Dokumen tersebut membahas tentang pemasangan akses vena perifer dan sentral. Secara garis besar dibahas tentang prosedur pemasangan, pilihan lokasi akses vena, teknik Seldinger untuk pemasangan, dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemasangan akses vena perifer dan sentral. Secara garis besar dibahas tentang prosedur pemasangan, pilihan lokasi akses vena, teknik Seldinger untuk pemasangan, dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Dokumen tersebut membahas tentang pemasangan akses vena perifer dan sentral. Secara garis besar dibahas tentang prosedur pemasangan, pilihan lokasi akses vena, teknik Seldinger untuk pemasangan, dan komplikasi yang mungkin terjadi.
Pertemuan Ilmiah Nasional XI PAPDI Pekan Baru, 28 Juni 2013 Akses Vena Prosedur tindakan Invasif Kompetensi Indikasi Risiko Tujuan Diagnostik Pengambilan sampel darah Pengukuran tekanan di vena sentral Terapeutik Obat Nutrisi Hemodialisis Pacemaker
Terminologi
Vena Perifer Vena Sentral: Vena sentral adalah vena-vena yang terletak di dekat pusat sirkulasi (jantung) Subklavia Jugular Femoral
Akses Vena Pilihan insersi Vena perifer Vena sentral
Pilihan akses Vena sentral Vena perifer
Insersi Akses Peripheral line Perifer Perifer Central line Sentral Sentral Peripheral inserted central catheter Perifer Sentral
Akses Vena Keuntungan Kerugian Vena subklavia Risiko infeksi rendah Sesuai untuk subcutaneous tunneling dan port access Risiko perdarahan tinggi Risiko pneumotoraks tinggi Prosedur blind yang sukar dipandu dengan USG Vena jugularis interna Vena dapat dilihat secara klinis maupun dengan USG Aksesnya mudah pada pasien yang sedang menjalani pembedahan Pada sisi kanan, ujung kateter hampir selalu pada tempatnya Risiko infeksi sedang Risiko perdarahan sedang Sukar untuk membuat tunnel Sukar untuk ditutup Tidak nyaman bila tidak di-tunnel Vena femoralis Risiko perdarahan rendah Pasien dapat tetap duduk saat pemasangan Risiko infeksi tinggi Risiko trombosis tinggi Fungsi akan terganggu bila pasien berdiri Vena basilika Risiko perdarahan rendah Dapat dipasang di ruang biasa Pasien dapat tetap duduk saat pemasangan Risiko infeksi rendah Mudah untuk port access Risiko trombosis sedang Risiko stenosis sedang Pada penggunaan jangka panjang dapat terjadi trombosis di v.basilika Sukar untuk mencapai v.kava superior Diperlukan kateter yang panjang Pilihan akses vena sentral Risiko infeksi Risiko trombosis Risiko stenosis Risiko pneumotoraks Kemudahan tunneling dan akses port Kemudahan insersi Kestabilan Pengalaman dan kemampuan operator Ketersediaan dan kemampuan menilai USG dan foto toraks Persiapan dan Pemasangan Akses Vena Sentral Persiapan Pasien dan/atau keluarga dijelaskan tujuan, indikasi, komplikasi, dan perawatan akses vena sentral tersebut. Surat persetujuan tindakan diisi dan ditandatangani oleh dokter pelaksana tindakan (operator) dan pasien/keluarga. Pemasangan akses vena sentral hendaknya dilakukan di ruang tindakan yang dilengkapi dengan monitor EKG serta alat dan obat resusitasi.
Persiapan (2) Pasien diposisikan agar letak vena sentral lebih superfisial dan mudah didapat. Pada pemasangan akses di v.jugularis interna atau subklavia, prosedur akan lebih mudah bila pasien menengok ke sisi berlawanan dan pada punggung antara kedua skapula diberi bantal pengganjal sehingga leher sedikit ekstensi.
Persiapan (3) Penggunaan ultrasonografi baik secara langsung saat prosedur maupun tidak langsung (sebelum prosedur) dapat membantu prosedur pemasangan akses vena dan mengurangi komplikasi.
Persiapan (4) Alat pelindung diri mencakup masker, tutup kepala, baju tindakan, dan sarung tangan steril disiapkan untuk operator.
Peralatan Pemasangan 1 (satu set) kotak steril yang berisi Cawan untuk antiseptik Cawan untuk cairan pembilas steril (flush) Pinset Pemegang jarum (needle holder) Gunting Kain penutup daerah operasi (duk) steril Peralatan Pemasangan Paket steril kateter vena sentral umumnya sudah berisi kelengkapan kateter berupa jarum puncture, spuit, kawat pemandu (guidewire), dilator pembuluh darah, dan pisau kecil. Peralatan Pemasangan Lidokain 2%. Povidon iodin atau klorheksidin Kassa NaCl 0,9% dengan atau tanpa heparin Benang-jarum jahit Plastik penutup luka.
Prosedur Pemasangan Sebelum memulai, operator melakukan evaluasi dan menjelaskan kepada pasien prosedur yang akan dilakukan. Tindakan a dan antiseptik Sekitar area tindakan ditutup dengan kain Tindakan dimulai setelah anestesi lokal diberikan setelah bekerja. Sedasi atau analgetik bila perlu Akses vena jugularis interna kiri Akses vena subklavia Akses femoral Prosedur Pemasangan Teknik yang sering digunakan adalah teknik memasukan kateter melalui kawat pemandu (catheter over guidewere) yang dikembangkan oleh Seldinger (1951). Prosedur Pemasangan 1. Pungsi pembuluh vena 2. Kawat pemandu dimasukkan ke dalam lubang jarum 3. Jarum ditarik hingga kawat pemandu yang tertinggal 4. Lakukan insisi kecil pada kulit di atas kawat 5. Dilatasi mengikuti kawat pemandu 6. Kateter vena sentral dimasukkan mengikuti kawat pemandu 7. Kawat pemandu ditarik keluar 8. Spuit 5 mL digunakann untuk aspirasi dan pembilasan 9. Jahit dan mantapkan posisi kateter 10. Luka tusukan ditutup dengan kassa atau penutup steril. Pungsi pembuluh vena dengan jarum pungsi hingga tampak darah keluar Kawat pemandu dimasukkan ke dalam lubang jarum hingga cukup masuk ke dalam pembuluh vena Jarum ditarik hingga kawat pemandu yang tertinggal di dalam pembuluh vena Lakukan insisi kecil pada kulit di atas kawat untuk mempermudah masukknya dilator dan kateter vena sentral
Dilator vena dimasukkan mengikuti kawat pemandu yang sudah terpasang, diputar saat mulai masuk ke dalam kulit hingga menembus pembuluh vena.
Dilator vena dikeluarkan dengan tetap mempertahankan kawat pemandu berada di dalam pembuluh darah Kateter vena sentral dimasukkan mengikuti kawat pemandu yang sudah terpasang hingga kedalaman yang ditentukan sebelumnya. Kawat pemandu ditarik keluar dengan tetap mempertahankan kateter vena sentral yang sudah terpasang. Spuit 5 mL digunakann untuk aspirasi dan pembilasan lumen kateter untuk meyakinkan bahwa bagian dalam lumen berada dalam pembuluh darah dan mencegah pembekuan darah di dalam lumen kateter. Lakukan hal yang sama pada lumen lain bila ada.
Jahit dan mantapkan posisi kateter yang berada di atas kulit.
Luka tusukan dan sebagian kateter ditutup dengan kassa atau plastik penutup yang steril. Direction of the J-tip of the guidewire, in seldinger technique, is a significant factor in misplacement of subclavian vein catheter: a randomized, controlled study. Tripathi M, Dubey PK, Ambesh SP. Anesth Analg. 2005 Jan;100(1):21 Tripathi M, Dubey PK, Ambesh SP. Anesth Analg. 2005 Jan;100(1):21 Group 1 (n = 147) Group 2 (n = 148) Misplacement detected by image intensifier 5 (3%) 64 (43%)* Misplacement into ipsilateral IJV 3 (2%) 60 (40%)* Misplacement into contralateral IJV or Brachiocephalic vein 2 (1%) 4 (3%) * Statistically significant (p < 0.01) difference from Group 1. Tripathi M, Dubey PK, Ambesh SP. Anesth Analg. 2005 Jan;100(1):21-4. How much guidewire is too much? Direct measurement of the distance from subclavian and internal jugular vein access sites to the superior vena cava-atrial junction during CVC placement METHODS RESULTS 100 adults (45 women, 55 men) evaluated during fluoroscopically directed central venous catheter placement.
The distance from the IJV or SCV access site was directly measured using fluoroscopy and an intravascular guidewire .The mean distance from all access sites to the superior vena cava-atrial junction was 18.0 cm.
The right IJV distance was the shortest, averaging 16 cm.
The left SCV distance was the longest, averaging 21.2 cm.
Right SCV and left IJV distances were 18.4 and 19.1 cm, respectively, but this difference was not statistically significant. Weight and radiographic measurements did not correlate with the measured vascular distance, although there was a trend toward longer distances in taller patients and males Crit Care Med. 2000 Jan;28(1):138-42. Permasalahan Saat Pemasangan 1. Needle fobia 2. Delirium 3. Penyakit paru 4. Batuk 5. Mengorok 6. Penyakit kardiovaskular 7. Stenosis vena 8. Kesulitan pada akses vena 9. Jarum tersumbat 10. Pungsi arteri Komplikasi Pemasangan
1. Pneumotoraks 2. Emboli udara 3. Efusi pleura 4. Pungsi atau kateterisasi arteri 5. Perforasi pembuluh darah besar 6. Aritmia Komplikasi Komplikasi V.jugularis interna V.subklavia V.femoralis Pungsi arteri 3 % 0,5 % 6,25 % Hematoma < 0,1 2,2 % 1,2 2,1 % 3,8 4,4 % Hemototoraks Tidak ada 0,4 0,6 % Tidak ada Pneumotoraks < 0,1 0,2 % 1,5 3,1 % Tidak ada Malposisi Risiko ringan (masuk ke vena kava inferior melalui atrium kanan) Risiko tinggi (melewati vena subklavia kontralateral, naik vena jugularis interna) Risiko rendah (mengenai pleksus vena lumbal) Trombosis 1,2 3/1000 hari kateter 0 - 13 /1000 hari kateter 8 - 34 /1000 hari kateter Infeksi 8,6 /1000 hari kateter 4 /1000 hari kateter 15,3 /1000 hari kateter Terima Kasih Semoga bermanfaat