By Katie Ashley Sinopsis: Beberapa minggu setelah pengkhianatan Aidan, Emma berusaha sekuat tenaga untuk melanjutkan hidupnya. Mengabaikan sms, pesan suara, dan bunga yang tak terhitung jumlahnya, Emma tidak yakin ia ingin kembali lagi bersamanya. Tapi Aidan tidak akan menyerah sebelum bertandingsebelum Emma mengijinkan dirinya mengungkapkan rahasia masa lalunya yang menyebabkan ia begitu takut akan komitmen. Tapi nasib berkehendak lain ketika persalinan prematur memaksa Emma harus beristirahat total selama dua minggu. Aidan melangkah kedepan dengan proposal yang mengejutkan. Untuk membuktikan cinta dan komitmen terhadap putra mereka yang belum lahir, ia akan mengambil cuti dari pekerjaan untuk merawat Emma sepanjang waktu. Bersumpah untuk menjaga hatinya, Emma dengan berat hati setuju. elagi Emma tersentuh oleh perhatian dan kasih sayang Aidan, Emma dikejutkan oleh perhatian mesra seorang dokter U!", Alpesh #pesh# $adeen. %esh adalah tipe pria idaman yang pernah Emma bayangkansukses, stabil, dan siap berumah tangga serta siap menjadi seorang suami dan ayah. %esh tidak menginginkan apa pun kecuali merebut hati Emma, tapi Emma tidak yakin ia mampu memberikannya. &atinya masih dimiliki pria yang juga menghancurkannya%ria yang berusaha begitu keras untuk kembali lagi bersamanya.
Copyright 2013 by Katie Ashley Prolog Aidan mencoba menenangkan jantungnya yang berdetak kencang saat dia berlari ke jalan depan rumah. Tersandung undakan teras, dia tersungkur ke arah pintu depan. Dia menggedor kayu sekeras yang dia bisa dengan kedua tinjunya. "Tolong! Aku mohon buka pintunya! Aku harus bicara padamu!"dia berteriak. Tangannya meluncur turun dari pegangan ke bel pintu. Jarinya memencet bel tanpa henti seperti panggilan SOS dalam kode orse. Akhirnya, usaha putus asanya membuahkan hasil dengan pintu depan terayun membuka. elihat !ajahnya yang bernoda air mata, ji!a Aidan terpilin menyakitkan. "Tolong"ijinkan aku bicara padamu!" Dia menggelengkan kepalanya. "Tak ada lagi yang harus dikatakan, Aidan. #ita sudah mele!ati jalan ini terlalu sering. Aku telah sampai pada kesimpulan bah!a tindakanmu akan selalu berbicara lebih keras dari pada kata$katamu." "Tidak, tadi malam bukan apa yang aku inginkan. %anya saja aku takut dengan kehadiran bayi itu dan semua yang terjadi di antara kita beberapa minggu terakhir." #etika dia mencoba mele!atinya keluar pintu, Aidan memajukan diri ke depannya seperti sebuah perisai. "Aidan, minggir. Aku harus pergi bekerja. Tak ada satupun yang kau katakan akan merubah apa yang aku rasakan saat ini." "Tak bisakah kau ijin meninggalkan kantor& Aku mencintaimu, dan aku ingin memperbaiki semua ini." Aidan menjalankan tangannya yang gemetaran mele!ati rambutnya yang sudah acak$acakan. Dia masih menggunakan baju kusut yang dia kenakan sehari sebelumnya. Dia tidak tidur, tidak makan, dia menghabiskan malam dengan berpikir bagaimana cara mendapatkan dia kembali. "Tidak masalah apa yang kau pikirkan, aku memang mencintaimu"dan aku memang menginginkan bayi itu." Dia mengangkat kepalanya untuk melotot pada Aidan. Aidan mundur selangkah melihat kemarahan yang terbakar di matanya. "Jangan berani$beraninya kau mengatakan itu! Aku tahu bagaimana sebenarnya perasaanmu tentang aku dan kehamilanku ' beban itu di kehidupanmu. Jika ada, itu adalah alasanmu menyetubuhi gadis itu! #arena saat kau takut, kau selalu berhasil untuk mengacau segalanya!" endorongnya agar menyingkir dari hadapannya, dia mengentakkan kaki menuruni undakan teras. Aidan menempel di belakangnya. "Okay, kau benar. (tu memang sebuah beban ' mungkin sampai sekarang. Tapi aku menyadari sekarang bah!a aku sudah bertindak bodoh. Aku mencintaimu, dan aku ingin menikahimu dan membesarkan anak kita." Dia berhenti tiba$tiba. )ahunya merosot sebelum dia berputar perlahan. "Saat ini kau berpikir itulah yang kau inginkan. Tapi aku mengenalmu terlalu baik. Sebelum kita menikah atau sebelum bayi ini lahir, kau akan ketakutan dan selingkuh lagi." Dia menggelengkan kepalanya sedih. "Aku bodoh karena berpikir aku yang hamil akan mengubahmu. )ah!a entah bagaimana itu akan membuatmu mau berkomitmen. Tapi kau bahkan tak bisa setia demi bayimu." Aidan mencoba meraihnya, tapi dia berputar pergi dan berlari ke trotoar. #etika Aidan akhirnya berhasil mengejarnya, dia telah mengunci diri di dalam mobil. Dia menggedor jendela dengan kepalan tangannya. "Tolong. Tolong jangan lakukan ini!" Dia menekan mundur gas mobilnya dan mendecit keluar ke jalan raya. esinnya meraung saat ia melaju di jalan raya. Aidan menutup matanya menyerah. Dia terhuyung mundur, berusaha mati$matian untuk menahan diri dari kehabisan na*as. +alu suara ban berdecit dan kaca pecah menyebabkan jantung Aidan terasa berhenti. Dia berlari ke ujung jalan raya. Seluruh dunia seakan bergerak merangkak perlahan saat melihat tumpukan logam terkoyak di kejauhan. "A,!" Aidan berteriak. --- Bab 1 Aidan terkejut bangun dari mimpi buruknya dan menemukan dirinya menelungkup di meja dapur. #eringat membasahi !ajahnya. (a mengangkat tangannya yang gemetaran untuk menghapusnya. Saat itulah ia menyadari bah!a itu adalah air mata, bukan keringat, membasahi pipinya. Aidan telah berhenti bermimpi buruk tentang kecelakaan Amy selama bertahun$tahun. Tak butuh !aktu lama untuk Aidan mengingat apa yang telah memba!a mimpi buruk itu kembali. .mma. Semua yang Aidan kira pernah ia rasakan pada Amy ternyata jutaan kali lebih besar yang ia rasakan pada .mma saat ini. (a hanya mengira ia tahu apa itu cinta. )ahkan tanpa mencoba, .mma telah menimbulkan perasaan aneh pada dirinya yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya. Dan sekarang .mma telah pergi. Sebuah tangisan kekalahan yang penuh penderitaan keluar dari bibirnya. /Sepertinya kita kembali mengalami mimpi buruk, huh&0 Aidan terlunjak sebelum melempar pandangannya ke balik bahunya. /%ai juga, 1op. )agaimana kau bisa masuk&0 1atrick memberinya senyum masam. /Aku punya kunci, nak.0 #etika Aidan berputar di kursinya, pandangannya ikut berputar, dan ia harus berpegangan pada sisi meja untuk menyeimbangkan dirinya. /,eah, !ell, apa yang terjadi dengan mengetuk pintu&0 /Aku sudah lakukan, tapi kau tak juga membukakan pintu. Sekarang aku bisa melihat penyebabnya.0 Aidan menatap penampakan buram dan ganda dari !ajah merengut ayahnya. Sebuah tatapan yang benar$benar muak sudah sangat cukup, tapi di kondisinya yang mabuk, ia harus melihat dua. 1atrick bersandar di meja dapur, menyilangkan tangan di depan dadanya. /2ak, kupikir sekarang kau sudah mabuk berat!0 Setelah mendengus terta!a, !ajah Aidan membentur meja dengan keras. Dadanya naik turun saat ia terta!a pada kenyataan ayahnya benar$benar mengatakan istilah mabuk berat. Tentu saja tingkat mabuknya juga membuat itu lebih lucu lagi. Saat dia akhirnya dapat menenangkan diri, dia berseru, /Sebenarnya, 1op, aku sudah mabuk saat minum lima bir dan tiga te3uila yang lalu. Aku pikir bisa dibilang aku minum berat.0 /Jadi kita mengulangi ini lagi&0 1atrick mendengus. Sambil mengangkat kepalanya, Aidan mengerutkan alisnya. /Apa maksudmu&0 4ajah 1atrick dipenuhi oleh kemarahan. /#au tahu pasti apa yang aku maksud. #au memulai pola yang sama seperti yang kau lakukan Sembilan tahun lalu, langsung melarikan diri ke minuman seperti seorang pemabuk.0 /Aku menelponmu karena aku membutuhkan bantuanmu, bukan ceramah. Jadi bila kau ke sini untuk berteriak$teriak padaku maka sebaiknya kau pergi!0 %al berikutnnya yang Aidan tahu 1atrick menarik rambutnya untuk membuatnya berdiri dan melotot padanya. /Jangan pernah kau berbicara seperti itu lagi padaku! Aku masih ayahmu, dan kau harus menunjukkan rasa hormat padaku. #au mengerti&0 /Tinggalkan saja aku sendiri!0 Aidan berteriak, mencoba untuk melepaskan diri. 1atrick mengencangkan genggamannya pada rambut Aidan, menyebabkan Aidan mengernyit kesakitan. /)aiklah. 5ukup. Aku akan memperlakukanmu sama seperti aku menganiaya calon tentara yang mengacau!0 Sebelum Aidan mengajukan protes, 1atrick menarik Aidan turun dari kursi dapur. #ursi itu jatuh dengan suara berisik. /Aku tidak tahu kau masih begitu kuat, 1ria Tua. #au cukup tangkas untuk seseorang berusia tujuh puluh dua tahun,0 Aidan tercenung. /#au sebaiknya tutup mulut kalau kau tahu apa yang terbaik untukmu!0 )entak 1atrick sebelum mendorong Aidan ke arah lorong. (a mungkin sudah pingsan lagi bila 1atrick tak terus memegang kuat tengkuk dan ikan pinggang Aidan. Saat mereka masuk ke kamar utama, 1atrick mendorongnya ke dalam kamar mandi. Aidan berbalik dan melihat 1atrick mengunci pintu. 6asa takut menyergap Aidan. Dengan gugup Aidan terhuyung mundur saat 1atrick berjalan mendekatinya. /hit, 1op, kau tak akan memukuliku lagi seperti saat aku masih sekolah ketika kau menemukan pipa ganja di ba!ah tempat tidurku, kan&0 Tanpa memperdulikan Aidan, 1atrick menuju sho!er. Setelah menyalakan keran air, ia meraih lengan Aidan dan mendorongnya ke ba!ah pancuran air. Air sedingin es membasahi Aidan. 4alaupun mele!ati bajunya, setiap tetes air terasa seperti sebuah pisau bergerigi menusuk$nusuk kulitnya. (a mencoba keluar, tapi 1atrick membanting pintu sho!er menutup. /#au akan tetap di dalam sana sampai kau sadar dan dapat menceritakan apa yang telah terjadi seperti seorang laki$laki sejati!0 Aidan mendobrak pintu, tapi 1atrick memegang pintu dengan kuat. /Aku terlalu tua untuk semua omong kosong ini, 2ak. Aku mungkin tak akan ada sembilan tahun lagi saat kau mencoba bertingkah seperti ini lagi. Setidaknya ijinkan aku meninggal dalam damai karena tahu kau memiliki seorang istri dan anak untuk dicintai!0 #ata$kata 1atrick lebih membuat Aidan membeku daripada air dingin yang menyiraminya. %anya memikirkan bagaimana ia telah menyakiti .mma membuat rasa pedih atas penyesalan bergetar di dalam dirinya. Alih$alih memberontak lebih jauh, Aidan berbalik dan berdiri di ba!ah gagang pancuran air, membiarkan air sedingin es menyengatnya seperti pecutan dari cambuk. enundukkan kepalanya, Aidan berharap air itu memang sebuah cambuk. (a layak mendapatkan pukulan untuk semua yang telah ia katakan dan lakukan pada .mma di beberapa minggu terakhir dan secara tak langsung juga pada anaknya. %ukuman *isik merupakan sebuah pelepasan untuk mengurangi siksaan emosional dalam dirinya. /#au sudah mulai sadar&0 1atrick bertanya. /,a, 1ak,0 Aidan berkata lirih di ba!ah siraman air dingin. /)agus. Aku akan membuat kopi. Aku akan menunggumu saat kau sudah siap untuk bicara.0 enggigit bibirnya, Aidan tak dapat menghentikan air mata yang mengalir di pipinya. Tak ada yang lebih ia inginkan dari ayahnya untuk menemukan bagaimanapun caranya untuk mendapatkan .mma kembali. /Terima kasih, 1op,0 dia berkata, suaranya bergetar dengan emosi. /#embali.0 Aidan memaksakan dirinya untuk tetap di ba!ah siraman air sampai pikirannya benar$benar jernih. Saat ia dapat berjalan tanpa terhuyung, ia keluar dari pancuran air. 7iginya bergemeletuk saat ia melepaskan bajunya yang basah kuyup. Setelah mengeringkan tubuhnya dengan kecepatan super, Aidan melangkah ke kamar tidur dan mengenakan celana piyama dan sebuah baju kaus. Saat Aidan sampai di dapur, 1atrick sedang duduk di sisi meja. Sebuah senyum tersungging di ujung bibirnya. /aa*, aku harus melakukan cara militer padamu.0 Aidan menggelengkan kepalanya. /Aku pantas mendapatkannya. Sebetulnya, kau seharusnya memukulku.0 /enjadi seorang masokis rupanya&0 Aidan mengangkat bahunya dan menuang segelas kopi untuk dirinya sendiri. /Aku pantas mendapatkan lebih dari itu. Aku melukai orang$ orang yang paling aku sayangi.0 1atrick menghela napas. /Aku tak tahu tentang itu. Ada banyak kebaikan dalam dirimu, Aidan. Aku harap kau dapat melihat itu.0 /1asti tidak terlalu banyak kebaikan dalam diriku jika aku selalu mengacau segalanya.0 /2gomong$ngomong tentang itu"0 1atrick bersandar di kursinya, sambil meletakkan tangannya di atas anak kursi. /Sebelum aku mena!arkan bantuan, aku harus tahu satu hal.0 Aidan menaikkan alisnya dan menyesap kopinya. 1anasnya cairan kopi menyengat lidahnya. /Apa itu&0 katanya parau. /Apakah kau benar$benar ingin .mma kembali karena kau mencintainya, atau karena kau merasa bersalah&0 /(ni tidak seperti yang terjadi dengan Amy,0 protes Aidan. /(ni hanya sebuah pertanyaan sederhana, 2ak. Apakah kau ingin menghabiskan sisa hidupmu dengan .mma dan anakmu atau tidak& aksudku, kebanyakan lelaki yang benar$benar sedang jatuh cinta tidak kabur dan mencoba untuk tidur dengan !anita lain.0 Air mata terasa panas menyengat di mata Aidan. /Aku benar$benar mencintainya, 1op. (tu adalah kebenaran yang sebenarnya.0 (a mengelap air matanya dengan kepalan tangannya. Duduk di kursi di seberang 1atrick, Aidan menceritakan semua detail yang terjadi malam sebelumnya. /4alaupun aku tak bisa mengucapkannya saat itu atau bahkan malam ini saat ia menginginkannya, Aku sangat mencintai .mma.0 "Jadi tahun dimana kau berusaha mendapatkan Amy kembali itu semua merupakan'" Aidan menutup matanya dalam kepedihan. /6asa bersalah, bukan cinta. (a berhasil membunuh rasa cintaku padanya dengan cara menipuku. Tapi karena bayi itu, aku akan bertahan di sisinya.0 /Apakah .mma tahu tentang hal ini&0 embuka kelopak matanya, Aidan menja!ab, /Aku hanya memberi tahunya tentang perselingkuhan. Aku rasa dia tak sanggup menghadapi sisanya.0 /#urasa kau perlu untuk memberitahunya.0 Aidan meringis. /Aku akan memberitahunya. Jika ia mau berbicara padaku lagi.0 /Aku punya perasaan yang kuat dia akan ada di sekitar sini lagi.0 /Jangan katakan itu karena intuisi (rlandiamu.0 #ata Aidan, seraya menaikkan alis matanya. /Tidak. (ni karena )ecky menemuinya saat ia meninggalkan rumah ini.0 engerang, dengan *rustasi Aidan menggosokkan tangannya ke !ajahnya. /)agus. Aku yakin mereka akan menyerbu kemari segera untuk memanggang kejantananku di sebuah open berapi!0 1atrick terkekeh. /Jangan berpikiran sempit tentang kakakmu. Dia dan kakak$kakakmu yang lain mungkin akan mencincangmu karena apa yang telah kau lakukan, tapi mereka benar$benar mencintaimu dan ingin melihatmu bahagia.0 1atrick merunduk ke depan dan menepuk tangan Aidan. /Dan mereka tahu bagaimana kau mengacau segalanya dulu dan menahan kebahagiaanmu sendiri.0 %idung Aidan mengembang dalam kemarahan. /ereka tak tahu cerita lengkapnya, 1op. ereka tak tahu apa yang telah Amy lakukan!0 /Aku tahu itu. (tu adalah rahasia yang akan tetap terjaga antara kau, Amy, dan aku.0 Aidan berkata sambil mengepalkan tangannya, /Tidakkah kau tahu berapa kali aku ingin berteriak pada om saat dia menyanjung dan memuji Amy di depan mukaku tentang Amy yang telah menikah dan berbahagia& Jika saja dia tahu Amy yang telah mengacaukan isi kepalaku dengan semua !anita lain.0 /(tu adalah pilihanmu untuk tak mengatakan padanya, 2ak. Aku tak suka merahasiakan hal itu darinya. (bumu dan aku tidak banyak menyimpan rahasia, tapi aku menyimpan rahasiamu.0 .kspresi marah Aidan melembut. /Aku menghargai itu, 1op.0 1atrick tersenyum. /Terima kasih kembali.0 (a berdiri dan menuang sisa kopinya ke !asta*el. /Jadi kau akan berbicara pada .mma dan mengatakan yang sebenarnya padanya&0 /,eah. Secepatnya saat dia mau bicara padaku.0 /)agus. Aku senang mendengarnya.0 1atrick melihat ke jam tangannya. /4ell, sebaiknya aku pulang sekarang.0 Aidan merasa sesak menyadari kemungkinan dia sendirian. /Saat ini benar$benar sudah terlalu malam untukmu mengemudi. ungkin kau sebaiknya menginap saja malam ini.0 Aidan menangkap tatapan ayahnya. Dengan matanya, Aidan mencoba mengatakan apa yang ia terlalu malu untuk mengakui8 (a tidak mau sendirian. 1atrick menganggukkan kepalanya. /#upikir kau benar. #au tak keberatan menginapkan orangtuamu di sini&0 Aidan tersenyum. /Aku sama sekali tak keberatan.0 --- Bab 2 Tiga Minggu Kemudian /2, tiga belas,0 suara penyiar )ingo berdengung. /Apa yang dia bilang, sayang&0 rs. 1etersen bertanya pada .mma, sambil melirik kartunya. engetahui rs. 1etersen praktis tuli, bahkan dengan alat bantu dengarnya, .mma mengambil na*as panjang dan berteriak, /2, T(7A ).+AS!0 rs. 1etersen tersenyum dan menganggukkan kepala abu$abunya. #etika 1atrick terta!a kecil di sebelahnya, .mma menaikkan alis matanya. /Apa&0 /Ayolah, .mma, kau !anita muda yang cantik dan bersemangat. Apa yang sebenarnya kau lakukan di sini di 9 :;4 denganku dan sekelompok orang tua lainnya&0 9 'eteran o( )oreign *ar, rumah peristirahatan untuk para <eteran perang. .mma terkikik. /Apa kau bercanda& )agaimana bisa aku mele!atkan )ingo hari Sabtu& )agaimana dengan hadiah luar biasa yang dapat aku menangkan& #otak besar "epend =merek popok de!asa> itu memanggil namaku.0 #etika dada 1atrick bergetar karena geli, .mma menggoyangkan jari padanya. /%ey, kau tak seharusnya terta!a. #au pernah punya seorang istri yang hamil dan anak perempuan. #au tahu, ketidakmampuan mengontrol kandung kemih adalah masalah yang serius.0 ata 1atrick melebar. /#au benar$benar menyebalkan, ya& ulut luar biasa yang kau punya untuk seseorang yang seharusnya gadis manis.0 Jantung .mma terhenti saat dia mendengar suara dalam Aidan menggema di telinganya, /Mulutmu itu adalah masalah.0 6asa sakit yang membara membakar dadanya, dan dia berjuang untuk tetap bernapas. encoba untuk mendorong jauh kenangan menyakitkan itu, dia menggelengkan kepalanya. /4ell, kau tahu alasan yang sebenarnya aku di sini adalah karena kau baru saja mengalami sakit kepala dan tidak seharusnya menyetir.0 1atrick merengut. /)ecky mengambil dua set kunci mobilku sebelum dia dan +i? keluar kota!0 /Sekarang liburan musim gugur untuk anak$anak mereka, dan mereka hanya akan pergi ke Disney 4orld selama @ hari. (tu bukan salah mereka jika mereka cukup mengkha!atirkanmu untuk mengambil kunci$kuncimu. (tu salahmu sendiri untuk membiarkan kekeraskepalaan ;it?gerald menahanmu pergi ke dokter.0 /Aku sudah buat janji minggu depan.0 #etika .mma menaikkan alisnya tidak percaya, 1atrick mengusapkan jarinya di atas jantungnya dan bersumpah, /Janji pramuka.0 /Jika kau bilang begitu. Aku tetap akan mengantarkanmu sendiri untuk memastikan kau sampai di sana.0 1atrick mengerang. /)agus. Sekarang aku punya anak perempuan tukang kha!atir lainnya di sampingku setiap saat.0 %ati .mma menghangat pada gagasan dianggap sebagai anak perempuan 1atrick. Terlepas dari apa yang dia rasakan tentang Aidan, dia tak akan pernah bisa menjauhkan diri dari 1atrick dan cintanya. Setelah !anita dengan hiasan rambut ber!arna biru bertepuk tangan dengan hebohnya dan berteriak, /)ingo!0 1atrick mencondongkan tubuh ke depan di kursinya, sebuah ekspresi serius tergambar di !ajahnya. /Jadi kita tidak akan membicarakan tentang hal itu&0 .mma melempar pandangan padanya dan menyeringai. /aksudmu kenyataan bah!a satu diantara hadiah itu adalah sebuah tas A enema&0 A pengobatan laBati<e untuk konstipasi. enyilangkan kedua lengan di depan dadanya, 1atrick mendengus, /)ukan itu yang aku bicarakan, dan kau tahu itu.0 .mma menundukkan kepalanya, menatap kartu )ingo$nya seakan itu adalah hal yang paling menarik yang pernah dia lihat. /Aku sebaiknya tidak membicarakannya,0 dia berbisik. /+ihat, .m, aku yakin kau telah mengalami rasa cinta yang mendalam yang orang tua miliki untuk anak mereka. Aidan adalah putraku, dan aku mencintainya dengan seluruh hatiku.0 #etika .mma menyentakkan kepalanya ke atas untuk melotot padanya, 1atrick mengangkat kedua tangannya tanda menyerah. /Tapi itu tak berarti aku memaa*kan apa yang dia telah lakukan padamu. 1ercayalah padaku, aku ingin melakukan sesuatu yang bisa melukai tubuhnya.0 Sebuah kilatan geli bersinar di matanya yang gelap. /4ell, anggap saja aku sudah melakukannya.0 .mma terkesiap. /Apa yang telah kau lakukan&0
1atrick terta!a kecil. /1ercayalah padaku, aku memberikan padanya sesuatu yang layak ia dapatkan, atau tubuh tua CA tahunku ini mampu lakukan!0 /#au benar$benar mengerikan!0 .mma menja!ab, tetapi ia tak dapat berhenti terta!a cekikikan. 1atrick meletakkan tangannya di dalam tangan .mma. /Aku hanya ingin kau tahu aku netral dalam semua masalah ini, oke& Aku mencintaimu dan cucuku, seperti aku mencintai Aidan.0 /Terima kasih. Aku menghargai itu.0 .mma meremas tangan 1atrick. /Dan aku harap kau tahu aku tak akan pernah memintamu untuk memihak atau menjauhkanmu dari bayi ini karena apa yang terjadi dengan Aidan.0 /Aku tahu itu, sayang. Sejak hari pertama aku bertemu denganmu, aku tahu gadis seperti apa kau ini, dan tidak ada satupun tulang jahat di dalam tubuhmu.0 1atrick berhenti sejenak dan menggelengkan kepalanya. /Tapi jika aku tak mengatakan apa yang ada di hatiku, aku akan meledak.0 Sambil menggigiti salah satu kukunya yang sudah sedikit rusak, .mma menahan na*asnya, memberanikan diri untuk apa yang akan 1atrick katakan. /Aku benar$benar kha!atir dengan Aidan. (ni sudah D minggu, dan dia benar$benar sengsara, .mma. Dia tidak tidur, dan dia nyaris tidak makan.0 Sisi jahat dan dendam pada diri .mma menikmati pemikiran tentang penderitaan Aidan. Dia memberikan 1atrick pandangan tidak percaya. /Aku benar$benar meragukan itu. Dia mungkin hanya berusaha mendapatkan simpatimu dan mencoba untuk membuatmu berpaling dariku.0 /Tidak, aku melihatnya dengan mata kepalaku sendiri. Dia sedang tinggal denganku karena dia tidak tahan berada dalam kesendirian.0 ata .mma melebar saat hatinya terasa perih untuk Aidan. 4alaupun bagian yang sangat besar dari dirinya merasa gembira karena berpikir dia terluka separah dirinya, bagian lain dirinya mengasihaninya. Seberapa besarnya dia ingin merendahkan Aidan, dia tidak bisa. Setiap saat selama D minggu yang lalu, .mma berusaha untuk mengubur perasaannya dan menerima kenyataan bah!a Aidan tidak akan pernah benar$benar ada secara emosional. Entuk membiarkan dia kembali ke hidupnya akan seperti berjalan tanpa alas kaki di atas kepingan hatinya yang hancur lebur. Aidan akan melukainya lagi ' itu tak terelakkan. Tapi dari lubuk hatinya yang paling dalam, .mma masih mencintainya. Ada bagian dari dirinya yang dia kha!atirkan akan selalu mencintainya'sama seperti bagian dari dirinya yang masih mencintai Tra<is. .mma membenci dirinya sendiri untuk merasakan itu. /Dapatkah kau dengan jujur mengatakan bah!a tak ada satupun yang telah dia lakukan di beberapa minggu terakhir yang telah melembutkan hatimu untuknya&0 1atrick bertanya. %elaan na*as penuh dengan rasa tersiksa keluar dari bibirnya. Saat )ecky mengatakan Aidan akan mencoba untuk memenangkannya kembali, dia tidak bercanda. )ahkan tak ada satupun peringatan yang bisa mempersiapkan diri .mma dari rentetan telepon, pesan, dan email. Aidan bahkan mencoba mendatangi kantornya, tapi .mma telah meminta petugas keamanan untuk mengusirnya. (tu menjadi sebuah tontonan saat Aidan berkelahi dengan keamanan karena mencoba mendekati .mma. Aidan kemudian diberi peringatan oleh manager .mma untuk jangan pernah datang ke lantainya lagi. +alu Aidan merubah taktik. 6umah .mma segera berkembang menjadi dua untuk toko bunga dengan semua bunga yang Aidan kirim. Setiap buket dan setiap lusin ma!ar yang dikirimkan mempunyai kartu yang terpisah yang penuh dengan kata$kata penuh penyesalan, betapa dia merindukannya, dan seberapa besar dia peduli padanya dan bayinya. #arena masih tidak ada pengakuan cinta, .mma hanya mengabaikannya. /.m0 1atrick bertanya, menarikknya keluar dari pikiran$pikirannya. .mma memainkan keliman bajunya dengan jarinya. /Tak tahukah kau bagaimana beratnya hal itu dengan perasaanku, dikalikan dengan hormon kehamilanku, untuk mengacuhkannya&0 /Aku akan berbohong jika aku bilang aku tak terkesan dengan kegigihannya. )ahkan dengan Amy, dia tidak melakukan hal yang setulus buku puisi itu.0 .mma menutup matanya erat$erat. )uku sialan itu! (tu hampir menghancurkan tekadnya. #etika .mma membuka bungkus paket dan menemukan sebuah buku edisi lama tentang puisi cinta dari the 6omantics, dia menangis terisak$isak selama 9 jam. #ilasan tentang John #eats, 1ercy Shelley, dan +ord )yron tidak hanya memba!a kenangan pada keponakan laki$laki Aidan, tetapi juga *akta jelas dia mengingat bah!a .mma menyukai puisi$puisi mereka. Dan sementara buku itu penuh dengan sentimen cinta, Aidan masih belum mengutarakan kata$kata itu secara langsung. Entuk .mma, itu berarti segalanya. /Aku benar$benar menyesal dia mengalami hal yang cukup berat. Tapi aku juga tersakiti,0 .mma akhirnya berkata. /Aku tahu, sayang. Tapi jika aku memintamu hanya untuk berbicara padanya untuk beberapa menit, maukah kau menghibur orang tua ini&0 /Oh 1atrick, tidakkah kau lihat. Aku takut.0 /)ah!a dia"akan selingkuh lagi&0 Dia menganggukkan kepalanya. /Dengan Tra<is, aku tak pernah harus kha!atir tentang dia tidak setia. Dia benar$benar mencurahkan segalanya sejak pertama kali kami berkencan. Aku tidak sering berkencan atau pergi ke dunia luar, jadi aku tak tahu bagaimana caranya bersama seseorang seperti Aidan dan tetap !aras.0 1atrick mengusap dagunya. .mma dapat mengatakan bah!a ada sesuatu yang tidak dia katakan$sesuatu yang memegang satu bagian dari teka$teki Aidan. /Aku tidak suka memohon, tapi maukah kau mempertimbangkan untuk hanya duduk dengannya dan coba mendengarnya& Aku tahu itu akan sangat berarti untuknya, dan kurasa itu akan berarti untukmu juga.0 Edara kekalahan berhembus di dadanya. /#ukira aku dapat mencobanya.0 /(tu dia gadisku,0 katanya, !ajahnya menjadi cerah. /)agus. Sekarang aku sudah mengeluarkan hal itu, aku ingin beberapa makanan penutup. au sesuatu&0 Seakan mendapat isyarat, perut .mma berbunyi, dan dia tersenyum lebar. /4alaupun aku seharusnya tidak mau, maukah kau memba!akanku beberapa potong cake buatan rumah itu lagi&0 1atrick tersenyum. /1ilihan bagus. Aku juga akan mengambilnya untukku sendiri.0 Dia meraih lengan baju 1atrick. /%anya pastikan itu bukan milik rs. ;orrester. #upikir dia tanpa sengaja menaruh garam bukannya gula kali ini.0 1atrick tertama. /Oh Tuhan. Aku percaya dia membuat satu atau dua kekacauan.0 /#au seharusnya tidak mengatakan itu. #au tahu dia manis padamu,0 7oda .mma. /Dan jangan berpikir aku tak akan terus melarikan diri darinya. Dia mungkin akan membunuhku dengan keracunan makanan atau lainnya.0 .mma terta!a. /#au tak harus lari terlalu cepat. Dia hanya satu dari sekian banyak penggemarmu.0 /Terserah,0 dia menggerutu. Saat dia berdiri dari kursinya, 1atrick meringis dan memegang dadanya. /#au baik$baik saja&0 .mma bertanya. /Aku tak apa$apa.0 Dia menggumam. Tapi saat dia mengambil langkah ke depan mengitari meja, dia terkesiap dan lalu jatuh ke lantai. /1atrick!0 .mma menjerit, melompat dari kursinya. Dia berlari ke arahnya dan berlutut, menggenggam tangan 1atrick dalam tangannya. /Jantungku,0 1atrick mengerang. /Seseorang panggil F99!0 .mma berteriak, berusaha mela!an rasa panik yang mulai melanda di dadanya. /Aku!0 penyiar )ingo menja!ab, mengangkat teleponnya ke telinga. /(ni, berikan dia ini,0 seorang !anita berkata, mendorongkan sebutir aspirin di depan muka .mma. Dia mengambilnya dari tangan si !anita dan memba!anya ke bibir 1atrick. /Telan ini.0 1atrick mengangkat kepalanya dan membiarkan .mma meletakkan pil itu di mulutnya. /#au tak punya obat lain yang harus kau minum& Seperti nitrogliserin&0 1atrick meringis. /Tertinggal di celanaku yang lain,0 dia mendesah. elihat apa yang pasti menjadi ekspresi .mma yang ketakutan, dia menggumam, /aa*.0 /Tidak, jangan meminta maa*. Tidak apa$apa.0 /)erdoalah, Angel.0 Sebuah tangan gemetar dengan lembut menyentuh pipi .mma. Air mata terasa sakit di matanya. /Tentu, aku akan berdoa. Aku sedang berdoa. Dan kau juga! #atakan &ail Mary atau apapun yang kalian para #atholik lakukan!0
1atrick terta!a kecil dan lalu meringis. /Jangan membuatku terta!a.0 /aa*kan aku.0 .mma meremas erat tangan 1atrick dan mencoba memberikan senyum menenangkan padanya. /Jika ini tidak berjalan baik ' / Tubuh .mma menegang. /Tidak! Jangan berani$beraninya kau berbicara seperti itu!0 1atrick menutup matanya sesaat sebelum membukanya. /Dengarkan aku. Jika aku tidak berhasil melalui ini, berjanjilah padaku kau akan memberi Aidan kesempatan lagi.0 /Oh..1atrick,0 .mma mengerang. /)erjanjilah,0 dia memaksa. %al terakhir yang ingin .mma lakukan di dunia adalah berbohong pada seorang lelaki yang berpotensi untuk meninggal. .ntah bagaimana dia menemukan keberanian untuk menganggukkan kepalanya. /Okay, aku berjanji.0 /7adis pintar.0 #etika petugas pemadam kebakaran tiba, .mma mengucapkan terima kasih pada Tuhan karena kantor pemadam kebakaran berada tepat di seberang jalan :;4. #arena sebagian besar dari mereka mendapatkan pelatihan D .T, dia tahu mereka dapat menolong 1atrick sampai ambulans tiba. D Emergency Medical Technician, paramedis /1ermisi, aGam,0 seorang pemuda berkata. .mma dengan enggan melepaskan tangan 1atrick. #edua pemadam kebakaran beringsut mele!ati .mma dan berjongkok di sebelah 1atrick. enjalin jari$jarinya, .mma memba!a tangannya ke bibirnya yang menggumamkan doa$doa. Dia memperhatikan saat salah seorang pemadam memasangkan masker oksigen pada !ajah 1atrick ketika yang lain memeriksa denyut nadinya. %ilang dalam pikirannya sendiri, .mma bahkan tidak mendengar sirene ambulans. %al berikutnya yang dia tahu anggota .T tiba dan meletakkan 1atrick di atas usungan. /.m!0 teriakan panik 1atrick terdengar melalui maskernya. /Aku ada di sini,0 .mma menja!ab, mendorong salah satu pemadam kebakaran dari hadapannya. eraba$raba sepanjang brangkar, dia menyambar tangan 1atrick. /Aku di sini. #au akan baik$baik saja.0 )rankar bergemuruh dan bergetar sepanjang trotoar yang tidak rata saat mereka mendorong 1atrick menuju pintu ambulans yang terbuka. .mma harus berjuang untuk menyusul mereka, dan dia kehabisan na*as saat mereka mulai memasukkan 1atrick ke dalam ambulans. 4ajah 1atrick panik saat .mma dipaksa untuk melepaskan tangannya. /Aku masih di sini!0 .mma berteriak, menahan air mata membakar tenggorokan dan matanya. .mma merasa sebuah tangan di bahunya. Seorang petugas pemadam muda dengan sorotan mata baik hati tersenyum padanya. /Apakah kau mau berkendara dengannya&0 /Tolong, bisakah&0 /Tentu saja kau bisa. #emarilah untuk duduk di depan denganku.0 .mma mendekat ke pintu ambulans, /1atrick, aku akan ada di depan. Aku tidak meninggalkanmu. Oke&0 1atrick menganggukkan kepalanya. /Aku mencintaimu dan aku akan ada di depan,0 .mma berteriak lagi, saat petugas pemadam menariknya. .mma memposisikan dirinya di depan pintu dan mencoba menarik dirinya ke atas. Dengan adrenalinnya yang terkuras, dia terlalu lemah. Sepasang tangan muncul di pinggangnya dan mendorongnya ke depan. Dia terkesiap saat dia terduduk di jok kursi. Setelah dia menenangkan diri, dia berputar. 1ipi pemuda pemadam kebakaran itu merah merona. /aa*kan tentang hal itu.0 /Tidak apa$apa. Terima kasih untuk bantuannya.0 Dia menyeringai sebelum menutup pintu. .mma berputar di kursinya untuk melihat petugas .T
bekerja pada 1atrick. /+ihat, aku tidak meninggalkanmua,0 dia berkata. Suara raungan sirene ambulans mulai menyala menyebabkan .mma bergidik. Seperti badai listrik di musim panas, memori yang telah lama terkubur berkelebat di pikirannya. 4alaupun dia mencengkeram pinggiran kursinya, dia telah berada jauh dari kekacauan di sekitarnya. "engan tangannya menggenggam erat tangan ibunya, dia melewati kantor pemadam kebakaran. aat melihat ayahnya, dia memekik dan lari ke depan. +"addy, "addy,- /&ai sayang,- katanya, mengangkat Emma ke dalam pelukannya. Emma melilitkan kakinya di sekeliling ayahnya saat dia memeluknya erat. +.adi kau akhirnya dapat melihat kantor baruku, ya/- Emma mengangguk. "ia belum mengerti kenapa mereka harus meninggalkan pegunungan untuk pindah ke kota. 0enyataannya, dia harus menangis kencang dari belakang kaca mobil saat dia melihat !randdaddy dan !rammy melambaikan tangan. Tapi "addy telah mencoba menjelaskan kepadanya dia akan mendapatkan penghasilan lebih jika dia bekerja sebagai pemadam kebakaran di Atlanta, daripada di Ellijay. Mereka bisa mendapatkan barang1 barang yang lebih baik. "ia bahkan membelikannya anak anjing untuk membuat segalanya lebih mudah. /Biarkan aku memakai topimu, 0umohon "addy,- Ayahnya tertawa kecil, +Tentu saja kau boleh.- aat dia meletakkan 2isor pemadam kebakaran di kepalanya, leher Emma gemetar dan tertunduk keberatan. "ia mengajak Emma ke mesin berwarna merah api yang berkilauan. +0au mau dengar suara sirene, Angel/- Emma menggeliat di lengan daddynya. +3h iya,- "ia memanjat ke dalam mobil pemadam dan mendudukkan Emma di jok kursinya. Tangan Emma otomatis memegang roda setir, dan dia memutarnya bolak balik, berpura1pura menyetir. "addynya membunyikan klakson yang meraung. +4agi, "addy,- "ia menyeringai dan membunyikannya lagi sampai para pria di kantor pemadam siap untuk mencekiknya. Seperti bayangan kabut tipis berputar$putar di sepanjang atap dan langit, pikiran .mma meluncurkan memori lain hanya setahun kemudian. Emma sedang di sekolah dan duduk di karpet membaca. "engan penuh perhatian dia mendengarkan gurunya membaca sebuah buku tentang beruang yang mengadakan pesta &alloween dimana popcorn memenuhi rumah mereka. %intu ruang kelas berderit terbuka, dan Emma menatap dalam keterkejutan pada !randdaddy yang berdiri di pintu masuk. "ia berlari untuk menemuinya, dengan senang hati menyambut tangannya. "i luar kelas, dia menarik Emma ke dalam pelukannya dan membawanya keluar. !ranny berada di mobil memeluk $ana, ibunya daddy. Emma menghujani !randdaddy dengan beberapa pertanyaan. +Apa yang terjadi, !randdaddy/ 0enapa kalian semua ada di sini di Atlanta/ "imana Mommy dan "addy/- Untuk pertama kalinya sejauh yang pernah dia ingat, ada air mata di mata !randdaddy yang gelap. +Emmie 4ou, ada kebakaran yang sangat besar, dan daddy1mu mencoba menyelamatkan anak1anak ini. "ia berhasil mengeluarkan mereka dengan selamat, tapi dia5- uaranya tercekik oleh emosi. +ayang, daddy1mu pergi untuk tinggal bersama para malaikat.- atu pernyataan itu membuatnya menendang dan menjerit melepaskan diri dari pelukan !randdaddy. +Tidak, tidak, tidak, "addy tidak akan meninggalkanku, "ia akan membawaku ke sirkus akhir minggu ini.- Tinjunya memukuli perut !randdaddy. +0au bilang pada para malaikat untuk membawa daddy kembali,- Emma menjerit. Suara pintu ambulans yang berderak membuka menyentak .mma ke memori yang lain. ekali lagi dia menggenggam tangan ibunya saat mereka berjalan di antara batu1batu nisan di pemakaman. Emma tak pernah melihat begitu banyak orang di hidupnya. emua orang menyebut ayahnya seorang pahlawan. Mereka duduk di salah satu kursi beludru di bawah tenda hijau. Menempel di sisi ibunya, Emma akan terlonjak setiap ledakan senapan dari 67 tembakan penghormatan meletus. 4alu seorang lelaki berlutut di depan ibunya dengan bendera yang dilipat. "ia melirik Emma dan memberinya senyuman sedih. "ia tidak akan melupakan mata coklat penuh perasaanya. /Ma8am&0 .mma tersentak kembali ke masa kini. elirik ke belakang bahunya, dia melihat brankar 1atrick telah dikeluarkan dari ambulans. 1etugas .T, yang mengemudikan mereka ke rumah sakit, berada di sisi pintu penumpang yang terbuka, mengisyaratkan dengan tangannya. /ari aku bantu.0 /Terima kasih,0 dia menggumam. Setelah dia melompat turun, dia mengarahkannya mele!ati pintu otomatis. enunjuk ke arah lorong, dia berkata, /ereka memba!anya ke ruang dua.0 Dia mengangguk. /Terima kasih untuk segalanya.0 .mma terhuyung mele!ati lantai ubin ber!arna putih. Aroma antiseptik menyerang inderanya. +elaki dan perempuan dalam pakaian rumah sakit biru dan hijau bergegas di antara ruangan dan pasien. Dia melirik sekilas ke pos pera!at sebelum melintasi ke lorong dimana 1atrick berada. Saat .mma akan melangkah masuk ke pintu, seorang pera!at menahannya. "Tidak, Ma9am. Anda tak dapat masuk kesana. Anda harus menunggu di ruang tunggu." ")agaimana dia&" "#ami belum tahu apapun. ereka sedang menjalani beberapa tes." Si pera!at mencengkeram bahu .mma. "Jika anda duduk menunggu, seseorang akan$ " .mma menggelengkan kepalanya dengan marah ke kiri dan kanan. "Aku mohon, ijinkan aku di sini. Aku tidak akan mengganggu, aku berjanji. Dia tak ingin aku meninggalkannya!" 1era!at itu melihat perut .mma yang membengkak, dan ekspresinya melembut. Dia melirik mele!ati bahunya sebelum menghela na*as. ")aiklah. Adakah orang lain yang harus kau telpon&" .mma telah begitu termakan oleh hantu masa lalunya bersama dengan kondisi 1atrick, dia bahkan tidak terpikir untuk menelepon Aidan atau saudara$saudara perempuannya. Tangan .mma terbang ke mulutnya. ",a Tuhan, aku tak percaya aku tak menghubungi anak$anaknya!" "Tidak apa$apa, sayang. Aku yakin banyak yang harus kau pikirkan. #enapa kau tak kesana&" pera!at itu menunjuk ke meja dengan telepon hitam mengkilat di atasnya. .mma mengangguk dan berjalan meninggalkan pintu ruangan 1atrick. Dia duduk di kursi plastik yang tidak nyaman. Dengan )ecky dan +i? di Disney 4orld dan Julia tinggal di luar kota, Aidan dan Angie adalah yang paling dekat untuk datang ke rumah sakit. .mma mencoba menghubungi Angie terlebih dahulu, berharap dia dapat membuat Angie menghubungi Aidan. Tapi dia tak mengangkat telponnya, jadi .mma terpaksa meninggalkan pesan suara yang memintanya menghubungi .mma sesegera mungkin. Dengan jari yang bergetas, dia menekat nomor ponsel Aidan. Aidan menja!ab di dering yang ketiga. "(ni Aidan ;it?gerald." Suara Aidan yang dalam menggetarkan telinga .mma membuat dadanya menegang. Entuk beberapa saat, dia tak dapat memproses pikirannya, dan pastinya tak dapat berbicara. "%alo&" Aidan mendesak. "Em, ini aku." Aidan menarik na*as tajam di saluran seberang. ".mma"" cara dia menyebutkan namanya membuat .mma gemetar. Suaranya berdengung dengan campuran antara kegembiraan dan penderitaan. "Tuhan, benar$benar menyenangkan mendengar suaramu." .mma tetap tidak bergerak, tidak bicara, dan tidak berkedip. Aidan membuatnya lumpuh hanya dengan suaranya. "Tolong katakan sesuatu. Tolong bicara padaku, .m," dia memohon. egeralah sadar sebuah suara dalam dirinya berteriak. Dia menggelengkan kepalanya. "Aku tidak menelpon karena itu semua. (ni ayahmu. #ami di E7D di 4ellstar." 2ada suara Aidan berubah dalam sekejap. "Tunggu, apa yang terjadi pada %op/" "Aku belum tahu. Dia merasa sakit di dadanya dan terjatuh d :;4. ereka sedang menjalankan beberapa tes. Dia sadar dan berna*as sendiri." ";-ck, aku satu jam perjalanan ke Atlanta." Dia menggeram dalam rasa *rustasi. "Aku akan secepatnya kesana." "Oke," .mma menja!ab. Dia menutup telepon sebelum Aidan dapat mengatakan yang lainnya. .mma mengalihkan kembali perhatiannya ke pintu ruangan 1atrick. Sebuah keabadian yang lambat tampaknya berdetik saat .mma menunggu berita. Dia berjalan mondar$mandir di luar ruangan. Setiap kali dokter atau pera!at masuk, Jantungnya terasa berhenti. eremas$remas tangannya, doa tak berhenti di dalam pikirannya. Setelah tidak berhasil mencoba membujuk dua orang pera!at untuk memberinya berita terbaru, dia mencegat orang berikutnya yang keluar dari pintu. elilitkan jari$jarinya pada jas putihnya, .mma memegangnya erat$erat saat air mata menggenang di matanya. "Tolong, aku mohon kau harus memberi tahuku apa yang terjadi!" dia menuntut. Dokter itu memba!a tangannya pada tangan .mma, tapi bukannya mendorongnya menyingkir, dia menggenggamnya dengan lembut dalam tangannya. Dia melihat ke atas ke dalam sepasang mata coklat penuh perasaan yang memancarkan empati. "Siapa namamu, sayang&" dia bertanya. ".mma." Sebuah senyum hangat melintas di !ajah tampannya$senyum yang bila terjadi di situasi yang lain akan menyebabkan jantung .mma berdetak sedikit lebih cepat atau bahkan sebuah pergerakan di ba!ah pinggangnya. 6ambut hitam legamnya jatuh bergelombang di atas dahinya, dan gigi putih mutiaranya kontras dengan kulit gelapnya. ".mma, Saya dr. 2adeen. Saya perlu Anda untuk mengambil na*as panjang dan tenang, oke&" .mma menggeleng dengan liar. "Tapi saya ' dia ' " "r. ;it?gerald akan baik$baik saja. #ami telah menstabilkannya saat kami melakukan beberapa tes. Tapi tampaknya tidak ada yang membahayakan ji!anya. Dia di tangan yang baik. Saya berjanji." )erita itu membuat lutut .mma lemas, dan dia akan jatuh ke lantai jika dr. 2adeen tidak merangkulkan lengannya disekitar .mma. "4hoa, tenang." Dia melihat di balik bahunya. "(kut denganku." Dengan satu lengan melingkar erat di sekeliling pinggangnya, dia menuntun .mma ke ruangan di seberang ruangan 1atrick. "Tidak, aku harus tetap bersamanya," .mma protes saat dr. 2adeen menurunkannya di tempat tidur. "#au dapat melihat segalanya dari sini." Dia berlutut di depannya dan memba!a jarinya ke pergelangan tangan .mma. "Denyut nadimu terlalu cepat. #au harus tenang. )olehkah aku meminta tolong pera!at untuk menelpon suamimu&" .mma mengernyit, "Aku tak punya suami." #etika dr. 2adeen akan membuka mulutnya, dia menggelengkan kepalanya. "Atau kekasih." "Aku tahu kau kha!atir, tapi kau harus memperhatikan dirimu sendiri dan si #ecil." 1andangannya jatuh ke perutnya. ")erapa usia kandunganmu&" "Dua puluh tiga minggu," Ja!ab .mma. "Ah, dan apakah kau tahu apa jenis kelaminnya&" "Anak lelaki." Tangan .mma menyentuh perutnya. "Seorang anak laki$laki yang sangat akti* dilihat dari caranya menendang saat ini." Dr. 2adeen terkekeh. "(tu artinya dia kuat." .mma memutar matanya. "Aku tak tahu apakah dia anak yang sangat kuat atau anak yang berkemauan keras. Dia suka memberitahuku kapan dia pikir ini !aktunya kami untuk makan." Dr.2adeen membuka mulutnya, tapi dia diinterupsi oleh seorang pera!at yang memunculkan kepalanya ke dalam. "Dr.2adeen, kami membutuhkanmu di ruang Tiga." Dr.2adeen melihat sekilas ke balik bahunya dan mengangguk. Dia lalu berbalik kembali ke .mma. "Aku minta maa*, tapi aku harus pergi." .mma tersenyum. "Senang bertemu dengan Anda, dr. 2adeen." "Tidak perlu terlalu *ormal. Aku Alpesh, tapi kau dapat memanggilku 1esh." Dia tersenyum lebar. "Sekarang aku mau kau berbaring dan taruh kakimu di atas sebentar. Tenang saja, oke&" enyentakkan ibu jarinya ke seberang lorong, 1esh berkata, "Dia akan baik$baik saja, dan aku yakin dia tidak akan mau kau kha!atir di kondisimu." .mma tak dapat menahan ta!anya. "#ondisiku& Aku hanya hamil." Dr.2adeen menggoyangkan jarinya pada .mma. "Aku serius. Aku tak mau melihatmu berdiri lagi sampai aku kembali. engerti&" "#au benar$benar suka memerintah," dia menja!ab saat dia mengayunkan kakinya ke atas tempat tidur dan merapikan bajunya. "ereka mengajarkan itu pada kami di sekolah kedokteran," dr. 2adeen menja!ab sebelum dia mengarah keluar pintu. .mma menggelengkan kepalanya sebelum mengambil teleponnya dari dalam tasnya. %anya ada sedikit jeda !aktu antara pesan yang satu dengan yang lain. Julia, kakak tertua kedua Aidan, sedang dalam perjalanan pulang dari Alabama, sedangkan )ecky dan +i? sedang bersiap$siap untuk memotong !aktu perjalanan Disney mereka. Seorang pera!at melongokkan kepalanya ke dalam dan menyebabkan .mma terkejut. "aa*kan aku. Dr. 2adeen bilang aku harus '" 1era!at itu tersenyum. "Tidak apa$apa, sayang. Aku hanya mengira$ ngira kenapa Dr. 2adeen telah menandai bah!a ruangan ini digunakan, tapi tak ada catatan." Dengan pandangan memahami, dia menja!ab, "Tapi aku dapat melihat alasannya sekarang." "Dia sangat baik." "Dia salah satu yang terbaik yang kami punya$dokter terbaik dan paling sopan." Dia mengedipkan sebelah mata pada .mma. "Dan sejauh ini yang paling tampan." Dengan pipi yang menghangat, .mma menja!ab, "(tu bagus." "Jaga dirimu." "Terima kasih." 1era!at itu belum pergi terlalu lama saat 1esh muncul kembali di pintu masuk. .mma cepat$cepat mencoba menyembunyikan teleponnya. Terlebih lagi mengingat tanda yang memperingatkan $tidak boleh menggunakan ponsel$ tepat di sampingnya. .mma memberinya senyum malu$malu. "aa*. Aku harus memberi tahu semua orang tentang keadaan 1atrick." 1esh terta!a. "Tidak apa$apa, .mma. Aku tak akan memanggil keamanan untuk menangkapmu. Aku hanya senang kau tetap di tempat dan tidak kembali mondar$mandir." Dia melangkah ke arah tempat tidur. Dengan kikuk, .mma menarik dirinya ke posisi duduk. atanya tertuju pada tas plastik di tangan 1esh. Saat .mma memberinya pandangan bertanya, 1esh membuka plastik dan memperlihatkan sebotol minuman soda, sebotol air mineral, sebungkus kraker selai kacang, dan sekantong keripik Doritos. "Entuk apa semua itu&" .mma bertanya. "Sebagian dari simpanan makanan rahasiaku untuk memberi makan lelaki kecilmu." 6asa panas membakar pipi dan leher .mma, menyebabkan dia memainkan keliman bajunya. "#au tak harus melakukan itu." "Dia lapar, kan&" "4ell, iya, tapi'" 1esh tersenyum. "Jadi ini. Aku tak keberatan berbagi." Alih$alih rasa lapar, perut .mma serasa berisi kupu$kupu saat dia mengambil biskuit dari 1esh. "Ah, kau pasti penggemar selai kacang, ya&" dia memperhatikan, saat dia duduk di kursi di depan .mma. "(ya," .mma bergumam, saat dia membuka bungkusnya. engintip pada 1esh le!at bulu matanya, dia berkata, "Aku harap aku tak menahanmu dari pasien$pasienmu." "#au beruntung. (ni benar$benar hari yang pelan untuk kami, mengingat sebagian besar pasien trauma telah di antar ke pusat kota." .mma mengangkat alisnya dalam keterkejutan, mengingat semua kesibukan yang dia lihat di lorong. ")enarkah&" 1esh mengangguk. "Selain itu, kau mungkin belum secara resmi di opname, tapi dengan kau yang hampir pingsan dan denyut nadimu, aku kha!atir denganmu. Sehingga, aku menganggap ini sebuah konsultasi." #ebingungan melanda .mma pada perasaan yang agak romantis yang dia rasakan mengenai kekha!atiran dan perhatian 1esh. Setelah dia menggigit krakersnya, 1esh mena!arkan minuman soda dan air mineral untuk .mma pilih. Saat .mma mencoba meraih minuman soda, dia menjauhkannya. "Sekarang .mma, kau tahu lebih baik dari pada itu. #a*ein tidak bagus untukmu." "Tidak adil," .mma menja!ab, sambil menyeringai. 1esh mengedipkan satu mata padanya. "#au benar. Aku seharusnya tidak menggodamu dengan barang yang sudah jelas." Sekali lagi pipi .mma terasa terbakar, jadi dia menenggak air mineral untuk mencoba mendinginkan kepalanya. ")agaimana 1atrick&" "+ebih baik. Setelah kau selesai makan, kau dapat pergi menemuinya." ")enarkah&" .mma bertanya, melalui mulut yang penuh dengan kraker. 1esh mengangguk. "Dia menanyakanmu." "Dia menanyakanku&" .mma lalu memenuhi mulutnya dengan kraker yang lain saat dia berdiri. Setelah dia menelan, dia berkata, "Okay, ayo pergi menemuinya." Dengan menggelengkan kepalanya takjub, 1esh berkata, "Aku seharusnya tidak mengatakan apapun sampai kau selesai makan." ")agaimana jika aku berjanji untuk menghabiskan kraker ini saat aku bersama 1atrick&" "#upikir itu terdengar adil." .mma tersenyum lebar saat mereka berjalan ke arah pintu. "Aku tak dapat cukup berterima kasih untuk makanan dan untuk mera!atku" dan untuk 2oah." 1esh memasukkan tangannya ke dalam saku jas prakteknya. "Ah, jadi lelaki kecil kita yang kuat ini akan dinamakan 2oah&" "(ya, dinamakan setelah nama almarhum ayahku dulu." 1esh tersenyum. "Dia akan sangat beruntung memilikimu sebagai ibu." .mma tak dapat menahan rasa panas yang menjalar di pipinya saat mendengar pujian 1esh. "Terima kasih. Aku akan mencoba yang terbaik untuknya. Aku dapat contoh yang terbaik pada almarhum ibuku dulu." "#au telah kehilangan kedua orangtuamu&" Dia mengangguk. 1esh menggelengkan kepalanya. "Terlalu banyak kesedihan." Tangan 1esh menyentuh bahu .mma. "Tapi hanya dengan melihat !ajahmu dan cinta di matamu, aku dapat mengatakan seberapa besar anak ini memba!a kebahagiaan untukmu." ",a, memang," .mma bergumam. Dia hampir merasa terlalu ke!alahan dengan kesungguhan di !ajah dan suara 1esh. #"r. $adeen ke ruang periksa lima. "r. $adeen ke ruang periksa lima,# sebuah suara terdengar dari pengeras suara. "#upikir kau sebaiknya pergi," .mma berkata. 1esh mengangguk. "Tidak boleh sampai kelelahan di sekitar sini." .mma tersenyum. "Sangat menyenangkan bertemu denganmu." 1esh menggenggam tangan .mma di kedua tangannya, dengan lembut mengelus kulitnya dengan ujung jarinya. "#esenangan itu milikku." Sesulit apapun .mma telah mencoba, dia tak dapat mengabaikan rasa merinding di tubuhnya karena sentuhan tangan 1esh di kulitnya. "Selamat tinggal," .mma bergumam sebelum masuk ke dalam ruangan 1atrick. --- Bab 3 Aidan mengulurkan tangannya untuk memberhentikan seorang pera!at yang le!at, tapi suara nyanyian menghentikannya di tengah lorong yang dingin. Alunan Danny )oy melayang kembali ke telinganya$ lagu *a<orit ayahnya. 7enerasi Orang (rlandia yang kedua, 1atrick dibesarkan dengan lagu$lagu lama daerah seperti "anny Boy dan The )ields o( Athenry. Aidan tidak ingat satu kalipun dalam hidupnya kalau ayahnya tidak menyenandungkan salah satu dari lagu itu. Tapi itu bukan ayahnya yang bernyanyi. %armonisasi suara merdu ini menembus ji!a Aidan, yang menyebabkan dia tersentak. (tu suara .mma. Suaranya menarik Aidan lebih dekat dan semakin dekat seperti sebuah sirene memimpin seorang pria yang akan menemui ajalnya. +angkahnya melambat seakan merangkak saat dia menajamkan matanya ke pintu di koridor di depannya. Terakhir kali ia mendengar .mma bernyanyi saat acara Barn "ance di rumah kakek$neneknya. 1ada malam sebelum dia menyadari bah!a dia benar$benar dan sepenuhnya jatuh cinta dengan .mmaHsebelum Aidan menghancurkan hatinya. )erhenti sejenak di depan pintu, Aidan berusaha meredam detak jantungnya yang sangat cepat. Ayahnya berbaring dengan .mma duduk di sampingnya di tempat tidur rumah sakit. .mma memegang sebelah tangan ayahnya yang ditambatkan ke tiang in*us dengan kedua tangannya. eskipun 1atrick memiliki selang oksigen yang tertahan di hidungnya, ia tampak baik$baik saja dan sedang menikmati konser dadakan itu. #etika nada terakhir dari lagu tersebut bergema di dinding bertirai kain belacu, 1atrick bertepuk tangan. "(ndah, .mma! )enar$benar indah!" eskipun dia menundukkan kepalanya, Aidan bisa melihat semburat merah khas di pipinya yang seperti biasanya karena malu. "Terima kasih." "Tidak diragukan lagi, kau memiliki suara seperti seorang malaikat, sayang." .mma membungkuk dan mencium pipi 1atrick. "#au tahu tidak ada sesuatu yang tidak akan aku lakukan untukmu, dan itu termasuk menyanyikan lagu dengan nada terlalu tinggi di ruang E7D." Satu tangan melayang ke perutnya sambil sebuah senyuman menyebar di seluruh !ajahnya. "2oah pasti Orang (rlandia ;it?gerald sejati. Dia menari$nari dengan gila sekarang." engambil tangan 1atrick, ia memba!anya ke perutnya. "+ihat&" Aidan tercekat dan terhuyung$huyung ke belakang. Apa$apaan ini& Anaknya memiliki nama, dan dia bahkan tidak dilibatkan di dalamnya. )agaimana .mma bisa melakukan sesuatu yang sangat monumental dengan menamai anaknya tanpa bertanya kepadanya& Dia seharusnya tidak peduli bah!a .mma sudah memberi nama almarhum ayahnya pada anak mereka, tetapi Aidan tidak begitu. #emarahan berdenyut melalui dirinya. )erjalan dengan angkuh mele!ati pintu, ia berseru, "aa*& 2oah&" 1atrick dan .mma sama$sama berpaling untuk menatapnya. 4ajah .mma memerah dari pipi putih gadingnya turun ke ba!ah ke lehernya, sementara tatapannya tampak panik melesat di sekeliling ruangan seolah$olah mencari jalan keluar. )erjuang turun dari tempat tidur, ia mundur sejauh mungkin dari Aidan. eskipun perhatiannya seharusnya pada ayahnya yang sakit, tapi Aidan tidak bisa mengalihkan pandangan matanya dari .mma. Setiap kemarahan yang dia rasakan pada .mma cepat menguap, dan hatinya berkontraksi dengan cinta untuk .mma. ,a Tuhan, Aidan merindukannya. Dia tidak menyadari bagaimana .mma sampai berdiri tepat di depannya seperti sebuah <isi. Dia bisa saja menjadi salah satu ma!ar 1atrick yang sedang mekar. 1ayudaranya tampak sangat penuh, perutnya membulat, dan pinggulnya yang melebar. Aidan berjuang untuk menarik napas. #etika 1atrick berdehem, Aidan segera berpaling menatap ke arahnya. 1atrick tersenyum. ",a, 2oah 1atrick, berdasarkan nama$ nama kakeknya. Tidakkah kau berpikir itu adalah nama terbaik untuk anakmu&" ",a," gumam Aidan, lalu melirik kembali ke .mma. #etika .mma akhirnya berani menatapnya, Aidan menganggukkan kepalanya. "2oah 1atrick )it:gerald adalah nama yang sangat bagus." ata .mma melebar mendengar sindiran dari nama belakangnya. Aidan menyiapkan diri untuk protes darinya, tapi sebaliknya .mma mulai beringsut menuju pintu. "Em, aku akan pergi mendapatkan sesuatu untuk di minum." "Aku akan mengambilnya untukmu," Aidan mena!arkan. "Tidak, tidak, aku baik$baik saja. #au seharusnya bersama ayahmu." #etika .mma mele!atinya, Aidan berjuang untuk menjaga lengannya terjepit di samping tubuhnya sehingga tangannya tidak akan meraih dan menangkap .mma. Aroma par*um .mma mengisi lubang hidungnya dan menyerang akal sehatnya. Dia memejamkan mata merasakan kesakitan. )egitu .mma sudah aman keluar dari pintu, bahu Aidan merosot penuh kekalahan. "Dia benar$benar membenci aku," katanya parau. "Tidak, 2ak, dia tidak begitu." #etika Aidan mendengus karena membenci dirinya sendiri, 1atrick menggelengkan kepalanya. "Seberapa banyak dia sangat ingin untuk membencimu, tapi dia tidak bisa. Dia hanya takut padamu sekarang karena langkah tolol yang kau lakukan padanya." "Sebenarnya, aku yang harus membencinya." Aidan meringis. ")erakting layaknya aku seperti penyakit dan dia menamai anak kami tanpa aku!" 1atrick mendengus. "#apanpun kau selesai dengan omelan kecilmu, bolehkah aku mengingatkan kamu kalau aku sedang dira!at di rumah sakit&" Aidan membelalakkan matanya. "Sial, 1op, aku sangat menyesal. elihat .m lagi membuat aku terkejut." Aidan menutup kesenjangan diantara mereka. "#au tampak baik$baik saja, tetapi benarkah& aksudku, apa ini serangan jantung&" 1atrick mulai membuka mulutnya ketika ketukan datang dari arah pintu. Seorang dokter bertubuh tinggi dan berambut gelap tersenyum pada mereka. Setelah matanya menyapu cepat ke seluruh ruangan, senyumnya sedikit memudar. "%alo lagi, r ;it?gerald. Anda tampak jauh lebih baik sekarang daripada ketika pertama kali aku melihat anda hari ini." "Saya merasa saya harus berterima kasih untuk itu, Dr. 2adeen." Dr.. 2adeen melangkah masuk ke dalam ruangan. "#ami sudah mendapakan hasil tes anda kembali. Tampaknya Anda memiliki dua arteri pembuluh darah yang delapan puluh persennya tersumbat. Saya telah berkonsultasi dengan bagian kardiologi kami, dan hanya untuk memastikan supaya aman, kami rasa hal terbaik menahan anda semalam dan menjad!alkan untuk melakukan tindakan angioplasty 9
besok pagi." 1atrick meringis. ")ukan dengan yang satu itu lagi, kan&" Dengan terta!a kecil, Dr. 2adeen menja!ab, ",a, saya melihat dari catatan Anda, Anda sudah pernah melakukan prosedur itu sebelumnya." "Sayangnya, ya." "Anda harus mulai mera!at diri sendiri dengan lebih baik lagi dan melakukan diet sehat yang menyehatkan jantung, sehingga Anda tidak akan kembali ke sini lagi." Aidan mendengus. "Semoga berhasil dengan yang satu itu." 1atrick memilih untuk mengabaikannya. "Setidaknya itu bukan sesuatu yang besar seperti operasi bedah jantung." Dr. 2adeen mengangguk. "Saya yakin berita ini akan membuat cucu perempuan Anda merasa lebih baik." Alis 1atrick berkerut. "5ucuku&" Dr. 2adeen menundukkan kepalanya tapi sebelumnya Aidan telah melihat sebuah senyum tipis di !ajahnya dan kilauan di matanya yang gelap. ".mma, si 5antik )erambut erah yang hampir pingsan karena dia sangat kha!atir tentang kondisi Anda." "Dia hampir pingsan&" Aidan bertanya pada saat yang sama 1atrick menja!ab, "Ah, semoga Tuhan memberkati hatinya, aku sangat benci karena aku membuatnya sedih sekali." "Tidak apa$apa. Aku menyuruhnya berbaring sebentar, dan aku memba!akan bayinyaHaksudku, dia, sesuatu untuk dimakan." Dada Aidan mengepal bukan hanya melihat keakraban Dr. 2adeen dengan .mma, tapi saat menyebut 2oah. 1ria ini jelas langsung membuatnya tidak suka. eskipun Aidan seorang pria, ia tahu ada kompetisi ketika melihatnya. (tu bukan hanya *akta bah!a Dr. 2adeen memiliki penampilan yang membuat celana dalam perempuan terbakar, tapi tampaknya bajingan ini orang yang baik dan perhatian. Sebagai *akta tambahan ia seorang dokter, dan jadilah dia seorang triple threat$ber!ajah tampan, tubuh bagus, dan kepribadian mena!an. Akhirnya, Aidan menemukan suaranya. "Anda memang sangat baik. Saya menghargai Anda mera!atnya," kata Aidan, berusaha keras berbicara tanpa menggertakkan giginya. Senyum hangat berkembang di !ajah Dr. 2adeen itu. "Saya sangat senang melakukan itu untuknya. Adikmu seorang !anita muda yang baikHsemangatnya tampak bersinar dari dalam dirinya." ulut Aidan menganga. Apa$apaan ini& Dia pikir .mma adalah...adiknya& "Apakah Anda baru saja mengatakan...&" Aidan tergagap. 1atrick menggelengkan kepalanya. ".mma bukan cucuku, Dok." "Oh, Saya minta maa*. Anda memiliki seorang putri yang sangat manis." "Tidak, tidak, dia bahkan tidak ada hubungannya denganku." "Ah, Saya paham. *ell, Anda sangat beruntung memiliki seseorang dalam hidup Anda yang begitu peduli pada Anda." 1atrick melirik dari Aidan ke Dr. 2adeen. "Apakah aku mendengar Anda menyebutnya cantik&" .kspresi 1esh berubah minta maa*. "aa*kan Saya. Saya telihat jelas sangat berharap ya." "Tidak apa$apa, Dok." Sambil menggosok kedua tangannya, 1atrick berkata, " %mm , Saya tidak bisa menahan diri untuk menjadi )iro Jodoh sementara Saya berbaring disini. Apakah Anda tertarik berkencan dengan .mma& Dia masih lajang, Anda tahu kan." Aidan melotot pada ayahnya, yang hanya membuat 1atrick semakin memperlebar seringainya. "Apa sih yang kau lakukan&" desis Aidan. "emaksamu bertindak." Tampak sinar jahil terbakar di matanya, dan Aidan tahu tidak ada yang bisa menghentikan ayahnya. Dia tidak tahu bagaimana setelah semua yang 1atrick alami pada hari ini dan ia masih bisa menemukan energinya untuk mendorong anaknya sendiri. Dia harusnya tahu .mma adalah titik kesakitannya. Saat ini, .mma benar$benar seperti memiliki sebuah lubang menganga di dadanya. "Sebaiknya kau sialan senang berada di .6 sekarang," gumamnya pelan. 1atrick mengabaikannya dan perhatiannya *okus pada 1esh yang menatap aneh pada mereka berdua. "Apa yang Anda akan katakan, Dok&" "Eh, !ell, Saya tidak biasanya mengajak kencan !anita di ruang ga!at darurat, r. ;it?gerald," gumam Dr. 2adeen, sambil menggeser kakinya dengan tidak nyaman. "Oh, please. (ni bukan mengajak. Tapi ini adalah merawatnya. Jelas itu berbeda," bantah 1atrick. "1op," geram Aidan. Dengan tersenyum ragu$ragu, Dr. 2adeen berkata, "ungkin kami bisa mendapatkan kesempatan untuk berbicara lagi." "Dia hamil enam bulan!" )alas Aidan. Dr. 2adeen tersentak ke belakang seperti ia telah ditampar. Dia berdehem sebelum berbicara. ",a, Saya tahu itu. %al itulah yang paling mengkha!atirkan Saya ketika Saya bertemu dengannya. Saya tidak ingin dia merasa sangat sedih dengan kondisinya seperti itu." Aidan mendengus tapi tidak membantah. enjatuhkan tatapannya ke lantai, Dr. 2adeen mengatakan, "Setelah dia meyakinkan Saya bah!a dia tidak memiliki suami atau pacar untuk ditelepon, Saya pikir Saya menduga dia tidak dengan siapapun. Saya minta maa* jika asumsi Saya salah." "Jangan kha!atir dengan anak Saya, Dok." 1atrick menatap tajam pada Aidan. "Dia tidak memiliki klaim tentang kebahagiaan .mma. +agi." 6asa paham tampaknya melintasi !ajah Dr. 2adeen. "Oh, *ell, kapan Anda melihat .mma lagi, katakan padanya untuk menelepon Saya." Dia mengambil kartu dari casing i1ad$nya. Aidan mendengus dan menyilangkan tangan di depan dadanya. "%al itu tidak akan pernah terjadi. .m bukan tipe gadis yang suka menelepon seorang pria. Dia sangat kuno." ata birunya menyipit pada mata gelap Dr. 2adeen, diam$diam mengejeknya saat dia memberikan kartu ke 1atrick. Dr. 2adeen tersenyum. Dia mengambil pena dari saku jasnya. #emudian dia mengalihkan perhatiannya kepada 1atrick. "r ;it?gerald, apakah Anda kebetulan memiliki nomor telepon .mma& Saya akan senang untuk meneleponnya sendiri." Dia mengangkat tangannya. "Tapi hanya dengan berpura$pura bertanya tentang kesehatannya setelah kejadian hari ini." 1atrick terta!a. ",a saya punya." Setelah Dr. 2adeen menuliskan nomor telepon .mma, ia melirik sekilas pada Aidan sebelum kembali memandang 1atrick. "Terima kasih." "Sama$sama." Dengan senyum malu$malu, Dr. 2adeen mengatakan, "Sekarang, Saya kira kita harus kembali ke masalah pokok." Dia memandang ke i1ad$nya. "Jika Anda mau menunggu dengan sabar hanya beberapa menit saja, karena kami harus menyiapkan transportasi Anda untuk pindah ke lantai atas. 1embedahan dilakukan..." ia menggulirkan sesuatu di layar sebelum mengernyitkan hidungnya. "1agi sekali pukul tujuh." "Saya sudah pernah menjalani itu." Dr. 2adeen terta!a. "*ell, Saya berharap yang terbaik untuk keberhasilan Anda, r ;it?gerald." Dia membungkuk dan menjabat tangan 1atrick. Sambil mengedipkan mata, 1atrick menja!ab, ")egitu juga dengan Anda, Dok." engalihkan tatapannya ke Aidan, Dr. 2adeen sedikit mengangguk sebelum berjalan menuju pintu. #etika ia keluar ruangan, Aidan kembali menatap penuh amarah pada 1atrick. "Setelah tiga minggu terakhir ini aku benar$benar mengalami seperti berada di neraka, bagaimana kau bisa melakukan itu padaku, 1op&" "Aku tidak melakukan sesuatu padamu." Aidan mencengkeram palang besi tempat tidur rumah sakit dan membungkuk lebih dekat. "emberinya nomor .mma& enyodorkan .mma pada dirinya&" 1atrick menyeringai. "Aku senang melihat kau berjuang mela!an kekesalanmu sekarang." "Oh, aku jauh dari kesal. Aku sialan marah!" ")agus. #au memang harus begitu. Sangat penting kau menjaga semangat juangmu." Aidan menggelengkan kepalanya. "Apakah semangatku penting jika dia..." Jantungnya bergidik memikirkan .mma menerima pesona Dr. 2adeen. )agaimanapun juga, ia seorang dokter tampan yang bahkan tidak hilang ketertarikannya pada .mma !alaupun dia sedang hamil. (tu sudah cukup untuk membuat terpesona setiap !anita manapun. "Tidak ada keraguan dalam pikiranku kalau .mma mencintaimu, dan sementara perhatian Dr. 2adeen yang mungkin menyanjungnya, hal itu hanya untuk satu tujuan." "Dan apa itu&" Tanya Aidan dengan suara serak. "Entuk menunjukkan pada .mma bah!a tidak ada orang lain di dunia ini untuknya selain kau." ereka terganggu oleh Julia yang sedang berjalan mele!ati pintu dengan suaminya, Tim. )ecky, Angie, dan Aidan mirip ibu mereka, sedangkan Julia dan +i? memiliki rambut dan mata gelap menyerupai 1atrick. Julia memberi Aidan pelukan cepat sebelum melambaikan jarinya ke 1atrick. "1op, aku tidak percaya butuh roboh dulu di :;4 sampai akhirnya kau mau diperiksa!" 1atrick memutar matanya. "Aku akan pergi ke dokter minggu depan." "Selalu menjadi orang yang keras kepala," ja!ab Julia, sambil menjepit hidungnya. "Aku hanya bersyukur kau tidak sendirian. Terima kasih Tuhan, .mma ada disana, dan kau begitu dekat pos pemadam kebakaran." 1enyebutan nama .mma membuat indra Aidan meningkat. Dia pergi sudah begitu lama untuk mendapatkan minuman. ")erbicara tentang .m, lebih baik aku pergi mencarinya." "#au seharusnya melakukan itu, 2ak." "Dia sedang berada di lorong ketika kami masuk," ja!ab Julia. Saat Aidan berbalik, ia tersandung kakinya sendiri, hampir merobohkan Tim. Julia meraih lengannya untuk menyeimbangkan dia. "%ati$hati, Dik. Aku berpikir dia tidak akan melarikan diri. )elum." #emudian dia mengedipkan mata pada Aidan. "Terima kasih, Jules," gumamnya pelan. #etika ia melangkah keluar ke lorong, ia menjulurkan lehernya ke kiri dan kanan, tapi dia tidak melihat .mma. )erjalan dengan cepat, ia menekan tombol pintu masuk Ihanya untuk 1ersonil yang ber!enangI dan berjalan masuk ke ruang tunggu. Duduk merosot di salah satu kursi, jari .mma mengirim pesan teks singkat dengan marah di teleponnya. ".m&" .mma melompat mendengar suaranya. "Aku, eh, kupikir kau dan keluargamu membutuhkan beberapa ruang." "Sangat manis, tapi kau tidak perlu diluar," katanya. .mma membalas tatapannya sampai pipinya merona, dan dia menundukkan kepalanya. "Aku baru saja mengirim pesan apakah 5asey atau 5onnor bisa mengantarku untuk mengambil mobilku." "Aku akan mengantarmu," Aidan mena!arkan. .mma menggigit bibir ba!ahnya, Aidan tahu .mma sama sekali tidak menyukai usulannya itu. "*ell, karena sekarang malam minggu, aku tidak mendapat ja!aban salah satu dari mereka jadi..." ")agus. #alau begitu ayo." Aidan mengulurkan tangan kepadanya. .mma menatapnya dengan hati$hati. "Ayo kita pamit pada 1op." Dengan ragu$ragu, .mma menerima uluran tangannya. Aliran listrik melonjak dari jari$jari Aidan sepanjang jalan sampai lengannya. Dari ekspresi tertegun .mma, dia bukan satu$satunya yang mengalami hal itu. Aidan tidak membiarkan lepas sampai .mma menarik tangannya dari Aidan. Dia tidak ingin berdebat dengan .mma. Sebaliknya, ia menekan tangannya ke punggung .mma, membimbingnya menuju kamar 1atrick. #etika mereka sampai di ambang pintu, mereka menemukan ruangan itu kosong. "Oh, mereka pasti sudah memba!anya ke lantai atas." Sudut mulut .mma ke ba!ah merengut. "Aku tidak bisa pamit padanya." "Aku akan mengirim pesan ke Julia untuk menyampaikan padanya kalau aku akan mengantarmu pulang." .mma menganggukan kepalanya tanda setuju. #etika mereka mulai kembali menyusuri lorong, Aidan berbalik menghadap .mma. "Aku bisa menjemputmu pagi hari, jadi kau bisa bertemu dia sebelum operasi." "Aidan, akuH" Aidan meringis. ",a, kurasa aku orang terakhir di bumi ini yang kau inginkan untuk menghabiskan !aktumu, ya&" .mma mengulurkan tangan dan menyentuh lengannya. Sekali lagi, aliran listrik berdenyut merasukinya, dan Aidan berjuang untuk mengatur napasnya. "Aku hanya berpikir akan lebih baik kalau aku menyetir sendiri, jadi kau tidak punya beban mengantarku pulang besok setelah operasi 1atrick." "1ercayalah. 1op memiliki saudari$saudariku yang akan merecokinya." Aidan menyelipkan sejumput rambut yang menutupi !ajah .mma ke belakang telinganya. "Selain itu, kau tidak pernah menjadi beban bagiku." Ejung jarinya menyentuh ringan di lehernya, menyebabkan .mma menggigil. ata .mma melebar, dan ia tersentak menjauh. "#ita harus segera pergi." Dia memutar tubuhnya dan mulai berjalan cepat kembali ke ruang tunggu. Aidan hampir berlari untuk mengejar ketinggalan dengan .mma. #etika .mma mulai keluar pintu, Aidan meraih lengannya. "Tunggu di sini. Aku akan mengambil mobil." "Terima kasih," ja!abnya, sambil merundukkan kepalanya. Aidan melangkahkan kakinya dengan ceria saat ia mulai berjalan menuju tempat parkir. Dia memiliki kesempatan untuk bersama .mma lagi, dan Aidan akan membuat .mma untuk melihat kebenaran jika itu adalah hal terakhir yang harus dia lakukan. --- 7 Angioplasty; disebut juga kateter balon, tindakan meniup pembuluh darah yang menyempit Bab Aidan baru saja menghentikan mobil di parkiran di pinggir jalan, ketika ia melompat keluar. "Apa$" .mma mulai berbicara, tapi kemudian ia menyadari bah!a Aidan keluar untuk membuka pintu untuknya. Dia tidak bisa menahan alisnya naik ke atas tertuju pada Aidan. "y, my, Tidakkah kita melihat seseorang yang begitu gentleman malam ini&" Aidan memberinya senyum kecut. "Jika kau benar$benar berhenti sejenak dan berpikir tentang hal itu, aku selalu menjadi seorang gentleman." Tubuh Aidan mengalami getaran kecil ketika .mma menyilangkan tangannya di atas dadanya sendiri. "4ell, setidaknya sebagian besar." "ungkin saja," ja!ab .mma. Aidan memberi isyarat pada .mma untuk masuk ke dalam. Dengan dinginnya udara yang menusuk, .mma dengan senang hati menyelip masuk ke jok kulit hangat mobil Aidan. Aidan menutup pintu kemudian bergegas berputar untuk duduk di belakang kemudi. "Edara sangat dingin untuk bulan Oktober, kan&" 7umannya. 7etaran berjalan menelusuri seluruh tubuh .mma seperti air hujan mengalir ke anak sungai. Seketika .mma mengingat percakapan mereka di tempat parkir setelah Aidan pertama kali mengajukan proposi padanya di OIalley. Aidan gugup saat itu dan membicarakan masalah lalu lintas. Sekarang .mma tahu bagaimana gugupnya Aidan karena dia terpaksa berbicara tentang cuaca. #enangan itu tanpa sengaja menyentuh sebuah sara* yang nyeri, mengirimkan rasa sakit kerinduan pada masa lalu menjalar ke tubuhnya. Entuk meredakan dinginnya emosi, .mma mengusap tangannya sendiri secara bersamaan. Aidan mengulurkan tangan dan menyalakan pemanas. .mma melirik padanya. Jantungnya berdegup liar pada perhatian terus$menerus dari Aidan. "Terima kasih." "#au ingin makan malam&" Tanya Aidan. "Aku benar$benar tidak lapar," dia berbohong. Aidan mendengus. "Aku menebak Dr. 2adeen memberimu makan, benarkan&" .mma menegang mendengar kata$katanya yang menusuk. "Dia hanya memba!akan aku makanan ringan." "4ell, #au butuh makan." Dia berpaling dari jalan untuk menatap .mma. "Demi 2oah, jika bukan untukmu." .mma menyipitkan matanya ke arah Aidan. "Aku tahu apa yang dibutuhkan 2oah, terima kasih." Aidan meringis. "aa*kan aku. Aku tidak bermaksud untuk mengatakannya seperti itu." Aidan menarik napasnya dengan kasar. "%anya saja kupikir kau harus makan untuk dia, meskipun kau masih sedih tentang apa yang terjadi hari ini dengan 1op." #etulusan dalam suaranya, bersama dengan belas kasihnya, telah melunakkan hati .mma. atanya melihat tubuh Aidan yang lebih kurus. 1atrick tidak melebih$lebihkan ketika ia mengatakan Aidan jarang makan. "Dari penampilanmu, kau seharusnya makan juga." 6ahang Aidan menegang. "ungkin jika kamu mau makan denganku, aku akan makan." .mma tahu, hal terakhir di dunia yang harus dia lakukan adalah setuju untuk makan malam. Tapi dia merasa ketetapan hatinya perlahan pudar saat perut pengkhianatnya menggeram. .mma meringis ketika hal itu membuat Aidan menyeringai padanya. "%mm, jadi kau lapar& Ataukah hanya teman makan malamnya yang ingin kau tolak&" .mma memutar jari$jarinya masuk ke keliman baju atasannya. "Jangan berdebat lagi, oke&" Saat memandang ekspresi penuh harap Aidan, .mma mendesah. ")a!a aku makan malam." Sudut mulut Aidan naik ke atas, dan .mma tahu Aidan sedang menekan senyumnya yang berseri$seri. #etika Aidan berhenti di sebuah tempat parkir yang begitu *amiliar, au tidak mau .mma terkesiap. "Di sini&" suara .mma mencicit melihat kerlip neon hijau dan jingga bertuliskan OIalley. Aidan mengangkat bahu saat ia mematikan mesin. "(ni adalah tempat pertama yang aku lihat. Selain itu kita berdua menyukai makanan dan suasana disini, kan&" Serbuan kenangan terasa menyakitkan telah menabraknya seperti gelombang laut di tengah badai yang bergolak. "#urasa ya," gumamnya. Selalu bersikap gentleman, Aidan menahan pintu restoran terbuka untuknya. Entuk beberapa saat, dia bersyukur tidak melihat Jenny berdiri di tempat hostess =penerima tamu>. #emudian jeritan tajam menyebabkan .mma mengalihkan tatapan matanya menuju bar. ".mma!" 1ekik Jenny. 4ajahnya berseri$seri saat ia melompat dari kursinya begitu cepat sampai jatuh ke lantai. )ergegas setelah melompat, Jenny memeluk leher .mma. "Oh ,a Tuhan! Aku tidak percaya ini!" #ehangatan memenuhi pipi .mma serta hatinya melihat antusias Jenny yang berlebihan. "Aku juga senang melihatmu." Jenny menarik diri. ata birunya menyala dengan kebahagiaan saat ia melihat penampilan .mma. "#au tampak benar$benar menakjubkan!" Tatapannya tertuju pada perut .mma yang menonjol. "an, aku berharap aku terlihat seksi seperti penampilanmu ketika aku hamil!" .mma terta!a dan menaruh tangannya di atas perutnya." Terima kasih. Aku justru tidak merasa seksi saat ini." "1ercayalah, kau terlihat seperti itu, ama Seksi! Sial, kau hampir tidak terlihat sedang hamil, dan kau seharusnya terlihat hamil, seperti enam bulan sekarang, kan&" .mma mengangguk . "Selamat atas calon anak laki$lakimu." "Terima kasih." Jenny mengalihkan perhatiannya kepada hostess. "#enapa kau tidak mengantar Aidan masuk menuju ke salah satu bilik& Aku ingin mendengar lebih banyak tentang bayinya." Dengan mengangguk, hotness meraih dua menu dan memberi isyarat pada Aidan. Aidan dengan enggan mengikutinya. Dia bahkan melemparkan beberapa tatapan hati$hati dari balik bahunya ke .mma. Jenny meraih tangan .mma dalam genggamannya. .kspresi riangnya segera memudar menjadi simpati. "Aku hanya ingin kau tahu bagaimana kha!atirnya kami dengan Aidan. 1ada minggu$ minggu pertama ayahku harus mengantarnya pulang beberapa malam." Air mata menggenang berkilauan di matanya. "#ami takut kami akan kehilangan dia." .mma tercekat. Sebelum dia bisa menja!ab, Jenny menggelengkan kepalanya. "Dengar, aku tahu dia mengacaukannya. Aku mencoba untuk memperingatkan dia ketika ia memiliki keberanian untuk memba!a pelacur itu kesini." "D$Dia memba!anya..." Jenny menganggukkan kepalanya. "#adang$kadang aku berharap aku tidak menolak saat dia memesan meja. #urasa mungkin jika ia mau berpikir tentang hal itu sedikit lebih lama ia tidak akan pernah memba!anya pulang." Dari atas bahu Jenny, .mma melihat Aidan menatap penuh harap kepadanya. "Aku harus pergi." Dia mulai menarik tangannya, tapi Jenny meremasnya dengan ketat. "Aku tidak tahu apa yang aku akan lakukan jika aku ada di posisimu. Aku berharap dan berdoa aku tidak akan pernah mengalaminya. Tapi aku tahu aku belum pernah melihat seorang laki$laki yang lebih sengsara karena mengacaukan semuanya sepanjang hidupku. Dia begitu tertekan oleh perasaan bersalah dan penyesalan, sehingga membuat kami takut hal itu akan menghancurkan dirinya." .mma tidak tahu harus berkata apa, jadi dia hanya menyentakkan kepalanya mendengar pengakuan Jenny. Dengan langkah goyah, ia berjalan menuju ke Aidan. Entungnya, pelayan tidak menempatkan mereka di tempat yang sama dimana mereka pernah kemari sebelumnya. Aidan hanya memesan minuman mereka. #arena .mma tidak minum ka*ein sejauh ini, ia tidak meminta sesuatu yang lain daripada 5oke yang sudah di atas meja. Setelah meminum seteguk, .mma mulai melihat menu. elirik keatas, dia bertanya, "akanan apa yang enak&" Aidan mengangkat bahu. .mma bisa tahu dari cara Aidan memutar bolak$balik bibir ba!ahnya diantara giginya kalau Aidan bergumul dengan sesuatu. .mma membuka mulutnya untuk bertanya pada Aidan ketika pelayan mereka kembali. "Apa yang bisa saya sajikan untuk anda&" .mma menatap menu. "%mm, aku mengalami kesulitan untuk memutuskan." #etika dia mendongak, dia bertemu mata sendu Aidan. .mma tahu dia harus melakukan sesuatu untuk meredakan sedikit ketegangan ini. "Apakah kau yang membayar&" Alisnya berkerut. ")oleh. #enapa&" .mma menyeringai. ")agus. Aku bingung antara memesan sajian yang lebih murah atau sesuatu yang lebih mahal. Tapi karena kau yang membayar, aku akan memanjakan diriku sendiri." #etika .mma mengedipkan mata padanya, senyum lambat tersungging di bibir Aidan. "1esan seluruh menu sialan itu. Aku tidak keberatan." "#urasa aku ingin 6ibeye, matang, dengan sayuran kukus. Dan aku ingin salad juga dengan saus mustard madu." Sambil mengangguk, pelayan menuliskan pesanan. Dia kemudian beralih ke Aidan. "Dan bagaimana dengan Anda&" "%anya bir saja untukku," ja!ab Aidan. 1elayan mulai akan meninggalkan mereka menuju dapur, tapi .mma memukul kepalan tangannya di atas meja. "Oh tidak, tidak! kau tidak hanya akan duduk disana dan minum seperti seekor ikan. #au lebih baik memesan sesuatu dan lakukan itu sekarang! (tu bagian dari kesepakatan, ingat&" " .m, aku tidak ingin$" .mma mengalihkan tatapan bermusuhan dari Aidan ke pelayan yang tampak sedikit pucat melihat ketegangan yang telah berkembang. "Dia pesan steak 1orterhouse, setengah matang, dengan banyak kentang panggang. #au juga dapat memba!akannya tambahan kentang tumbuk bumbu ba!ang putih karena dia kecanduan karbohidrat dan kentang. Dia juga pesan salad, salad 5aesar. Dan bisakah kau ba!akan sekeranjang roti dengan banyak mentega secepat mungkin, please&" .mma memiringkan kepalanya ke arah Aidan. "Dia sangat menyukai rotimu hingga dia bisa hanya dengan makan itu saja." Aidan menatapnya dengan kaget. 1ena pelayan melayang di atas pad sampai Aidan mengangguk$angguk setuju. ")aiklah. Aku akan menaruh pesanan anda di dapur dan memba!akan roti." "Terima kasih," ja!ab .mma sambil menyodorkan menu. Setelah meneguk 5oke, ia menemukan Aidan menatapnya. "Apa&" "#au ingat apa yang aku sukai," gumamnya. .mma membanting gelasnya lebih keras daripada yang dia ingin lakukan. "Tentu saja aku tahu. Satu$satunya hal yang mudah diprediksi selain libidomu adalah perutmu. #au memesan makanan yang sama setiap kali kita datang ke sini." Senyum menggoda samar$samar bermain di bibir Aidan. "Jika aku tidak menghabiskan isi piringku, apakah kau akan memukul pantatku, ommy&" .mma menyilangkan tangan di depan dadanya. "Tidak, tapi aku akan memaksamu makan karena kau bersikeras bertindak seperti balita yang sedang sialan merajuk!" Aidan memba!a satu tangan ke dadanya sendiri. "Ouch, .m." "Jangan mulai denganku, Aidan. #au tampak seperti neraka, dan kau membutuhkan lebih banyak makanan daripada alkohol setiap !aktu." Aidan menjatuhkan siku di meja dan mencondongkan tubuh ke depan. "Tidak adil, bukan&" "Apa&" ")ah!a aku terlihat seperti neraka, tapi kamu tampak begitu sialan cantik." Suara kepedihan datang dari jauh di belakang tenggorokan Aidan saat ia menatap atasan baju hamil !arna hijaunya. "Dan kau mengenakan !arna hijau seperti malam pertama kali aku melihatmu." Salah satu tangannya di ulurkan untuk mengosok tangan .mma. ",a Tuhan, kau masih !anita paling cantik yang pernah kulihat." .mma menghembuskan na*as dengan *rustrasi. "Aku tidak ingin atau butuh rayuanmu atau pujianmu, terima kasih banyak!" Aidan memberikan tatapan terluka padanya. "Tidak bisakah aku mengatakan pada ibu dari anakku bah!a ia terlihat sangat cantik& )agaimana kehamilan telah membuat perutnya membesar menjadi seorang !anita yang lebih cantik dan seksi." Jantung .mma terhenti kemudian berdetak lagi mendengar kata$kata dan gairah didalamnya saat Aidan menyampaikan itu. #ilau di mata Aidan menimbulkan respon di antara pahanya juga. Dia ingin menampar tubuhnya yang berkhianat serta hormon kehamilan yang telah memompa keseluruh tubuhnya. "Apa yang kubutuhkan lebih dari pujian, aku ingin kau berubah, Aidan," katanya, lirih. "Apa maksudnya&" Tanyanya. )erbekal keranjang roti, pelayan berdiri di depan meja. "mm, ini yang Anda pesan." %ampir dibilang dia melemparkannya sebelum berlari menjauh. engabaikan pertanyaan Aidan, .mma memotong sepotong roti. Setelah mengolesi dengan cukup banyak mentega untuk menaikkan kolesterol seseorang, ia memberikannya pada Aidan. Aidan tidak memprotes. Sebaliknya, ia mengambil potongan roti itu dari .mma, membiarkan jari$jarinya tetap memegang jari .mma lebih lama dari yang seharusnya. Setelah Aidan menelan roti hampir seluruhnya, .mma tersenyum penuh kemenangan padanya. "Aku tahu kau lapar," kata .mma, saat dia menyerahkan potongan roti yang lain. "+apar padamu," ja!abnya, dengan suara kesakitan. Sambil memejamkan matanya, .mma menggeleng. "Tolong jangan." "+ihatlah aku," perintahnya. Dengan enggan, .mma membuka matanya untuk menatap mata biru pastel Aidan yang menyala. "(tulah sialan kebenarannya! #au tidak tahu apa yang aku lalui karena kau tidak mau berbicara denganku! #au tidak membiarkan aku minta maa* atau membicarakannya. #au sialan menutup diri dariku." Aidan bergidik. "Di dalam tubuhku sudah mati tiga minggu terakhir. Tapi sekarang saat aku bersamamu ... " ")iar kutebak. Sekarang kau kembali di hadapanku, kau seperti kupu$kupu muncul dari kepompong&" )entak .mma dengan sinis. "Teruslah berbicara seperti itu kepadaku, aku akan berhenti makan." .mma mengertakkan giginya. "Aku senang melihat kau masih bertindak tidak masuk akal." Dia mengedipkan mata pada .mma saat Aidan menghabiskan potongan roti yang ketiga. .mma memutar serbetnya dengan marah di pangkuannya. "#au bertindak seperti kau satu$satunya orang yang menderita." 4ajah Aidan tersentak. "aksudmu, kau merindukan aku&" Tanyanya, suaranya bergetar karena emosi. "Tentu saja, ya! )agaimana mungkin kamu bahkan menanyakan hal seperti itu&" )ahu Aidan merosot. "Aku hanya menduga ketika kau tidak mau berbicara denganku karena kebencianmu menang dari apapun yang kau rasakan padaku." "#ebencianku kepadamu memang menyulut emosiku yang sudah terlalu banyak." "Touche," ja!abnya, mengangkat birnya ke atas. ".ntah bagaimana kau lupa bah!a apa yang seharusnya menjadi salah satu hari yang terindah dalam hidupku telah diinjak$injak dan diludahi oleh orang yang aku cintai dan ayah dari anakku!" 6asa tersiksa berdenyut di mata Aidan saat ia perlahan$lahan menjauhkan botol dari bibirnya. ",a Tuhan .m," gumamnya. .kspresi kesakitan Aidan membuat ke!alahan .mma, dan dadanya naik turun dengan na*as kasar terengah$engah. Akhirnya .mma menemukan suaranya lagi. "aa*kan aku, tapi itulah kebenarannya. 1ercayalah, Aku mungkin terlihat lebih baik daripadamu, tapi aku tidak baik. Aku hanya merasa sangat kesakitan di dalam. Aku tidak bisa mengalami kekosongan pikiran lagi kali ini seperti ketika aku kehilangan Tra<is atau ibuku. Aku memiliki 2oah untuk dipikirkan." Ta!a getir bergemuruh dari dada .mma. "Jadi kau mungkin berpikir tiga minggu terakhir telah menjadi seperti neraka bagimu, tetapi kau bisa meyakini bah!a aku merasakan itu sama banyaknya atau bahkan lebih!" enyambar serbet dari pangkuannya, .mma mengusap air matanya yang panas menusuk sudut matanya. Dagu Aidan gemetar. "Aku bersumpah demi Tuhan aku berharap aku bisa menariknya kembali," bisiknya. Dia mengulurkan tangannya pada .mma, tapi Jenny muncul dengan memba!a salad mereka. .mosi .mma tiba$tiba berubah, dan dia merasa ngeri bah!a permusuhan mereka yang jelas terlihat telah menakuti pelayan lain. Selama beberapa menit, mereka tidak berbicara. Tampaknya sudah terlalu banyak yang terjadi diantara mereka untuk mengatakan hal lain. 1ada saat .mma dengan anggun memotong selada, mengoleskan saus saladnya, dan menggigitnya, Aidan telah menghabiskan seluruh saladnya. 7arpu .mma berhenti di depan mulutnya saat melihat jari$jari Aidan masuk dan keluar dari mulutnya. +idahnya menjilat dan mengisap setiap sisa saus salad yang menempel. Diserang oleh kenangan, tubuhnya bergetar saat ia mengingat jari$jari dan lidahnya terasa seperti apa. Dengan perasaan membara, ia mencoba melihat kemanapun kecuali mulutnya yang tampak nikmat itu. Apa yang salah denganmu& %al terakhir di bumi ini yang kau harus pikirkan adalah tentang seks dengan Aidan! %ormon kehamilan seperti naik roller coaster, membuat .mma tampak sialan ingin membungkuk untuk meluncur tentu saja pada kegilaan seks itu. #etika ia bertemu tatapan .mma, pipi Aidan yang cekung memerah. "aa*. Aku tidak sengaja bertindak seperti manusia gua." "T$Tidak, tidak apa$apa. Aku senang melihatmu makan dengan lahap. #au jelas sangat lapar." Dia menatap .mma dari balik bulu matanya yang panjang. "Tapi terlalu keras kepala untuk mengakuinya, kan&" .mma menelan saladnya. "#au tidak pernah bisa mengakui apa yang seharusnya kau lakukan," katanya lembut. "Aku tahu," gerutunya, sambil menyambar potongan terakhir roti. .mma mendesah. "aksudku apa yang aku katakan tentang dirimu yang perlu untuk memperbaiki diri. #au harus mengurus dirimu sendiri. Aku tidak suka kau minum secara berlebihan $ hal itu membuatku kha!atir untuk kesehatan dan keselamatanmu. Terlepas dari apa yang terjadi pada kita, kau masih akan menjadi seorang ayah. Aku tidak dapat memiliki seorang pemabuk di $ " .mma berhenti sejenak. "aksudku, dalam kehidupan bayi kita." Tatapan tersiksanya tertuju .mma saat Aidan mengunyah. "Jadi aku masih bisa terlibat dalam kehidupan 2oah, hanya saja tidak denganmu&" Tidak tahu bagaimana menanggapinya, .mma memutar$mutar saladnya dengan garpu. ".m&" Suara Aidan menekannya. "Aku tidak akan pernah menjauhkanmu dari 2oah jika kau benar$ benar ingin menjadi bagian dari hidupnya." Jenny menyela mereka dengan memba!a piring mereka. "Semuanya baik$baik sejauh ini&" .mma memaksa diri untuk tersenyum karena hampir mengerti maksud dari pertanyaannya. "6asanya le?at terima kasih." "Aku ingin beberapa roti lagi," kata Aidan. Jenny mengangguk. "Aku akan memba!akan itu." ereka kembali ke suasana hening lagi. "#au harus makan saladmu," akhirnya Aidan berkata. "Oh, jadi sekarang kau menyuruhku untuk makan&" "#au seharusnya makan banyak sayuran berdaun hijau karena mengandung asam *olat." .mma mengangkat alisnya karena terkejut. ")agaimana kau tahu itu&" Dengan mulut yang penuh kentang panggang, Aidan berkata, "4hat to .Bpect 4hile ,ouIre .Bpecting." Detak jantungnya bergemuruh di dadanya begitu keras hingga .mma yakin Aidan bisa mendengarnya. "#au benar$benar membaca buku panduan tentang kehamilan yang kuberikan padamu&" Dia mengangguk sambil melahap satu gigitan steak. "embaca beberapa buku yang lain juga," gumamnya di antara kunyahan. .mma menatapnya dengan tidak percaya. #etika akhirnya Aidan menatapnya bukan pada piringnya sendiri, ia menyeringai. "Jadi makanlah saladmu." Sambil mengerutkan bibirnya, dia memelototi Aidan sejenak sebelum mengambil garpunya. Setelah dia mengisi mulutnya dengan gigitan besar selada, .mma bergumam, "1uas&" "mm, hmm. akan steak$mu juga. 2oah butuh proteinnya." .mma mendengus karena jengkel tapi dia melakukan apa yang diperintahkan Aidan. #etika ia menghabiskan salad dipiringnya, Aidan bertepuk tangan untuknya. .mma terta!a meskipun hal itu ditujukan untuk dirinya. "Aku tidak berpikir ada dua orang yang begitu terobsesi dengan satu hal tentang makan," katanya sambil merenung. "#urasa kita berdua mendapatkan keuntungan dari memiliki seseorang yang mengurus kita." "ungkin," gumam .mma. Setelah mendorong piring kosongnya menjauh darinya, ekspresi Aidan bertambah serius. "Aku ingin memberitahumu tentang kebenaran apa yang terjadi dengan Amy." "Aku sudah tahu." elihat ekspresi kebingungan Aidan, dia menja!ab, ")ecky menceritakan padaku tentang bagaimana kamu mencoba selama setahun untuk mendapatkan dia kembali. )agaimana kau menjadi seorang pecandu aJkohol...harus pergi ke terapi. %al itu benar$benar tidak mempengaruhi kita." Aidan meringis. ",eah, !ell, itu hanya sebagian dari cerita." 6asa dingin merasuki .mma, menyebabkan dia bergidik. "Apa maksudmu&" "%anya Amy, 1op, dan aku tahu kebenaran yang sesungguhnya." Aidan menenggak sisa birnya dan mengguncangkan botolnya ke arah pelayan saat ia le!at. "Jadi, ceritakan padaku," pinta .mma. "Setelah beberapa tahun kami bersama$sama, Amy ingin sekali kami menikah." Dia menarik napasnya dengan kasar. "Dia begitu putus asa sehingga ia bertindak jauh untuk mencoba menjebakku agar menikahinya." Dunia miring dan berputar di sekeliling .mma. "aksudmu..." ",a, dia hamil." Tangannya melayang ke mulutnya. ",a Tuhan." "Entuk kedua kalinya kami kembali bersama$sama kami tidak bertindak secara kompetiti*, sehingga dia mulai membahas topik untuk tidak melakukan kontrasepsi ganda lagi. Setelah beberapa !aktu berlalu, dia akhirnya bisa membujukku untuk tidak memakai itu. Dia minum pil #), jadi aku pikir itu sudah cukup. Aku berhenti menggunakan kondom." .mma melengkung alisnya mendengar pengakuan Aidan. "#au bilang aku !anita pertama denganmu tanpa kondom." Aidan merengut padanya. ",eah, !ell, maa*kan aku jika pada saat itu aku pikir hal itu benar$benar akan mengacaukan momen kita dengan mengakui bah!a setelah dua kali tidak memakai kondom, mantan pacarku hamil." Aidan terta!a kasar melihat .mma yang terkesiap. ",eah, aku cukup berpotensi, kan& #arena itulah aku yakin aku akan menjadi kandidat yang baik untuk membuatmu hamil." "(tu cara yang menjijikkan untuk diungkapkan," .mma mendesis. .kspresi Aidan melunak. "aa*kan aku. Aku tidak bermaksud mengatakannya seperti itu." "Jadi saat Amy hamil, dia masih minum pilnya&" Senyum getir kemudian berputar di !ajah Aidan. "Oh tidak. #ehamilan tidak diinginkan& %al itu akan menjadi mudah untuk memaa*kan. +agipula, petunjuk sialan pada kotak pil bahkan tertulis hanya FK L e*ekti*." Jari$jari Aidan merobek label pada birnya. "Tidak. Dalam setahun kami kembali bersama dan aku melarikan diri seperti neraka dari komitmen apapun, dia berhenti memakai kontrasepsi tanpa sepengetahuanku." "Oh Aidan," gumam .mma. Dia tidak tahu apa lagi yang harus dikatakan. "Jadi kau mencoba memberitahuku kalau kau memiliki anak di luar sana&" .kspresi kemarahan seakan terkuras dari !ajahnya dan digantikan oleh kesedihan murni. "Aku berharap itulah yang terjadi." .mma tidak bisa menahan diri untuk mengulurkan tangannya ke seberang meja dan menggenggam tangan Aidan dengan tangannya. "Apa yang terjadi&" Desaknya. 1elayan kembali dengan memba!a bir, dan Aidan meneguk setengah botol sebelum berbicara lagi. ")eberapa minggu sebelum aku tahu dia hamil, Amy dan aku keluar berpesta dengan beberapa teman, dan aku sangat mabuk. alam itu ketika aku sedang mencari Ad<il di dalam lemari obat, dengan tidak sengaja aku menjatuhkan pil #)nya di !asta*el. #au bisa bayangkan bagamana terkejutnya aku ketika pilnya tidak di minum, belum lagi resep itu tidak ditebusnya dalam dua bulan. #etika aku menanyakannya, dia mengakui kalau dia berhenti meminum pilnya karena dia pikir seorang bayi akan memperkuat hubungan kami." Aidan bergidik. "Aku sangat marah. Aku menceritakan semuanya ke orangtuaku. Aku menolak untuk berbicara dengan Amy atau melihatnya." Dia membungkuk ke depan dengan bersandar pada sikunya. "Agaknya seperti apa yang telah kau lakukan untukku." .mma memutar matanya. "Selesaikan cerita sialanmu, Aidan." Aidan mengangkat tangannya. ")aiklah. Dia akhirnya datang ke kantorku dan menunjukkan kepadaku hasil tes kehamilan itu." Dia tersenyum sedih pada .mma. ";akta bah!a Amy yang kupikir sudah aku kenal dan aku cintai telah mengkhianati aku dengan menjebakku untuk menikah adalah sangat mengerikan, tetapi bagian terburuk adalah *akta ketakutanku keluar dari pikiranku yang panik melihat prospek aku akan menjadi ayah pada umur dua puluh empat." Dia mengambil dua tegukan agak banyak dari birnya. "Aku yakin kau bisa membayangkan apa yang terjadi selanjutnya." 1erut .mma berputar pada prospek itu. "Teruskan," perintahnya. Aidan menyeringai padanya. "#au ingin aku benar$benar mengucapkan kata$katanya&" ")aik. Saat itulah Amy menangkap kau meniduri !anita lain." ",a," katanya parau. .mma menyipitkan matanya. "4o!, kurasa kami memiliki banyak kesamaan. ungkin kami harus memakai t$shirt yang bertuliskan, I#ami berdua telah disakiti oleh Aidan ;it?geraldI!" ".m, please," pintanya. .mma mendengus sambil menghembuskan napasnya dengan jengkel. ")aik. Teruskan." "Amy mengusirku keluar dari rumah malam itu. #eesokan paginya aku kembali lagi dan mencoba memberi alasan kepadanya. Aku bilang aku menyesal, bah!a aku mencintainya, dan bah!a meskipun apa yang terjadi antara dia mencoba menjebakku kemudian aku meniduri orang lain, aku masih ingin menikahinya. Tapi dia tidak menginginkannya. Dia masuk ke mobil dan melaju dengan cepat. " Alis .mma melonjak naik karena terkejut melihat air mata berkilauan di mata Aidan. "Dia ngebut dan terus melaju !alaupun ada tanda berhenti di kompleks perumahan karena mencoba menjauh dari aku. Sebuah mobil menabrak di sisi pengemudi. Entungnya, yang tertabrak bagian belakang dan dia hanya mendapatkan beberapa luka goresan dan memar." Dadanya naik dan turun dengan na*as kasar terengah$engah. "Tapi dia keguguran hari itu." Tanpa sadar, .mma mengulurkan tangan dan meraih tangan Aidan lagi. .kspresinya, air matanya, dan kata$katanya telah menghancurkan hati .mma. Semua potongan$potongan pu??le Aidan akhirnya dia paham. "Selama bertahun$tahun ini kau merasa bersalah tentang bayi itu, kan&" Aidan mengangguk, mengusap air mata dari pipinya. "Aku tidak pernah menginginkannya, dan kemudian aku ... membunuhnya." #emudian Aidan mulai terisak. .mma menggigit bibirnya dan berusaha menahan diri untuk berdiri dari bilik dan mendekati Aidan. Esahanya kalah, dan ia mendapati dirinya sedang memeluk Aidan dengan lengannya. .mma tahu sosok Aidan yang sudah de!asa tidak akan pernah menangis, apalagi di depan umum. Dia benar$ benar kesakitan karena dihantui oleh masa lalu dan sekarang. .mma mengusap dengan memutari lebar$lebar di punggungnya. "#au tidak bisa disalahkan atas apa yang terjadi dengan bayi itu, Aidan, Amy lebih bersalah karena dia mengemudi terlalu cepat dan terus melaju !alaupun ada tanda berhenti. #ecelakaan kadang terjadi." engangkat kepalanya, Aidan mengusap air mata dari pipinya. "#ecelakaan mungkin terjadi, tapi orang$orang tidak pernah melupakannya...atau memaa*kan yang terjadi." .mma mengabaikan makna ganda pernyataan Aidan sehubungan dengan dirinya. "Aku yakin !aktu telah membantu untuk menyembuhkan perasaan buruk yang dimiliki Amy denganmu. Aku yakin dia berusaha mela!an rasa bersalah dengan dirinya sendiri atas apa yang dia lakukan padamu karena mencoba menjebakmu." Aidan mengangkat bahu. "Aku berharap begitu. Dia jelas membantu aku melakukan kekacauan dengan setiap !anita lain." ata birunya tertuju pada tatapan .mma. "ungkin itulah aku, orang yang tidak bisa dimaa*kan. Jika bukan karena dia, mungkin aku tidak akan melakukan kekacauan sampai begitu hebatnya denganmu." "ungkin," gumam .mma. Jari$jarinya memegang dagu .mma. emiringkan tatapannya untuk bertemu dengan mata Aidan, Aidan menggelengkan kepalanya. "Sebagian besar, proposisi kita adalah tentang aku ingin mendapatkan kesempatan untuk berhubungan seks denganmu, dan aku berjanji pada almarhum ibuku, suatu hari aku akan memiliki anak. Tapi itu juga agar aku bisa menebus dosa pada diriku sendiri...dan pada Tuhan. #upikir jika aku bisa membantumu memiliki bayi yang lahir ke dunia, mungkin itu akan menghilangkan luka dari masa lalu." ulut .mma menganga karena terkejut. Selama beberapa saat, dia hanya bisa menatapnya dengan sangat syok. Selama ini ternyata Aidan benar$benar memiliki keinginan yang lebih dalam dan sangat mengagumkan karena ingin menjadi donor spermanya. "Apakah kau membenciku sekarang karena hal itu&" .mma menggelengkan kepalanya bolak balik dengan kencang. "Tidak, bagaimana mungkin kau bahkan berpikir seperti itu&" "#au hanya menatapku dan tidak mengatakan apa$apa. Aku pikir mungkin kau merasa hanya digunakan untuk pelampiasanku atau tertipu." "Sama sekali tidak. )ahkan, aku berpikir aku lebih menghormati kau karena apa yang kau ceritakan padaku." ")enarkah&" "Aku senang memiliki 2oah adalah cara agar kau bisa bertobat untuk apa yang sudah pernah kau lakukan. Tidak ada istilah terlalu terlambat untuk menebus dosa, Aidan." Sebuah harapan terlihat memasuki matanya yang tersiksa. "Aku akan memberikan apapun dan segalanya di dunia ini untuk menebus diriku kepadamu. %anya tolong, tolong beri aku kesempatan." .mma tidak bisa menahan lagi intensitas tatapan putus asa Aidan. enatap pangkuannya, .mma berjuang untuk mengambil napas. Otaknya berputar mencoba untuk memproses keluar dari kontrol pikirannya sedangkan dadanya menghela na*as dengan emosi. Apakah dia benar$benar ingin memberi kesempatan Aidan untuk menebus dirinya sendiri& )isakah dia benar$benar melakukan itu untuk dirinya sendiri dan hatinya& Dan jika dia menyangkal diri Aidan, bagaimana .mma bahkan memiliki dia untuk menjadi bagian dari kehidupan 2oah tanpa membiarkan perasaannya turut terlibat& "#umohon, .m," pintanya. "#urasa aku bisa mencoba, " akhirnya dia menja!ab. #etika .mma menatap kembali ke arahnya, mata birunya bersinar penuh dengan tekad. "Aku tidak membuat janji apapun." Aidan tersenyum. "Aku bisa menerimanya$ aku dapat mengambil apapun yang akan kau berikan kepadaku." Jenny menyela mereka dengan memba!a tagihan mereka. "Apakah kalian ingin beberapa makanan penutup&" .mma terta!a ketika dia tampaknya menanyakan itu padanya daripada ke Aidan. .mma menepuk$nepuk perutnya yang sangat penuh. "Tidak, aku pikir aku sudah kenyang." Aidan menyelipkan tangannya ke dalam saku jaketnya untuk mengambil dompetnya. )ahkan tanpa melirik tagihan itu, ia memberikan segepok uang dalam amplop. #etika Jenny mulai memprotes akan kemurahan hatinya, Aidan menggelengkan kepalanya. "Aku berutang banyak lebih dari itu padamu dan ayahmu karena mengurusku dalam beberapa minggu terakhir." "#ami sangat senang melakukannya." Jenny membungkuk dan memberi Aidan pelukan cepat. ")erjanjilah untuk mengurus dirimu sendiri, dan kita sebut itu impas, oke&" Aidan mengangguk saat matanya terbakar ke .mma. "Aku sudah merasa seperti diriku yang dulu lagi." .mma memiringkan alisnya pada Aidan. "arilah kita berharap tidak setiap aspek dari dirimu yang dulu," katanya, lalu berdiri keluar bilik. "Sialan, .m, apakah kau selalu harus mencabik$cabikku dengan cakar sialanmu itu&" 7erutunya sambil berdiri. Jenny melayangkan pandangan kha!atir diantara mereka berdua sebelum memaksa senyum ke !ajahnya. "4ell, aku berharap segera melihat kalian lagi." .mma memberi Jenny sebuah senyum meyakinkan. "Terima kasih." Setelah memberikan pelukan cepat, .mma mulai keluar dari bar. Aidan bergegas menyusulnya. Dia melangkah di depan .mma sebelum dia bisa membuka pintu untuknya. "Terima kasih," gumam .mma, berusaha mengabaikan adanya sedikit aliran listrik ketika ia merasakan tubuh Aidan menyentuhnya. .mma beringsut menjauh darinya saat mereka mulai kembali masuk ke mobil Aidan. 1erjalanan menuju :;4 dalam keheningan kecuali suara teredam radio yang menyiarkan lagu$lagu cinta seperti duri yang menusuk hatinya yang hancur. #etika mereka berhenti di dekat mobil .mma yang ditinggalkan disitu, dia tidak ingin meninggalkan Aidan. Tapi otaknya berteriak kepadanya untuk menggerakkan tangan dan kakinya dan segera pergi. Akhirnya, saat tangannya meraih pegangan pintu, Aidan meraih bahunya. "Tunggu!" Teriaknya. --- Bab ! Dada Aidan mengencang pada prospek membiarkan .mma jauh darinya bahkan cuma sedetik. ereka telah banyak berbicara beberapa jam terakhir ini, sehingga Aidan takut semuanya akan memudar seperti mimpi jika mereka tidak tetap bersama$sama. Dia nekat melakukan apapun agar tetap bersamanya. Sebuah pemikiran terlintas di dalam benaknya, dan ia berseru, ")isakah aku melihat )eau&" .mma menatap pangkuannya. Aidan tahu .mma sedang bertempur hebat di dalam pikirannya sendiri tentang apakah dia akan membiarkan Aidan datang."%lease!" Desak Aidan. )ahu .mma merosot, tapi ia mengangkat kepalanya dan tersenyum. "Tentu saja. aksudku, dia merindukanmu." Aidan terta!a keras. "Aku meragukan hal itu. Dia lebih memilihmu daripada aku, bukan&" #emudian dia seakan diserang memori menyakitkan pada malam itu ketika .mma memergokinya dengan %eather. enyaksikan )eau mengejar .mma, menyenggol perutnya dan merengek ingin ikut dengannya, telah merobek$robek hatinya sama seperti malam itu. Dengan gemetar, Aidan memaksakan sebuah senyum di !ajahnya. "Aku yakin dia terlalu sibuk memakan sisa makanan dan berbaring di sekitar so*amu untuk merindukan aku." "Tidak, dia benar$benar merindukanmu. lagipula, kau sudah menjadi ayahnya selama dua tahun." ")agus karena aku merindukannya." Aidan membungkuk bergeser ke arahnya. "Aku merindukannya setiap saat setiap harinya." ata hijau .mma melebar baik karena kedekatannya atau *akta bah!a mereka berdua tahu Aidan tidak berbicara tentang )eau lagi. Aliran listrik berderak di sekitar mereka berdua. "#au bisa mengikuti aku pulang." "Terima kasih." Dia menunggu sampai .mma sudah aman di dalam mobilnya dan memutar mobilnya sebelum Aidan mengeluarkan mobilnya sendiri dari tempat parkir. Dalam perjalanan ke rumah .mma, Aidan mengetuk$ngetukkan jari$jarinya dengan cemas di setir. eskipun perjalanannya tidak lebih dari sepuluh menit, Aidan merasa sangat lama untuk sampai kesana. Sebuah harapan berdenyut merasuki dirinya karena .mma akhirnya memaa*kannya dan sepenuhnya membiarkan dia kembali ke dalam hidupnya. Saat ia mulai memasuki jalanan masuk kerumahnya, sebuah tanda di halaman menarik perhatiannya. enyipitkan mata dalam kegelapan, dia tersentak mengenali tanda makelar. #ata$kata "ijual telah melemparkan sebuah pasak menembus jantungnya. 6asa kebencian menutupi perasaan cinta kasih yang tadi merasuki dirinya. Aidan berhenti mendadak sampai ban berdecit nyaris keluar dari jalan. Darahnya memukul telinganya saat ia keluar dari mobil dan membanting pintu. Dia berada di samping .mma sebelum dia punya !aktu untuk menutup pintu mobilnya. "#AE A#A2 1(2DA%&" enciut karena kemarahan Aidan, .mma menempelkan dirinya ke mobil. ",a," bisiknya. Aidan merasa malu karena reaksinya telah membuat .mma ketakutan. "aa*kan aku karena berteriak padamu, tapi bagaimana bisa kau tidak memberitahuku&" "Aku akan memberitahumu," bantahnya. "#apan& 1ada saat mobil <an untuk pindahan datang& ,a Tuhan, .mma, kita sudah bersama$sama sepanjang malam! Aku sudah mengungkapkan hati dan ji!aku, tetapi kau tidak memberitahuku satu detail kecil ini&" "aa*kan aku." Aidan takut untuk mengajukan pertanyaan berikutnya karena jauh di lubuk dia sudah tahu ja!abannya. "Dan ke mana kau akan pergi& "Aku akan pindah kembali ke rumah $ ke .llijay. Aku akan tinggal dengan 7rammy dan 7randdaddy untuk sementara !aktu sampai rumah terjual, kemudian aku mungkin akan menemukan tempat yang dekat dengan mereka. ereka semakin tua. 7randdaddy jatuh dari tangga seminggu yang lalu dan baru saja menjalani operasi penggantian pinggul. ereka membutuhkan aku, tetapi yang lebih penting, aku membutuhkan mereka." Aidan menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan membiarkan kau menjauhkan anakku dari aku!" ata hijau .mma menyipit menjadi kemarahan. "Jangan coba$coba mengancamku seperti itu! #au tahu aku tidak akan pernah menjauhkanmu dari 2oah. %anya karena aku tidak tinggal disini, tidak berarti kau tidak akan bisa melihat dia." ".llijay satu setengah jam sialan jauhnya! )agaimana aku akan bisa melihat dia ketika dia jauh dariku& Apakah kau akan membuat jad!al kunjungan untukku& Seperti setiap akhir pekan atau hari$hari sialan yang lain&" .mma mengusap pelipisnya. "Aku tidak tahu apa yang akan aku lakukan. Aku hanya tahu aku tidak bisa tinggal disini lagi. Sendirian." "Sialan, .mma, aku tidak percaya kau bisa begitu tidak berperasaan." .mma menyentakkan dagunya ke atas dan memelototinya begitu keras membuat Aidan melangkah mundur. "#au keparat! )erani$ beraninya kau menuduhku tidak berperasaan! Aku bukan orang yang berselingkuh dan menghancurkan semuanya di antara kita!" "Aku tidak tidur dengan dia," protes Aidan. .mma mengangkat tangannya. ";akta kau tidak bisa ereksi atau aku menginterupsimu tidak rele<an, Aidan! #au memba!a orang asing ke rumahmu dengan tujuan menipuku agar keluar dari hati dan pikiranmu!" Dia meringis. "Aku sudah minta maa* jutaan kali dalam sejuta cara yang berbeda!" "Aku tahu, tapi seperti yang sudah aku katakan kembali di OIalley, aku akan berusaha memaa*kanmu, dan itu akan membutuhkan sialan banyak !aktu. Jadi jangan berharap aku jatuh ke dalam pelukan yang kau sediakan seperti tidak pernah ada yang terjadi dalam !aktu dekat ini. Aku punya kehidupan sebelum bertemu denganmu, dan aku akan memilikinya setelah bertemu denganmu!" .mma berbalik dan berjalan menjauhinya. ".m, tunggu!" #etika dia terus berjalan, Aidan berseru, ")aik, kau ingin tindakan yang lebih besar& (ni yang satu lagi." Dia berlutut di trotoar. #etika .mma berbalik, matanya melebar. "Apa yang kau lakukan&" Aidan menatap sekeliling mereka. "Terlihat seperti apa yang kulakukan ini& Aku berlutut, benar$benar dan sungguh$sungguh memohonmu untuk memaa*kan aku." ")erdirilah!" Desis .mma ketika ada pasangan sedang berjalan dengan anjing mereka lalu berhenti untuk menatap mereka berdua. "Tidak sampai kau memaa*kan aku." .mma menggeram *rustrasi. "Aku sudah mengatakan itu akan membutuhkan !aktu, jadi berhentilah bertindak dramatis." Aidan mengangkat bahu. ")aik, panggil aku 6atu Drama. 1anggil aku nama sialan apapun dalam buku! %anya saja buang semua kemarahan dan kebencian dari sistemmu, jadi kau bisa memaa*kan aku malam ini." Aidan membuka tangannya lebar. "Aku sudah menuliskannya di kartu, di pesan teks, dan pesan suara, dan bahkan dalam buku puisi yang aku kirimkan untukmu. Tapi sekarang aku akan mengatakan itu di hadapanmu karena itu satu$satunya kesempatan yang aku miliki." Tiba$tiba pada saat itu Aidan tidak merasa begitu yakin pada dirinya sendiri. Dia menarik napas dengan kasar. "Aku minta maa*, .mma. Aku sangat menyesal karena menyakiti hatimu. Aku minta maa* karena menjadi bajingan yang takut menyuarakan perasaanku kepadamu. ,ang paling penting, aku minta maa* karena telah mengacaukan kehidupan sempurna yang kita miliki dengan mendorongmu pergi dan berselingkuh di hadapanmu." 4ajah .mma memerah dengan kehangatan saat !anita yang ada di trotoar itu tersentak. Aidan berpaling ke arah !anita itu. ",a, memang benar. Aku salah satu bajingan tak terhitung jumlahnya yang telah menghancurkan hati para !anita. Aku tidak bisa mengatakan pada .mma kalau aku mencintainya, dan aku hampir meniduri !anita lain karena mencoba untuk mendorong .mma menjauh." Aidan memukulkan telapak tangannya dengan keras ke dadanya. "Tapi dari lubuk hati dan ji!aku yang terdalam, aku sangat, sangat menyesal!" ",a Tuhan bung, apakah kau telah kehilangan harga diri&" 1ria itu mempertanyakan, yang menyebabkan !anita disebelahnya memukul lengannya. Aidan terta!a. ",a, memang. #arena aku bersedia melakukan apapun untuk memenangkan dia kembali," Aidan menunjuk ke arah .mma dan tersenyum padanya. #etika .mma melangkah ke arahnya dengan tatapan penuh tekad, Aidan merasa harapannya meningkat. Dengan cepat memudar saat .mma mencengkeram rambut dan menarik kepala Aidan. ")erdirilah dari jalan masuk rumahku dalam satu menit, atau aku akan memanggil polisi!" .mma menggelengkan kepalanya seperti orang sinting. "Aku tidak percaya kau baru saja mempermalukan aku di depan tetanggaku seperti itu!" "#upikir kau menginginkan seorang pria yang mau mengatakan bagaimana sebenarnya perasaan dia&" .mma memutar matanya. "(ni," katanya, sambil menunjuk dengan liar kepada Aidan, "bukan apa yang ada dalam pikiranku." ")aik," katanya sambil berdiri. Aidan mencondongkan tubuhnya lebih dekat pada .mma dan memiringkan alisnya. "Tapi bisakah kau jujur mengatakan kau agak sedikit terkesan dengan ini&" Sudut bibir .mma tertarik ke atas, dan Aidan tahu .mma berjuang untuk tidak tersenyum. "ungkin sedikit." "Aha, aku tahu itu!" "Ayolah. ari kita masuk ke dalam sebelum kau bisa menjadi lebih dari seorang 9 twatwa((le malam ini." Aidan terta!a terbahak$bahak. ")aru saja kau panggil apa aku&" "(tu salah satu dari kata$kata 5asey." "%mm, biar kutebak. ungkin ini salah satu kata 5asey untuk aku&" .mma mengangguk sambil membuka pintu depan. ",a, tapi dengan sejumlah kata makian yang lebih kasar bersamaan dengan itu." "Aku menyadarinya." "Silakan duduk. Aku akan melepaskan )eau dari basement." #etika Aidan turun pelan$pelan di atas so*a, sebuah memori terlintas di dalam pikirannya ketika ia bercinta dengan .mma di so*a ini sebelum pergi menemui kakek$neneknya untuk pertama kalinya. Dia mendengar )eau dari jauh sebelum ia melihatnya berlari dari sudut rumah. "%ey boy!" Teriaknya, sambil berdiri dari so*a. Saat melihat Aidan, )eau benar$benar kehilangan kendali, terlihat dari seluruh tubuhnya yang menggeliat saat ia mendengking dan menggonggong. Dia berlari menuju Aidan, menjatuhkannya kembali ke so*a. +alu ia menjilati !ajah Aidan, serta tangannya, dan bagian tubuh lainnya yang bisa dia jangkau dengan lidahnya. .mma terta!a. "+ihat, aku sudah bilang kalau dia merindukanmu." )eau menyalak beberapa kali seolah$olah setuju, kemudian lidahnya kembali menjilati !ajah Aidan. "Oke, boy, aku juga merindukanmu." Aidan menggosok atas punggung )eau kemudian menepuk kepalanya. "Sekarang duduk, )eau, dan jadilah anak yang baik," instruksi .mma. ,ang mengejutkan Aidan, )eau menurut dengan patuh meluncur turun ke lantai dan duduk dan tidak bergerak sama sekali saat Aidan membelainya. "Sialan, aku tidak percaya kau sudah membuatnya patuh." "Dibutuhkan beberapa !aktu." "Apakah kamu mera!at ommy dengan baik sementara aku pergi&" Tanya Aidan, sambil menggaruk$garuk telinga )eau. endengar itu .mma menarik napas tajam, Aidan melirik ke arahnya dan mengedipkan matanya. "Dia sudah menjadi teman yang luar biasa. Terutama pada malam hari," ja!ab .mma lirih. "Aku bisa membayangkan. alam sendirian seperti neraka bagiku." .mma membuka mulut untuk mengatakan sesuatu, tapi kemudian tiba$tiba menggoyang$goyangkan jarinya ke )eau. ")erhentilah menjilati dirimu sendiri, atau aku akan menempatkan A cone o( shame kembali padamu." Aidan terta!a sambil menepuk$nepuk punggung )eau. "Jangan terlalu tegang, .m. Dia hanya seekor anjing. )iarkan dia menjilati dirinya sendiri jika dia ingin." .mma menggelengkan kepalanya. "Jika dia terus menjilati seperti itu, dia akan menyebabkan in*eksi pada jahitannya setelah operasi." "Operasi&" Elang Aidan dengan lemah. "Apa yang terjadi padanya&" #etika .mma tidak menja!ab, Aidan mendongak dan melihat muka .mma memerah sambil merundukkan kepalanya. Oh tidak. Dia tidak bisa melakukan itu. Dia tidak akan melakukan hal itu. eraih kalung di leher )eau, perlahan$lahan Aidan membalikkannya. )egitu melihat kejantanannya hilang, dia menghela napas. "#au telah mengebirinya&" .mma menggigiti bibir ba!ahnya. "Dokter he!an menyarankan itu. Dia mengatakan itu akan membantu menenangkan )eau dan membuat lebih mudah baginya untuk menyesuaikan diri saat 2oah lahir." Aidan bangkit dari lantai. ",a Tuhan, .m, pada a!alnya kau ingin bolaku di tusuk seperti sate, dan sekarang kau mengebiri anjingku!" "Aku tidak pernah ingin bolamu...!" 1rotesnya dengan gusar. "Secara simbolis kau ingin melakukannya." .mma memutar matanya. "Tapi lihatlah bagaimana dia sudah jauh lebih tenang." Aidan melirik )eau. 4alaupun ia benci mengakuinya, )eau terlihat lebih santai. ",eah, !ell, kau seharusnya berkonsultasi denganku terlebih dahulu. Dia anjing miliku!" .mma mengernyit seperti kesakitan. Dia perlahan$lahan melangkah sebelum pelan$pelan duduk di kursi. "4hoa, tunggu sebentar. Jangan pergi dulu. #ita belum selesai membahas hal ini." ".m&" #etika dia tidak menja!ab, Aidan berjalan mengitari sisi kursi. Dia berjongkok di depan .mma. Jantungnya tersentak berhenti dan berdetak kembali saat melihat ekspresi menderita terukir di !ajah .mma. ".m, ada apa&" "Aku...kram." .mma menutup matanya, dan dadanya naik turun dengan napas yang berat. "Sakitnya benar$benar buruk." 6asa ketakutan jatuh di atas kepala Aidan. "Ayolah. Ayo kita ke rumah sakit." Sebelum .mma bisa memprotes, Aidan mengambil tangannya dan membantunya berdiri dari kursi. .mma merintih dan mencengkeram perutnya. "Aku akan menggendongmu jika kau mau," katanya. "Tidak, aku bisa berjalan," ja!abnya. Aidan memeluk pinggang .mma untuk menyeimbangkannya. "Tetap disitu )eau," Aidan memerintahkan dari balik bahunya. )eau merengek, tapi dengan enggan, ia duduk di beranda. #etika mereka mulai keluar pintu, .mma membeku. "Tasku." "Aku akan mengambilnya." Aidan berbalik dan berjalan meraih tas yang di tempatkan di atas lantai. #emudian ia kembali ke samping .mma untuk membantunya keluar dari pintu dan menuruni tangga teras. "#au ingin naik mobilmu karena itu lebih dekat& Aku bisa memindahkan mobilku." Dia menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak, mobilmu saja tidak apa$apa." ")agaimana rasa sakitnya&" "Sangat intens," ja!abnya terengah$engah. "Apa kamu perdarahan atau kau merasa air ketubanmu pecah&" "Tidak, ini hanya kontraksi saja." Secercah sedikit rasa lega memenuhi diri Aidan. "(ni akan baik$baik saja, .m. Aku akan memba!amu ke rumah sakit, dan apapun itu, mereka akan menolongmu." %atinya hancur ketika .mma menatapnya dengan mata penuh air mata. "Aku harap begitu." "1ercayalah." Aidan membuka pintu mobil dan pelan$pelan membantu .mma duduk ke jok mobil. )egitu ia menutup pintu, ia berlari ke sisi pengemudi. Dia masuk ke dalam dan memutar. Setelah mempercepat mobilnya menuju jalan raya, ia melirik .mma. ata .mma tertutup dan alisnya berkerut sementara dia menggigit bibirnya. elepaskan satu tangannya dari setir ia meraih salah satu tangan .mma. ata .mma langsung terbuka, dan dia menatap ke arah Aidan. "Aku disini untukmu, .mma." "Terima kasih...aku senang." Dia meremas tangan Aidan dengan ketat. Tidak mau membiarkan tangan Aidan lepas, .mma menggunakan tangannya yang lain untuk mengeluarkan ponsel dari tasnya. Dia menyodorkannya ke arah Aidan. "Tolong telepon 5asey," gumamnya. Dengan satu tangannya tetap di setir, ia menggunakan tangan satunya untuk menggeser kontak di ponsel .mma. Dia mempersiapkan dirinya untuk menghadapi amarah yang akan di terimanya saat jarinya menekan dial. 5asey menja!ab pada dering ketiga. "%ey ama Seksi, maa* aku belum punya kesempatan untuk meneleponmu lagi," katanya tanpa %alo. "Em, ini Aidan." Sebuah jeda panjang di ujung di telepon. "Apa sih yang kau lakukan dengan ponsel .m& Tolong jangan bilang kau telah melakukan sesuatu yang benar$benar gila untuk mencoba mendapatkan dia kembali& #arena jika benar, aku akan memastikanmu akan masuk penjara sampai lama sekali dimana seorang pria yang sangat besar dan berbulu dapat membuatmu menjadi suruhannya!" (a menjerit cukup keras bahkan .mma bisa mendengar. "5asey, dengarkan aku. Aku tidak menculik .mma. #ami sedang dalam perjalanan ke .6 di 4ellstar." 5asey terkesiap. "Oh Tuhan, apa ada yang salah&" Aidan melirik .mma yang matanya sekali lagi terpejam sementara rahangnya terkatup kesakitan. "Dia mengalami beberapa kontraksi." "Dia tidak pendarahan, kan&" "Tidak, hanya kontraksi." Aidan mendengar suara laki$laki yang dia duga 2ate sedang berbicara di latar belakang sana. "#edengarannya seperti pertanda baik bah!a dia tidak pendarahan. 2ate berpikir mungkin saja D Bra<ton &icks, tapi kami akan berada disana segera mungkin." "Oke. )isakah kau menelepon 5onnor, juga&" ata .mma langsung terbuka, dan dia menatap Aidan dengan kaget. Aidan pikir .mma kagum karena dia tidak perlu diberitahu untuk melakukan semua itu, dan ia benar$benar bisa memikirkan apa yang dirasakan .mma. ",a, tentu." ")ye." 5asey hanya mendiamkannya, jadi Aidan mematikan teleponnya." Ada lagi yang ingin aku telepon& :irginia&" .mma menggelengkan kepalanya. "Aku tidak ingin membuat 7rammy kha!atir lagi jika kasus ini adalah sesuatu seperti Bra<ton &icks." "Oke, jika kau yakin." ereka melakukan seluruh perjalanan dalam keheningan yang menegangkan. Setelah membelokkan mobil sampai berdecit memasuki halaman parkir rumah sakit, Aidan meluncurkan mobilnya ke pinggir jalan di ruang ga!at darurat dan mematikan mesinnya. #etika ia keluar dan mulai berjalan ke sisi .mma, seorang petugas keamanan bergegas menghampirinya. "Sir, Anda tidak boleh parkir disana." "Dengar, is..." Aidan terdiam ketika dia menyadari bah!a dia tidak tahu bagaimana harus menyebut .mma. Dia jelas bukan istrinya dan status hubungan mereka juga tidak memenuhi syarat sebagai pacar. "Dia," akhirnya ia menekankan, "mengalami kontraksi dini, jadi aku harus membantunya masuk. Jika Anda tidak menyukainya, maka derek saja mobil sialanku!" 1etugas keamanan mengangkat tangannya ke atas. "aa* Sir. Setelah Anda menda*tar, tolong segera keluar dan memindahkan mobilnya. ercedes bagus seperti itu kalau di derek butuh biaya banyak untuk menebusnya." Aidan menggeram dengan *rustrasi saat ia mengulurkan tangannya pada .mma. ")aik. Tapi aku tidak akan kembali kesini sampai aku tahu dia dan anakku baik$baik saja!" Dengan tangannya yang bebas, ia mengeluarkan seratus dolar dari dompetnya. "A!asi mobilku, oke&" 1etugas itu menoleh kanan kiri sebelum ia buru$buru menyambar uangnya. ",a, Sir." engalihkan perhatian kembali ke .mma, Aidan membantunya keluar dari mobil. .mma meringis saat ia melangkahkan kakinya. ")ersandarlah padaku," instruksi Aidan sambil mengambil langkah dengan tentati* ke pinggir jalan. Dengan satu lengan melilit di pinggangnya, Aidan menuntun .mma mele!ati pintu ganda otomatis dan masuk ke lobi .6. Dia mencengkeram tangan Aidan dengan erat dan dari ekspresi !ajahnya, Aidan bisa tahu rasa sakitnya lebih buruk. "Sedikit lagi, .m," katanya. Di meja penda*taran, Aidan pelan$pelan mendudukkan .mma ke kursi. #etika petugas tidak segera datang, ia memukulkan kepalan tangannya di atas meja. "Tolong, dia mungkin akan mengalami persalinan prematur disini!" 6esepsionis mengangguk ke arah pera!at. "#ami akan memba!anya masuk kedalam." "Terima kasih," kata Aidan. Seorang pera!at keluar dari pintu dengan memba!a kursi roda. Aidan menolong .mma berdiri kemudian membantu dia duduk di kursi roda. #etika ia akan ikut masuk kedalam dengan mereka, resepsionis memanggilnya. "Anda tidak bisa masuk kedalam sampai kami memiliki semua data medisnya." "Saya sebelumnya sudah terda*tar di @ 3B=!>$ disini," gumam .mma, dengan gigi terkatup menahan rasa sakit. "Dia harus tinggal sampai kami mendapatkan in*ormasi asuransinya." Aidan menatap putus asa ke arahnya saat .mma menyerahkan tasnya. "#artuku ada di dompetku." Aidan segera mengisi dokumen. Sebagian besar ia biarkan kosong, berharap mereka sudah memiliki data itu karena ia tidak tahu itu. (roni itu tidak hilang pada dirinya karena .mma mengandung bayinya, tapi Aidan tidak tahu apakah dia sudah pernah melakukan operasi besar atau punya penyakit pada masa kanak$kanak. 1ada !aktu yang sama saat ia mulai memencet tombol untuk membuka pintu, seseorang berdeham. Ternyata petugas keamanan. ")rengsek!" Teriak Aidan. )eberapa orang di ruang tunggu menatapnya. engambil kunci dari saku, Aidan berlari mele!ati petugas keamanan dan menuju mobilnya yang telah menunggu. )an berdecit saat dia memutari pintu masuk dan kembali mengikuti jalur ke tempat parkir yang tersedia. #etika Aidan kembali ke dalam, ia menekan tombol pintu "%anya untuk 1etugas yang )er!enang". Tatapannya berputar$putar dengan putus asa di sekeliling lorong kamar$kamar. 1erasaannya rasa aneh seperti deja <u pada hari ini sebelumnya, ia baru saja akan melambaikan tangannya pada pera!at ketika Dr 2adeen muncul di hadapannya, !ajahnya tegang tampak kha!atir. "Dia berada di kamar lima," katanya. eskipun ia benci mengatakan itu, Aidan bergumam, "Terima kasih." Aidan mendorong ke depan untuk membuka pintu dan menemukan tirai tertutup. Suara detak jantung bayi bergema di dinding. ".m&" Teriaknya. "Aku di sini." Dia bergegas melangkah maju, lalu menyibakkan tirai ke samping. Saat melihat kaki .mma naik ke M stirrups dan seorang dokter di antara kedua kakinya, Aidan membeku. "Aidan" desaknya, sambil memberi isyarat agar dia ke sisinya. 2ada suaranya mendesak yang membuatnya bergerak dengan cepat. Dia melangkah ke samping dokter lalu ke sisinya. Dia meraih tangan .mma dan meremasnya. "aa*kan aku. Aku harus mengisi semua dokumen itu kemudian harus memindahkan mobilku." "Tidak apa$apa." Aidan menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak. #au seharusnya tidak harus kembali kesini sendirian. #au membutuhkan aku." Dia menatap ke arah .mma. "Aku butuh bersamamu." "#au disini sekarang. (tu saja yang paling penting." Aidan tidak bisa menahan diri untuk membungkuk dan mencium kening .mma. Tapi dia harus menujukkan rasa terima kasih pada rumah sakit. ereka baru saja disana hampir dua puluh menit, dan .mma sudah memakai baju rumah sakit dan sedang diperiksa oleh dokter. Dia tidak bisa menahan diri untuk bertanya$tanya apakah hanya kondisinya yang sangat serius, atau karena Dr 2adeen juga membantu menangani masalahnya. Sang Dokter, yang mengenakan jas putih dengan bordir !arna biru bertuliskan "Dr 1endleton", turun dari kursinya. "Anda bisa menurunkan kaki sekarang." 1elan$pelan .mma menarik kakinya dari stirrups saat Dr. 1endleton menarik meja kembali diba!ah untuk .mma. Setelah ia melemparkan sarung tangan karetnya ke tempat sampah, ia berbalik menghadap mereka. "eskipun anda mengalami persalinan prematur, Anda tidak mengalami pembukaan, dan N plug ser2iks Anda masih utuh." elihat Aidan yang bisa diasumsikan ekspresinya kosong, Dr 1endleton mengatakan, "(tu adalah *aktor yang baik. Saya akan meminta seorang pera!at datang dan memberikan C Turbutaline, yang akan menghentikan sisa kontraksi yang Anda alami. Saya akan datang kembali dan melakukan ES7 untuk melihat bagaimana kondisi bayi Anda. Dari detak jantungnya, tampaknya ia menjadi sedikit gelisah, tapi itu bisa dari dinding rahim yang berkontraksi." Dia berbalik berjalan menuju pintu. "#arena kondisi Anda sekarang stabil, aku akan kembali beberapa saat lagi untuk memeriksa Anda." #aki Aidan terasa seperti tidak bisa mendukung dia berdiri lagi, sehingga ia jatuh ke kursi di samping tempat tidur. embebaskan rasa mualnya. Entuk sementara, tampaknya 2oah akan baik$baik saja, dan sebaliknya, .mma juga. "Terima kasih Tuhan," gumam .mma. Sebuah keributan datang dari luar pintu. "Apa sH" kata Aidan terpotong karena 5asey dan 5onnor berhamburan masuk ke dalam ruangan. --- 7 twatwa((le; 'agina atau idiot. 6 cone o( shame ; Bentuk seperti corn yang di pasang di leher anjing agar kepalanya tidak bebas bergerak. ? Bra<ton &icks; 0ontraksi palsu= kontraksi rahim secara sporadis yang terkadang di mulai sekitar @ minggu, meskipun tidak semua orang merasakan itu. A 3B=!>$; !ynecologist B3Bstetrics and !>$ecologyC bagian kandungan. D stirrups; Alat berupa sepasang logam untuk menyangga pergelangan kaki wanita selama pemeriksaan ginekologi dan melahirkan. @ plug ser2iks; 4ubang leher rahim. E Turbutaline; 3bat anti kontraksi untuk mencegah persalinan prematur. Bab " ".m!" teriak 5asey, bergegas ke samping tempat tidur. (a memeluk .mma dan meremasnya dengan erat. ")agaimana hasilnya&" "Entuk saat ini, aku baik$baik saja, dan 2oah juga baik$baik saja. )eberapa gejala persalinan prematur, tapi mereka bisa menghentikannya." 5asey dan 5onnor menghembuskan napasnya dengan lega. "Syukurlah," kata 5onnor. Seorang pera!at datang menyela untuk menyuntikkan Turbutaline. (a menatap semua orang sebelum menggeleng tidak setuju. "Anda benar$benar tidak membutuhkan ruangan yang penuh sesak. Anda membutuhkan istirahat dan santai." "#umohon jangan membuat mereka pergi. ereka membuatku santai," protes .mma. (a berkata sebelum menyuntikkan jarum ke selang in*us .mma. "Dr. 1endelton tidak akan senang dengan banyak orang di dalam sini, mengganggumu, dan ia akan datang kembali untuk melakukan ES7 pada Anda." "#ami akan keluar sebentar," kata 5asey dengan diplomatis. ",eah, kami tidak ingin membuatmu dalam kesulitan," 5onnor menyetujuinya. #etika Aidan tidak bergerak, 5asey menatapnya dengan tajam. "Aku tetap di sini bersama .mma dan anakku," ja!ab Aidan dengan ringkas. "Terserah," katanya sebelum menuju ke pintu. (a dan 5onner pergi keluar ketika Dr. 1endleton masuk. ereka menempelkan dirinya menjauh sampai ke tembok. Tanpa menyapa ataupun peringatan pada ruangan yang terlalu padat, ia mulai melakukan ES7. .mma merasa sedikit tenang melihat penampakan 2oah di layar. Detak jantung 2oah mulai tenang. "Tampaknya 2oah berencana untuk tetap tinggal di dalam sana sementara !aktu," kata Dr. 1endleton sebelum mematikan mesinnya. (a berdiri. "Sementara semuanya tampak semakin lebih baik, aku akan bersikeras menyuruh bed1rest dengan ketat paling tidak selama seminggu atau dua minggu ke depan. Anda diperbolehkan berbaring atau duduk, tetapi kaki Anda hanya akan menyentuh lantai untuk ke toilet. Saya juga menyarankan Anda untuk menggunakan kursi di dalam kamar mandi. Apa sudah jelas&" .mma terkesiap. "Tapi pekerjaanku' " Dr. 1endleton mengangkat satu jarinya untuk membungkam .mma. "s. %arrison, saya tahu itu tampak baik$baik saja sejak kita bisa mengendalikan situasinya, tapi stabilitas kehamilan Anda di masa depan terletak pada pera!atan Anda pada diri Anda sendiri di sepuluh hari ke depan." "Saya mengerti," gumam .mma, mencoba menenangkan peningkatan rasa panik yang menusuk sekujur tubuhnya seperti jarum. "Sedangkan untuk pekerjaan Anda, saya akan mengisi dokumen yang Anda butuhkan untuk mengambil cuti. ,ang paling penting sekarang untuk Anda adalah istirahat dan membatasi tingkat stres Anda. #ita tidak ingin ada persalinan prematur lagi." ")erapa lama saya harus tinggal di rumah sakit&" tanya .mma, dengan suaranya yang bergetar. "Saya ingin memantau Anda sepanjang malam, dan kemudian Anda bisa pulang ke rumah. Saya akan memeriksa tentang pemindahan anda ke kamar di lantai atas." Setelah Dr. 1endleton keluar dari kamar, emosi .mma meluncur keluar di luar kendali. (a mencoba mela!an dengan semua yang dimilikinya agar tidak benar$benar kehilangan kendali pada kemungkinan hidup 2oah masih dalam bahaya. (sakan tangis lolos dari bibir .mma, membuat 5asey dan Aidan balapan menuju ke arahnya untuk menenangkannya. .ntah bagaimana 5asey menyikut Aidan keluar dari jalannya, menghalangi Aidan untuk mendekati .mma. Sebuah dengusan *rustasi keluar dari bibir Aidan. 5asey menghiraukannya dan meraih tangan .mma. (a meremasnya dengan erat dan memberikannya sebuah senyuman menyakinkan. "Jangan menangis, .m. Semuanya akan baik$baik saja. )anyak !anita yang harus menjalani bed1rest sementara, dan kemudian seluruh proses kehamilannya benar$benar normal." Diantara isakan tangisnya, .mma menja!ab, "Aku harap begitu." "Aku tahu. Dan aku akan mengantarkanmu dulu ke 7rammy besok pagi, dan ia akan membantumu mele!ati ini." .mma menggelengkan kepalanya saat air mata mengalir turun ke pipinya. "Aku tidak bisa pergi ke 7rammy. 7randdaddy telah melalui operasi penggantian pinggul seminggu yang lalu, dan ia telah repot untuk mera!atnya. Aku tidak bisa memberikan stres lebih padanya di usianya yang sudah senja." Aidan membersihkan tenggorokannya dan melangkah ke samping 5asey agar berdiri di depan .mma. "#au pulang ke rumah bersamaku. Aku akan mera!atmu." Sebuah desisan keluar dari bibir 5asey. (a menyentakkan tangannya dari .mma untuk menusukkan satu jarinya pada dada Aidan. "+angkahi dulu mayatku!" Alis Aidan terangkat. "aa*&" +ubang hidung 5asey melebar. "#au pasti telah kehilangan akal sehatmu! #au mera!atnya& #au adalah alasan utama dia berada di dalam situasi ini." Aidan meringis. "Dengan episode 1op, .mma telah cukup banyak mengalami stres hari ini seperti di beberapa minggu terakhir." "Jangan pernah berani mencoba menyalahkan ini pada orang lain!" "+ihat, kita semua tahu aku telah mengacau! Sangat. eskipun aku akan memberikan segalanya untuk menariknya kembali, aku tidak bisa. Tapi aku bisa memperbaikinya, dan satu cara untuk membuktikan pada .mma betapa pedulinya aku padanya adalah dengan mera!atnya di saat ia paling membutuhkanku." .mma menarik napas pada kata$kata Aidan. .mma yakin salah satu monitor yang tak terhitung jumlahnya yang terhubung padanya akan rusak karena detak jantungnya yang semakin cepat. Syok bergema di dalam tubuhnya bah!a Aidan telah menyarankan untuk mera!at dirinya, apalagi ia benar$benar ingin melakukannya. .mma sangat tersentuh, ia tidak bisa membayangkan bagaimana sara*$sara*nya bisa memungkinkannya menjadi sangat dekat dengan Aidan. Akhirnya, .mma menggelengkan kepalanya. "Aku pikir tidak '" kata .mma memulainya. ata biru Aidan menyala dengan tekad baja. "(ni bukan untuk didiskusikan." 5asey mendengus. "Oh yeah, ini memang untuk didiskusikan. Jika ada seseorang yang akan mera!at .m, itu adalah aku, brengsek!" 4ajah Aidan menggelap karena amarah, dan .mma takut ia akan benar$benar kehilangan kesabarannya. 6ahangnya terkatup rapat saat ia mendekati 5asey. "#au tampaknya lupa bah!a ia mengandung anakku. (a adalah tanggung ja!abku. #au pasti bisa mempercayai bah!a tidak ada yang lain yang lebih penting bagiku di dunia ini daripada anakku." elotot ke arahnya, 5asey membalas, "Sayang sekali kau tidak pernah berpikir tentang 2oah saat kau hampir menyetubuhi pelacur itu." Saat Aidan menggeram, 5onnor melerai diantara mereka. "Okay, cukup!" (a menggelengkan kepalanya. "Sial, kalian berdua harus santai dengan kontes memperebutkan .m. aukah kalian berhenti sejenak dan berpikir tentang seberapa banyak telah kalian mengganggu dia&" Aidan dan 5asey mengalihkan pandangan mereka dari 5onnor dan menatap .mma. 1erhatian mereka membuat leher dan pipi .mma merona. .kspresi Aidan melembut. "aa*kan aku, .m. Aku tidak ingin mengganggumu. Aku hanya ingin..." (a menjalankan jari$jarinya di rambutnya yang ber!arna pasir. "Aku hanya ingin kau mengijinkanku mera!atmu dan 2oah." #etulusan kata$kata Aidan membuat jantung .mma berdebar lagi, dan ia membenci dirinya sendiri karena itu. Setelah menggigiti bibirnya sendiri, .mma bertanya, ")agaimana dengan pekerjaanmu& #mu tidak mungkin melakukan perjalanan seperti sebelumnya dan mera!atku sekaligus." "Aku tinggal mengambil cutiku seperti dirimu." .mma tidak bisa menahan matanya sendiri yang melotot. "#au akan melakukannya&" "Tentu saja aku akan melakukannya. #au membutuhkan aku," kata Aidan, perlahan mendekati tempat tidur. "Tapi dengan posisimu, apakah mereka bahkan akan mempertimbangkan memberikanmu cuti& aksudku, ini bukan seperti jika kita menikah." Aidan mengangkat bahunya. "Jika mereka tidak memberikannya, maka aku tinggal berhenti bekerja. #au dan 2oah sangat berarti bagiku daripada sebuah pekerjaan." 5asey menyilangkan tangan di depan dadanya dengan marah. "Dan bagaimana jika libidomu menggelora di suatu malam setelah melihat beberapa pelacur dengan rok pendek& Apa kamu hanya akan berlari menjauh darinya lagi&" "5ase," .mma memohon pada saat yang sama dengan Aidan membentak, "Jangan mengungkitnya!" "Aku tidak percaya kau benar$benar mempertimbangkan untuk mengijinkannya melakukan ini. (a mematahkan hatimu, .m!" teriak 5asey, mengangkat tangannya dengan *rustasi. .mma mendesah. ",a. Aku cukup menyadari apa yang telah ia lakukan. Tapi saat ini, aku tidak punya pilihan lain selain menerima apa yang ia usulkan." +alu ia mengalihkan pandangannya ke Aidan. "6umahku berantakan karena pindahan. Aku akan tinggal bersamamu." Senyum berseri$seri Aidan sedikit mencairkan es yang tersisa di dalam hati .mma pada Aidan. "Tentu saja kau bisa melakukannya. Aku akan menempatkanmu di kamar tidurku karena itu di lantai ba!ah dan kamar mandinya yang terdekat." "Terima kasih. Aku akan membutuhkan beberapa barangku. 5asey, bisakah kau pergi bersama Aidan dan membantunya mengambil barang yang aku butuhkan&" ata 5asey melotot seperti .mma baru saja menyuruhnya untuk membantu Setan mencapai dominasi dunia. "Aku tidak bisa berada di ruangan yang sama dengan dia, apalagi membantunya mengemas barang$barangmu!" .mma memutar matanya. ")aiklah, jadilah keledai yang tak de!asa karena itu. Aku yakin 5onnor akan senang hati untuk melakukan itu." "Tentu saja, .mmie +ou," ja!ab 5onnor, melangkah ke depan untuk menepuk punggung Aidan. Dari cara Aidan meringis, .mma yakin 5onnor telah memukulnya sedikit lebih keras dari yang dibutuhkan. "Aku menghargai itu 5onnor," ja!ab .mma. enatap tajam pada Aidan, ia berkata, "%anya yang penting. Aku tidak akan tinggal sangat lama." Sudut bibir Aidan melengkung seperti seringaian puas$diri. "#ita lihat saja nanti." "#au benar$benar tak dapat dipercaya," gumam .mma. "Okey, kalau begitu, sebaiknya kita segera pergi dan memulainya. Dengan begitu segalanya akan siap untukmu ketika mereka mengijinkanmu pulang besok pagi," kata 5onnor. Aidan mengangguk. "#edengarannya bagus." Setelah sekian lama, menghembuskan napasnya, 5asey berkata, ")aiklah. Aku akan pergi bersamamu." "Serius&" kata 5onnor dan Aidan dengan bersamaan. ",a," tukasnya. 5onnor mengangkat kedua tangannya. ")aiklah. (tu adalah pemakamanmu." "ari kita hadapi itu. engingat aku adalah satu$satunya dari kita bertiga yang memiliki <agina dan tahu apa yang .mma inginkan, kalian akan membutuhkanku." Dengan sebuah dengusan, 5onnor berkata, ",eah, !ell, aku telah mengenalnya paling lama dan '" "#au praktis telah mempunyai <agina&" 5asey menggodanya dengan sebuah senyuman. "Sadis, sialan, sadis!" .mma terta!a. ")isakah kalian berhenti dan segera pergi&" "an, kau sudah memerintah kami semaumu," kata 5onnor, dengan menyeringai. (a menyikut Aidan. "#au berada di dalam dua minggu yang menyenangkan, la2e Boy =)udak +aki$laki>." Aidan terta!a. "Aku tidak keberatan. .mma bisa menggunakan dan menyalahgunakan aku sesuka hatinya. Selama ia senang dan sehat, aku akan melakukan semua yang ia inginkan." 5onnor menatap Aidan sejenak dan menggelengkan kepalanya. ",ep, kau terkena <irus$cinta yang buruk, dude. Sangat, sangat buruk." (a menoleh kembali pada .mma dan mengedipkan matanya. "Sampai jumpa besok, .mmie +ou." (a mencodongkan tubuhnya dan memberikan .mma sebuah pelukan dan sebuah ciuman. Sebelum 5onnor menarik dirinya, ia berbisik di telinga .mma. ")uat dia bekerja keras, .m, tapi berilah dia sebuah kesempatan juga." "Aku akan mencobanya." 5onnor bertukar tempat dengan 5asey yang juga memberikan .mma sebuah pelukan. "Saat aku sudah selesai, aku akan kembali kemari dan menginap denganmu," kata 5asey. .mma menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak, aku akan baik$baik saja. (ni hanya semalam. (ni tidak seperti aku belum pernah menghabiskan beberapa malam di rumah sakit. %anya saja aku biasanya berada di bagian tempat tidur yang lain." "Apa kau yakin& 2ate lembur sepanjang malam hari ini, jadi aku tidak keberatan." "Aku yakin. #au bisa datang besok pagi atau ke rumah besok." Tubuh 5asey menegang pada prospek di rumah Aidan. "#ita lihat saja nanti." Saat 5asey berbalik pergi, ia mengayunkan tas besarnya ke sekeliling, mengenai Aidan tepat di selangkangannya. Dengan sebuah geraman, Aidan membungkuk, menghembuskan beberapa napas dan kemudian menarik napasnya. Setelah membaik, Aidan mendongakkan kepalanya. ata birunya menyipit ke celah kemarahan. 5asey memberinya sebuah senyuman manis. "Oh, aku sangat menyesal. (tu salahku." Aidan bergumam pelan, tapi ia tidak menantang 5asey. "Ayolah," kata 5onnor, mengambil lengan Aidan. Setelah Aidan dan 5onnor keluar dari pintu, .mma memanggil, "5ase&" elirik melalui atas bahunya, 5asey berkata, ",eah&" .mma memberinya senyuman ramah. ")ersikap baiklah terhadapnya, please&" 5asey mengenduskan napas dengan *rustasi. ")agaimana kau bisa menyuruhku seperti itu& #au tahu bagaimana perasaanku pada...doucheno::le =mulut pancuran pipa> itu!" "Aku tahu, tapi ada lebih banyak yang terjadi daripada yang kau pahami. Jadi berikanlah ia sedikit kelonggaran." )erputar$putar, 5asey mengangkat kedua tangannya ke atas. "Sialan, .m, mengapa kau harus begitu baik dan pemaa*&" "Aku tak mengatakan aku telah memaa*kannya. Aku hanya lebih mengerti sekarang." 1ada ekspresi keraguan 5asey yang terus berlanjut, .mma berkata, "1ercaya saja padaku untuk yang satu ini." ")aikalah, aku akan lebih beradab, tapi aku tidak bisa bersikap baik." "+ebih beradab berarti kamu tidak akan memukulnya di bolanya lagi kan&" 5asey memberinya seringaian jahat. "(tu berarti aku akan berusaha." ")erusaha keras, okay&" (a mengangguk. "Terima kasih." --- 5asey meniupkan sebuah ciuman sebelum menuju pintu keluar. erebahkan kepalanya kembali ke bantal, .mma menghebuskan napasnya. Tangannya mengelus perutnya sambil terus menatap ke langit$langit. "Tolong Tuhan, tolong a!asi 2oah dan jangan biarkan hal buruk terjadi padanya. Tidak ada hal lain yang penting di dunia ini selain melahirkannya ke dunia dengan sehat ini di !aktu yang tepat." Saat .mma menutup matanya, !ajah Aidan melintas di depannya, membuat matanya terbuka kembali. "Dan jika Aidan adalah benar$benar satu$satunya, lembutkanlah hatiku padanya... atau berikanlah satu pertanda aku harus berpaling darinya." Doanya terpotong oleh seorang pera!at dan seorang mantri. "4aktunya untuk pindah ke lantai atas." antri itu memba!a kursi roda, dan .mma mengayunkan kakinya turun dari tempat tidur. Setelah ia duduk di kursi roda, ia merapikan baju rumah sakitnya ke ba!ah kakinya. ereka mengambil jalan pintas dengan naik li*t ke lantai D. (a tidak bisa menahan diri untuk bertanya di lantai berapa 1atrick berada. (a bisa membuat catatan nomor kamarnya, sehingga ia bisa mengirimkannya pada 5asey... dan pada Aidan. Seorang pera!at paruh baya ber!ajah manis datang sesaat ia telah berbaring di tempat tidur. "Saya 5onnie, dan jika Anda membutuhkan sesuatu, Anda tinggal memintanya." .mma tersenyum. "Terima kasih. Saya menghargai itu." Setelah 5onnie dan mantrinya pergi, .mma menyalakan T: untuk mencoba mengalihkan pikirannya. (a menikmati beberapa tayangan lama dari F 4o2e 4ucy saat terdengar ketukan lembut dari pintu. ",a&" seru .mma, alisnya berkerut pada siapa yang mungkin mengetuk pintunya. Suara berdecit terbuka sebelum 1esh menyembulkan kepalanya masuk. "%ey." .mma menggeram dalam hati. 1esh adalah orang terakhir di bumi ini yang ia harapkan untuk bertemu. )angkit dari tempat tidurnya, .mma merapikan rambut bangun tidurnya dan berharap ia tidak memiliki mata rakun sisanya setelah menangis. "% '%i." elambaikan jari$jarinya, 1esh mengeluarkan suara berdecak saat ia masuk ke dalam ruangan. "%anya tidak bisa membiarkan r. ;it?gerald kalah, huh&" .mma terta!a. "Tidak, aku pikir tidak begitu." enunjuk ke kursi di samping tempat tidur, 1esh bertanya, ")olehkah&" "Tentu." .kspresi riangnya tiba$tiba berubah menjadi serius. "#au tidak bisa membayangkan bagaimana ngerinya aku melihat namamu ada di layar komputer." (a menggelengkan kepalanya. "Jadi aku benar berpikiran bah!a kau perlu lebih peduli pada dirimu sendiri&" "Sayangnya ya. Tapi itu tidak hanya hari ini." .mma menatap ke ba!ah pada selimut standar rumah sakit. "Tiga minggu terakhir telah mengambil korban mereka, kurasa." "Apakah itu ada hubungannya dengan hubunganmu dengan anak r. ;it?gerald&" .mma menyentakan tatapannya dari selimut ke 1esh. "T$tunggu, bagaimana kamu..." 1esh memberikannya sebuah senyuman pengertian. "5eritanya panjang." "Sama dengan ceritaku," ja!ab .mma, sambil terta!a muram. Dengan ketegangan di udara, .mma sangat berusaha untuk mengubah topik pembicaraan. "Aku pikir hari ini kau sudah pulang. Saat aku diba!a masuk, aku berharap kau akan menjadi dokterku. Sikap Dr. 1andleton kurang ramah." "Aku minta maa* untuk itu." "(tu bukan salahmu ia begitu kasar." "Tidak, tapi itu adalah kesalahanku kau harus bertemu dengannya." "Apa&" Sebuah senyum malu$malu melengkung di bibir 1esh. "#au telah ditetapkan sebagai beban kerjaku, tapi aku malah memintanya untuk bertemu denganmu." .mma tersentak. "Tapi mengapa&" enundukkan kepalanya, 1esh menja!ab, "#arena aku tahu aku ingin bertemu denganmu secara pribadi di masa yang akan datang, dan itu akan menjadi terlalu tidak nyaman bagi kita berdua jika aku harus..." 1esh menarik napas dalam$dalam saat merah muda me!arnai pipi coklatnya. "4ell, jika aku harus memeriksamu secara *isik." 1emahaman melanda .mma saat ia memikirkan bagaimana Dr. 1andleton telah memeriksa secara keseluruhan tubuhnya. "Oh," gumam .mma. 1esh mencodongkan tubuhnya di kursinya, matanya yang gelap membuat kilatan memohon. "Aku tidak ingin kau berpikir aku adalah seorang bajingan atau apapun yang ingin mengetahui dirimu lebih baik. (tu subjek yang pertama kali r. ;it?gerald singgung." .mma memelototkan matanya dengan ngeri. "Dia benar$benar telah melakukan itu& Aku akan memberinya pengertian di saat kami berdua dalam keadaan lebih baik!" #etika bahu 1esh merosot dalam kekalahan, .mma merasa jahat saat 1esh tampak terhina karena kata$kata .mma. "Oh 1esh, maa*kan aku. (tu bukan berarti aku tidak ingin pergi bersamamu." ata gelap 1esh bercahaya karena harapan. ")enarkah&" ",a. Aku hanya tidak bisa percaya bah!a 1atrick akan melakukan hal seperti itu." "Apakah karena pernah ada hubungan antara kau dengan anaknya&" ",a begitulah dan kenyataannya ia terbaring di ruang ga!at darurat. (tu bukanlah !aktu yang paling tepat untuk bermain mak comblang =pencari jodoh>." "#urasa aku menanam benih saat aku menyebutmu cantik." 1ipi .mma merona karena pujiannya. "Terima #asih." enatap ke ba!ah ke tangannya sendiri, 1esh berkata, "Aku ingin kau tahu bah!a meminta nomor teleponmu dari r. ;it?gerald, mengatakan pada orang yang benar$benar asing bah!a ia cantik ' itu bukanlah diriku. Aku yakin tidak ada satupun rekan$rekanku yang akan mempercayai aku telah melakukan hal seperti itu." ")enarkah&" 1esh mengangguk. "Sebenarnya aku tidak pernah bereaksi pada !anita seperti yang telah aku lakukan denganmu dalam jangka !aktu yang sangat lama." "Oh&" 1esh mengintip ke arah .mma melalui bulu mata gelapnya. #esedihan terpancar di dalam mata 1esh. "Delapan belas bulan yang lalu aku kehilangan istriku karena aneurisma =pembengkakan pembuluh darah>." .mma tersentak. "Aku sangat menyesal." "#au tidak bisa membayangkan bagaimana perasaan tak berdaya menjadi seorang dokter, dan kau tidak bisa menyelamatkan !anita yang paling kau cintai di dunia." ")erapa umurnya&" tanya .mma untuk sementara. "%anya tiga$puluh$lima." "(tu sangat muda." 1esh mengangguk. "Jade telah diadopsi saat ia hanya berumur tiga tahun. Orang tua angkatnya tidak tahu apa$apa tentang ri!ayat medisnya. Dari apa yang telah aku kumpulkan, itu bisa saja dicegah jika kita tahu tanda$tandanya dan gejala$gejala yang harus diperhatikan." Saat ekspresi sedih 1esh muncul, .mma mengulurkan tangannya pada tangan 1esh. Dengan sebuah senyuman penuh syukur, 1esh menyelipkan tangannya ke dalam tangan .mma. "Aku tahu bagaimana rasanya kehilangan cinta dalam kehidupanmu." Alis gelap 1esh melengkung dalam keterkejutan. "#au tahu&" .mma mengangguk. "+ima tahun yang lalu tunanganku meninggal dalam kecelakaan mobil." "Aku sangat menyesal." Sebuah keheningan yang canggung memenuhi ruangan. Akhirnya, 1esh memberikan gelengan singkat dengan kepalanya. "%mm, diantara kehilangan tunanganmu, putusnya hubunganmu, dan aku menjadi duda, kurasa kita bisa membuat sebuah pasangan tragis, ya kan&" "Orang harus bisa melanjutkan hidupnya," kata .mma dengan lembut. Tapi saat ia mengucapkan kata$kata itu, ia sedang berpikir tentang Aidan daripada tentang Tra<is. Apakah 1esh adalah pertanda dari doa yang telah diucapkannya& Atau apakah semuanya yang telah dialaminya dalam tiga minggu terakhir hanya sangat membingungkannya& "Sejak delapan belas bulan aku kehilangan Jade, aku tidak pernah membayangkan sama sekali ingin berkencan dengan !anita lain lagi." (a tersenyum pada .mma. "Sampai hari ini." "Tapi mengapa aku&" "engapa tidak&" "#au sadar kan aku sedang mengandung enam bulan, kan&" "Aku akan mengatakan padamu hal yang sama pada anak r. ;it?gerald saat ia menyebutkan hal itu." 1ipi .mma merona saat ia menyebut Aidan. (a bahkan tidak ingin mulai membayangkan percakapan apa yang telah terjadi diantara 1atrick, Aidan, dan 1esh. 6asa malu .mma disela oleh 1esh yang meremas tangannya. ";akta kau sedang hamil tidak berpengaruh pada kecantikan lahiriahmu atau kebaikan yang terpancar dari dalam dirimu." Tanpa berkedip atau tidak bernapas, .mma menatapnya tidak percaya. )agaimana mungkin seseorang yang tampan, sukses, penuh kasih sayang tertarik berkencan dengannya saat ia sedang hamil enam bulan dengan anak pria lain& "1esh, aku sangat berterima kasih atas pujian menyanjungmu, tapi kehidupanku begitu sangat rumit saat ini." "Dan aku tidak membantu masalahmu dengan pernyataan cintaku, ya kan&" .mma memberinya sebuah senyum sedih. "#au sudah melalui begitu banyak sehingga kau layak mendapatkan kebahagiaan sejati. Aku harus benar$benar jujur saat aku mengatakan aku hanya tidak tahu jika aku mempunyai sesuatu untuk diberikan padamu saat ini." 1esh memiringkan kepalanya ke satu sisi dan berpikir. ")agaimana jika kita hanya mencoba mencari tahu satu sama lain sebagai teman dan lihat bagaimana selanjutnya& Aku tahu kau tidak diperbolehkan pergi kemanapun di beberapa minggu ke depan, jadi aku bisa datang ke rumah dan meneleponmu. #au tahu, memeriksa tanda$tanda <italmu." 1esh menyeringai sejenak. "(tu terdengar benar$benar seperti penguntit, ya kan&" "Tidak, aku'" "Sudah lama sekali sejak aku melakukan permainan berkencan. Aku yakin dengan apa yang aku katakan dan lakukan yang membuat na*sumu mati." --- .mma menatap !ajahnya yang sangat tampan dan bertanya$tanya bagaimana ia bisa membuat semua !anita kehilangan na*su padanya. "Aku akan senang dengan kedatanganmu dan memeriksaku." Alisnya terangkat dengan terkejut. ")enarkah&" .mma mengangguk. "Aku yakin setelah beberapa hari terjebak di dalam rumah, aku akan senang ditemani oleh ahli medis." Senyum kesenangan tampak di !ajah 1esh. "Aku akan sangat senang menyukainya." "Aku juga." 1ager yang ada di sabuk 1esh berbunyi. "#urasa ini berarti aku lebih baik segera pergi." (a bangkit dari kursinya. "Jadi aku harap aku bisa melihatmu di minggu ini." "Tapi bagaimana kau akan'" 1esh mengangkat tangannya. "r. ;it?gerald telah mengurus itu." .mma memutar matanya tapi senyum tampak di dirinya. "engapa aku tidak terkejut&" 1esh terta!a. Sekali lagi ia mengambil tangan .mma dan kemudian memba!anya ke bibirnya. "Sebaiknya kau berjanji kau benar$benar bisa menjaga dirimu sendiri." #esulitan untuk bernapas, .mma hanya bisa menggumam, "Aku berjanji." 1esh kemudian berbalik dan menuju ke pintu. Tepat sebelum ia keluar dari pintu, ia melambaikan tangannya pada .mma. Setelah .mma mendengar pintu tertutup, kepalanya jatuh kembali ke atas bantal. enggelengkan kepalanya, ia tidak bisa mempercayai peristi!a gila hari ini. Jika ada orang yang mengatakan padanya sehari sebelumnya seorang pria sangat tampan akan memintanya pergi berkencan dengannya, ia akan mengatakan pada mereka bah!a mereka sedang berkhayal. %al yang sama bisa dikatakan untuk segalanya yang telah terjadi saat makan malam bersama Aidan dari pengakuannya tentang Amy pada keinginannya untuk minta maa* padanya. +elah karena peristi!a hari ini, .mma menutup matanya dan mencoba untuk memblokir semua pikiran diluar$kendalinya dan ketakutannya. --- Bab # Sekitar jam tiga pagi, .mma terbangun karena ingin ke kamar kecil. Saat turun dari tempat tidur, .mma tertegun. 6asa hangat memenuhi dadanya melihat Aidan tertidur pulas di bangku. 1ada satu !aktu di tengah malam Aidan kembali sehingga .mma tidak sendirian. Jantungnya berdetak cepat melihat Aidan begitu peduli kepadanya. 1ikiran tentang 1esh hilang dari pikiran .mma saat dia duduk di tepi tempat tidur memandang Aidan. +eher Aidan tergantung tidak nyaman, dan .mma tahu Aidan akan mengalami pegal$pegal keesokan harinya. .mma berdiri goyah diatas dua kakinya dan membungkuk di atas Aidan. "Aidan," .mma berbisik, sambil mengeluskan tangannya di pipi Aidan. "%mm&" ")angun." ata Aidan langsung terbuka, dan ia berdiri sangat cepat hampir menerjang .mma. "#enapa& Apa kau baik$baik saja&" .mma tersenyum. "Aku baik$baik saja. Aku hanya perlu ke kamar kecil, dan kau hampir mematahkan lehermu dengan posisi tidur seperti itu." Aidan memutar bahunya sambil meringis. "%arusnya kamu memanggil suster untuk ambil pi<ot dan tidak banyak bergerak." .mma mendengus. "Terima kasih banyak, tapi aku tidak separah itu." #erlip usil berbinar di mata Aidan. "au aku menggendongmu&" "Sama sekali tidak! %al terakhir yang aku butuhkan adalah orang yang akan menjadi penjagaku terkena hernia karena mencoba menggendongku." ".m, kau tidak akan membuatku terkena hernia," balas Aidan. "Terserah," gumam .mma sebelum masuk ke kamar kecil. Setelah .mma selesai dan mencuci tangan, dia keluar menemukan Aidan sudah tertidur lagi dan mendengkur halus. Sambil menggelengkan kepala, .mma kembali ke tempat tidur. erasa baru saja menutup mata, .mma merasakan na*as seseorang menghangatkan pipinya. ".m, bangun sayang." .mma mengerjapkan matanya, dan melihat Aidan di depannya. "Jam berapa sekarang&" ".nam. Aku hanya ingin kau tahu aku akan ke atas untuk menemani 1op sebelum dia dioperasi." "Oke. #atakan padanya aku menyayanginya, dan aku berdoa untuknya." "Akan kusampaikan." Aidan ragu$ragu sejenak sebelum menunduk untuk mencium ujung kepala .mma. "Aku benci meninggalkanmu." "Jangan, kau harus menemani ayahmu." "Aku akan segera kembali secepatnya." .mma mengangguk. #etika Aidan sampai di pintu, .mma berkata, "Aidan, tunggu." Aidan berbalik sambil mengangkat alisnya, menunggu respon dari .mma. "Aku hanya ingin bilang terima kasih karena sudah bersamaku semalam. (tu sangat berarti karena kau tidak meninggalkanku sendiri." Aidan tersenyum, "4alaupun kau tidak perlu mengucapkan terima kasih, kuterima dengan senang hati." #etika Aidan menutup pintu, .mma menyandarkan kepalanya ke bantal. Tidak lama dia tertidur lagi sampai sarapan pagi datang. )ersamaan dengan itu datang suster lain untuk memeriksa .mma. .mma memaksakan diri untuk makan daging yang seperti karet dan telur yang terlalu matang ketika pintu kamarnya terbuka. "1agi sunshine!" #ata 5asey, sambil masuk ke kamar. "Selamat pagi." "Aku memba!akanmu sesuatu yang nyaman untuk pulang ke ... ya, kurasa aku harus mengatakan sesuatu untuk pergi ke rumah bajingan itu." .mma memutar matanya. ")agaimana semalam&" ")aik$baik saja. Aku berhasil untuk tidak membuatnya cacat atau mengeluarkan darah." "Aku senang mendengar kau tidak melakukannya. Apakah kau mengampuninya secara emosional juga&" 5asey menggerutu sambil duduk di kursi. "ungkin aku mengatakan M kata padanya paling banyak." Sambil melihat sekeliling, 5asey bertanya, "Omong$omong, kemana si bajingan itu pergi pagi ini&" .mma mengerutu *rustasi sebelum menja!ab. "Dia bersama saudara$saudaranya menunggu bagaimana operasi 1atrick berjalan." "Oh begitu." )aru saja .mma membuka mulutnya untuk bercerita pada 5asey tentang Aidan yang menginap ketika 1esh masuk ke kamar. "1agi, aku hanya ingin memeriksa keadaanmu sebelum memulai shi*tku." .mma menggigit bibirnya, menahan ta!a melihat ekspresi 5asey. Dengan mulut menganga dan mata terbelalak, 5asey memperhatikan 1esh dari kepala sampai kaki. #etika 1esh berpaling ke arahnya, dia mengulurkan tangannya. "Saya Dr. Alpesh 2adeen." "5$5asey Turner," ja!abnya. "Dia sahabat baik saya" .mma memberitahu 1esh karena 5asey terus menatapnya. "Senang bertemu dengan anda." ele!ati 5asey, 1esh menghampiri .mma. "#uharap kau tidak berpikir ini tidak sopan sama sekali, tetapi aku mengintip datamu pagi ini." "#au benar$benar seorang penguntit," goda .mma. 1esh tersenyum lebar, membuat lesung pipit muncul di kedua pipinya. "2ah, semuanya terlihat baik$baik saja. #upikir sekali kau menjalani dengan santai untuk empat belas hari ke depan, kau akan baik$baik saja selama masa kehamilanmu." "#uharap begitu." ",akinlah. Semua akan baik$baik saja." Sekali lagi penyeranta 1esh menginterupsi mereka. 1esh melirik pagernya dan merengut. "#urasa sebaiknya aku ke ba!ah." "Terima kasih banyak untuk mampir kesini." 1esh mengangguk. "Aku akan menemuimu besok, dan kita akan memastikan rencana makan malam kita." "akan malam&" 1esh mengangkat alis matanya yang gelap kearah .mma. "#au tak berpikir aku hanya datang untuk memeriksamu dan keluar begitu saja, kan&" .mma merasa pipinya menghangat atas sindiran itu, "Tidak, tapi..." 1esh mengangkat satu tangannya dan tersenyum. "#ita akan membicarakannya nanti." )erpaling ke arah 5asey. "Senang bertemu dengan anda." ",a, senang bertemu dengan anda juga," balasnya, pandangan 5asey terpaku pada pantat 1esh saat ia berjalan keluar. #etika mereka sudah ditinggal sendiri, 5asey berputar ke arah .mma. "7ila, .m! #au hanya punya tepat lima detik untuk menjelaskan padaku siapa Dr. cDreamy )olly!ood itu!" .mma terta!a dan kemudian dia mulai menceritakan segalanya pada 5asey. Saat sudah selesai, 5asey mengangguk$anggukkan kepalanya pelan$pelan. " 4o!... maksudku...hanya wow." .mma mendesah sambil menera!ang dan berkata, "Aku tahu." "Jadi apakah kau akan memberinya kesempatan&" .mma mengedikkan bahunya. "ungkin." "#upikir pria seperti itu ingin lebih dari sekedar OmungkinG." 5asey menatap penuh rindu pada pintu yang dile!ati 1esh tadi. "aksudku, disamping terlihat sangat tampan, pria itu penyayang dan perhatian...dan berla!anan sekali dengan si bajingan yang takut dengan komitmen." "Aku sudah terlalu stres, 5ase. Aku tak bisa memasukkan seorang pria baru yang potensial ke dalam masalah ini sekarang." #etika 5asey mulai protes, .mma menggelengkan kepalanya. "+agipula, aku masih belum yakin aku siap untuk berpisah dari Aidan." 5asey memutar matanya. ")enarkah& #au akan membiarkan perasaanmu pada bajingan itu merusak seseorang yang berpotensial menjadi belahan ji!a yang menakjubkan&" "Aidan adalah ayah dari anakku. Entuk kenyataan itu aku akan selalu mencintainya, tetapi masih banyak masalah diantara kami." elihat ekspresi bibir 5asey yang mengetat, .mma berkata, "Disini tidak ada hitam dan putih yang mudah, 5ase. Semua abu$abu. Selain apa yang masih kurasakan pada Aidan, perilakunya selama dua puluh empat jam terakhir sangat mena!an. Dia mempertaruhkan pekerjaannya untuk menjagaku. Dia kembali ke sini tadi malam agar aku tidak sendirian. Dia memohon dan mengiba maa* dariku. Aku tidak bisa mengabaikannya begitu saja." 5asey tertunduk mengalah. "Aku hanya tak ingin melihatmu terluka." "Aku tahu. Dan percayalah, aku juga tak mau. Tetapi setidaknya aku harus membiarkan Aidan mencoba dan melihat bagaimana semuanya berjalan, atau aku akan selalu menyesalinya." 5asey akan memprotes tetapi disela oleh handphone .mma yang berdering. .mma membaca isi pesannya. "Aidan sedang dalam perjalanan kesini." 5asey mengerutkan hidungnya. "Sebaiknya aku pergi, atau aku akan terlambat kerja." "Jaga kantor untukku selama aku tidak ada." 5asey nyengir. "1asti. #au hanya harus baik$baik menjaga dirimu sendiri dan Tuan 2oah, supaya kau dapat kembali sesegera mungkin." .mma tersenyum. "1asti akan kucoba." 5asey menunduk dan memeluk sekaligus mencium .mma. "Aku akan segera menengokmu lagi." ")agus." Saat 5asey keluar dari pintu, Aidan menyerbu masuk. Aidan tersentak dan memaksa dirinya sejauh mungkin dari 5asey dan buku notesnya. "Tenang )ig 1apa, anak1anakmu aman pagi ini." Aidan menghela napas dengan lega. "Aku lega mendengarnya. ereka masih sedikit trauma dari kejadian semalam." emandang dari bahunya, 5asey mengedipkan mata pada .mma. "Sampai jumpa." .mma melambaikan tangannya sebelum mengalihkan perhatiannya ke Aidan. ")agaimana keadaan 1atrick&" ")aik," ja!ab Aidan. .mma menghela napas lega. "Terima kasih Tuhan." "#au akan senang kalau tahu hal pertama yang dia lakukan ketika kembali ke kamarnya adalah menanyakanmu." Air mata menggenang di mata .mma. ")enarkah&" Aidan mengangguk. "1op bilang sampaikan sayangnya padamu dan 2oah, dan dia akan menjengukmu secepatnya saat dia sudah bisa keluar." .mma terta!a dan menyapu matanya. "anis sekali." "(ya, manis memang mengalir di D2A ;it?gerald, terutama dengan laki$lakinya." 1ikir Aidan. .mma memandang Aidan dengan jengkel. ")ukankan terlalu a!al untukmu untuk menyombong&" Aidan terkekeh saat suster datang memba!a surat yang menyatakan .mma diijinkan untuk pulang. Selesai .mma menandatangani semuanya Aidan berkata, "(ni artinya kita sudah boleh pulang kan&" .mma mengangguk dan mulai turun tempat tidur. "Segera setelah aku berganti pakaian dan menyisir rambutku." Dahi Aidan berkerut. "Jangan berdiri terlalu lama saat kau ganti pakaian. Duduk di pinggir tub atau dudukan toilet." .mma mendengus jengkel. "Apa kau akan menjadi o<erprotekti* seperti ini ketika kita sampai ke rumahmu&" Aidan menganggukkan kepalanya. ",ap, setidaknya sampai aku tahu kau dan 2oah lepas dari bahaya." 6asa *rustasi .mma menguap sedikit atas ketulusannya. ")aik, baik, aku akan duduk ketika aku berpakaian." Setelah .mma di dalam kamar mandi, dengan senang hati ia melepas baju rumah sakit dan memakai celana yoga dan kaos lengan panjang yang 5asey ba!a. +alu .mma memakai sepatu tenis yang lebih besar yang baru saja dibeli untuk kakinya yang membengkak. .mma mengikat rambutnya menjadi ekor kuda. #etika .mma sudah selesai, dia melihat suster sudah menunggu dengan kursi roda. .mma duduk di kursi roda itu saat Aidan mengambil tas yang 5asey ba!a bersama dompetnya. Suster kemudian mendorong .mma menuju li*t. "1astikan kau membaca surat keluarmu tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. (tu juga menunjukkan kapan kau perlu kembali untuk bertemu dengan doktermu." Sebelum .mma dapat merespon, Aidan menja!ab, "Saya akan pastikan dia melakukannya." Suster memberikan Aidan senyum lebar. "Saya yakin kamu akan menjaga dia dengan baik." "(ya, bu. Saya akan memberikan dia banyak perhatian lembut penuh cinta." #etika .mma memiringkan kepala ke arahnya, Aidan mengedipkan matanya. Sesampainya di lobby, suster berkata. "#ita akan tunggu disini sementara suami mengambil mobil." .mma mengeluarkan suara kecil seperti dicekik sementara Aidan berhenti melangkah tiba$tiba. "Em, oke," .mma akhirnya bersuara. Aidan melirik emma sekilas sebelum pergi ke tempat parkir. Tidak membutuhkan !aktu lama baginya untuk kembali dengan mobil. "Semoga berhasil," kata suster sebelum dia menutup pintu mobil. "Terima kasih," kata .mma. Dia segera memasang sabuk pengaman dan berbicara pada Aidan. "Siap." Saat mereka keluar dari tempat parkir, Aidan berkata. "Ada yang tidak sabar ingin bertemu denganmu." "Oh&" Dia melepaskan pandangannya dari jalan untuk tersenyum pada .mma. ")eau." .mma terta!a. "#uharap kamu memba!anya pulang semalam." "#ukira rumahnya adalah rumahmu&" "6umahnya yang sebenernya." "Ah, iya kalau begitu. Tentu saja, dia terus berkeliling dari kamar ke kamar mencarimu." "#asihan sekali." "Aku yakin dia akan lebih dari siap untuk berbagi tempat tidurmu dan yang lainnya ketika kau sampai." .mma tersenyum. "Aku benci tidur sendiri, jadi aku akan senang sekali kalau dia jadi teman tidurku lagi." Aidan membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu tetapi tidak jadi. "#enapa&" tanya .mma. "Tidak." #arena .mma merasa komentar Aidan berhubungan dengan mena!arkan jasanya sebagai teman tidurnya, .mma memutuskan untuk tidak meneruskannya. #etika mereka berbelok di jalan rumah Aidan, dada .mma terasa sakit karena dia merasakan campur aduk antara kenangan bahagia dan menyakitkan. Saat Aidan memarkir mobilnya, .mma tidak bisa menahan diri untuk mengingat malam dimana dia menemukan mobil Aidan dan mobil lainnya. #etika Aidan mematikan mesin mobil, dia menengok ke arah .mma. ")agaimana kalau kau duduk manis saat aku membuka pintu rumah, jadi kau tidak harus menunggu&" .mma melemparkan pandangan ke Aidan, "Aidan, aku pikir aku bisa berdiri selama dua detik selama kamu membuka pintu." ")aik," gerutu Aidan. .mma tidak percaya betapa ekstrimnya pengertian Aidan tentang bed rest .mma. Satu menit menyebalkan dan berikutnya menjadi mena!an. Dia berharap hormonnya memperbolehkannya untuk menghargai Aidan daripada mencaci makinya secara <erbal. %al berikutnya yang dia tahu Aidan bergerak secepat kilat dari mobil le!at garasi, jadi ketika .mma yang bergerak lambat sampai di pintu, Aidan sudah membuka kunci dan pintu. "#erja yang bagus, Speedy," komentar .mma. "#embali." )eau datang mendengking ke dapur. "%ai boy, merindukanku&" )eau melolong dan mendorong perut .mma, "A!, kami berdua baik$baik saja. Aku hanya harus menjalani dengan santai," .mma memberitahu )eau. "Omong$omong tentang santai, ayo ke tempat tidur." "#au ini bossy sekali," ja!abnya sambil menyusuri koridor. #etika .mma masuk ke kamar Aidan, dia terkesiap. Selimut yang 7rammy buat untuknya ketika dia masih kecil digelar di atas kasur sementara *oto orang tuanya yang dibingkai dengan perak antik berdiri di atas laci samping tempat tidur. #ursi ayun dan dipannya ditaruh di samping kanan tempat tidur. .mma berbalik kembali ke Aidan, tidak mampu menyembunyikan keterkejutannya. "Apakah 5asey yang menyarankan ini&" "Tidak," gumam Aidan. Detak jantungnya berdetak cepat sekali. "aksudmu, kau yang melakukan ini& Entukku&" ",a, aku yang melakukannnya." Aidan menggosok lehernya dengan gusar diba!ah tatapan mata .mma. "5asey memba!a barang$ barang yang penting, tetapi aku pikir kau memerlukan beberapa barang yang bisa membuatmu merasa seperti di rumah. 4alaupun jika kau bilang kau tak akan tinggal lama." .mma tidak dapat bernapas, apalagi bicara. Oh Tuhan, mengapa dia begitu luar biasa& Setiap kali Aidan melakukan sesuatu yang perhatian dan penuh kasih, hal itu hampir saja mematahkan hatinya, daripada membuatnya hangat. %al itu seperti menunjukkan ke depan !ajahnya lagi bah!a selain satu kesalahan besar yang dibuat Aidan, pada dasarnya, dia adalah pria yang baik $$ yang berhak menerima maa* dari .mma. .mma mengambil beberapa langkah ragu ke arah Aidan. )erdiri di depan Aidan, .mma menatap ke arah mata birunya yang bertanya$ tanya. .mma maju dan memberinya pelukan. "Terima kasih, Aidan. (ni sangat berarti sekali bagiku." Aidan cepat$cepat memeluk .mma. .mma menutup matanya dan membiarkan perasaan nyaman dan bahkan cinta membungkusnya. 2apas hangat Aidan menggelitik kulit cuping telinga .mma. "Aku senang kau menyukainya. Aku ingin melakukan apa saja yang dapat membuatmu bahagia." ",ah, ini adalah a!al yang luar biasa menakjubkan." "Sama$sama." .mma dapat mendengar kesenangan yang bergetar dalam suaranya. "Jadi apakah kau ingin istirahat sebentar& Atau aku bisa membuatkan makan siang lebih a!al." "Sebenarnya, aku ingin sekali mandi. Aku merasa jorok sekali." Aidan mengangguk. "Aku mengambil kursi dari toko *armasi. )iarkan aku menyiapkannya untukmu." ")agus, aku akan merasa berumur KP tahun," gerutu .mma, mengekor di belakang Aidan ke dalam kamar mandi. Dia berhenti terkesiap melihat jubah *a<oritnya tergantung di pintu dan semua peralatan mandi dan make up tertata di meja. Aidan menutup toilet dan menyuruhnya duduk. "#au tidak perlu berdiri, ingat&" Dengan mendesah, .mma menurutinya dan duduk. Tidak lama untuk Aidan menyetel bangkunya. Setelah dia menyalakan air dan menyesuaikan temperaturnya, dia melirik dari bahunya ke arah .mma. "Oke. #au sudah siap." "Terima kasih." #etika .mma tidak bergerak, Aidan menaikkan alisnya merasa kha!atir. "#au butuh bantuan&" emikirkan Aidan melihatnya telanjang memberikan sensasi hangat di pipinya. Dia menggelengkan kepalanya dengan mati$matian. "Aku bisa sendiri." ")aiklah," ja!ab Aidan. #etika pintu tertutup di belakang Aidan, Jari$jari .mma menarik pinggir pakaian dan lalu diam terpaku. 1andangannya menatap di bangku sho!er. #ilas balik dari masa lalu saat ibunya berperang mela!an penyakit kanker melanda .mma. )ayangan ibunya mencoba keluar masuk sho!er berkelebat dipikirannya, dan membuatnya menggigil. )ayangan itu ditambah dengan semua yang dilaluinya dalam kurun !aktu dua puluh empat jam membuat emosinya keluar tak terkendali. Terutama, rasa takut masih menggantung di sekeliling .mma. %al ini seperti momok yang diam di ruangan itu, mengejek .mma bah!a mimpinya yang sempurna memiliki anak akhirnya akan tercapai. %anya pikiran akan kehilangan 2oah membuatnya bergidik bergemuruh didalam dirinya. embenamkan kepalanya ditangannya, .mma menangis tanpa malu$malu. 4alaupun dia tahu dia tidak boleh begitu, .mma membiarkan dirinya menangis tersedu$sedu. 1intu kamar mandi terbuka, .mma terdiam. ".m, apakah kamu baik$baik saja&" "Aku baik$baik saja," ja!ab .mma dengan tegas, tetapi suaranya yang bergetar mengkhianatinya. Aidan berjalan masuk. .mma mencoba menyembunyikan tubuhnya yang gemetaran saat Aidan ragu$ragu berjalan. engintip Aidan melalui jari$jarinya, .mma melihat ekspresi kha!atir Aidan melihat dirinya masih duduk di toilet. "engapa kau belum mandi&" "Aku, uh..." )erlutut di depan .mma, Aidan menangkup dagu .mma dengan jemarinya, mengangkat !ajah .mma untuk menatap ke mata Aidan. ".m, kau harus berhenti menangis. (ni tidak bagus untukmu atau 2oah." "aa*," bisiknya parau. Dengan menggunakan tangan yang lain Aidan menangkup !ajah .mma. "#au tidak perlu meminta maa*. #au di sini bersamaku sekarang, dan segalanya akan baik$baik saja." .mma menggelengkan kepalanya. "Tetapi tidakkah kau lihat& Semuanya tidak baik$baik saja!" "Aku tahu, tetapi..." "udah berdiri di sana dan berkata padaku agar tidak bersedih, tetapi kau tak tahu apa yang aku alami saat ini!" jerit .mma. Aidan menundukkan mata birunya. "Aku tahu itu, .m." .mma mengusap pipinya dengan punggung tangannya. "Setiap menit, setiap detik, aku tidak tahan berpikir kalau semua akan berantakan. Aku begitu takut sesuatu yang buruk akan terjadi pada 2oah. Aku kehilangan semua orang yang kucintai. Aku tidak bisa kehilangannya juga." Dadanya menghela saat tangisan memeras dirinya lagi. Tanpa ragu$ragu, Aidan menarik .mma ke pelukannya yang kuat. %arusnya .mma mengusir Aidan pergi. )erdekatan dengannya ketika .mma sedang emosional sama saja bermain dengan api. Tetapi dia juga begitu lelah sendirian selama ini dan menanggung semua beban sendiri. Aidan memiliki kekuatan yang cukup untuk mereka berdua, dan hanya dengan dipeluk olehnya memberikan kenyamanan untuk .mma. endekap punggung Aidan, .mma mengepalkan tangannya di kemejanya, berpegangan sangat erat. )ibir Aidan hangat di telinganya, membuatnya menggigil. "Shh, ayolah, sayang. Jangan menangis," gumam Aidan di telinganya. "Aku disini untukmu, dan kita akan melaluinya bersama." #ata$kata Aidan meyakinkan .mma, dan demi Aidan dan 2oah, .mma mencoba menenangkan diri. #etika tangisannya mereda, Aidan menjauh sedikit dan menatap tajam .mma. ata birunya menyala dengan intens. "Dengarkan aku. #au punya hak untuk merasa takut, tetapi aku ingin kau percaya padaku ketika aku bilang 2oah akan baik$baik saja. Dia diberkahi dengan gen yang super kuat." enaruh tangannya di perut .mma, Aidan tersenyum. "Dia adalah sebagian ;it?gerald, dan setiap generasi, laki$laki di keluargaku terkenal dengan ketangguhan, pejuang yang bertarung dengan keinginan seperti besi untuk bertahan hidup." "Sungguh&" tanya .mma sambil sesegukan. Aidan mengangguk. " Tetapi bahkan lebih dari sekadar darah pejuang ;it?gerald dari (rlandia, dia me!arisi D2A terbaik dari ibunya. (bunya adalah orang yang terkuat yang pernah kukenal." #ata$kata Aidan, ditambah dengan ketulusannya saat dia berbicara, menyebabkan dada .mma serasa terbakar. "Oh Aidan," gumamnya. Aidan menyapu rambut .mma dari !ajahnya. "#au hanya harus tetap kuat, .m. Api yang terbakar begitu dalam di dirimu ' yang memastikanmu untuk dapat melalui saat$saat tergelap ' kau harus berusaha agar nyalanya lebih bersinar." "Akan kucoba." ")agus. Aku senang mendengarnya." Aidan bangun dari lantai. "Sekarang ayo mandi. 2anti airnya keburu dingin sebelum kau sempat mandi." #etika Aidan mengangkat kaosnya mele!ati kepala, .mma membelalakan matanya. "Apa yang kau lakukan&" "elepaskan kaosku. Aku tak mau basah kuyup saat membantumu mandi." .mma menggelengkan kepalanya dengan cepat. "Aku tidak perlu bantuanmu." "#au kelelahan, .m. )iarkan aku membantumu, oke&" "#upikir itu bukan ide yang bagus." "#enapa tidak&" 6asa hangat memenuhi pipi .mma. "#arena kau akan melihat ku..." 5engiran usil muncul di bibir Aidan. "Apakah kau lupa kalau aku sudah mengenal dengan baik setiap inci tubuh indahmu&" .mma menatap tangannya yang ada dipangkuannya. "Tidak, tetapi saat itu berbeda. #ita berbeda saat itu." Tatapan Aidan yang dalam memandangnya membuat .mma akhirnya menengadah. "Dan sekarang juga berbeda karena aku tidak akan menggodamu saat aku melihatmu telanjang. Aku akan menjagamu. Ada tingkat keintiman yang lebih dari sekedar seks, .mma." "Aku tahu," bisik .mma. "Jadi biarkan aku membantumu." .mma menghembuskan napas kekalahan dan mengangguk. "aukah kau memutar kursinya, jadi aku tak perlu menghadapmu&" #ilatan geli bersinar dimata Aidan. ")aik, 2ona 1emalu, aku putarkan." "Asal kau tahu saja, aku tidak seperti terakhir kali kamu melihatku," debat .mma saat Aidan memutar kursinya. Aidan berbalik dan mengedikkan bahu. "Aku tidak percaya. +agipula, kau masih secantik ketika pertama kali aku melihatmu." "#au selalu genit ya&" balas .mma sambil tersenyum. "5uma bilang sesuai kenyataan, nyonya." #emudian tangan Aidan memegang pinggiran baju .mma. Tanpa protes, .mma membiarkan Aidan melepaskan bajunya. Tatapan Aidan tertuju pada belahan dada .mma lebih lama dari seharusnya sebelum melempar baju .mma ke keranjang baju kotor. ")erdiri," perintah Aidan. "#au terlalu bossy." "Dan kau terlalu keras kepala," timpal Aidan sambil menurunkan celana .mma. %anya mengenakan pakaian dalamnya, .mma gemetaran. Seakan$ akan mau menyamakan keadaan, jari$jari Aidan memegang resletingnya sendiri dan melepaskan celananya juga. Tatapan mata mereka bertemu saat tangan .mma bergerak kebelakang punggung dan melepaskan kaitan branya. Setelah branya terlepas, tangan .mma menutup payudaranya. ",ang benar saja, .m. )erhentilah bersikap seakan$akan aku ini pria mesum." #egusaran Aidan menyulut api kecil dalam diri .mma. Tangan .mma kemudian memegang bagian pinggang celana dalamnya, dan dilonggarkan sebisa mungkin sambil diturunkannya mele!ati perutnya yang besar. elihat tatapan terkejut Aidan, .mma berjalan ke arah sho!er dan duduk dikursi. "Tolong ambilkan sabun <anila ku dan sponge merah muda. Terima kasih." 7elak ta!a Aidan menggema di dinding kamar mandi. embasahi tangannya di sho!er, Aidan memberikan sponge pada .mma. "Sudah kutaruhkan sabun cair disitu." Aidan menutup pintu sho!er di belakangnya. .mma tidak berani melihat apakah Aidan melepas celananya atau tidak. "au aku cucikan rambutmu&" "#au serius mau melakukan itu&" "Tentu saja. +agipula seperti kamu akan membiarkan aku menyabuni bagian terbaik saja." Suara terkikik terlepas dari bibir .mma. "#ukira kau akan berlaku sopan," protesnya. "emang. akanya kenapa aku ingin tetap menyibukkan tanganku dengan rambutmu." ")aiklah." Aidan membasahi rambut .mma dengan semprotan sho!er. Setelah yakin basah seluruhnya, Aidan menaruh shampo dengan harum buah persik di satu tangan kemudian digosoknya sampai berbusa. .mma tidak dapat menahan erangannya saat jari$jari Aidan memijat kepalanya. "Oh Tuhan, rasanya enak sekali." "Aku senang kau menyukainya. Jika pada akhirnya aku dipecat karena mengambil libur, mungkin aku punya masa depan dalam tata rias." .mma terta!a. "Aku tidak bisa membayangkanmu menata rambut sebagai mata pencaharian." "Aku juga." "#au tahu, kau mencuci rambutku seperti ini mengingatkanku akan 3ut o( A(rica ketika 6obert 6ed*ord mencuci rambut eryl Streep," kata .mma. "(buku suka sekali *ilm itu." "Sungguh&" Aidan terta!a sambil membilas rambut .mma. "(ya, dia suka semua hal tentang 6obert 6ed*ord. Dia selalu bilang 6obert 6ed*ord mengingatkannya pada 1op <ersi berambut pirang." "Oh Tuhan, sekarang setelah kupikir$pikir, 1atrick memang sedikit mirip dengan 6obert 6ed*ord!" "Aku tidak percaya 1op belum bercerita tentang ini padamu. %al ini biasanya membuat dia besar kepala." "%mm, egonya besar& #edengarannya seperti si*at keluarga ;it?gerald." "%a, ha," ja!ab Aidan. Saat jari$jari Aidan menyentuh kerutan luka .mma, .mma membeku. ".m, apa ini&" Sponge yang sedang dipegangnya terlepas dan jatuh ke lantai. ")ukan apa$apa. %anya luka lama." "6asanya tidak seperti bukan apa$apa." Tangan Aidan melepaskan kepalanya dan ditaruh di bahu .mma. "#atakan padaku." .mma merangkulkan tangannya di sekeliling dadanya. "(tu hanya pengingat masa yang menyakitkan dalam hidupku ketika aku melakukan hal yang sangat bodoh." #etika tangan Aidan tetap bertahan di bahunya, .mma menghela napas. "Setelah ibuku meninggal, aku kesepian sekali. #esedihanku untuk Tra<is masih baru sekali. Tidak ada suami, tidak ada ayah, tidak ada ibu ... aku tidak dapat melihat menembus a!an hitam bah!a aku masih punya 7rammy dan 7randdaddy." Tubuh .mma menggigil saat dia membiarkan bangkai masa lalunya menari mengelilinginya. "Satu malam aku pergi ke gunung, Aku terbangun di tengah malam dan masuk ke mobil. Aku mulai mengebut di jalan yang berkelok$kelok, berharap mobil lain akan datang dari arah depan, dan aku dapat mengakhiri semuanya." "Oh Tuhan," gumam Aidan, tangannya meremas bahu .mma dengan kuat. .mma menatap ke arah Aidan. "Aku malah menabrak pohon. Dan !alaupun hal itu membuat mobilku rusak total dan memberiku bekas luka mengerikan, aku hidup." "Apakah hanya sekali itu saja kau mencoba untuk ..." .mma menebak Aidan tidak kuat mengatakan kata$kata itu. .mma mengangguk cepat. "Setelah malam itu, aku tahu itu artinya aku ditakdirkan untuk tetap hidup ' mencoba untuk hidup bahagia untuk orang tuaku dan untuk Tra<is. Aku menemukan seorang terapis yang bagus, bersama dengan keluargaku dan keyakinanku, membantuku melaluinya." "Terima kasih untuk menceritakannya padaku." Aidan menunduk dan mencium ujung kepalanya yang basah. "#au adalah !anita yang paling luar biasa yang pernah kutemui." "Aku tidak tahu kalau itu." "(tu benar." "Apa yang aku lakukan itu benar$benar bodoh dan egois dan ..." Aidan menggelengkan kepalanya. "Aku tidak akan menghakimimu, .m. Aku tidak pernah melalui neraka yang kau alami. Aku hanya lega kau ada disini." "Terima kasih." Aidan mematikan keran. enengok ke arah .mma, dia bertanya, "Semua sudah bersih&" .mma terta!a. ",a, semua bersih." Aidan membuka pintu sho!er dan pergi mengambilkan handuk dan jubahnya. .mma lega melihat Aidan masih memakai pakaian dalamnya. 4alaupun basah kuyup, .mma melihat jelas bentuk bokong Aidan. .mma memutar matanya pada hormonnya yang di luar kendali, dia memalingkan pandangannya kembali ke lantai. #etika Aidan mengulurkan handuknya, dia mulai mengeringkan tangan dan kakinya. Aidan menarik rambutnya ke atas dan membungkusnya dengan handuk yang lain. "Apakah kamu lapar&" "Emm, hmm," .mma bergumam sambil memakai jubah mandinya. "Apa ada yang kau inginkan&" .mma mengangkat alisnya terkejut. "#au akan membuatkan apa saja yang kuinginkan&" "(ya. Atau mau keluar dan di ba!a pulang." ")agaimana kalau shrimp scampi mu&" Aidan mengangguk. "Sementara kamu mengeringkan rambutmu, aku akan membuatnya dan memba!anya kesini." "Apakah kau akan memba!anya dalam baki perak dengan sekuntum bunga ma!ar di dalam <as kristal&" tanya .mma sambil nyengir. "Selalu saja mulutmu," gumam Aidan sambil keluar dari kamar mandi. .mma terta!a geli sambil mengeluarkan pengering rambutnya. Dia menutup dudukan toilet sebelum Aidan menyuruhnya. Setelah rambutnya kering, dia memakai piyama dan naik ke tempat tidur. )eau dengan bahagia ikut naik juga di samping .mma. .mma melihat setumpuk di atas laci samping sebelum membaca judul$judulnya. Tumpukan itu didominasi buku$buku non$*iksi, buku$buku sel*$help. .mma mengambil satu dari sekian *a<oritnya, Tuesdays !ith orrie, dan mulai membaca ulang. Aidan muncul beberapa saat kemudian dengan sebuah nampan dan dua piring tanpa <as kristal dan ma!ar. .mma menghirup dengan semangat. "Oh Tuhan, baunya enak sekali!" "Terima kasih." .mma menegakkan duduknya dan mengambil nampan. Sementara Aidan mengambil piringnya, .mma mengganguk ke arah laci samping. "#enapa memilih topik itu&" tanyanya. 6ona merah me!arnai pipi Aidan. "Oh, um, jadi, itu direkomendasi oleh terapisku." .mma tersedak gigitan udang yang ada di mulutnya. Setelah baikan, dia bertanya, "#au dalam terapi&" Aidan mengangguk, memalingkan kepalanya dari tatapan tajam .mma sambil duduk di kursi ayun. "Sudah berapa lama kau menemui terapis&" enatap piringnya, Aidan memainkan sepotong udang dengan garpunya. "Apakah kau harus bertanya&" "(ya," bisik .mma. Aidan menyentak tatapannya ke arah mata .mma. "Aku membuat janji temu di pagi setelah aku dengan suksesnya menghancurkan hidupku dan hidupmu." "Oh begitu." "Aku suka sekali Dr. +eighton. Dia sangat membantuku dalam banyak hal." "Seberapa sering kamu pergi&" "Tiga kali seminggu." .mma menelan ludah. "Sesering itu." 4alaupun ketika .mma sedang berurusan dengan kesedihannya yang sangat mendalam, dia hanya pergi dua kali seminggu. Aidan tersipu malu. "Aku minta untuk program yang paling intens karena aku ingin memperbaiki diriku sendiri secepat yang aku bisa...untukmu dan 2oah." .mma tidak dapat meredakan jantungnya yang berdetak kencang. Aidan ingin menjadi pria yang baik untuknya ' untuk memperbaiki semua kesalahan yang telah dia lakukan, dan yang paling penting menjadi segalanya yang .mma mau dan butuhkan. Sebagian dari dirinya ingin menghampiri dan memeluk dengan erat Aidan ' untuk mengatakan bah!a hatinya masih milik Aidan dan selalu begitu. Tetapi dia tidak bisa. Dia terlalu malu. "(ngin nonton *ilm&" tanya Aidan tiba$tiba. Saat .mma memandangnya dengan skeptis, Aidan tersenyum. "#au yang pilih, aku janji." .mma berpikir apa yang ingin ditonton. "The Sound o* usic." Aidan meringis. "5hrist, apakah kita harus nonton musikal&" "#au bilang aku yang pilih!" timpal .mma. ")aik, baik," gumam Aidan, mencari$cari di kotak besar berisi D:D$ D:D yang dia ba!a dari rumah .mma. Saat dia menemukannya, dia masukan ke dalam player dan mengambil piringnya. Aidan bersantai di tempa tidur disamping .mma daripada kembali duduk di kursi ayun. ")agaimana udangnya&" "mm, le?at." .mma tersenyum pada Aidan. "Aku berharap sekali kau masaknya banyak." Aidan terta!a. "Dalam kondisimu, aku menebak lebih baik memasak dengan dua kali lebih banyak." "Oh pahla!anku," balas .mma. ")iar kutebak. 1ahla!anmu ini sebentar lagi akan pergi kembali ke dapur untuk mengambilkan satu porsi lagi." .mma mengedipkan matanya dengan genit pada Aidan. "(ya, tapi aku akan duduk manis dan setidaknya menunggu sampai kau selesai makan dulu." "alaikat yang murah hati," gumam Aidan dengan mulut penuh udang. Sambil terta!a, .mma menyalakan T:. Saat *ilm dimulai dan Julie Andre!s mulai berputar$putar dan bernyanyi diatas gunung, .mma menarik selimutnya lebih dekat dan mendesah puas. "#au benar$benar suka *ilm ini ya&" tanya Aidan. .mma menengok ke arah Aidan. ")agaimana kalau aku bilang aku bermain sebagai aria ketika di SE&" Aidan menelan ludah dengan keras. "aksudmu kamu memakai kostum biara!ati&" ",a tentu saja." Aidan menjilat bibirnya. "Sial, itu hot." .mma memutar matanya. "Dasar." Aidan terta!a. "aa* babe, tetapi setiap pria memiliki *antasinya masing$masing." "#au membayangkan aku dalam kostum biara!ati&" "Sebenarnya kau dengan memakai apa saja ... atau sama sekali tidak." Ja!ab Aidan dengan mengedipkan sebelah matanya. "Terserah," gumam .mma sambil kembali memandang T: dan bukan Aidan. Setelah menghabiskan sepiring udang lagi, mata .mma mulai berat. Saat dia memandang Aidan, mata Aidan sayu, tetapi .mma tidak yakin apakah itu karena kelelahan atau karena dipaksa menonton musikal. .mma tertidur tepat sebelum :on Trapp melarikan diri ke S!iss. #etika .mma terbangun, diluar sudah gelap. elihat ke arah bahunya, Aidan sudah tidak disampingnya lagi. Suara air sho!er membuatnya menyadari dimana Aidan berada. engintip ke pada jam !eker disamping tempat tidur, baru saja jam enam. enguap, .mma meregangkan tubuhnya sebelum duduk. engubah posisinya, membuat .mma ingin buang air. enggit bibirnya, .mma memandang ke arah pintu kamar mandi yang tertutup. Ada dua pilihan 8 masuk saat Aidan mandi atau menjadi pengecut dan pergi ke kamar mandi luar. .mma melupakan pilihan yang kedua. Dengan napas berat, .mma turun dari tempat tidur. )eau mengikutinya. "#au disini saja. Aku tidak jauh." )eau tidak menghiraukannya dan tetap mengikuti .mma sampai ke kamar mandi. Eap mengelilingi .mma dan menghalangi pandangannya. )aru saja .mma menuju ke toilet, Aidan mematikan keran air dan keluar dari sho!er dalam keadaan telanjang. ata .mma menatap mata biru Aidan yang kaget sebelum turun memandang bagian ba!ah pinggang Aidan. %ormon kehamilannya menendang keras, dan .mma menjilat bibirnya. "Apakah kau sudah selesai memandangi paketku&" tanya Aidan, suaranya menandakan kegelian. Dengan berat .mma mengangkat pandangan matanya ke arah Aidan. "Tunggu. Apa&" tanyanya. +alu rasa malu menyerang .mma, dan dia langsung menundukkan kepalanya. "aa*kan aku. Aku perlu buang air kecil." .mma berjalan ke samping tubuh Aidan yang basah, telanjang dan menuju ke toilet. Aidan terta!a atas rasa malu .mma. Dia mengambil handuk, tetapi daripada menutupi tubuhnya dengan handuk, Aidan dengan sengaja menikmati !aktu mengeringkan tangan dan badannya. .mma tidak menghiraukan Aidan dan *okus buang air kecil. Setelah selesai, .mma mencuci tangannya. Dia memutar mata ketika Aidan masih saja telanjang. "Apa yang enak untuk makan malam&" .mma menahan tatapannya dengan angkuh, dia berkata, "Apa saja, aku lapar." "Serius&" .mma terta!a. "#au harus segera terbiasa untuk memberi makan na*suku yang di luar kendali." "Akan kucoba," renung Aidan sambil pada akhirnya dia menutupi pinggangnya dengan handuk. "#alau pi??a bagaimana&" "mm, menyenangkan." "#alau begitu aku pesan pi??a saja." .mma terta!a. ")etul, pesannya porsi besar. Ooh, dan pesan roti kayu manis juga!" "Okay, aku akan pesankan." ")olehkah kita nonton *ilm yang lain lagi&" Aidan gemetar. ";ilm ce!ek lagi&" .mma memajukan bibir ba!ahnya. ")oleh ya&" Aidan memutar matanya. ")aiklah." "A!, makasih, makasih, makasih!" teriak .mma, mengalungkan tangannya ke leher Aidan. Dengan bibirnya beberapa cm dari bibir Aidan, .mma dengan cepat memalingkan !ajahnya dan mencium pipi Aidan. Aidan memandang .mma dengan seksama untuk beberapa saat. ")aiklah, cukup sudah. #embali ke tempat tidur dan angkat kakimu." "Siap, Sersan," desah .mma. Saat .mma keluar dari kamar mandi, Aidan memukul pantat .mma dengan main$main. Saat .mma memandang Aidan dari balik bahunya, Aidan menggelengkan kepalanya. "Selalu kau dan mulut itu!" --- Bab $ .mma terbangun sejenak sebelum pukul satu, dan setelah ke kamar mandi, ia menyelinap kembali ke tempat tidur. Aidan sudah tertidur lelap, mendengkur dengan lembut. .mma baru saja menarik kembali selimutnya saat teleponnya berbunyi di atas nakas. (a mencondongkan tubuhnya dan mengambilnya. (tu adalah sms dari 5asey. Memeriksa dirimu, Em. Berharap kau beristirahat dan merasa baik1baik saja. &ubungi aku di pagi hari. .mma tersenyum atas perhatian 5asey. Aku baik1baik saja. Terima kasih sudah bertanya. Btw, apa yang kau lakukan di tengah malam begini/ Aku mungkin akan bertanya padamu pertanyaan yang sama. &arus buang air kecil. Ah, gotcha. Aku sedang menunggu $ate pulang dan bercinta denganku,,, emutar matanya, .mma menulis %ria yang malang. Tidak ada istirahat karena lelah dengan libidomu di sekitarnya, 4ol. Benar. Berbicara tentang istirahat, dimana assclown Bpantat badutC/ .mma terta!a saat jari$jarinya mengetik di atas tombol$tombol. Fa sedang tertidur di sampingku. A%A1A%AA$ FTU, A%A 0AU !F4A/,,, >aaa dengan teriakanmu, Ftu tidaklah seperti kami melakukan sesuatu. 0ami jatuh tertidur karena menonton (ilm. Aku benar1benar berharap kau menghukumnya dengan beberapa (ilm cewek yang keren. .mma menatap Aidan yang tertidur dan hampir merasa menyesal atas apa yang telah ia timbulkan padanya. &ir. 4ol, mari kita menyebutnya aku memberinya tri(ecta estrogen dengan The ound o( Music, teel Magnolias, and )ried !reen Tomatoes. Aku pikir ia benar1benar menangis saat menonton teel Magnolias...tapi aku pikir itu lebih karena ia terjebak menonton (ilm itu bukannya sepak bola. Fa tidak harus tinggal dan menonton (ilm itu, Em. Fa ingin bersamamu...the (uckwit. .mma tidak bisa menahan senyum pada layar. Tidak masalah jika ia ingin bersamaku. Aku tetap tidak yakin aku perlu untuk bersamanya. 1enyesalan terasa di diri .mma saat ia selesai mengetik itu. (a tidak yakin bah!a pernyataan itu sepenuhnya benar. &mm, apakah perubahan hatimu ada hubungannya dengan "r. Mc"reamy Bollywood/ enggigit bibir ba!ahnya, .mma ragu$ragu sebelum mengetiknya, Mungkin...mungkin tidak. 0apan kencan panasnya/ Ftu bukanlah berkencan. Fa hanya datang kemari untuk memeriksa tanda1tanda 2italku. Fa membawa makan malam, Em. Ftu adalah kencan. Terserah. .mma bisa membayangkan 5asey memutar matanya dan menghembuskan napas *rustasi saat ia mengetik. 4ihat, jangan tidak menganggap "r. Mc"reamy Bollywood hanya karena Aidan menumbuhkan sebuah 2agina dan menjadi serba peduli dan perhatian. Aidan tidak menumbuhkan sebuah 2agina, Ftu tidak akan menyakitinya jika ia memang memilikinya. Mungkin ia akan mengurangi berpikir dengan penisnya, Gase..., Baik, Baik, aku akan berhenti menjatuhkan si doucheno::le. Terima kasih ebenarnya, aku pikir kau perlu menguji teoriku tentang 2agina Aidan. Apa/,, 0au perlu mengirimnya mendapatkan sesuatu untuk dimakan. Bukankah kau mengidamkan sesuatu/ .mma mengerutkan bibirnya sambil berpikir. (a mengidam bacon dan es krim terus menerus, bahkan saat sarapan ia bisa makan keduanya secara bersama$sama. Aku bisa pergi membeli double Baconator dari *endy8s dan sebuah minuman dingin. &a, Bagus. Mereka buka sampai pukul dua. uruh dia. AA% BAs oon As %ossible H secepat mungkinC Gase, ia sedang terlelap tidur. 3h demi apapun, Bangunkan dia dan biarkan dia menunjukkan 2agina mengkilap barunya, .mma mendengus *rustasi. Baiklah. Ttyl BTalk To >ou 4ater H Bicara denganmu lagi nantiC Malam, .angan berpikir aku tidak akan memeriksamu kembali untuk melihat apakah kau benar1benar melakukannya. "asar kau iblis. Tapi kamu menyayangiku, >a, begitulah. Aku menyayangimu juga. Setelah .mma melemparkan teleponnya kembali ke nakas, ia menatap Aidan. Aidan sedang di posisi non$seksual *a<oritnya ' memeluk bantal kepala di atas perutnya. Dengan !ajahnya menghadap ke .mma, ia tampak sangat damai. .mma merasa buruk sekali membangunkannya ' bahkan jika ia benar$benar lapar dan tidak hanya mencoba membuktikan sesuatu pada 5asey. Sambil mendesah, ia menyodok punggung Aidan. "Aidan&" Aidan bergerak sedikit. ")angunlah." ".m&" tanya Aidan dengan mengantuk. ",eah, um, aku benci karena mengganggumu, tapi aku mengidam sesuatu." Dengan mata yang tertutup, Aidan menguap. "(ngin aku ambilkan sesuatu dari dapur&" .mma menggigit bibir ba!ahnya. "Sebenarnya, aku ingin sesuatu dari 4endyIs." #elopak mata Aidan langsung terbuka. "Serius&" .mma mengangguk. "Jam berapa sekarang&" "Satu." "#au ingin aku keluar dan membelikanmu sesuatu untuk dimakan sekarang&" tanya Aidan dengan heran. "1lease&" Aidan menatapnya sejenak, tanpa berkedip dan tanpa bergerak. .mma hanya bisa membayangkan berbagai pikiran yang berputar di benak Aidan. )aru saja saat .mma berpikir Aidan mungkin akan mengatakan padanya untuk kembali tidur, Aidan bangkit ke posisi duduk dan mengusap matanya. "Apa yang kau inginkan&" "Double baconator, kentang goreng dan coklat dingin." ",a Tuhan, saat malam begini&" "Aku bisa makan bacon dan es krim sepanjang !aktu." "(ngatkan aku untuk membeli beberapa di toko besok," katanya sambil bangkit dari tempat tidur. "Jadi kau benar$benar akan pergi&" Aidan melambaikan celananya pada .mma. "Tentu saja." "#urasa kau telah menumbuhkan sebuah <agina," gumam .mma. )erhenti sejenak dengan satu kaki berada di dalam celana, Aidan berkata, "aa*&" "Oh, bukan apa$apa." Setelah ia menutup resleting celananya, ia mencodongkan tubuhnya ke arah .mma. Dari lampu kamar mandi yang menerangi, .mma bisa melihat kegelian di !ajah Aidan. "Aku berani bersumpah kau baru saja mengatakan aku menumbuhkan sebuah <agina." "Tidak, aku berkata bah!a kau benar$benar telah berubah banyak. #au tahu secara emosional," kata .mma berbohong. "Eh$huh." Sebelum Aidan bisa menarik dirinya, .mma mencodongkan tubuhnya dan mencium pipi Aidan. "%ati$hatilah dan terima kasih." (a menyeringai. "1asti." #etika Aidan sampai di pintu kamar, ia kembali. "%anya pastikan 5asey tahu bah!a aku memakai <aginaku dengan bangga, bukan karena ia mengambil kejantananku dengan tas miliknya, tapi karena aku ingin menjadi pria yang lebih baik untukmu." ata .mma melebar. ")agaimana kau'" Aidan terta!a kecil. "Saat aku mulai mengumpulkan semua barang pribadimu untuk diba!a ke sini, 5asey menuduhku menumbuhkan <agina. #urasa tidak ada seorangpun yang akan kau sms pada pukul satu tengah malam selain dia." enggelengkan kepalanya, .mma berkata, "Terserah. ,ang penting pergilah membeli makanan untukku, please." "Aku dan <aginaku akan kembali dalam dua puluh menit. aksimal." Dan setelah sekali mengedipkan mata, Aidan pergi. --- Bab % .mma bangun pagi harinya dengan dering nyaring telepon di telinganya. engerlingkan sebelah mata pada jam, dia mengerang. (ni baru saja jam C pagi, dan dia tahu hanya satu orang yang menelponnya sepagi ini. eraba$raba teleponnya, dia mengambil dan menekan tombolnya. "Selamat pagi 7rammy," dia berbisik dengan mengantuk. "%ai sayang. )agaimana perasaanmu&" "engantuk." 7rammy terta!a. "aa*kan aku membangunkanmu, tapi kau tahu !randdaddy dan aku berpikir tidur le!at dari jam M itu terlalu siang." "(tu ejekan saat kalian kebanyakan tidur." "Dengar sayang, aku ingin tahu apa Aidan bisa datang ke sini hari ini& Aku membuat sesuatu dari *ree?er yang kukira akan kau sukai, dan aku baru saja akan membuat casseroles untuk Aidan yang bisa dipanaskan kembali nanti." "7rammy, kau seharusnya mera!at dirimu sendiri dan !randdaddy, bukan aku!" protes .mma "Oh, ada apa dengan sedikit casseroles& #ebanyakan sudah selesai dimasak dan disimpan. Disamping itu, aku tak bisa istirahat jika kupikir kau dan si bayi tidak mendapat makanan yang baik, yang sehat." "Sebenarnya, Aidan benar$benar pintar memasak, !rammy." 7rammy berdeham ke dalam telepon. "Tidak sepertiku." .mma terta!a. "(tu benar." "Jadi kau pikir dia nanti akan kesini untuk sebentar saja&" elihat sekilas mele!ati bahunya, .mma terkejut mendapatkan Aidan masih ada di tempat tidur di sampingnya. "Aku akan menanyakannya saat dia bangun." Aidan membuka sebelah matanya. "Aku sudah bangun," dia merengut. "Apa itu artinya kau akan pergi ke tempat 7rammy untuk mengambilkan kita makanan&" "Dia memasak&" .mma mengangguk. Dia tersenyum lebar. "Tentu saja. Aku akan memakai pakaianku sekarang." Dengan ta!a, .mma membalas, "Aidan akan ada di sana sekitar siang." endengar desahan 7rammy, .mma berkata, "Dia perlu menyediakan sarapan untuk kami dulu lalu mandi." ")aiklah kalo begitu. Aku mencintaimu, gadis kecilku." "Aku mencintaimu juga." Saat .mma menutup teleponnya, ia merengkuh telepon itu ke dadanya. (a ingin merasakan pelukan 7rammy lebih dari apapun. Tidak perduli apapun yang terjadi di hidupnya, entah bagaimana hanya berada dalam pelukan 7rammy membuat semuanya baik$baik saja. "#au merindukannya, bukan&" .mma mengalihkan pandangannya pada Aidan dan menggangguk. "aukah kau memberinya pelukan yang erat dan menciumnya untukku ketika kau berada di sana&" .mma bertanya. Aidan terta!a. "Aku pikir :irginia tidak akan membiarkan aku mele!ati pintu depan tanpa memeluk dan menciumku." .mma terkikik. "(tu benar. Tapi bagaimanapun juga berikan itu padanya, oke&" "Aku akan melakukannya. Dan lalu aku akan pastikan kembali ke rumah dan memberikan cintanya padamu juga." "Terima kasih." Jatuh ke belakang pada bantal, Aidan mengerang. ",a Tuhan, hari pertama aku benar$benar bisa tidur sampai siang di hari kerja, dan aku bangun jam tujuh$tiga puluh." "#au tidak harus bangun tidur sekarang. #ita bisa mencoba kembali tidur." ",akin kau tidak lapar&" .mma mengerutkan hidungnya. "Tidak, aku masih mendapat sedikit mual di pagi hari." "aukah kau menyetel alarm untuk jam 9P&" .mma menaikkan sebelah alisnya. "#au benar$benar berencana tidur sampai siang, huh&" "mm, hmm," Aidan berbisik. Saat .mma bergerak ke belakang dalam selimut, Aidan bergerak cepat di dalam kasur. Tangannya menyelinap ke sekitar pinggang .mma saat memeluknya dari belakang. enyusupkan !ajahnya ke leher .mma, Aidan berkata, "%angatkan aku." 2a*as .mma tersentak saat dia menatap sekilas mele!ati bahunya pada Aidan. "Apa kau benar$benar kedinginan&" Aidan membuka salah satu matanya dan memberikan .mma seringai licik. "ungkin." "Eh$huh, baiklah, lihat saja, Tuan." ereka baru memposisikan diri saat 2oah menendang dengan gila. "Oomph," .mma berkata, bergeser ke kanan. "Serius, .m, aku tidak mencoba untuk menyentuh payudaramu!" .mma terkikik. "Aku tahu kau tidak mencobanya." Dia mengambil tangan Aidan dan memba!a tangan Aidan ke daerah perut dimana kaki 2oah menyundul. Aidan mengambil na*as dalam. Saat .mma menatap kembali padanya, !ajah Aidan berekspresi murni kekaguman. Aidan menatap .mma dan tersenyum. "Apa dia selalu seakti* ini di pagi hari&" "#adang. )iasanya, dia benar$benar mulai akti* setelah aku makan." "Ah, seperti dia akti* oleh gula atau sesuatu seperti itu&" "Aku rasa juga begitu." )ahkan setelah 2oah tenang, Aidan tetap menempatkan tangannya rapat di perut .mma. 4alaupun .mma seharusnya memprotes, ia tidak melakukannya. Terasa terlalu nyaman dengan tangan Aidan disekitarnya. Dan dalam beberapa saat, .mma merasa mengantuk. --- Setelah alarm mati pada pukul sepuluh, Aidan melompat keluar dari tempat tidur. Saat .mma bangkit, dia mengira Aidan akan mandi, alih$alih Aidan menjangkau teleponnya. "Apa yang kau lakukan&" "enelpon )ecky." "#enapa&" "Selain pergi ke tempat 7rammy, aku perlu pergi ke toko makanan dan mencari beberapa barang. ungkin aku keluar lebih lama dari yang kuperkirakan, dan aku tidak ingin meninggalkanmu begitu lama." .mma memutar matanya pada Aidan. "Aku rasa aku akan berhasil dari tempat tidur ke kamar mandi, terimakasih." Aidan menggelengkan kepalanya saat dia melangkah keluar dari kamar mandi. "%ai kak, bisa kau menolongku&" .mma mendengarnya bertanya. Aidan pergi tidak lama sebelum dia kembali ke dalam. ")ecky datang kemari." "%ebat," .mma merengut. Alis aidan berkerut dalam kebingungan. "Aku kira kau menyukainnya&" "Aku memang menyukainya. #enyataannya, aku menyayanginya seperti kakakku sendiri. 5uma aku merasa terlalu dilindungi saat ini ' seperti ikan di akuarium." "aa*kan aku, tapi aku tak bisa berhenti mengkha!atirkanmu, .m." Dada .mma terasa tercekat pada kesungguhan yang tampak di !ajah Aidan. (a tak tahu kenapa harus mela!an Aidan sebegitu seringnya. (a hanya harus berhenti dan menikmati kenyataan bah!a Aidan menjadi perhatian dan perduli. Alih$alih berargumen, dia mengangkat tangannya dan menyerah. ")aik, baik. )ecky bisa datang mengasuhku." Aidan menyeringai. ")agus, mengingat kau tidak punya pilihan." "Aidan," .mma memperingatkan. Aidan mendekati .mma untuk mencium pipinya. +alu Aidan menarik dirinya, bibirnya bergerak perlahan mendekati bibir .mma. Saat .mma melihat ke dalam mata Aidan, ia melihat hasratnya menyala terang. Sebagian dirinya ingin bergerak mendekat dan menciumnya, tapi sebagian dirinya yang lain tahu seberapa berisikonya itu. eletakkan tangannya di dada Aidan, .mma dengan lembut mendorongnya. "#au lebih baik pergi mandi. 7rammy akan panik dan terus$terusan memenuhi saluran telepon jika kau tidak ada di sana tepat jam 9A." 6asa sakit sesaat terlintas dalam mata Aidan sebelum dia menganggukkan kepalanya. ")aiklah kalau begitu." Jantung .mma tercekat saat ia melihat Aidan berjalan penuh kekalahan ke dalam kamar mandi. --- Bab 10 Aidan berkendara keluar kota menuju pegunungan. %ari sudah siang ketika dia tiba di depan rumah .arl dan :irginia. Dia menarik na*as saat berjalan ke arah pintu depan. 1intu sudah terbuka ketika dia baru sampai di beranda. "4ell, halo tampan! Senang bertemu denganmu lagi." Dia lega setidaknya nenek .mma tidak dendam padanya. Tentu saja diantara 7randaddy dan 7rammy, bukan 7rammy yang di kha!atirkannya. %al terburuk yang bisa dilakukan 7rammy hanya memukulnya dengan penggorengan$sedangkan 7randaddy yang menggunakan pisau dan senapan. Aidan tersenyum. "%alo :irginia, senang bertemu denganmu." Seperti yang diperkirakan, 7rammy memeluknya dengan erat. ")agaimana keadaan gadisku tersayang&" "Sekarang dia marah karena bukannya beristirahat, kau malah memasak untuknya." Ja!abnya sembari melepaskan pelukan. 7rammy memiringkan kepala berubannya ke arah Aidan dan Aidan mendengus. "eski dia ingin aku memberitahumu kalau dia baik$ baik saja, tapi aku tidak bisa berbohong." "Sudah kuduga." "Secara *isik, dia baik$baik saja, tapi secara emosilah yang menyakitinya....dan aku." emasukkan tangan ke sakunya, Aidan menggoyangkan kakinya. "Aku harap aku tahu apa yang harus aku katakan atau perbuat untuk membuatnya lebih baik. Aku benci melihatnya menangis, dan melihatnya ketakutan benar$benar membunuhku." :irginia mengusap lengannya. "A!, sayang, aku yakin kau sudah melakukan hal terbaik untuk menjaganya. %amil sudah cukup berat baginya tanpa harus ditambah masalah kelahiran prematur dan istirahat total." "Apakah penting seberapa baik aku menjaganya sementara akulah alasan kenapa dia begini&" "Sekarang jangan berpikir seperti itu." "(tu kenyataannya, bukan begitu&" :irginia menggelengkan kepalanya. "Aku tidak disini bukan untuk menghakimi atau menghukummu atas apa yang terjadi, Aidan. asalah itu antara kau, Tuhan dan .mma. Dan jika aku mengenal gadisku dengan baik, penyebab stresnya berkaitan dengan apa yang terjadi pada ayahmu. )erkendara dalam ambulan, mendengar sirine, aku tahu kalau itu membuat .mma teringat akan apa yang terjadi pada ayahnya." 7rammy memegang dagunya. "Jadi, jangan salahkan dirimu sendiri, oke& Jika kau tidak ada disana, tidak ada seorangpun yang akan menolong .mma." Senyum ragu muncul di bibir Aidan. "Aku rasa begitu." "4ell, aku tahu itu." 7rammy melambaikan tangannya menyuruh Aidan masuk. "Ayo masuk dan ambil makanannya. Aku tidak ingin menahanmu terlalu lama dari .mma." ")ukan berarti dia peduli," gumam Aidan. :irgiinia memandang le!at bahunya ke arah Aidan dengan pemahaman tersirat di !ajahnya. "Dia sangat peduli lebih dari yang kau tahu." 1ernyataan itu membuat jantungnya berdebar dan memberinya harapan lebih. Saat dia memasuki ruang tamu, matanya terkunci pada .arl yang sedang duduk. Dia menelan ludah dan menguatkan diri menanti kemarahan .arl. "%alo, .arl." "%alo juga, Aidan." Ja!abnya, mematikan suara tele<isi. ")agaimana keadaanmu&" .arl mengedikkan bahunya. "Sedikit lebih baik." :irginia menghembuskan na*as *rustrasi. "Dia terlalu banyak berakti*itas, dan dia akan berakhir di 6umah Sakit lagi." .arl memandang :irginia dengan tatapan putus asa. "Aku benci hanya duduk sepanjang hari dan menunggu bantuan atau makanan." 6ajuknya. "#au terdengar seperti .mma," ja!ab Aidan geli. "Semoga hati .mmie +ou diberkati," balasnya. )erjalan mele!ati .arl, 7rammy mencium pipinya. "1ercaya padaku, sayang, tidak ada seorangpun yang menginginkamu untuk bisa berdiri lebih dari diriku." .arl menyeringai ke arahnya. "#au seorang malaikat, 7inny." Suara hampir mirip cekikikan terdengar dari 7rammy sebelum dia berbalik menghadap Aidan. "Sayang, silahkan duduk dan aku akan menyiapkan semuanya." Aidan melirik ragu antara :irginia dan .arl. "#au yakin tidak perlu bantuanku&" Dia menggelengkan kepala. "Tidak. Aku hanya perlu mengeluarkan caserole terakhir dari dalam o<en." Setelah dia menuju dapur, Aidan dengan terpaksa duduk di so*a. Dia menelan ludah dengan susah payah saat melihat ke arah senapan yang ada di lemari tidak jauh dari tempatnya duduk. Suara .arl mengejutkannya. "Ada apa denganmu&" "Ti$tidak ada apa$apa." Saat melihat alis .arl berkerut dengan tanya, dia menghela na*as. "Aku hanya memperkirakan seberapa cepat aku bisa menghadangmu sebelum kau mengambil senapan di lemari." ata .arl berkilat geli. "2ak, aku tidak akan menembakmu karena apa yang kau lakukan pada .mmie +ou." ")enarkah&" Dia menggelengkan kepala. "1ertama, aku ingin cicitku memiliki ayah dan kau tidak akan bisa memenuhi itu jika kau terkubur sejauh enam kaki di ba!ah tanah." Aidan terta!a gugup. "Tidak, aku rasa tidak." .arl melirik ke arah dapur sebelum mengarahkan perhatiannya kembali pada Aidan. "#edua, aku mungkin melakukan banyak hal, tapi muna*ik bukan salah satunya." "aa*&" Dengan menghela na*as, .arl berkata, "Anggap saja kalau saat aku masih muda dan bodoh, aku pernah melakukan kesalahan yang sama sepertimu." ulut Aidan terbuka karena terkejut. "Jadi kau, um..." .arl memutar matanya. "Seberapa jelas kau ingin rinciannya& Aku pemuda dua puluh lima tahun yang sombong. %anya karena 7inny tidak memperhatikanku lagi karena kedua anak lelaki kami, aku hampir membiarkan seorang pelacur murahan merusak pernikahan kami." ",a, itu sangat jelas." "Entungnya bagiku, :irginia memberikanku kesempatan kedua dan aku menghabiskan hampir lima puluh tahun ini untuk memperbaikinya." )ersandar kedepan, Aidan bertanya, ")utuh berapa lama sampai dia mau memaa*kanmu&" "Sangat, sangat lama." Aidan membuang na*as *rustasi. "Aku hanya berharap .m akan semurah hati itu." "Tergantung seberapa banyak kerja keras dan usaha yang kau lakukan." ",ang benar& Aku bersumpah kalau aku sudah berusaha mati$ matian." .arl mendengus. "1ercaya padaku, sampai kau bekerja keras di ba!ah terik matahari demi mengumpulkan uang untuk membelikan istrimu perhiasan yang dia inginkan, kau tidak akan bisa bicara seperti itu." Dengan kernyitan, Aidan menja!ab. "Aku rasa tidak." Suara 7rammy terdengar dari dapur. "Ok, sayang, ini sudah siap." Saat Aidan berdiri, .arl memegang tangannya. "Dengar, nak, kau harus tetap mencoba. .mmie +ou merupakan keturunan !anita yang keras kepala. Tapi yang Aku tahu dia tergila$gila padamu, jadi kalau kau benar$benar menginginkannya, maka kau harus terus berusaha memenangkannya kembali." #ata$kata menenangkan .arl membuatnya tersenyum. "Aku pasti akan melakukannya." --- Saat Aidan kembali ke Atlanta, dia berhenti di sebuah toko bahan makanan dan membeli beberapa belanjaan sebelum pulang ke rumah. Saat mobilnya memasuki pekarangan, jantungnya tiba$tiba berhenti. obil )ecky sudah tidak ada. 1ikirannya berkecamuk. )agaimana kalau .mma mengalami kontraksi lagi dan )ecky memba!anya ke 6umah Sakit& )ergegas keluar dari mobil tanpa menutup pintu, Aidan berlari mele!ati garasi dan masuk dari dapur. ".mma!" Teriaknya. Suara senapan dan ledakan terdengar olehnya. emutar leher, dia melihat John dan 1ercy duduk di so*a dengan sebuah konsol game ditangan mereka. "Dimana .mma& Dimana ibu kalian&" Desaknya tanpa kata halo. John menatapnya dan memutar matanya sebelum kembali *okus pada permainannya. "Dude, simpan kejantananmu. (bu dapat panggilan darurat dari Eni<ersitas untuk meeting, jadi kami menjaga .mma sampai dia kembali. 7eorgie berada dikamar dengan .mma sekarang sambil menonton ;inding 2emo atau semacamnya." Aidan terlalu lega sehingga mengabaikan kata$kata kotor yang di ucapkan John. "Oh, !ell, bagus." Aidan menunjuk ke arah garasi dengan jempolnya. ")isakah kalian menolongku dengan belanjaan dan makanan dari rumah 7rammy!" ",ang benar&" Tanya John. Aidan menggerutu. "(ya, aku serius. Sebut saja itu balasan karena sudah membajak kolamku selama musim panas." "Aku pikir kau mengi?inkan kami memakai kolammu karena kami keponakan *a<oritmu&" Tanya 1ercy, sembari berdiri dari so*a. Aidan terta!a dan mengacak rambutnya. "Aku rasa itu benar." Saat John masih tidak bergerak, Aidan meraih dan mengambil mainannya. "%ei!" 1rotes John. "Angkat bokongmu dan kau mungkin masih punya kesempatan untuk bermain lagi." endengus, John berdiri dan melangkah ke arah dapur. Aidan dan 1ercy mengikuti di belakangnya. Aidan membuka bagasi dan menunduk mulai menyerahkan belanjaan pada mereka. "1aman Aidan&" ulai 1ercy. "(ya&" "Tidakkah kau pikir kalau kau harus menikahi .mma&" Aidan tersentak dan terbentur saat dia mengangkat kepalanya. "Sialan!" Teriaknya saat pandangannya berkunang$kunang. )eberapa kata makian terlontar keluar dari mulutnya saat rasa sakit menjalar di tengkorak kepalanya. "ulut bagus yang kau punya." 5ibir John. enggertakkan gigi, Aidan mengusap kepalanya. "#atakan itu pada ibumu, dan aku akan memberitahunya tentang komentarmu tadi mengenai kejantananku." ata John membesar. "Dude, itu benar$benar tidak keren!" ",eah, 4ell, terima saja." Aidan kembali melanjutkan kegiatan tadi saat dia sadar kalau 1ercy menanti ja!abannya. "1erce$" Alis pirang 1ercy berkerut. "Tidakkah kau mencintainya&" "Oh, Tuhan," gumam Aidan, mengacak rambutnya. Dia mengernyit saat rasa sakit menusuk kepalanya. "Apakah ibumu yang menyuruh kau mengatakan ini atau sesuatu&" "Tidak, saat aku bertanya tentang hal yang sama pada .mma, dia hanya bilang kalau kau seorang cad." 1ercy mengangkat bahu. "Aku bahkan tidak tahu artinya." "Aku yakin kalau maksudnya adalah seorang pria yang bersikap seperti bajingan kepada !anita." Aidan melirik marah pada John. "Aku bukan seorang bajingan!" John mengangkat tangannya. ")ukan aku yang bilang tapi ibu." Serahkan saja pada kakaknya yang seorang pro*esor bahasa inggris untuk memakai istilah dari abad sembilan belas. Dia menyerahkan kotak dari .arl dan :irginia pada 1ercy. "1erce, semuanya rumit karena$" "#au seorang bajingan&" Tanya John. engabaikannya, Aidan berkata. "Aku bodoh dan melakukan sesuatu yang menyakiti perasaan .mma. 1erlu !aktu baginya untuk memaa*kan dan menerimaku kembali." 1ercy menahan ba!aannya di salah satu pinggulnya. "#au akan memiliki bayi dengan .mma, jadi hal bertanggung ja!ab yang bisa kau lakukan adalah dengan menikahinya." Ecapnya masuk akal. Aidan mengerjap berkali$kali ke arah 1ercy. "Apakah kepalaku terbentur cukup parah dari perkiraanku atau apakah kau benar$benar bertingkah seperti orang de!asa, daripada seperti anak$anak&" 1ercy mengangkat bahunya. "ungkin. Dad selalu bilang kalau aku bijaksana." Aidan terta!a. "Aku rasa dia benar." Dia melirik John yang menyeringai. "Tentu saja, apa yang kau katakan harus terdengar de!asa dibandingkan dengan yang satu ini," ucapnya menunjuk ke arah John. "Terserah." 7erutu John. Aidan mengangkat kantong yang ringan dan menyerahkannya pada John. "Apa ini&" Tanyanya, mengintip ke dalam. Aidan kembali merebut kantong tersebut. ".mm, itu untuk .mma." "Tidak terlihat seperti ukurannya," ucapnya dengan mata berbinar geli. "(tu karena 2oah, sok pintar." Dia menunjuk bagasi. "Selesaikan dan ba!a masuk semuanya. Aku akan melihat .mma." John mengambil beberapa kantong lagi sementara Aidan dan 1ercy berjalan ke rumah. Aidan meninggalkan mereka di dapur dan berjalan ke lorong. Suara ta!a .mma menghangatkan hatinya. +alu dengan suara bersenandung, dia mendengar 7eorgie berkata. "2oah...2oah! enendanglah untukku!" )erdiri di pintu masuk, Aidan melihat pemandangan itu dengan senyuman. .mma memegang senter di perutnya. )eranjak mendekat, tatapan 7eorgie terpaku ke perut .mma, seakan menunggu sesuatu terjadi. .mma memandang ke arah Aidan dan tersenyum . "%ei, kau sudah pulang." "7rammy mengirim salam dan berjanji akan berkunjung dalam !aktu seminggu." .mma mendesah *rustasi. "Dan 7randaddy&" Tanyanya. "asih sakit, tapi semakin membaik. Dan dia berhasil untuk tidak menyinggungku secara <erbal maupun *isik." Alis .mma terangkat naik. "(tu berita bagus." Dia menunjuk ke arah .mma dan 7eorgie. "Apa yang sedang kalian lakukan&" "encoba tipuan cahaya," ja!ab 7eorgie tanpa melepaskan matanya dari perut .mma. "Tipuan cahaya&" Elangnya, berjalan mendekati mereka. .mma mengangguk. ")erhubung mata bayinya mulai terbuka di bulan ke enam, seharusnya dengan menempelkan senter di perut bisa membuatnya bergerak." .mma tersenyum ke arah 7eorgie. "Dia tidak pernah merasakan bayi menendang, jadi dia mau merasakan 2oah." Aidan terta!a. "Sudah beruntung&" )ibir 7eorgie menekuk. ")elum." "Dia memperlihatkan kekeraskepalaan ;it?gerald dengan tidak mau bekerja sama." #ata .mma. "%ei, aku rasa dia juga mendapatkan itu darimu." )alas Aidan. "2oah, tendang!" 1erintah 7eorgie. Aidan terta!a melihat usaha 7erogie. "Apakah kau pernah berpikir kalau mungkin kau membuatnya marah atau sesuatu& )agaimana kau bisa suka kalau ada orang yang mengarahkan cahaya ke matamu&" Aidan menangkap dan menarik pergelangan kaki 7eorgie agar turun dari tempat tidur. "5oba kita lihat bagaimana kau menyukainya, huh." 7eorgie terkikik saat Aidan menarik kaosnya ke atas dan menempelkan senter ke perutnya. "%entikan, paman Aidan!" #atanya, saat dia menarik na*as. "Apakah bayimu mulai menendang&" Tanya Aidan. 7eorgie menarik turun kaosnya. "Aku tidak punya bayi dalam perutku, bodoh!" "#au tidak punya&" "Tidak, hanya ibu$ibu yang punya bayi dalam perut mereka." "Oh, aku mengerti." Aidan mengelitiki 7eorgie, membuatnya terta!a dan menggeliat lagi. "5epat 7eorgie!" Teriak .mma. Aidan menangkap pinggang 7eorgie dan menariknya kembali pada .mma. .mma memegang tangan 7eorgie dan menaruhnya di atas perutnya.atanya membesar. "1aman Aidan, 2oah menendangku!" .mma menyeringai. "Dia pasti suka suara ta!amu. #arena itu yang membuatnya bergerak, bukan cahaya." 7eorgie melepaskan tangannya untuk bersandar ke depan dan mencium tempat dimana dia merasakan 2oah bergerak. "Aku cinta kau, 2oah!" Aidan tersenyum ketika melihat kilau di mata hijau ?amrud .mma. Dia sudah terbiasa dengan perubahan hormon .mma. 7eorgie, bagaimanapun, melihat ke arahnya dengan terkejut. "#enapa kau menangis, bibi .mma&" "#arena kau anak yang manis," timpalnya, merangkul 7eorgie ke pelukannya. Dia mencium puncak kepala 7eorgie. Tidak luput dari perhatian Aidan kalau 7eorgie memanggil .mma dengan sebutan bibi dan .mma tidak membantah. "Aku mau pipis," kata 7eorgie, menjauh dari .mma dan turun dari tempat tidur. Saat 7eorgie mele!ati Aidan, pandangan .mma terpaku melihat kantong yang berada di sisi Aidan. "Apa itu&" "Oh, um...." Dia menggaruk rahangnya dan bergerak gelisah. Aidan tidak tahu kenapa dia gugup dengan hadiah yang ingin diberikannya pada .mma. (tu hanya sebuah jumpsuit bodoh. "Sesuatu untuk 2oah." ata hijau .mma bersinar gembira. ")enarkah&" ")ukan sesuatu yang besar. Aku melihatnya di toko dan terpikir akan dia...dan kau." Dengan seringaian seperti anak kecil di hari natal, .mma mengambil kantong itu dari Aidan. Tangannya merogoh kedalam dan mengeluarkan jumpsuit tersebut. Dia membuka dan membaca tulisannya. "Aku lucu, ommy lucu. Dan Daddy..." Dia bertemu pandang dengan Aidan. "Daddy beruntung," Aidan menyelesaikan untuknya. "Oh, Aidan," gumamnya. atanya kembali berkaca$kaca, tapi sebuah senyum senang bermain di bibirnya saat menyentuh pinggiran jumpsuit. Dia memiringkan kepala ke arah Aidan. "Terima kasih. (ni terlalu menggemaskan dan lucu. Dan aku suka baju bertulisan pertamanya diperoleh dari ayahnya." "Selain baju baptisnya," Aidan mengingatkan .mma. "Oh, kau benar. Tapi tetap saja." "Jika aku tahu kau akan menjadi sentimen, aku akan membelikannya sesuatu yang bagus." #ata Aidan geli. ")ukan hanya karena jumpsuitnya, Aidan. Tapi apa yang tertulis." Ja!abnya lembut. atanya bertemu dengan mata Aidan, dan hatinya berdegup akan cinta yang bisa dilihatnya di mata .mma. Jika dia bisa menyimpan kenangan seperti ini dalam botol, maka suatu saat dia bisa memperlihatkan lagi kenangan tersebut saat .mma meragukan cintanya pada Aidan. ")ibi .mma&" Tanya 7eorgie, melangkah menuju tempat tidur. "Apa sayang&" "Aku hanya berpikir bagaimana bisa 2oah bisa berada di dalam perutmu&" "Em, !ell..." "ommy bilang kalau 2oah anaknya paman Aidan, jadi apakah dia yang meletakkannya disana&" ata .mma melotot saat melihat ke arah Aidan. "Eh, !ell..." John dan 1ercy kemudian muncul di pintu masuk. "#au tahu, aku juga penasaran tentang itu, jadi mungkin kau bisa menjelaskannya pada kami semua," kata John dengan seringaian geli. Aidan melotot ke arah John. "7eorgie," mulainya, "Darimana datangnya bayi perlu kau tanyakan pada ibu dan ayahmu." Alis 7eorgie berkerut. "#enapa& Apakah itu rahasia&" "Tidak, hanya saja. Em, !ell..." Aidan memijit tengkuknya sambil mencari ja!abannya. Akhirnya, dia ingat akan apa yang diberitahu ibunya saat dia kecil dan kakaknya, Angie sedang hamil. "Seperti ini. #etika seorang pria dan !anita saling mencintai, cintanya akan tumbuh di dalam tubuh !anita dan terciptalah bayi." enggaruk dagunya, John bertanya, "Jadi, aku rasa itu artinya kau mencintai .mma, huh&" Aidan memandangnya dengan sorot mata mematikan sebelum beralih ke arah 7eorgie. 6asa ingin tahu berkilat di !ajahnya karena penjelasan tersebut. "Sungguh keren karena aku tumbuh dari cinta om dan Dad," gumamnya. #etika Aidan berani melirik .mma, dia memandang balik dengan mata membesar dan mulut terbuka. eski dia sudah mengisyaratkannya setiap hari, tapi dia masih belum bisa untuk mengatakannya. ungkin sekarang adalah !aktu yang tepat untuk mengatakannya dan memastikan hubungan mereka. "%ei, teman$ teman, di dapur ada bro!nis buatan 7rammy kalau kalian mau." 7eorgie melompat turun dari tempat tidur sementara John dan 1ercy berlari ke lorong. Saat mereka sudah sendirian, dia tersenyum pada .mma. ")agaimana penjelasanku&" Dia menarik na*as. ")agus...dan manis dan dia benar$benar percaya." "Tapi apakah kau percaya&" "Apa maksudmu&" )isik .mma. Jantung Aidan berdegup kencang. (ni saatnya. Sekarang atau tidak sama sekali. Dia melangkah maju dan membuka mulutnya. "Aidan ;it?gerald, apa yang kau lakukan dengan memberikan coklat pada anakku sebelum makan malam&" Tanya )ecky dari arah pintu dengan tangan di pinggang. Sialan! omennya telah rusak. Aidan berbalik untuk melototi )ecky. )ecky menatapnya dengan !ajah lucu. "Diantara John dan 1ercy, aku tidak yakin ada bro!nis yang tersisa untuk .mma." Aidan mengacak rambutnya dan menghela na*as. "Aku minta maa*, kak. ereka membantuku mengangkat belanjaan, jadi aku pikir mereka bisa mendapatkan cemilan." Dia menyeringai. "#au dimaa*kan kalau begitu." )ecky berbalik pada .mma. "Semua baik$baik saja selama aku pergi&" .mma mengangguk. "ereka pengasuh terbaik yang aku punya sejauh ini." )ecky terta!a. "Aku percaya kalau mereka satu$satunya untukmu selain adikku ini." Dengan senyum menggoda ke arah Aidan, .mma berkata. "Oh, dia lebih dari sekedar pengasuh." Alis Aidan menaik. "Oh, benarkah&" "mmm, hmmm. #au yang memasak, penjaga rumah dan seorang penghibur." Aidan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum. "(ya, aku memang semua itu." "4ell, kurasa aku dan anak$anak sebaiknya pergi," kata )ecky. Dia melangkah ke tempat tidur dan mencium .mma. "Jaga dirimu, mama." "1asti...dan Aidan juga." elihat ekspresi penuh cinta .mma, Aidan tidak bisa menahan senyuman. "Tentu saja." ")uat dia kerja keras kalau begitu," ucap )ecky. 1ura$pura mendorong Aidan, kemudian mencium pipinya. "#au bisa bertaruh kalau dia akan begitu." )alas Aidan. "Sampai jumpa," ucap )ecky seraya melambai. Aidan memandang .mma untuk beberapa saat. %aruskah dia maju dan mengatakannya sekarang atau menunggu saat yang tepat& )unyi telepon .mma membuatnya yakin untuk menunggu. --- Bab 11 )eberapa hari berikutnya bergulir seiring dalam irama yang monoton. )elum lama, .mma telah menghabiskan minggu pertamanya hanya istirahat di tempat tidur. Dia hanya membaca, menonton T: dan *ilm, dan ia dikunjungi 5asey dan 5onnor serta saudara Aidan. Sesuai dengan janjinya, 7rammy datang selama satu hari, dan .mma maupun Aidan tidak bisa menahan dia untuk memasakkan mereka makan besar bersama dengan hidangan penutupnya. .mma sangat senang ketika 1atrick datang. .mma sangat bahagia melihat dia sudah terlihat sehat dan benar$benar bertolak belakang ketika terakhir kali dia melihatnya. ereka berdua dalam langkah menuju pemulihan, dan .mma sangat bersyukur. Entungnya, cuti Aidan telah berubah dengan melakukan pekerjaan lebih banyak di rumah. .mma menyukai *akta bah!a Aidan terus sibuk sehingga ia tidak akan terus$menerus menga!asi .mma seperti induk ayam gila setiap saat setiap hari. Tapi itu bukan karena .mma tidak menikmati Aidan berada di sekitarnya. Dia menyukai *akta bah!a Aidan bersedia melakukan apa saja dan semua yang dia minta. Dia sebagai teman bicara yang baik dan *akta bah!a Aidan setiap kali makan menemani .mma dan biasanya tertidur saat menonton *ilm, dan itu berarti Aidan akhirnya tidur di sisinya. Setiap hari tampaknya mereka semakin dekat dan lebih dekat lagi. Tapi rasa kha!atir telah menggerogoti jauh di dalam perut .mma. Dia takut dengan hormonnya dan kedekatannya pada situasi bed1 rest$nya akan membuatnya buta terhadap kebenaran dari karakter Aidan. Setelah semua itu, sebelumnya dia sudah pernah ditipu Aidan sekali. )isakah dia benar$benar akan sepenuhnya mempercayai dia lagi& )isakah secara emosional dia bertahan untuk membangun sebuah kehidupan dengan Aidan dan siap bila semuanya akan jatuh berantakan jika ia ditipu lagi& 1ada Senin sore, .mma baru saja bersiap untuk menonton secara maraton dari salah satu seri lama *a<oritnya, yaitu Dr. Quinn edicine 4oman, saat teleponnya berdengung di sampingnya. elihat nama yang muncul di layar, detak jantungnya berakselerasi begitu cepat yang mengancam akan menendang keluar dari dadanya. Ftu dari %esh. Apa aku begitu lancang untuk menanyakan bolehkah aku memeriksamu malam ini/ .mma menggelengkan kepalanya saat ia membaca dan mengulang lagi teksnya. )ukan hanya itu, dia selalu terdengar begitu berbeda dari laki$laki yang dia kenal, tapi dia selalu begitu baik dan bijaksana. Dia sudah menelepon dua kali untuk mengeceknya, tapi ia belum memulai pembicaraan tentang keinginannya untuk datang. Tentu saja. 0edengarannya menyenangkan. Aku bahkan siap membawakan mesin U! portabel, jadi kita bisa memeriksa 4ittle Man. endengar dia menyebut 2oah, jantung .mma meleleh. Ah, terima kasih banyak. Apakah jam lima terlalu sore/ Aku harus pergi jam sembilan malam. Tidak apa1apa. 4uar biasa. Apa kau suka makanan Fndia/ .mma menggigit bibir ba!ahnya sebelum menja!ab. Sebenarnya, aku belum pernah makan makanan itu. erius/ ,ep. Aku berharap kau bisa melihat seberapa besar mulutku menganga sekarang. Sambil terta!a, .mma mengetik Maa(. !adis elatan yang keras kepala dibesarkan di boonies BpedesaanC menolak perubahan. 0ita harus memperbaiki itu. Aku akan membawakanmu beberapa makanan dari restoran Fndia (a2oritku. 0edengarannya luar biasa. 0irimkan saja sms alamatmu itu, dan aku akan menemuimu beberapa saat lagi. Saat jari$jarinya mengetik alamat rumah Aidan, rasa jijik membanjiri dirinya. Apakah dia serius tentang mengajak pria lain ke rumah Aidan& Seorang pria yang kehadirannya ini memiliki kemampuan untuk membingungkan kedalaman perasaannya terhadap Aidan& "Egh, kau seorang penuh dengan kebencian, orang yang buruk sekali, .mma %arrison!" #eluhnya, kepalanya jatuh kembali di atas bantal. engapa segalanya harus menjadi begitu rumit& Dia tahu apa yang akan dikatakan 5asey. %al ini menjadi rumit karena Aidan hampir meniduri !anita lain dan menghancurkan hatinya dan kepercayaan .mma. Jika ia tidak melakukan kesalahan seperti itu, dia bahkan tidak akan terhibur ide dari 1esh. Tetapi pada saat yang sama, Aidan telah berusaha keras untuk mendapatkan maa* darinya, dan dia tidak bisa mengabaikan *akta bah!a dia adalah ayah dari anaknya. "Jalang tidak berperasaan," gumamnya sebagai monolog internalnya yang telah bekerja keras menyebut dirinya seperti itu. Tapi jujur, hal itu tidak terdengar seperti dia mengundang 1esh untuk berhubungan seks dengannya. (a datang dalam kapasitas medis demi kebaikan. %anya karena dia kebetulan memba!a makan malam tidak berarti itu adalah kencan atau sesuatu yang istime!a. .mma telah mengatakan kepadanya di rumah sakit bah!a ia tidak yakin ia punya sesuatu untuk memberi harapan padanya, jadi hal itu tidak seperti mengarahkan dia ke ... atau tidak setia kepada Aidan. Sekarang dia harus mencari cara untuk memberitahu Aidan tentang 1esh yang akan berkunjung. 1erutnya bergejolak membayangkani prospek itu. Entungnya, ia tidak perlu menunggu lama. Aidan muncul di ambang pintu hanya beberapa saat kemudian ketika .mma masih duduk sambil menatap layar teleponnya. "#au butuh sesuatu&" .mma memaksa bibirnya tersenyum. "Tidak, aku baik$baik saja." "Dengar, aku tahu kau membenci aku karena aku begitu protekti*, jadi apakah baik$baik saja jika aku melakukan sesuatu ke kantor& ereka tampaknya tidak memahami istilah /cuti0 ini sama sekali." "Tidak, tidak, tidak apa$apa." "Aku mungkin ke gym setelah itu. Aku pergi tidak lebih dari dua jam. Aku bisa membeli makan malam untuk kita pada perjalanan pulang." "Oh, um, itu tidak perlu." Aidan menatapnya dengan tampilan lucu. "Apakah kau tidak akan kelaparan&" "Sebenarnya, sebentar lagi 1esh akan datang untuk 9house call. Dia juga memba!a makan malam." .mma menarik napas saat alis pirang Aidan menghilang ke garis rambut di dahinya. "#au memiliki kencan dengan 1esh malam ini&" "(ni bukan kencan!" 1rotesnya. Aidan melipat tangannya di dadanya dan membalas, "Dia tidak hanya mampir untuk memeriksa denyut nadimu, .m. )ajingan ini memba!akan makan malam." .mma meringis. "Tidak, tidak seperti itu. 1esh tahu bah!a aku tidak ingin memulai segala sesuatunya sekarang. Dia hanya memeriksaku dan bersikap baik. #au tahu, bersikap ramah dan lainnya." "Tentu saja tidak terdengar seperti itu bagiku." endengar nada Aidan yang keras, .mma menatap selimutnya. "Dengar, ini rumahmu dan aku sudah memaksa keramahanmu. Jadi, jika kau benar$benar merasa yakin tentang 1esh, aku akan memberitahu dia untuk tidak datang." #etika .mma berani melihatnya lagi, ekspresi Aidan sesaat melunak. "aksudmu kau mau melakukan itu& Entukku&" "Tentu saja aku mau. )eri aku sedikit penghargaan untuk mempertimbangkan perasaanmu." Setelah menyentakkan satu tangannya untuk mengacak$acak rambutnya, Aidan mendengus *rustrasi. "Dan kau yakin kau tidak mencoba untuk memulai suatu hubungan dengan dia&" "(tu hal terakhir yang aku butuhkan saat ini karena lebih banyak stres dalam kehidupanku, dan hubungan apapun itu, terutama pada seseorang yang baru, selalu akan membuat stres." ")ahkan denganku&" .mma memiringkan kepalanya ke arahnya. "Aku bukan orang yang menyebabkan stres dalam hubungan kita, ingat&" Aidan meringis "Aku sangat menyadari apa yang sudah kulakukan karena hal itu terus datang kembali untuk menghantuiku. Seperti halnya dengan si )ajingan asing ini ingin menempel di sekelilingmu." .mma memutar matanya. "Dia memiliki nama, dan itu 1esh. Jika kau mau meluang !aktu untuk mengenal dia, kau akan menyadari dia bukan tipe pria yang mencoba untuk mengambil keuntungan dari aku atau ingin masuk ke celana dalamku." "Tidak, itu lebih buruk karena dia tidak melakukannya," gerutu Aidan. "Apa&" "Aku lebih suka dia menjadi orang idiot yang mencoba masuk ke dalam celanamu karena kau benar$benar akan muak dengan hal itu dan mengatakan kepadanya berani$beraninya kau melakukan itu ' seperti yang kau lakukan padaku pertama kali." Aidan merengut. "Tapi itu lebih buruk karena dia pria terhormat yang tidak peduli bah!a kau sedang mengandung anak orang lain. Dia berbau komitmen, demi Tuhan. Sialan, kau mungkin akan bertunangan pada saat ia pulang malam ini!" Setelah mendengar kata$kata Aidan, .mma tetap membisu. #etika mereka saling menatap selama beberapa detik yang menyakitkan, Aidan mendesah. ")aik. )iarkan dia datang dan memeriksamu." "Dia tidak memeriksaku. Dia memeriksa tanda$tanda <italku. Dia bahkan memba!a ES7 portabel untuk memeriksa 2oah." "+uar biasa," gumam Aidan sebelum mulai berjalan ke arah pintu. "#au tidak adil," katanya. Aidan berbalik, api menyala di matanya. "aa*&" "Tidak bisakah kau berempati dengan apa yang kualami& Semua kebingungan yang aku rasakan tentangmu dan tentang kita dan semua ketidakpastian Hkau merasakan hal ini juga, bukan&" "Apakah kau menyindir bah!a apa yang kau alami sekarang adalah hal sama yang kulakukan tentang berkomitmen padamu&" "Tidak, hanya saja '" Aidan mengangkat tangannya ke atas. "Aku telah berpikir panjang dan keras untuk membuat beberapa perbandingan, .m. #arena pada akhirnya, kebingunganku itu sudah memba!a aku mengacaukan hal paling indah yang pernah aku miliki." Dia menggelengkan kepalanya dengan sedih ke arah .mma. "Aku tidak ingin kau harus melalui hal yang sama." Dada .mma runtuh mendengar kata$kata Aidan, dan dia harus menghirup napas dengan keras. Apakah Aidan benar& Apakah dia membuang kebahagiaan dengan kedua tangannya karena ketidakpastian bodohnya itu& Suara Aidan memba!a .mma keluar dari pikirannya. ")erapa lama aku harus pergi malam ini&" "Aidan, kau tidak harus pergi. #au dapat tinggal disini dan melihat bah!a tidak ada yang terjadi." "Aku mungkin seorang Amasokis tetapi hanya sampai batas tertentu," ja!abnya dengan getir. .mma mendesah. "Dia datang pukul lima, dan dia harus pergi ke tempat kerja pukul sembilan." Aidan mengangguk sebagai ja!aban. "Aku memba!a ponsel jika kau membutuhkan aku." Tanpa banyak bicara, Aidan meninggalkannya. #etika pintu belakang dibanting, .mma terkejut. )eau datang ke kamar tidur dan memberinya pandangan Oapa$apaan iniG. .mma memutar matanya. ",eah, yeah, itu semua salahku, kan&" )eau menyalak dan naik ke tempat tidur. .mma duduk dan membungkuk untuk menggaruk telinganya. "Ayolah. Aku harus bersiap$siap. #ita memiliki teman sore ini." Telinga )eau ceria mendengar .mma menyebutkan teman, tapi dia menggelengkan kepalanya ke arahnya. "Tapi aku yakin kau sama sekali tidak akan menyukai 1esh. #au akan mendapatkan semua !ilayahmu, yang berarti aku mungkin perlu menempatkanmu di ruang ba!ah tanah." Dia merengek dan menjauhkan diri, menyebabkan .mma terta!a. "Tidak sekarang, konyol. %anya saat sebelum temanku tiba disini." #emudian .mma begitu sibuk bersiap$siap menyambut kedatangan 1esh. Setelah dia mandi, dia memakai sedikit makeup. Entuk membuktikan kepada dirinya sendiri dan Aidan kalau hal ini bukan kencan, dia tidak perlu repot$repot memakai salah satu baju atau pakaian hamilnya yang lebih bagus. Dia mengambil pakaian sehari$ harinya dari lemari, celana stretch dan kemeja lengan panjang. Setelah mengusir )eau ke ruang ba!ah tanah, .mma bersantai di so*a sambil membaca buku ketika 1esh membunyikan bel. "asuklah," serunya. 1esh mendorong pintu. Tatapannya mengamati ruang untuk mencari .mma. #etika matanya bertemu dengan mata .mma, 1esh tersenyum berseri$seri. "4ell, halo. Tidakkah kau terlihat begitu cantik&" .mma melirik pakaiannya kemudian kembali menatap ke arahnya. "Serius&" 1esh tergelak. "aksudku bukan pakaianmu. aksudku !arna kulitmu terlihat sangat indah. Bed1rest1mu tampaknya setuju dengan tubuhmu karena sekarang kau tampak sehat dan bercahaya." "Oh, !ell, terima kasih. Senang mendengarnya." "#au tak mulai merasa sedikit stress karena terpenjara, kan&" .mma menyeringai. "ungkin sedikit. Aku hanya keluar dari rumah sekali untuk pergi ke dokter. Tidak ada yang menarik." "4ell, bicara tentang dokter, biarkan aku mengambil tasku dan monitor, dan kita akan memeriksa untuk melihat bagaimana kondisimu." "#edengarannya bagus." 1esh menghilang keluar ke teras sejenak sebelum kembali dengan memba!a tas medis hitam dan sebuah kotak besar yang ada handle$ nya. Dia menempatkannya di sisi so*a. #emudian 1esh melihat ke sekeliling ruang tamu, mengamati dekorasi dalam ruangan ini. "#au memiliki tempat yang sangat indah." "Terima kasih, tapi aku tidak bisa memperoleh pujian ini karena ini bukan rumahku." Dia duduk perlahan$lahan di so*a di samping .mma. "Aku seharusnya menyadari kau tinggal dengan seseorang." Sambil menggigit bibir, .mma menja!ab, "Sebenarnya, ini rumah Aidan." 1esh merengut. "Aku sendirian denganmu di rumahnya." 1ipi .mma menghangat. "Aku minta maa* jika itu membuatmu tidak nyaman. Dia satu$satunya orang yang bisa mera!atku." "Tidak apa$apa." 1esh meletakkan tangannya di atas tangan .mma. "Aku mau pergi kemana saja jika itu berarti aku akan menghabiskan !aktu denganmu." .mma bertemu dengan tatapan intensnya. "Terima kasih," gumamnya. Segala sesuatu yang ia debatkan dengan Aidan tentang dirinya menjadi tertarik pada 1esh tampaknya terbang keluar jendela ketika dia menatap mata cokelatnya yang menggetarkan ji!a. 1esh membalik pergelangan tangannya ke atas dan mulai memeriksa nadinya. "Sedikit lebih cepat, tapi tampaknya baik$baik saja," ujarnya. embungkuk, 1esh mulai merogoh tas medisnya. Dia menempatkan ear tips stetoskop di telinganya dan menempelkan diaphgram ke dadanya. Semua sikapnya pro*esional saat dia menginstruksikan, ")ernapaslah dengan normal." Saat 1esh menggeser diaphgram di dadanya, lengannya menyentuh payudaranya, dan .mma menegang. Jika 1esh melihat reaksinya, dia tidak mengakuinya. Sebaliknya, alisnya berkerut saat ia mendengarkan jantung dan paru$paru .mma. #edekatan 1esh menyebabkan detak jantungnya semakin cepat. Aromanya seperti kayu, panas dari tubuhnya, rambut hitam berantakan, dia ingin menjalankan jari$jarinya disela$sela rambutnya Hsemua itu membuat .mma terganggu. )erna*as normal seperti yang diminta 1esh benar$benar hal yang mustahil. Sebaliknya, .mma berhasil menarik napas yang sedikit terengah. ata gelap 1esh beralih dari stetoskop ke mata .mma. Dia melepaskan ear tips dari telinganya dan tersenyum dengan penuh arti. ".ntah aku yang membuatmu gugup, atau kau harus kembali ke rumah sakit karena perna*asan dan detak jantungmu tidak menentu." .mma merasakan rona kehangatan merayap di pipinya. "Tidak, itu karenamu," gumamnya. 1esh mengangkat alisnya. "Jadi kau mengatakan jika Dr 1endleton yang disini memeriksa tanda$tanda <italmu, kau tidak akan bereaksi seperti ini&" Ta!a tergagap keluar dari bibirnya. "Tentu saja tidak." Dengan menggeser tubuhnya, 1esh mencondongkan tubuhnya lebih dekat ke .mma. atanya yang gelap menembus mata .mma. "engapa aku membuatmu gugup, .mma&" ulut .mma menjadi kering, dan ia menjilati bibirnya. "#arena..." 0au begitu amat sangat tampan, dan tubuhmu yang menakjubkan itu telah menyentak hormon kehamilanku menjadi tak terkendali, membuatku memikirkan sesuatu tentang dirimu yang biasanya aku tidak pernah begitu. $amun selain dari hawa na(su, kau baik dan penuh kasih, dan jika diberi kesempatan, aku bisa melihat diriku jatuh cinta padamu. .mma menghembuskan na*as yang sudah ia tahan. "Aku sudah mengatakan kepada Aidan bah!a tidak ada apa$apa diantara kita, dan kau tahu aku tidak bisa memberimu lebih. Tapi sekarang saat kau berada di depanku, menatapku ..." .mma bergidik. "#au membingungkan aku." "Aku membingungkanmu&" Sambil menatap tangannya, .mma berkata, "Aku masih sangat peduli pada Aidan, tapi ketika aku bersamamu, aku mulai merasa...berbeda." "Aku bisa berpendapat itu hanya sekedar *aktor biologis, dan tubuhmu seolah mencari pasangan untuk melindungimu dan anakmu." "Jika itu kasusnya, maka yang aku rasakan hanya itu pada Aidan, kan&" .kspresi 1esh bertambah serius. "Jadi setidaknya aku memiliki kesempatan untuk merayumu&" "Entuk merayuku&" Dia terta!a. ")ukan kata yang biasa kau gunakan&" "Tidak juga." 1esh memiringkan kepalanya sambil berpikir. "%mm, #esempatan untuk merebut hatimu dengan merayumu& Dengan anggur dan mengajakmu makan malam&" .mma tersenyum dan menunjuk ke perutnya. "Tidak akan ada acara menikmati anggur, dengan bed$rest$ku, acara makan kita akan menjadi agak terbatas." "Ah, tapi itulah sebabnya aku memba!a makanan untukmu." Dia bangkit dari so*a. "Sebentar aku akan mengambilnya, dan kita akan memulai rayuan kita." #etika 1esh mengedipkan mata padanya, .mma terta!a. "Oke." 1esh berhenti ketika ia sampai di pintu dan berbalik. "Selama aku memiliki kesempatan untuk memenangkan hatimu, .mma, aku akan mengambil apapun yang dapat kau berikan padaku." .mma mencoba untuk tidak ke!alahan mendengar kata$katanya. Semua rencana yang dia berikan kepada 1esh adalah persahabatan, dan itu saja Htidak lebih dan tidak kurang. Terlepas dari tubuhnya yang berkhianat ingin merasakan kebalikannya. 1esh memba!a dua tas besar berisi makanan ketika berjalan kembali memasuki pintu. ",a ampun. #au tahu aku tidak bisa makan banyak!" 7oda .mma. 1esh terta!a. "Aku tahu, tapi aku hanya ingin kau merasakan hidangan makanan yang berbeda dengan bumbu rempah dari masakan (ndia." Dia melihat ke sekeliling. "%aruskah aku memba!a makanan ini ke dapur&" "Tidak, tempatkan saja makanannya di sini di atas meja. #ita akan mengadakan semacam piknik." "#edengarannya menyenangkan." )egitu 1esh meletakkan tas ke ba!ah, ia berbalik kembali pada .mma. Sambil menggosok tangannya, ia berkata, "Sebelum kita makan, mari kita periksa +ittle an." .mma terta!a melihat antusias 1esh. "Oke." "Sulit dipercaya melihat teknologi yang sudah dibuat sejauh ini, kita benar$benar memiliki mesin ES7 portabel." "emang gila." 1esh mengatur perangkat itu kemudian berbalik untuk mengangkat atasan .mma. Secara naluri .mma mengulurkan tangannya untuk menepuk tangan 1esh. Alis 1esh terangkat karena heran. "aa*kan aku. Aku hanya '" "Aku tahu. Aku bersikap konyol. " .mma kemudian menggeser atasannya di atas perutnya dan menyesali *akta bah!a 1esh harus melihatnya seperti ini. Jika 1esh bisa bertahan saat melihat perutnya yang membesar dan benar$benar tidak terlihat jijik, mungkin dia sangat layak diberi kesempatan untuk berhubungan romantis. Dengan cepat .mma membuang pikiran itu dari kepalanya ketika 1esh menyemprotkan jelly dingin di atas kulitnya. 1esh menjalankan 9transducer di atas perutnya, dan gambar buram 2oah muncul di layar. "(tu dia. ungkin aku bisa menambahkan, tampaknya dia juga baik." .mma *okus pada pada 2oah. Tangan dan kakinya sedikit menggapai$gapai karena transducer itu tampaknya mengganggu istirahatnya. )ahkan, ia memberikan dua tendangan dengan antusias untuk membuktikan dia ingin dibiarkan sendiri. "Detak jantungnya normal, dan semuanya terlihat baik termasuk plasenta." 1esh mendongak dari monitor untuk bertemu dengan tatapan .mma. "Tidak ada lagi kontraksi atau rasa sakit, kan&" "Tidak. Semuanya telah baik$baik saja." Dia tersenyum. "Seperti sebuah berkah mendengar itu. Aku yakin setelah kau bed1rest sampai minggu depan, ke depannya kau bisa berbahagia dan sehat menjalani sisa masa kehamilanmu." "Aku sudah berharap dan berdoa untuk itu," ja!ab .mma. 1esh menepuk tangan .mma untuk menenangkannya. "1ercaya saja." kemudian dia menyingkirkan transducer itu. .mma melirik perutnya yang lengket. "Apakah kau keberatan mengambilkan aku handuk tangan dari dapur&" Dari tas medisnya, 1esh mengeluarkan handuk. "Aku selalu siap." .mma terta!a. "*ell, terima kasih kalau begitu." "Sementara kau membersihkan diri, aku akan mengambil piring dan sendok garpu perak untuk kita." "#edengarannya tepat." Saat .mma mengusap untuk membersih dirinya dari jeli, ia mendengar 1esh membuka dan menutup lemari. Dia mulai memasuki ruang tamu ketika ada suara keras di pintu basement yang menyebabkan dia melompat dan hampir menjatuhkan semuanya. atanya melebar menatap .mma saat mendengar suara menggaruk dan lolongan yang tertahan di pintu. "Apakah Aidan menyembunyikan seseorang di ruang ba!ah tanah&" .mma terkekeh. "(tu punya kami... um, well, anjing Aidan yang sangat manja, )eau." 1esh mengangguk sambil meletakkan piring. "#au ingin membiarkannya keluar&" "Aku rasa begitu. Aku tidak yakin bagaimana dia akan bereaksi terhadapmu." "%e!an biasanya mencintaiku, jadi kita akan melihat apakah aku bisa memenangkan hatinya." #etika pesh membuka pintu ruang ba!ah tanah, )eau datang melompat$lompat masuk. Dia berlari ke .mma dan menjilati tangannya. "%ei anak manis." #emudian telinganya berdiri tegak, dan ia berbalik untuk mendekati 1esh. Sebuah geraman pelan keluar dari tenggorokannya. "Tidak, tidak, )eau. 1esh teman kita," katanya, meraih tali lehernya. 1esh perlahan$lahan berjalan ke so*a. Dengan ragu$ragu, ia mengulurkan tangannya ke )eau untuk dibaui. Setelah )eau menerimanya, ia masih menatap tajam ke arah 1esh. "Aku hampir berpikir Aidan telah memperingatkannya tentang aku sebelum ia meninggalkan rumah malam ini," ujar dia. .mma terta!a. "Dia biasanya benar$benar baik di sekitar orang asing, tapi aku takut ini mungkin terjadi karena Aidan pergi." "Dia hanya menjadi baik, anjing menandai !ilayahnya. #arena dia belum mengenalku, dia melindungimu dan bayimu." 1esh memiringkan kepalanya ke samping. "%mm, mari kita lihat apakah aku bisa menjadi teman." Dia memasukkan tangannya ke salah satu kantong. "ari kita lihat apakah sepotong Samosa mungkin bisa membuat kesepakatan." Dia mengulurkan tangannya pada )eau dengan sepotong apa itu tampaknya seperti tortilla. )eau melirik ke belakang ke arah .mma. "Tidak apa$apa. #au boleh memakannya." Dengan enggan, dia beringsut ke depan dan menyambar roti dari tangan 1esh. "Apa sebenarnya itu&" "(ni bungkus kentang dengan bumbu rempah$rempah." "Oh ya ampun, dia akan berada di surga. Dia sangat menyukai kentang hampir sama dengan daddy$nya." #etika .mma menyadari apa yang dia katakan, dia tidak bisa menahan rona merah memenuhi pipinya. "Jadi sementara aku menyiapkan makanan, apakah kau mau memberitahuku apa yang terjadi denganmu dan Aidan&" .mma meringis. "Apakah aku harus&" "Tidak, jika itu akan membuatmu marah. Aku tidak ingin membuatmu menderita." .mma mengerang. "Tidak, kurasa itu adil kalau kau tahu apa yang kau hadapi." "Atau kemarahan yang akan aku hadapi&" "#urasa ya," gumamnya. "Jadi, kau dan Aidan berkencan, kau hamil, dan dia tidak bisa berkomitmen&" Duga 1esh, saat tangannya masuk ke salah satu kantong. Oh Tuhan. )agaimana bisa ia menduga sangat jauh dari kebenaran& "Tepatnya tidak seperti itu." 1esh mengalihkan perhatiannya dari !adah makanan, lalu ia melihat ke arah .mma. "aa*kan aku. Aku seharusnya tidak bertanya." "Tidak, hanya saja saat di rumah sakit aku mengatakan hal itu adalah cerita lama, aku tidak bercanda." Setelah mengambil napas dalam$ dalam, ia melanjutkan untuk memberitahu 1esh segala sesuatu dari a!al ketika ia menginginkan 5onnor sebagai ayah dari anaknya sampai pengkhianatan Aidan. #etika akhirnya .mma selesai dengan ceritanya, 1esh menggelengkan kepalanya. "#au benar. (tu adalah cerita yang sangat panjang." endengar godaannya, .mma memukul lengannya dengan main$ main, dan 1esh menyeringai. "Terima kasih karena mau berbagi denganku. Aku tahu tidaklah mudah melepaskan bebanmu dari semua rasa sakit itu." .mma memiringkan kepalanya ke arahnya. "Apakah kau selalu berbicara sangat tepat Hsangat sopan&" "Orang tuaku suka mengatakan aku berji!a tua. #urasa itulah sebabnya aku terdengar seperti itu." "Apakah kau anak yang paling tua&" 1esh mengangguk. ",a, bisa dibilang aku gambaran klasik anak tertua. Adikku ... well, dia cerita lain untuk hari lain." .mma terta!a saat 1esh mulai menuang sup ke dalam mangkuk. Dia mencium aromanya dengan penuh penghargaan ke mangkuk. "%mm, apa ini&" "6asam atau sup tomat." Dia mencoba mencicipinya. ")enar$benar enak." "#urasa mungkin kamu akan menyukainya. (ni makanan yang sangat sehat juga. )aik untuk pencernaan." .mma terta!a. "6estoran itu seharusnya mempekerjakanmu sebagai 16 =1ublic 6elations> mereka." ")egitukah menurutmu&" .mma mengangguk. "Aku harus tahu hal seperti itu. aksudku, aku bekerja di periklanan." Setelah makan sup beberapa sendok, dia mengamati 1esh saat membuka !adah lain. elihat ketakutan .mma, ia berkata, "5oba saja satu suap Daal akhani." #etika dia melihat 1esh dengan ragu$ ragu, 1esh terta!a. "1ercayalah. (ni baik untukmu. akanan ini memiliki banyak protein dan serat di dalamnya." Saat .mma mendorong sendok ke dalam mulutnya, ia tahu dia telah membuat kesalahan. "Sangat pedas." "Serius&" .mma menganggukkan kepalanya sambil tangannya mengipasi depan mulutnya. "#urasa aku harus menyebutkan kalau aku agak pengecut jika itu berkaitan dengan makanan pedas." "Oh, well, kalau begitu kamu tidak usah makan itu dan sebagai gantinya ayam mentega saja." 1esh menaruh sesuatu ber!arna oranye di piringnya sepertinya itu ayam. "Jadi, ceritakan tentang keluargamu," kata .mma. Sulit untuk berbicara mengingat lidahnya masih membara. "*ell, ayahku datang ke Amerika bersama orang tuanya ketika ia masih remaja. Dia ingin meninggalkan (ndia di belakang dan menjadi Amerikanisasi." 1esh menggelengkan kepalanya. "Dia bahkan mengubah namanya menjadi 5harlie." ")enarkah&" 1esh menyeringai. ",a, tak seorangpun yang tahu, kecuali ibu dan almarhum kakek$nenekku tetap memanggilnya dengan nama aslinya. .mma mendorong garpunya di piring, tidak pasti apa yang harus dimakan berikutnya. ")agaimana dengan ibumu&" "Dialah alasan mengapa aku tidak sepenuhnya Amerikanisasi, atau memiliki nama seperti )ill atau yang lainnya." .mma terta!a. "Aku tak bisa melihatmu sebagai I)illI ... atau mungkin 4illiam, tapi jelas bukan )ill atau )illy." "Aku juga tidak." 1esh menyeka mulutnya dengan serbet. " Dia datang untuk menikah dengan ayahku ketika dia baru saja delapan belas tahun. ereka sudah saling kenal saat masih anak$anak, tapi alasan itu kebanyakan karena dijodohkan." "Oh," gumam .mma. Dia mencoba menggigit makanan yang kurang pedas. "Apakah pernikahanmu dijodohkan&" "Tidak. )ahkan, Jade adalah bukan gadis $ (ndia pertama yang pernah aku kencani." "Apakah ibumu marah&" Dia menganggukkan kepalanya. "1ada a!alnya. Tapi Jade sangat ingin menyesuaikan dirinya pada kehidupanku dan kebiasaanku. Selama bertahun$tahun kami kencan, ia perlahan$lahan menumbuhkan kepercayaan pada ibuku."Dia menyeringai pada .mma. "Sementara ayahku, si pengkhianat kebudayaannya, bayangan tentang rambut pirang, bermata biru sebagai menantu perempuannya adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan!" .mma terta!a. "Aku hanya bisa membayangkannya." #etika ia mendongak dari piringnya, ia melihat ekspresi 1esh telah berubah menjadi serius. "Apa&" "Aku hanya bisa membayangkan dia akan senang melihat kecantikan seorang berambut coklat dengan mata hijau berkilau." 7arpu .mma terjatuh dan berisik di lantai. Dia dan 1esh sama$sama membungkuk untuk mengambilnya, dan akhirnya kepala mereka berbenturan. "Oomp," gumam .mma. +alu dia memba!a tangannya ke kepalanya dan mengusap dahinya yang terasa sakit. "aa* aku membuatmu marah," kata 1esh dengan lembut. "#au tidak membuatku marah. %anya saja..." Dia menggigiti bibirnya, tidak tahu bagaimana melanjutkan kata$katanya. "#etika kau mengatakan hal$hal seperti itu, aku merasa seperti memberi harapan padamu. Aku tidak ingin kau terluka." ".mma, aku seorang pria de!asa. Aku sepenuhnya mampu mengurus diriku sendiri dan perasaanku. Aku juga menyadari bagaimana kau bersikap sangat jelas kepadaku." .mma menggelengkan kepalanya. "+alu mengapa kau repot$repot membuang !aktumu untukku jika aku sudah jelas menutup diri&" "(tu pertanyaan sama yang mungkin ditujukan untuk Aidan. #enapa dia harus repot$repot meminta maa* padamu setelah apa yang dia lakukan dan bagaimana kau masih memiliki perasaan padanya&" 1esh tersenyum ragu$ragu. "#arena kau layak diperjuangkan." "Oh Tuhan," keluhnya. .mma menutupi !ajahnya dengan kedua tangannya. "Apakah aku mengatakan sesuatu yang salah&" Dari balik tangannya, dia menja!ab, "Oh tidak. (tulah masalahnya. #au tak pernah mengatakan hal yang salah. Semua yang kau katakan dan lakukan benar$benar luar biasa." 1esh terta!a. "Aku minta maa* karena telah membingungkanmu, .mma. )enar$benar minta maa*." Dia mengintip melalui jari$jarinya ke arahnya. ")enarkah&" "*ell, aku bisa berbohong dan mengatakan ya, tapi sebenarnya aku senang karena perlahan$lahan aku mulai merobohkan dinding pertahananmu. Aku ingin kau bisa melihat kapanpun kau siap dan jika kau benar$benar menginginkan aku, aku akan berada disini." "#au pasti akan mengatakan sesuatu seperti itu," gerutunya. )erdiri, 1esh meregangkan tangannya di atas kepalanya. "Oke, aku pikir sudah !aktunya untuk merubah percakapan dan aku akan membersihkan ini." "Oh tidak, kau tidak perlu melakukan itu." "Aku tidak akan bermimpi melangkahi keramahanmu dengan meninggalkan kekacauan disini." "#au dengan kata$kata sopanmu lagi," komentar .mma. Dia menggoyang$goyangkan satu jarinya ke arah .mma. "Oke, jadi aku bicara dengan sopan. Apa ada sesuatu yang unik tentangmu&" "%mm, well ..." "Oh, ayolah. Aku tahu harusnya ada banyak hal yang unik tentangmu." ")aiklah, aku seorang penyanyi." Alis gelapnya terangkat karena terkejut. "#au&" .mma mengangguk kemudian mengatakan pada 1esh semuanya saat ia mulai bernyanyi di bar milik sepupunya 7ary. "#au bernyanyi di bar IDocI&" 1esh bertanya, sudut$sudut bibirnya terangkat naik karena merasa geli. ",a, benar. (tu julukan 7ary." "%mm, aku suka ironi itu." #etika 1esh mengedipkan mata padanya, .mma menggelengkan kepalanya. "Oke, jadi aku seorang penyanyi. sesuatu unik yang lain tentangmu&" Sambil menggaruk dagunya, 1esh berkata, "*ell, aku memiliki dan menerbangkan pesa!atku sendiri." ata .mma melebar. "#au melakukan itu&" ",ep. Sebenarnya, hal itu tidak sepenuhnya pesa!atku sendiri. Ayah dan saudaraku yang tengah juga memiliki lisensi pilot." "4o!, aku tidak pernah naik dengan pesa!at kecil sebelumnya." "#alau begitu aku harus mengajakmu kapan$kapan." Detak jantung .mma bergetar mendengar sindiran tersebut. Seolah$ olah dia bisa membaca pikirannya, 1esh menyeringai. "Apakah kau yakin kau sudah selesai makan&" engingat perutnya sudah bergolak dari campuran bumbu rempah$ rempah dan makanan, ia tahu ia tidak bisa makan sesuap lagi. ",a. Terima kasih." "#au tidak akan keberatan jika aku mengambil sisanya untuk dokter dan pera!at lainnya&" "Tidak, tidak. Silahkan saja." 1esh menyeringai. "Jadi aku tidak bisa menjual makanan (ndia kepadamu, ya&" .mma terta!a. "#upikir sekarang aku lebih baik tetap dengan mengambil satu hidangan saja bukannya mencicipi semua itu." 1esh baru saja selesai membersihkan ketika pagernya berbunyi. "Serius&" 7erutunya. "Ada apa&" "ereka membutuhkan aku sedikit lebih a!al malam ini. #urasa bulan purnama telah membuat orang$orang menjadi gila." ")enarkah&" 1esh melirik dan tersenyum. ")agian yang mana& ereka membutuhkan aku untuk datang lebih a!al atau bah!a bulan purnama benar$benar membuat orang$orang menjadi gila&" .mma terkikik. "#urasa keduanya." "Oh ya. alam bulan purnama di .6 adalah sesuatu yang seperti keluar dari *ilm horor." "#alau begitu aku akan mengirimkan doa untukmu." "Silakan." Dia melirik tas di sekitarnya. "#upikir aku harus dua kali bolak balik. Aku akan segera kembali." Dia meraih tas makanan dan tas medis dan menuju pintu keluar. )eau pun mulai mengikuti di belakangnya. "Tidak boy. #emarilah." Dia segera datang ke samping .mma. Tampilan yang ditunjukkan )eau padanya membuat bibir .mma tersenyum. "Tidak, aku tidak lari dengannya. Teman tidurmu telah memberi memo di meja agar tetap tinggal." )eau mengibaskan ekornya mendengar komentar .mma. #etika 1esh kembali memasuki pintu , )eau menegang. 1esh menatapnya saat ia datang di sekitar so*a untuk mengambil mesin ES7. "%mm, aku tebak makanan Samosa itu tidak mempererat persahabatan kita, ya sobat&" )eau maju lalu melompat di so*a dan membaringkan kepalanya di pangkuan .mma. 1esh terta!a ceria. enggoyangkan satu jarinya pada )eau, ia berkata, "#au ra!at dia dan +ittle an, oke&" .mma tersenyum. "Dia akan melakukannya." "Terima kasih sudah membiarkan aku datang malam ini." "Tidak, seharusnya aku yang mengucapkan terima kasih karena pada kenyataannya kau bersedia memeriksaku dan memba!akan makan malam." "Aku senang melakukannya, dan satu lagi aku berharap untuk mengulangi di kemudian hari. Tapi kupikir aku akan menunggu sampai kau sudah tidak bed1rest untuk memulai rayuanku lagi." "Oke, #urasa kita bisa melakukan itu." 1esh mengelus dagunya sambil berpikir. "Apakah kamu suka opera&" "Oh, ya, aku suka itu. Aku penggemar berat seni budaya." Setelah mengambil dompet dari sakunya, 1esh mengeluarkan beberapa tiket. "(ni adalah untuk pertunjukan Aida pekan depan. #au seharusnya sudah tidak bed1rest lagi pada saat itu. Apa kau ingin pergi&" elihat keraguan .mma, 1esh berkata, "%anya sebagai teman, .mma." .mma menghela napas lega. "Terima kasih. Aku akan menikmati pertunjukan itu." "#alau begitu aku berharap untuk bertemu denganmu lagi minggu depan saat Obukan$kencanG kita untuk menonton opera Aida." "Aku juga." 1esh meraih mesin kemudian membungkuk lalu mencium dengan lembut pipi .mma. )eau mengangkat kepalanya dan menggeram rendah. ")eau!" .mma menegurnya. Dia menunduk dan memberinya tatapan sedih yang terbaik dengan telinga terkulai. "#urasa itu isyarat bagiku untuk pergi." "aa*kan aku tentang dia." 1esh menggelengkan kepalanya. "Jangan minta maa* tentang apapun, .mma. Entuk )eau, untuk tidak menikmati makan malam..." 4ajahnya melayang beberapa inci dari .mma. "Terlebih dari semuanya, jangan menyesali atas apa yang mungkin telah aku lakukan untuk apa yang kau rasakan malam ini." .mma menatapnya, tak berkedip dan tak bergerak. "Tidak akan." ")aik." #emudian 1esh berdiri, dan melambaikan tangannya sebagai tanda perpisahan, ia berjalan keluar pintu. Setelah mereka tinggal berdua, )eau merengek dan meringkuk padanya. "Oh beri aku kelonggaran, bisakah& Tidak mudah menjadi seorang yang hamil dan besar yang penuh dengan hormon!" #emudian dia berbaring di atas bantal dan menyalakan T:.
--- 7 house call; 0unjungan pro(esional seorang dokter ke rumah. 6 masokis; seorang yang suka disiksa untuk mendapatkan kenikmatan. 7 transducer; alat U! seperti stik yang terhubung dengan monitor Bab 12 1ada jam sembilan lebih, )eau mengangkat kepalanya dan menggonggong dengan riang. "%mm, aku tebak itu artinya Daddy sudah pulang&" )eau mengibaskan ekornya dan berlari ke dapur. )unyi bip dari alarm rumah memberitahunya akan kedatangan Aidan di balik pintu. "%iya, boy. Apa kau menjaga benteng selama aku pergi&" Aidan masuk ke ruang tamu dengan )eau menyalak di sisinya. "Aku sangat berharap ia tidak melakukan hal$hal yang memalukan seperti mengencingimu untuk menandai !ilayahnya selama teman kencanmu di sini." "Tidak, ia tidak melakukannya," bentak .mma. "Omong$omong, bagaimana kencanmu&" tanya Aidan, melemparkan kuncinya di atas meja. "(tu bukan kencan," ja!abnya. "aa*, iss Testy ' ce!ek mudah tersinggung." Aidan menghirup dalam. "Egh, bau apa ini&" "1esh memba!a makanan (ndia untuk aku coba." 1erut .mma terasa mual saat memikirkan memakan makanan itu lagi, paling tidak makanan yang banyak mengandung rempah$rempah. "#au habis dari mana&" tanya .mma, mencoba mengubah topik pembicaraan. "Aku habis mendapatkan kencan yang benar$benar panas." #epala .mma tersentak untuk menatapnya. .mma tidak bisa menghentikan matanya yang terbelalak dan mulutnya yang menganga. Aidan telah bersama dengan !anita lain& Setelah semua yang telah ia katakan padanya sebelum ia pergi& .mma mual dan hampir muntah, dan ia berusaha bicara. "#a$kau berkencan&" Aidan mengangguk dan duduk di meja kopi. +ututnya menyentuh .mma, dan .mma mela!an dorongan untuk menarik dirinya dari kedekatan dengan Aidan. Aidan bersandar di sikunya. "embayangkan pakaiannya. 5elana pendek, seperti milik Daisy Duke =bangsa!an Daisy> dengan pipi pantat menggantung' " "5elana pendek& (ni baru akhir Oktober!" Aidan mengangkat tangannya. "Aku belum selesai ngomong." .mma menyilangkan tangannya di depan dada, ia gusar dan mendengus *rustasi. ")aik." "+agi pula, seperti yang sudah aku katakan, ada Daisy Duke, dengan sepatu bot koboi, dan di atas itu semua, ia memakai atasan halter yang telanjang mulai dari..." Aidan menutup matanya dan menggeleng. ",a ampun, aku terlihat bagus!" ata Aidan tersentak terbuka, dan lalu ia mengedipkan mata pada .mma. .mma menatapnya tak percaya. "Tidak ada gadis yang memakai... maksudmu, kau..." Aidan terta!a. "Aku hanya menggodamu, .m. Aku pergi ke tempat 1op dan kami menonton pertandingan. Aku yakin sekali aku tidak keluar dengan seorang !anita." #emungkinan Aidan mempunyai kencan yang sesungguhnya membuat .mma berada dalam badai emosi, bersamaan dengan rasa lega yang ia rasakan, ia juga tahu ia akan muntah. .mma hanya mempunyai sedikit !aktu untuk merasa panik tentang apakah ia akan berhasil ke kamar mandi sebelum ia membungkuk dan muntah di pangkuan Aidan. Aidan melihat celana kotornya dan menatap kembali mata .mma. "Sial, .m, Aku tahu leluconku sangat buruk, tapi apakah kau benar$ benar harus sampai memuntahiku&" Air mata malu menyengat mata .mma. "Aku$aku... Aku minta maa*." .kspresi Aidan berubah, dari kegelian menjadi penuh kasih sayang saat .mma menangis. Aidan mengulurkan tangannya dan mengusap lengannya. "%ey, jangan menangis. #au bukan orang pertama yang memuntahiku. Aku pernah tinggal di kelompok persaudaraan dulu. Tidak ada yang lebih buruk dari muntahan pria mabuk." "Aku tidak percaya kau sangat baik tentang ini," kata .mma sambil terisak. ",aah, ini bukan seperti kau melakukannya dengan sengaja." (a menaikkan alisnya pada .mma. "(ya kan&" "Tidak! Aku tidak pernah melakukannya!" Aidan mengusap pipi .mma dengan ibu jarinya. "Aku tahu. Aku hanya menggodamu lagi, .m." "Aku berpikir makanan itu tidak cocok denganku ' terlalu banyak rempah$rempah yang berbeda dan saus yang digunakan," ja!ab .mma, sambil menyeka hidungnya dengan lengan bajunya. "%mm, aku pikir itu juga menunjukkan orang yang memba!anya, bukan begitu&" "Aidan," .mma memperingatkan, rasa malunya berubah menjadi rasa marah saat .mma mendengar asumsi Aidan. Aidan menganggukkan kepalanya pada .mma. "enurutku sepertinya 2oah sedang mencoba memberitahumu sesuatu. Aku senang laki$laki kecil itu sudah mulai mendukung ayahnya." .mma menyipitkan mata padanya. "Aku tidak pernah makan makanan (ndia sebelumnya. (ni tidak ada hubungannya dengan perasaanku ataupun perasaan 2oah. (ni berhubungan dengan sistem pencernaanku, terima kasih banyak," bentak Ammy. Aidan menyeringai. "Ah, itu dia perubahan mood kehamilan yang aku suka." .mma mendengus dengan na*as *rustasi. "Ayolah. #au perlu membersihkan dirimu, dan aku membutuhkan tidur kembali." #etika Aidan berdiri, muntahan mengalir di celananya. (a mengubah ekspresinya. "Astaga, aku pikir ini benar$benar bisa memicu re*lek muntahku." (a membuka kancing celananya, dan ia menurunkan resletingnya. Dengan cepat ia melepas celananya dan menggumpalkannya. "+ebih baik aku menaruhnya di mesin cuci." .mma mencodongkan tubuhnya ke depan untuk bangun dari so*a bersamaan saat Aidan membalikkan badan. 4ajah .mma tepat berhadapan dengan selangkangan Aidan. 2a*as Aidan menajam, dan .mma tersentak membalikkan badannya. "uh$maa*," gumam .mma. "alam ini terasa lebih baik dan lebih baik lagi," gerutu Aidan. Sebelum Aidan menuju ke kamar mandi, ia memutar badannya dan mena!arkan tangannya pada .mma. Jantung .mma berdetak kencang. "Terima kasih." "Terima kasih kembali. Dengar, aku akan mengambil barang$ barangku dan menggunakan kamar mandi di atas, jadi kau dapat menggunakan kamar mandiku." %ormon .mma menjadi tak terkendali. "A!, itu begitu manis," gumam .mma. Aidan memberinya seringai lucu. "Sialan, babe, tidak butuh usaha yang banyak untuk membuatmu terkesan, ya&" .mma memutar matanya. "aa*kan aku untuk berterima kasih pada kebaikanmu," .mma mendengus sebelum berjalan ke kamar mandi dan membanting pintunya. Aidan menjulurkan kepalanya saat .mma membuka baju atasannya. .mma melengking saat melihat Aidan. "Em, kau ingat aku akan mengambil barang$barangku di sini, kan&" "(ya, ambilah." .mma hanya menggunakan bra, memulai untuk menggosok gigi. Aidan mengambil shampoo dan body !ash miliknya, ia bersandar untuk mengambil sikat giginya sebelum memberikan ciuman di punggung telanjang .mma. Jika Aidan menyadari reaksi .mma, Aidan tidak akan berkata apapun. "Sekarang, jangan berdiri terlalu lama." emberinya hormat, .mma bergumam dengan mulut penuh pasta gigi, "Siap, sir." Aidan menggelengkan kepalanya. "Selalu dirimu dan mulutmu itu." .mma menyeringai padanya sebelum ia keluar pintu. --- #etika .mma selesai mandi, Aidan masih di lantai atas. +elah karena emosi yang seperti rollercoaster sepanjang hari, .mma segera tertidur nyenyak. Tapi tidak terasa tenang. impi mengganggunya. 1ertama, .mma melihat pertarungan sampai mati antara Aidan dan 1esh yang memperebutkan dirinya seperti di masa lalu. +alu .mma bermimpi saat 2oah lahir, 2oah tampak mirip dengan 1esh, daripada mirip dengan .mma ataupun Aidan. Akhirnya, pikiran .mma bergelung ke mimpi yang lainnya ' satu mimpi yang terasa sangat nyata karena itu pernah sekali terjadi. Air dingin membelit leher dan bahu .mma yang telanjang saat ia memasukkan kakinya untuk bertahan di kolam 7rammy and 7randdaddy. .mma hampir bisa menyentuh dasar kolam jika ia mau menenggelamkan kepalanya. Saat ia memijakan kakinya ke air, Aidan berenang mendekatinya, sinar pemangsa terlihat di sorot matanya. Sebuah getaran antisipasi melalui diri .mma. "Apa kau kedinginan&" tanya Aidan. "Sedikit," gumam .mma. "#alau begitu biarkan aku menghangatkanmu." Aidan menarik .mma dalam pelukannya dan memba!a bibirnya ke bibir .mma. "mm, kau terasa manis... sedikit lebih manis dari biasanya." .mma tersenyum di bibir Aidan. "ungkin karena aku berhenti sejenak untuk makan kue sebelum aku datang ke kamarmu." Aidan terkekeh. "%asrat tengah malam untuk makan dan seB, huh&" ",ep." "Aku pikir ini !aktunya kita memenuhi hasrat kedua itu, iya kan&" "#umohon." "+ilitkan kakimu di sekelilingku, babe." .mma melakukan apa yang diperintahkannya. Aidan mendengus saat ia mulai berjalan menggendongnya dari tengah kolam ke tepian. "Apakah aku terlalu berat&" "Tidak, tidak sama sekali." 7umam Aidan dengan gigi terkatup. .mma terta!a. "Aidan, aku bisa jalan sendiri. #au tidak harus menggendongku." "(ni bukan karena kau terlalu berat. %anya saja ini lebih sulit daripada yang kubayangkan saat di air." "A!, tapi sekarang sudah pasti kau adalah pahla!anku!" +alu .mma mencium pipi Aidan. .mma mencium menyusuri rahangnya sebelum menggigit dan menjilatinya saat .mma kembali ke bibir Aidan. .mma memindahkan pinggulnya ke pangkal paha Aidan. "Sialan, .m", gumam Aidan mencengkeram erat pantat .mma dengan tangannya. "Apakah aku membuatmu keras&" "Oh tentu saja." ")agus". .mma mendorong lidahnya masuk ke mulut Aidan, mencari kehangatannya. .mma membiarkan lidah Aidan menari menggodanya. +alu seperti menjentikkan saklar, mereka berubah dari saling menggoda menjadi saling menyerang mulut mereka. Saat Aidan keluar dari tepian, ia memegang erat .mma saat ia berlutut, membuat .mma menjerit. "#au baik$baik saja&" tanya Aidan. .mma mendongakan kepala padanya. )ulan purnama memancarkan sinar pelangi disekitar kepala Aidan, sejenak membuatnya tampak seperti malaikat. "Aku baik$baik saja sekarang." .mma melebarkan kakinya untuk mengijinkan Aidan mendekatkan jarak diantara mereka. ")ercintalah dengan aku, Aidan." Aidan menatap tajam mata .mma, dan .mma tahu *akta bah!a .mma menggunakan istilah bercinta belum hilang dalam diri Aidan. "Apapun yang kau mau, babe," ja!ab Aidan dengan seringai sombongnya yang biasa. #etika Aidan mendorong masuk padanya, .mma menjerit dan mencengkeram erat bahu Aidan. Aidan bergerak perlahan, lembut dalam dirinya. +idah Aidan mengikuti gerakan keluar masuknya yang lembut sementara tangannya menangkup salah satu payudaranya, membuat putingnya mengeras. Saat .mma merasa akan mencapai orgasme, Aidan merubah kecepatan dan mulai menghujam lebih keras dan lebih keras pada .mma, membuat pasir dan ranting diba!ahnya menusuk punggung .mma. Aidan mengguncangnya dalam pelukannya. "Tidak, jangan seperti itu. )ersikaplah lembut padaku, Aidan," gumam .mma. 1erlahan .mma tersedot keluar dari bercinta di pantai dan kembali di kamar Aidan. Seseorang mengguncangnya. Tidak, Aidan telah mengguncangnya. ".m, bangunlah." #elopak mata .mma bergetar terbuka menatap !ajah Aidan yang kha!atir. "Apa yang terjadi&" Tangan Aidan melepaskan bahu .mma untuk menangkup pipinya. "#au mengerang. Aku pikir kau sedang bermimpi buruk atau sesuatu." "Tidak, aku akan orgasme," gumam .mma dengan mengantuk. "aa*&" Tiba$tiba .mma terjaga. .mma langsung menutupi !ajahnya yang memerah dengan tangannya karena malu. ",a Tuhan." Aidan terkekeh disampingnya. ".m, kau gadis nakal. Jadi apakah kau mengerang karena kau sedang bermimpi seB&" .mma tidak menghiraukannya, dan berguling ke samping. enepuk$nepuk bantal dan menjatuhkan dirinya. "Tunggu sebentar. Saat kau berkata, O)ersikaplah lembut padaku, AidanG, itu bukan tentangku yang membangunkanmu, kan&" "Aku akan kembali tidur sekarang." Aidan menyikut bahu .mma dengan main$main. "Oh ayolah, .mma. Akui saja. #au bermimpi bercinta denganku." Suara Aidan bergetar dengan kesenangan. "Aku pasti bagus jika aku bisa membuatmu orgasme." .mma mendengus putus asa. "Aku heran kau bahkan bertanya seberapa bagus dirimu. Tidakkah kau selalu berpikir kau menakjubkan&" Aidan melingkarkan tangannya di bahu .mma, menggulingkan punggungnya. Dengan satu tangan di sisi kepala .mma, .mma terjepit diba!ah Aidan dan memaksanya menatap !ajah Aidan. "#au adalah satu$satunya !anita di dunia ini yang ingin aku buat takjub di tempat tidur atau memberikan orgasme bertubi$tubi yang luar biasa nikmat." Aidan menggelengkan kepalanya. "Tidak ada yang lain, aku bersumpah." enatap mata Aidan, .mma menggososok pangkal janggut di pipi Aidan dengan belakang tangannya. "#au harus bercukur," gumam .mma. Aidan mengangkat alisnya. "#au tidak ingin aku menumbuhkannya& ungkin jenggot atau bere!ok&" "Tidak, aku suka itu apa adanya." "aka aku akan mencukurnya. Entukmu." Diliputi oleh perasaan .mma yang mendalam untuk Aidan dan masih belum pilih dari mimpi erotisnya, .mma mengangkat tubuhnya dan memberi ciuman di bibir Aidan. Aidan langsung membeku, dan .mma merasa seperti mencium patung marmer. #etika .mma membuka mulutnya untuk menyelipkan lidahnya di bibir Aidan, Aidan perlahan mulai mencair. Tangan .mma yang telah membelai pipi Aidan menyelinap ke rambutnya. .mma menjalankan jari$jarinya melalui helaian halus, menyentak dan menarik rambutnya sama seperti yang .mma lakukan dengan giginya pada bibir ba!ah Aidan. Aidan memberikan erangan kecil di belakang tenggorakannya saat Aidan memasukkan lidahnya ke mulut .mma. Tuhan, .mma telah merindukan perasaan saat mulut Aidan di mulutnya ' lidah Aidan menari menggoda di sepanjang lidahnya. %asrat berkumpul di ba!ah pinggang .mma, dan ia tahu ia menginginkan Aidan lebih dari apapun sebelumnya. Aidan memindahkan tangannya dari bahu .mma ke payudaranya, meremas, dan menangkup kulit sensiti* di ba!ah gaun malamnya. .mma melebarkan kakinya, sehingga pinggul Aidan masuk diantara mereka. Tapi ketika Aidan mulai mengangkat ujung gaun malam .mma, mata .mma terbuka pada kenyataan, bukannya mimpi, menyentakkannya. "Tunggu, tidak Aidan!" Aidan menarik kepalanya dari leher .mma untuk menatapnya dengan matanya yang berkabut dan mabuk karena hasrat. "Tolong katakan padaku ini bukan karena kau tidak ingin melakukan ini, tapi ini karena kita berdua menyadari bah!a dokter mengatakan tidak boleh&" .mma mengangguk. "Aku bahkan tidak seharusnya mengalami orgasme karena akan menyebabkan kontraksi." Aidan menyeringai padanya. ")erarti kau beruntung aku membangunkanmu dari mimpi seB itu, huh&" emerah, .mma setengah terta!a. "Aku kira begitu." Saat Aidan menarik diri dari dirinya, .mma berkata, "maa*kan aku." "Tidak perlu, kita berdua yang salah." Aidan tersenyum sambil meringkuk dengannya. "Di samping itu, mungkin tidak memuaskan secara *isik dengan hanya memelukmu saja sepanjang malam, tapi tidak ada yang lain yang ingin aku lakukan." .mma mengerang. "engapa kau harus mengatakan sesuatu seperti itu&" "Apa&" .mma menurunkan tatapannya. "#au tetap berkata dan melakukan semua hal yang menakjubkan. (tu membingungkanku". "#au ingin aku menjadi seorang bajingan atau sesuatu seperti itu&" "Tentu tidak." "Oh, aku tahu. #au ingin aku menjadi Aidan yang dulu, Aidan yang egois, jadi lebih mudah untukmu untuk tidak merasakan yang kau lakukan." "Aku tidak bilang seperti itu." "Tapi tidakkah kau ingin aku berubah&" "Aku jatuh cinta pada Aidan yang dulu, ingat&" Aidan semakin *rustrasi. "Tapi bukankah kau ingin aku menjadi pria yang lebih baik untukmu dan 2oah&" "Tentu saja aku ingin." "Jadi biarkan aku bicara dan melakukan apa yang aku inginkan." ")aiklah." ereka saling diam sejenak. "#au benar$benar tidak akan pernah memaa*kanku, ya&" tanya Aidan. "Tunggu, dari mana pertanyaan itu berasal&" Aidan bangun dan duduk. "Semua yang telah aku lakukan untukmu di delapan hari terakhir, semua yang telah aku katakan, semua permohonan maa*, mencoba memperbaikinya... (tu tidak ada artinya bagimu, kan&" "(tu tidak benar," bantah .mma. "(tu jelas benar. Jika kau benar$benar berusaha kita bisa bersama lagi, kau tidak akan membiarkan 1esh datang kemari, bahkan dengan tujuan pengobatan. #au seharusnya sudah mengatakan kau ingin bersama denganku." "Aku bilang jika itu membuatmu sangat terganggu, aku tidak akan membiarkan 1esh datang kemari, dan kau lebih dari diterima untuk tetap berada di sini ' ini adalah rumahmu, demi Tuhan. #au bisa tetap tinggal dan melihat dengan matamu sendiri bah!a tidak ada kejadian romantis yang terjadi antara 1esh dan aku. Tapi kau lebih memilih pergi." "Jadi sekarang kau bersikap seperti jika aku pergi itu berarti aku benar$benar tidak perduli jika 1esh mencoba mendekatimu&" ")ukan, sama sekali bukan seperti itu." "Sekali lagi, jadi semuanya adalah salahku, kan&" .mma memijat pelipisnya. "#umohon, bisakah kita tidak berdebat tentang ini& Aku lelah." ",eah, kau tahu, aku juga." Aidan melemparkan selimut dan turun dari ranjang. .mma tidak bertanya kemana ia akan pergi. %entakan kaki Aidan di tangga memberitahunya semua yang ingin ia ketahui. Dengan kepalan tangannya, .mma menghapus air matanya. Sialan, mengapa ia tidak tahu apa yang seharusnya ia lakukan& engapa semuanya tidak bisa menjadi jelas bah!a ia membutuhkan Aidan, atau ia harus mengucapkan selamat tinggal pada Aidan& engapa ia selalu merasa emosinya naik$turun seperti yoyo& Saat .mma menangis, )eau muncul dan melompat ke ranjang bersamanya. "Oh )eau," .mma terisak, memeluk erat )eau. )eau masih berbaring dengannya, membiarkan .mma mengeluarkan semua emosinya. Akhirnya, .mma tertidur karena lelah. --- Bab 13 Atmos*er di antara .mma dan Aidan tegang selama beberapa hari terakhir bed$rest .mma. eskipun Aidan memba!akan semua yang .mma butuhkan, melayani setiap keinginannya, tapi itu tidak sama seperti sebelumnya. Aidan tidak lagi tinggal dan menonton *ilm bersama dengannya. Dan bahkan dengan )eau di samping .mma, ranjangnya terasa dingin dan kosong tanpa Aidan di malam hari. Aidan meletakkan semua keputusan di tangan .mma. Aidan merasa ia telah melakukan segala$galanya agar .mma memaa*kannya, dan sekarang Aidan sudah selesai melakukan segala sesuatunya. Sekarang apapun yang terjadi diantara mereka tergantung pada .mma. Dan .mma benar$benar tidak punya petunjuk bagaimana memprosesnya. Saat .mma pergi untuk bertemu dengan dokter kandungannya, Dr. iddleton, .mma senang bah!a semuanya tampak baik$baik saja, dan .mma bisa berhenti dari bed$restnya dan kembali bekerja pada minggu depan. Seharusnya ia merasa bahagia, ketidakpastian masih membuatnya merasa berat. Apakah ia akan pergi sore ini dan pulang ke rumahnya& Apakah ia tetap tinggal dan mencoba bersama dengan Aidan& Atau apakah ia bersiap untuk pindah ke .llijay dan tinggal bersama 7rammy dan 7randdaddy seperti yang sebenarnya telah ia rencanakan& Setelah .mma dan Aidan masuk ke dalam mobil, kesunyian yang pekat melanda mereka. Akhirnya setelah seperti dalam keabadian, Aidan menghela na*as. "Dengarkan, .m, mungkin kau tidak akan senang dengan apa yang akan kukatakan, tapi kurasa aku harus mengatakannya." "Okay," ja!ab .mma ragu$ragu. "Aku tahu kau sudah tidak perlu lagi bed$rest, tapi menurutku kau tidak perlu melakukan sesuatu yang berat. Jadi jika kau bersedia, aku lebih suka jika kau tetap tinggal di rumahku... paling tidak tinggallah lebih lama." #etika .mma membalikkan badannya dan menatap Aidan, ia melihat rahang Aidan menggertak$gertakkan giginya. Aidan mencoba mengontrol emosinya. (a tahu bah!a itu tandanya Aidan menginginkan dirinya tetap tinggal. 1ikiran itu membuat jantungnya berdetak lebih kencang. "Apa kau yakin kau tidak keberatan&" Aidan mengalihkan tatapannya yang jauh keluar jendela dan mengarahkan tatapan .mma pada dirinya. "Tentu saja aku tidak keberatan. Tinggallah beberapa hari atau beberapa minggu lagi." +alu Aidan bergumam pelan, "tinggallah selamanya." 2apas .mma tersentak saat Aidan mengungkapkan keinginannya berkomitmen, tapi ia memutuskan untuk tidak menekannya. "Jika kau benar$benar yakin, maka aku akan senang untuk tinggal bersamamu." .mma memberikannya senyuman ceria, membuat bibir Aidan tersenyum. ")agus. Aku senang mendengarnya. Sekarang mengapa kita tidak merayakannya dengan mentraktirmu makan malam&" "Tidak, tidak, kali ini giliranku yang mentraktirmu, kau sudah cukup melakukan semuanya." "%mm, aku pikir aku tidak akan pernah membiarkan !anita membayar untuk makan malamku," renung Aidan. ")agus. #au harus belajar bah!a selalu ada yang pertama untuk segala hal." Aidan terkekeh. ")aiklah, .m. #arena kau yang mentraktir makan malam ini, biarkan aku memilih tempat yang paling mahal!" --- alam berikutnya .mma bersiap$siap untuk bukan$kencannya dengan 1esh untuk menonton opera. Setelah sentuhan terakhir pada rambutnya, .mma berdiri di depan cermin kamar mandi dan melihat dirinya sendiri. Dengan pinggang ramping, dan tali lebar spaghetti, gaun koktail ber!arna ungu yang jatuh tepat di ba!ah lututnya. %idung .mma berkerut sedikit saat ia menyadari bagaimana kehamilannya membuat belahan dadanya semakin berisi. Sepertinya ukuran cup dadanya semakin membesar dalam beberapa hari terakhir. (a yakin saat ia tidak akan mengenakan mantel untuk menutupinya. .mma tidak pernah berdandan cukup lama, dan sebenarnya ia telah membeli gaun itu untuk acara gladi makan malamnya 5asey dan 2ate yang megah. Tapi .mma senang mengenakan gaun itu terlebih dulu untuk menonton opera. Saat terdengar pintu depan dibanting, .mma mengernyit. ".m&" suara Aidan memanggilnya. "Aku ada di kamar mandi." Seperti pengecut, .mma belum menceritakan rencananya untuk pergi dengan 1esh. .mma tahu itu akan menimbulkan masalah yang tidak perlu. .mma berharap ia bisa menyelinap keluar sebelum Aidan pulang. Dengan meninggalkan catatan atau sms akan lebih mudah daripada harus menghadapinya. Tapi tampaknya Aidan tidak pernah berpikiran bah!a tidak ada apa$ apa antara .mma dan 1esh, dan pada saat yang sama, Aidan juga belum mengatakan padanya tiga kata ajaib yang sudah lama ingin .mma dengar. Sementara dalam pikiran .mma, ia mengatakan pada dirinya sendiri bah!a rencananya menonton opera itu tidak merugikan siapapun, hati .mma berkecamuk dalam amarahnya sendiri. Dari dalam lubuk hatinya yang paling dalam, .mma tahu ia telah menyakiti Aidan, hal itu akan membuat .mma menjadi orang yang jahat. .mma seharusnya memberitahu 1esh pada saat pertama kali 1esh menyinggung tentang datang ke opera, tapi sebaliknya, .mma malah menghiraukan kata hatinya dan setuju untuk datang. .mma tersentak keluar dari lamunannya saat terdengar Aidan berjalan menyusuri lorong. "Aku memilih beberapa 5hinese *ood saat perjalanan kemari. Aku pikir jika kau mau, kita bisa pergi ke tempat 1ercy dan bertemu dengannya malam ini. (a benar$benar menginginkan kita untuk datang. Aku bersumpah, ia meneleponku sampai lima kali." .mma mengernyit tentang kenyataan ia tidak hanya mengece!akan 1ercy tapi juga Aidan. Aidan muncul di pintu kamar mandi dengan telur gulung yang baru dimakannya setengah di tangannya. Aidan menatap .mma, dan mulutnya terbuka menganga. "Aku pikir gaunmu sedikit berlebihan untuk acara ,5A." #ehangatan membanjiri pipi .mma. "Sebenarnya, aku akan pergi menonton opera malam ini." 4ajah Aidan lesu. "Dengan 1esh&" .mma menggigit bibir ba!ahnya sebelum menja!ab. "(a sudah memintaku minggu lalu karena ia punya tiket lebih. )eberapa pasangan lain juga akan di sana, jadi ini tidak seperti hanya ada kami berdua saja. (ni cuman salah satu cara merayakan aku bebas dari bed$restku." 1erasaan terluka terpancar di mata Aidan, .mma dengan cepat menambahkan, "ini hanya di pusat kota ;oB. Aku tidak akan pulang terlambat, dan aku berjanji tidak akan banyak berdiri sesering mungkin." #ebungkaman Aidan membuat dada .mma terasa runtuh. .mma tahu ia harus menjauh dari Aidan. Saat .mma mele!atinya keluar pintu, .mma melihat remah telur gulung di !ajah Aidan. enjinjit, .mma menggerakkan ibu jarinya di atas sudut bibi Aidan, mengelapnya. Aidan meraih lenganya, mata birunya berkedip dengan keputusasaan. ".m, jangan pergi. #umohon." .mma berharap Aidan tidak memperhatikan .mma yang mulai bergetar. "Aidan, aku sudah terlanjur memberi tahu 1esh aku akan datang, dan aku sudah berpakaian. Selain itu, ini bukanlah kencan. Aku berjanji." Aidan merengut pada .mma. "Tentu saja ini adalah kencan. #au mungkin berpikir kalau ini hanya sebagai teman, tapi aku yakin ia tidak berpikiran seperti itu. Atau setidaknya ia menginginkanmu percaya pada kebohongannya untuk mendapatkanmu." .mma merunduk melihat ubin kamar mandi. ",a, itu benar bah!a 1esh menginginkan hubungan kami lebih dari teman, tapi aku sudah mengatakan padanya aku tidak tahu apa yang sebenarnya kuinginkan". "(tu tidak benar. #au ingin kita bersama$sama. Aku tahu itu." Saat .mma menolak melihat Aidan, tangan Aidan mencengkeram dagu .mma, memaksa .mma untuk menatapnya. "engapa kau selalu mela!annya& ela!an kebersamaan kita&" .mma mencoba menarik dirinya, tapi Aidan malah mempererat pelukannya. "Aku tidak mela!an kebersamaan kita. Tidak benar$ benar ada lagi kata kita, ya kan& #au sudah memastikan itu saat kau tidak bisa mengatakan kau mencintaiku dan mencoba menggoda !anita lain!" Aidan menyipitkan mata padanya. "Oh tentu saja ada! (tu ada sebelumnya, dan masih tetap ada." .mma menggelengkan kepalanya saat air mata membakar matanya. "Apa kau belum juga mengerti& #au mematahkan hatiku, Aidan! #au menghancurkanku menjadi berkeping$keping, aku bahkan tidak yakin aku masih bisa utuh lagi denganmu atau dengan laki$laki lain." 4ajah Aidan berkerut dengan penderitaan. "Dan aku bilang aku minta maa*. Aku sudah meminta dan memohon padamu untuk memaa*kanku. Aku bahkan telah mencoba menunjukkan padamu dengan berbagai cara betapa menyesalnya aku. #arena sepuluh hari terakhir, apa yang kita miliki sekarang bahkan lebih kuat, tapi sial, kau tetap keras kepala menolakku karena kau takut aku akan mengacaukannya lagi!" 1ipi .mma memerah karena kemarahannya. "Dan bagaimana aku tahu kau tidak akan mengacaukannya& #au berkata kau menginginkan lebih denganku terakhir kali dan lihat kemana itu menuntun kita. )agaimana aku tahu kau tidak akan menempatkan cincin di jariku dan kemudian panik dan mengacau di belakangku&!" tanya .mma. "#arena aku tidak akan seperti itu. Aku bersumpah demi Tuhan dan apapun yang suci aku tidak akan seperti itu!" "#au tidak bisa berjanji seperti itu. #au tidak yakin apa yang akan kau lakukan esok atau lima tahun dari sekarang." "Aku yakin! Aku tahu di dalam hatiku aku tidak pernah merasakan perasaan pada orang lain seperti perasaanku padamu. Semua yang aku inginkan adalah dirimu." "Aidan' " Ja!aban Aidan langsung melumat bibir .mma dengan bibirnya. 7etaran listrik yang akrab muncul dan gemercik disekelilingnya. #ebutuhan *isik, bersama dengan cinta, berdenyut dalam dirinya, dan .mma berpikir ia bisa mati jika ia tidak bisa semakin dekat dengan Aidan. .mma ingin menyentuh dan merasakan setiap inchi tubuhnya. Aidan mengeluaran erangan kesakitan saat lidah .mma bergesekan dengan bibirnya. Aidan melebarkan mulutnya, menerima lidah .mma dan menggodanya dengan lidahnya. %ampir secara naluriah, .mma memeluk leher Aidan saat Aidan memeluk pinggang .mma. ereka bergerak dalam kekuatan satu sama lain. #etika Aidan mulai menarik dirinya, .mma memberikan sebuah teriakan protes. "6asakan kebersamaan kita, .mma. (ni ada di sini, dan semua yang perlu kau lakukan adalah menerimanya," gumam Aidan di bibir .mma. ata .mma terbuka, dan ia menatap Aidan. ".mma, aku cin$" Suara bel berbunyi memotong perkataan Aidan dan menyentakkan .mma keluar dari mantra Aidan. ",a Tuhan," geram .mma. Tangan .mma turun dari leher Aidan untuk mendorong dada Aidan. ")iarkan aku pergi". #etika Aidan masih memeluk erat .mma, .mma memberikan tatapan panik pada tatapan sedih Aidan. "#umohon, Aidan." Tangan Aidan turun dengan lemas dari .mma saat bahunya turun dalam kekalahan. ")aik. 1ergilah padanya. Aku harap ia bisa memberimu apa yang jelas$jelas tidak kau inginkan dariku. Tapi jangan berpikir satu menit pun kau tidak melakukan seperti yang aku lakukan. #au lari dari kebahagiaan dan mencoba menenangkan ketakutanmu dengan pria lain." Aidan berbalik dan meninggalkan .mma sendirian di dalam kamar mandi. erasa pusing, .mma mencengkeram ujung meja. Air mata menggenang di mata .mma, tapi ia berjuang untuk tetap tenang. .mma mendengar Aidan membukakan pintu depan dan menyuruh 1esh masuk. .mma melihat dirinya di cermin dan menyeringai. 5iumannya dengan Aidan membuat lipstik di bibirnya berlepotan. "Tunggu sebentar!" teriak .mma. "1ergunakan !aktu semaumu," ja!ab 1esh dengan sopan tanpa dibuat$buat. .mma yakin 1esh hanya bersikap sopan mengingat Aidan ada di sana. Setelah .mma menyelesaikan dandanannya, ia meraih tasnya dan bergegas menyusuri lorong. 1esh berdiri di teras dengan membelakangi .mma. Tangan 1esh ada di dalam saku gugup bermain$main dengan kunci didalamnya sementara Aidan tak terlihat dimanapum. .mma berdehem. "aa*kan aku terlambat." 1esh berbalik dan menikmati penampilan .mma. Senyum ceria melengkung di !ajah 1esh. "#au terlihat sangat cantik, hanya pria bodoh yang tidak langsung memaa*kanmu." "Terima kasih," ja!ab .mma. .mma kagum betapa tampannya 1esh dalam mantelnya yang menyembunyikan jas dan dasi yang ia kenakan di ba!ahnya. Sebuah syal ber!arna krim melingkari lehernya. "#au juga terlihat tampan." "Terima kasih, aku menghargai itu." (a melihat disekeliling *oyer. "Dimana mantelmu&" "Oh, tunggu sebentar." Saat .mma akan menuju ke kloset di samping dapur, tiba$tiba Aidan muncul, memba!akan .mma mantel gaun *ormal di tangannya. "#au tidak mau melupakan ini. alam ini pasti di ba!ah @P derajat, aku tidak ingin kau dan 2oah merasa kedinginan." .mma mencoba mengambil mantelnya, tetapi Aidan berniat memakaikan mantel itu padanya. .mma berbalik membelakangi Aidan dan menghadap ke 1esh. 6ahang 1esh menegang saat melihat Aidan menarik mantelnya menaiki lengannya dan mengarah ke bahunya. "Terima kasih." "Terima kasih kembali." Jari$jari Aidan masih ada di bahu .mma sampai akhirnya .mma melangkah menjauh dari Aidan. "Aku kira kita lebih baik cepat pergi. #ita tidak ingin mele!ati makan malam pesanan kita," kata .mma pada 1esh. "Senang melihatmu lagi, Aidan. #atakan pada ayahmu aku berharap ia bisa menjaga dirinya sendiri." ",eah, sama untukmu juga. Aku akan mengatakan pada 1op kau titip salam untuknya." .mma tidak bisa percaya bah!a Aidan bisa bersikap ramah. Tapi saat .mma dan 1esh sampai di pintu depan, Aidan berkata, "Jagalah gadisku." Tangan 1esh membeku di gagang pintu. "Em, aku akan melakukannya," gumam 1esh sebelum ia membukakan pintu untuk .mma. Saat pintu tertutup di belakang 1esh, ia menghela napasnya dengan gusar. "aa*kan aku karena hal itu." .mma memulai ketika mereka mulai menuruni tangga. "Tidak apa$apa. ungkin aku juga akan bereaksi dengan cara yang sama." "Serius&" 1esh mengangguk sambil menahan pintu terbuka Jaguar$nya. "Jika ada seseorang yang mencoba mengganggu !anita yang aku cintai, aku mungkin akan bersikap kurang sopan." "Tapi kau tidak mengganggu. Aidan tahu kita hanya berteman." .mma memperhatikan 1esh tersentak saat .mma mengucapkan kata teman. "#ita masih tetap teman kan, 1esh&" Senyuman terpaksa melengkung di bibir 1esh. "Tentu saja kita berteman." #egelisahan merayapi ulu hati .mma. .kspresi .mma pasti telah memperingatkan 1esh pada perasaan .mma karena 1esh berkata, ".mma, jika kau merasa tidak nyaman karena kita pergi malam ini atau karena meninggalkan Aidan, kita tidak harus melakukannya. Aku tidak pernah mau melakukan semua yang bisa membuatmu tidak nyaman." #etulusan dalam suara 1esh membuat .mma menggelengkan kepalanya. "Tidak, aku baik$baik saja. ari kita pergi." Tapi pada kenyataanya .mma merasa jauh dari baik$baik saja. .mosi .mma berdengung dan berbunyi seperti segerombolan belalang yang siap mengambil alih dirinya setiap saat. 1esh mengangguk, dan setelah .mma duduk di kursi, 1esh menutupkan pintu untuk .mma. Setelah 1esh memutari mobil, ia masuk ke mobil, dan menyalakan mesinnya. (a menoleh pada .mma dan tersenyum. "Aku senang kau telah setuju untuk datang denganku malam ini. Saudara perempuanku dan suaminya akan bergabung dengan kita." "Oh," gumam .mma saat menyadari bah!a ini adalah kencan ganda. "Tapi She<ta menyadari kita tidak saling berkomitmen, jadi kau tidak perlu kha!atir menjadi canggung." ,eah, aku yakin She<ta berpikiran lebih dari itu tentang kita lebih dari yang kau pikirkan ' seperti halnya )ecky! pikir .mma, tapi ia menutup erat mulutnya. Jari$jari .mma menyusuri ujung mantelnya, dan ia memelintirnya dengan kegugupan. 1esh mencoba mengisi keheningan yang tidak nyaman dengan obrolan tentang saudara perempuannya dan suaminya. enurut .mma, 1esh sangat mengagumi adiknya, She<ta, dan She<ta seperti seorang !anita yang luar biasa. "Dimana kita akan makan&" "Di sebuah restauran (ndia di dekat kota ;oB". 1erut .mma menggeliat mendengar itu, tetapi sebelum ia berhasil mencoba memasang raut !ajah tanpa ekspresi, 1esh terta!a terbahak$bahak. "Aku hanya menggodamu." Ta!a gugup keluar dari mulut .mma. ")enarkah&" Sejenak 1esh mengalihkan pandangannya dari jalan untuk memberikan senyuman pada .mma. "Aku sudah memesan tempat di +i<ingston, jadi kita akan ada tepat di seberang jalan dan punya banyak !aktu untuk makan dan bersantai." "Oh, aku selalu menginginkan makan disana. Tempat itu terlihat indah, bangunan tua dengan %otel 7eorgian Terrace." "Aku senang aku membuat pilihan yang bagus." .mma tersenyum. "Aku pikir suatu hari jika aku tidak hamil, aku akan memberanikan diri untuk mencoba makanan (ndia lagi." ")enar kau berpikiran seperti itu&" Saat .mma menganggukan kepalanya, 1esh berkata, "2ah itu yang bisa disebut berani." "Sebenarnya, kau belum tahu cerita yang selengkapnya dan bagaimana sebenarnya kejadian itu!" "Oh, apa yang terjadi&" .mma meringis sebelum ia menceritakan kisah muntahnya di pangkuan Aidan. Tentu saja, .mma menutupi cerita$cerita detail tentang apa yang telah terjadi diantara .mma dan Aidan malam itu. .kspresi 1esh berubah serius. "Aku benci mendengar kau sakit. Seharusnya aku menyadari mencampur semua rempah$rempah akan kurang baik untukmu $ khususnya jika kau punya langit$langit rongga mulut yang sensiti*." "Tidak apa$apa. %al seperti itu bisa terjadi," kata .mma saat mereka memasuki area parkir di seberang +i<ingston. Setelah mematikan mesin mobil, 1esh menoleh pada .mma. "Jadi kita akan mencari makanan yang cocok untukmu malam ini dan memastikan kau tidak harus lari ke kamar mandi atau muntah di panggung musik&" .mma terta!a. "Aku tidak sesensiti* itu." "1he!, aku senang mendengarnya." 1esh mengelilingi mobil tidak hanya membuka pintu untuk .mma, tapi ia memegang tangan .mma untuk membantunya keluar dari mobil. .mma menggelengkan kepala padanya. "#au tahu, perutku belum begitu besar yang dapat membuatku susah untuk bergerak." 1esh mengedipkan matanya. "Aku tahu. Aku hanya menggunakannya sebagai taktik agar aku bisa memegang tanganmu." .mma tidak bisa menahan ta!anya saat senyum nakal terbentuk di pipi 1esh. ")isakah aku tetap memegang tanganmu dan mengantarmu masuk ke restauran&" "#urasa bisa." "Aku tidak ingin kau berpikir aku terlalu cepat melangkah ke depan." "Aku pasti akan memberitahukanmu jika hal itu terjadi." Saat lampu berubah !arna, mereka segera menyeberangi jalan dan menuju ke restauran. Saat mereka sampai di tempat pelayan, 1esh melepaskan tangan .mma. "6eser<asi atas nama 2adeen," kata 1esh. 1elayan melirik ke ba!ah melihat bukunya. ",a, dua teman semeja Anda sudah ada di sini. Silahkan ikuti saya". 1esh mempersilahkan .mma duluan, dan .mma tepat di belakang pelayan itu. #etika mereka berhenti di depan meja dengan sepasang orang (ndia telah duduk di situ, .mma menarik napas dalam$dalam. "She<ta, Sanjay, ini temanku, .mma %arrison," kata 1esh memperkenalkan. .mma mengulurkan tangannya pada She<ta. "Senang berkenalan denganmu." She<ta membalasnya dengan senyuman saat ia bersalaman dengan .mma. "Aku yang senang berkenalan denganmu, s. %arrison. Silahkan duduk". .mma bersalaman dengan Sanjay sebelum .mma melihat kursi kosong. Setelah membantu .mma melepaskan mantelnya, 1esh menarik kursi untuk .mma lalu memajukannya ke meja. Setelah mereka memberikan pesanan minumannya pada pelayan, She<ta menoleh pada .mma. "Jadi, aku tahu kau adalah penggemar berat opera&" "Oh ya. (buku memba!aku ke ;oB ketika aku remaja. Aku berumur tiga belas tahun ketika pertama kali aku melihat Aida." "Sanjay dan aku memiliki tiket musiman sejak kami menikah. Dengan jad!alnya yang padat, kami tidak bisa menontonnya termasuk Alpesh, meskipun ia sangat suka opera," kata She<ta. "Aku sangat senang kau mengajakku sore ini." Dengan senyuman licik, She<ta berkata, "Oh tidak, kamilah yang senang kau ada di sini." .mma menggeser kursinya dan mencoba mem*okuskan perhatiannya pada menu dan tidak menambah ketegangan tentang ada atau tidaknya hubungan istime!a diantara .mma dan 1esh. Sisa !aktu makan malam berjalan lancar, dan .mma benar$benar menikmati berada di luar bersama She<ta dan Sanjay. Tentu saja, 1esh dengan !ajah yang mena!an, dan .mma yang tidak bisa menahan perasaan kecil yang bergejolak di dadanya setiap kali .mma menangkap 1esh mencuri pandang pada .mma atau setiap kali 1esh mengedipkan matanya main$main. Setelah mereka selesai makan, mereka berjalan menyeberangi jalan di ba!ah tanda lampu berkelap$kerlip Teater ;oB. Saat penjaga pintu mengantar mereka ke barisan ketiga di dalam orkestra, .mma menoleh pada 1esh dengan mata yang melebar. "1osisi duduknya menakjubkan!" 1esh tersenyum saat ia membantu .mma melepaskan mantelnya. "Aku senang kau menyukainya." "enyukainya& Aku tidak pernah membayangkan aku bisa sedekat ini. Aku merasa seperti aku berada di balik layar. Jadi, tidak seperti aku berada diatas panggung seperti ini." "#au pernah bergabung dengan teater&" Tanya 1esh saat mereka menuruni tangga menuju ke kursi beludru yang me!ah. "Oh ya." .mma kemudian menghabiskan sisa !aktu sebelum lampu meredup menikmati 1esh tentang peran bermusik .mma. Saat tirai terangkat terbuka, .mma duduk terpesona di tempat duduknya. #ostum, susunan musik, pertunjukan $ semuanya mempesona dan lebih mempesona dari yang ia ingat. #etika para pemain keluar dari tirai, ia bertepuk tangan sangat keras sampai telapak tangannya sakit dan berubah merah. Saat mereka menyusuri lorong, .mma merasakan tangan 1esh berada di punggung ba!ahnya, membimbingnya keluar dari kerumunan. Angin dingin langsung terasa saat mereka mendorong pintu lobi dan kemudian berada di ba!ah tenda. "Aku sangat senang bertemu denganmu." kata Sanjay. "Aku juga senang," ja!ab .mma, bersalaman dengannya. She<ta mencodongkan badannya ke telinga .mma dan berbisik. "#ami harap bisa bertemu denganmu lagi secepatnya. Aku sudah lama sekali tidak melihat 1esh bahagia." #arena sindiran itu, dada .mma terasa sesak, dan ia merasa sulit bernapas. )agaimana ia menjelaskan pada She<ta bah!a ia tidak bisa membalas perasaan 1esh, dan bagaimanapun ia berusaha mencobanya, pada akhirnya ia tetap saja akan melukai 1esh& Atau ia membohongi dirinya sendiri dengan mengabaikan secuil hatinya yang berkerlap$kerlip saat 1esh tersenyum padanya atau melakukan sesuatu yang manis atau bijaksana& )ersama 1esh, ia tidak perlu kha!atir tentang kesetiaan atau tidak mampu untuk mengatakan apa yang dia rasakan. 1esh melakukan semuanya dengan hati, dan ia juga berpikiran sederhana, ia tidak pernah berpikir untuk berbuat curang. Akhirnya, .mma bergumam, "Terima kasih." Saat mereka melambaikan tangan perpisahan pada Sanjay dan She<ta, 1est melingkarkan lengannya pada .mma. "Jadi apa kau menikmati Aida lagi&" "Oh aku mengaguminya! 5erita cintanya sangat indah, bahkan bagian sedihnya." "#au membuatku kha!atir saat kau sesegukan." .mma menyeringai. "Aku tidak bisa menahannya, ini adalah pencampuran diriku dari pengaruh hormon yang tidak masuk akal dan *akta aku selalu menangis secara emosional baik di *ilm, buku ataupun teater." ereka ada di tikungan tempat parkir saat 1esh berhenti. "Ada apa&" tanya .mma. 1esh menunjuk ke arah kereta kuda yang ditarik di pinggir jalan. "au naik itu&" .mma membelalakan matanya terkejut membayangkan antara rasa romantis dan cara masuk ke kereta nantinya. "Aku menyukainya, tapi..." "#au takut kau tidak bisa naik ke keretanya&" .mma mengerutkan alisnya. ")agaimana kau...&" 1esh terta!a. "Tebakan keberuntungan. Tapi tak perlu takut. Aku yakin kita bisa melakukannya." 1esh memegang tangan .mma dan menaruhnya di sisi kereta. "Sekarang letakkan kakimu di sanggurdi." Tangan 1esh ada di pinggang .mma dan dengan lembut mengangkat tubuhnya. .mma menarik kakinya yang lain dan kemudian maju ke depan di kursi. "Oomph," gumam .mma, saat .mma mencoba merapikan gaunnya. "Apa kau baik$baik saja&" "Aku baik$baik saja." "Okey, kami siap," kata 1esh pada kusirnya. ")aik, r. 2adeen." Saat tali kekang dihentakkan, kereta meluncur ke depan, membuat .mma terjatuh ke belakang di dada 1esh. Saat .mma menarik dirinya sendiri dari dada 1esh, .mma bertanya, "bagaimana ia tahu namamu&" "Jika kau mau naik kereta kuda setelah jam 9P, kau harus menye!anya." "#au menye!a sebuah kereta kuda untuk kita&" tanya .mma tidak percaya. ",a, begitulah, pada saat itu, itu terlihat seperti ide yang cemerlang $ cara lain dari diriku untuk merayumu. Tentu saja, itu sebelum aku menjemputmu dan mengalami seluruh adegan bersama Aidan." .mma menundukkan kepalanya. "aa*kan aku." Dengan lembut jari$jari 1esh menangkup dagu .mma, memaksa .mma melihat padanya. "Tolong jangan meminta maa*. Aku hanya senang dapat menghabiskan sore yang indah ini bersamamu." .mma melihat ekspresi ketulusan 1esh, dan .mma pun tersenyum. ")egitu juga aku. Dan terima kasih sudah sangat memahamiku." "Dengan senang hati." ereka melihat$lihat pemandangan lalu lintas dan orang$orang yang tergesa$gesa di sekitar mereka. Entuk mela!an udara dingin, .mma merapat lebih dekat ke 1esh. Sesaat 1esh terasa tegang sebelum ia memeluk .mma dengan lengannya. eskipun .mma membenci dirinya sendiri karena itu, ia tidak bisa menghiraukan bagaimana 1esh terasa sangat berbeda dengan Aidan. (a lebih tinggi, lebih berotot. .mma merasa kecil dibungkus dalam pelukannya, bahkan dengan perutnya yang semakin membesar. ".mma," ia berbisik. .mma menyentakkan kepalanya dari dada 1esh untuk menatapnya. #erinduan yang intens membara di mata 1esh melepaskan perlindungan .mma dan mengirim getaran kecil padanya untuk memulainya. Sebelum .mma bisa menghentikan dirinya sendiri, ia mencodongkan tubuhnya ke depan, memberikan 1esh undangan yang diinginkannya. )ibir hangat 1esh menyapu lembut bibirnya. #etika .mma tidak menarik dirinya, 1esh menekannya lebih keras. Sebagai pria sejati, 1esh tidak mencoba memperdalam ciumannya dengan mencari celah masuk untuk lidahnya. Sebaliknya, ia menarik dirinya untuk menatap .mma. 7etaran itu telah membuat percikan api di ba!ah pinggang .mma, dan .mma memanggut bibirnya lagi padanya. #ali ini .mma menyelipkan lidahnya masuk ke bibir 1esh. 1esh mengeluarkan erangan kecil di tenggorokannya sebelum 1esh melesatkan lidahnya ke lidah .mma. 1ada saat itu, .mma merasa tidak cukup dekat dengannya atau cukup mendapatkan dirinya. Tangan .mma berada di rambut 1esh saat ia bergerak hampir duduk di pangkuannya. .mma merintih *rustasi saat tangan 1esh berada di pundak .mma untuk mendorongnya menjauh. "Tidak, .mma." "Apa&" gumamnya dengan pandangannya yang berkabut. 1esh menggelengkan kepalanya. "(ni bukan dirimu. (ni pengaruh hormonmu." "Tidak, tunggu. Sama sekali bukan karena itu." .mma menatapnya. "1ercaya padaku saat aku bilang, kau benar$benar, benar$benar pencium yang ulung." 1esh terta!a. "Dan dalam lima menit, kau akan membenci dirimu sendiri dan aku, sama seperti yang aku lakukan sekarang ini." "#enapa&" "#arena aku merasa seperti seorang bajingan yang mendekatimu tanpa mempertimbangkan kau baru saja bebas dari bed$rest mu, kita nyaris mengenal satu sama lain, dan emosimu adalah dengan orang lain." .mma berkedip beberapa kali, memahami kata$katanya. +alu tangan .mma bergerak menutupi mukanya sendiri. ",a Tuhan, aku bertingkah seperti pelacur yang hebat, iya kan&" erang .mma. "Tidak, kau tidak seperti itu." Saat .mma mengintip melihatnya, 1esh tersenyum malu$malu. "Selain itu, kau bisa menyalahkan hormon kehamilanmu. Seharusnya aku lebih mengetahuinya." .mma mengulurkan tangannya untuk menggenggam tangan 1esh. "(ni bukan hanya karena hormonku yang membuatku menginginkanmu, 1esh. #au pria yang menakjubkan $ tampan, kuat, penuh kasih, selalu memberikan dirimu dan juga hatimu. Semua !anita di posisiku pasti akan bersedia menurunkan celananya untukmu, bahkan jika mereka biasanya memiliki moralitas." 1esh terta!a. "Setelah selama ini dan siapa yang tahu bah!a aku adalah seperti pelumer celana." .mma menyeringai. "#au butuh lebih sering keluar dari .6 =.mergency 6oom>." "Jika aku punya sore$sore selanjutnya yang seperti ini, maka aku pasti akan melakukannya." Sindiran 1esh membuat .mma menunduk ke arah pangkuannya sendiri. Suara *rustasi datang dari belakang tenggorokan 1esh. 1esh melepaskan pelukannya dari .mma, ia bergeser ke tempat duduk yang lain dan mengetuk pintu pengemudinya. ".d, aku pikir ini !aktunya kau berputar dan memba!a kami kembali. (ni sedikit terlalu dingin bagi .mma untuk keluar selama ini." ")aik, Tuan." Selama sisa perjalanan mereka, 1esh duduk berhadapan dengan .mma, dan mereka mengobrol tentang Atlanta, bukan tentang apa yang terjadi atau yang tidak terjadi diantara mereka. .mma merasa membeku saat mereka kembali ke mobil. (a mendekatkan tangannya ke depan pemanas sambil bergerak$gerak menikmati tempat duduk yang hangat. "Aku minta maa* kau jadi kedinginan. Seharusnya aku menyadari cuacanya tidak bersahabat untuk naik kereta kuda." Sambil menggosokkan kedua tangannya, .mma menoleh dan tersenyum padanya. "Tidak, aku menikmatinya. Semua yang terjadi malam sangatlah indah." "%mm, haruskah aku menerima itu sebagai pujian yang nyata mengingat kau sudah terkurung selama dua minggu&" .mma terta!a. ",a, kau harus menerimanya. eskipun kau mungkin saja memba!aku ke suatu acara yang aku benci seperti acara olah raga, dan aku mungkin akan menikmatinya." "Tidak suka olah raga, huh&" Sambil mengerutkan hidungnya, .mma berkata, "%atiku selalu bersama dengan teater dan seni." 1esh tersenyum. "Aku akan selalu mengingatnya." ereka baru saja memasuki jalan tol saat kelelahan mulai terasa. #ehangatan dalam mobil dan kenyataan bah!a .mma tidak melakukan apapun dalam seminggu membuatnya berusaha untuk menjaga matanya tetap terbuka. Tidak butuh !aktu lama sebelum akhirnya ia pun tertidur. Sentakan mobil berhenti membuat .mma terbangun. atanya terbuka mengamati jalan rumah Aidan. enguap, .mma menoleh pada 1esh. "Aku teman yang cukup kasar, ya&" 1esh menggelengkan kepalanya. "Aku terkejut kau berhasil melakukannya sejauh ini. (ni adalah hari yang besar." ",a, benar." "ari, biarkan aku mengantarmu sampai ke depan pintu." Saat 1esh mulai memutari mobilnya, .mma mengambil tasnya. 6umahnya tampak gelap saat mereka berjalan di jalan depan rumah. Aidan tidak menyalakan lampu teras untuknya. .mma menarik napas dengan gemetar saat berpikir akan menghadapi Aidan lagi. Saat mereka ada di teras, .mma menoleh pada 1esh. "Aku ingin berterima kasih padamu lagi atas sore yang menyenangkan ini." 1esh tersenyum. "(tu adalah kesenanganku. Aku berharap kita bisa melakukannya lagi." .mma mengangguk. "Aku juga." .mma mencodongkan tubuhnya ke depan untuk mencium pipi 1esh. Saat .mma akan menarik dirinya sendiri, dengan cepat 1esh menoleh dan memagut bibir .mma. Dan sebelum .mma menyadarinya, bibir 1esh sudah berada di bibir .mma. Dalam sedetik mereka saling berciuman, lidah 1esh masuk ke mulut .mma, dan .mma tahu ini adalah segalanya. 1esh memeluk .mma, menenggelamkan .mma dalam pelukannya. .mma meletakkan tangannya di dada 1esh, tapi bukan mendorongnya menjauh, .mma meluncurkan tangannya ke leher 1esh dan memainkan jari$jarinya di rambut 1esh. Dengan tindakan .mma, sebuah geraman menggema di dada 1esh. Tanpa peringatan, 1esh mendorong .mma sampai punggungnya menyentuh dinding bata. Saat 1esh menekan dirinya pada .mma, .mma bisa merasakan kain gaunnya naik sampai ke pahanya, tersangkut di dinding yang kasar. Tapi ia tidak peduli. .mma merasa tidak cukup dekat dengan 1esh. Aroma 1esh, cara tubuhnya menyatu dengan tubuh .mma, cara lidah 1esh membakar lidah .mma saat melesat keluar masuk di mulut .mma. Semua pikiran kesopanan terbang keluar dari kepala .mma. #enyatan .mma bermesraan dengan pria lain di teras depan rumah Aidan seharusnya bisa langsung memadamkan semua hasrat yang dirasakannya. Tapi sebaliknya, napas cepat .mma membuat dadanya naik dan turun dalam tempo yang cepat. 1esh melepaskan bibirnya dari bibir .mma dan mulai mencium lehernya. .mma melemparkan kepalanya ke belakang untuk memberikan akses kepada 1esh, .mma bergumam, "mm, oh Aidan." ata .mma terbuka saat bibir 1esh membeku. Sebuah teriakan tercekik keluar dari tenggorokkan .mma saat ia mendorong tubuh 1esh menjauh. ,a Tuhan, .mma menyebutkan namanya. Saat gairah yang murni dan menggebu$gebu dengan 1esh, .mma memanggil nama Aidan. Air mata penuh rasa malu mengancam tumpah saat .mma berbalik untuk berlari ke dalam rumah. 1esh menarik tangan .mma. ".mma, tunggu." ",a Tuhan, maa*kan aku! Aku benar$benar minta maa*!" .mma berteriak, saat air mata membasahi pipinya. (a menarik dirinya dari 1esh untuk melarikan diri karena ia tidak berani menatap !ajah 1esh. "%entikan itu, dan lihat aku!" perintah 1esh. .mma mengalihkan pandangannya dari ubin teras ke !ajah 1esh. "#umohon, biarkan aku pergi. Tidak ada yang bisa kau ucapkan yang bisa membuatku semakin membenci diriku sendiri lebih dari yang sudah aku lakukan." #eterkejutan membanjiri .mma saat 1esh menariknya dalam pelukan yang erat. "Aku tidak membencimu, jadi kau seharusnya tidak membenci dirimu sendiri." (a menyentakkan kepalanya dan menatap 1esh dengan tidak yakin. "Aku baru saja menyebut nama laki$laki yang mematahkan hatiku saat aku menciummu!" .kspresi 1esh berubah sedih. "Dan saat aku mendorongmu ke belakang sampai ke tembok itu, semua yang aku lihat di pikiranku adalah Jade, dan semua yang ingin aku rasakan adalah dia." )ukannya menjadi marah, hati .mma malah terasa sakit untuk 1esh. "Aku sangat, sangat menyesal." "Aku pikir ia ingin menegaskan apa yang selama ini aku takutkan. #ita hanya dua orang yang patah hati yang tidak siap dengan orang lain, tidak peduli bagaimana kita mencoba untuk memaksanya." 1esh menyampirkan sehelai rambut di !ajah .mma ke telinganya. "#ita berdua masih sangat mencintai orang lain itu." "Aku ingin mencintai Aidan...maksudku, aku memang mencintainya, mencintainya setengah mati, tapi aku takut membiarkan diriku sendiri merasakannya. (strimu selalu setia padamu. Dia tidak akan pernah meninggalkanmu." "Aku akui, Aidan masih membuatku marah sampai aku ingin menyakiti tubuhnya. Tapi dia mencintaimu, .mma. (a telah meninggalkan pekerjaan dua minggu terakhir untuk mencoba mendapatkan perhatianmu." "Tapi ia bahkan tak pernah mengucapkan kata$kata itu. Setiap kali ia mencobanya, ia selalu mendapat gangguan dan kemudian ia tak pernah berusaha lagi!" 1esh menyentuh dagu .mma dengan jarinya dan memaksanya untuk menatap matanya. "Aku ingin kau berpikir tentang ini sebentar& ana yang lebih baik& #ata$kata yang diucapkan lalu ditarik kembali dengan ringan dan mudahnya, atau kau lebih memilih tindakan&" Sebuah gambaran perilaku Aidan selama seminggu terakhir terlintas di benaknya. Aidan telah mempertaruhkan pekerjaannya untuk mera!atnya. )elum lagi, ia telah memasak semua yang diinginkan .mma, keluar tengah malam hanya untuk membeli bacon dan ice cream, memijat kaki .mma sambil menonton *ilm$*ilm ce!ek yang dibencinya dan memeluknya saat ia merasa putus asa. 1esh tersenyum. "Aku tak tahu kenapa ia tidak bisa mengucapkan kata$kata itu, tapi aku tahu pasti ia mencintaimu. Sepanjang hidupnya, mungkin Aidan hanya mencintai dirinya sendiri melebihi orang lain di dunia ini. Dan sekarang ia lebih mencintaimu." Tangan 1esh menyentuh dengan lembut perut .mma. "Dan ia mencintai anaknya." Sebuah isakan menembus dada .mma, dan ia tidak bisa menahan air matanya. (a memeluk 1esh dengan erat. "engapa kau harus bersikap begitu luar biasa& Seharusnya kau marah besar dan melempar kursi atau meja, menyebutku !anita penggoda atau sesuatu seperti itu!" 1esh terta!a. "Dan yang terakhir adalah aku seorang yang muna*ik. Aku tahu persis bagaimana perasaanmu." "#au pasti akan menjadi suami yang luar biasa." .mma menarik dirinya untuk menangkup !ajah 1esh dengan tangannya. "Aku ingin seorang istri dan keluarga untukmu melebihi apa yang bisa kau bayangkan." "(ni memang belum !aktunya, .mma." .mma mencium pipinya dengan lembut. "Aku akan berdoa agar hatimu terbuka untuk seseorang. Jade pasti ingin kau bahagia." 1esh mengatupkan rahangnya, dan .mma tahu ia berusaha menahan emosinya. "Aku tahu," bisik 1esh. "+alu buatlah dua !anita yang memujamu bangga dan temukan seorang istri untukmu." ulut 1esh menganga saat menatap .mma. .mma tersenyum dan mengangguk. "Aku benar$benar peduli padamu, 1esh. Aku sadar sekarang, perasaanku padamu tidak sepenuhnya romantis, terlepas dari perilakuku di kereta kuda dan di teras ini. Dan terlepas dari kenyataan aku mencintai Aidan, aku tidak bisa menahan diri untuk sangat peduli padamu." "Aku juga peduli padamu, .mma. Dan aku ingin kau bahagia melebihi apapun di dunia ini." 1esh membungkuk dan berbisik di telinganya, "Dan aku pikir kebahagiaan itu tepat ada di balik pintu di dalam sana." Air mata menyengat mata .mma. Tak dapat berbicara, .mma menganggukan kepalanya atas pernyataan itu. Saat 1esh menarik dirinya, ia mengedipkan mata pada .mma. "5epatlah masuk dan buatlah Aidan bahagia." .mma memberikan ciuman terakhir di pipinya sebelum ia mencari kunci di saku mantelnya. "Terima kasih untuk semuanya." "Terima kasih kembali." 1esh melambaikan tangan sebelum bergegas menuruni tangga teras dan menuju ke mobilnya. Jari$jari .mma bergetar saat ia membuka pintu. 6agu$ragu, ia melangkah memasuki rumah. #egelapan menyelimutinya saat ia mele!ati ruang tamu. (a terkejut tidak menemukan Aidan terbangun. %idungnya mengkerut saat ia melihat kaleng$kaleng bir mengotori meja kopi. Saat ia melepaskan mantelnya, sesuatu yang hangat dan berbulu menyentuh kakinya. "A!, boy, apa kau menungguku pulang&" )eau merengek dan menyentuh perut .mma. "#ami sudah di rumah sekarang. #au tak perlu kha!atir lagi." (a mengulurkan tangannya untuk menggaruk belakang telinga )eau. "Dimana Daddy, boy&" (a menggonggong dan kemudian melangkah ke tangga. Dengan kejadian terakhir yang telah terjadi tadi, ia tidak terlalu terkejut bah!a Aidan tidak ingin berpisah dengan .mma jadi Aidan tidak tidur di kamarnya sendiri. enaiki tangga satu per satu, ia lalu mengendap$endap menyusuri lorong ke kamar tamu. 5akar )eau bergemeletak di belakangnya. Saat ia sampai di pintu, .mma menoleh pada )eau. "Tetap di sini, boy." )eau dengan enggan membaringkan dirinya untuk tetap berada di luar kamar. .mma tersenyum padanya. ")agus, )eau." Tangannya bergetar membuatnya sulit untuk membuka pintu. Dengkuran pelan Aidan terdengar olehnya saat ia melangkah ke dalam kamar yang lebih gelap. Sejak Aidan benci tidur di kamar yang gelap, lampu tidur yang ada di sebelah tempat tidur menerangi langkah .mma melintasi kamar. .mma duduk di sebelahnya. Aidan tidur terlentang, selimut teronggok di pinggangnya sementara satu tangan ada diatas kepalanya. Saat .mma menatapnya, ia bertanya dalam hati bagaimana ia bisa berpikir menginginkan pria lain. 6asa malu membuatnya bergidik saat ia membayangkan bagaimana ia mencium 1esh ketika semua yang ia inginkan hanyalah bibir Aidan dan sentuhan tangan Aidan. Sama seperti Aidan yang berusaha mengingkari perasaannya pada .mma dengan memba!a ke rumah !anita asing, .mma juga telah mencoba hal yang sama dengan 1esh. Dan seperti Aidan, tidak ada satupun yang ia lakukan dengan 1esh dapat menghilangkan perasaan .mma yang sebenarnya untuk Aidan. Akhirnya, hanya ada dua cinta di kehidupannya ' Tra<is dan Aidan. (a mengusap pipi Aidan dengan punggung tangannya. embuat .mma tersenyum karena menyadari bagaimana Aidan selalu bercukur karena ia tahu .mma menyukainya. #etika Aidan tidak terbangun karena sentuhannya, ia membungkuk dan mencium bibir Aidan. .mma bangun dan menatap !ajah tidurnya. "Aku mencintaimu, Aidan ;it?gerald. Aku selalu mencintaimu, dan selalu akan mencintaimu. Aku minta maa* karena menyakitimu," bisik .mma. Aidan merengut dalam tidurnya, tangannya mengepal selimut. ".m....m kumohon...Aku...Aku mencintaimu." Jantung .mma tersentak dan kemudian berdetak lagi. Tangannya menyentuh dada dan mengusapnya dengan pelan, rasa sakit membakarnya. Aidan menyebut namanya. .ntah bagaimana, entah dimana di alam ba!ah sadarnya ia benar$benar menginginkan .mma, dan ia mengatakan kata$kata yang sudah lama ingin .mma dengar. Saat itu, yang .mma inginkan tidak lebih dari bercinta dengannya dan benar$benar memantapkan perasaan mereka satu sama lain. Dengan ciuman yang lain dari .mma, Aidan masih tetap tertidur nyenyak. enggigit bibirnya, .mma tahu satu cara yang harus ia lakukan untuk membangunkannya untuk memastikan Aidan siap dan bersedia. Dengan membungkuk .mma mulai mencium jejak lembab di dada telanjang Aidan. #etika ia sampai di pinggang celana dalamnya, Aidan tetap tertidur. .mma menarik celananya ke ba!ah, ia mengambil kemaluannya dengan tangan. Jari$jarinya bekerja di atasnya dan kemaluannya mulai membesar. Aidan bergeser di tempat tidur, tapi napasnya tidak berubah. Saat .mma menyelipkannya masuk ke mulutnya, pinggulnya menarik mundur. +alu sebuah erangan rendah bergemuruh di dada Aidan. ".mma," gumamnya dan .mma berhenti. Jantung .mma terasa berhenti saat ia menyadari Aidan masih tertidur dan menyebut namanya. --- Bab 1 Aidan berusaha mengguncang dirinya sendiri untuk keluar dari mimpinya. Sekali lagi, malam$malamnya dipenuhi dengan .mma. %ari$harinya dipenuhi dengan berkembangnya perasaannya yang sakit dan sekarang ia bahkan tersiksa dalam mimpinya. Secara *isik malam ini terasa menyakitkan saat ia benar$benar bisa merasakan bibir .mma di bibirnya, menggerakan batangnya keluar dan masuk dari mulut .mma yang hangat. Aidan menggeram. ".mma," gumamnya. Tuhan, ia menginginkan .mma. (a ingin memeluknya dan menenggelamkan dirinya ke dalam diri .mma. (a ingin mendengarkan .mma berteriak menyebut namanya lagi seperti sebelumnya. ".mma, aku membutuhkanmu." "Aku ada di sini, sayang, dan aku tidak ingin apapun selain bercinta denganmu." ata Aidan tersentak terbuka. (a menyadari ia tidak sendirian di atas tempat tidur. (ni bukan mimpi tentang .mma. (a benar$benar ada dan mengangkangi dirinya sementara mulut dan lidahnya ada di atas bagian ereksinya. "Tidak, tunggu," kata Aidan parau. #etika .mma menjilat lalu menghisap satu bolanya ke dalam mulutnya, Aidan menjatuhkan kepalanya ke bantal. Sial, ini sudah begitu lama. 1inggul Aidan bergerak tanpa sadar, menyodokkan kemaluannya lebih dalam ke mulutnya. Tidak, Tidak, Tidak. (a tidak bisa melakukan ini. %ubungan mereka dimulai karena seB, dan ia tidak ingin memulainya kembali dengan cara yang seperti itu. Sekarang adalah !aktu tentang cinta ' cinta yang murni dan indah. Aidan mendorong dirinya sendiri ke posisi duduk. "Tidak, .mma, jangan," katanya. ata .mma melirik dari kemaluan Aidan ke matanya dengan terkejut. Aidan menggelengkan kepalanya. "Aku tidak ingin kau melakukan ini." .mma menarik dirinya dengan sangat kasar, hingga Aidan mengernyit saat gigi .mma menggores batang kemaluannya. Aidan mencoba meraih bahu .mma, tapi ia berdiri darinya dengan cepat sehingga Aidan tak bisa meraihnya. (a lari masuk ke kamar mandi dan membanting pintu. Aidan memutar matanya ke langit$langit. engapa ia tampak seperti memiliki bakat untuk benar$benar mengacaukan segala sesuatunya di setiap saat ia berada bersama .mma& (a membuang selimut dan bergegas ke kamar mandi. (a bisa mendengar .mma menangis. Saat ia meraih gagang pintu, ia mendapati pintu itu terkunci. ".m, maa*kan aku. #au salah paham, aku bersumpah." Saat Aidan berkata seperti itu, .mma menangis semakin kencang. Aidan mengetuk pintu kayu dengan kepalan tangannya dengan sangat keras hingga tangannya terasa sakit. "Sialan, .mma, kumohon bisakah kau membuka pintunya dan biarkan aku menjelaskan semuanya&" ")agaimana mungkin aku bisa salah paham padamu& #au berkata kau tidak ingin tidur denganku!" jeritnya diantara isakan tangis seperti paku yang terdorong masuk ke hati Aidan. Aidan semakin *rustasi, dan ia pun menendang pintunya. ".m, apa pernah aku tidak menginginkanmu setiap !aktu dalam hubungan kita& #au selalu membuatku terangsang hanya dengan bersamamu di dalam ruangan yang sama." Tangisan .mma bertambah kencang, dan Aidan bisa mendengar .mma mengorek$ngorek ba!ah meja yang ia asumsikan seperti .mma mencari tisu toilet. Asumsinya benar saat ia mendengar .mma mengeluarkan ingus dari hidungnya dengan sangat keras. Aidan menggaruk$garuk rambutnya yang acak$acakan dengan tangannya, ia menggeleng$gelangkan kepalanya dengan keras. (a tahu ia harus melakukan sesuatu dan melakukannya dengan cepat. (a mulai kehilangan .mma dan mengarahkannya pada 1esh, dalam kondisi .mma yang rapuh *isik dan mental seperti ini sudah cukup membuatnya mencapai batas. Aidan menghela napas. "Jadi kau benar$benar ingin membuatku melakukannya dengan cara seperti ini ' mengenakan celana pendek dengan kemaluanku yang mengeras hasil dari mulutmu yang nikmat sementara kau menangis di dalam kamar mandi&" "#umohon... Tinggalkan aku sendiri." "Tidak, aku T(DA# akan meninggalkanmu sendiri. Aku ingin bersamamu, .m. Aku ingin bersamamu di S.T(A1 saat di S.T(A1 hari!" Saat jantung Aidan berdetak lebih cepat, ia menarik napas dengan sedikit tak beraturan. (ni saatnya. Sekarang atau tidak selamanya. "Dan tahukah kau mengapa& #arena aku mencintaimu! #au mendengarnya& Aku mencintaimu, .mma %arrison! Aku mencintaimu sepenuh hatiku. Jika aku jujur dengan diriku sendiri, mungkin aku telah mencintaimu sejak malam pertama di OIalley. Aku hanya tidak bisa mengatakannya hingga saat ini." #eheningan bergema kembali di diri Aidan. "1ercayalah padaku. (ni terjadi bukan karena aku tidak menginginkanmu tetap menghisap milikku. (ni terjadi karena aku tidak ingin kita bercinta sampai aku mengatakan padamu bagaimana perasaanku padamu. eskipun dokter berkata kita bisa melakukannya, aku tidak ingin berhubungan seB denganmu. Aku ingin bercinta denganmu, .m." Aidan menatap pintu tertutup itu. engapa .mma tidak mengatakan sesuatu& engapa .mma tidak membuka pintu dan berlari ke pelukannya& )ukankah ia sudah mengatakan apa yang ingin .mma dengar& Aidan tidak tahu apa lagi yang bisa ia lakukan, jadi ia tetap berbicara terus dari dalam hatinya. "Semuanya telah menjadi gila karena 1op dan kau dan juga si brengsek Alpesh yang mencoba mencurimu dariku dan membuatku gila karena cemburu. Aku sangat, sangat menyesal aku tidak mengatakan padamu bah!a aku mencintaimu di hari itu di dermaga. )ahkan sebelum kau mengatakannya padaku, aku tahu bagaimana perasaanku, dan itu benar$benar membuatku ketakutan. Aku merasa perasaanku padamu terlalu cepat dibandingkan dengan Amy di empat tahun kebersamaan kami." #etika .mma tetap tidak berkata apapun, tenggorokan Aidan terasa terbakar saat air mata memenuhi matanya. Sial, Aidan tak pernah ingin menangis di depan .mma. Aidan menempelkan dahinya di pintu. "#umohon, .m. Aku sangat mencintaimu sampai terasa sakit. Aku merasakanmu di ji!aku. #umohon... Aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku ingin bersamamu di setiap menit hari$hariku. Aku ingin menikah denganmu dan hidup bersamamu. Aku ingin membesarkan 2oah dan menjadi keluarga bersama. #umohon... #umohon katakan padaku kau ingin bersamaku selamanya." #etika pintu mulai terbuka, Aidan harus menahan tangannya di kusen pintu agar tak terjatuh ke depan. .mma berdiri di depannya, dengan mata melebar, mulut menganga, dan air mata dengan maskara hitam mengalir di pipinya. .mma berjalan perlahan ke arahnya. "#atakanlah lagi," akhirnya .mma berbisik. Sebuah isakan tersedak di tenggorokan Aidan. "Aku mencintaimu." "Oh, Aidan," ja!ab .mma. .mma menangkup !ajah Aidan dengan tangannya, menghapus air mata yang mengalir di pipi Aidan dengan ibu jarinya. .mma mencium bibirnya dan memberinya ciuman yang lembut. Saat .mma menarik dirinya, ekspresinya adalah campuran dari kebahagiaan dan penyesalan. "Aku minta maa* untuk malam ini dan menyakitimu karena 1esh. Jauh di lubuk hatiku, aku tak akan pernah berhenti mencintaimu, dan kau benar saat kau berkata perasaan kita telah tumbuh dalam !aktu dua minggu terakhir. (tu hanya... Aku marah dan benci dan juga patah hati atas apa yang kau telah lakukan. Tapi meskipun aku ingin membencimu, aku tak pernah bisa melakukannya. Dan sekali lagi kau benar karena aku pikir aku bisa menghilangkan perasaanku padamu dengan cara memulai suatu hubungan dengan 1esh, tapi aku tak bias." .mma menyentuh pipi Aidan dengan tangannya. "Aku bersumpah padamu bah!a hatiku akan selalu menjadi milikmu." Aidan menggelengkan kepalanya dengan keras. "#au tidak seharusnya menunggu, .m. Sebagian dari diriku ingin kau dan 1esh berakhir dengan bersama$sama. Aku tahu ia bisa memberimu semua yang seharusnya aku bisa berikan tanpa ada pertanyaan, dan cintanya tidak akan pernah ternoda oleh kecurangan." .mma menyentuhkan jarinya di mulut Aidan untuk membuatnya diam. ")erhentilah menghukum dirimu sendiri. #au telah melakukan kesalahan, dan sekarang itu sudah dimaa*kan." Aidan menarik napasnya. ")enarkah&" "Oh ya." .mma memberikannya sebuah ciuman yang lama sebelum ia menarik dirinya. "Dan seharusnya aku tidak pernah pergi keluar dengan 1esh malam ini. (tu tak hanya tidak sopan dan menyakitimu, itu adalah kebodohanku yang mencoba mempertaruhkan nasibku sendiri. Disamping itu, 1esh tidak pernah memberiku seperti yang telah kau berikan. #au membuat mimpiku menjadi kenyataan dengan memberiku 2oah. #enyataannya adalah aku jatuh cinta padamu melebihi semua yang bisa aku bayangkan. Dan sekarang aku tahu kau mencintaiku lagi ' " (sakan tangisnya memotong suara .mma. Aidan dengan lembut menghapus air mata .mma dari pipinya. Aidan tidak tahan melihatnya menangis, terutama sejak segalanya pada akhirnya menjadi benar diantara mereka. "Aku serius ingin menikah denganmu, .m. Tapi aku ingin melamarmu dengan cara yang benar $ bukan dengan setengah telanjang dan kemaluan yang sekeras kayu. Aku ingin meminta ijin pada .arl, dan aku ingin berlutut dengan satu kaki dan meletakkan cincin di jarimu. #au layak mendapatkan itu, dan aku ingin kau mengalaminya." ata hijau .mma melebar. ")enarkah&" Aidan menganggukan kepalanya. "Aku berjanji." "Oh Tuhan, kau membuatku sangat, sangat bahagia!" .mma menangis, memeluk leher Aidan. Aidan mengayunkan badan .mma, memeluknya dengan erat. "Aku mencintaimu, aku mencintaimu, aku mencintaimu," gumam .mma di telinga Aidan. "Aku juga mencintaimu," ja!ab Aidan. .mma menggeliat mela!annya, dan saat Aidan melonggarkan pelukannya, .mma menatapnya dengan pencampuran agresi* antara cinta dan gairah di matanya. ")ercintalah denganku Aidan," pinta .mma. "Apa itu yang kau inginkan& #arena tidak ada yang lain di dunia ini yang lebih ingin aku lakukan." .mma menggesekkan pinggulnya pada Aidan, .mma berkata, "Aku menginginkanmu lebih dari apapun di dunia ini." Tangan Aidan memegang resleting di punggung .mma. (a membukanya dengan sangat perlahan. .mma menggoyangkan badannya, mencoba dengan cepat melepaskan gaunnya. "engapa kau begitu lama&" Aidan terkekeh. "Aku tidak menyadari kau begtu ingin cepat telanjang." ata hijau .mma tampak menyala padanya. "Aku ingin dekat denganmu sedekat yang aku bisa. Aku perlu merasakan kulitmu di kulitku. +alu aku tahu semua ini nyata... #ita akan benar$benar menyatu di tempat dimana kita memulainya." Dengan sebuah erangan, Aidan menyentakkan tali gaunnya terbuka, membiarkannya bergelung di lantai. Aidan membuka kaitan branya dan melemparkannya. Saat tatapan kelaparan Aidan memandang payudara .mma, ia menjilat bibirnya sendiri sebagai antisipasi. "(ni hanya aku atau ' " .mma memutar matanya. "5ara untuk meruntuhkan sebuah momen." Aidan terkekeh. "aa*, tapi aku tak bisa tidak memperhatikannya bah!a mereka... tampak lebih besar." ",a, dan mungkin mereka bisa bertambah besar lagi. Apa kau tidak ingat aku pernah mengatakannya padamu&" "(tu pasti terle!atkan dalam pikiranku." Dengan seringainya, Aidan berkata, "1ercayalah padaku, aku bukannya komplain." .mma nyengir. "Aku tidak berpikir kau akan complain." Aidan mencium sepanjang pipinya dan menggigit lehernya sementara tangannya menangkup dan meremas payudaranya yang membesar. )ibir Aidan mencium bibir .mma sambil membelai tubuhnya sampai napas .mma menjadi terengah$engah di bibir Aidan. Aidan melepaskan ciuman mereka untuk menghisap salah satu puting .mma. .mma menarik helaian rambut Aidan saat Aidan memutar$mutar lidahnya di puting sensiti* .mma. #emudian Aidan menggigit lembut putingnya dengan gigi, .mma berteriak, sambil mendorong payudaranya ke arah mulut Aidan. Setelah Aidan membuat salah satu putingnya mengeras, ia mulai menghisap dan menggigit putingnya yang lain. Sementara itu, .mma mulai menggesekan dirinya pada ereksi Aidan. "Aku ingin dirimu sekarang, Aidan. #umohon," kata .mma terengah$engah. "(ni sudah terlalu lama, bukan&" gumam Aidan di payudaranya. "Oh, ya," seru .mma, menyodorkan pinggulnya mela!an tangan Aidan saat tangannya terbenam di ba!ah pinggangnya. (bu jari Aidan menyelip masuk ke karet pinggang celana dalam .mma lalu menariknya turun ke pahanya. Saat celana dalamnya menggantung di lutut .mma, .mma menendangnya lepas. Jari$jari .mma kemudian berjalan ke boBer pendek Aidan untuk melepaskannya dari pinggulnya. )erdiri telanjang bersama, mereka saling menatap mata satu sama lain. "Aku pikir kita bisa mele!atkan sebagian besar tahapan *oreplay$nya, kan&" "mm, hmm", gumam .mma sambil menjalankan tangannya ke dada telanjang Aidan. Aidan menjatuhkan dirinya sendiri ke atas tempat tidur. Dengan memegang tangan .mma, Aidan menarik .mma ke badannya. .mma mengunci matanya pada mata Aidan pada saat .mma bangkit untuk mengangkanginya. Saat kehangatan diantara kakinya menutupi batang kemaluan Aidan, Aidan mengerang. "+ilitkan kakimu di sekitarku dengan erat, )abe." .mma mematuhinya dengan cepat, dan kemudian Aidan mendorong dirinya bersama ke tengah tempat tidur. #emudian tangan Aidan mulai menggali diantara kaki .mma, membuat .mma merintih. Saat Aidan menyodorkan jarinya ke inti .mma, ia merasakan cengkraman dinding$dinding <agina .mma. "Aku hanya ingin memastikan kau siap untukku." "Aku selalu siap untukmu, cintaku," bisik .mma. Aidan menaruh kedua tangannya di pinggang .mma dan dengan lembut mengangkat .mma. Aidan lalu mengarahkan ereksinya diantara lipatan basah .mma. Saat .mma dengan perlahan meluncur ke ba!ah di milik Aidan, Aidan memberikannya ciuman lembut di sepanjang tulang selangkanya. Setelah semua milik Aidan tenggelam di inti .mma, Aidan gemetar dengan kenikmatan. "Oh Tuhan, aku rindu rasanya berada di dalammu." #etika Aidan mengangkat kepalanya, .mma tersenyum padanya. "Aku merindukan setiap inci keindahan dirimu, juga." Aidan terta!a. "#au telah menyentuh egoku." "Aku pikir kita pasangan yang cocok dan pas." .mma menatap perutnya yang membesar. ",ah, kecuali untuk perut ini yang sedikit menghalangi." Aidan menyingkirkan helaian rambut panjang pirang .mma dari !ajahnya. "Jangan pernah berpikir 2oah sebagai penghalang. (a akan selalu menjadi tali yang mengikat kita bersama. (a adalah cinta kita yang tumbuh di dalam dirimu. (a mungkin bukanlah alasan mengapa aku jatuh cinta padamu, tapi ia adalah alasan mengapa aku mendapatkan kesempatan lainnya di kehidupanku." Aidan memberikannya ciuman yang mendalam dan lama. "#au telah menyelamatkanku, .mma." Air mata menggenang di mata .mma yang hijau, dan dadanya naik dan turun karena napas yang berat seperti ia sedang mencoba menjaga emosinya yang bergulung$gulung di luar kendali. "Oh Aidan." .mma menangkup !ajah Aidan dengan tangannya. "Aku sangat mencintaimu," gumam .mma di bibir Aidan. Dengan menindih dari dada ke dada, .mma mulai mengangkat pinggulnya saat Aidan menyodok pinggulnya. .mma terengah$engah perlahan di telinga Aidan, mengguncangnya pelan membuatnya semakin dalam dan semakin dalam. Saling membungkus bersama, mereka tetap saling menatap mata satu sama lain. ereka adalah jalinan sepasang tangan dan sepasang kaki ' tapi mereka adalah satu. --- Bab 1! &'a (ingg' Beri)'tnya )unyi dering ponselnya membangunkan .mma dari tidur lelapnya. eraba$raba di meja samping tempat tidurnya, .mma akhirnya berhasil mendapatkan ponselnya. %ampir otomatis ibu jarinya menekan tombol penja!ab dan menempelkan di telinganya. "%alo&" .mma menja!ab parau. ".m!" 5asey menjerit sebelum menghilang dalam isak tangis. .mma langsung terbangun seakan ia telah minum beberapa cangkir kopi. "5ase, ada apa&" Di antara isak tangis, .mma hanya dapat mengira$ngira beberapa kata. "Jason. 1endamping pria. #eracunan alkohol setelah pesta lajang. asuk rumah sakit. 1erubahan mendadak untuk semua pendamping mempelai. Acara pernikahan kacau." .mma menarik dirinya ke posisi duduk. "5asey, tarik napas dalam$ dalam dan tenang, oke& 1ernikahanmu tak akan kacau hanya karena seorang pendamping laki$laki dengan bodohnya membuat dirinya mabuk berat sampai masuk rumah sakit." "Tapi kami telah berlatih segala sesuatunya dengan tujuh pendamping pria. 1engaturan pemotretan semuanya akan kacau!" "Tak adakah teman 2ate yang lain atau kerabat yang dapat menggantikan Jason dan mengenakan tuksedo$nya&" "Aku tak tahu! +agipula siapa yang dapat mengenakan dengan pas tuksedo seorang binaraga!an sebesar NG@ =9FD cm>&!!&" .mma menoleh di balik bahunya ke arah Aidan yang tertidur nyenyak, dan sebuah ide muncul di kepalanya. "Em, yah, Aidan punya tuksedo." Ada jeda yang lama. "#au masih di sana&" "#enapa aku tak terkejut James )ond punya tuksedo sendiri&" ja!ab 5asey pedas. "(tu untuk tujuan pekerjaan, 5ase." .mma menghela na*as. "Dengar, aku mengerti kalau dia masih bukan salah satu orang *a<oritmu, tapi ' " "Tidak, tidak, kau benar. #ita tak punya banyak pilihan, dan 2ate sebenarnya menyukai dia." "4ell, aku senang setidaknya salah satu dari kalian menyukai ayah dari anakku." 5asey mengerang. "#au tahu aku menyukainya"aku hanya tidak mencintainya kembali sepertimu." "Jadi kau mau aku memberitahunya untuk berpakaian dan bersiap untuk bergabung dengan pendamping mempelai pria yang lain siang ini&" ",a, aku akan sangat senang dan terhormat bila dia bersedia berada di sana." .mma terta!a. ",eah, kau terdengar sangat meyakinkan tentang yang satu itu." 5asey terkikik. "Aku akan berusaha saat aku menemuinya, oke&" ")aiklah kalau begitu. Sampai ketemu nanti." ")ye." Setelah .mma menutup telepon, ia menyusup kembali ke dalam selimut. erapat ke tubuh hangat Aidan ia membungkuk dan mencium bibir Aidan. ")angun, sayang." Aidan meringis !alaupun matanya masih tertutup. .mma menciumnya lagi. ".m&" Aidan mendesah di sela$sela bibir .mma. .mma menyundulkan keningnya ke leher Aidan, pahanya dikaitkan ke paha Aidan. engira itu sebagai sebuah undangan, Aidan mengalungkan lengannya di pinggang .mma dan menariknya ke atas untuk menunggangi Aidan. .mma menggelengkan kepalanya. "4hoa, cowboy, apa yang kau pikir kau lakukan&" Aidan nyengir ke arahnya. "#upikir kau lebih ke cowgirl dengan posisi itu." .mma terta!a. ",eah, kau tahu, cowgirl ini tidak siap untuk menunggang hari ini." Saat Aidan merengut, .mma menambahkan, "Setidaknya tidak saat ini. Aku mau memintamu sesuatu." Aidan menaikkan alisnya pada .mma. "Apa itu&" .mma lalu menceritakan semua yang ia bicarakan dengan 5asey. Saat ia selesai, Aidan menghela na*as dengan keras. "aksudmu dia benar$benar menginginkanku di pernikahannya&" "Tentu saja." Aidan memberikan pandangan ragu. "#au yakin&" saat .mma menganggukkan kepalanya dengan antusias, Aidan menyeringai padanya. ".mma #atherine %arrison, kau benar$benar pembohong terburuk di dunia." "Dengar, 2ate benar$benar menyukaimu, dan 5asey juga selalu menyukaimu. Dia hanya masih sulit untuk memaa*kanmu." Ja!aban .mma menimbulkan erangan dari Aidan. "Apakah itu artinya kau akan melakukannya&" "Tentu saja aku akan melakukannya." "akasih, makasih, makasih," ja!ab .mma sambil menciumi pipi dan bibir Aidan. "#au akan membuat 5asey sangat bahagia dengan melakukan ini. Dia berpikir hari bahagianya telah kacau. Tak ada seorangpun !anita yang mau ada sesuatu sekecil apapun yang salah di hari pernikahannya. aksudku, itu seharusnya menjadi hari yang paling membahagiakan di hidupmu, kan&" 1andangan Aidan menera!ang jauh. "ungkin aku harus menghubungi 5asey dan mengatakan padanya aku akan melakukannya. #au tahu, aku ingin berusaha memperbaiki semuanya." "(tu akan sangat bagus." Aidan mencium bibir .mma dengan lembut, sambil mengelus punggung .mma. "#au pergilah dulu ke mandi. Aku akan bergabung sebentar lagi." "#enapa aku merasa cowboy ini akan berharap untuk ditunggangi sampai matahari terbenam selama kita mandi&" Aidan menjatuhkan kepalanya ke bantal dan terta!a terbahak$bahak. "1ergilah dan biarkan aku bicara pada 5asey." ")aik, baik," .mma menggerutu dan memanjat turun dari Aidan. Apapun yang Aidan katakan pada 5asey, itu membutuhkan beberapa saat untuk melakukannya. .mma baru saja keluar dari pancuran saat Aidan masuk ke kamar mandi. "Semua baik$baik saja&" .mma bertanya, sambil membungkus rambutnya dengan handuk. Saat Aidan tidak menja!ab, ia menangkap re*leksi Aidan di cermin kamar mandi. Aidan sedang menyikat giginya, tetapi bibirnya membentuk senyum lebar. "Aidan, kau mendengarku&" Aidan meludahkan pasta gigi dalam mulutnya. "%ah&" "Aku menanyakanmu bagaimana hasil percakapannya&" Sekali lagi, sebuah senyum lebar tersungging di bibirnya. ")erjalan dengan amat sangat baik." .mma menatap Aidan dengan curiga saat ia mengeringkan tubuhnya. ")aiklah, bagus. Aku senang mendengarnya. #au dan 5asey kembali berteman adalah ja!aban dari doaku." Aidan mematikan air. ".m, bukan aku yang belum bisa berteman kembali dengannya. aksudku, aku mendapat serangan di kejantananku, Demi Tuhan!" "Aku tahu bukan kau yang tak bisa menerimanya kembali. .mma mencium bahu telanjang Aidan. "(tu sebabnya aku sangat bangga padamu karena sudah berbesar hati untuk memperbaiki segalanya." Aidan mengangkat alisnya. "#au bangga padaku&" "mm, hmm." elihat Aidan menyeringai, .mma memukul pantat Aidan. "Sekarang cepatlah bersiap, Tuan. .mosi 5asey hari ini seperti menginjak di lapisan es yang tipis. Terlambat datang adalah hal terakhir yang kita butuhkan." "#upikir kau akan berdandan bersama dengannya&" "emang." .mma melirik teleponnya di meja rias. "Sial. Sebaiknya aku bersiap. Aku seharusnya sudah ada di spa dalam tiga puluh menit. aukah kau menjadi seorang kekasih sejati dan memba!akan gaunku ke gereja&" "Tentu saja." Saat ia bersandar untuk mencium .mma, mulut Aidan beraroma mint. "Terima kasih," .mma bergumam di sela$sela bibir Aidan. "Aku mencintaimu," kata Aidan saat ia menarik diri. "Aku lebih mencintaimu," ja!ab .mma sambil tersenyum. --- Setelah pagi hari yang me!ah di spa mendapatkan *acial dan pijatan, rambut dan !ajah seluruh pendamping pengantin telah selesai dirias. .mma tak dapat menahan ta!a pada penampilan lucu 5asey menggunakan pakaian ketat ditambah riasan !ajah yang lengkap dengan kerudung dan tiara yang berkilau. 5asey menatap ke ba!ah ke dirinya sendiri. "Apa& #au tak berpikir ada yang salah dengan penampilan ini, kan& Aku berani bertaruh aku dapat berjalan ke 4al$art seperti ini, dan tak ada satu orang pun yang akan berkata apa$apa." .mma meraih dompetnya. "%mm, pujian yang tinggi memang dari para pembeli 4al$art." 5asey terta!a. "Ayo. #ita harus memba!a bokong kita ke gereja." Sambil memutar matanya, .mma berkata, "%anya kau yang bisa mengucapkan kata bokong dan gereja dalam kalimat yang sama." "#au tahu kau mencintai mulut kotorku." "Aku mencintai apapun tentangmu, bestie." 5asey mengangkat tangannya. "Jangan ada komentar sentimentil seperti itu lagi, .m. Aku tak mau riasanku rusak." .mma terta!a. ")aik. Aku akan menjadi orang dingin dan keras sepagian ini. Senang&" "Sangat. Sekarang ayo." .mma dan 5asey, bersama dengan seluruh pendamping mempelai, menuju ke 7ereja #atedral Ghrist the 0ing. (tu merupakan gereja 2ate sejak masih kanak$kanak, dan .mma berpikir itu menjadikannya tempat yang indah untuk acara pernikahan. Setelah masuk ke dalam ruang persiapan, mereka sibuk membantu 5asey mengenakan gaunnya yang berukuran 9 mammoth. .mma mundur dan memperhatikan 5asey. Janji yang semula terucap terlupakan saat air mata memenuhi mata .mma. "#au terlihat menakjubkan!" 5asey menuding .mma, ".m, kau berjanji!" "Aku tak dapat menahannya. %ormon kehamilan ini yang membuat emosiku semakin gila!" "Egh, kau benar$benar harus menghentikan produksi air matamu atau kau akan membuatku menangis, dan semua make$up tahan air ini tidak akan bekerja selama itu," ")aik, aku akan mengenakan gaunku." ")agus. Dan sementara kau sibuk dengan gaunmu, pikirkan tentang hal$hal menjijikkan, orang$orang yang membuatmu kesal ' apapun selain yang membuatmu menangis." .mma meletakkan tangannya pada pinggangnya. "Tidakkah kau berpikir orang$orang akan bertanya$tanya kenapa pendamping !anitamu yang perutnya sudah sangat buncit memasang tampang "persetan denganmu" di !ajahnya&" 5asey terta!a. "Selama kau tidak menangis, kita baik$baik saja." "#au benar$benar tak dapat dipercaya," .mma menggerutu seraya memasuki ruang ganti. 7aun merah marun tergantung di dalam tas di cantelan dimana Aidan mengantarkannya beberapa saat sebelumnya. .mma mengenakannya, dan setelah berusaha bergelut dengan reslitingnya, .mma kembali ke kamar utama untuk mencari bantuan. 5arlee, adik perempuan 5asey yang berumur enam belas tahun, dengan senang hati membantu. .mma sedang memperhatikan bayangannya di cermin saat sebuah ketukan terdengar. "(ni Aidan," sebuah suara memanggil. 5arlee terkikik saat ia berlari untuk membukakan pintu. Saat Aidan memasuki ruangan, pandangan Aidan menyapu ruangan untuk mencari .mma. Saat Aidan melihatnya, ia berbinar, "#au terlihat cantik!" .mma tersenyum lebar. "Terima kasih." enatap ke arah gaunnya, .mma menggelengkan kepalanya."Sebenarnya, saat ini aku merasa seperti A 3ompa 4oompa!" "1ercayalah padaku, babe, kau sama sekali tak terlihat seperti salah satunya." Saat .mma memberikannya pandangan ragu, Aidan mengedipkan matanya. "Dan aku pasti memiliki (etish A *illy *onka karena aku ingin melahapmu saat ini juga." .mma memukul lengan Aidan dengan main$main saat 5asey bertanya, "Dan bagaimana denganku& Tidak ada pujian untuk sang mempelai !anita&" Tanpa perlu menarik napas, Aidan berkata, "#au adalah gambaran kesempurnaan yang luar biasa dalam balutan !arna putih yang akan membuat na*as 2ate berhenti di saat dia melihatmu." 5asey tersenyum lebar. "1andai Big %apa, sangat pandai." Aidan bersandar dan mencium pipi 5asey. "(tu kebenarannya." "Aku akan menerima sanjungan itu kalau begitu." 5asey menja!ab. "Aku sangat senang dapat menjadi bagian dari hari bahagiamu." "Aku juga," ja!ab 5asey sambil mengedipkan mata. ulut .mma melongo melihat keduanya berbincang, terlebih lagi saat 5asey juga balas mencium pipi Aidan. Apa yang terjadi dengan 5asey membenci Aidan& Apakah *akta Aidan bersedia membantu dan menyelamatkan hari besarnya cukup untuk membuat 5asey memaa*kan Aidan untuk semua kesalahan yang telah ia lakukan& "Apakah kau membutuhkan sesuatu&" Tanya .mma. "Aku hanya ingin memeriksamu, melihat bagaimana perasaanmu, tapi lebih dari semuanya, aku ingin menikmati kecantikanmu yang mempesona." ",a Tuhan, itu manis sekali!" 5arlee menjerit sementara pendamping mempelai yang lain menganggukkan kepalanya. )ibir Aidan membentuk seringai sombong pada apresiasi mereka terhadap sentimen Aidan saat .mma memutar matanya. ",ang benar&" Aidan terta!a. "Sebenarnya, ini saatnya para pendamping mempelai di*oto," "#ukira juga begitu." Aidan menempatkan tangannya di pundak .mma, ekspresinya berubah serius. "Aku mungkin tadi hanya bercanda, tapi aku memang benar ingin memeriksamu." %ati .mma menghangat pada keseriusan Aidan. "Aku baik$baik saja." )ibir Aidan membentuk garis keras. "5obalah untuk tidak terlalu banyak melangkah hari ini." "Aidan," protes .mma. "Aku serius." "Aku sudah dii?inkan untuk kembali bekerja dan semua kegiatan normal lainnya sejak dua minggu lalu, ingat&" "(tu tak berarti kau harus bergerak sepanjang !aktu. #embali bekerja suatu hal, tapi antara makan malam gladi bersih dan pesta lajang minggu ini, kau memaksakan dirimu." Sebenci apapun .mma untuk mengakuinya, dia memang kelelahan. "Okay, okay, Mr. Bossy. )egitu kita selesai ambil gambar, aku akan duduk dan menaikkan kakiku sampai upacara dimulai." Senyum puas memenuhi bibir Aidan. ")agus." Aidan menyapukan satu dari anak rambut ikal dari !ajah .mma. "Tapi simpan setidaknya satu dansa di resepsi untukku." 1erut .mma menegang saat Aidan menyebutkan kata resepsi. Tidak hanya ia akan bernyanyi di upacara, tetapi 5asey telah memintanya untuk bernyanyi selama dansa pertama 5asey dan 2ate setelah menjadi suami istri. Aidan pasti telah memperhatikan kekha!atiran .mma sebab ia menariknya kedalam pelukannya. "Demam panggung&" .mma menelan ludah pahit di tenggorokannya. "Sedikit." "#au akan terdengar menakjubkan. #au selalu menakjubkan." "#uharap begitu," ja!abnya parau. Aidan menjauh untuk menangkup !ajah .mma di genggamannya. "*ell, aku tahu begitu." Aidan memba!a bibirnya ke bibir .mma. )aik getaran yang menenangkan maupun menyenangkan menyebar mulai dari ujung kepala .mma turun sampai ke ujung kakinya. "Tidak, tidak, tidak! #alian berdua jangan mulai! #au akan merusak dandanan .mma sebelum pengambilan gambar!" 5asey protes. Aidan mengerang di bibir .mma sebelum .mma memisahkan diri darinya. "#au benar$benar D bride:illa," candanya. 5asey terta!a. "%ati$hati, Big %apa. Aku mungkin menemukan tas yang lain untuk memukulmu." Sambil menggelengkan kepala, Aidan hanya terkekeh mendengar candaan 5asey. "Jangan berpikir aku tak akan mengingatkan 2ate untuk tetap !aspada saat kau kesal dan mengayunkan sebuah tas. (tu senjata yang berbahaya!" .mma tidak berhenti terkejut oleh senda gurau keduanya sehingga dia hanya mengikuti di belakang mereka saat mereka berjalan ke tempat upacara. Setelah mengambil ratusan *oto, pertama dengan 5asey, dan lalu setelah ia menghilang, dengan 2ate, .mma mula merasakan !ajahnya mulai membentuk senyuman yang membeku, dan ia dapat menjadi buta dari semua lampu blit?. Semua berlangsung dengan cepat hingga tiba saatnya upacara dimulai. .mma mengambil tempatnya di depan 5arlee dan melihat ke arah keramaian tamu yang datang. elihat melalui bahunya, .mma melihat 5asey mengambil lengan ayahnya. Ayah 5asey membungkuk dan mencium pipi 5asey. "#au akan selalu menjadi gadis kecilku," ujarnya. #ilatan kesedihan memenuhi diri .mma karena ayahnya sendiri tidak akan pernah mengantarnya berjalan di altar. Di saat yang sama, .mma tahu jika ia dan Aidan menikah, 7randdaddy akan lebih dari bahagia untuk melakukan kehormatan tersebut. .mma mengalihkan diri dari perasaan sedih dan penyesalannya. Sebaliknya, ia menyambut satu dari kebahagiaan yang lengkap dan murni di masa depan untuknya dan 5asey. .mma tak harus memaksakan senyum yang berbinar di !ajahnya saat ia bertemu Aidan di pintu altar. Saat ia menyelipkan lengannya di lengan Aidan untuk berjalan di lorong altar, 2oah memberikan sebuah tendangan lembut. (a tak dapat menahan perasaan seperti seorang !anita yang paling diberkati di bumi. --- 7 Mammoth; gajah yang hidup pada jaman es, berukuran sangat besar dan memiliki bulu yang amat sangat tebal 6 3ompa loompa I *illy *onka; alah satu karakter dalam (ilm Gharlie and the Ghocolate )actory ? Bride:illa; Monster pengantin wanita Bab 1" .mma duduk dengan para tamu pesta pengantin di meja utama di ba!ah lampu$lampu gantung yang bercahaya. Dia tidak bisa percaya betapa indah semuanya mulai dari pengaturan bunga hingga patung$ patung es. #eluarga 5asey dan 2ate benar$benar total untuk acara resepsi ini. Setelah mengosongkan piringnya, Aidan memperhatikan .mma yang bermain dengan makanannya. "2oah akan kelaparan jika kau tidak makan," kata Aidan sambil mengelap mulutnya dengan serbet. "Aku akan makan setelah selesai bernyanyi. %al terakhir yang ku inginkan adalah muntah karena gugup di hari penting 5asey dan 2ate." elihat pandangan skeptis Aidan, dia menambahkan, "aku janji segera setelah selesai, aku akan makan semua, termasuk beberapa potong kue pengantin!" Aidan menyesap sampanyenya sebelum menganggukkan persetujuannya. "#apan kau tampil&" "Setelah pidato." "(tu tidak terlalu lama." "Sepertinya lebih cepat dari perkiraanku." )alasnya, menunjuk ke arah kakak 2ate dan Best Man yang berdiri dengan memegang mic di tangannya. Sementara Anthony berbicara, .mma memperhatikan kalau Aidan, bukan dirinya, yang bergerak$gerak gelisah di kursinya. )eberapa kali tangannya bergerak dari paha ke arah saku jasnya. Saat .mma memandangnya dengan bertanya$tanya, Aidan berkata, "aa*." Setelah Anthony selesai berpidato diiringi tepuk tangan yang meriah, 5arlee mengambil mic dengan tangan gemetar. Dengan mata yang berkaca$kaca, dia mulai berbicara tentang kakaknya. Tidak butuh !aktu lama sebelum semua orang mulai menangis, termasuk .mma. Setelah pemba!a acara mengambil mic dari 5arlee, .mma merasa kupu$kupu di perutnya mulai berubah menjadi bebatuan. Sekali lagi, Aidan menjadi gelisah dikursinya. "Jangan bilang kalau kau gugup karena aku&" )isik .mma di telinganya. "Oh, um...ya, aku rasa aku tertular rasa gugupmu atau semacamnya," gumamnya. "Dan sekarang !aktunya dansa pertama bagi pengantin !anita dan penganting pria sebagai suami istri." .mma mengernyit. "(tu sinyal untukku." Aidan menyeringai. "Tunjukkan pada mereka, babe." "Terima kasih banyak." 7umamnya. Tanpa dilihat orang lain, Aidan mengulurkan tangan dan memukul pantat .mma. Tindakan main$mainnya membuat rasa gugup .mma berkurang. 1ertama kalinya 5asey mendengar .mma bernyanyi di kedai kopi *a<orit mereka, dia bersumpah kalau suara .mma mirip dengan penyanyi *a<oritnya, 1atty 7ri**in. Jadi sudah bisa di tebak kalau 5asey ingin .mma menyanyikan %ea<enly Day untuk dansa pertamanya dengan 2ate. (tu juga salah satu lagu *a<orit .mma. Dengan percaya diri .mma memegang mic dan menatap ke arah para tamu. "Tujuh tahun yang lalu mantan tunanganku berkata, I%ei, aku rasa kau akan menyukai pacar teman sekamarku. Dia benar$ benar manis, tapi lebih dari itu, dia juga benar$benar gila dan lucu!" .mma tersenyum sementara para tamu terta!a. "Aku tahu pertama kali bertemu dengan 5asey kalau ucapan Tra<is benar, dan kami akan menjadi sahabat. Aku juga menyayangi 2ate. Aku benar$benar beruntung bisa memanggilnya sahabatku selama bertahun$tahun ini, dan dia dan 2ate sudah menjadi bagian hidupku dalam saat senang dan susah." .mma melihat mata 5asey yang berkaca$kaca. "Tidak ada kata$kata yang bisa me!akili betapa bahagianya aku untuk mereka saat mereka memulai kehidupan baru sebagai suami istri. Aku berharap dan berdoa agar Tuhan memberkati dan selalu menghujani mereka dengan hari$hari yang menyenangkan." )and mulai memainkan nada$nada pertama dari lagu dan .mma mulai bernyanyi. Dia mencurahkan hati dan ji!anya ke dalam lagu tersebut, dan ketika dia menyelesaikan nada terakhir, dia tahu kalau dia berhasil. 7emuruh tepuk tangan terdengar di sekeliling .mma, menariknya keluar dari penghayatannya dan kembali ke panggung. Dia tersenyum terhadap reaksi yang diterimanya. "Terima kasih banyak." Saat dia menyerahkan mic pada pemba!a acara, pria itu memuji, ")ukankah itu menakjubkan&" Tepuk tangan kembali terdengar, membuat pipi .mma semakin merona. Dia segera beranjak menuju kursinya di sebelah Aidan. ")erapa banyak dari kalian yang ingin mendengarkan .mma menyanyikan lagu yang lain&" Siulan dan teriakan mengiringi pertanyaan tersebut. "Sepertinya mereka ingin pengulangan, babe," kata Aidan dengan menyeringai. .mma menggelengkan kepalanya. "Aku sudah bernyanyi dua kali. ereka akan berpikir kalau aku pencari perhatian atau semacamnya," protes .mma. "Tidak kalau mereka yang memintamu." Suara pemba!a acara memotong mereka. "Aidan, kenapa kau tidak naik kesini dan kita lihat apakah kau bisa meyakinkan .mma agar mau bernyanyi untuk kita&" Saat Aidan mulai berdiri, .mma memegang lengan bajunya. "Tidak!" jeritnya. Aidan tersenyum meyakinkan ke arahnya. "Aku tidak akan pernah mengerti bagaimana bisa kau menjadi penyanyi pro*esional dalam !aktu semenit, dan kemudian menjadi takut untuk tampil." "(tu hanya sisi dari si*at neurotikku yang manis," balasnya. ")egini saja, ambil na*as yang dalam. Aku akan membuat alasan kalau kau terlalu lelah untuk bernyanyi dengan kondisimu yang sekarang." "Terima kasih banyak," gerutunya. Aidan melangkah naik ke panggung dan mengambil mic dari pemba!a acara. Dia menatap ke arah penonton. "4ell, aku seharusnya berada disini entah untuk memohon pada .mma agar mau bernyanyi untuk kalian atau untuk meminta maa* atas namanya." Dia melirik ke arah .mma. "Tapi harus kuakui kalau alasan sebenarnya aku berada disini tidak ada kaitannya dengan itu semua." )isikan terdengar dari arah penonton. "Aku berdiri disini sebagai seorang pria yang berbahagia. Aku memiliki cinta dari seorang !anita cantik dan calon bayi yang sehat. Tapi bahkan itupun tidak cukup. enyaksikan komitmen pada upacara hari ini, membuatku menginginkan juga apa yang 5asey dan 2ate miliki." Ecapan "a!" terdengar di sekeliling ruangan. "Jadi, hanya ada satu pertanyaan yang ingin kutanyakan pada .mma saat ini." Saat Aidan melangkah ke arahnya, .mma merasa tidak percaya. Aidan menaruh mic di atas meja. eraih saku jasnya, dia mengeluarkan kotak beludru hitam. ata .mma membesar saat melihat kotak itu terbuka memperlihat sebuah cincin berlian bersinar. Saat Aidan memegang cincin tersebut di jarinya, dia berlutut dengan satu kaki di depan .mma. ".mma #atherine %arrison, malaikat pemaa*, cinta dalam hidupku dan ibu dari anakku, maukah kau membuatku menjadi pria yang paling berbahagia di muka bumi dan berkata kalau kau akan menikahiku&" "Oh, ,a Tuhan," gumam .mma. Air mata mengalir dari mata hijaunya saat tangannya membekap mulutnya. "Oh, ,a Tuhan," ulangnya. "(tu bukanlah respon yang kuharapkan," goda Aidan. Air matanya semakin deras saat dia mengalungkan tangannya di leher Aidan. ",A! ,A, aku akan menikahimu!" 6uangan kembali meledak dengan tepuk tangan. .mma mendekatkan bibirnya ke Aidan. Saat Aidan mencoba memperdalam ciuman mereka, .mma menarik diri untuk menghujani ciuman di pipi, hidung dan kening Aidan. Akhirnya, dia kembali mencium bibir Aidan. Aidan melepaskan pelukan mereka dan memegang tangan kiri .mma. Jemarinya mengusap lembut tangan .mma, sebelum menyelipkan cincin di jarinya. "Selesai. Sekarang kita resmi bertunangan." .mma terkikik sebelum menarik kemeja Aidan dan menariknya kembali ke arahnya. Saat dia mencium Aidan dengan penuh hasrat, Aidan terta!a di bibirnya. ".m, kau tentu ingat kalau kita berada di ruangan yang penuh orang, bukan&" .mma memekik lalu menarik diri. Ta!a terdengar di sekitar mereka. "(tu adalah ja!aban sempurna, kalian setuju, bukan&" Teriak Aidan. "&ell, ya!" Teriak 5onnor dari mejanya. .mma menutupi !ajahnya karena malu. Entungnya, pemba!a acara menghampiri mereka dan mengambil kembali mic$nya. ")agaimana dengan sebuah lagu untuk pasangan baru menikah dan pasangan yang baru bertunangan&" Tanyanya. "Tidak! Aku tidak ingin mengambil semua perhatian di hari bahagia 5asey," protes .mma. "Babe, dia dan 2ate sudah tahu tentang hal ini. (tulah alasan kenapa aku menelponnya." ")enarkah&" .mma melirik ke arah 5asey yang berdiri dengan senyuman lebar di lantai dansa. #etika .mma menaikkan alisnya penuh tanya, 5asey mengangguk dan meniupkan sebuah ciuman padanya. elihat ke arah 2ate, yang tersenyum dan mengacungkan jempolnya sebagai tanda persetujuan. "Oke kalau begitu. Ayo berdansa." Aidan lalu menariknya ke lantai dansa. Saat tangannya melingkari leher Aidan, dia melirik ke arah cincinnya. Dari !aktu ke !aktu saat mereka berdansa, dia lupa akan cincinnya sampai cincinnya berpendar terkena cahaya. Dia merasakan desakan untuk mencubit diri sendiri guna meyakinkan kalau semua ini bukan mimpi. "#au suka&" "(ni sangat indah." Aidan berseri$seri. "Aku tidak yakin apa yang kau suka, jadi 5onnor membantuku memilihnya." ")enarkah&" Aidan mengangguk. "Dia punya selera yang bagus." Senyum lebar terukir di !ajahnya. "Tentu saja, setiap kali aku mengambil cincin yang murah, dia akan mengingatkanku tentang masa lalu kita." .mma terta!a. "Aku tidak yakin kalau aku ingin tahu apa yang dia lakukan untuk membuatmu mau membeli cincin berlian yang besar ini." "Dia seharusnya memikirkan untuk berkarir sampingan di 5(A. #ekuatan membujuknya benar$benar intens." +agupun berakhir. ")aiklah semuanya. Sekarang !aktunya untuk memotong kue. Apakah ada yang mau bertaruh kalau 2ate akan berlumuran krim dalam !aktu dua detik&" Ta!a mengikuti pertanyaan dari pemba!a acara. Setelah kue di potong dan semua orang kenyang, .mma kembali lagi ke lantai dansa dengan Aidan. Saat mereka bergerak mengikuti musik, Aidan tersenyum ke arahnya. "Jadi calon 2y. ;it?gerald, kapan kita akan menikah&" .mma memiringkan kepalanya ke kanan, berpikir. "eskipun aku tidak mau memakai gaun pengantin dalam keadaan hamil, tapi aku ingin kita menikah sebelum 2oah lahir." "Oh, pengesahan 1ria #ecil kita dan lainnya, huh&" .mma terkikik. "Tepat sekali." "Apa kau mau seperti ini&" Tanyanya, menunjuk ke sekeliling ruangan pesta yang me!ah. .mma mengernyitkan hidungnya. "Aku sudah merencanakan yang seperti ini bertahun$tahun yang lalu," Aidan menegang saat .mma mengenang tentang pernikahannya dengan Tra<is. "Aku mau sesuatu yang sederhana dengan keluarga dan teman terdekat." Dia melirik ke arah Aidan. "#ita bisa menikah di gerejaku dan mengadakan resepsi di lumbung." Aidan menarik na*as. "%op akan marah kalau aku tidak menikah di gereja katholik." "#alau begitu kita bisa memikirkan cara yang lain." ")agaimana kalau di padang rumput yang menghadap ke arah kolam&" "Apa kau tidak berpikir kalau itu akan terlalu dingin&" "#ita akan mengatur upacaranya singkat dan khidmat," canda Aidan. .mma menyeringai. "Oke, kedengarannya bagus. +alu kita bisa mengadakan resepsi di lumbung. Apakah kau setuju&" ",ang aku pedulikan hanya bagian dimana kau berkata Isaya bersediaI dan menjadi istriku." Aidan mengecup bibirnya. #etika lidah .mma menyentuh bibirnya dan menempelkan tubuhnya pada Aidan, Aidan menarik diri. "Apa kau mencoba memulai sesuatu denganku, s. %arrison&" Tanpa mengalihkan perhatiannya dari Aidan, .mma menganggukkan kepalanya. ")a!a aku ke atas." "#au bercanda&" "Apa kau mau aku memohon&" ".mma," geram Aidan. "Aidan," mulainya dengan manis, "Apakah kau mau memba!aku ke kamar kita dan bercinta denganku sampai aku pingsan karena kelelahan&" atanya membesar memandang .mma seakan .mma sudah gila. "Aku tidak percaya kau baru saja berkata seperti itu." "Apa kau lebih ingin aku berbicara kotor dan berkata tolong ba!a aku ke atas dan setubuhiku sampai aku pingsan karena kelelahan&" 7odanya. "#au membunuhku, .m. )enar$benar membunuhku." "aka lakukan sesuatu tentang itu." ")ukankah kita harus tetap disini sampai 5asey dan 2ate pergi&" "#eluarga 2ate adalah orang (talia. ereka akan minum$minum dan berpesta sampai jam dua pagi." Alis Aidan berkerut. "Seperti ma*ia (talia&" .mma terkikik. "Aku rasa tidak." .mma menyikutnya dengan main$ main. "1ergi kesana dan bilang kau ingin memba!a tunanganmu ke atas untuk merayakan pertunanganmu." Dia cemberut ke arah .mma. "#au seharusnya merayakan pernikahan, bukan pertunangan." ")aiklah. )iar aku yang lakukan." .mma membimbingnya keluar dari lantai dansa. "Setidaknya kerumunan sudah mulai berkurang," kata Aidan. "Apa yang kau kha!atirkan&" "Aku hanya tidak ingin membuat 5asey dan 2ate marah. ereka sudah mau mema*kan dan berbaik hati untuk membiarkanku melamarmu di hari penting mereka." Saat mereka berjalan mendekat, 5asey sedang menjilati krim di pipi 2ate yang dia lempar sebelumnya. .mma mendekat dan berbisik padanya. 5asey tersenyum lebar dan menganggukkan kepalanya. Aidan memandang 2ate dengan tatapan putus asa yang di balas dengan kedipan oleh 2ate. "Aku mengerti ka!an," ucapnya. .mma menarik tangan Aidan. ")aiklah, )ig Daddy, kau bisa memba!aku ke atas dan menikmatiku sekarang." Aidan terta!a. "#alau saja aku tahu dengan meletakkan cincin di jarimu akan membuatmu senakal ini, aku sudah melakukannya dari dulu." --- Bab 1# Saat mereka melangkah memasuki li*t kosong, .mma mendorong Aidan yang sedang lengah ke dinding. ".m, apaH" .mma memotong kata$katanya dengan melumat bibir Aidan dengan bibirnya. Tangannya mencengkeram tangan Aidan, lalu .mma menyentakkan tangan mereka ke atas di samping kepala Aidan dan menempelkannya ke dinding. +idahnya mendorong masuk ke dalam mulut Aidan, dengan serakah mencari lidahnya lalu menggosok dan menggoda di atasnya. Suara erangan rendah meledak jauh dari dalam tenggorokan Aidan. Sambil menggenggam tangan Aidan dengan salah satu tangannya, .mma menjalankan tangannya yang lain menuruni dada Aidan terus ke ba!ah pinggang lalu ke menangkup ereksinya yang sudah mengembang. Aidan melepaskan bibirnya menjauh dari bibir .mma. Dengan terengah$engah, ia menatap mata hijau emerald .mma yang terbakar oleh gairah. ".mma %arrison, apakah kau mencoba memperkosa aku di dalam li*t ini&" Sambil meremas kemaluan Aidan, .mma mengangkat alisnya ke arahnya. "Aku tidak berpikir kalau kau mau untuk diperkosa&" Aidan terta!a kecil. ")enar juga." Saat .mma meraba$raba sepanjang kejantanannya di atas celananya, bibirnya menciumi leher Aidan sampai meninggalkan jejak panas disana. Aidan menggigil saat .mma menjilat di sepanjang garis rahangnya. "5oba kutebak. omen horny yang ekstrim ini mungkinkah karena hormon kehamilan&" Ta!a .mma bergetar di pipi Aidan. ",a, benar. Egh, mereka sangat gila." .mma melepaskan diri dari tubuh Aidan dan menjauh darinya. "#urasa aku mulai mengerti bagaimana rasanya menjadi dirimu." Sambil mendongakkan kepalanya ke belakang, Aidan terta!a keras. "aksudmu bagaimana rasanya menjadi horndogJ&" Dengan mata terbelalak, .mma menja!ab, "Eh$huh." "+alu kenapa kau menarik diri&" "4ell, karenaH" "(tu bukannya aku mengeluh, sayang." .mma tersenyum saat ia menjalankan tangannya ke atas ke bagian depan tuksedonya. "Jadi kau tidak keberatan dianiaya di dalam li*t umum&" "Tidak. )ahkan, aku sangat menikmatinya." +i*t berbunyi, dan pintu terbuka di lantai mereka. "#urasa kita harus melanjutkan ini di suite kita," kata .mma. Aidan melepas jas tuksedonya dan menempatkannya di depan pinggangnya untuk menyembunyikan kondisinya. eskipun ia menikmati gairahnya yang memanas karena .mma menjadi begitu agresi* di dalam li*t, tapi sebenarnya hal itu agak merusak rencananya untuk malam ini. Tidak akan ada adegan rayuan pelan$ pelan sebagai pasangan yang sudah bertunangan mengingat dia setengah keras. .mma mengambil keycard dari Aidan dan membuka pintu. Aidan menahan napasnya saat .mma melangkah masuk. "Oh Tuhan," gumamnya. Aidan menjulurkan lehernya untuk menontonnya ketika sepatu hak .mma berbunyi saat melintasi kelopak ma!ar yang tersebar di lantai. Di atas meja, ada !adah sampanye dan stra!berry. eskipun ia tidak bisa melihat !ajah .mma, Aidan tahu tatapannya tertuju di dalam kamar tidur dimana lilin menunggu untuk dinyalakan, dan paket dibungkus !arna pink diletakkan di atas di tempat tidur. Dia berbalik lalu menatap Aidan yang sedang berdiri di ambang pintu." (ni seperti ..." Aidan tersenyum. "4aktu pertama kita." Air mata berkilau di matanya saat mendekat untuk menutup kesenjangan jarak diantara mereka. #ali ini ketika .mma menciumnya itu dengan cinta, bukan na*su. "Aku mencintaimu, sangat mencintaimu, Aidan," gumamnya saat menempel di bibir Aidan. "Aku juga mencintaimu." enarik diri, .mma memiringkan kepalanya ke arahnya. "Aku bahkan tidak akan bertanya apa yang ada di dalam kotak itu karena aku tidak percaya kau bisa menemukan lingerie yang pas untukku." Aidan memutar matanya. "#au bertindak seolah tubuhmu semakin melebar. Semua yang terlihat pada kehamilanmu hanyalah perutmu yang menonjol." Aidan mengulurkan tangannya ke perut .mma. "#au adalah !anita hamil paling seksi, paling cantik yang pernah aku lihat." "A!, sayang, kau begitu manis." .mma mendongak ke atas untuk merenggut bibir ba!ah Aidan dengan giginya. "Tapi kau tidak harus selalu memujiku karena kau akan mendapatkan seks malam ini." Aidan mendengus. "#au dan mulut itu." .mma menyeringai. "4ell, kau akan terjebak dengan hal itu, jadi lebih baik kau nikmati saja." "Oh, aku akan menikmatinya, dan begitu juga dengan semua bagian tubuhku." "2akal, anak nakal," gumamnya sebelum mencium Aidan lagi. Aidan menendang sampai pintu tertutup sementara .mma mendorongnya menuju kamar tidur. #etika mereka mele!ati meja dengan stroberi dan gelas sampanye, Aidan menghentikannya. Dengan putus asa ingin menikmati momen ini, Aidan berkata, "Tunggu, sebentar sayang." "Apa itu&" ")agaimana kalau aku membuka minuman bergelembung ini dan merayakan pertunangan kita&" Tanyanya. Alis cokelat kemerahan .mma berkerut. "Tapi aku tidak bisaH" Aidan memutar botol untuk menunjukkan bah!a itu hanya minuman soda sari apel, yang memunculkan sebuah senyum berseri$seri di !ajah .mma. "Oh, aku menyukainya. #au sudah memikirkan segalanya." Aidan mulai membuka botol, tapi .mma mengambil botol itu dari dia. "Ayo kita simpan itu untuk nanti." Jari$jarinya lalu menuju kancing kemeja Aidan. "#au tidak ingin minum sari apel dulu&" Dia bertanya, suaranya bergetar dan geli. .mma menatapnyaHcampuran cinta dan na*su terpancar di matanya. "Tidak. Aku hanya ingin bercinta dengan tunanganku." "Aku suka mendengar sebutan itu," ja!abnya saat .mma mendorong baju Aidan di bahu dan lengannya. "Aku akan menyukainya bahkan lebih ketika kamu menjadi rs. Aidan ;it?gerald." "%mm ... sensibility *eminin$ku seharusnya menjadi gusar mendengar sindiran itu, tapi aku juga suka mendengar sebutan itu." Saat Aidan melepas celananya, ia bertanya, "#au tidak ingin melakukan sesuatu yang gila seperti .mma %arrison$;it?gerald, kan&" "Tidak, Mr $eanderthalJ, aku tidak mau." .mma tersenyum ke arahnya. "Aku hanya ingin menjadi istrimu." "Dan secepat mungkin, kan&" "Tentu saja." "1ikirkan kita bisa melakukan itu secepatnya dalam beberapa minggu." .mma menarik napas. "4o!, aku tidak tahu kau seperti diburu$ buru." )uku$buku jarinya dengan lembut menyentuh perut .mma. "#ita tidak punya banyak !aktu sebelum kedatangan +ittle an ini." "emang benar, tetapi perencanaan pernikahan tidak mudahH bahkan untuk pesta kecil seperti yang kita pertimbangkan." Aidan menjulurkan bibirnya keluar. "Aku hanya ingin menjadi suamimu." .mma terta!a. "Dan #au akan menjadi, Mr FmpatientJ. Aku tidak akan kemana$mana, dan jika kau mencoba untuk melarikan diri, aku akan menjeratmu dengan laso dan mengikatmu." "mm, cowgirl$ku- yang nakal." "1erilakumu sangat tidak masuk akal." Sambil menggarukkan jari$ jarinya di antara rambutnya, .mma menggelengkan kepalanya. " ungkin kita tidak terikat bersama dalam ikatan perka!inan yang suci, tapi hubungan kita sudah merekat saat aku mengandung 2oah." Saat bibir Aidan bertemu bibirnya, jari$jari Aidan menuju ke ritsleting di gaunnya. Dengan satu kibasan pergelangan tangannya, gaun itu langsung terbuka, dan ia mendorong itu dari bahu .mma. Alisnya mengernyit sebelum bibirnya mulai tersenyum saat melihat granny panties$nya. "Ooh, .m, bisakah kau mendapatkan beberapa pasang lagi yang seperti ini&" 4ajah .mma berubah !arna ketika gaun *uchsia$nya mengumpul di kakinya. "Aku harus memakai ini, terima kasih banyak." Dia menyilangkan tangan di atas payudaranya yang telanjang dengan marah. #etika Aidan terta!a, .mma melotot ke Aidan dengan tatapan kematian. "(ni bukan bahan terta!aan, Aidan. aksudku, aku selalu menjadi gadis berlekuk, tetapi kau lebih baik mempersiapkan diri lebih banyak dari aku untuk mencintai ini." "Aku sudah mengatakan bah!a kau masih sama kecuali perutmu...dan beberapa lemak itu yang ingin mendirikan bisnis disini," Aidan berhenti sejenak di cup payudaranya sementara tangan yang lain menangkup pantatnya, "Atau disini, tidak apa$apa buatku!" .mma memutar matanya. "Sekali lagi, kau benar$benar dan sangat tidak masuk akal." "Dan kau begitu seksi ketika kau sedang marah." Aidan mencium sebelum .mma kembali berbicara padanya. ulutnya diketatkan karena penolakannya, jadi Aidan menyelipkan lidahnya ke bibirnya. #etika .mma menolak untuk mengalah, geraman rendah berasal dari bagian belakang tenggorokan Aidan. ")erhentilah menjadi begitu sialan keras kepala, .m," gumamnya di bibir .mma. Tangan Aidan merayap di antara tubuh mereka sampai bisa menangkup diantara paha .mma. Dia mengusap dan membelai di atasnya yang dia duga granny panties, menyebabkan .mma menegang. #etika ia menyelipkan jarinya diantara bahan elastis celana dalam .mma dan masuk ke dalam kehangatannya, .mma tersentak. Aidan mengambil kesempatan untuk mendorong lidahnya masuk ke mulut .mma. Tangan .mma yang menggantung lemas di sisinya langsung menuju ke rambut Aidan, dan saat .mma menyelipkan jari$jarinya di sela$sela helai rambutnya, Aidan tahu .mma sudah menyerah. "(nilah gadisku," katanya sambil menciumi dengan ringan melintasi pipinya. #etika ia sampai ke telinga .mma, Aidan memasukkan jari lainnya ke dalam diri .mma sambil berbisik, "7adis cantik seksiku yang telah mengambil napasku pergi, aku tidak peduli berapa ukuran dia atau pakaian dalam apa yang dia kenakan." Desah erangan berubah menjadi terta!a. "Sangat halus, )ig 1apa. Sangat, sangat halus," ja!abnya, mengulangi kata$kata 5asey tadi pagi. Dengan jari$jarinya yang masih bergerak dengan penuh keajaiban, Aidan pelan pelan menurunkan .mma ke tempat tidur. Aidan meringkuk di sampingnya. ata .mma tertutup rapat saat ia menggeliat mela!an tangan Aidan, mengangkat tinggi$tinggi pinggulnya mendekati sentuhannya saat Aidan mempercepat dorongannya. "mm, kumohon," gumamnya, napas .mma terasa panas di pipi Aidan. "#umohon apa, sayang&" ")uat aku datang, Aidan." Saat ibu jari Aidan menggosok klitorisnya, jari$jari .mma mencengkeram tepi selimut sambil berteriak. Tidak membuang$buang !aktu, Aidan menarik jari$jarinya keluar dari diri .mma yang dindingnya masih mengepal lalu membuang celana dalam .mma. Aidan berkutat melepaskan boBernya dan bangkit sambil berlutut. Dengan perut .mma yang membuncit, hal itu selalu menarik untuk menemukan posisi yang tepat. elebarkan kaki .mma, ia mendorong dirinya ke dalam diri .mma. .mma melingkarkan kakinya dengan ketat di pinggangnya, dan Aidan mencengkeram di belakang lutut .mma. Saat Aidan menghujam ke dalam dirinya, .mma mengangkat kedua tangannya ke atas kepalanya dan mengepal seprai. #etika .mma menggigit bibirnya untuk menahan teriakannya yang membara agar tenang, Aidan meredakan gerakannya. "Jangan malu$malu, .m. )iarkan aku mendengarmu," tegasnya. 1ipinya semburat pink. ")agaimana jika orang lain mendengar&" "Siapa yang peduli& Aku ingin mendengarmu. Aku ingin tahu apa yang kulakukan untukmu." .mma gemetar mendengar kata$katanya. "Oke," gumamnya. Aidan menyeringai ke arahnya. ")agus." #etika ia mendorong kembali ke dalam dirinya, ia dibalas dengan suara erangan rendah dari .mma. Aidan menyelipkan tangannya di antara tubuh mereka lalu mengusapnya sambil bergerak keluar masuk yang membuat .mma menjerit kemudian berteriak. Aidan memejamkan matanya dan melemparkan kepalanya ke belakang saat teriakan .mma terdengar di telinganya. %al itu tidak lama sebelum .mma klimaks, meneriakkan nama Aidan berulang$ulang. Aidan terus menghujamnya keluar masuk ke dalam dirinya saat dindingnya mengejang di sekelilingnya. Aidan belum siap. Dia ingin memperpanjang kenikmatan selama mungkin. Tapi ketika ia merasa .mma mengetatkan dirinya sendiri di sekeliling kemaluannya, mata Aidan tersentak terbuka. .mma tersenyum dengan penuh kemenangan padanya saat Aidan mulai membiarkan dirinya sendiri klimaks. Sekarang gilirannya untuk mengeluarkan semuanya ke dalam diri .mma, sambil berteriak dengan serak dan mengerang. Setelah ia selesai mengeluarkan semua itu ke dalam diri .mma, Aidan berguling telentang, ambruk di samping .mma di tempat tidur. Dadanya kembang kempis, dan ia berjuang untuk bernapas. .mma meringkuk pada dirinya dan mencium pipinya. "Aku mencintaimu, Aidan." "Aku tahu," dia masih terengah$engah. .mma menamparkan tangannya dengan keras turun di paha Aidan yang bergema di seluruh kamar bersama dengan suara ta!a Aidan yang mendalam. Dia berbalik lalu menangkap ekspresi marah .mma." Dan aku sangat..sangat mencintaimu juga, .mma." --- horndog; eorang pria dengan hasrat seksual yang kuat. $eanderthal; Manusia purba di :aman es. Fmpatient; Tidak sabaran. granny panties; celana dalam model nenek1nenek yang berpotongan tinggi sampai pinggang. Bab 1$ 3 (ingg' Ke*'+ian .mma memandangi bayangannya ke cermin satu badan milik !rammy. )erbalik ke kiri dan ke kanan, dia membiarkan lapisan berombak dari gaun pengantinnya berputar di badannya. Dalam benaknya, gaun itu merupakan hal yang paling indah yang pernah dilihatnya dengan potongan tegas di pinggang yang menjuntai hingga ke lantai serasi dengan korset yang bertatahkan payet mutiara dan manik$manik yang rumit. Dia tak pernah bermimpi menemukan gaun yang indah untuk pengantin yang hamil, terutama dengan !aktu yang singkat ini. Tapi kini kala hari besar itu telah tiba, dia tidak terlalu yakin. "Egh, aku rasa ini tepat untuk mengatakan aku mirip dengan 9 tay %u(( Marshmallow Man," keluhnya. "Oh tidak, kau tidak mirip!" bantah 5asey, menyesuaikan mahkota berkilauan di atas kepala .mma. Sepupu .mma, Stacy, mengangguk kala dia membantu menata kerudung panjang dari bulu$bulu halus. "Jangan konyol, .m. #au sangat mena!an." "Jika aku normal, aku sepenuhnya menginginkan calon mempelai !anitaku terlihat seperti dirimu," ucap 5onnor, dengan senyuman nakal. "Oh Tuhan, kau mulai terdengar mirip seperti Aidan," balas .mma. "Sekarang kau dengar mereka, manis. #au tampak mempesona!" tangis 7rammy di belakang .mma. Dia bahkan tidak berpaling untuk mengambil kotak perhiasannya untuk benda yang GdipinjamG untuk .mma. 6enda biru yang terjalin dengan pengaitnya bernilai "klasik" untuknya sementara gaun dan kerudung kepalanya sepenuhnya "baru". Terbungkus dengan hati$hati di dalam lapisan kain adalah benda "usang" dalam bentuk sepasang sepatu bot co!boy. %ari ini dia perlu merasakan kenyamanan sebagaimana sepatu itu pas di kaki bengkaknya dan tidak akan membuatnya terpeleset dan jatuh. .mma mendesah. "Aku menghargai kalian mencoba membuatku nyaman, tapi serius, ini adalah paduan antara pria Stay 1u** dan pria dalam logo ban A The Michelin." 5asey mendengus. ")erhenti memancing pujian." eremas bahu .mma, 5asey memutar tubuh .mma. /#au adalah pengantin tercantik yang pernah aku lihat di sepanjang hidupku, dan aku termasuk seseorang di bayangan itu! (tu tidak masalah kau sedang hamil C bulan. Saat kau mulai menuju ke altar, kau akan membuat Aidan takjub." Air mata menggenang di mata .mma karena pujian 5asey. "Oh sialan, jangan menangis dulu dan merusak riasanmu!" 5asey melambaikan tangannya spontan di depan !ajah .mma. .mma mendorongnya menjauh. "Okay, okay, aku takkan menangis." ")agus." Dengan menggenggam kalung mutiara di tangannya, !rammy melangkah mendekati mereka. "Dapatkah kalian meninggalkan kami sebentar&" 5asey tersenyum. "Tentu saja. #ami akan mengambil buket bunga dari kulkas." "Jangan pernah berpikir aku membiarkan kau memasangkan boutonniereku =korsase>." "Dan kenapa tidak&" "#arena pada akhirnya kau selalu menusukku!" jerit 5onnor. ereka terus saja berdebat saat keluar dari pintu. #etika mereka telah sendiri, .mma menaikkan alisnya berharap. .kspresi !ajah !rammy sangat serius sehingga membuat .mma gelisah. encoba untuk mencairkan suasana, .mma bercanda, " #au tahu kau tak perlu berbicara tentang seks padaku lagi, bukan&" !rammy melambaikan tangan kosongnya dengan acuh. "Aku tentu berharap tidak. Tentu saja, aku mengganggap pembicaraan itu telah terjadi saat dengan Tra<is." 4ajah .mma memerah sembari dia mengangguk. Tanpa banyak bicara, !rammy pindah untuk berdiri di belakang .mma. Dia mengangkat tangannya mele!ati kepala .mma dan kemudian menyelipkan untaian kalung mutiara di leher .mma. #alung itu menempel sedikit di ba!ah tulang kerah .mma. Setelah !rammy mengetatkan kaitannya, !rammy meremas bahu .mma dan kemudian menatap .mma di cermin. "Selama hidupku, aku menginginkan untaian kalung mutiara asli. Entuk ulang tahun perka!inan kami yang ke tiga, !randdaddymu bekerja dua kerja tambahan untuk membeli mutiara ini untukku setelah dia melakukan sesuatu seperti yang Aidan lakukan." .mma terkesiap ngeri. "Oh !rammy, aku tak percaya !randdaddy pernah melakukan hal seperti itu!" "Dia pikir dia bisa lari dari pernikahan dan komitmen, tapi ketika dia melakukannya, dia menyadari kesalahannya. (ni sesuatu yang tak pernah aku ceritakan pada orang lain, bahkan (bumu." !rammy tersenyum. "Tentu saja, proses rujukan kami setelah perselingkuhannya merupakan alasan sepenuhnya mengapa dia lahir. Aku rasa aku mendapatkan mutiara ini dan mamamu diluar kesepakatan." "Jadi kau memaa*kannya&" "Aku masih bersamanya, bukan&" .mma meraba mutiara itu sembari berpikir semua tahun$tahun bahagia yang di alami !randparentsnya bersama. Tak pernah sedikitpun dia melihat celah pertengkaran. erekalah inspirasinya ketika itu berkenaan dengan pasangan yang menikah. !rammy menepuk pundak .mma. "Aku ingin memberitahumu hari ini agar kau tahu bah!a tak ada pernikahan yang sempurna. Akan ada !aktu yang baik dan buruk dan sakit hati dan kegembiraan. Jangan pernah memikirkannya karena apa yang telah terjadi sebelumnya bah!a cintamu tak sekuat atau tak seindah orang lain. 5inta yang melalui rintangan terberat dan bertahanlah yang berharga untuk dimiliki. "Terima kasih, !rammy." .mma bersandar padanya dan mencium pipi keriputnya. "Apakah menurutmu Aidan dan aku akan bahagia seperti dirimu dan !randdaddy&" !rammy tersenyum. "Aku rasa iya." "Aku juga berharap begitu." "4aktu berputar begitu cepat kala kau bahagia dan jatuh cinta. Satu menit kau akan merasa muda, dan menit berikutnya kau akan berdiri di depan cucu perempuanmu, yang terlihat sama seperti mamanya di hari pernikahannya." Saat nama (bunya disebut, mata .mma berkabut lagi. Dia akan memberikan apa saja agar (bunya bisa berdiri di sampingnya, mengatur kerudungnya, dan mengatakan padanya dia telah melahirkan pengantin !anita tercantik di dunia. #etika matanya bertatapan kembali dengan mata !rammy, !rammy menggelengkan kepalanya. "%al terakhir di bumi ini yang amamu inginkan adalah melihatmu menangis hari ini. ,ang dia inginkan juga adalah melihatmu bahagia dan menyongsong masa depanmu yang indah bersama Aidan dan 2oah." "Aku tahu itu. %anya saja ini terasa berat." !rammy maju selangkah untuk menyentuh pipi .mma. "Aku tahu, baby girl. Dia adalah putri tunggalku, dan aku akan memberikan apa saja agar dia bisa berada disini. 2amun dia tak pernah terasa jauh. Dia akan selalu berada disini." !rammy menempatkan tangannya diatas dada .mma. "Dia akan berada disini denganmu hari ini, dan ketika sang bayi laki$laki manis itu lahir ke dunia dan diletakkan dilenganmu untuk pertama kalinya, dia akan berada disana juga." .mma menggigit bibir ba!ahnya untuk menenangkan emosinya sebelum memeluk !rammy. "Terima kasih karena telah menemaniku disini hari ini." "Dengan senang hati, sayang." !randdaddy berdehem di pintu masuk. "Oke, nona dari *edding %laner berkata untuk memberitahu kalian bah!a inilah saatnya." .mma menarik diri dari pelukan !rammy. Entuk sekejap, .mma memandang !randdaddy dalam cahaya yang berbeda dari kesalahan di masa lalunya, tapi kemudian dia berpikir tentang Aidan dan pengampunan, dan sebuah senyum terbentuk dibibirnya. .mma melangkah menuju ke arah !randdaddy dan mencium pipinya. #etika dia melepaskan diri, dia meraih kerah setelan jas dari !randdaddy dan tersenyum. "#au terlihat tampan." !randdaddy terlihat berseri$seri. "(ni setelan jas terbaikku. #u harap ini terlihat bagus." "Aku akan merasa terhormat berjalan di sampingmu." Saat mereka berjalan keluar pintu, !randdaddy menghentikannya. ":irginia memberitahumu tentang mutiara itu, bukan&" .mma ternganga. ")agaimana kau bisa tahu&" "6aut !ajahmu kala aku berjalan masuk." "Aku minta maa*." "Jangan, .mmie +ou. Aku hanya terkejut Aidan tak memberitahumu." atanya melebar tak percaya. "#au cerita padanya& #apan&" "Saat dia datang kesini untuk mengambil makanan sementara kau sedang bed$rest." "Tapi mengapa&" !randdaddy meringis. "Aku ingin dia untuk paham bah!a aku tahu dimana posisinya, tapi di !aktu yang sama, Aku juga menginginkan dia untuk berjuang sekuat tenaga untuk mendapatkanmu kembali." "#au sungguh menyukainya&" "Tentu saja." !randdaddy terta!a. "Aku pikir aku mungkin mencintainya." .mma mendongakkan kepalanya terkejut untuk menatap !randdaddy. "Serius&" "Aku bahagia untukmu, .mmie +ou. #urasa Aidan akan menjadi suami tangguh yang baik." "Oh, !randdaddy," lirih .mma, matanya berkaca$kaca. "Jangan menangis sekarang." "(ni tangisan bahagia, aku janji." ",eah, tapi kau akan membuatku dalam masalah besar dengan para !anita disini jika kau merusak riasanmu." .mma terkiki. ")aiklah. Aku pun tak ingin kau kena masalah." ")agus kalau begitu." emandang ke gaun .mma, !randdaddy menggaruk kepalanya. "ari kita mencari cara untuk mengeluarkanmu dari sini dengan benda ini." .mma terta!a saat dia berbalik ke samping dan melangkah keluar dari pintu kamar tidur. Saat dia berjalan menuju ruang tamu, dia menemukan orang dari wedding planner sedang mengatur pesta pernikahan. ")agaimana penampilanku, )ibi .mma&" tanya 7eorgie, berputar$putar dalam balutan tuBedo kecilnya. 7eorgie mengulurkan bantalnya. "Aku pikir aku akan mendapat cincin yang nyata hari ini." "Aku minta maa*, sayang, tapi 5asey dan 1apa 1atrickmu yang bertugas untuk cincin." 7eorgie menelengkan kepalanya. "+alu kenapa aku sialan yang menjadi pemba!a cincin&" ata .mma melebar sementara 5asey mencoba menyembunyikan ta!anya di balik buket bunga. "7eorge )yron 1arker! Jangan berani kau menyebut kata nakal seperti itu!" .mma memarahinya. "Apakah sialan kata nakal&" ",a." 7eorgie mengangkat bahu. "Oh, aku baru mendengar John dan 1aman Aidan mengucapkannya." "4ell, biarkan mereka dalam bahaya, jangan dirimu." .mma menepuk pundaknya. "#au mempunyai tugas yang penting sebagai pemba!a cincin, !alau tanpa cincin yang nyata. #au merupakan bagian dari pesta pernikahan, dan hal itu yang membuatmu sangat istime!a." "Sungguh&" ",a." 7eorgie tampak terlihat senang sejenak. #emudian !ajahnya tampak murung lagi. "Apakah aku harus berjalan bersamanya&" dia merengutkan dagunya ke arah sepupu .mma, Sarah, sang pemba!a bunga. "Apa yang salah dengan Sarah&" 7eorgie memutar matanya dengan putus asa. "Dia seorang gadis!" .mma menggigit bibirnya untuk menahannya terta!a. "Aku berjanji dia gadis yang sangat baik, dan kau tak perlu memegang tangannya atau apapun juga." ")agus." arie, sang wedding planner, bertepuk tangan. ")aiklah. Sudah !aktunya. 7eorgie, Sarah, kalian keluar duluan. #emudian aku butuh 5onnor, Stacy, dan 5asey.. ya ampun, itu berirama," kikik arie. 5asey memutar matanya ketika menyerahkan buket bunga yang besar itu ke .mma. "7adis ini perlu segera keluar dari sini." .mma menyambut ta!a yang berusaha keluar dari bibirnya. (tu membantu meringankan rasa gugup yang dirasakannya. enarik beberapa napas yang panjang, dia mencoba menenangkan dirinya. Setelah sekian tahun lamanya, akhirnya ini terjadi. Dia menikah. Saat dia merasa tendangan 2oah di balik kain gaunnya, dia menggelengkan kepalanya dan tersenyum. Tuhan telah merestui jalan rusak dari patah hati dan kehilangan untuk mencapai titik kegembiraan yang tak terhingga. #ala mereka melangkah di teras depan, .mma mendongak menatap langit. (ni seperti Tuhan sedang tersenyum pada hari spesial mereka dengan merestui mereka bukan hanya dengan langit indah yang cerah, namun juga salah satu hari dari musim hangatnya 7eorgia di akhir Januari. Dia bersandar pada lengan !randdaddy ketika mereka melangkah mengelilingi rumah. #enangan terlintas di pikirannya saat mengambil jalur yang sama dengan Aidan ketika mereka menyelinap keluar untuk petualangan berenang bugil di tengah malam. +orong berumput mengarah ke arah altar yang diselubungi dengan tebaran kelopak ma!ar merah, merah muda dan kuning. %ati .mma menghangat seakan itu adalah sentuhan khusus, bukan hanya menghidupkan rumput musim dingin, tapi itu juga pengingat akan !aktu bahagia dengan kelopak ma!ar di kamar hotel saat pengalaman pertama pembuatan bayi mereka demikian juga dengan pertunangan mereka. (tu membuatnya tersenyum berseri$seri. 2amun senyumnya makin melebar saat melihat Aidan berdiri di ujung altar. Aidan melirik ke arah lorong, mencoba setengah mati untuk melihat sekilas bayangan .mma. #uartet pemain string selesai memainkan 5anon (n D dan kemudian menggantinya dengan nada pertama dari )ridal arch. "(nilah saatnya, .mmie +ou," ujar !randdaddy, suaranya terdengar antara gembira dan getar penyesalan. .mma menarik napas panjang dan melangkah masuk ke lorong. Saat semua orang bangkit dari kursinya saat kehadirannya, tatapannya tertuju pada Aidan ketika dia akhirnya dia menatapnya. ulutnya ternganga sementara mata birunya melebar. .mma terpaku akan reaksinya. Dibanding dengan cengiran sombong yang dia harapkan saat kemunculannya, kejutan memenuhinya ketika dia melihat mata Aidan yang berkaca$kaca dengan airmata. %atinya bergetar dan berdetak kembali. Disaat itu, semua hal yang dia inginkan berjalan cepat ke altar hingga dia bisa mencapainya dan memeluknya. Dia tak pernah bisa membayangkan mencintainya lebih dari yang dilakukannya saat ini. #eabadian sepertinya terle!ati sebelum dia mencapai sisi Aidan. Aidan menyapu airmata dari matanya degan punggung tangannya. 4alaupun senyum kikuk terpasang di!ajahnya, emosi membara terpancar di mata birunya. Tanpa berpikir, .mma melepaskan lengan !randdaddy dan membungkus lengannya di sekitar Aidan. "Oh, Aidan," gumamnya, memeluknya erat. ".mma, aku hampir tak bisa berkata apa$apa. aksudku, kau tidak seperti yang bisa kubayangkan." dia menghela napas berat dan gemetar dilengannya. "#au seperti impian yang memabukkan." Sekali lagi, kilasan masa lalu mengisi pikirannya di malam pertama dia bertemu Aidan untuk sesi pembuatan bayi pertama mereka. Dia melintasi kerumunan lobi hotel, menciumnya, dan kemudian mengucapkan kalimat itu padanya. "Tuhan, .m, aku sungguh mencintaimu hingga membuatku terluka," terdengar bisikan sendunya di telinga .mma. "Aku tahu. Aku juga sangat mencintaimu." 1endeta berdehem. "Aku rasa kita belum tiba pada bagian itu." Teringat dimana dia berada dan bagaimana dia benar$benar menghancurkan seluruh susunan acara, dia tersentak. "Oops," balasnya, pipinya bersemu merah. Terdengar gelak ta!a dari para tamu undangan. elangkah mundur, dia menyelipkan kembali lengannya di lengan !randdaddy. "Aku seharusnya menyerahkanmu, .mmie +ou, bukan melepaskanmu begitu cepat semaumu," candanya. Dia tersenyum di balik airmatanya. "#au tak pernah menyerahkanku, dan kau mengetahuinya." "Aku tak akan punya cara yang lain, )aby 7irl. Terutama tidak dengan kau memba!a cicitku yang baik dan tegap. Dia akan butuh seorang pria untuk mengajarinya sedikit hal." "!randdaddy!" .mma mendesis saat .arl mengedipkan matanya pada Aidan. 1endeta sekali lagi berdehem. "1ara tamu yang tercinta kita berkumpul disini hari ini di hadapan Tuhan untuk bergabung bersama Aidan 1atrick ;it?gerald dan .mma #atherine %arrison dalam ikatan pernikahan yang suci." .mma mulai memperhatikan pendeta dengan seksama dan tenggelam dalam imajinasinya akan senyum Aidan didepannya. Dia tidak terlalu memperhatikan ketika !randdaddy resmi menyerahkannya dan meninggalkannya untuk duduk di samping !rammy. Dia bahkan merasa sulit untuk *okus pada sepupunya, Da<e, saat dia menyanyikan lagu balad sengau milik John +ennon !row 3ld Along *ith Me. Tidak ada seorang pun untuknya saat ini selain AidanHpria yang membuat segala mimpinya menjadi kenyataan. .mma tersentak kembali ke kenyataan ketika pendeta memanggil namanya, dan dia mengulangi kembali sumpahnya saat pendeta membacakannya. "Aku, .mma #atherine %arrison, menerimamu, Aidan 1atrick ;it?gerald, untuk menjadi suamiku. Saling memberi dan saling menerima, mulai saat ini hingga kedepannya, dalam senang maupun susah, sakit maupun sehat, kaya maupun miskin hingga maut memisahkan kita." Dengan suara menggelegar, Aidan pun mengulangi sumpahnya dengan percaya diri yang penuh, yang membuat hati .mma berdebar. Dia kemudian mengambil cincin ka!in dari 1atrick, pendamping prianya, dan menyelipkannya di jari manis .mma. "Dengan cincin ini, aku berjanji." Saat .mma menatapnya, dia berkedip padanya, dan kemudian .mma terta!a akan kilasan si*at sombongnya yang muncul. Dia mengambil cincin ka!innya dari 5asey dan menyelipkannya di jari Aidan dan mengulangi kalimat tersebut. ereka kemudian berpaling pada pendeta yang tersenyum. "Dengan kekuasaan yang diberikan Tuhan ,ang aha .sa dan negara bagian 7eorgia, aku nyatakan kalian suami dan istri." Dia menatap Aidan tajam. "#au bisa mencium pengantinmu sekarang." "Sudah !aktunya," ja!ab Aidan sebelum memba!a tangannya menangkup !ajah .mma. )ibirnya bertemu bibir .mma dalam ciuman suci, juga bergairah. 7emuruh tepuk tangan bergema di sekitar mereka kala Aidan menarik diri. Dengan bergandengan tangan, mereka mulai menuruni altar dan berjalan menuruni bukit ke lumbung untuk merayakannya. --- Saat Da<e dan band sepupunya menyelaraskan dengan sempurna lirik lagu dansa pertamanya, .mma terayun di lengan Aidan. enatap ke arah kanopi lampu yang berkerlap$kerlip, dia tak bisa percaya bagaimana arie dan timnya mengubah lumbung menjadi negeri ajaib musim dingin. (ni sangat menakjubkan, dan dia tak bisa berhenti mendesah dalam kepuasan betapa semuanya menjadi sangat sempurna. )ekerja dengan jad!al mereka yang ketat bukanlah hal yang mudah, namun !rammy, beserta tante dan sepupunya, telah menyediakan makanan yang lebih baik daripada perusahaan katering yang ada. %anya dengan pikiran akan le?atnya ))Q yang baru disantapnya mengirim senda!a kecil keluar dari bibirnya. Dengan mata birunya yang berkedip geli, Aidan menunduk ke arahnya. "aa*&" intipnya. "akan sedikit terlalu banyak&" "ungkin." "Sialan, itu bagus." ")enar, bukan&" ",a. Semuanya bagus. 4ell, lagu ini mungkin akan sedikit lebih baik." Aidan mengerutkan hidungnya. ")agaimana mungkin aku membiarkanmu membujukku menjadi John Den<er untuk dansa pertama kita sebagai suami$istri&" ";or ,ou lagu yang indah. Apakah kau tak pernah sekalipun mendengarkan liriknya& (tu tentang bagaimana sisa hidupku hanyalah untukmu dan untukmu seorang!" Aidan nyengir akan kekesalan .mma. "#au benar. (ni adalah lagu yang indah. Dan Da<elah berhasil memainkannya. Tapi tetap saja..." "Dan apa yang akan kau pilihkan&" .mma bertanya bersamaan dengan nada terakhir lagu selesai dimainkan. Sebelum .mma bisa mendesaknya lagi, Da<e menginterupsi pikirannya. "+agu berikut dari kami merupakan pilihan khusus dari Aidan. Dia ingin .mma tahu betapa besar lirik lagu ini berarti untuknya dan hubungan mereka. Jadi .m, ini dia >ou a2e Me." .mma tersentak saat dia berpaling dari Da<e ke Aidan. Seringai sombong andalannya terpasang di bibirnya. "#au benar$benar melakukannya&" tanyanya saat Da<e mulai menyanyikan lagu klasik #enny 5hesney. ",a, aku melakukannya." Saat .mma masih terpaku di pelukannya, dia meresapi lirik akrab yang bergema di benaknya. Dia merasakan napas Aidan menghangatkan pipinya. "Dan kenyataannya adalah, .m. #aulah penyelamatku. Aku masih akan hilang jika kau tak datang di hidupku, dan aku bersyukur pada Tuhan karena kau memberikan aku satu kesempatan lagi untuk membuktikan betapa rindunya ji!aku akan dirimu. Takkan ada yang lain untukku lagi di dunia ini." Airmata menggenang dimatanya saat dia mengangkat dagunya untuk menatapnya. 6ahangnya mengetat penuh tekad. "Aku serius, .m." "#au menyelamatkanku juga," bisiknya. Dia menciumnya lembut sebelum menekan !ajahnya ke pipinya. "Jika kau mengatakan padaku tahun kemarin aku akan menjadi seorang pria yang sudah menikah dengan seorang anak yang akan lahir, aku akan terta!a terbahak$bahak dan mengatakan kau gila," lirihnya. #etika .mma menegang, Aidan menarik diri dan tersenyum. ")oy, akulah si orang gila itu." .mma membalas senyumnya. "Aku juga akan melakukan hal yang sama jika seseorang menyebutku aku tidak hanya akan menikah tapi juga hamil anak dari pria yang menabrakku saat 1esta 2atal." Aidan terta!a. "Takdir mempunyai cara yang lucu untuk menyelesaikan hal ini, bukan&" ",a, itu benar." Dia mengetatkan pelukan di badan .mma saat lagu menjelang habis. "Jadi, mengapa kita tidak bergegas menyelesaikan hal ini dan memotong kuenya, lalu kita bisa pergi dari sini dan memulai bulan madu kita&" .mma memutar bola matanya. "Apakah kau sudah tidak sabar&" Dia mendengus. "#au menolakku sepuluh hari yang lalu. Aku akan meledak." "Aku ingin malam pertama kita sebagai suami dan istri menjadi istime!a," dia membalasnya. Seringai terlihat di bibirnya. "#alau begitu mari kita membuatnya istime!a lebih cepat." "#esabaran adalah kebaikan, r. ;it?gerald. Aku tak ingin kehilangan momen untuk berdansa sepanjang malam denganmu hanya karena gairahmu. Disamping itu, aku ingin berdansa dengan !randdaddy dan Ayahmu, dan aku ingin kau berdansa dengan !rammy. #ita hanya mengalami satu kali resepsi pesta pernikahan." "Okay, okay," gerutunya. )ersandar padanya, dia berbisik di telinganya, "Aku berjanji aku akan membuat ini layak untuk ditunda." Aidan terkekeh. "#au tak harus menjanjikan sesuatu padaku, babe. Aku sungguh tergila$gila padamu aku akan melakukan apapun yang kau pintaHtermasuk menunggu untuk bercinta." engaitkan lengannya di leher Aidan, dia berkata, "Oh, siapa yang membutuhkan penyair saat aku punya dirimu untuk mengatakan hal yang romantis seperti itu&" Dia terta!a. "#au tahu aku adalah salah satu di antara mereka, babe!" --- 9 tay %u(( Marshmallow Man; alah satu karakter (iksi dari (ilm !hostbusters, dimana seringkali muncul seperti monster kayu raksasa. A The Michellin; %abrik ban mobil terbesar, sejajar dengan Bridgestone yang bermarkas di Glermont, )errand di wilayah Au2ergue, %erancis. Bab 1% +aksana kembang api yang menyinari kegelapan, .mma dan Aidan berlari menuju mobil pengantin mereka dengan dilempari remah$ remah padi. .mma hanya menatap sekilas pada krim cukur dan kondom yang melapisi dan menghiasi mobil mereka sebelum membanting pintu yang terbuka dan menghempaskan diri di kursi penumpang. Dia mengibaskan remah$remah padi yang menyangkut di rambut dan gaunnya. Aidan menyeringai saat dia mulai menyalakan mobil. ")eruntung kita tidak diserang gerombolan burung militan dengan segala kotoran ini di kita." .mma terta!a. "Jadi, berapa jauh sih ke kabin temanmu ini&" "Sekitar dua puluh menit dari sini di )lue 6idge." Dengan .mma di trimester terakhirnya, Aidan telah mengalah tentang mereka bepergian dengan pesa!at kemana saja untuk bulan madu mereka. Dia telah berhasil mendapatkan cuti seminggu di kabin terpencil yang dimiliki oleh teman sekantornya. "Aku minta maa* ini bukanlah sesuatu yang eksotis seperti di #aribia atau romantis seperti di :enice," ucap Aidan saat mereka mencapai jalan raya. "Setelah 2oah lahir, aku akan menagihmu untuk memba!aku ke (talia seperti yang kujanjikan." "Aku berjanji. Dan semenjak aku tahu kau tak mau bepergian tanpanya, kita akan membuat 4ittle Man menjadi seorang !isata!an internasional sebelum dia berumur satu tahun." "A!, aku menyukainya." eraihnya, .mma meletakkan tangan Aidan di tangannya. "Tidak masalah kemana pun kita pergi asalkan aku bersamamu." Dia memba!a tangan .mma ke bibirnya dan mencium punggung tangannya. "Aku juga merasakan hal yang sama, babe." Setelah mengambil belokan terakhir di jalan raya antar negara bagian, mereka mengemudi sepanjang jalan gelap dan berliku. enatap arah di ponselnya, Aidan membuat satu belokan terakhir. "7reg telah menyuruh orang datang siang tadi dan menyiapkan segala sesuatunya untuk kita." "Seperti membuat menyiapkan tempat bercinta&" .mma bertanya dengan seringai lebar. Aidan meringis. "ungkin. ereka juga telah memba!akan bahan makanan. #ita bisa pergi makan diluar sesekali jika kau ingin." "Dengan kita berada di daerah antah berantah, bagaimana mungkin aku tahu kau takkan menyanderaku sebagai budak seksmu&" Aidan melemparkan kepalanya ke belakang dan terta!a terbahak$ bahak. "Tidak babe, kau istriku, bukan budak seksku." "Sayang sekali," gumam .mma. Saat Aidan menoleh dari jalan untuk menatap .mma, ia cekikikan. "%anya bercanda." Dia menghela napas berat kala mereka berbelok kembali ke jalan masuk. +ampu sorot sesaat membutakan .mma. #etika .mma melangkah keluar dari mobil, dia berjuang untuk menjaga mulutnya supaya tidak jatuh ke tanah karena ketidakpercayaan. Dia menatap Aidan dan menggelengkan kepalanya. "Ada apa&" tanya Aidan. "#atamu temanmu mengi?inkan kita memakai kabinnya. (tu," dia menunjuk ke mansion megah, "bukan sebuah kabin. 1aling tidak itu adalah sebuah 9 lodge. Aku bertaruh itu memiliki delapan atau sepuluh kamar tidur." "Dan kita bisa memakai semua ruangannya untuk bercinta selama kita disini," terang Aidan. .mma terta!a. ",eah, kita harus melihat tentang hal itu." "Ayo. Jika menurutmu ini menakjubkan, tunggu hingga kau melihat yang di dalamnya." enggenggam tangannya, Aidan membimbingnya di jalan depan dan naik ke tangga teras. Setelah Aidan membuka kunci pintu, dia berbalik menatapnya dengan kerlingan nakal di matanya. "Apapun yang kau pikirkan, aku dengan yakin mengatakan ja!abannya adalah tidak!" Aidan terkekeh. "Ayolah. Aku hanya ingin menggendong pengantinku mele!ati ambang pintu." .mma tak dapat menahan untuk tidak memutar matanya. "1engantinmu sedang hamil tujuh bulan. Disamping itu, kau seharusnya melakukannya di rumahmu, bukan di tempat tujuan bulan madumu." engacuhkannya, Aidan menyelipkan lengannya di balik lututnya sementara yang satunya diletakkan dipunggung. .mma menjerit ketika Aidan mengangkatnya sebelum menendang pintu depan. "Oomph," Aidan merengut saat dia terhuyung$huyung mele!ati ambang pintu. .mma meledak dalam ta!a di antara ekspresi tekad dan kesakitan Aidan. "Jangan memaksakan dirimu sebelum kita dapat memulai bulan madunya, babe," goda .mma. ",eah, yeah," balasnya saat dia dengan lembutnya mendirikan .mma di serambi. "A!, pahla!anku," ucapnya, condong ke depan untuk menciumnya. Dia menyeringai ke arahnya. "1ergilah dan jelajahilah kaH" "4odge," koreksi .mma. "Terserah. Aku akan mengambil bagasi kita." ")erhati$hatilah. Aku tak ingin bocah kota sepertimu diculik oleh beruang atau coyote." Aidan menggelengkan kepalanya. "Selalu saja mulutmu itu." #etika Aidan melangkah keluar pintu, .mma mengalihkan perhatiannya pada ruang tamu. 6uangan itu dilengkapi dengan so*a$ so*a dan kursi$kursi besar dan tebal. 1erapian dari batu yang langsung menuju langit$langit ditempatkan di tengah ruangan, dan setelah mengambil remote dari salah satu meja, menekan satu tombol membuatnya itu menderu menyala. emiringkan kepalanya, .mma melihat ke langit$langit tinggi dengan balok kayu yang saling menyilang. )egitu dia mengelilingi ruangan, dia melihat tangga bundar yang menuju ke lantai berikutnya. Aidan masuk dengan terengah dengan tiga dari barang mereka. ")utuh bantuan&" tanyanya. "Tidak, aku bisa menanganinya," terdengar redaman suaranya dari belakang barang. Saat dia mulai berjalan di lorong, .mma mengikutinya. Di ujung lorong adalah kamar tidur utama. atanya melebar ketika Aidan menyalakan saklar lampu. )ukan hanya ini muat dengan tempat tidur besar bertiang empat, ruang duduk dengan so*a, A lo<eseat dan kursi, namun itu juga punya tempat perapian sendiri dengan permadani lembut di depannya. "Apakah itu..&" Tanya .mma, menunjuk ke arah lantai. Aidan nyengir. "Tidak, itu kulit tiruan beruang atau sejenisnya yang bisa dibuat menjadi permadani tiruan." "Senang mendengarnya." "Aku yakin itu terasa lembut di kulitmu," gumamnya, na*asnya terasa di pipinya. "Aku yakin iya." Dia bersandar padanya dan memberinya ciuman singkat. #etika .mma menarik diri, tatapannya jatuh pada barang$ barang di kaki mereka. "Tunggu, itu belum semuanya." Aidan merengut. "Apakah ini belum cukup untuk kita memulainya&" Dia menggelengkan kepalanya. "#au tidak memba!a Dtreat case$ku. Alisnya terangkat naik. "Apamu&" Senyum konyol terpasang dibibirnya. "#au dengar aku. (tu suatu kotak dimana aku menyimpan segala hal untuk menyenangkanmu yang ku dapatkan di lingerie sho!er ku. )orgol, minyak urut, beberapa pakaian dalamH" Aidan mengangkat tangannya. "Tak perlu menjelaskan lebih lama. #au sudah mendapatkanku dengan kata borgol," dia membalasnya sebelum melesat keluar kamar tidur dan mele!ati lorong. enggelengkan kepalanya, .mma kemudian mengalihkan perhatiannya pada dinding terjauh di kamar tidur. (tu adalah pintu geser penuh dari lantai ke langit$langit yang terbuat dari kaca yang tembus ke balkon. .mma terkejut saat dia melihat keluar jendela ke pemandangan indah. 4alau hanya dengan pijaran dari cahaya dari perapian, dia bisa melihat gunung$gunung hingga jauh adanya. Dia tak bisa membayangkan betapa itu akan mempesona ketika matahari terbit. Suara dari banyaknya barang yang jatuh menandai keberadaan Aidan lagi. +engannya melingkar di sekitar pinggang .mma menarik punggungnya menempel padanya, sementara yang lainnya menyelip naik untuk membelai payudaranya. ")ukankah itu sangat indah&" ",a, benar," Aidan bergumam di lehernya kala ereksinya menempel ke belakangnya. ")isakah kau berhenti menjadi seorang @ horndog untuk sesaat dan melihat keluar sana&" dia mengisyaratkan ke lahan luas dari pepohonan pinus. "+ima detik yang lalu kalimat minyak urut dan pakaian dalam yang layak keluar dari mulut pintarmu itu. Aku tak ingin melihat segala sesuatu selain tubuhmu hingga aku memilikimu setidaknya dua kali." #etika .mma mulai menggeliat dari pegangannya, na*asnya membakar lubang telinganya. "#au. Telanjang. &ot tub. Sekarang." .mma menatapnya melalui bahunya dan memutar matanya. "#au terdengar seperti manusia gua!" Aidan terbahak. "Aku merasa seperti salah satunya juga. eninggalkanku selama hampir dua minggu tanpa seks benar$benar menyiksaku, .m." "Sebenarnya, itu adalah latihan yang bagus. Setelah 2oah lahir, paling tidak akan butuh lima atau enam minggu sebelum bagian ba!ahku dapat beroperasi lagi." Aidan menggeram. "Oh Tuhan, jangan ingatkan aku." enarik keliman dari gaunnya, dia menariknya melalui kepalanya. "+epaskan sepatumu," instruksinya. Dengan senang hati, .mma melangkah keluar dari sepatu rendahnya yang sudah mengakibatkan kakinya bengkak. enggenggam tangannya, Aidan mulai membimbingnya keluar menuju lorong. "Tapi aku tidak seharusnya masuk ke dalam bak air panas ketika aku hamil," protes .mma. "Aku telah menangani semuanya, babe. Aku memastikan mereka melakukan tindakan pencegahan seperlunya untuk merendahkan temperatur air. (ni akan sama dengan air hangat suam$suam kuku." ")enarkah&" Aidan mengangguk dan menariknya mendekat padanya. "Selain itu, aku mengira dengan kau menaikiku, kau takkan terendam dalam air terlalu dalam nantinya." .mma menggelengkan kepalanya. "#au selalu punya rencana kecil yang rumit, bukan&" ",ep." Dia terta!a kala Aidan membuka pintu ke kamar yang menuju kamar tidur utama. %anya dengan menjentikan saklar, cahaya lilin kecil menerangi ruangan. "+ilin elektrik narsis& Siapakah temanmu& The +adies an atau sesuatu&" Aidan terta!a saat dia mulai membuka kancing bajunya. "Sebenarnya, dia telah menikah dan mempunyai lima anak." "Sepertinya dia senang menjaga keromantisan, huh&" &ot1tub berbuih yang terletak di sudut ruangan berhadapan dengan lantai hingga ke langit$langit jendela. Di kala siang, .mma mengkhayal pemandangannya akan sama menakjubkannya dengan yang ada di kamar tidur. Setelah merobek bajunya, Aidan mulai melucuti celananya. .mma menangkap isyarat dan mulai membantunya. Sesaat setelah Aidan melepaskan ikat pinggangnya, dia melapisinya dengan tangannya. #etika Aidan membungkuk untuk menurunkan celana dan boBernya, .mma mengambil kesempatan untuk memukul bokongnya dengan ikat pinggang. 1ukulannya menggema ke ruangan. Aidan terlonjak kaget sembari mengusap bokongnya. ".mma, apa$ apaan sih itu tadi&" Dia cekikikan. "#au tidak suka sedikit pukulan sekarang, heh&" Sudut bibir Aidan melengkung menyeringai. "#ini bukan aku yang mengatakannya." Tanpa melepaskan pandangannya dari Aidan, .mma memukul bokongnya yang lain. (a gemetar ketika menatap mata biru Aidan menggelap karena gairah. "#enapa kau menamparku&" "#arena kau telah menjadi seorang lelaki nakal." Alis pirangnya menaik. ")enarkah&" "mm, hmm. Segala yang kau pedulikan sejak kita tiba disini hanyalah memuaskan keinginanmu." .mma bersedekap. ")agaimana denganku&" "Ah, jadi harusnya aku lebih dulu memuaskanmu&" ",a, ku mohon." "Dan apa yang kau ingin aku lakukan&" #elancangan .mma perlahan meragu, dan tiba$tiba dia tidak mengira dia bisa mengucapkan kata$kata nakal itu. "Em, !ell" aku ingin kita berdua di hot1tub." "Dan&" Aidan membisik saat dia mencapai sekelilingnya untuk melepaskan kaitan branya, sangat teliti. "Aku ingin mulutmu di diriku." ")enarkah&" dia menyapu bersih celana dalam .mma, membuatnya merasa sangat rapuh diba!ah tatapan liar Aidan. Dia menjalankan ibu jarinya ke mulutnya dan menelusuri bibir ba!ahnya. "#au ingin mulutku disini&" "Tidak," gumamnya. Jarinya meluncur turun ke ba!ah dagunya dan mele!ati lehernya hingga menangkup payudaranya. "#au ingin mulutku disini&" ulangnya. .mma menggelengkan kepalanya. elepaskan payudaranya, Aidan menjalankan kembali tangannya ke pinggang .mma untuk menangkup lembah di antara ke dua kakinya. "Apakah kau ingin mulutku disini&" ",a. #umohon," rengeknya saat tangan Aidan mulai bekerja membuatnya gila. "#alau begitu, kemarilah." .mma berteriak *rustasi ketika Aidan menarik tangannya. Dia membelakanginya menghadap hot tub. .mma mengamatinya saat tubuh telanjang nikmatnya masuk ke dalam hot tub. Aidan melengkungkan jarinya ke arahnya. asih memegang ikat pinggang, .mma membiarkannya jatuh dari jarinya hingga bergemerincing di lantai. #etika dia masuk ke dalam hot tub, Aidan masih berdiri. Dengan gagah, dia membantu .mma untuk duduk. )erlutut di depannya, tangan Aidan membuka lutut .mma untuk melebarkan kakinya. elirik ke arahnya, Aidan memutar ujung jarinya bolak balik di bagian paha luarnya, membuat .mma gemetar. .mma menggigit bibir ba!ahnya untuk menahan melengkungkan pinggulnya ke arah Aidan. embungkuk, Aidan perlahan mulai mencium dan menggigit dalam perjalanannya ke bagian dalam paha .mma. )egitu napas hangatnya terasa di atas ke!anitaannya, dia menarik diri dan mulai memberikan perhatian yang sama ke paha yang lain. "Aidan"" "Ada apa, babe&" ")erhentilah menjadi penggoda," gumamnya. Ta!anya bergetar terhadap kulit sensiti* dari paha dalamnya. Aidan mendongakkan kepalanya. "aa*kan aku. #au tadi mengatakan padaku dimana kau mau mulutku berada, bukan&" ",a." enenggelamkan kembali kepalanya di antara kedua kaki .mma, Aidan menjilat lambat jejak basah ke celah lembabnya. Jarinya menyebar di atas ke!anitaannya sebelum melesakkan lidahnya kedalam. Saat dia masuk dan keluar di dirinya, .mma menggigit bibir ba!ahnya untuk menjaga teriakannya teredam, namun erangan mendalam bergemuruh melalui dadanya. Dengan satu tangan, dia menahan sisi pinggiran hot tub sementara yang lainnya meremas rambut Aidan. Setelah Aidan mengeluarkan lidahnya dari dalam dirinya dan mulai memutar dan menghisap klitnya, Aidan memasukkan satu jarinya dan kemudian dua ke dalamnya. engulangi kembali apa yang telah dilakukan sebelumnya, dia menekan 7$spot .mma, and .mma melempar kepalanya ke belakang dan menjerit. Saat dia melanjutkan untuk menyiksa .mma dengan jari dan lidahnya, .mma meneriakkan namanya. Tangannya melepaskan remasan rambut Aidan dan keduanya menahan kuat di pegangan hot tub. 1inggulnya bergerak berla!anan dengan mulut dan jarinya, menekannya lebih dalam, saat dia mengangkat bokongnya naik turun dari hot tub. Disaat .mma tak bisa lagi menahannya, dia menegang saat dia orgasme dengan keras dan cepat. "Aidan! Oh yes! ,.S!" serunya. 4alaupun dia masih mengetat dengan jari Aidan disekelilingnya, Aidan menggunakan lengannya yang lain untuk menariknya dari hot tub untuk menaikinya. Alih$alih membuatnya menghadapnya, dia membuat .mma berbalik membelakanginya. Dia menggantikan jemarinya dengan ereksi kerasnya. Dia menggeram di punggung .mma saat dia meluncur masuk. enahan pinggul .mma, dia masuk dan keluar di dalamnya. .mma bersandar padanya untuk menciumnya. +engannya melengkung untuk menggenggam rambut kusut Aidan di jarinya. #ala lidah mereka saling terjalin, tangan Aidan meninggalkan pinggulnya untuk menangkup payudaranya yang tersiksa. Dia meremasnya dan menjepit putingnya hingga mengeras, menyebabkan .mma terkesiap akan kenikmatan ke dalam mulutnya. ")isakah kau menerimanya lebih keras, babe&" Aidan terengah$ engah di pipinya. ",a." Tangannya meninggalkan payudaranya, dan dia sekali lagi memegang pinggangnya. Dia mengangkat pinggulnya sedikit untuk menghujam dengan keras saat dia menekannya masuk dan keluar. .mma menatapnya melalui bahunya sebelum dinding$dindingnya mengetat kembali disekelilingnya. "Oh sial, .m," rutuknya sebelum melemparkan kepalanya ke berla!anan dengan hot tub. enguatkan tangannya di pahanya, .mma menaiki dengan cepat dan makin cepat hingga mereka berdua mendengus dan mengerang dalam kenikmatan saat suara dari kulit yang saling bertemu dan kucuran air menggema hingga ke ruangan. Setelah beberapa saat, Aidan bertanya dengan napas berat, "Apakah kau sudah dekat&" "ungkin," ja!abnya. Tanggapan Aidan adalah menarik salah satu tangannya dan memba!anya di antara ke dua kaki .mma. Disaat jarinya mengurut klitnya, .mma orgasme dengan keras. Dia meneriakkan nama Aidan dan runtuh diatasnya, mengistirahatkan kepalanya di bahu Aidan. Aidan terus menghujamnya sebelum orgasme di dalam .mma. Setelah Aidan selesai bergetar, dia membungkus .mma dalam pelukan yang erat sebelum mencium jejak lembab ke lehernya. "Sial, itu pantas ditunggu." #arena dia nyaris tak bisa bergerak, .mma bergumam, "enurutmu&" "Oh ya." "Aku senang kau berpikiran begitu. Aku ingin percintaan pertama kita sebagai suami dan istri menjadi special." eliriknya, .mma menyeringai. "Aku tak yakin apakah yang kita baru saja kita lakukan termasuk dalam katagori bercinta, namun aku setuju." Tubuh .mma bergoyang akan ta!a Aidan. "Tidak, itu tidak termasuk. Aku akan memperbaikinya. +ain kali akan lebih pelan dan lembutHpercintaan yang nyata untuk istriku." #etika dia menghisap cuping telinganya, .mma gemetaran. "mm, kedengarannya menarik." 4aktu mereka terganggu akan perut .mma yang bergemuruh. "Sepertinya kau kelaparan, huh&" tebak Aidan. ")elakangan ini aku selalu lapar. Atau aku kira aku harus mengatakan 2oah selalu lapar belakangan ini." "1ergilah dan carilah sesuatu." "#au yakin&" Dengan seringai sombongnya, Aidan bertanya, "Jenis bajingan pecinta seks apa diriku yang menyangkal re?eki untukmu&" "%mm, dirimu yang biasanya&" goda .mma. "Tidak lucu." Aidan mendengus sebelum melepaskan dirinya darinya dan dengan lembut mendorong .mma berdiri di kakinya. #etika .mma goyah sedikit, tangan Aidan menahan pinggangnya. "1elan$ pelan. )iar aku bantu kau keluar." Setelah Aidan keluar dari hot tub, dia menggenggam kedua tangannya di tangannya untuk menjaga dia tidak terpeleset. Dia menghadiahinya sebuah ciuman. "Terima kasih, cintaku." "Terima kasih kembali." Dua jubah mandi tergantung di belakang pintu, dan setelah memakai handuk, .mma senang memakai salah satunya. Dia berjalan menyusuri lorong hingga tiba di dapur. embuka pintu baja besar dari kulkas, dia mengamati isinya. Aidan pasti telah menstoknya dengan berbagai macam pesanan untuk mereka karena disana ada nampan besar sayuran, masing$masing satu dari segala jenis daging dan keju untuk sand!ich, dan semangkuk buah segar. Setelah mengambil sayuran dan buah, matanya tertuju pada sekaleng !hipped cream. elirik ke kamar tidur, dia menggigit bibirnya dan berkhayal jika dia berani menyarankan hal konyol itu. )erbalik, .mma mengatur semuanya di atas counter sebelum menarik napas dalam dan mengambilnya. Saat dia mulai mengunyah beberapa !ortel dan seledri, dia tahu dengan pasti apa yang diinginkannya. ")abe&" panggilnya. ",eah&" "Apakah kau memba!a kotak makanan yang !rammy kirimkan bersama dengan sisa ))Q&" "Tunggu sebentar. Aku rasa itu ada disini.G Sementara .mma mendengar dia meraba di sekitar tumpukan koper, .mma membuka mangkuk buah. Dia sudah setengah jalan membukanya ketika Aidan akhirnya muncul. "#otak piknik !rammy benar$benar seperti koper," ujarnya. "Dia serius akan Tupper!are dan container." enunjuk ke tas bermoti* bunga, .mma berkata," Aku membelikannya itu dari Americus art di Atlanta." #emudian sesuatu menarik pandangannya, dan dia menelan dengan cepat. "#au menemukan borgolku&" Seringai nakal melengkung di bibirnya. "#etika mencari kotak makanan, aku menemukan treat case$mu." 1ipinya merona akan pikiran tentang beberapa benda lainnya. "#ebanyakan barang yang ada disitu berasal dari hadiah lucu dari acara permandian. )ukan barang yang nyata untuk bisa kita gunakan." "+alu kenapa kau memba!anya&" Dia mengangkat bahu. "Aku sedang terburu$buru, jadi aku hanya melempar semuanya sembarangan ke dalam tas." Aidan memutar$mutar borgol hijau berbulu di jarinya. "#au tak ingin mencobanya&" engigiti bibirnya, .mma berkata, "Aku mau jika kau mau." "Apa maksudnya itu&" 1erlahan .mma berjalan di sekitar counter. Aidan bahkan tak bersusah payah untuk memakai jubah mandinya atau pun pakaian. .mma merampas borgol itu dari jari Aidan dengan satu tangan sementara yang satunya berada di dadanya. endorongnya, dia mengarahkan Aidan ke salah satu kursi dapur. "Duduk," perintahnya. ",a, maGam," balasnya, binar penasaran di matanya. embuka salah satu dari borgolnya, .mma meraih tangan Aidan. Tanpa membantah, Aidan membiarkan dia mengunci benda itu di pergelangan tangannya. )erjalan di belakangnya, .mma memegang tangannya yang lain ke belakang dan memborgolnya. Aidan menyentakkan tangannya, namun tidak berhasil. "%mm, apa aku sekarang ta!ananmu&" "ungkin." elirik melalui bahunya, kaleng dari !hipped cream tertangkap pandangannya. #etika .mma mulai untuk mengambilnya, Aidan bergoyang di kursi. "#au mau kemana&" .mma menyeringai ke arahnya. "#au akan tahu." Dia mengambil kaleng itu dan kembali kepadanya. Aidan menatapi kaleng itu dan kemudian mengernyit. ""Dan apa yang akan kau rencanakan dengan itu&" "Tentu saja memakannya." .mma mengocoknya dan kemudian membuka penutupnya. 5ondong ke depan, menyemprotkan garis saling$silang dari tulang dada Aidan hingga ke pusarnya. Aidan tersentak akan cairan dingin yang mengenai kulitnya. engangkanginya, .mma perlahan duduk di pangkuannya. #etika dia membasahi bibirnya mengantisipasi, ereksi Aidan perlahan membengkak diantara mereka. .mma menunduk dan menyeringai. "Tenanglah, boy. #au akan mendapatkan giliranmu." Aidan mengerang akan sindiran itu dan menjatuhkan kepalanya. .mma menempatkan mulutnya di dada Aidan dan mulai menjilat dan menghisap !hipped cream. Aidan tercekat saat dia beranjak turun, menggigit dan merasakan kulitnya. %anya ketika .mma tiba di ereksinya, ia kembali ke dadanya. Aidan menghembuskan napas *rustrasi dan mendorong pinggulnya. #etika dia telah selesai membersihkannya, .mma turun dari pangkuannya. ")erdiri." "Tunggu$apa&" Tanya Aidan panik. .mma memutar matanya. "Apakah kau sungguh$sungguh berpikir aku akan berlutut di lantai kayu yang keras ini&" .mma membuat suara berdecak. ""#au harus berkejasama denganku )ig 1apa." #elegaan terpampang di!ajahnya. "Terima kasih Tuhan." .mma memba!a bibirnya ke bibir Aidan, memberinya ciuman yang panjang, ciuman yang panas. Aidan menyapu lidahnya di sekitar mulutnya dan bibirnya, mencari rasa manis dari !hipped cream. enelusupkan tangannya di antara mereka, jemari .mma menyelimuti kejantanannya. Aidan mengerang di atas bibirnya. Dia melepasnya dan kemudian melepaskan ciuman mereka untuk bergerak perlahan di kursi. Tangan Aidan mela!an borgol. "+epaskan jubahmu," perintahnya. .mma menatapnya dan menggelengkan kepalanya. "#u mohon&" pintanya serak. "#au benar$benar menginginkan aku telanjang&" "mm, kau tahu aku selalu ingin melihatmu. 1ayudaramu, kakimu, <aginamu." "Aidan!" .mma memekik menjatuhkan !hipped cream. "Apa&" "Aku tak percaya kau mengatakan kata itu!" ",ang mana&" godanya. Tahu bah!a Aidan takkan membiarkannya hingga dia mengucapkannya, dia berbisik, ":agina." Aidan tergelak. "Apa yang menurutmu harus ku katakan& +uH" Tangan .mma melayang menutupi mulut Aidan untuk membungkamnya, dan dia menggelengkan kepalanya keras. "Tidak, tidak! ,ang itu lebih buruk." #etika .mma menarik tangannya, seringai terlengkung di bibir Aidan. ".mma, apakah kau tak menikmati gosokan dan jilatanku di <aginamu malam ini&" "Tolong berhentilah mengatakannya!" .mma membungkuk untuk mengambil kaleng !hipped cream. "#etika aku lolos dari borgol ini, aku akan memasukkan jariku ke '" .mma menatapnya tajam. "Aku sungguh$sungguh, Aidan." #ilatan seringai licik muncul di !ajahnya. "#au akan memintaku untuk menyetubuhimu.. di ba!ah sana." emasang !ajah datar, .mma bekata, "Jika kau tidak berhenti, aku akan menggunakan tali jubah ini untuk menyumbatmu sehingga aku tak perlu lagi mendengarkanmu." Aidan terta!a. "1aling tidak itu berarti kau akan telanjang." "#au menjengkelkan." "Ayolah, babe. Aku baru saja melihatmu lima belas menit yang lalu." "Oke, oke. Jika itu bisa membuatmu diam," gusarnya. .mma melepaskan ikatan jubahnya, kemudian jubah besar itu pun lepas dari tubuhnya. Aidan mengedipkan matanya apresiati*. "Terima kasih, cantik." Dia meliriknya malu$malu. "Terima kasih kembali." emiringkan kepalanya, Aidan kemudian bertanya, "Sekarang maukah kau merasakanku&" .mma terta!a lebar. "#etika kau memintanya dengan manis seperti itu, tentu saja aku mau," godanya. .mma mengayunkan kaleng !hipped cream ke arahnya. "2amun mari kita permanis juniormu, oke&" "mm, oke." Setelah menyemprotkan !hipped cream secukupnya ke telapak tangannya, .mma mulai mengolesi kejantanan Aidan. Aidan gemetar dan menutup matanya. #etika .mma bersandar untuk mengecup ujung kejantanannya, Aidan menggeram. Dia menjilatinya dari dasar hingga ke ujung kejantanannya, menggigit dan menjilati kenikmatannya. #emudian .mma menggenggamnya dengan satu tangan dan menyapunya dengan mulutnya. engerucutkan pipinya, .mma menghisapnya dengan keras. Aidan mendorong pinggulnya sementara lengannya terentang mela!an borgol. .mma tahu Aidan mencoba untuk melepaskan diri untuk membungkus jemarinya di rambutnya. #etika .mma melepaskan mulutnya, tubuh Aidan bergetar. ".m, tolonglah." engacuhkannya, .mma kembali melanjutkan menjilati sisa !hipped cream sementara menggosok kejantannya dengan tangannya. Jemarinya hampir saling menempel, maka dia mempercepat gosokannya. Dengan hanya merasakan ujungnya di mulutnya, .mma memutar lidahnya di sekitar batangnya, bergantian antara menghisap dan jentikan menggodanya. Dada Aidan naik$ turun, dan dia terengah$engah. #etika .mma memba!anya lebih dalam ke dalam mulutnya, erangan bergemuruh melalui dadanya. .mma bisa merasakan tubuh Aidan menegang dan mengetat untuk pelepasannya. .mma menggosoknya lebih keras dan lebih cepat di tangannya sementara mulutnya terus bekerja. ",a"uh"oh Tuhan, .m!" getaran terasa dari tubuh Aidan, saat ia orgasme di mulut .mma. ";-ck ya!" pinggulnya menyentak dan mendorong melalui pelepasannya. Aidan menunduk ke arah .mma dengan tatapan menggairahkan di matanya. "Tolong katakan padaku kau mempunyai kunci untuk ini&" )angkit dari kursi, .mma memutar jarinya ke arahnya agar Aidan mengikutinya di lorong, dan dia dengan senang hati melakukannya. --- 9 lodge; sejenis rumah peristirahatan untuk sementara waktu. A lo2eseat; so(a yang di desain untuk dua orang dan biasanya memiliki dua bantal duduk. D treat case; suatu kotak yang berisikan peralatan untuk menyenangkan pasangan @ horndog; seseorang yang sedang bergairah, biasanya digunakan dalam situasi bercanda Bab 20 Sat' b'lan )e*'+ian Aidan tertatih mele!ati pintu garasi, lelah pada kemungkinan penerbangan ke 5harlotte dalam beberapa jam lagi. Setidaknya ia sudah meninggalkan pekerjaannya sedikit lebih a!al. Setelah ia menjatuhkan tasnya di meja dapur, dia memanggil, ".m&" "Aku di kamar bayi," .mma menja!ab, suaranya teredam dari atas. Aidan tersenyum saat ia mulai menaiki tangga. Suara .mma meninggi dalam lagu terdengar olehnya. Saat ia sampai di pintu kamar bayi, ia melihat .mma sibuk kesana kemari, membuang beberapa selimut biru dari laci. "%ey sayang." .mma berbalik. "%ey. Aku baru saja selesai disini, dan nanti aku akan mengepak tasmu" Dengan merengut, ia berkata "Aku masih tidak yakin untuk meninggalkanmu." (a menyebrangi ruangan ke arahnya. "Semua akan baik$baik saja. #au tidak akan pergi sampai dua hari." "Aku masih tidak menyukainya." .mma melilitkan tangannya disekitar lehernya. "Tanggal kelahirannya tidak sampai tiga setengah minggu lagi. )ayi pertama jarang lahir lebih a!al, jadi ini akan baik$baik saja" "#au masih memiliki 5asey yang datang menghabiskan malam denganmu, kan&" (a menyeringai. ",a, 9 worry1wart. ;aktanya, ia dan 5onnor mengajakku untuk makan malam, dan kami akan mengadakan pesta tidur." Aidan terta!a. "(tu akan menjadi malam yang menarik." "5emburu kau akan mele!atkan perubahan penampilan dan gossip&" "Tidak, aku rasa aku akan mele!atkannya." "Terserah." (a memandangi dinding kamar bayi yang ber!arna biru terang. A!alnya, ia tak yakin dengan ide .mma tentang tema #apal 2oah untuk menyesuaikan dengan nama 2oah. elalui kontrak kerjanya, ia menemukan seorang seniman untuk menggambar sebuah pelangi dan lukisan bertema he!an sepanjang dinding. (a tidak bisa percaya betapa menakjubkan hasilnya. )agian terakhir *urniture sudah datang seminggu yang lalu, sehingga ruangannya sudah dilengkapi dengan tempat tidur, meja ganti, laci dan kursi goyang dan dipan. Sekarang semua yang dibutuhkan adalah 2oah sendiri untuk melengkapi pemandangan. "Sepertinya kau sudah punya segalanya siap untuk kedatangan si 1ria #ecil." .mma mengangguk saat mengusap perutnya. "%anya beberapa boneka he!an"jerapah berukuran besar dan gajah masih di pesan." ")eberapa boneka he!an lagi& #au sudah punya cukup he!an untuk membuat kebun binatang disini." .mma menyeringai. "Tidak, ini Arc yang kita buat, sayang." "Terserah." .mma menggenggam tangan Aidan. "Ayolah. #au bisa mandi dan bercukur saat aku mengemas barang$barangmu." "Apakah kau bermaksud mengatakan aku bau&" .mma terkikik saat mereka menuruni tangga. "Tidak, tapi mengingat kau ketiduran pagi ini dan berlari keluar tanpa bercukur, apalagi mandi, aku pikir kau harus melakukannya sebelum makan malam bisnismu nanti malam." "Aku pikir kau menyukainya saat aku punya janggut kecil&" .mma tersenyum dan mengusap pipinya. "Aku memang menyukainya, sayang." Aidan menjangkau untuk membelai punggung .mma saat mereka mulai masuk ke kamar tidur. ")iasanya kau sangat menyukainya ketika itu menggesek pahamu saat aku menuju ke ba!ahmu." "Aidan ;it?gerald!" .mma menjerit memukul tangannya. Aidan terta!a. "#au tahu itu kebenarannya." .mma menggoyang$goyangkan jarinya padanya. "1ergilah mandi, bocah nakal." embungkus lengannya di pinggang .mma, Aidan menariknya ke arahnya. "Aku bisa menjadi jauh lebih nakal kalau kita melakukan 3uickie- $ sebuah pengantar sebelum aku harus pergi." .mma menggeliat keluar dari pelukannya. "#au perlu membersihkan diri, lalu kau ada penerbangan yang harus kau kejar, tuan. Jadi, pergilah." Aidan mengerang. "#au seperti perusak pesta akhir$akhir ini. Tidak ada cinta untuk priamu. Aku pikir larangan berhubungan seks tidak seharusnya terjadi sampai setelah 2oah +ahir." Aidan tahu ia berada dalam masalah serius saat mata hijau .mma menyipit padanya. ",eah, !ell, aku menyesal bah!a aku lelah dari bekerja sepanjang !aktu, mera!at rumah ini, dan terutama, memba!a anakmu yang memiliki kekeraskepalaan seorang ;it?gerald yang tidak mengenal !aktu ketika ia ingin menendang dan bergerak sepanjang malam saat ia seharusnya tertidur." (a membalas. enyapukan tangannya ke rambutnya, Aidan mendesah kalah. "aa*kan aku. Aku hanya merindukanmuHaku rindu kita. (tu saja," ia berkata sebelum ia berjalan gontai menuju kamar mandi. (a mandi dan bercukur dalam !aktu singkat. elilitkan handuk di pinggangnya Aidan membuka pintu kamar mandi. (a mengambil satu langkah ke kamar tidur dan membeku. ulutnya menganga shock. .mma bermalas$malasan di kasur, bersandar pada sikunya dalam baju tidur hijau yang Aidan beli untuk malam pertunangan mereka yang tidak pernah sempat .mma kenakan. Apa yang sebenarnya membuat denyut di kejantanannya adalah *akta bah!a .mma menggunakan sepatu koboinya dan sebuah topi koboy. ulut Aidan mengering. "Apa yang kau lakukan&" ",ah, karena aku sudah sangat lelah akhir$akhir ini dan belum dalam kondisi mood, aku merasa bersalah menolakmu untuk sebuah A Kuickie. #au benar$benar baik dan pengertian, dan seorang D horndog sepertimu tentu memiliki titik stresnya." Aidan terkikik. "Terima kasih"aku rasa." "Jadi, aku rasa aku akan menebusnya dengan memberikan hadiah perpisahan yang kau inginkan," ia membalas dengan senyum malu$ malu. (a menepuk tempat tidur di sampingnya. "Jadi majulah, koboy. Aku akhirnya siap untuk berkuda." Aidan memiringkan kepalanya dan tersenyum. " @ *ell, yippee ki1yay, mother (Jcker," .mma terta!a saat Aidan menutup jarak diantara mereka. "Aku tidak percaya kau baru saja membuat Die %ard sebagai re*erensi." ",eah, !ell, aku tidak percaya kau memberitahuku untuk maju seperti aku adalah kuda." "Dulu kau kuda pejantanku, ingat&" "Dulu. Sekarang aku suamimu, jadi semua semua hal itu sedikit konyol." ")ermain peran$lah, sayang." enyapu topinya dari kepalanya, .mma meletakkannya di kepala Aidan. Saat Aidan mulai melepasnya, .mma berkata, "Eh$huh. Aku menyukainya." "#au tidak mungkin serius&" .mma menggigit bibirnya sebelum menjangkau untuk mengambil handuk dari pinggang Aidan. (a melahap penampilan Aidan dan kemudian menyeringai ke arahnya. "mm, ya, aku suka melihatmu telanjang menggunakan topi koboy sangat, sangat suka." ".m, kau gadis nakal," gumam Aidan, sambil membungkuk untuk mencium .mma. (a melakukan pekerjaan cepat mengangkat baju tidur mele!ati kepala .mma. 1emandangan dari tubuhnya yang menggairahkan, keadaan telanjang mengirimkan ereksinya berayun di perutnya. Aidan menangkup payudara penuh .mma saat lidahnya masuk ke dalam mulutnya. Aidan memainkan putingnya hingga menegak, membuat .mma mengerang dan menggigit bibir ba!ahnya di antara giginya. +alu .mma memba!a tangannya menuju leher Aidan dan membelai dan menarik rambut di pangkal lehernya. Aidan mengerang ke dalam mulut .mma saat jari$jarinya menyusuri dari payudara .mma turun ke puncak pahanya. "Tidak ada pakaian dalam& #au cukup percaya diri keberanianmu akan memastikan aku bersedia, huh&" .mma terta!a. "Dan kapan kau tidak bersedia&" "Tidak pernah. #arena aku tidak pernah merasa cukup denganmu." .kspresi geli .mma memudar. "A!, sayang, itu sangat manis," katanya, matanya bersinar dengan cinta untuk Aidan. (a memba!a bibirnya ke milik Aidan dan menciumnya penuh gairah, membiarkan emosinya mengalir keluar melalui ciumannya. "Aku mencintaimu, Aidan," gumamnya di bibir Aidan. "Aku juga mencintaimu." emposisikan .mma menungging, Aidan mencengkeram pinggul .mma dan menarik pantatnya ke tepi tempat tidur. embuka lebar kaki .mma, Aidan memposisikan diri diantaranya saat ia berdiri di atas kedua kakinya. "#au baik$baik saja dengan tidak menunggangiku&" "#au bisa memba!aku bagaimanapun kau mau, #oboy." (a memberinya seringaian jahat saat jari$jarinya menemukan pusatnya, yang sudah menetes dengan kebutuhan. "#au sudah benar$ benar siap untukku, huh&" "(tu karena topinya," .mma terengah saat Aidan menjalankan jari$ jarinya masuk dan keluar dari dirinya. Aidan memutar matanya. "Serius&" .mma merengut ke arahnya. "#au ber*antasi tentang aku yang menggunakan lingerie hijauHaku mau kau menggunakan topi koboi." "Dan aku senang aku bisa membuat *antasimu menjadi kenyataan." Aidan menemukan titik sensiti*nya, dan .mma mencengkeram sisi tempat tidur. "Oh ya, ya, tepat disitu, Aidan. Oh Tuhan! 1lease!" ia menjerit, menyorongkan pinggangnya ke tangan Aidan. Saat Aidan mengirimnya ke ujung klimaks, kepala .mma menggeliat ke kiri dan kanan saat ia orgasme. Aidan mengeluarkan jari$jarinya dari .mma dan memposisikan diri di depan jalan masuknya. Dengan satu dorongan, Aidan mengisinya, membuat mereka mengerang. "mm, lilitkan kakimu disekitarku erat$erat, sayang. Aku mau sepatu koboi le?at itu menekan pantatku." .mma menurutinya, dan Aidan terkesiap dengan gairah. encengkeram sisi kasur, Aidan mulai mendorong masuk dan keluar dari dirinya. #aki .mma tetap erat di sekelilingnya, dan saat Aidan memperlambat kecepatannya, .mma menekankan tumit sepatunya ke tubuhnya, mengindikasikan ia menginginkan Aidan bergerak lebih cepat. elihat ke arahnya, Aidan menaikkan alisnya. "Apakah kau yakin&" .mma menjilat lidahnya. "mm, hmm," ia berbisik. enuruti perintah .mma, Aidan menumbuk ke dalam dirinya. Semakin dahsyat gerakannya membuat semakin banyak keringat menetes di tubuh Aidan. Aidan hampir perlu mandi lagi setelah ia selesai dengan .mma. Aidan tahu mereka akan lama lagi saat dinding rahimnya mengetat di sekelilingnya, menandakan bah!a .mma sudah mendapatkan pelepasannya, Aidan mencengkeram pinggul .mma dan dan mendorong lebih cepat dan lebih keras sampai Aidan menjeritkan nama .mma saat ia datang di dalam tubuhnya. Terengah$engah, ia membungkuk untuk mencium bibirnya. "Terima kasih, sayang. (tu tadi sangat menakjubkan." .mma terkikik. "Dan terima kasih untuk memanjakan *antasi koboi$ ku." "Terima kasih kembali, aGam." )alas Aidan, sambil menjentikkan ujung topinya. "Sekarang setelah kau melepaskan kaki le?atmu dariku, maukah kau membantuku dengan mengantarku ke bandara&" "Dengan senang hati, juga." ")eri aku satu detik untuk menenggelamkan diriku dalam beberapa cologne untuk menutupi bau seks memabukkan ini. Tidak mau membuat rekan bisnisku cemburu karena aku mendapatkannya." "Aidan!" pekik .mma, mendorong Aidan menjauh darinya. Aidan terkekeh. "Tidak ada yang lebih aku suka dari menggodamu, .m. Apalagi saat kau bereaksi seperti itu." .mma menyeringai. "Dan aku suka bah!a kau harus menggodaku tanpa ampun." (bu jari Aidan datang untuk membelai pipi .mma. "Dan aku mencintaimu." --- 9 worry1wart; orang yang terlalu mengkhawatirkan segala sesuatu A Kuickie; berhubungan intim dalam waktu singkat D horndog; seorang pria dengan hasrat seksual yang kuat @ yippee ki1yay, mother (ucker,; potongan kalimat dalam (ilm "ie &ard Bab 21 Setelah mengantar Aidan ke bandara, .mma bergegas kembali ke rumah. Dia hanya memiliki cukup !aktu untuk bersiap$siap sebelum bel pintu berbunyi, yang memberitahukan kedatangan 5asey. )eau membuntuti di belakangnya saat ia berjalan menyusuri lorong untuk membuka pintu. 1ada deringan kedua, .mma berteriak, "aukah kau memberiku !aktu sebentar& +angkahku sangat lambat." Dia mendengar 5asey terta!a di teras sebelum bel berbunyi lalu mati dengan sangat cepat. "Jangan menjadi idiot, 5ase!" #ata .mma, saat ia membuka pintu. 5asey mengusap matanya karena geli. "Aku hanya menggodamu." #emudian dia melihat penampilan .mma. "A!, .m, #au terlihat cantik," ia menjerit, mencium pipinya. "Terima kasih. Aku merasa diriku seperti habis dilempar bersama." "Apa maksudmu& #au memiliki semua !aktu soremu untuk bersiap$ siap sebelum kau mengantar Aidan ke bandara, kan&" .mma menunduk, rona merah merayap di pipinya. "4ell, mungkin karena aku telah memberikan hadiah perpisahan sebelum Aidan pergi." 5asey sekali lagi terta!a terbahak$bahak. ".m, kau gadis yang nakal." "Aku tidak bisa menahan diri. eskipun aku lelah, hormon kehamilan bodoh ini membuatku horny sepanjang !aktu!" "%mm, aku horny sepanjang !aktu, meskipun aku tidak memiliki keuntungan sebagai orang hamil," renung 5asey. "#alau begitu kau akan membunuh 2ate yang malang ketika kau sedang hamil. 6asanya benar$benar gila. 1ercayalah." Sambil mengernyitkan hidung, 5asey mengatakan, "4ell, sesuatu yang masih terlalu jauh untuk di kha!atirkan. Aku yakin sekali hal itu tidak akan terjadi pada saat ini." .mma menyambar tasnya. "Siap untuk pergi&" ",ep. ari kita pergi menjemput 5onnor." +ima belas menit kemudian, 5asey berbelok memasuki jalanan masuk rumah 5onnor. 5onnor bersikeras mengantar mereka dengan mobil merk terbaru +eBus DMP SE:. "#endaraan yang bagus, sobat," kata .mma saat ia naik ke kursi belakang. "Terima kasih. Je** dan aku benar$benar menyukainya." "Semuanya masih berjalan lancar dengan kalian berdua&" Tanyanya. 5onnor melirik ke belakang ke arahnya dan menyeringai. ",ep. )ahkan, kami sedang berbicara tentang pernikahan." ")enarkah& Sangat hebat." ",eah, jelas kami tidak akan bisa melakukannya disini, tapi semua ini tentang membuat komitmen. "Sungguh mengagumkan," kata 5asey, sambil memasang sabuk pengaman. "Aku mengharapkan kalian berdua untuk menjadi pengiring pengantinku ... atau pengiring pria ... oh sial, sesuatu layaknya pesta pernikahan." .mma dan 5asey terta!a. "Sungguh hal ini merupakan kehormatan bagi kami," ja!ab 5asey. "Asalkan setelah aku punya cukup !aktu untuk menurunkan berat badanku setelah bayi ini lahir," goda .mma. 5onnor mengurangi kecepatan untuk berhenti saat lampu merah menyala. "Oh please. Sepertinya kau punya banyak berat badan saja yang harus dihilangkan." .mma mengerang. "1ercayalah. (ni lebih dari yang kau pikirkan." Sambil mencondongkan tubuh ke kursi depan, .mma melambaikan jarinya yang membengkak ke 5onnor. "+ihat betapa indahnya penumpukan cairan disini." ".!, itu menjijikkan." "#au harus melihat kakiku." 5asey menggelengkan kepalanya. "Oh please, .m. 1ada dasarnya kenaikan berat badanmu hanya di payudara dan perutmu." .mma mengernyitkan hidungnya saat 5onnor mencibir. "Dan kau sudah memiliki payudara yang besar sejak kelas C." 5onnor!" Seru .mma sebelum memukul lengannya. "1lease, kau tahu itu dari saat kau berusia dua belas tahun, setiap pria selalu berbicara dengan matanya tertuju pada payudaramu dan bukan ke arah !ajahmu." .mma memutar matanya. "Oke, oke. Sudah cukup berbicara tentang payudaraku untuk malam ini. Aku pikir sudah !aktunya untuk merubah percakapan!" ")aik," 5asey dan 5onnor bergumam dengan serempak. "Jadi kemana kita akan pergi untuk makan&" Tanya 5asey. "Ada dua restoran baru di buka di pusat kota malam ini. ungkin juga akan terlihat beberapa selebriti," kata 5onnor. Dia melirik ke belakang ke .mma untuk melihat tanggapannya. .mma mengerutkan hidungnya. "Tidak bisakah kita melakukan sesuatu yang lebih akrab dengan menjauh dari kerumunan&" ",a Tuhan, #au terdengar seperti seorang !anita tua bangka yang sudah menikah," keluh 5onnor. "Aku tidak bisa menahan diriku bah!a kehamilan membuatku kelelahan." "Oh tidak. Jangan menyalahkan itu pada kehamilan. (tu salahmu memberikan hadiah perpisahan seksi pada Aidan secara lengkap dengan bot koboi," kata 5asey sambil menyeringai jahat. .mma memerah saat 5onnor mengerang. "Oh Tuhan, aku bisa menjalani sepanjang hidupku tanpa yang satu itu." Dia menggelengkan kepalanya seperti sedang mencoba menyingkirkan hal itu dari pikirannya. "Oke, jadi tidak ada kelas$atas, tempat me!ah untuk iss )anging )oots yang disana." "Egh, kadang$kadang aku tidak percaya dengan kalian berdua," gerutu .mma saat 5asey mencibir. "4ell, ini malammu, kesukaanmu, jadi kau bisa memilih," kata 5asey. ")agaimana dengan 5heesecake ;actory&" Saran .mma. ")aik, kita akan pergi ke tempat ideal yang tidak mungkin di lokasi 1erimeter," 5onnor bercanda. ")aik. Aku sangat senang," kata .mma sambil menyeringai. #etika mereka sampai di restoran, mereka harus berjuang mele!ati kerumunan yang penuh dengan orang$orang. "enurutku ini terlihat tidak begitu ideal!" teriak .mma diantara kebisingan. "Sekarang ini Jumat malam. Semua tempat menggila dimana saja." Tiga puluh menit kemudian ketika mereka akhirnya mendapatkan meja, kaki .mma menjerit kesakitan. Saat ia menjatuhkan diri di bilik, rasa nyeri melonjak naik ke punggungnya. "Aduh!" Dia berteriak. "Apakah kau baik$baik saja&" .mma terkikik. ",eah, aku berharap ada bantal lebih ' bukan berarti aku tidak memiliki cukup bantalan di ba!ah sana." #etika 5onnor mulai membuka mulutnya, .mma menggoyang$goyangkan satu jari kepadanya. "Aku tidak perlu komentar tentang bagaimana aku selalu punya salah satu barang rongsokan di bagasi mobilku, terima kasih banyak." "Sok pemalu," ja!ab 5onnor sambil mengedipkan mata. 1ada saat mereka telah menyelesaikan makanan mereka dan .mma merasa kenyang dengan makanan *a<oritnya %eanut Butter Gup Gheesecake ala 6eese, dia kelelahan. Dia tidak menginginkan sesuatu yang lebih daripada ingin pulang, ganti baju menjadi piyama, dan meringkuk di so*a. Dia hanya berharap semoga 5asey dan 5onnor tidak memiliki rencana besar lagi untuk malam ini. #etika mereka bangkit, .mma meringis saat tangannya melayang menggosok punggungnya. 6asa sakit yang tadinya muncul berdenyut$denyut selama makan malam sekarang terasa menusuk. Dia tertatih$tatih keluar dari restoran dan berusaha keras untuk mengimbangi langkah 5onnor dan 5asey. "7uys, kita tidak lari di 1eachtree 6oad 6ace. )isakah kalian pelan$ pelan!" Serunya. ",a Tuhan, .m, tadinya kupikir kau tidak bisa berjalan lebih lambat dari itu," kata 5asey, berjalan balik ke .mma. "1unggungku seakan membunuhku." 5asey mendengus." Apakah kau keseleo gara$gara seks&" .mma menyipitkan mata. (ni bukan keseleo karena seks. 1unggungku mulai terasa sakit saat di bilik tadi." Syukurlah, mereka berhasil mencapai mobil. #etika ia masuk ke SE:, perasaan aneh berdesir ke seluruh punggungnya dan perutnya sebelum cairan dengan deras mengalir ke ba!ah pahanya. 1ada a!alnya, dia merasa sangat malu karena mengalami -inkontinensia kehamilan. Tapi kemudian kebenaran terlintas di pikirannya. Dia sudah ke kamar mandi sebelum makanan mereka tiba...dan sebelum makanan penutup. "Oh Tuhan," gumamnya. "Ada apa&" Tanya 5asey, saat dia memeriksa dirinya di cermin dan mengoleskan lipstick. .mma menarik napas dengan kasar. "Em, kupikir air ketubanku baru saja pecah." 5asey dan 5onnor langsung memutar tubuhnya dari kursi mereka, kaget dan ngeri terukir di !ajah mereka. "Apa&" Tuntut 5asey. ",eah, aku cukup yakin. (ni di seluruh tubuhku." "Oh sial, .m, jangan bilang kau baru saja merusak jok kulit baruku&" 5onnor mengerang. 5asey memukul lengan 5onnor dengan keras. "Seolah dia sengaja saja." 6asa malu menghangatkan pipi .mma. "Aku sangat, sangat menyesal, 5onnor. Aku berjanji akan membayar pro*esional yang bisa membersihkannya." )egitu kata$kata keluar dari bibirnya, rasa sakit mengamuk bergerak silang menjalar mele!ati perutnya, menyebabkan dia berteriak. .mma memejamkan matanya dan menarik napas dalam$dalam, mencoba untuk meredakan rasa sakit itu. ".m&" Tanya 5asey. Setelah sakitnya berlalu, dia membuka matanya. ereka berdua, 5asey dan 5onnor menatap dengan penuh harap kepadanya. ",eah, um, aku pikir kita harus membatalkan acara menginap kita. Aku harus pergi ke rumah sakit. ekarang." --- Bab 22
"Selamat malam!" ucap Aidan saat ia meninggalkan makan malam bisnisnya. emutar bahunya, ia mela!an kelelahan yang merasuki tubuhnya. Dia tidak menginginkan apapun lebih daripada kembali ke hotel dan mengakhiri malam ini dengan tidur. #etika mendengar nada dering yang *amiliar dari .mma, ia merogoh ponsel dari sakunya. "Sudah merindukan aku, sayang&" 5andanya. "#au tidak tahu," ja!abnya, suaranya tegang. Aidan membeku di trotoar. ".m, apa ada sesuatu yang salah&" "Em, well, jangan panik$" "Sudah terlambat." "Air ketubanku pecah, dan aku baru saja masuk rumah sakit." Aidan menutup mata merasa kesakitan. "#au mungkin tidak serius." "1ercayalah, aku berharap aku sedang bercanda." "Tapi semestinya kau melahirkan tiga minggu lagi. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu." "Dengar, tidak apa$apa. #au hanya perlu pergi ke bandara." ".m, tidak ada satupun penerbangan dari 5harlotte kembali ke Atlanta malam ini." "Aku tahu. #arena itulah mengapa aku memiliki 6encana )." "Dan tepatnya apa itu&" "1esh sedang dalam perjalanan untuk memba!amu pulang dengan pesa!atnya." "#au pasti bercanda." #etika .mma tidak menanggapi selama satu menit, Aidan berkata, ".m, kau masih disana&" Aidan mendengar .mma menarik napas panjang. ")enar. benar. sakit." Aidan meringis. "Oh sial. aa*kan aku. Aku sangat ingin sekali berada disana untuk menggenggam tanganmu...untuk membantumu." )eberapa detik kemudian .mma merespon. ")agus. #alau begitu kau akan bertemu 1esh di bandara$" ".m, kau tahu aku takut menaiki pesa!at kecil." "Aidan," geramnya sebelum terengah$engah. #etika .mma mengerang kesakitan, Aidan tahu ia berada dalam kesulitan. ")iar kutebak, saat ini, kau tidak peduli tentang ketakutanku atau apa yang ingin atau tidak ingin aku lakukan, kan&" "Tepat!" )entaknya. "Oke, oke. Aku akan menuju bandara, dan aku akan berada disana secepat mungkin." ")agus." "Aku mencintaimu, .m." "Aku mencintaimu juga." Dengan rasa ketakutan dan !as$!as yang melonjak melalui dirinya, Aidan mengangkat satu tangannya yang gemetar dan melambai$ lambaikannya ke ba!ah untuk memanggil taksi. 1ersetan dengan tasnya yang ada di hotel. 2oah akan lahir, dan dia sangat dibutuhkan untuk segera sampai di sisi .mma. Dia baru saja duduk di jok kulit taksi ketika ponselnya berdering lagi. eskipun nomor tak dikenal, ia tahu siapa yang menelepon. "%alo, saya 1esh 2adeen," suara *amiliar bergema di jalur telepon. "Em, hei." "Dengar. #etika kau sampai bandara, kau langsung menuju hanggar untuk pesa!at kecil, bukan di gerbang utama. Aku akan menunggumu disana." "Oke. Dan eh, sekali lagi terima kasih karena melakukan hal ini untuk .mma...aksudku, untukku. Entuk kami." "Tidak ada masalah. Dengan senang hati aku melakukan hal ini." Aidan memutar matanya saat ia menutup telepon. Tentu saja, 1esh merasa senang melakukannya. 1esh adalah jenis pria yang setia dan dapat diandalkan sebagai teman bahkan ketika ia tidak bisa memiliki hubungan romantis dengan .mma, ia masih ingin melakukan hal yang benar. #ebaikan 1esh seharusnya tidak membuat kesal Aidan begitu banyak, tapi untuk beberapa alasan, ia tidak bisa membuang pikirannya pada apa yang hampir terjadi antara .mma dan 1esh. Aidan meremas tangannya di sepanjang perjalanan menuju bandara. #etika ia keluar dari taksi, ia melihat sekeliling hanggar. atanya melebar dan perasaan ngeri menjalar di tubuhnya begitu melihat apa yang ada dalam bayangannya, pesa!at 1esh nampak sudah ada di landasan kecil. Aidan menjulurkan kepalanya ke pintu hanggar, mengamati semua perangkap kematian lain yang ada di dalamnya. "Em, halo&" 1esh muncul dari pintu samping dengan memba!a papan tulis kecil. "%ei, Aidan. Aku baru saja melaporkan rencana penerbangan kita pada menara pemantau. 6upanya kita disetujui untuk pergi sekarang." "Oh, oke." Saat mereka mulai keluar dari hanggar dan menuju landasan pacu, Aidan tiba$tiba berhenti. #etika 1esh menyadari bah!a Aidan tidak lagi berjalan di sampingnya, dia berbalik. "Ada apa&" ".mma tidak menyinggung apa yang ada dalam pikiranku mengenai pesa!at kecil&" "Tidak, tapi tampaknya ia terlalu sibuk menginginkanmu segera sampai ke Atlanta ketika aku berbicara dengannya." Aidan meringis. "Aku hanya agak enggan...atau takut tentang sesuatu yang lebih kecil dari pesa!at )oeing C@C." Alis gelap 1esh berkerut. "Tapi ini 5essna ACP, salah satu jenis pesa!at kecil yang paling aman." Sambil menunjuk ke pesa!at, Aidan bertanya, "(tu bukan sejenis pesa!at milik J;# Jr yang jatuh, kan&" 1esh menggelengkan kepalanya. "(tu pesa!at 1iper Saratoga." Dia membuka pintu samping untuk Aidan. "Ayo, lompatlah masuk. #ita akan segera melakukan perjalanan." elihat Aidan tetap ragu$ragu, sudut bibir 1esh itu terangkat naik seperti kebiasaannya. "#au benar$ benar takut, bukan&" Aidan menyipitkan matanya. ",a. Sebut aku pengecut atau apapun yang kau mau, tapi benda$benda ini seperti perangkap kematian!" Tanpa banyak bicara, 1esh merogoh ke dalam tas di sisinya. Dia mengambil sebotol pil dan melemparkannya ke Aidan. "Apa$apaan ini&" Tuntut Aidan. ":alium. (tu akan membantumu menjadi rileks selama penerbangan." Aidan menyeringai ke 1esh. ")ukankah hal ini sedikit ilegal untuk seorang dokter memberikan obat$obatan dengan sembarangan pada orang lain&" "Aku bukan seorang dokter yang mudah sekali memberi obat pada pasien tanpa pertimbangan sama sekali," bentak 1esh. Duka melintas di !ajahnya. "1il$pil ini milik almarhum istriku. Dia selalu gugup saat naik penerbangan komersial atau pesa!atku. Obat itu sudah kadaluarsa, jadi tidak begitu ampuh, tapi cukup untuk menenangkanmu." Aidan membuka mulutnya, tapi 1esh mulai berjalan memutari pesa!at. "Sialan," gumamnya dengan lirih. Dia baru saja menjadi seorang pria menyebalkan pada orang yang hanya ingin membantunya agar dia bisa pulang kembali ke rumah untuk melihat kelahiran anaknya. Terdengar suara pop saat botol terbuka, Aidan memasukkan dua pil yang sudah kadaluarsa ke mulutnya dengan cepat. Dia menelannya kemudian bergidik karena rasa yang tersisa di mulutnya. (a mulai berjalan dengan melangkahkan kakinya menuju pesa!at dan masuk ke dalamnya. 1esh sudah memakai headset dan membalik berbagai s!itch kontrol panel pesa!at. "%ei," kata Aidan. #etika 1esh tidak menja!ab, Aidan mengulurkan tangannya dan menyentuh lengannya. "aa*kan aku. (ni hal yang paling brengsek bagiku karena mengatakan itu padamu. aksudku, kau hanya berusaha membantuku, dengan berbagai cara yang bisa dilakukan." 1esh mengangkat bahunya. "Tidak apa$apa. #au hanya stres." "(tu bukan alasanku untuk bertindak seperti orang brengsek, terutama tentang almarhum istrimu." Aidan menghela napas panjang. ".mma tidak pernah bilang padaku bah!a kau seorang duda. Aku ikut berduka cita atas meninggalnya istrimu." "Terima kasih," ja!ab 1esh. Dia memberi senyum yang tulus pada Aidan sebelum kembali *okus ke kokpit dan panel kontrol. #etika pesa!at mulai melaju ke depan menuju ke landasan, Aidan mencengkeram bagian samping kursinya. 1esh menyerahkan satu set headphone pada Aidan. "1akailah, itu akan membantu mengurangi suara kebisingan di kabin." Dengan enggan Aidan memakainya. Dia mendengar suara muncul di telinganya. "1enerbangan DD, Anda sekarang siap untuk take$o**." "6oger," ja!ab 1esh. Aidan menutup rapat$rapat matanya, berharap :alium yang sudah kadaluarsa itu akan mulai bere*ek. Dia mem*okuskan pikirannya pada .mma, bertanya$tanya bagaimana dia akan melahirkan. Dia berharap dan berdoa semoga 2oah lahir menunggunya sampai tiba disana. Aidan sangat ingin melihat anak pertamanya mengambil napas pertamanya. #etika ia membuka matanya pesa!at sudah naik di ketinggian. #egelapan menyelimuti pesa!at saat mereka berbelok mele!ati kumpulan a!an tipis. )egitu mereka mulai terbang mendatar, 1esh meraih ponselnya. ")ung, apa yang kau lakukan&" "Aku harus segera menelepon." Aidan menggeleng$gelengkan kepalanya dengan liar. "Eh$huh. 1erhatikana langit itu atau apapun. #au tidak boleh mengalihkan perhatianmu dan membuat kita jatuh!" 1esh terta!a kecil. /Tenanglah. Aku bisa mengatasinya." Aidan menggerutu pelan. Dia akan memberikan apa saja kalau dia punya rosario sebagai pegangannya. Tentu saja, dia mungkin harus mengorek beberapa lacinya untuk menemukan dimana rosario itu. >a Tuhan, aku bersungguh1sungguh akan pergi untuk ikut Misa setiap hari...well, setidaknya setiap minggu, jika Engkau akan membuat diriku selamat dari perangkap kematian ini serta aman dan utuh sampai ke sisi Emma. Suara 1esh membuyarkan lamunan Aidan. "(ni Dr. Alpesh 2adeen. Saya mohon diberitahu status kondisi .mma %arrison secara terus menerus, di ruang )ersalin lantai @. Apapun itu dan semua kondisi melahirkannya segera dilaporkan." Setelah beberapa saat, 1esh mengangguk. "Terima kasih." Dia mematikan ponselnya dan menyerahkannya pada Aidan. "Sekarang kau akan tahu semua yang sedang terjadi." Aidan mengangkat alisnya pada 1esh. "4o!, terima kasih." "Tidak masalah. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana sulitnya ini untukmu." Sambil mendengus Aidan menja!ab, "Apapun emosional yang mungkin terjadi padaku, aku bahkan tidak ingin berpikir tentang apa yang sedang dilalui .mma." "#ami pastikan dia mendapatkan pera!atan *isik terbaik." Aidan meringis. "Sial, aku bahkan tidak ingin memikirkan tentang bagian *isik itu... terutama rasa sakit yang mungkin dia rasakan. Aku ingin berada disana untuk mendampingi dia mele!ati semua itu." "Jika ada satu kepastian tentang .mma, secara *isik dan emosional dia sangat tangguh. Dia pasti bisa melalui itu semua." ")egitukah menurutmu&" 1esh menoleh kearahnya dan menyeringai. "Setelah dia merasakan e*ek dari bius epidural =bius yang disuntikkan di tulang belakang>, aku yakin sekali." 1ercakapan mereka disela oleh ponsel Aidan yang berdering. Dengan cepat dia mengeluarkan dari saku jasnya. "%alo& .m&" ")ukan, ini 5asey. .mma ingin aku meneleponmu untuk memastikan kau baik$baik saja dan sedang dalam penerbangan." %ati Aidan meleleh karena memikirkan .mma masih sangat perhatian seperti biasanya dan mengkha!atirkan dirinya bahkan dalam kondisi seperti itu. "#atakan padanya aku baik$baik saja, dan sekali lagi jangan berpikir tentang aku." 5asey mulai menyampaikan pesan pada .mma kemudian Aidan mendengar jeritan. "Sialan, .mmie +ou, kendurkan cengkramanmu itu! Aku seperti tidak merasakan tanganku lagi," pekik 5onnor. "Em, jadi bagaimana kabarnya&" Tanya Aidan ragu$ragu. "#au tidak ingin tahu." "*ell, 1esh meminta rumah sakit terus memberitahu kami tentang kondisi .mma juga." ")agus karena sekarang dia menatapku seperti setan karena berbicara di telepon." "%ei, .m, kita bisa mengusahakan kau dan Aidan berbicara di Skype jika kau mau&" Saran 5onnor. "Aku tidak ingin memperlihatkan <aginaku di Skype! Aku hanya ingin Aidan sini, oke&" Teriak .mma dengan kemarahan yang sudah lama tidak Aidan terima. "+ihat apa yang kumaksud&" Tanya 5asey. "Sial, itu intens." "Oh terima kasih Tuhan. Dokter spesialis bius baru saja masuk. %ati$ hati oke&" ",a. Sampaikan cintaku pada .mma. " "Akan kusampaikan." Aidan menutup telepon dan menggeliat di kursinya. "Segala sesuatunya cukup sulit saat ini, ya&" Tanya 1esh. ",a," gumamnya. "Semuanya akan baik$baik saja, Aidan." Aidan berbalik untuk melihat senyum meyakinkan 1esh itu. "Dia masih akan mencintaimu setelah ini, juga. #au telah membuat semua impiannya menjadi kenyataan. Saat pertama kali ia memegang 2oah dalam pelukannya, rasa sakit dan penderitaan yang dialaminya akan menguap dalam sekejap. Dan kau satu$satunya orang yang memberikan itu padanya." "Sialan, kau benar$benar seorang pria yang baik, kan&" 1esh terkekeh. "ungkin." #okpit tampaknya mulai berputar, dan Aidan harus menutup matanya dari rasa pusingnya. "Apa kau yang melakukan hal itu atau pengaruh obat&" "Senang mengatakan bah!a itu karena obat." Selanjutnya tahu$tahu Aidan terbangun karena ada yang mengguncang$guncangkan dirinya. "Ayolah, tukang tidur. #ita harus segera pindah ke mobil." "Sudah sampai& #ita tidak jatuh&" Tanya Aidan sambil mengusap matanya. "Tidak. #ita selamat dan tidak kekurangan suatu apapun di sini di c5ollum." 1enyebutan nama bandara itu membuat Aidan tersentak langsung mengambil tindakan. Dia meraba$raba untuk melepaskan sabuk pengamannya kemudian keluar dari pintu yang telah dibukakan 1esh untuknya. "#ita hanya butuh sepuluh menit dari rumah sakit, kan&" ",ep. Telepon terakhir datang sesaat sebelum kita mendarat. 2oah masih belum lahir, dan .mma masih pembukaan tujuh." Alis Aidan berkerut. Semua pengetahuan tentang kehamilan tampaknya telah menguap keluar dari jendela. "Tunggu, jadi itu artinya ...&" "Tidak akan lahir sampai pembukaan sepuluh. #ita masih punya !aktu. " "Terima kasih Tuhan." ereka meluncur dengan mobil Jaguar 1esh yang telah menunggu. elihat kaki 1esh saat menginjak gas, Aidan mengangkat alisnya. "Tidak kha!atir dengan polisi&" "enjadi seorang dokter seperti memiliki kartu bebas untuk keluar dari penjara. Aku cuma perlu mengatakan bah!a ada situasi darurat." Aidan menyeringai. "Aku menyukaimu lebih dan lebih lagi setiap menitnya." 1esh terta!a. "Aku tahu kau akan menyukai aku setelah mengenalku dengan baik." "Aku tak yakin tentang yang satu itu." ereka berhenti di depan pintu masuk 6umah Sakit )ersalin. Aidan membuka pintu mobil. #etika ia sudah diluar dan akan menutupnya, ia bertemu dengan tatapan 1esh. "Aku tidak akan pernah bisa merasa cukup untuk berterima kasih pada semua ini. Aku serius." "Aku sangat senang melakukannya. Entuk .mma...dan untukmu." 1esh tersenyum. "Sekarang cepat temui anakmu." ")aik. Dan sekali lagi terima kasih!" Aidan berlari dari tempat parkir dan mele!ati pintu geser mekanis. Dia langsung masuk ke li*t pertama yang terbuka. Setelah ia sampai ke lantai @, ia berlari menyusuri lorong menuju ruangan .mma. Dia membuka pintu. Saat melihat seorang pera!at di antara kaki .mma, ia memiliki perasaan aneh seperti deja2u pada saat dia memba!a .mma ke ruang ga!at darurat. Dia membungkuk, menyandarkan sikunya di lututnya dan mencoba mengatur napasnya. "%alo , )ig 1apa! #au datang tepat !aktu," kata 5onnor sambil nyengir. ")enarkah&" Dia terengah$engah. 1era!at itu tersenyum. ",a, baru saja pembukaannya sudah sepuluh, dan kita akan mulai mendorong." "Aidan, ayo kesini," kata .mma, suaranya sedikit serak. Aidan tersandung ke depan untuk sampai di sisinya. Dia menangkup !ajah .mma dengan tangannya sebelum mencium bibirnya. #emudian ia mencium kedua pipi dan dahinya." aa*kan aku, .m. Aku sangat, sangat menyesal karena tidak disini bersamamu." "Tidak apa$apa. #au tidak bisa membantu mengurangi rasa sakitku." "Aku tahu, tapi $" .mma memberinya sebuah senyum yang lemah. "Aku akan membiarkan kau menebusnya di lain !aktu, oke&" Dia pura$pura mengerang. "Ah, jadi ini akan menjadi senjata yang kau gunakan untuk mela!anku selama bertahun$tahun yang akan datang, ya&" "ungkin." (a mengusap keringat di setiap helaian rambut pirang merah .mma yang halus dari !ajahnya. "Apakah begitu buruk&" "6asa sakitnya&" #etika Aidan mengangguk, dia membuat mimik yang serius. "6asanya cukup mengerikan sampai e*ek obat penghilang rasa sakit epidural mulai bekerja." "emar$memar di lenganku bisa menjamin untuk yang satu itu," gurau 5onnor. "Jadi kau tidak merasa sakit sekarang&" "Tidak. 1adahal, mereka bilang aku sedang mengalami kontraksi." Aidan melirik dari balik bahunya ke arah 5asey. "#urasa kalian bersenang$senang tanpa aku, ya&" 5asey menyeringai. "Dari kilasan saat kau sedang berbicara di telepon denganku, Aku tak yakin bagaimana kau dapat mengkategorikan itu sebagai sesuatu yang menyenangkan." 5asey menggelengkan kepalanya. "#etika .m kesakitan, dia lebih menakutkan daripada 6eagan di The E<orcist =*ilm horor>." Aidan terta!a sementara .mma tersipu. "Apakah aku benar$benar seburuk itu&" ",a, tapi aku masih mencintaimu," ja!ab 5asey. Dia membungkuk dan mencium pipi .mma. 1era!at paruh baya yang ramah mengulurkan tangannya pada Aidan. "Saya Annie. Saya berasumsi Anda adalah calon ayah yang berbangga&" Aidan mengangguk$anggukkan kepalanya. ",a, benar." "Saya sangat senang Anda tepat !aktu melihat anak Anda lahir." ",a, saya juga." Tatapannya pindah ke .mma. "Aku tidak menyangka akan mengatakan ini, tapi terima kasih Tuhan untuk 1esh." .mma tersenyum. "#ita berutang banyak padanya." Aidan mengangkat tangannya. "Sebaiknya jangan memikirkan yang lain dulu sekarang." 1intu terdorong terbuka, dan seorang dokter !anita usianya lebih tua sedikit dari .mma memasuki ruangan. Dia tampak akrab, dan Aidan ingat ia pernah bertemu dengannya sekali sebelumnya, ketika mereka akan memilih salah satu dari semua dokter kandungan yang sedang praktek. 2ama yang tertulis di baju putihnya adalah Dr #aren iddleton. Dia tersenyum pada mereka semua. "Jadi )ayi 2oah sudah memutuskan untuk membuka pintu masuk ke dunia&" Annie mengangguk kepalanya. ",a, benar dok." Saat ia memasang sarung tangan karetnya, ia melirik diantara Aidan dan .mma. "#alau begitu mari kita menunjukan jalannya 2oah. Oke&" --- Bab 23 .mma menarik napas dalam$dalam. (nilah saatnya. #etika kontraksinya datang, itulah saat yang tepat untuk mendorong. "Oke, .mma, apakah Anda sudah siap," kata Annie. .mma mengangguk, bertumpu pada tangannya, dia mendorong tubuhnya ke atas tempat tidur. "Jika Anda tidak keberatan, kami akan menempatkan cermin, jadi Anda dapat melihat saat 2oah lahir. Apakah Anda mau&" Tanya Annie. "Tentu. Saya ingin melihatnya." "Em, dimana saya bisa berdiri untuk memastikan saya tidak akan melihat :agina .m&" Tanya 5onnor. .mma menatap tajam padanya, dan 5onnor mengangkat tangannya. "Aku mencintaimu, sayang, tapi sudah delapan belas tahun aku tidak melihat <ajayjaymu =<agina>, dan aku ingin tetap seperti itu." Annie terta!a. ")erdiri disana di belakang tempat tidur, dan Anda tidak akan melihat sekilas ataupun dari pantulan dari cermin," perintahnya. "Terima kasih banyak!" Annie kemudian menunjuk pada Aidan. "#alau mau, Anda boleh memegangi salah satu kakinya dan," ia berhenti dan melihat antara 5asey dan 5onnor. 5onnor segera menggelengkan kepalanya. "Seperti saya katakan, saya akan tetap berdiri dibelakang di sudut sini." 5asey terta!a. "Saya akan senang membantunya." Aidan mengambil kaki kiri .mma sementara 5asey mengambil kaki kanannya. "Oke, .mma, bernapaslah dengan normal, tarik bagian belakang kaki Anda, lalu mendorong ke ba!ah sementara kami menghitungnya," perintah Dr. iddleton. .mma menarik napas dalam$dalam dan kemudian mulai mendorong sekeras yang dia bisa. Dia hampir tidak mendengar Dr. iddleton dan Annie menghitung sampai sepuluh. ")agus. )erhenti. ".mma baru saja mengatur napasnya ketika Dr. iddleton mengatakan," Oke, lagi." .mma memejamkan matanya rapat agar bisa berkonsentrasi, dia mengalami tiga kali ronde mendorong yang begitu melelahkan ketika Annie berseru, ")uka mata Anda, sayang. #epalanya sudah muncul." #elopak mata .mma terbuka, dengan penuh harap ia menatap k earah cermin, melihat dengan heran pada kepala mungil 2oah. "Ah, .m, sepertinya dia memiliki rambut pirang stroberi!" #omentar 5asey. Aidan menyeringai. "Tidak, kurasa !arnanya lebih merah, dan rambutnya lebih kepada seorang !inger =berambut sangat merah seperti jahe>." .mma mengertakkan giginya ke arah Aidan." Jangan berani$berani memanggil putra kita seorang 7inger!" 5onnor dan 5asey terta!a sementara Aidan membungkuk dan mencium pipi .mma." Aku hanya menggodamu, sayang. Aku berharap !arna rambutnya akan bertambah gelap dan secantik rambutmu." Saat .mma membuka mulut untuk berterima kasih pada Aidan, Dr. iddleton menyelanya dengan mengatakan, "Oke, sekarang buat dorongan yang lebih kuat lagi." #etika Annie menghitung sampai sepuluh dan .mma mulai rileks, Dr iddleton menggeleng kepalanya. "Terus saja mendorongnya, ayo terus." Tepat pada saat .mma berpikir dia tidak bisa mendorong lagi, Dr. iddleton mengatakan, "Oke, berhenti." #epala .mma terjatuh lagi ke bantal karena pengerahan tenaganya. Dia tidak tahu apakah dia masih punya kekuatan yang tersisa dalam dirinya untuk mendorong lagi. Sambil memejamkan mata, dia menghela na*as dalam$dalam mencoba untuk menghilangkan kelelahannya. "%anya sekali lagi dorongan yang kuat, .mma," kata Dr. iddleton. Dengan mencengkeram tangannya dengan erat di belakang pahanya, .mma mengerahkan semua energinya yang tersisa dan kemudian mulai mendorong lagi. Suara Dr iddleton menggema diantara erangan lebih keras yang keluar dari bibir .mma. "Dan inilah dia!" Seru sang dokter, mengangkat 2oah yang menangis dan masih berdarah agar .mma dan Aidan bisa melihatnya. Dunia disekitar .mma bergetar hingga terhenti, dan dia hanya bisa *okus pada tangisan 2oah yang kuat. Seolah$olah setiap molekul, setiap sel, dan setiap serat dalam dirinya sedang bersenandung dan mendengungkan kehidupan baru dihadapannya. Tubuh 2oah$ dari daging dan tulangnya$ adalah hal paling indah yang pernah ia lihat atau dengar. Air mata menyengat mata .mma yang melebar. "4ah, !ah, tubuhnya besar !alaupun dia lahir tiga minggu lebih a!al," puji Dr iddleton sambil tersenyum. .mma tak bisa berkata$kata, ia mengulurkan tangannya pada 2oah, sangat ingin memegangnya. Dia serasa tidak nyata sampai .mma bisa meletakkan tangannya di atas tubuh mungilnya. "Tunggu sebentar, ama. )iarkan kami sedikit membersihkannya," kata Annie. Sebuah handuk ditempatkan di atas perut .mma, kemudian 2oah dibaringkan disitu. Dia masih terus menangis saat Annie membersihkan dia dengan handuk. Setelah dia bersih, Annie membungkusnya dengan selimut. 6asanya seperti seabad berlalu sebelum Annie menyerahkan 2oah ke tangan .mma yang telah menunggu. Setelah mencium puncak kepalanya, .mma memeluk 2oah di dadanya. Tangisannya seketika berhenti. #edua mata yang sebelumnya menutup rapat sekali karena marah, langsung terbuka, dan ia menatap ke arah .mma. Saat mata mereka bertemu, jantung .mma berhenti kemudian seperti berdenyut kembali. .mosi .mma berputar diluar kendali, dan dia tidak yakin apakah dia bisa membuatnya menjadi terkendali. "%ei malaikat kecilku. Aku sudah menunggumu sangat, begitu lama," gumamnya. #etika Aidan membungkuk ke sisi tempat tidur, ia mengusapkan ibu jarinya di atas pipi 2oah, 2oah terus menatap .mma. "Sepertinya dia hanya ingin memAndangmu," renung Aidan. .mma tidak ingin repot$repot menyeka air mata yang membasahi pipinya. Sambil melirik ke arah Aidan, dia bertanya, "Dia tampan, kan&" Aidan tersenyum. "Dia bayi yang paling menakjubkan dan tampan yang pernah aku lihat sepanjang hidupku," ja!abnya, suaranya tersedak oleh emosi. "Daddy, apakah Anda siap untuk memotong tali pusar&" Tanya Dr. iddleton sambil memberikan gunting bedah pada Aidan. .mma menyaksikan dengan geli saat menyaksikan tangan Aidan dengan gemetar mengambil gunting dari Dr. iddleton. "Em...dimana aku harus...&" Annie menunjuk tali pusar yang harus dipotong, dan Aidan ragu$ ragu saat memotong tali pusar 2oah yang terhubung dengan .mma. ")agus." "Oke, ama, aku benci memba!a 2oah pergi, tapi kita perlu menimbangnya dan melakukan Jtes %0U. Setelah itu kau boleh menggendongnya kembali tapi hanya sebentar." Setelah mencium kedua pipinya dan hidungnya yang kecil itu, dengan enggan .mma menyerahkan 2oah ke Annie. enjulurkan lehernya, ia menyaksikan mereka menempatkan 2oah di atas timbangan. ")eratnya tujuh pound lebih tujuh setengah ons." ")ayangkan jika dia masih tetap tinggal di dalam perut sampai tiga minggu atau lebih," kata Aidan. .mma bergidik. "Jangan bercanda tentang seberapa besar dia seAndainya dia lahir tiga minggu lagi. Dia sudah cukup besar sekali!" Dengan terkekeh, Aidan mencium .mma. ")erbicara tentang menakjubkan dan keindahan, bisakah aku mengatakan betapa bangganya aku kepadamu&" .mma tersenyum ke arahnya. "Sungguh&" Dia menganggukkan kepalanya. "Aku baru saja melihat kehidupan keluar dari dirimu. %al itu ... !ell, sialan intens!" "#au tahu, sebagian pria mengalami kesulitan melihat istri atau pacar mereka dengan cara yang sama setelah mengalami kelahiran," kata Dr. iddleton, sambil menyelesaikan tugasnya pasca persalinan .mma. "Aku bisa melihat mengapa," gumam 5onnor dari sudut tempatnya berdiri. Aidan menggelengkan kepalanya. "Dia mungkin seorang ibu sekarang, tapi dia akan selalu menjadi .m$ku," ja!ab Aidan. "Sialan, )ig 1apa, itu sangat manis," kata 5asey, menghapus air mata di matanya. Dia membungkuk dan mengusap rambut dari !ajah .mma. "#ejadian ini menggembirakan sekaligus menakutkan. Tapi aku tidak akan mele!atkannya di dunia ini." .mma mencium pipi 5asey. "Aku senang kau ada disini bersamaku." Sambil melirik dari balik bahunya, dia tersenyum pada 5onnor. "Dan kau juga." "Aku senang bisa melihat prosesnya tanpa harus benar$benar melihat semuanya ... jika kau tahu apa yang aku maksud," ja!ab 5onnor, dengan mengedipkan mata. .mma dan Aidan terta!a sementara 5asey menggelengkan kepalanya. "Aku tidak percaya kau begitu takut dengan <agina." "Aku sudah cukup intim dengan .mma tanpa harus berhubungan intim dengan <aginanya!" )alas 5onnor. .mma mengalihkan perhatiannya menjauh dari pertengkaran 5asey dan 5onnor dan kembali tertuju pada 2oah. Dia menonton saat 2oah diambil cap telapak kakinya, menjerit saat ia terjebak menjalani tes 1#E, pada akhirnya setelah selesai ia dibungkus dalam selimut dan sebuah topi dipakaikan di kepalanya. "Siap menggendongnya, Daddy&" Tanya Annie sambil tersenyum. Jantung .mma sedikit meleleh ketika Aidan melirik ke arahnya untuk minta persetujuannya. Dia tersenyum dan mengangguk ke arahnya. "#au tidak ingin memeluknya lagi lebih dulu&" eskipun ia tidak menginginkan apapun selain memiliki 2oah dalam pelukannya lagi, tapi dia ingin Aidan juga memiliki momen pertamanya sebagai seorang seorang ayah. "Tidak kau duluan saja. Sudah saatnya kau memeluk anakmu." "Oke," katanya. Saat Annie menyerahkan 2oah ke pelukan Aidan yang telah menunggunya, air mata menggenang di mata .mma saat melihat pemAndangan yang benar$benar nyata dan penuh kagum datang dari !ajah Aidan. Aidan menatap 2oah, tidak berkedip dan tidak bergerak. Akhirnya, ia menggelengkan kepalanya. "Dia agak terlihat seperti glowworm =kumbang betina yang masih muda, dari ekornya keluar cahaya !arna hijau>, semua tubuhnya terbungkus seperti ini." "Tetap membungkus dia agar membuatnya merasa seperti di dalam rahim lagi," ja!ab .mma. Aidan terus menatap 2oah. Satu kepalan tangan kecil lolos dari ikatan selimutnya yang ketat, dan ia mendorong ke atas ke arah Aidan hampir seperti ingin menantangnya. #elakuannya membuat Aidan tersenyum lebar. "Ah, sudah ada semangat berkelahi ala keluarga ;it?gerald. Tidak ada seorangpun yang bisa mengikatmu, benarkan 2oah&" .mma menggelengkan kepalanya. "#au akan mengubah nada bicaramu tentang semangat menantangnya ketika dia sudah menjadi seorang remaja." "Tidak, aku suka dia menjadi tangguh dan penuh semangat." 6espon 2oah dengan menjulurkan lidahnya keluar, yang membuat Aidan terta!a. ",a, lihat, masih kecil sudah sombong seperti daddy$nya." Dengan ragu$ragu 5asey melangkah maju menuju Aidan. "Jadi kita tahu dia memiliki kepribadian doucheno::le =lebih dari umpatan brengsek> dari ayahnya$" Aidan mengerutkan alis. "%ei." 5asey menyeringai dan menepuk punggung Aidan. "Aku hanya menggodamu, )ig 1apa. 1ertanyaanku seperti siapa rupanya& " "%mm, coba kulihat," kata 5asey, mengintip dari balik bahu Aidan. 5asey menjerit dan tangannya menepuk ke dadanya sendiri. "Oh Tuhan, !ajah itu! Dia begitu tampan dan sangat menggemaskan!" .mma tersenyum lebar mendengar pujian 5asey. 5onnor berjalan menghampiri mereka. "1erpaduan antara Aidan dan .mma, dia terlihat sangat tampan. Tapi apakah dia benar$benar mirip .mma <ersi mini&" Tanya 5onnor. 5asey memiringkan kepalanya. "Tidak, dia juga mirip )ig 1apa di dalam dirinya, juga." Aidan menoleh sebentar mele!ati bahunya ke arah 5asey. "Sungguh&" 5asey mengangguk. "Dia pastinya memiliki rambut dan mulut .m, tapi hidung dan matanya darimu." Aidan menyeringai pada .mma. "Sudah pasti dia me!arisi gen$gen yang perkasa." .mma terta!a dan memutar matanya. "Eh$oh," gumam Aidan saat !ajah 2oah menjadi muram, dan tampaknya ia siap untuk mengeluarkan suara jeritan yang melengking. "Sepertinya mungkin sekarang !aktu yang tepat untuk melihat apakah ia ingin menyusu," kata Annie. "Dia sudah lapar&" Tanya Aidan tidak percaya. "Setelah keluar dari rahim dia siap untuk makan, yang lain membutuhkan beberapa jam," ja!ab Annie. "Jika dia lapar, aku ingin mencoba menyusuinya," kata .mma, membuka tangannya untuk menggendong 2oah. ",eah, um, untuk yang satu itu, aku pikir aku akan keluar," kata 5onnor, mulai berjalan ke arah pintu. 5asey terta!a. "#enapa kita tidak pergi keluar dan menceritakan pada kerumunan orang yang sedang menunggu kelahiran 2oah disini. "Ada orang banyak&" Tanya .mma dengan heran. 5asey mengangguk. "2ate mengirim pesan teks padaku bah!a ruang tunggu sudah penuh dengan keluargamu dan keluarga Aidan. 1atrick ada diluar sana, 7rammy dan kakekmu baru saja sampai. Dia mengatakan anak laki$laki )ecky membuatnya berjanji akan mengantar mereka meskipun !aktunya tengah malam." Aku yakin mereka semua ingin melihat Tuan Tampan ini." .mma merasa sedikit ke!alahan pada kemungkinan semua orang yang akan mengunjunginya, terutama pengaturan mereka yang ingin masuk karena dia merasa kelelahan pasca ' persalinan. Tapi dia merasa ada sesuatu yang baru memenuhi dirinya saat memikirkan mereka menunggu untuk melihat dan mencintai 2oah. %al itu membuatnya merasa sangat berterima kasih dan sangat dicintai. "Oke, kedengarannya menyenangkan sekali." Setelah 5asey dan 5onnor meninggalkannya, .mma menurunkan baju rumah sakit ke satu sisi dan mengambil 2oah dari Aidan. Saat ia memba!a 2oah ke payudaranya, rasa cemas mendatanginya karena mungkin dia tidak bisa melakukan hal ini. )agaimana jika susunya tidak mencukupi, atau mereka harus mencari seorang konsultan menyusui& Dia sudah pernah mendengar dari teman$ temannya serta membaca di buku$buku menyusui adalah usaha yang agak sulit. Tapi ajaibnya setelah mencari$cari selama beberapa detik, 2oah menempel ke putingnya dan mulai menghisapnya dengan lahap. "Oh, kau begitu sangat beruntung," kata Annie. Dengan air mata yang memenuhi matanya, .mma melirik penuh kasih dari anaknya kembali ke Aidan. Sebuah senyum memenuhi pipinya. "Oh, kau tidak akan bisa merasakannya." --- Jtes %henylketonuria, sebuah tes untuk mengetahui kelainan genetika (enilketonuria, yaitu kurangnya en:im (enilalanin hidrosilase B%A&C yang berguna mengubah (enilalanin menjadi tirosin. jika tubuh kekurangan %A& maka (enilalanin mengumpul dan berubah menjadi (enilketon, yang terdeteksi oleh di urin. ,pilog Aidan mengucek matanya yang agak kabur sebelum merentangkan tangannya ke atas kepalanya. Sebuah lirikan pada jam di layar komputer menjelaskan padanya bah!a malam sudah le!at. Telepon yang berbunyi di dalam saku jaketnya itu juga mengingatkan dia agar segera berdiri. Jadi dia menyambar jaket serta tasnya yang ada belakang kursi lalu berjalan keluar mele!ati pintu. #etika pintu li*t berbunyi terbuka, suara keributan yang sangat keras menarik perhatiannya. )ukannya terus melangkah maju untuk menyelamatkan hari sekali lagi, Aidan hanya tersenyum. Dia tahu bah!a penyebab keributan itu adalah seorang malaikat berusia delapan bulan dengan mata biru mirip ayahnya dan <ersi lebih ringan dari rambut merah menyala ibunya. )erbelok, dia melihat .mma berdiri di samping kereta dorong, dengan muka memerah karena semua perhatian yang diterima 2oah dari serombongan pengagum !anita. eskipun mereka sudah hampir setahun menikah, .mma masih membuat na*asnya tertahan setiap kali Aidan melihatnya. Sebagian besar hari$harinya Aidan tidak pernah melihat .mma berpakaian seperti sekarang. Dilengkapi dengan stiletto hitam, rok hitam pendek, dan atasan hijau ketat yang memamerkan belahan dadanya yang menakjubkan, .mma membuat panas bagian ba!ah pinggang Aidan. )elakangan ini sejak menjadi ibu rumah tangga, .mma menghabiskan !aktunya dengan mengenakan celana yoga atau celana jeans. Tapi untuk Aidan, .mma bisa terlihat luar biasa cantik dan seksi !alaupun hanya memakai t$shirt lusuh dan celana boBer$ nya. Sementara .mma mengeluhkan kelebihan berat badan sepuluh pound khayalan setelah melahirkan yang harus dia hilangkan, Aidan menyukai *akta bah!a kelebihan berat itu terletak pada payudara dan pantatnya seperti yang Aidan suka katakan pada .mma untuk menggodanya. 1ada akhirnya, berhenti bekerja merupakan keputusan yang sulit untuk .mma. 1ada a!alnya, ia mencoba bekerja paruh !aktu, tapi hampir setiap hari dia masih menangis ketika akan meninggalkan 2oah. #arena ia ingin .mma bahagia, Aidan menyarankan agar ia berhenti. Jadi, ketika 2oah berumur tiga bulan, .mma meninggalkan perusahaan itu. (tu sebabnya malam ini .mma khusus ingin bertemu dengannya di kantor jadi teman$teman !anita sekantornya duluu bisa melihat seberapa besar pertumbuhan 2oah. Aidan menyadari bah!a beberapa !anita itu bukan hanya teman kantor .mma, tetapi beberapa diantara mereka berasal dari lantainya juga, termasuk arilyn sekretarisnya. ereka semua berdiri mengelilinginya, tersenyum dan menggoda ke arah 2oah. Dia sedang duduk di kereta dorongnya seperti seorang raja dengan pungga!anya. engintip mereka diantara bulu matanya yang panjang, memamerkan dua gigi ba!ahnya yang baru muncul ketika ia menyeringai. Aidan menggelengkan kepalanya ke arah putranya itu. Dia sudah menjadi seorang penggoda yang mengerikan dan tahu persis bagaimana hal itu bisa bekerja pada !anita atau siapapun. Dia benar$ benar meniru orang tuanya ketika berhubungan dengan menarik perhatian para !anita. Tentu saja, setiap kali Aidan membuat komentar seperti itu, .mma suka memukul lengannya dan memutar matanya. Aidan melangkah menuju sekelompok !anita itu. "4ell halo disana." Tatapan 2oah tersentak dari pengagumnya dan berpindah ke Aidan. "Dada!" Teriaknya, tangannya meraih$raih keatas. %ati Aidan meleleh saat melihatnya. Tidak peduli berapa kali ia mendengar 2oah memanggilnya, Aidan selalu memiliki reaksi yang sama. 5inta yang murni meremang dari atas kepalanya turun ke jari$ jari kakinya. "%ei 1ria #ecil," katanya, mengangkat 2oah keluar dari kereta dorong. ")eri Daddy ciuman," pinta .mma. 2oah segera mencondongkan tubuhnya untuk memberikan ciuman basah di pipi Aidan. Terdengar sekelompok paduan suara menyuarakan "a!" di sekelilingnya. "Aku tidak percaya betapa dia terlihat seperti kau, Aidan," kata arilyn. ",a, benar kan&" Ja!abnya dengan seringai diarahkan pada .mma. Dia memutar matanya sementara !anita yang lain menggelengkan kepala mereka. "Aku melihat ada beberapa .mma di dalam dirinya juga$ terutama senyum manisnya." .mma terta!a. "(tu satu$satunya saat dia tidak memberikan seringai sombong ala ;it?gerald seperti yang ia ia lakukan pada sebagian besar !aktunya." 2oah mulai menggeliat di pelukan Aidan. "Apa kau lapar, 1ria #ecil&" erogoh di dalam tasnya, .mma mengeluarkan dot lalu memasukkan ke mulut terbuka 2oah yang sudah siap menjerit. arilyn tersenyum. "4ell, lebih baik kita membiarkan kalian pergi." )utuh beberapa menit bagi mereka untuk mengucapkan selamat tinggal karena masing$masing ingin memberikan ciuman di pipi pada 2oah. Sementara ia mungkin sudah re!el sebelumnya, dia menikmati perhatian mereka dan melambaikan tangan selamat tinggal dengan gembira sebelum melepaskan dotnya untuk meniupkan ciuman. Aidan menempatkan kembali 2oah ke kereta dorong. "Aku yang akan memba!anya, sayang. #au bisa istirahat sebentar." Saat .mma menahan pintu terbuka untuk Aidan, dia menggelengkan kepalanya dan tersenyum. "Apa&" Tanya Aidan. "Aku yakin, sebagian orang di gedung ini akan melihat dua kali untuk memastikan apakah itu benar saat melihat Tuan 1layboy ;it?gerald mendorong kereta bayi." Aidan merengut padanya. "(tu mantan Tuan 1layboy, terima kasih." Dia terkikik. "emang benar. #au Tuan 1layboy milikku sekarang." .mma memberinya pukulan main$main di pantat Aidan ketika mereka mulai menyusuri trotoar. "rs. ;it?gerald, Dengan hormat aku memintamu untuk tidak menganiaya pantatku di tempat umum." "Oh, benarkah&" Seringai seksi melengkung di bibir Aidan. "Simpan saja itu ketika kita sampai di rumah." .mma terta!a. "Oke, aku akan melakukannya nanti." #etika tanda penyeberangan menyala untuk saatnya mereka menyeberang, Aidan mendorong kereta dorong ke jalan. "Apakah kau yakin kita harus memba!a 2oah ke OIalley&" .mma menatapnya dengan tampilan jengkel. "#ita sudah pernah memba!anya kesini setidaknya lima kali. Jenny sudah berkali$kali mengirim pesan teks padaku tentang kapan kita akan datang kembali." ",eah, tapi dia masih terlalu kecil. Dan disana semua merokok." "#ita duduk di bagian bebas$merokok, Aidan." )egitu mereka sampai ke sisi lain dari jalan, .mma menatapnya. "Selain itu, dia separuh (rlandia. Tidakkah seharusnya ia tumbuh dengan minuman keras di sekitarnya&" Aidan memutar matanya sambil terta!a sinis. "Sialan." .mma tersenyum kemudian mengkaitkan lengannya di sekeliling tubuh Aidan. "Aku mencintaimu, Sayang." "Aku juga mencintaimu," ja!abnya, sebelum mencondongkan tubuhnya untuk mencium .mma. #etika .mma sampai ke pintu masuk untuk membukanya, Jenny menghambur keluar. "Oh ,a Tuhan! #upikir kalian telah memutuskan untuk tidak datang!" Dia hanya memandang Aidan dan .mma sekilas sebelum ia mengulurkan tangan pada 2oah. "1ria tampanku sudah besar!" Setelah menyemburkan dotnya, 2oah tersenyum dan melambaikan tangannya agar Jenny menggendongnya. "Aku melihat kita menjadi peringkat yang paling ba!ah akhir$kahir ini, ya&" #ata Aidan sambil tersenyum. "Tepat. Setidaknya itu konsisten. aksudku, dimana$mana kita pergi, mulai dari ayahmu, 7rammy dan 7randdaddy itu sama saja," ja!ab .mma. Saat Jenny mengayun$ayunkan 2oah ke dalam pelukannya, mereka mengikuti dirinya. ")isakah kita mendapatkan tempat sejauh mungkin dari area merokok&" Tanya Aidan. Aidan menyaksikan .mma dan Jenny saling menatap sebelum Jenny mengangguk. "Tentu. 2ikki, bisakah kau mengantar mereka ke bilik nomer lima belas, please&" 2ikki mengangguk dan mulai berjalan menyusuri bar. #etika .mma hendak meraih 2oah, Jenny menggelengkan kepalanya. "Tidak, tidak, tidak. Aku belum puas." .mma terta!a. "Disaat ia re!el karena lapar, tolong ba!a dia kepadaku." ",a. #alian berdua bisa memiliki sedikit pri<asi. Seperti sebuah kencan malam," kata Jenny sambil nyengir. ")enar. Aku bahkan tidak ingat seperti apa itu," renung Aidan. ",a, kau ingat. (ngat bagaimana egan mengasuh 2oah untuk kita berdua dua bulan yang lalu, jadi kita bisa pergi kembali ke pondok di pegunungan itu&" Segera terlintas dalam pikiran Aidan saat ia menitipkan 2oah pada keponakannya, egan, di apartemennya sebelum mereka kembali ke pondok di mana mereka menghabiskan bulan madu mereka. Sedangkan 2oah sangat senang pergi ke rumah egan dan bersemangat karena bisa bermain dengan sepupunya, ason, .mma menangis di sepanjang perjalanan menuju pegunungan. emikirkan perilakunya, Aidan menggelengkan kepalanya. "aksudmu malam itu setiap lima menit kau mengirim pesan teks pada egan untuk memastikan apakah 2oah baik$baik saja&" )alas Aidan. .mma tersenyum. ",a, yang itu." "Terserahlah," ja!ab Aidan ketika mereka bergegas untuk mengejar ketinggalan mengikuti 2ikki. Dia berdiri di depan bilik di pojokan yang terjauh. #etika .mma duduk di sampingnya bukannya di seberangnya di bilik ini, alis Aidan berkerut. Saat melihat ekspresi termenung di !ajah .mma, Aidan bertanya, "Apa yang kau pikirkan&" "Tidakkah kau ingat&" "(ngat apa&" .mma mendesah. "(ni adalah bilik yang sama saat kita duduk pada malam kau pulang dari (ndia." ")enarkah&" .mma menganggukkan kepalanya sebelum mencondongkan tubuhnya untuk memberinya ciuman panjang. +idah .mma baru saja menyapu bibir Aidan ketika ada seseorang berdehem, mengakhiri sesi ciuman singkat mereka. 2ikki memberikan senyum minta maa* saat .mma tersentak menarik diri dari Aidan seperti terpental. "Jadi minuman apa yang bisa saya sediakan untuk kalian berdua malam ini&" "Sekaleng 5oke untukku," ja!ab .mma. Aidan menyeringai. "#au seharusnya pesan minuman keras. aksudku, kau sudah tidak menyusui lagi, dan kita sedang pura$ pura kencan pada malam ini." 4arna merah merayap menutupi !ajah .mma, dan Aidan tahu ia membuat malu .mma dengan menyebutkan tentang menyusui. Akhirnya, .mma mengangkat bahu. "Tidak, tidak usah." "Ayolah. 1esan margarita, .m. #au berhak merayakan sedikit kebebasan. Aku bahkan akan menjadi 9 "" malam ini," desak Aidan. .mma menggelengkan kepalanya ke arah Aidan kemudian melirik 2ikki. "%anya 5oke." Aidan mendengus. ")aik. Jadilah si perusak kesenangan. Aku ingin A &eineken tap." "Aku akan kembali satu menit lagi untuk mencatat pesanan makanan kalian." Aidan mengangguk pada 2ikki sebelum dia meninggalkan mereka. +alu ia mengalihkan perhatiannya kembali ke .mma. "#enapa kau tidak ingin minum& Apakah kau takut aku menghujanimu dengan alkohol agar membuatmu mabuk, jadi aku bisa mengambil keuntungan dari dirimu&" .mma menyeringai. "Sejak kapan aku butuh alkohol dalam diriku untuk membuat libidomu naik&" Aidan melemparkan kepalanya ke belakang dan terta!a. "Tidak pernah." Sebuah jeritan menarik perhatian mereka ke tempat Jenny yang sedang mengayun$ayunkan 2oah di pinggulnya. 2oah sedang meraih salah satu balon yang sedang ditiupkan si bartender untuknya. Aidan tidak bisa menahan senyum melihat ekspresi !ajah 2oah saat kakinya menendang$nendang dengan penuh semangat. .mma berdeham, dan Aidan melirik padanya. "aa*kan aku, Sayang. Sekarang aku yang tidak melakukan tugas dengan baik pada kencan kita malam ini.0 "4ell, omong$omong tentang libidomu..." Aidan memperhatikannya saat .mma menggeser da*tar menu dan menggigit bibir ba!ahnya. ".m, apa yang terjadi& #au tampak sedikit pucat. Apakah kau baik$ baik saja&" "Aku harus memberitahu sesuatu padamu." Dari sudut matanya, Aidan melihat Jenny berjalan menggendong 2oah sambil memba!a tiga balon terayun$ayun ke arah sekelompok para pengagum. Aidan mengacungkan jarinya. "Sebentar, .m." Dia bangkit dari bilik. "Jenny, jangan membuatnya begitu dekat dengan area merokok," teriak Aidan. Jenny melirik ke belakang dari balik bahunya ke arah Aidan dan mengangguk. Setelah ia merasa 2oah aman dari bahaya menghisap asap rokok, ia kembali *okus pada .mma." aa*kan aku. Ada apa&" "4ell, itu ... Aku tahu kita tidak benar$benar merencanakan ini, tapi $" "Ah, lihat, .m. 2oah meniupkan ciuman kepada semua orang tua di bar itu." %al berikutnya yang dia tahu .mma sudah meraih kedua sisi !ajahnya dengan kedua tangannya, memaksa Aidan untuk melihatnya. "Tolong dengarkan aku!" ",a Tuhan, apa yang terjadi denganmu&" ata hijaunya menyipit kearahnya. "Aku hamil! (tulah apa yang terjadi!" Jantung Aidan tersentak berhenti. "#$#au apa&" .kspresi .mma sesaat melunak. "Aku baru saja dari dokter. ;lu perut yang aku kira sebelumnya ... ya, ternyata bukan itu. Aku hamil enam minggu." "Sialan ... tapi kita menggunakan kondom." erah muda me!arnai pipinya. "Tidak pada !aktu akhir pekan di pondok itu." Aidan membungkuk dan merendahkan suaranya. ",a, tapi aku menariknya keluar." .mma memiringkan alisnya. "Dan kau adalah Tuan Sperma Super Ampuh, ingatkan&" Aidan menelan ludah susah payah. )enaknya berputar$putar berpikir tak terkontrol. Dia akan menjadi ayah lagi. Dia bahkan tidak memikirkan prospek memiliki anak lagi sampai 2oah setidaknya dua tahun, mungkin lebih tua lagi. Tentu saja, saudara perempuannya Angie dan Julia bedanya empat belas bulan, tapi ia tidak pernah membayangkan memiliki dua bayi begitu dekat bersama$sama. 2oah masih memakai popok ketika bayi kedua lahir. ,a Tuhan, ia nyaris tidak bisa bertahan hidup karena mengganti popok 2oah ... apalagi jika dengan dua bayi& "Aidan&" Desak .mma. #etika Aidan bertemu dengan tatapannya, dia langsung bisa membaca bagaimana perasaan .mma. Dia sangat senang pada prospek memiliki anak lagi untuk dicintai, tapi dia juga takut dengan reaksi Aidan. Aidan memba!a bibirnya ke bibir .mma lalu menciumnya dengan begitu mendalam, ciuman meyakinkan. #etika Aidan akhirnya menarik diri, air mata bersinar di mata .mma. "Apakah itu berarti kau tidak apa$apa dengan berita ini&" Tangan Aidan dengan lembut menyentuh perut .mma. "Aku mengaku bah!a aku takut setengah mati melihat prospek memiliki anak lagi, tapi kita sudah mele!ati begitu banyak hal. )ayi lagi hanya berarti akan ada lebih banyak cinta lagi." Senyum .mma yang cerah menghangatkan hatinya. "Oh, Aidan, kau telah membuatku menjadi !anita yang paling bahagia di seluruh dunia dengan memberiku seorang bayi. +alu kau membuat hidupku menjadi lengkap dengan memberikan hatimu dan cintamu. Aku tidak bisa membayangkan sesuatu yang lebih menakjubkan karena memiliki anak lagi dari dirimu." #emudian .mma memberinya ciuman yang panjang. #etika ia menarik diri, Aidan menyeringai. "Apakah ini berarti aku bisa mengharapkan tendangan dari libidomu seperti saat kau sedang hamil 2oah&" .mma memberinya seringai licik lalu mengedipkan matanya. "Oh ya." Aidan menutup matanya dalam kebahagiaan yang berlebih dan memba!a tangannya sendiri ke dadanya. "Tenanglah !ahai jantungku." .mma menyikutnya main$main ketika 2ikki kembali untuk mencatat pesanan mereka. #etika .mma memesan steak 6ib$eye seperti biasanya, Aidan menatapnya dengan heran. "#au memesan steak&" "Tentu, kenapa tidak&" Ja!abnya sambil menyerahkan menu kembali ke 2ikki. "#upikir daging membuat kau mual pada trimester pertamamu ketika kau sedang hamil 2oah." .mma bergidik. "Oh itu. Aku bahkan tidak bisa tahan dengan baunya, kau masih ingat&" 1erasaan terkejut muncul di !ajahnya seperti roda berputar di kepalanya. Tanpa ragu, sebuah senyum menyebar di !ajah .mma. "#urasa itu berarti bayi ini adalah seorang perempuan!" "Oh Tuhan," keluh Aidan. .mma memiringkan kepalanya ke samping dan menatap ke arahnya. "Ada apa, )ig 1apa& #au berpikir kau tidak bisa menangani seorang gadis&" "#urasa aku akan baik$baik saja sampai dia menjadi seorang remaja, kemudian aku mungkin berakhir di penjara karena memotong penis pemuda mesum kecil!" .mma terta!a. "#asihan. Dengan memilikimu sebagai ayahnya, dia tidak akan berkencan sampai dia berumur tiga puluh." "Dan itu akan menjadi hal terbaik karena jika dia memiliki setengah dari kecantikan ibunya, semua anak laki$laki akan mengejarnya." Air mata berkilauan di mata .mma saat mendengar pujian itu. "#au begitu manis." "emang itu benar." "Tapi aku ingat kau pernah mengatakan bah!a kau juga akan memba!a beberapa gen bagus juga." "#ita pasangan sempurna membuat bayi, bukan&" .mma mendengus. "Dengan pengertian lebih dari satu." Aidan terta!a. "Siapa yang tahu kau sangat subur dan aku begitu poten&" "(tu sama artinya setelah bayi ini lahir, kita harus lebih berhati$hati atau mempertimbangkan opsi lain." Aidan menggelengkan kepalanya bolak$balik dengan geram. "Jangan pernah berpikir tentang menyarankan aku melakukan <asektomi!" .mma memutar matanya. "Aku sedang berpikir sebaiknya minum pil #) atau sesuatu untukku. Jangan sampai bolamu melintir karena berpikir aku akan mengambil kejantananmu atau apapun itu." Aidan tidak bisa menahan dirinya untuk menghela napasnya dengan lega. "Senang mendengarnya." "Tapi jangan berpikir hanya karena aku #), aku sudah selesai membuat bayi." Aidan menarik alisnya keatas ke arah .mma. "Oh, benarkah&" "mm, hmm. Aku ingin memiliki keluarga besar yang sama sepertimu." ".m, aku tidak berpikir aku pernah menandatangani menjadi seorang ayah dengan lima anak$anak." "Oh tapi kau begitu baik dalam hal itu," godanya. Aidan mengerang. "ulutmu mulai lagi." "4ell, aku akan memikirkan untuk menguranginya sampai tiga anak saja jika kau akan mendiamkan aku dengan menciumku." "Dengan senang aku membantu maIam." Aidan memba!a bibirnya ke bibir .mma. Saat mulut hangatnya yang mengundang itu terbuka, suara tangisan bernada tinggi menyebabkan mereka melepaskan ciumannya. ereka melihat Jenny bergegas memba!a 2oah yang bermuka merah padam karena menangis menuju ke tempat mereka. "Ada apa, Sayang&" Tanya .mma. "uh! uh! "Teriaknya. .mma menggelengkan kepalanya dan tersenyum saat ia mengambil 2oah dari Jenny. "Aku tidak percaya dia bisa mengatakan dada sepanjang hari, tapi aku dipanggil ImuhI!" engubur !ajahnya di leher .mma, tangisan 2oah menjadi tenang saat .mma bersenandung untuknya. #emudian makanan mereka tiba. "au bersama Daddy, 1ria #ecil, jadi ama bisa makan&" 2oah memperketat lengannya di leher .mma saat mendengar kata$ kata itu. "Ayolah. ama perlu makan untuk adik laki$laki atau perempuanmu." #etika Aidan mengulurkan tangannya untuk mengambil 2oah, dia menjerit dan menempel pada .mma. "Oh ya Tuhan. Dia semakin menjadi seperti anak ama," keluh Aidan. "Tidak ada yang salah dengan hal itu. Sepertinya aku ingat seorang anak ;it?gerald yang juga anak mama, dan ternyata dia baik$baik saja," ja!ab .mma, sementara tangannya mengusap membentuk lingkaran melebar di punggung 2oah dan mencium helaian rambut pirang stroberinya. Aidan mengangguk mendengar sindiran .mma yang ditujukan kepadanya dan ibunya. Dia benar. Dia pernah menjadi anak mama dan bangga dengan sebutan itu, "4ell, itu memang benar, tetapi dia melakukan beberapa kekacauan sampai dia menemukan cinta !anita hebat yang lain," ja!ab Aidan. "#alau begitu kita bisa berharap dan berdoa semoga 2oah menemukan hal yang sama suatu hari nanti." .mma tersenyum padanya di atas kepala 2oah. "Dan sampai saatnya tiba, dia bisa menjadi anak ama." Aidan mendengus. "Ayolah, 1ria #ecil. #au benar$benar anak Daddy, bukan&" bujuk Aidan. engintip melalui rambut kemerahan .mma, 2oah menyeringai pada Aidan. 7erakan kecil itu menyebabkan dada Aidan mengepal, dan dia berjuang untuk bernapas. "Apakah kau baik$baik saja&" Tanya .mma. "Aku lebih dari baik$baik saja." Dia membungkuk untuk mencium pipi 2oah sebelum mencium dengan lembut bibir .mma. "Aku merasa sangat luar biasa." --- 9 DD =Designated Dri<er>, orang yang tidak minum mengantarkan orang yang mabuk. A %eineken tap, bir &eineken di kaleng yang ada pompanya