Você está na página 1de 5

ASIDOSIS

Asidosis adalah suatu keadaan pada saat darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu
sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah. Asam biasanya
diproduksi sebagai produk sampingan dalam sejumlah aktivitas metabolik termasuk pemecahan
lemak. Dalam tubuh, keseimbangan normal antara asam dan basa dikelola oleh bikarbonat.
Bikarbonat menetralisir asam dan dengan demikian mencegah akumulasi berlebihan dalam
tubuh. Konsentrasi ion hydrogen meningkat karena kegagalan paru mengeluarkan karbon
dioksida, atau apabila terjadi produksi asam-asam yang mudah dan tidak mudah menguap secara
berlebihan. Asidosis juga dapat timbul apabila terjadi pengeluaran basa bikarbonat karena diare
persisten atau ginjal gagal menyerap kembali bikarbonat atau mensekresi ion hydrogen.
Asidemia adalah penurunan pH di bawah 7,35.
Asidosis persisten merupakan suatu kelainan yang paling sering disebabkan oleh pemberian
insulin yang tidak adekuat walaupun dapat jg disebabkan oleh asidosis laktat atau kompensasi
ginjal yg tidak adekuat.
Menurut penyebabnya, asidosis dapat diklasifikasikan sebagi berikut :
Asidosis respiratorik
Asidosis metabolik

A. Asidosis respiratorik
Asidosis respiratorik adalah kondisi yang terjadi ketika paru-paru tidak dapat membuang
semua karbon dioksida yang diproduksi tubuh sehingga cairan tubuh, terutama darah,
menjadi terlalu asam. Nama lain untuk asidosis respiratorik atau asidosis pernapasan adalah
asidosis hiperkapnia dan asidosis karbon dioksida.
Asidosis respiratorik bisa kronis atau akut dan dapat disebabkan oleh penyakit saluran napas
(seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronis), penyakit dada (seperti sarkoidosis),
penyakit yang mempengaruhi saraf dan otot-otot yang mengatur pernapasan obat yang
menekan pernapasan, atau obesitas parah.



a) Pembagian jenis asidosis respiratorik yaitu :
i. Akut
Kondisi ini mengacu pada kegagalan tiba-tiba pada sistem pernapasan sehingga
memicu asidosis. Hal ini dipicu oleh depresi sistem pernapasan pusat yang
disebabkan berbagai alasan.
ii. Kronis
Asidosis kronis mungkin merupakan kondisi sekunder untuk kondisi lain seperti
penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). PPOK akan meliputi penyakit bronchitis dan
emphysema, dua penyakit di mana saluran udara menyempit sehingga menyebabkan
kesulitan bernafas. Jenis asidosis ini juga ditemukan menyertai sindrom hipoventilasi
obesitas. Ini adalah kondisi medis di mana orang begitu gemuk sehingga tidak dapat
bernapas normal atau cukup. Hal ini akan mewujud pada peningkatan karbon
dioksida dan penurunan kadar oksigen.
b) Penyebab Asidosis Respiratorik
Ada beberapa penyebab asidosis respiratorik, yang meliputi:
Penyakit yang berkaitan dengan saluran napas seperti penyakit paru obstruktif
kronis atau asma.
Masalah yang terkait dengan dada yang menyebabkan melemahnya paru-paru.
Penyakit yang mempengaruhi saraf dan otot yang bertugas memberi perintah ke
paru-paru untuk berkontraksi.
Obat-obatan yang mempengaruhi pernafasan seperti benzodiazepin, terutama
ketika diiringi dengan konsumsi alkohol.
Obesitas berat sehingga membuat seseorang kesulitan bernapas.
c) Gejala Asidosis Respiratorik
Sebagian gejala asidosis respiratorik mungkin mirip dengan gejala penyakit lain. Gejala-
gejala asidosis meliputi kebingungan, lesu, sesak napas, mengantuk, dan mudah lelah.
Beberapa gejala lain termasuk kulit hangat, hipertensi paru, denyut jantung tidak teratur,
refleks tendon berkurang, batuk, mengi, mudah marah, dll.


d) Diagnosa Asidosis Respiratorik
Biasanya diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan pH darah dan pengukuran
karbondioksida dari darah arteri
e) Pengobatan Asidosis Respiratorik
Pengobatan masalah ini harus difokuskan pada akar penyebab yang mendasarinya. Untuk
asidosis respiratorik yang dipicu oleh penyakit paru-paru, pengobatan akan mencakup
obat broncho-dilator untuk memperbaiki ganggaun jalan napas. Saat tingkat oksigen
darah turun, pemberian suplai oksigen terbukti membantu. Merokok secara tidak
langsung menyebabkan asidosis respiratorik (respiratory acidosis), sehingga menghindari
rokok akan membuat derajat kesehatan semakin meningkat.

B. Asidosis Metabolik
Asidosis metabolik terjadi ketika terlalu banyak asam diproduksi atau ginjal tidak mampu
membuang asam secara memadai dari tubuh. Kondisi ini akhirnya menyebabkan asidemia
atau keasaman darah, dimana pH arteri turun hingga di bawah 7,35. Jika dibiarkan, kondisi
ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan menyebabkan koma dan bahkan kematian.
Ada beberapa jenis asidosis metabolik, di antaranya:
Asidosis diabetik (juga disebut ketoasidosis diabetik) terjadi ketika zat bersifat asam
yang disebut keton menumpuk dalam darah karena diabetes yang tidak terkontrol.
Asidosis hiperkloremik, disebabkan oleh kehilangan natrium bikarbonat terlalu
banyak dari tubuh, biasanya karena diare berat.
Asidosis laktik, penumpukan asam laktat yang mungkin disebabkan oleh
alkohol, kanker, olahraga berat, dll.
Asidosis tubulus renalis (distal atau proksimal), karena penyakit ginjal.

a) Penyebab Asidosis Metabolik
Asidosis metabolik disebabkan oleh peningkatan produksi asam atau mengkonsumsi
makanan atau zat yang dapat dikonversi menjadi asam. Kondisi ini juga disebabkan oleh
hilangnya bikarbonat seperti dalam kasus diare dan asidosis tubulus ginjal. Faktor lain,
akumulasi asam laktat merupakan alasan lain di balik asidosis metabolik.
Akumulasi asam laktat terjadi karena tidak tersedianya cukup oksigen untuk melakukan
metabolisme karbohidrat, seperti dalam kasus gagal jantung dan syok. Malaria juga
bertanggung jawab pada munculnya kondisi ini kerena menghancurkan sel darah merah
dan dengan demikian mengurangi tingkat oksigen dalam tubuh.

Kondisi ini pada gilirannya mengakibatkan akumulasi asam laktat yang dikenal sebagai
asidosis laktik. Kelainan metabolik juga dapat menyebabkan asidosis. Penggunaan lemak,
alih-alih karbohidrat, untuk menciptakan energi seperti dalam kasus diabetes mellitus,
dapat mengakibatkan produksi asam berlebihan. Asidosis metabolik bisa terjadi pula saat
ginjal gagal mengeluarkan asam melalui urine yang merupakan gejala dari gagal ginjal.
b) Gejala Asidosis Metabolik
Asidosis metabolik biasanya ditandai dengan pernapasan yang cepat. Gejala-gejala
asidosis metabolik tidak selalu spesifik tergantung dari penyebab yang mendasarinya.
Nyeri dada, sakit kepala, jantung berdebar, otot dan nyeri tulang, kelemahan otot, dan
sakit perut adalah beberapa gejala umum. Asidosis laktik kadang-kadang ditandai dengan
tekanan darah rendah dan anemia.

Karena kondisi ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat, penderita mungkin
mengalami kecemasan dan kantuk progresif. Mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan
penurunan berat badan adalah beberapa gejala lainnya. Dalam kondisi ekstrim, dapat
menimbulkan komplikasi berat seperti stupor, koma, dan kejang.
c) Diagnosa Asidosis Metabolik
Diagnosis asidosis biasanya ditegakkan berdasarkan hasil pengukuran pH darah yang
diambil dari darah arteri (arteri radialis di pergelangan tangan). Darah arteri digunakan
sebagai contoh karena darah vena tidak akurat untuk mengukur pH darah. Untuk
mengetahui penyebabnya, dilakukan pengukuran kadar karbondioksida dan bikarbonat
dalam darah.

Untuk lebih akuratnya diperlukan pemeriksaan tambahan supaya membantu menentukan
penyebabnya. Misalnya kadar gula darah yang tinggi dan adanya keton dalam urin
biasanya menunjukkan suatu diabetes yang tak terkendali. Adanya bahan toksik dalam
darah menunjukkan bahwa asidosis metabolik yang terjadi disebabkan oleh keracunan
atau overdosis.Kadang-kadang dilakukan pemeriksaan air kemih secara mikroskopis dan
pengukuran pH air kemih.
d) Pengobatan
Dokter biasanya melakukan tes darah seperti gas darah arteri dan analisis jumlah sel
darah untuk mendiagnosa kondisi ini. Pengobatan asidosis metabolik akan tergantung
pada penyebab yang mendasarinya. Jika pH darah turun hingga di bawah 7,1, pemberian
bikarbonat secara intravena mungkin diperlukan untuk menetralisir asam. Pada kasus
yang berat, dialisis diperlukan untuk mengobati asidosis metabolik. Ventilasi mekanis
juga bisa digunakan untuk meringankan masalah pernapasan.

Você também pode gostar