Você está na página 1de 7

Tali Temali Dalam Pramuka

Simpul dan Tali-temali


Simpul adalah ikatan pada tali atau tambang yang dibuat dengan sengaja untuk
keperluan tertentu. Ikatan itu sendiri, khususnya yang digunakan pada saat Panjat
Tebing, terbagi kedalam empat macam. Klik pada rantai tulisan bergaris bawah untuk
keterangan dan gambar lebih jelas tentang beragam simpul dan cara membuatnya.
PERINGATAN! Semua tutorial pembuatan simpul dan mekanisme teknis panjat
memanjat enggak bisa dipelajari dari sekedar membaca artikel. Carilah nasehat
profesional langsung dari para ahli karena kesalahan dalam pembuatan dan
penggunaan bisa berakibat FATAL.
Simpul Pengunci/ Kancing (Stopper Knots):

simpul yang dibuat untuk menghindari lepasnya ujung atau ekor tali dari ikatan yang
berbentuk lingkaran pada tali tersebut. Dengan adanya simpul pengunci ini ujung tali
akan terjerat/ terkunci sekiranya ekor tali tersebut akan terlepas/ keluar dari satu
lubang tertentu.
Simpul Penyambung (Bends):

simpul yang digunakan untuk menyambung dua tali/ tambang untuk menghasilkan tali
gabungan yang lebih panjang. Simpul ini bisa digunakan juga pada dua tali yang
ukuran diameternya berbeda.
Simpul Melingkar (Loops):

seperti yang disebutkan oleh namanya, simpul yang satu ini membentuk satu lingkaran
atau lebih, biasa juga disebut mata, dan umumnya dibuat pada bagian ekor
tali/tambang. Simpul ini kuat dan sangat tidak mudah terlepas.
Simpul Pengikat (Hitches):

simpul yang diikat pada benda atau objek lain, contohnya karabiner atau alat proteksi
tradisional. Benda/ objek lain ini bisa juga tali/ tambang lain yang bukan digunakan
untuk mengikat simpul ini (simpul tali yang diikatkan ke tali lain).
Simpul Pengikat Harnes
Ada 2 simpul yang paling populer untuk mengikat tali ke harness.
1. Simpul Figure Eight (Bentuk Angka Delapan)
Semua pemanjat tebing harus tau simpul ini dan barangkali hampir 90% pemanjat
tebing didunia menggunakan simpul ini pada saat mereka memanjat. Kalo kamu
manjat dengan pemanjat yang enggak tau simpul ini, perlu dipertanyakan kamampuan
pemanjat tsb (jangan manjat ama dia!).
Kelebihan:
- Simpul ini mudah untuk dipelajari dan mudah untuk dicek
- Simpul ini memiliki kekuatan 75-80 %. Jadi simpul Figure Eight ini lebih kuat
dibandingkan simpul Bowline.
Kelemahan:
Kalo kamu sering jatuh dan menggantung pada simpul ini, setelah pemanjatan selesai
maka simpul ini akan sangat erat dan susah dilepas. Ini bisa menjadi satu kelebihan
kalo kamu memang masih terus memanjat dan ingin tetap terikat kuat dengan talinya.
Satu cara melepas ikatan ini yaitu dengan memegang dua sisi angka delapan-nya
masing2 dengan tangan kanan dan kiri kemudian goyang2kan kedua tangan tsb keatas
dan kebawah berulang2 seperti saat kita mau mematahkan/membengkokkan sebatang
tongkat. Dengan cara ini biasanya simpul figure eight akan menjadi lentur dan lebih
mudah dilepas.
2. Simpul Double Bowline

Kelebihan: Lebih mudah untuk dilepas/ diurai meskipun pemanjat jatuh berkali2 dan
mempererat simpul tsb.
Kelemahan:
Belajar mengikat simpul ini enggak semudah mengikat simpul Figure Eight.
Tidak sekuat simpul Angka Delapan
Kekuatan 70-75%.
Agak sulit untuk mengecek benar tidaknya ikatan pada simpul ini. Sering2 di cek
terutama bagi mereka yang baru belajar mengikat simpul ini.
Usahakan selalu mengikat kedua simpul ini langsung ke lubang ikatan harness dan
jangan menyambung simpul ditambang tsb ke harness menggunakan karabiner.
Bagaimanapun juga karabiner bisa gagal dan tidak berfungsi, apakah karena rusak
atau kita lupa menguncinya.
Ingat! Setiap kali mengikat simpul sisihkan tali ekor yang cukup panjang dan ikatlah
simpul pengunci seperti simpul nelayan (fishermans knot) atau paling tidak overhand
knot. (simpul nelayan lebih disukai karena lebih kuat dan tidak mudah lepas).
Penggunaan simpul Bowline untuk mengikat harnes sudah tidak dianjurkan meskipun
simpul ini aman dan masih sering digunakan untuk pembuatan jangkar pengaman/
anchor.

Macam macam simpul tali
1. Simpul ujung tali
Gunanya : Agar pintalan
tali tidak lepas
2. Simpul pangkal
Gunanya : Sebagai permulaan
ikatan untuk mengikat tali
pada tiang/kayu.
3. Simpul mati
Gunanya : Untuk menyambung dua utas tali yang sama besar.
4. Simpul erat/tambat
Gunanya : Untuk memulai ikatan dan digunakan untuk menyeret balok.
5. Simpul anyam
Gunanya : Untuk menyambung dua utas tali yang tidak sama besar dalam kondisi
kering.
6. Simpul anyam berganda
Gunanya : Untuk menyambung dua utas
tali Dalam keadaan basah (kering) dan
tidak sama besar.
7. Simpul tiyang
Gunanya : Untuk mengikat benda hidup/
leher binatang agar yang diikat tidak
terjerat, dan untuk menambatkan tali
pengikat binatang pada pohon agar
binatang itu dapat bergerak bebas.
8. Simpul tarik
Gunanya : Untuk turun kejurang atau dari atas pohon.
9. Simpul tiang berganda
Gunanya : Untuk mengangkat atau menurunkan benda/manusia
10. Simpul kursi
Gunanya : Untuk mengangkat dan menurunkan benda/manusia
11. Simpul penarik
Gunanya : sebagai pegangan dalam menarik benda yang besar dan berat.
12. Simpul kembar
Gunanya : Untuk menyambung dua utas tali yang sama besar dan dalam kondisi basah
(licin).
13. Simpul erat
Gunanya : Untuk memendekkan tali yang panjang tanpa harus dipotong.
14. Simpul lasso
Gunanya : Untuk menjerat binatang.
15. Simpul gulung
Gunanya : Untuk diikatkan pada
tali penarik agar orang lain dapat
membantu menarik.
16. Simpul nelayan/pemukat
Gunanya : Untuk menarik balok kayu
yang besar.
17. Simpul tangga tali
Gunanya : Untuk membuat
tangga tali.
18. Simpul jangkar
Gunanya : Untuk membuat tanduk
darurat atau mengikat ember/timba.
19. Simpul hidup
Gunanya : Untuk mengikat tiang.
20. Simpul tetap
Gunanya : Untuk mengikat tali
pada tiang lebih lama.
21. Simpul hidup berganda
Gunanya : Untuk mengikat tiang
atau mengangkat balok.
22. Simpul guling
Gunanya :
Untuk mengikat tiang.
23. Ikatan palang
24. Ikatan silang
25. Ikatan sambungan sejajar
26. Ikatan sambungan silang

Você também pode gostar