ANALISIS KEHILANGAN MINYAK (OIL LOSSES) YANG TERDAPAT PADA EMPTY BUNCH, PRESS DAN FINNAL
EFFLUENT DI PT. BUMI SAWIT PERMAI
Untuk mendapatkan kelapa sawit yang bermutu diantaranya terletak pada cara pemanenan yang tepat waktu. Bila pemanenan dilakukan pada buah lewat matang, kehilangan minyak akan meningkat. Sedangkan panen buah yang masih mentah akan menurunkan kandungan minyak dari buahTelah dilakukan percobaan analisis kehilangan minyak (oil losses) dengan cara ekstraksi menggunaan alat sokletasi. Hasil analisis dengan cara ekstraksi ini diperoleh kadar oil losses ,OER dan effisiensi pabrik yang berbeda pada setiap hari pengolahannya yaitu dari tanggal 26 Maret sampai 2 April yang berturut- turut untuk tiap sampel yaitu pada janjang kosong : 0,25% ; 0,33% ; 0,34% ; 0,36% ; 0,37%, pada fibre : 0,53% ; 0,52% ; 0,54% ; 0,57% ; 0,58% dan pada sludge : 0,36 % ;0,46% ; 0,47% ; 0,52% ; 0,57%. Dengan hasil rendemen minyak kelapa sawit (OER) adalah : 25,46% ; 25,61% ; 26,12% ; 26,22% ; 23,83% dan hasil effisiensi pabrik adalah: 96,85% ;95,13% ; 95,08% ; 94,5% ; 94,00%. Sehingga hasil yang diperoleh melewati batas standar yang telah ditetapkan pabrik, maka akan mempengaruhi kualitas produksi. Kadar oil losses yang tinggi mempengaruhi efisiensi produksi pengolahan, hal ini disebabkan oleh setiap peralatan yang tidak memiliki kemapuan dan kapasitas design yang optimal, dan kualitas Tandan Buah Segar, sehingga oil losses yang dihasilkan menjadi tinggi dan OER yang dihasilkan semakin menurun.
Training and Consultancy
Training 1. Manajemen Produksi Tanaman Kelapa Sawit 2. Kultur Teknis Kelapa Sawit 3.Pengelolaan Hama dan Penyakit Tanaman Kelapa Sawit 4. Peningkatan Kompetensi Teknis dan Manajerial Asisten dan Mandor Tanaman 5.Penerapan dan Kriteria RSPO dan ISPO 6. Sertifikasi Asisten dan Mandor Tanaman
7. Minimalisasi Kehilangan Minyak dan Peningkatan Rendemen Pabrik Kelapa Sawit. 8. Manajemen Pemeliharaan Pabrik Kelapa Sawit Berdasarkan Pengendalian Biaya dan Kehandalan Mesin 9.Pengendalian dan Pemanfaatan Limbah Pabrik Kelapa Sawit 10.Manajemen dan Teknik Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Kerusakan Aset Pabrik 11.Pengoperasian dan Pemeliharaan Boiler dan Turbin di Pabrik Kelapa Sawit 12. Manajemen Energi di Pabrik Kelapa Sawit 13. Sertifikasi Asisten dan Mandor Pabrik Kelapa Sawit
14. International Financial Reporting Standards (IFRS) Perusahaan Perkebunan 15.Best Practices Internal Auditing Perusahaan Perkebunan 16.Peningkatan Kompetensi KTU dan ATU Perusahaan Perkebunan. 17.Pengendalian Biaya Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit
Training and Consultancy 1. Training and Technical Assistant for Improvement Palm Plantation and Palm Oil Mill 2. Integrited Solution for Developing Excellence Performance of Palm Plantation and Palm Oil Mill 3. Advanced Quality System for Palm Plantation LOSSES (Kehilangan) >> Selasa, 16 Maret 2010 Losses (oil & kernel) pada proses pengolahan kelapa sawit dipastikan akan selalu ada, namun dibutuhkan pengendalian angka kehilangan pada batas yang ditetapkan.
A.Oil Losses 1. Air kondensat, Kandungan minyak pada contoh lebih kecil dari 0.4% (OLWB), Kandungan minyak dalam zat kering lebih kecil dari 10.5% (NOS) 2. Tandan kosong, Kandungan minyak dalam tandan : 2.53 % (OLWB), Kandungan minyak dalam zat kering : 4 - 5 % (NOS) 3. Tandan dengan USB, Brondolan dalam tandan : 2.3 - 2.5 %, Minyak dalam brondolan : 0.5 - 1.2 % (Tandan) 4. Ampas serabut, Kandungan minyak dalam serabut lebih kecil dari 4.5 % (OLWB), Kandungan minyak dalam zat kering lebih kecil dari 7 % (NOS) 5. Biji , Kandungan minyak pada kulit biji lebih kecil dari 0.8 % (contoh biji) 6. Sludge, Kandungan minyak pada sludge (SS) lebih kecil dari 0.7 % (OLWB), Kandungan minyak dalam zat kering lebih kecil dari 14 % (NOS) 7. Sludge decanter, Kandungan minyak dalam solid lebih kecil dari 0.5 % (OLWB), Kandungan minyak dalam zat kering lebih kecil 12 % (NOS) Catatan : Total oil losses lebih kecil dari 1.65 % , EPM lebih besar dari 93 %
B. Kernel Losses
1. Kernel dalam Tandan (USB), Kandungan kernel lebih kecil dari 0.2 % 2. Kernel dalam ampas siklon, Kandungan kernel lebih kecil dari 2 % (contoh), Kandungan kernel lebih kecil dari 0.18 % (TBS) 3. Kernel dalam LTDS 1, Kandungan kernel lebih kecil dari 2 % (contoh), Kandungan kernel lebih kecil dari 0.15 % (TBS) 4. Kernel dalam LTDS 2, Kandungan kernel lebih kecil dari 2 % (contoh), Kandungan kernel lebih kecil dari 0.15 % (TBS) 5. Kernel dalam cangkang basah CB atau HDC, Kandungan kernel lebih kecil dari 1.5 % (contoh), Kandungan kernel lebih kecil 0.1 % (TBS) Catatan : Total kernel losses lebih kecil dari 0.6 % (TBS), EPK lebih besar dari 90 %