Pada percobaan kali ini dilakukan pengujian manipulasi semen seng fosfat untuk luting dan basis. Sebagai luting rasio bubuk yang digunakan sesuai dengan aturan pabrik, yaitu 3 sendok bubuk dan 3 sendok cairan. Sebelum melakukan manipulasi, berat bubuk dan cairan ditimbang terlebih dahulu. Pada percobaan pertama, rasio bubuk dan cairan yang digunakan adalah 0.28 gram bubuk : 0.2 gram cairan. Setting time untuk percobaan pertama adalah 22 menit 0 detik. Sedangkan percobaan kedua dengan rasio bubuk dan cairan 0.33 gram bubuk : 0.2 gram cairan memiliki setting time yang lebih cepat dari percobaan pertama yaitu 8 menit !0 detik. "ari kedua hasil hasil percobaan tersebut dapat diketahui rata#rata setting time semen seng fosfat untuk luting adalah 20 menit 30 detik. $onsistensi semen seng fosfat pada percobaan untuk luting lebih encer daripada yang digunakan untuk basis. Pada percobaan manipulasi semen seng fosfat untuk basis dilakukan tiga kali percobaan. Percobaan pertama rasio bubuk dan cairan adalah 0.32 gram bubuk : 0. gram cairan dengan setting time % menit !& detik. Percobaan kedua rasio bubuk dan cairan yang dipakai adalah 0.3 gram bubuk : 0. gram cairan dengan setting time & menit 30 detik. Percobaan terakhir menggunakan rasio bubuk dan cairan sebesar 0.2& gram bubuk : 0.! gram cairan dengan setting time menit '' detik. (asil percobaan didapatkan rata#rata setting time adalah & menit '' detik. Setting time yang diperlukan untuk basis lebih cepat dibandingkan luting karena adanya perbedaan rasio bubuk)cairan. "engan meningkatkan rasio bubuk)cairan akan memberikan campuran lebih kental, setting time lebih singkat, kekuatan yang lebih tinggi, menurunkan kelarutan, dan tingkat keasaman yang lebih rendah. Semen yang telah mengeras pada dasarnya adalah matriks amorf ikatan seng fosfat yang di dalamnya terdiri dari partikel#partikel seng oksida yang tidak bereaksi. *adi, semen untuk luting yang memiliki kadar cairan lebih banyak akan membutuhkan +aktu yang lebih lama untuk mengeras karena ikatan yang terjadi antara seng oksisa dengan asam fosfat lebih banyak sehingga membutuhkan +aktu lebih. Sebaliknya, semen untuk basis memiliki setting time yang lebih singkat karena cairan yang digunakan lebih sedikit sehingga pembentukan matriks seng fosfat tidak sebanyak untuk luting. 6. PEMBAHASAN Seng fosfat adalah semen untuk luting yang pertama. Semen ini terdiri dari bubuk dan cairan yang berada di dua botol yang terpisah. $omposisi utama dari bubuk adalah seng oksida, sedangkan komposisi utama dari cairan adalah asam fosfat ,-nusa.ice 2003, '/0. Semen seng fosfat terbentuk apabila seng oksida dan asam fosfat dicampur ,1lad+in 200&, &!0. $omposisi dari bubuk adalah seng oksida ,&020 dan metal oksida lainnya ,020. Sedangkan komposisi cairan adalah asam fosfat ,!02#/020 dan gabungan fosfat dengan -3 atau 4n sebagai larutan penyangga. $omponen ini membentuk fosfat yang mana dapat menyetabilkan p( dari asam dan mengurangi reakti.itasnya ,5c 6abe 2008, 2%30. 7ubuk dan cairan semen seng fosfat ditakar sesuai dengan takaran dari pabrik. Spatula semen dan glass lab digunakan untuk mengaduk material. 6ampuran dengan rasio w:p kecil digunakan sebagai luting agent, sedangkan rasio w:p lebih besar digunakan untuk basis. 8eaksi setting dari material ini sangat eksotermis. Panas yang dihasilkan saat reaksi mempercepat setting time. 5aka penting untuk meminimalkan panas ini. Semen seng fosfat dibagi menjadi beberapa bagian dan dicampur secara perlahan masing#masing bagian 0#! detik dan dengan cara memperluas area pencampuran di atas glass lab untuk meminimalkan panas dari reaksi setting dan memfasilitasi transfer panas ke glass lab ,1lad+in 200&, &%0. Semen yang digunakan untuk basis memiliki konsistensi putty-like dengan rasio bubuk : cairan yang digunakan sekitar 3,! : . Semen yang digunakan untuk luting campurannya lebih cair dengan rasio bubuk : cairan yang digunakan lebih randah. (al tersebut untuk memastikan flow semen selama menempatkan restorasi ,5c 6abe 2008, 2%30. 8eaksi setting dari pencampuran bubuk dan cairan menghasilkan bentukan yang relatif tidak larut seperti ,5c 6abe 2008, 2%30: 34n9 : 2(3P9' : (29 4n3,P9'02 . '(29 (anya lapisan permukaan dari partikel seng oksida yang bereaksi, meninggalkan ikatan bersama inti yang tidak terkonsumsi oleh matriks fosfat ,5c 6abe 2008, 2%30. Permukaan dari bubuk alkalin larut bersama cairan asam yang menghasilkan reaksi eksotermis. Semen ini bersifat porus. Setting time dari semen seng fosfat dipengaruhi oleh +aktu dan suhu. 5endinginkan glass lab akan memperpanjang +aktu kerja ,Po+ers 2008, '80. Pada percobaan kali ini dilakukan pengujian manipulasi semen seng fosfat untuk luting dan basis. Luting agent berfungsi sebagai bahan pelekat komponen. Sedangkan basis digunakan sebgai dasar restorasi sebagai pelindung pulpa terhadap thermal ijury, galvanic shock, dan reaksi kimia tergatung dari bahan restorasi yang digunakan ,-nusa.ice 2003, '/'0. ;erdapat setting time minimal untuk semen sebagai luting yaitu sekitar 2,! menit dan 2 menit untuk basis. Setting time minimum tersebut dirancang untuk memastikan bah+a terdapat working time yang cukup. Pengerasan a+al material biasanya terjadi dalam +aktu '#% menit, meskipun kekuatan akan terus meningkat beberapa +aktu kemudian. Standar 3S9 menentuan bah+a working time maksimal untuk basis sekitar / menit dan 8 menit untuk luting ,5c 6abe 2008, 2%!0. <aktor#faktor yang mempengeruhi working time dan setting time antara lain: . Perbandingan bubuk dan cairan Perbandingan bubuk dan cairan yang tinggi mempercepat penggabungan bubuk dan cairan ,Po+ers 2008, '80. (al ini menyebabkan cepat terbentuknya matriks fosfat sehingga mempercepat setting time ,5c 6abe 2008, 2%30. 2. Perubahan komposisi =fek degradasi cairan menunjukan menggumpalnya air. (ilangnya air dari asam dapat memperpanjang reaksi setting, sedangkan penyatuan air selama pencampuran mempercepat reaksi ,-nusa.ice 2003, '/20. 3. $ecepatan dan +aktu pengadukan Satu persatu bagian bubuk yang telah dipisahkan sebaiknya dicampur selama !#20 detik sebelum menambah bagian yang lain. Pencampuran tersebut harus selesai berkisar ,! hingga 2 menit ,-nusa.ice 2003, '//0. 9perator yang memperpanjang +aktu pengadukan akan menghancurkan matriks yang terbentuk. Pecahnya matriks berarti dibutuhkan tambahan +aktu untuk membangun kembali sebagian matriks ini ,-nusa.ice 2003, '/20. '. Penggunaan spatula semen dan glass lab yang bersuhu dingin Suhu yang panas dapat mempercepat setting time, maka sebaiknya pencampuran dilakukan di atas glass lab tebal dan bersuhu dingin. 5endinginkan aglass lab akan menghambat pementukan matriks fosfat ,-nusa.ice 2003, '/30. Pengadukan harus menggunakan spatula berbahan stainless steel, tipis, membentuk pola angka 8, gerakan bolak balik, dan menggunakan teknik spreading agar adonan semen menyebar sehingga memfasilitasi penyerapan panas di atas area glass lab ,1lad+in 200&, &%0. !. >kuran partikel bubuk Semakin kecil ukuran partikel bubuk semen, semakin cepat setting timenya karena memiliki luas permukaan yang lebih besar ,5c 6abe 2008, 2%'0. /. Buffering agents pada cairan Penambahan buffering agents dapat menghambat kerja asam fosfat yang terdapat dalam cairan semen seng fosfat, sehingga setting time menjadi lebih lama ,5c 6abe 2008, 2%!0. %. -danya kelembaban $elembaban juga berpengaruh pada setting time, semakin lembab, semakin tinggi kadar airnya, sehingga semakin lama pula setting time ,5c 6abe 2008, 2%!0. 8. DAFTAR PUSTAKA -nusa.ice, $.*. 2003. hillip!s "ental #aterial. th =d. Philadelphia. =lse.ier ?td. p: '/#'/', '//. 1lad+in, 5. @ 7agby, 5. 200&. $linical %spect of "ental #aterials : &heory, ractice, and $ases. 3 rd =d. Philadelphia. ?ippincott Ailliams @ Ailkins. p: &!, &%. 5c 6abe, *.<. @ Aalls, -.A.1. 2008. %pplied "ental #aterial. & th =d. 9Bford, >$. 7lack+ell Publishing ?td. p: 2%3#2%!. Po+ers, *.5. @ Aataha, *.6. 2008. "ental #aterials roperties and #anipulation. & th =d. ?ondon, >$. 5osby =lse.ier. p: '8.