Você está na página 1de 41

Skenario A Blok 9

Tn. Budi
Tn. Budi, usia 30 tahun, seorang transmigran asal Jawa Tengah, baru 1 bulan tinggal di daerah
Amaroa !aua mengeluh demam dan menggigil, berkeringat disertai sakit keala dan
mual"mual. Setelah berkonsultasi ke dokter !uskesmas. #a diberi obat antimalaria $hloro%uine
dan obat simtomatis lainn&a serta dilakukan emeriksaan ausan darah eri'er tiis dan
tebal. (alauun telah minum obat $hloro%uine sesuai etun)uk dokter, namun ge)ala"
ge)alan&a tidak berkurang. *asil emeriksaan laboratorium men&atakan Plasmodium
falciparum +,,,-
I. Klarifikasi Istilah
1. .emam / suatu keadaan dimana
adan&a eningkatan suhu tubuh di atas
normal
0. 1enggigil : Tubuh gemetar se$ara
in2olunter, seerti demam. +.orland,
03 hal/ 934-
3. 5bat antimalaria $hloro%uine /
adalah obat golongan ski6ontisid
&ang sangat e'ekti' dan meruakan 4"
aminokuinolon &g digunakan se$ara
meluas untuk men$egah atau
mengakhiri serangan malaria 2i2a7,
malaria o2ale, atau 'al$iarum &ang
sensiti2e.
4. !emeriksaan ausan darah eri'er /
Salah satu teknik diagnosis malaria
&ang aling di&akini dan daat
menemukan )enis serta stadium dari
arasit !lasmodium.
8. Plasmodium falciparum :
roto6oa arasit, salah satu
sesies Plasmodium &ang
men&ebabkan en&akit malaria ada
manusia.
1
II. Identifikasi Masalah
1. Tn.Budi, 30 tahun, setelah 1 bulan indah dari Jawa ke !aua mengeluh demam dan
menggigil, berkeringat disertai sakit keala dan mual"mual.
0. Tn. Budi diberi obat antimalaria $hloro%uine dan obat simtomatis.
3. #a )uga melakukan emeriksaan ausan darah eri'er tiis dan tebal.
4. 9e)ala tidak berkurang walauun telah minum obat $hloro%uine sesuai etun)uk
dokter +main problem-
8. *asil emeriksaan :aboratorium men&atakan !lasmodium 'al$iarum +,,,-
III. Analisis Masalah
1. Tn.Budi, 30 tahun, setelah 1 bulan indah dari Jawa ke !aua mengeluh demam dan
menggigil, berkeringat disertai sakit keala dan mual"mual.
a. Bagaimana engaruh erindahan daerah dari Jawa ke !aua dengan ge)ala &ang
dialami oleh Tn. Budi;
Jawab/
Tn. Budi &ang mengalami ge)ala"ge)ala malaria diduga memiliki hubungan
dengan erindahann&a ke !aua. !aua meruakan salah satu daerah dengan
angka ke)adian malaria &ang tinggi di #ndonesia. 1enurut sur2e& oleh dekes <#
+0003"0009-, ro2insi !aua Barat meruakan ro2insi dengan A!# +Annual
!arasite #nsiden$e- tertinggi di #ndonesia. Berikut adalah eta strati'ikasi malaria
tahun 0009 di #ndonesia.
Sumber / .it)en !! = !: .ekes <#, 0009
Tinggin&a ke)adian malaria ini daat didukung oleh kondisi lingkungan di !aua
&ang masih alami +ban&ak hutan, erbukitan, dan erairan- daat mendukung
erkembangan n&amuk Anopheles sebagai erantara dari Plasmodium. Selain itu,
2
iklim #ndonesia &ang trois sangat mendukung erkembangan Plasmodium.
>urangn&a kesadaran mas&arakat akan kebersihan di daerah teren$il seerti
!aua &ang masih rendah )uga daat memengaruhi ke)adian malaria.
!aua meruakan daerah endemis tingkat tinggi, sedangkan )awa tengah adalah
endemis malaria tingkat sedang.?ndemik adalah suatu keadaan di mana en&akit
se$ara meneta berada dalam mas&arakat ada suatu temat atau oulasi
tertentu. !erindahan enduduk dari dan ke daerah endemis malaria hingga kini
masih menimbulkan masalah, karena transmigran &ang datang dari daerah lain
belum memun&ai kekebalan sehingga rentan terin'eksi.
Suhu dan $urah hu)an )uga bereran enting dalam enularan en&akit malaria.
Biasan&a, enularan malaria lebih tinggi ada musim hu)an dibandingkan
kemarau. Air hu)an &ang menimbulkan genangan air, meruakan temat &ang
ideal untuk erindukan n&amuk malaria. .engan bertambahn&a temat
erindukan, oulasi n&amuk malaria )uga bertambah sehingga bertambah ula
)umlah enularann&a.
b. Bagaimana ato'isiologi ge)ala"ge)ala &ang dialami Tn.Budi sesuai dengan
skenario;
Jawab:
Demam /
#n'eksi arasit <eaksi imun +antigen"antibodi- !irogen eksogen
1erangsang irogen endogen +leukosit- !roduksi sitokin +#: 1, #:"@,TAB-
1ema$u eleasan asam arakidonat CC sintesis rostaglandin ?0 1en$aai
hiotamalus CC set oint ada termostat hiotalamus !en&imanan anas
tubuh dan CC embentukan anas Suhu meningkat .emam.
Mekanisme mengigil /
Jika ter)adi erubahan Set"oint usat engatur suhu hiotalamus &ang tiba"tiba
dari nilai normal men)adi lebih tinggi dari normal + akibat enghan$uran )aringan,
6at irogen, atau dehidrasi -, biasan&a dibutuhkan waktu beberaa )am agar suhu
tubuh daat men$aai set"oint suhu &ang baru. !ada saat ini suhu darah masih
)auh lebih rendah dari Set"oint engatur suhu hiotalamus, oleh karena itu akan
ter)adi reaksi umum &ang men&ebabkan kenaikan suhu tubuh. Selama eriode ini,
orang tersebut akan mengigil dan merasa sangat kedinginan, walauun suhu
tubuhn&a mungkin telah diatas normal. 1engigil daat berlan)ut samai akhirn&a
suhu tubuh mn$aai set"oint hiotalamus.
3
Dengeluaran anas lebih besar dariada emasukan termostat
men&eimbangkan suhu tersebut dengan $ara memerintahkan otot"otot rangka
untuk berkontraksi +bergerak- guna menghasilkan anas tubuh menggigil
Mekanisme berkeringat :
Berkeringat ada dasarn&a meruakan suatu roses untuk menurunkan suhu tubuh.
>etika tersmostat hiotalamus merasa telah $uku enaikan suhu tubuh, maka
suhu inti akan dikembalikan ada sushu normal &aitu 3E0F, akan tetai baru suhu
ada hiotalamus &ang kembali normal, belum ada anggota tubuh &ang lain. 5leh
karena itu, tubuh akan melakukan 2asodilatasi embuluh darah eri'er, sehingga
anas daat dikeluarkan dan suhu tubuh kembali normal.
Sakit Kepala :
Sakit keala dalam kasus ini disebabkan oleh sekresi mediator in'lamasi seerti
TABG &ang berlebih akibat dari engakti'an makro'ag oleh irogen eksogen
selan)utn&a akan membentuk rostaglandin memengaruhi usat simatis ada
hiotalamus osterior 2asokontriksi embuluh darah ada laisan otak sakit
keala.
Selain itu )uga karena anemia &ang men&ebabkan anoksia )aringan sehingga
transort oksigen ke otak menurun.
Mual
#n'eksi lasmodium komleks arasit"antibodi di'agisitosis oleh makro'ag dengan
osonisasi Ab mengakti2asi Th roduksi lim'okin = #BA H mengakti2asi
monosit sekresi 2asoakti'amin *istamin 0 + *0- Csekresi asam lambung II
nausea
Slenomegali JI menekan lambungJIrasa mualJIrasa tidak n&aman ada erut
$. 1engaa keluhan timbul setelah 1 bulan tinggal di !aua;
Jawab/
1elalui gigitan n&amuk Anoheles, soro6oit masuk aliran darah selama 0,8"1 )am
menu)u hati untuk berkembang biak. Selan)utn&a beruluh"uluh ribu mero6oit
masuk ke dalam darah dan masuk ke dalam eritrosit untuk berkembang biak
men)adi troo6oit. Ski6on eritrosit e$ah +disebut sorulasi-, sambil membesarkan
uluhan mero6oit sebagian ski6on masuk kembali ke eritrosit baru dan sebagian
lagi membentuk mikro dan makro gametosit. 9ametosit akan terisa oleh n&amuk
Anoheles saat menghisa darah enderita untuk memulai 'ase sorogoni.
4
1asa inkubasi P. falciparum biasan&a 10 samai14 hari
Siklus berlangsung 00 hari ada suhu 00o F, 18 K 1E hari ada suhu 03o F dan 10
K 11 hari ada suhu 08o F K 03o F.
A&amuk anoheles hidu di daerah iklim trois dan subtrois, tetai )uga bisa
hidu di daerah &ang beriklim sedang. A&amuk ini )arang ditemukan ada daerah
dengan ketinggian lebih dari 0.000 K 0.800 meter. Temat erindukann&a
ber2ariasi tergantung sesies, dan daat dibagi men)adi tiga kawasan, &aitu antai,
edalaman dan kaki gunung. Biasan&a, n&amuk anoheles betina menggigit
manusia ada malam hari atau se)ak sen)a hingga subuh. Jarak terbangn&a tidak
lebih dari 0,8 K 3 km dari temat erindukann&a, ke$uali )ika ada tiuan angin
ken$ang bisa terbawa se)auh 00 K 30 km. A&amuk anoheles )uga daat terbawa
mobil, esawat terbang atau kaal laut, dan men&ebarkan malaria ke daerah non"
endemis. Lmur n&amuk anoheles dewasa di alam bebas belum ban&ak diketahui,
tetai di laboratorium daat men$aai 3 K 8 minggu.
1alaria disebabkan oleh arasit dari genus lasmodium, dalam hal ini &aitu
lasmodium 'al$iarum dengan masa inkubasi E"14 hari. Jadi, kemungkinann&a
adalah 2ektor &ang membawa arasit tersebut men&erang Tuan Budi ada hari ke
1@"00 di !aua.
5
0. Tn. Budi diberi obat antimalaria $hloro%uine dan obat simtomatis.
a. Bagaimana mekanisme ker)a dari obat antimalaria $hloro%uine;
Jawab:
Lntuk kelangsungan hidun&a Plasmodium falciparum memerlukan 6at makanan
&ang dieroleh dengan $ara men$erna hemoglobin dan 2a$uola makanan &ang
bersi'at asam. *emoglobin &ang di$erna selain menghasilkan asam amino &ang
men)adi nutrient bagi arasit, )uga menghasilkan 6at toksik &ang disebut
'err&rotoorh&rin +B! #M-. >lorokuin dan antimalaria &ang mengandung $in$in
%uinolin lainn&a membentuk komleks dengan B! #M dalam 2a$uola. >omleks
obat"B! #M tersebut sangat toksik dan tidak daat bergabung membentuk igmen.
Toksin komleks obat"B! #M mera$uni 2a$uola menghambat ambilan + intake -
makanan sehingga arasit mati kelaaran. >omleks klorokuin"B! #M )uga
mengganggu ermeabilitas membrane arasit dan oma roton membrane.
1ekanisme ker)a &ang lain adalah dengan berinterkelasi dengan .AA arasit dan
menghambat .AA olimerase +kuinin-. >lorokuin )uga bersi'at basa lemah
sehingga, masukn&a klorokuin ke dalam 2akuola makanan &ang bersi'at asam akan
meningkatkan * organel tersebut. !erubahan * akan menghambat akti2itas
asartase dan $&steinase rotease &ang terdaat di dalam 2akuola makanan
sehingga metabolisme arasit terganggu.
Lntuk emakaian oral tersedia garam klorokuin 'os'at dalam bentuk tablet 080 mg
dan 800 mg &ang masing"masing setara dengan 180 mg dan 300 mg bentuk
basan&aN )uga tersedia bentuk siru klorokuin 'os'at 80mgO8m:. Lntuk engobatan
malaria, dosis awaln&a ialah 10mgOkgBB klorokuin basa, dilan)utkan dengan dosis
8 mgOkgBB klorokuin basa ada @, 10, 04, dan 3@ )am berikutn&a sehingga
ter$aai dosis total 30 mgOkgBB dalam 0 hari. Lntuk malaria &ang terin'eksi
dengan !.2i2a7 atau !.o2ale, 8 mgOkgBB klorokuin basa diulang emberiann&a
ada hari ke E dan hari ke 14. Lntuk malaria berat, dimana emberian oral tidak
memungkinkan, maka diberian klorokuin *Fl arenteral. >lorokuin *$l, tersedia
dalam bentuk larutan 80 mgOm: &ang setara dengan 40 mgOm: klorokuin basa.
5bat ini diberikan se$ara #P dengan ke$eatan teta tidak melebihi 0,33 mgOkgBB
klorokuin basa er )am atau dengan suntikanS> atau #1 berulang dengan dosis
tidak melebihi 3,8 mgOkgBB klorokuin basa samai ter$aai dosis total 08
mgOkgBB klorokuin basa. Lntuk ro'ilaksis ada orang sewasa diberikan
klorokuin 'os'at er oral 800 mg setia minggu, dimulai 1 minggu sebelum masuk
daerah endemi$ dan diteruskan samai 4 minggu meninggalkan daerah tersebut.
!ada anak digunakan 3,3 mgOkgBB klorokuin 'os'at dengan $ara emberian &ang
sama.
6
b. Aa sa)a )enis")enis obat antimalaria;
Jawab:
Berdasarkan rumus kimian&a, obat"obat antimalaria daat digolongkan sebagai
berikut/
1. Alkaloida $hin$hona / kina, kinidin.
0. 4"aminokuinolin / klorokuin, amodiakuin.
3. 3"aminokuinolin / rimakuin, kinosid.
4. .iaminoirimidin / irimetamin, trimetorim.
8. Sul'anamida / sul'adoksin,sul'adiasin, sul'alen. NSul'on dason.
@. 9"aminoakridin / meakrin.
E. Biguanida / roguanil, klorroguanil, siklo guanil.
3. Tetrasiklin / tetrasiklin, doksisiklin, minosi kiln.
9. Antibiotik lain / klindamisin, enitromisin
10. 4"metanolkuinolin / me'lokuin.
11. !enantren metanol / halo'antrin.
10. Seskuiteren lakton / %inghaosu. NSeskuiteren eroksid / &ing6haosu.
13. !ironaridin
14. :ain"lain
Berdasarkan e'ek atau ker)a obat ada stadia arasit, obat"obat antimalaria daat
digolongkan sebagai berikut/
1. Skizontizid jaringan primer &ang membasmi arasit praeritrosit/ proguanil,
pirimetamin
0. Skizontizid jaringan sekunder &ang membasmi
arasit eksoeritrosit/ primakuin
3. Skizontizid darah &ang membasmi arasit fase eritrosit/ kina, klorokuin,
amodiakuin
4. ametosid !ang menghan"urkan bentuk seksual. Primakuin adalah
gametosid &ang amuh bagi keemat sesies. 9ametosid untuk P.vivax,
P.malariae, P.ovale adalah kina, klorokuin, dan amodiakuin
8. Sporontosid men$egah gametosit dalam darah untuk membentuk ookista dan
soro6oit dalam n&amuk anoheles/ proguanil, primakuin.
5bat"obat antimalaria &ang diakai biasan&a adalah klorokuin# sulfadoksin$
pirimetamin# kina# tetrasiklin# dan primakuin.
%lasmodium &al"iparum
1. P. falciparum resisten ada golongan aminokuinolon +klorokuin, amodiakuin-.
0. 'anpa komplikasi, bisa diberikan drug of
choice kombinasi artemisin +artesunat-amodiakuin- selama 3 hari.
7
3. >ombinasi artemisin lainn&a adalah artemeter-
lumefantrin dan dihidroartemisinin-piperakuin. Bila ter)adi kegagalan daat
diberikan kombinasi kina dan doksisiklin
3. #a )uga melakukan emeriksaan ausan darah eri'er tiis dan tebal.
a. Aa &ang dimaksud dengan emeriksaan ausan darah eri'er tiis dan tebal;
Jawab:
Apusan tetes darah tebal dan tipis
Jenis pemeriksaan apusan darah:
1. Ausan darah tiis
Firi"$iri sediaan ausan darah tiis &aitu lebih sedikit membutuhkan darah
untuk emeriksaan dibandingkan dengan sediaan aus darah tebal,
mor'ologin&a lebih )elas, dan erubahan ada eritrosit daat terlihat )elas.
0. Ausan darah tebal
Firi"$iri sediaan aus darah tebal &aitu lebih ban&ak membutuhkan darah
untuk emeriksaan dibandingkan dengan sediaan ausan darah tiis,
)umlah seln&a lebih ban&ak dalam satu laang andang, dan bentukn&a
tidak sama seerti ada sediaan darah tiis.
.arah $uku diambil di eri'er karena han&a dierlukan beberaa tetes. Ausan
darah eri'er ini harus dilakukan keduan&a, karena ausan darah eri'er tebal ini
si'atn&a adalah memer$eat identi'ikasi dari adan&a in'eksiO gametosit,
sedangkan ausan darah eri'er tiis ini untuk memberikan gambaran mor'ologi
eritrosit dan arasite &ang lebih )elas + untuk menentukan )enis sesies dr
lasmodium -
b. Aa tu)uan dari emeriksaan ausan darah eri'er tiis dan tebal;
Jawab:
1. Ausan darah tiis
Tu)uan/ memberikan gmbaran mor'ologi eritrosit dan arasite &ang lebih
)elas O untuk melihat identi'ikasi sesies lasmodium
0. Ausan darah tebal
Tu)uan/ sebagai enaisan untuk men$ari ada tidakn&a in'eksiO gametosit
". Bagaimana $ara emeriksaan ausan darah eri'er tiis dan tebal;
Jawab:
8
1. .isiakan semua eralatan dan bahan &ang akan digunakan dalam
engambilan samle darah.
0. L)ung )ari &ang akan diambil darahn&a, hendakn&a diremasOdiurut lebih dahulu
untuk mengumulkan darah ke u)ung )ari.
3. Lsalah u)ung )ari &ang akan ditusuk menggunakan kaas alkohol E0 Q dan
biarkan kering angin +)angan ditiu-.
4. Tusuklah u)ung )ari tersebut menggunakan blood lan$et steril.
8. Teteskan darah &ang keluar ada ob&ek glass. La&akan ada minimal 0 buah
ob&ek glass +satu untuk sediaan tiis satu lagi untuk sediaan tetes tebal-
@. Lsalah bekas tusukan lan$et menggunakan kaas kering.
E. Lntuk sediaan darah tiis lakukan enggeseran darah ada ob&ek glass tersebut
menggunakan de$k glass atau ob&ek glass lain, sedangkan untuk sediaan darah
tebal, lebarkanlah samel darah kira"kira selebar 1,8 $m. >eringkanlah di
udara.
3. :akukanlah ewarnaan dengan larutan 9iemsa 1 / 9, selama kurang lebih 8 K
10 menit. +!ada sediaan darah tipis, sebelum diwarnai hendakn&a dilakukan
'iksasi menggunakan larutan methanol selama 1 menit. Sedangkan ada
sediaan darah tebal hendakn&a dilakukan roses hemolisis samai semurna
sebelum diwarnai-.
9
d. Adakah emeriksaan lain selain emeriksaan ausan darah eri'er tiis dan tebal;
Jawab:
Beberaa )enis metode emeriksaan arasit !lasmodium ini diantaran&a /
1. !emeriksaan mikroskois.
!emeriksaan mikroskois ini dilakukan untuk menemukan arasit !lasmodium
se$ara 2isual dengan melakukan identi'ikasi langsung ada sediaan darah
enderita. Termasuk di dalam )enis emeriksaan mikroskois ini adalah
emeriksaan RBF (Quantitative Buffy oat!. !ada emeriksaan RBF dilakukan
ewarnaan 'luores$ensi dengan A$ridine 5range &ang memberikan warna sesi'ik
terhada eritrosit &ang terin'eksi oleh arasit !lasmodium. !lasmodium akan
mengikat 6at warna A$ridine 5range sehingga daat dibedakan dengan sel lain
&ang tidak terin'eksi. >elemahan teknik ini adalah tidak daat membedakan
sesies dan tidak daat melakukan hitung )umlah arasit.
0. !emeriksaan immunoserologis.
!emeriksaan se$ara immunoserologis daat dilakukan dengan melakukan deteksi
antigen mauun antibodi dari !lasmodium ada darah enderita.
a. .eteksi antigen sesi'ik.
Teknik ini menggunakan rinsi endeteksian antibodi sesi'ik dari arasit
!lasmodium &ang ada dalam eritrosit. Beberaa teknik &ang daat diilih
diantaran&a adalah /
" <adio immunoassa&
" ?n6&m immunoassa&
" #mmuno $romatograh&
b. .eteksi antibodi.
Teknik deteksi antibodi ini tidak daat memberikan gambaran bahwa
in'eksi sedang berlangsung.
Beberaa teknik deteksi antibodi ini antara lain /
" #ndire$t #mmuno'luoresense Test +#BAT-
" :ate7 Agglutination Test
" A2idin Biotin !ero7idase Fomle7 ?lisa
3. Sidik .AA.
Teknik ini bertu)uan untuk mengidenti'ikasi rangkaian .AA dari tersangka
enderita. Aabila ditemukan rangkaian .AA &ang sama dengan rangkaian .AA
arasit !lasmodium maka daat diastikan keberadaan !lasmodium
10
4. 9e)ala tidak berkurang walauun telah minum obat $hloro%uine sesuai etun)uk
dokter.
a. 1engaa ge)ala tidak berkurang;
Jawab:
>emungkinan terbesar adalah resistansi $hloro%uine akibat mutasi genetik
lasmodium 'al$iarum dan dosis obat &ang subkurati'.
b. Bagaimana resistensi lasmodium 'al$iarum bisa ter)adi;
Jawab:
Mekanisme resistensi obat oleh pgh1 :
Terdaat dua strain, &aitu strain resisten dan strain sensiti2e terhada
klorokuin. Jumlah utake klorokuin ke dalam 2akuola makanan !lasmodium
sama antara strain sensiti' dan strain resisten. Aamun, dalam strain resisten ter)adi
o2er"e7ressed ada gh1 &aitu meningkatn&a konsentrasi klorokuin dari 2akuola
makanan ke dalam sitolasma sebesar 40"80 kali lebih $eat dibandingkan dengan
strain sensiti'. Akibatn&a, ter)adilah resistensi obat ada !lasmodium 'al$iarum.
Mutasi gen pfcrt terhadap resistensi klorokuin:
<esistensi terhada klorokuin dalam !lasmodium 'al$iarum daat ter)adi
se$ara multigenik dan ter)adi ada gen engkode transorter atau biasa disebut
'$rt. 9en '$rt + !lasmodium Bal$iarum Fhloro%uine <esistan$e Transoter-
terletak ada kromosom E. Adan&a mutasi ada gen engkode ini, men&ebabkan
ter)adin&a mutasi ada tranorter kedua &aitu 'mdr1. 1utasi ada 'mdr1 ini
daat memodulasi le2el resistensi terhada obat tersebut.
Mutasi gen pfmdr1:
1utasi ada gen engkode transorter kedua ini ter)adi karena mutasi gen '$rt
sebelumn&a. 1utasi ini dibedakan men)adi 0 genoti +allele-, &aitu genoti >1
dan genoti E93. 1utasi ada genoti >1 berua erubahan basa tunggal ada
nukleotida ke E84, &aitu basa adenine +A- men)adi Timin +T- sehingga ter)adi
erubahan asam amino dari asargin men)adi tirosin. Sedangkan genoti E93
mengalami mutasi ada nukleotida 1094,3893,3@00 dan 4034. Aamun, 'mdr1
bukanlah semata"mata 'aktor en&ebab resistensi klorokuin. Terdaat beberaa
'aktor lain &ang bereran dalam resistensi tersebut, seerti mutasi gen $g0 dan
'aktor geogra'i.
11
$. Aa tindak lan)ut aabila ter)adi resistensi Plasmodium falciparum;
Jawab:
1. !ilihan # /
*ari # / >loro%uin 10 mgOkgBB eroral
!rima%uin 0,E8 mgOkgBB eroral
*ari ## / >loro%uin 10 mgOkgBB eroral
*ari ### / >loro%uin 8 mgOkgBB eroral
0. !ilihan ## /
Bila enderita sudah men&elesaikan engobatan ilihan # dimana ada
eriksa ulang hari 4 atau hari 8 samai 03 enderita belum sembuh atau
kambuh, &aitu /
*ari # / Sul'adoksin 08 mgOkgBB N irimetamin 1,08 mgOkgBB.
*ari ## / !rima%uin 0,E8 mgOkgBB
3. !ilihan ### / Bila enderita sudah men&elesaikan engobatan ilihan
## dan ada eriksa ulang hari 4 atau hari 8 samai 03 belum sembuh
atau kambuh, &aitu /
*ari # "P# / >ina 30 mgOkgBBOhari dibagi3 dosis
*ari # / !rima%uin 0,E8 mgOkgBB, dosis tunggal.

8. *asil emeriksaan :aboratorium men&atakan !lasmodium 'al$iarum +,,,-
a. Bagaimana interretasi dari emeriksaan :ab;
Jawab:
*asil emeriksaan laboratorium menun)ukkan bahwa enderita mengalami
malaria troika karena di dalam darahn&a terdaat Plasmodium falciparum.
>lasi'ikasin&a sebagai berikut/
(. )$* S. tidak di temukan arasit dalam 100 :!.
+. ),* S. ditemukan 1"10 arasitO100 :!
-. ),,* S. ditemukan 11"100 arasitO100 :!
.. ),,,* S. ditemukan 1"10 arasitO1 :!
/. ),,,,* S. ditemukan I10 arasitO1 :!
D:!+:aang !andang-
Jika dilihat dari emeriksaan ausan darah eri'er tiis $ara identi'ikasin&a sebagai
berikut/
12
b. Bagaimana !lasmodium 'al$iarum daat men&ebabkan malaria;
Jawab :
1asa inkubasi Plasmodium falciparum adalah sekitar E"14 hari. Plasmodium &ang
masuk ke aliran darah akan berkembang biak di hati, kemudian men&erang sel"sel
darah merah &ang diroduksi. :ama kelamaan akan ter)adi rutur dan engeluaran
sel darah merah terin'eksi se$ara besar"besaran ke sirkulasi darah, disertai
keluarn&a se)umlah metabolit hasil in2asi roto6oaN &ang akan mengakibatkan
timbuln&a ge)ala"ge)ala malaria. Sebagian roto6oa teta tinggal di )aringan hati
untuk melan)utkan roses berkembang biakN demikian seterusn&a samai siklus
tadi berulang kembali. Sebagian ke$il lagi akan berkembang men)adi gametosit,
&aitu $alon Plasmodium baru &ang daat men)adi enular aabila memasuki tubuh
n&amuk dan bereroduksi.
13
$. Aa sa)a en&ebab malaria;
Jawab:
!en&ebab malaria adalah Plasmodium spp, suatu roto6oa. Ada beberaa ma$am
species !lasmodium &ang diketahui mengin'eksi manusia, &aitu/
1. P. vivax/ meruakan species dengan distribusi terluas +30Q kasus malaria-,
meliuti daerah beriklim trois, subtrois, samai iklim sedang.
0. P. falciparum/ meruakan species utama di daerah trois dan dikenal sebagai
&ang aling berbaha&a.
3. P. malariae/ terdistribusi soradik.
4. P. ovale/ terdistribusi di A'rika Barat, A'rika Tengah, dan keulauan di !asi'ik.
dan tambahan yang baru ditemukan yaitu/
P. kno"lesi/ in'eksi 6oonosis ini baru diketahui men&erang manusia se)ak 0004,
dengan kasus"kasus awal ditemukan di >alimantan Ltara, Thailand, 1&anmar,
dan Biliina. 1alaria )enis baru ini diduga sama berbaha&an&a dengan in'eksi
P.falciparum.
Adaun n&amuk Anopheles betina bereran sebagai en&ebar malaria +2ektor-.
A&amuk akan akti' sebagai en&ebar aabila sudah menggigit enderita
malaria.
14
I0. Keterkaitan Antar Masalah

15
Tn. Budi 30 tahun
Jawa Tengah Amarropa
Papua
e!uhan
"demam# menggigi!#
$er%eringat# &a%it %epa!a#
mua!'
(i$eri o$at %!oro)uin *
&imptomati&
Pemeri%&aan apu&an darah
peri+er
,e-a!a tida% $er%urang Plasmodium falciparum "..
.'
0. '1%IK %2M324AJA5A6
%okok
3ahasan
7hat I
Know
7hat I don8t
Know
7hat I ha9e to
pro9e
:ow I will
4earn
.aerah
?ndemik
1alaria
.aerah Lmum .aerah Sesi'ik.
>lasi'ikasi.
>aitan daerah
endemik dan
in'eksi malaria
Buku,
internet dan
)urnal
1alaria !en&ebab Buku,
internet dan
)urnal
!emeriksann
Ausan .arah
!rosedur
#nterretasi
*asil Ausan
darah
membuktikan
malaria
Buku,
internet dan
)urnal
5bat Anti
1alaria
Jenis )enis
1ekanisme ker)a
!lasmodium
'al$iarum
resisten terhada
klorokuin
Buku,
internet dan
)urnal
<esistensi dan
mutasi 9enetik
1utasi &ang
dialami
!lasmodium
'al$iarum
men&ebabkan
resistensi
klorokuin
Buku,
internet dan
)urnal
16
0I. SI6'2SIS
;.(. DA25A: 26D2MIK MA4A5IA
1alaria ditemukan hamir di seluruh bagian dunia, terutama di negara"negara
&ang beriklim trois dan subtrois. !enduduk &ang berisiko terkena malaria
ber)umlah sekitar 0,3 miliar atau 41Q dari )umlah enduduk dunia. Setia tahun,
kasusn&a ber)umlah sekitar 300"800 )uta kasus dan mengakibatkan 1,8"0,E )uta
kematian, terutama di negara"negara benua A'rika. P.falciparum dan P.#alariae
umumn&a terdaat ada hamir semua negara dengan malariaN P.$alciparum
terdaat di A'rika, *aiti, dan !aua Augini, sedangkan P.vivax ban&ak di Amerika
:atin. .i Amerika Selatan, Asia Tenggara, negara 5$eania dan #ndia umumn&a
P.falciparum dan P.vivax. .an P.ovale biasan&a han&a terdaat di A'rika. .i
#ndonesia timur / >alimantan, Sulawesi Tengah samai Ltara, 1aluku, !aua dan
:ombok samai Ausa Tenggara Timur meruakan daerah endemis malaria dengan
P.falciparum dan P.vivax.!en&akit malaria masih ditemukan di seluruh ro2insi di
#ndonesia. Berdasarkan A!#, dilakukan strati'ikasi wila&ah dimana #ndonesia
bagian Timur masuk dalam strati'ikasi malaria tinggi, strati'ikasi sedang di
beberaa wila&ah di >alimantan, Sulawesi dan Sumatera sedangkan di Jawa"Bali
masuk dalam strati'ikasi rendah, meskiun masih terdaat desaO'okus malaria
tinggi.
Sumber / .it)en !! = !: .ekes <#, 0009
9ambar 0. !eta Strati'ikasi 1alaria 0009
;.+. MA4A5IA
.i #ndonesia samai saat ini en&akit malaria masih meruakan masalah
kesehatan mas&arakat. Angka kesakitan en&akit ini masih $uku tinggi, terutama
17
di daerah #ndonesia bagian timur. .i daerah trasmigrasi dimana terdaat $amuran
enduduk &ang berasal dari daerah &ang endemis dan tidak endemis malaria, di
daerah endemis malaria masih sering ter)adi letusan ke)adian luar biasa +>:B-
malaria 5leh karena ke)adian luar biasa ini men&ebabkan insiden rate en&akit
malaria masih tinggi di daerah tersebut.
6!amuk Anopheles
!en&akit malaria adalah salah satu en&akit &ang enularann&a melalui gigitan
n&amuk anoheles betina. Berdasarkan sur2ai unit ker)a S!! +serangga enular
en&akit- telah ditemukan di #ndonesia ada 4@ se$ies n&amuk anoheles &ang
tersebar diseluruh #ndonesia. .ari se$ies"se$ies n&amuk tersebut tern&ata ada
00 se$ies &ang daat menularkan en&akit malaria. .engan kata lain di
#ndonesia ada 00 se$ies n&amuk anoheles &ang bereran sebagai 2ektor
en&akit malaria.
!en&ebab en&akit malaria adalah genus lasmodia 'amil& lasmodiidae dan ordo
$o$$idiidae. Samai saat ini di #ndonesia dikenal 4 ma$am arasit malaria &aitu/
1. !lasmodium Bal$iarum en&ebab malaria troika &ang sering men&ebabkan
malaria &ang berat.
0. !lasmodium 2i2a7 en&ebab malaria tertina.
3. !lasmodium malaria en&ebab malaria %uartana.
4. !lasmodium o2ale )enis ini )arang sekali di)umai di #ndonesia, karena
umumn&a ban&ak kasusn&a ter)adi di A'rika dan !asi'ik Barat.
!ada enderita en&akit malaria, enderita daat dihinggai oleh lebih dari satu
)enis lasmodium. #n'eksi demikian disebut in'eksi $amuran +mi7ed in'e$tion-.
.ari ke)adian in'eksi $amuran ini biasan&a aling ban&ak dua )enis arasit, &akni
$amuran antara lasmodium 'al$i'arum dengan lasmodium 2i2a7 atau !.
malariae. >adang"kadang di )umai tiga )enis arasit sekaligus meskiun hal ini
)arang ter)adi,. in'eksi $amuran ini biasan&a ter)adi terdaat di daerah &ang tinggi
angka enularann&a.
18
<A5A %26=4A5A6 %26>AKI' MA4A5IA .
!en&akit malaria dikenal ada berbagai $ara enularan malaria/
1. !enularan se$ara alamiah +natural in'e$tion- enularan ini ter)adi melalui
gigitan n&amuk anoheles.
0. !enularan &ang tidak alamiah.
a. 1alaria bawaan +$ongenital-.
Ter)adi ada ba&i &ang baru dilahirkan karena ibun&a menderita malaria,
enularan ter)adi melalui tali usat atau la$enta.
b. Se$ara mekanik.
!enularan ter)adi melalui trans'usi darah atau melalui )arum suntik.
!enularan melalui )arum suntik &ang tidak steril lagi. Fara enularan ini
ernah dilaorkan ter)adi disalah satu rumah sakit di Bandung ada tahun
1931, ada enderita &ang dirawat dan mendaatkan suntikan intra 2ena
dengan menggunakan alat suntik &ang diergunakan untuk men&untik
beberaa asien, dimana alat suntik itu seharusn&a dibuang sekali akai
+disoseble-.
$. Se$ara oral +1elalui 1ulut-.
Fara enularan ini ernah dibuktikan ada burung, a&am +!.gallinasium-
burung dara +!.<ele$tion- dan mon&et +!.>nowlesi-.
!ada umumn&a sumber in'eksi bagi malaria ada manusia adalah manusia
lain &ang sakit malaria baik dengan ge)ala mauun tana ge)ala klinis.
>e$uali bagi simanse di A'rika &ang daat terin'eksi oleh !en&akit
1alaria, belum diketahui ada hewan lain &ang daat men)adi sumber bagi
lasmodia &ang biasan&a men&erang manusia #n'eksi malaria ada waktu
&ang lalu senga)a dilakukan untuk mengobati enderita neurosi'ilis &aitu
enderita si'ilis &ang sudah mengalami kelainan ada susunan sara'n&a
$ara ini sekarang tidak ernah lagi dilakukan.
Beberaa 'aktor &ang memengaruhi ter)adin&a enularan alamiah seerti
adan&a gametosit ada enderita, umur n&amuk kontak antara manusia
dengan n&amuk dan lain"lain.
%26>23A5A6 MA4A5IA
Batas dari en&ebaran malaria adalah @4S:L +<uBia- dan 30S:S +Argentina-.
>etinggian &ang dimungkinkan adalah 400 meter dibawah ermukaan laut +:aut
mati dan >en&a- dan 0@00 meter di atas ermukaan laut +Boli2ia-. !lasmodium
2i2a7 memun&ai distribusi geogra'is &ang aling Juas, mulai dari daerah
19
beriklim dingin, subtroik samai kedaerah troik. !lasmodium Bal$iarum
)arang sekali terdaat didaerah &ang beriklim dingin !en&akit 1alaria hamir
sama dengan en&akit Bal$iarum, meskiun )auh lebih )arang ter)adin&a.
!lasmodium o2ale ada umumn&a di)umai di A'rika dibagian &ang beriklim
troik, kadang"kadang di)umai di !asi'ik Barat.
.i #ndonesia !en&akit malaria tersebar diseluruh ulau dengan dera)at endemisitas
&ang berbeda"beda dan daat ber)angkit didaerah dengan ketinggian samai 1300
meter diatas ermukaan laut.
Angka kasus malaria di ulau Jawa dan Bali dewasa ini +1933- berkisar antara 1"0
er 1000 enduduk, sedangkan di luar Jawa"Bali seuluh kali lebih besar. Se$ies
&ang terban&ak di)umai adalah !lasmodium Bal$iarum dan !lasmodium 2i2a7
!lasmodium malaria ban&ak di)umai di #ndonesia bagian Timur. !lasmodium
o2ale ernah ditemukan di #rian dan Ausa Tenggara Timur.
2JA4A K4I6IS.
Adalah en&akit malaria &ang ditemukan berdasarkan ge)ala"ge)ala klinis dengan
ge)ala utama demam mengigil se$ara berkala dan sakit keala kadang"kadang
dengan ge)ala klinis lain sebagai berikut /
%emam. .emam memun&ai dua stadium &aitu / stadium 'rigoris
+menggigil- &ang berlangsung selama 00"@0 menit, kemudian stadium
akme +un$ak demam- selama 1"4 )am, lalu memasuki stadium surodis
selama 1"3 )am dimana enderita ban&ak berkeringat. Serangan demam ini
umumn&a diselingi masa tidak demam. !ada malaria tertiana demam
timbul setia 0 hari, ada malaria %uartana timbul setia 3 hariN sedangkan
ada malaria troikal demam bersi'at he$ti$, timbul tidak teratur. Bila
tidak diobati, karena kekebalan &ang timbul, demam ini akan hilang dalam
3 bulan. .an )ika keadaan tubuh lemah daat ter)adi relas.
Badan terasa lemas dan u$at karena kekurangan darah dan berkeringat.
Aa'su makan menurun.
1ual"mual kadang"kadang diikuti muntah.
Sakit keala &ang berat, terus menerus, khususn&a ada in'eksi dengan
lasmodium Bal$iarum.
!ada malaria tertiana, lima membesar mulai minggu kedua, sedangkan
ada malaria troika ada hari ke"3 samai 4, lima membesar karena
20
harus menghilangkan eritrosit &ang e$ah. !ada in'eksi kronik hear )uga
akan membesar.
1alaria berat, seerti ge)ala diatas disertai ke)ang"ke)ang dan enurunan.
!ada anak, makin muda usia makin tidak )elas ge)ala klinisn&a tetai &ang
menon)ol adalah men$ret +diare- dan usat karena kekurangan darah
+anemia-. Anemia ber2ariasi dari ringan samai berat. !aling berat ada
in'eksi lasmodium 'al$iarum. ?ritrosit )uga men)adi lebih mudah
melekat satu dengan &ang lain dan dengan endotel, sehingga lebih mudah
timbul trombus.
9e)ala klasik malaria meruakan suatu aroksisme biasan&a terdiri atas 3
stadium &ang berurutan &aitu /
1. Stadium dingin +$old stage-.
0. Stadium demam +*ot stage-.
3. Stadium berkeringat +sweating stage-.
>etiga ge)ala klinis tersebut diatas ditemukan ada enderita berasal dari
daerah non endemis &ang mendaat enularan didaerah endemis atau &ang
ertama kali menderita en&akit malaria.
.i daerah endemis malaria ketiga stadium ge)ala klinis di atas tidak berutan dan
bahkan tidak semua stadium ditemukan ada enderita sehingga de'inisi malaria
klinis seerti di)elaskan sebelumn&a diakai untuk edoman enemuan enderita
di daerah endemisitas. >hususn&a di daerah &ang tidak memun&ai 'asilitas
laboratorium serangan demam &ang ertama didahului oleh masa inkubasi
+intrisik-. 1asa inkubasi ini ber2ariasi antara 9 "30 hari tergantung ada se$ies
arasit, aling endek ada lasmodium Bal$iarum dan aling an)ang ada
lasmodium malaria. 1asa inkubasi ini tergantung ada intensitas in'eksi,
engobatan &ang ernah didaat sebelumn&a dan tingkat imunitas enderita.
Fara enularan, aakah se$ara alamiah atau bukan alamiah, )uga memengaruhi.
!enularan bukan alamiah seerti enularan malalui trans'usi darah, masa
inkubasin&a tergantung ada )umlah arasit &ang turut masuk bersama darah dan
tingkat imunitas enerima arah. Se$ara umum daat dikatakan bahwa masa
inkubasi bagi lasmodium 'al$iarum adalah 10 hari setelah trans'usi,
lasmodium 2i2a7 setelah 1@ hari dan lasmodium maJariae setelah 40 hari lebih.
1asa inkubasi ada enularan se$ara alamiah bagi masing"masing se$ies arasit
adalah sebagai berikut /
21
T !lasmodium Bal$iarum 10 hari.
T !lasmodium 2i2a7 dan !lasmodium 52ale 13 "1E hari.
T !lasmodium malariae 03 "30 hari.
Beberaa strain dari !lasmodium 2i2a7 memun&ai masa inkubasi &ang )auh
lebih an)ang &akni samai 9 bulan. Strain ini terutama di)umai didaerah Ltara
dan <usia nama &ang diusulkan untuk strain ini adalah lasmodium 2i2a7
hibernans.
2JA4A K4ASIK MA4A5IA
(. Stadium dingin.
Stadium ini mulai dengan menggigil dan erasaan &ang sangat dingin. 9igi
gemeretak dan enderita biasan&a menutu tubuhn&a dengan segala ma$am
akaian dan selimut &ang tersedia nadi $eat tetai lemah. Bibir dan )ari
)emarin&a u$at kebiru"biruan, kulit kering dan u$at. !enderita mungkin muntah
dan ada anak"anak sering ter)adi ke)ang. Stadium ini berlangsung antara 18
menit samai 1 )am.
+. Stadium Demam.
Setelah merasa kedinginan, ada stadium ini enderita merasa keanasan. 1uka
merah, kulit kering dan terasa sangat anas seerti terbakar, sakit keala men)adi
K)adi dan muntah kera ter)adi, nadi men)adi kuat lagi. Biasan&a enderita merasa
sangat hasil dan suhu badan daat meningkat samai 41SF atau lebih. Stadium ini
berlangsung antara 0 samai 4 )am. .emam disebabkan oleh e$ahn&a s$i6on
darah &ang telah matang dan masukn&a mero6oit darah kedalam aliran darah.
!ada lasmodium 2i2a7 dan !. o2ale s$i6on"s$i6on dari setia generasi men)adi
matang setia 43 )am sekali sehingga demam timbul setia tiga hari terhitung dari
serangan demam sebelumn&a. Aama malaria tertiana bersumber dari 'enomena
ini. !ada lasmodium malariaa, 'enomena tersebut E0 )am sehingga disebut
malaria !. 2i2a7O!. o2ale, han&a inter2al demamn&a tidak )elas. Serangan demam
di ikuti oleh eriode laten &ang laman&a tergantung ada roses ertumbuhan
arasit dan tingkat kekebalan &ang kemudian timbul ada enderita.
22
-. Stadium 3erkeringat.
!ada stadium ini enderita berkeringat ban&ak sekali samai"samai temat
tidurn&a basah. Suhu badan meningkat dengan $eat, kadang"kadang samai
dibawah suhu normal. !enderita biasan&a daat tidur n&en&ak. !ada saat bangun
dari tidur merasa lemah tetai tidak ada ge)ala lain, stadium ini berlangsung antara
0 samai 4 )am. 9e)ala"ge)ala &ang disebutkan diatas tidak selalu sama ada
setia enderita, tergantung ada se$ies arasit dan umur dari enderita, ge)ala
klinis &ang berat biasan&a tel)adi ada malaria troika &ang disebabkan oleh
lasmodium 'al$iarum. *al ini disebabkan oleh adan&a ke$enderungan arasit
+bentuk tro'osoit dan s$i6on-. Lntuk berkumul ada embuluh darah organ tubuh
seerti otak, hati dan gin)al sehingga men&ebabkan tersumbatn&a embuluh darah
ada organ"organ tubuh tersebut.
9e)ala mungkin berua komaOingsan, ke)ang"ke)ang samai tidak ber'ungsin&a
gin)al. >ematian aling ban&ak disebabkan oleh )enis malaria ini. >adangKkadang
ge)alan&a miri kholera atau d&sentri. Bla$k water 'e2er &ang meruakan ge)ala
berat adalah mun$uln&a hemoglobin ada air seni &ang men&ebabkan warna air
seni men)adi merah tua atau hitam. 9e)ala lain dari bla$k water 'e2er adalah
ikterus dan muntah"muntah &ang warnan&a sama dengan warna emedu, bla$k
water 'e2er biasan&a di)umai ada mereka &ang menderita in'eksi !. 'al$i'arum
&ang berulang "ulang dan in'eksi &ang $uku berat.
%A'1262SA DA6 %A'141I
1. !arasit berkembang biak se$ara aseksual dalam tubuh manusia. Soro6it
masuk ke dalam darah melalui gigitan n&amuk. Setelah setengah )am masuk
ke dalam hati membentuk siklus re"eritrositer +tro'osoi"s$hi6ont"mero6oit-.
1ero6oit sebagian masuk kembali ke dalam hati meneruskan siklus
eksoeritrositer sedang sebagian lain masuk ke dalam darah membentuk
siklus eritrositer +mero6oit" troo6oit muda"troo6oit
tua"S$hi6ont"s$hi6ont e$ah mero6oit &ang memasuki eritrosit baru-.
Sebagian mero6oit memulai gemetogoni, membentuk mikro dan
makrogametosit. (akt antar masukn&a sore6oit samai timbuln&a ge)ala
disebut masa tunas intrinsik &ang laman&a antara 3"09 hariN tergantung dari
da&a tahan tubuh dan sesies lasmodium +ada alsmodium 'al$iarum
sangat endek-.
0. Parasit berkembang biak secara seksual dalam tubuh nyamuk. .alam
lambung n&amuk, makro dan mikrogametosit berkembang men)adi makro
23
dan mikrogamet, &ang akan membentuk 6igot +ookinet-. 5okinet kemudian
menembus dinding n&amuk membentuk ookista &ang membentuk ban&ak.
Soro6oit ini dileaskan dan masuk ke dalam kelen)ar ludah n&amuk. (aktu
antara n&amuk menghisa darah &ang mengandung gematosit samai
mengandung soro6oit dalam kelen)ar liurn&a disebut masa tunas ekstrinsik.
1anusia meruakan hoses erantara sedangkan n&amuk adalah hoses
de'initi' untuk in'eksi lasmodium ini. Siklus kehiduan aseksual
+ski6ogoni- ditemukan ada manusia, sedangkan siklus kehiduan arasit
&ang seksual +sorogoni- ditemukan ada n&amuk. .alam siklus aseksual 1
eritrosit &ang terin'eksi akan menghasilkan @"30 mero6it ada setia
ke)adian sorulasi. #n'eksi oleh lasmodium malaria meruakan in'eksi
&ang aling ringan, han&a eritrosit matang &ang diserang, siklus aseksual
berlangsung E0 )am, )adi setelah E0 )am timbul generasi baru +mero6oit-
&ang akan men&erang eritrosit &ang lain. Jumlah mero6oit un han&a @"10
sa)a dari hasil sorulasi dalam 1 eretrosit. *an&a ter)adi 1"0Q sa)a eritrosit
&ang terin'eksi +arasitemia-. #n'eksi, oleh lasmodium 'al$iarum
meruakan &ang terberat, karena arasit ini men&erang baik retikulosit
mauun eritrosit matang, ski6ogoni berlangsung $eat dalam 3@"43 )am.
.ari 1 eritrosit dihasilkan ban&ak mero6oit +00"30 mero6oit-. Selain itu )uga
ter)adi erubahan 'isik ada eritrosit &ang tidak di)umai ada in'eksi
lasmodium lainn&a &aitu eritrosit &ang terin'eksi lebih mudah saling
melekat ada endotel kailer, membentuk trombus +aglutinasi- eritrosit &ang
terin'eksi )adi lebih tiis, lebih besar diametern&a dan mudah e$ah di
dalam sistem retikuloendotelial.

;.-. %2M25IKSAA6 A%=SA6 DA5A:
Tersangka malaria +berdasarkan anamnesis dan emeriksaan 'isik- harus
segera dibuat rearat darah tebal dan rearat darah tiis &ang kemudian
dilakukan ewarnaan. !rearat darah tebal diwarnai dengan &iemsa atau
$ield'stain, sedangkan rearat darah tiis diwarnaidengan (right atau &iemsa.
!ewarnaan darah tebal adalah untuk melihat lasmodia dan ewarnaan darah tiis
untuk melihat erubahan bentuk eritrosit selain arasitn&a. Jadi, ada rearat
darah tiis daat dibedakan antara keemat sesies lasmodium tersebut.
24
Plasmodium vivax / ertrosit membesar u$at dan mengandung )chaffner's
dot, tro'o6oit muda berbentuk $in$in dan tro'o6oit matang berbentuk
ameboid +bentuk 2i2a7-, hemo6oin terdaat berkelomok ditengah tro'o6oit.
Ski6on &ang matang membagi dirin&a men)adi 14 K 04 mero6oit. Juga bisa
ditemukan gametosit )antan dan gametosit betina &ang tamak o2al, hamir
menutu U " V eritrosit &ang diserang lasmodium ini.
Plasmodium malariae / eritrosit tidak membesar, troo6oit matang
berbentuk ita atau komet, kadang terdaat *iemann's dot dalam eritrosit,
ski6on &ang matang membagi dirin&a men)adi @ K 10 mero6oit, dan
mero6oit tersebut tersusun atas roset. Juga bisa ditemukan gametosit )antan
dan gametosit betina dengan sitolasma &ang hamer bulat.
Plasmodium falciparum / eritrosit tidak membesar, tro'o6oit muda
+berbentuk $in$in- ban&ak sekali didaat bentuk K bentuk accole dengan
in'eksi multile, igmen hemo6oin tamak adat berwarna $oklat tua,
ski6on muda dan tuaOmatang )arang terdaat di daerah tei, terdaat 00 "30
mero6oit &ang berasal dari ski6on matang &ang e$ah
Plasmodium ovale / eritrosit tamak membesar dan sebagian besar eritrosit
berbentuk lon)ong +o2ale- serta diinggir eritrosit tersebut bergerigi &ang
ada salah satu u)ungn&a ditemukan )chaffner's dot &ang ban&ak dan
terbentuk sangat dini dan tamak )elas.
25
!emeriksaan darah tei harus diulang samai 0 K 3 hari, sebelum
men&atakan hasil negati'. Selain itu daat )uga dilakukan emeriksaan darah &ang
diambil dari ungsi sumsum tulang atau ungsi lima. !emberian eine'rin +u)i
adrenalin- untuk memaksa arasit keluar karena kontraksi, meskiun dian)urkan
namun hasiln&a tidak selalu teta.
Berikut adalah bahan dan $ara melakukan emeriksaan darah tei tebal dan tiis
Alat:
1. !rearat tiisO thin 'ilmboleh di'iksasi dengan methanol
0. !rearat Tebal + Thi$k Bilm-Tidak boleh di'iksasi tetai harus dengan
hemoluse + <b$ dihan$urkan dengan *05O ledeng 1 $$O 00 Tetes )adi
terlihat u$at sehingga arasit dan leukosit sa)a &ang han&a kelihatan inti
)adi mudah dilihat
26
3. Jarum se$ialO khusus
4. 9iemsa/ Bu''er J 1 tetes , !hJ E,0 +giemsa tahan 00" 04 )am-
<ara Kerja
1. Ambil salah satu )ari asien + tangan kiri, )ari telun)ukOtengahOmanis-
hindari )emol
0. Antiseti$O al$ohol E0Q
3. !i)at )ari agar konstriksi
4. Tekan )ari dan tusuk dengan )arum se$ialOkhusus
8. Saat darah keluar, buang darah ertama &ang keluar karena mengandung
)aringan &ang ikut sehingga dikhawatirkan akan merusak rearat , )adi
tetesan darah &ang kedua &ang diambil kemudian diteteskan direarat
@. Tetesan ke 0 )adikan 1O3 usa denagan rearat lainn&a se$ara roksimal
kedistal sehingga membentuk rearat tiisO thin
E. Tetesan ke3 ambil )adikan melingkar searah )arum )am, melebar. Sebarkan
namun tidak ada ruangan kosong dan terbentuk rearat tebal
3. Tunggu 8 menit, biarkan kering sambil menger)akan giemsa
9. 1asukkan Bu''er hJE,0. 3 $$O @0 tetes dan giemsa 3 tetes ada tabung
reaksi karena masing"masing rearat akan diberi 1 $$O 00 tetes
10. Tutu tabung reaksi dan aduk E kali sua&a homogen dan )angan diko$ok
karena akan mun$ul gelembung
11. Setelah 8 menit tadi rearat thinO tiis kita 'iksasi dengan methanol
seban&ak 18"00 tetes samai tertutu semua
10. Sedangkan rearat thi$kOtebal kita hemoluse deng *05O ledengO a%uades
18"00 tetes samai tertutu semua
13. 1asing"massing tunggu 00 menit lagi.
27
14. >emudian tumahkan isi dengan $amuran +giemsa,bu''er- tadi &ang
dalam tabung reaksi
18. Fu$i kedua rearat
1@. !rearat bisa diamati dibawah mikrosko
6ote: jaukan dari sinar matahari# pastikan preparat bersih dengan "ara
dibakar terlebih dahulu
Lntuk menentukan )enis arasit dan nilai ambang atau keadatan arasit
+terutama enderita rawat ina- din&atakan dalam/
1. 'etes tebal. )$* S. tidak di temukan arasit dalam 100 :!N ),* S.
ditemukan 1"10 arasitO100 :!N ),,* S. ditemukan 11"100 arasitO100 :!N
),,,* S. ditemukan 1"10 arasitO1 :!N ),,,,* S. ditemukan I10 arasitO1
:!
0. :apusan tipis. !rearat hausan tiis di utamakan untuk melihat
)enis sesiesn&a +P. vivax atau P. falcifarum atau P. malariae atau P. ovale-
28
;... 13A' A6'IMA4A5IA
Berdasarkan $ara ker)an&a ada tahaan erkembangan lasmodium, anti
malaria dibedakan atas / ski6ontosid )aringan dan darah, gametosid dan
sorontosid. .engak klasi'ikasi ini, antimalaria diilih sesuai tu)uan engobatan.
Jenis )enis obat antimalaria.
Klorokuin.
struktur klorokuin
>lorokuin + 4 dietilamino"1"metil"butil"amino kuinolin- ialah turunan 4"
aminokuinolin. >lorokuin han&a e'ekti' terhada arasit dalam 'ase eritrosit, sama
sekali tidak e'ekti' terhada arasit di )aringgan. ?'ekti2itasn&a sangat tinggi
terhada Plasmodium vivax, Plasmodium malariae, plasmodium ovale dan
terhada strain Plasmodium falciparum &ang sensiti' klorokuin. Selain itu, untuk
ketiga gamet arasit itu, klorokuin sangat e'ekti', ke$uali untuk P. falciparum.
Lntuk bentuk laten )aringan, klorokuin tidak berman'aat.
9e)ala klinik dan arasitemia serangan akut malaria akan $eat
dikendalikan oleh klorokuin. .emam akan hilang dalam 04 )am dan sediaan
ausan darah umumn&a akan negati' dalam waktu 43"E0 )am. Bila tidak ter)adi
erbaikan samai hari kedua, mungkin telah ter)adi resistensi, khususn&a P.
falciparum. .alam hal ini erlu diertimbangkan enggunaan obat lainn&a.
1ekanisme ker)a klorokuin di)elaskan sebagai berikut. Salah satu mekanisme
&ang enting adalah enghambatan akti2itas olimerase heme lasmodium oleh
ker)a klorokuin. !olimerase heme lasmodium bereran untuk mendetoksi'ikasi
heme"ferriprotoporphyrin +, men)adi bentuk hemo-oin &ang tidak toksik.
!enumukan heme ada 2akuola lasmodium bersi'at toksik. *eme ini
meruakan sen&awa &ang bersi'at membranolitik dan terbentuk dari eme$ahan
hemoglobin di 2akuola lasmodium. !eningkatan di dalam arasit menimbulkan
lisis membran arasit. Aamun ada asien dengan 9@!9, klorokuin daat
men&ebabkan haemolisis, klorokuin )uga harus diberikan se$ara hati hati ada
asein dengan gangguan hear, neurologik, dan gangguan saluran $erna.
29
.osis awal malaria 10 mgOkgBB dilan)utkan 8 mgOkgBB ada @, 10, 04
dan 3@ )am berikutn&a untuk men$aai dosis total 30mgOkgBB dalam 0 hari.
Lntuk malaria P. vivax atau P.ovale, 8 mgOkgBB diulang emberiann&a ada hari
ke E dan hari ke 14. Lntuk dosis ro'ilaksis +en$egahan- ada orang dewasa
diberikan klorokuin 'os'at er oral 800mg O minggu dimulai 1 minggu sebelum
memasuki daerah endemik dan diteruskan samai 4 minggu setelah meninggalkan
daerah endemik. Lntuk anak, digunakan dosis 3,3 mgOkgBB dengan $ara &ang
sama.
Meflokuin.
1e'lokuin daat digunakan untuk men$egah dan mengobati malaria
resisten klorokuin dan terutama Plasmodium falciparum ban&ak obat, dimana
strain )enis ini ban&ak ditemukan di asia tenggara. Aamun me'lokuin tidak
dimaksudkan untuk mengobati malaria 'al$iarum &ang berat. 5bat ini
meruakan ski6ontosid &ang baik terhada P. falciparum dan P. vivax. Aamun
tidak akti' ada 'ase eksoerektrosit dan gametosit. 5bat ini memiliki kontra
indikasi dengan kina, kuinidin, klorokuin atau halo'antrin karena daat
meniingkatkan resiko ke)ang dan toksisitas )antung.
.osis engobatan malaria diberikan 18mgOkgBB eroral dengan dosis
maksimal 1000"1080 mg dan 10 )am kemudian dilan)utkan dengan dosis
10mgOkgBB. Lntuk ro'ilaksis, me'lokuin *Fl er oral diberikan tia minggu
dimulai 1"0 minggu sebelum memasuki daerah endemik dan diakhiri 4 minggu
setelh meninggalkan daerah itu.
.osis untuk ro'ilaksis /
a- 080 mg untuk BB I 48 kg
b- 13E,8 mg untuk BB 31"48 kg
$- 108 mg untuk BB 00"30 kg
d- @0,8 mg untuk BB 18"19 kg
%roguanil.
30
!roguanil atau kloroguanid adalah turunan biguanid &ang bere'ek
ski6ontosid melalui mekanisme anti"'olat. Fara ker)an&a dengan $ara
menghentikan reroduksi arasit malaria ketika mereka memasuki sel darah
merah. 5bat ini mudah digunakan dan hamir tana e'ek saming. 5bat ini
mudah mengalami resistensi sehingga enggunaan&a mulai tergeser oleh anti 'olat
lainn&a. Lntuk ro'ilaksis saat ini bersama sama dengan klorokuin engguaan&a
ban&ak digunakan. 1eskiun enggunaan monoterai ban&ak mengalami
resistensi, enggunaan kombinasi )arang menimbulkan resistensi. ?'ek
neurosikiatrik roguanil lebih ringan dariada me'lokuin. !roguanil $uku aman
digunakan wanita hamil. Aman ula digunakan bersama dengan klorokuin dan
anta2akuon.
Ato9akuon.
Ato2akuon meruakan hidroksi na'tokuinon. 5bat ini diberikan er oral.
1emiliki waktu aruh 0"3 hari. Sebagian besar bentukn&a dieliminasi dari tubuh
dalam bentuk 'eses. 1ekanismen&a dengan $ara menghambat transor elektron
ada membran mitokondria lasmodium. >ombinasi ato2akuon dan roguanil
dengan dosis ato2akuon 000mg dan roguanil 100mg menun)ukkan hasil e'ekti'
terhada malaria 'al$iarum ringanOsedang &ang resisten terhada klorokuin atau
obat obatan lainn&a.
%irimetamin.
31
Dstruktur irimetamin
!irimetamin meruakan ski6ontosid darah ker)a lambat &ang daat digunakan
untuk terai toksolasmosis, selain )uga memiliki e'ek antimalaria. .alam bentuk
kombinasi dengan sul'adoksin, obat ini digunakan untuk ro'ilaksi dan suresi
malaria, terutama &ang disebabkan P. 'al$iarum&ang resisten terhada klorokuin.
?'ek irimetamin miri roguanil, namun beker)a lebih $eat karena beker)a
se$ara langsung. 1ekanismen&a dengan $ara menghambat en6im dihidro'olat
reduktase lasmodium ada kadar &ang )auh lebih rendah dibandingkan kadar
&ang dierlukan untuk menghasilkan e'ek &ang sama ada manusia. ?n6im ini
beker)a dalam rangkaian sintesis urin, sehingga enghambatann&a
mengakibatkan gagaln&a emebelahan inti ada ertumbuhan ski6on dalam hati
dan eritrosit. >ombinasi dengan sul'onamide menun)ukkan ker)a &ang sinergis
karena keduan&a mengganggu sintesis urin ada taha &ang berurutam.
<esistensi irimetamin daat ter)adi ada enggunaan dosis besar dan )angka
lama, karena mutasi gen gen en&andi asam amino sehingga a'initas obat ini
dengan en6im dihidro'olat reduktase asmodium berkurang.
!enggunaan dosis besar daat men&babkan animea makrositik &ang serua
ada ke)adian de'isiensi asam 'olat. Sebaikn&a emberian irimetamin dibarengi
dengan emberian sulemen asam 'olat. !irimetamin tersedia dalam tablet 08 mg,
selain itu )uga terdaat sediaan kombinasi dengan sul'adoksin 800mg.
%rimakuin.
struktur rimakuin
32
!rimakuin atau 3"+4amino"1"metilbutilamino-"@"metakuinolin adalah turunan
3"aminokuinolin. Berbeda dengan kina, rimakuin dosis terai tidak memiliki
e'ek lain selain e'ek antimalaria. !rimakuin berman'aat se$ara klinis terhada
en&embuhan radikal malaria 2i27 dan o2ale, karena bentuk laten )aringan
lasmodium daat dihan$urkan oleh rimakuin. 5bat ini obat terilih untuk
maksud ini. !rimakuin tidak menekan serangan malaria 2i2a7 meskiun ia
memerlihatkan e'ek ada 'ase eritrosit. Selain itu untuk serangan malaria
'al$iarum tidak diilih karena tidak e'ekti' ada 'ase eritrosit. Aamun obat ini
memerlihatkan e'ek gametosidal terhada ke 4 )enis lasmodium, terutama P.
falciparum. 1ekanisme obat ini dengan bertindak sebagai elektro'il &ang beker)a
sebagai mediator oksidasi"reduksi. Akti'itas ini membentuk oksigen reakti' atau
memengaruhi transortasi elektron arasit, sehingga memiliki e'ek anti malaria.
.i asia tenggara, beberaa strain P. vivax telah men)adi resisten terhada
rimakuin. 1en&embuhkan malaria dalam kasus ini memerlukan dosis tinggi
30mg rimakuin selama 14 hari untuk en&embuhan radikal agar e'ekti'
membasmi ski6on )aringan.
Kina.
struktur kina
Lntuk terai suresi dan engobatan klinis, kedudukan kina telah tergeser
oleh antimalaria lain &ang lebih aman dan e'ekti' seerti klorokuin. (alau
demikian kina bersama irimetamin dan sul'adoksin masih meruakan ilihan
untuk strain P. falciparum &ang resisten terhada klorokuinin. >ina bere'ek
terhada ski6ontosid darah dan bere'ek gametositosid terhada P. vivax dan P.
malariae , tetai tidak untuk P. falciparum. >ina memiliki e'ek toksis dan tidak
lebih e'ekti' dibandingkan klorokuin. 5bat ini tidak digunakan untuk ro'ilaksis
malaria.
1ekanisme ker)a obat ini berkaitan dengan gugus kuinolin &ang
dimilikn&a. 5bat ini beker)a dengan menghambat akti2itas en6im heme
olimerase, sehingga ter)adi enumukan substrat &ang bersi'at toksik bagi
lasmodium.
33
>ina memiliki e'ek saming berua sinkonisme seerti skit keal,
ganggguan endengaran, andangan kabur, diare dan mual. >era$unan berat daat
ter)adi gangguan gastrointestinal, sara', kardio2askuler dan kulit. :ebih lan)ut lagi
gangguan SS!, gelisah, delirium. !ernaasan mula mula dirangsangm kemudia
dihambat, kulit men)adi dingin, tensi darah menurun, akhirn&a asien daat
meninggal karena henti naas. >ina )uga merangsang sel W ankreas sehingga
daat ter)adi hioglikemia dan hierinsulinemia. !asien wanita hamil dan asien
dengan gangguan komlikasi lainn&a sangat tidak aman menggunakan obat ini.
1eskiun demikian, kina digunakan untuk terai malaria P. falciparum
&ang resisten terhada klorokuin. Lntuk engobatan ini kina harus diberikan er
oral, dan tana komlikasi, dan biasan&a dikombinasikan dengan dosiksilin atau
sul'adoksin"irimetamin. >ombinasi ini berguna untuk memerendek masa
enggunaan kina dan mengurangi e'ek toksisn&a.
>ina sul'at diberikan 3 kali @80mg O hari selama 3"E hari dikombinasi
dengan
a- doksisilin 0 kali 100 mgOhari selama E hari, atau
b- dengan klindamisin 0 kali @00mgOhari selama E hari, atau
$- sul'adoksin"irimetamin 3 tablet sekali emberian er oral.
d- Lntuk anak, dosis kina sul'at 10 mgOkgBB er oral setia 3 )am.
Lntuk malaria 'al$iarum berat, diberikan kuinidin glukonat 10mgOkgBB
&ang dilarutkan 300 m: garam 'isiologis dan diin'us 1"0 )am +dosis maksimal
@00mg-, ke$eatan 0,00 mgOkgBB er menit. Selan)utn&a diin'us samai ada
erbaikan dimana daat diberikan kina sul'at er oral.
:alofantrin )alternatif*.
struktur halo'antrin
*alo'antrin memiliki struktur &ang miri dangan kina. .iberikan sebagai
ilihan selain kina dan me'lokuin terhada malaria akut &ang resisten klorokuin
dan P. falciparum &ang resisten terhada berbagai obat.
*alo'antrin memiliki e'ekti'itas tinggi sebagai ski6ontosid darah, namun tidak
ada 'ase eritrosit dan gametosit. !enggunaan halo'antrin terbatas, karena
absorsin&a ireguler dan kemungkinan menimbulkan aritmia )antung. 5bat ini
34
tidak daat digunakan sebagi ro'ilaksis malaria. ?'ek saming &ang daat ter)adi
berua mual, muntah, n&eri abdomen, diare, ruritus +gatal- dan rash+erubahan
warna, tekstur atau tamilan kulit-. 5bat ini tidak dian)urkan untuk digunakan ibu
hamil dan masa laktasi, asien gangguan konduksi )antung serta asien dengan
enggunaan me'lokuin. !ada dosis tinggi halo'antrin daat men&ebabkan aretmia
2entrikular bahkan kematian.
!ada engobatan malaira 'a$iarum diberikan 3 kali 800mg er oral tia @ )am,
dan emakaian dosis diulang lagi setelah E hari. Lntuk anak diberikan 3mgOkgBB
3 kali sehari tia @ )am, dan diulang lagi setelah E hari.
Kombinasi Sulfadoksin$%irimetamin
struktur sul'ado7ine+atas-"
&rimethamine+bawah-
5bat ini e'ekti' digunakan untuk malarian &ang disebabkan P. falciparum
&ang sudah resisten terhada klorokuin. Aamun enggunaan rutin untuk kemo"
ro'ilaksis tidak dian)urkan karena si'atn&a $enderung toksik. 5bat ini beker)a
dengan men$egah embentukan asam 'inolinat +asam tetrahidro'olat- dari !ABA
ada lasmodium. 5bat ini tersedia dalam bentuk tablet kombinasi 800mg
sul'adoksin dan 08mg irimetamin.
.osis tunggal er oral terhada malaria 'al$iarum &ang resisten klorokuin /
a- 3 tablet untuk dewasa atau BB anak I 48 kg
b- 0 tablet untuk anak BB 31"48 kg
$- 1,8 tablet untuk anak BB 01"30 kg
d- 1 tablet untuk anak BB 11"00 kg
e- 0,8 tablet untuk anak BB 8"10 kg
Artemisinin
35
struktur artemisisnin
5bat ini meruakan sen&awa trioksan &ang diekstrak dari tanaman
Artemisia annua. Sen&awa ini menun)ukkan si'at ski6ontosid darah &ang $eat in
2itro mauun in 2i2o sehinggga ban&ak digunakan ada malaria berat.
Artemisinin meruakan obat aling e'ekti', aman, dan $eat untuk kasus malaria
berat terutama &ang disebabkan P. falciparum resisten klorokuin, serta e'ekti'
ada malaria serebral.
;./. 52SIS'26SI DA6 M='ASI 262'IK
5esistensi %lasmodium &al"iparum 'erhadap Klorokuin
<esistensi klorokuin adalah kemamuan arasit untuk terus hidu dalam tubuh
manusia, berkembang biak dan menimbulkan ge)ala pen!akit meskiun telah
diberikan engobatan klorokuin se$ara teratur baik dengan dosis standard mauun
dosis lebih tinggi &ang masih daat ditolerir oleh emakai obat. <esistensi
meruakan akibat emakaian obat &ang tidak teat.
1alaria &ang resisten terhada klorokuin daat diketahui dengan tes in-vivo sistim
E hari atau 03 hari, danOatau tes in-vitro +makro atau mikro tes-, sesuai dengan
ketentuan (*5. >elebihan tes in-vivo adalah daat menentukan tingkat atau
dera)at resistensi, sedangkan tes in-vitro daat dilakukan terhada beberaa )enis
obat antimalaria ada saat yang bersamaan.
<esistensi arasit malaria terhada klorokuin mun$ul ertama kali di Thailand
ada tahun 19@1 dan di Amerika serikat ada tahun 19@0. .ari kedua 'okus ini
resistensi men&ebar keseluruh dunia. .i #ndonesia resistensi !lasmodium
'al$iarum terhada klorokuin ertama kali dilaorkan di Samarinda ada tahun
19E4, kemudian resistensi ini terus men&ebar dan ada tahun 199@ kasus " kasus
malaria &ang resisten klorokuin sudah ditemukan diseluruh roinsi di #ndonesia.
36
1alaria &ang resisten terhada klorokuin biasan&a dihubungkan dengan
Plasmodium falciparum &ang meruakan sesies terban&ak diteliti karena dallat
men&ebabkan komlikasi dan kematian. .i #ndonesia,!. falciparum &ang resisten
terhada klorokuin telah dilaorkan oleh 0E roinsi, enderita &ang berasal dari
Bali dan .># Jakarta meruakan kasus import. *al ini men&ebabkan engobatan
malaria 'alsiarum resisten klorokuin men)adi masalah &ang enting. Selain itu di
11 roinsi +Aeeh, Sumatera Ltara, <iau, :amung, Jawa Barat, .># Jakarta,
Jawa Tengah, >alimantan Timur, Sulawesi Selatan, Ausa Tenggara Timur, dan
#rian Ja&a- )uga telah ditemukan adan&a kasus P. falciparum &ang resisten
multidrug.
P. vivax &ang resisten terhada klorokuin sudah mulai dilaorkan+ @XX- dan sedang
diteliti lebih lan)ut di #rian Ja&a dan !. Aias3I. !enentuan kasus !. 2i2a7 resisten
klorokuin tersebut berdasarkan konsentrasi klorokuin dalam darah serum &ang
diukur dengan $ara high-performance li.uid chromatography sudah melebihi 18
ngOml 9I.
Mekanisme mutasi gen terhadap resistensi beberapa ma"am obat:
#ekanisme resistensi obat oleh pgh/ 0
Terdaat dua strain, &aitu strain resisten dan strain sensiti2e terhada klorokuin.
Jumlah utake klorokuin ke dalam 2akuola makanan !lasmodium sama antara
strain sensiti' dan strain resisten. Aamun, dalam strain resisten ter)adi o2er"
e7ressed ada gh1 &aitu meningkatn&a konsentrasi klorokuin dari 2akuola
makanan ke dalam sitolasma sebesar 40"80 kali lebih $eat dibandingkan dengan
strain sensiti'. Akibatn&a, ter)adilah resistensi obat ada !lasmodium 'al$iarum.
#utasi gen pfcrt terhadap resistensi klorokuin0
<esistensi terhada klorokuin dalam !lasmodium 'al$iarum daat ter)adi se$ara
multigenik dan ter)adi ada gen engkode transorter atau biasa disebut '$rt.
9en '$rt + !lasmodium Bal$iarum Fhloro%uine <esistan$e Transoter- terletak
ada kromosom E. Adan&a mutasi ada gen engkode ini, men&ebabkan
ter)adin&a mutasi ada tranorter kedua &aitu 'mdr1. 1utasi ada 'mdr1 ini
daat memodulasi le2el resistensi terhada obat tersebut.
#utasi gen pfmdr/0
37
1utasi ada gen engkode tranotrter kedua ini ter)adi karena ter)adi mutasi gen
'$rt sebelumn&a. 1utasi ini dibedakan men)adi 0 genoti +allele-, &aitu genoti
>1 dan genoti E93. 1utasi ada genoti >1 berua erubahan basa tunggal
ada nukleotida ke E84, &aitu basa adenine +A- men)adi Timin +T- sehingga
ter)adi erubahan asam amino dari asargin men)adi tirosin. Sedangkan genoti
E93 mengalami mutasi ada nukleotida 1094,3893,3@00 dan 4034. Aamun,
'mdr1 bukanlah semata"mata 'aktor en&ebab resistensi klorokuin. Terdaat
beberaa 'aktor lain &ang bereran dalam resistensi tersebut, seerti mutasi gen
$g0 dan 'aktor geogra'i.
#utasi gen dhps0
9en dhs meruakan gen bi'ungsional karena menghasilkan roteinO en6im
!!!> dan .*!S. 9en ini terletak ada kromosom 3 dan ber'ungsi untuk
men&andi atau mengode !!!>".*!S +00E"04@ AA-. 1utasi ada gen ini, daat
men&ebabkan lasmodium 'al$iarum mengalami resistensi terhada obat
antimalaria sul'adoksin.
#utasi gen dhfr0
9en dh'r terletak ada kromosom 4 dan berangkaian dengan gen TS. 9en ini tidak
memiliki intron dan start kodon ada gen ini dimulai ada nukleotida 49
sedangkan sto kodonn&a ada nukleotida 13E3. 1utasi ada gen !!!>".*!S
ini daat men&ebabkan resistensi silang antara !irimetamin dan Sikloguanil dan
men&ebabkan erubahan asam amino ada kodon/ Ala1@Pal dan Ser103Asn.
38
K25A6KA K16S2%

39
Tuan $udi 30 thn
pindah %e daerah
/ang !e$ih
endemi% ma!aria
0e&i%o tergigit
n/amu%
anophe!e& $etina
1
Terin+e%&i para&it
P. falciparum
Ter%ena ma!aria
tropi%a
,e-a!a tria&
ma!aria
2ua! 3a%it %epa!a
(i$eri%an o$at
%!oro!uin
2uta&i geneti%
p+4rt dan p+mdr
pada P.falciparum
!oro%uin tida%
$i&a $e%er-a
ma%&ima!#
re&i&ten&i o$at
,e-a!a tida%
&em$uh
0II. K2SIM%=4A6
Tn. Budi, 30 tahun, tidak mengalami erbaikan kondisi setelah terserang malaria
troika, akibat resistensi obat antimalaria klorokuin, &ang disebabkan mutasi
genetik &ang ter)adi ada arasit Plasmodium falciparum.
40
DA&'A5 %=S'AKA
Tanu, #an. BA<1A>5:59# .AA T?<A!# ?.#S# 8. Jakarta / Badan !enerbit B>L#.
0011. *al 889"8@9.
>umar, Pina&, et. al. <obins and Fotran !AT*5:59#F BAS#S 5B .#S?AS?. Eth
#nternational ?dition. 0008. !age 401"403.
Farlton, Jane 1 et al. onservation of a novel vacuolar transporter in Plasmodium
species and its central role in chloro.uine resistance of P. falciparum.Furrent 5inion
in 1i$robiolog& Polume 4, #ssue 4, 1 August 0001, !ages 418"400. #SSA 13@980E4.
htt/OOwww.kalbe.$o.idO'ilesO$dkO'ilesO005batAnti1alaria033.d'O005batAnti1alaria0
33.html
9u&ton,Arthur.Bisiologi >edokteran.?disi 11.!enerbit buku kedokteran/ ?9F
9illes. *.1. 1anagement o' Se2ere and Fomli$ated 1alaria. (*5 9ene2a 1991.
The Flini$al 1anagement o' A$ute 1alaria, (*5 <egional !ubli$ations, South "?ast
Asia Series Ao. 9. 193@.
Sutawanir. .., 1etode Sur2ei Samel. !enerbit >arunika, LT, Jakarta 193@.
.ekes <#. 1alaria .irektorat Jenderal !en$egahan dan emberantasan !en&akit
1enular dan :ingkungan !emukiman, Jakarta 1998.
<onald A. Sa$her, <i$hard A. 1$!herson. Tin)auan >linis *asil !emeriksaan,
:aboratorium ?disi 11. Jakarta/ ?9F
htt/OOwww.dekes.go.idOdownloadsOublikasiObuletinOBL:?T#AQ001A:A<#A.d'
htt/OObin'ar.dekes.go.idOdownloadO YAABA<ZLATL>Z!?AYA>#TZ1A:A<#A .d'
41

Você também pode gostar