Você está na página 1de 9

PROGRAM PERENCANAAN PERSALINAN DAN PENCEGAHAN

KOMPLIKASI (P4K)
2.1 PENGERTIAN P4K
Suatu Kegiatan yang difasilitasi oleh Bidan di Desa dalam rangka peningkatan peran aktif
suami, keluarga dan masyarakat dalam merencanakan Persalinan yang aman dan persiapan
menghadapi komplikasi pada ibu hamil, termasuk perencanaan pemakaian alat kontrasepsi pasca
persalinan dengan menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran untuk meningkatkan
cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu dan bayi baru lahirKB
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) dengan program
pemasangan stiker, yang merupakan upaya terobosan percepatan penurunan angka kematian ibu.
Program ini merupakan salah satu kegiatan Kelurahan Siaga. Melalui P4K dengan stiker yang
ditempel dirumah ibu hamil, maka setiap ibu hamil akan tercatat, terdata dan terpantau secara
tepat. Stiker P4K berisi data tentang : nama ibu hamil, taksiran persalinan, penolong persalinan,
tempat persalinan, pendamping persalinan, transport yang digunakan dan calon donor darah.
Dengan data dalam stiker, suami, keluarga, kader, dukun, bersama bidan di desa dapat
memantau secara intensif keadaan dan perkembangan kesehatan ibu hamil, untuk mendapatkan
pelayanan yang sesuai standar pada saat antenatal, persalinan dan nifas, sehingga proses
persalinan sampai nifas termasuk rujukannya dapat berjalan dengan aman dan selamat, tidak
terjadi kesakitan dan kematian ibu serta bayi yang dilahirkan selamat dan sehat.
Program ini sebenarnya sudah lama ada sejak program Safe Motherhood dan program
Kesehatan Ibu dan Anak ada. Penerapan program P4K ini merupakan tindak lanjut yang lebih
kongkret yang melibtakan masyarakat.

2.2 TUJUAN P4K
Dipahaminya setiap persalinan yang beresiko oleh suami, keluarga, dan masyarakat luas.
Meningkatnya keterampilan SPK 8 saat ANC oleh bidan
Penempelan stiker P4K di setiap rumah ibu hamil dimaksudkan agar ibu hamil terdata,
tercatat dan terlaporkan keadaannya oleh bidan dengan melibatkan peran aktif unsur
unsur masyarakat seperti kader, dukun dan tokoh masyarakat. Yang didata dari ibu hamil
tersebut yaitu :
1. Lokasi tempat tinggal ibu hamil
2. Identitas ibu hamil
3. Taksiran persalinan
4. Penolong persalinan, pendamping persalinan dan fasilitas tempat persalinan
5. Calon donor darah, transportasi yang akan digunakan serta pembiayaan
Adanya perencanaan persalinan termasuk pemakaian metode KB pasca melahirkan yang
sesuai dan disepakati ibu hamil, suami, keluarga dan bidan.
Terlaksananya pengambilan keputusan yang cepat dan tepat bila terjadi komplikasi
selama kehamilan, persalinan, persalinan, dan nifas
Suami,keluarga dan masyarakat paham tentang bahaya persalinan
Adanya rencana persalinan aman yang disepakati antara ibu hamil,suami dan keluarga,
dengan bidan
Adanya rencana alat kontrasepsi setelah melahirkan yang disepakati antara ibu hamil,
suami dan keluarga, dengan bidan
Adanya dukungan dari tokoh masyarakat, tokoh agama, kader, dukun bayi, dll dalam
perencanaan persalinan dan KB setelah melahirkan, sesuai peran masing-masing
Adanya dukungan sukarela dari keluarga dan masyarakat dalam perencanaan persiapan
persalinan ibu hamil dalam hal biaya, transportasi, donor darah untuk proses persalinan
termasuk menghadapi kegawatdaruratan ibu hamil, ibu bersalin dan bayi baru lahir
Masyarakat sekitar tempat tinggal ibu mengetahui ada ibu hamil, dan apabila sewaktu
waktu membutuhkan pertolongan, masyarakat siap sedia untuk membantu. Dengan
demikian, ibu hamil yang mengalami komplikasi tidak terlambat untuk mendapat
penanganan yang tepat dan cepat.
Memantapkan kerjasama antara bidan, dukun bayi dan kader
Seorang ibu hamil sebaiknya mengetahui kondisi kehamilanya; Seharusnya seorang ibu
hamil memeriksakan diri secara rutin sebulan sekali selama kehamilan. Dengan memeriksakan
diri secara rutin akan diketahui kesehatan kehamilannya. Selama kehamilan, ibu hamil harus
mendapatkan pelayanan minimal sebagai berikut :
1. Pengukuran tekanan darah.
2. Pengukuran tinggi dan Penimbangan berat badan
3. Pengukuran tinggi fundus uteri
4. Imunisasi TT
5. Test HB dan Tablet Fe



2.3 MANFAAT P4K
1. Mempercepat berfungsinya desa siaga
2. Meningkatkan cakupan pelayanan ANC sesuai standart
3. Meningkatnya cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan terampil
4. Meningkatnya kemitraan bidan dan dukun
5. Tertanganinya kejadian komplikasi secara dini
6. Meningkatnya peserta KB pasca salin
7. Terpantaunya kesakitan dan kematian ibu dan bayi.
8. Menurunnya kejadian kesakitan dan kematian ibu serta bayi
KOMPONEN P4K DENGAN STIKER :
Fasilitas aktiv oleh Bidan :
1. Pencatatan ibu hamil
2. Dasolin/ tabulin
3. Donor darah
4. Transport/ ambulan desa
5. Suami/ keluarga menemani ibu pada saat bersalin
6. IMD
7. Kunjungan nifas
8. Kunjungan rumah



Operasional P4K dengan stiker di tingkat Desa
a. Memanfaatkan pertemuan bulanan tingkat desa/ kelurahan
b. Mengaktifkan forum peduli KIA
c. Kontak dengan ibu hamil dan keluarga dalam pengisian stiker
d. Pemasangan stiker dirumah ibu hamil
e. Pendataan jumlah ibu hamil di wilayah desa
f. Pengelolaan donor darah dan sarana transportasi/ ambulan desa
g. Penggunaan, pengelolaan, dan pengawasan tabulin/ dasolin
h. Pembuatan dan penandatanganan amanat persalinan.
Perencanaan persalinan
Seorang ibu hamil dan keluarganya, seyogyanya mempunyai perencanaan persalinan sebagai
berikut :
Akan melakukan persalinan dimana?
Siapa yang akan mengantar untuk mendapatkan pertolongan persalinan?
Menggunaan kendaraan apa dan milik siapa untuk mengantar ?
Siapa yang akan menjadi pendonor darah apabila terjadi kekurangan cairan darah ?Untuk
itu, seorang ibu hamil harus tahu apa golongan darahnya.





Stiker P4K

Gambar : stiker p4k
2.4 LANGKAH PELAKSANAAN
1. Orientasi P4K dengan stiker untuk pengelola program dan stakeholder terkait di tingkat Propinsi,
Kab/Kota, Puskesmas.
2. Sosialisasi kepada kader, dukun, tokoh agama, tokoh masyarakat, PKK serta lintas sektor di
tingkat desa.
3. Operasi P4K dengan stiker ditingkat desa
a. Memanfaatkan pertemuan bulanan tingkat desa antara bidan desa, kader, dukun, kepala desa,
tokoh masyarakat untuk mendata jumlah Ibu Hamil yang ada di wilayah desa serta membahas
dan menyepakati calon donor darah, transport dan pembiayaan (askeskin, tabulin)
b. Bidan di desa bersama kader dan atau dukun yang melakukan kontak dengan Ibu hamil, suami
dan keluarga untuk sepakat dalam pengisian stiker termasuk pemakaian KB pasca satin.
c. Pemasangan stiker di rumah ibu hamil
d. Suami, keluarga, kader, dan dukun memantau secara intensif keadaan Ibu hamil untuk
mendapatkan pelayanan sesuai standar.
4. Bidan di Desa melakukan pencatatan di Buku KIA sebagai pegangan Ibu Hamil dan di kartu Ibu
serta kohort Ibu untuk di simpan di fasilitas, memberikan pelayanan sesuai standar dan
pemantauan Ibu hamil, serta melaporkan hasil pelayanan kesehatan ibu di wilayah desa
(termasuk laporan dari dokter dan bidan praktek swasta di desa tersebut) ke Puskesmas setiap
bulan termasuk laporan kematian ibu, bayi lahir hidup dan bayi lahir mati.
5. Puskesmas melakukan rekapitulasi laporan dari seluruh bidan di desa/kelurahan dan Rumah
Bersalin swasta serta melakukan Pemantauan Wilayah Setempat tentang KIA (PWS-KIA) dan
melaporkan ke dinas kesehatan kab/kota setiap bulan.
6. Dinas kesehatan kab/kota melakukan rekapitulasi laporan dari seluruh puskesmas di wilayahnya
dan laporan Yankes Ibu dari Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta dan melakukan Pemantauan
Wilayah Setempat (PWS-KIA), evaluasi secara berskala serta melaporkan ke dinas kesehatan
propinsi setiap tiga bulan.
7. Dinas kesehatan propinsi melakukan rekapitulasi dari seluruh laporan dinas kesehatan kab/kota
diwilayahnya dan melakukan pemantauan, fasilitasi dan evaluasi secara berskala serta
melaporkan ketingkat pusat setiap tiga bulan.
8. Tingkat nasional melakukan rekapitulasi laporan dari dinas kesehatan propinsi dan melakukan
pemantauan berkali, fasilitasi, evaluasi P4K denganstiker dalam rangka PP-AKI.
9. Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan P4K masing masing tingkat wilayah dari
Puskesmas, Kabupaten/Kota, dan propinsi mempunyai wadah forum komunikasi yang meliputi
Lintas Program dan Lintas Sektor.

2.5 CARA REKAPITULASI PELAPORAN
1. Data yg didapat Bidan dari isian stiker dan data pendukung lainnya, dicatat di buku KIA
utk disimpan dan dipelajari oleh ibu hamil sbg alat pantau kesehatan ibu selama hamil, bersalin
dan nifas.
2. Puskesmas melakukan rekapitulasi dan analisis laporan dari seluruh bidan desa, laporan dari RB
swasta serta pemantauan wilayah setempat tentang KIA (PWS-KIA) dan dilaporkan ke dinas
kesehatan kab/ kota perbulan.
3. Dinkes kab/ kota melakukan rekapitulasi dan analisis laporan puskesmas dan yankes ibu dari RS
pemerintah/ swasta di wilayahnya kemudian dilaporkan ke propinsi setiap bulan.
4. Dinkes propinsi melakukan rekapitulasi dan analisis laporan dari kab/ kota kemudian di laporkan
ke tingkat pusat setiap 3 bulan.
5. Tingkat nasional melakukan rekapitulasi dan analisis laporan dari dinkes propinsi dan
melakukan pemantauan berkala, fasilitasi, evaluasi P4K dengan stiker dalam rangka PP-AKI.
2.6 SASARAN P4K
Seluruh ibu hamil yang ada di wilayah setempat.
2.7 PERAN MASYARAKAT/KADER/DUKUN
Membantu bidan dalam mendata jumlah ibu hamil di wilayah desa binaan.
Memberikan penyuluhan yang berhubungan dengan kesehatan ibu (Tanda Bahaya
Kehamilan, Persalinan dan sesudah melahirkan)
Membantu Bidan dalam memfasilitasi keluarga untuk menyepakati isi Stiker, termasuk
KB Pasca melahirkan.
Bersama dengan Kades, Toma membahas tentang masalah calon donor darah,
transportasi dan pembiayaan untuk membantu dalam menghadapi kegawatdaruratan pada
waktu hamil, bersalin dan sesudah melahirkan.
Menganjurkan suami untuk mendampingi pada saat pemeriksaan kehamilan, persalinan,
dan sesudah melahirkan
Menganjurkan Pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan

Você também pode gostar