Você está na página 1de 6

I PENDAHULUAN

Alam semesta ini kaya akan kandungan unsur-unsur kimia. Hingga saat ini, unsur-unsur kimia berjumlah sekitar
114 unsur. Unsur-unsur tersebut dikelompokkan berdasarkan kesamaan sifatnya ke dalam beberapa golongan, yaitu
golongan A (golongan utama) dan golongan B (golongan transisi). Selain itu, unsur-unsur kimia dapat dikelompokkan
menjadi unsur logam, nonlogam, semilogam, dan gas mulia.
Sulit dibayangkan jika kita hidup tanpa adanya unsur kimia karena semua beda yang ada di ala mini mengandung
unsur kimia, baik dalam bentuk logam atau unsur bebasnya, senyawanya, atau paduan logamnya. Tidak bisa dipungkiri,
selain memberikan manfaat, beberapa unsur kimia memberikan dampak negative terhadap lingkungan dan kesehatan.
Kegunaan dan dampak dari unsur-unsur kimia beserta cara mencegah dan menanganinya tidak terlepas dari sifat yang
dimiliki unsur-unsur tersebut. Melalui makalah ini kami harapkan pembaca dapat memahami dan mengetahui kimia unsur
lebih spesifik lagi.

II PEMBAHASAN
Unsur kimia golongan 16 atau VI A dari tabel periodik merupakan golongan kalkogen. Golongan ini juga dikenal
sebagai golongan oksigen. Golongan ini terdiri dari unsur oksigen (O), belerang (S), selenium (Se), telurium (Te), dan
elemen radioaktif polonium (Po).

1. OKSIGEN (O)

Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang mempunnyai lambing O dan nomor
atom 8. Ia merupakan unsur golongan kalkogen yang dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur lainnya
(utamanya menjadi oksida). Pada tempratur dan tekanan standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu
senyawa gas diatomic dengan rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
A. Keberadaan Di Alam
Oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan masa dan unsur paling
melimpah di kerak bumi. Merupakan komponen paling umum ke-2 dalam atmosfir bumi.
NO KEBERADAAN PERSENTASE
1 Dalam keadaan bebas diudara 20 % volume
2 Komposisi udara bersih dan kering 20,94 %
3 Kandungan mineral utama dalam laut 53,7 mol/liter
4 Kelimpahan dikulit bumi 49,20 % (masa)
5 Komponen utama dalam samudera 88,8 % (berdasarkan massa)
6 Penyusun matahari 0,9 %
7 Atmosfir 21,0 % (volume) dan 23,1 % (massa) atau sekitar 1015
ton atmosfir

B. Sifat-sifat Oksigen
Titik Leleh (C) -218
Titik Didih (C) -183
Bentuk (pada suhu kamar) Gas tak berwarna
Berat Molekul 32,0
Suhu Kritis -118,8 C
Berat Jenis Gas (@101,3 kPa & 15C) 1,35 kg/m
3
Daya Larut Dalam Air (@101,3 kPa & 20C) 0,032 cm
3/
cm
3

Berat Jenis Relatif (Udara = 1) 1,105
Isi Spesifik (@101,3 kPa & 15C) 0,738 m
3
/kg

Pada tempratur kamar, oksigen merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, dan tidak berasa. 1
molekul terdiri dari 2 atom (molekul diatomic). Oksigen mempunyai 3 buah isotop, yaitu
16
O,
17
O dan
18
O. Afinitas terhadap
unsur lain sangat besar, lebih-lebih bila dipanaskan.
Sifat kimia Oksigen ialah oksigen membentuk senyawa dengan semua unsur, kecuali gas-gas mulia
ringan. Biasanya oksigen bereaksi dengan logam membentuk ikatan yang bersifat ionic dan bereaksi dengan bukan logam
membentuk ikatan yang bersifat kovalen sehingga akan membentuk oksida.
C. Pemisahan dan Pembuatan Oksigen
Pemisahan
Dekomposisi KClO3 pada 400
o
C dan KMnO4 pada 214
o
C:
Elektrolisis KOH dengan elektroda Ni menghasilkan oksigen murni
2 3
3 2 2
2
O KCl KClO MnO


O MnO MnO K KMnO
2 4 2 4

Pembuatan
-Dalam teknik :
1) Elektrolisa air yang telah ditambahkan sedikit asam atau basa
2 2 2
2 O O H O H

Katoda anoda
2) Destilasi bertingkat (lihat pembuatan gas nitrogen)
-Dalam Laboratorium :
2

1) Pemanasan kalium klorat dengan katalisator batu kawi (MnO2)
2 3
3 2 2
2
O KCl KClO MnO


2) Pemanasan peroksida
2 2 2
2 2 O O H O H

3) Pemanasan garam-garam nitrat
2 2 2 3
) ( O NO CuO NO Cu

D. Kegunaan dan Bahaya Oksigen
Oksigen digunakan untuk menopang kehidupan, memperbesar pembakaran, digunakan untuk pembuatan baja dan
pada saat dicampr dengan bahan bakar, digunakan untuk pengelasan, pemotongan, pemanasan dan penyepuhan. Juga
digunakan untuk membuat methanol, etilin oksida, titanium dioksida dan untuk memperkaya udara tungku untuk pencairan
tembaga, seng, dan sebagainya. Di pabrik kertas ooksigen digunakan untuk memutihkan pulp, oksidasi dari cairan limbah
pekat dan pemurnian limbah. Selain bermanfaat, oksigen juga dapat membahayakan. Oksigen secara terus-menerus akan
memperbesar pembakaran bermacam-macam yang biasanya tidak terbakar di udara. Suhunya sangat rendah (-183C).
Oksigen merupakan support pembakaran, dengan kelebihan oksigen, maka daya pembakaran menjadi lebih besar, itulah
mengapa angin pembawa oksigen menjadi pembunuh nomor satu belakangan ini di kota besar.

2. BELERANG (S)

Belerang/Sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan nomor atom
16.Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa,tak berbau & multivalent. Belerang dalam bentuk aslinya adalah sebuah
zat padat kristalin kuning.

A. Keberadaan Di Alam
Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Belerang terdapat secara
luas dialam sebagai unsur bebas. Belerang terdapat dalam lapisan kurang lebih 150 m dibawah batu karang, pasir, atau
tanah liat yang keberadaannya dalam bentuk senyawa H2S,SO2,CaSO4,dan MgSO4. Di alam belerang dapat ditemukan
sebagai unsur murni atau sebagai mineral-mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan
ditemukan dalam 2 asam amino. Zat murninya tidak berbau, tidak berasa dan memiliki struktur yang beragam, tergantung
kondisi sekitar. Secara alami banyak terdapat di gunung berapi. Komponen murninya tidak beracun namun senyawa yang
terbentuk kebanyakan berbahaya bagi manusia. Senyawa belerang yang utama adalah SO2, dan SO3.
B. Sifat-sifat Belerang
Belerang merupakan padatan rapuh yang memiliki warna kuning pucat, tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam
karbon disulfida (CS2). Berbagai bentuk dari unsur belerang baik berupa gas, cair ataupun padat terjadi dalam bentuk
alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Bentuk yang berbeda-beda ini menyebabkan sifat dari belerang ini berbeda-
beda juga dan bentuk alotropnya masih belum bisa dipahami. Energi ionisasi pertama dan kedua dari sulfur dan 999,6 kJ
2252 mol
-1
, masing-masing. Meskipun tingkat tinggi seperti, oksidasi belerang hingga +2 jarang terjadi, sehubungan
dengan negara-negara yang lebih +4 dan +6. Keempat dan keenam ionisasi energi 4556 dan 8495,8 kJ mol
-1
, dengan
tingginya kadar transfer elektron karena orbital. Negara ini hanya stabil dengan oksidan kuat seperti fluor, oksigen dan
klorin. Sulfur bentuk molekul poliatomik dengan rumus kimia yang berbeda, dengan alotrop paling terkenal octasulfur
sedang, cyclo-S8. Octasulfur yang lembut, lampu-padat hanya dengan bau samar kuning, mirip dengan pertandingan. Hal
meleleh pada 115,21 C, mendidih pada 444,6 C dan menyublim dengan mudah. Pada 95,2 C,. Di bawah suhu leleh,
perubahan octasulfur cyclo-octasulfur dari -untuk -Polymorph. S8 struktur cincin hampir tidak berubah oleh perubahan
fasa, yang mempengaruhi interaksi antarmolekul.

Fase Solid
Massa (Sekitar Suhu Kamar) (alfa) 2,08 g/cm
3

Massa (Sekitar Suhu Kamar) (beta) 1,96 g/cm
3

Massa (Sekitar Suhu Kamar) (gama) 1,92 g/cm
3

Massa (Sekitar Suhu Kamar) 1.819 g/cm
3

Titik Lebur 388.36 K (115.21
o
C, 239.38
o
F)
Titik Didih 717.8K (444.6
o
C, 832.3
o
F)
Titik Kritis 1314 K, 20,7 MPa
Kalor Peleburan (mono) 1.727 kJ/mol
Kalor Penguapan (mono) 45 kJ/mol
Kapasitas Kalor (25
o
C) 22.75 J/(mol.K)

Belerang juga memiliki sifat-sifat kealotropan. Berikut adalah sifat fisika dan sifat kimianya :
a. Sifat-sifat fisika dan kealotropan
Merupakan unsur bukan logam, padat berwarna kuning pucat, rapuh, tanpa bau dan rasa. Konduktor panas dan
bukan konduktor listrik. Belerang tidak terlarut dalam air, larut sederhana dalam benzene dan larut dengan baik dalam
karbon disulfide.
3

Terdapat sejumlah alotrop untuk belarang :
- Siklooktabelerang (S8)
- Sikloheksabelerang (S6), alotrop ini dapat disintesiskan dengan cara mencampur natrium triosulfat dan asam klorida pekat
- Siklododekabelerang (S12)
b. Sifat-sifat kimia dan kealotropan
Belerang dapat bergabung dengan kebanyakan logam pada pemanasan,bereaksi langsung dengan unsure-unsur
bukan logam
C. Pemisahan dan Pembuatan Belerang
Cara pengolahan belerang tergantung dari jenis endapannya dan hasil yang diinginkan. Untuk belerang
yang berbentuk Kristal dapat langsung dimasukkan ke dalam autiklat dimasukkan atau ditambahkan solar, air dan NaOH,
kemudian dipanaskan dengan memasukkan uap air panas dengan tekanan 3 atm selama 30-60 menit. Pemisahan akan
terjadi karena belerang mempunyai titik lebur yang lebih rendah dibandingkan dengan mineral-mineral pengotornya. Hasilya
yang berupa belerang cair dialirkan melalui filter dan kemudian dicetak.
D. Kegunaan dan Bahaya Belerang
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan juga berperaan
sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk fosfat. Berton-ton belerang digunakan
untuk menghasilkan asam sulfat, bahan kimia yang sangat penting. Belerang juga digunakan untuk pembuatan kertas sulfit
dan kertas lainnya, untuk mensterilkan alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor
yang baik. Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang,
dalam kadar yang sedikit. Belerang cepat menghilangkan bau, digunakan dalam baterai, dipakai pada fungisida dan
pembuatan pupuk, digunakan pada korek dan kembang api, digunakan sebagai pelarut dalam berbagai proses. Belerang
dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai pencemar udara. Senyawa organik yang mengandung belerang sangat
penting. Kalsium sulfur, ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa senyawa
di antara banyak senyawa belerang yang sangat penting. Pada tanaman, sulfur dapat berfungsi sebagai pembentukan
asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar tanaman, Pertumbuhan anakan pada
tanaman, berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap jamur. Pada beberapa jenis
tanaman antara lain berfungsi membentuk senyawa minyak yang menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim membentuk
papain. Gejala kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya mirip kekurangan unsur nitrogen. misalnya daun berwarna
hijau mudah pucat hingga berwarna kuning, tanaman kurus dan kerdil, perkembangannya lambat. Sedangkan untuk
kecantikan, Sulfur bermanfaat untuk merangsang kolagen, serat yang membuat kulit tampak lebih kencang, serta dapat
mengurangi kerutan pada wajah. Dengan minum suplemen sulfur setiap hari, maka dalam waktu 6 minggu akan terlihat
hasilnya. Selain berguna untuk kehidupan, sulfur juga mempunyai dampak yang berbahaya bagi kehidupan misalnya
senyawa-senyawa belerang yang bertindak sebagai zat pencemaran udara dan berbahaya seperti SO2 dan SO3. Sulfur
dioksida (SO2) adalah gas tidak berwarna. Berbau khas memerihkan mata dan dapat merusak saluran pernapasan, sebab
apabila terisap oleh pernapasan secara berlebihan akan bereaksi dengan air dalam saluran pernapasan dan membentuk
asam sulfit yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit. Sulfur dioksida dapat terbentuk pada pembakaran
batu bara yang mengandung belerang, dan pemanggangan bijih sulfida. Sulfur dioksida dapat melarut dengan baik dalam
air. SO2(g) + H2O(l) H2SO3 (aq). Sifat SO2 yang mudah larut dan menghasilkan asam seperti dijelaskan di atas
mengakibatkan persoalan lingkungan seperti misalnya hujan asam.Terjadinya hujan asam yaitu dari pembakaran bahan
bakar posil seperti minyak dan batu bara akan di hasilkan NOx dan SOx juga partikel lain.Polutan akan tinggal beberapa
lama di udara dan kemudian musnah terdeposisi kepermukaan bumi , selama polutan diudara, kualitas udara menurun
yang dapat berakibat langsung pada kesehatan manusia seperti sesak napas / gatal-gatal di kulit. Polutan seperti oksida
sulfur (SO2) dan dioksida nitrogen (NO2) melalui reaksi oksidasi dengan ozon akan berubah menjadi (SO3) dan NO3
selanjutnya berubah menjadi senyawa sulfat dan senyawa nitrat. Senyawa-senyawa tersebut akan berpindah dari atmosfer
kepermukaan bumi melalui hujan dan deposisi langsung sehingga di kenal dengan deposisi basah dan deposisi kering.
Proses deposisi basah terjadi dengan pembentukan awan dan akhirnya turun sebagai hujan salju atau kabut yang
mengandung asam. Deposisi asam yang terkandung dalam hujan dapat menggambarkan kondisi keasaman air hujan
dalam angka pH. Kategori angka pH mengindikasikan hujan basa atau asam. Bila air hujan mempunyai nilai pH di bawah
5,6 di katakan telah terjadi hujan asam di daerah tersebut.
Kerugian utama dari adanya sulfur adalah resiko korosi oleh asam sulfat yang terbentuk selama dan
sesudah pembakaran, dan pengembunan di cerobong asap, pemanas awal udara dan economizer.

2. SELENIUM (Se)

Selenium merupakan suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Se dan nomor atom
34. Selenium sendiri adalah zat padat alami yang banyak tetapi tidak merata dalam kerak bumi.
A. Keberadaan Di Alam
4

Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan klausthalit. Penyebaran
selenium dikerak bumi tidaklah merata. Hal ini juga umumnya ditemukan dibebatuan dan tanah. Selenium tidak sering
ditemukan di lingkungan dalam bentuk mendasar, tetapi biasanya dikombinasikan dengan zat lain.
B. Sifat-sifat Selenium
Adapun sifat kimianya, Selenium berada dalam bebrapa bentuk allotrop, walaupun hanya dikenal tiga bentuk.
Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun Kristal. Selenium amorf biasanya berwarna merah (bentuk
serbuk) atau hitam (dalam bentuk seperti kaca). Selenium Kristal monoklinik berwarna merah tua, sedangkan selenium
Kristal heksagonal, yang merupakan jenis paling stabil berwarna abu-abu metalik.
Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik, dan sifat fotokonduktif, yakni
menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan meningkatkan cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terpapar
cahaya dengan energy yang cukup). Sifat-sifat ini membuat selenium sangat berguna dalam produksi fotosel dan
exposuremeter untuk tujuan fotografi, seperti sel matahari. Dibawah titik cair, selenium adalah semikonduktor tipe p dan
memiliki banyak kegunaan dalam penerapan elektronik. Selenium telah dikatakan non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur
yang penting dalam jumlah sedikit. Namun asam selenida dan senyawa selenium lainnya adalah racun dan reaksi
fisiologisnya menyerupai arsen.
C. Pembuatan Selenium
Selenium diperoleh daari memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam sulfat. Atau dengan
meleburkan endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral yang mengandung kalium nitrat). Namun, dari sumber
lainnya dikatakan bahwa selenium terjadi secara alami di lingkungan. Sebagai salah satu elemen, selenium tidak dapat
diciptakan ataupun dihancurkan, meskipun selenium dapat berubah bentuk dalam lingkungan.
D. Kegunaan dan Bahaya Selenium
Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat dan lain-lain. juga digunakan
oleh industri kaca untuk mengawawarnakan kaca dan untuk membuat kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi. Juga
digunakan seagai tinta fotografi dan sebagai bahan tambahan baja tahan karat.
Orang terpapar kadar rendah selenium setiap harinya melalui makanan, air, dan udara. Selenium merupakan
elemen esensial bagi manusia dan hewan. Namun, selenium dapat berbahaya bila diambil secara teratur dalam jumlah
yang lebih tinggi daripada jumlah yang dibutuhkan untuk kesehatan yang baik. Asam selenida pada konsentrasi 1,5 ppm
tidak boleh ada dalam tubuh manusia. Selenium dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup dalam tanah dapat
memberikan dampak yang fatal pada tanaman pakan hewan. Terpapar dengan senyawa selenium di udara tidak boleh
melebihi kadar 0,2 mg/m
3
(selama 8 jam kerja perhari-40 jam seminggu).
Meskipun selenium trace elemen penting, sangat beracun jika diambil secara berlebihan. Melebihi tingkat asupan
atas ditoleransi 400 mikrogram per hari dapat menyebabkan selenosis.

3. TELURIUM (Te)


A. Keberadaan Di Alam
Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai senyawa tellurida dari emas (kalaverit),
dan bergabung dengan logam lainnya. Telurium didapatkan secara komersil dari lumpur anoda yang dihasilkan selama
proses pemurnian elektrolisis tembaga panas. Amerika Serikat, Kanada, Peru dan Jepang adalah penghasil terbesar unsur
ini. Ada 30 isotop telurium yang telah dikenali, dengan massa atom berkisar antara 108 hingga 137. Telurium di alam hanya
terdiri dari delapan isotop. Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus ditangani dengan hati-hati. Hanya
boleh terpapar dengan telurium dengan konsentrasi serendah 0.01 mg/m3, atau lebih rendah, dan pada konsentrasi ini
telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang putih.
B. Sifat-sifat Telurium
Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan murninya menunjukkan kilau logam. Cukup rapuh
dan bisa dihaluskan dengan mudah. Telurium amorf ditemukan dengan pengendapan telurium dari larutan asam tellurat.
Apakah bentuk dari senyawa ini adalah amorf atau terbentuk dari kristal, masih menjadi bahan pertanyaan. Telurium adalah
semikonduktor tipe-p, danmenunjukkan daya hantar yang lebih tinggi pada arah tertentu, tergantung pada sfat kerataan
atom. Daya hantarnya bertambah sedikit ketika unsur ini terpapar dengan sinar matahari. Telurium bisa diberi dopan perak,
tembaga, emas, timah atau unsur lainnya. Di udara, telurium terbakar dengan nyala biru kehijau-hijauan, membentuk
senyawa dioksida. Telurium cair mengkorosi besi, tembaga dan baja tahan karat.
Ketika kristal, telurium adalah putih keperakan dan ketika dalam keadaan murni memiliki kilau metalik. Hal ini rapuh
dan mudah dilumatkan metalloid. Amorf telurium ditemukan oleh pengendapan dari larutan atau asam tellurous telurik (Te
(OH) 6). Telurium adalah semikonduktor tipe-p yang menunjukkan konduktivitas listrik yang lebih besar dalam arah tertentu
tergantung pada penyelarasan atom; konduktivitas sedikit meningkat ketika terkena cahaya (fotokonduktivitas). Ketika
dalam keadaan cair nya, telurium adalah korosif terhadap tembaga, besi dan stainless steel.
C. Pembuatan Telurium
Sumber utama telurium adalah dari lumpur anoda dihasilkan selama pemurnian secara elektrolisa
tembaga dari lecet. Ini adalah komponen dari debu ledakan tungku dari pemurnian timah. 500 ton bijih tembaga pengobatan
5

biasanya memproduksi satu pon (0,45 kg) telurium. Telurium diproduksi terutama di Amerika Serikat, Peru, Jepang, dan
Kanada. Untuk tahun 2006, British Geological Survey memberikan nomor-nomor berikut: Amerika Serikat 50 t, 37 t Peru,
Jepang dan Kanada 11 24 t.
Deposisi anoda berisi selenides dan tellurides dari logam mulia dalam senyawa dengan rumus M2Se
atau M2Te (M = Cu, Ag, Au). Pada suhu 500 C anoda lumpur dipanggang dengan karbonat natrium di bawah udara. Ion
logam direduksi menjadi logam, sementara Telluride diubah menjadi tellurite natrium.
2 3 2 3 2 2 2
2 CO M TeO Na CO Na O Te M
Tellurites bisa kehabisan campuran dengan air dan biasanya hadir sebagai hydrotellurites HTeO3-dalam
larutan. Selenites juga terbentuk selama proses ini, tetapi mereka dapat dipisahkan dengan menambahkan asam sulfat.
Telurium hydrotellurites dioksida dikonversi menjadi larut sementara selenites tinggal dalam larutan.
O H SO TeO SO H OH HTeO
2
2
4 2 4 2 3
2 2


Pengurangan dengan logam dilakukan baik oleh elektrolisis atau dengan reaksi dioksida telurium
dengan belerang dioksida dalam asam sulfat.

H SO Te O H SO TeO 4 2 2
2
4 2 2 2

Telurium Komersial-kelas biasanya dipasarkan sebagai bedak minus 200 mesh, tetapi juga tersedia
sebagai slab, ingot, batang, atau benjolan. Akhir tahun harga telurium pada tahun 2000 adalah US $ 14 per pon. Dalam
beberapa tahun terakhir, harga telurium didorong oleh peningkatan permintaan dan penawaran terbatas, bahkan di US $
100 per pon di tahun 2006.
D. Kegunaan dan Bahaya Telurium
Telurium digunakan dalam tellurida kadmium (CdTe) sebagai panel surya. Panel surya CdTe ini digunakan untuk
mencapai beberapa efisiensi sel tertinggi dalam pembangkit listrik tenaga surya. Produksi panel surya CdTe untuk
komersial dilakukan oleh Perusahaan First Solar. Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja agar tahan
terhadap karat untuk digunakan dalam permesinan. Penambahan telurium pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi
timbal oleh asam sulfat, dan juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya. Telurium dapat digunakan untuk
mengvulkanisir karet. Karet yang dihasilkan dengan cara ini mengalami peningkatan ketahanan panas. Telurium digunakan
sebagai komponen utama sumbat peleburan, dan ditambahkan pada besi pelapisan pada menara pendingin. Telurium juga
digunakan dalam kramik. Bismut tellurida telah digunakan dalam perakitan termoelektrik.Telurium dan senyawanya
kemungkinan beracun dan harus ditangani hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan konsentrasi serendah
0,01 mg/m
3
atau lebih rendah, dan pada konsentrasi ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang putih.

4. POLONIUM (Po)

Polonium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Po dan nomor atom 84.
Unsur radioaktif yang langka ini termasuk kelompok metaloid yang memiliki sifat kimia yang mirip dengan telurium dan
bismut. Polonium merupakan unsur radioaktif yang terbentuk secara alami di kerak bumi dan merupakan elemen pertama
yang ditemukan berdasarkan sifat radioaktifnya. Polonium adalah salah satu elemen dari uranium-radium dan merupakan
anggota dari uranium-238.
A. Keberaadaan Di Alam
Polonium adalah unsur yang sangat jarang di alam. Jumlah elemen ini terjadi dalam batuan yang
mengandung radium.
B. Sifat-sifat Polonium
Polonium 210 memiliki titik cair yang rendah, logam yang mudah menguap, dengan 50% polonium menguap di
udara dalam 45 jam pada suhu 55oC. Merupakan pemancar alpha dengan masa paruh waktu 138.39 hari. Satu milligram
memancarkan partikel alfa seperti 5 gram radium. Energi yang dilepaskan dengan pancarannya sangat besar (140
W/gram); dengan sebuah kapsul yang mengandung setengah gram polonium mencapai suhu di atas 500oC. Kapsul ini juga
menghasilkan sinar gamma dengan kecepatan dosisnya 0.012 Gy/jam. Sejumlah curie (1 curie = 3.7 x 1010Bq) polonium
mengeluarkan kilau biru yang disebabkan eksitasi di sekitar gas. Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya
sedikit larut dalam basa. Garam polonium dari asam organik terbakar dengan cepat; halida amina dapat mereduksi nya
menjadi logam. Sifat kimia polonium adalah mirip dengan telurium dan bismut. Polonium mudah larut dalam asam encer,
tetapi hanya sedikit larut dalam alkali . Senyawa hidrogen Poh 2 adalah cair pada suhu kamar ( titik lebur -36,1 C, titik
didih 35,3 C). struktur Halida yang dikenal Cacar 2, cacar 4 dan 6 Cacar. Kedua oksida Poo Poo 2 dan 3 adalah produk
dari oksidasi polonium. Telah dilaporkan bahwa beberapa mikroba dapat membentuk senyawa methylate polonium oleh
aksi methylcobalamin . Hal ini mirip dengan cara di mana merkuri , selenium dan telurium merupakan alkohol pada makhluk
hidup untuk menciptakan senyawa organologam. Sebagai hasil ketika mempertimbangkan pembentukan senyawa biokimia
dari polonium harus mempertimbangkan kemungkinan bahwa polonium akan mengikuti jalur biokimia yang sama seperti
selenium dan telurium.



6

C. Pembuatan Polonium
Bijih uranium hanya mengandung sekitar 100 mikrogram unsur polonium per tonnya. Ketersediaan polonium hanya
0.2% dari radium. Pada tahun 1934, para ahli menemukan bahwa ketika mereka menembak bismut alam (209Bi) dengan
neutron, diperoleh 210Bi yang merupakan induk polonium. Sejumlah milligram polonium kini didapatkan dengan cara
seperti ini, dengan menggunakan tembakan neutron berintensitas tinggi dalam reaktor nuklir. Polonium-210 adalah yang
paling banyak tersedia. Isotop dengan massa 209 (masa paruh waktu 103 tahun) dan massa 208(masa paruh waktu 2.9
tahun) bisa didapatkan dengan menembakkan alfa, proton, atau deutron pada timbal atau bismut dalam siklotron, tapi
proses ini terlalu mahal. Logam polonium telah dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa polonium dengan adanya
ammonia cair anhidrat atau ammonia cair pekat. Diketahui ada dua modifikasi alotrop. Polonium-210 meluruh dengan
memancarkan partikel alpha. 1mg polonium 210 memancarkan partikel alpha sebagai radium-226 sebanyak 5 g. energy
yang dilepaskan sangatlah besar yaitu 140 watt/g. Peluruhan isotop Radon -222 (Rn-222), memancarkan partikel alfa.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
e Po Bi He Po Rn 2 84 86 2 84 86
214 214 4 218 222


D. Kegunaan dan Bahaya Polonium
Karena kebanyakan isotop Polonium terintegrasi dari pemecahan partikel alpha berenergi tinggi dalam
jumlah besar dari elemen ini merupakan sumber yang baik bagi radiasi alpha. Polonium digunakan dalam percobaan nuklir
dengan elemen sepeti Berilium yang melepas neutron saat ditembak partikel alpha. Dalam percetakan dan alat photografi,
polonium digunakan dalam alat yang mengionisasi udara untuk menghilangkan kumpulan arus elektrostatis.
Polonium juga merupakan perangkat yang menghilangkan listrik statis di pabrik-pabrik tekstil dan tempat-
tempat lainnya, dapat digunakan sebagai sumber panas dari atom untuk pembangkit tenaga listrik thermoelectric
radioisotop melalui bahan thermoelectric. Karena toksisitasnya sangat tinggi, polonium dapat digunakan sebagai racun
(lihat, sebagai contoh, Alexander Litvinenko keracunan). Polonium juga digunakan untuk menghilangkan debu pada film.
Batas penyerapan polonium maksimum lewat jalan pernafasan yang masih diizinkan hanya 0.03
mikrocurie, yang sebanding dengan berat hanya 6.8 x 10-12 gram. Tingkat toksisitas polonium ini sekitar 2.5 x 1011 kali
daripada asam sianida. Sedangkan konsentrasi senyawa polonium yang terlarut yang masih diizinkan adalah maksimal 2 x
10-11 mikrocurie/cm.
Kehadiran polonium dalam asap rokok telah dikenal sejak 1960-an. Beberapa perusahaan terbesar di
dunia tembakau diteliti cara menghapus substansi-untuk tidak menggunakan- selama 40 tahun tetapi tidak pernah
dipublikasikan hasilnya. Radioaktif polonium-210 yang terkandung dalam pupuk fosfat diserap oleh akar tanaman (seperti
tembakau) dan disimpan dalam jaringan. Tembakau tanaman yang dipupuk dengan fosfat alam yang mengandung
polonium,-210 yang memancarkan radiasi alpha diperkirakan menyebabkan kematian sekitar 11.700 kanker paru-paru
setiap tahun di seluruh dunia. Polonium juga ditemukan dalam rantai makanan, terutama di laut.



III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari uraian diatas kami dapat disimpulkan bahwa golongan VI A atau kalkogen dalam tabel periodik unsur
terdiri atas unsur Oksigen (O), belerang (S), selenium (Se), telurium (Te) dan polonium (Po).
Sifat fisika unsur-unsur golongan VI A secara singkat dapat dijelaskan dengan table berikut ini :
Kecenderungan sifat fisika dan sifat kimia dari golongan VI A secara umum dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Titik didih dari atas kebawah semakin bertambah
2. Densitas atom dari atas ke bawah semakin bertambah
3. Energy ionisasi dari atas ke bawah semakin berkurang
4. Afinitas electron dari atas ke bawah semakin bertambah
5. Jari-jari atom dari atas ke bawah semakin bertambah
6. Keelektronegatifan atom dari atas ke bawah semakin berkurang
7. Dapat membentuk anion X
2-
dengan kecenderungan semakin kebawah semakin sulit
8. Kecuali O, dapat membentuk ikatan tetravalent atau heksavalen
9. Dapat berikatan dengan F dengan membentuk XF6 dengan kecenderungan semakin kebawah semakin sulit
10. Dapat membentuk asam lemah dengan berikatan dengan hydrogen dengan kecenderungan semakin kebawah
semakin kuat
11. Kecuali H2O senyawa H2X bersifat racun dan berbau tidak sedap
12. Kecuali Te20 senyawa H2X larut dalam air.

B. DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun. 2006. KIMIA untuk Kelas XII. Yogyakarta : Intan Pariwara
http://resti-susilawati.blogspot.com/2011/10/germanium-arsedan-selenium.html?m=1
http://erwantoindonesia.wordpress.com/2012/03/28/makalah-oksigen-belerang-dan-selenida/
http://annisaprajna.blogspot.com/2011/08/unsur-golongan-vi.html?m=1
http://rudyanshory.blogspot.com/2011/11/makalah-kimia-unsur.html?m=1
http://asrianinoniblogspotcom.blogspot.com
http://makalah-unsur-unsur-golongan-via.html

Você também pode gostar