Você está na página 1de 24

SATUAN OPERASI

ALIRAN FLUIDA
LAPORAN



Oleh
Kelompok 5
Muhamad Nur Hidayat 121411019
Nurdita Lestari 121411021
Kelas 2A






PROGRAM STUDI D3 TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2014
Dosen Pembimbing : Ir. Unung Leoangraini, MT.
Tanggal Praktikum : 22 Mei 2014
Tanggal Penyerahan Laporan : 12 Juni 2014

ALIRAN FLUIDA
A. TUJUAN
1) Menghitung harga koefisien orificemeter, venturimeter, dan elbowmeter serta
membandingkannya dengan literatur.
2) Membuat kurva antara koefisien orificemeter, venturimeter, dan elbowmeter terhadap
bilangan Reynold.
3) Membuktikan apakah harga pressure drop tetap untuk laju alir fluida yang berbeda.

B. DASAR TEORI
Fluida adalah zat yang tidak dapat menahan perubahan bentuk secara permanen. Bila
kita mencoba mengubah bentuk suatu massa fluida, maka di dalam fluida itu akan terbentuk
lapisan, dimana lapisan yang satu meluncur di atas yang lain, sehingga mencapai suatu
bentuk baru.
Sifat dasar dari setiap fluida statik adalah tekanan. Tekanan dikenal sebagai gaya
permukaan yang diberikan oleh fluida terhadap dinding bejana. Takanan terdapat pada setiap
titik di dalam volume fluida. Pada ketinggian yang sama, tekanan pada fluida adalah sama.
Ada beberapa jenis alat untuk mengukur laju aliran suatu fluida. Beberapa alat yang
biasa digunakan diantaranya :
1. Pipa Lurus
Aliran fluida yang melalui suatu pipa (internal flow) selalu terjadi kerugian akibat
dari gesekan antara dinding karena pengaruh viskositas dari fluida itu. Tingginya
koefisien gesek berpengaruh secara langsung kepada besarnya penurunan tekanan dan
pada akhirnya kepada besarnya energi yang diperlukan untuk mengalirkan fluida.
Aplikasi dari penelitian ini adalah pada instalasi jaringan pipa PDAM, penyaluran
minyak mentah Pertamina, Instalasi pipa pembuangan air sump di daerah pertambangan
dan masih banyak aplikasi yang lainnya.

2. Orificemeter
Prinsip pengukuran aliran dengan menggunakan orificemeter identik dengan
venturimeter. Penurunan penampang arus aliran melalui orifice menyebabkan tinggi
tekan kecepatan menjadi meningkat tetapi tinggi tekan akan menurun, dan penurunan
antara kedua titik sadap diukur dengan manometer. Persamaan bernoulli memberikan
dasar untuk mengkolerasikan peningkatan tinggi tekan kecepatan dengan penurunan
tinggi tekanan.
Persamaan yang berlaku untuk persamaan orificemeter adalah :
V
o
= C
o





3. Venturimeter
Dalam venturimeter, kecepatan fluida bertambah tekanannya berkurang di dalam
kerucut sebuah hulu, Penurunan tekanan di dalam kerucut hulu itu kemudian
dimanfaatkan untuk mengukur laju aliran melalui instrument itu. Kecepatan fluida
kemudian berkurang lagi dan sebagian besar tekanan awalnya kembali pulih di dalam
kerucut sebelah hilir agar pemulihan lapisan batas dapat dicegah dan gesekan minimum.
Oleh karena itu pada bagian yang penampungnya mengecil tidak ada pemisahan, maka
kerucut hulu dapat dibuat lebih pendek dari pada kerucut hilir. Gesekannya pun disini
kecil juga. Dengan demikian ruang dan bahan pun dapat dihemat. Walaupun meteran
venturi dapat digunakan untuk mengukur gas, namun alat ini biasanya digunakan juga
untuk mengukur zat cair terutama air.
Persamaan yang digunakan dalam venturimeter adalah :
V
v
= C
v





4. Elbowmeter
Rumus mencari nilai konstanta Elbow
hf = Kf .

(dalam satuan SI)


hf = Kf .


(dalam satuan British)

Ket :
hf = Friction Elbow (kj/kg atau ft . lbf/lbm)
Kf = Konstanta Elbow
v = Kecepatan Linier (m/s atau ft/s)
gc = 32,17 ft . lbf/lbm . s
2

C. ALAT DAN BAHAN
Alat Bahan
Pompa
Pipa Lurus
Pipa Venturimeter
Pipa Orificemeter
Gelas Ukur
Manometer Merkuri
Manometer Minyak
Air


D. PROSEDUR KERJA
















Membuka semua keran aliran
Menghidupkan Pompa
Memasang pipa venturi
Mengukur laju alir untuk setiap bukaan
(secara duplo)
Mengukur perbedaan tekanan pada pipa
manometer raksa (untuk aliran turbulen )
Mengukur perbedaan tekanan pada pipa
manometer minyak (untuk aliran laminer
dan transisi)
Mengulangi percobaan diatas untuk pipa
orifice, pipa lurus, dan elbow
E. DATA PENGAMATAN
1. Venturimeter
a. Turbulen
P Volume Waktu (s)
Waktu rata-
rata
(sekon) H1 H2 liter 1 2
275 344 10 9.18 9.13 9.155
282 336 10 10.03 10.03 10.03
294 325 10 13.05 13.09 13.07
b. Laminer
P
Volume (mL) t (sekon) A b c d
1 2
720 735 498 480 310 300 15
723 731 500 477 530 490 15
725 730 510 477 450 460 15
c. Transisi
A b c d Volume (mL) t (sekon)
723 730 499 478 830 810 15
720 730 498 480 1058 1023 15
718 731 496 480 1275 1360 15

2. Orificemeter
a. Turbulen
P Volume Waktu
t rata- rata
(sekon) H1 H2 liter 1 2
270 340 10 9.9 9.63 9.765
280 330 10 11.7 11.52 11.61
290 320 10 17.82 17.95 17.885






b. Laminer
A B c d Volume (mL) t (sekon)
669 774 450 522 220 200 15
668 774 445 522 470 460 15
667 775 444 523 290 270 15

c. Transisi
a B c d Volume (mL) t (sekon)
681 740 460 488 600 600 15
667 775 444 523 560 570 15
666 774 443 523 910 870 15
669 773 445 521 520 610 15

3. Pipa Lurus
a. Turbulen
P Volume Waktu
t H1 H2 liter 1 2
290 330 10 9.4 9.94 9.67
295 325 10 11.25 10.84 11.045
303 318 10 17.82 17.95 17.885
b. Laminer
a B c d
Volume (mL)
t (sekon) 1 2
705 740 480 490 230 210 15
703 740 480 488 300 290 15
701 740 480 488 150 140 15
c. Transisi
a B c d
Volume (mL)
t (sekon) 1 2
702 740 480 490 580 610 15
703 740 480 488 500 540 15
708 735 486 484 870 900 15

4. Elbow
a. Turbulen
a B c d
v t(sekon)
1 2
666 742 442 492 10 9.54 10.03 9.785
666 740 443 490 10 10.39 10.62 10.505
667 737 445 486 10 12 12.15 12.075
b. Laminer
A B c d
v
t (sekon) 1 2
687 742 465 490 140 110 15
490 744 466 491 600 610 15
489 743 466 492 820 850 15
c. Transisi
A B c d
v
t (sekon) 1 2
687 743 465 492 1260 1240 15
688 744 465 491 1580 1570 15
690 745 466 492 960 940 15


F. PENGOLAHAN DATA
1) Venturimeter
D
in
= 0,033 m
A =

D
2

=

3,14 (0,033 m)
2

= 0,00085 m
2

air = 1000 kg/m
3

air = 0,0009 kg/m.s

Nre =


a. Laminer
P
a b c d

720 735 498 480
723 731 500 477
725 730 510 477

P (cmH20) P (Pa) Q (m3/s) V(m/s) Nre

33 3235.98 0.000020 0.0239 877.124
31 3039.86 0.000034 0.0400 1466.667
38 3726.28 0.000030 0.0357 1308.497


b. Transisi
a b c d
723 730 499 478
720 730 498 480
718 731 496 480

P (cmH20) P (Pa) Q (m3/s) V(m/s) Nre
28 2745.68 0.00005 0.0643 2358.170
28 2745.68 0.00007 0.0816 2992.288
29 2843.74 0.00009 0.1033 3788.889
c. Turbulen
P (cmHg) P (Pa) Q (m3/s) V(m/s) Nre
69 91992.39 0.00109 1.285 47118.79
54 71994.04 0.00100 1.173 43008.23
31 41329.91 0.00077 0.900 33004.79
Menentukan Koefisien Venturimeter :
V
v
= C
v




Q (m3/s) P (Pa) V(m/s) Nre B Cv
0.000020 3235.98 0.023922 877.1242 0.033 0.0094
0.000030 3726.28 0.035686 1308.497 0.033 0.0131
0.000034 3039.86 0.04 1466.667 0.033 0.0162
0.000055 2745.68 0.064314 2358.17 0.033 0.0274
0.000069 2745.68 0.081608 2992.288 0.033 0.0348
0.000088 2843.74 0.103333 3788.889 0.033 0.0433
0.000765 41329.91 0.900131 33004.79 0.033 0.0990
0.000997 71994.04 1.172952 43008.23 0.033 0.0977
0.001092 91992.39 1.285058 47118.79 0.033 0.0947

Besar Nilai Cv rata- rata : 0.484


2. Orificemeter
D
in
= 0,022 m
A =

D
2

=

3,14 (0,022 m)
2

0.0000
0.0200
0.0400
0.0600
0.0800
0.1000
0.1200
0 10000 20000 30000 40000 50000
C
v

NRE
Grafik Cv Terhadap Nre
Cv
Linear (Cv)
-20000
0
20000
40000
60000
80000
100000
0.000000 0.000200 0.000400 0.000600 0.000800 0.001000 0.001200

P

(
P
a
)

Q(m3/s)
Hubungan P terhadap Q
Venturimeter
= 0,00038 m
2

air = 1000 kg/m
3

air = 0,0009 kg/m.s

Nre =


a. Laminer
a b c d
669 774 450 522
668 774 445 522
667 775 444 523

P (cmH20) P (Pa) Q (m3/s) V(m/s) Nre
33 3235.98 0.000014 0.0368 900.585
29 2843.74 0.000031 0.0816 1994.152
29 2843.74 0.000019 0.0491 1200.780
b. Transisi
a b c d
681 740 460 488
667 775 444 523
666 774 443 523
669 773 445 521

P (cmH20) P (Pa) Q (m3/s) V(m/s) Nre
31 3039.86 0.000040 0.1053 2573.099
29 2843.74 0.000038 0.0991 2423.002
28 2745.68 0.000059 0.1561 3816.764
28 2745.68 0.000038 0.0991 2423.002

c. Turbulen
P (cmHg) P (Pa) Q (m3/s) V(m/s) Nre
70 93325.61 0.001024 2.6949 65875.561
50 66661.15 0.000861 2.2666 55406.964
30 39996.69 0.000559 1.4714 35967.283
Mencari Konstanta Orifice Meter :
V
o
= C
o




Q (m3/s) P (Pa) V(m/s) Nre B Cv
0.000014 3235.98 0.0368 900.585 0.022 0.0145
0.000019 2843.74 0.0491 1200.780 0.022 0.0206
0.000031 2843.74 0.0816 1994.152 0.022 0.0342
0.000038 2745.68 0.0991 2423.002 0.022 0.0423
0.000038 2843.74 0.0991 2423.002 0.022 0.0416
0.000040 3039.86 0.1053 2573.099 0.022 0.0427
0.000059 2745.68 0.1561 3816.764 0.022 0.0666
0.000559 39996.69 1.4714 35967.283 0.022 0.1645
0.000861 66661.15 2.2666 55406.964 0.022 0.1963
0.001024 93325.61 2.6949 65875.561 0.022 0.1973

Didapatkan nilai konstanta Orificemeter rata- rata = 0.0821





0.0000
0.0500
0.1000
0.1500
0.2000
0.2500
0.000 10000.000 20000.000 30000.000 40000.000 50000.000 60000.000 70000.000
C
o

Nre
Grafik Hubungan Co dengan Nre
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
70000
80000
90000
100000
0.000000 0.000200 0.000400 0.000600 0.000800 0.001000 0.001200

P

(
P
a
)

Q(m3/s)
Hubungan P dengan Q pada Orificemeter
3. Pipa Lurus
D
in
= 0,039 m
A =

D
2

=

3,14 (0,039 m)
2

= 0,00119 m
2

air = 1000 kg/m
3

air = 0,0009 kg/m.s
Nre=


a. Laminer
a b c d
705 740 480 490
703 740 480 488
701 740 480 488

P (cmH20) P (Pa) Q (m3/s) V(m/s) Nre
25 2451.5 0.000015 0.0386 1672.515
29 2843.74 0.000020 0.0518 2242.690
31 3039.86 0.000010 0.0254 1102.339
b. Transisi
a b c d
702 740 480 490
703 740 480 488
708 735 486 484

P (cmH20) P (Pa) Q (m3/s) V(m/s) Nre
28 2745.68 0.000040 0.1044 4523.392
29 2843.74 0.000035 0.0912 3953.216
29 2843.74 0.000059 0.1553 6728.070

c. Turbulen
P (cmHg) P (Pa) Q (m3/s) V(m/s) Nre
40 53328.92 0.001034 2.7214 117926.668
30 39996.69 0.000905 2.3826 103245.892
15 19998.35 0.000559 1.4714 63760.183
Mencari Konstanta Pipa Lurus :
V = C




Q (m3/s) P (Pa) V(m/s) Nre B C
0.000010 3039.86 0.025 1102.339 0.039 0.0103
0.000015 2451.5 0.039 1672.515 0.039 0.0174
0.000020 2843.74 0.052 2242.69 0.039 0.0217
0.000035 2843.74 0.091 3953.216 0.039 0.0383
0.000040 2745.68 0.104 4523.392 0.039 0.0445
0.000059 2843.74 0.155 6728.07 0.039 0.0651
0.000559 19998.35 1.471 63760.18 0.039 0.2327
0.000905 39996.69 2.383 103245.9 0.039 0.2664
0.001034 53328.92 2.721 117926.7 0.039 0.2635
Didapatkan nilai konstanta Orificemeter rata- rata = 0.1067



0.0000
0.0500
0.1000
0.1500
0.2000
0.2500
0.3000
0.3500
0 20000 40000 60000 80000 100000 120000 140000
C

Nre
Hubungan Konstanta Pipa Lurus dengan Nre
0
10000
20000
30000
40000
50000
60000
0.000000 0.000200 0.000400 0.000600 0.000800 0.001000 0.001200

P

(
P
a
)

Q (m3/s)
Hubungan P dengan Q pada Pipa Lurus
4. Elbowmeter
D
in
= 0,039 m
A =

D
2

=

3,14 (0,039 m)
2

= 0,00119 m
2

air = 1000 kg/m
3

air = 0,0009 kg/m.s

Nre =


a. Laminer
a b c d
687 742 465 490
490 744 466 491
489 743 466 492

P (cmH20) P (Pa) Q (m3/s) V(m/s) Nre
30 2941.80 0.000008 0.0070 303.455
229 22455.74 0.000040 0.0339 1468.721
228 22357.68 0.000056 0.0468 2027.077
b. Transisi
a b c d
687 743 465 492
688 744 465 491
690 745 466 492

P (cmH20) P (Pa) Q (m3/s) V(m/s) Nre
29 2843.74 0.000083 0.0700 3034.547
30 2941.80 0.000105 0.0882 3823.529
29 2843.74 0.000063 0.0532 2306.256

c. Turbulen
a b c d
666 742 442 492
666 740 443 490
667 737 445 486

P
(cmH20) P (Pa) Q (m3/s) V(m/s) Nre
26.00 2549.560000 0.0010 0.859 37214.68148
27.00 2647.620000 0.0010 0.800 34664.0322
29.00 2843.740000 0.0008 0.696 30156.99033

Menentukan konstanta elbowmeter :
V
e
= C
e




Q (m3/s) P (Pa) V(m/s) Nre B Ce
0.000008 2941.8 0.007 303.4547 0.039 0.0029
0.000040 22455.74 0.034 1468.721 0.039 0.0051
0.000056 22357.68 0.047 2027.077 0.039 0.0070
0.000063 2843.74 0.053 2306.256 0.039 0.0223
0.000083 2843.74 0.070 3034.547 0.039 0.0294
0.000105 2941.8 0.088 3823.529 0.039 0.0364
0.000828 2843.74 0.696 30156.99 0.039 0.2918
0.000952 2647.62 0.800 34664.03 0.039 0.3476
0.001022 2549.56 0.859 37214.68 0.039 0.3803
Nilai konstanta elbow rata- rata : 0,1248



-0.0500
0.0000
0.0500
0.1000
0.1500
0.2000
0.2500
0.3000
0.3500
0.4000
0 5000 10000 15000 20000 25000 30000 35000 40000
C
e

Nre
Hubungan Ce dengan Nre
0
5000
10000
15000
20000
25000
30000
0.000000 0.000200 0.000400 0.000600 0.000800 0.001000 0.001200

P

(
P
a
)

Q(m3/s)
Hubungan P dengan Q pada Elbowmeter
G. PEMBAHASAN
MUHAMAD NUR HIDAYAT (121411019)
Pada praktikum aliran fluida, dilakukan pengukuran laju alir fluida melalui alat pengukur
fluida untuk menentukan koefisien dari alat ukur yang digunakan. Alat ukur fluida yang
digunakan yaitu orificemeter, pipa lurus, elbow meter, dan venturimeter. Prinsip kerjanya adalah
mengganggu aliran sehingga terjadi pressure drop ( P) yang dapat diukur melalui manometer
pipa U. Semakin tinggi pressure drop dalam sistem perpipaanmaka dibutuhkan kerja pompa yang
tinggi untuk melawan pressure drop agar fluida tetap dapat mengalir.
Venturi meter marupakan suatu pipa dengan pengecilan serta pembesaran penampang aliran
secara bertahap. Beda tekanan diukur pada bagian penampang besar serta penampang kecil pada
venturimeter. Hal ini sesuai dengan hukum kontinuitas dan Bernoulli yang mengakibatkan
perbedaan kecepatan aliran serta tekanan pada penampang besar dan penampang kecil. Harga
konstanta untuk venturimeter semakin meningkat seiring dengan bertambahnya Nre, dengan nilai
konstanta venturi rata- rata 0,484. Nilai pressure drop yang terjadi juga erbanding lurus dengan
bertambahnya debit aliran.
Berbeda dengan venturimeter, prinsip kerja orifice meter adalah penurunan penampang arus
dan pemebesaran penampang arus secara tia- tiba. Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan
tekanan antara kedua sisi plat orifice. Berdasarkan perhitungan didapatkan bahwa nilai konstanta
orifice akan semakin besar seiring meningkatnya Nre aliran. Co (konstanta orifice) naik seiring
beubahnya karakteristik aliran hingga aliran turbulen (Nre > 4000). Perbedaan tekanan juga
semakin besar terjadi saat nilai Debit semakin besar. Hal ini sesuai dengan persamaan Bernoulli
dimana hal itu menunjukkan sebagian energy kinetic pada aliran berubah menjadi pressure drop (
P). Nilai konstanta orifice meter rata- rata adalah 0,0821.
Pada pipa lurus,, aliran mengalami friction loss sepanjang pipa sehingga terjadi pressure drop
antara ujung pipa. Dalam praktikum, pressure drop di pipa lurus di ukur oleh manometer U
terbalik, karena perbedaan tekanan yang terjadi sangat kecil. Pada pipa lurus juga harga P
semakin meningkat diiringi kenaikan debit aliran, dengan konstanta pipa lurus yang didapat
adalah 0,1067. Begitu pula pada pengukuran elbow, dimana peedaan tekanan yang tak terlalu
jauh dapat diukur dengan manometer pipa u terbalik. Namun pada elbow meter perbedaan
tekanan ( P) semakin menurun seiring dengan debit yang naik. Konstanta elbow yang kami
dapatkan yaitu 0,1248.

NURDITA LESTARI (121411021)
Praktikum kali ini adalah aliran fluida. Praktikum ini dikakukan dengan mengukur laju alir
fluida dari berbagai rejim, yaitu laminar, transisi dan turbulen. Alat yang digunakan adalah
Venturi meter, Pipa Lurus, Orificemeter dan Elbowmeter. Dari praktikum, terjadi penurunan
tekanan yang dapat diukur dengan manometer. Pada percobaan, diperoleh bahwa semakin tinggi
nilai penurunan tekanan, maka kerja pompa yang dibutuhkan semakin tinggi.
Berdasarkan percobaan diperoleh hasil sebagai berikut :
Pada venturimeter, terjadi pengecilan tiba-tiba (contraction). Nilai konstanta venture rata-rata
adalah 0.484. Semakin tinggi penurunan tekanan, maka debit aliran semakin besar.
Pada orificemeter, terjadi pembesaran tiba-tiba (expansion). Berdasarkan data perhitungan,
nilai konstanta orifice berbanding lurus dengan N
Re
. Nilai konstanta orifice adalah 0.0821.
Semakin tinggi nilai penurunan tekan, debit makin tinggi.
Pada pipa lurus, sepanjang pipa terjadi friction loss. Konstanta pipa lurus yang diperoleh
adalah 0.1067. Semakin tinggi nilai penurunan tekan, debit makin tinggi.
Pada elbowmeter, berbeda dengan yang lain, penurunan tekanan kecil pada saat debit naik.
Konstanta elbow yang diperoleh adalah 0.1248.

H. KESIMPULAN
1. Berdasarkan Praktikum :
Koefisien Pipa Lurus = 0,1067
Koefisien Orificemeter = 0,0821
Koefisien Venturimeter = 0,484
Koefisien Elbowmeter = 0,1248
2. Nilai dari Nre dan konstanta berbanding lurus dengan nilai kecepatan linier, sehingga
hubungan antara Nre dan konstanta berbanding lurus.
3. Nilai pressure drop berubah untuk laju alir fluida yang berbeda, kecenderungan
perbedaan tekanan berbanding lurus dengan nilai laju alir volumetriknya, kecuali pada
pipa elbowmeter.

DAFTAR PUSTAKA
Leoanggraini, Unung.Modul Praktikum Aliran Fluida.Bandung : Polban

Muchsin.2011.Analisis Kerugian Pada Pipa Lurus Dengan Variasi Debit Aliran.
http://muchsinuntad.blogspot.com/2011/05/analisis-kerugian-pada-pipa-
lurus.html dikutip [26 Maret 2013]

Você também pode gostar