Você está na página 1de 9

Nama : Adi Kunchoro

NIM : 03111003045
Korosi Pada Tangki

1. Korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara
suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-
senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut
perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat.
Rumus kimia karat besi adalah Fe
2
O
3
.nH
2
O, suatu zat padat yang berwarna
coklat-merah.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena
logam bereaksi secara kimia atauelektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi
lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari prosesekstraksi logam
dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada
dalam bentuk senyawabesi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah,
akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan bajaatau baja paduan.
Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang
menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).
Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau
tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi
beda potensial terhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda bila masih
bersih dari oksida.
1.1. Proses Terjadinya Korosi
Korosi atau pengkaratan merupakan fenomena kimia pada bahan bahan
logam yang pada dasarnya merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan
logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan oksigen. Contoh yang
paling umum, yaitu kerusakan logam besi dengan terbentuknya karat oksida.
Dengan demikian, korosi menimbulkan banyak kerugian.
Korosi logam melibatkan proses anodik, yaitu oksidasi logam menjadi ion
dengan melepaskan elektron ke dalam (permukaan) logam dan proses katodik
yang mengkonsumsi electron tersebut dengan laju yang sama : proses katodik
Nama : Adi Kunchoro
NIM : 03111003045
biasanya merupakan reduksi ion hidrogen atau oksigen dari lingkungan
sekitarnya.
Korosi besi realatif cepat terjadi dan berlangsung terus, sebab lapisan
senyawa besi (III) oksida yang terjadi bersifat porous sehingga mudah ditembus
oleh udara maupun air. Tetapi meskipun alumunium mempunyai potensial reduksi
jauh lebih negatif ketimbang besi, namun proses korosi lanjut menjadi
terhambatkarena hasil oksidasi Al2O3, yang melapisinya tidak bersifat porous
sehingga melindungi logam yang dilapisi dari kontak dengan udara luar.
1.2. Dampak Dari Korosi
Karatan adalah istilah yang diberikan masyarakat terhadap logam yang
mengalami kerusakan berbentuk keropos. Sedangkan bagian logam yang rusak
dan berwarna hitam kecoklatan pada baja disebut Karat. Secara teoritis karat
adalah istilah yang diberikan terhadap satu jenis logam saja yaitu baja, sedangkan
secara umum istilah karat lebih tepat disebut korosi. Korosi didefenisikan sebagai
degradasi material (khususnya logam dan paduannya) atau sifatnya akibat
berinteraksi dengan lingkungannya.
Korosi merupakan proses atau reaksi elektrokimia yang bersifat alamiah
dan berlangsung dengan sendirinya, oleh karena itu korosi tidak dapat dicegah
atau dihentikan sama sekali. Korosi hanya bisa dikendalikan atau diperlambat
lajunya sehingga memperlambat proses perusakannya.
Dilihat dari aspek elektrokimia, korosi merupakan proses terjadinya transfer
elektron dari logam ke lingkungannya. Logam berlaku sebagai sel yang
memberikan elektron (anoda) dan lingkungannya sebagai penerima elektron
(katoda). Reaksi yang terjadi pada logam yang mengalami korosi adalah reaksi
oksidasi, dimana atom-atom logam larut kelingkungannya menjadi ion-ion dengan
melepaskan elektron pada logam tersebut. Sedangkan dari katoda terjadi reaksi,
dimana ion-ion dari lingkungan mendekati logam dan menangkap elektron-
elektron yang tertinggal pada logam.
Dampak yang ditimbulkan korosi sungguh luar biasa. Berdasarkan
pengalaman pada tahun-tahun sebelumnya, Amerika Serikat mengalokasikan
biaya pengendalian korosi sebesar 80 hingga 126 milyar dollar per tahun. Di
Nama : Adi Kunchoro
NIM : 03111003045
Indonesia, dua puluh tahun lalu saja biaya yang ditimbulkan akibat korosi dalam
bidang indusri mencapai 5 trilyun rupiah. Nilai tersebut memberi gambaran
kepada kita betapa besarnya dampak yang ditimbulkan korosi dan nilai ini
semakin meningkat setiap tahunnya karena belum terlaksananya pengendalian
korosi secara baik bidang indusri. Dampak yang ditimbulkan korosi dapat berupa
kerugian langsung dan kerugian tidak langsung. Kerugian langsung adalah berupa
terjadinya kerusakan pada peralatan, permesinan atau stuktur bangunan.
Sedangkan kerugian tidak langsung berupa terhentinya aktifitas produksi karena
terjadinya penggantian peralatan yang rusak akibat korosi, terjadinya kehilangan
produk akibat adanya kerusakan pada kontainer, tanki bahan bakar atau jaringan
pemipaan air bersih atau minyak mentah, terakumulasinya produk korosi pada alat
penukar panas dan jaringan pemipaannya akan menurunkan efisiensi perpindahan
panasnya, dan lain sebagainya.
2. Tangki
Tangki merupakan tempat penampungan atau penyimpanan suatu bahan.
Tangki terdir dari beberapa macam yaitu:
a) Tangki bahan bakar
Tangki bahan bakar berfungsi untuk menampung bahan bakar yang
diperlukan selama perjalanan. Bahan tangki bahan bakar antara lain plat,
almunium, plastik. Tangki sepeda motor sport terletak didepan jok, dibuat
menarik karena selain sebagai tangki juga sebagai asessoris sehingga desain
menyatu dengan bodi kendaraan. Tangki sepeda motor cub diletakkan dibawah
jok sehingga bentuk bukan pertimbangan utama.
b) Tangki Air
Merupakan tangki untuk menampung air baku maupun air product hasil
olahan filter atau mesin filter RO. Ditinjau dari bahan pembuatnya ada 3 jenis
tangki air yaitu dari bahan plastik PE (poly Etilene), dari bahan stainless steel dan
dari bahan fiber.Tangki yang terbuat dari bahan plastik PE (poly Etilene) bagian
dalamnya dilengkapi dengan lapisan anti lumut sehingga menjaga kualitas air
yang disimpan didalamnya. Tangki jenis seperti ini banyak sekali digunakan di
dunia air isi ulang, AMDK, perumahan, apartemen, maupun di industri terutama
Nama : Adi Kunchoro
NIM : 03111003045
digunakan untuk penampungan air baku sebelum melalui suatu proses pengolahan
air. Tangki ini tidak dapat digunakan untuk menampung cairan minyak, oli atau
cairan kimia karena akan merusak kondisi fisik dari tangki itu sendiri.
Jenis yang kedua adalah dari bahan stainless steel. Tangki jenis seperti ini banyak
sekali digunakan di dunia air isi ulang, AMDK, perumahan, apartemen, maupun
di industri terutama digunakan untuk penampungan air produk sesudah melalui
suatu proses pengolahan air. Tangki jenis ini juga tidak dapat digunakan untuk
menampung cairan minyak, oli atau cairan kimia karena akan merusak kondisi
fisik dari tangki itu sendiri. Jenis yang ketiga adalah dari bahan fiber, Tangki jenis
seperti ini banyak sekali digunakan di dunia air isi ulang, AMDK, perumahan,
apartemen, maupun di industri terutama digunakan untuk penampungan air baku
atau air bersih.
c) Tangki Kimia
Tangki kimia / chemichal tank adalah tangki untuk menampung bahan-bahan
kimia. Tangki kimia memiliki struktur yang berbeda pada tangki-tangki biasa,
karena tangki kimia dibuat lebih tebal dengan bahan baku khusus kimia, sehingga
tanki bisa bertahan lama dalam menampung bahan kimia.
3. Korosi Yang Terjadi Pada Tangki
3.1. Korosi Mikrobiologi (Biokorosi)
Ketika pengaruh serangan mikroba semakin tinggi, sebagai contoh tangki air
stainless steel dinding dalam terjadi serangan korosi lubang yang luas
pada permukaan sehingga para industriawan menyadari serangan tersebut.
Sehingga saat itu, korosi jenis ini merupakan salah satu faktor pertimbangan pada
instalasi pembangkit industri, industri minyak dan gas, proses kimia, transportasi
dan industri kertas pulp. Selama tahun 1980 dan berlanjut hingga awal tahun
2000, fenomena tesebut dimasukkan sebagai bahan perhatian dalam biaya operasi
dan pemeriksaan sistem industri. Dari fenomena tersebut, banyak institusi
mempelajari dan memecahkan masalah ini dengan penelitian-penelitian untuk
mengurangi bahaya korosi tersebut.
Baja banyak digunakan untuk membuat paku, kawat las, ram kawat, beton
bertulang, penyangga tangki-tangki, rak, pagar , pipa-pipa minyak, tangki-tangki
Nama : Adi Kunchoro
NIM : 03111003045
air, pipa-pipa gas dan tangki gas. Baja seperti halnya besi bila berada dalam
lingkungan yang korosif maka akan larut atau mengalami korosi.
Mikroba merupakan suatu mikroorganisme yang hidup di lingkungan secara
luas pada habitat-habitatnya dan membentuk koloni yang pemukaanya kaya
dengan air, nutrisi dan kondisi fisik yang memungkinkan pertumbuhan mikroba
terjadi pada rentang suhu yang panjang biasa ditemukan di sistem air, kandungan
nitrogen dan fosfor sedikit, konsentrat serta nutrisi-nutrisi penunjang lainnya.
Mikroorganisme yang mempengaruhi korosi antara lain bakteri, jamur, alga dan
protozoa.
Korosi ini bertanggung jawab terhadap degradasi material di lingkungan.
Pengaruh inisiasi atau laju korosi di suatu area, mikroorganisme umumnya
berhubungan dengan permukaan korosi kemudian menempel pada permukaan
logam dalam bentuk lapisan tipis atau biodeposit. Lapisan film tipis atau biofilm.
Pembentukan lapisan tipis saat 2-4 jam pencelupan sehingga membentuk lapisan
ini terlihat hanya bintik-bintik dibandingkan menyeluruh di permukaan. Lapisan
film berupa biodeposit biasanya membentuk diameter beberapa centimeter di
permukaan, namun terekspos sedikit di permukaan sehingga dapat meyebabkan
korosi lokal. Organisme di dalam lapisan deposit mempunyai efek besar dalam
kimia di lingkungan antara permukaan logam/film atau logam/deposit tanpa
melihat efek dari sifat bulk electrolyte. Mikroorganisme dikategorikan
berdasarkan kadar oksigen yaitu :
1. Jenis anaerob, berkembang biak pada kondisi tidak adanya oksigen.
2. Jenis Aerob, berkembang biak pada kondisi kaya oksigen.
3. Jenis anaerob fakultatif, berkembang biak pada dua kondisi.
4. Mikroaerofil, berkembang biak menggunakan sedikit oksigen
Fenomena korosi yang terjadi dapat disebabkan adanya keberadaan dari bakteri.
Jenis- jenis bakteri yang berkembang yaitu :
a) Bakteri reduksi sulfat
Bakteri ini merupakan bakteri jenis anaerob membutuhkan lingkungan bebas
oksigen atau lingkungan reduksi, bakteri ini bersirkulasi di dalam air aerasi
termasuk larutan klorin dan oksidiser lainnya, hingga mencapai kondisi ideal
Nama : Adi Kunchoro
NIM : 03111003045
untuk mendukung metabolisme. Bakteri ini tumbuh pada oksigen rendah. Bakteri
ini tumbuh pada daerah- daerah kanal, pelabuhan, daerah air tenang tergantung
pada lingkungannya. Bakteri ini mereduksi sulfat menjadi sulfit, biasanya terlihat
dari meningkatnya kadar H
2
S atau Besi sulfida. Tidak adanya sulfat, beberapa
turunan dapat berfungsi sebagai fermenter menggunakan campuran organik
seperti pyruvnate untuk memproduksi asetat, hidrogen dan CO
2
, banyak bakteri
jenis ini berisi enzim hidrogenase yang mengkonsumsi hidrogen.
b) Bakteri oksidasi sulfur-sulfida
Bakteri jenis ini merupakan bakteri aerob yang mendapatkan energi dari
oksidasi sulfit atau sulfur. Bebarapa tipe bakteri aerob dapat teroksidasi sulfur
menjadi asam sulfurik dan nilai pH menjadi 1. Bakteri Thiobaccilus umumnya
ditemukan di deposit mineral dan menyebabkan drainase tambang menjadi asam.
c) Bakteri besi mangan oksida
Bakteri memperoleh energi dari oksidasi Fe
2+
atau Fe
3+
dimana deposit
berhubungan dengan bakteri korosi. Bakteri ini hampir selalu ditemukan di
Tubercle (gundukan Hemispherikal berlainan ) di atas lubang pit pada permukaan
baja. Umumnya oksidaser besi ditemukan di lingkungan dengan filamen yang
panjang.
Masalah biokorosi di dalam suatu sistem lingkungan mempunyai beberapa
variabel-variabel yaitu :
a. Temperatur, umumnya kenaikan suhu dapat meningkatkan laju korosi
tergantung karakteristik mikroorganisme yang mempunyai suhu optimum
untuk tumbuh yang berlainan.
b. Kecepatan alir, jika kecepatan alir biofilm rendah akan mudah terganggu
sedangkan kecepatan alir tinggi menyebabkan lapisan lebih tipis dan padat.
c. pH, umumnya pH bulk air dapat mempengaruhi metabolisme
mikroorganisme.
d. Kadar Oksigen, banyak bakteri membutuhkan O
2
untuk tumbuh, namun
pada Organisme fakultatif jika O
2
berkurang maka dengan cepat bakteri ini
mengubah metabolismenya menjadi bakteri anaerob.
Nama : Adi Kunchoro
NIM : 03111003045
e. Kebersihan, dimaksud air yang kadar endapan padatan rendah, padatan ini
menciptakan keadaan di permukaan untuk tumbuhnya aktifitas mikroba.
Pada korosi bakteri secara umum merupakan gabungan dan pengembangan
sel diferensial oksigen, konsentrasi klorida dibawah deposit sulfida, larutan
produk korosi dan depolarisasi katodik lapisan proteksi hidrogen. Biofilm bakteri
merupakan agen dari proses inisiasi dan propagasi pertumbuhan korosi bakteri
terlihat pada Gambar 1, sehingga korosi mikroba tidak terjadi dengan absennya
biofilm. Biofilm menyediakan kondisi kondisi local lingkungan misalnya pH yang
rendah, sel difrensial oksigen untuk inisiasi atau propagasi aktifitas
korosi.Pengendalian korosi biasanya merupakan serangkaian pekerjaan yang
terpadu, antara lain: Perancangan geometris alat atau benda kerja, Pemilihan
bahan yang sesuai dengan lingkungan, Pelapisan dengan bahan lain lain untuk
mengisolasi bahan dari lingkungan, atau coating, dan Pemberian bahan kimia pada
media mengalir yang dapat menghambat korosi, atau Inhibisi.
3.2. Korosi Celah
Korosi celah adalah Tindakan korosi lokal dgn perubahan yang tinggi pada
lubang sempit yang disebabkan adanya perbedaan penambahan oksigen dengan
konsentrasi oksigen dalam celah lebih rendah sehingga sulit bagi oksigen untuk
menembus lubang kecil. Korosi ini, disebabkan oleh adanya sejumlah kecil
larutan yang terstagnasi (diam) karena adanya hole, gasket. Sambungan penyebab
timbulnya celah, sehingga korosi ini sering juga disebut korosi deposit, korosi
retakan, korosi packing dll.
3.2.1. Poses Terjadinya Korosi celah
Pada karat/korosi celah, terjadi tidak secara langsung tapi melalui beberapa
tahapan dan langkah. Adapun langkah langkah yang terjadi pada karat/korosi
celah adalah sebagai berikut :
a) Mula-mula, elektrolit diandaikan mempunyai komposisi seragam. Korosi
terjadi secara perlahan di seluruh permukaan logam yang terbuka, baik di
dalam maupun di luar celah.Dengan kondisi demikian, pembangkitan ion-ion
logam positif diimbangi secara elektrostatik oleh pembentukan ion-ion
hidroksil negatif.
Nama : Adi Kunchoro
NIM : 03111003045
b) Pengambilan oksigen yang terlarut menyebabkan lebih banyak lagi difusi
oksigen dari permukaan-permukaan elektrolit yang kontak langsung dengan
atmosfer. Oksigen di permukaan logam yang berhadapan dengan sebagian
besar elektrolit lebih mudah dikonsumsi ketimbang terdapat di dalam celah.
Di dalam celah, kekurangan oksigen menghalangi proses katodik sehingga
pembangkitan ion-ion hidroksil yang negatif dari tempat yang terkurung itu
juga berkurang.
c) Produksi ion-ion positif yang berlebihan dalam celah menyebabkan ion-ion
negatif dari elektrolit di luar celah terdifusi ke dalam celah untuk
mempertahankan keadaan dengan energi potensial yang minimum. Dengan
hadirnya klorida, agaknya terbentuklah ion-ion kompleks antyara klorida,
ion-ion logam dan molekul-molekul air. Para ahli yakin bahwa ion-ion itu
mengalami hidrolisis (reaksi dengan air), yang menghasilkan produk korosi,
dan lebih penting lagi, ion-ion hidrogen yang mengurangi pH. Kehadiran
klorida diketahui mendorong terjadinya pH-pH rendah karena
kecendrungannya yang sangat rendah untuk bergabung dengan ion-ion
hidrogen dalam air.
3.2.2. Mencegah Korosi Celah Pada Tangki
Desain alat harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terbentuk jebakan
elektrolit.
a) Atap tangki harus dibuat licin dan memberikan kemiringan untuk menjamin
lancarnya aliran air hujan di atas atap sehingga tidak terbentuk jebakan
elektrolit di atas atap. Untuk itu atap sebaiknya dibuat berbentuk kerucut atau
bagian bola atau elips.
b) Demikian pula aliran pengeluaran harus dibuat lancar dan tidak
memungkinkan terjadinya sisa (residu) cairan yang terjebak dalam tangki
ketika tangki dikosongkan. Untuk itu maka kran pengeluaran harus diletakkan
di bagian terbawah dari tangki. Selain itu, bagian terbawah tangki harus
dibuat licin dan berbentuk seperti kerucut terbalik ataupun seperti bagian
elips atau bola.

Nama : Adi Kunchoro
NIM : 03111003045
c) Desain tidak boleh membentuk celah-celah yang memungkinkan terjebaknya
elektrolit sehingga menimbulkan korosi celah (crevice corrosion). Untuk itu
maka tangki-tangki didirikan di atas kaki-kaki penyangga berbentuk rangka
demi menghindari terjadinya crevice corrosion di bagian tangki yang
menempel ke lantai.
d) Hubungan secara kelingan sebaiknya dihindari. Sedapat mungkin digunakan
sambungan las untuk menghindari terbentuknya crevice antara sambungan
tsb.

Você também pode gostar