."
"Tidak apa$apa."
Aidan menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak. #au seharusnya
tidak harus kembali kesini sendirian. #au membutuhkan aku." Dia
menatap ke arah .mma. "Aku butuh bersamamu."
"#au disini sekarang. (tu saja yang paling penting."
Aidan tidak bisa menahan diri untuk membungkuk dan mencium
kening .mma. Tapi dia harus menujukkan rasa terima kasih pada
rumah sakit. ereka baru saja disana hampir dua puluh menit, dan
.mma sudah memakai baju rumah sakit dan sedang diperiksa oleh
dokter. Dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya$tanya apakah
hanya kondisinya yang sangat serius, atau karena Dr 2adeen juga
membantu menangani masalahnya.
Sang Dokter, yang mengenakan jas putih dengan bordir !arna biru
bertuliskan "Dr 1endleton", turun dari kursinya. "Anda bisa
menurunkan kaki sekarang." 1elan$pelan .mma menarik kakinya
dari stirrups saat Dr. 1endleton menarik meja kembali diba!ah
untuk .mma. Setelah ia melemparkan sarung tangan karetnya ke
tempat sampah, ia berbalik menghadap mereka.
"eskipun anda mengalami persalinan prematur, Anda tidak
mengalami pembukaan, dan
N
plug ser2iks Anda masih utuh."
elihat Aidan yang bisa diasumsikan ekspresinya kosong, Dr
1endleton mengatakan, "(tu adalah *aktor yang baik. Saya akan
meminta seorang pera!at datang dan memberikan
C
Turbutaline,
yang akan menghentikan sisa kontraksi yang Anda alami. Saya akan
datang kembali dan melakukan ES7 untuk melihat bagaimana
kondisi bayi Anda. Dari detak jantungnya, tampaknya ia menjadi
sedikit gelisah, tapi itu bisa dari dinding rahim yang berkontraksi."
Dia berbalik berjalan menuju pintu. "#arena kondisi Anda sekarang
stabil, aku akan kembali beberapa saat lagi untuk memeriksa Anda."
#aki Aidan terasa seperti tidak bisa mendukung dia berdiri lagi,
sehingga ia jatuh ke kursi di samping tempat tidur. embebaskan
rasa mualnya. Entuk sementara, tampaknya 2oah akan baik$baik
saja, dan sebaliknya, .mma juga.
"Terima kasih Tuhan," gumam .mma.
Sebuah keributan datang dari luar pintu. "Apa sH" kata Aidan
terpotong karena 5asey dan 5onnor berhamburan masuk ke dalam
ruangan.
---
7
twatwa((le; 'agina atau idiot.
6
cone o( shame ; Bentuk seperti corn yang di pasang di leher anjing agar kepalanya tidak bebas
bergerak.
?
Bra<ton &icks; 0ontraksi palsu= kontraksi rahim secara sporadis yang terkadang di mulai sekitar @
minggu, meskipun tidak semua orang merasakan itu.
A
3B=!>$; !ynecologist B3Bstetrics and !>$ecologyC bagian kandungan.
D
stirrups; Alat berupa sepasang logam untuk menyangga pergelangan kaki wanita selama
pemeriksaan ginekologi dan melahirkan.
@
plug ser2iks; 4ubang leher rahim.
E
Turbutaline; 3bat anti kontraksi untuk mencegah persalinan prematur.
Bab "
".m!" teriak 5asey, bergegas ke samping tempat tidur. (a memeluk
.mma dan meremasnya dengan erat. ")agaimana hasilnya&"
"Entuk saat ini, aku baik$baik saja, dan 2oah juga baik$baik saja.
)eberapa gejala persalinan prematur, tapi mereka bisa
menghentikannya."
5asey dan 5onnor menghembuskan napasnya dengan lega.
"Syukurlah," kata 5onnor.
Seorang pera!at datang menyela untuk menyuntikkan Turbutaline.
(a menatap semua orang sebelum menggeleng tidak setuju. "Anda
benar$benar tidak membutuhkan ruangan yang penuh sesak. Anda
membutuhkan istirahat dan santai."
"#umohon jangan membuat mereka pergi. ereka membuatku
santai," protes .mma.
(a berkata sebelum menyuntikkan jarum ke selang in*us .mma. "Dr.
1endelton tidak akan senang dengan banyak orang di dalam sini,
mengganggumu, dan ia akan datang kembali untuk melakukan ES7
pada Anda."
"#ami akan keluar sebentar," kata 5asey dengan diplomatis.
",eah, kami tidak ingin membuatmu dalam kesulitan," 5onnor
menyetujuinya.
#etika Aidan tidak bergerak, 5asey menatapnya dengan tajam. "Aku
tetap di sini bersama .mma dan anakku," ja!ab Aidan dengan
ringkas.
"Terserah," katanya sebelum menuju ke pintu. (a dan 5onner pergi
keluar ketika Dr. 1endleton masuk. ereka menempelkan dirinya
menjauh sampai ke tembok. Tanpa menyapa ataupun peringatan
pada ruangan yang terlalu padat, ia mulai melakukan ES7. .mma
merasa sedikit tenang melihat penampakan 2oah di layar. Detak
jantung 2oah mulai tenang. "Tampaknya 2oah berencana untuk
tetap tinggal di dalam sana sementara !aktu," kata Dr. 1endleton
sebelum mematikan mesinnya.
(a berdiri. "Sementara semuanya tampak semakin lebih baik, aku
akan bersikeras menyuruh bed1rest dengan ketat paling tidak selama
seminggu atau dua minggu ke depan. Anda diperbolehkan berbaring
atau duduk, tetapi kaki Anda hanya akan menyentuh lantai untuk ke
toilet. Saya juga menyarankan Anda untuk menggunakan kursi di
dalam kamar mandi. Apa sudah jelas&"
.mma terkesiap. "Tapi pekerjaanku' "
Dr. 1endleton mengangkat satu jarinya untuk membungkam .mma.
"s. %arrison, saya tahu itu tampak baik$baik saja sejak kita bisa
mengendalikan situasinya, tapi stabilitas kehamilan Anda di masa
depan terletak pada pera!atan Anda pada diri Anda sendiri di
sepuluh hari ke depan."
"Saya mengerti," gumam .mma, mencoba menenangkan
peningkatan rasa panik yang menusuk sekujur tubuhnya seperti
jarum.
"Sedangkan untuk pekerjaan Anda, saya akan mengisi dokumen
yang Anda butuhkan untuk mengambil cuti. ,ang paling penting
sekarang untuk Anda adalah istirahat dan membatasi tingkat stres
Anda. #ita tidak ingin ada persalinan prematur lagi."
")erapa lama saya harus tinggal di rumah sakit&" tanya .mma,
dengan suaranya yang bergetar.
"Saya ingin memantau Anda sepanjang malam, dan kemudian Anda
bisa pulang ke rumah. Saya akan memeriksa tentang pemindahan
anda ke kamar di lantai atas."
Setelah Dr. 1endleton keluar dari kamar, emosi .mma meluncur
keluar di luar kendali. (a mencoba mela!an dengan semua yang
dimilikinya agar tidak benar$benar kehilangan kendali pada
kemungkinan hidup 2oah masih dalam bahaya. (sakan tangis lolos
dari bibir .mma, membuat 5asey dan Aidan balapan menuju ke
arahnya untuk menenangkannya. .ntah bagaimana 5asey menyikut
Aidan keluar dari jalannya, menghalangi Aidan untuk mendekati
.mma.
Sebuah dengusan *rustasi keluar dari bibir Aidan. 5asey
menghiraukannya dan meraih tangan .mma. (a meremasnya dengan
erat dan memberikannya sebuah senyuman menyakinkan. "Jangan
menangis, .m. Semuanya akan baik$baik saja. )anyak !anita yang
harus menjalani bed1rest sementara, dan kemudian seluruh proses
kehamilannya benar$benar normal."
Diantara isakan tangisnya, .mma menja!ab, "Aku harap begitu."
"Aku tahu. Dan aku akan mengantarkanmu dulu ke 7rammy besok
pagi, dan ia akan membantumu mele!ati ini."
.mma menggelengkan kepalanya saat air mata mengalir turun ke
pipinya. "Aku tidak bisa pergi ke 7rammy. 7randdaddy telah
melalui operasi penggantian pinggul seminggu yang lalu, dan ia
telah repot untuk mera!atnya. Aku tidak bisa memberikan stres
lebih padanya di usianya yang sudah senja."
Aidan membersihkan tenggorokannya dan melangkah ke samping
5asey agar berdiri di depan .mma. "#au pulang ke rumah
bersamaku. Aku akan mera!atmu."
Sebuah desisan keluar dari bibir 5asey. (a menyentakkan tangannya
dari .mma untuk menusukkan satu jarinya pada dada Aidan.
"+angkahi dulu mayatku!"
Alis Aidan terangkat. "aa*&"
+ubang hidung 5asey melebar. "#au pasti telah kehilangan akal
sehatmu! #au mera!atnya& #au adalah alasan utama dia berada di
dalam situasi ini."
Aidan meringis. "Dengan episode 1op, .mma telah cukup banyak
mengalami stres hari ini seperti di beberapa minggu terakhir."
"Jangan pernah berani mencoba menyalahkan ini pada orang lain!"
"+ihat, kita semua tahu aku telah mengacau! Sangat. eskipun aku
akan memberikan segalanya untuk menariknya kembali, aku tidak
bisa. Tapi aku bisa memperbaikinya, dan satu cara untuk
membuktikan pada .mma betapa pedulinya aku padanya adalah
dengan mera!atnya di saat ia paling membutuhkanku."
.mma menarik napas pada kata$kata Aidan. .mma yakin salah satu
monitor yang tak terhitung jumlahnya yang terhubung padanya akan
rusak karena detak jantungnya yang semakin cepat. Syok bergema di
dalam tubuhnya bah!a Aidan telah menyarankan untuk mera!at
dirinya, apalagi ia benar$benar ingin melakukannya. .mma sangat
tersentuh, ia tidak bisa membayangkan bagaimana sara*$sara*nya
bisa memungkinkannya menjadi sangat dekat dengan Aidan.
Akhirnya, .mma menggelengkan kepalanya. "Aku pikir tidak '"
kata .mma memulainya.
ata biru Aidan menyala dengan tekad baja. "(ni bukan untuk
didiskusikan."
5asey mendengus. "Oh yeah, ini memang untuk didiskusikan. Jika
ada seseorang yang akan mera!at .m, itu adalah aku, brengsek!"
4ajah Aidan menggelap karena amarah, dan .mma takut ia akan
benar$benar kehilangan kesabarannya. 6ahangnya terkatup rapat saat
ia mendekati 5asey. "#au tampaknya lupa bah!a ia mengandung
anakku. (a adalah tanggung ja!abku. #au pasti bisa mempercayai
bah!a tidak ada yang lain yang lebih penting bagiku di dunia ini
daripada anakku."
elotot ke arahnya, 5asey membalas, "Sayang sekali kau tidak
pernah berpikir tentang 2oah saat kau hampir menyetubuhi pelacur
itu."
Saat Aidan menggeram, 5onnor melerai diantara mereka. "Okay,
cukup!" (a menggelengkan kepalanya. "Sial, kalian berdua harus
santai dengan kontes memperebutkan .m. aukah kalian berhenti
sejenak dan berpikir tentang seberapa banyak telah kalian
mengganggu dia&"
Aidan dan 5asey mengalihkan pandangan mereka dari 5onnor dan
menatap .mma. 1erhatian mereka membuat leher dan pipi .mma
merona.
.kspresi Aidan melembut. "aa*kan aku, .m. Aku tidak ingin
mengganggumu. Aku hanya ingin..." (a menjalankan jari$jarinya di
rambutnya yang ber!arna pasir. "Aku hanya ingin kau
mengijinkanku mera!atmu dan 2oah."
#etulusan kata$kata Aidan membuat jantung .mma berdebar lagi,
dan ia membenci dirinya sendiri karena itu. Setelah menggigiti
bibirnya sendiri, .mma bertanya, ")agaimana dengan pekerjaanmu&
#mu tidak mungkin melakukan perjalanan seperti sebelumnya dan
mera!atku sekaligus."
"Aku tinggal mengambil cutiku seperti dirimu."
.mma tidak bisa menahan matanya sendiri yang melotot. "#au akan
melakukannya&"
"Tentu saja aku akan melakukannya. #au membutuhkan aku," kata
Aidan, perlahan mendekati tempat tidur.
"Tapi dengan posisimu, apakah mereka bahkan akan
mempertimbangkan memberikanmu cuti& aksudku, ini bukan
seperti jika kita menikah."
Aidan mengangkat bahunya. "Jika mereka tidak memberikannya,
maka aku tinggal berhenti bekerja. #au dan 2oah sangat berarti
bagiku daripada sebuah pekerjaan."
5asey menyilangkan tangan di depan dadanya dengan marah. "Dan
bagaimana jika libidomu menggelora di suatu malam setelah melihat
beberapa pelacur dengan rok pendek& Apa kamu hanya akan berlari
menjauh darinya lagi&"
"5ase," .mma memohon pada saat yang sama dengan Aidan
membentak, "Jangan mengungkitnya!"
"Aku tidak percaya kau benar$benar mempertimbangkan untuk
mengijinkannya melakukan ini. (a mematahkan hatimu, .m!" teriak
5asey, mengangkat tangannya dengan *rustasi.
.mma mendesah. ",a. Aku cukup menyadari apa yang telah ia
lakukan. Tapi saat ini, aku tidak punya pilihan lain selain menerima
apa yang ia usulkan." +alu ia mengalihkan pandangannya ke Aidan.
"6umahku berantakan karena pindahan. Aku akan tinggal
bersamamu."
Senyum berseri$seri Aidan sedikit mencairkan es yang tersisa di
dalam hati .mma pada Aidan. "Tentu saja kau bisa melakukannya.
Aku akan menempatkanmu di kamar tidurku karena itu di lantai
ba!ah dan kamar mandinya yang terdekat."
"Terima kasih. Aku akan membutuhkan beberapa barangku. 5asey,
bisakah kau pergi bersama Aidan dan membantunya mengambil
barang yang aku butuhkan&"
ata 5asey melotot seperti .mma baru saja menyuruhnya untuk
membantu Setan mencapai dominasi dunia. "Aku tidak bisa berada
di ruangan yang sama dengan dia, apalagi membantunya mengemas
barang$barangmu!"
.mma memutar matanya. ")aiklah, jadilah keledai yang tak de!asa
karena itu. Aku yakin 5onnor akan senang hati untuk melakukan
itu."
"Tentu saja, .mmie +ou," ja!ab 5onnor, melangkah ke depan untuk
menepuk punggung Aidan. Dari cara Aidan meringis, .mma yakin
5onnor telah memukulnya sedikit lebih keras dari yang dibutuhkan.
"Aku menghargai itu 5onnor," ja!ab .mma. enatap tajam pada
Aidan, ia berkata, "%anya yang penting. Aku tidak akan tinggal
sangat lama."
Sudut bibir Aidan melengkung seperti seringaian puas$diri. "#ita
lihat saja nanti."
"#au benar$benar tak dapat dipercaya," gumam .mma.
"Okey, kalau begitu, sebaiknya kita segera pergi dan memulainya.
Dengan begitu segalanya akan siap untukmu ketika mereka
mengijinkanmu pulang besok pagi," kata 5onnor.
Aidan mengangguk. "#edengarannya bagus."
Setelah sekian lama, menghembuskan napasnya, 5asey berkata,
")aiklah. Aku akan pergi bersamamu."
"Serius&" kata 5onnor dan Aidan dengan bersamaan.
",a," tukasnya.
5onnor mengangkat kedua tangannya. ")aiklah. (tu adalah
pemakamanmu."
"ari kita hadapi itu. engingat aku adalah satu$satunya dari kita
bertiga yang memiliki <agina dan tahu apa yang .mma inginkan,
kalian akan membutuhkanku."
Dengan sebuah dengusan, 5onnor berkata, ",eah, !ell, aku telah
mengenalnya paling lama dan '"
"#au praktis telah mempunyai <agina&" 5asey menggodanya dengan
sebuah senyuman.
"Sadis, sialan, sadis!"
.mma terta!a. ")isakah kalian berhenti dan segera pergi&"
"an, kau sudah memerintah kami semaumu," kata 5onnor, dengan
menyeringai. (a menyikut Aidan. "#au berada di dalam dua minggu
yang menyenangkan, la2e Boy =)udak +aki$laki>."
Aidan terta!a. "Aku tidak keberatan. .mma bisa menggunakan dan
menyalahgunakan aku sesuka hatinya. Selama ia senang dan sehat,
aku akan melakukan semua yang ia inginkan."
5onnor menatap Aidan sejenak dan menggelengkan kepalanya.
",ep, kau terkena <irus$cinta yang buruk, dude. Sangat, sangat
buruk." (a menoleh kembali pada .mma dan mengedipkan matanya.
"Sampai jumpa besok, .mmie +ou." (a mencodongkan tubuhnya dan
memberikan .mma sebuah pelukan dan sebuah ciuman. Sebelum
5onnor menarik dirinya, ia berbisik di telinga .mma. ")uat dia
bekerja keras, .m, tapi berilah dia sebuah kesempatan juga."
"Aku akan mencobanya."
5onnor bertukar tempat dengan 5asey yang juga memberikan .mma
sebuah pelukan. "Saat aku sudah selesai, aku akan kembali kemari
dan menginap denganmu," kata 5asey.
.mma menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak, aku akan baik$baik
saja. (ni hanya semalam. (ni tidak seperti aku belum pernah
menghabiskan beberapa malam di rumah sakit. %anya saja aku
biasanya berada di bagian tempat tidur yang lain."
"Apa kau yakin& 2ate lembur sepanjang malam hari ini, jadi aku
tidak keberatan."
"Aku yakin. #au bisa datang besok pagi atau ke rumah besok."
Tubuh 5asey menegang pada prospek di rumah Aidan. "#ita lihat
saja nanti."
Saat 5asey berbalik pergi, ia mengayunkan tas besarnya ke
sekeliling, mengenai Aidan tepat di selangkangannya. Dengan
sebuah geraman, Aidan membungkuk, menghembuskan beberapa
napas dan kemudian menarik napasnya. Setelah membaik, Aidan
mendongakkan kepalanya. ata birunya menyipit ke celah
kemarahan.
5asey memberinya sebuah senyuman manis. "Oh, aku sangat
menyesal. (tu salahku."
Aidan bergumam pelan, tapi ia tidak menantang 5asey. "Ayolah,"
kata 5onnor, mengambil lengan Aidan. Setelah Aidan dan 5onnor
keluar dari pintu, .mma memanggil, "5ase&"
elirik melalui atas bahunya, 5asey berkata, ",eah&"
.mma memberinya senyuman ramah. ")ersikap baiklah
terhadapnya, please&"
5asey mengenduskan napas dengan *rustasi. ")agaimana kau bisa
menyuruhku seperti itu& #au tahu bagaimana perasaanku
pada...doucheno::le =mulut pancuran pipa> itu!"
"Aku tahu, tapi ada lebih banyak yang terjadi daripada yang kau
pahami. Jadi berikanlah ia sedikit kelonggaran."
)erputar$putar, 5asey mengangkat kedua tangannya ke atas. "Sialan,
.m, mengapa kau harus begitu baik dan pemaa*&"
"Aku tak mengatakan aku telah memaa*kannya. Aku hanya lebih
mengerti sekarang." 1ada ekspresi keraguan 5asey yang terus
berlanjut, .mma berkata, "1ercaya saja padaku untuk yang satu ini."
")aikalah, aku akan lebih beradab, tapi aku tidak bisa bersikap
baik."
"+ebih beradab berarti kamu tidak akan memukulnya di bolanya lagi
kan&"
5asey memberinya seringaian jahat. "(tu berarti aku akan berusaha."
")erusaha keras, okay&"
(a mengangguk.
"Terima kasih."
---
5asey meniupkan sebuah ciuman sebelum menuju pintu keluar.
erebahkan kepalanya kembali ke bantal, .mma menghebuskan
napasnya. Tangannya mengelus perutnya sambil terus menatap ke
langit$langit. "Tolong Tuhan, tolong a!asi 2oah dan jangan biarkan
hal buruk terjadi padanya. Tidak ada hal lain yang penting di dunia
ini selain melahirkannya ke dunia dengan sehat ini di !aktu yang
tepat." Saat .mma menutup matanya, !ajah Aidan melintas di
depannya, membuat matanya terbuka kembali. "Dan jika Aidan
adalah benar$benar satu$satunya, lembutkanlah hatiku padanya...
atau berikanlah satu pertanda aku harus berpaling darinya."
Doanya terpotong oleh seorang pera!at dan seorang mantri.
"4aktunya untuk pindah ke lantai atas."
antri itu memba!a kursi roda, dan .mma mengayunkan kakinya
turun dari tempat tidur. Setelah ia duduk di kursi roda, ia merapikan
baju rumah sakitnya ke ba!ah kakinya. ereka mengambil jalan
pintas dengan naik li*t ke lantai D. (a tidak bisa menahan diri untuk
bertanya di lantai berapa 1atrick berada. (a bisa membuat catatan
nomor kamarnya, sehingga ia bisa mengirimkannya pada 5asey...
dan pada Aidan.
Seorang pera!at paruh baya ber!ajah manis datang sesaat ia telah
berbaring di tempat tidur. "Saya 5onnie, dan jika Anda
membutuhkan sesuatu, Anda tinggal memintanya."
.mma tersenyum. "Terima kasih. Saya menghargai itu."
Setelah 5onnie dan mantrinya pergi, .mma menyalakan T: untuk
mencoba mengalihkan pikirannya. (a menikmati beberapa tayangan
lama dari F 4o2e 4ucy saat terdengar ketukan lembut dari pintu.
",a&" seru .mma, alisnya berkerut pada siapa yang mungkin
mengetuk pintunya.
Suara berdecit terbuka sebelum 1esh menyembulkan kepalanya
masuk. "%ey."
.mma menggeram dalam hati. 1esh adalah orang terakhir di bumi
ini yang ia harapkan untuk bertemu. )angkit dari tempat tidurnya,
.mma merapikan rambut bangun tidurnya dan berharap ia tidak
memiliki mata rakun sisanya setelah menangis. "% '%i."
elambaikan jari$jarinya, 1esh mengeluarkan suara berdecak saat ia
masuk ke dalam ruangan. "%anya tidak bisa membiarkan r.
;it?gerald kalah, huh&"
.mma terta!a. "Tidak, aku pikir tidak begitu."
enunjuk ke kursi di samping tempat tidur, 1esh bertanya,
")olehkah&"
"Tentu."
.kspresi riangnya tiba$tiba berubah menjadi serius. "#au tidak bisa
membayangkan bagaimana ngerinya aku melihat namamu ada di
layar komputer." (a menggelengkan kepalanya. "Jadi aku benar
berpikiran bah!a kau perlu lebih peduli pada dirimu sendiri&"
"Sayangnya ya. Tapi itu tidak hanya hari ini." .mma menatap ke
ba!ah pada selimut standar rumah sakit. "Tiga minggu terakhir telah
mengambil korban mereka, kurasa."
"Apakah itu ada hubungannya dengan hubunganmu dengan anak r.
;it?gerald&"
.mma menyentakan tatapannya dari selimut ke 1esh. "T$tunggu,
bagaimana kamu..."
1esh memberikannya sebuah senyuman pengertian. "5eritanya
panjang."
"Sama dengan ceritaku," ja!ab .mma, sambil terta!a muram.
Dengan ketegangan di udara, .mma sangat berusaha untuk
mengubah topik pembicaraan. "Aku pikir hari ini kau sudah pulang.
Saat aku diba!a masuk, aku berharap kau akan menjadi dokterku.
Sikap Dr. 1andleton kurang ramah."
"Aku minta maa* untuk itu."
"(tu bukan salahmu ia begitu kasar."
"Tidak, tapi itu adalah kesalahanku kau harus bertemu dengannya."
"Apa&"
Sebuah senyum malu$malu melengkung di bibir 1esh. "#au telah
ditetapkan sebagai beban kerjaku, tapi aku malah memintanya untuk
bertemu denganmu."
.mma tersentak. "Tapi mengapa&"
enundukkan kepalanya, 1esh menja!ab, "#arena aku tahu aku
ingin bertemu denganmu secara pribadi di masa yang akan datang,
dan itu akan menjadi terlalu tidak nyaman bagi kita berdua jika aku
harus..." 1esh menarik napas dalam$dalam saat merah muda
me!arnai pipi coklatnya. "4ell, jika aku harus memeriksamu secara
*isik."
1emahaman melanda .mma saat ia memikirkan bagaimana Dr.
1andleton telah memeriksa secara keseluruhan tubuhnya. "Oh,"
gumam .mma.
1esh mencodongkan tubuhnya di kursinya, matanya yang gelap
membuat kilatan memohon. "Aku tidak ingin kau berpikir aku
adalah seorang bajingan atau apapun yang ingin mengetahui dirimu
lebih baik. (tu subjek yang pertama kali r. ;it?gerald singgung."
.mma memelototkan matanya dengan ngeri. "Dia benar$benar telah
melakukan itu& Aku akan memberinya pengertian di saat kami
berdua dalam keadaan lebih baik!" #etika bahu 1esh merosot dalam
kekalahan, .mma merasa jahat saat 1esh tampak terhina karena
kata$kata .mma. "Oh 1esh, maa*kan aku. (tu bukan berarti aku tidak
ingin pergi bersamamu."
ata gelap 1esh bercahaya karena harapan. ")enarkah&"
",a. Aku hanya tidak bisa percaya bah!a 1atrick akan melakukan
hal seperti itu."
"Apakah karena pernah ada hubungan antara kau dengan anaknya&"
",a begitulah dan kenyataannya ia terbaring di ruang ga!at darurat.
(tu bukanlah !aktu yang paling tepat untuk bermain mak comblang
=pencari jodoh>."
"#urasa aku menanam benih saat aku menyebutmu cantik."
1ipi .mma merona karena pujiannya. "Terima #asih."
enatap ke ba!ah ke tangannya sendiri, 1esh berkata, "Aku ingin
kau tahu bah!a meminta nomor teleponmu dari r. ;it?gerald,
mengatakan pada orang yang benar$benar asing bah!a ia cantik ' itu
bukanlah diriku. Aku yakin tidak ada satupun rekan$rekanku yang
akan mempercayai aku telah melakukan hal seperti itu."
")enarkah&"
1esh mengangguk. "Sebenarnya aku tidak pernah bereaksi pada
!anita seperti yang telah aku lakukan denganmu dalam jangka
!aktu yang sangat lama."
"Oh&"
1esh mengintip ke arah .mma melalui bulu mata gelapnya.
#esedihan terpancar di dalam mata 1esh. "Delapan belas bulan yang
lalu aku kehilangan istriku karena aneurisma =pembengkakan
pembuluh darah>."
.mma tersentak. "Aku sangat menyesal."
"#au tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan tak berdaya
menjadi seorang dokter, dan kau tidak bisa menyelamatkan !anita
yang paling kau cintai di dunia."
")erapa umurnya&" tanya .mma untuk sementara.
"%anya tiga$puluh$lima."
"(tu sangat muda."
1esh mengangguk. "Jade telah diadopsi saat ia hanya berumur tiga
tahun. Orang tua angkatnya tidak tahu apa$apa tentang ri!ayat
medisnya. Dari apa yang telah aku kumpulkan, itu bisa saja dicegah
jika kita tahu tanda$tandanya dan gejala$gejala yang harus
diperhatikan."
Saat ekspresi sedih 1esh muncul, .mma mengulurkan tangannya
pada tangan 1esh. Dengan sebuah senyuman penuh syukur, 1esh
menyelipkan tangannya ke dalam tangan .mma. "Aku tahu
bagaimana rasanya kehilangan cinta dalam kehidupanmu."
Alis gelap 1esh melengkung dalam keterkejutan. "#au tahu&"
.mma mengangguk. "+ima tahun yang lalu tunanganku meninggal
dalam kecelakaan mobil."
"Aku sangat menyesal." Sebuah keheningan yang canggung
memenuhi ruangan. Akhirnya, 1esh memberikan gelengan singkat
dengan kepalanya. "%mm, diantara kehilangan tunanganmu,
putusnya hubunganmu, dan aku menjadi duda, kurasa kita bisa
membuat sebuah pasangan tragis, ya kan&"
"Orang harus bisa melanjutkan hidupnya," kata .mma dengan
lembut. Tapi saat ia mengucapkan kata$kata itu, ia sedang berpikir
tentang Aidan daripada tentang Tra<is. Apakah 1esh adalah pertanda
dari doa yang telah diucapkannya& Atau apakah semuanya yang
telah dialaminya dalam tiga minggu terakhir hanya sangat
membingungkannya&
"Sejak delapan belas bulan aku kehilangan Jade, aku tidak pernah
membayangkan sama sekali ingin berkencan dengan !anita lain
lagi." (a tersenyum pada .mma. "Sampai hari ini."
"Tapi mengapa aku&"
"engapa tidak&"
"#au sadar kan aku sedang mengandung enam bulan, kan&"
"Aku akan mengatakan padamu hal yang sama pada anak r.
;it?gerald saat ia menyebutkan hal itu."
1ipi .mma merona saat ia menyebut Aidan. (a bahkan tidak ingin
mulai membayangkan percakapan apa yang telah terjadi diantara
1atrick, Aidan, dan 1esh. 6asa malu .mma disela oleh 1esh yang
meremas tangannya. ";akta kau sedang hamil tidak berpengaruh
pada kecantikan lahiriahmu atau kebaikan yang terpancar dari dalam
dirimu."
Tanpa berkedip atau tidak bernapas, .mma menatapnya tidak
percaya. )agaimana mungkin seseorang yang tampan, sukses, penuh
kasih sayang tertarik berkencan dengannya saat ia sedang hamil
enam bulan dengan anak pria lain& "1esh, aku sangat berterima kasih
atas pujian menyanjungmu, tapi kehidupanku begitu sangat rumit
saat ini."
"Dan aku tidak membantu masalahmu dengan pernyataan cintaku, ya
kan&"
.mma memberinya sebuah senyum sedih. "#au sudah melalui
begitu banyak sehingga kau layak mendapatkan kebahagiaan sejati.
Aku harus benar$benar jujur saat aku mengatakan aku hanya tidak
tahu jika aku mempunyai sesuatu untuk diberikan padamu saat ini."
1esh memiringkan kepalanya ke satu sisi dan berpikir. ")agaimana
jika kita hanya mencoba mencari tahu satu sama lain sebagai teman
dan lihat bagaimana selanjutnya& Aku tahu kau tidak diperbolehkan
pergi kemanapun di beberapa minggu ke depan, jadi aku bisa datang
ke rumah dan meneleponmu. #au tahu, memeriksa tanda$tanda
<italmu." 1esh menyeringai sejenak. "(tu terdengar benar$benar
seperti penguntit, ya kan&"
"Tidak, aku'"
"Sudah lama sekali sejak aku melakukan permainan berkencan. Aku
yakin dengan apa yang aku katakan dan lakukan yang membuat
na*sumu mati."
---
.mma menatap !ajahnya yang sangat tampan dan bertanya$tanya
bagaimana ia bisa membuat semua !anita kehilangan na*su
padanya. "Aku akan senang dengan kedatanganmu dan
memeriksaku."
Alisnya terangkat dengan terkejut. ")enarkah&"
.mma mengangguk. "Aku yakin setelah beberapa hari terjebak di
dalam rumah, aku akan senang ditemani oleh ahli medis."
Senyum kesenangan tampak di !ajah 1esh. "Aku akan sangat
senang menyukainya."
"Aku juga."
1ager yang ada di sabuk 1esh berbunyi. "#urasa ini berarti aku lebih
baik segera pergi." (a bangkit dari kursinya. "Jadi aku harap aku bisa
melihatmu di minggu ini."
"Tapi bagaimana kau akan'"
1esh mengangkat tangannya. "r. ;it?gerald telah mengurus itu."
.mma memutar matanya tapi senyum tampak di dirinya. "engapa
aku tidak terkejut&"
1esh terta!a. Sekali lagi ia mengambil tangan .mma dan kemudian
memba!anya ke bibirnya. "Sebaiknya kau berjanji kau benar$benar
bisa menjaga dirimu sendiri."
#esulitan untuk bernapas, .mma hanya bisa menggumam, "Aku
berjanji."
1esh kemudian berbalik dan menuju ke pintu. Tepat sebelum ia
keluar dari pintu, ia melambaikan tangannya pada .mma. Setelah
.mma mendengar pintu tertutup, kepalanya jatuh kembali ke atas
bantal. enggelengkan kepalanya, ia tidak bisa mempercayai
peristi!a gila hari ini. Jika ada orang yang mengatakan padanya
sehari sebelumnya seorang pria sangat tampan akan memintanya
pergi berkencan dengannya, ia akan mengatakan pada mereka bah!a
mereka sedang berkhayal. %al yang sama bisa dikatakan untuk
segalanya yang telah terjadi saat makan malam bersama Aidan dari
pengakuannya tentang Amy pada keinginannya untuk minta maa*
padanya.
+elah karena peristi!a hari ini, .mma menutup matanya dan
mencoba untuk memblokir semua pikiran diluar$kendalinya dan
ketakutannya.
---
Bab #
Sekitar jam tiga pagi, .mma terbangun karena ingin ke kamar kecil.
Saat turun dari tempat tidur, .mma tertegun. 6asa hangat memenuhi
dadanya melihat Aidan tertidur pulas di bangku. 1ada satu !aktu di
tengah malam Aidan kembali sehingga .mma tidak sendirian.
Jantungnya berdetak cepat melihat Aidan begitu peduli kepadanya.
1ikiran tentang 1esh hilang dari pikiran .mma saat dia duduk di tepi
tempat tidur memandang Aidan.
+eher Aidan tergantung tidak nyaman, dan .mma tahu Aidan akan
mengalami pegal$pegal keesokan harinya. .mma berdiri goyah
diatas dua kakinya dan membungkuk di atas Aidan. "Aidan," .mma
berbisik, sambil mengeluskan tangannya di pipi Aidan.
"%mm&"
")angun."
ata Aidan langsung terbuka, dan ia berdiri sangat cepat hampir
menerjang .mma. "#enapa& Apa kau baik$baik saja&"
.mma tersenyum. "Aku baik$baik saja. Aku hanya perlu ke kamar
kecil, dan kau hampir mematahkan lehermu dengan posisi tidur
seperti itu."
Aidan memutar bahunya sambil meringis. "%arusnya kamu
memanggil suster untuk ambil pi<ot dan tidak banyak bergerak."
.mma mendengus. "Terima kasih banyak, tapi aku tidak separah
itu."
#erlip usil berbinar di mata Aidan. "au aku menggendongmu&"
"Sama sekali tidak! %al terakhir yang aku butuhkan adalah orang
yang akan menjadi penjagaku terkena hernia karena mencoba
menggendongku."
".m, kau tidak akan membuatku terkena hernia," balas Aidan.
"Terserah," gumam .mma sebelum masuk ke kamar kecil. Setelah
.mma selesai dan mencuci tangan, dia keluar menemukan Aidan
sudah tertidur lagi dan mendengkur halus.
Sambil menggelengkan kepala, .mma kembali ke tempat tidur.
erasa baru saja menutup mata, .mma merasakan na*as seseorang
menghangatkan pipinya. ".m, bangun sayang."
.mma mengerjapkan matanya, dan melihat Aidan di depannya. "Jam
berapa sekarang&"
".nam. Aku hanya ingin kau tahu aku akan ke atas untuk menemani
1op sebelum dia dioperasi."
"Oke. #atakan padanya aku menyayanginya, dan aku berdoa
untuknya."
"Akan kusampaikan." Aidan ragu$ragu sejenak sebelum menunduk
untuk mencium ujung kepala .mma. "Aku benci meninggalkanmu."
"Jangan, kau harus menemani ayahmu."
"Aku akan segera kembali secepatnya."
.mma mengangguk. #etika Aidan sampai di pintu, .mma berkata,
"Aidan, tunggu."
Aidan berbalik sambil mengangkat alisnya, menunggu respon dari
.mma. "Aku hanya ingin bilang terima kasih karena sudah
bersamaku semalam. (tu sangat berarti karena kau tidak
meninggalkanku sendiri."
Aidan tersenyum, "4alaupun kau tidak perlu mengucapkan terima
kasih, kuterima dengan senang hati."
#etika Aidan menutup pintu, .mma menyandarkan kepalanya ke
bantal. Tidak lama dia tertidur lagi sampai sarapan pagi datang.
)ersamaan dengan itu datang suster lain untuk memeriksa .mma.
.mma memaksakan diri untuk makan daging yang seperti karet dan
telur yang terlalu matang ketika pintu kamarnya terbuka. "1agi
sunshine!" #ata 5asey, sambil masuk ke kamar.
"Selamat pagi."
"Aku memba!akanmu sesuatu yang nyaman untuk pulang ke ... ya,
kurasa aku harus mengatakan sesuatu untuk pergi ke rumah bajingan
itu."
.mma memutar matanya. ")agaimana semalam&"
")aik$baik saja. Aku berhasil untuk tidak membuatnya cacat atau
mengeluarkan darah."
"Aku senang mendengar kau tidak melakukannya. Apakah kau
mengampuninya secara emosional juga&"
5asey menggerutu sambil duduk di kursi. "ungkin aku
mengatakan M kata padanya paling banyak." Sambil melihat
sekeliling, 5asey bertanya, "Omong$omong, kemana si bajingan itu
pergi pagi ini&"
.mma mengerutu *rustasi sebelum menja!ab. "Dia bersama
saudara$saudaranya menunggu bagaimana operasi 1atrick berjalan."
"Oh begitu."
)aru saja .mma membuka mulutnya untuk bercerita pada 5asey
tentang Aidan yang menginap ketika 1esh masuk ke kamar. "1agi,
aku hanya ingin memeriksa keadaanmu sebelum memulai shi*tku."
.mma menggigit bibirnya, menahan ta!a melihat ekspresi 5asey.
Dengan mulut menganga dan mata terbelalak, 5asey memperhatikan
1esh dari kepala sampai kaki. #etika 1esh berpaling ke arahnya, dia
mengulurkan tangannya. "Saya Dr. Alpesh 2adeen."
"5$5asey Turner," ja!abnya.
"Dia sahabat baik saya" .mma memberitahu 1esh karena 5asey
terus menatapnya.
"Senang bertemu dengan anda." ele!ati 5asey, 1esh menghampiri
.mma. "#uharap kau tidak berpikir ini tidak sopan sama sekali,
tetapi aku mengintip datamu pagi ini."
"#au benar$benar seorang penguntit," goda .mma.
1esh tersenyum lebar, membuat lesung pipit muncul di kedua
pipinya. "2ah, semuanya terlihat baik$baik saja. #upikir sekali kau
menjalani dengan santai untuk empat belas hari ke depan, kau akan
baik$baik saja selama masa kehamilanmu."
"#uharap begitu."
",akinlah. Semua akan baik$baik saja." Sekali lagi penyeranta 1esh
menginterupsi mereka. 1esh melirik pagernya dan merengut.
"#urasa sebaiknya aku ke ba!ah."
"Terima kasih banyak untuk mampir kesini."
1esh mengangguk. "Aku akan menemuimu besok, dan kita akan
memastikan rencana makan malam kita."
"akan malam&"
1esh mengangkat alis matanya yang gelap kearah .mma. "#au tak
berpikir aku hanya datang untuk memeriksamu dan keluar begitu
saja, kan&"
.mma merasa pipinya menghangat atas sindiran itu, "Tidak, tapi..."
1esh mengangkat satu tangannya dan tersenyum. "#ita akan
membicarakannya nanti." )erpaling ke arah 5asey. "Senang bertemu
dengan anda."
",a, senang bertemu dengan anda juga," balasnya, pandangan 5asey
terpaku pada pantat 1esh saat ia berjalan keluar. #etika mereka
sudah ditinggal sendiri, 5asey berputar ke arah .mma. "7ila, .m!
#au hanya punya tepat lima detik untuk menjelaskan padaku siapa
Dr. cDreamy )olly!ood itu!"
.mma terta!a dan kemudian dia mulai menceritakan segalanya pada
5asey. Saat sudah selesai, 5asey mengangguk$anggukkan kepalanya
pelan$pelan. " 4o!... maksudku...hanya wow."
.mma mendesah sambil menera!ang dan berkata, "Aku tahu."
"Jadi apakah kau akan memberinya kesempatan&"
.mma mengedikkan bahunya. "ungkin."
"#upikir pria seperti itu ingin lebih dari sekedar OmungkinG." 5asey
menatap penuh rindu pada pintu yang dile!ati 1esh tadi.
"aksudku, disamping terlihat sangat tampan, pria itu penyayang
dan perhatian...dan berla!anan sekali dengan si bajingan yang takut
dengan komitmen."
"Aku sudah terlalu stres, 5ase. Aku tak bisa memasukkan seorang
pria baru yang potensial ke dalam masalah ini sekarang." #etika
5asey mulai protes, .mma menggelengkan kepalanya. "+agipula,
aku masih belum yakin aku siap untuk berpisah dari Aidan."
5asey memutar matanya. ")enarkah& #au akan membiarkan
perasaanmu pada bajingan itu merusak seseorang yang berpotensial
menjadi belahan ji!a yang menakjubkan&"
"Aidan adalah ayah dari anakku. Entuk kenyataan itu aku akan
selalu mencintainya, tetapi masih banyak masalah diantara kami."
elihat ekspresi bibir 5asey yang mengetat, .mma berkata, "Disini
tidak ada hitam dan putih yang mudah, 5ase. Semua abu$abu. Selain
apa yang masih kurasakan pada Aidan, perilakunya selama dua
puluh empat jam terakhir sangat mena!an. Dia mempertaruhkan
pekerjaannya untuk menjagaku. Dia kembali ke sini tadi malam agar
aku tidak sendirian. Dia memohon dan mengiba maa* dariku. Aku
tidak bisa mengabaikannya begitu saja."
5asey tertunduk mengalah. "Aku hanya tak ingin melihatmu
terluka."
"Aku tahu. Dan percayalah, aku juga tak mau. Tetapi setidaknya aku
harus membiarkan Aidan mencoba dan melihat bagaimana semuanya
berjalan, atau aku akan selalu menyesalinya."
5asey akan memprotes tetapi disela oleh handphone .mma yang
berdering. .mma membaca isi pesannya. "Aidan sedang dalam
perjalanan kesini."
5asey mengerutkan hidungnya. "Sebaiknya aku pergi, atau aku akan
terlambat kerja."
"Jaga kantor untukku selama aku tidak ada."
5asey nyengir. "1asti. #au hanya harus baik$baik menjaga dirimu
sendiri dan Tuan 2oah, supaya kau dapat kembali sesegera
mungkin."
.mma tersenyum. "1asti akan kucoba."
5asey menunduk dan memeluk sekaligus mencium .mma. "Aku
akan segera menengokmu lagi."
")agus."
Saat 5asey keluar dari pintu, Aidan menyerbu masuk. Aidan
tersentak dan memaksa dirinya sejauh mungkin dari 5asey dan buku
notesnya. "Tenang )ig 1apa, anak1anakmu aman pagi ini."
Aidan menghela napas dengan lega. "Aku lega mendengarnya.
ereka masih sedikit trauma dari kejadian semalam."
emandang dari bahunya, 5asey mengedipkan mata pada .mma.
"Sampai jumpa."
.mma melambaikan tangannya sebelum mengalihkan perhatiannya
ke Aidan. ")agaimana keadaan 1atrick&"
")aik," ja!ab Aidan.
.mma menghela napas lega. "Terima kasih Tuhan."
"#au akan senang kalau tahu hal pertama yang dia lakukan ketika
kembali ke kamarnya adalah menanyakanmu."
Air mata menggenang di mata .mma. ")enarkah&"
Aidan mengangguk. "1op bilang sampaikan sayangnya padamu dan
2oah, dan dia akan menjengukmu secepatnya saat dia sudah bisa
keluar."
.mma terta!a dan menyapu matanya. "anis sekali."
"(ya, manis memang mengalir di D2A ;it?gerald, terutama dengan
laki$lakinya." 1ikir Aidan.
.mma memandang Aidan dengan jengkel. ")ukankan terlalu a!al
untukmu untuk menyombong&"
Aidan terkekeh saat suster datang memba!a surat yang menyatakan
.mma diijinkan untuk pulang. Selesai .mma menandatangani
semuanya Aidan berkata, "(ni artinya kita sudah boleh pulang kan&"
.mma mengangguk dan mulai turun tempat tidur. "Segera setelah
aku berganti pakaian dan menyisir rambutku."
Dahi Aidan berkerut. "Jangan berdiri terlalu lama saat kau ganti
pakaian. Duduk di pinggir tub atau dudukan toilet."
.mma mendengus jengkel. "Apa kau akan menjadi o<erprotekti*
seperti ini ketika kita sampai ke rumahmu&"
Aidan menganggukkan kepalanya. ",ap, setidaknya sampai aku tahu
kau dan 2oah lepas dari bahaya."
6asa *rustasi .mma menguap sedikit atas ketulusannya. ")aik, baik,
aku akan duduk ketika aku berpakaian."
Setelah .mma di dalam kamar mandi, dengan senang hati ia melepas
baju rumah sakit dan memakai celana yoga dan kaos lengan panjang
yang 5asey ba!a. +alu .mma memakai sepatu tenis yang lebih
besar yang baru saja dibeli untuk kakinya yang membengkak. .mma
mengikat rambutnya menjadi ekor kuda.
#etika .mma sudah selesai, dia melihat suster sudah menunggu
dengan kursi roda. .mma duduk di kursi roda itu saat Aidan
mengambil tas yang 5asey ba!a bersama dompetnya. Suster
kemudian mendorong .mma menuju li*t. "1astikan kau membaca
surat keluarmu tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. (tu
juga menunjukkan kapan kau perlu kembali untuk bertemu dengan
doktermu."
Sebelum .mma dapat merespon, Aidan menja!ab, "Saya akan
pastikan dia melakukannya."
Suster memberikan Aidan senyum lebar. "Saya yakin kamu akan
menjaga dia dengan baik."
"(ya, bu. Saya akan memberikan dia banyak perhatian lembut penuh
cinta."
#etika .mma memiringkan kepala ke arahnya, Aidan mengedipkan
matanya. Sesampainya di lobby, suster berkata. "#ita akan tunggu
disini sementara suami mengambil mobil."
.mma mengeluarkan suara kecil seperti dicekik sementara Aidan
berhenti melangkah tiba$tiba. "Em, oke," .mma akhirnya bersuara.
Aidan melirik emma sekilas sebelum pergi ke tempat parkir. Tidak
membutuhkan !aktu lama baginya untuk kembali dengan mobil.
"Semoga berhasil," kata suster sebelum dia menutup pintu mobil.
"Terima kasih," kata .mma. Dia segera memasang sabuk pengaman
dan berbicara pada Aidan. "Siap."
Saat mereka keluar dari tempat parkir, Aidan berkata. "Ada yang
tidak sabar ingin bertemu denganmu."
"Oh&"
Dia melepaskan pandangannya dari jalan untuk tersenyum pada
.mma. ")eau."
.mma terta!a. "#uharap kamu memba!anya pulang semalam."
"#ukira rumahnya adalah rumahmu&"
"6umahnya yang sebenernya."
"Ah, iya kalau begitu. Tentu saja, dia terus berkeliling dari kamar ke
kamar mencarimu."
"#asihan sekali."
"Aku yakin dia akan lebih dari siap untuk berbagi tempat tidurmu
dan yang lainnya ketika kau sampai."
.mma tersenyum. "Aku benci tidur sendiri, jadi aku akan senang
sekali kalau dia jadi teman tidurku lagi."
Aidan membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu tetapi tidak
jadi.
"#enapa&" tanya .mma.
"Tidak."
#arena .mma merasa komentar Aidan berhubungan dengan
mena!arkan jasanya sebagai teman tidurnya, .mma memutuskan
untuk tidak meneruskannya. #etika mereka berbelok di jalan rumah
Aidan, dada .mma terasa sakit karena dia merasakan campur aduk
antara kenangan bahagia dan menyakitkan. Saat Aidan memarkir
mobilnya, .mma tidak bisa menahan diri untuk mengingat malam
dimana dia menemukan mobil Aidan dan mobil lainnya.
#etika Aidan mematikan mesin mobil, dia menengok ke arah .mma.
")agaimana kalau kau duduk manis saat aku membuka pintu rumah,
jadi kau tidak harus menunggu&"
.mma melemparkan pandangan ke Aidan, "Aidan, aku pikir aku bisa
berdiri selama dua detik selama kamu membuka pintu."
")aik," gerutu Aidan.
.mma tidak percaya betapa ekstrimnya pengertian Aidan tentang
bed rest .mma. Satu menit menyebalkan dan berikutnya menjadi
mena!an. Dia berharap hormonnya memperbolehkannya untuk
menghargai Aidan daripada mencaci makinya secara <erbal.
%al berikutnya yang dia tahu Aidan bergerak secepat kilat dari mobil
le!at garasi, jadi ketika .mma yang bergerak lambat sampai di
pintu, Aidan sudah membuka kunci dan pintu. "#erja yang bagus,
Speedy," komentar .mma.
"#embali."
)eau datang mendengking ke dapur. "%ai boy, merindukanku&"
)eau melolong dan mendorong perut .mma, "A!, kami berdua
baik$baik saja. Aku hanya harus menjalani dengan santai," .mma
memberitahu )eau.
"Omong$omong tentang santai, ayo ke tempat tidur."
"#au ini bossy sekali," ja!abnya sambil menyusuri koridor.
#etika .mma masuk ke kamar Aidan, dia terkesiap. Selimut yang
7rammy buat untuknya ketika dia masih kecil digelar di atas kasur
sementara *oto orang tuanya yang dibingkai dengan perak antik
berdiri di atas laci samping tempat tidur. #ursi ayun dan dipannya
ditaruh di samping kanan tempat tidur. .mma berbalik kembali ke
Aidan, tidak mampu menyembunyikan keterkejutannya. "Apakah
5asey yang menyarankan ini&"
"Tidak," gumam Aidan.
Detak jantungnya berdetak cepat sekali. "aksudmu, kau yang
melakukan ini& Entukku&"
",a, aku yang melakukannnya." Aidan menggosok lehernya dengan
gusar diba!ah tatapan mata .mma. "5asey memba!a barang$
barang yang penting, tetapi aku pikir kau memerlukan beberapa
barang yang bisa membuatmu merasa seperti di rumah. 4alaupun
jika kau bilang kau tak akan tinggal lama."
.mma tidak dapat bernapas, apalagi bicara. Oh Tuhan, mengapa dia
begitu luar biasa& Setiap kali Aidan melakukan sesuatu yang
perhatian dan penuh kasih, hal itu hampir saja mematahkan hatinya,
daripada membuatnya hangat. %al itu seperti menunjukkan ke depan
!ajahnya lagi bah!a selain satu kesalahan besar yang dibuat Aidan,
pada dasarnya, dia adalah pria yang baik $$ yang berhak menerima
maa* dari .mma.
.mma mengambil beberapa langkah ragu ke arah Aidan. )erdiri di
depan Aidan, .mma menatap ke arah mata birunya yang bertanya$
tanya. .mma maju dan memberinya pelukan. "Terima kasih, Aidan.
(ni sangat berarti sekali bagiku."
Aidan cepat$cepat memeluk .mma. .mma menutup matanya dan
membiarkan perasaan nyaman dan bahkan cinta membungkusnya.
2apas hangat Aidan menggelitik kulit cuping telinga .mma. "Aku
senang kau menyukainya. Aku ingin melakukan apa saja yang dapat
membuatmu bahagia."
",ah, ini adalah a!al yang luar biasa menakjubkan."
"Sama$sama." .mma dapat mendengar kesenangan yang bergetar
dalam suaranya. "Jadi apakah kau ingin istirahat sebentar& Atau aku
bisa membuatkan makan siang lebih a!al."
"Sebenarnya, aku ingin sekali mandi. Aku merasa jorok sekali."
Aidan mengangguk. "Aku mengambil kursi dari toko *armasi.
)iarkan aku menyiapkannya untukmu."
")agus, aku akan merasa berumur KP tahun," gerutu .mma,
mengekor di belakang Aidan ke dalam kamar mandi. Dia berhenti
terkesiap melihat jubah *a<oritnya tergantung di pintu dan semua
peralatan mandi dan make up tertata di meja.
Aidan menutup toilet dan menyuruhnya duduk. "#au tidak perlu
berdiri, ingat&"
Dengan mendesah, .mma menurutinya dan duduk. Tidak lama
untuk Aidan menyetel bangkunya. Setelah dia menyalakan air dan
menyesuaikan temperaturnya, dia melirik dari bahunya ke arah
.mma. "Oke. #au sudah siap."
"Terima kasih."
#etika .mma tidak bergerak, Aidan menaikkan alisnya merasa
kha!atir. "#au butuh bantuan&"
emikirkan Aidan melihatnya telanjang memberikan sensasi hangat
di pipinya. Dia menggelengkan kepalanya dengan mati$matian. "Aku
bisa sendiri."
")aiklah," ja!ab Aidan.
#etika pintu tertutup di belakang Aidan, Jari$jari .mma menarik
pinggir pakaian dan lalu diam terpaku. 1andangannya menatap di
bangku sho!er. #ilas balik dari masa lalu saat ibunya berperang
mela!an penyakit kanker melanda .mma. )ayangan ibunya
mencoba keluar masuk sho!er berkelebat dipikirannya, dan
membuatnya menggigil.
)ayangan itu ditambah dengan semua yang dilaluinya dalam kurun
!aktu dua puluh empat jam membuat emosinya keluar tak
terkendali. Terutama, rasa takut masih menggantung di sekeliling
.mma. %al ini seperti momok yang diam di ruangan itu, mengejek
.mma bah!a mimpinya yang sempurna memiliki anak akhirnya
akan tercapai. %anya pikiran akan kehilangan 2oah membuatnya
bergidik bergemuruh didalam dirinya.
embenamkan kepalanya ditangannya, .mma menangis tanpa
malu$malu. 4alaupun dia tahu dia tidak boleh begitu, .mma
membiarkan dirinya menangis tersedu$sedu. 1intu kamar mandi
terbuka, .mma terdiam.
".m, apakah kamu baik$baik saja&"
"Aku baik$baik saja," ja!ab .mma dengan tegas, tetapi suaranya
yang bergetar mengkhianatinya.
Aidan berjalan masuk. .mma mencoba menyembunyikan tubuhnya
yang gemetaran saat Aidan ragu$ragu berjalan. engintip Aidan
melalui jari$jarinya, .mma melihat ekspresi kha!atir Aidan melihat
dirinya masih duduk di toilet. "engapa kau belum mandi&"
"Aku, uh..."
)erlutut di depan .mma, Aidan menangkup dagu .mma dengan
jemarinya, mengangkat !ajah .mma untuk menatap ke mata Aidan.
".m, kau harus berhenti menangis. (ni tidak bagus untukmu atau
2oah."
"aa*," bisiknya parau.
Dengan menggunakan tangan yang lain Aidan menangkup !ajah
.mma. "#au tidak perlu meminta maa*. #au di sini bersamaku
sekarang, dan segalanya akan baik$baik saja."
.mma menggelengkan kepalanya. "Tetapi tidakkah kau lihat&
Semuanya tidak baik$baik saja!"
"Aku tahu, tetapi..."
"udah berdiri di sana dan berkata padaku agar tidak bersedih,
tetapi kau tak tahu apa yang aku alami saat ini!" jerit .mma.
Aidan menundukkan mata birunya. "Aku tahu itu, .m."
.mma mengusap pipinya dengan punggung tangannya. "Setiap
menit, setiap detik, aku tidak tahan berpikir kalau semua akan
berantakan. Aku begitu takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada
2oah. Aku kehilangan semua orang yang kucintai. Aku tidak bisa
kehilangannya juga." Dadanya menghela saat tangisan memeras
dirinya lagi.
Tanpa ragu$ragu, Aidan menarik .mma ke pelukannya yang kuat.
%arusnya .mma mengusir Aidan pergi. )erdekatan dengannya
ketika .mma sedang emosional sama saja bermain dengan api.
Tetapi dia juga begitu lelah sendirian selama ini dan menanggung
semua beban sendiri. Aidan memiliki kekuatan yang cukup untuk
mereka berdua, dan hanya dengan dipeluk olehnya memberikan
kenyamanan untuk .mma.
endekap punggung Aidan, .mma mengepalkan tangannya di
kemejanya, berpegangan sangat erat. )ibir Aidan hangat di
telinganya, membuatnya menggigil. "Shh, ayolah, sayang. Jangan
menangis," gumam Aidan di telinganya. "Aku disini untukmu, dan
kita akan melaluinya bersama."
#ata$kata Aidan meyakinkan .mma, dan demi Aidan dan 2oah,
.mma mencoba menenangkan diri. #etika tangisannya mereda,
Aidan menjauh sedikit dan menatap tajam .mma. ata birunya
menyala dengan intens. "Dengarkan aku. #au punya hak untuk
merasa takut, tetapi aku ingin kau percaya padaku ketika aku bilang
2oah akan baik$baik saja. Dia diberkahi dengan gen yang super
kuat." enaruh tangannya di perut .mma, Aidan tersenyum. "Dia
adalah sebagian ;it?gerald, dan setiap generasi, laki$laki di
keluargaku terkenal dengan ketangguhan, pejuang yang bertarung
dengan keinginan seperti besi untuk bertahan hidup."
"Sungguh&" tanya .mma sambil sesegukan.
Aidan mengangguk. " Tetapi bahkan lebih dari sekadar darah
pejuang ;it?gerald dari (rlandia, dia me!arisi D2A terbaik dari
ibunya. (bunya adalah orang yang terkuat yang pernah kukenal."
#ata$kata Aidan, ditambah dengan ketulusannya saat dia berbicara,
menyebabkan dada .mma serasa terbakar. "Oh Aidan," gumamnya.
Aidan menyapu rambut .mma dari !ajahnya. "#au hanya harus
tetap kuat, .m. Api yang terbakar begitu dalam di dirimu ' yang
memastikanmu untuk dapat melalui saat$saat tergelap ' kau harus
berusaha agar nyalanya lebih bersinar."
"Akan kucoba."
")agus. Aku senang mendengarnya." Aidan bangun dari lantai.
"Sekarang ayo mandi. 2anti airnya keburu dingin sebelum kau
sempat mandi."
#etika Aidan mengangkat kaosnya mele!ati kepala, .mma
membelalakan matanya. "Apa yang kau lakukan&"
"elepaskan kaosku. Aku tak mau basah kuyup saat membantumu
mandi."
.mma menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Aku tidak perlu
bantuanmu."
"#au kelelahan, .m. )iarkan aku membantumu, oke&"
"#upikir itu bukan ide yang bagus."
"#enapa tidak&"
6asa hangat memenuhi pipi .mma. "#arena kau akan melihat ku..."
5engiran usil muncul di bibir Aidan. "Apakah kau lupa kalau aku
sudah mengenal dengan baik setiap inci tubuh indahmu&"
.mma menatap tangannya yang ada dipangkuannya. "Tidak, tetapi
saat itu berbeda. #ita berbeda saat itu."
Tatapan Aidan yang dalam memandangnya membuat .mma
akhirnya menengadah. "Dan sekarang juga berbeda karena aku tidak
akan menggodamu saat aku melihatmu telanjang. Aku akan
menjagamu. Ada tingkat keintiman yang lebih dari sekedar seks,
.mma."
"Aku tahu," bisik .mma.
"Jadi biarkan aku membantumu."
.mma menghembuskan napas kekalahan dan mengangguk.
"aukah kau memutar kursinya, jadi aku tak perlu menghadapmu&"
#ilatan geli bersinar dimata Aidan. ")aik, 2ona 1emalu, aku
putarkan."
"Asal kau tahu saja, aku tidak seperti terakhir kali kamu melihatku,"
debat .mma saat Aidan memutar kursinya.
Aidan berbalik dan mengedikkan bahu. "Aku tidak percaya.
+agipula, kau masih secantik ketika pertama kali aku melihatmu."
"#au selalu genit ya&" balas .mma sambil tersenyum.
"5uma bilang sesuai kenyataan, nyonya." #emudian tangan Aidan
memegang pinggiran baju .mma. Tanpa protes, .mma membiarkan
Aidan melepaskan bajunya. Tatapan Aidan tertuju pada belahan dada
.mma lebih lama dari seharusnya sebelum melempar baju .mma ke
keranjang baju kotor. ")erdiri," perintah Aidan.
"#au terlalu bossy."
"Dan kau terlalu keras kepala," timpal Aidan sambil menurunkan
celana .mma.
%anya mengenakan pakaian dalamnya, .mma gemetaran. Seakan$
akan mau menyamakan keadaan, jari$jari Aidan memegang
resletingnya sendiri dan melepaskan celananya juga. Tatapan mata
mereka bertemu saat tangan .mma bergerak kebelakang punggung
dan melepaskan kaitan branya. Setelah branya terlepas, tangan
.mma menutup payudaranya.
",ang benar saja, .m. )erhentilah bersikap seakan$akan aku ini pria
mesum."
#egusaran Aidan menyulut api kecil dalam diri .mma. Tangan
.mma kemudian memegang bagian pinggang celana dalamnya, dan
dilonggarkan sebisa mungkin sambil diturunkannya mele!ati
perutnya yang besar. elihat tatapan terkejut Aidan, .mma berjalan
ke arah sho!er dan duduk dikursi. "Tolong ambilkan sabun <anila
ku dan sponge merah muda. Terima kasih."
7elak ta!a Aidan menggema di dinding kamar mandi. embasahi
tangannya di sho!er, Aidan memberikan sponge pada .mma.
"Sudah kutaruhkan sabun cair disitu." Aidan menutup pintu sho!er
di belakangnya. .mma tidak berani melihat apakah Aidan melepas
celananya atau tidak. "au aku cucikan rambutmu&"
"#au serius mau melakukan itu&"
"Tentu saja. +agipula seperti kamu akan membiarkan aku menyabuni
bagian terbaik saja."
Suara terkikik terlepas dari bibir .mma. "#ukira kau akan berlaku
sopan," protesnya.
"emang. akanya kenapa aku ingin tetap menyibukkan tanganku
dengan rambutmu."
")aiklah."
Aidan membasahi rambut .mma dengan semprotan sho!er. Setelah
yakin basah seluruhnya, Aidan menaruh shampo dengan harum buah
persik di satu tangan kemudian digosoknya sampai berbusa.
.mma tidak dapat menahan erangannya saat jari$jari Aidan memijat
kepalanya. "Oh Tuhan, rasanya enak sekali."
"Aku senang kau menyukainya. Jika pada akhirnya aku dipecat
karena mengambil libur, mungkin aku punya masa depan dalam tata
rias."
.mma terta!a. "Aku tidak bisa membayangkanmu menata rambut
sebagai mata pencaharian."
"Aku juga."
"#au tahu, kau mencuci rambutku seperti ini mengingatkanku akan
3ut o( A(rica ketika 6obert 6ed*ord mencuci rambut eryl Streep,"
kata .mma.
"(buku suka sekali *ilm itu."
"Sungguh&"
Aidan terta!a sambil membilas rambut .mma. "(ya, dia suka semua
hal tentang 6obert 6ed*ord. Dia selalu bilang 6obert 6ed*ord
mengingatkannya pada 1op <ersi berambut pirang."
"Oh Tuhan, sekarang setelah kupikir$pikir, 1atrick memang sedikit
mirip dengan 6obert 6ed*ord!"
"Aku tidak percaya 1op belum bercerita tentang ini padamu. %al ini
biasanya membuat dia besar kepala."
"%mm, egonya besar& #edengarannya seperti si*at keluarga
;it?gerald."
"%a, ha," ja!ab Aidan. Saat jari$jari Aidan menyentuh kerutan luka
.mma, .mma membeku. ".m, apa ini&"
Sponge yang sedang dipegangnya terlepas dan jatuh ke lantai.
")ukan apa$apa. %anya luka lama."
"6asanya tidak seperti bukan apa$apa." Tangan Aidan melepaskan
kepalanya dan ditaruh di bahu .mma. "#atakan padaku."
.mma merangkulkan tangannya di sekeliling dadanya. "(tu hanya
pengingat masa yang menyakitkan dalam hidupku ketika aku
melakukan hal yang sangat bodoh." #etika tangan Aidan tetap
bertahan di bahunya, .mma menghela napas. "Setelah ibuku
meninggal, aku kesepian sekali. #esedihanku untuk Tra<is masih
baru sekali. Tidak ada suami, tidak ada ayah, tidak ada ibu ... aku
tidak dapat melihat menembus a!an hitam bah!a aku masih punya
7rammy dan 7randdaddy."
Tubuh .mma menggigil saat dia membiarkan bangkai masa lalunya
menari mengelilinginya. "Satu malam aku pergi ke gunung, Aku
terbangun di tengah malam dan masuk ke mobil. Aku mulai
mengebut di jalan yang berkelok$kelok, berharap mobil lain akan
datang dari arah depan, dan aku dapat mengakhiri semuanya."
"Oh Tuhan," gumam Aidan, tangannya meremas bahu .mma dengan
kuat.
.mma menatap ke arah Aidan. "Aku malah menabrak pohon. Dan
!alaupun hal itu membuat mobilku rusak total dan memberiku bekas
luka mengerikan, aku hidup."
"Apakah hanya sekali itu saja kau mencoba untuk ..." .mma
menebak Aidan tidak kuat mengatakan kata$kata itu.
.mma mengangguk cepat. "Setelah malam itu, aku tahu itu artinya
aku ditakdirkan untuk tetap hidup ' mencoba untuk hidup bahagia
untuk orang tuaku dan untuk Tra<is. Aku menemukan seorang
terapis yang bagus, bersama dengan keluargaku dan keyakinanku,
membantuku melaluinya."
"Terima kasih untuk menceritakannya padaku." Aidan menunduk
dan mencium ujung kepalanya yang basah. "#au adalah !anita yang
paling luar biasa yang pernah kutemui."
"Aku tidak tahu kalau itu."
"(tu benar."
"Apa yang aku lakukan itu benar$benar bodoh dan egois dan ..."
Aidan menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan menghakimimu,
.m. Aku tidak pernah melalui neraka yang kau alami. Aku hanya
lega kau ada disini."
"Terima kasih."
Aidan mematikan keran. enengok ke arah .mma, dia bertanya,
"Semua sudah bersih&"
.mma terta!a. ",a, semua bersih."
Aidan membuka pintu sho!er dan pergi mengambilkan handuk dan
jubahnya. .mma lega melihat Aidan masih memakai pakaian
dalamnya. 4alaupun basah kuyup, .mma melihat jelas bentuk
bokong Aidan.
.mma memutar matanya pada hormonnya yang di luar kendali, dia
memalingkan pandangannya kembali ke lantai. #etika Aidan
mengulurkan handuknya, dia mulai mengeringkan tangan dan
kakinya. Aidan menarik rambutnya ke atas dan membungkusnya
dengan handuk yang lain.
"Apakah kamu lapar&"
"Emm, hmm," .mma bergumam sambil memakai jubah mandinya.
"Apa ada yang kau inginkan&"
.mma mengangkat alisnya terkejut. "#au akan membuatkan apa saja
yang kuinginkan&"
"(ya. Atau mau keluar dan di ba!a pulang."
")agaimana kalau shrimp scampi mu&"
Aidan mengangguk. "Sementara kamu mengeringkan rambutmu,
aku akan membuatnya dan memba!anya kesini."
"Apakah kau akan memba!anya dalam baki perak dengan sekuntum
bunga ma!ar di dalam <as kristal&" tanya .mma sambil nyengir.
"Selalu saja mulutmu," gumam Aidan sambil keluar dari kamar
mandi.
.mma terta!a geli sambil mengeluarkan pengering rambutnya. Dia
menutup dudukan toilet sebelum Aidan menyuruhnya. Setelah
rambutnya kering, dia memakai piyama dan naik ke tempat tidur.
)eau dengan bahagia ikut naik juga di samping .mma.
.mma melihat setumpuk di atas laci samping sebelum membaca
judul$judulnya. Tumpukan itu didominasi buku$buku non$*iksi,
buku$buku sel*$help. .mma mengambil satu dari sekian *a<oritnya,
Tuesdays !ith orrie, dan mulai membaca ulang.
Aidan muncul beberapa saat kemudian dengan sebuah nampan dan
dua piring tanpa <as kristal dan ma!ar. .mma menghirup dengan
semangat. "Oh Tuhan, baunya enak sekali!"
"Terima kasih."
.mma menegakkan duduknya dan mengambil nampan. Sementara
Aidan mengambil piringnya, .mma mengganguk ke arah laci
samping. "#enapa memilih topik itu&" tanyanya.
6ona merah me!arnai pipi Aidan. "Oh, um, jadi, itu direkomendasi
oleh terapisku."
.mma tersedak gigitan udang yang ada di mulutnya. Setelah baikan,
dia bertanya, "#au dalam terapi&"
Aidan mengangguk, memalingkan kepalanya dari tatapan tajam
.mma sambil duduk di kursi ayun. "Sudah berapa lama kau
menemui terapis&"
enatap piringnya, Aidan memainkan sepotong udang dengan
garpunya. "Apakah kau harus bertanya&"
"(ya," bisik .mma.
Aidan menyentak tatapannya ke arah mata .mma. "Aku membuat
janji temu di pagi setelah aku dengan suksesnya menghancurkan
hidupku dan hidupmu."
"Oh begitu."
"Aku suka sekali Dr. +eighton. Dia sangat membantuku dalam
banyak hal."
"Seberapa sering kamu pergi&"
"Tiga kali seminggu."
.mma menelan ludah. "Sesering itu." 4alaupun ketika .mma
sedang berurusan dengan kesedihannya yang sangat mendalam, dia
hanya pergi dua kali seminggu.
Aidan tersipu malu. "Aku minta untuk program yang paling intens
karena aku ingin memperbaiki diriku sendiri secepat yang aku
bisa...untukmu dan 2oah."
.mma tidak dapat meredakan jantungnya yang berdetak kencang.
Aidan ingin menjadi pria yang baik untuknya ' untuk memperbaiki
semua kesalahan yang telah dia lakukan, dan yang paling penting
menjadi segalanya yang .mma mau dan butuhkan. Sebagian dari
dirinya ingin menghampiri dan memeluk dengan erat Aidan ' untuk
mengatakan bah!a hatinya masih milik Aidan dan selalu begitu.
Tetapi dia tidak bisa. Dia terlalu malu.
"(ngin nonton *ilm&" tanya Aidan tiba$tiba. Saat .mma
memandangnya dengan skeptis, Aidan tersenyum. "#au yang pilih,
aku janji."
.mma berpikir apa yang ingin ditonton. "The Sound o* usic."
Aidan meringis. "5hrist, apakah kita harus nonton musikal&"
"#au bilang aku yang pilih!" timpal .mma.
")aik, baik," gumam Aidan, mencari$cari di kotak besar berisi D:D$
D:D yang dia ba!a dari rumah .mma. Saat dia menemukannya, dia
masukan ke dalam player dan mengambil piringnya. Aidan bersantai
di tempa tidur disamping .mma daripada kembali duduk di kursi
ayun.
")agaimana udangnya&"
"mm, le?at." .mma tersenyum pada Aidan. "Aku berharap sekali
kau masaknya banyak."
Aidan terta!a. "Dalam kondisimu, aku menebak lebih baik
memasak dengan dua kali lebih banyak."
"Oh pahla!anku," balas .mma.
")iar kutebak. 1ahla!anmu ini sebentar lagi akan pergi kembali ke
dapur untuk mengambilkan satu porsi lagi."
.mma mengedipkan matanya dengan genit pada Aidan. "(ya, tapi
aku akan duduk manis dan setidaknya menunggu sampai kau selesai
makan dulu."
"alaikat yang murah hati," gumam Aidan dengan mulut penuh
udang.
Sambil terta!a, .mma menyalakan T:. Saat *ilm dimulai dan Julie
Andre!s mulai berputar$putar dan bernyanyi diatas gunung, .mma
menarik selimutnya lebih dekat dan mendesah puas.
"#au benar$benar suka *ilm ini ya&" tanya Aidan.
.mma menengok ke arah Aidan. ")agaimana kalau aku bilang aku
bermain sebagai aria ketika di SE&"
Aidan menelan ludah dengan keras. "aksudmu kamu memakai
kostum biara!ati&"
",a tentu saja."
Aidan menjilat bibirnya. "Sial, itu hot."
.mma memutar matanya. "Dasar."
Aidan terta!a. "aa* babe, tetapi setiap pria memiliki *antasinya
masing$masing."
"#au membayangkan aku dalam kostum biara!ati&"
"Sebenarnya kau dengan memakai apa saja ... atau sama sekali
tidak." Ja!ab Aidan dengan mengedipkan sebelah matanya.
"Terserah," gumam .mma sambil kembali memandang T: dan
bukan Aidan.
Setelah menghabiskan sepiring udang lagi, mata .mma mulai berat.
Saat dia memandang Aidan, mata Aidan sayu, tetapi .mma tidak
yakin apakah itu karena kelelahan atau karena dipaksa menonton
musikal. .mma tertidur tepat sebelum :on Trapp melarikan diri ke
S!iss.
#etika .mma terbangun, diluar sudah gelap. elihat ke arah
bahunya, Aidan sudah tidak disampingnya lagi. Suara air sho!er
membuatnya menyadari dimana Aidan berada. engintip ke pada
jam !eker disamping tempat tidur, baru saja jam enam.
enguap, .mma meregangkan tubuhnya sebelum duduk. engubah
posisinya, membuat .mma ingin buang air. enggit bibirnya, .mma
memandang ke arah pintu kamar mandi yang tertutup. Ada dua
pilihan 8 masuk saat Aidan mandi atau menjadi pengecut dan pergi
ke kamar mandi luar.
.mma melupakan pilihan yang kedua. Dengan napas berat, .mma
turun dari tempat tidur. )eau mengikutinya. "#au disini saja. Aku
tidak jauh."
)eau tidak menghiraukannya dan tetap mengikuti .mma sampai ke
kamar mandi. Eap mengelilingi .mma dan menghalangi
pandangannya. )aru saja .mma menuju ke toilet, Aidan mematikan
keran air dan keluar dari sho!er dalam keadaan telanjang. ata
.mma menatap mata biru Aidan yang kaget sebelum turun
memandang bagian ba!ah pinggang Aidan. %ormon kehamilannya
menendang keras, dan .mma menjilat bibirnya.
"Apakah kau sudah selesai memandangi paketku&" tanya Aidan,
suaranya menandakan kegelian.
Dengan berat .mma mengangkat pandangan matanya ke arah Aidan.
"Tunggu. Apa&" tanyanya. +alu rasa malu menyerang .mma, dan
dia langsung menundukkan kepalanya. "aa*kan aku. Aku perlu
buang air kecil." .mma berjalan ke samping tubuh Aidan yang
basah, telanjang dan menuju ke toilet.
Aidan terta!a atas rasa malu .mma. Dia mengambil handuk, tetapi
daripada menutupi tubuhnya dengan handuk, Aidan dengan sengaja
menikmati !aktu mengeringkan tangan dan badannya. .mma tidak
menghiraukan Aidan dan *okus buang air kecil. Setelah selesai,
.mma mencuci tangannya. Dia memutar mata ketika Aidan masih
saja telanjang.
"Apa yang enak untuk makan malam&"
.mma menahan tatapannya dengan angkuh, dia berkata, "Apa saja,
aku lapar."
"Serius&"
.mma terta!a. "#au harus segera terbiasa untuk memberi makan
na*suku yang di luar kendali."
"Akan kucoba," renung Aidan sambil pada akhirnya dia menutupi
pinggangnya dengan handuk. "#alau pi??a bagaimana&"
"mm, menyenangkan."
"#alau begitu aku pesan pi??a saja."
.mma terta!a. ")etul, pesannya porsi besar. Ooh, dan pesan roti
kayu manis juga!"
"Okay, aku akan pesankan."
")olehkah kita nonton *ilm yang lain lagi&"
Aidan gemetar. ";ilm ce!ek lagi&"
.mma memajukan bibir ba!ahnya. ")oleh ya&"
Aidan memutar matanya. ")aiklah."
"A!, makasih, makasih, makasih!" teriak .mma, mengalungkan
tangannya ke leher Aidan.
Dengan bibirnya beberapa cm dari bibir Aidan, .mma dengan cepat
memalingkan !ajahnya dan mencium pipi Aidan. Aidan memandang
.mma dengan seksama untuk beberapa saat. ")aiklah, cukup sudah.
#embali ke tempat tidur dan angkat kakimu."
"Siap, Sersan," desah .mma.
Saat .mma keluar dari kamar mandi, Aidan memukul pantat .mma
dengan main$main. Saat .mma memandang Aidan dari balik
bahunya, Aidan menggelengkan kepalanya. "Selalu kau dan mulut
itu!"
---
Bab $
.mma terbangun sejenak sebelum pukul satu, dan setelah ke kamar
mandi, ia menyelinap kembali ke tempat tidur. Aidan sudah tertidur
lelap, mendengkur dengan lembut. .mma baru saja menarik kembali
selimutnya saat teleponnya berbunyi di atas nakas. (a
mencondongkan tubuhnya dan mengambilnya.
(tu adalah sms dari 5asey. Memeriksa dirimu, Em. Berharap kau
beristirahat dan merasa baik1baik saja. &ubungi aku di pagi hari.
.mma tersenyum atas perhatian 5asey. Aku baik1baik saja. Terima
kasih sudah bertanya. Btw, apa yang kau lakukan di tengah malam
begini/
Aku mungkin akan bertanya padamu pertanyaan yang sama.
&arus buang air kecil.
Ah, gotcha. Aku sedang menunggu $ate pulang dan bercinta
denganku,,,
emutar matanya, .mma menulis %ria yang malang. Tidak ada
istirahat karena lelah dengan libidomu di sekitarnya,
4ol. Benar. Berbicara tentang istirahat, dimana assclown Bpantat
badutC/
.mma terta!a saat jari$jarinya mengetik di atas tombol$tombol. Fa
sedang tertidur di sampingku.
A%A1A%AA$ FTU, A%A 0AU !F4A/,,,
>aaa dengan teriakanmu, Ftu tidaklah seperti kami melakukan
sesuatu. 0ami jatuh tertidur karena menonton (ilm.
Aku benar1benar berharap kau menghukumnya dengan beberapa
(ilm cewek yang keren.
.mma menatap Aidan yang tertidur dan hampir merasa menyesal
atas apa yang telah ia timbulkan padanya. &ampir. 4ol, mari kita
menyebutnya aku memberinya tri(ecta estrogen dengan The ound
o( Music, teel Magnolias, and )ried !reen Tomatoes. Aku pikir ia
benar1benar menangis saat menonton teel Magnolias...tapi aku
pikir itu lebih karena ia terjebak menonton (ilm itu bukannya sepak
bola.
Fa tidak harus tinggal dan menonton (ilm itu, Em. Fa ingin
bersamamu...the (uckwit.
.mma tidak bisa menahan senyum pada layar. Tidak masalah jika ia
ingin bersamaku. Aku tetap tidak yakin aku perlu untuk bersamanya.
1enyesalan terasa di diri .mma saat ia selesai mengetik itu. (a tidak
yakin bah!a pernyataan itu sepenuhnya benar.
&mm, apakah perubahan hatimu ada hubungannya dengan "r.
Mc"reamy Bollywood/
enggigit bibir ba!ahnya, .mma ragu$ragu sebelum mengetiknya,
Mungkin...mungkin tidak.
0apan kencan panasnya/
Ftu bukanlah berkencan. Fa hanya datang kemari untuk memeriksa
tanda1tanda 2italku.
Fa membawa makan malam, Em. Ftu adalah kencan.
Terserah.
.mma bisa membayangkan 5asey memutar matanya dan
menghembuskan napas *rustasi saat ia mengetik. 4ihat, jangan tidak
menganggap "r. Mc"reamy Bollywood hanya karena Aidan
menumbuhkan sebuah 2agina dan menjadi serba peduli dan
perhatian.
Aidan tidak menumbuhkan sebuah 2agina,
Ftu tidak akan menyakitinya jika ia memang memilikinya. Mungkin
ia akan mengurangi berpikir dengan penisnya,
Gase...,
Baik, Baik, aku akan berhenti menjatuhkan si doucheno::le.
Terima kasih
ebenarnya, aku pikir kau perlu menguji teoriku tentang 2agina
Aidan.
Apa/,,
0au perlu mengirimnya mendapatkan sesuatu untuk dimakan.
Bukankah kau mengidamkan sesuatu/
.mma mengerutkan bibirnya sambil berpikir. (a mengidam bacon
dan es krim terus menerus, bahkan saat sarapan ia bisa makan
keduanya secara bersama$sama. Aku bisa pergi membeli double
Baconator dari *endy8s dan sebuah minuman dingin.
&a, Bagus. Mereka buka sampai pukul dua. uruh dia. AA% BAs
oon As %ossible H secepat mungkinC
Gase, ia sedang terlelap tidur.
3h demi apapun, Bangunkan dia dan biarkan dia menunjukkan
2agina mengkilap barunya,
.mma mendengus *rustasi. Baiklah. Ttyl BTalk To >ou 4ater H
Bicara denganmu lagi nantiC
Malam, .angan berpikir aku tidak akan memeriksamu kembali
untuk melihat apakah kau benar1benar melakukannya.
"asar kau iblis.
Tapi kamu menyayangiku,
>a, begitulah.
Aku menyayangimu juga.
Setelah .mma melemparkan teleponnya kembali ke nakas, ia
menatap Aidan. Aidan sedang di posisi non$seksual *a<oritnya '
memeluk bantal kepala di atas perutnya. Dengan !ajahnya
menghadap ke .mma, ia tampak sangat damai. .mma merasa buruk
sekali membangunkannya ' bahkan jika ia benar$benar lapar dan
tidak hanya mencoba membuktikan sesuatu pada 5asey.
Sambil mendesah, ia menyodok punggung Aidan. "Aidan&" Aidan
bergerak sedikit. ")angunlah."
".m&" tanya Aidan dengan mengantuk.
",eah, um, aku benci karena mengganggumu, tapi aku mengidam
sesuatu."
Dengan mata yang tertutup, Aidan menguap. "(ngin aku ambilkan
sesuatu dari dapur&"
.mma menggigit bibir ba!ahnya. "Sebenarnya, aku ingin sesuatu
dari 4endyIs."
#elopak mata Aidan langsung terbuka. "Serius&"
.mma mengangguk.
"Jam berapa sekarang&"
"Satu."
"#au ingin aku keluar dan membelikanmu sesuatu untuk dimakan
sekarang&" tanya Aidan dengan heran.
"1lease&"
Aidan menatapnya sejenak, tanpa berkedip dan tanpa bergerak.
.mma hanya bisa membayangkan berbagai pikiran yang berputar di
benak Aidan. )aru saja saat .mma berpikir Aidan mungkin akan
mengatakan padanya untuk kembali tidur, Aidan bangkit ke posisi
duduk dan mengusap matanya. "Apa yang kau inginkan&"
"Double baconator, kentang goreng dan coklat dingin."
",a Tuhan, saat malam begini&"
"Aku bisa makan bacon dan es krim sepanjang !aktu."
"(ngatkan aku untuk membeli beberapa di toko besok," katanya
sambil bangkit dari tempat tidur.
"Jadi kau benar$benar akan pergi&"
Aidan melambaikan celananya pada .mma. "Tentu saja."
"#urasa kau telah menumbuhkan sebuah <agina," gumam .mma.
)erhenti sejenak dengan satu kaki berada di dalam celana, Aidan
berkata, "aa*&"
"Oh, bukan apa$apa."
Setelah ia menutup resleting celananya, ia mencodongkan tubuhnya
ke arah .mma. Dari lampu kamar mandi yang menerangi, .mma
bisa melihat kegelian di !ajah Aidan. "Aku berani bersumpah kau
baru saja mengatakan aku menumbuhkan sebuah <agina."
"Tidak, aku berkata bah!a kau benar$benar telah berubah banyak.
#au tahu secara emosional," kata .mma berbohong.
"Eh$huh."
Sebelum Aidan bisa menarik dirinya, .mma mencodongkan
tubuhnya dan mencium pipi Aidan. "%ati$hatilah dan terima kasih."
(a menyeringai. "1asti." #etika Aidan sampai di pintu kamar, ia
kembali. "%anya pastikan 5asey tahu bah!a aku memakai <aginaku
dengan bangga, bukan karena ia mengambil kejantananku dengan tas
miliknya, tapi karena aku ingin menjadi pria yang lebih baik
untukmu."
ata .mma melebar. ")agaimana kau'"
Aidan terta!a kecil. "Saat aku mulai mengumpulkan semua barang
pribadimu untuk diba!a ke sini, 5asey menuduhku menumbuhkan
<agina. #urasa tidak ada seorangpun yang akan kau sms pada pukul
satu tengah malam selain dia."
enggelengkan kepalanya, .mma berkata, "Terserah. ,ang penting
pergilah membeli makanan untukku, please."
"Aku dan <aginaku akan kembali dalam dua puluh menit.
aksimal."
Dan setelah sekali mengedipkan mata, Aidan pergi.
---
Bab %
.mma bangun pagi harinya dengan dering nyaring telepon di
telinganya. engerlingkan sebelah mata pada jam, dia mengerang.
(ni baru saja jam C pagi, dan dia tahu hanya satu orang yang
menelponnya sepagi ini.
eraba$raba teleponnya, dia mengambil dan menekan tombolnya.
"Selamat pagi 7rammy," dia berbisik dengan mengantuk.
"%ai sayang. )agaimana perasaanmu&"
"engantuk."
7rammy terta!a. "aa*kan aku membangunkanmu, tapi kau tahu
!randdaddy dan aku berpikir tidur le!at dari jam M itu terlalu
siang."
"(tu ejekan saat kalian kebanyakan tidur."
"Dengar sayang, aku ingin tahu apa Aidan bisa datang ke sini hari
ini& Aku membuat sesuatu dari *ree?er yang kukira akan kau sukai,
dan aku baru saja akan membuat casseroles untuk Aidan yang bisa
dipanaskan kembali nanti."
"7rammy, kau seharusnya mera!at dirimu sendiri dan !randdaddy,
bukan aku!" protes .mma
"Oh, ada apa dengan sedikit casseroles& #ebanyakan sudah selesai
dimasak dan disimpan. Disamping itu, aku tak bisa istirahat jika
kupikir kau dan si bayi tidak mendapat makanan yang baik, yang
sehat."
"Sebenarnya, Aidan benar$benar pintar memasak, !rammy."
7rammy berdeham ke dalam telepon. "Tidak sepertiku."
.mma terta!a. "(tu benar."
"Jadi kau pikir dia nanti akan kesini untuk sebentar saja&"
elihat sekilas mele!ati bahunya, .mma terkejut mendapatkan
Aidan masih ada di tempat tidur di sampingnya. "Aku akan
menanyakannya saat dia bangun."
Aidan membuka sebelah matanya. "Aku sudah bangun," dia
merengut.
"Apa itu artinya kau akan pergi ke tempat 7rammy untuk
mengambilkan kita makanan&"
"Dia memasak&"
.mma mengangguk.
Dia tersenyum lebar. "Tentu saja. Aku akan memakai pakaianku
sekarang."
Dengan ta!a, .mma membalas, "Aidan akan ada di sana sekitar
siang." endengar desahan 7rammy, .mma berkata, "Dia perlu
menyediakan sarapan untuk kami dulu lalu mandi."
")aiklah kalo begitu. Aku mencintaimu, gadis kecilku."
"Aku mencintaimu juga."
Saat .mma menutup teleponnya, ia merengkuh telepon itu ke
dadanya. (a ingin merasakan pelukan 7rammy lebih dari apapun.
Tidak perduli apapun yang terjadi di hidupnya, entah bagaimana
hanya berada dalam pelukan 7rammy membuat semuanya baik$baik
saja.
"#au merindukannya, bukan&"
.mma mengalihkan pandangannya pada Aidan dan menggangguk.
"aukah kau memberinya pelukan yang erat dan menciumnya
untukku ketika kau berada di sana&" .mma bertanya.
Aidan terta!a. "Aku pikir :irginia tidak akan membiarkan aku
mele!ati pintu depan tanpa memeluk dan menciumku."
.mma terkikik. "(tu benar. Tapi bagaimanapun juga berikan itu
padanya, oke&"
"Aku akan melakukannya. Dan lalu aku akan pastikan kembali ke
rumah dan memberikan cintanya padamu juga."
"Terima kasih."
Jatuh ke belakang pada bantal, Aidan mengerang. ",a Tuhan, hari
pertama aku benar$benar bisa tidur sampai siang di hari kerja, dan
aku bangun jam tujuh$tiga puluh."
"#au tidak harus bangun tidur sekarang. #ita bisa mencoba kembali
tidur."
",akin kau tidak lapar&"
.mma mengerutkan hidungnya. "Tidak, aku masih mendapat sedikit
mual di pagi hari."
"aukah kau menyetel alarm untuk jam 9P&"
.mma menaikkan sebelah alisnya. "#au benar$benar berencana tidur
sampai siang, huh&"
"mm, hmm," Aidan berbisik.
Saat .mma bergerak ke belakang dalam selimut, Aidan bergerak
cepat di dalam kasur. Tangannya menyelinap ke sekitar pinggang
.mma saat memeluknya dari belakang. enyusupkan !ajahnya ke
leher .mma, Aidan berkata, "%angatkan aku."
2a*as .mma tersentak saat dia menatap sekilas mele!ati bahunya
pada Aidan. "Apa kau benar$benar kedinginan&"
Aidan membuka salah satu matanya dan memberikan .mma seringai
licik. "ungkin."
"Eh$huh, baiklah, lihat saja, Tuan."
ereka baru memposisikan diri saat 2oah menendang dengan gila.
"Oomph," .mma berkata, bergeser ke kanan.
"Serius, .m, aku tidak mencoba untuk menyentuh payudaramu!"
.mma terkikik. "Aku tahu kau tidak mencobanya." Dia mengambil
tangan Aidan dan memba!a tangan Aidan ke daerah perut dimana
kaki 2oah menyundul.
Aidan mengambil na*as dalam. Saat .mma menatap kembali
padanya, !ajah Aidan berekspresi murni kekaguman. Aidan menatap
.mma dan tersenyum. "Apa dia selalu seakti* ini di pagi hari&"
"#adang. )iasanya, dia benar$benar mulai akti* setelah aku makan."
"Ah, seperti dia akti* oleh gula atau sesuatu seperti itu&"
"Aku rasa juga begitu."
)ahkan setelah 2oah tenang, Aidan tetap menempatkan tangannya
rapat di perut .mma. 4alaupun .mma seharusnya memprotes, ia
tidak melakukannya. Terasa terlalu nyaman dengan tangan Aidan
disekitarnya. Dan dalam beberapa saat, .mma merasa mengantuk.
---
Setelah alarm mati pada pukul sepuluh, Aidan melompat keluar dari
tempat tidur. Saat .mma bangkit, dia mengira Aidan akan mandi,
alih$alih Aidan menjangkau teleponnya.
"Apa yang kau lakukan&"
"enelpon )ecky."
"#enapa&"
"Selain pergi ke tempat 7rammy, aku perlu pergi ke toko makanan
dan mencari beberapa barang. ungkin aku keluar lebih lama dari
yang kuperkirakan, dan aku tidak ingin meninggalkanmu begitu
lama."
.mma memutar matanya pada Aidan. "Aku rasa aku akan berhasil
dari tempat tidur ke kamar mandi, terimakasih."
Aidan menggelengkan kepalanya saat dia melangkah keluar dari
kamar mandi. "%ai kak, bisa kau menolongku&" .mma
mendengarnya bertanya. Aidan pergi tidak lama sebelum dia
kembali ke dalam. ")ecky datang kemari."
"%ebat," .mma merengut.
Alis aidan berkerut dalam kebingungan. "Aku kira kau
menyukainnya&"
"Aku memang menyukainya. #enyataannya, aku menyayanginya
seperti kakakku sendiri. 5uma aku merasa terlalu dilindungi saat ini
' seperti ikan di akuarium."
"aa*kan aku, tapi aku tak bisa berhenti mengkha!atirkanmu, .m."
Dada .mma terasa tercekat pada kesungguhan yang tampak di !ajah
Aidan. (a tak tahu kenapa harus mela!an Aidan sebegitu seringnya.
(a hanya harus berhenti dan menikmati kenyataan bah!a Aidan
menjadi perhatian dan perduli. Alih$alih berargumen, dia
mengangkat tangannya dan menyerah. ")aik, baik. )ecky bisa
datang mengasuhku."
Aidan menyeringai. ")agus, mengingat kau tidak punya pilihan."
"Aidan," .mma memperingatkan.
Aidan mendekati .mma untuk mencium pipinya. +alu Aidan
menarik dirinya, bibirnya bergerak perlahan mendekati bibir .mma.
Saat .mma melihat ke dalam mata Aidan, ia melihat hasratnya
menyala terang. Sebagian dirinya ingin bergerak mendekat dan
menciumnya, tapi sebagian dirinya yang lain tahu seberapa
berisikonya itu. eletakkan tangannya di dada Aidan, .mma dengan
lembut mendorongnya.
"#au lebih baik pergi mandi. 7rammy akan panik dan terus$terusan
memenuhi saluran telepon jika kau tidak ada di sana tepat jam 9A."
6asa sakit sesaat terlintas dalam mata Aidan sebelum dia
menganggukkan kepalanya. ")aiklah kalau begitu."
Jantung .mma tercekat saat ia melihat Aidan berjalan penuh
kekalahan ke dalam kamar mandi.
---
Bab 10
Aidan berkendara keluar kota menuju pegunungan. %ari sudah siang
ketika dia tiba di depan rumah .arl dan :irginia. Dia menarik na*as
saat berjalan ke arah pintu depan. 1intu sudah terbuka ketika dia
baru sampai di beranda. "4ell, halo tampan! Senang bertemu
denganmu lagi."
Dia lega setidaknya nenek .mma tidak dendam padanya. Tentu saja
diantara 7randaddy dan 7rammy, bukan 7rammy yang di
kha!atirkannya. %al terburuk yang bisa dilakukan 7rammy hanya
memukulnya dengan penggorengan$sedangkan 7randaddy yang
menggunakan pisau dan senapan.
Aidan tersenyum. "%alo :irginia, senang bertemu denganmu."
Seperti yang diperkirakan, 7rammy memeluknya dengan erat.
")agaimana keadaan gadisku tersayang&"
"Sekarang dia marah karena bukannya beristirahat, kau malah
memasak untuknya." Ja!abnya sembari melepaskan pelukan.
7rammy memiringkan kepala berubannya ke arah Aidan dan Aidan
mendengus. "eski dia ingin aku memberitahumu kalau dia baik$
baik saja, tapi aku tidak bisa berbohong."
"Sudah kuduga."
"Secara *isik, dia baik$baik saja, tapi secara emosilah yang
menyakitinya....dan aku." emasukkan tangan ke sakunya, Aidan
menggoyangkan kakinya. "Aku harap aku tahu apa yang harus aku
katakan atau perbuat untuk membuatnya lebih baik. Aku benci
melihatnya menangis, dan melihatnya ketakutan benar$benar
membunuhku."
:irginia mengusap lengannya. "A!, sayang, aku yakin kau sudah
melakukan hal terbaik untuk menjaganya. %amil sudah cukup berat
baginya tanpa harus ditambah masalah kelahiran prematur dan
istirahat total."
"Apakah penting seberapa baik aku menjaganya sementara akulah
alasan kenapa dia begini&"
"Sekarang jangan berpikir seperti itu."
"(tu kenyataannya, bukan begitu&"
:irginia menggelengkan kepalanya. "Aku tidak disini bukan untuk
menghakimi atau menghukummu atas apa yang terjadi, Aidan.
asalah itu antara kau, Tuhan dan .mma. Dan jika aku mengenal
gadisku dengan baik, penyebab stresnya berkaitan dengan apa yang
terjadi pada ayahmu. )erkendara dalam ambulan, mendengar sirine,
aku tahu kalau itu membuat .mma teringat akan apa yang terjadi
pada ayahnya." 7rammy memegang dagunya. "Jadi, jangan salahkan
dirimu sendiri, oke& Jika kau tidak ada disana, tidak ada seorangpun
yang akan menolong .mma."
Senyum ragu muncul di bibir Aidan. "Aku rasa begitu."
"4ell, aku tahu itu." 7rammy melambaikan tangannya menyuruh
Aidan masuk. "Ayo masuk dan ambil makanannya. Aku tidak ingin
menahanmu terlalu lama dari .mma."
")ukan berarti dia peduli," gumam Aidan.
:irgiinia memandang le!at bahunya ke arah Aidan dengan
pemahaman tersirat di !ajahnya. "Dia sangat peduli lebih dari yang
kau tahu."
1ernyataan itu membuat jantungnya berdebar dan memberinya
harapan lebih. Saat dia memasuki ruang tamu, matanya terkunci
pada .arl yang sedang duduk. Dia menelan ludah dan menguatkan
diri menanti kemarahan .arl. "%alo, .arl."
"%alo juga, Aidan." Ja!abnya, mematikan suara tele<isi.
")agaimana keadaanmu&"
.arl mengedikkan bahunya. "Sedikit lebih baik."
:irginia menghembuskan na*as *rustrasi. "Dia terlalu banyak
berakti*itas, dan dia akan berakhir di 6umah Sakit lagi."
.arl memandang :irginia dengan tatapan putus asa. "Aku benci
hanya duduk sepanjang hari dan menunggu bantuan atau makanan."
6ajuknya.
"#au terdengar seperti .mma," ja!ab Aidan geli.
"Semoga hati .mmie +ou diberkati," balasnya.
)erjalan mele!ati .arl, 7rammy mencium pipinya. "1ercaya
padaku, sayang, tidak ada seorangpun yang menginginkamu untuk
bisa berdiri lebih dari diriku."
.arl menyeringai ke arahnya. "#au seorang malaikat, 7inny."
Suara hampir mirip cekikikan terdengar dari 7rammy sebelum dia
berbalik menghadap Aidan. "Sayang, silahkan duduk dan aku akan
menyiapkan semuanya."
Aidan melirik ragu antara :irginia dan .arl. "#au yakin tidak perlu
bantuanku&"
Dia menggelengkan kepala. "Tidak. Aku hanya perlu mengeluarkan
caserole terakhir dari dalam o<en."
Setelah dia menuju dapur, Aidan dengan terpaksa duduk di so*a. Dia
menelan ludah dengan susah payah saat melihat ke arah senapan
yang ada di lemari tidak jauh dari tempatnya duduk.
Suara .arl mengejutkannya. "Ada apa denganmu&"
"Ti$tidak ada apa$apa." Saat melihat alis .arl berkerut dengan tanya,
dia menghela na*as. "Aku hanya memperkirakan seberapa cepat aku
bisa menghadangmu sebelum kau mengambil senapan di lemari."
ata .arl berkilat geli. "2ak, aku tidak akan menembakmu karena
apa yang kau lakukan pada .mmie +ou."
")enarkah&"
Dia menggelengkan kepala. "1ertama, aku ingin cicitku memiliki
ayah dan kau tidak akan bisa memenuhi itu jika kau terkubur sejauh
enam kaki di ba!ah tanah."
Aidan terta!a gugup. "Tidak, aku rasa tidak."
.arl melirik ke arah dapur sebelum mengarahkan perhatiannya
kembali pada Aidan. "#edua, aku mungkin melakukan banyak hal,
tapi muna*ik bukan salah satunya."
"aa*&"
Dengan menghela na*as, .arl berkata, "Anggap saja kalau saat aku
masih muda dan bodoh, aku pernah melakukan kesalahan yang sama
sepertimu."
ulut Aidan terbuka karena terkejut. "Jadi kau, um..."
.arl memutar matanya. "Seberapa jelas kau ingin rinciannya& Aku
pemuda dua puluh lima tahun yang sombong. %anya karena 7inny
tidak memperhatikanku lagi karena kedua anak lelaki kami, aku
hampir membiarkan seorang pelacur murahan merusak pernikahan
kami."
",a, itu sangat jelas."
"Entungnya bagiku, :irginia memberikanku kesempatan kedua dan
aku menghabiskan hampir lima puluh tahun ini untuk
memperbaikinya."
)ersandar kedepan, Aidan bertanya, ")utuh berapa lama sampai dia
mau memaa*kanmu&"
"Sangat, sangat lama."
Aidan membuang na*as *rustasi. "Aku hanya berharap .m akan
semurah hati itu."
"Tergantung seberapa banyak kerja keras dan usaha yang kau
lakukan."
",ang benar& Aku bersumpah kalau aku sudah berusaha mati$
matian."
.arl mendengus. "1ercaya padaku, sampai kau bekerja keras di
ba!ah terik matahari demi mengumpulkan uang untuk membelikan
istrimu perhiasan yang dia inginkan, kau tidak akan bisa bicara
seperti itu."
Dengan kernyitan, Aidan menja!ab. "Aku rasa tidak."
Suara 7rammy terdengar dari dapur. "Ok, sayang, ini sudah siap."
Saat Aidan berdiri, .arl memegang tangannya. "Dengar, nak, kau
harus tetap mencoba. .mmie +ou merupakan keturunan !anita yang
keras kepala. Tapi yang Aku tahu dia tergila$gila padamu, jadi kalau
kau benar$benar menginginkannya, maka kau harus terus berusaha
memenangkannya kembali."
#ata$kata menenangkan .arl membuatnya tersenyum. "Aku pasti
akan melakukannya."
---
Saat Aidan kembali ke Atlanta, dia berhenti di sebuah toko bahan
makanan dan membeli beberapa belanjaan sebelum pulang ke
rumah. Saat mobilnya memasuki pekarangan, jantungnya tiba$tiba
berhenti. obil )ecky sudah tidak ada. 1ikirannya berkecamuk.
)agaimana kalau .mma mengalami kontraksi lagi dan )ecky
memba!anya ke 6umah Sakit& )ergegas keluar dari mobil tanpa
menutup pintu, Aidan berlari mele!ati garasi dan masuk dari dapur.
".mma!" Teriaknya.
Suara senapan dan ledakan terdengar olehnya. emutar leher, dia
melihat John dan 1ercy duduk di so*a dengan sebuah konsol game
ditangan mereka. "Dimana .mma& Dimana ibu kalian&" Desaknya
tanpa kata halo.
John menatapnya dan memutar matanya sebelum kembali *okus
pada permainannya. "Dude, simpan kejantananmu. (bu dapat
panggilan darurat dari Eni<ersitas untuk meeting, jadi kami menjaga
.mma sampai dia kembali. 7eorgie berada dikamar dengan .mma
sekarang sambil menonton ;inding 2emo atau semacamnya."
Aidan terlalu lega sehingga mengabaikan kata$kata kotor yang di
ucapkan John. "Oh, !ell, bagus." Aidan menunjuk ke arah garasi
dengan jempolnya. ")isakah kalian menolongku dengan belanjaan
dan makanan dari rumah 7rammy!"
",ang benar&" Tanya John.
Aidan menggerutu. "(ya, aku serius. Sebut saja itu balasan karena
sudah membajak kolamku selama musim panas."
"Aku pikir kau mengi?inkan kami memakai kolammu karena kami
keponakan *a<oritmu&" Tanya 1ercy, sembari berdiri dari so*a.
Aidan terta!a dan mengacak rambutnya. "Aku rasa itu benar." Saat
John masih tidak bergerak, Aidan meraih dan mengambil
mainannya.
"%ei!" 1rotes John.
"Angkat bokongmu dan kau mungkin masih punya kesempatan
untuk bermain lagi."
endengus, John berdiri dan melangkah ke arah dapur. Aidan dan
1ercy mengikuti di belakangnya. Aidan membuka bagasi dan
menunduk mulai menyerahkan belanjaan pada mereka.
"1aman Aidan&" ulai 1ercy.
"(ya&"
"Tidakkah kau pikir kalau kau harus menikahi .mma&"
Aidan tersentak dan terbentur saat dia mengangkat kepalanya.
"Sialan!" Teriaknya saat pandangannya berkunang$kunang.
)eberapa kata makian terlontar keluar dari mulutnya saat rasa sakit
menjalar di tengkorak kepalanya.
"ulut bagus yang kau punya." 5ibir John.
enggertakkan gigi, Aidan mengusap kepalanya. "#atakan itu pada
ibumu, dan aku akan memberitahunya tentang komentarmu tadi
mengenai kejantananku."
ata John membesar. "Dude, itu benar$benar tidak keren!"
",eah, 4ell, terima saja." Aidan kembali melanjutkan kegiatan tadi
saat dia sadar kalau 1ercy menanti ja!abannya. "1erce$"
Alis pirang 1ercy berkerut. "Tidakkah kau mencintainya&"
"Oh, Tuhan," gumam Aidan, mengacak rambutnya. Dia mengernyit
saat rasa sakit menusuk kepalanya. "Apakah ibumu yang menyuruh
kau mengatakan ini atau sesuatu&"
"Tidak, saat aku bertanya tentang hal yang sama pada .mma, dia
hanya bilang kalau kau seorang cad." 1ercy mengangkat bahu. "Aku
bahkan tidak tahu artinya."
"Aku yakin kalau maksudnya adalah seorang pria yang bersikap
seperti bajingan kepada !anita."
Aidan melirik marah pada John. "Aku bukan seorang bajingan!"
John mengangkat tangannya. ")ukan aku yang bilang tapi ibu."
Serahkan saja pada kakaknya yang seorang pro*esor bahasa inggris
untuk memakai istilah dari abad sembilan belas. Dia menyerahkan
kotak dari .arl dan :irginia pada 1ercy.
"1erce, semuanya rumit karena$"
"#au seorang bajingan&" Tanya John.
engabaikannya, Aidan berkata. "Aku bodoh dan melakukan
sesuatu yang menyakiti perasaan .mma. 1erlu !aktu baginya untuk
memaa*kan dan menerimaku kembali."
1ercy menahan ba!aannya di salah satu pinggulnya. "#au akan
memiliki bayi dengan .mma, jadi hal bertanggung ja!ab yang bisa
kau lakukan adalah dengan menikahinya." Ecapnya masuk akal.
Aidan mengerjap berkali$kali ke arah 1ercy. "Apakah kepalaku
terbentur cukup parah dari perkiraanku atau apakah kau benar$benar
bertingkah seperti orang de!asa, daripada seperti anak$anak&"
1ercy mengangkat bahunya. "ungkin. Dad selalu bilang kalau aku
bijaksana."
Aidan terta!a. "Aku rasa dia benar." Dia melirik John yang
menyeringai. "Tentu saja, apa yang kau katakan harus terdengar
de!asa dibandingkan dengan yang satu ini," ucapnya menunjuk ke
arah John.
"Terserah." 7erutu John.
Aidan mengangkat kantong yang ringan dan menyerahkannya pada
John. "Apa ini&" Tanyanya, mengintip ke dalam.
Aidan kembali merebut kantong tersebut. ".mm, itu untuk .mma."
"Tidak terlihat seperti ukurannya," ucapnya dengan mata berbinar
geli.
"(tu karena 2oah, sok pintar." Dia menunjuk bagasi. "Selesaikan dan
ba!a masuk semuanya. Aku akan melihat .mma."
John mengambil beberapa kantong lagi sementara Aidan dan 1ercy
berjalan ke rumah. Aidan meninggalkan mereka di dapur dan
berjalan ke lorong. Suara ta!a .mma menghangatkan hatinya. +alu
dengan suara bersenandung, dia mendengar 7eorgie berkata.
"2oah...2oah! enendanglah untukku!"
)erdiri di pintu masuk, Aidan melihat pemandangan itu dengan
senyuman. .mma memegang senter di perutnya. )eranjak
mendekat, tatapan 7eorgie terpaku ke perut .mma, seakan
menunggu sesuatu terjadi.
.mma memandang ke arah Aidan dan tersenyum . "%ei, kau sudah
pulang."
"7rammy mengirim salam dan berjanji akan berkunjung dalam
!aktu seminggu."
.mma mendesah *rustasi. "Dan 7randaddy&" Tanyanya.
"asih sakit, tapi semakin membaik. Dan dia berhasil untuk tidak
menyinggungku secara <erbal maupun *isik."
Alis .mma terangkat naik. "(tu berita bagus."
Dia menunjuk ke arah .mma dan 7eorgie. "Apa yang sedang kalian
lakukan&"
"encoba tipuan cahaya," ja!ab 7eorgie tanpa melepaskan matanya
dari perut .mma.
"Tipuan cahaya&" Elangnya, berjalan mendekati mereka.
.mma mengangguk. ")erhubung mata bayinya mulai terbuka di
bulan ke enam, seharusnya dengan menempelkan senter di perut bisa
membuatnya bergerak." .mma tersenyum ke arah 7eorgie. "Dia
tidak pernah merasakan bayi menendang, jadi dia mau merasakan
2oah."
Aidan terta!a. "Sudah beruntung&"
)ibir 7eorgie menekuk. ")elum."
"Dia memperlihatkan kekeraskepalaan ;it?gerald dengan tidak mau
bekerja sama." #ata .mma.
"%ei, aku rasa dia juga mendapatkan itu darimu." )alas Aidan.
"2oah, tendang!" 1erintah 7eorgie.
Aidan terta!a melihat usaha 7erogie. "Apakah kau pernah berpikir
kalau mungkin kau membuatnya marah atau sesuatu& )agaimana
kau bisa suka kalau ada orang yang mengarahkan cahaya ke
matamu&" Aidan menangkap dan menarik pergelangan kaki 7eorgie
agar turun dari tempat tidur. "5oba kita lihat bagaimana kau
menyukainya, huh."
7eorgie terkikik saat Aidan menarik kaosnya ke atas dan
menempelkan senter ke perutnya. "%entikan, paman Aidan!"
#atanya, saat dia menarik na*as.
"Apakah bayimu mulai menendang&" Tanya Aidan.
7eorgie menarik turun kaosnya. "Aku tidak punya bayi dalam
perutku, bodoh!"
"#au tidak punya&"
"Tidak, hanya ibu$ibu yang punya bayi dalam perut mereka."
"Oh, aku mengerti." Aidan mengelitiki 7eorgie, membuatnya
terta!a dan menggeliat lagi.
"5epat 7eorgie!" Teriak .mma.
Aidan menangkap pinggang 7eorgie dan menariknya kembali pada
.mma. .mma memegang tangan 7eorgie dan menaruhnya di atas
perutnya.atanya membesar. "1aman Aidan, 2oah menendangku!"
.mma menyeringai. "Dia pasti suka suara ta!amu. #arena itu yang
membuatnya bergerak, bukan cahaya."
7eorgie melepaskan tangannya untuk bersandar ke depan dan
mencium tempat dimana dia merasakan 2oah bergerak. "Aku cinta
kau, 2oah!"
Aidan tersenyum ketika melihat kilau di mata hijau ?amrud .mma.
Dia sudah terbiasa dengan perubahan hormon .mma. 7eorgie,
bagaimanapun, melihat ke arahnya dengan terkejut. "#enapa kau
menangis, bibi .mma&"
"#arena kau anak yang manis," timpalnya, merangkul 7eorgie ke
pelukannya. Dia mencium puncak kepala 7eorgie. Tidak luput dari
perhatian Aidan kalau 7eorgie memanggil .mma dengan sebutan
bibi dan .mma tidak membantah.
"Aku mau pipis," kata 7eorgie, menjauh dari .mma dan turun dari
tempat tidur.
Saat 7eorgie mele!ati Aidan, pandangan .mma terpaku melihat
kantong yang berada di sisi Aidan. "Apa itu&"
"Oh, um...." Dia menggaruk rahangnya dan bergerak gelisah. Aidan
tidak tahu kenapa dia gugup dengan hadiah yang ingin diberikannya
pada .mma. (tu hanya sebuah jumpsuit bodoh. "Sesuatu untuk
2oah."
ata hijau .mma bersinar gembira. ")enarkah&"
")ukan sesuatu yang besar. Aku melihatnya di toko dan terpikir akan
dia...dan kau."
Dengan seringaian seperti anak kecil di hari natal, .mma mengambil
kantong itu dari Aidan. Tangannya merogoh kedalam dan
mengeluarkan jumpsuit tersebut. Dia membuka dan membaca
tulisannya. "Aku lucu, ommy lucu. Dan Daddy..." Dia bertemu
pandang dengan Aidan.
"Daddy beruntung," Aidan menyelesaikan untuknya.
"Oh, Aidan," gumamnya. atanya kembali berkaca$kaca, tapi
sebuah senyum senang bermain di bibirnya saat menyentuh
pinggiran jumpsuit. Dia memiringkan kepala ke arah Aidan. "Terima
kasih. (ni terlalu menggemaskan dan lucu. Dan aku suka baju
bertulisan pertamanya diperoleh dari ayahnya."
"Selain baju baptisnya," Aidan mengingatkan .mma.
"Oh, kau benar. Tapi tetap saja."
"Jika aku tahu kau akan menjadi sentimen, aku akan membelikannya
sesuatu yang bagus." #ata Aidan geli.
")ukan hanya karena jumpsuitnya, Aidan. Tapi apa yang tertulis."
Ja!abnya lembut. atanya bertemu dengan mata Aidan, dan hatinya
berdegup akan cinta yang bisa dilihatnya di mata .mma. Jika dia
bisa menyimpan kenangan seperti ini dalam botol, maka suatu saat
dia bisa memperlihatkan lagi kenangan tersebut saat .mma
meragukan cintanya pada Aidan.
")ibi .mma&" Tanya 7eorgie, melangkah menuju tempat tidur.
"Apa sayang&"
"Aku hanya berpikir bagaimana bisa 2oah bisa berada di dalam
perutmu&"
"Em, !ell..."
"ommy bilang kalau 2oah anaknya paman Aidan, jadi apakah dia
yang meletakkannya disana&"
ata .mma melotot saat melihat ke arah Aidan. "Eh, !ell..."
John dan 1ercy kemudian muncul di pintu masuk. "#au tahu, aku
juga penasaran tentang itu, jadi mungkin kau bisa menjelaskannya
pada kami semua," kata John dengan seringaian geli.
Aidan melotot ke arah John. "7eorgie," mulainya, "Darimana
datangnya bayi perlu kau tanyakan pada ibu dan ayahmu."
Alis 7eorgie berkerut. "#enapa& Apakah itu rahasia&"
"Tidak, hanya saja. Em, !ell..." Aidan memijit tengkuknya sambil
mencari ja!abannya. Akhirnya, dia ingat akan apa yang diberitahu
ibunya saat dia kecil dan kakaknya, Angie sedang hamil. "Seperti ini.
#etika seorang pria dan !anita saling mencintai, cintanya akan
tumbuh di dalam tubuh !anita dan terciptalah bayi."
enggaruk dagunya, John bertanya, "Jadi, aku rasa itu artinya kau
mencintai .mma, huh&"
Aidan memandangnya dengan sorot mata mematikan sebelum
beralih ke arah 7eorgie. 6asa ingin tahu berkilat di !ajahnya karena
penjelasan tersebut. "Sungguh keren karena aku tumbuh dari cinta
om dan Dad," gumamnya.
#etika Aidan berani melirik .mma, dia memandang balik dengan
mata membesar dan mulut terbuka. eski dia sudah
mengisyaratkannya setiap hari, tapi dia masih belum bisa untuk
mengatakannya. ungkin sekarang adalah !aktu yang tepat untuk
mengatakannya dan memastikan hubungan mereka. "%ei, teman$
teman, di dapur ada bro!nis buatan 7rammy kalau kalian mau."
7eorgie melompat turun dari tempat tidur sementara John dan 1ercy
berlari ke lorong. Saat mereka sudah sendirian, dia tersenyum pada
.mma. ")agaimana penjelasanku&"
Dia menarik na*as. ")agus...dan manis dan dia benar$benar
percaya."
"Tapi apakah kau percaya&"
"Apa maksudmu&" )isik .mma.
Jantung Aidan berdegup kencang. (ni saatnya. Sekarang atau tidak
sama sekali. Dia melangkah maju dan membuka mulutnya.
"Aidan ;it?gerald, apa yang kau lakukan dengan memberikan coklat
pada anakku sebelum makan malam&" Tanya )ecky dari arah pintu
dengan tangan di pinggang.
Sialan! omennya telah rusak. Aidan berbalik untuk melototi
)ecky. )ecky menatapnya dengan !ajah lucu. "Diantara John dan
1ercy, aku tidak yakin ada bro!nis yang tersisa untuk .mma."
Aidan mengacak rambutnya dan menghela na*as. "Aku minta maa*,
kak. ereka membantuku mengangkat belanjaan, jadi aku pikir
mereka bisa mendapatkan cemilan."
Dia menyeringai. "#au dimaa*kan kalau begitu." )ecky berbalik
pada .mma. "Semua baik$baik saja selama aku pergi&"
.mma mengangguk. "ereka pengasuh terbaik yang aku punya
sejauh ini."
)ecky terta!a. "Aku percaya kalau mereka satu$satunya untukmu
selain adikku ini."
Dengan senyum menggoda ke arah Aidan, .mma berkata. "Oh, dia
lebih dari sekedar pengasuh."
Alis Aidan menaik. "Oh, benarkah&"
"mmm, hmmm. #au yang memasak, penjaga rumah dan seorang
penghibur."
Aidan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "(ya, aku
memang semua itu."
"4ell, kurasa aku dan anak$anak sebaiknya pergi," kata )ecky. Dia
melangkah ke tempat tidur dan mencium .mma.
"Jaga dirimu, mama."
"1asti...dan Aidan juga."
elihat ekspresi penuh cinta .mma, Aidan tidak bisa menahan
senyuman. "Tentu saja."
")uat dia kerja keras kalau begitu," ucap )ecky. 1ura$pura
mendorong Aidan, kemudian mencium pipinya.
"#au bisa bertaruh kalau dia akan begitu." )alas Aidan.
"Sampai jumpa," ucap )ecky seraya melambai.
Aidan memandang .mma untuk beberapa saat. %aruskah dia maju
dan mengatakannya sekarang atau menunggu saat yang tepat& )unyi
telepon .mma membuatnya yakin untuk menunggu.
---
Bab 11
)eberapa hari berikutnya bergulir seiring dalam irama yang
monoton. )elum lama, .mma telah menghabiskan minggu
pertamanya hanya istirahat di tempat tidur. Dia hanya membaca,
menonton T: dan *ilm, dan ia dikunjungi 5asey dan 5onnor serta
saudara Aidan. Sesuai dengan janjinya, 7rammy datang selama satu
hari, dan .mma maupun Aidan tidak bisa menahan dia untuk
memasakkan mereka makan besar bersama dengan hidangan
penutupnya. .mma sangat senang ketika 1atrick datang. .mma
sangat bahagia melihat dia sudah terlihat sehat dan benar$benar
bertolak belakang ketika terakhir kali dia melihatnya. ereka berdua
dalam langkah menuju pemulihan, dan .mma sangat bersyukur.
Entungnya, cuti Aidan telah berubah dengan melakukan pekerjaan
lebih banyak di rumah. .mma menyukai *akta bah!a Aidan terus
sibuk sehingga ia tidak akan terus$menerus menga!asi .mma
seperti induk ayam gila setiap saat setiap hari. Tapi itu bukan karena
.mma tidak menikmati Aidan berada di sekitarnya. Dia menyukai
*akta bah!a Aidan bersedia melakukan apa saja dan semua yang dia
minta. Dia sebagai teman bicara yang baik dan *akta bah!a Aidan
setiap kali makan menemani .mma dan biasanya tertidur saat
menonton *ilm, dan itu berarti Aidan akhirnya tidur di sisinya.
Setiap hari tampaknya mereka semakin dekat dan lebih dekat lagi.
Tapi rasa kha!atir telah menggerogoti jauh di dalam perut .mma.
Dia takut dengan hormonnya dan kedekatannya pada situasi bed1
rest$nya akan membuatnya buta terhadap kebenaran dari karakter
Aidan. Setelah semua itu, sebelumnya dia sudah pernah ditipu Aidan
sekali. )isakah dia benar$benar akan sepenuhnya mempercayai dia
lagi& )isakah secara emosional dia bertahan untuk membangun
sebuah kehidupan dengan Aidan dan siap bila semuanya akan jatuh
berantakan jika ia ditipu lagi&
1ada Senin sore, .mma baru saja bersiap untuk menonton secara
maraton dari salah satu seri lama *a<oritnya, yaitu Dr. Quinn
edicine 4oman, saat teleponnya berdengung di sampingnya.
elihat nama yang muncul di layar, detak jantungnya berakselerasi
begitu cepat yang mengancam akan menendang keluar dari dadanya.
Ftu dari %esh. Apa aku begitu lancang untuk menanyakan bolehkah
aku memeriksamu malam ini/
.mma menggelengkan kepalanya saat ia membaca dan mengulang
lagi teksnya. )ukan hanya itu, dia selalu terdengar begitu berbeda
dari laki$laki yang dia kenal, tapi dia selalu begitu baik dan
bijaksana. Dia sudah menelepon dua kali untuk mengeceknya, tapi ia
belum memulai pembicaraan tentang keinginannya untuk datang.
Tentu saja. 0edengarannya menyenangkan.
Aku bahkan siap membawakan mesin U! portabel, jadi kita bisa
memeriksa 4ittle Man.
endengar dia menyebut 2oah, jantung .mma meleleh. Ah, terima
kasih banyak.
Apakah jam lima terlalu sore/ Aku harus pergi jam sembilan
malam.
Tidak apa1apa.
4uar biasa. Apa kau suka makanan Fndia/
.mma menggigit bibir ba!ahnya sebelum menja!ab. Sebenarnya,
aku belum pernah makan makanan itu.
erius/
,ep.
Aku berharap kau bisa melihat seberapa besar mulutku menganga
sekarang.
Sambil terta!a, .mma mengetik Maa(. !adis elatan yang keras
kepala dibesarkan di boonies BpedesaanC menolak perubahan.
0ita harus memperbaiki itu. Aku akan membawakanmu beberapa
makanan dari restoran Fndia (a2oritku.
0edengarannya luar biasa.
0irimkan saja sms alamatmu itu, dan aku akan menemuimu
beberapa saat lagi.
Saat jari$jarinya mengetik alamat rumah Aidan, rasa jijik membanjiri
dirinya. Apakah dia serius tentang mengajak pria lain ke rumah
Aidan& Seorang pria yang kehadirannya ini memiliki kemampuan
untuk membingungkan kedalaman perasaannya terhadap Aidan&
"Egh, kau seorang penuh dengan kebencian, orang yang buruk
sekali, .mma %arrison!" #eluhnya, kepalanya jatuh kembali di atas
bantal. engapa segalanya harus menjadi begitu rumit&
Dia tahu apa yang akan dikatakan 5asey. %al ini menjadi rumit
karena Aidan hampir meniduri !anita lain dan menghancurkan
hatinya dan kepercayaan .mma. Jika ia tidak melakukan kesalahan
seperti itu, dia bahkan tidak akan terhibur ide dari 1esh. Tetapi pada
saat yang sama, Aidan telah berusaha keras untuk mendapatkan maa*
darinya, dan dia tidak bisa mengabaikan *akta bah!a dia adalah ayah
dari anaknya.
"Jalang tidak berperasaan," gumamnya sebagai monolog internalnya
yang telah bekerja keras menyebut dirinya seperti itu.
Tapi jujur, hal itu tidak terdengar seperti dia mengundang 1esh untuk
berhubungan seks dengannya. (a datang dalam kapasitas medis demi
kebaikan. %anya karena dia kebetulan memba!a makan malam
tidak berarti itu adalah kencan atau sesuatu yang istime!a. .mma
telah mengatakan kepadanya di rumah sakit bah!a ia tidak yakin ia
punya sesuatu untuk memberi harapan padanya, jadi hal itu tidak
seperti mengarahkan dia ke ... atau tidak setia kepada Aidan.
Sekarang dia harus mencari cara untuk memberitahu Aidan tentang
1esh yang akan berkunjung. 1erutnya bergejolak membayangkani
prospek itu. Entungnya, ia tidak perlu menunggu lama. Aidan
muncul di ambang pintu hanya beberapa saat kemudian ketika
.mma masih duduk sambil menatap layar teleponnya.
"#au butuh sesuatu&"
.mma memaksa bibirnya tersenyum. "Tidak, aku baik$baik saja."
"Dengar, aku tahu kau membenci aku karena aku begitu protekti*,
jadi apakah baik$baik saja jika aku melakukan sesuatu ke kantor&
ereka tampaknya tidak memahami istilah /cuti0 ini sama sekali."
"Tidak, tidak, tidak apa$apa."
"Aku mungkin ke gym setelah itu. Aku pergi tidak lebih dari dua
jam. Aku bisa membeli makan malam untuk kita pada perjalanan
pulang."
"Oh, um, itu tidak perlu."
Aidan menatapnya dengan tampilan lucu. "Apakah kau tidak akan
kelaparan&"
"Sebenarnya, sebentar lagi 1esh akan datang untuk 9house call. Dia
juga memba!a makan malam."
.mma menarik napas saat alis pirang Aidan menghilang ke garis
rambut di dahinya. "#au memiliki kencan dengan 1esh malam ini&"
"(ni bukan kencan!" 1rotesnya.
Aidan melipat tangannya di dadanya dan membalas, "Dia tidak
hanya mampir untuk memeriksa denyut nadimu, .m. )ajingan ini
memba!akan makan malam."
.mma meringis. "Tidak, tidak seperti itu. 1esh tahu bah!a aku tidak
ingin memulai segala sesuatunya sekarang. Dia hanya memeriksaku
dan bersikap baik. #au tahu, bersikap ramah dan lainnya."
"Tentu saja tidak terdengar seperti itu bagiku."
endengar nada Aidan yang keras, .mma menatap selimutnya.
"Dengar, ini rumahmu dan aku sudah memaksa keramahanmu. Jadi,
jika kau benar$benar merasa yakin tentang 1esh, aku akan
memberitahu dia untuk tidak datang."
#etika .mma berani melihatnya lagi, ekspresi Aidan sesaat
melunak. "aksudmu kau mau melakukan itu& Entukku&"
"Tentu saja aku mau. )eri aku sedikit penghargaan untuk
mempertimbangkan perasaanmu."
Setelah menyentakkan satu tangannya untuk mengacak$acak
rambutnya, Aidan mendengus *rustrasi. "Dan kau yakin kau tidak
mencoba untuk memulai suatu hubungan dengan dia&"
"(tu hal terakhir yang aku butuhkan saat ini karena lebih banyak stres
dalam kehidupanku, dan hubungan apapun itu, terutama pada
seseorang yang baru, selalu akan membuat stres."
")ahkan denganku&"
.mma memiringkan kepalanya ke arahnya. "Aku bukan orang yang
menyebabkan stres dalam hubungan kita, ingat&"
Aidan meringis "Aku sangat menyadari apa yang sudah kulakukan
karena hal itu terus datang kembali untuk menghantuiku. Seperti
halnya dengan si )ajingan asing ini ingin menempel di
sekelilingmu."
.mma memutar matanya. "Dia memiliki nama, dan itu 1esh. Jika
kau mau meluang !aktu untuk mengenal dia, kau akan menyadari
dia bukan tipe pria yang mencoba untuk mengambil keuntungan dari
aku atau ingin masuk ke celana dalamku."
"Tidak, itu lebih buruk karena dia tidak melakukannya," gerutu
Aidan.
"Apa&"
"Aku lebih suka dia menjadi orang idiot yang mencoba masuk ke
dalam celanamu karena kau benar$benar akan muak dengan hal itu
dan mengatakan kepadanya berani$beraninya kau melakukan itu '
seperti yang kau lakukan padaku pertama kali." Aidan merengut.
"Tapi itu lebih buruk karena dia pria terhormat yang tidak peduli
bah!a kau sedang mengandung anak orang lain. Dia berbau
komitmen, demi Tuhan. Sialan, kau mungkin akan bertunangan pada
saat ia pulang malam ini!"
Setelah mendengar kata$kata Aidan, .mma tetap membisu. #etika
mereka saling menatap selama beberapa detik yang menyakitkan,
Aidan mendesah. ")aik. )iarkan dia datang dan memeriksamu."
"Dia tidak memeriksaku. Dia memeriksa tanda$tanda <italku. Dia
bahkan memba!a ES7 portabel untuk memeriksa 2oah."
"+uar biasa," gumam Aidan sebelum mulai berjalan ke arah pintu.
"#au tidak adil," katanya.
Aidan berbalik, api menyala di matanya. "aa*&"
"Tidak bisakah kau berempati dengan apa yang kualami& Semua
kebingungan yang aku rasakan tentangmu dan tentang kita dan
semua ketidakpastian Hkau merasakan hal ini juga, bukan&"
"Apakah kau menyindir bah!a apa yang kau alami sekarang adalah
hal sama yang kulakukan tentang berkomitmen padamu&"
"Tidak, hanya saja '"
Aidan mengangkat tangannya ke atas. "Aku telah berpikir panjang
dan keras untuk membuat beberapa perbandingan, .m. #arena pada
akhirnya, kebingunganku itu sudah memba!a aku mengacaukan hal
paling indah yang pernah aku miliki." Dia menggelengkan kepalanya
dengan sedih ke arah .mma. "Aku tidak ingin kau harus melalui hal
yang sama."
Dada .mma runtuh mendengar kata$kata Aidan, dan dia harus
menghirup napas dengan keras. Apakah Aidan benar& Apakah dia
membuang kebahagiaan dengan kedua tangannya karena
ketidakpastian bodohnya itu&
Suara Aidan memba!a .mma keluar dari pikirannya. ")erapa lama
aku harus pergi malam ini&"
"Aidan, kau tidak harus pergi. #au dapat tinggal disini dan melihat
bah!a tidak ada yang terjadi."
"Aku mungkin seorang Amasokis tetapi hanya sampai batas
tertentu," ja!abnya dengan getir.
.mma mendesah. "Dia datang pukul lima, dan dia harus pergi ke
tempat kerja pukul sembilan."
Aidan mengangguk sebagai ja!aban. "Aku memba!a ponsel jika
kau membutuhkan aku."
Tanpa banyak bicara, Aidan meninggalkannya. #etika pintu
belakang dibanting, .mma terkejut. )eau datang ke kamar tidur dan
memberinya pandangan Oapa$apaan iniG. .mma memutar matanya.
",eah, yeah, itu semua salahku, kan&"
)eau menyalak dan naik ke tempat tidur. .mma duduk dan
membungkuk untuk menggaruk telinganya. "Ayolah. Aku harus
bersiap$siap. #ita memiliki teman sore ini."
Telinga )eau ceria mendengar .mma menyebutkan teman, tapi dia
menggelengkan kepalanya ke arahnya. "Tapi aku yakin kau sama
sekali tidak akan menyukai 1esh. #au akan mendapatkan semua
!ilayahmu, yang berarti aku mungkin perlu menempatkanmu di
ruang ba!ah tanah."
Dia merengek dan menjauhkan diri, menyebabkan .mma terta!a.
"Tidak sekarang, konyol. %anya saat sebelum temanku tiba disini."
#emudian .mma begitu sibuk bersiap$siap menyambut kedatangan
1esh. Setelah dia mandi, dia memakai sedikit makeup. Entuk
membuktikan kepada dirinya sendiri dan Aidan kalau hal ini bukan
kencan, dia tidak perlu repot$repot memakai salah satu baju atau
pakaian hamilnya yang lebih bagus. Dia mengambil pakaian sehari$
harinya dari lemari, celana stretch dan kemeja lengan panjang.
Setelah mengusir )eau ke ruang ba!ah tanah, .mma bersantai di
so*a sambil membaca buku ketika 1esh membunyikan bel.
"asuklah," serunya.
1esh mendorong pintu. Tatapannya mengamati ruang untuk mencari
.mma. #etika matanya bertemu dengan mata .mma, 1esh
tersenyum berseri$seri. "4ell, halo. Tidakkah kau terlihat begitu
cantik&"
.mma melirik pakaiannya kemudian kembali menatap ke arahnya.
"Serius&"
1esh tergelak. "aksudku bukan pakaianmu. aksudku !arna
kulitmu terlihat sangat indah. Bed1rest1mu tampaknya setuju dengan
tubuhmu karena sekarang kau tampak sehat dan bercahaya."
"Oh, !ell, terima kasih. Senang mendengarnya."
"#au tak mulai merasa sedikit stress karena terpenjara, kan&"
.mma menyeringai. "ungkin sedikit. Aku hanya keluar dari rumah
sekali untuk pergi ke dokter. Tidak ada yang menarik."
"4ell, bicara tentang dokter, biarkan aku mengambil tasku dan
monitor, dan kita akan memeriksa untuk melihat bagaimana
kondisimu."
"#edengarannya bagus."
1esh menghilang keluar ke teras sejenak sebelum kembali dengan
memba!a tas medis hitam dan sebuah kotak besar yang ada handle$
nya. Dia menempatkannya di sisi so*a. #emudian 1esh melihat ke
sekeliling ruang tamu, mengamati dekorasi dalam ruangan ini. "#au
memiliki tempat yang sangat indah."
"Terima kasih, tapi aku tidak bisa memperoleh pujian ini karena ini
bukan rumahku."
Dia duduk perlahan$lahan di so*a di samping .mma. "Aku
seharusnya menyadari kau tinggal dengan seseorang."
Sambil menggigit bibir, .mma menja!ab, "Sebenarnya, ini rumah
Aidan."
1esh merengut. "Aku sendirian denganmu di rumahnya."
1ipi .mma menghangat. "Aku minta maa* jika itu membuatmu tidak
nyaman. Dia satu$satunya orang yang bisa mera!atku."
"Tidak apa$apa." 1esh meletakkan tangannya di atas tangan .mma.
"Aku mau pergi kemana saja jika itu berarti aku akan menghabiskan
!aktu denganmu."
.mma bertemu dengan tatapan intensnya. "Terima kasih,"
gumamnya. Segala sesuatu yang ia debatkan dengan Aidan tentang
dirinya menjadi tertarik pada 1esh tampaknya terbang keluar jendela
ketika dia menatap mata cokelatnya yang menggetarkan ji!a.
1esh membalik pergelangan tangannya ke atas dan mulai memeriksa
nadinya. "Sedikit lebih cepat, tapi tampaknya baik$baik saja,"
ujarnya.
embungkuk, 1esh mulai merogoh tas medisnya. Dia menempatkan
ear tips stetoskop di telinganya dan menempelkan diaphgram ke
dadanya. Semua sikapnya pro*esional saat dia menginstruksikan,
")ernapaslah dengan normal." Saat 1esh menggeser diaphgram di
dadanya, lengannya menyentuh payudaranya, dan .mma menegang.
Jika 1esh melihat reaksinya, dia tidak mengakuinya. Sebaliknya,
alisnya berkerut saat ia mendengarkan jantung dan paru$paru .mma.
#edekatan 1esh menyebabkan detak jantungnya semakin cepat.
Aromanya seperti kayu, panas dari tubuhnya, rambut hitam
berantakan, dia ingin menjalankan jari$jarinya disela$sela rambutnya
Hsemua itu membuat .mma terganggu. )erna*as normal seperti
yang diminta 1esh benar$benar hal yang mustahil. Sebaliknya,
.mma berhasil menarik napas yang sedikit terengah. ata gelap
1esh beralih dari stetoskop ke mata .mma. Dia melepaskan ear tips
dari telinganya dan tersenyum dengan penuh arti. ".ntah aku yang
membuatmu gugup, atau kau harus kembali ke rumah sakit karena
perna*asan dan detak jantungmu tidak menentu."
.mma merasakan rona kehangatan merayap di pipinya. "Tidak, itu
karenamu," gumamnya.
1esh mengangkat alisnya. "Jadi kau mengatakan jika Dr 1endleton
yang disini memeriksa tanda$tanda <italmu, kau tidak akan bereaksi
seperti ini&"
Ta!a tergagap keluar dari bibirnya. "Tentu saja tidak."
Dengan menggeser tubuhnya, 1esh mencondongkan tubuhnya lebih
dekat ke .mma. atanya yang gelap menembus mata .mma.
"engapa aku membuatmu gugup, .mma&"
ulut .mma menjadi kering, dan ia menjilati bibirnya. "#arena..."
0au begitu amat sangat tampan, dan tubuhmu yang menakjubkan
itu telah menyentak hormon kehamilanku menjadi tak terkendali,
membuatku memikirkan sesuatu tentang dirimu yang biasanya aku
tidak pernah begitu. $amun selain dari hawa na(su, kau baik dan
penuh kasih, dan jika diberi kesempatan, aku bisa melihat diriku
jatuh cinta padamu.
.mma menghembuskan na*as yang sudah ia tahan. "Aku sudah
mengatakan kepada Aidan bah!a tidak ada apa$apa diantara kita,
dan kau tahu aku tidak bisa memberimu lebih. Tapi sekarang saat
kau berada di depanku, menatapku ..." .mma bergidik. "#au
membingungkan aku."
"Aku membingungkanmu&"
Sambil menatap tangannya, .mma berkata, "Aku masih sangat
peduli pada Aidan, tapi ketika aku bersamamu, aku mulai
merasa...berbeda."
"Aku bisa berpendapat itu hanya sekedar *aktor biologis, dan
tubuhmu seolah mencari pasangan untuk melindungimu dan
anakmu."
"Jika itu kasusnya, maka yang aku rasakan hanya itu pada Aidan,
kan&"
.kspresi 1esh bertambah serius. "Jadi setidaknya aku memiliki
kesempatan untuk merayumu&"
"Entuk merayuku&"
Dia terta!a. ")ukan kata yang biasa kau gunakan&"
"Tidak juga."
1esh memiringkan kepalanya sambil berpikir. "%mm, #esempatan
untuk merebut hatimu dengan merayumu& Dengan anggur dan
mengajakmu makan malam&"
.mma tersenyum dan menunjuk ke perutnya. "Tidak akan ada acara
menikmati anggur, dengan bed$rest$ku, acara makan kita akan
menjadi agak terbatas."
"Ah, tapi itulah sebabnya aku memba!a makanan untukmu." Dia
bangkit dari so*a. "Sebentar aku akan mengambilnya, dan kita akan
memulai rayuan kita."
#etika 1esh mengedipkan mata padanya, .mma terta!a. "Oke."
1esh berhenti ketika ia sampai di pintu dan berbalik. "Selama aku
memiliki kesempatan untuk memenangkan hatimu, .mma, aku akan
mengambil apapun yang dapat kau berikan padaku."
.mma mencoba untuk tidak ke!alahan mendengar kata$katanya.
Semua rencana yang dia berikan kepada 1esh adalah persahabatan,
dan itu saja Htidak lebih dan tidak kurang. Terlepas dari tubuhnya
yang berkhianat ingin merasakan kebalikannya.
1esh memba!a dua tas besar berisi makanan ketika berjalan kembali
memasuki pintu. ",a ampun. #au tahu aku tidak bisa makan
banyak!" 7oda .mma.
1esh terta!a. "Aku tahu, tapi aku hanya ingin kau merasakan
hidangan makanan yang berbeda dengan bumbu rempah dari
masakan (ndia." Dia melihat ke sekeliling. "%aruskah aku memba!a
makanan ini ke dapur&"
"Tidak, tempatkan saja makanannya di sini di atas meja. #ita akan
mengadakan semacam piknik."
"#edengarannya menyenangkan." )egitu 1esh meletakkan tas ke
ba!ah, ia berbalik kembali pada .mma. Sambil menggosok
tangannya, ia berkata, "Sebelum kita makan, mari kita periksa +ittle
an."
.mma terta!a melihat antusias 1esh. "Oke."
"Sulit dipercaya melihat teknologi yang sudah dibuat sejauh ini, kita
benar$benar memiliki mesin ES7 portabel."
"emang gila."
1esh mengatur perangkat itu kemudian berbalik untuk mengangkat
atasan .mma. Secara naluri .mma mengulurkan tangannya untuk
menepuk tangan 1esh. Alis 1esh terangkat karena heran. "aa*kan
aku. Aku hanya '"
"Aku tahu. Aku bersikap konyol. "
.mma kemudian menggeser atasannya di atas perutnya dan
menyesali *akta bah!a 1esh harus melihatnya seperti ini. Jika 1esh
bisa bertahan saat melihat perutnya yang membesar dan benar$benar
tidak terlihat jijik, mungkin dia sangat layak diberi kesempatan
untuk berhubungan romantis. Dengan cepat .mma membuang
pikiran itu dari kepalanya ketika 1esh menyemprotkan jelly dingin di
atas kulitnya.
1esh menjalankan 9transducer di atas perutnya, dan gambar buram
2oah muncul di layar. "(tu dia. ungkin aku bisa menambahkan,
tampaknya dia juga baik."
.mma *okus pada pada 2oah. Tangan dan kakinya sedikit
menggapai$gapai karena transducer itu tampaknya mengganggu
istirahatnya. )ahkan, ia memberikan dua tendangan dengan antusias
untuk membuktikan dia ingin dibiarkan sendiri. "Detak jantungnya
normal, dan semuanya terlihat baik termasuk plasenta." 1esh
mendongak dari monitor untuk bertemu dengan tatapan .mma.
"Tidak ada lagi kontraksi atau rasa sakit, kan&"
"Tidak. Semuanya telah baik$baik saja."
Dia tersenyum. "Seperti sebuah berkah mendengar itu. Aku yakin
setelah kau bed1rest sampai minggu depan, ke depannya kau bisa
berbahagia dan sehat menjalani sisa masa kehamilanmu."
"Aku sudah berharap dan berdoa untuk itu," ja!ab .mma.
1esh menepuk tangan .mma untuk menenangkannya. "1ercaya
saja." kemudian dia menyingkirkan transducer itu.
.mma melirik perutnya yang lengket. "Apakah kau keberatan
mengambilkan aku handuk tangan dari dapur&"
Dari tas medisnya, 1esh mengeluarkan handuk. "Aku selalu siap."
.mma terta!a. "*ell, terima kasih kalau begitu."
"Sementara kau membersihkan diri, aku akan mengambil piring dan
sendok garpu perak untuk kita."
"#edengarannya tepat."
Saat .mma mengusap untuk membersih dirinya dari jeli, ia
mendengar 1esh membuka dan menutup lemari. Dia mulai
memasuki ruang tamu ketika ada suara keras di pintu basement yang
menyebabkan dia melompat dan hampir menjatuhkan semuanya.
atanya melebar menatap .mma saat mendengar suara menggaruk
dan lolongan yang tertahan di pintu. "Apakah Aidan
menyembunyikan seseorang di ruang ba!ah tanah&"
.mma terkekeh. "(tu punya kami... um, well, anjing Aidan yang
sangat manja, )eau."
1esh mengangguk sambil meletakkan piring. "#au ingin
membiarkannya keluar&"
"Aku rasa begitu. Aku tidak yakin bagaimana dia akan bereaksi
terhadapmu."
"%e!an biasanya mencintaiku, jadi kita akan melihat apakah aku
bisa memenangkan hatinya." #etika pesh membuka pintu ruang
ba!ah tanah, )eau datang melompat$lompat masuk. Dia berlari ke
.mma dan menjilati tangannya. "%ei anak manis."
#emudian telinganya berdiri tegak, dan ia berbalik untuk mendekati
1esh. Sebuah geraman pelan keluar dari tenggorokannya. "Tidak,
tidak, )eau. 1esh teman kita," katanya, meraih tali lehernya.
1esh perlahan$lahan berjalan ke so*a. Dengan ragu$ragu, ia
mengulurkan tangannya ke )eau untuk dibaui. Setelah )eau
menerimanya, ia masih menatap tajam ke arah 1esh. "Aku hampir
berpikir Aidan telah memperingatkannya tentang aku sebelum ia
meninggalkan rumah malam ini," ujar dia.
.mma terta!a. "Dia biasanya benar$benar baik di sekitar orang
asing, tapi aku takut ini mungkin terjadi karena Aidan pergi."
"Dia hanya menjadi baik, anjing menandai !ilayahnya. #arena dia
belum mengenalku, dia melindungimu dan bayimu." 1esh
memiringkan kepalanya ke samping. "%mm, mari kita lihat apakah
aku bisa menjadi teman." Dia memasukkan tangannya ke salah satu
kantong. "ari kita lihat apakah sepotong Samosa mungkin bisa
membuat kesepakatan." Dia mengulurkan tangannya pada )eau
dengan sepotong apa itu tampaknya seperti tortilla.
)eau melirik ke belakang ke arah .mma. "Tidak apa$apa. #au boleh
memakannya." Dengan enggan, dia beringsut ke depan dan
menyambar roti dari tangan 1esh.
"Apa sebenarnya itu&"
"(ni bungkus kentang dengan bumbu rempah$rempah."
"Oh ya ampun, dia akan berada di surga. Dia sangat menyukai
kentang hampir sama dengan daddy$nya." #etika .mma menyadari
apa yang dia katakan, dia tidak bisa menahan rona merah memenuhi
pipinya.
"Jadi sementara aku menyiapkan makanan, apakah kau mau
memberitahuku apa yang terjadi denganmu dan Aidan&"
.mma meringis. "Apakah aku harus&"
"Tidak, jika itu akan membuatmu marah. Aku tidak ingin
membuatmu menderita."
.mma mengerang. "Tidak, kurasa itu adil kalau kau tahu apa yang
kau hadapi."
"Atau kemarahan yang akan aku hadapi&"
"#urasa ya," gumamnya.
"Jadi, kau dan Aidan berkencan, kau hamil, dan dia tidak bisa
berkomitmen&" Duga 1esh, saat tangannya masuk ke salah satu
kantong.
Oh Tuhan. )agaimana bisa ia menduga sangat jauh dari kebenaran&
"Tepatnya tidak seperti itu."
1esh mengalihkan perhatiannya dari !adah makanan, lalu ia melihat
ke arah .mma. "aa*kan aku. Aku seharusnya tidak bertanya."
"Tidak, hanya saja saat di rumah sakit aku mengatakan hal itu adalah
cerita lama, aku tidak bercanda." Setelah mengambil napas dalam$
dalam, ia melanjutkan untuk memberitahu 1esh segala sesuatu dari
a!al ketika ia menginginkan 5onnor sebagai ayah dari anaknya
sampai pengkhianatan Aidan.
#etika akhirnya .mma selesai dengan ceritanya, 1esh
menggelengkan kepalanya. "#au benar. (tu adalah cerita yang sangat
panjang."
endengar godaannya, .mma memukul lengannya dengan main$
main, dan 1esh menyeringai. "Terima kasih karena mau berbagi
denganku. Aku tahu tidaklah mudah melepaskan bebanmu dari
semua rasa sakit itu."
.mma memiringkan kepalanya ke arahnya. "Apakah kau selalu
berbicara sangat tepat Hsangat sopan&"
"Orang tuaku suka mengatakan aku berji!a tua. #urasa itulah
sebabnya aku terdengar seperti itu."
"Apakah kau anak yang paling tua&"
1esh mengangguk. ",a, bisa dibilang aku gambaran klasik anak
tertua. Adikku ... well, dia cerita lain untuk hari lain."
.mma terta!a saat 1esh mulai menuang sup ke dalam mangkuk. Dia
mencium aromanya dengan penuh penghargaan ke mangkuk. "%mm,
apa ini&"
"6asam atau sup tomat."
Dia mencoba mencicipinya. ")enar$benar enak."
"#urasa mungkin kamu akan menyukainya. (ni makanan yang
sangat sehat juga. )aik untuk pencernaan."
.mma terta!a. "6estoran itu seharusnya mempekerjakanmu sebagai
16 =1ublic 6elations> mereka."
")egitukah menurutmu&"
.mma mengangguk. "Aku harus tahu hal seperti itu. aksudku, aku
bekerja di periklanan."
Setelah makan sup beberapa sendok, dia mengamati 1esh saat
membuka !adah lain. elihat ketakutan .mma, ia berkata, "5oba
saja satu suap Daal akhani." #etika dia melihat 1esh dengan ragu$
ragu, 1esh terta!a. "1ercayalah. (ni baik untukmu. akanan ini
memiliki banyak protein dan serat di dalamnya."
Saat .mma mendorong sendok ke dalam mulutnya, ia tahu dia telah
membuat kesalahan. "Sangat pedas."
"Serius&"
.mma menganggukkan kepalanya sambil tangannya mengipasi
depan mulutnya. "#urasa aku harus menyebutkan kalau aku agak
pengecut jika itu berkaitan dengan makanan pedas."
"Oh, well, kalau begitu kamu tidak usah makan itu dan sebagai
gantinya ayam mentega saja." 1esh menaruh sesuatu ber!arna
oranye di piringnya sepertinya itu ayam.
"Jadi, ceritakan tentang keluargamu," kata .mma. Sulit untuk
berbicara mengingat lidahnya masih membara.
"*ell, ayahku datang ke Amerika bersama orang tuanya ketika ia
masih remaja. Dia ingin meninggalkan (ndia di belakang dan
menjadi Amerikanisasi." 1esh menggelengkan kepalanya. "Dia
bahkan mengubah namanya menjadi 5harlie."
")enarkah&"
1esh menyeringai. ",a, tak seorangpun yang tahu, kecuali ibu dan
almarhum kakek$nenekku tetap memanggilnya dengan nama aslinya.
.mma mendorong garpunya di piring, tidak pasti apa yang harus
dimakan berikutnya. ")agaimana dengan ibumu&"
"Dialah alasan mengapa aku tidak sepenuhnya Amerikanisasi, atau
memiliki nama seperti )ill atau yang lainnya."
.mma terta!a. "Aku tak bisa melihatmu sebagai I)illI ... atau
mungkin 4illiam, tapi jelas bukan )ill atau )illy."
"Aku juga tidak." 1esh menyeka mulutnya dengan serbet. " Dia
datang untuk menikah dengan ayahku ketika dia baru saja delapan
belas tahun. ereka sudah saling kenal saat masih anak$anak, tapi
alasan itu kebanyakan karena dijodohkan."
"Oh," gumam .mma. Dia mencoba menggigit makanan yang kurang
pedas. "Apakah pernikahanmu dijodohkan&"
"Tidak. )ahkan, Jade adalah bukan gadis $ (ndia pertama yang
pernah aku kencani."
"Apakah ibumu marah&"
Dia menganggukkan kepalanya. "1ada a!alnya. Tapi Jade sangat
ingin menyesuaikan dirinya pada kehidupanku dan kebiasaanku.
Selama bertahun$tahun kami kencan, ia perlahan$lahan
menumbuhkan kepercayaan pada ibuku."Dia menyeringai pada
.mma. "Sementara ayahku, si pengkhianat kebudayaannya,
bayangan tentang rambut pirang, bermata biru sebagai menantu
perempuannya adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan!"
.mma terta!a. "Aku hanya bisa membayangkannya." #etika ia
mendongak dari piringnya, ia melihat ekspresi 1esh telah berubah
menjadi serius. "Apa&"
"Aku hanya bisa membayangkan dia akan senang melihat kecantikan
seorang berambut coklat dengan mata hijau berkilau."
7arpu .mma terjatuh dan berisik di lantai. Dia dan 1esh sama$sama
membungkuk untuk mengambilnya, dan akhirnya kepala mereka
berbenturan. "Oomp," gumam .mma. +alu dia memba!a tangannya
ke kepalanya dan mengusap dahinya yang terasa sakit.
"aa* aku membuatmu marah," kata 1esh dengan lembut.
"#au tidak membuatku marah. %anya saja..." Dia menggigiti
bibirnya, tidak tahu bagaimana melanjutkan kata$katanya. "#etika
kau mengatakan hal$hal seperti itu, aku merasa seperti memberi
harapan padamu. Aku tidak ingin kau terluka."
".mma, aku seorang pria de!asa. Aku sepenuhnya mampu
mengurus diriku sendiri dan perasaanku. Aku juga menyadari
bagaimana kau bersikap sangat jelas kepadaku."
.mma menggelengkan kepalanya. "+alu mengapa kau repot$repot
membuang !aktumu untukku jika aku sudah jelas menutup diri&"
"(tu pertanyaan sama yang mungkin ditujukan untuk Aidan. #enapa
dia harus repot$repot meminta maa* padamu setelah apa yang dia
lakukan dan bagaimana kau masih memiliki perasaan padanya&"
1esh tersenyum ragu$ragu. "#arena kau layak diperjuangkan."
"Oh Tuhan," keluhnya. .mma menutupi !ajahnya dengan kedua
tangannya.
"Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah&"
Dari balik tangannya, dia menja!ab, "Oh tidak. (tulah masalahnya.
#au tak pernah mengatakan hal yang salah. Semua yang kau katakan
dan lakukan benar$benar luar biasa."
1esh terta!a. "Aku minta maa* karena telah membingungkanmu,
.mma. )enar$benar minta maa*."
Dia mengintip melalui jari$jarinya ke arahnya. ")enarkah&"
"*ell, aku bisa berbohong dan mengatakan ya, tapi sebenarnya aku
senang karena perlahan$lahan aku mulai merobohkan dinding
pertahananmu. Aku ingin kau bisa melihat kapanpun kau siap dan
jika kau benar$benar menginginkan aku, aku akan berada disini."
"#au pasti akan mengatakan sesuatu seperti itu," gerutunya.
)erdiri, 1esh meregangkan tangannya di atas kepalanya. "Oke, aku
pikir sudah !aktunya untuk merubah percakapan dan aku akan
membersihkan ini."
"Oh tidak, kau tidak perlu melakukan itu."
"Aku tidak akan bermimpi melangkahi keramahanmu dengan
meninggalkan kekacauan disini."
"#au dengan kata$kata sopanmu lagi," komentar .mma.
Dia menggoyang$goyangkan satu jarinya ke arah .mma. "Oke, jadi
aku bicara dengan sopan. Apa ada sesuatu yang unik tentangmu&"
"%mm, well ..."
"Oh, ayolah. Aku tahu harusnya ada banyak hal yang unik
tentangmu."
")aiklah, aku seorang penyanyi."
Alis gelapnya terangkat karena terkejut. "#au&"
.mma mengangguk kemudian mengatakan pada 1esh semuanya saat
ia mulai bernyanyi di bar milik sepupunya 7ary.
"#au bernyanyi di bar IDocI&" 1esh bertanya, sudut$sudut bibirnya
terangkat naik karena merasa geli.
",a, benar. (tu julukan 7ary."
"%mm, aku suka ironi itu."
#etika 1esh mengedipkan mata padanya, .mma menggelengkan
kepalanya. "Oke, jadi aku seorang penyanyi. sesuatu unik yang lain
tentangmu&"
Sambil menggaruk dagunya, 1esh berkata, "*ell, aku memiliki dan
menerbangkan pesa!atku sendiri."
ata .mma melebar. "#au melakukan itu&"
",ep. Sebenarnya, hal itu tidak sepenuhnya pesa!atku sendiri. Ayah
dan saudaraku yang tengah juga memiliki lisensi pilot."
"4o!, aku tidak pernah naik dengan pesa!at kecil sebelumnya."
"#alau begitu aku harus mengajakmu kapan$kapan."
Detak jantung .mma bergetar mendengar sindiran tersebut. Seolah$
olah dia bisa membaca pikirannya, 1esh menyeringai. "Apakah kau
yakin kau sudah selesai makan&"
engingat perutnya sudah bergolak dari campuran bumbu rempah$
rempah dan makanan, ia tahu ia tidak bisa makan sesuap lagi. ",a.
Terima kasih."
"#au tidak akan keberatan jika aku mengambil sisanya untuk dokter
dan pera!at lainnya&"
"Tidak, tidak. Silahkan saja."
1esh menyeringai. "Jadi aku tidak bisa menjual makanan (ndia
kepadamu, ya&"
.mma terta!a. "#upikir sekarang aku lebih baik tetap dengan
mengambil satu hidangan saja bukannya mencicipi semua itu."
1esh baru saja selesai membersihkan ketika pagernya berbunyi.
"Serius&" 7erutunya.
"Ada apa&"
"ereka membutuhkan aku sedikit lebih a!al malam ini. #urasa
bulan purnama telah membuat orang$orang menjadi gila."
")enarkah&"
1esh melirik dan tersenyum. ")agian yang mana& ereka
membutuhkan aku untuk datang lebih a!al atau bah!a bulan
purnama benar$benar membuat orang$orang menjadi gila&"
.mma terkikik. "#urasa keduanya."
"Oh ya. alam bulan purnama di .6 adalah sesuatu yang seperti
keluar dari *ilm horor."
"#alau begitu aku akan mengirimkan doa untukmu."
"Silakan." Dia melirik tas di sekitarnya. "#upikir aku harus dua kali
bolak balik. Aku akan segera kembali." Dia meraih tas makanan dan
tas medis dan menuju pintu keluar. )eau pun mulai mengikuti di
belakangnya.
"Tidak boy. #emarilah."
Dia segera datang ke samping .mma. Tampilan yang ditunjukkan
)eau padanya membuat bibir .mma tersenyum. "Tidak, aku tidak
lari dengannya. Teman tidurmu telah memberi memo di meja agar
tetap tinggal."
)eau mengibaskan ekornya mendengar komentar .mma. #etika
1esh kembali memasuki pintu , )eau menegang. 1esh menatapnya
saat ia datang di sekitar so*a untuk mengambil mesin ES7. "%mm,
aku tebak makanan Samosa itu tidak mempererat persahabatan kita,
ya sobat&"
)eau maju lalu melompat di so*a dan membaringkan kepalanya di
pangkuan .mma. 1esh terta!a ceria. enggoyangkan satu jarinya
pada )eau, ia berkata, "#au ra!at dia dan +ittle an, oke&"
.mma tersenyum. "Dia akan melakukannya."
"Terima kasih sudah membiarkan aku datang malam ini."
"Tidak, seharusnya aku yang mengucapkan terima kasih karena pada
kenyataannya kau bersedia memeriksaku dan memba!akan makan
malam."
"Aku senang melakukannya, dan satu lagi aku berharap untuk
mengulangi di kemudian hari. Tapi kupikir aku akan menunggu
sampai kau sudah tidak bed1rest untuk memulai rayuanku lagi."
"Oke, #urasa kita bisa melakukan itu."
1esh mengelus dagunya sambil berpikir. "Apakah kamu suka
opera&"
"Oh, ya, aku suka itu. Aku penggemar berat seni budaya."
Setelah mengambil dompet dari sakunya, 1esh mengeluarkan
beberapa tiket. "(ni adalah untuk pertunjukan Aida pekan depan. #au
seharusnya sudah tidak bed1rest lagi pada saat itu. Apa kau ingin
pergi&" elihat keraguan .mma, 1esh berkata, "%anya sebagai
teman, .mma."
.mma menghela napas lega. "Terima kasih. Aku akan menikmati
pertunjukan itu."
"#alau begitu aku berharap untuk bertemu denganmu lagi minggu
depan saat Obukan$kencanG kita untuk menonton opera Aida."
"Aku juga."
1esh meraih mesin kemudian membungkuk lalu mencium dengan
lembut pipi .mma. )eau mengangkat kepalanya dan menggeram
rendah. ")eau!" .mma menegurnya. Dia menunduk dan
memberinya tatapan sedih yang terbaik dengan telinga terkulai.
"#urasa itu isyarat bagiku untuk pergi."
"aa*kan aku tentang dia."
1esh menggelengkan kepalanya. "Jangan minta maa* tentang
apapun, .mma. Entuk )eau, untuk tidak menikmati makan
malam..." 4ajahnya melayang beberapa inci dari .mma. "Terlebih
dari semuanya, jangan menyesali atas apa yang mungkin telah aku
lakukan untuk apa yang kau rasakan malam ini."
.mma menatapnya, tak berkedip dan tak bergerak. "Tidak akan."
")aik." #emudian 1esh berdiri, dan melambaikan tangannya sebagai
tanda perpisahan, ia berjalan keluar pintu.
Setelah mereka tinggal berdua, )eau merengek dan meringkuk
padanya. "Oh beri aku kelonggaran, bisakah& Tidak mudah menjadi
seorang yang hamil dan besar yang penuh dengan hormon!"
#emudian dia berbaring di atas bantal dan menyalakan T:.

---
7
house call; 0unjungan pro(esional seorang dokter ke rumah.
6
masokis; seorang yang suka disiksa untuk mendapatkan kenikmatan.
7
transducer; alat U! seperti stik yang terhubung dengan monitor
Bab 12
1ada jam sembilan lebih, )eau mengangkat kepalanya dan
menggonggong dengan riang. "%mm, aku tebak itu artinya Daddy
sudah pulang&"
)eau mengibaskan ekornya dan berlari ke dapur. )unyi bip dari
alarm rumah memberitahunya akan kedatangan Aidan di balik pintu.
"%iya, boy. Apa kau menjaga benteng selama aku pergi&"
Aidan masuk ke ruang tamu dengan )eau menyalak di sisinya. "Aku
sangat berharap ia tidak melakukan hal$hal yang memalukan seperti
mengencingimu untuk menandai !ilayahnya selama teman
kencanmu di sini."
"Tidak, ia tidak melakukannya," bentak .mma.
"Omong$omong, bagaimana kencanmu&" tanya Aidan, melemparkan
kuncinya di atas meja.
"(tu bukan kencan," ja!abnya.
"aa*, iss Testy ' ce!ek mudah tersinggung." Aidan menghirup
dalam. "Egh, bau apa ini&"
"1esh memba!a makanan (ndia untuk aku coba." 1erut .mma terasa
mual saat memikirkan memakan makanan itu lagi, paling tidak
makanan yang banyak mengandung rempah$rempah. "#au habis dari
mana&" tanya .mma, mencoba mengubah topik pembicaraan.
"Aku habis mendapatkan kencan yang benar$benar panas."
#epala .mma tersentak untuk menatapnya. .mma tidak bisa
menghentikan matanya yang terbelalak dan mulutnya yang
menganga. Aidan telah bersama dengan !anita lain& Setelah semua
yang telah ia katakan padanya sebelum ia pergi& .mma mual dan
hampir muntah, dan ia berusaha bicara. "#a$kau berkencan&"
Aidan mengangguk dan duduk di meja kopi. +ututnya menyentuh
.mma, dan .mma mela!an dorongan untuk menarik dirinya dari
kedekatan dengan Aidan. Aidan bersandar di sikunya.
"embayangkan pakaiannya. 5elana pendek, seperti milik Daisy
Duke =bangsa!an Daisy> dengan pipi pantat menggantung' "
"5elana pendek& (ni baru akhir Oktober!"
Aidan mengangkat tangannya. "Aku belum selesai ngomong."
.mma menyilangkan tangannya di depan dada, ia gusar dan
mendengus *rustasi. ")aik."
"+agi pula, seperti yang sudah aku katakan, ada Daisy Duke, dengan
sepatu bot koboi, dan di atas itu semua, ia memakai atasan halter
yang telanjang mulai dari..." Aidan menutup matanya dan
menggeleng. ",a ampun, aku terlihat bagus!"
ata Aidan tersentak terbuka, dan lalu ia mengedipkan mata pada
.mma. .mma menatapnya tak percaya. "Tidak ada gadis yang
memakai... maksudmu, kau..."
Aidan terta!a. "Aku hanya menggodamu, .m. Aku pergi ke tempat
1op dan kami menonton pertandingan. Aku yakin sekali aku tidak
keluar dengan seorang !anita."
#emungkinan Aidan mempunyai kencan yang sesungguhnya
membuat .mma berada dalam badai emosi, bersamaan dengan rasa
lega yang ia rasakan, ia juga tahu ia akan muntah. .mma hanya
mempunyai sedikit !aktu untuk merasa panik tentang apakah ia
akan berhasil ke kamar mandi sebelum ia membungkuk dan muntah
di pangkuan Aidan.
Aidan melihat celana kotornya dan menatap kembali mata .mma.
"Sial, .m, Aku tahu leluconku sangat buruk, tapi apakah kau benar$
benar harus sampai memuntahiku&"
Air mata malu menyengat mata .mma. "Aku$aku... Aku minta
maa*."
.kspresi Aidan berubah, dari kegelian menjadi penuh kasih sayang
saat .mma menangis. Aidan mengulurkan tangannya dan mengusap
lengannya. "%ey, jangan menangis. #au bukan orang pertama yang
memuntahiku. Aku pernah tinggal di kelompok persaudaraan dulu.
Tidak ada yang lebih buruk dari muntahan pria mabuk."
"Aku tidak percaya kau sangat baik tentang ini," kata .mma sambil
terisak.
",aah, ini bukan seperti kau melakukannya dengan sengaja." (a
menaikkan alisnya pada .mma. "(ya kan&"
"Tidak! Aku tidak pernah melakukannya!"
Aidan mengusap pipi .mma dengan ibu jarinya. "Aku tahu. Aku
hanya menggodamu lagi, .m."
"Aku berpikir makanan itu tidak cocok denganku ' terlalu banyak
rempah$rempah yang berbeda dan saus yang digunakan," ja!ab
.mma, sambil menyeka hidungnya dengan lengan bajunya.
"%mm, aku pikir itu juga menunjukkan orang yang memba!anya,
bukan begitu&"
"Aidan," .mma memperingatkan, rasa malunya berubah menjadi
rasa marah saat .mma mendengar asumsi Aidan.
Aidan menganggukkan kepalanya pada .mma. "enurutku
sepertinya 2oah sedang mencoba memberitahumu sesuatu. Aku
senang laki$laki kecil itu sudah mulai mendukung ayahnya."
.mma menyipitkan mata padanya. "Aku tidak pernah makan
makanan (ndia sebelumnya. (ni tidak ada hubungannya dengan
perasaanku ataupun perasaan 2oah. (ni berhubungan dengan sistem
pencernaanku, terima kasih banyak," bentak Ammy.
Aidan menyeringai. "Ah, itu dia perubahan mood kehamilan yang
aku suka."
.mma mendengus dengan na*as *rustasi. "Ayolah. #au perlu
membersihkan dirimu, dan aku membutuhkan tidur kembali."
#etika Aidan berdiri, muntahan mengalir di celananya. (a mengubah
ekspresinya. "Astaga, aku pikir ini benar$benar bisa memicu re*lek
muntahku." (a membuka kancing celananya, dan ia menurunkan
resletingnya. Dengan cepat ia melepas celananya dan
menggumpalkannya. "+ebih baik aku menaruhnya di mesin cuci."
.mma mencodongkan tubuhnya ke depan untuk bangun dari so*a
bersamaan saat Aidan membalikkan badan. 4ajah .mma tepat
berhadapan dengan selangkangan Aidan. 2a*as Aidan menajam, dan
.mma tersentak membalikkan badannya. "uh$maa*," gumam .mma.
"alam ini terasa lebih baik dan lebih baik lagi," gerutu Aidan.
Sebelum Aidan menuju ke kamar mandi, ia memutar badannya dan
mena!arkan tangannya pada .mma. Jantung .mma berdetak
kencang.
"Terima kasih."
"Terima kasih kembali. Dengar, aku akan mengambil barang$
barangku dan menggunakan kamar mandi di atas, jadi kau dapat
menggunakan kamar mandiku."
%ormon .mma menjadi tak terkendali. "A!, itu begitu manis,"
gumam .mma.
Aidan memberinya seringai lucu. "Sialan, babe, tidak butuh usaha
yang banyak untuk membuatmu terkesan, ya&"
.mma memutar matanya. "aa*kan aku untuk berterima kasih pada
kebaikanmu," .mma mendengus sebelum berjalan ke kamar mandi
dan membanting pintunya.
Aidan menjulurkan kepalanya saat .mma membuka baju atasannya.
.mma melengking saat melihat Aidan. "Em, kau ingat aku akan
mengambil barang$barangku di sini, kan&"
"(ya, ambilah."
.mma hanya menggunakan bra, memulai untuk menggosok gigi.
Aidan mengambil shampoo dan body !ash miliknya, ia bersandar
untuk mengambil sikat giginya sebelum memberikan ciuman di
punggung telanjang .mma. Jika Aidan menyadari reaksi .mma,
Aidan tidak akan berkata apapun. "Sekarang, jangan berdiri terlalu
lama."
emberinya hormat, .mma bergumam dengan mulut penuh pasta
gigi, "Siap, sir."
Aidan menggelengkan kepalanya. "Selalu dirimu dan mulutmu itu."
.mma menyeringai padanya sebelum ia keluar pintu.
---
#etika .mma selesai mandi, Aidan masih di lantai atas. +elah
karena emosi yang seperti rollercoaster sepanjang hari, .mma segera
tertidur nyenyak. Tapi tidak terasa tenang. impi mengganggunya.
1ertama, .mma melihat pertarungan sampai mati antara Aidan dan
1esh yang memperebutkan dirinya seperti di masa lalu. +alu .mma
bermimpi saat 2oah lahir, 2oah tampak mirip dengan 1esh, daripada
mirip dengan .mma ataupun Aidan.
Akhirnya, pikiran .mma bergelung ke mimpi yang lainnya ' satu
mimpi yang terasa sangat nyata karena itu pernah sekali terjadi.
Air dingin membelit leher dan bahu .mma yang telanjang saat ia
memasukkan kakinya untuk bertahan di kolam 7rammy and
7randdaddy. .mma hampir bisa menyentuh dasar kolam jika ia mau
menenggelamkan kepalanya. Saat ia memijakan kakinya ke air,
Aidan berenang mendekatinya, sinar pemangsa terlihat di sorot
matanya. Sebuah getaran antisipasi melalui diri .mma.
"Apa kau kedinginan&" tanya Aidan.
"Sedikit," gumam .mma.
"#alau begitu biarkan aku menghangatkanmu." Aidan menarik
.mma dalam pelukannya dan memba!a bibirnya ke bibir .mma.
"mm, kau terasa manis... sedikit lebih manis dari biasanya."
.mma tersenyum di bibir Aidan. "ungkin karena aku berhenti
sejenak untuk
makan kue sebelum aku datang ke kamarmu."
Aidan terkekeh. "%asrat tengah malam untuk makan dan seB, huh&"
",ep."
"Aku pikir ini !aktunya kita memenuhi hasrat kedua itu, iya kan&"
"#umohon."
"+ilitkan kakimu di sekelilingku, babe."
.mma melakukan apa yang diperintahkannya. Aidan mendengus
saat ia mulai berjalan menggendongnya dari tengah kolam ke tepian.
"Apakah aku terlalu berat&"
"Tidak, tidak sama sekali." 7umam Aidan dengan gigi terkatup.
.mma terta!a. "Aidan, aku bisa jalan sendiri. #au tidak harus
menggendongku."
"(ni bukan karena kau terlalu berat. %anya saja ini lebih sulit
daripada yang kubayangkan saat di air."
"A!, tapi sekarang sudah pasti kau adalah pahla!anku!" +alu .mma
mencium pipi Aidan. .mma mencium menyusuri rahangnya
sebelum menggigit dan menjilatinya saat .mma kembali ke bibir
Aidan. .mma memindahkan pinggulnya ke pangkal paha Aidan.
"Sialan, .m", gumam Aidan mencengkeram erat pantat .mma
dengan tangannya.
"Apakah aku membuatmu keras&"
"Oh tentu saja."
")agus". .mma mendorong lidahnya masuk ke mulut Aidan,
mencari kehangatannya. .mma membiarkan lidah Aidan menari
menggodanya. +alu seperti menjentikkan saklar, mereka berubah
dari saling menggoda menjadi saling menyerang mulut mereka.
Saat Aidan keluar dari tepian, ia memegang erat .mma saat ia
berlutut, membuat .mma menjerit. "#au baik$baik saja&" tanya
Aidan. .mma mendongakan kepala padanya. )ulan purnama
memancarkan sinar pelangi disekitar kepala Aidan, sejenak
membuatnya tampak seperti malaikat.
"Aku baik$baik saja sekarang." .mma melebarkan kakinya untuk
mengijinkan Aidan mendekatkan jarak diantara mereka. ")ercintalah
dengan aku, Aidan."
Aidan menatap tajam mata .mma, dan .mma tahu *akta bah!a
.mma menggunakan istilah bercinta belum hilang dalam diri Aidan.
"Apapun yang kau mau, babe," ja!ab Aidan dengan seringai
sombongnya yang biasa.
#etika Aidan mendorong masuk padanya, .mma menjerit dan
mencengkeram erat bahu Aidan. Aidan bergerak perlahan, lembut
dalam dirinya. +idah Aidan mengikuti gerakan keluar masuknya
yang lembut sementara tangannya menangkup salah satu
payudaranya, membuat putingnya mengeras.
Saat .mma merasa akan mencapai orgasme, Aidan merubah
kecepatan dan mulai menghujam lebih keras dan lebih keras pada
.mma, membuat pasir dan ranting diba!ahnya menusuk punggung
.mma. Aidan mengguncangnya dalam pelukannya. "Tidak, jangan
seperti itu. )ersikaplah lembut padaku, Aidan," gumam .mma.
1erlahan .mma tersedot keluar dari bercinta di pantai dan kembali
di kamar Aidan. Seseorang mengguncangnya. Tidak, Aidan telah
mengguncangnya.
".m, bangunlah."
#elopak mata .mma bergetar terbuka menatap !ajah Aidan yang
kha!atir. "Apa yang terjadi&"
Tangan Aidan melepaskan bahu .mma untuk menangkup pipinya.
"#au mengerang. Aku pikir kau sedang bermimpi buruk atau
sesuatu."
"Tidak, aku akan orgasme," gumam .mma dengan mengantuk.
"aa*&"
Tiba$tiba .mma terjaga. .mma langsung menutupi !ajahnya yang
memerah dengan tangannya karena malu. ",a Tuhan."
Aidan terkekeh disampingnya. ".m, kau gadis nakal. Jadi apakah
kau mengerang karena kau sedang bermimpi seB&"
.mma tidak menghiraukannya, dan berguling ke samping.
enepuk$nepuk bantal dan menjatuhkan dirinya.
"Tunggu sebentar. Saat kau berkata, O)ersikaplah lembut padaku,
AidanG, itu bukan tentangku yang membangunkanmu, kan&"
"Aku akan kembali tidur sekarang."
Aidan menyikut bahu .mma dengan main$main. "Oh ayolah, .mma.
Akui saja. #au bermimpi bercinta denganku." Suara Aidan bergetar
dengan kesenangan.
"Aku pasti bagus jika aku bisa membuatmu orgasme."
.mma mendengus putus asa. "Aku heran kau bahkan bertanya
seberapa bagus dirimu. Tidakkah kau selalu berpikir kau
menakjubkan&"
Aidan melingkarkan tangannya di bahu .mma, menggulingkan
punggungnya. Dengan satu tangan di sisi kepala .mma, .mma
terjepit diba!ah Aidan dan memaksanya menatap !ajah Aidan.
"#au adalah satu$satunya !anita di dunia ini yang ingin aku buat
takjub di tempat tidur atau memberikan orgasme bertubi$tubi yang
luar biasa nikmat." Aidan menggelengkan kepalanya. "Tidak ada
yang lain, aku bersumpah."
enatap mata Aidan, .mma menggososok pangkal janggut di pipi
Aidan dengan belakang tangannya. "#au harus bercukur," gumam
.mma.
Aidan mengangkat alisnya. "#au tidak ingin aku menumbuhkannya&
ungkin jenggot atau bere!ok&"
"Tidak, aku suka itu apa adanya."
"aka aku akan mencukurnya. Entukmu."
Diliputi oleh perasaan .mma yang mendalam untuk Aidan dan
masih belum pilih dari mimpi erotisnya, .mma mengangkat
tubuhnya dan memberi ciuman di bibir Aidan. Aidan langsung
membeku, dan .mma merasa seperti mencium patung marmer.
#etika .mma membuka mulutnya untuk menyelipkan lidahnya di
bibir Aidan, Aidan perlahan mulai mencair. Tangan .mma yang
telah membelai pipi Aidan menyelinap ke rambutnya. .mma
menjalankan jari$jarinya melalui helaian halus, menyentak dan
menarik rambutnya sama seperti yang .mma lakukan dengan
giginya pada bibir ba!ah Aidan.
Aidan memberikan erangan kecil di belakang tenggorakannya saat
Aidan memasukkan lidahnya ke mulut .mma. Tuhan, .mma telah
merindukan perasaan saat mulut Aidan di mulutnya ' lidah Aidan
menari menggoda di sepanjang lidahnya. %asrat berkumpul di
ba!ah pinggang .mma, dan ia tahu ia menginginkan Aidan lebih
dari apapun sebelumnya.
Aidan memindahkan tangannya dari bahu .mma ke payudaranya,
meremas, dan menangkup kulit sensiti* di ba!ah gaun malamnya.
.mma melebarkan kakinya, sehingga pinggul Aidan masuk diantara
mereka.
Tapi ketika Aidan mulai mengangkat ujung gaun malam .mma,
mata .mma terbuka pada kenyataan, bukannya mimpi,
menyentakkannya. "Tunggu, tidak Aidan!"
Aidan menarik kepalanya dari leher .mma untuk menatapnya
dengan matanya yang berkabut dan mabuk karena hasrat. "Tolong
katakan padaku ini bukan karena kau tidak ingin melakukan ini, tapi
ini karena kita berdua menyadari bah!a dokter mengatakan tidak
boleh&"
.mma mengangguk. "Aku bahkan tidak seharusnya mengalami
orgasme karena akan menyebabkan kontraksi."
Aidan menyeringai padanya. ")erarti kau beruntung aku
membangunkanmu dari mimpi seB itu, huh&"
emerah, .mma setengah terta!a. "Aku kira begitu." Saat Aidan
menarik diri dari dirinya, .mma berkata, "maa*kan aku."
"Tidak perlu, kita berdua yang salah." Aidan tersenyum sambil
meringkuk dengannya. "Di samping itu, mungkin tidak memuaskan
secara *isik dengan hanya memelukmu saja sepanjang malam, tapi
tidak ada yang lain yang ingin aku lakukan."
.mma mengerang. "engapa kau harus mengatakan sesuatu seperti
itu&"
"Apa&"
.mma menurunkan tatapannya. "#au tetap berkata dan melakukan
semua hal yang menakjubkan. (tu membingungkanku".
"#au ingin aku menjadi seorang bajingan atau sesuatu seperti itu&"
"Tentu tidak."
"Oh, aku tahu. #au ingin aku menjadi Aidan yang dulu, Aidan yang
egois, jadi lebih mudah untukmu untuk tidak merasakan yang kau
lakukan."
"Aku tidak bilang seperti itu."
"Tapi tidakkah kau ingin aku berubah&"
"Aku jatuh cinta pada Aidan yang dulu, ingat&"
Aidan semakin *rustrasi. "Tapi bukankah kau ingin aku menjadi pria
yang lebih baik untukmu dan 2oah&"
"Tentu saja aku ingin."
"Jadi biarkan aku bicara dan melakukan apa yang aku inginkan."
")aiklah."
ereka saling diam sejenak. "#au benar$benar tidak akan pernah
memaa*kanku, ya&" tanya Aidan.
"Tunggu, dari mana pertanyaan itu berasal&"
Aidan bangun dan duduk. "Semua yang telah aku lakukan untukmu
di delapan hari terakhir, semua yang telah aku katakan, semua
permohonan maa*, mencoba memperbaikinya... (tu tidak ada artinya
bagimu, kan&"
"(tu tidak benar," bantah .mma.
"(tu jelas benar. Jika kau benar$benar berusaha kita bisa bersama
lagi, kau tidak akan membiarkan 1esh datang kemari, bahkan dengan
tujuan pengobatan. #au seharusnya sudah mengatakan kau ingin
bersama denganku."
"Aku bilang jika itu membuatmu sangat terganggu, aku tidak akan
membiarkan 1esh datang kemari, dan kau lebih dari diterima untuk
tetap berada di sini ' ini adalah rumahmu, demi Tuhan. #au bisa
tetap tinggal dan melihat dengan matamu sendiri bah!a tidak ada
kejadian romantis yang terjadi antara 1esh dan aku. Tapi kau lebih
memilih pergi."
"Jadi sekarang kau bersikap seperti jika aku pergi itu berarti aku
benar$benar tidak perduli jika 1esh mencoba mendekatimu&"
")ukan, sama sekali bukan seperti itu."
"Sekali lagi, jadi semuanya adalah salahku, kan&"
.mma memijat pelipisnya. "#umohon, bisakah kita tidak berdebat
tentang ini& Aku lelah."
",eah, kau tahu, aku juga." Aidan melemparkan selimut dan turun
dari ranjang. .mma tidak bertanya kemana ia akan pergi. %entakan
kaki Aidan di tangga memberitahunya semua yang ingin ia ketahui.
Dengan kepalan tangannya, .mma menghapus air matanya. Sialan,
mengapa ia tidak tahu apa yang seharusnya ia lakukan& engapa
semuanya tidak bisa menjadi jelas bah!a ia membutuhkan Aidan,
atau ia harus mengucapkan selamat tinggal pada Aidan& engapa ia
selalu merasa emosinya naik$turun seperti yoyo&
Saat .mma menangis, )eau muncul dan melompat ke ranjang
bersamanya. "Oh )eau," .mma terisak, memeluk erat )eau. )eau
masih berbaring dengannya, membiarkan .mma mengeluarkan
semua emosinya. Akhirnya, .mma tertidur karena lelah.
---
Bab 13
Atmos*er di antara .mma dan Aidan tegang selama beberapa hari
terakhir bed$rest .mma. eskipun Aidan memba!akan semua yang
.mma butuhkan, melayani setiap keinginannya, tapi itu tidak sama
seperti sebelumnya. Aidan tidak lagi tinggal dan menonton *ilm
bersama dengannya. Dan bahkan dengan )eau di samping .mma,
ranjangnya terasa dingin dan kosong tanpa Aidan di malam hari.
Aidan meletakkan semua keputusan di tangan .mma. Aidan merasa
ia telah melakukan segala$galanya agar .mma memaa*kannya, dan
sekarang Aidan sudah selesai melakukan segala sesuatunya.
Sekarang apapun yang terjadi diantara mereka tergantung pada
.mma. Dan .mma benar$benar tidak punya petunjuk bagaimana
memprosesnya.
Saat .mma pergi untuk bertemu dengan dokter kandungannya, Dr.
iddleton, .mma senang bah!a semuanya tampak baik$baik saja,
dan .mma bisa berhenti dari bed$restnya dan kembali bekerja pada
minggu depan. Seharusnya ia merasa bahagia, ketidakpastian masih
membuatnya merasa berat. Apakah ia akan pergi sore ini dan pulang
ke rumahnya& Apakah ia tetap tinggal dan mencoba bersama dengan
Aidan& Atau apakah ia bersiap untuk pindah ke .llijay dan tinggal
bersama 7rammy dan 7randdaddy seperti yang sebenarnya telah ia
rencanakan&
Setelah .mma dan Aidan masuk ke dalam mobil, kesunyian yang
pekat melanda mereka. Akhirnya setelah seperti dalam keabadian,
Aidan menghela na*as. "Dengarkan, .m, mungkin kau tidak akan
senang dengan apa yang akan kukatakan, tapi kurasa aku harus
mengatakannya."
"Okay," ja!ab .mma ragu$ragu.
"Aku tahu kau sudah tidak perlu lagi bed$rest, tapi menurutku kau
tidak perlu melakukan sesuatu yang berat. Jadi jika kau bersedia, aku
lebih suka jika kau tetap tinggal di rumahku... paling tidak tinggallah
lebih lama."
#etika .mma membalikkan badannya dan menatap Aidan, ia
melihat rahang Aidan menggertak$gertakkan giginya. Aidan
mencoba mengontrol emosinya. (a tahu bah!a itu tandanya Aidan
menginginkan dirinya tetap tinggal. 1ikiran itu membuat jantungnya
berdetak lebih kencang. "Apa kau yakin kau tidak keberatan&"
Aidan mengalihkan tatapannya yang jauh keluar jendela dan
mengarahkan tatapan .mma pada dirinya. "Tentu saja aku tidak
keberatan. Tinggallah beberapa hari atau beberapa minggu lagi."
+alu Aidan bergumam pelan, "tinggallah selamanya."
2apas .mma tersentak saat Aidan mengungkapkan keinginannya
berkomitmen, tapi ia memutuskan untuk tidak menekannya. "Jika
kau benar$benar yakin, maka aku akan senang untuk tinggal
bersamamu."
.mma memberikannya senyuman ceria, membuat bibir Aidan
tersenyum. ")agus. Aku senang mendengarnya. Sekarang mengapa
kita tidak merayakannya dengan mentraktirmu makan malam&"
"Tidak, tidak, kali ini giliranku yang mentraktirmu, kau sudah cukup
melakukan semuanya."
"%mm, aku pikir aku tidak akan pernah membiarkan !anita
membayar untuk makan malamku," renung Aidan.
")agus. #au harus belajar bah!a selalu ada yang pertama untuk
segala hal."
Aidan terkekeh. ")aiklah, .m. #arena kau yang mentraktir makan
malam ini, biarkan aku memilih tempat yang paling mahal!"
---
alam berikutnya .mma bersiap$siap untuk bukan$kencannya
dengan 1esh untuk menonton opera. Setelah sentuhan terakhir pada
rambutnya, .mma berdiri di depan cermin kamar mandi dan melihat
dirinya sendiri. Dengan pinggang ramping, dan tali lebar spaghetti,
gaun koktail ber!arna ungu yang jatuh tepat di ba!ah lututnya.
%idung .mma berkerut sedikit saat ia menyadari bagaimana
kehamilannya membuat belahan dadanya semakin berisi. Sepertinya
ukuran cup dadanya semakin membesar dalam beberapa hari
terakhir. (a yakin saat ia tidak akan mengenakan mantel untuk
menutupinya.
.mma tidak pernah berdandan cukup lama, dan sebenarnya ia telah
membeli gaun itu untuk acara gladi makan malamnya 5asey dan
2ate yang megah. Tapi .mma senang mengenakan gaun itu terlebih
dulu untuk menonton opera.
Saat terdengar pintu depan dibanting, .mma mengernyit. ".m&"
suara Aidan memanggilnya.
"Aku ada di kamar mandi." Seperti pengecut, .mma belum
menceritakan rencananya untuk pergi dengan 1esh. .mma tahu itu
akan menimbulkan masalah yang tidak perlu. .mma berharap ia bisa
menyelinap keluar sebelum Aidan pulang. Dengan meninggalkan
catatan atau sms akan lebih mudah daripada harus menghadapinya.
Tapi tampaknya Aidan tidak pernah berpikiran bah!a tidak ada apa$
apa antara .mma dan 1esh, dan pada saat yang sama, Aidan juga
belum mengatakan padanya tiga kata ajaib yang sudah lama ingin
.mma dengar.
Sementara dalam pikiran .mma, ia mengatakan pada dirinya sendiri
bah!a rencananya menonton opera itu tidak merugikan siapapun,
hati .mma berkecamuk dalam amarahnya sendiri. Dari dalam lubuk
hatinya yang paling dalam, .mma tahu ia telah menyakiti Aidan, hal
itu akan membuat .mma menjadi orang yang jahat. .mma
seharusnya memberitahu 1esh pada saat pertama kali 1esh
menyinggung tentang datang ke opera, tapi sebaliknya, .mma malah
menghiraukan kata hatinya dan setuju untuk datang.
.mma tersentak keluar dari lamunannya saat terdengar Aidan
berjalan menyusuri lorong. "Aku memilih beberapa 5hinese *ood
saat perjalanan kemari. Aku pikir jika kau mau, kita bisa pergi ke
tempat 1ercy dan bertemu dengannya malam ini. (a benar$benar
menginginkan kita untuk datang. Aku bersumpah, ia meneleponku
sampai lima kali."
.mma mengernyit tentang kenyataan ia tidak hanya mengece!akan
1ercy tapi juga Aidan. Aidan muncul di pintu kamar mandi dengan
telur gulung yang baru dimakannya setengah di tangannya. Aidan
menatap .mma, dan mulutnya terbuka menganga. "Aku pikir
gaunmu sedikit berlebihan untuk acara ,5A."
#ehangatan membanjiri pipi .mma. "Sebenarnya, aku akan pergi
menonton opera malam ini."
4ajah Aidan lesu. "Dengan 1esh&"
.mma menggigit bibir ba!ahnya sebelum menja!ab. "(a sudah
memintaku minggu lalu karena ia punya tiket lebih. )eberapa
pasangan lain juga akan di sana, jadi ini tidak seperti hanya ada kami
berdua saja. (ni cuman salah satu cara merayakan aku bebas dari
bed$restku." 1erasaan terluka terpancar di mata Aidan, .mma
dengan cepat menambahkan, "ini hanya di pusat kota ;oB. Aku tidak
akan pulang terlambat, dan aku berjanji tidak akan banyak berdiri
sesering mungkin."
#ebungkaman Aidan membuat dada .mma terasa runtuh. .mma
tahu ia harus menjauh dari Aidan. Saat .mma mele!atinya keluar
pintu, .mma melihat remah telur gulung di !ajah Aidan. enjinjit,
.mma menggerakkan ibu jarinya di atas sudut bibi Aidan,
mengelapnya.
Aidan meraih lenganya, mata birunya berkedip dengan
keputusasaan. ".m, jangan pergi. #umohon."
.mma berharap Aidan tidak memperhatikan .mma yang mulai
bergetar. "Aidan, aku sudah terlanjur memberi tahu 1esh aku akan
datang, dan aku sudah berpakaian. Selain itu, ini bukanlah kencan.
Aku berjanji."
Aidan merengut pada .mma. "Tentu saja ini adalah kencan. #au
mungkin berpikir kalau ini hanya sebagai teman, tapi aku yakin ia
tidak berpikiran seperti itu. Atau setidaknya ia menginginkanmu
percaya pada kebohongannya untuk mendapatkanmu."
.mma merunduk melihat ubin kamar mandi. ",a, itu benar bah!a
1esh menginginkan hubungan kami lebih dari teman, tapi aku sudah
mengatakan padanya aku tidak tahu apa yang sebenarnya
kuinginkan".
"(tu tidak benar. #au ingin kita bersama$sama. Aku tahu itu." Saat
.mma menolak melihat Aidan, tangan Aidan mencengkeram dagu
.mma, memaksa .mma untuk menatapnya. "engapa kau selalu
mela!annya& ela!an kebersamaan kita&"
.mma mencoba menarik dirinya, tapi Aidan malah mempererat
pelukannya. "Aku tidak mela!an kebersamaan kita. Tidak benar$
benar ada lagi kata kita, ya kan& #au sudah memastikan itu saat kau
tidak bisa mengatakan kau mencintaiku dan mencoba menggoda
!anita lain!"
Aidan menyipitkan mata padanya. "Oh tentu saja ada! (tu ada
sebelumnya, dan masih tetap ada."
.mma menggelengkan kepalanya saat air mata membakar matanya.
"Apa kau belum juga mengerti& #au mematahkan hatiku, Aidan!
#au menghancurkanku menjadi berkeping$keping, aku bahkan tidak
yakin aku masih bisa utuh lagi denganmu atau dengan laki$laki lain."
4ajah Aidan berkerut dengan penderitaan. "Dan aku bilang aku
minta maa*. Aku sudah meminta dan memohon padamu untuk
memaa*kanku. Aku bahkan telah mencoba menunjukkan padamu
dengan berbagai cara betapa menyesalnya aku. #arena sepuluh hari
terakhir, apa yang kita miliki sekarang bahkan lebih kuat, tapi sial,
kau tetap keras kepala menolakku karena kau takut aku akan
mengacaukannya lagi!"
1ipi .mma memerah karena kemarahannya. "Dan bagaimana aku
tahu kau tidak akan mengacaukannya& #au berkata kau
menginginkan lebih denganku terakhir kali dan lihat kemana itu
menuntun kita. )agaimana aku tahu kau tidak akan menempatkan
cincin di jariku dan kemudian panik dan mengacau di belakangku&!"
tanya .mma.
"#arena aku tidak akan seperti itu. Aku bersumpah demi Tuhan dan
apapun yang suci aku tidak akan seperti itu!"
"#au tidak bisa berjanji seperti itu. #au tidak yakin apa yang akan
kau lakukan esok atau lima tahun dari sekarang."
"Aku yakin! Aku tahu di dalam hatiku aku tidak pernah merasakan
perasaan pada orang lain seperti perasaanku padamu. Semua yang
aku inginkan adalah dirimu."
"Aidan' "
Ja!aban Aidan langsung melumat bibir .mma dengan bibirnya.
7etaran listrik yang akrab muncul dan gemercik disekelilingnya.
#ebutuhan *isik, bersama dengan cinta, berdenyut dalam dirinya,
dan .mma berpikir ia bisa mati jika ia tidak bisa semakin dekat
dengan Aidan. .mma ingin menyentuh dan merasakan setiap inchi
tubuhnya.
Aidan mengeluaran erangan kesakitan saat lidah .mma bergesekan
dengan bibirnya. Aidan melebarkan mulutnya, menerima lidah
.mma dan menggodanya dengan lidahnya. %ampir secara naluriah,
.mma memeluk leher Aidan saat Aidan memeluk pinggang .mma.
ereka bergerak dalam kekuatan satu sama lain.
#etika Aidan mulai menarik dirinya, .mma memberikan sebuah
teriakan protes. "6asakan kebersamaan kita, .mma. (ni ada di sini,
dan semua yang perlu kau lakukan adalah menerimanya," gumam
Aidan di bibir .mma.
ata .mma terbuka, dan ia menatap Aidan. ".mma, aku cin$"
Suara bel berbunyi memotong perkataan Aidan dan menyentakkan
.mma keluar dari mantra Aidan. ",a Tuhan," geram .mma. Tangan
.mma turun dari leher Aidan untuk mendorong dada Aidan.
")iarkan aku pergi". #etika Aidan masih memeluk erat .mma,
.mma memberikan tatapan panik pada tatapan sedih Aidan.
"#umohon, Aidan."
Tangan Aidan turun dengan lemas dari .mma saat bahunya turun
dalam kekalahan. ")aik. 1ergilah padanya. Aku harap ia bisa
memberimu apa yang jelas$jelas tidak kau inginkan dariku. Tapi
jangan berpikir satu menit pun kau tidak melakukan seperti yang aku
lakukan. #au lari dari kebahagiaan dan mencoba menenangkan
ketakutanmu dengan pria lain."
Aidan berbalik dan meninggalkan .mma sendirian di dalam kamar
mandi. erasa pusing, .mma mencengkeram ujung meja. Air mata
menggenang di mata .mma, tapi ia berjuang untuk tetap tenang.
.mma mendengar Aidan membukakan pintu depan dan menyuruh
1esh masuk. .mma melihat dirinya di cermin dan menyeringai.
5iumannya dengan Aidan membuat lipstik di bibirnya berlepotan.
"Tunggu sebentar!" teriak .mma.
"1ergunakan !aktu semaumu," ja!ab 1esh dengan sopan tanpa
dibuat$buat. .mma yakin 1esh hanya bersikap sopan mengingat
Aidan ada di sana.
Setelah .mma menyelesaikan dandanannya, ia meraih tasnya dan
bergegas menyusuri lorong. 1esh berdiri di teras dengan
membelakangi .mma. Tangan 1esh ada di dalam saku gugup
bermain$main dengan kunci didalamnya sementara Aidan tak terlihat
dimanapum. .mma berdehem. "aa*kan aku terlambat."
1esh berbalik dan menikmati penampilan .mma. Senyum ceria
melengkung di !ajah 1esh. "#au terlihat sangat cantik, hanya pria
bodoh yang tidak langsung memaa*kanmu."
"Terima kasih," ja!ab .mma. .mma kagum betapa tampannya 1esh
dalam mantelnya yang menyembunyikan jas dan dasi yang ia
kenakan di ba!ahnya. Sebuah syal ber!arna krim melingkari
lehernya. "#au juga terlihat tampan."
"Terima kasih, aku menghargai itu." (a melihat disekeliling *oyer.
"Dimana mantelmu&"
"Oh, tunggu sebentar." Saat .mma akan menuju ke kloset di
samping dapur, tiba$tiba Aidan muncul, memba!akan .mma mantel
gaun *ormal di tangannya. "#au tidak mau melupakan ini. alam ini
pasti di ba!ah @P derajat, aku tidak ingin kau dan 2oah merasa
kedinginan."
.mma mencoba mengambil mantelnya, tetapi Aidan berniat
memakaikan mantel itu padanya. .mma berbalik membelakangi
Aidan dan menghadap ke 1esh. 6ahang 1esh menegang saat melihat
Aidan menarik mantelnya menaiki lengannya dan mengarah ke
bahunya. "Terima kasih."
"Terima kasih kembali." Jari$jari Aidan masih ada di bahu .mma
sampai akhirnya .mma melangkah menjauh dari Aidan.
"Aku kira kita lebih baik cepat pergi. #ita tidak ingin mele!ati
makan malam pesanan kita," kata .mma pada 1esh.
"Senang melihatmu lagi, Aidan. #atakan pada ayahmu aku berharap
ia bisa menjaga dirinya sendiri."
",eah, sama untukmu juga. Aku akan mengatakan pada 1op kau titip
salam untuknya."
.mma tidak bisa percaya bah!a Aidan bisa bersikap ramah. Tapi
saat .mma dan 1esh sampai di pintu depan, Aidan berkata, "Jagalah
gadisku."
Tangan 1esh membeku di gagang pintu. "Em, aku akan
melakukannya," gumam 1esh sebelum ia membukakan pintu untuk
.mma. Saat pintu tertutup di belakang 1esh, ia menghela napasnya
dengan gusar.
"aa*kan aku karena hal itu." .mma memulai ketika mereka mulai
menuruni tangga.
"Tidak apa$apa. ungkin aku juga akan bereaksi dengan cara yang
sama."
"Serius&"
1esh mengangguk sambil menahan pintu terbuka Jaguar$nya. "Jika
ada seseorang yang mencoba mengganggu !anita yang aku cintai,
aku mungkin akan bersikap kurang sopan."
"Tapi kau tidak mengganggu. Aidan tahu kita hanya berteman."
.mma memperhatikan 1esh tersentak saat .mma mengucapkan kata
teman. "#ita masih tetap teman kan, 1esh&"
Senyuman terpaksa melengkung di bibir 1esh. "Tentu saja kita
berteman."
#egelisahan merayapi ulu hati .mma. .kspresi .mma pasti telah
memperingatkan 1esh pada perasaan .mma karena 1esh berkata,
".mma, jika kau merasa tidak nyaman karena kita pergi malam ini
atau karena meninggalkan Aidan, kita tidak harus melakukannya.
Aku tidak pernah mau melakukan semua yang bisa membuatmu
tidak nyaman."
#etulusan dalam suara 1esh membuat .mma menggelengkan
kepalanya. "Tidak, aku baik$baik saja. ari kita pergi." Tapi pada
kenyataanya .mma merasa jauh dari baik$baik saja. .mosi .mma
berdengung dan berbunyi seperti segerombolan belalang yang siap
mengambil alih dirinya setiap saat.
1esh mengangguk, dan setelah .mma duduk di kursi, 1esh
menutupkan pintu untuk .mma.
Setelah 1esh memutari mobil, ia masuk ke mobil, dan menyalakan
mesinnya. (a menoleh pada .mma dan tersenyum. "Aku senang kau
telah setuju untuk datang denganku malam ini. Saudara
perempuanku dan suaminya akan bergabung dengan kita."
"Oh," gumam .mma saat menyadari bah!a ini adalah kencan ganda.
"Tapi She<ta menyadari kita tidak saling berkomitmen, jadi kau
tidak perlu kha!atir menjadi canggung."
,eah, aku yakin She<ta berpikiran lebih dari itu tentang kita lebih
dari yang kau pikirkan ' seperti halnya )ecky! pikir .mma, tapi ia
menutup erat mulutnya. Jari$jari .mma menyusuri ujung mantelnya,
dan ia memelintirnya dengan kegugupan.
1esh mencoba mengisi keheningan yang tidak nyaman dengan
obrolan tentang saudara perempuannya dan suaminya. enurut
.mma, 1esh sangat mengagumi adiknya, She<ta, dan She<ta seperti
seorang !anita yang luar biasa.
"Dimana kita akan makan&"
"Di sebuah restauran (ndia di dekat kota ;oB".
1erut .mma menggeliat mendengar itu, tetapi sebelum ia berhasil
mencoba memasang raut !ajah tanpa ekspresi, 1esh terta!a
terbahak$bahak. "Aku hanya menggodamu."
Ta!a gugup keluar dari mulut .mma. ")enarkah&"
Sejenak 1esh mengalihkan pandangannya dari jalan untuk
memberikan senyuman pada .mma. "Aku sudah memesan tempat di
+i<ingston, jadi kita akan ada tepat di seberang jalan dan punya
banyak !aktu untuk makan dan bersantai."
"Oh, aku selalu menginginkan makan disana. Tempat itu terlihat
indah, bangunan tua dengan %otel 7eorgian Terrace."
"Aku senang aku membuat pilihan yang bagus."
.mma tersenyum. "Aku pikir suatu hari jika aku tidak hamil, aku
akan memberanikan diri untuk mencoba makanan (ndia lagi."
")enar kau berpikiran seperti itu&" Saat .mma menganggukan
kepalanya, 1esh berkata, "2ah itu yang bisa disebut berani."
"Sebenarnya, kau belum tahu cerita yang selengkapnya dan
bagaimana sebenarnya kejadian itu!"
"Oh, apa yang terjadi&"
.mma meringis sebelum ia menceritakan kisah muntahnya di
pangkuan Aidan. Tentu saja, .mma menutupi cerita$cerita detail
tentang apa yang telah terjadi diantara .mma dan Aidan malam itu.
.kspresi 1esh berubah serius. "Aku benci mendengar kau sakit.
Seharusnya aku menyadari mencampur semua rempah$rempah akan
kurang baik untukmu $ khususnya jika kau punya langit$langit
rongga mulut yang sensiti*."
"Tidak apa$apa. %al seperti itu bisa terjadi," kata .mma saat mereka
memasuki area parkir di seberang +i<ingston.
Setelah mematikan mesin mobil, 1esh menoleh pada .mma. "Jadi
kita akan mencari makanan yang cocok untukmu malam ini dan
memastikan kau tidak harus lari ke kamar mandi atau muntah di
panggung musik&"
.mma terta!a. "Aku tidak sesensiti* itu."
"1he!, aku senang mendengarnya." 1esh mengelilingi mobil tidak
hanya membuka pintu untuk .mma, tapi ia memegang tangan .mma
untuk membantunya keluar dari mobil.
.mma menggelengkan kepala padanya. "#au tahu, perutku belum
begitu besar yang dapat membuatku susah untuk bergerak."
1esh mengedipkan matanya. "Aku tahu. Aku hanya
menggunakannya sebagai taktik agar aku bisa memegang
tanganmu."
.mma tidak bisa menahan ta!anya saat senyum nakal terbentuk di
pipi 1esh. ")isakah aku tetap memegang tanganmu dan
mengantarmu masuk ke restauran&"
"#urasa bisa."
"Aku tidak ingin kau berpikir aku terlalu cepat melangkah ke
depan."
"Aku pasti akan memberitahukanmu jika hal itu terjadi."
Saat lampu berubah !arna, mereka segera menyeberangi jalan dan
menuju ke restauran. Saat mereka sampai di tempat pelayan, 1esh
melepaskan tangan .mma. "6eser<asi atas nama 2adeen," kata
1esh.
1elayan melirik ke ba!ah melihat bukunya. ",a, dua teman semeja
Anda sudah ada di sini. Silahkan ikuti saya".
1esh mempersilahkan .mma duluan, dan .mma tepat di belakang
pelayan itu. #etika mereka berhenti di depan meja dengan sepasang
orang (ndia telah duduk di situ, .mma menarik napas dalam$dalam.
"She<ta, Sanjay, ini temanku, .mma %arrison," kata 1esh
memperkenalkan.
.mma mengulurkan tangannya pada She<ta. "Senang berkenalan
denganmu."
She<ta membalasnya dengan senyuman saat ia bersalaman dengan
.mma. "Aku yang senang berkenalan denganmu, s. %arrison.
Silahkan duduk".
.mma bersalaman dengan Sanjay sebelum .mma melihat kursi
kosong. Setelah membantu .mma melepaskan mantelnya, 1esh
menarik kursi untuk .mma lalu memajukannya ke meja.
Setelah mereka memberikan pesanan minumannya pada pelayan,
She<ta menoleh pada .mma. "Jadi, aku tahu kau adalah penggemar
berat opera&"
"Oh ya. (buku memba!aku ke ;oB ketika aku remaja. Aku berumur
tiga belas tahun ketika pertama kali aku melihat Aida."
"Sanjay dan aku memiliki tiket musiman sejak kami menikah.
Dengan jad!alnya yang padat, kami tidak bisa menontonnya
termasuk Alpesh, meskipun ia sangat suka opera," kata She<ta.
"Aku sangat senang kau mengajakku sore ini."
Dengan senyuman licik, She<ta berkata, "Oh tidak, kamilah yang
senang kau ada di sini."
.mma menggeser kursinya dan mencoba mem*okuskan
perhatiannya pada menu dan tidak menambah ketegangan tentang
ada atau tidaknya hubungan istime!a diantara .mma dan 1esh.
Sisa !aktu makan malam berjalan lancar, dan .mma benar$benar
menikmati berada di luar bersama She<ta dan Sanjay. Tentu saja,
1esh dengan !ajah yang mena!an, dan .mma yang tidak bisa
menahan perasaan kecil yang bergejolak di dadanya setiap kali
.mma menangkap 1esh mencuri pandang pada .mma atau setiap
kali 1esh mengedipkan matanya main$main.
Setelah mereka selesai makan, mereka berjalan menyeberangi jalan
di ba!ah tanda lampu berkelap$kerlip Teater ;oB. Saat penjaga pintu
mengantar mereka ke barisan ketiga di dalam orkestra, .mma
menoleh pada 1esh dengan mata yang melebar. "1osisi duduknya
menakjubkan!"
1esh tersenyum saat ia membantu .mma melepaskan mantelnya.
"Aku senang kau menyukainya."
"enyukainya& Aku tidak pernah membayangkan aku bisa sedekat
ini. Aku merasa seperti aku berada di balik layar. Jadi, tidak seperti
aku berada diatas panggung seperti ini."
"#au pernah bergabung dengan teater&" Tanya 1esh saat mereka
menuruni tangga menuju ke kursi beludru yang me!ah.
"Oh ya." .mma kemudian menghabiskan sisa !aktu sebelum lampu
meredup menikmati 1esh tentang peran bermusik .mma.
Saat tirai terangkat terbuka, .mma duduk terpesona di tempat
duduknya. #ostum, susunan musik, pertunjukan $ semuanya
mempesona dan lebih mempesona dari yang ia ingat. #etika para
pemain keluar dari tirai, ia bertepuk tangan sangat keras sampai
telapak tangannya sakit dan berubah merah.
Saat mereka menyusuri lorong, .mma merasakan tangan 1esh
berada di punggung ba!ahnya, membimbingnya keluar dari
kerumunan. Angin dingin langsung terasa saat mereka mendorong
pintu lobi dan kemudian berada di ba!ah tenda.
"Aku sangat senang bertemu denganmu." kata Sanjay.
"Aku juga senang," ja!ab .mma, bersalaman dengannya.
She<ta mencodongkan badannya ke telinga .mma dan berbisik.
"#ami harap bisa bertemu denganmu lagi secepatnya. Aku sudah
lama sekali tidak melihat 1esh bahagia."
#arena sindiran itu, dada .mma terasa sesak, dan ia merasa sulit
bernapas. )agaimana ia menjelaskan pada She<ta bah!a ia tidak
bisa membalas perasaan 1esh, dan bagaimanapun ia berusaha
mencobanya, pada akhirnya ia tetap saja akan melukai 1esh& Atau ia
membohongi dirinya sendiri dengan mengabaikan secuil hatinya
yang berkerlap$kerlip saat 1esh tersenyum padanya atau melakukan
sesuatu yang manis atau bijaksana& )ersama 1esh, ia tidak perlu
kha!atir tentang kesetiaan atau tidak mampu untuk mengatakan apa
yang dia rasakan. 1esh melakukan semuanya dengan hati, dan ia
juga berpikiran sederhana, ia tidak pernah berpikir untuk berbuat
curang.
Akhirnya, .mma bergumam, "Terima kasih."
Saat mereka melambaikan tangan perpisahan pada Sanjay dan
She<ta, 1est melingkarkan lengannya pada .mma. "Jadi apa kau
menikmati Aida lagi&"
"Oh aku mengaguminya! 5erita cintanya sangat indah, bahkan
bagian sedihnya."
"#au membuatku kha!atir saat kau sesegukan."
.mma menyeringai. "Aku tidak bisa menahannya, ini adalah
pencampuran diriku dari pengaruh hormon yang tidak masuk akal
dan *akta aku selalu menangis secara emosional baik di *ilm, buku
ataupun teater."
ereka ada di tikungan tempat parkir saat 1esh berhenti. "Ada apa&"
tanya .mma.
1esh menunjuk ke arah kereta kuda yang ditarik di pinggir jalan.
"au naik itu&"
.mma membelalakan matanya terkejut membayangkan antara rasa
romantis dan cara masuk ke kereta nantinya. "Aku menyukainya,
tapi..."
"#au takut kau tidak bisa naik ke keretanya&"
.mma mengerutkan alisnya. ")agaimana kau...&"
1esh terta!a. "Tebakan keberuntungan. Tapi tak perlu takut. Aku
yakin kita bisa melakukannya." 1esh memegang tangan .mma dan
menaruhnya di sisi kereta. "Sekarang letakkan kakimu di sanggurdi."
Tangan 1esh ada di pinggang .mma dan dengan lembut mengangkat
tubuhnya. .mma menarik kakinya yang lain dan kemudian maju ke
depan di kursi. "Oomph," gumam .mma, saat .mma mencoba
merapikan gaunnya.
"Apa kau baik$baik saja&"
"Aku baik$baik saja."
"Okey, kami siap," kata 1esh pada kusirnya.
")aik, r. 2adeen." Saat tali kekang dihentakkan, kereta meluncur
ke depan, membuat .mma terjatuh ke belakang di dada 1esh.
Saat .mma menarik dirinya sendiri dari dada 1esh, .mma bertanya,
"bagaimana ia tahu namamu&"
"Jika kau mau naik kereta kuda setelah jam 9P, kau harus
menye!anya."
"#au menye!a sebuah kereta kuda untuk kita&" tanya .mma tidak
percaya.
",a, begitulah, pada saat itu, itu terlihat seperti ide yang cemerlang $
cara lain dari diriku untuk merayumu. Tentu saja, itu sebelum aku
menjemputmu dan mengalami seluruh adegan bersama Aidan."
.mma menundukkan kepalanya. "aa*kan aku."
Dengan lembut jari$jari 1esh menangkup dagu .mma, memaksa
.mma melihat padanya. "Tolong jangan meminta maa*. Aku hanya
senang dapat menghabiskan sore yang indah ini bersamamu."
.mma melihat ekspresi ketulusan 1esh, dan .mma pun tersenyum.
")egitu juga aku. Dan terima kasih sudah sangat memahamiku."
"Dengan senang hati." ereka melihat$lihat pemandangan lalu lintas
dan orang$orang yang tergesa$gesa di sekitar mereka. Entuk
mela!an udara dingin, .mma merapat lebih dekat ke 1esh. Sesaat
1esh terasa tegang sebelum ia memeluk .mma dengan lengannya.
eskipun .mma membenci dirinya sendiri karena itu, ia tidak bisa
menghiraukan bagaimana 1esh terasa sangat berbeda dengan Aidan.
(a lebih tinggi, lebih berotot. .mma merasa kecil dibungkus dalam
pelukannya, bahkan dengan perutnya yang semakin membesar.
".mma," ia berbisik.
.mma menyentakkan kepalanya dari dada 1esh untuk menatapnya.
#erinduan yang intens membara di mata 1esh melepaskan
perlindungan .mma dan mengirim getaran kecil padanya untuk
memulainya. Sebelum .mma bisa menghentikan dirinya sendiri, ia
mencodongkan tubuhnya ke depan, memberikan 1esh undangan
yang diinginkannya.
)ibir hangat 1esh menyapu lembut bibirnya. #etika .mma tidak
menarik dirinya, 1esh menekannya lebih keras. Sebagai pria sejati,
1esh tidak mencoba memperdalam ciumannya dengan mencari celah
masuk untuk lidahnya. Sebaliknya, ia menarik dirinya untuk
menatap .mma. 7etaran itu telah membuat percikan api di ba!ah
pinggang .mma, dan .mma memanggut bibirnya lagi padanya. #ali
ini .mma menyelipkan lidahnya masuk ke bibir 1esh. 1esh
mengeluarkan erangan kecil di tenggorokannya sebelum 1esh
melesatkan lidahnya ke lidah .mma.
1ada saat itu, .mma merasa tidak cukup dekat dengannya atau
cukup mendapatkan dirinya. Tangan .mma berada di rambut 1esh
saat ia bergerak hampir duduk di pangkuannya. .mma merintih
*rustasi saat tangan 1esh berada di pundak .mma untuk
mendorongnya menjauh. "Tidak, .mma."
"Apa&" gumamnya dengan pandangannya yang berkabut.
1esh menggelengkan kepalanya. "(ni bukan dirimu. (ni pengaruh
hormonmu."
"Tidak, tunggu. Sama sekali bukan karena itu." .mma menatapnya.
"1ercaya padaku saat aku bilang, kau benar$benar, benar$benar
pencium yang ulung."
1esh terta!a. "Dan dalam lima menit, kau akan membenci dirimu
sendiri dan aku, sama seperti yang aku lakukan sekarang ini."
"#enapa&"
"#arena aku merasa seperti seorang bajingan yang mendekatimu
tanpa mempertimbangkan kau baru saja bebas dari bed$rest mu, kita
nyaris mengenal satu sama lain, dan emosimu adalah dengan orang
lain."
.mma berkedip beberapa kali, memahami kata$katanya. +alu tangan
.mma bergerak menutupi mukanya sendiri. ",a Tuhan, aku
bertingkah seperti pelacur yang hebat, iya kan&" erang .mma.
"Tidak, kau tidak seperti itu." Saat .mma mengintip melihatnya,
1esh tersenyum malu$malu. "Selain itu, kau bisa menyalahkan
hormon kehamilanmu. Seharusnya aku lebih mengetahuinya."
.mma mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan 1esh.
"(ni bukan hanya karena hormonku yang membuatku
menginginkanmu, 1esh. #au pria yang menakjubkan $ tampan, kuat,
penuh kasih, selalu memberikan dirimu dan juga hatimu. Semua
!anita di posisiku pasti akan bersedia menurunkan celananya
untukmu, bahkan jika mereka biasanya memiliki moralitas."
1esh terta!a. "Setelah selama ini dan siapa yang tahu bah!a aku
adalah seperti pelumer celana."
.mma menyeringai. "#au butuh lebih sering keluar dari .6
=.mergency 6oom>."
"Jika aku punya sore$sore selanjutnya yang seperti ini, maka aku
pasti akan melakukannya."
Sindiran 1esh membuat .mma menunduk ke arah pangkuannya
sendiri. Suara *rustasi datang dari belakang tenggorokan 1esh. 1esh
melepaskan pelukannya dari .mma, ia bergeser ke tempat duduk
yang lain dan mengetuk pintu pengemudinya. ".d, aku pikir ini
!aktunya kau berputar dan memba!a kami kembali. (ni sedikit
terlalu dingin bagi .mma untuk keluar selama ini."
")aik, Tuan."
Selama sisa perjalanan mereka, 1esh duduk berhadapan dengan
.mma, dan mereka mengobrol tentang Atlanta, bukan tentang apa
yang terjadi atau yang tidak terjadi diantara mereka. .mma merasa
membeku saat mereka kembali ke mobil. (a mendekatkan tangannya
ke depan pemanas sambil bergerak$gerak menikmati tempat duduk
yang hangat.
"Aku minta maa* kau jadi kedinginan. Seharusnya aku menyadari
cuacanya tidak bersahabat untuk naik kereta kuda."
Sambil menggosokkan kedua tangannya, .mma menoleh dan
tersenyum padanya. "Tidak, aku menikmatinya. Semua yang terjadi
malam sangatlah indah."
"%mm, haruskah aku menerima itu sebagai pujian yang nyata
mengingat kau sudah terkurung selama dua minggu&"
.mma terta!a. ",a, kau harus menerimanya. eskipun kau
mungkin saja memba!aku ke suatu acara yang aku benci seperti
acara olah raga, dan aku mungkin akan menikmatinya."
"Tidak suka olah raga, huh&"
Sambil mengerutkan hidungnya, .mma berkata, "%atiku selalu
bersama dengan teater dan seni."
1esh tersenyum. "Aku akan selalu mengingatnya."
ereka baru saja memasuki jalan tol saat kelelahan mulai terasa.
#ehangatan dalam mobil dan kenyataan bah!a .mma tidak
melakukan apapun dalam seminggu membuatnya berusaha untuk
menjaga matanya tetap terbuka. Tidak butuh !aktu lama sebelum
akhirnya ia pun tertidur.
Sentakan mobil berhenti membuat .mma terbangun. atanya
terbuka mengamati jalan rumah Aidan. enguap, .mma menoleh
pada 1esh. "Aku teman yang cukup kasar, ya&"
1esh menggelengkan kepalanya. "Aku terkejut kau berhasil
melakukannya sejauh ini. (ni adalah hari yang besar."
",a, benar."
"ari, biarkan aku mengantarmu sampai ke depan pintu."
Saat 1esh mulai memutari mobilnya, .mma mengambil tasnya.
6umahnya tampak gelap saat mereka berjalan di jalan depan rumah.
Aidan tidak menyalakan lampu teras untuknya. .mma menarik
napas dengan gemetar saat berpikir akan menghadapi Aidan lagi.
Saat mereka ada di teras, .mma menoleh pada 1esh. "Aku ingin
berterima kasih padamu lagi atas sore yang menyenangkan ini."
1esh tersenyum. "(tu adalah kesenanganku. Aku berharap kita bisa
melakukannya lagi."
.mma mengangguk. "Aku juga." .mma mencodongkan tubuhnya ke
depan untuk mencium pipi 1esh. Saat .mma akan menarik dirinya
sendiri, dengan cepat 1esh menoleh dan memagut bibir .mma. Dan
sebelum .mma menyadarinya, bibir 1esh sudah berada di bibir
.mma. Dalam sedetik mereka saling berciuman, lidah 1esh masuk
ke mulut .mma, dan .mma tahu ini adalah segalanya.
1esh memeluk .mma, menenggelamkan .mma dalam pelukannya.
.mma meletakkan tangannya di dada 1esh, tapi bukan
mendorongnya menjauh, .mma meluncurkan tangannya ke leher
1esh dan memainkan jari$jarinya di rambut 1esh.
Dengan tindakan .mma, sebuah geraman menggema di dada 1esh.
Tanpa peringatan, 1esh mendorong .mma sampai punggungnya
menyentuh dinding bata. Saat 1esh menekan dirinya pada .mma,
.mma bisa merasakan kain gaunnya naik sampai ke pahanya,
tersangkut di dinding yang kasar. Tapi ia tidak peduli. .mma merasa
tidak cukup dekat dengan 1esh. Aroma 1esh, cara tubuhnya menyatu
dengan tubuh .mma, cara lidah 1esh membakar lidah .mma saat
melesat keluar masuk di mulut .mma.
Semua pikiran kesopanan terbang keluar dari kepala .mma.
#enyatan .mma bermesraan dengan pria lain di teras depan rumah
Aidan seharusnya bisa langsung memadamkan semua hasrat yang
dirasakannya. Tapi sebaliknya, napas cepat .mma membuat dadanya
naik dan turun dalam tempo yang cepat.
1esh melepaskan bibirnya dari bibir .mma dan mulai mencium
lehernya. .mma melemparkan kepalanya ke belakang untuk
memberikan akses kepada 1esh, .mma bergumam, "mm, oh
Aidan."
ata .mma terbuka saat bibir 1esh membeku. Sebuah teriakan
tercekik keluar dari tenggorokkan .mma saat ia mendorong tubuh
1esh menjauh. ,a Tuhan, .mma menyebutkan namanya. Saat gairah
yang murni dan menggebu$gebu dengan 1esh, .mma memanggil
nama Aidan. Air mata penuh rasa malu mengancam tumpah saat
.mma berbalik untuk berlari ke dalam rumah.
1esh menarik tangan .mma. ".mma, tunggu."
",a Tuhan, maa*kan aku! Aku benar$benar minta maa*!" .mma
berteriak, saat air mata membasahi pipinya. (a menarik dirinya dari
1esh untuk melarikan diri karena ia tidak berani menatap !ajah
1esh.
"%entikan itu, dan lihat aku!" perintah 1esh.
.mma mengalihkan pandangannya dari ubin teras ke !ajah 1esh.
"#umohon, biarkan aku pergi. Tidak ada yang bisa kau ucapkan
yang bisa membuatku semakin membenci diriku sendiri lebih dari
yang sudah aku lakukan."
#eterkejutan membanjiri .mma saat 1esh menariknya dalam
pelukan yang erat. "Aku tidak membencimu, jadi kau seharusnya
tidak membenci dirimu sendiri."
(a menyentakkan kepalanya dan menatap 1esh dengan tidak yakin.
"Aku baru saja menyebut nama laki$laki yang mematahkan hatiku
saat aku menciummu!"
.kspresi 1esh berubah sedih. "Dan saat aku mendorongmu ke
belakang sampai ke tembok itu, semua yang aku lihat di pikiranku
adalah Jade, dan semua yang ingin aku rasakan adalah dia."
)ukannya menjadi marah, hati .mma malah terasa sakit untuk 1esh.
"Aku sangat, sangat menyesal."
"Aku pikir ia ingin menegaskan apa yang selama ini aku takutkan.
#ita hanya dua orang yang patah hati yang tidak siap dengan orang
lain, tidak peduli bagaimana kita mencoba untuk memaksanya."
1esh menyampirkan sehelai rambut di !ajah .mma ke telinganya.
"#ita berdua masih sangat mencintai orang lain itu."
"Aku ingin mencintai Aidan...maksudku, aku memang mencintainya,
mencintainya setengah mati, tapi aku takut membiarkan diriku
sendiri merasakannya. (strimu selalu setia padamu. Dia tidak akan
pernah meninggalkanmu."
"Aku akui, Aidan masih membuatku marah sampai aku ingin
menyakiti tubuhnya. Tapi dia mencintaimu, .mma. (a telah
meninggalkan pekerjaan dua minggu terakhir untuk mencoba
mendapatkan perhatianmu."
"Tapi ia bahkan tak pernah mengucapkan kata$kata itu. Setiap kali ia
mencobanya, ia selalu mendapat gangguan dan kemudian ia tak
pernah berusaha lagi!"
1esh menyentuh dagu .mma dengan jarinya dan memaksanya untuk
menatap matanya. "Aku ingin kau berpikir tentang ini sebentar&
ana yang lebih baik& #ata$kata yang diucapkan lalu ditarik
kembali dengan ringan dan mudahnya, atau kau lebih memilih
tindakan&"
Sebuah gambaran perilaku Aidan selama seminggu terakhir terlintas
di benaknya. Aidan telah mempertaruhkan pekerjaannya untuk
mera!atnya. )elum lagi, ia telah memasak semua yang diinginkan
.mma, keluar tengah malam hanya untuk membeli bacon dan ice
cream, memijat kaki .mma sambil menonton *ilm$*ilm ce!ek yang
dibencinya dan memeluknya saat ia merasa putus asa.
1esh tersenyum. "Aku tak tahu kenapa ia tidak bisa mengucapkan
kata$kata itu, tapi aku tahu pasti ia mencintaimu. Sepanjang
hidupnya, mungkin Aidan hanya mencintai dirinya sendiri melebihi
orang lain di dunia ini. Dan sekarang ia lebih mencintaimu." Tangan
1esh menyentuh dengan lembut perut .mma. "Dan ia mencintai
anaknya."
Sebuah isakan menembus dada .mma, dan ia tidak bisa menahan air
matanya. (a memeluk 1esh dengan erat. "engapa kau harus
bersikap begitu luar biasa& Seharusnya kau marah besar dan
melempar kursi atau meja, menyebutku !anita penggoda atau
sesuatu seperti itu!"
1esh terta!a. "Dan yang terakhir adalah aku seorang yang muna*ik.
Aku tahu persis bagaimana perasaanmu."
"#au pasti akan menjadi suami yang luar biasa." .mma menarik
dirinya untuk menangkup !ajah 1esh dengan tangannya. "Aku ingin
seorang istri dan keluarga untukmu melebihi apa yang bisa kau
bayangkan."
"(ni memang belum !aktunya, .mma."
.mma mencium pipinya dengan lembut. "Aku akan berdoa agar
hatimu terbuka untuk seseorang. Jade pasti ingin kau bahagia."
1esh mengatupkan rahangnya, dan .mma tahu ia berusaha menahan
emosinya. "Aku tahu," bisik 1esh.
"+alu buatlah dua !anita yang memujamu bangga dan temukan
seorang istri untukmu."
ulut 1esh menganga saat menatap .mma. .mma tersenyum dan
mengangguk. "Aku benar$benar peduli padamu, 1esh. Aku sadar
sekarang, perasaanku padamu tidak sepenuhnya romantis, terlepas
dari perilakuku di kereta kuda dan di teras ini. Dan terlepas dari
kenyataan aku mencintai Aidan, aku tidak bisa menahan diri untuk
sangat peduli padamu."
"Aku juga peduli padamu, .mma. Dan aku ingin kau bahagia
melebihi apapun di dunia ini." 1esh membungkuk dan berbisik di
telinganya, "Dan aku pikir kebahagiaan itu tepat ada di balik pintu di
dalam sana."
Air mata menyengat mata .mma. Tak dapat berbicara, .mma
menganggukan kepalanya atas pernyataan itu. Saat 1esh menarik
dirinya, ia mengedipkan mata pada .mma. "5epatlah masuk dan
buatlah Aidan bahagia."
.mma memberikan ciuman terakhir di pipinya sebelum ia mencari
kunci di saku mantelnya. "Terima kasih untuk semuanya."
"Terima kasih kembali." 1esh melambaikan tangan sebelum
bergegas menuruni tangga teras dan menuju ke mobilnya.
Jari$jari .mma bergetar saat ia membuka pintu. 6agu$ragu, ia
melangkah memasuki rumah. #egelapan menyelimutinya saat ia
mele!ati ruang tamu. (a terkejut tidak menemukan Aidan terbangun.
%idungnya mengkerut saat ia melihat kaleng$kaleng bir mengotori
meja kopi.
Saat ia melepaskan mantelnya, sesuatu yang hangat dan berbulu
menyentuh kakinya. "A!, boy, apa kau menungguku pulang&"
)eau merengek dan menyentuh perut .mma. "#ami sudah di rumah
sekarang. #au tak perlu kha!atir lagi." (a mengulurkan tangannya
untuk menggaruk belakang telinga )eau. "Dimana Daddy, boy&"
(a menggonggong dan kemudian melangkah ke tangga. Dengan
kejadian terakhir yang telah terjadi tadi, ia tidak terlalu terkejut
bah!a Aidan tidak ingin berpisah dengan .mma jadi Aidan tidak
tidur di kamarnya sendiri. enaiki tangga satu per satu, ia lalu
mengendap$endap menyusuri lorong ke kamar tamu. 5akar )eau
bergemeletak di belakangnya. Saat ia sampai di pintu, .mma
menoleh pada )eau. "Tetap di sini, boy."
)eau dengan enggan membaringkan dirinya untuk tetap berada di
luar kamar. .mma tersenyum padanya. ")agus, )eau."
Tangannya bergetar membuatnya sulit untuk membuka pintu.
Dengkuran pelan Aidan terdengar olehnya saat ia melangkah ke
dalam kamar yang lebih gelap. Sejak Aidan benci tidur di kamar
yang gelap, lampu tidur yang ada di sebelah tempat tidur menerangi
langkah .mma melintasi kamar. .mma duduk di sebelahnya. Aidan
tidur terlentang, selimut teronggok di pinggangnya sementara satu
tangan ada diatas kepalanya.
Saat .mma menatapnya, ia bertanya dalam hati bagaimana ia bisa
berpikir menginginkan pria lain. 6asa malu membuatnya bergidik
saat ia membayangkan bagaimana ia mencium 1esh ketika semua
yang ia inginkan hanyalah bibir Aidan dan sentuhan tangan Aidan.
Sama seperti Aidan yang berusaha mengingkari perasaannya pada
.mma dengan memba!a ke rumah !anita asing, .mma juga telah
mencoba hal yang sama dengan 1esh. Dan seperti Aidan, tidak ada
satupun yang ia lakukan dengan 1esh dapat menghilangkan perasaan
.mma yang sebenarnya untuk Aidan.
Akhirnya, hanya ada dua cinta di kehidupannya ' Tra<is dan Aidan.
(a mengusap pipi Aidan dengan punggung tangannya. embuat
.mma tersenyum karena menyadari bagaimana Aidan selalu
bercukur karena ia tahu .mma menyukainya.
#etika Aidan tidak terbangun karena sentuhannya, ia membungkuk
dan mencium bibir Aidan. .mma bangun dan menatap !ajah
tidurnya. "Aku mencintaimu, Aidan ;it?gerald. Aku selalu
mencintaimu, dan selalu akan mencintaimu. Aku minta maa* karena
menyakitimu," bisik .mma.
Aidan merengut dalam tidurnya, tangannya mengepal selimut.
".m....m kumohon...Aku...Aku mencintaimu."
Jantung .mma tersentak dan kemudian berdetak lagi. Tangannya
menyentuh dada dan mengusapnya dengan pelan, rasa sakit
membakarnya. Aidan menyebut namanya. .ntah bagaimana, entah
dimana di alam ba!ah sadarnya ia benar$benar menginginkan
.mma, dan ia mengatakan kata$kata yang sudah lama ingin .mma
dengar. Saat itu, yang .mma inginkan tidak lebih dari bercinta
dengannya dan benar$benar memantapkan perasaan mereka satu
sama lain.
Dengan ciuman yang lain dari .mma, Aidan masih tetap tertidur
nyenyak. enggigit bibirnya, .mma tahu satu cara yang harus ia
lakukan untuk membangunkannya untuk memastikan Aidan siap dan
bersedia. Dengan membungkuk .mma mulai mencium jejak lembab
di dada telanjang Aidan. #etika ia sampai di pinggang celana
dalamnya, Aidan tetap tertidur. .mma menarik celananya ke ba!ah,
ia mengambil kemaluannya dengan tangan. Jari$jarinya bekerja di
atasnya dan kemaluannya mulai membesar. Aidan bergeser di tempat
tidur, tapi napasnya tidak berubah.
Saat .mma menyelipkannya masuk ke mulutnya, pinggulnya
menarik mundur. +alu sebuah erangan rendah bergemuruh di dada
Aidan. ".mma," gumamnya dan .mma berhenti. Jantung .mma
terasa berhenti saat ia menyadari Aidan masih tertidur dan menyebut
namanya.
---
Bab 1
Aidan berusaha mengguncang dirinya sendiri untuk keluar dari
mimpinya. Sekali lagi, malam$malamnya dipenuhi dengan .mma.
%ari$harinya dipenuhi dengan berkembangnya perasaannya yang
sakit dan sekarang ia bahkan tersiksa dalam mimpinya. Secara *isik
malam ini terasa menyakitkan saat ia benar$benar bisa merasakan
bibir .mma di bibirnya, menggerakan batangnya keluar dan masuk
dari mulut .mma yang hangat.
Aidan menggeram. ".mma," gumamnya. Tuhan, ia menginginkan
.mma. (a ingin memeluknya dan menenggelamkan dirinya ke dalam
diri .mma. (a ingin mendengarkan .mma berteriak menyebut
namanya lagi seperti sebelumnya. ".mma, aku membutuhkanmu."
"Aku ada di sini, sayang, dan aku tidak ingin apapun selain bercinta
denganmu."
ata Aidan tersentak terbuka. (a menyadari ia tidak sendirian di atas
tempat tidur. (ni bukan mimpi tentang .mma. (a benar$benar ada dan
mengangkangi dirinya sementara mulut dan lidahnya ada di atas
bagian ereksinya. "Tidak, tunggu," kata Aidan parau. #etika .mma
menjilat lalu menghisap satu bolanya ke dalam mulutnya, Aidan
menjatuhkan kepalanya ke bantal. Sial, ini sudah begitu lama.
1inggul Aidan bergerak tanpa sadar, menyodokkan kemaluannya
lebih dalam ke mulutnya.
Tidak, Tidak, Tidak. (a tidak bisa melakukan ini. %ubungan mereka
dimulai karena seB, dan ia tidak ingin memulainya kembali dengan
cara yang seperti itu. Sekarang adalah !aktu tentang cinta ' cinta
yang murni dan indah. Aidan mendorong dirinya sendiri ke posisi
duduk. "Tidak, .mma, jangan," katanya.
ata .mma melirik dari kemaluan Aidan ke matanya dengan
terkejut. Aidan menggelengkan kepalanya. "Aku tidak ingin kau
melakukan ini."
.mma menarik dirinya dengan sangat kasar, hingga Aidan
mengernyit saat gigi .mma menggores batang kemaluannya. Aidan
mencoba meraih bahu .mma, tapi ia berdiri darinya dengan cepat
sehingga Aidan tak bisa meraihnya. (a lari masuk ke kamar mandi
dan membanting pintu.
Aidan memutar matanya ke langit$langit. engapa ia tampak seperti
memiliki bakat untuk benar$benar mengacaukan segala sesuatunya
di setiap saat ia berada bersama .mma& (a membuang selimut dan
bergegas ke kamar mandi. (a bisa mendengar .mma menangis. Saat
ia meraih gagang pintu, ia mendapati pintu itu terkunci. ".m,
maa*kan aku. #au salah paham, aku bersumpah."
Saat Aidan berkata seperti itu, .mma menangis semakin kencang.
Aidan mengetuk pintu kayu dengan kepalan tangannya dengan
sangat keras hingga tangannya terasa sakit. "Sialan, .mma,
kumohon bisakah kau membuka pintunya dan biarkan aku
menjelaskan semuanya&"
")agaimana mungkin aku bisa salah paham padamu& #au berkata
kau tidak ingin tidur denganku!" jeritnya diantara isakan tangis
seperti paku yang terdorong masuk ke hati Aidan.
Aidan semakin *rustasi, dan ia pun menendang pintunya. ".m, apa
pernah aku tidak menginginkanmu setiap !aktu dalam hubungan
kita& #au selalu membuatku terangsang hanya dengan bersamamu di
dalam ruangan yang sama."
Tangisan .mma bertambah kencang, dan Aidan bisa mendengar
.mma mengorek$ngorek ba!ah meja yang ia asumsikan seperti
.mma mencari tisu toilet. Asumsinya benar saat ia mendengar
.mma mengeluarkan ingus dari hidungnya dengan sangat keras.
Aidan menggaruk$garuk rambutnya yang acak$acakan dengan
tangannya, ia menggeleng$gelangkan kepalanya dengan keras. (a
tahu ia harus melakukan sesuatu dan melakukannya dengan cepat. (a
mulai kehilangan .mma dan mengarahkannya pada 1esh, dalam
kondisi .mma yang rapuh *isik dan mental seperti ini sudah cukup
membuatnya mencapai batas. Aidan menghela napas. "Jadi kau
benar$benar ingin membuatku melakukannya dengan cara seperti ini
' mengenakan celana pendek dengan kemaluanku yang mengeras
hasil dari mulutmu yang nikmat sementara kau menangis di dalam
kamar mandi&"
"#umohon... Tinggalkan aku sendiri."
"Tidak, aku T(DA# akan meninggalkanmu sendiri. Aku ingin
bersamamu, .m. Aku ingin bersamamu di S.T(A1 saat di S.T(A1
hari!" Saat jantung Aidan berdetak lebih cepat, ia menarik napas
dengan sedikit tak beraturan. (ni saatnya. Sekarang atau tidak
selamanya.
"Dan tahukah kau mengapa& #arena aku mencintaimu! #au
mendengarnya& Aku mencintaimu, .mma %arrison! Aku
mencintaimu sepenuh hatiku. Jika aku jujur dengan diriku sendiri,
mungkin aku telah mencintaimu sejak malam pertama di OIalley.
Aku hanya tidak bisa mengatakannya hingga saat ini."
#eheningan bergema kembali di diri Aidan. "1ercayalah padaku. (ni
terjadi bukan karena aku tidak menginginkanmu tetap menghisap
milikku. (ni terjadi karena aku tidak ingin kita bercinta sampai aku
mengatakan padamu bagaimana perasaanku padamu. eskipun
dokter berkata kita bisa melakukannya, aku tidak ingin berhubungan
seB denganmu. Aku ingin bercinta denganmu, .m." Aidan menatap
pintu tertutup itu. engapa .mma tidak mengatakan sesuatu&
engapa .mma tidak membuka pintu dan berlari ke pelukannya&
)ukankah ia sudah mengatakan apa yang ingin .mma dengar&
Aidan tidak tahu apa lagi yang bisa ia lakukan, jadi ia tetap berbicara
terus dari dalam hatinya. "Semuanya telah menjadi gila karena 1op
dan kau dan juga si brengsek Alpesh yang mencoba mencurimu
dariku dan membuatku gila karena cemburu. Aku sangat, sangat
menyesal aku tidak mengatakan padamu bah!a aku mencintaimu di
hari itu di dermaga. )ahkan sebelum kau mengatakannya padaku,
aku tahu bagaimana perasaanku, dan itu benar$benar membuatku
ketakutan. Aku merasa perasaanku padamu terlalu cepat
dibandingkan dengan Amy di empat tahun kebersamaan kami."
#etika .mma tetap tidak berkata apapun, tenggorokan Aidan terasa
terbakar saat air mata memenuhi matanya. Sial, Aidan tak pernah
ingin menangis di depan .mma. Aidan menempelkan dahinya di
pintu. "#umohon, .m. Aku sangat mencintaimu sampai terasa sakit.
Aku merasakanmu di ji!aku. #umohon... Aku tidak bisa hidup
tanpamu. Aku ingin bersamamu di setiap menit hari$hariku. Aku
ingin menikah denganmu dan hidup bersamamu. Aku ingin
membesarkan 2oah dan menjadi keluarga bersama. #umohon...
#umohon katakan padaku kau ingin bersamaku selamanya."
#etika pintu mulai terbuka, Aidan harus menahan tangannya di
kusen pintu agar tak terjatuh ke depan. .mma berdiri di depannya,
dengan mata melebar, mulut menganga, dan air mata dengan
maskara hitam mengalir di pipinya. .mma berjalan perlahan ke
arahnya. "#atakanlah lagi," akhirnya .mma berbisik.
Sebuah isakan tersedak di tenggorokan Aidan. "Aku mencintaimu."
"Oh, Aidan," ja!ab .mma. .mma menangkup !ajah Aidan dengan
tangannya, menghapus air mata yang mengalir di pipi Aidan dengan
ibu jarinya. .mma mencium bibirnya dan memberinya ciuman yang
lembut. Saat .mma menarik dirinya, ekspresinya adalah campuran
dari kebahagiaan dan penyesalan. "Aku minta maa* untuk malam ini
dan menyakitimu karena 1esh. Jauh di lubuk hatiku, aku tak akan
pernah berhenti mencintaimu, dan kau benar saat kau berkata
perasaan kita telah tumbuh dalam !aktu dua minggu terakhir. (tu
hanya... Aku marah dan benci dan juga patah hati atas apa yang kau
telah lakukan. Tapi meskipun aku ingin membencimu, aku tak
pernah bisa melakukannya. Dan sekali lagi kau benar karena aku
pikir aku bisa menghilangkan perasaanku padamu dengan cara
memulai suatu hubungan dengan 1esh, tapi aku tak bias." .mma
menyentuh pipi Aidan dengan tangannya. "Aku bersumpah padamu
bah!a hatiku akan selalu menjadi milikmu."
Aidan menggelengkan kepalanya dengan keras. "#au tidak
seharusnya menunggu, .m. Sebagian dari diriku ingin kau dan 1esh
berakhir dengan bersama$sama. Aku tahu ia bisa memberimu semua
yang seharusnya aku bisa berikan tanpa ada pertanyaan, dan
cintanya tidak akan pernah ternoda oleh kecurangan."
.mma menyentuhkan jarinya di mulut Aidan untuk membuatnya
diam. ")erhentilah menghukum dirimu sendiri. #au telah
melakukan kesalahan, dan sekarang itu sudah dimaa*kan."
Aidan menarik napasnya. ")enarkah&"
"Oh ya." .mma memberikannya sebuah ciuman yang lama sebelum
ia menarik dirinya. "Dan seharusnya aku tidak pernah pergi keluar
dengan 1esh malam ini. (tu tak hanya tidak sopan dan menyakitimu,
itu adalah kebodohanku yang mencoba mempertaruhkan nasibku
sendiri. Disamping itu, 1esh tidak pernah memberiku seperti yang
telah kau berikan. #au membuat mimpiku menjadi kenyataan
dengan memberiku 2oah. #enyataannya adalah aku jatuh cinta
padamu melebihi semua yang bisa aku bayangkan. Dan sekarang
aku tahu kau mencintaiku lagi ' " (sakan tangisnya memotong suara
.mma.
Aidan dengan lembut menghapus air mata .mma dari pipinya.
Aidan tidak tahan melihatnya menangis, terutama sejak segalanya
pada akhirnya menjadi benar diantara mereka. "Aku serius ingin
menikah denganmu, .m. Tapi aku ingin melamarmu dengan cara
yang benar $ bukan dengan setengah telanjang dan kemaluan yang
sekeras kayu. Aku ingin meminta ijin pada .arl, dan aku ingin
berlutut dengan satu kaki dan meletakkan cincin di jarimu. #au
layak mendapatkan itu, dan aku ingin kau mengalaminya."
ata hijau .mma melebar. ")enarkah&"
Aidan menganggukan kepalanya. "Aku berjanji."
"Oh Tuhan, kau membuatku sangat, sangat bahagia!" .mma
menangis, memeluk leher Aidan. Aidan mengayunkan badan .mma,
memeluknya dengan erat. "Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku
mencintaimu," gumam .mma di telinga Aidan.
"Aku juga mencintaimu," ja!ab Aidan.
.mma menggeliat mela!annya, dan saat Aidan melonggarkan
pelukannya, .mma menatapnya dengan pencampuran agresi* antara
cinta dan gairah di matanya. ")ercintalah denganku Aidan," pinta
.mma.
"Apa itu yang kau inginkan& #arena tidak ada yang lain di dunia ini
yang lebih ingin aku lakukan."
.mma menggesekkan pinggulnya pada Aidan, .mma berkata, "Aku
menginginkanmu lebih dari apapun di dunia ini."
Tangan Aidan memegang resleting di punggung .mma. (a
membukanya dengan sangat perlahan. .mma menggoyangkan
badannya, mencoba dengan cepat melepaskan gaunnya. "engapa
kau begitu lama&"
Aidan terkekeh. "Aku tidak menyadari kau begtu ingin cepat
telanjang."
ata hijau .mma tampak menyala padanya. "Aku ingin dekat
denganmu sedekat yang aku bisa. Aku perlu merasakan kulitmu di
kulitku. +alu aku tahu semua ini nyata... #ita akan benar$benar
menyatu di tempat dimana kita memulainya."
Dengan sebuah erangan, Aidan menyentakkan tali gaunnya terbuka,
membiarkannya bergelung di lantai. Aidan membuka kaitan branya
dan melemparkannya. Saat tatapan kelaparan Aidan memandang
payudara .mma, ia menjilat bibirnya sendiri sebagai antisipasi. "(ni
hanya aku atau ' "
.mma memutar matanya. "5ara untuk meruntuhkan sebuah
momen."
Aidan terkekeh. "aa*, tapi aku tak bisa tidak memperhatikannya
bah!a mereka... tampak lebih besar."
",a, dan mungkin mereka bisa bertambah besar lagi. Apa kau tidak
ingat aku pernah mengatakannya padamu&"
"(tu pasti terle!atkan dalam pikiranku." Dengan seringainya, Aidan
berkata, "1ercayalah padaku, aku bukannya komplain."
.mma nyengir. "Aku tidak berpikir kau akan complain."
Aidan mencium sepanjang pipinya dan menggigit lehernya
sementara tangannya menangkup dan meremas payudaranya yang
membesar. )ibir Aidan mencium bibir .mma sambil membelai
tubuhnya sampai napas .mma menjadi terengah$engah di bibir
Aidan. Aidan melepaskan ciuman mereka untuk menghisap salah
satu puting .mma. .mma menarik helaian rambut Aidan saat Aidan
memutar$mutar lidahnya di puting sensiti* .mma. #emudian Aidan
menggigit lembut putingnya dengan gigi, .mma berteriak, sambil
mendorong payudaranya ke arah mulut Aidan.
Setelah Aidan membuat salah satu putingnya mengeras, ia mulai
menghisap dan menggigit putingnya yang lain. Sementara itu, .mma
mulai menggesekan dirinya pada ereksi Aidan. "Aku ingin dirimu
sekarang, Aidan. #umohon," kata .mma terengah$engah.
"(ni sudah terlalu lama, bukan&" gumam Aidan di payudaranya.
"Oh, ya," seru .mma, menyodorkan pinggulnya mela!an tangan
Aidan saat tangannya terbenam di ba!ah pinggangnya.
(bu jari Aidan menyelip masuk ke karet pinggang celana dalam
.mma lalu menariknya turun ke pahanya. Saat celana dalamnya
menggantung di lutut .mma, .mma menendangnya lepas. Jari$jari
.mma kemudian berjalan ke boBer pendek Aidan untuk
melepaskannya dari pinggulnya.
)erdiri telanjang bersama, mereka saling menatap mata satu sama
lain. "Aku pikir kita bisa mele!atkan sebagian besar tahapan
*oreplay$nya, kan&"
"mm, hmm", gumam .mma sambil menjalankan tangannya ke
dada telanjang Aidan.
Aidan menjatuhkan dirinya sendiri ke atas tempat tidur. Dengan
memegang tangan .mma, Aidan menarik .mma ke badannya.
.mma mengunci matanya pada mata Aidan pada saat .mma bangkit
untuk mengangkanginya. Saat kehangatan diantara kakinya
menutupi batang kemaluan Aidan, Aidan mengerang. "+ilitkan
kakimu di sekitarku dengan erat, )abe."
.mma mematuhinya dengan cepat, dan kemudian Aidan mendorong
dirinya bersama ke tengah tempat tidur. #emudian tangan Aidan
mulai menggali diantara kaki .mma, membuat .mma merintih. Saat
Aidan menyodorkan jarinya ke inti .mma, ia merasakan
cengkraman dinding$dinding <agina .mma. "Aku hanya ingin
memastikan kau siap untukku."
"Aku selalu siap untukmu, cintaku," bisik .mma.
Aidan menaruh kedua tangannya di pinggang .mma dan dengan
lembut mengangkat .mma. Aidan lalu mengarahkan ereksinya
diantara lipatan basah .mma. Saat .mma dengan perlahan meluncur
ke ba!ah di milik Aidan, Aidan memberikannya ciuman lembut di
sepanjang tulang selangkanya. Setelah semua milik Aidan tenggelam
di inti .mma, Aidan gemetar dengan kenikmatan. "Oh Tuhan, aku
rindu rasanya berada di dalammu."
#etika Aidan mengangkat kepalanya, .mma tersenyum padanya.
"Aku merindukan setiap inci keindahan dirimu, juga."
Aidan terta!a. "#au telah menyentuh egoku."
"Aku pikir kita pasangan yang cocok dan pas." .mma menatap
perutnya yang membesar. ",ah, kecuali untuk perut ini yang sedikit
menghalangi."
Aidan menyingkirkan helaian rambut panjang pirang .mma dari
!ajahnya. "Jangan pernah berpikir 2oah sebagai penghalang. (a
akan selalu menjadi tali yang mengikat kita bersama. (a adalah cinta
kita yang tumbuh di dalam dirimu. (a mungkin bukanlah alasan
mengapa aku jatuh cinta padamu, tapi ia adalah alasan mengapa aku
mendapatkan kesempatan lainnya di kehidupanku." Aidan
memberikannya ciuman yang mendalam dan lama. "#au telah
menyelamatkanku, .mma."
Air mata menggenang di mata .mma yang hijau, dan dadanya naik
dan turun karena napas yang berat seperti ia sedang mencoba
menjaga emosinya yang bergulung$gulung di luar kendali. "Oh
Aidan." .mma menangkup !ajah Aidan dengan tangannya. "Aku
sangat mencintaimu," gumam .mma di bibir Aidan.
Dengan menindih dari dada ke dada, .mma mulai mengangkat
pinggulnya saat Aidan menyodok pinggulnya. .mma terengah$engah
perlahan di telinga Aidan, mengguncangnya pelan membuatnya
semakin dalam dan semakin dalam. Saling membungkus bersama,
mereka tetap saling menatap mata satu sama lain. ereka adalah
jalinan sepasang tangan dan sepasang kaki ' tapi mereka adalah satu.
---
Bab 1!
&'a (ingg' Beri)'tnya
)unyi dering ponselnya membangunkan .mma dari tidur lelapnya.
eraba$raba di meja samping tempat tidurnya, .mma akhirnya
berhasil mendapatkan ponselnya. %ampir otomatis ibu jarinya
menekan tombol penja!ab dan menempelkan di telinganya.
"%alo&" .mma menja!ab parau.
".m!" 5asey menjerit sebelum menghilang dalam isak tangis.
.mma langsung terbangun seakan ia telah minum beberapa cangkir
kopi. "5ase, ada apa&"
Di antara isak tangis, .mma hanya dapat mengira$ngira beberapa
kata. "Jason. 1endamping pria. #eracunan alkohol setelah pesta
lajang. asuk rumah sakit. 1erubahan mendadak untuk semua
pendamping mempelai. Acara pernikahan kacau."
.mma menarik dirinya ke posisi duduk. "5asey, tarik napas dalam$
dalam dan tenang, oke& 1ernikahanmu tak akan kacau hanya karena
seorang pendamping laki$laki dengan bodohnya membuat dirinya
mabuk berat sampai masuk rumah sakit."
"Tapi kami telah berlatih segala sesuatunya dengan tujuh
pendamping pria. 1engaturan pemotretan semuanya akan kacau!"
"Tak adakah teman 2ate yang lain atau kerabat yang dapat
menggantikan Jason dan mengenakan tuksedo$nya&"
"Aku tak tahu! +agipula siapa yang dapat mengenakan dengan pas
tuksedo seorang binaraga!an sebesar NG@ =9FD cm>&!!&"
.mma menoleh di balik bahunya ke arah Aidan yang tertidur
nyenyak, dan sebuah ide muncul di kepalanya. "Em, yah, Aidan
punya tuksedo." Ada jeda yang lama. "#au masih di sana&"
"#enapa aku tak terkejut James )ond punya tuksedo sendiri&" ja!ab
5asey pedas.
"(tu untuk tujuan pekerjaan, 5ase." .mma menghela na*as. "Dengar,
aku mengerti kalau dia masih bukan salah satu orang *a<oritmu, tapi
' "
"Tidak, tidak, kau benar. #ita tak punya banyak pilihan, dan 2ate
sebenarnya menyukai dia."
"4ell, aku senang setidaknya salah satu dari kalian menyukai ayah
dari anakku."
5asey mengerang. "#au tahu aku menyukainya"aku hanya tidak
mencintainya kembali sepertimu."
"Jadi kau mau aku memberitahunya untuk berpakaian dan bersiap
untuk bergabung dengan pendamping mempelai pria yang lain siang
ini&"
",a, aku akan sangat senang dan terhormat bila dia bersedia berada
di sana."
.mma terta!a. ",eah, kau terdengar sangat meyakinkan tentang
yang satu itu."
5asey terkikik. "Aku akan berusaha saat aku menemuinya, oke&"
")aiklah kalau begitu. Sampai ketemu nanti."
")ye."
Setelah .mma menutup telepon, ia menyusup kembali ke dalam
selimut. erapat ke tubuh hangat Aidan ia membungkuk dan
mencium bibir Aidan. ")angun, sayang."
Aidan meringis !alaupun matanya masih tertutup. .mma
menciumnya lagi. ".m&" Aidan mendesah di sela$sela bibir .mma.
.mma menyundulkan keningnya ke leher Aidan, pahanya dikaitkan
ke paha Aidan. engira itu sebagai sebuah undangan, Aidan
mengalungkan lengannya di pinggang .mma dan menariknya ke
atas untuk menunggangi Aidan. .mma menggelengkan kepalanya.
"4hoa, cowboy, apa yang kau pikir kau lakukan&"
Aidan nyengir ke arahnya. "#upikir kau lebih ke cowgirl dengan
posisi itu."
.mma terta!a. ",eah, kau tahu, cowgirl ini tidak siap untuk
menunggang hari ini." Saat Aidan merengut, .mma menambahkan,
"Setidaknya tidak saat ini. Aku mau memintamu sesuatu."
Aidan menaikkan alisnya pada .mma. "Apa itu&"
.mma lalu menceritakan semua yang ia bicarakan dengan 5asey.
Saat ia selesai, Aidan menghela na*as dengan keras. "aksudmu dia
benar$benar menginginkanku di pernikahannya&"
"Tentu saja."
Aidan memberikan pandangan ragu. "#au yakin&" saat .mma
menganggukkan kepalanya dengan antusias, Aidan menyeringai
padanya. ".mma #atherine %arrison, kau benar$benar pembohong
terburuk di dunia."
"Dengar, 2ate benar$benar menyukaimu, dan 5asey juga selalu
menyukaimu. Dia hanya masih sulit untuk memaa*kanmu." Ja!aban
.mma menimbulkan erangan dari Aidan. "Apakah itu artinya kau
akan melakukannya&"
"Tentu saja aku akan melakukannya."
"akasih, makasih, makasih," ja!ab .mma sambil menciumi pipi
dan bibir Aidan. "#au akan membuat 5asey sangat bahagia dengan
melakukan ini. Dia berpikir hari bahagianya telah kacau. Tak ada
seorangpun !anita yang mau ada sesuatu sekecil apapun yang salah
di hari pernikahannya. aksudku, itu seharusnya menjadi hari yang
paling membahagiakan di hidupmu, kan&"
1andangan Aidan menera!ang jauh. "ungkin aku harus
menghubungi 5asey dan mengatakan padanya aku akan
melakukannya. #au tahu, aku ingin berusaha memperbaiki
semuanya."
"(tu akan sangat bagus."
Aidan mencium bibir .mma dengan lembut, sambil mengelus
punggung .mma. "#au pergilah dulu ke mandi. Aku akan bergabung
sebentar lagi."
"#enapa aku merasa cowboy ini akan berharap untuk ditunggangi
sampai matahari terbenam selama kita mandi&"
Aidan menjatuhkan kepalanya ke bantal dan terta!a terbahak$bahak.
"1ergilah dan biarkan aku bicara pada 5asey."
")aik, baik," .mma menggerutu dan memanjat turun dari Aidan.
Apapun yang Aidan katakan pada 5asey, itu membutuhkan beberapa
saat untuk melakukannya. .mma baru saja keluar dari pancuran saat
Aidan masuk ke kamar mandi. "Semua baik$baik saja&" .mma
bertanya, sambil membungkus rambutnya dengan handuk. Saat
Aidan tidak menja!ab, ia menangkap re*leksi Aidan di cermin
kamar mandi. Aidan sedang menyikat giginya, tetapi bibirnya
membentuk senyum lebar.
"Aidan, kau mendengarku&"
Aidan meludahkan pasta gigi dalam mulutnya. "%ah&"
"Aku menanyakanmu bagaimana hasil percakapannya&"
Sekali lagi, sebuah senyum lebar tersungging di bibirnya. ")erjalan
dengan amat sangat baik."
.mma menatap Aidan dengan curiga saat ia mengeringkan
tubuhnya. ")aiklah, bagus. Aku senang mendengarnya. #au dan
5asey kembali berteman adalah ja!aban dari doaku."
Aidan mematikan air. ".m, bukan aku yang belum bisa berteman
kembali dengannya. aksudku, aku mendapat serangan di
kejantananku, Demi Tuhan!"
"Aku tahu bukan kau yang tak bisa menerimanya kembali. .mma
mencium bahu telanjang Aidan. "(tu sebabnya aku sangat bangga
padamu karena sudah berbesar hati untuk memperbaiki segalanya."
Aidan mengangkat alisnya. "#au bangga padaku&"
"mm, hmm." elihat Aidan menyeringai, .mma memukul pantat
Aidan. "Sekarang cepatlah bersiap, Tuan. .mosi 5asey hari ini
seperti menginjak di lapisan es yang tipis. Terlambat datang adalah
hal terakhir yang kita butuhkan."
"#upikir kau akan berdandan bersama dengannya&"
"emang." .mma melirik teleponnya di meja rias. "Sial. Sebaiknya
aku bersiap. Aku seharusnya sudah ada di spa dalam tiga puluh
menit. aukah kau menjadi seorang kekasih sejati dan
memba!akan gaunku ke gereja&"
"Tentu saja." Saat ia bersandar untuk mencium .mma, mulut Aidan
beraroma mint.
"Terima kasih," .mma bergumam di sela$sela bibir Aidan.
"Aku mencintaimu," kata Aidan saat ia menarik diri.
"Aku lebih mencintaimu," ja!ab .mma sambil tersenyum.
---
Setelah pagi hari yang me!ah di spa mendapatkan *acial dan pijatan,
rambut dan !ajah seluruh pendamping pengantin telah selesai dirias.
.mma tak dapat menahan ta!a pada penampilan lucu 5asey
menggunakan pakaian ketat ditambah riasan !ajah yang lengkap
dengan kerudung dan tiara yang berkilau.
5asey menatap ke ba!ah ke dirinya sendiri. "Apa& #au tak berpikir
ada yang salah dengan penampilan ini, kan& Aku berani bertaruh aku
dapat berjalan ke 4al$art seperti ini, dan tak ada satu orang pun
yang akan berkata apa$apa."
.mma meraih dompetnya. "%mm, pujian yang tinggi memang dari
para pembeli 4al$art."
5asey terta!a. "Ayo. #ita harus memba!a bokong kita ke gereja."
Sambil memutar matanya, .mma berkata, "%anya kau yang bisa
mengucapkan kata bokong dan gereja dalam kalimat yang sama."
"#au tahu kau mencintai mulut kotorku."
"Aku mencintai apapun tentangmu, bestie."
5asey mengangkat tangannya. "Jangan ada komentar sentimentil
seperti itu lagi, .m. Aku tak mau riasanku rusak."
.mma terta!a. ")aik. Aku akan menjadi orang dingin dan keras
sepagian ini. Senang&"
"Sangat. Sekarang ayo."
.mma dan 5asey, bersama dengan seluruh pendamping mempelai,
menuju ke 7ereja #atedral Ghrist the 0ing. (tu merupakan gereja
2ate sejak masih kanak$kanak, dan .mma berpikir itu
menjadikannya tempat yang indah untuk acara pernikahan.
Setelah masuk ke dalam ruang persiapan, mereka sibuk membantu
5asey mengenakan gaunnya yang berukuran
9
mammoth. .mma
mundur dan memperhatikan 5asey. Janji yang semula terucap
terlupakan saat air mata memenuhi mata .mma. "#au terlihat
menakjubkan!"
5asey menuding .mma, ".m, kau berjanji!"
"Aku tak dapat menahannya. %ormon kehamilan ini yang membuat
emosiku semakin gila!"
"Egh, kau benar$benar harus menghentikan produksi air matamu
atau kau akan membuatku menangis, dan semua make$up tahan air
ini tidak akan bekerja selama itu,"
")aik, aku akan mengenakan gaunku."
")agus. Dan sementara kau sibuk dengan gaunmu, pikirkan tentang
hal$hal menjijikkan, orang$orang yang membuatmu kesal ' apapun
selain yang membuatmu menangis."
.mma meletakkan tangannya pada pinggangnya. "Tidakkah kau
berpikir orang$orang akan bertanya$tanya kenapa pendamping
!anitamu yang perutnya sudah sangat buncit memasang tampang
"persetan denganmu" di !ajahnya&"
5asey terta!a. "Selama kau tidak menangis, kita baik$baik saja."
"#au benar$benar tak dapat dipercaya," .mma menggerutu seraya
memasuki ruang ganti. 7aun merah marun tergantung di dalam tas
di cantelan dimana Aidan mengantarkannya beberapa saat
sebelumnya. .mma mengenakannya, dan setelah berusaha bergelut
dengan reslitingnya, .mma kembali ke kamar utama untuk mencari
bantuan. 5arlee, adik perempuan 5asey yang berumur enam belas
tahun, dengan senang hati membantu.
.mma sedang memperhatikan bayangannya di cermin saat sebuah
ketukan terdengar. "(ni Aidan," sebuah suara memanggil. 5arlee
terkikik saat ia berlari untuk membukakan pintu.
Saat Aidan memasuki ruangan, pandangan Aidan menyapu ruangan
untuk mencari .mma. Saat Aidan melihatnya, ia berbinar, "#au
terlihat cantik!"
.mma tersenyum lebar. "Terima kasih." enatap ke arah gaunnya,
.mma menggelengkan kepalanya."Sebenarnya, saat ini aku merasa
seperti
A
3ompa 4oompa!"
"1ercayalah padaku, babe, kau sama sekali tak terlihat seperti salah
satunya." Saat .mma memberikannya pandangan ragu, Aidan
mengedipkan matanya. "Dan aku pasti memiliki (etish
A
*illy *onka
karena aku ingin melahapmu saat ini juga."
.mma memukul lengan Aidan dengan main$main saat 5asey
bertanya, "Dan bagaimana denganku& Tidak ada pujian untuk sang
mempelai !anita&"
Tanpa perlu menarik napas, Aidan berkata, "#au adalah gambaran
kesempurnaan yang luar biasa dalam balutan !arna putih yang akan
membuat na*as 2ate berhenti di saat dia melihatmu."
5asey tersenyum lebar. "1andai Big %apa, sangat pandai."
Aidan bersandar dan mencium pipi 5asey. "(tu kebenarannya."
"Aku akan menerima sanjungan itu kalau begitu." 5asey menja!ab.
"Aku sangat senang dapat menjadi bagian dari hari bahagiamu."
"Aku juga," ja!ab 5asey sambil mengedipkan mata.
ulut .mma melongo melihat keduanya berbincang, terlebih lagi
saat 5asey juga balas mencium pipi Aidan. Apa yang terjadi dengan
5asey membenci Aidan& Apakah *akta Aidan bersedia membantu
dan menyelamatkan hari besarnya cukup untuk membuat 5asey
memaa*kan Aidan untuk semua kesalahan yang telah ia lakukan&
"Apakah kau membutuhkan sesuatu&" Tanya .mma.
"Aku hanya ingin memeriksamu, melihat bagaimana perasaanmu,
tapi lebih dari semuanya, aku ingin menikmati kecantikanmu yang
mempesona."
",a Tuhan, itu manis sekali!" 5arlee menjerit sementara pendamping
mempelai yang lain menganggukkan kepalanya.
)ibir Aidan membentuk seringai sombong pada apresiasi mereka
terhadap sentimen Aidan saat .mma memutar matanya. ",ang
benar&"
Aidan terta!a. "Sebenarnya, ini saatnya para pendamping mempelai
di*oto,"
"#ukira juga begitu."
Aidan menempatkan tangannya di pundak .mma, ekspresinya
berubah serius. "Aku mungkin tadi hanya bercanda, tapi aku
memang benar ingin memeriksamu."
%ati .mma menghangat pada keseriusan Aidan. "Aku baik$baik
saja."
)ibir Aidan membentuk garis keras. "5obalah untuk tidak terlalu
banyak melangkah hari ini."
"Aidan," protes .mma.
"Aku serius."
"Aku sudah dii?inkan untuk kembali bekerja dan semua kegiatan
normal lainnya sejak dua minggu lalu, ingat&"
"(tu tak berarti kau harus bergerak sepanjang !aktu. #embali
bekerja suatu hal, tapi antara makan malam gladi bersih dan pesta
lajang minggu ini, kau memaksakan dirimu."
Sebenci apapun .mma untuk mengakuinya, dia memang kelelahan.
"Okay, okay, Mr. Bossy. )egitu kita selesai ambil gambar, aku akan
duduk dan menaikkan kakiku sampai upacara dimulai."
Senyum puas memenuhi bibir Aidan. ")agus." Aidan menyapukan
satu dari anak rambut ikal dari !ajah .mma. "Tapi simpan
setidaknya satu dansa di resepsi untukku."
1erut .mma menegang saat Aidan menyebutkan kata resepsi. Tidak
hanya ia akan bernyanyi di upacara, tetapi 5asey telah memintanya
untuk bernyanyi selama dansa pertama 5asey dan 2ate setelah
menjadi suami istri. Aidan pasti telah memperhatikan kekha!atiran
.mma sebab ia menariknya kedalam pelukannya. "Demam
panggung&"
.mma menelan ludah pahit di tenggorokannya. "Sedikit."
"#au akan terdengar menakjubkan. #au selalu menakjubkan."
"#uharap begitu," ja!abnya parau.
Aidan menjauh untuk menangkup !ajah .mma di genggamannya.
"*ell, aku tahu begitu." Aidan memba!a bibirnya ke bibir .mma.
)aik getaran yang menenangkan maupun menyenangkan menyebar
mulai dari ujung kepala .mma turun sampai ke ujung kakinya.
"Tidak, tidak, tidak! #alian berdua jangan mulai! #au akan merusak
dandanan .mma sebelum pengambilan gambar!" 5asey protes.
Aidan mengerang di bibir .mma sebelum .mma memisahkan diri
darinya. "#au benar$benar
D
bride:illa," candanya.
5asey terta!a. "%ati$hati, Big %apa. Aku mungkin menemukan tas
yang lain untuk memukulmu."
Sambil menggelengkan kepala, Aidan hanya terkekeh mendengar
candaan 5asey. "Jangan berpikir aku tak akan mengingatkan 2ate
untuk tetap !aspada saat kau kesal dan mengayunkan sebuah tas. (tu
senjata yang berbahaya!"
.mma tidak berhenti terkejut oleh senda gurau keduanya sehingga
dia hanya mengikuti di belakang mereka saat mereka berjalan ke
tempat upacara. Setelah mengambil ratusan *oto, pertama dengan
5asey, dan lalu setelah ia menghilang, dengan 2ate, .mma mula
merasakan !ajahnya mulai membentuk senyuman yang membeku,
dan ia dapat menjadi buta dari semua lampu blit?.
Semua berlangsung dengan cepat hingga tiba saatnya upacara
dimulai. .mma mengambil tempatnya di depan 5arlee dan melihat
ke arah keramaian tamu yang datang. elihat melalui bahunya,
.mma melihat 5asey mengambil lengan ayahnya. Ayah 5asey
membungkuk dan mencium pipi 5asey. "#au akan selalu menjadi
gadis kecilku," ujarnya.
#ilatan kesedihan memenuhi diri .mma karena ayahnya sendiri
tidak akan pernah mengantarnya berjalan di altar. Di saat yang sama,
.mma tahu jika ia dan Aidan menikah, 7randdaddy akan lebih dari
bahagia untuk melakukan kehormatan tersebut. .mma mengalihkan
diri dari perasaan sedih dan penyesalannya. Sebaliknya, ia
menyambut satu dari kebahagiaan yang lengkap dan murni di masa
depan untuknya dan 5asey.
.mma tak harus memaksakan senyum yang berbinar di !ajahnya
saat ia bertemu Aidan di pintu altar. Saat ia menyelipkan lengannya
di lengan Aidan untuk berjalan di lorong altar, 2oah memberikan
sebuah tendangan lembut. (a tak dapat menahan perasaan seperti
seorang !anita yang paling diberkati di bumi.
---
7
Mammoth; gajah yang hidup pada jaman es, berukuran sangat besar dan memiliki bulu yang amat
sangat tebal
6
3ompa loompa I *illy *onka; alah satu karakter dalam (ilm Gharlie and the Ghocolate )actory
?
Bride:illa; Monster pengantin wanita
Bab 1"
.mma duduk dengan para tamu pesta pengantin di meja utama di
ba!ah lampu$lampu gantung yang bercahaya. Dia tidak bisa percaya
betapa indah semuanya mulai dari pengaturan bunga hingga patung$
patung es. #eluarga 5asey dan 2ate benar$benar total untuk acara
resepsi ini.
Setelah mengosongkan piringnya, Aidan memperhatikan .mma
yang bermain dengan makanannya. "2oah akan kelaparan jika kau
tidak makan," kata Aidan sambil mengelap mulutnya dengan serbet.
"Aku akan makan setelah selesai bernyanyi. %al terakhir yang ku
inginkan adalah muntah karena gugup di hari penting 5asey dan
2ate." elihat pandangan skeptis Aidan, dia menambahkan, "aku
janji segera setelah selesai, aku akan makan semua, termasuk
beberapa potong kue pengantin!"
Aidan menyesap sampanyenya sebelum menganggukkan
persetujuannya. "#apan kau tampil&"
"Setelah pidato."
"(tu tidak terlalu lama."
"Sepertinya lebih cepat dari perkiraanku." )alasnya, menunjuk ke
arah kakak 2ate dan Best Man yang berdiri dengan memegang mic
di tangannya.
Sementara Anthony berbicara, .mma memperhatikan kalau Aidan,
bukan dirinya, yang bergerak$gerak gelisah di kursinya. )eberapa
kali tangannya bergerak dari paha ke arah saku jasnya. Saat .mma
memandangnya dengan bertanya$tanya, Aidan berkata, "aa*."
Setelah Anthony selesai berpidato diiringi tepuk tangan yang meriah,
5arlee mengambil mic dengan tangan gemetar. Dengan mata yang
berkaca$kaca, dia mulai berbicara tentang kakaknya. Tidak butuh
!aktu lama sebelum semua orang mulai menangis, termasuk .mma.
Setelah pemba!a acara mengambil mic dari 5arlee, .mma merasa
kupu$kupu di perutnya mulai berubah menjadi bebatuan. Sekali lagi,
Aidan menjadi gelisah dikursinya. "Jangan bilang kalau kau gugup
karena aku&" )isik .mma di telinganya.
"Oh, um...ya, aku rasa aku tertular rasa gugupmu atau semacamnya,"
gumamnya.
"Dan sekarang !aktunya dansa pertama bagi pengantin !anita dan
penganting pria sebagai suami istri."
.mma mengernyit. "(tu sinyal untukku."
Aidan menyeringai. "Tunjukkan pada mereka, babe."
"Terima kasih banyak." 7umamnya.
Tanpa dilihat orang lain, Aidan mengulurkan tangan dan memukul
pantat .mma. Tindakan main$mainnya membuat rasa gugup .mma
berkurang.
1ertama kalinya 5asey mendengar .mma bernyanyi di kedai kopi
*a<orit mereka, dia bersumpah kalau suara .mma mirip dengan
penyanyi *a<oritnya, 1atty 7ri**in. Jadi sudah bisa di tebak kalau
5asey ingin .mma menyanyikan %ea<enly Day untuk dansa
pertamanya dengan 2ate. (tu juga salah satu lagu *a<orit .mma.
Dengan percaya diri .mma memegang mic dan menatap ke arah
para tamu. "Tujuh tahun yang lalu mantan tunanganku berkata, I%ei,
aku rasa kau akan menyukai pacar teman sekamarku. Dia benar$
benar manis, tapi lebih dari itu, dia juga benar$benar gila dan lucu!"
.mma tersenyum sementara para tamu terta!a. "Aku tahu pertama
kali bertemu dengan 5asey kalau ucapan Tra<is benar, dan kami
akan menjadi sahabat. Aku juga menyayangi 2ate. Aku benar$benar
beruntung bisa memanggilnya sahabatku selama bertahun$tahun ini,
dan dia dan 2ate sudah menjadi bagian hidupku dalam saat senang
dan susah." .mma melihat mata 5asey yang berkaca$kaca. "Tidak
ada kata$kata yang bisa me!akili betapa bahagianya aku untuk
mereka saat mereka memulai kehidupan baru sebagai suami istri.
Aku berharap dan berdoa agar Tuhan memberkati dan selalu
menghujani mereka dengan hari$hari yang menyenangkan."
)and mulai memainkan nada$nada pertama dari lagu dan .mma
mulai bernyanyi. Dia mencurahkan hati dan ji!anya ke dalam lagu
tersebut, dan ketika dia menyelesaikan nada terakhir, dia tahu kalau
dia berhasil.
7emuruh tepuk tangan terdengar di sekeliling .mma, menariknya
keluar dari penghayatannya dan kembali ke panggung. Dia
tersenyum terhadap reaksi yang diterimanya. "Terima kasih banyak."
Saat dia menyerahkan mic pada pemba!a acara, pria itu memuji,
")ukankah itu menakjubkan&"
Tepuk tangan kembali terdengar, membuat pipi .mma semakin
merona. Dia segera beranjak menuju kursinya di sebelah Aidan.
")erapa banyak dari kalian yang ingin mendengarkan .mma
menyanyikan lagu yang lain&"
Siulan dan teriakan mengiringi pertanyaan tersebut. "Sepertinya
mereka ingin pengulangan, babe," kata Aidan dengan menyeringai.
.mma menggelengkan kepalanya. "Aku sudah bernyanyi dua kali.
ereka akan berpikir kalau aku pencari perhatian atau
semacamnya," protes .mma.
"Tidak kalau mereka yang memintamu."
Suara pemba!a acara memotong mereka. "Aidan, kenapa kau tidak
naik kesini dan kita lihat apakah kau bisa meyakinkan .mma agar
mau bernyanyi untuk kita&"
Saat Aidan mulai berdiri, .mma memegang lengan bajunya.
"Tidak!" jeritnya.
Aidan tersenyum meyakinkan ke arahnya. "Aku tidak akan pernah
mengerti bagaimana bisa kau menjadi penyanyi pro*esional dalam
!aktu semenit, dan kemudian menjadi takut untuk tampil."
"(tu hanya sisi dari si*at neurotikku yang manis," balasnya.
")egini saja, ambil na*as yang dalam. Aku akan membuat alasan
kalau kau terlalu lelah untuk bernyanyi dengan kondisimu yang
sekarang."
"Terima kasih banyak," gerutunya.
Aidan melangkah naik ke panggung dan mengambil mic dari
pemba!a acara. Dia menatap ke arah penonton. "4ell, aku
seharusnya berada disini entah untuk memohon pada .mma agar
mau bernyanyi untuk kalian atau untuk meminta maa* atas
namanya." Dia melirik ke arah .mma. "Tapi harus kuakui kalau
alasan sebenarnya aku berada disini tidak ada kaitannya dengan itu
semua."
)isikan terdengar dari arah penonton. "Aku berdiri disini sebagai
seorang pria yang berbahagia. Aku memiliki cinta dari seorang
!anita cantik dan calon bayi yang sehat. Tapi bahkan itupun tidak
cukup. enyaksikan komitmen pada upacara hari ini, membuatku
menginginkan juga apa yang 5asey dan 2ate miliki." Ecapan "a!"
terdengar di sekeliling ruangan. "Jadi, hanya ada satu pertanyaan
yang ingin kutanyakan pada .mma saat ini."
Saat Aidan melangkah ke arahnya, .mma merasa tidak percaya.
Aidan menaruh mic di atas meja. eraih saku jasnya, dia
mengeluarkan kotak beludru hitam. ata .mma membesar saat
melihat kotak itu terbuka memperlihat sebuah cincin berlian
bersinar.
Saat Aidan memegang cincin tersebut di jarinya, dia berlutut dengan
satu kaki di depan .mma. ".mma #atherine %arrison, malaikat
pemaa*, cinta dalam hidupku dan ibu dari anakku, maukah kau
membuatku menjadi pria yang paling berbahagia di muka bumi dan
berkata kalau kau akan menikahiku&"
"Oh, ,a Tuhan," gumam .mma. Air mata mengalir dari mata
hijaunya saat tangannya membekap mulutnya. "Oh, ,a Tuhan,"
ulangnya.
"(tu bukanlah respon yang kuharapkan," goda Aidan.
Air matanya semakin deras saat dia mengalungkan tangannya di
leher Aidan. ",A! ,A, aku akan menikahimu!"
6uangan kembali meledak dengan tepuk tangan. .mma
mendekatkan bibirnya ke Aidan. Saat Aidan mencoba memperdalam
ciuman mereka, .mma menarik diri untuk menghujani ciuman di
pipi, hidung dan kening Aidan. Akhirnya, dia kembali mencium bibir
Aidan.
Aidan melepaskan pelukan mereka dan memegang tangan kiri
.mma. Jemarinya mengusap lembut tangan .mma, sebelum
menyelipkan cincin di jarinya. "Selesai. Sekarang kita resmi
bertunangan."
.mma terkikik sebelum menarik kemeja Aidan dan menariknya
kembali ke arahnya. Saat dia mencium Aidan dengan penuh hasrat,
Aidan terta!a di bibirnya. ".m, kau tentu ingat kalau kita berada di
ruangan yang penuh orang, bukan&"
.mma memekik lalu menarik diri. Ta!a terdengar di sekitar mereka.
"(tu adalah ja!aban sempurna, kalian setuju, bukan&" Teriak Aidan.
"&ell, ya!" Teriak 5onnor dari mejanya.
.mma menutupi !ajahnya karena malu. Entungnya, pemba!a acara
menghampiri mereka dan mengambil kembali mic$nya. ")agaimana
dengan sebuah lagu untuk pasangan baru menikah dan pasangan
yang baru bertunangan&" Tanyanya.
"Tidak! Aku tidak ingin mengambil semua perhatian di hari bahagia
5asey," protes .mma.
"Babe, dia dan 2ate sudah tahu tentang hal ini. (tulah alasan kenapa
aku menelponnya."
")enarkah&" .mma melirik ke arah 5asey yang berdiri dengan
senyuman lebar di lantai dansa. #etika .mma menaikkan alisnya
penuh tanya, 5asey mengangguk dan meniupkan sebuah ciuman
padanya. elihat ke arah 2ate, yang tersenyum dan mengacungkan
jempolnya sebagai tanda persetujuan.
"Oke kalau begitu. Ayo berdansa."
Aidan lalu menariknya ke lantai dansa. Saat tangannya melingkari
leher Aidan, dia melirik ke arah cincinnya. Dari !aktu ke !aktu saat
mereka berdansa, dia lupa akan cincinnya sampai cincinnya
berpendar terkena cahaya. Dia merasakan desakan untuk mencubit
diri sendiri guna meyakinkan kalau semua ini bukan mimpi.
"#au suka&"
"(ni sangat indah."
Aidan berseri$seri. "Aku tidak yakin apa yang kau suka, jadi 5onnor
membantuku memilihnya."
")enarkah&"
Aidan mengangguk. "Dia punya selera yang bagus." Senyum lebar
terukir di !ajahnya. "Tentu saja, setiap kali aku mengambil cincin
yang murah, dia akan mengingatkanku tentang masa lalu kita."
.mma terta!a. "Aku tidak yakin kalau aku ingin tahu apa yang dia
lakukan untuk membuatmu mau membeli cincin berlian yang besar
ini."
"Dia seharusnya memikirkan untuk berkarir sampingan di 5(A.
#ekuatan membujuknya benar$benar intens."
+agupun berakhir. ")aiklah semuanya. Sekarang !aktunya untuk
memotong kue. Apakah ada yang mau bertaruh kalau 2ate akan
berlumuran krim dalam !aktu dua detik&" Ta!a mengikuti
pertanyaan dari pemba!a acara.
Setelah kue di potong dan semua orang kenyang, .mma kembali lagi
ke lantai dansa dengan Aidan. Saat mereka bergerak mengikuti
musik, Aidan tersenyum ke arahnya. "Jadi calon 2y. ;it?gerald,
kapan kita akan menikah&"
.mma memiringkan kepalanya ke kanan, berpikir. "eskipun aku
tidak mau memakai gaun pengantin dalam keadaan hamil, tapi aku
ingin kita menikah sebelum 2oah lahir."
"Oh, pengesahan 1ria #ecil kita dan lainnya, huh&"
.mma terkikik. "Tepat sekali."
"Apa kau mau seperti ini&" Tanyanya, menunjuk ke sekeliling
ruangan pesta yang me!ah.
.mma mengernyitkan hidungnya. "Aku sudah merencanakan yang
seperti ini bertahun$tahun yang lalu," Aidan menegang saat .mma
mengenang tentang pernikahannya dengan Tra<is. "Aku mau sesuatu
yang sederhana dengan keluarga dan teman terdekat." Dia melirik ke
arah Aidan. "#ita bisa menikah di gerejaku dan mengadakan resepsi
di lumbung."
Aidan menarik na*as. "%op akan marah kalau aku tidak menikah di
gereja katholik."
"#alau begitu kita bisa memikirkan cara yang lain."
")agaimana kalau di padang rumput yang menghadap ke arah
kolam&"
"Apa kau tidak berpikir kalau itu akan terlalu dingin&"
"#ita akan mengatur upacaranya singkat dan khidmat," canda Aidan.
.mma menyeringai. "Oke, kedengarannya bagus. +alu kita bisa
mengadakan resepsi di lumbung. Apakah kau setuju&"
",ang aku pedulikan hanya bagian dimana kau berkata Isaya
bersediaI dan menjadi istriku." Aidan mengecup bibirnya. #etika
lidah .mma menyentuh bibirnya dan menempelkan tubuhnya pada
Aidan, Aidan menarik diri. "Apa kau mencoba memulai sesuatu
denganku, s. %arrison&"
Tanpa mengalihkan perhatiannya dari Aidan, .mma menganggukkan
kepalanya. ")a!a aku ke atas."
"#au bercanda&"
"Apa kau mau aku memohon&"
".mma," geram Aidan.
"Aidan," mulainya dengan manis, "Apakah kau mau memba!aku ke
kamar kita dan bercinta denganku sampai aku pingsan karena
kelelahan&"
atanya membesar memandang .mma seakan .mma sudah gila.
"Aku tidak percaya kau baru saja berkata seperti itu."
"Apa kau lebih ingin aku berbicara kotor dan berkata tolong ba!a
aku ke atas dan setubuhiku sampai aku pingsan karena kelelahan&"
7odanya.
"#au membunuhku, .m. )enar$benar membunuhku."
"aka lakukan sesuatu tentang itu."
")ukankah kita harus tetap disini sampai 5asey dan 2ate pergi&"
"#eluarga 2ate adalah orang (talia. ereka akan minum$minum dan
berpesta sampai jam dua pagi."
Alis Aidan berkerut. "Seperti ma*ia (talia&"
.mma terkikik. "Aku rasa tidak." .mma menyikutnya dengan main$
main. "1ergi kesana dan bilang kau ingin memba!a tunanganmu ke
atas untuk merayakan pertunanganmu."
Dia cemberut ke arah .mma. "#au seharusnya merayakan
pernikahan, bukan pertunangan."
")aiklah. )iar aku yang lakukan." .mma membimbingnya keluar
dari lantai dansa.
"Setidaknya kerumunan sudah mulai berkurang," kata Aidan.
"Apa yang kau kha!atirkan&"
"Aku hanya tidak ingin membuat 5asey dan 2ate marah. ereka
sudah mau mema*kan dan berbaik hati untuk membiarkanku
melamarmu di hari penting mereka."
Saat mereka berjalan mendekat, 5asey sedang menjilati krim di pipi
2ate yang dia lempar sebelumnya. .mma mendekat dan berbisik
padanya. 5asey tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya.
Aidan memandang 2ate dengan tatapan putus asa yang di balas
dengan kedipan oleh 2ate. "Aku mengerti ka!an," ucapnya.
.mma menarik tangan Aidan. ")aiklah, )ig Daddy, kau bisa
memba!aku ke atas dan menikmatiku sekarang."
Aidan terta!a. "#alau saja aku tahu dengan meletakkan cincin di
jarimu akan membuatmu senakal ini, aku sudah melakukannya dari
dulu."
---
Bab 1#
Saat mereka melangkah memasuki li*t kosong, .mma mendorong
Aidan yang sedang lengah ke dinding. ".m, apaH"
.mma memotong kata$katanya dengan melumat bibir Aidan dengan
bibirnya. Tangannya mencengkeram tangan Aidan, lalu .mma
menyentakkan tangan mereka ke atas di samping kepala Aidan dan
menempelkannya ke dinding. +idahnya mendorong masuk ke dalam
mulut Aidan, dengan serakah mencari lidahnya lalu menggosok dan
menggoda di atasnya. Suara erangan rendah meledak jauh dari
dalam tenggorokan Aidan. Sambil menggenggam tangan Aidan
dengan salah satu tangannya, .mma menjalankan tangannya yang
lain menuruni dada Aidan terus ke ba!ah pinggang lalu ke
menangkup ereksinya yang sudah mengembang.
Aidan melepaskan bibirnya menjauh dari bibir .mma. Dengan
terengah$engah, ia menatap mata hijau emerald .mma yang terbakar
oleh gairah. ".mma %arrison, apakah kau mencoba memperkosa aku
di dalam li*t ini&"
Sambil meremas kemaluan Aidan, .mma mengangkat alisnya ke
arahnya. "Aku tidak berpikir kalau kau mau untuk diperkosa&"
Aidan terta!a kecil. ")enar juga." Saat .mma meraba$raba
sepanjang kejantanannya di atas celananya, bibirnya menciumi leher
Aidan sampai meninggalkan jejak panas disana. Aidan menggigil
saat .mma menjilat di sepanjang garis rahangnya. "5oba kutebak.
omen horny yang ekstrim ini mungkinkah karena hormon
kehamilan&"
Ta!a .mma bergetar di pipi Aidan. ",a, benar. Egh, mereka sangat
gila." .mma melepaskan diri dari tubuh Aidan dan menjauh darinya.
"#urasa aku mulai mengerti bagaimana rasanya menjadi dirimu."
Sambil mendongakkan kepalanya ke belakang, Aidan terta!a keras.
"aksudmu bagaimana rasanya menjadi horndogJ&"
Dengan mata terbelalak, .mma menja!ab, "Eh$huh."
"+alu kenapa kau menarik diri&"
"4ell, karenaH"
"(tu bukannya aku mengeluh, sayang."
.mma tersenyum saat ia menjalankan tangannya ke atas ke bagian
depan tuksedonya. "Jadi kau tidak keberatan dianiaya di dalam li*t
umum&"
"Tidak. )ahkan, aku sangat menikmatinya."
+i*t berbunyi, dan pintu terbuka di lantai mereka. "#urasa kita harus
melanjutkan ini di suite kita," kata .mma.
Aidan melepas jas tuksedonya dan menempatkannya di depan
pinggangnya untuk menyembunyikan kondisinya. eskipun ia
menikmati gairahnya yang memanas karena .mma menjadi begitu
agresi* di dalam li*t, tapi sebenarnya hal itu agak merusak
rencananya untuk malam ini. Tidak akan ada adegan rayuan pelan$
pelan sebagai pasangan yang sudah bertunangan mengingat dia
setengah keras.
.mma mengambil keycard dari Aidan dan membuka pintu. Aidan
menahan napasnya saat .mma melangkah masuk. "Oh Tuhan,"
gumamnya.
Aidan menjulurkan lehernya untuk menontonnya ketika sepatu hak
.mma berbunyi saat melintasi kelopak ma!ar yang tersebar di
lantai. Di atas meja, ada !adah sampanye dan stra!berry. eskipun
ia tidak bisa melihat !ajah .mma, Aidan tahu tatapannya tertuju di
dalam kamar tidur dimana lilin menunggu untuk dinyalakan, dan
paket dibungkus !arna pink diletakkan di atas di tempat tidur.
Dia berbalik lalu menatap Aidan yang sedang berdiri di ambang
pintu." (ni seperti ..."
Aidan tersenyum. "4aktu pertama kita."
Air mata berkilau di matanya saat mendekat untuk menutup
kesenjangan jarak diantara mereka. #ali ini ketika .mma
menciumnya itu dengan cinta, bukan na*su. "Aku mencintaimu,
sangat mencintaimu, Aidan," gumamnya saat menempel di bibir
Aidan.
"Aku juga mencintaimu."
enarik diri, .mma memiringkan kepalanya ke arahnya. "Aku
bahkan tidak akan bertanya apa yang ada di dalam kotak itu karena
aku tidak percaya kau bisa menemukan lingerie yang pas untukku."
Aidan memutar matanya. "#au bertindak seolah tubuhmu semakin
melebar. Semua yang terlihat pada kehamilanmu hanyalah perutmu
yang menonjol." Aidan mengulurkan tangannya ke perut .mma.
"#au adalah !anita hamil paling seksi, paling cantik yang pernah
aku lihat."
"A!, sayang, kau begitu manis." .mma mendongak ke atas untuk
merenggut bibir ba!ah Aidan dengan giginya. "Tapi kau tidak harus
selalu memujiku karena kau akan mendapatkan seks malam ini."
Aidan mendengus. "#au dan mulut itu."
.mma menyeringai. "4ell, kau akan terjebak dengan hal itu, jadi
lebih baik kau nikmati saja."
"Oh, aku akan menikmatinya, dan begitu juga dengan semua bagian
tubuhku."
"2akal, anak nakal," gumamnya sebelum mencium Aidan lagi.
Aidan menendang sampai pintu tertutup sementara .mma
mendorongnya menuju kamar tidur. #etika mereka mele!ati meja
dengan stroberi dan gelas sampanye, Aidan menghentikannya.
Dengan putus asa ingin menikmati momen ini, Aidan berkata,
"Tunggu, sebentar sayang."
"Apa itu&"
")agaimana kalau aku membuka minuman bergelembung ini dan
merayakan pertunangan kita&" Tanyanya.
Alis cokelat kemerahan .mma berkerut. "Tapi aku tidak bisaH"
Aidan memutar botol untuk menunjukkan bah!a itu hanya minuman
soda sari apel, yang memunculkan sebuah senyum berseri$seri di
!ajah .mma. "Oh, aku menyukainya. #au sudah memikirkan
segalanya."
Aidan mulai membuka botol, tapi .mma mengambil botol itu dari
dia. "Ayo kita simpan itu untuk nanti." Jari$jarinya lalu menuju
kancing kemeja Aidan.
"#au tidak ingin minum sari apel dulu&" Dia bertanya, suaranya
bergetar dan geli.
.mma menatapnyaHcampuran cinta dan na*su terpancar di
matanya. "Tidak. Aku hanya ingin bercinta dengan tunanganku."
"Aku suka mendengar sebutan itu," ja!abnya saat .mma
mendorong baju Aidan di bahu dan lengannya. "Aku akan
menyukainya bahkan lebih ketika kamu menjadi rs. Aidan
;it?gerald."
"%mm ... sensibility *eminin$ku seharusnya menjadi gusar
mendengar sindiran itu, tapi aku juga suka mendengar sebutan itu."
Saat Aidan melepas celananya, ia bertanya, "#au tidak ingin
melakukan sesuatu yang gila seperti .mma %arrison$;it?gerald,
kan&"
"Tidak, Mr $eanderthalJ, aku tidak mau." .mma tersenyum ke
arahnya. "Aku hanya ingin menjadi istrimu."
"Dan secepat mungkin, kan&"
"Tentu saja."
"1ikirkan kita bisa melakukan itu secepatnya dalam beberapa
minggu."
.mma menarik napas. "4o!, aku tidak tahu kau seperti diburu$
buru."
)uku$buku jarinya dengan lembut menyentuh perut .mma. "#ita
tidak punya banyak !aktu sebelum kedatangan +ittle an ini."
"emang benar, tetapi perencanaan pernikahan tidak mudahH
bahkan untuk pesta kecil seperti yang kita pertimbangkan."
Aidan menjulurkan bibirnya keluar. "Aku hanya ingin menjadi
suamimu."
.mma terta!a. "Dan #au akan menjadi, Mr FmpatientJ. Aku tidak
akan kemana$mana, dan jika kau mencoba untuk melarikan diri, aku
akan menjeratmu dengan laso dan mengikatmu."
"mm, cowgirl$ku- yang nakal."
"1erilakumu sangat tidak masuk akal." Sambil menggarukkan jari$
jarinya di antara rambutnya, .mma menggelengkan kepalanya. "
ungkin kita tidak terikat bersama dalam ikatan perka!inan yang
suci, tapi hubungan kita sudah merekat saat aku mengandung 2oah."
Saat bibir Aidan bertemu bibirnya, jari$jari Aidan menuju ke
ritsleting di gaunnya. Dengan satu kibasan pergelangan tangannya,
gaun itu langsung terbuka, dan ia mendorong itu dari bahu .mma.
Alisnya mengernyit sebelum bibirnya mulai tersenyum saat melihat
granny panties$nya. "Ooh, .m, bisakah kau mendapatkan beberapa
pasang lagi yang seperti ini&"
4ajah .mma berubah !arna ketika gaun *uchsia$nya mengumpul di
kakinya. "Aku harus memakai ini, terima kasih banyak." Dia
menyilangkan tangan di atas payudaranya yang telanjang dengan
marah. #etika Aidan terta!a, .mma melotot ke Aidan dengan
tatapan kematian. "(ni bukan bahan terta!aan, Aidan. aksudku,
aku selalu menjadi gadis berlekuk, tetapi kau lebih baik
mempersiapkan diri lebih banyak dari aku untuk mencintai ini."
"Aku sudah mengatakan bah!a kau masih sama kecuali
perutmu...dan beberapa lemak itu yang ingin mendirikan bisnis
disini," Aidan berhenti sejenak di cup payudaranya sementara tangan
yang lain menangkup pantatnya, "Atau disini, tidak apa$apa buatku!"
.mma memutar matanya. "Sekali lagi, kau benar$benar dan sangat
tidak masuk akal."
"Dan kau begitu seksi ketika kau sedang marah." Aidan mencium
sebelum .mma kembali berbicara padanya. ulutnya diketatkan
karena penolakannya, jadi Aidan menyelipkan lidahnya ke bibirnya.
#etika .mma menolak untuk mengalah, geraman rendah berasal dari
bagian belakang tenggorokan Aidan. ")erhentilah menjadi begitu
sialan keras kepala, .m," gumamnya di bibir .mma.
Tangan Aidan merayap di antara tubuh mereka sampai bisa
menangkup diantara paha .mma. Dia mengusap dan membelai di
atasnya yang dia duga granny panties, menyebabkan .mma
menegang. #etika ia menyelipkan jarinya diantara bahan elastis
celana dalam .mma dan masuk ke dalam kehangatannya, .mma
tersentak. Aidan mengambil kesempatan untuk mendorong lidahnya
masuk ke mulut .mma. Tangan .mma yang menggantung lemas di
sisinya langsung menuju ke rambut Aidan, dan saat .mma
menyelipkan jari$jarinya di sela$sela helai rambutnya, Aidan tahu
.mma sudah menyerah. "(nilah gadisku," katanya sambil menciumi
dengan ringan melintasi pipinya. #etika ia sampai ke telinga .mma,
Aidan memasukkan jari lainnya ke dalam diri .mma sambil
berbisik, "7adis cantik seksiku yang telah mengambil napasku pergi,
aku tidak peduli berapa ukuran dia atau pakaian dalam apa yang dia
kenakan."
Desah erangan berubah menjadi terta!a. "Sangat halus, )ig 1apa.
Sangat, sangat halus," ja!abnya, mengulangi kata$kata 5asey tadi
pagi.
Dengan jari$jarinya yang masih bergerak dengan penuh keajaiban,
Aidan pelan pelan menurunkan .mma ke tempat tidur. Aidan
meringkuk di sampingnya. ata .mma tertutup rapat saat ia
menggeliat mela!an tangan Aidan, mengangkat tinggi$tinggi
pinggulnya mendekati sentuhannya saat Aidan mempercepat
dorongannya. "mm, kumohon," gumamnya, napas .mma terasa
panas di pipi Aidan.
"#umohon apa, sayang&"
")uat aku datang, Aidan." Saat ibu jari Aidan menggosok
klitorisnya, jari$jari .mma mencengkeram tepi selimut sambil
berteriak.
Tidak membuang$buang !aktu, Aidan menarik jari$jarinya keluar
dari diri .mma yang dindingnya masih mengepal lalu membuang
celana dalam .mma. Aidan berkutat melepaskan boBernya dan
bangkit sambil berlutut. Dengan perut .mma yang membuncit, hal
itu selalu menarik untuk menemukan posisi yang tepat. elebarkan
kaki .mma, ia mendorong dirinya ke dalam diri .mma.
.mma melingkarkan kakinya dengan ketat di pinggangnya, dan
Aidan mencengkeram di belakang lutut .mma. Saat Aidan
menghujam ke dalam dirinya, .mma mengangkat kedua tangannya
ke atas kepalanya dan mengepal seprai. #etika .mma menggigit
bibirnya untuk menahan teriakannya yang membara agar tenang,
Aidan meredakan gerakannya. "Jangan malu$malu, .m. )iarkan aku
mendengarmu," tegasnya.
1ipinya semburat pink. ")agaimana jika orang lain mendengar&"
"Siapa yang peduli& Aku ingin mendengarmu. Aku ingin tahu apa
yang kulakukan untukmu."
.mma gemetar mendengar kata$katanya. "Oke," gumamnya.
Aidan menyeringai ke arahnya. ")agus." #etika ia mendorong
kembali ke dalam dirinya, ia dibalas dengan suara erangan rendah
dari .mma. Aidan menyelipkan tangannya di antara tubuh mereka
lalu mengusapnya sambil bergerak keluar masuk yang membuat
.mma menjerit kemudian berteriak. Aidan memejamkan matanya
dan melemparkan kepalanya ke belakang saat teriakan .mma
terdengar di telinganya. %al itu tidak lama sebelum .mma klimaks,
meneriakkan nama Aidan berulang$ulang. Aidan terus
menghujamnya keluar masuk ke dalam dirinya saat dindingnya
mengejang di sekelilingnya. Aidan belum siap. Dia ingin
memperpanjang kenikmatan selama mungkin. Tapi ketika ia merasa
.mma mengetatkan dirinya sendiri di sekeliling kemaluannya, mata
Aidan tersentak terbuka. .mma tersenyum dengan penuh
kemenangan padanya saat Aidan mulai membiarkan dirinya sendiri
klimaks. Sekarang gilirannya untuk mengeluarkan semuanya ke
dalam diri .mma, sambil berteriak dengan serak dan mengerang.
Setelah ia selesai mengeluarkan semua itu ke dalam diri .mma,
Aidan berguling telentang, ambruk di samping .mma di tempat
tidur. Dadanya kembang kempis, dan ia berjuang untuk bernapas.
.mma meringkuk pada dirinya dan mencium pipinya. "Aku
mencintaimu, Aidan."
"Aku tahu," dia masih terengah$engah. .mma menamparkan
tangannya dengan keras turun di paha Aidan yang bergema di
seluruh kamar bersama dengan suara ta!a Aidan yang mendalam.
Dia berbalik lalu menangkap ekspresi marah .mma." Dan aku
sangat..sangat mencintaimu juga, .mma."
---
horndog; eorang pria dengan hasrat seksual yang kuat.
$eanderthal; Manusia purba di :aman es.
Fmpatient; Tidak sabaran.
granny panties; celana dalam model nenek1nenek yang berpotongan tinggi sampai pinggang.
Bab 1$
3 (ingg' Ke*'+ian
.mma memandangi bayangannya ke cermin satu badan milik
!rammy. )erbalik ke kiri dan ke kanan, dia membiarkan lapisan
berombak dari gaun pengantinnya berputar di badannya. Dalam
benaknya, gaun itu merupakan hal yang paling indah yang pernah
dilihatnya dengan potongan tegas di pinggang yang menjuntai
hingga ke lantai serasi dengan korset yang bertatahkan payet mutiara
dan manik$manik yang rumit. Dia tak pernah bermimpi menemukan
gaun yang indah untuk pengantin yang hamil, terutama dengan
!aktu yang singkat ini.
Tapi kini kala hari besar itu telah tiba, dia tidak terlalu yakin. "Egh,
aku rasa ini tepat untuk mengatakan aku mirip dengan
9
tay %u((
Marshmallow Man," keluhnya.
"Oh tidak, kau tidak mirip!" bantah 5asey, menyesuaikan mahkota
berkilauan di atas kepala .mma.
Sepupu .mma, Stacy, mengangguk kala dia membantu menata
kerudung panjang dari bulu$bulu halus. "Jangan konyol, .m. #au
sangat mena!an."
"Jika aku normal, aku sepenuhnya menginginkan calon mempelai
!anitaku terlihat seperti dirimu," ucap 5onnor, dengan senyuman
nakal.
"Oh Tuhan, kau mulai terdengar mirip seperti Aidan," balas .mma.
"Sekarang kau dengar mereka, manis. #au tampak mempesona!"
tangis 7rammy di belakang .mma. Dia bahkan tidak berpaling
untuk mengambil kotak perhiasannya untuk benda yang GdipinjamG
untuk .mma. 6enda biru yang terjalin dengan pengaitnya bernilai
"klasik" untuknya sementara gaun dan kerudung kepalanya
sepenuhnya "baru". Terbungkus dengan hati$hati di dalam lapisan
kain adalah benda "usang" dalam bentuk sepasang sepatu bot
co!boy. %ari ini dia perlu merasakan kenyamanan sebagaimana
sepatu itu pas di kaki bengkaknya dan tidak akan membuatnya
terpeleset dan jatuh.
.mma mendesah. "Aku menghargai kalian mencoba membuatku
nyaman, tapi serius, ini adalah paduan antara pria Stay 1u** dan pria
dalam logo ban
A
The Michelin."
5asey mendengus. ")erhenti memancing pujian." eremas bahu
.mma, 5asey memutar tubuh .mma. /#au adalah pengantin
tercantik yang pernah aku lihat di sepanjang hidupku, dan aku
termasuk seseorang di bayangan itu! (tu tidak masalah kau sedang
hamil C bulan. Saat kau mulai menuju ke altar, kau akan membuat
Aidan takjub."
Air mata menggenang di mata .mma karena pujian 5asey. "Oh
sialan, jangan menangis dulu dan merusak riasanmu!" 5asey
melambaikan tangannya spontan di depan !ajah .mma.
.mma mendorongnya menjauh. "Okay, okay, aku takkan menangis."
")agus."
Dengan menggenggam kalung mutiara di tangannya, !rammy
melangkah mendekati mereka. "Dapatkah kalian meninggalkan kami
sebentar&"
5asey tersenyum. "Tentu saja. #ami akan mengambil buket bunga
dari kulkas."
"Jangan pernah berpikir aku membiarkan kau memasangkan
boutonniereku =korsase>."
"Dan kenapa tidak&"
"#arena pada akhirnya kau selalu menusukku!" jerit 5onnor. ereka
terus saja berdebat saat keluar dari pintu.
#etika mereka telah sendiri, .mma menaikkan alisnya berharap.
.kspresi !ajah !rammy sangat serius sehingga membuat .mma
gelisah. encoba untuk mencairkan suasana, .mma bercanda, " #au
tahu kau tak perlu berbicara tentang seks padaku lagi, bukan&"
!rammy melambaikan tangan kosongnya dengan acuh. "Aku tentu
berharap tidak. Tentu saja, aku mengganggap pembicaraan itu telah
terjadi saat dengan Tra<is."
4ajah .mma memerah sembari dia mengangguk. Tanpa banyak
bicara, !rammy pindah untuk berdiri di belakang .mma. Dia
mengangkat tangannya mele!ati kepala .mma dan kemudian
menyelipkan untaian kalung mutiara di leher .mma. #alung itu
menempel sedikit di ba!ah tulang kerah .mma.
Setelah !rammy mengetatkan kaitannya, !rammy meremas bahu
.mma dan kemudian menatap .mma di cermin. "Selama hidupku,
aku menginginkan untaian kalung mutiara asli. Entuk ulang tahun
perka!inan kami yang ke tiga, !randdaddymu bekerja dua kerja
tambahan untuk membeli mutiara ini untukku setelah dia melakukan
sesuatu seperti yang Aidan lakukan."
.mma terkesiap ngeri. "Oh !rammy, aku tak percaya !randdaddy
pernah melakukan hal seperti itu!"
"Dia pikir dia bisa lari dari pernikahan dan komitmen, tapi ketika dia
melakukannya, dia menyadari kesalahannya. (ni sesuatu yang tak
pernah aku ceritakan pada orang lain, bahkan (bumu." !rammy
tersenyum. "Tentu saja, proses rujukan kami setelah
perselingkuhannya merupakan alasan sepenuhnya mengapa dia lahir.
Aku rasa aku mendapatkan mutiara ini dan mamamu diluar
kesepakatan."
"Jadi kau memaa*kannya&"
"Aku masih bersamanya, bukan&"
.mma meraba mutiara itu sembari berpikir semua tahun$tahun
bahagia yang di alami !randparentsnya bersama. Tak pernah
sedikitpun dia melihat celah pertengkaran. erekalah inspirasinya
ketika itu berkenaan dengan pasangan yang menikah.
!rammy menepuk pundak .mma. "Aku ingin memberitahumu hari
ini agar kau tahu bah!a tak ada pernikahan yang sempurna. Akan
ada !aktu yang baik dan buruk dan sakit hati dan kegembiraan.
Jangan pernah memikirkannya karena apa yang telah terjadi
sebelumnya bah!a cintamu tak sekuat atau tak seindah orang lain.
5inta yang melalui rintangan terberat dan bertahanlah yang berharga
untuk dimiliki.
"Terima kasih, !rammy." .mma bersandar padanya dan mencium
pipi keriputnya. "Apakah menurutmu Aidan dan aku akan bahagia
seperti dirimu dan !randdaddy&"
!rammy tersenyum. "Aku rasa iya."
"Aku juga berharap begitu."
"4aktu berputar begitu cepat kala kau bahagia dan jatuh cinta. Satu
menit kau akan merasa muda, dan menit berikutnya kau akan berdiri
di depan cucu perempuanmu, yang terlihat sama seperti mamanya di
hari pernikahannya."
Saat nama (bunya disebut, mata .mma berkabut lagi. Dia akan
memberikan apa saja agar (bunya bisa berdiri di sampingnya,
mengatur kerudungnya, dan mengatakan padanya dia telah
melahirkan pengantin !anita tercantik di dunia.
#etika matanya bertatapan kembali dengan mata !rammy, !rammy
menggelengkan kepalanya. "%al terakhir di bumi ini yang amamu
inginkan adalah melihatmu menangis hari ini. ,ang dia inginkan
juga adalah melihatmu bahagia dan menyongsong masa depanmu
yang indah bersama Aidan dan 2oah."
"Aku tahu itu. %anya saja ini terasa berat."
!rammy maju selangkah untuk menyentuh pipi .mma. "Aku tahu,
baby girl. Dia adalah putri tunggalku, dan aku akan memberikan apa
saja agar dia bisa berada disini. 2amun dia tak pernah terasa jauh.
Dia akan selalu berada disini." !rammy menempatkan tangannya
diatas dada .mma. "Dia akan berada disini denganmu hari ini, dan
ketika sang bayi laki$laki manis itu lahir ke dunia dan diletakkan
dilenganmu untuk pertama kalinya, dia akan berada disana juga."
.mma menggigit bibir ba!ahnya untuk menenangkan emosinya
sebelum memeluk !rammy. "Terima kasih karena telah menemaniku
disini hari ini."
"Dengan senang hati, sayang."
!randdaddy berdehem di pintu masuk. "Oke, nona dari *edding
%laner berkata untuk memberitahu kalian bah!a inilah saatnya."
.mma menarik diri dari pelukan !rammy. Entuk sekejap, .mma
memandang !randdaddy dalam cahaya yang berbeda dari kesalahan
di masa lalunya, tapi kemudian dia berpikir tentang Aidan dan
pengampunan, dan sebuah senyum terbentuk dibibirnya.
.mma melangkah menuju ke arah !randdaddy dan mencium
pipinya. #etika dia melepaskan diri, dia meraih kerah setelan jas dari
!randdaddy dan tersenyum. "#au terlihat tampan."
!randdaddy terlihat berseri$seri. "(ni setelan jas terbaikku. #u harap
ini terlihat bagus."
"Aku akan merasa terhormat berjalan di sampingmu."
Saat mereka berjalan keluar pintu, !randdaddy menghentikannya.
":irginia memberitahumu tentang mutiara itu, bukan&"
.mma ternganga. ")agaimana kau bisa tahu&"
"6aut !ajahmu kala aku berjalan masuk."
"Aku minta maa*."
"Jangan, .mmie +ou. Aku hanya terkejut Aidan tak
memberitahumu."
atanya melebar tak percaya. "#au cerita padanya& #apan&"
"Saat dia datang kesini untuk mengambil makanan sementara kau
sedang bed$rest."
"Tapi mengapa&"
!randdaddy meringis. "Aku ingin dia untuk paham bah!a aku tahu
dimana posisinya, tapi di !aktu yang sama, Aku juga menginginkan
dia untuk berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkanmu kembali."
"#au sungguh menyukainya&"
"Tentu saja." !randdaddy terta!a. "Aku pikir aku mungkin
mencintainya."
.mma mendongakkan kepalanya terkejut untuk menatap
!randdaddy. "Serius&"
"Aku bahagia untukmu, .mmie +ou. #urasa Aidan akan menjadi
suami tangguh yang baik."
"Oh, !randdaddy," lirih .mma, matanya berkaca$kaca.
"Jangan menangis sekarang."
"(ni tangisan bahagia, aku janji."
",eah, tapi kau akan membuatku dalam masalah besar dengan para
!anita disini jika kau merusak riasanmu."
.mma terkiki. ")aiklah. Aku pun tak ingin kau kena masalah."
")agus kalau begitu." emandang ke gaun .mma, !randdaddy
menggaruk kepalanya. "ari kita mencari cara untuk
mengeluarkanmu dari sini dengan benda ini."
.mma terta!a saat dia berbalik ke samping dan melangkah keluar
dari pintu kamar tidur. Saat dia berjalan menuju ruang tamu, dia
menemukan orang dari wedding planner sedang mengatur pesta
pernikahan. ")agaimana penampilanku, )ibi .mma&" tanya
7eorgie, berputar$putar dalam balutan tuBedo kecilnya.
7eorgie mengulurkan bantalnya. "Aku pikir aku akan mendapat
cincin yang nyata hari ini."
"Aku minta maa*, sayang, tapi 5asey dan 1apa 1atrickmu yang
bertugas untuk cincin."
7eorgie menelengkan kepalanya. "+alu kenapa aku sialan yang
menjadi pemba!a cincin&"
ata .mma melebar sementara 5asey mencoba menyembunyikan
ta!anya di balik buket bunga. "7eorge )yron 1arker! Jangan berani
kau menyebut kata nakal seperti itu!" .mma memarahinya.
"Apakah sialan kata nakal&"
",a."
7eorgie mengangkat bahu. "Oh, aku baru mendengar John dan
1aman Aidan mengucapkannya."
"4ell, biarkan mereka dalam bahaya, jangan dirimu." .mma
menepuk pundaknya. "#au mempunyai tugas yang penting sebagai
pemba!a cincin, !alau tanpa cincin yang nyata. #au merupakan
bagian dari pesta pernikahan, dan hal itu yang membuatmu sangat
istime!a."
"Sungguh&"
",a."
7eorgie tampak terlihat senang sejenak. #emudian !ajahnya tampak
murung lagi. "Apakah aku harus berjalan bersamanya&" dia
merengutkan dagunya ke arah sepupu .mma, Sarah, sang pemba!a
bunga.
"Apa yang salah dengan Sarah&"
7eorgie memutar matanya dengan putus asa. "Dia seorang gadis!"
.mma menggigit bibirnya untuk menahannya terta!a. "Aku berjanji
dia gadis yang sangat baik, dan kau tak perlu memegang tangannya
atau apapun juga."
")agus."
arie, sang wedding planner, bertepuk tangan. ")aiklah. Sudah
!aktunya. 7eorgie, Sarah, kalian keluar duluan. #emudian aku
butuh 5onnor, Stacy, dan 5asey.. ya ampun, itu berirama," kikik
arie.
5asey memutar matanya ketika menyerahkan buket bunga yang
besar itu ke .mma. "7adis ini perlu segera keluar dari sini."
.mma menyambut ta!a yang berusaha keluar dari bibirnya. (tu
membantu meringankan rasa gugup yang dirasakannya. enarik
beberapa napas yang panjang, dia mencoba menenangkan dirinya.
Setelah sekian tahun lamanya, akhirnya ini terjadi. Dia menikah.
Saat dia merasa tendangan 2oah di balik kain gaunnya, dia
menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Tuhan telah merestui
jalan rusak dari patah hati dan kehilangan untuk mencapai titik
kegembiraan yang tak terhingga.
#ala mereka melangkah di teras depan, .mma mendongak menatap
langit. (ni seperti Tuhan sedang tersenyum pada hari spesial mereka
dengan merestui mereka bukan hanya dengan langit indah yang
cerah, namun juga salah satu hari dari musim hangatnya 7eorgia di
akhir Januari. Dia bersandar pada lengan !randdaddy ketika mereka
melangkah mengelilingi rumah. #enangan terlintas di pikirannya
saat mengambil jalur yang sama dengan Aidan ketika mereka
menyelinap keluar untuk petualangan berenang bugil di tengah
malam.
+orong berumput mengarah ke arah altar yang diselubungi dengan
tebaran kelopak ma!ar merah, merah muda dan kuning. %ati .mma
menghangat seakan itu adalah sentuhan khusus, bukan hanya
menghidupkan rumput musim dingin, tapi itu juga pengingat akan
!aktu bahagia dengan kelopak ma!ar di kamar hotel saat
pengalaman pertama pembuatan bayi mereka demikian juga dengan
pertunangan mereka. (tu membuatnya tersenyum berseri$seri.
2amun senyumnya makin melebar saat melihat Aidan berdiri di
ujung altar. Aidan melirik ke arah lorong, mencoba setengah mati
untuk melihat sekilas bayangan .mma.
#uartet pemain string selesai memainkan 5anon (n D dan kemudian
menggantinya dengan nada pertama dari )ridal arch. "(nilah
saatnya, .mmie +ou," ujar !randdaddy, suaranya terdengar antara
gembira dan getar penyesalan.
.mma menarik napas panjang dan melangkah masuk ke lorong. Saat
semua orang bangkit dari kursinya saat kehadirannya, tatapannya
tertuju pada Aidan ketika dia akhirnya dia menatapnya.
ulutnya ternganga sementara mata birunya melebar. .mma terpaku
akan reaksinya. Dibanding dengan cengiran sombong yang dia
harapkan saat kemunculannya, kejutan memenuhinya ketika dia
melihat mata Aidan yang berkaca$kaca dengan airmata. %atinya
bergetar dan berdetak kembali. Disaat itu, semua hal yang dia
inginkan berjalan cepat ke altar hingga dia bisa mencapainya dan
memeluknya. Dia tak pernah bisa membayangkan mencintainya
lebih dari yang dilakukannya saat ini.
#eabadian sepertinya terle!ati sebelum dia mencapai sisi Aidan.
Aidan menyapu airmata dari matanya degan punggung tangannya.
4alaupun senyum kikuk terpasang di!ajahnya, emosi membara
terpancar di mata birunya. Tanpa berpikir, .mma melepaskan lengan
!randdaddy dan membungkus lengannya di sekitar Aidan. "Oh,
Aidan," gumamnya, memeluknya erat.
".mma, aku hampir tak bisa berkata apa$apa. aksudku, kau tidak
seperti yang bisa kubayangkan." dia menghela napas berat dan
gemetar dilengannya. "#au seperti impian yang memabukkan."
Sekali lagi, kilasan masa lalu mengisi pikirannya di malam pertama
dia bertemu Aidan untuk sesi pembuatan bayi pertama mereka. Dia
melintasi kerumunan lobi hotel, menciumnya, dan kemudian
mengucapkan kalimat itu padanya. "Tuhan, .m, aku sungguh
mencintaimu hingga membuatku terluka," terdengar bisikan
sendunya di telinga .mma.
"Aku tahu. Aku juga sangat mencintaimu."
1endeta berdehem. "Aku rasa kita belum tiba pada bagian itu."
Teringat dimana dia berada dan bagaimana dia benar$benar
menghancurkan seluruh susunan acara, dia tersentak. "Oops,"
balasnya, pipinya bersemu merah.
Terdengar gelak ta!a dari para tamu undangan. elangkah mundur,
dia menyelipkan kembali lengannya di lengan !randdaddy. "Aku
seharusnya menyerahkanmu, .mmie +ou, bukan melepaskanmu
begitu cepat semaumu," candanya.
Dia tersenyum di balik airmatanya. "#au tak pernah
menyerahkanku, dan kau mengetahuinya."
"Aku tak akan punya cara yang lain, )aby 7irl. Terutama tidak
dengan kau memba!a cicitku yang baik dan tegap. Dia akan butuh
seorang pria untuk mengajarinya sedikit hal."
"!randdaddy!" .mma mendesis saat .arl mengedipkan matanya
pada Aidan.
1endeta sekali lagi berdehem. "1ara tamu yang tercinta kita
berkumpul disini hari ini di hadapan Tuhan untuk bergabung
bersama Aidan 1atrick ;it?gerald dan .mma #atherine %arrison
dalam ikatan pernikahan yang suci." .mma mulai memperhatikan
pendeta dengan seksama dan tenggelam dalam imajinasinya akan
senyum Aidan didepannya.
Dia tidak terlalu memperhatikan ketika !randdaddy resmi
menyerahkannya dan meninggalkannya untuk duduk di samping
!rammy. Dia bahkan merasa sulit untuk *okus pada sepupunya,
Da<e, saat dia menyanyikan lagu balad sengau milik John +ennon
!row 3ld Along *ith Me. Tidak ada seorang pun untuknya saat ini
selain AidanHpria yang membuat segala mimpinya menjadi
kenyataan.
.mma tersentak kembali ke kenyataan ketika pendeta memanggil
namanya, dan dia mengulangi kembali sumpahnya saat pendeta
membacakannya. "Aku, .mma #atherine %arrison, menerimamu,
Aidan 1atrick ;it?gerald, untuk menjadi suamiku. Saling memberi
dan saling menerima, mulai saat ini hingga kedepannya, dalam
senang maupun susah, sakit maupun sehat, kaya maupun miskin
hingga maut memisahkan kita."
Dengan suara menggelegar, Aidan pun mengulangi sumpahnya
dengan percaya diri yang penuh, yang membuat hati .mma
berdebar. Dia kemudian mengambil cincin ka!in dari 1atrick,
pendamping prianya, dan menyelipkannya di jari manis .mma.
"Dengan cincin ini, aku berjanji."
Saat .mma menatapnya, dia berkedip padanya, dan kemudian
.mma terta!a akan kilasan si*at sombongnya yang muncul. Dia
mengambil cincin ka!innya dari 5asey dan menyelipkannya di jari
Aidan dan mengulangi kalimat tersebut.
ereka kemudian berpaling pada pendeta yang tersenyum. "Dengan
kekuasaan yang diberikan Tuhan ,ang aha .sa dan negara bagian
7eorgia, aku nyatakan kalian suami dan istri." Dia menatap Aidan
tajam. "#au bisa mencium pengantinmu sekarang."
"Sudah !aktunya," ja!ab Aidan sebelum memba!a tangannya
menangkup !ajah .mma. )ibirnya bertemu bibir .mma dalam
ciuman suci, juga bergairah. 7emuruh tepuk tangan bergema di
sekitar mereka kala Aidan menarik diri.
Dengan bergandengan tangan, mereka mulai menuruni altar dan
berjalan menuruni bukit ke lumbung untuk merayakannya.
---
Saat Da<e dan band sepupunya menyelaraskan dengan sempurna
lirik lagu dansa pertamanya, .mma terayun di lengan Aidan.
enatap ke arah kanopi lampu yang berkerlap$kerlip, dia tak bisa
percaya bagaimana arie dan timnya mengubah lumbung menjadi
negeri ajaib musim dingin. (ni sangat menakjubkan, dan dia tak bisa
berhenti mendesah dalam kepuasan betapa semuanya menjadi sangat
sempurna.
)ekerja dengan jad!al mereka yang ketat bukanlah hal yang mudah,
namun !rammy, beserta tante dan sepupunya, telah menyediakan
makanan yang lebih baik daripada perusahaan katering yang ada.
%anya dengan pikiran akan le?atnya ))Q yang baru disantapnya
mengirim senda!a kecil keluar dari bibirnya.
Dengan mata birunya yang berkedip geli, Aidan menunduk ke
arahnya.
"aa*&" intipnya.
"akan sedikit terlalu banyak&"
"ungkin."
"Sialan, itu bagus."
")enar, bukan&"
",a. Semuanya bagus. 4ell, lagu ini mungkin akan sedikit lebih
baik." Aidan mengerutkan hidungnya. ")agaimana mungkin aku
membiarkanmu membujukku menjadi John Den<er untuk dansa
pertama kita sebagai suami$istri&"
";or ,ou lagu yang indah. Apakah kau tak pernah sekalipun
mendengarkan liriknya& (tu tentang bagaimana sisa hidupku
hanyalah untukmu dan untukmu seorang!"
Aidan nyengir akan kekesalan .mma. "#au benar. (ni adalah lagu
yang indah. Dan Da<elah berhasil memainkannya. Tapi tetap saja..."
"Dan apa yang akan kau pilihkan&" .mma bertanya bersamaan
dengan nada terakhir lagu selesai dimainkan.
Sebelum .mma bisa mendesaknya lagi, Da<e menginterupsi
pikirannya. "+agu berikut dari kami merupakan pilihan khusus dari
Aidan. Dia ingin .mma tahu betapa besar lirik lagu ini berarti
untuknya dan hubungan mereka. Jadi .m, ini dia >ou a2e Me."
.mma tersentak saat dia berpaling dari Da<e ke Aidan. Seringai
sombong andalannya terpasang di bibirnya. "#au benar$benar
melakukannya&" tanyanya saat Da<e mulai menyanyikan lagu klasik
#enny 5hesney.
",a, aku melakukannya."
Saat .mma masih terpaku di pelukannya, dia meresapi lirik akrab
yang bergema di benaknya. Dia merasakan napas Aidan
menghangatkan pipinya. "Dan kenyataannya adalah, .m. #aulah
penyelamatku. Aku masih akan hilang jika kau tak datang di
hidupku, dan aku bersyukur pada Tuhan karena kau memberikan aku
satu kesempatan lagi untuk membuktikan betapa rindunya ji!aku
akan dirimu. Takkan ada yang lain untukku lagi di dunia ini."
Airmata menggenang dimatanya saat dia mengangkat dagunya
untuk menatapnya. 6ahangnya mengetat penuh tekad. "Aku serius,
.m."
"#au menyelamatkanku juga," bisiknya.
Dia menciumnya lembut sebelum menekan !ajahnya ke pipinya.
"Jika kau mengatakan padaku tahun kemarin aku akan menjadi
seorang pria yang sudah menikah dengan seorang anak yang akan
lahir, aku akan terta!a terbahak$bahak dan mengatakan kau gila,"
lirihnya. #etika .mma menegang, Aidan menarik diri dan
tersenyum. ")oy, akulah si orang gila itu."
.mma membalas senyumnya. "Aku juga akan melakukan hal yang
sama jika seseorang menyebutku aku tidak hanya akan menikah tapi
juga hamil anak dari pria yang menabrakku saat 1esta 2atal."
Aidan terta!a. "Takdir mempunyai cara yang lucu untuk
menyelesaikan hal ini, bukan&"
",a, itu benar."
Dia mengetatkan pelukan di badan .mma saat lagu menjelang habis.
"Jadi, mengapa kita tidak bergegas menyelesaikan hal ini dan
memotong kuenya, lalu kita bisa pergi dari sini dan memulai bulan
madu kita&"
.mma memutar bola matanya. "Apakah kau sudah tidak sabar&"
Dia mendengus. "#au menolakku sepuluh hari yang lalu. Aku akan
meledak."
"Aku ingin malam pertama kita sebagai suami dan istri menjadi
istime!a," dia membalasnya.
Seringai terlihat di bibirnya. "#alau begitu mari kita membuatnya
istime!a lebih cepat."
"#esabaran adalah kebaikan, r. ;it?gerald. Aku tak ingin
kehilangan momen untuk berdansa sepanjang malam denganmu
hanya karena gairahmu. Disamping itu, aku ingin berdansa dengan
!randdaddy dan Ayahmu, dan aku ingin kau berdansa dengan
!rammy. #ita hanya mengalami satu kali resepsi pesta pernikahan."
"Okay, okay," gerutunya.
)ersandar padanya, dia berbisik di telinganya, "Aku berjanji aku
akan membuat ini layak untuk ditunda."
Aidan terkekeh. "#au tak harus menjanjikan sesuatu padaku, babe.
Aku sungguh tergila$gila padamu aku akan melakukan apapun yang
kau pintaHtermasuk menunggu untuk bercinta."
engaitkan lengannya di leher Aidan, dia berkata, "Oh, siapa yang
membutuhkan penyair saat aku punya dirimu untuk mengatakan hal
yang romantis seperti itu&"
Dia terta!a. "#au tahu aku adalah salah satu di antara mereka,
babe!"
---
9
tay %u(( Marshmallow Man; alah satu karakter (iksi dari (ilm !hostbusters, dimana seringkali
muncul seperti monster kayu raksasa.
A
The Michellin; %abrik ban mobil terbesar, sejajar dengan Bridgestone yang bermarkas di Glermont,
)errand di wilayah Au2ergue, %erancis.
Bab 1%
+aksana kembang api yang menyinari kegelapan, .mma dan Aidan
berlari menuju mobil pengantin mereka dengan dilempari remah$
remah padi. .mma hanya menatap sekilas pada krim cukur dan
kondom yang melapisi dan menghiasi mobil mereka sebelum
membanting pintu yang terbuka dan menghempaskan diri di kursi
penumpang. Dia mengibaskan remah$remah padi yang menyangkut
di rambut dan gaunnya.
Aidan menyeringai saat dia mulai menyalakan mobil. ")eruntung
kita tidak diserang gerombolan burung militan dengan segala
kotoran ini di kita."
.mma terta!a. "Jadi, berapa jauh sih ke kabin temanmu ini&"
"Sekitar dua puluh menit dari sini di )lue 6idge."
Dengan .mma di trimester terakhirnya, Aidan telah mengalah
tentang mereka bepergian dengan pesa!at kemana saja untuk bulan
madu mereka. Dia telah berhasil mendapatkan cuti seminggu di
kabin terpencil yang dimiliki oleh teman sekantornya.
"Aku minta maa* ini bukanlah sesuatu yang eksotis seperti di
#aribia atau romantis seperti di :enice," ucap Aidan saat mereka
mencapai jalan raya.
"Setelah 2oah lahir, aku akan menagihmu untuk memba!aku ke
(talia seperti yang kujanjikan."
"Aku berjanji. Dan semenjak aku tahu kau tak mau bepergian
tanpanya, kita akan membuat 4ittle Man menjadi seorang !isata!an
internasional sebelum dia berumur satu tahun."
"A!, aku menyukainya." eraihnya, .mma meletakkan tangan
Aidan di tangannya. "Tidak masalah kemana pun kita pergi asalkan
aku bersamamu."
Dia memba!a tangan .mma ke bibirnya dan mencium punggung
tangannya. "Aku juga merasakan hal yang sama, babe."
Setelah mengambil belokan terakhir di jalan raya antar negara
bagian, mereka mengemudi sepanjang jalan gelap dan berliku.
enatap arah di ponselnya, Aidan membuat satu belokan terakhir.
"7reg telah menyuruh orang datang siang tadi dan menyiapkan
segala sesuatunya untuk kita."
"Seperti membuat menyiapkan tempat bercinta&" .mma bertanya
dengan seringai lebar.
Aidan meringis. "ungkin. ereka juga telah memba!akan bahan
makanan. #ita bisa pergi makan diluar sesekali jika kau ingin."
"Dengan kita berada di daerah antah berantah, bagaimana mungkin
aku tahu kau takkan menyanderaku sebagai budak seksmu&"
Aidan melemparkan kepalanya ke belakang dan terta!a terbahak$
bahak. "Tidak babe, kau istriku, bukan budak seksku."
"Sayang sekali," gumam .mma. Saat Aidan menoleh dari jalan
untuk menatap .mma, ia cekikikan. "%anya bercanda."
Dia menghela napas berat kala mereka berbelok kembali ke jalan
masuk. +ampu sorot sesaat membutakan .mma. #etika .mma
melangkah keluar dari mobil, dia berjuang untuk menjaga mulutnya
supaya tidak jatuh ke tanah karena ketidakpercayaan. Dia menatap
Aidan dan menggelengkan kepalanya. "Ada apa&" tanya Aidan.
"#atamu temanmu mengi?inkan kita memakai kabinnya. (tu," dia
menunjuk ke mansion megah, "bukan sebuah kabin. 1aling tidak itu
adalah sebuah
9
lodge. Aku bertaruh itu memiliki delapan atau
sepuluh kamar tidur."
"Dan kita bisa memakai semua ruangannya untuk bercinta selama
kita disini," terang Aidan.
.mma terta!a. ",eah, kita harus melihat tentang hal itu."
"Ayo. Jika menurutmu ini menakjubkan, tunggu hingga kau melihat
yang di dalamnya." enggenggam tangannya, Aidan
membimbingnya di jalan depan dan naik ke tangga teras. Setelah
Aidan membuka kunci pintu, dia berbalik menatapnya dengan
kerlingan nakal di matanya.
"Apapun yang kau pikirkan, aku dengan yakin mengatakan
ja!abannya adalah tidak!"
Aidan terkekeh. "Ayolah. Aku hanya ingin menggendong
pengantinku mele!ati ambang pintu."
.mma tak dapat menahan untuk tidak memutar matanya.
"1engantinmu sedang hamil tujuh bulan. Disamping itu, kau
seharusnya melakukannya di rumahmu, bukan di tempat tujuan
bulan madumu."
engacuhkannya, Aidan menyelipkan lengannya di balik lututnya
sementara yang satunya diletakkan dipunggung. .mma menjerit
ketika Aidan mengangkatnya sebelum menendang pintu depan.
"Oomph," Aidan merengut saat dia terhuyung$huyung mele!ati
ambang pintu.
.mma meledak dalam ta!a di antara ekspresi tekad dan kesakitan
Aidan. "Jangan memaksakan dirimu sebelum kita dapat memulai
bulan madunya, babe," goda .mma.
",eah, yeah," balasnya saat dia dengan lembutnya mendirikan
.mma di serambi.
"A!, pahla!anku," ucapnya, condong ke depan untuk menciumnya.
Dia menyeringai ke arahnya. "1ergilah dan jelajahilah kaH"
"4odge," koreksi .mma.
"Terserah. Aku akan mengambil bagasi kita."
")erhati$hatilah. Aku tak ingin bocah kota sepertimu diculik oleh
beruang atau coyote."
Aidan menggelengkan kepalanya. "Selalu saja mulutmu itu."
#etika Aidan melangkah keluar pintu, .mma mengalihkan
perhatiannya pada ruang tamu. 6uangan itu dilengkapi dengan so*a$
so*a dan kursi$kursi besar dan tebal. 1erapian dari batu yang
langsung menuju langit$langit ditempatkan di tengah ruangan, dan
setelah mengambil remote dari salah satu meja, menekan satu
tombol membuatnya itu menderu menyala. emiringkan kepalanya,
.mma melihat ke langit$langit tinggi dengan balok kayu yang saling
menyilang. )egitu dia mengelilingi ruangan, dia melihat tangga
bundar yang menuju ke lantai berikutnya.
Aidan masuk dengan terengah dengan tiga dari barang mereka.
")utuh bantuan&" tanyanya.
"Tidak, aku bisa menanganinya," terdengar redaman suaranya dari
belakang barang.
Saat dia mulai berjalan di lorong, .mma mengikutinya. Di ujung
lorong adalah kamar tidur utama. atanya melebar ketika Aidan
menyalakan saklar lampu. )ukan hanya ini muat dengan tempat
tidur besar bertiang empat, ruang duduk dengan so*a,
A
lo<eseat dan
kursi, namun itu juga punya tempat perapian sendiri dengan
permadani lembut di depannya.
"Apakah itu..&" Tanya .mma, menunjuk ke arah lantai.
Aidan nyengir. "Tidak, itu kulit tiruan beruang atau sejenisnya yang
bisa dibuat menjadi permadani tiruan."
"Senang mendengarnya."
"Aku yakin itu terasa lembut di kulitmu," gumamnya, na*asnya
terasa di pipinya.
"Aku yakin iya." Dia bersandar padanya dan memberinya ciuman
singkat. #etika .mma menarik diri, tatapannya jatuh pada barang$
barang di kaki mereka. "Tunggu, itu belum semuanya."
Aidan merengut. "Apakah ini belum cukup untuk kita memulainya&"
Dia menggelengkan kepalanya. "#au tidak memba!a Dtreat case$ku.
Alisnya terangkat naik. "Apamu&"
Senyum konyol terpasang dibibirnya. "#au dengar aku. (tu suatu
kotak dimana aku menyimpan segala hal untuk menyenangkanmu
yang ku dapatkan di lingerie sho!er ku. )orgol, minyak urut,
beberapa pakaian dalamH"
Aidan mengangkat tangannya. "Tak perlu menjelaskan lebih lama.
#au sudah mendapatkanku dengan kata borgol," dia membalasnya
sebelum melesat keluar kamar tidur dan mele!ati lorong.
enggelengkan kepalanya, .mma kemudian mengalihkan
perhatiannya pada dinding terjauh di kamar tidur. (tu adalah pintu
geser penuh dari lantai ke langit$langit yang terbuat dari kaca yang
tembus ke balkon. .mma terkejut saat dia melihat keluar jendela ke
pemandangan indah. 4alau hanya dengan pijaran dari cahaya dari
perapian, dia bisa melihat gunung$gunung hingga jauh adanya. Dia
tak bisa membayangkan betapa itu akan mempesona ketika matahari
terbit.
Suara dari banyaknya barang yang jatuh menandai keberadaan
Aidan lagi. +engannya melingkar di sekitar pinggang .mma
menarik punggungnya menempel padanya, sementara yang lainnya
menyelip naik untuk membelai payudaranya. ")ukankah itu sangat
indah&"
",a, benar," Aidan bergumam di lehernya kala ereksinya menempel
ke belakangnya.
")isakah kau berhenti menjadi seorang
@
horndog untuk sesaat dan
melihat keluar sana&" dia mengisyaratkan ke lahan luas dari
pepohonan pinus.
"+ima detik yang lalu kalimat minyak urut dan pakaian dalam yang
layak keluar dari mulut pintarmu itu. Aku tak ingin melihat segala
sesuatu selain tubuhmu hingga aku memilikimu setidaknya dua
kali." #etika .mma mulai menggeliat dari pegangannya, na*asnya
membakar lubang telinganya. "#au. Telanjang. &ot tub. Sekarang."
.mma menatapnya melalui bahunya dan memutar matanya. "#au
terdengar seperti manusia gua!"
Aidan terbahak. "Aku merasa seperti salah satunya juga.
eninggalkanku selama hampir dua minggu tanpa seks benar$benar
menyiksaku, .m."
"Sebenarnya, itu adalah latihan yang bagus. Setelah 2oah lahir,
paling tidak akan butuh lima atau enam minggu sebelum bagian
ba!ahku dapat beroperasi lagi."
Aidan menggeram. "Oh Tuhan, jangan ingatkan aku." enarik
keliman dari gaunnya, dia menariknya melalui kepalanya. "+epaskan
sepatumu," instruksinya. Dengan senang hati, .mma melangkah
keluar dari sepatu rendahnya yang sudah mengakibatkan kakinya
bengkak.
enggenggam tangannya, Aidan mulai membimbingnya keluar
menuju lorong. "Tapi aku tidak seharusnya masuk ke dalam bak air
panas ketika aku hamil," protes .mma.
"Aku telah menangani semuanya, babe. Aku memastikan mereka
melakukan tindakan pencegahan seperlunya untuk merendahkan
temperatur air. (ni akan sama dengan air hangat suam$suam kuku."
")enarkah&"
Aidan mengangguk dan menariknya mendekat padanya. "Selain itu,
aku mengira dengan kau menaikiku, kau takkan terendam dalam air
terlalu dalam nantinya."
.mma menggelengkan kepalanya. "#au selalu punya rencana kecil
yang rumit, bukan&"
",ep."
Dia terta!a kala Aidan membuka pintu ke kamar yang menuju
kamar tidur utama. %anya dengan menjentikan saklar, cahaya lilin
kecil menerangi ruangan. "+ilin elektrik narsis& Siapakah temanmu&
The +adies an atau sesuatu&"
Aidan terta!a saat dia mulai membuka kancing bajunya.
"Sebenarnya, dia telah menikah dan mempunyai lima anak."
"Sepertinya dia senang menjaga keromantisan, huh&"
&ot1tub berbuih yang terletak di sudut ruangan berhadapan dengan
lantai hingga ke langit$langit jendela. Di kala siang, .mma
mengkhayal pemandangannya akan sama menakjubkannya dengan
yang ada di kamar tidur.
Setelah merobek bajunya, Aidan mulai melucuti celananya. .mma
menangkap isyarat dan mulai membantunya. Sesaat setelah Aidan
melepaskan ikat pinggangnya, dia melapisinya dengan tangannya.
#etika Aidan membungkuk untuk menurunkan celana dan boBernya,
.mma mengambil kesempatan untuk memukul bokongnya dengan
ikat pinggang. 1ukulannya menggema ke ruangan.
Aidan terlonjak kaget sembari mengusap bokongnya. ".mma, apa$
apaan sih itu tadi&"
Dia cekikikan. "#au tidak suka sedikit pukulan sekarang, heh&"
Sudut bibir Aidan melengkung menyeringai. "#ini bukan aku yang
mengatakannya."
Tanpa melepaskan pandangannya dari Aidan, .mma memukul
bokongnya yang lain. (a gemetar ketika menatap mata biru Aidan
menggelap karena gairah. "#enapa kau menamparku&"
"#arena kau telah menjadi seorang lelaki nakal."
Alis pirangnya menaik. ")enarkah&"
"mm, hmm. Segala yang kau pedulikan sejak kita tiba disini
hanyalah memuaskan keinginanmu." .mma bersedekap.
")agaimana denganku&"
"Ah, jadi harusnya aku lebih dulu memuaskanmu&"
",a, ku mohon."
"Dan apa yang kau ingin aku lakukan&"
#elancangan .mma perlahan meragu, dan tiba$tiba dia tidak
mengira dia bisa mengucapkan kata$kata nakal itu. "Em, !ell" aku
ingin kita berdua di hot1tub."
"Dan&" Aidan membisik saat dia mencapai sekelilingnya untuk
melepaskan kaitan branya, sangat teliti.
"Aku ingin mulutmu di diriku."
")enarkah&" dia menyapu bersih celana dalam .mma, membuatnya
merasa sangat rapuh diba!ah tatapan liar Aidan. Dia menjalankan
ibu jarinya ke mulutnya dan menelusuri bibir ba!ahnya. "#au ingin
mulutku disini&"
"Tidak," gumamnya.
Jarinya meluncur turun ke ba!ah dagunya dan mele!ati lehernya
hingga menangkup payudaranya. "#au ingin mulutku disini&"
ulangnya.
.mma menggelengkan kepalanya. elepaskan payudaranya, Aidan
menjalankan kembali tangannya ke pinggang .mma untuk
menangkup lembah di antara ke dua kakinya. "Apakah kau ingin
mulutku disini&"
",a. #umohon," rengeknya saat tangan Aidan mulai bekerja
membuatnya gila.
"#alau begitu, kemarilah."
.mma berteriak *rustasi ketika Aidan menarik tangannya. Dia
membelakanginya menghadap hot tub. .mma mengamatinya saat
tubuh telanjang nikmatnya masuk ke dalam hot tub. Aidan
melengkungkan jarinya ke arahnya. asih memegang ikat pinggang,
.mma membiarkannya jatuh dari jarinya hingga bergemerincing di
lantai. #etika dia masuk ke dalam hot tub, Aidan masih berdiri.
Dengan gagah, dia membantu .mma untuk duduk. )erlutut di
depannya, tangan Aidan membuka lutut .mma untuk melebarkan
kakinya.
elirik ke arahnya, Aidan memutar ujung jarinya bolak balik di
bagian paha luarnya, membuat .mma gemetar. .mma menggigit
bibir ba!ahnya untuk menahan melengkungkan pinggulnya ke arah
Aidan. embungkuk, Aidan perlahan mulai mencium dan menggigit
dalam perjalanannya ke bagian dalam paha .mma. )egitu napas
hangatnya terasa di atas ke!anitaannya, dia menarik diri dan mulai
memberikan perhatian yang sama ke paha yang lain. "Aidan""
"Ada apa, babe&"
")erhentilah menjadi penggoda," gumamnya.
Ta!anya bergetar terhadap kulit sensiti* dari paha dalamnya. Aidan
mendongakkan kepalanya. "aa*kan aku. #au tadi mengatakan
padaku dimana kau mau mulutku berada, bukan&"
",a."
enenggelamkan kembali kepalanya di antara kedua kaki .mma,
Aidan menjilat lambat jejak basah ke celah lembabnya. Jarinya
menyebar di atas ke!anitaannya sebelum melesakkan lidahnya
kedalam. Saat dia masuk dan keluar di dirinya, .mma menggigit
bibir ba!ahnya untuk menjaga teriakannya teredam, namun erangan
mendalam bergemuruh melalui dadanya. Dengan satu tangan, dia
menahan sisi pinggiran hot tub sementara yang lainnya meremas
rambut Aidan.
Setelah Aidan mengeluarkan lidahnya dari dalam dirinya dan mulai
memutar dan menghisap klitnya, Aidan memasukkan satu jarinya
dan kemudian dua ke dalamnya. engulangi kembali apa yang telah
dilakukan sebelumnya, dia menekan 7$spot .mma, and .mma
melempar kepalanya ke belakang dan menjerit. Saat dia melanjutkan
untuk menyiksa .mma dengan jari dan lidahnya, .mma
meneriakkan namanya. Tangannya melepaskan remasan rambut
Aidan dan keduanya menahan kuat di pegangan hot tub. 1inggulnya
bergerak berla!anan dengan mulut dan jarinya, menekannya lebih
dalam, saat dia mengangkat bokongnya naik turun dari hot tub.
Disaat .mma tak bisa lagi menahannya, dia menegang saat dia
orgasme dengan keras dan cepat.
"Aidan! Oh yes! ,.S!" serunya.
4alaupun dia masih mengetat dengan jari Aidan disekelilingnya,
Aidan menggunakan lengannya yang lain untuk menariknya dari hot
tub untuk menaikinya. Alih$alih membuatnya menghadapnya, dia
membuat .mma berbalik membelakanginya. Dia menggantikan
jemarinya dengan ereksi kerasnya. Dia menggeram di punggung
.mma saat dia meluncur masuk. enahan pinggul .mma, dia
masuk dan keluar di dalamnya.
.mma bersandar padanya untuk menciumnya. +engannya
melengkung untuk menggenggam rambut kusut Aidan di jarinya.
#ala lidah mereka saling terjalin, tangan Aidan meninggalkan
pinggulnya untuk menangkup payudaranya yang tersiksa. Dia
meremasnya dan menjepit putingnya hingga mengeras,
menyebabkan .mma terkesiap akan kenikmatan ke dalam mulutnya.
")isakah kau menerimanya lebih keras, babe&" Aidan terengah$
engah di pipinya.
",a."
Tangannya meninggalkan payudaranya, dan dia sekali lagi
memegang pinggangnya. Dia mengangkat pinggulnya sedikit untuk
menghujam dengan keras saat dia menekannya masuk dan keluar.
.mma menatapnya melalui bahunya sebelum dinding$dindingnya
mengetat kembali disekelilingnya. "Oh sial, .m," rutuknya sebelum
melemparkan kepalanya ke berla!anan dengan hot tub.
enguatkan tangannya di pahanya, .mma menaiki dengan cepat
dan makin cepat hingga mereka berdua mendengus dan mengerang
dalam kenikmatan saat suara dari kulit yang saling bertemu dan
kucuran air menggema hingga ke ruangan. Setelah beberapa saat,
Aidan bertanya dengan napas berat, "Apakah kau sudah dekat&"
"ungkin," ja!abnya.
Tanggapan Aidan adalah menarik salah satu tangannya dan
memba!anya di antara ke dua kaki .mma. Disaat jarinya mengurut
klitnya, .mma orgasme dengan keras. Dia meneriakkan nama Aidan
dan runtuh diatasnya, mengistirahatkan kepalanya di bahu Aidan.
Aidan terus menghujamnya sebelum orgasme di dalam .mma.
Setelah Aidan selesai bergetar, dia membungkus .mma dalam
pelukan yang erat sebelum mencium jejak lembab ke lehernya. "Sial,
itu pantas ditunggu."
#arena dia nyaris tak bisa bergerak, .mma bergumam,
"enurutmu&"
"Oh ya."
"Aku senang kau berpikiran begitu. Aku ingin percintaan pertama
kita sebagai suami dan istri menjadi special." eliriknya, .mma
menyeringai. "Aku tak yakin apakah yang kita baru saja kita lakukan
termasuk dalam katagori bercinta, namun aku setuju."
Tubuh .mma bergoyang akan ta!a Aidan. "Tidak, itu tidak
termasuk. Aku akan memperbaikinya. +ain kali akan lebih pelan dan
lembutHpercintaan yang nyata untuk istriku." #etika dia menghisap
cuping telinganya, .mma gemetaran.
"mm, kedengarannya menarik." 4aktu mereka terganggu akan
perut .mma yang bergemuruh.
"Sepertinya kau kelaparan, huh&" tebak Aidan.
")elakangan ini aku selalu lapar. Atau aku kira aku harus
mengatakan 2oah selalu lapar belakangan ini."
"1ergilah dan carilah sesuatu."
"#au yakin&"
Dengan seringai sombongnya, Aidan bertanya, "Jenis bajingan
pecinta seks apa diriku yang menyangkal re?eki untukmu&"
"%mm, dirimu yang biasanya&" goda .mma.
"Tidak lucu." Aidan mendengus sebelum melepaskan dirinya darinya
dan dengan lembut mendorong .mma berdiri di kakinya. #etika
.mma goyah sedikit, tangan Aidan menahan pinggangnya. "1elan$
pelan. )iar aku bantu kau keluar." Setelah Aidan keluar dari hot tub,
dia menggenggam kedua tangannya di tangannya untuk menjaga dia
tidak terpeleset.
Dia menghadiahinya sebuah ciuman. "Terima kasih, cintaku."
"Terima kasih kembali."
Dua jubah mandi tergantung di belakang pintu, dan setelah memakai
handuk, .mma senang memakai salah satunya. Dia berjalan
menyusuri lorong hingga tiba di dapur. embuka pintu baja besar
dari kulkas, dia mengamati isinya. Aidan pasti telah menstoknya
dengan berbagai macam pesanan untuk mereka karena disana ada
nampan besar sayuran, masing$masing satu dari segala jenis daging
dan keju untuk sand!ich, dan semangkuk buah segar.
Setelah mengambil sayuran dan buah, matanya tertuju pada sekaleng
!hipped cream. elirik ke kamar tidur, dia menggigit bibirnya dan
berkhayal jika dia berani menyarankan hal konyol itu. )erbalik,
.mma mengatur semuanya di atas counter sebelum menarik napas
dalam dan mengambilnya. Saat dia mulai mengunyah beberapa
!ortel dan seledri, dia tahu dengan pasti apa yang diinginkannya.
")abe&" panggilnya.
",eah&"
"Apakah kau memba!a kotak makanan yang !rammy kirimkan
bersama dengan sisa ))Q&"
"Tunggu sebentar. Aku rasa itu ada disini.G
Sementara .mma mendengar dia meraba di sekitar tumpukan koper,
.mma membuka mangkuk buah. Dia sudah setengah jalan
membukanya ketika Aidan akhirnya muncul. "#otak piknik
!rammy benar$benar seperti koper," ujarnya.
"Dia serius akan Tupper!are dan container." enunjuk ke tas
bermoti* bunga, .mma berkata," Aku membelikannya itu dari
Americus art di Atlanta." #emudian sesuatu menarik
pandangannya, dan dia menelan dengan cepat. "#au menemukan
borgolku&"
Seringai nakal melengkung di bibirnya. "#etika mencari kotak
makanan, aku menemukan treat case$mu."
1ipinya merona akan pikiran tentang beberapa benda lainnya.
"#ebanyakan barang yang ada disitu berasal dari hadiah lucu dari
acara permandian. )ukan barang yang nyata untuk bisa kita
gunakan."
"+alu kenapa kau memba!anya&"
Dia mengangkat bahu. "Aku sedang terburu$buru, jadi aku hanya
melempar semuanya sembarangan ke dalam tas."
Aidan memutar$mutar borgol hijau berbulu di jarinya. "#au tak ingin
mencobanya&"
engigiti bibirnya, .mma berkata, "Aku mau jika kau mau."
"Apa maksudnya itu&"
1erlahan .mma berjalan di sekitar counter. Aidan bahkan tak
bersusah payah untuk memakai jubah mandinya atau pun pakaian.
.mma merampas borgol itu dari jari Aidan dengan satu tangan
sementara yang satunya berada di dadanya. endorongnya, dia
mengarahkan Aidan ke salah satu kursi dapur. "Duduk," perintahnya.
",a, maGam," balasnya, binar penasaran di matanya.
embuka salah satu dari borgolnya, .mma meraih tangan Aidan.
Tanpa membantah, Aidan membiarkan dia mengunci benda itu di
pergelangan tangannya. )erjalan di belakangnya, .mma memegang
tangannya yang lain ke belakang dan memborgolnya. Aidan
menyentakkan tangannya, namun tidak berhasil. "%mm, apa aku
sekarang ta!ananmu&"
"ungkin."
elirik melalui bahunya, kaleng dari !hipped cream tertangkap
pandangannya. #etika .mma mulai untuk mengambilnya, Aidan
bergoyang di kursi. "#au mau kemana&"
.mma menyeringai ke arahnya. "#au akan tahu." Dia mengambil
kaleng itu dan kembali kepadanya.
Aidan menatapi kaleng itu dan kemudian mengernyit. ""Dan apa
yang akan kau rencanakan dengan itu&"
"Tentu saja memakannya." .mma mengocoknya dan kemudian
membuka penutupnya. 5ondong ke depan, menyemprotkan garis
saling$silang dari tulang dada Aidan hingga ke pusarnya. Aidan
tersentak akan cairan dingin yang mengenai kulitnya.
engangkanginya, .mma perlahan duduk di pangkuannya. #etika
dia membasahi bibirnya mengantisipasi, ereksi Aidan perlahan
membengkak diantara mereka. .mma menunduk dan menyeringai.
"Tenanglah, boy. #au akan mendapatkan giliranmu."
Aidan mengerang akan sindiran itu dan menjatuhkan kepalanya.
.mma menempatkan mulutnya di dada Aidan dan mulai menjilat
dan menghisap !hipped cream. Aidan tercekat saat dia beranjak
turun, menggigit dan merasakan kulitnya. %anya ketika .mma tiba
di ereksinya, ia kembali ke dadanya. Aidan menghembuskan napas
*rustrasi dan mendorong pinggulnya. #etika dia telah selesai
membersihkannya, .mma turun dari pangkuannya.
")erdiri."
"Tunggu$apa&" Tanya Aidan panik.
.mma memutar matanya. "Apakah kau sungguh$sungguh berpikir
aku akan berlutut di lantai kayu yang keras ini&" .mma membuat
suara berdecak. ""#au harus berkejasama denganku )ig 1apa."
#elegaan terpampang di!ajahnya. "Terima kasih Tuhan."
.mma memba!a bibirnya ke bibir Aidan, memberinya ciuman yang
panjang, ciuman yang panas. Aidan menyapu lidahnya di sekitar
mulutnya dan bibirnya, mencari rasa manis dari !hipped cream.
enelusupkan tangannya di antara mereka, jemari .mma
menyelimuti kejantanannya.
Aidan mengerang di atas bibirnya. Dia melepasnya dan kemudian
melepaskan ciuman mereka untuk bergerak perlahan di kursi.
Tangan Aidan mela!an borgol. "+epaskan jubahmu," perintahnya.
.mma menatapnya dan menggelengkan kepalanya. "#u mohon&"
pintanya serak.
"#au benar$benar menginginkan aku telanjang&"
"mm, kau tahu aku selalu ingin melihatmu. 1ayudaramu, kakimu,
<aginamu."
"Aidan!" .mma memekik menjatuhkan !hipped cream.
"Apa&"
"Aku tak percaya kau mengatakan kata itu!"
",ang mana&" godanya.
Tahu bah!a Aidan takkan membiarkannya hingga dia
mengucapkannya, dia berbisik, ":agina."
Aidan tergelak. "Apa yang menurutmu harus ku katakan& +uH"
Tangan .mma melayang menutupi mulut Aidan untuk
membungkamnya, dan dia menggelengkan kepalanya keras. "Tidak,
tidak! ,ang itu lebih buruk."
#etika .mma menarik tangannya, seringai terlengkung di bibir
Aidan. ".mma, apakah kau tak menikmati gosokan dan jilatanku di
<aginamu malam ini&"
"Tolong berhentilah mengatakannya!" .mma membungkuk untuk
mengambil kaleng !hipped cream.
"#etika aku lolos dari borgol ini, aku akan memasukkan jariku ke '"
.mma menatapnya tajam. "Aku sungguh$sungguh, Aidan."
#ilatan seringai licik muncul di !ajahnya. "#au akan memintaku
untuk menyetubuhimu.. di ba!ah sana."
emasang !ajah datar, .mma bekata, "Jika kau tidak berhenti, aku
akan menggunakan tali jubah ini untuk menyumbatmu sehingga aku
tak perlu lagi mendengarkanmu."
Aidan terta!a. "1aling tidak itu berarti kau akan telanjang."
"#au menjengkelkan."
"Ayolah, babe. Aku baru saja melihatmu lima belas menit yang lalu."
"Oke, oke. Jika itu bisa membuatmu diam," gusarnya. .mma
melepaskan ikatan jubahnya, kemudian jubah besar itu pun lepas
dari tubuhnya.
Aidan mengedipkan matanya apresiati*. "Terima kasih, cantik."
Dia meliriknya malu$malu. "Terima kasih kembali."
emiringkan kepalanya, Aidan kemudian bertanya, "Sekarang
maukah kau merasakanku&"
.mma terta!a lebar. "#etika kau memintanya dengan manis seperti
itu, tentu saja aku mau," godanya. .mma mengayunkan kaleng
!hipped cream ke arahnya. "2amun mari kita permanis juniormu,
oke&"
"mm, oke."
Setelah menyemprotkan !hipped cream secukupnya ke telapak
tangannya, .mma mulai mengolesi kejantanan Aidan. Aidan gemetar
dan menutup matanya. #etika .mma bersandar untuk mengecup
ujung kejantanannya, Aidan menggeram. Dia menjilatinya dari dasar
hingga ke ujung kejantanannya, menggigit dan menjilati
kenikmatannya. #emudian .mma menggenggamnya dengan satu
tangan dan menyapunya dengan mulutnya. engerucutkan pipinya,
.mma menghisapnya dengan keras.
Aidan mendorong pinggulnya sementara lengannya terentang
mela!an borgol. .mma tahu Aidan mencoba untuk melepaskan diri
untuk membungkus jemarinya di rambutnya. #etika .mma
melepaskan mulutnya, tubuh Aidan bergetar. ".m, tolonglah."
engacuhkannya, .mma kembali melanjutkan menjilati sisa
!hipped cream sementara menggosok kejantannya dengan
tangannya. Jemarinya hampir saling menempel, maka dia
mempercepat gosokannya. Dengan hanya merasakan ujungnya di
mulutnya, .mma memutar lidahnya di sekitar batangnya, bergantian
antara menghisap dan jentikan menggodanya. Dada Aidan naik$
turun, dan dia terengah$engah.
#etika .mma memba!anya lebih dalam ke dalam mulutnya,
erangan bergemuruh melalui dadanya. .mma bisa merasakan tubuh
Aidan menegang dan mengetat untuk pelepasannya. .mma
menggosoknya lebih keras dan lebih cepat di tangannya sementara
mulutnya terus bekerja. ",a"uh"oh Tuhan, .m!" getaran terasa
dari tubuh Aidan, saat ia orgasme di mulut .mma. ";-ck ya!"
pinggulnya menyentak dan mendorong melalui pelepasannya.
Aidan menunduk ke arah .mma dengan tatapan menggairahkan di
matanya. "Tolong katakan padaku kau mempunyai kunci untuk ini&"
)angkit dari kursi, .mma memutar jarinya ke arahnya agar Aidan
mengikutinya di lorong, dan dia dengan senang hati melakukannya.
---
9
lodge; sejenis rumah peristirahatan untuk sementara waktu.
A
lo2eseat; so(a yang di desain untuk dua orang dan biasanya memiliki dua bantal duduk.
D
treat case; suatu kotak yang berisikan peralatan untuk menyenangkan pasangan
@
horndog; seseorang yang sedang bergairah, biasanya digunakan dalam situasi bercanda
Bab 20
Sat' b'lan )e*'+ian
Aidan tertatih mele!ati pintu garasi, lelah pada kemungkinan
penerbangan ke 5harlotte dalam beberapa jam lagi. Setidaknya ia
sudah meninggalkan pekerjaannya sedikit lebih a!al. Setelah ia
menjatuhkan tasnya di meja dapur, dia memanggil, ".m&"
"Aku di kamar bayi," .mma menja!ab, suaranya teredam dari atas.
Aidan tersenyum saat ia mulai menaiki tangga. Suara .mma
meninggi dalam lagu terdengar olehnya. Saat ia sampai di pintu
kamar bayi, ia melihat .mma sibuk kesana kemari, membuang
beberapa selimut biru dari laci. "%ey sayang."
.mma berbalik. "%ey. Aku baru saja selesai disini, dan nanti aku
akan mengepak tasmu"
Dengan merengut, ia berkata "Aku masih tidak yakin untuk
meninggalkanmu."
(a menyebrangi ruangan ke arahnya. "Semua akan baik$baik saja.
#au tidak akan pergi sampai dua hari."
"Aku masih tidak menyukainya."
.mma melilitkan tangannya disekitar lehernya. "Tanggal
kelahirannya tidak sampai tiga setengah minggu lagi. )ayi pertama
jarang lahir lebih a!al, jadi ini akan baik$baik saja"
"#au masih memiliki 5asey yang datang menghabiskan malam
denganmu, kan&"
(a menyeringai. ",a,
9
worry1wart. ;aktanya, ia dan 5onnor
mengajakku untuk makan malam, dan kami akan mengadakan pesta
tidur."
Aidan terta!a. "(tu akan menjadi malam yang menarik."
"5emburu kau akan mele!atkan perubahan penampilan dan
gossip&"
"Tidak, aku rasa aku akan mele!atkannya."
"Terserah."
(a memandangi dinding kamar bayi yang ber!arna biru terang.
A!alnya, ia tak yakin dengan ide .mma tentang tema #apal 2oah
untuk menyesuaikan dengan nama 2oah. elalui kontrak kerjanya,
ia menemukan seorang seniman untuk menggambar sebuah pelangi
dan lukisan bertema he!an sepanjang dinding. (a tidak bisa percaya
betapa menakjubkan hasilnya. )agian terakhir *urniture sudah
datang seminggu yang lalu, sehingga ruangannya sudah dilengkapi
dengan tempat tidur, meja ganti, laci dan kursi goyang dan dipan.
Sekarang semua yang dibutuhkan adalah 2oah sendiri untuk
melengkapi pemandangan. "Sepertinya kau sudah punya segalanya
siap untuk kedatangan si 1ria #ecil."
.mma mengangguk saat mengusap perutnya. "%anya beberapa
boneka he!an"jerapah berukuran besar dan gajah masih di pesan."
")eberapa boneka he!an lagi& #au sudah punya cukup he!an untuk
membuat kebun binatang disini."
.mma menyeringai. "Tidak, ini Arc yang kita buat, sayang."
"Terserah."
.mma menggenggam tangan Aidan. "Ayolah. #au bisa mandi dan
bercukur saat aku mengemas barang$barangmu."
"Apakah kau bermaksud mengatakan aku bau&"
.mma terkikik saat mereka menuruni tangga. "Tidak, tapi mengingat
kau ketiduran pagi ini dan berlari keluar tanpa bercukur, apalagi
mandi, aku pikir kau harus melakukannya sebelum makan malam
bisnismu nanti malam."
"Aku pikir kau menyukainya saat aku punya janggut kecil&"
.mma tersenyum dan mengusap pipinya. "Aku memang
menyukainya, sayang."
Aidan menjangkau untuk membelai punggung .mma saat mereka
mulai masuk ke kamar tidur. ")iasanya kau sangat menyukainya
ketika itu menggesek pahamu saat aku menuju ke ba!ahmu."
"Aidan ;it?gerald!" .mma menjerit memukul tangannya.
Aidan terta!a. "#au tahu itu kebenarannya."
.mma menggoyang$goyangkan jarinya padanya. "1ergilah mandi,
bocah nakal."
embungkus lengannya di pinggang .mma, Aidan menariknya ke
arahnya. "Aku bisa menjadi jauh lebih nakal kalau kita melakukan
3uickie- $ sebuah pengantar sebelum aku harus pergi."
.mma menggeliat keluar dari pelukannya. "#au perlu
membersihkan diri, lalu kau ada penerbangan yang harus kau kejar,
tuan. Jadi, pergilah."
Aidan mengerang. "#au seperti perusak pesta akhir$akhir ini. Tidak
ada cinta untuk priamu. Aku pikir larangan berhubungan seks tidak
seharusnya terjadi sampai setelah 2oah +ahir."
Aidan tahu ia berada dalam masalah serius saat mata hijau .mma
menyipit padanya. ",eah, !ell, aku menyesal bah!a aku lelah dari
bekerja sepanjang !aktu, mera!at rumah ini, dan terutama,
memba!a anakmu yang memiliki kekeraskepalaan seorang
;it?gerald yang tidak mengenal !aktu ketika ia ingin menendang
dan bergerak sepanjang malam saat ia seharusnya tertidur." (a
membalas.
enyapukan tangannya ke rambutnya, Aidan mendesah kalah.
"aa*kan aku. Aku hanya merindukanmuHaku rindu kita. (tu saja,"
ia berkata sebelum ia berjalan gontai menuju kamar mandi.
(a mandi dan bercukur dalam !aktu singkat. elilitkan handuk di
pinggangnya Aidan membuka pintu kamar mandi. (a mengambil satu
langkah ke kamar tidur dan membeku. ulutnya menganga shock.
.mma bermalas$malasan di kasur, bersandar pada sikunya dalam
baju tidur hijau yang Aidan beli untuk malam pertunangan mereka
yang tidak pernah sempat .mma kenakan. Apa yang sebenarnya
membuat denyut di kejantanannya adalah *akta bah!a .mma
menggunakan sepatu koboinya dan sebuah topi koboy.
ulut Aidan mengering. "Apa yang kau lakukan&"
",ah, karena aku sudah sangat lelah akhir$akhir ini dan belum dalam
kondisi mood, aku merasa bersalah menolakmu untuk sebuah
A
Kuickie. #au benar$benar baik dan pengertian, dan seorang
D
horndog sepertimu tentu memiliki titik stresnya."
Aidan terkikik. "Terima kasih"aku rasa."
"Jadi, aku rasa aku akan menebusnya dengan memberikan hadiah
perpisahan yang kau inginkan," ia membalas dengan senyum malu$
malu. (a menepuk tempat tidur di sampingnya. "Jadi majulah, koboy.
Aku akhirnya siap untuk berkuda."
Aidan memiringkan kepalanya dan tersenyum. "
@
*ell, yippee ki1yay,
mother (Jcker,"
.mma terta!a saat Aidan menutup jarak diantara mereka. "Aku
tidak percaya kau baru saja membuat Die %ard sebagai re*erensi."
",eah, !ell, aku tidak percaya kau memberitahuku untuk maju
seperti aku adalah kuda."
"Dulu kau kuda pejantanku, ingat&"
"Dulu. Sekarang aku suamimu, jadi semua semua hal itu sedikit
konyol."
")ermain peran$lah, sayang." enyapu topinya dari kepalanya,
.mma meletakkannya di kepala Aidan. Saat Aidan mulai
melepasnya, .mma berkata, "Eh$huh. Aku menyukainya."
"#au tidak mungkin serius&"
.mma menggigit bibirnya sebelum menjangkau untuk mengambil
handuk dari pinggang Aidan. (a melahap penampilan Aidan dan
kemudian menyeringai ke arahnya. "mm, ya, aku suka melihatmu
telanjang menggunakan topi koboy sangat, sangat suka."
".m, kau gadis nakal," gumam Aidan, sambil membungkuk untuk
mencium .mma. (a melakukan pekerjaan cepat mengangkat baju
tidur mele!ati kepala .mma. 1emandangan dari tubuhnya yang
menggairahkan, keadaan telanjang mengirimkan ereksinya berayun
di perutnya. Aidan menangkup payudara penuh .mma saat lidahnya
masuk ke dalam mulutnya. Aidan memainkan putingnya hingga
menegak, membuat .mma mengerang dan menggigit bibir
ba!ahnya di antara giginya.
+alu .mma memba!a tangannya menuju leher Aidan dan membelai
dan menarik rambut di pangkal lehernya. Aidan mengerang ke dalam
mulut .mma saat jari$jarinya menyusuri dari payudara .mma turun
ke puncak pahanya. "Tidak ada pakaian dalam& #au cukup percaya
diri keberanianmu akan memastikan aku bersedia, huh&"
.mma terta!a. "Dan kapan kau tidak bersedia&"
"Tidak pernah. #arena aku tidak pernah merasa cukup denganmu."
.kspresi geli .mma memudar. "A!, sayang, itu sangat manis,"
katanya, matanya bersinar dengan cinta untuk Aidan. (a memba!a
bibirnya ke milik Aidan dan menciumnya penuh gairah, membiarkan
emosinya mengalir keluar melalui ciumannya. "Aku mencintaimu,
Aidan," gumamnya di bibir Aidan.
"Aku juga mencintaimu." emposisikan .mma menungging, Aidan
mencengkeram pinggul .mma dan menarik pantatnya ke tepi tempat
tidur. embuka lebar kaki .mma, Aidan memposisikan diri
diantaranya saat ia berdiri di atas kedua kakinya. "#au baik$baik saja
dengan tidak menunggangiku&"
"#au bisa memba!aku bagaimanapun kau mau, #oboy."
(a memberinya seringaian jahat saat jari$jarinya menemukan
pusatnya, yang sudah menetes dengan kebutuhan. "#au sudah benar$
benar siap untukku, huh&"
"(tu karena topinya," .mma terengah saat Aidan menjalankan jari$
jarinya masuk dan keluar dari dirinya.
Aidan memutar matanya. "Serius&"
.mma merengut ke arahnya. "#au ber*antasi tentang aku yang
menggunakan lingerie hijauHaku mau kau menggunakan topi
koboi."
"Dan aku senang aku bisa membuat *antasimu menjadi kenyataan."
Aidan menemukan titik sensiti*nya, dan .mma mencengkeram sisi
tempat tidur.
"Oh ya, ya, tepat disitu, Aidan. Oh Tuhan! 1lease!" ia menjerit,
menyorongkan pinggangnya ke tangan Aidan. Saat Aidan
mengirimnya ke ujung klimaks, kepala .mma menggeliat ke kiri dan
kanan saat ia orgasme.
Aidan mengeluarkan jari$jarinya dari .mma dan memposisikan diri
di depan jalan masuknya. Dengan satu dorongan, Aidan mengisinya,
membuat mereka mengerang. "mm, lilitkan kakimu disekitarku
erat$erat, sayang. Aku mau sepatu koboi le?at itu menekan
pantatku."
.mma menurutinya, dan Aidan terkesiap dengan gairah.
encengkeram sisi kasur, Aidan mulai mendorong masuk dan keluar
dari dirinya. #aki .mma tetap erat di sekelilingnya, dan saat Aidan
memperlambat kecepatannya, .mma menekankan tumit sepatunya
ke tubuhnya, mengindikasikan ia menginginkan Aidan bergerak
lebih cepat.
elihat ke arahnya, Aidan menaikkan alisnya. "Apakah kau yakin&"
.mma menjilat lidahnya. "mm, hmm," ia berbisik.
enuruti perintah .mma, Aidan menumbuk ke dalam dirinya.
Semakin dahsyat gerakannya membuat semakin banyak keringat
menetes di tubuh Aidan. Aidan hampir perlu mandi lagi setelah ia
selesai dengan .mma. Aidan tahu mereka akan lama lagi saat
dinding rahimnya mengetat di sekelilingnya, menandakan bah!a
.mma sudah mendapatkan pelepasannya, Aidan mencengkeram
pinggul .mma dan dan mendorong lebih cepat dan lebih keras
sampai Aidan menjeritkan nama .mma saat ia datang di dalam
tubuhnya.
Terengah$engah, ia membungkuk untuk mencium bibirnya. "Terima
kasih, sayang. (tu tadi sangat menakjubkan."
.mma terkikik. "Dan terima kasih untuk memanjakan *antasi koboi$
ku."
"Terima kasih kembali, aGam." )alas Aidan, sambil menjentikkan
ujung topinya. "Sekarang setelah kau melepaskan kaki le?atmu
dariku, maukah kau membantuku dengan mengantarku ke bandara&"
"Dengan senang hati, juga."
")eri aku satu detik untuk menenggelamkan diriku dalam beberapa
cologne untuk menutupi bau seks memabukkan ini. Tidak mau
membuat rekan bisnisku cemburu karena aku mendapatkannya."
"Aidan!" pekik .mma, mendorong Aidan menjauh darinya.
Aidan terkekeh. "Tidak ada yang lebih aku suka dari menggodamu,
.m. Apalagi saat kau bereaksi seperti itu."
.mma menyeringai. "Dan aku suka bah!a kau harus menggodaku
tanpa ampun."
(bu jari Aidan datang untuk membelai pipi .mma. "Dan aku
mencintaimu."
---
9
worry1wart; orang yang terlalu mengkhawatirkan segala sesuatu
A
Kuickie; berhubungan intim dalam waktu singkat
D
horndog; seorang pria dengan hasrat seksual yang kuat
@
yippee ki1yay, mother (ucker,; potongan kalimat dalam (ilm "ie &ard
Bab 21
Setelah mengantar Aidan ke bandara, .mma bergegas kembali ke
rumah. Dia hanya memiliki cukup !aktu untuk bersiap$siap sebelum
bel pintu berbunyi, yang memberitahukan kedatangan 5asey.
)eau membuntuti di belakangnya saat ia berjalan menyusuri lorong
untuk membuka pintu. 1ada deringan kedua, .mma berteriak,
"aukah kau memberiku !aktu sebentar& +angkahku sangat
lambat."
Dia mendengar 5asey terta!a di teras sebelum bel berbunyi lalu
mati dengan sangat cepat. "Jangan menjadi idiot, 5ase!" #ata
.mma, saat ia membuka pintu.
5asey mengusap matanya karena geli. "Aku hanya menggodamu."
#emudian dia melihat penampilan .mma. "A!, .m, #au terlihat
cantik," ia menjerit, mencium pipinya.
"Terima kasih. Aku merasa diriku seperti habis dilempar bersama."
"Apa maksudmu& #au memiliki semua !aktu soremu untuk bersiap$
siap sebelum kau mengantar Aidan ke bandara, kan&"
.mma menunduk, rona merah merayap di pipinya. "4ell, mungkin
karena aku telah memberikan hadiah perpisahan sebelum Aidan
pergi."
5asey sekali lagi terta!a terbahak$bahak. ".m, kau gadis yang
nakal."
"Aku tidak bisa menahan diri. eskipun aku lelah, hormon
kehamilan bodoh ini membuatku horny sepanjang !aktu!"
"%mm, aku horny sepanjang !aktu, meskipun aku tidak memiliki
keuntungan sebagai orang hamil," renung 5asey.
"#alau begitu kau akan membunuh 2ate yang malang ketika kau
sedang hamil. 6asanya benar$benar gila. 1ercayalah."
Sambil mengernyitkan hidung, 5asey mengatakan, "4ell, sesuatu
yang masih terlalu jauh untuk di kha!atirkan. Aku yakin sekali hal
itu tidak akan terjadi pada saat ini."
.mma menyambar tasnya. "Siap untuk pergi&"
",ep. ari kita pergi menjemput 5onnor."
+ima belas menit kemudian, 5asey berbelok memasuki jalanan
masuk rumah 5onnor. 5onnor bersikeras mengantar mereka dengan
mobil merk terbaru +eBus DMP SE:. "#endaraan yang bagus, sobat,"
kata .mma saat ia naik ke kursi belakang.
"Terima kasih. Je** dan aku benar$benar menyukainya."
"Semuanya masih berjalan lancar dengan kalian berdua&" Tanyanya.
5onnor melirik ke belakang ke arahnya dan menyeringai. ",ep.
)ahkan, kami sedang berbicara tentang pernikahan."
")enarkah& Sangat hebat."
",eah, jelas kami tidak akan bisa melakukannya disini, tapi semua
ini tentang membuat komitmen.
"Sungguh mengagumkan," kata 5asey, sambil memasang sabuk
pengaman.
"Aku mengharapkan kalian berdua untuk menjadi pengiring
pengantinku ... atau pengiring pria ... oh sial, sesuatu layaknya pesta
pernikahan."
.mma dan 5asey terta!a. "Sungguh hal ini merupakan kehormatan
bagi kami," ja!ab 5asey.
"Asalkan setelah aku punya cukup !aktu untuk menurunkan berat
badanku setelah bayi ini lahir," goda .mma.
5onnor mengurangi kecepatan untuk berhenti saat lampu merah
menyala. "Oh please. Sepertinya kau punya banyak berat badan saja
yang harus dihilangkan."
.mma mengerang. "1ercayalah. (ni lebih dari yang kau pikirkan."
Sambil mencondongkan tubuh ke kursi depan, .mma melambaikan
jarinya yang membengkak ke 5onnor. "+ihat betapa indahnya
penumpukan cairan disini."
".!, itu menjijikkan."
"#au harus melihat kakiku."
5asey menggelengkan kepalanya. "Oh please, .m. 1ada dasarnya
kenaikan berat badanmu hanya di payudara dan perutmu."
.mma mengernyitkan hidungnya saat 5onnor mencibir. "Dan kau
sudah memiliki payudara yang besar sejak kelas C."
5onnor!" Seru .mma sebelum memukul lengannya.
"1lease, kau tahu itu dari saat kau berusia dua belas tahun, setiap
pria selalu berbicara dengan matanya tertuju pada payudaramu dan
bukan ke arah !ajahmu."
.mma memutar matanya. "Oke, oke. Sudah cukup berbicara tentang
payudaraku untuk malam ini. Aku pikir sudah !aktunya untuk
merubah percakapan!"
")aik," 5asey dan 5onnor bergumam dengan serempak.
"Jadi kemana kita akan pergi untuk makan&" Tanya 5asey.
"Ada dua restoran baru di buka di pusat kota malam ini. ungkin
juga akan terlihat beberapa selebriti," kata 5onnor. Dia melirik ke
belakang ke .mma untuk melihat tanggapannya.
.mma mengerutkan hidungnya. "Tidak bisakah kita melakukan
sesuatu yang lebih akrab dengan menjauh dari kerumunan&"
",a Tuhan, #au terdengar seperti seorang !anita tua bangka yang
sudah menikah," keluh 5onnor.
"Aku tidak bisa menahan diriku bah!a kehamilan membuatku
kelelahan."
"Oh tidak. Jangan menyalahkan itu pada kehamilan. (tu salahmu
memberikan hadiah perpisahan seksi pada Aidan secara lengkap
dengan bot koboi," kata 5asey sambil menyeringai jahat.
.mma memerah saat 5onnor mengerang. "Oh Tuhan, aku bisa
menjalani sepanjang hidupku tanpa yang satu itu." Dia
menggelengkan kepalanya seperti sedang mencoba menyingkirkan
hal itu dari pikirannya. "Oke, jadi tidak ada kelas$atas, tempat
me!ah untuk iss )anging )oots yang disana."
"Egh, kadang$kadang aku tidak percaya dengan kalian berdua,"
gerutu .mma saat 5asey mencibir.
"4ell, ini malammu, kesukaanmu, jadi kau bisa memilih," kata
5asey.
")agaimana dengan 5heesecake ;actory&" Saran .mma.
")aik, kita akan pergi ke tempat ideal yang tidak mungkin di lokasi
1erimeter," 5onnor bercanda.
")aik. Aku sangat senang," kata .mma sambil menyeringai.
#etika mereka sampai di restoran, mereka harus berjuang mele!ati
kerumunan yang penuh dengan orang$orang. "enurutku ini terlihat
tidak begitu ideal!" teriak .mma diantara kebisingan.
"Sekarang ini Jumat malam. Semua tempat menggila dimana saja."
Tiga puluh menit kemudian ketika mereka akhirnya mendapatkan
meja, kaki .mma menjerit kesakitan. Saat ia menjatuhkan diri di
bilik, rasa nyeri melonjak naik ke punggungnya. "Aduh!" Dia
berteriak.
"Apakah kau baik$baik saja&"
.mma terkikik. ",eah, aku berharap ada bantal lebih ' bukan berarti
aku tidak memiliki cukup bantalan di ba!ah sana." #etika 5onnor
mulai membuka mulutnya, .mma menggoyang$goyangkan satu jari
kepadanya. "Aku tidak perlu komentar tentang bagaimana aku selalu
punya salah satu barang rongsokan di bagasi mobilku, terima kasih
banyak."
"Sok pemalu," ja!ab 5onnor sambil mengedipkan mata.
1ada saat mereka telah menyelesaikan makanan mereka dan .mma
merasa kenyang dengan makanan *a<oritnya %eanut Butter Gup
Gheesecake ala 6eese, dia kelelahan. Dia tidak menginginkan
sesuatu yang lebih daripada ingin pulang, ganti baju menjadi
piyama, dan meringkuk di so*a. Dia hanya berharap semoga 5asey
dan 5onnor tidak memiliki rencana besar lagi untuk malam ini.
#etika mereka bangkit, .mma meringis saat tangannya melayang
menggosok punggungnya. 6asa sakit yang tadinya muncul
berdenyut$denyut selama makan malam sekarang terasa menusuk.
Dia tertatih$tatih keluar dari restoran dan berusaha keras untuk
mengimbangi langkah 5onnor dan 5asey.
"7uys, kita tidak lari di 1eachtree 6oad 6ace. )isakah kalian pelan$
pelan!" Serunya.
",a Tuhan, .m, tadinya kupikir kau tidak bisa berjalan lebih lambat
dari itu," kata 5asey, berjalan balik ke .mma.
"1unggungku seakan membunuhku."
5asey mendengus." Apakah kau keseleo gara$gara seks&"
.mma menyipitkan mata. (ni bukan keseleo karena seks.
1unggungku mulai terasa sakit saat di bilik tadi."
Syukurlah, mereka berhasil mencapai mobil. #etika ia masuk ke
SE:, perasaan aneh berdesir ke seluruh punggungnya dan perutnya
sebelum cairan dengan deras mengalir ke ba!ah pahanya. 1ada
a!alnya, dia merasa sangat malu karena mengalami
-inkontinensia kehamilan. Tapi kemudian kebenaran terlintas di
pikirannya. Dia sudah ke kamar mandi sebelum makanan mereka
tiba...dan sebelum makanan penutup. "Oh Tuhan," gumamnya.
"Ada apa&" Tanya 5asey, saat dia memeriksa dirinya di cermin dan
mengoleskan lipstick.
.mma menarik napas dengan kasar. "Em, kupikir air ketubanku baru
saja pecah."
5asey dan 5onnor langsung memutar tubuhnya dari kursi mereka,
kaget dan ngeri terukir di !ajah mereka. "Apa&" Tuntut 5asey.
",eah, aku cukup yakin. (ni di seluruh tubuhku."
"Oh sial, .m, jangan bilang kau baru saja merusak jok kulit
baruku&" 5onnor mengerang.
5asey memukul lengan 5onnor dengan keras. "Seolah dia sengaja
saja."
6asa malu menghangatkan pipi .mma. "Aku sangat, sangat
menyesal, 5onnor. Aku berjanji akan membayar pro*esional yang
bisa membersihkannya." )egitu kata$kata keluar dari bibirnya, rasa
sakit mengamuk bergerak silang menjalar mele!ati perutnya,
menyebabkan dia berteriak. .mma memejamkan matanya dan
menarik napas dalam$dalam, mencoba untuk meredakan rasa sakit
itu.
".m&" Tanya 5asey.
Setelah sakitnya berlalu, dia membuka matanya. ereka berdua,
5asey dan 5onnor menatap dengan penuh harap kepadanya. ",eah,
um, aku pikir kita harus membatalkan acara menginap kita. Aku
harus pergi ke rumah sakit. ekarang."
---
Bab 22

"Selamat malam!" ucap Aidan saat ia meninggalkan makan malam
bisnisnya. emutar bahunya, ia mela!an kelelahan yang merasuki
tubuhnya. Dia tidak menginginkan apapun lebih daripada kembali ke
hotel dan mengakhiri malam ini dengan tidur. #etika mendengar
nada dering yang *amiliar dari .mma, ia merogoh ponsel dari
sakunya. "Sudah merindukan aku, sayang&" 5andanya.
"#au tidak tahu," ja!abnya, suaranya tegang.
Aidan membeku di trotoar. ".m, apa ada sesuatu yang salah&"
"Em, well, jangan panik$"
"Sudah terlambat."
"Air ketubanku pecah, dan aku baru saja masuk rumah sakit."
Aidan menutup mata merasa kesakitan. "#au mungkin tidak serius."
"1ercayalah, aku berharap aku sedang bercanda."
"Tapi semestinya kau melahirkan tiga minggu lagi. Aku tidak akan
pernah meninggalkanmu."
"Dengar, tidak apa$apa. #au hanya perlu pergi ke bandara."
".m, tidak ada satupun penerbangan dari 5harlotte kembali ke
Atlanta malam ini."
"Aku tahu. #arena itulah mengapa aku memiliki 6encana )."
"Dan tepatnya apa itu&"
"1esh sedang dalam perjalanan untuk memba!amu pulang dengan
pesa!atnya."
"#au pasti bercanda." #etika .mma tidak menanggapi selama satu
menit, Aidan berkata, ".m, kau masih disana&"
Aidan mendengar .mma menarik napas panjang. ")enar. benar.
sakit."
Aidan meringis. "Oh sial. aa*kan aku. Aku sangat ingin sekali
berada disana untuk menggenggam tanganmu...untuk
membantumu."
)eberapa detik kemudian .mma merespon. ")agus. #alau begitu
kau akan bertemu 1esh di bandara$"
".m, kau tahu aku takut menaiki pesa!at kecil."
"Aidan," geramnya sebelum terengah$engah.
#etika .mma mengerang kesakitan, Aidan tahu ia berada dalam
kesulitan. ")iar kutebak, saat ini, kau tidak peduli tentang
ketakutanku atau apa yang ingin atau tidak ingin aku lakukan, kan&"
"Tepat!" )entaknya.
"Oke, oke. Aku akan menuju bandara, dan aku akan berada disana
secepat mungkin."
")agus."
"Aku mencintaimu, .m."
"Aku mencintaimu juga."
Dengan rasa ketakutan dan !as$!as yang melonjak melalui dirinya,
Aidan mengangkat satu tangannya yang gemetar dan melambai$
lambaikannya ke ba!ah untuk memanggil taksi. 1ersetan dengan
tasnya yang ada di hotel. 2oah akan lahir, dan dia sangat dibutuhkan
untuk segera sampai di sisi .mma. Dia baru saja duduk di jok kulit
taksi ketika ponselnya berdering lagi. eskipun nomor tak dikenal,
ia tahu siapa yang menelepon.
"%alo, saya 1esh 2adeen," suara *amiliar bergema di jalur telepon.
"Em, hei."
"Dengar. #etika kau sampai bandara, kau langsung menuju hanggar
untuk pesa!at kecil, bukan di gerbang utama. Aku akan
menunggumu disana."
"Oke. Dan eh, sekali lagi terima kasih karena melakukan hal ini
untuk .mma...aksudku, untukku. Entuk kami."
"Tidak ada masalah. Dengan senang hati aku melakukan hal ini."
Aidan memutar matanya saat ia menutup telepon. Tentu saja, 1esh
merasa senang melakukannya. 1esh adalah jenis pria yang setia dan
dapat diandalkan sebagai teman bahkan ketika ia tidak bisa memiliki
hubungan romantis dengan .mma, ia masih ingin melakukan hal
yang benar. #ebaikan 1esh seharusnya tidak membuat kesal Aidan
begitu banyak, tapi untuk beberapa alasan, ia tidak bisa membuang
pikirannya pada apa yang hampir terjadi antara .mma dan 1esh.
Aidan meremas tangannya di sepanjang perjalanan menuju bandara.
#etika ia keluar dari taksi, ia melihat sekeliling hanggar. atanya
melebar dan perasaan ngeri menjalar di tubuhnya begitu melihat apa
yang ada dalam bayangannya, pesa!at 1esh nampak sudah ada di
landasan kecil.
Aidan menjulurkan kepalanya ke pintu hanggar, mengamati semua
perangkap kematian lain yang ada di dalamnya. "Em, halo&"
1esh muncul dari pintu samping dengan memba!a papan tulis kecil.
"%ei, Aidan. Aku baru saja melaporkan rencana penerbangan kita
pada menara pemantau. 6upanya kita disetujui untuk pergi
sekarang."
"Oh, oke."
Saat mereka mulai keluar dari hanggar dan menuju landasan pacu,
Aidan tiba$tiba berhenti. #etika 1esh menyadari bah!a Aidan tidak
lagi berjalan di sampingnya, dia berbalik. "Ada apa&"
".mma tidak menyinggung apa yang ada dalam pikiranku mengenai
pesa!at kecil&"
"Tidak, tapi tampaknya ia terlalu sibuk menginginkanmu segera
sampai ke Atlanta ketika aku berbicara dengannya."
Aidan meringis. "Aku hanya agak enggan...atau takut tentang
sesuatu yang lebih kecil dari pesa!at )oeing C@C."
Alis gelap 1esh berkerut. "Tapi ini 5essna ACP, salah satu jenis
pesa!at kecil yang paling aman."
Sambil menunjuk ke pesa!at, Aidan bertanya, "(tu bukan sejenis
pesa!at milik J;# Jr yang jatuh, kan&"
1esh menggelengkan kepalanya. "(tu pesa!at 1iper Saratoga." Dia
membuka pintu samping untuk Aidan. "Ayo, lompatlah masuk. #ita
akan segera melakukan perjalanan." elihat Aidan tetap ragu$ragu,
sudut bibir 1esh itu terangkat naik seperti kebiasaannya. "#au benar$
benar takut, bukan&"
Aidan menyipitkan matanya. ",a. Sebut aku pengecut atau apapun
yang kau mau, tapi benda$benda ini seperti perangkap kematian!"
Tanpa banyak bicara, 1esh merogoh ke dalam tas di sisinya. Dia
mengambil sebotol pil dan melemparkannya ke Aidan. "Apa$apaan
ini&" Tuntut Aidan.
":alium. (tu akan membantumu menjadi rileks selama
penerbangan."
Aidan menyeringai ke 1esh. ")ukankah hal ini sedikit ilegal untuk
seorang dokter memberikan obat$obatan dengan sembarangan pada
orang lain&"
"Aku bukan seorang dokter yang mudah sekali memberi obat pada
pasien tanpa pertimbangan sama sekali," bentak 1esh. Duka melintas
di !ajahnya. "1il$pil ini milik almarhum istriku. Dia selalu gugup
saat naik penerbangan komersial atau pesa!atku. Obat itu sudah
kadaluarsa, jadi tidak begitu ampuh, tapi cukup untuk
menenangkanmu."
Aidan membuka mulutnya, tapi 1esh mulai berjalan memutari
pesa!at. "Sialan," gumamnya dengan lirih. Dia baru saja menjadi
seorang pria menyebalkan pada orang yang hanya ingin
membantunya agar dia bisa pulang kembali ke rumah untuk melihat
kelahiran anaknya. Terdengar suara pop saat botol terbuka, Aidan
memasukkan dua pil yang sudah kadaluarsa ke mulutnya dengan
cepat. Dia menelannya kemudian bergidik karena rasa yang tersisa di
mulutnya.
(a mulai berjalan dengan melangkahkan kakinya menuju pesa!at
dan masuk ke dalamnya. 1esh sudah memakai headset dan
membalik berbagai s!itch kontrol panel pesa!at. "%ei," kata Aidan.
#etika 1esh tidak menja!ab, Aidan mengulurkan tangannya dan
menyentuh lengannya. "aa*kan aku. (ni hal yang paling brengsek
bagiku karena mengatakan itu padamu. aksudku, kau hanya
berusaha membantuku, dengan berbagai cara yang bisa dilakukan."
1esh mengangkat bahunya. "Tidak apa$apa. #au hanya stres."
"(tu bukan alasanku untuk bertindak seperti orang brengsek,
terutama tentang almarhum istrimu." Aidan menghela napas panjang.
".mma tidak pernah bilang padaku bah!a kau seorang duda. Aku
ikut berduka cita atas meninggalnya istrimu."
"Terima kasih," ja!ab 1esh. Dia memberi senyum yang tulus pada
Aidan sebelum kembali *okus ke kokpit dan panel kontrol. #etika
pesa!at mulai melaju ke depan menuju ke landasan, Aidan
mencengkeram bagian samping kursinya.
1esh menyerahkan satu set headphone pada Aidan. "1akailah, itu
akan membantu mengurangi suara kebisingan di kabin."
Dengan enggan Aidan memakainya. Dia mendengar suara muncul di
telinganya. "1enerbangan DD, Anda sekarang siap untuk take$o**."
"6oger," ja!ab 1esh.
Aidan menutup rapat$rapat matanya, berharap :alium yang sudah
kadaluarsa itu akan mulai bere*ek. Dia mem*okuskan pikirannya
pada .mma, bertanya$tanya bagaimana dia akan melahirkan. Dia
berharap dan berdoa semoga 2oah lahir menunggunya sampai tiba
disana. Aidan sangat ingin melihat anak pertamanya mengambil
napas pertamanya.
#etika ia membuka matanya pesa!at sudah naik di ketinggian.
#egelapan menyelimuti pesa!at saat mereka berbelok mele!ati
kumpulan a!an tipis. )egitu mereka mulai terbang mendatar, 1esh
meraih ponselnya.
")ung, apa yang kau lakukan&"
"Aku harus segera menelepon."
Aidan menggeleng$gelengkan kepalanya dengan liar. "Eh$huh.
1erhatikana langit itu atau apapun. #au tidak boleh mengalihkan
perhatianmu dan membuat kita jatuh!"
1esh terta!a kecil. /Tenanglah. Aku bisa mengatasinya."
Aidan menggerutu pelan. Dia akan memberikan apa saja kalau dia
punya rosario sebagai pegangannya. Tentu saja, dia mungkin harus
mengorek beberapa lacinya untuk menemukan dimana rosario itu.
>a Tuhan, aku bersungguh1sungguh akan pergi untuk ikut Misa
setiap hari...well, setidaknya setiap minggu, jika Engkau akan
membuat diriku selamat dari perangkap kematian ini serta aman
dan utuh sampai ke sisi Emma.
Suara 1esh membuyarkan lamunan Aidan. "(ni Dr. Alpesh 2adeen.
Saya mohon diberitahu status kondisi .mma %arrison secara terus
menerus, di ruang )ersalin lantai @. Apapun itu dan semua kondisi
melahirkannya segera dilaporkan." Setelah beberapa saat, 1esh
mengangguk. "Terima kasih." Dia mematikan ponselnya dan
menyerahkannya pada Aidan. "Sekarang kau akan tahu semua yang
sedang terjadi."
Aidan mengangkat alisnya pada 1esh. "4o!, terima kasih."
"Tidak masalah. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana sulitnya
ini untukmu."
Sambil mendengus Aidan menja!ab, "Apapun emosional yang
mungkin terjadi padaku, aku bahkan tidak ingin berpikir tentang apa
yang sedang dilalui .mma."
"#ami pastikan dia mendapatkan pera!atan *isik terbaik."
Aidan meringis. "Sial, aku bahkan tidak ingin memikirkan tentang
bagian *isik itu... terutama rasa sakit yang mungkin dia rasakan. Aku
ingin berada disana untuk mendampingi dia mele!ati semua itu."
"Jika ada satu kepastian tentang .mma, secara *isik dan emosional
dia sangat tangguh. Dia pasti bisa melalui itu semua."
")egitukah menurutmu&"
1esh menoleh kearahnya dan menyeringai. "Setelah dia merasakan
e*ek dari bius epidural =bius yang disuntikkan di tulang belakang>,
aku yakin sekali."
1ercakapan mereka disela oleh ponsel Aidan yang berdering.
Dengan cepat dia mengeluarkan dari saku jasnya. "%alo& .m&"
")ukan, ini 5asey. .mma ingin aku meneleponmu untuk
memastikan kau baik$baik saja dan sedang dalam penerbangan."
%ati Aidan meleleh karena memikirkan .mma masih sangat
perhatian seperti biasanya dan mengkha!atirkan dirinya bahkan
dalam kondisi seperti itu. "#atakan padanya aku baik$baik saja, dan
sekali lagi jangan berpikir tentang aku."
5asey mulai menyampaikan pesan pada .mma kemudian Aidan
mendengar jeritan. "Sialan, .mmie +ou, kendurkan cengkramanmu
itu! Aku seperti tidak merasakan tanganku lagi," pekik 5onnor.
"Em, jadi bagaimana kabarnya&" Tanya Aidan ragu$ragu.
"#au tidak ingin tahu."
"*ell, 1esh meminta rumah sakit terus memberitahu kami tentang
kondisi .mma juga."
")agus karena sekarang dia menatapku seperti setan karena
berbicara di telepon."
"%ei, .m, kita bisa mengusahakan kau dan Aidan berbicara di Skype
jika kau mau&" Saran 5onnor.
"Aku tidak ingin memperlihatkan <aginaku di Skype! Aku hanya
ingin Aidan sini, oke&" Teriak .mma dengan kemarahan yang sudah
lama tidak Aidan terima.
"+ihat apa yang kumaksud&" Tanya 5asey.
"Sial, itu intens."
"Oh terima kasih Tuhan. Dokter spesialis bius baru saja masuk. %ati$
hati oke&"
",a. Sampaikan cintaku pada .mma. "
"Akan kusampaikan."
Aidan menutup telepon dan menggeliat di kursinya. "Segala
sesuatunya cukup sulit saat ini, ya&" Tanya 1esh.
",a," gumamnya.
"Semuanya akan baik$baik saja, Aidan."
Aidan berbalik untuk melihat senyum meyakinkan 1esh itu. "Dia
masih akan mencintaimu setelah ini, juga. #au telah membuat semua
impiannya menjadi kenyataan. Saat pertama kali ia memegang 2oah
dalam pelukannya, rasa sakit dan penderitaan yang dialaminya akan
menguap dalam sekejap. Dan kau satu$satunya orang yang
memberikan itu padanya."
"Sialan, kau benar$benar seorang pria yang baik, kan&"
1esh terkekeh. "ungkin."
#okpit tampaknya mulai berputar, dan Aidan harus menutup
matanya dari rasa pusingnya. "Apa kau yang melakukan hal itu atau
pengaruh obat&"
"Senang mengatakan bah!a itu karena obat."
Selanjutnya tahu$tahu Aidan terbangun karena ada yang
mengguncang$guncangkan dirinya. "Ayolah, tukang tidur. #ita harus
segera pindah ke mobil."
"Sudah sampai& #ita tidak jatuh&" Tanya Aidan sambil mengusap
matanya.
"Tidak. #ita selamat dan tidak kekurangan suatu apapun di sini di
c5ollum."
1enyebutan nama bandara itu membuat Aidan tersentak langsung
mengambil tindakan. Dia meraba$raba untuk melepaskan sabuk
pengamannya kemudian keluar dari pintu yang telah dibukakan 1esh
untuknya. "#ita hanya butuh sepuluh menit dari rumah sakit, kan&"
",ep. Telepon terakhir datang sesaat sebelum kita mendarat. 2oah
masih belum lahir, dan .mma masih pembukaan tujuh."
Alis Aidan berkerut. Semua pengetahuan tentang kehamilan
tampaknya telah menguap keluar dari jendela. "Tunggu, jadi itu
artinya ...&"
"Tidak akan lahir sampai pembukaan sepuluh. #ita masih punya
!aktu. "
"Terima kasih Tuhan."
ereka meluncur dengan mobil Jaguar 1esh yang telah menunggu.
elihat kaki 1esh saat menginjak gas, Aidan mengangkat alisnya.
"Tidak kha!atir dengan polisi&"
"enjadi seorang dokter seperti memiliki kartu bebas untuk keluar
dari penjara. Aku cuma perlu mengatakan bah!a ada situasi
darurat."
Aidan menyeringai. "Aku menyukaimu lebih dan lebih lagi setiap
menitnya."
1esh terta!a. "Aku tahu kau akan menyukai aku setelah mengenalku
dengan baik."
"Aku tak yakin tentang yang satu itu."
ereka berhenti di depan pintu masuk 6umah Sakit )ersalin. Aidan
membuka pintu mobil. #etika ia sudah diluar dan akan menutupnya,
ia bertemu dengan tatapan 1esh. "Aku tidak akan pernah bisa merasa
cukup untuk berterima kasih pada semua ini. Aku serius."
"Aku sangat senang melakukannya. Entuk .mma...dan untukmu."
1esh tersenyum. "Sekarang cepat temui anakmu."
")aik. Dan sekali lagi terima kasih!" Aidan berlari dari tempat parkir
dan mele!ati pintu geser mekanis. Dia langsung masuk ke li*t
pertama yang terbuka. Setelah ia sampai ke lantai @, ia berlari
menyusuri lorong menuju ruangan .mma.
Dia membuka pintu. Saat melihat seorang pera!at di antara kaki
.mma, ia memiliki perasaan aneh seperti deja2u pada saat dia
memba!a .mma ke ruang ga!at darurat. Dia membungkuk,
menyandarkan sikunya di lututnya dan mencoba mengatur napasnya.
"%alo , )ig 1apa! #au datang tepat !aktu," kata 5onnor sambil
nyengir.
")enarkah&" Dia terengah$engah.
1era!at itu tersenyum. ",a, baru saja pembukaannya sudah sepuluh,
dan kita akan mulai mendorong."
"Aidan, ayo kesini," kata .mma, suaranya sedikit serak.
Aidan tersandung ke depan untuk sampai di sisinya. Dia menangkup
!ajah .mma dengan tangannya sebelum mencium bibirnya.
#emudian ia mencium kedua pipi dan dahinya." aa*kan aku, .m.
Aku sangat, sangat menyesal karena tidak disini bersamamu."
"Tidak apa$apa. #au tidak bisa membantu mengurangi rasa sakitku."
"Aku tahu, tapi $"
.mma memberinya sebuah senyum yang lemah. "Aku akan
membiarkan kau menebusnya di lain !aktu, oke&"
Dia pura$pura mengerang. "Ah, jadi ini akan menjadi senjata yang
kau gunakan untuk mela!anku selama bertahun$tahun yang akan
datang, ya&"
"ungkin."
(a mengusap keringat di setiap helaian rambut pirang merah .mma
yang halus dari !ajahnya. "Apakah begitu buruk&"
"6asa sakitnya&" #etika Aidan mengangguk, dia membuat mimik
yang serius. "6asanya cukup mengerikan sampai e*ek obat
penghilang rasa sakit epidural mulai bekerja."
"emar$memar di lenganku bisa menjamin untuk yang satu itu,"
gurau 5onnor.
"Jadi kau tidak merasa sakit sekarang&"
"Tidak. 1adahal, mereka bilang aku sedang mengalami kontraksi."
Aidan melirik dari balik bahunya ke arah 5asey. "#urasa kalian
bersenang$senang tanpa aku, ya&"
5asey menyeringai. "Dari kilasan saat kau sedang berbicara di
telepon denganku, Aku tak yakin bagaimana kau dapat
mengkategorikan itu sebagai sesuatu yang menyenangkan." 5asey
menggelengkan kepalanya. "#etika .m kesakitan, dia lebih
menakutkan daripada 6eagan di The E<orcist =*ilm horor>."
Aidan terta!a sementara .mma tersipu. "Apakah aku benar$benar
seburuk itu&"
",a, tapi aku masih mencintaimu," ja!ab 5asey. Dia membungkuk
dan mencium pipi .mma.
1era!at paruh baya yang ramah mengulurkan tangannya pada
Aidan. "Saya Annie. Saya berasumsi Anda adalah calon ayah yang
berbangga&"
Aidan mengangguk$anggukkan kepalanya. ",a, benar."
"Saya sangat senang Anda tepat !aktu melihat anak Anda lahir."
",a, saya juga." Tatapannya pindah ke .mma. "Aku tidak
menyangka akan mengatakan ini, tapi terima kasih Tuhan untuk
1esh."
.mma tersenyum. "#ita berutang banyak padanya."
Aidan mengangkat tangannya. "Sebaiknya jangan memikirkan yang
lain dulu sekarang."
1intu terdorong terbuka, dan seorang dokter !anita usianya lebih tua
sedikit dari .mma memasuki ruangan. Dia tampak akrab, dan Aidan
ingat ia pernah bertemu dengannya sekali sebelumnya, ketika
mereka akan memilih salah satu dari semua dokter kandungan yang
sedang praktek. 2ama yang tertulis di baju putihnya adalah Dr
#aren iddleton.
Dia tersenyum pada mereka semua. "Jadi )ayi 2oah sudah
memutuskan untuk membuka pintu masuk ke dunia&"
Annie mengangguk kepalanya. ",a, benar dok."
Saat ia memasang sarung tangan karetnya, ia melirik diantara Aidan
dan .mma. "#alau begitu mari kita menunjukan jalannya 2oah.
Oke&"
---
Bab 23
.mma menarik napas dalam$dalam. (nilah saatnya. #etika
kontraksinya datang, itulah saat yang tepat untuk mendorong.
"Oke, .mma, apakah Anda sudah siap," kata Annie.
.mma mengangguk, bertumpu pada tangannya, dia mendorong
tubuhnya ke atas tempat tidur.
"Jika Anda tidak keberatan, kami akan menempatkan cermin, jadi
Anda dapat melihat saat 2oah lahir. Apakah Anda mau&" Tanya
Annie.
"Tentu. Saya ingin melihatnya."
"Em, dimana saya bisa berdiri untuk memastikan saya tidak akan
melihat :agina .m&" Tanya 5onnor. .mma menatap tajam padanya,
dan 5onnor mengangkat tangannya. "Aku mencintaimu, sayang, tapi
sudah delapan belas tahun aku tidak melihat <ajayjaymu =<agina>,
dan aku ingin tetap seperti itu."
Annie terta!a. ")erdiri disana di belakang tempat tidur, dan Anda
tidak akan melihat sekilas ataupun dari pantulan dari cermin,"
perintahnya.
"Terima kasih banyak!"
Annie kemudian menunjuk pada Aidan. "#alau mau, Anda boleh
memegangi salah satu kakinya dan," ia berhenti dan melihat antara
5asey dan 5onnor. 5onnor segera menggelengkan kepalanya.
"Seperti saya katakan, saya akan tetap berdiri dibelakang di sudut
sini."
5asey terta!a. "Saya akan senang membantunya."
Aidan mengambil kaki kiri .mma sementara 5asey mengambil kaki
kanannya. "Oke, .mma, bernapaslah dengan normal, tarik bagian
belakang kaki Anda, lalu mendorong ke ba!ah sementara kami
menghitungnya," perintah Dr. iddleton.
.mma menarik napas dalam$dalam dan kemudian mulai mendorong
sekeras yang dia bisa. Dia hampir tidak mendengar Dr. iddleton
dan Annie menghitung sampai sepuluh. ")agus. )erhenti. ".mma
baru saja mengatur napasnya ketika Dr. iddleton mengatakan,"
Oke, lagi."
.mma memejamkan matanya rapat agar bisa berkonsentrasi, dia
mengalami tiga kali ronde mendorong yang begitu melelahkan
ketika Annie berseru, ")uka mata Anda, sayang. #epalanya sudah
muncul."
#elopak mata .mma terbuka, dengan penuh harap ia menatap k
earah cermin, melihat dengan heran pada kepala mungil 2oah. "Ah,
.m, sepertinya dia memiliki rambut pirang stroberi!" #omentar
5asey.
Aidan menyeringai. "Tidak, kurasa !arnanya lebih merah, dan
rambutnya lebih kepada seorang !inger =berambut sangat merah
seperti jahe>."
.mma mengertakkan giginya ke arah Aidan." Jangan berani$berani
memanggil putra kita seorang 7inger!"
5onnor dan 5asey terta!a sementara Aidan membungkuk dan
mencium pipi .mma." Aku hanya menggodamu, sayang. Aku
berharap !arna rambutnya akan bertambah gelap dan secantik
rambutmu."
Saat .mma membuka mulut untuk berterima kasih pada Aidan, Dr.
iddleton menyelanya dengan mengatakan, "Oke, sekarang buat
dorongan yang lebih kuat lagi." #etika Annie menghitung sampai
sepuluh dan .mma mulai rileks, Dr iddleton menggeleng
kepalanya. "Terus saja mendorongnya, ayo terus." Tepat pada saat
.mma berpikir dia tidak bisa mendorong lagi, Dr. iddleton
mengatakan, "Oke, berhenti."
#epala .mma terjatuh lagi ke bantal karena pengerahan tenaganya.
Dia tidak tahu apakah dia masih punya kekuatan yang tersisa dalam
dirinya untuk mendorong lagi. Sambil memejamkan mata, dia
menghela na*as dalam$dalam mencoba untuk menghilangkan
kelelahannya.
"%anya sekali lagi dorongan yang kuat, .mma," kata Dr. iddleton.
Dengan mencengkeram tangannya dengan erat di belakang pahanya,
.mma mengerahkan semua energinya yang tersisa dan kemudian
mulai mendorong lagi. Suara Dr iddleton menggema diantara
erangan lebih keras yang keluar dari bibir .mma.
"Dan inilah dia!" Seru sang dokter, mengangkat 2oah yang
menangis dan masih berdarah agar .mma dan Aidan bisa
melihatnya.
Dunia disekitar .mma bergetar hingga terhenti, dan dia hanya bisa
*okus pada tangisan 2oah yang kuat. Seolah$olah setiap molekul,
setiap sel, dan setiap serat dalam dirinya sedang bersenandung dan
mendengungkan kehidupan baru dihadapannya. Tubuh 2oah$ dari
daging dan tulangnya$ adalah hal paling indah yang pernah ia lihat
atau dengar. Air mata menyengat mata .mma yang melebar.
"4ah, !ah, tubuhnya besar !alaupun dia lahir tiga minggu lebih
a!al," puji Dr iddleton sambil tersenyum.
.mma tak bisa berkata$kata, ia mengulurkan tangannya pada 2oah,
sangat ingin memegangnya. Dia serasa tidak nyata sampai .mma
bisa meletakkan tangannya di atas tubuh mungilnya. "Tunggu
sebentar, ama. )iarkan kami sedikit membersihkannya," kata
Annie.
Sebuah handuk ditempatkan di atas perut .mma, kemudian 2oah
dibaringkan disitu. Dia masih terus menangis saat Annie
membersihkan dia dengan handuk. Setelah dia bersih, Annie
membungkusnya dengan selimut. 6asanya seperti seabad berlalu
sebelum Annie menyerahkan 2oah ke tangan .mma yang telah
menunggu.
Setelah mencium puncak kepalanya, .mma memeluk 2oah di
dadanya. Tangisannya seketika berhenti. #edua mata yang
sebelumnya menutup rapat sekali karena marah, langsung terbuka,
dan ia menatap ke arah .mma. Saat mata mereka bertemu, jantung
.mma berhenti kemudian seperti berdenyut kembali. .mosi .mma
berputar diluar kendali, dan dia tidak yakin apakah dia bisa
membuatnya menjadi terkendali. "%ei malaikat kecilku. Aku sudah
menunggumu sangat, begitu lama," gumamnya.
#etika Aidan membungkuk ke sisi tempat tidur, ia mengusapkan ibu
jarinya di atas pipi 2oah, 2oah terus menatap .mma. "Sepertinya
dia hanya ingin memAndangmu," renung Aidan.
.mma tidak ingin repot$repot menyeka air mata yang membasahi
pipinya. Sambil melirik ke arah Aidan, dia bertanya, "Dia tampan,
kan&"
Aidan tersenyum. "Dia bayi yang paling menakjubkan dan tampan
yang pernah aku lihat sepanjang hidupku," ja!abnya, suaranya
tersedak oleh emosi.
"Daddy, apakah Anda siap untuk memotong tali pusar&" Tanya Dr.
iddleton sambil memberikan gunting bedah pada Aidan.
.mma menyaksikan dengan geli saat menyaksikan tangan Aidan
dengan gemetar mengambil gunting dari Dr. iddleton.
"Em...dimana aku harus...&"
Annie menunjuk tali pusar yang harus dipotong, dan Aidan ragu$
ragu saat memotong tali pusar 2oah yang terhubung dengan .mma.
")agus."
"Oke, ama, aku benci memba!a 2oah pergi, tapi kita perlu
menimbangnya dan melakukan Jtes %0U. Setelah itu kau boleh
menggendongnya kembali tapi hanya sebentar."
Setelah mencium kedua pipinya dan hidungnya yang kecil itu,
dengan enggan .mma menyerahkan 2oah ke Annie. enjulurkan
lehernya, ia menyaksikan mereka menempatkan 2oah di atas
timbangan. ")eratnya tujuh pound lebih tujuh setengah ons."
")ayangkan jika dia masih tetap tinggal di dalam perut sampai tiga
minggu atau lebih," kata Aidan.
.mma bergidik. "Jangan bercanda tentang seberapa besar dia
seAndainya dia lahir tiga minggu lagi. Dia sudah cukup besar
sekali!"
Dengan terkekeh, Aidan mencium .mma. ")erbicara tentang
menakjubkan dan keindahan, bisakah aku mengatakan betapa
bangganya aku kepadamu&"
.mma tersenyum ke arahnya. "Sungguh&"
Dia menganggukkan kepalanya. "Aku baru saja melihat kehidupan
keluar dari dirimu. %al itu ... !ell, sialan intens!"
"#au tahu, sebagian pria mengalami kesulitan melihat istri atau
pacar mereka dengan cara yang sama setelah mengalami kelahiran,"
kata Dr. iddleton, sambil menyelesaikan tugasnya pasca persalinan
.mma.
"Aku bisa melihat mengapa," gumam 5onnor dari sudut tempatnya
berdiri.
Aidan menggelengkan kepalanya. "Dia mungkin seorang ibu
sekarang, tapi dia akan selalu menjadi .m$ku," ja!ab Aidan.
"Sialan, )ig 1apa, itu sangat manis," kata 5asey, menghapus air
mata di matanya. Dia membungkuk dan mengusap rambut dari
!ajah .mma. "#ejadian ini menggembirakan sekaligus menakutkan.
Tapi aku tidak akan mele!atkannya di dunia ini."
.mma mencium pipi 5asey. "Aku senang kau ada disini
bersamaku." Sambil melirik dari balik bahunya, dia tersenyum pada
5onnor. "Dan kau juga."
"Aku senang bisa melihat prosesnya tanpa harus benar$benar melihat
semuanya ... jika kau tahu apa yang aku maksud," ja!ab 5onnor,
dengan mengedipkan mata.
.mma dan Aidan terta!a sementara 5asey menggelengkan
kepalanya. "Aku tidak percaya kau begitu takut dengan <agina."
"Aku sudah cukup intim dengan .mma tanpa harus berhubungan
intim dengan <aginanya!" )alas 5onnor.
.mma mengalihkan perhatiannya menjauh dari pertengkaran 5asey
dan 5onnor dan kembali tertuju pada 2oah. Dia menonton saat 2oah
diambil cap telapak kakinya, menjerit saat ia terjebak menjalani tes
1#E, pada akhirnya setelah selesai ia dibungkus dalam selimut dan
sebuah topi dipakaikan di kepalanya. "Siap menggendongnya,
Daddy&" Tanya Annie sambil tersenyum.
Jantung .mma sedikit meleleh ketika Aidan melirik ke arahnya
untuk minta persetujuannya. Dia tersenyum dan mengangguk ke
arahnya.
"#au tidak ingin memeluknya lagi lebih dulu&"
eskipun ia tidak menginginkan apapun selain memiliki 2oah
dalam pelukannya lagi, tapi dia ingin Aidan juga memiliki momen
pertamanya sebagai seorang seorang ayah. "Tidak kau duluan saja.
Sudah saatnya kau memeluk anakmu."
"Oke," katanya.
Saat Annie menyerahkan 2oah ke pelukan Aidan yang telah
menunggunya, air mata menggenang di mata .mma saat melihat
pemAndangan yang benar$benar nyata dan penuh kagum datang dari
!ajah Aidan. Aidan menatap 2oah, tidak berkedip dan tidak
bergerak. Akhirnya, ia menggelengkan kepalanya. "Dia agak terlihat
seperti glowworm =kumbang betina yang masih muda, dari ekornya
keluar cahaya !arna hijau>, semua tubuhnya terbungkus seperti ini."
"Tetap membungkus dia agar membuatnya merasa seperti di dalam
rahim lagi," ja!ab .mma.
Aidan terus menatap 2oah. Satu kepalan tangan kecil lolos dari
ikatan selimutnya yang ketat, dan ia mendorong ke atas ke arah
Aidan hampir seperti ingin menantangnya. #elakuannya membuat
Aidan tersenyum lebar. "Ah, sudah ada semangat berkelahi ala
keluarga ;it?gerald. Tidak ada seorangpun yang bisa mengikatmu,
benarkan 2oah&"
.mma menggelengkan kepalanya. "#au akan mengubah nada
bicaramu tentang semangat menantangnya ketika dia sudah menjadi
seorang remaja."
"Tidak, aku suka dia menjadi tangguh dan penuh semangat." 6espon
2oah dengan menjulurkan lidahnya keluar, yang membuat Aidan
terta!a. ",a, lihat, masih kecil sudah sombong seperti daddy$nya."
Dengan ragu$ragu 5asey melangkah maju menuju Aidan. "Jadi kita
tahu dia memiliki kepribadian doucheno::le =lebih dari umpatan
brengsek> dari ayahnya$"
Aidan mengerutkan alis. "%ei."
5asey menyeringai dan menepuk punggung Aidan. "Aku hanya
menggodamu, )ig 1apa. 1ertanyaanku seperti siapa rupanya& "
"%mm, coba kulihat," kata 5asey, mengintip dari balik bahu Aidan.
5asey menjerit dan tangannya menepuk ke dadanya sendiri. "Oh
Tuhan, !ajah itu! Dia begitu tampan dan sangat menggemaskan!"
.mma tersenyum lebar mendengar pujian 5asey. 5onnor berjalan
menghampiri mereka. "1erpaduan antara Aidan dan .mma, dia
terlihat sangat tampan. Tapi apakah dia benar$benar mirip .mma
<ersi mini&" Tanya 5onnor.
5asey memiringkan kepalanya. "Tidak, dia juga mirip )ig 1apa di
dalam dirinya, juga."
Aidan menoleh sebentar mele!ati bahunya ke arah 5asey.
"Sungguh&"
5asey mengangguk. "Dia pastinya memiliki rambut dan mulut .m,
tapi hidung dan matanya darimu."
Aidan menyeringai pada .mma. "Sudah pasti dia me!arisi gen$gen
yang perkasa."
.mma terta!a dan memutar matanya. "Eh$oh," gumam Aidan saat
!ajah 2oah menjadi muram, dan tampaknya ia siap untuk
mengeluarkan suara jeritan yang melengking.
"Sepertinya mungkin sekarang !aktu yang tepat untuk melihat
apakah ia ingin menyusu," kata Annie.
"Dia sudah lapar&" Tanya Aidan tidak percaya.
"Setelah keluar dari rahim dia siap untuk makan, yang lain
membutuhkan beberapa jam," ja!ab Annie.
"Jika dia lapar, aku ingin mencoba menyusuinya," kata .mma,
membuka tangannya untuk menggendong 2oah.
",eah, um, untuk yang satu itu, aku pikir aku akan keluar," kata
5onnor, mulai berjalan ke arah pintu.
5asey terta!a. "#enapa kita tidak pergi keluar dan menceritakan
pada kerumunan orang yang sedang menunggu kelahiran 2oah
disini.
"Ada orang banyak&" Tanya .mma dengan heran.
5asey mengangguk. "2ate mengirim pesan teks padaku bah!a ruang
tunggu sudah penuh dengan keluargamu dan keluarga Aidan. 1atrick
ada diluar sana, 7rammy dan kakekmu baru saja sampai. Dia
mengatakan anak laki$laki )ecky membuatnya berjanji akan
mengantar mereka meskipun !aktunya tengah malam." Aku yakin
mereka semua ingin melihat Tuan Tampan ini."
.mma merasa sedikit ke!alahan pada kemungkinan semua orang
yang akan mengunjunginya, terutama pengaturan mereka yang ingin
masuk karena dia merasa kelelahan pasca ' persalinan. Tapi dia
merasa ada sesuatu yang baru memenuhi dirinya saat memikirkan
mereka menunggu untuk melihat dan mencintai 2oah. %al itu
membuatnya merasa sangat berterima kasih dan sangat dicintai.
"Oke, kedengarannya menyenangkan sekali."
Setelah 5asey dan 5onnor meninggalkannya, .mma menurunkan
baju rumah sakit ke satu sisi dan mengambil 2oah dari Aidan. Saat
ia memba!a 2oah ke payudaranya, rasa cemas mendatanginya
karena mungkin dia tidak bisa melakukan hal ini. )agaimana jika
susunya tidak mencukupi, atau mereka harus mencari seorang
konsultan menyusui& Dia sudah pernah mendengar dari teman$
temannya serta membaca di buku$buku menyusui adalah usaha yang
agak sulit.
Tapi ajaibnya setelah mencari$cari selama beberapa detik, 2oah
menempel ke putingnya dan mulai menghisapnya dengan lahap.
"Oh, kau begitu sangat beruntung," kata Annie.
Dengan air mata yang memenuhi matanya, .mma melirik penuh
kasih dari anaknya kembali ke Aidan. Sebuah senyum memenuhi
pipinya. "Oh, kau tidak akan bisa merasakannya."
---
Jtes %henylketonuria, sebuah tes untuk mengetahui kelainan genetika (enilketonuria, yaitu kurangnya
en:im (enilalanin hidrosilase B%A&C yang berguna mengubah (enilalanin menjadi tirosin. jika tubuh
kekurangan %A& maka (enilalanin mengumpul dan berubah menjadi (enilketon, yang terdeteksi oleh di
urin.
,pilog
Aidan mengucek matanya yang agak kabur sebelum merentangkan
tangannya ke atas kepalanya. Sebuah lirikan pada jam di layar
komputer menjelaskan padanya bah!a malam sudah le!at. Telepon
yang berbunyi di dalam saku jaketnya itu juga mengingatkan dia
agar segera berdiri. Jadi dia menyambar jaket serta tasnya yang ada
belakang kursi lalu berjalan keluar mele!ati pintu.
#etika pintu li*t berbunyi terbuka, suara keributan yang sangat keras
menarik perhatiannya. )ukannya terus melangkah maju untuk
menyelamatkan hari sekali lagi, Aidan hanya tersenyum. Dia tahu
bah!a penyebab keributan itu adalah seorang malaikat berusia
delapan bulan dengan mata biru mirip ayahnya dan <ersi lebih
ringan dari rambut merah menyala ibunya.
)erbelok, dia melihat .mma berdiri di samping kereta dorong,
dengan muka memerah karena semua perhatian yang diterima 2oah
dari serombongan pengagum !anita. eskipun mereka sudah
hampir setahun menikah, .mma masih membuat na*asnya tertahan
setiap kali Aidan melihatnya. Sebagian besar hari$harinya Aidan
tidak pernah melihat .mma berpakaian seperti sekarang. Dilengkapi
dengan stiletto hitam, rok hitam pendek, dan atasan hijau ketat yang
memamerkan belahan dadanya yang menakjubkan, .mma membuat
panas bagian ba!ah pinggang Aidan.
)elakangan ini sejak menjadi ibu rumah tangga, .mma
menghabiskan !aktunya dengan mengenakan celana yoga atau
celana jeans. Tapi untuk Aidan, .mma bisa terlihat luar biasa cantik
dan seksi !alaupun hanya memakai t$shirt lusuh dan celana boBer$
nya. Sementara .mma mengeluhkan kelebihan berat badan sepuluh
pound khayalan setelah melahirkan yang harus dia hilangkan, Aidan
menyukai *akta bah!a kelebihan berat itu terletak pada payudara
dan pantatnya seperti yang Aidan suka katakan pada .mma untuk
menggodanya.
1ada akhirnya, berhenti bekerja merupakan keputusan yang sulit
untuk .mma. 1ada a!alnya, ia mencoba bekerja paruh !aktu, tapi
hampir setiap hari dia masih menangis ketika akan meninggalkan
2oah. #arena ia ingin .mma bahagia, Aidan menyarankan agar ia
berhenti. Jadi, ketika 2oah berumur tiga bulan, .mma meninggalkan
perusahaan itu.
(tu sebabnya malam ini .mma khusus ingin bertemu dengannya di
kantor jadi teman$teman !anita sekantornya duluu bisa melihat
seberapa besar pertumbuhan 2oah. Aidan menyadari bah!a
beberapa !anita itu bukan hanya teman kantor .mma, tetapi
beberapa diantara mereka berasal dari lantainya juga, termasuk
arilyn sekretarisnya. ereka semua berdiri mengelilinginya,
tersenyum dan menggoda ke arah 2oah. Dia sedang duduk di kereta
dorongnya seperti seorang raja dengan pungga!anya. engintip
mereka diantara bulu matanya yang panjang, memamerkan dua gigi
ba!ahnya yang baru muncul ketika ia menyeringai.
Aidan menggelengkan kepalanya ke arah putranya itu. Dia sudah
menjadi seorang penggoda yang mengerikan dan tahu persis
bagaimana hal itu bisa bekerja pada !anita atau siapapun. Dia benar$
benar meniru orang tuanya ketika berhubungan dengan menarik
perhatian para !anita. Tentu saja, setiap kali Aidan membuat
komentar seperti itu, .mma suka memukul lengannya dan memutar
matanya.
Aidan melangkah menuju sekelompok !anita itu. "4ell halo
disana."
Tatapan 2oah tersentak dari pengagumnya dan berpindah ke Aidan.
"Dada!" Teriaknya, tangannya meraih$raih keatas.
%ati Aidan meleleh saat melihatnya. Tidak peduli berapa kali ia
mendengar 2oah memanggilnya, Aidan selalu memiliki reaksi yang
sama. 5inta yang murni meremang dari atas kepalanya turun ke jari$
jari kakinya. "%ei 1ria #ecil," katanya, mengangkat 2oah keluar
dari kereta dorong.
")eri Daddy ciuman," pinta .mma.
2oah segera mencondongkan tubuhnya untuk memberikan ciuman
basah di pipi Aidan. Terdengar sekelompok paduan suara
menyuarakan "a!" di sekelilingnya.
"Aku tidak percaya betapa dia terlihat seperti kau, Aidan," kata
arilyn.
",a, benar kan&" Ja!abnya dengan seringai diarahkan pada .mma.
Dia memutar matanya sementara !anita yang lain menggelengkan
kepala mereka. "Aku melihat ada beberapa .mma di dalam dirinya
juga$ terutama senyum manisnya."
.mma terta!a. "(tu satu$satunya saat dia tidak memberikan seringai
sombong ala ;it?gerald seperti yang ia ia lakukan pada sebagian
besar !aktunya."
2oah mulai menggeliat di pelukan Aidan.
"Apa kau lapar, 1ria #ecil&"
erogoh di dalam tasnya, .mma mengeluarkan dot lalu
memasukkan ke mulut terbuka 2oah yang sudah siap menjerit.
arilyn tersenyum. "4ell, lebih baik kita membiarkan kalian pergi."
)utuh beberapa menit bagi mereka untuk mengucapkan selamat
tinggal karena masing$masing ingin memberikan ciuman di pipi
pada 2oah. Sementara ia mungkin sudah re!el sebelumnya, dia
menikmati perhatian mereka dan melambaikan tangan selamat
tinggal dengan gembira sebelum melepaskan dotnya untuk
meniupkan ciuman.
Aidan menempatkan kembali 2oah ke kereta dorong. "Aku yang
akan memba!anya, sayang. #au bisa istirahat sebentar."
Saat .mma menahan pintu terbuka untuk Aidan, dia menggelengkan
kepalanya dan tersenyum. "Apa&" Tanya Aidan.
"Aku yakin, sebagian orang di gedung ini akan melihat dua kali
untuk memastikan apakah itu benar saat melihat Tuan 1layboy
;it?gerald mendorong kereta bayi."
Aidan merengut padanya. "(tu mantan Tuan 1layboy, terima kasih."
Dia terkikik. "emang benar. #au Tuan 1layboy milikku sekarang."
.mma memberinya pukulan main$main di pantat Aidan ketika
mereka mulai menyusuri trotoar.
"rs. ;it?gerald, Dengan hormat aku memintamu untuk tidak
menganiaya pantatku di tempat umum."
"Oh, benarkah&"
Seringai seksi melengkung di bibir Aidan. "Simpan saja itu ketika
kita sampai di rumah."
.mma terta!a. "Oke, aku akan melakukannya nanti."
#etika tanda penyeberangan menyala untuk saatnya mereka
menyeberang, Aidan mendorong kereta dorong ke jalan. "Apakah
kau yakin kita harus memba!a 2oah ke OIalley&"
.mma menatapnya dengan tampilan jengkel. "#ita sudah pernah
memba!anya kesini setidaknya lima kali. Jenny sudah berkali$kali
mengirim pesan teks padaku tentang kapan kita akan datang
kembali."
",eah, tapi dia masih terlalu kecil. Dan disana semua merokok."
"#ita duduk di bagian bebas$merokok, Aidan." )egitu mereka
sampai ke sisi lain dari jalan, .mma menatapnya. "Selain itu, dia
separuh (rlandia. Tidakkah seharusnya ia tumbuh dengan minuman
keras di sekitarnya&"
Aidan memutar matanya sambil terta!a sinis. "Sialan."
.mma tersenyum kemudian mengkaitkan lengannya di sekeliling
tubuh Aidan. "Aku mencintaimu, Sayang."
"Aku juga mencintaimu," ja!abnya, sebelum mencondongkan
tubuhnya untuk mencium .mma.
#etika .mma sampai ke pintu masuk untuk membukanya, Jenny
menghambur keluar. "Oh ,a Tuhan! #upikir kalian telah
memutuskan untuk tidak datang!" Dia hanya memandang Aidan dan
.mma sekilas sebelum ia mengulurkan tangan pada 2oah. "1ria
tampanku sudah besar!" Setelah menyemburkan dotnya, 2oah
tersenyum dan melambaikan tangannya agar Jenny
menggendongnya.
"Aku melihat kita menjadi peringkat yang paling ba!ah akhir$kahir
ini, ya&" #ata Aidan sambil tersenyum.
"Tepat. Setidaknya itu konsisten. aksudku, dimana$mana kita
pergi, mulai dari ayahmu, 7rammy dan 7randdaddy itu sama saja,"
ja!ab .mma.
Saat Jenny mengayun$ayunkan 2oah ke dalam pelukannya, mereka
mengikuti dirinya. ")isakah kita mendapatkan tempat sejauh
mungkin dari area merokok&" Tanya Aidan.
Aidan menyaksikan .mma dan Jenny saling menatap sebelum Jenny
mengangguk. "Tentu. 2ikki, bisakah kau mengantar mereka ke bilik
nomer lima belas, please&"
2ikki mengangguk dan mulai berjalan menyusuri bar. #etika .mma
hendak meraih 2oah, Jenny menggelengkan kepalanya. "Tidak,
tidak, tidak. Aku belum puas."
.mma terta!a. "Disaat ia re!el karena lapar, tolong ba!a dia
kepadaku."
",a. #alian berdua bisa memiliki sedikit pri<asi. Seperti sebuah
kencan malam," kata Jenny sambil nyengir.
")enar. Aku bahkan tidak ingat seperti apa itu," renung Aidan.
",a, kau ingat. (ngat bagaimana egan mengasuh 2oah untuk kita
berdua dua bulan yang lalu, jadi kita bisa pergi kembali ke pondok di
pegunungan itu&"
Segera terlintas dalam pikiran Aidan saat ia menitipkan 2oah pada
keponakannya, egan, di apartemennya sebelum mereka kembali ke
pondok di mana mereka menghabiskan bulan madu mereka.
Sedangkan 2oah sangat senang pergi ke rumah egan dan
bersemangat karena bisa bermain dengan sepupunya, ason, .mma
menangis di sepanjang perjalanan menuju pegunungan. emikirkan
perilakunya, Aidan menggelengkan kepalanya. "aksudmu malam
itu setiap lima menit kau mengirim pesan teks pada egan untuk
memastikan apakah 2oah baik$baik saja&" )alas Aidan.
.mma tersenyum. ",a, yang itu."
"Terserahlah," ja!ab Aidan ketika mereka bergegas untuk mengejar
ketinggalan mengikuti 2ikki. Dia berdiri di depan bilik di pojokan
yang terjauh.
#etika .mma duduk di sampingnya bukannya di seberangnya di
bilik ini, alis Aidan berkerut. Saat melihat ekspresi termenung di
!ajah .mma, Aidan bertanya, "Apa yang kau pikirkan&"
"Tidakkah kau ingat&"
"(ngat apa&"
.mma mendesah. "(ni adalah bilik yang sama saat kita duduk pada
malam kau pulang dari (ndia."
")enarkah&"
.mma menganggukkan kepalanya sebelum mencondongkan
tubuhnya untuk memberinya ciuman panjang. +idah .mma baru saja
menyapu bibir Aidan ketika ada seseorang berdehem, mengakhiri
sesi ciuman singkat mereka. 2ikki memberikan senyum minta maa*
saat .mma tersentak menarik diri dari Aidan seperti terpental. "Jadi
minuman apa yang bisa saya sediakan untuk kalian berdua malam
ini&"
"Sekaleng 5oke untukku," ja!ab .mma.
Aidan menyeringai. "#au seharusnya pesan minuman keras.
aksudku, kau sudah tidak menyusui lagi, dan kita sedang pura$
pura kencan pada malam ini."
4arna merah merayap menutupi !ajah .mma, dan Aidan tahu ia
membuat malu .mma dengan menyebutkan tentang menyusui.
Akhirnya, .mma mengangkat bahu. "Tidak, tidak usah."
"Ayolah. 1esan margarita, .m. #au berhak merayakan sedikit
kebebasan. Aku bahkan akan menjadi
9
"" malam ini," desak Aidan.
.mma menggelengkan kepalanya ke arah Aidan kemudian melirik
2ikki. "%anya 5oke."
Aidan mendengus. ")aik. Jadilah si perusak kesenangan. Aku ingin
A
&eineken tap."
"Aku akan kembali satu menit lagi untuk mencatat pesanan makanan
kalian."
Aidan mengangguk pada 2ikki sebelum dia meninggalkan mereka.
+alu ia mengalihkan perhatiannya kembali ke .mma. "#enapa kau
tidak ingin minum& Apakah kau takut aku menghujanimu dengan
alkohol agar membuatmu mabuk, jadi aku bisa mengambil
keuntungan dari dirimu&"
.mma menyeringai. "Sejak kapan aku butuh alkohol dalam diriku
untuk membuat libidomu naik&"
Aidan melemparkan kepalanya ke belakang dan terta!a. "Tidak
pernah."
Sebuah jeritan menarik perhatian mereka ke tempat Jenny yang
sedang mengayun$ayunkan 2oah di pinggulnya. 2oah sedang
meraih salah satu balon yang sedang ditiupkan si bartender
untuknya. Aidan tidak bisa menahan senyum melihat ekspresi !ajah
2oah saat kakinya menendang$nendang dengan penuh semangat.
.mma berdeham, dan Aidan melirik padanya. "aa*kan aku,
Sayang. Sekarang aku yang tidak melakukan tugas dengan baik pada
kencan kita malam ini.0
"4ell, omong$omong tentang libidomu..." Aidan memperhatikannya
saat .mma menggeser da*tar menu dan menggigit bibir ba!ahnya.
".m, apa yang terjadi& #au tampak sedikit pucat. Apakah kau baik$
baik saja&"
"Aku harus memberitahu sesuatu padamu."
Dari sudut matanya, Aidan melihat Jenny berjalan menggendong
2oah sambil memba!a tiga balon terayun$ayun ke arah sekelompok
para pengagum. Aidan mengacungkan jarinya. "Sebentar, .m." Dia
bangkit dari bilik. "Jenny, jangan membuatnya begitu dekat dengan
area merokok," teriak Aidan.
Jenny melirik ke belakang dari balik bahunya ke arah Aidan dan
mengangguk. Setelah ia merasa 2oah aman dari bahaya menghisap
asap rokok, ia kembali *okus pada .mma." aa*kan aku. Ada apa&"
"4ell, itu ... Aku tahu kita tidak benar$benar merencanakan ini, tapi
$"
"Ah, lihat, .m. 2oah meniupkan ciuman kepada semua orang tua di
bar itu."
%al berikutnya yang dia tahu .mma sudah meraih kedua sisi
!ajahnya dengan kedua tangannya, memaksa Aidan untuk
melihatnya. "Tolong dengarkan aku!"
",a Tuhan, apa yang terjadi denganmu&"
ata hijaunya menyipit kearahnya. "Aku hamil! (tulah apa yang
terjadi!"
Jantung Aidan tersentak berhenti. "#$#au apa&"
.kspresi .mma sesaat melunak. "Aku baru saja dari dokter. ;lu
perut yang aku kira sebelumnya ... ya, ternyata bukan itu. Aku hamil
enam minggu."
"Sialan ... tapi kita menggunakan kondom."
erah muda me!arnai pipinya. "Tidak pada !aktu akhir pekan di
pondok itu."
Aidan membungkuk dan merendahkan suaranya. ",a, tapi aku
menariknya keluar."
.mma memiringkan alisnya. "Dan kau adalah Tuan Sperma Super
Ampuh, ingatkan&"
Aidan menelan ludah susah payah. )enaknya berputar$putar berpikir
tak terkontrol. Dia akan menjadi ayah lagi. Dia bahkan tidak
memikirkan prospek memiliki anak lagi sampai 2oah setidaknya
dua tahun, mungkin lebih tua lagi. Tentu saja, saudara perempuannya
Angie dan Julia bedanya empat belas bulan, tapi ia tidak pernah
membayangkan memiliki dua bayi begitu dekat bersama$sama. 2oah
masih memakai popok ketika bayi kedua lahir. ,a Tuhan, ia nyaris
tidak bisa bertahan hidup karena mengganti popok 2oah ... apalagi
jika dengan dua bayi&
"Aidan&" Desak .mma. #etika Aidan bertemu dengan tatapannya,
dia langsung bisa membaca bagaimana perasaan .mma. Dia sangat
senang pada prospek memiliki anak lagi untuk dicintai, tapi dia juga
takut dengan reaksi Aidan.
Aidan memba!a bibirnya ke bibir .mma lalu menciumnya dengan
begitu mendalam, ciuman meyakinkan. #etika Aidan akhirnya
menarik diri, air mata bersinar di mata .mma. "Apakah itu berarti
kau tidak apa$apa dengan berita ini&"
Tangan Aidan dengan lembut menyentuh perut .mma. "Aku
mengaku bah!a aku takut setengah mati melihat prospek memiliki
anak lagi, tapi kita sudah mele!ati begitu banyak hal. )ayi lagi
hanya berarti akan ada lebih banyak cinta lagi."
Senyum .mma yang cerah menghangatkan hatinya. "Oh, Aidan, kau
telah membuatku menjadi !anita yang paling bahagia di seluruh
dunia dengan memberiku seorang bayi. +alu kau membuat hidupku
menjadi lengkap dengan memberikan hatimu dan cintamu. Aku tidak
bisa membayangkan sesuatu yang lebih menakjubkan karena
memiliki anak lagi dari dirimu." #emudian .mma memberinya
ciuman yang panjang.
#etika ia menarik diri, Aidan menyeringai. "Apakah ini berarti aku
bisa mengharapkan tendangan dari libidomu seperti saat kau sedang
hamil 2oah&"
.mma memberinya seringai licik lalu mengedipkan matanya. "Oh
ya."
Aidan menutup matanya dalam kebahagiaan yang berlebih dan
memba!a tangannya sendiri ke dadanya. "Tenanglah !ahai
jantungku."
.mma menyikutnya main$main ketika 2ikki kembali untuk
mencatat pesanan mereka. #etika .mma memesan steak 6ib$eye
seperti biasanya, Aidan menatapnya dengan heran. "#au memesan
steak&"
"Tentu, kenapa tidak&" Ja!abnya sambil menyerahkan menu
kembali ke 2ikki.
"#upikir daging membuat kau mual pada trimester pertamamu
ketika kau sedang hamil 2oah."
.mma bergidik. "Oh itu. Aku bahkan tidak bisa tahan dengan
baunya, kau masih ingat&" 1erasaan terkejut muncul di !ajahnya
seperti roda berputar di kepalanya. Tanpa ragu, sebuah senyum
menyebar di !ajah .mma. "#urasa itu berarti bayi ini adalah
seorang perempuan!"
"Oh Tuhan," keluh Aidan.
.mma memiringkan kepalanya ke samping dan menatap ke arahnya.
"Ada apa, )ig 1apa& #au berpikir kau tidak bisa menangani seorang
gadis&"
"#urasa aku akan baik$baik saja sampai dia menjadi seorang remaja,
kemudian aku mungkin berakhir di penjara karena memotong penis
pemuda mesum kecil!"
.mma terta!a. "#asihan. Dengan memilikimu sebagai ayahnya, dia
tidak akan berkencan sampai dia berumur tiga puluh."
"Dan itu akan menjadi hal terbaik karena jika dia memiliki setengah
dari kecantikan ibunya, semua anak laki$laki akan mengejarnya."
Air mata berkilauan di mata .mma saat mendengar pujian itu. "#au
begitu manis."
"emang itu benar."
"Tapi aku ingat kau pernah mengatakan bah!a kau juga akan
memba!a beberapa gen bagus juga."
"#ita pasangan sempurna membuat bayi, bukan&"
.mma mendengus. "Dengan pengertian lebih dari satu."
Aidan terta!a. "Siapa yang tahu kau sangat subur dan aku begitu
poten&"
"(tu sama artinya setelah bayi ini lahir, kita harus lebih berhati$hati
atau mempertimbangkan opsi lain."
Aidan menggelengkan kepalanya bolak$balik dengan geram. "Jangan
pernah berpikir tentang menyarankan aku melakukan <asektomi!"
.mma memutar matanya. "Aku sedang berpikir sebaiknya minum
pil #) atau sesuatu untukku. Jangan sampai bolamu melintir karena
berpikir aku akan mengambil kejantananmu atau apapun itu."
Aidan tidak bisa menahan dirinya untuk menghela napasnya dengan
lega. "Senang mendengarnya."
"Tapi jangan berpikir hanya karena aku #), aku sudah selesai
membuat bayi."
Aidan menarik alisnya keatas ke arah .mma. "Oh, benarkah&"
"mm, hmm. Aku ingin memiliki keluarga besar yang sama
sepertimu."
".m, aku tidak berpikir aku pernah menandatangani menjadi seorang
ayah dengan lima anak$anak."
"Oh tapi kau begitu baik dalam hal itu," godanya.
Aidan mengerang. "ulutmu mulai lagi."
"4ell, aku akan memikirkan untuk menguranginya sampai tiga anak
saja jika kau akan mendiamkan aku dengan menciumku."
"Dengan senang aku membantu maIam."
Aidan memba!a bibirnya ke bibir .mma. Saat mulut hangatnya
yang mengundang itu terbuka, suara tangisan bernada tinggi
menyebabkan mereka melepaskan ciumannya. ereka melihat
Jenny bergegas memba!a 2oah yang bermuka merah padam karena
menangis menuju ke tempat mereka.
"Ada apa, Sayang&" Tanya .mma.
"uh! uh! "Teriaknya.
.mma menggelengkan kepalanya dan tersenyum saat ia mengambil
2oah dari Jenny. "Aku tidak percaya dia bisa mengatakan dada
sepanjang hari, tapi aku dipanggil ImuhI!"
engubur !ajahnya di leher .mma, tangisan 2oah menjadi tenang
saat .mma bersenandung untuknya. #emudian makanan mereka
tiba. "au bersama Daddy, 1ria #ecil, jadi ama bisa makan&"
2oah memperketat lengannya di leher .mma saat mendengar kata$
kata itu. "Ayolah. ama perlu makan untuk adik laki$laki atau
perempuanmu."
#etika Aidan mengulurkan tangannya untuk mengambil 2oah, dia
menjerit dan menempel pada .mma. "Oh ya Tuhan. Dia semakin
menjadi seperti anak ama," keluh Aidan.
"Tidak ada yang salah dengan hal itu. Sepertinya aku ingat seorang
anak ;it?gerald yang juga anak mama, dan ternyata dia baik$baik
saja," ja!ab .mma, sementara tangannya mengusap membentuk
lingkaran melebar di punggung 2oah dan mencium helaian rambut
pirang stroberinya.
Aidan mengangguk mendengar sindiran .mma yang ditujukan
kepadanya dan ibunya. Dia benar. Dia pernah menjadi anak mama
dan bangga dengan sebutan itu, "4ell, itu memang benar, tetapi dia
melakukan beberapa kekacauan sampai dia menemukan cinta !anita
hebat yang lain," ja!ab Aidan.
"#alau begitu kita bisa berharap dan berdoa semoga 2oah
menemukan hal yang sama suatu hari nanti." .mma tersenyum
padanya di atas kepala 2oah. "Dan sampai saatnya tiba, dia bisa
menjadi anak ama."
Aidan mendengus. "Ayolah, 1ria #ecil. #au benar$benar anak
Daddy, bukan&" bujuk Aidan.
engintip melalui rambut kemerahan .mma, 2oah menyeringai
pada Aidan. 7erakan kecil itu menyebabkan dada Aidan mengepal,
dan dia berjuang untuk bernapas.
"Apakah kau baik$baik saja&" Tanya .mma.
"Aku lebih dari baik$baik saja." Dia membungkuk untuk mencium
pipi 2oah sebelum mencium dengan lembut bibir .mma. "Aku
merasa sangat luar biasa."
---
9
DD =Designated Dri<er>, orang yang tidak minum mengantarkan orang yang mabuk.
A
%eineken tap, bir &eineken di kaleng yang ada pompanya

Você também pode gostar