Você está na página 1de 13

MAKALAH

PERPINDAHAN MASSA
HUMIDIFIKASI





Disusun oleh:

Aisyah Nur Ridha 1306481991
Charlie Hutajulu 1306482003
Muhammad Syafaruddin 1306482035
Titen Pinasti 1306482054




Departemen Teknik Kimia
Fakultas Teknik
Universitas Indonesia
2014
2

BAB I
HUMIDIFIKASI
Humidifikasi
Humidifikasi adalah sebuah proses dalam ilmu teknik kimia dimana pada proses
tersebut terjadi fenomena penambahan kandungan uap air pada aliran gas atau udara, dan
proses sebaliknya dari humidifikasi adalah dehumidifikasi, tentunya kebalikan dari proses
humidifikasi pastinya, bila humidifikasi proses penambahan kandungan uap air, maka
dehumidifikasi adalah proses pengurangan kandungan air pada aliran gas. Fungsi dari proses
humidifikasi adalah pada aplikasi di industri, proses ini bertujuan untuk mentransfer panas
dari uap air ke udara atau biasa disebut dengan steam (uap air) yang kemudian steam ini akan
digunakan pada proses misalnya pengeringan suatu bahan yang masih lembab, proses lain
selain pada aplikasi di industri adalah pada proses yang terjadi secara alami, misalnya pada
proses pengeringan baju, terlihat di sekeliling baju beberapa uap air yang mengelilingi, uap
ini terjadi karna suhu panas dari matahari yang menyebabkan kandungan air pada baju
menguap, dan terbawa oleh aliran udara di sekelilingnya.
Dalam humidifikasi terdapat beberapa terminologi yang penting, terminologi diantaranya
adalah:
Dry bulb temperature
Wet bulb temperature
Dew point
Enthalpy
Humid volume
Humid heat
Absolute humidity
Relative humidity
Persen (absolute) humidity

Gambar Diagram Psichrometrik
3

BAB II
COOLING TOWER
Definisi Menara Pendingin (cooling tower)
Menara pendingin merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menurunkan
suhu aliran air dengan cara mengekstrasi panas dari air dan mengemisikannya ke atmosfer.
Menara pendingin menggunakan penguapan dimana sebagian air diuapkan ke aliran udara
yang bergerak dan kemudian dibuanag ke atmosfer. Sebagai akibatnya, air yang tersisa
didinginkan secara signifikan. Menara pendingin mampu menurunkan suhu air lebih dari
peralatan yang hanya menggunakan udara untuk membuang panas, seperti radiator dalam
mobil, dan oleh karena itu biayanya lebih efektif dan efisien energinya.

Komponen- komponen pada Cooling Tower
Komponen-komponen dari cooling tower adalah :
a. Rangka dan casing
Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang tutup luar
(wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya. Dengan rancangan yang lebih kecil,
seperti unit fiberglass, wadahnya menjadi rangka.
4

b. Bahan pengisi
Terdapat dua jenis bahan pengisi, yakni :
1) Bahan pengisi berbentuk percikan/splash fill : air jatuh dari atas lapisan yang berturut
dari batang pemercik horizontal, secara terus menerus pecah menjadi tetesan yang
lebih kecil, sambil membasahi permukaan bahan pengisi. Bahan pengisi percikan dari
plastik memberikan perpindahan panas yang lebih baik daripada bahan pengisi
percikan dari kayu.
2) Bahan pengisi berbentuk film : terdiri dari permukaan plastik uang tipis dengan jarak
yang berdekatan dimana di atasnya terdapat semprotan air, membentuk lapisan film
yang tipis dan melakukan kontak dngan udara. Permukaannya dapat berbentuk datar
bergelombang, berlekuk, atau pola lainnya. Jenis bahan pengisi fill lebih efisien dan
memberikan perpindahan panas yang sama dalam volume yang lebih kecil daripada
bahan pengisi jenis splash.
c. Kolam air dingin
Kolam air dingin terletak pada atau dekat bagian bawah menara, dan menerima air dingin
yang mengalir turun melalui menara dan bahan pengisi. Kolam biasanya memiliki sebuah
lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air dingin.
d. Drift eliminators
Alat ini menangkap tetesan air yang terjebak dalam aliran udara agar tidak hilang ke
atmosfer.
e. Saluran udara masuk
Ini adalah titik masuk bagi udaraa menuju menara. Saluran masuk ini dapat berada pada
seluruh sisi menara.
f. Louvers
Kegunaan louvers adlah untuk menyamakan aliran udara ke bahan pengisi dan menahan
air dalam menara.
g. Nosel
Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi bahan pengisi.
h. Fan
Fan aksial (jenis baling-baling) dan sentrifugal, keduanya digunakan di dalam menara.
Fan ini disesuaikan untuk mengirim aliran udara yang dikehendaki.
Beberapa istilah yang digunakan dalam cooling tower ini adalah :
5

Drift : droplet air yang terbawa oleh udara keluar dari cooling tower. Droplet drift ini
mempunyai konsentrasi yang murni sama seperti air yang masuk ke tower. Kecepatan
drift secara khusus diturunkan dengan menggunakan alat seperti baffle, yang di sebut
dengan drift eliminator, udara mengalir setelah meninggalkan daerah fill dan spray tower.
Blow out : droplet air keluar cooling tower dengan memuter, secara umum pada aliran
udara masuk yang terbuka. Air juga dapat hilang, tidak memutar, melalui deburan atau
misting. Alatnya seperti wind server, louver, splash deflector, dan water diverter yang
digunakan untuk membatasi kehilangan ini.
Plume : aliran udara keluar yang jatuh meninggalkan cooling tower. Plume ini terlibat
ketika air menguap yang mengandung kondensat yang kontak dengan pendingin air.
Blow down : bagian mensirkulasi aliran air yang keluar untuk mempertahankan jumlah
padatan terlarut dan yang murni lainnya pada level yang sesuai.
Leaching : menghilangkan bahan kimia pengawet kayu dengan mencucinya pada air yang
mengalir melalui cooling tower berstruktur kayu.
Noise : pancaran bunyi yang sangat kuat dari cooling tower dan catatan yang diberikan
dari jarak arahnya. Bunyi dibangkitkan dengan air yang jatuh, gerak air dari kipas, daun
kipas yang bergerak didalam struktur, dan motor, gearbox atau sabuk penggerak.
Cooling tower ini berfungsi untuk melepaskan panas air yang keluar dari kondensor agar
air dapat diresirkulasi atau dikeluarkan dan digunakan kembali.
Major Components
Cooling tower (supply) basin
Air disediakan dari pemecatan berputar-putar sistem penyediaan air (bagi/kepada) suatu
kelompok/dok/bak distribusi, dari yang mana pompa menara pendingin mengambil suatu
pengisapan.
Cooling tower pumps
Pompa yang besar ini menyediakan air pada atas 100,000 galon / menit kepada satu atau
lebih menara pendingin. Masing-masing pompa pada umumnya diatas 15 kaki dalam.
Motor perakitan mungkin 8 / 10 kaki. Total permintaan elektrik dari semua menara
pendingin pompa mengkin sebanyak 5 % keluaran elektrik.


6

Prinsip Kerja Cooling Tower
Air panas yang masuk pada bagian atas cooling tower didistribusikan secara merata
didalam rumah cooling tower, lalu akan jatuh kebawah dikarenakan gaya gravitasi atau
pancaran air diarahkan ke bawah. Air dan udara yang masuk melalui filling arahnya searah.
Disana terjadi perpindahan panas dan massa, dimana perpindahan panas dan massa terjadi
dari air ke udara. Udara yang banyak memiliki kandungan air (jenuh) disirkulasikan dengan
kipas sehingga udara yang belum jenuh masuk ke rumah cooling tower. Air dingin yang
ditampung di bak penampung digunakan kembali.
Dalam proses ini, terjadi penghilangan air karena terjadi penguapan. Sehingga harus
diberi masukan air tambahan (make up water). Air dingin yang dihasilkan dilewatkan melalui
saringan agar kotoran-kotoran atau padatan-padatan mineral tertahan dan tidak melewati alat
lainnya.

Tipe-tipe Cooling Tower
Cooling tower dimasukkan kedalam dua subdivisi utama, yaitu :
1) Natural draft atau atmospheric
Cooling tower ini menggunakan cerobong asap beton yang sangat besar untuk
memasukkan udara melalui media. Dikarenakan ukuran tower yang besar (tinggi 500 kaki
dan diameter dasarnya 400 kaki) maka secara umum digunakan untuk laju alir diatas
200.000 gal/menit. Biasanya jenis tower ini digunakan untuk menghasilkan daya di
Amerika Serikat. Jenis ini tidak menggunakan kipas untuk menghasilkan aliran udaranya,
udara diperoleh dari aliran induksi natural atau alami dari tekanan spray.
7


2) Mechanical Draft
Cooling tower jenis ini paling banyak digunakan. Tower ini menggunakan kipas besar
untuk mengambil udara melalui sirkulasi air. Air mengalir kebawah diatas permukaan fill
yang membantu meningkatkan panas antara air dan udara.
Cooling tower jenis mechanical draft dibagi menjadi dua macam yaitu :
Forced draft
Tower ini mempunyai kipas, basin, dan pipa yang diletakkan didalam struktur tower.
Pada jenis ini, kipas diletakkan dibagian bawah atau dasar. Tidak ada celah pada
dinging bagian luarnya. Struktur baja atau susunan kayu tertutupi dengan basin

Induced draft
Tower jenis ini terdiri dari dua macam yaitu :
Counterflow
8

Crossflow
Jenis counterflow dan crossflow ini selain dimasukkan kedalam induced draft juga
dapatt dimasukkan kedalam karakteristik cooling tower berdasarkan aliran
udaranya.
Counterflow
Pada tower counterflow ini, udara bergerak naik secara vertikal melalui fill,
berlawanan dengan jatuhnya air. Dikarenakan keperluan pemasukan yang tinggi dan daya
hisap yang penuh, penggunaan sistem spray bertekanan tinggi, tekanan udara yang hilang
besar, maka beberapa counterflow tower kecil yang secara fisik lebih tinggi, memerlukan
lebih banyak pompa, dan menggunakan lebih banyak kipas dibandingkan crossflow. Pada
counterflow tower yang lebih besar, penggunaan sistem distribusi bertekanan rendah gravity-
releated, ditambah dengan ketersediaan daerah masukan dan daerah plenum untuk
pengaturan udara, menyebabkan perawatan yang sangat diperlukan.
Crossflow
Tower jenis ini mempunyai fill konfigurasi yang aliran udaranya mengalir secara
horizontal, air yang akan didinginkan dialirkan kedalam kolom masukan air panas yang
diletakkan dibagian atas fill, dan didistribusikan ke fill secara gravitasi melalui lubang
orificies didasar basin. Cooling tower jenis crossflow ini terdiri atas 3 macam yaitu :
1. Double flow
2. Single flow
3. Spray filled

9

Masalah pada Cooling Tower
Masalah yang berpotensi muncul dalam sistem pendingin adalah : korosi, deposit kerak, dan
pertumbuhan mikrobiologi (jamur dan lumut).
a. Korosi
Korosi adalah proses elektrokimia, proses anodik yang terjadi dalam sistem dimana beda
potensial dan keberadaan oksigen yang terlarut dalam media akan membentuk radikal
bebas yang sangat reaktif terhadap besi. Kondisi ini akan diperparah oleh keberadaan
chemical lain yang terlarut dalam media (air).
b. Kerak
Kerak adalah endapan yang melekat dalam sistem perpindahan panas, material endapan
yang terlarut dalam air secara spesifik dikenal sebagai hardness. Material atau hardness
ini akan membentuk kerak bila konsentrasinya tinggi dan atau temperatur yang cukup
tinggi.
Semakin tebal kerak yang terbentuk dalam sistem pendingin, maka efisiensi cooling
tower akan semakin kecil dan bila dibiarkan tanpa control maka saluran air pendingin
akan menjadi buntu.
c. Lumpur
Lumpur biasanya terbentuk dari endapan yang tidak dapat membentuk kerak seperti :
1. Suspensi dari besi atau garam kesadahan yang terikut dalam air make up.
2. Material organik alami dari air make up.
3. Partikel yang terikut dari udara.
4. Additive organic yang terikut dari proses yang rusak.
5. Hasil dari korosi migrasi
d. Mikroorganisma
Sistem pendingin air, biasanya menggunakan sirkulasi dimana kontak dengan udara
adalah hal yang utama dalam transfer panas, hal ini memungkinkan kontak yang sangat
besar dengan spora algae, jamur, dan bakteri (mikroorganisma) dari udara. Adakalanya
lumpur dan mikroorganisma bersinergi membentuk endapan tebal pada permukaan basin
cooling tower.

10

BAB II
PERHITUNGAN
Perhitungan untuk cooling tower adalah sebagai berikut:
Menentukan laju kalor yang diserap
Diketahui:
Q
1
= 172 l/jam= 0,172 m
3
/jam
Faktor koreksi 20% = 1,2
Suhu air masuk= 32
o
C
Suhu air keluar= 37
o
C
Q1 = 1,2x0,172 m
3
/jam
= 0,2064 m
3
/jam
= 5,73.10
5
m
3
/det
q = x Cp air x T
dimana
= 994,92 kg/m
3
T= 32
o
C
= Q x
= (0,0000573 m
3
/det) x (944,92 kg/m
3
)
= 0,057 kg/det
Cpair = 4,179 kj/kg.K
Jadi laju molar:
q = x Cp air x T
q = (0,057 kg/det) x (4,179 kj/kg.K) x (310-305)K
q = 1,191 kW
11

dengan mengetahui kalor yang harus diserap maka pemilihan cooling tower harus
memperhatikan kemampuan cooling tower untuk menerima dan melepaskan kalor sebesar
1,191 kW ke lingkungan.
Menentukan Kemampuan Cooling Tower
Untuk menentukan harga kisaran suhu (temperature range) dan harga pendekatan
(temperature approach) adalah sebagai berikut:
Kisaran suhu (temperature range) t merupakan hasil dari temperatur air yang masuk
dikurangi temperatur air yang keluar :
t = t
1
t
2
= 37 - 32 = 5C
Sedangkan harga pendekatan (temperature approach) adalah hasil dari temperatur air
keluar dikurangi temperatur udara basah :
t
2
T
wb
= 32 C - 26,4 C = 5,6 C
Setiap tingkat bagian penurunan suhu air 0,5
o
C. Karena air jatuh melalui bagian dasar
(paling bawah), t turun dari 32,5
o
C menjadi 32,0
o
C. Suhu bola basah udara yang masuk
hampir secara tepat menunjukkan entalphi udara, dengan menggunakan grafik psikrometri :
Suhu udara kering (Tdl) = 33
o
C
Untuk suhu udara basah (Twb) = 26,4
o
C
Kelembaban relative ( dl) = 62 %
Entalphi = 82,20 kJ/kg
Rasio perbandingan L/G diambil = 1,2 (batasan L/G berharga 0,75 1,5), sedangkan dalam
menentukan harga entalphi :
ha,1 ha,0 = L/G x 4,179 kJ/kg.K x (t)
= 1,2 x 4, 179 kJ.kg. K x 0,5 K
= 2,5074 kJ/kg
Entalphi udara yang meniggalkan bagian ruas paling bawah ha, adalah:
(82,20 + 2,5074) kJ/kg = 84,7074 kJ/kg
Entalphi rata-rata dalam bagian ini yaitu :


Air mempunyai suhu rata-rata 32,25 C dalam bagian paling bawah dan entalphi udara jenuh
pada suhu ini menggunakan perhitungan :
hi = 4,7926 + 2,568 t 0,029831 t^2 + 0,0016657 t^3
= 4,7926 + 2,568 (32,25) - 0,029831 (32,25^2) + 0,0016657 (32,25^3)
12

= 112,45 kj/kg
Untuk harga (hi-ha)m dalam bagian paling bawah ini yaitu :
(hi-ha)m = (112,45 83,4537) kJ/kg = 28,9963 kJ/kg
Perhitungan-perhitungan untuk mencari jumlah 1/(hi-ha)m digunakan untuk menentukan
perhitungan performance cooling tower.
Laju aliran air
L = m = Q x = (5,73 x 10^-5 m^3/det) x (994,92 kg/m^3)

( )


() (

) ( ) ()



Harga


merupakan fungsi dari dinamika pola aliran udara dan dinamika tetesan air dalam
cooling tower, tetapi besarnya harga tersebut pada dasarnya tetap konstan untuk sebuah
cooling tower tertentu, asalkan laju aliran udara dan laju aliran airnya tetap konstan. Harga


menentukan karakteristik cooling tower dan merupakan dasar untuk meramal unjuk
kerja (performance) pada suhu air masuk dan suhu bola basah udara masuk.

Kebutuhan air tambahan (Makeup Water)
Dalam pengoperasian cooling tower dimungkinkan kehilangan air sehingga perlu
penambahan air untuk menjaga jumlah air akibat dari:
Evaporation loss: Akibat terevaporasi sebagian kecil air akan menguap karena adanya
pemanasan
Drift loss: Air keluar karena ada fan berputar, standarnya = 0,1 0,2% jumlah air
yang bersirkulasi
Blow down: Diakibatkan sirkulasi air pada sistem pendinginan
We= 0,00008 Wc (T
2
-T
1
) x 1,8
Dimana:
Wc = kapasitas air= 0,172 m
3
/jam
Wc = (0,00085) x (0,172 m
3
/jam) x (37-32) x 1,8
Wc = 1,3158 x 10
-3
m
3
/jam
13

Drift loss (Wd)
Wd = 0,2% x jumlah air yang bersirkulasi
Wd = 0,002 x 0,172 m
3
/jam
Wd = 3,44 x 10
-4
m
3
/jam

Blow Down (Wb)
S = cycles (harga s= 3 5)
Wb = We/(s-1)
Wb = 0,0013158 /(5-1) [m
3
/jam]
Wb = 0,00032845 m
3
/jam

Jadi air yang dibutuhkan
Wm = We + Wd + Wb
Wm = (1,3158 x 10
-3
m
3
/jam) + (3,44 x 10
-4
m
3
/jam) + (0,00037845 m
3
/jam)
Wm = 1,98875 x10
-3
m
3
/jam

Você também pode gostar