Triapani Mukti Gilang Anugrah 1127030069 ProgramStudi Fisika, Universitas IslamNegeri Sunan Gunung Djati J l. A.H.Nasution 105, Bandung, 40614 Telp : (022) 7800525, Fax : (022) 7803936 E-mail : tria8394anugrah@gmail.com
Abstrac Neutronic analysis on reactor is aimed to calculate the value of the neutron flux distribution in the reactor terrace. This is necessary so that we be able to make a reactor with appropriate fuel levels. In addition to the reactor neutronic analysis can be done to see multipikasi factor in the reactor. For the manufacture of reactors, multifications factor is important by looked at the value of k, then we can see the condition of the reactor in terms of energy. To get multifications factor, then we should do the enrichment of the fuel, there is on Uranium-235. to take into account that there was made a simulation using software SRAC with Uranium235 enrichment of 0.5% - 6.5%. Fromthese results we can determine the value of k and determine the condition of the reactor that we will create. Keywords: neutronik analysis, reactor, multifications factor, enrichment, uranium-235
Abstrak Analisis neutronik pada reactor bertujuan untuk menghitung nilai fluks neutron dalam distribusinya pada teras reactor . Hal ini diperlukan agar kita mampu membuat sebuah reactor dengan kadar bahan bakar yang tepat. Selain itu analisis neutronik pada reactor dapat dilakukan untuk melihat factor multipikasi pada reaktor . Untuk pembuatan reactor , factor multipikasi sangatlah penting , dengan melihat nilai k , maka kita dapat melihat kondisi reactor dari segi energinya . Untuk mendapatkankan factor multipikasi , maka kita harus melakukan pengkayaan terhadap bahan bakar , yakti pada Uranium- 235 . untuk memperhitungkan hal tersebut maka dibuatlah sebuah simulasi menggunakan software SRAC dengan pengkayaan Uranium235 sebanyak 0,5%- 6,5% . Dari hasil tersebut kita dapat menentukan nilai k dan menentukan kondisi dari reactor yang akan kita buat . Kata kunci : analisis neutronik , reactor , factor multipikasi , pengkayaan , Uranium-235
I. PENDAHULUAN I.1 Tujuan Tujuan dalam eksperimen kali ini ialah menganalisis pengaruh pengayaan (enrichment) U-235 dengan simulasi komputasi.
I.2 Dasar Teori Untuk membuat sebuah pltn , maka dibutuhkan sebuah reactor nuklir sebagai dasarnya . Di dalamreactor , maka akan ditinjau pemanfaatan energinya , sebagai hasil dari reaksi fisi berantai . Maka analisis secara mikroskopik dan makroskopik sangat penting dalam membangun sebuah reactor . Analisis maksroskopiknya dapat ditinjau dengan pembuatan desaian dari reactor itu sendiri sedangkan analisis mikroskopiknya dapat ditinjau dari neutronnya . Neutron merupakan zat yang paling penting dalamreactor nuklir , karena neutron merupakan dasar dari reaksi fisi berantai yang akan menghasilkan energy . Dalam membuat reactor nuklir maka hal yang terpenting lainnya ialah bahan bakar nuklir yang digunakan . Pada Pressurized Water Reactor (PWR) digunakan Uranium 235 sebagai bahan bakar . Karena kandungan Uranium di alam sangatlah sedikit dan tidak dalam bentuk Uranium 235 yang murni , maka dibuatlah systempengkayaan Uraniumagar bahan bakar yang digunakan dengan tepat .Oleh karena itu pada kasus analisis neutronik reactor kali ini praktikan mencoba simulasi fisis untuk menentukan hasil enrichment dari uraniumdengan prinsip komputasi. Perilaku neutron fisi ketika berinteraksi dengan bahan menentukan fenomena reaksi neutron berantai yang terjadi. Untuk dapat mempertahankan reaksi berantai, minimal satu neutron yang terlahir dari tiap reaksi fisi mampu bertahan dalambahan hingga akhirnya kembali mengalami reaksi fisi. Perilaku neutron fisi pada reaktor nuklir bergantung kepada energi kinetik neutron fisi tersebut serta fenomena ketika melaju pada bahan dan berinteraksi dengan inti. bahan. Hal yang paling penting terkait interaksi neutron adalah konsep penampang lintang, yaitu luas penampang lintang inti dari sudut pandang neutron. Penampang lintang inti, kebergantungannya terhadap energi kinetik neutron, juga probabilitas relatif bahwa tumbukan antara neutron dengan inti akan berlanjut dengan reaksi hamburan, penangkapan, atau fisi merupakan data fisis mendasar yang menentukan sifat reaksi berantai Uraniumalami tersusun oleh dua isotop dominan yaitu uranium-235 sebanyak 0.7%, dan uranium-238 sebanyak 99.3%. Namun seringkali, untuk mendesain reaktor nuklir diperlukan uraniumyang diperkaya untuk meningkatkan rasio bahan fisil terhadap fertil. Uraniumyang diperkaya yang dimaksud adalah uraniumdengan kandungan isotop uranium-235 yang lebih besar dari pada komposisi alaminya. Nilai penampang lintang untuk uranium adalah penampang lintang uraniumalami. Uraniumalami tersusun oleh dua isotop dominan yaitu uranium-235 sebanyak 0.7%, dan uranium-238 sebanyak 99.3%. Namun seringkali, untuk mendesain reaktor nuklir diperlukan uraniumyang diperkaya untuk meningkatkan rasio bahan fisil terhadap fertil. Uraniumyang diperkaya yang dimaksud adalah uraniumdengan kandungan isotop uranium-235 yang lebih besar dari pada komposisi alaminya. Pengayaan dapat dinyatakan dalamdua cara yaitu dalamrasio atomik atau rasio massa. Pengayaan atomik adalah rasio atomuranium-235 terhadap total jumlah atom uranium. Menggunakan notasi untuk isotop fisil dan fertil yang diberikan pada bagian 1.6, pengayaan atomik dapat diberikan sebagai berikut : N 25 = wu 25 .N Av .pu0 2 M U H 0 2S H 00 2 (i) N 28 = wu 28 .N Av .pu0 2 M U H 0 28 H 00 2 (ii) N 0 2 =(N 25 N 28 ).2(iii) Sistemkode SRAC adalah sebuah system kode yang menggabungkan beberapa kode modul untuk melakukan penghitungan neutronik. File data I/O (input/ouput) dari SRAC95 untuk grup tampang lintang dan fluks neutron tertuliskan di dalamformat umumyang dinamakan file PDS di antara kode modul yang ada. Informasi yang dituliskan oleh sebuah modul akan dapat dibaca oleh model yang berhasil dijalankan. Bagian utama dari SRAC menggabungkam modul PIJ yang berdasarkan metode probabilitas terjadinya tumbukan ( collission probability method), modul ANISN metode Sn satu dimensi, modul TWOTRAN metode Sn dua dimensi, modul TUD metode difusi satu dimenasi, modul CITATION metode difusi multi dimensi. Fungsi ini menghasilkan tampang lintang yang terhomogenisasi secara efektif, untuk menghitung deplesi nuklida, dan lajreaksi. Bersama dengan modul-modul di atas,berbagai macamtipe dari sumber tetap dan masalah eigen value dapat dipecahkan. Pustaka data dari SRAC diatur oleh tiga pustaka tampang lintang yang dinamakan Public Libraries dan satu pustaka rantai burnup (burnup chain library). Public Libraries terdiri dari Public Fast Library yang menginstal tampang lintang grup cepat, Public Thermal Library untuk menginstal tampang lintang grup termal, dan Public MCROSS Library untuk menginstal tampang lintang grup hyper-fine dalamrentang energi resonansi. Pustaka data yang ada dikonversi dari file data evaluasi ENDF/B-IV, ENDF/B-V, ENDF/B-VI, J ENDL- 2,J ENDL-3.1, dan J ENDL-3.2. Secara keseluruhan terdapat 346 nuklida yang diberikan di dalamstruktur 107 grup. II. METODE II.1 Waktu dan Tempat Eksperimen ini dilakukan pada tanggal 20 September 2014 Pukul 15.30- 17.30 bertempat di LaboratoriumFisika UIN Sunan Gunung Djati Bandung .
II.3 Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan ialah : Laptop Software : Cygwin , SRAC , Microsoft Excel , dan Origin
II.3 Prosedur Percobaan Eksperimen kali ini menggunakan prinsip komputasi sehingga dilakukan secara individual . Pertama software cygwin diinstall kemudian data dibuat dengan menggunakan Microsoft excel . Setelah data selesai dibuat , kemudian data dimasukan kedalam pemograman Cygwin (lih. Gbr 2.1 ) dan SRAC . Programdijalankan , dan akan dihasilkan berupa output data dalambentuk notepad++ . Hasil output data kemudian diplot kedalam software origin . Dan akan didapatkan berupa kurva tahun terhadap k-inf . III. DATA DAN ANALISIS Tabel .3.1 Menentukan J umlah Zat Enrichment Uranium No Enrichment N U 235 N U 238 N O 2
Pada eksperimen kali ini bertujuan untuk membandingkan enrichment dari U 235 , dengan proses simulasi maka akan diperoleh data berupa k-inf dan k -eff . Data yang diambil merupakan data dari k-inf . Data diperoleh dengan meng-input jumlah mol zat uranium kedalam pemograman . Hasil tersebut didapat setelah meng-compile program . Adapun perbedaan dari setiap data dikarenakan jumlah zat uraniumyang mengalami enrichment juga berbeda-beda . Nilai k-inf akan memperlihatkan kondisi reactor . Enrichment yang dilakukan ialah untuk meningkatkan kadar Uraniumdialamyang ada sebesar 1.5% , 3% ,4,5% dan 6% . Semakin besar nilai pengkayaan Uranium, maka kurva mengalami penurunan . Dilihat dari kurva yang ada maka kurva tersebut diidentifikasi sebagai kurva dari k-inf subkritis . Artinya bahwa kadar neutron saat melakukan reaksi fisi berantai akan berlangsung berkurang . . Selama rentang waktu 12 tahun Uraniumakan mengalami penurunan dan habis . Kondisi subkritis dari reactor ini mengindikasikan bahwa bahan bakar yang kita gunakan ini akan habis pada rentang waktu tertentu . Namun untuk menentukan kondisi yang baik untuk sebuah reactor kondisi ini sangat penting . Oleh karena itu simulasi ini bermanfaat bagi seseorang untuk menentukan bahan bakar yang akan digunakan . Pada kondisi over moderated (kurang bahan bakar) konversi rasio akan memberikan nilai yang rendah karena spektrumneutron termal yang tinggi akan mengurangi perbandingan serapan fertile terhadap serapan fisil. Sedangkan pada kondisi under moderator (kurang moderator) memberikan nilai konversi rasio yang tinggi karena spectrumneutron termal yang rendah dibanding spectrum neutron cepatnya akan memberikan efek peningkatan serapan fertil terhadap serapan fisil.
IV. KESIMPULAN
Pada eksperimen kali ini dapat disimpulkan bahwa hasil enrichment akan menentukan kondisi reactor berdasarkan bahan bakarnya . Maka dapat diketahui bahwa penentuan enrichment akan menentukan jumlah Uraniumyang akan mengalami reaksi fisi berantai dan mengindikasikan jumlah neutron yang ada pada reactor .
V. DAFTAR PUSTAKA Wulandari , Fitri .dkk . Desain PCMSR , Reaktor Generasi IV Berkemampuan Pembiak Termal dengan Koefisien Void Negatif . J urnal ProgramStudi Teknik Nuklir J urusan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada. Diakses tanggal 25 September 2014 Pramuditya, Syeilendra Abdul Waris . Analisis Neutronik, Termal-Hidrolik,dan Termodinamik Pada Perancangan Pressurized Water Reactor . http://syeilendrapramuditya.wordpress.com. Diakses tanggal 25 September 2014 VI. Lampiran