Você está na página 1de 12

2

Tugas Makalah
Keperawatan Jiwa
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN YANG MENGALAMI PERUBAHAN KONSEP DIRI



Disusun Oleh : Kelompok 1
Tingkat 3A
Sinta Farid
Nandi Najarudin
Imas Shinta
Hendra Gunawan
Ervana
De Annis
Adam Idharulhaq

STIKes KARSA HUSADA GARUT
PRODI D3 KEPERAWATAN
Jln. Nusa indah No.24 Tarogong Kidul - Garut
2
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Rabbil Alamin, puji syukur ke hadirat Allah SWT, serta shalawat dan
salam atas junjungan kita Nabi Muhammad SAW. Atas karunia yang Allah SWT,berikan kepada
kami yang tak terhingga, maka dengan ijinya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan
judul Askep Klien Yang Mengalami Masalah Adaptasi Psiko Sosial Spiritual Pada Klien
Yang Mengalami Ketidakmampuan Amputasi.
Dalam kesempatan ini pula penyusun haturkan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga makalah ini bisa terselesaikan dengan lancar. Semoga makalah
ini bisa bermanfaat khususnya bagi saya selaku penyusun dan umunya bagi semua pihak yang
berkepentingan, meskipun demikian dalam pembuatan makalah ini masih terdapat kekurangan
dan untuk itu saya mengharapkan saran serta kritiknya yang mambangun ke arah
perbaikan.semoga makalah ini bermanfaat.
Wassamualaikum warahmatullohi wabarokatuh.


Garut, November 2013

Penyusun
3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 4
1.1 Latar belakang ............................................................................................................................... 4
1.2 Tujuan ........................................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 5
1.1 Pengertian ..................................................................................................................................... 5
1.2 Komponen ..................................................................................................................................... 5
1.3 Faktor - Faktor yang mempengaruhi konsep diri .......................................................................... 7
1.4 Askep klien yang mengalami perubahan konsep diri ................................................................... 8
BAB III PENUTUP ......................................................................................................................................... 11
1.1 Kesimpulan .................................................................................................................................. 11
1.2 Saran ........................................................................................................................................... 11
DAPTAR PUSTAKA ....................................................................................................................................... 12

















4

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
konsep diri adalah cara bagaimana individu menilai diri sendiri, bagaimana
penerimaannya terhadap diri sendiri sebagaimana yang dirasakan, diyakini, dan dilakukan,
baik ditinjau dari segi fisik, moral, keluarga, personal, dan sosial. Pengertian konsep diri
yang digunakan dalam penelitian adalah defenisi konsep diri yang dikemukakan oleh
Calhoun dan Acocella (1990), yaitu bahwa konsep diri adalah pandangan pribadi yang
dimiliki seseorang tentang dirinya sendiri.
Perkembangan konsep diri merupakan suatu proses yang terus berlanjut di sepanjang
kehidupan manusia. Symonds (dalam Agustiani, 2006) menyatakan bahwa persepsi tentang
diri tidak langsung muncul pada saat individu dilahirkan, melainkan berkembang secara
bertahap seiring dengan munculnya kemampuan perseptif. Selama periode awal kehidupan,
perkembangan konsep diri individu sepenuhnya didasari oleh persepsi mengenai diri sendiri.
Lalu seiring dengan bertambahnya usia, pandangan mengenai diri sendiri ini mulai
dipengaruhi oleh nilai-nilai yang diperoleh dari interaksi dengan orang lain (Taylor dalam
Agustiani, 2006).
Mead (dalam Calhoun & Acocella, 1995) menjelaskan bahwa konsep diri
berkembang dalam dua tahap: pertama, melalui internalisasi sikap orang lain terhadap kita;
kedua melalui internalisasi norma masyarakat. Hal ini sejalan dengan istilah istilah looking
glass self yang dikemukakan oleh Cooley (dalam Baumeister, 1999), yaitu ketika individu
memandang dirinya berdasarkan interpretasi dari pandangan orang lain terhadap dirinya.

1.2 Tujuan
Untuk memenuhi salahsatu mata kuliah keperawatan jiwa.
5

BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian
Beberapa pengertian konsep diri menurut para ahli :
Menurut burns (1982)
Konsep diri adalah hubungan antara sikap dan keyakinan tentang diri sendiri.
Stuart dan sudden (1998)
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan pendirian yang diketahui tentang
dirinya dan mempengaruhi individu dalam berhubungan denngan orang lain.
Seifert dan hoffnung
Konsep diri sebagai suatu pemahaman mengenai diri atau ide tentang konsep diri
Cawagas (1983)
Menjelaskan bahwa konsepdiri mencakup seluruh pandangan individu akan dimensi
fisiknya, karakter pribadinya, motivasinya, kelemahannya, kelebihannya atau
kecakapannya, kegagalannya dsb.
Santrock (1996)
Menggunakan istilah konsep diri mengacu pada evaluasi bidang tertentu pada konsep
diri.
1.2 Komponen
Konsep diri terbagi menjadi beberapa bagian. ( stuart dan sudden 1991) yang terdiri dari :
1. Citra tubuh / Gambaran diri ( body image)
Adalah sikap atau cara pandang seseorang terhadap tubuhnya secara sadar dan
tidak sadar. Sikap ini mencakup persepsi dan perasaan ttg ukuran, bentuk, fungsi
penampilan dan potensi tubu saat ini dan masa lalu yang secara berkesinambungan di
modifikasi dengan pengalaman baru setiap individu.
Beberapa hal yang terkait citra tubuh antara lain:
Focus individu terhadap bentuk fisiknya lebih terasa pada usia remaja
Bentuk badan, tinggi badan, serta tanda-tanda kelamin sekunder menjadi citra tubuh
6

Cara individu memandanng dirinya bebrdampak penting thd aspek psikologis
individu tsb
Citra tubuh seseorang sebagian dipengaruhi oleh sikap dan respon orang lain thd
dirinya dan sebagian lagi oleh eksplorasi individu thd dirinya
Individu yang stabil, realistis dan konsisten thd citra tubuhnya dpt mencapai
kesuksesan

2. Ideal diri
Adalah presepsi individu ttg bagaimana ia harus berperilaku berdasarkan standar,
aspirasi, tujuan atau penilaian personal tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ideal diri
Kecenderungan individu menetapkan ideal pada batas kemampuannya
Faktor budaya akan mempengaruhi individu menetapkan ideal diri
Ambisi dan keinginan untuk melebihi dan berhasil, kebutuhan yang realistis
Kebutuhan yang realistis
Kebutuhan untuk menghindari kegagalan
Perasaan cemas dan rendah diri

3. Harga diri
Adalah penilaian pribadi terhadap hasil yang dicapai dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku memenuhi ideal diri. Frekuensi pencapaian tujuan akan
menghasilkan harga diri yang rendah atau harga diri yang tinggi. Jika individu sering
gagal, maka cenderung harga diri rendah. Harga diri diperoleh dari diri sendiri dan orang
llain. Aspek utama adalah dicintai dan menerima penghargaan dari orang lain.
Cara cara untuk meningkatkan harga diri seseorang :
Memberinya kesempatan untuk berhasil
Memberinya gagasan
Mendorongnya untuk beraspirasi
Membantunya membentuk koping
Faktor-faktor yang mempengaruhi gangguan harga diri:
7

Perkembangan individu
Ideal diri tidak realistis
Gangguan fisik dan mental
System keluarga yang tidak berfungsi
Pengalaman traumatic yang berulang-ulang

4. Peran
Adalah serangkaian pola perilaku yang diharapkan oleh lingkungan sosial
berhubungan dengan fungsi individu di berbagai kelompok sosial. Peran yang ditetapkan
adalah peran dimana seseoreang tidak mempunyai pilihan. Peran yang diterima adalah
peran yang terpilihy atau dipilih individu. Peran adalah sikap dan perilaku nilai serta
tujuan yang diharapkan dari seseorang bberdasarkan posisisnya di masyaraakat. Harga
diri yang tinggi merupakan peran yang memenuhi kebutuhan dan cocok degan ideal.

5. Identitas
Identitas adalah pengorganisasian prinsip dari kepribadian yang bertanggung
jawab tterhadap kesatuan, kesinambungan, konsistensi dan keunikan individu.
Beberapa hal yang terkait dengan identitas diri antara lain :
Identitas personal tterbentuk sejak masa kanak-kanak bersamaan dengan
pembentukan konsep diri
Individu yang memiliki identitas diri yang kuat akan memandang dirinya tidak sama
dengan orang lain
Identitas jenis kelamin berkembang secara bertahap
Kemandirian timbul dari perasaan berharga, sikap menghargai diri sendiri,
kemampuan dan penguasaan diri
Individu yang mandiri dapat mengatur dan menerima dirinya.

1.3 Faktor - Faktor yang mempengaruhi konsep diri
1. Tingkat perkembangan dan kematangan
2. Budaya
8

3. Faktor internal dan eksternal
4. Pengalaman sukses dan gagal
5. Stressor
6. usia, keadaan sakit dan trauma
1.4 Askep klien yang mengalami perubahan konsep diri
A. Pengkajian
a. Perilaku
Berhubungan dg HDR, Kerancuan identitas, depersonalisasi. (di tabel )
b. Faktor predisposisi
mempengaruhi HDR : penolakan ortu, harap[an ortu yg tdk realistis, kegagalan
yang berulang kali, kurang mempunyai tanggung jawab p[ersonal, ketergantungan
pada orang lain, ideal diri yang tdk realistik
mempengaruhi penampilan peran : streotifik peran seks, tuntutan peran kerja,
harapan peran kultural,
Mempengaruhi Identitas personal : ketidakpercayaan ortu, tekanan dari kelompok
sebaya, perubahan dlam struktur sosial.
c. Stresor pencetus
Trauma : penganiyaan seksual & psikologis atau menyaksikan kejadian yang
mengancam kehidupan
Ketagangan peran b.d peran yg diharpakn dmn individu mengalaminya sbg frustasi
Transisi peran perkembangan
Transisi peran situasi
Transisi peran sehat-sakit
d. Mekanisme koping
Pertahanan Jangka Pendek
Aktivitas yg dapat memberikan pelarian sementara dari krisis identitas c/
konser musik, kerja keras
Aktivitas yg dapat memberikan identitas pengganti sementara c/ ikut serta
aktivitas sosial, klub
Aktivitas yg sementara menguatkan perasaan diri c/ pencapaian akademik
9

Aktivitas yg mewakili upaya jangka pendek u/membuat masalah identitas
menjadi kurang berarti dlm kehidupan individu c/ penyalahgunaan obat
Pertahanan Jangka Panjang
Penutupan identitas : Adopsi identitas prematur yg diinginkan oleh orang yg
penting bagi individu tanpa memperhatikan keinginan, aspirasi dan potensi diri
individu tsb
Identitas (-) : Asumsi identitas yang tidak wajar untuk dapat diterima oleh nilai
dan harapan masyarakat.

B. Diagnose keperawatan
Diagnosa keperawatan utama
Gangguan citra tubuh
Gangguan identitas personal
Gangguan Penampilan peran
Gangguan harga diri
Diagnosa medis dsm iv
Masalah identitas
Amnesia Disosiatif
Fuga disosiatif
Identitas disosiatif
Kelaianan depersonalisasi

C. Rencana keperawatan
a. Memperluas kesadaran diri
Menggunakan jendela johari
Bina hubungan terbuka, saling percaya
Bekerja denagn klien bagaimanapun kekuatan egonya
Maksimalkan peran serta klien dlm hubungan terapeutik
b. Eksplorasi diri/perasaan
Bantu klien u/ menerima perasaan & pikirannya
bantu klien mengklarifikasi konsep diri & hub dg orla melalui pengungkapan diri
10

Waspada & kendaliakn perasaan diri
Berespon empatik, tekankan bahwa kekuatan berubah ada pada diri klien
c. Evaluasi diri
Bantu klien menjabarkan masalah secara jelas
Gali respon adaptif & maladaptif klien terhadap masalah
d. Perencanaan Realistik
Bantu mengkonsepsualisasi tujuan yang realistic
Bantu mengidentifikasi solusi alternatif

11

BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Konsep diri adalah cara seseorang untuk melihat dirinya secara utuh dengan
semua ide pikiran , kepercayaan dan pendirian yang diketahui individu dalam
berhubungan dengan orang lain. Sangatlah penting bagi seorang perawat untuk
memahami konsep diri terlebih dahulu hharus menanamkan dalam dirinya senduiri
sebelum melayani klien, sebab keadaan yang dialami oleh klien dapat memp[engaruhi
konsep dirinya. Disinilah peran penting perawat selain mememnuhi kebutuhan dasar
fisiknya yaitu membantu klien untuk memulihkan kembalikonsep dirinya.
Ada beberapa kkimponen konsep diri yaitu identitas diri yang merupakan internal
individual, citra diri sebagai pandangan atau presepsi, harga diri yang menjadi suatu
tujuan, ideal diri menjadi suatu harapan, dan peran atau posisi di dalam masyarakat.

1.2 Saran
Untuk membangun konsep diri kita harus belajar menyukai diri sendiri,
mengembangkan pikiran positif, memperbaiki hubungan interpersonal ke yang lebih
baik, sikap aktif yang positif, dan menjaga keseimbangan hidup.
Semua yang kita lakukan pasti ada manfaatnya begitu juga dalam memahami
konsep diri, kita menjadi bangga dengan diri sendiri, percaya diri penuh, dapat
beradaptasi dengan lingkungan dan mencapai sebuah kebahaguiaan dalam hidup.

12

DAPTAR PUSTAKA

1. Guze, B., Richeimer, S., dan Siegel, D.J. (1990). The Handbook of Psychiatry.
California: Year Book Medical Publishers
2. Kaplan, H.I., Sadock, B.J., dan Grebb, J.A. (1996). Synopsis of Psychiatry. New York:
Williams and Wilkins
3. Stuart, G.W. dan Laraia, M.T. (2001). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. (Ed
ke-7). St. Louis: Mosby, Inc.
4. http://knowledgescafe.blogspot.com/2012/01/makalah-konsep-diri.html

Você também pode gostar