Você está na página 1de 31

1

RANGKUMAN AUDIT MANAJEMEN



CHAPTER 1
KONSEP OPERASIONAL

Pengertian :

Audit manajemen adalah istilah yang banyak digunakan meliputi banyak aspek dan teknik.
Kajian operasional dapat didefinisikan sebagai suatu proses untuk menganalisis operasi dan
kegiatan internal untuk mengidentifikasi area untuk perbaikan positif dalam program perbaikan
terus-menerus

Dapat dikatakan bahwa audit operasional adalah audit manajemen yang dilakukan dari sudut pandang
manajemen untuk mengevaluasi ekonomi, efisiensi, dan efektivitas dari setiap dan semua operasi,
hanya dibatasi oleh keinginan manajemen.

Proses dimulai dengan analisis usaha dari kegiatan yang ada, mengidentifikasi area untuk perbaikan
positif. dan kemudian menetapkan standar kinerja yang di atasnya kegiatan dapat diukur.

Pelanggan perusahaan didefinisikan sebagai orang yang memiliki saham ata u kepentingan dalam
operasi yang sedang berlangsung dari organisasi dan siapa saja yang dipengaruhi oleh hasil-hasilnya
(jenis, kualitas, dan ketepatan waktu)

Mengapa Adanya Bisnis
Hanya ada dua alasan adanya badan usaha :

1. Bisnis layanan pelanggan
Untuk menyediakan barang dan jasa untuk memuaskan keinginan pelanggan, sehingga mereka akan
terus menggunakan bisnis barang dan jasa dan merujuk kepada orang lain.



2

2. Bisnis konversi kas
Menciptakan barang dan jasa yang diinginkan sehingga investasi dalam bisnis mungkin cepat
dikonversi menjadi uang tunai.


Tidak Dalam Bisinis Perusahaan
Hilangkan berfikir jangka pendek, pengambilan keputusan menjadi lebih sederhana berikut:

1. Bisnis Penjualan
Membuat penjualan yang tidak dapat dikumpulkan profitabilitas (keuntungan penjualan tidak sampai
kas diterima dan semua biaya penjualan kurang dari jumlah yang dikumpulkan) hanya menciptakan
pertumbuhan numerik

2. Bisnis Pesanan Pelanggan Backlog
Logging pesanan pelanggan adalah proses kertas kerja untuk mengesankan manajemeninternal dan
pemegang saham luar. Kecuali backlog ini dapat dikonversi menjadi penjualan tepat waktu dan
pengumpulan hanya ada janji masa depan, yang mungkin tidak pernah terwujud.

3. Bisnis Piutang
Mendapatkan uang tunai secepat mungkin, bukan janji untuk membayar. Tapi ingat, pelanggan bisnis
perusahaan; menjaga mereka dalam bisnis adalah menjaga perusahaan dalam bisnis. Biasanya
perusahaan telah mengeluarkan kas kepada pemasok dan / atau ke persediaan.

4. Bisnis Persediaan
Persediaan tidak sama dengan penjualan. Pengadaan bahan baku dari vendor hanya jika diperlukan,
memproduksi untuk pesanan pelanggan berdasarkan tanggal pengiriman yang telah disepakati,
memaksimalkan kerja, dan pengiriman langsung dari produksi ketika pelanggan membutuhkan
produk.

5. Bisnis Aset, Dan Peralatan
Pabrik / peralatan yang menganggur menyebabkan kecemasan dan hasil yang tidak effisien

3

6. Bisnis Pekerjaan
Didapat dari dengan sedikitnya jumlah karyawan yang mungkin bertahan. Tidak pernah
mempekerjakan seorang karyawan tambahan kecuali benar-benar diperlukan. Mereka juga perlu
diperhatikan, yang membangun organisasi

7. Manajemen Dan Administrasi Bisnis
Lebih mudah untuk bekerja dan dapat mengendalikan operasi dari pada menghabiskan waktu
mengelola manajemen. Banyak menejer yang bertemu dengan manajer lain untuk membicarakan dan
berdiskusi bagaimana melakukan hal tersebut.

Beberapa Prinsip Dasar Bisnis
Contoh dari prinsip bisnis:
Memproduksi barang yang berkualitas baik dengan kemungkinan biaya yang rendah
Mengatur harga penjualan yang realistis, sehingga menjual semua produk yang bisa di produksi
dengan keterbatasan fasilitas produksi
Membangun hubungan kepercayaan dengan critical vendor; menjaga mereka dalam bisnis berarti
menjaga perusahaan dalam bisnis
Jangan menghabiskan uang yang sebenarnya tidak perlu dihabiskan. Mengendalikan biaya dengan
efektif, ada banyak yang harus dilakukan pada peningkatan penjualan

Kriteria Pertumbuhan Organisasi :
Pengurangan biaya
Kenaikan harga
Kenaikan Volume Penjualan
Perluasan pasar baru
Jaringan Distribusi baru
Pasar saham meningkat dalam pasar yang ada
Menjual atau menutup operasi atau lokasi yang merugikan
Mengakuisisi perusahaan lain, divisi, operasi, atau produknya
Mengembangkan produk atau jasa baru
Efisiensi atau peningkatan produktivitas
Menghapus aktifitas tambahan yang tidak bernilai
4

Membuat pekerja bertanggung jawab
Merevisi struktur organisasi

Contoh Kriteria Organisasi
Kriteria organissi keseluruhan
Fungsi penjualan
Manufakturing
Personal
Pembelian
Akuntansi

ECONOMY, EFFICIENCY, AND EFFECTIVENES
1. Economy (Biaya operasi)
Apakah organisasi melaksanakan tanggung jawabnya dengan cara yang paling ekonomis melalui
konservasi karena sumber dayanya?
2. Efisiensi (Metode operasi)
Apakah organisasi melaksanakan tanggung jawabnya dengan pengeluaran minimum usaha?
3. Efektivitas (Hasil usaha)
Apakah organisasi mencapai hasil atau manfaat berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan dan tujuan
atau beberapa kriteria terukur lainnya?

TERM (Istilah)
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai istilah telah digunakan bergantian dengan audit operasional
untuk menggambarkan pendekatan ini. Contohnya:
o Audit Program
o Audit manajemen
o Audit kinerja (dan evaluasi)
o Audit departemen
o Audit Non Finansial
o audit kepatuhan
o Analisis biaya-manfaat
o Evaluasi ekonomi dan efisiensi
5

o Efektivitas atau hasil evaluasi
o analisis fungsional
o Audit lingkup penuh
o Audit Tanggung Jawab
o Analisis dan audit komprehensif
o Studi benchmarking internal
o Studi manajemen kualitas total
o studi reengineering
o Audit organisasi
o Penelitian Nilai tambah

FINANCIAL AUDIT VS MANAGEMENT AUDIT
Tujuan : Menyampaikan pendapat terhadap kondisi keuangan vs menganalisis dan meningkatkan
metode dan kinerja.

o Cakupan : catatan keuangan fiskal VS operasi bisnis.
o Keterampilan : akuntansi VS interdisipliner.
o Orientasi waktu : ke masa lalu VS masa depan.
o Presisi : absolute VS relatif.
o Pemirsa : pemegang saham dan publik VS manajemen internal.
o Kebutuhan : diperlukan secara hukum VS pada pilihan manajemen.
o Standar : GAAP (PSAK), IFRS, GaAs VS ekonomi, efisiensi, efektivitas.
o Opini : diperlukan VS tidak diperlukan.
o Hasil Audit : pendapat, laporan keuangan VS rekomendasi kepada manajemen.
o Fokus : laporan keuangan disajikan secara wajar (bebas dari salah saji material) VS
perbaikan positif operasional.
o Viewpoint : keuangan VS manajemen.
o Sukses : wajar tanpa pengecualian pendapat VS adopsi pengelolaan rekomendasi

SPECIFIC OBJECTIVES AND PURPOSES (TUJUAN KHUSUS DAN MAKSUD)
Banyak alasan mengapa manajemen mungkin berkeinginan untuk memiliki kajian operasional usaha:
1. Financial and accounting
6

2. Kecukupan dari Pengendalian Internal
3. Kepatuhan akan prosedur
4. Efisiensi Organisasi
5. Hasil Operasi

Keuntungan Dari Audit Menejemen
1. Mengidentifikasi area masalah, penyebab terkait, dan alternative untuk perbaikan
2. Mencari peluang untuk menghilangkan yang tidak berguna dan tidak efisien
3. Mencari peluang untuk menaikkan pendapatan yaitu menikkan penghasilan
4. Mengidentifikasi tujuan terdefinisi organisasi, tujuan, kebijakan, dan prosedur
5. Identifikasi criteria untuk mengukur pencapaian dari tujuan organisasi
6. Rekomendasi perbaikan didalam kebijakan, prosedur, dan struktur organisasi
7. Memberikan pengecekan pada prestasi dari individu dan dari unit organisasi
8. Meninjau kepatuhan dengan persyaratan hukum dan tujuan organisasi, objektif, kebijakan, dan
prosedur
9. pengujian untuk keberadaan tindakan yang tidak sah, penipuan, atau tidak teratur
10. Menentukan status informasi menejemen dan system pengendalian

FASE AUDIT MENEJEMEN

o Planning
o Work Program
o Field Work
o Mengembangkan temuan dan rekomendasi
o Pelaporan

BUDGET



INITIAL SURVEY

7

CHAPTER 2
PLANNING PHASE
PLANNING PHASE OVERVIEW
Tujuan utama dari fase perencanaan adalah:
Mengumpulkan informasi tentang daerah operasional.
Mengidentifikasi kemungkinan area masalah operasional.
Mulai untuk mengembangkan dasar untuk program kerja audit operasional.
Pada fase perencanaan ,segala informasi umum yang penting yang berkaitan dengan oprasi organisasi
relative diperoleh dalam kurun waktu yang singkat.Pada saat pengumpulan informai reviewer harus
mencari informasi seperti rencana perusahaan ,sistem pendanaan, serta struktur dan management
organisasi.
INFORMASI YANG DIPEROLEH
Semua informasi yang dikumpulkan dari fase perencanaan digunakan sebagai file permanan untuk
operational review. Tahap perencanaan dapat dilakukan secara efisien dan sistematis jika auditor memiliki
gagasan yang jelas tentang apa yang dibutuhkan.
Catatan dan informasi yang dapat diminta mungkin termasuk :
1. Hukum dan peraturan yang berlaku untuk kegiatan yang diaudit
2. Material pada organisasi.
Informasi yang dibutuhkan mencakup:
Devisi yang ada pada organisasi dan tanggungjawabnya
Prinsip dari delegasi(pemberian) kewenangan
Jenis,ukuran dan lokasi dari setiap entitas oprasi.Contoh area kerja
Jumlah dari karyawan pada setiap segmen
Jenis dan lokasi dari aset fisik dan pencatatan akutansi
3. Informasi keuangan
Informasi terkait dengan laporan keuangan yang dibutuhkan seperti:
Biaya dari oprasi secara periode
Catatan tahun ke tahun dengan pendapatan dari penghasilan-kegiatan produksi
8

Anggaran vs data aktual dari yang lampau sampai sekarang
Analisis arus kas
Data akutansi biaya
4. Metode operasi dan prosedur
5. Informasi dan laporan manajemen.
Reviewer harus mengidentifikasi semua variable manajemen seperti jenis,konten,dan waktu dari
semua laporan.
6. Problem Area (Area masalah)
SUMBER INFORMASI
WAWANCARA EFEKTIF (EFFECTIVE INTERVIEWING)
Tujuan dari diadakannya wawancara adalah untuk mngetahui apa yang terjadi dan mengapa.
DATA ORGANISASI ( ORGANIZATIONAL DATA)
Data organisasi meliputi copy dari grafik organisasi,penjelasan fungsi pekerjaan,dan bagan
posisi.Review harus memastikan pekerjaan yang sebenernya,tanggung jawab,dan tingkat
kewenangan setiap karyawan.
DATA KEUANGAN (FINANCIAL DATA)
o Data kuangan meliputi neraca keuangan selama beberapa tahun,biaya vs laporan sekarang,biaya dari
operasi,sumber pendapatan dari tahun ke tahun,analisis aliran kas,data akutansi
biaya,rasio,perubahan dan analisi tren.
KEBIJAKAN DAN PROSEDUR (POLICIES AND PROCEDURES)
Kebijakan dan prosedur yang berlaku seharusnya ada didalam dokumen prosedur manual,prosedur
kebijakan,petunjuk dan regulasi.
IDENTIFIKASI MASALAH WILAYAH KRITIS
7. Setelah informasi yang diperlukan telah diperoleh, bagaimana seharusnya itu digunakan?
8. Data perencanaan yang dikumpulkan memberikan latar belakang dan informasi umum untuk
bekerja staf audit operasional.
9. Data ini juga harus digunakan untuk membantu menentukan daerah tertentu aktivitas untuk
memeriksa dalam tahap pekerjaan lapangan.
10. Teknik tersebut meliputi:
Identifikasi kegiatan utama.
9

Penggunaan laporan manajemen.
Pemeriksaan audit masa lalu dan laporan.
Pemeriksaan fisik kegiatan.
Diskusi dengan personel yang bertanggung jawab.
FASE PERENCANAAN PROGRAM KERJA
Program kerja tahap perencanaan dapat dibangun setelah mengumpulkan data dan informasi dan
identifikasi awal masalah daerah kritis operasional.
Menyediakan bimbingan dan arahan untuk yang langkah-langkah pekerjaan tambahan harus
dilakukan untuk menyelesaikan daerah untuk dimasukkan dalam audit operasional mendalam
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN
Karena anggota tim audit operasional biasanya memiliki keahlian keuangan, tempat yang baik untuk
memulai dalam menentukan wilayah operasional kritis adalah untuk menganalisis data keuangan dan
laporan organisasi.
Penggunaan alat-alat analisis tertentu dapat secara efektif membantu untuk menganalisis laporan
keuangan, menentukan bagaimana organisasi lakukan, dan nol dalam pada daerah-daerah kritis yang
membutuhkan perhatian dan perbaikan. Alat-alat ini adalah:
perbandingan
persentase trend
Pernyataan umum ukuran
rasio keuangan
IDENTIFIKASI WILAYAH KRITIS
Sebagai hasil dari survei awal dan analisis data laporan keuangan, auditor operasional harus dapat
membantu manajemen mengidentifikasi wilayah operasional kritis di mana prosedur audit
operasional akan memberikan manfaat paling.
Langkah ini tidak selalu diperlukan, karena cukup sering manajemen telah memutuskan daerah yang
akan memberikan pembayaran terbesar melalui prosedur audit operasional.


10

WILAYAH TIDAK TERPILIH UNTUK AUDIT(AREAS NOT SELECTED FOR AUDIT)
Daerah operasional lainnya yang ditentukan bahwa pekerjaan audit operasional tambahan tidak akan
dilakukan pada saat ini tidak akan hanya menyisihkan.
Mereka semua harus disebutkan untuk organizationl dan manajemen departemen dalam laporan
lisan dan / atau tertulis, merekomendasikan tindakan lebih lanjut, seperti:
tindakan segera
Analisis lebih lanjut dan pemeriksaan oleh manajemen organisasi dan departemen
Future audit operasional oleh tim audit operasional atau personel departemen internal yang


















11

CHAPTER 3
WORK PROGRAM PHASE

Pengertian
Operasional review program kerja adalah ditulis untuk ulasa dari akitivitas pilihan seperti yang
ditentukan dalam fase perencanaan (planning phase). Ini menjadi jembatan penghubung antara fase
perancaan dan fase kerja lapangan (field work phase)

Keuntungan Operasional Review Program Kerja
- Rencana sistematis untuk pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam review operasional yang dapat
dikomunikasikan kepada semua staaf review operasional.
- Dasar yang sistemasis untuk penugasan kerja bagi anggota staff review berdasarkan pada kemampuan
spesifik mereka.
- Sesuatu yang diartikan sebagai pembanding dari pengawas review dan pengulas (reviewers) lainnya
dengan rencana yang telah diterima, standar review dan ketentuan lain.
- Bantuan dalam pelatihan bagi anggota staff yang kurang pengalaman dan memperkenalkan mereka
dengan bentuk, tujuan dan tahapan kerja dari operasional review
- Membantu memperkenalkan kelompok review secara berturut dengan sifat pelaksanaan kerja pada
operasional review saat ini.

Standar Operasional Review Program Kerja
- Harus dibuat secara khusus/special (tailor-made) agar sesuai dengan tipe tugas operasional review
dari organisasi.
- Setiap tahapan kerja harus secara jelas di tetapkan pekerjaan yang akan dilakukan dan alasan
melakukan itu.
- Program kerja harus flexibel dan memungkinkan penerapan inisiatif (alternatif) jika terjadi
penyimpangan dari prosedur yang telah ditetapkan
- Program kerja harus secara spesifik menyediakan pengembangan dari temuan individu



12

Siapa yang Mengembangkan Program Kerja
Semua anggota dari operasional review harus terlibat dalam pengembangan dari program kerja. Antara
lain :
- Staff anggota operasional review
- Personil klien yang bekerja dalam bidang yang akan di review
- Konsultan luar
- Personil dari organisasi yang sama

Tahapan dari Program Kerja
1. Mengkaji dokumen yang ada seperti peraturan dan prosedur manual
2. Penyusunan struktur organisasi dan penjelasakan fungsi pekerjaan terkait
3. Analisis peraturan dan prosedur terkait untuk memperkerjakaan seseorang, orientasi, pelatihan,
evaluasi, pemangkatan dan pemecatan
4. Analisis peraturan organisasi dan sistem terkait serta prosedur tentang administratif dan operasional
5. Mewawancara manajemen dan personil operasi
6. Menyiapkan flowchart
7. Ratio, perubahan dan analisis tren
8. Kuisoner, untuk digunakan bagi auditor atau klien
9. Survey, dari telfon atau bentuk tulisan, untuk pelanggan, pemasok dll untuk direspon
10. Pertanyaan terkait program kerja
11. Mengkaji transaksi, dalam tipe yang berbeda dari normal dan abnormal dipertimbangkan
12. Mengkaji operasi, dari teknis, pengukuran kerja, waktu belajar, performa kerja, dll
13. Analisis
14. Hasil analisis
15. Kajian dan analisis dari sistem informasi manajemen dan laporan terkait
16. Laporan pemenuhan
17. Proses dalam komputer untuk mengaudit




13

Prosedur Pengembangan Progam Kerja
- Mengidentifikasi area operasional yang bermasalah dan kontrol terkait serta area berisiko.
- Mengembangkan pertanyaan kunci dan tahapan kerja untuk memastikan dan memperhitungkan area
risiko yang dirasakan.
- Mengindentifikasi tahapan kerja yang dibutuhkan untuk memberikan jawaban pada area risiko yang
dirasakan dan menjawab pertanyaan kunci.
- Mengembangkan review perencaan kerja untuk setiap area untuk diaudit. Termasuk pekerjaan
personil, time schedule, dan anggaran.

Keterlibatan Kontrol
Sebelum memulai audit manajemen yang sebenarnya, manajer keterlibatan harus mempersiapkan
beberapa bentuk alat kontrol keterlibatan.
Alat-alat ini meliputi:
- Fase perencanaan jam anggaran kontrol, dengan periode personil dan waktu
- Fase perencanaan kontrol anggaran, dengan tugas dan personil
- Fase kontrol anggaran jam kerja lapangan, dengan periode personil dan waktu
- Fase kontrol anggaran kerja lapangan, dengan tugas dan










14

CHAPTER 4 :
FIELD WORK PHASE (FASE PEMERIKSAAN LAPANGAN)
Berdasarkan pada daerah kritis yang diidentifikasi dalam tahap perencanaan serta langkah-langkah kerja
yang dirancang dalam tahap program kerja, terdapat dua hal yang dipertimbangkan dalam Fieldwork
Phase, yaitu:
1. Apakah kebijakan review, dan prosedur terkait dan praktek sebenarnya diikuti, telah sesuai dengan
otoritas dasar, undang-undang, dan tujuan legislatif
2. Apakah sistem prosedur operasi dan pengendalian manajemen efektif sesuai hasil kegiatan yang
dilakukan seperti yang diinginkan oleh manajemen puncak secara efisien dan ekonomis
Empat hal penting dalam penugasan ini adalah :
Factifinding/verifikasi, apakah prosedur, kebijakan yang ditetapkan diikuti?
Evaluation, evaluasi deviasi antara kebijakan/prosedur dengan implementasinya?
Review of finding, rapat yang intens dengan auditee untuk memahami temuan yang didapat
Recommendation, memberikan rekomendasi atas temuan yang signifikan
FACTORS IN REACHING CONSLUSIONS
Dalam mencapai kesimpulan pada Fieldwork Phase harus mempertimbangkan 13 faktor khusus, meliputi:
1. Managemen menggunakan standard atau tujuan untuk menilai prestasi, produktivitas, efisiensi, atau
pemanfaatan barang atau jasa.
2. Kurangnya kejelasan dalam instruksi tertulis yang akan berdampak pada kesalahpahaman,
pengaplikasian yang tidak konsisten, atau penyimpangan yang tidak dapat diterima.
3. Kapabilitas personil dalam menjalankan tugasnya.
4. Kegagalan dalam menerima tanggung jawab.
5. Kegagalan dalam mengendalikan operasi dan aktivitas dengan benar.
6. Duplikasi pekerjaan dalam departemen dan lintas departemen.
7. Penggunaan sumber daya keuangan yang tidak tepat atau boros.
8. Pola organisasi yang rumit
9. Penggunaan tenaga kerja yang tidak efektif
10. Penundaan dalam penyelesaian pekerjaan
15

11. Kebutuhan untuk, dan efektivitas, berbagai operasi dan unit pelayanan dalam kaitannya dengan biaya
pemeliharaan mereka.
12. Relevansi dan validitas kriteria yang digunakan untuk menilai efektifitas dalam mencapai hasil operasi
13. Kesesuaian metode yang digunakan untuk mengevaluasi efektivitas hasil pencapaian Banyak teknik
fieldwork yang berbeda digunakan dalam fieldwork phase. Namun alat yang paling baik adalah
kemampuan analisis dan akal sehat secara logis dalam berbagai kasus
FIELD WORK TECHINIQUES
Banyak macam teknik yang digunakan dalam tahap pekerjaaan lapangan, tergantung pada keadaan
kondisi dan perjanjian. Namun, teknik terbaik adalah dengan akal sehat dan kemampuan analitis yang
baik.
1. Total Quality Management ( TQM )
Menggambarkan pendekatan manajemen untuk memperoleh kesuksesan jangka panjang melalui
kepuasan pelanggan. Dalam TQM, semua anggota sebuah organisasi berpartisipasi dalam
meningkatkan proses, produk, jasa, dan budaya di mana mereka bekerja. Dapat artikan secara singkat
yaitu sistem manajemen untuk organisasi yang berfokus pada pelanggan dan melibatkan seluruh
karyawan dalam perbaikan secara terus-menerus.
2. Participative Management
Tipe manajemen di mana karyawan di semua tingkat didorong untuk menyumbangkan ide-ide ke arah
mengidentifikasi dan menetapkan tujuan organisasi, pemecahan masalah dan keputusan lain yang
secara langsung dapat mempengaruhi mereka. Juga disebut konsultatif manajemen.
3. Benchmarking Strategies
Pengukuran kualitas kebijakan organisasi, produk, program, strategi dan perbandingan dengan
standar pengukuran serupa atau pengukuran sejenis. Tujuan pembandingan adalah untuk
menentukan apa dan dimana perbaikan diperlukan, untuk menganalisis bagaimana organisasi lainnya
mencapai tingkat kinerja tinggi, dan menggunakan informasi ini untuk meningkatkan kinerja.
4. Restructuring, Reengineering, And Reinventing
5. Learning Organization
6. Principle-Centered Leadership
7. Revision Of Mental Models
8. Spirituality In The Workplace
9. Activity Based Costing / Management
16

Berbasis biaya karena berkaitan dengan pendekatan untuk melihat apakah yang menyebabkan biaya-
biaya tersebut dapat terjadi. Berbasis manajemen karena disini menambah kegiatan yang
mengandung nilai tambah dan mengurangi kegiatan yang tidak bernilai tambah dengan tujuan
efisiensi dan efektivitas.
10. Strategic, Long Term, Short Term, and Detail Planning
Bagaimana membuat perencanaan secara terinci dan strategi yang digunakan dalam perencanaan
jangka panjang maupun pendek.
11. Flexible Budgeting
Proyeksi pendapatan dan pengeluaran di berbagai volume produksi atau penjualan. Tunjangan biaya
untuk setiap biaya dapat bervariasi karena penjualan atau produksi bervariasi.
12. Systems Theory
Salah satu dari beberapa metodologi (seperti riset operasi, analisis sistem, sistem dinamika) yang
menggunakan pendekatan sistem untuk memahami fenomena kompleks dan masalah. GST berfokus
pada struktur sistem bukan fungsi sistem. Itu mengusulkan bahwa sistem kompleks berbagi beberapa
prinsip pengorganisasian terlepas dari tujuan mereka, dan bahwa prinsip-prinsip ini dapat dimodelkan
secara matematis.
13. Complexity Theory ( Complex Adaptive Systems )
Konsep yang mencoba untuk menjelaskan fenomena kompleks yang tidak dijelaskan oleh teori-teori
(mekanistik) tradisional. Hal tersebut terintegrasi ide-ide yang berasal dari teori chaos, kognitif
psikologi, ilmu komputer, evolusi biologi, teori sistem umum, logika fuzzy, teori informasi, dan bidang
terkait lainnya untuk berurusan dengan alam dan buatan sistem seperti mereka, dan tidak dengan
menyederhanakannya
SPECIFIC FIELD WORK TECHNIQUES
Meskipun banyak alat dan teknik dapat digunakan pada tahap kerja lapangan, namun sebaiknya cara
tersebut digunakan secara konsisten. Beberapa hal yang harus diperhatikan :
a. Interviewing
Dalam tahap pekerjaan lapangan, bagaimanapun, wawancara tidak terbatas pada manajemen, tetapi
mencakup karyawan yang benar-benar melakukan pekerjaan, untuk menentukan apa yang sedang
terjadi dan mengapa. Tujuan dari tinjauan wawancara operasional adalah untuk mengkorelasikan
praktek dan teori mengumpulkan fakta, pendapat, dan ide-ide dan untuk membangun citra positif di
pikiran personel klien.
17



Interview Agenda And Whom To Interview
Sebagai bagian dari persiapan wawancara resensi, agenda wawancara harus disiapkan, yang
meliputi bidang utama yang akan dibahas dan pertanyaan dasar yang harus dijawab. Agenda
digunakan sebagai pedoman para pengkaji, bukan untuk berbagai rincian dengan yang
diwawancarai tetapi hanya daerah umum yang akan di bahas. Agenda wawancara digunakan oleh
penulis/pengulas sebagai pedoman untuk memastikan bahwa setiap item agenda yang memadai
dalam wawancara.

Scheduling The Interview
Masalah lain yang siginifikan adalah penjadwalan wawancara yang tepat. Penjadwalan
wawancara adalah tanggung jawab penulis untuk membuat perjanjian terlebih dahulu untuk
waktu dan tempat yany nyaman untuk wawancara. Biasanya pertemuan wawancara yang terbaik
adalah bertemu di area kerja yang diwawancara adalah yang paling nyaman dan resesensi/penulis
dapat mengamati operasi yang sedang berlangsung selama wawancara.

Setting Up The Interview
Jika resensi menginginkan interview untuk menyajikan material spesifik baik sebelum atau saat
interview berjalan, resensi harus menanyakan kepada mereka karena interview memiliki
keterbatasan waktu.

Starting The Review
Waktu mulai wawancara adalah tanggung jawab penulis untuk dating tepat waktu di lokasi
wawancara sebelum waktu yang sudah dijadwalkan. Tepat waktu akan membantu untuk
meningkatkan citra professional penulis dan menciptakan kesan baik kepada narasumber.

Questioning Procedures
Ketika mengajukan pertanyaan, penulis harus menghindarkan dari pertanyaa ya atau tidak,
karena membatasi jumlah informasi yang diperoleh dari narasumber. Resensi/penulis harus
mengajukan pertanyaan yang memerlukan narasumber untuk menganalisis sebab dan akibat, hal-
hal yang menjadi perhatian dan memberikan pendapat.
18



Taking Note
Saat melukakan wawancara, resensi tidak harus mengambil catatan saat narasumber berbicara.
Mengambil catatan membuat resensi tidak kondusif untuk mendengarkan dengan baik, dapat
menyebabkan resensi tidak mampu memisahkan item bahan yang memiliki dampak kecil. Praktik
yang baik adalah untuk mengambil penyingkatan catatan untuk selanjutnya diingiat kembali
(menuliskan hal-hal penting), termasuk rekaman fakta, diagram kasar, diagram alur, kata kunci,
dsb.

Effective Listening
Karena tunjuan resensi adalah untuk mengumpulkan informasi dan belajar lebih banyak, penting
untuk menjadi seorang pendengar yang efektif untuk mendapatkan fakta-fakta yang akurat dan
pernytaan. Teknik yang baik untuk meningkatkan efektivitas keterampilan mendengarkan adalah
meminta narasumber untuk mengulang atau menyatakn kembali item yang tidak sepenuhnya
diapahami. Teknik lain mendengarkan dengan baik adalah meminta contoh konkret jika bahasa
terlalu umum / samar. Teknik lain yang dapat digunakan termasuk meringkas / mengulang apa
yang narasumber telah sampaikan untuk mendorong elaborasi. Penitng untuk tidak memusuhi
narasumber dengan membuat perdebatan, membuat komentar sinis, atau bertentangan dengan
pemahaman narasumber.

Closing The Interview
Pada saat penutupan wawancara, resensi merangkum bidang utama dan fakta yang diperoleh
untuk memastikan kelengkapan dan akurasi.

Note Recording
Setelah wawancara resensi harus menijau, mengatur, mengambil kesimpulan cacatan sesegera
mungkin, setidaknya pada hari yang sama untuk memastikan keakuratan catatan wawancara.
Resensi harus yakin untuk menulis rincian yang cukup sehingga kesimpulan yang dihasilkan cukup
jelas.


19



Sample Interview
Sampel wawancara resensi dan manjer departemen operasional ditampilkan dalam buku kerja.
Untuk memprkuat teknik yang di bahas pada teknik wawancara yang defektif, mengkaji dan
menganalisis prsentasi wawancara dan mengidentifikasi point dokumen yang baik/buruk.

b. Systems Flowchart
Sistem flowchart juga membantu pembaca untuk mengidentifikasi efisiensi seperti : penanganan yang
tidak perlu, routing tidak efisien, informasi yang tidak terpakai pada dokumen atau catatan, instruksi
tidak memadai, tidak mencukupi atau berlebihan peralatan, perencanaan atau penugasan tidak
memadai.
Sistem flowchart juga membantu resensi untuk mengidentifikasi inefisiensi sistem seperti :
Penanganan yang tidak perlu
Inefficient routing
Informasi yang tidak digunakan pada doukumen atau catatan
Perencanaan yang tidak memadai atau delegasi
Instruksi yang tidak memadai
Perlatan yang tidak memadai atau berlebihan
Lemah/kurang dalam menggunakan fasilitas pengolahan data
Laporan rencana yang kurang bagus
Penjadwalan yang tidak memadai atau tidak benar
Pembaca harus mempertanyakan setiap langkah dalam proses sebagai berikut :
Kebutuhan ( necessity )
Ekonomis
Efisiensi
Efektivitas

20

Sistem flowchart juga merupaka titik awal untuk sistem dan proses mendokumentasikan sebagai
bagian dari studi benchmarking internal dsn eksternal untuk mengidentifikasi proses tidak efisien ke
arah pada praktitk rekomendasi terbaik dalam program perbaikan terus-menerus.

c. Layout Flowchart
Merupakan diagram skematik dari pengaturan fisik yang ada atau yang diusulkan dari area kerja
dengan penambahan garis aliran pekerjaan utama yang dilakukan di sana. Jenis grafik yang digunakan
untuk mendokumentasikan tata letak dan jalur pergerakan orang, dokumen, atau material. Bagan tata
letak aliran juga memungkinkan resensi untuk mengungkapakan 10 inefisinesi dalam sistem, seperti :

1. Fungsi langkah-langkah kerja yang tidak perlu
2. Penanganan yang tidak perlu
3. Perencanaan yang tidak mencukupi atau pendelegasian pekerjaan
4. Insturksi tidak memadai untuk karyawan
5. Peralatan kantor dan komputer yang tidak memadai atau berlebihan
6. Kurangnya kemampuan menggunakan pemrosesan computer
7. Kurangnya rencana sistem informasi dan laporan
8. Buruknya penjadwalan kerja
9. Tata letak area kerja yang tidak efisien
10. Personil / karyawan yang tidak perlu

d. Ratio, Change, and Trend Analysis
Rasio, perubahan, dan analsis trend adalah teknik lain yang digunakan dalam fase lingkungan kerja
lapangan untuk memperkuat, dan memberikan peningkatan perawatan operasional review dan
prosedur lain. Dengan menggunakan teknik tersebut para pengamat melakukan latihan kritis,
menginterpretasikan, dan menjelaskan hubungan antara pengaturan dari pengoperasiang dan data
keungan dari perbandingan periode waktu.
Rasio tidak memiliki nilai yang signifikansi intrinsik, rasio biasanya digunakan dan sangat berguna
dalam melihat hubungan dan perubahan yang siknifikan.
Identifikasi dan analisis situasi masalah adalah langkah awal dalam mengembangkan solusi yang
efektif. Rasio, perubahan, dan analisis tren membantu resensi untuk mendeteksi area masalah untuk
analisa lebih lanjut.
21

Dalam menerapkan teknik ini, tujuannya adalah untuk menentukan dan mengukur perubahan
keterkaitan dalam data, dan kemudian memeriksa secara kritis dan melakukan evaluasi dari
perubahan dan signifikasinya.
Dalam menggunakan teknik ini resensi mempertimbangkan setiap situasi individual dan
mengembangkan rasio untuk digunakan dengan sesuai. Ada 2 sumber utama referensi yang akan
digunakan dalam menerapkan teknik ini :
1. Membandingkan data historis internal dan data anggaran
2. Membandingkan data eksternal, seperti statistic industri, standar fungsional, dan standar
pelaksanaan kerja lainnya.
Rasio hanyalah salah satu alat yang tersedia bagi resensi/pengkaji untuk menentukan peruvahan.
Indeks, prsentase, hubngan, anggaran bariabel, analisis korelasi, dsb adalah salah satu alat lain yang
dapat dugunakan. Alat-alat ini sering digunakan dalam hubungannya dengan satu sama lain.
Perkembangan rasio, perubahan dan analysis tren yang terkait dengan tinjaun temuan bukanlah
tujuan itu sendiri. Biasanya lebih analisis dan kerja lapangan yang diperlukan untuk mengembangkan
dimensi penuh temuan. Hasil rasio, perubahan, dan anlisis trend memberikan ukuran signifikan.
WORK PAPERS
Kertas kerja berfungsi sebagai dasar program kerja kajian operasional, disusun dan sebagai penghubung
antara kerja yang dilakukan sebuah laporan. Kertas kerja memberikan bukti sistematis bagaimana kajian
tanggung jawab dalam tugas-tugas tertentu dilakukan.
Kertas kerja audit merupaka catatan-catatan yang dibuat dan data-data yang dikumpulkan auditor
secara sistematis pada saat melaksanakan tugas audit. KKA harus mencerminkan langkah-langkah kerja
audit yang ditempuh, pengujian-pengujian yang dilakukan, informasi yang diperoleh, dan kesimpulan
hasil audit.

USE OF WORK PAPERS
Tempat menyimpan informasi yang di dapat
Mengidentifaksi dan sebagai pendukung permasalahan, kejadian, dan tindakan yang terjadi selama
tinjauan, temuan, rapat, dll.
Menjadi bahan pendukung untuk diskusi auditee (reviewee)
22

Untuk memberikan dukungan bagi laporan
Sebagai bahan untuk mempertahankan fakta, konklusi, dan rekomendasi jika diperlukan
Sebagai dasar pengawasan kerja
Sebagai dasar penilaian dari teknik, kemampuan dan kerja dari team audit
Sebagai referensi tinjauan berikutnya
WORK PAPER IDENTIFICATIONS
1. Title (Judul)
Judul lengkap terdiri dari :
Departemen atau unit nomor, masuk di sudut kiri atas dari kertas kerja
Departemen atau nama unit, masuk di tengah kertas pada baris pertama
Deskripsi dari kertas kerja, masuk di tengah kertas pada baris kedua
Periode yang dicakup dalam kertas kerja, masuk di tengah kertas di baris ketiga
2. Nomor indeks referensi acuan masuk di tengah kertas, baris terkahir
3. Paraf dan tanggal yang menyiapkan
4. Paraf dan tanggal yang mereview
5. Sumber informasi (orang, komputer, hasil, buku, majaalaH0
6. Indikasi tinjauan atau verifikasi bahan yang diterima dari departemen atau unit yang sedang ditinjau
7. Semua nama orang yang hadir di konferensi atau diskusi
SAMPLE TABLE OF CONTECTS
1. Indeks kertas kerja
2. Program kerja
3. Ulasan judul
4. Waktu pengedalian
5. Laporan status pekerjaan/perjanjian
6. Catatan pengawasan
7. Koresponden
8. Waktu rapat
9. Perencanaan makalah
10. Penemuan fakta : pernyataan kondisi
11. Penemuan fakta : pembentukan kriteria
23

12. Analasis dan kesimpulan
13. Pengembangan rekomendasi : alernatif
14. Pengembangan rekomendasi : final
15. Garis presentasi : laporan lisan
16. Laporan tertulis : rancangan
17. Laporan tertulis : salinan akhir
18. Material penitng
EVIDENCE
Resensi operasional juga bertanggung jawab untuk megumpulkan bukti yang kompeten dan relevan yang
cukup untuk mendukung kesimpulan, opini, dan rekomendasi.
Bukti adalah sesuatu yang dapat membuktikan atau sesuatu yang dapat memberi dukungan kepada
suatu keyakinan.
Kepentingan Auditor : mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasikan / menafsirkan, dan
mendokumentasikan informasi (bukti) untuk mendukung hasil audit
TYPES OF EVIDENCE
Fisik observasi, foto, slide, dl
Pengakuan interview, statement, dll
Dokumen surat, kontrak, catatan, dll
Analisis analisis informasi
ATTRIBUTES OF EVIDENCE
1. Sufficiency jumlah bukti yang cukup untuk mendukung pernyataan sesuatu menjadi temuan audit
2. Competence bukti yang digunakan untuk mengungkapkan temuan adalah bukti yang benar
3. Relevance bukti yang berhubungan dengan temuan audit
EVIDENCE IN THE WORK PAPER
Harus mengungkapkan pesan yang dimaksudkan dengan jelas sehingga penelaah dan penulis laporan
dapat memahaminya
Harus mempunyai tujuan
Harus mejelaskan sifat dan lingkup kerja yang dilakukan dan menyiapkan kesimpulan
24

CHAPTER 5
DEVELOPMENT OF AUDIT FINDINGS

Untuk mengembangkan sebuah temuan audit manajemen khusus, auditor harus menyadari, dan
menggunakan secara efektif, atribut berikut :
1. Kriteria (Criteria) : Standar , tindakan , atau harapan yang digunakan dalam membuat evaluasi atau
verifikasi
Apa yang harus ada
Persyaratan tertulis ( undang-undang , peraturan , instruksi , manual , arahan , dll )
Tujuan lembaga atau organisasi
Pengalaman auditor
Common sense , prudent praktek bisnis
Audit kartu kredit
Instruksi lisan
Pendapat ahli independen
Standar yang diterima secara umum industri

2. Kondisi (statement of condition) : Bukti faktual bahwa auditor ditemukan selama audit yang
menunjukkan apa yang benar-benar ada .
Apa ada
Apa itu
Apa yang rusak
Apa kekurangan
Apa yang ada dalam kesalahan
Apakah terisolasi atau luas ?

3. Efek (effect) : Risiko atau paparan organisasi yang diaudit karena kondisinya yang tidak sama dengan
kriteria .
Perbedaan antara kriteria & kondisi
Penggunaan ekonomis atau tidak efisien dari sumber daya
Kehilangan potensi pendapatan
Ketidakefektifan ( pekerjaan tidak dilakukan serta bisa )
25

Informasi , catatan atau laporan yang tidak berguna , bermakna , atau akurat .

4. Penyebab (cause) : Alasan untuk perbedaan antara kriteria dan kondisi .
Mengapa ada perbedaan
Kurangnya kualifikasi untuk melakukan pekerjaan
Manajemen tidak melakukan tugasnya
Kurangnya pelatihan, sumber daya dan komunikasi
Kelalaian atau kecerobohan dan ketidak jujuran
Pengaturan organisasi rusak atau tidak efektif

5. Rekomendasi (recommendations) : Tindakan yang diperlukan untuk membawa kondisi sesuai dengan
kriteria.
Harus spesifik dan membantu
Harus menentukan akuntabilitas dan tanggung jawab
Sebaiknya tidak menggantikan tanggung jawab manajemen untuk mengelola

PENGEMBANGAN TEMUAN AUDIT
Sebagai bantuan dalam mengembangkan temuan audit yang memadai dan lengkap, auditor dapat
menggunakan checklist menangani tujuh pertanyaan-pertanyaan berikut:
Apakah ada temuan atribut hilang? Mengapa? Apa yang bisa atau harus kita lakukan tentang hal itu?
Apakah cacat presentasi atau gejala audit lengkap?
Apakah atribut bercampur dengan satu sama lain dengan cara yang menghambat kejelasan? Apakah
fakta dibedakan dari pendapat?
Apakah pernyataan kondisi valid? Apakah kita menunjukkan bahwa itu adalah fakta atau bahwa itu
diberitahu kepada kita?
Apakah kriteria yang tidak jelas atau tidak meyakinkan? Apakah mereka lemah atau tidak sehat dari
sudut pandang profesional? Apakah mereka mengandung bias yang subyektif?
Apakah kita menjelaskan penyebabnya? Sudahkah kita mengingat penyebab sesungguhnya, atau itu
gejala? Apakah informasi tentang penyebab tidak lengkap? Superficial? Apakah itu sampai ke inti
masalah?
Apakah efek telah bersahaja? Dibesar-besarkan? Diukur bila memungkinkan?
26

Apakah rekomendasi tidak perlu kabur? Terlalu kaku? Apakah itu mengurus masa lalu tapi tidak masa
depan? Apakah hukuman daripada konstruktif? Apakah tidak selaras dengan penyebabnya?

IDENTIFIKASI ATRIBUT
Auditor manajemen yang tidak menggunakan pendekatan seperti itu didasarkan pada audit
operasional menemukan atribut, seperti yang disarankan, cenderung mempersiapkan temuan
membingungkan dan tidak lengkap.
Hal ini berkontribusi terhadap resistensi manajemen dan kurangnya tindak lanjut temuan.
Untuk memastikan keberhasilan yang lebih besar dalam penerimaan, auditor harus menjadi mahir
dalam mengidentifikasi dan mendokumentasikan menemukan atribut.

PENDEKATAN PENGEMBANGAN TEMUAN AUDIT
Meninjau dan menganalisis kebijakan operasional, sistem, dan prosedur dan praktek sebenarnya
sedang diikuti untuk menentukan apakah mereka akan menghasilkan hasil yang diinginkan jika
dilakukan dengan benar dan memadai.
Mengumpulkan bukti yang sah di wilayah operasional dikaji dan transaksi yang sesuai.
Membandingkan transaksi yang sebenarnya dengan sistem dan prosedur untuk menentukan apakah
prosedur yang sedang diikuti berjalan dengan benar dan mencapai hasil yang diinginkan.
Mengukur efeknya dalam jangka dolar yang hilang atau ketidakefektifan akibat kegagalan untuk
mencapai hasil yang diinginkan.
Jika hasil yang diinginkan tidak tercapai maka menentukan penyebabnya dilakukan bersama-sama
sampai hasil yang diinginkan tercapai.
Mengembangkan rekomendasi untuk meningkatkan situasi ekonomi, efesiensi dan efektivitas.

MENGEMBANGKAN REKOMENDASI
Apa yang direkomendasikan untuk memperbaiki situasi ?
Apakah yang direkomendasikan berdasarkan hubugan logis degan praktek ini ?
Apakah yang direkomendasi praktis dan masuk akal untuk implementasi ?




27

DEVELOPING RECOMMENDATIONS (INTERNAL BENCHMARKING)
Purchase requisition procedures : Permintaan pembelian tidak pra nomor dan efektif dikendalikan,
sehingga dalam kasus dimana barang-barang yang dipesan lebih dari sekali
Budgetary controls : Permintaan pembelian tidak sedang diperiksa terhadap rencana dan anggaran
yang disetujui.
Buyer functions : Pada analisis fungsi mereka ditemukan bahwa beban kerja didistribusikan oleh
komoditas.
Competitive bidding procedures : Meskipun prosedur pembelian ini enyatakan bahwa prosedur
penawaean kompetitif harus digunakan untuk setiap pembelian.
Value analysis program : tidak ada program analisis nilai mana dengan pembelian analisis item yang
akan dibeli untuk menentukan apakah item harus dibeli
Vendor analysis : pengulas menemukan praktik dominan biasa berurusan dengan vendor yang sama.
Standard specification unit : spesifikasi pembelian yang diperlukan untuk semua bahan produksi
Personnel practices : review praktik personel yang berkaitan dengan perekrutan, orientasi, pelatihan,
evaluasi, promosi, dan menembak menemukan kebijakan n atau prosedur eksistensial
DEVELOPING RECOMMENDATIONS (EXTERNAL BENCHMARKING)
Benchmarking kompetitif : mengarahkan perhatian pada pesaing sistem dan prosedur utama yang
mempengaruhi keunggulan kompetitif
Industry benchmarking : proses yang digunakan untuk mengidentifikasi kinerja industri dan tren
Best-in-class benchmarking : proses mengidentifikasi praktek-praktek terbaik di berbagai pengaturan
industri












28

Chapter 6
Reporting Phase
Fase Pelaporan :
Menyediakan informasi yang tepat waktu dan berguna mengenai kekurangan kegiatan operasional
yang signifikan dan kegiatan lainnya
Merekomendasikan perbaikan dalam melakukan kegiatan operasional
Untuk mengkomunikasikan hasi dari audit operasional
Untuk meyakinkan dan juga melakukan suatu tindakan jika diperlukan
Jenis- Jenis Pelaporan :
Laporan Sementara (Interim)
Laporan Lisan (Oral)
Laporan Tertulis (Written)
Ciri-ciri Laporan Sementara (Interim) :
Adanya kebutuhan untuk melaporkan perkembangan kemajuan audit kepada manajemen
operasional selama pelaksanaan audit
Bisa tertulis, Bisa juga lisan
Tergantung pada kondisi/keadaan
Bisa di transmisikan secara formal maupun tidak formal

Ciri-ciri Laporan Lisan (Oral)

Harus diberikan kepada personil manajemen operasi secara periodik. Contoh : Sebuah audit
operasional yang sudah dijadwalkan selama periode 3 bulan kemungkinan sudah termasuk pelaporan
lisan yang dilaporkan dua kali seminggu
Laporan Lisan memiliki keunggulan berbeda dari laporan tertulis, yaitu :
Cepat
Mendapatkan respon langsung
29

Mengizinkan auditor untuk mempertimbangkan argument yang berkaitan dengan kegiatan
operasional serta menyediakan informasi tambahan
Dapat mengungkap ketidaktelitian dalam pemikiran audit

Ciri ciri Laporan Tertulis (Written)

Pada umumnya tim audit tidak hanya memberikan Laporan akhir hasil audit secara lisan, tetapi juga
memberikan laporan hasil audit secara tertulis
Menyediakan pengakuan secara resmi mengenai hasil audit dan juga hal-hal yang berkaitan dengan
audit secara tertulis
Bagi anggota tim audit, laporan tertulis merupakan informasi yang menyatakan bahwa pekerjaan
audit telah diselesaikan dan dapat menjadi sumber informasi untuk pekerjaan audit di masa yang akan
dating

Karakteristik dari Laporan yang Baik

Signifikan Hal-hal yang termasuk didalam laporan audit operasional harus cukup signifikan agar
dapat dijustifikasi (dibenarkan) saat dilaporkan ke personel manajemen operasional
Berguna dan tepat waktu Laporan audit operasional harus dibuat sesuai dengan kebutuhan dan
ketertarikan pembaca laporan, oleh karena itu laporan audit harus berguna bagi pembacanya.
Laporan audit juga harus tepat waktu, karena jika dilaporkan tidak tepat waktu maka akan terjadi
kesalahpaham-an informasi serta akan terjadi keterlambatan pengambilan tindakan atas masalah yg
terjadi.
Keakuratan dan kecukupan Tim audit harus menerapkan seluruh persiapan laporan, peninjauan
kembali, dan prosedur pengolahan untuk tujuan menghasilkan laporan yang tidak berisi kesalahan
fakta, kesalahan logika dan kesalahan pemikiran
Meyakinkan Temuan audit harus dipresentasikan dengan sikap yang meyakinkan dan harus
memberikan kesimpulan serta rekomendasi yang berhubungan dan berkaitan dengan fakta-fakta
yang diberikan.
Objektifitas dan Perspektif Setiap laporan audit operasional harus memperesentasikan teuan audit
dengan sikap yang objektif dan tidak memihak. Laporan audit harus memberikan informasi yang
cukup untuk memberikan pandangan yang tepat kepada pembaca laporan.
30

Kejelasan dan Kesederhanaan Laporan hasil audit harus dipresentasikan secara jelas dan sederhana
agar dapat dikomunikasikan secara efektif kepada penerima laporan. Sangat tidak bijaksana untuk
memberitahukan setiap rinci tekhnis kepada pembaca laporan.
Keringkasan Laporan audit operasional harus berisikan informasi yang dibutuhkan saja. Laporan
audit tidak seharusnya berisi kata-kata, kalimat, paragraph atau bagian yang tidak berkaitan dengan
laporan.
Tekanan nada yang Membangun Melaporkan hasil audit operasional memiliki tujuan utama yaitu
membantu memperbaiki kegiatan operasional suatu perusahaan/organisasi. Oleh karena itu, nada
yang disampaikan dalam laporan harus dapat mendorong reaksi yang berkaitan dengan hasil temuan
dan rekomendasi
Pengaturan dan Kepastian Salah satu masalah signifikan yang dihadapi tim penulis laporan audit
adalah bagaimana mereka mengatur materi yang dimiliki. Tim audit harus mempresentasikan
informasi sesuai urutannya agar pembaca laporan tidak menjadi bingung.

Reporting Review Findings (Melaporkan Hasil Temuan Audit)
Aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam melaporkan hasil temuan audit adalah sebagai berikut :

1. Pernyataan Kondisi Tim Audit harus yakin bahwa informasi yang disampaikan adalah akurat, dan
dikomunikasikan secara jelas dan tepat. Setiap fakta harus didukung dengan bukti-bukti yang cukup
dalam kertas kerja tim audit.
2. Kriteria Tim Audit memiliki tanggung jawab untuk meyakinkan pembaca laporan bahwa kriteria
temuan audit adalah sah (valid). Tim audit harus memastikan bahwa mereka tidak hanya
membandingkan dengan standar yang cocok.
3. Effect Efek merupakan hal yang paling penting dalam atribut hasil temuan audit. Efek merupakan
sebab dari sebuah kekurangan dan juga mendorong manajemen untuk mengambil tindakan yang
tepat. Kekuranan yang signifikan dinilai dari seberapa besar efeknya.
4. Penyebab dan Rekomendasi Rekomendasi dari hasil temuan audit biasanya bergantung pada
identifikasi penyebab dari kekurangan operasional suatu perusahaan. Saat tim audit mengetahui
dengan jelas mengapa sesuatu kekurangan dapat terjadi, mereka dapat mempertimbangkan cara
untuk menghindari atau mengatasi kekurangan tersebut.
5. Pencantuman semua atribut (Inclusion of all attribute) Hasil temun audit tidak hanya harus
mencantumkan semua atribut tetapi juga harus menuliskannya satu persatu agar setiap atribut dapat
31

dibedakan dengan jelas dengan atribut yang lainnya. Dengan demikian, pembaca laporan tidak akan
memiliki kesulitan dalam memahami apa yang sudah ditemukan, mengapa itu terjadi, apa yang
dipikirkan tim audit tentang hasil temuan, bagaimana efeknya, dan bagaimana tim audit meyakinkan
bahwa hal-hal tersebut harus ditangani dengan benar.

Você também pode gostar