Before we discuss the strategies that managers in the multinational enterprise can pursue, we

need to review some basic principles of strategy. A firm's strategy can be defined as the actions
that managers take to attain the goals of the firm. For most firms, the preeminent goal is to
maximize the value of the firm for its owners, its shareholders (subject to the very important
constraint that this is done in a legal, ethical, and socially responsible manner-see Chapter 5 for
details). To maximize the value of a firm, managers must pursue strategies that increase the
profitability of the enterprise and its rate of profit growth over time (see Figure 13.1).
Profitability can be measured in a number of ways, but for consistency, we shall define it as the
rate of return that the firm makes on its invested capital (ROIC), which is calculated by dividing
the net profits of the firm by total invested capital.2 Profit growth is measured by the percentage
increase in net profits over time. In general, higher profitability and a higher rate of profit
growth will increase the value of an enterprise and thus the returns garnered by its owners, the
shareholders.3

Sebelum kita mendiskusikan mengenai strategi yang digunakan oleh para manajer dalam
perusahaan multinasional, kita harus melihat terlebih dahulu beberapa dasar dari strategi. Strategi
perusahaan dapat didefinisikan sebagai tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh para manajer
untuk mencapai tujuan dari perusahaaan. Untuk kebanyakan perusahaan, tujuan utamanya adalah
untuk meningkatkan (memaksimalkan) nilai dari perusahaan bagi para pemiliknya dan para
pemegang wewenang. Untuk meningkatkan nilai perusaan, para manajer harus menjalankan strategi
yang dapat meningkatkan profitability dari perusahaan dan tingkat pertumbuhan profitnya setiap
saat. Profitability dapat diukur dengan beberapa cara, namun agar konsisten, kita akan
mendefinisikan profitability sebagai tingkat pengembalian / return yang dihasilkan perusahaan dari
modal yang diinvestasikan (ROIC), yang dapat dihitung dengan membagi laba bersih perusahaan
dengan total modal yang diinvestasikan. Pertumbuhan profit dapat diukur dengan prosentase
peningkatan laba bersih setiap waktu. Secara umum, semakin tinggi profitability dan semakin tinggi
tingkat pertumbuhan laba / profit akan meningkatkan nilai dari sebuah perusahaan dan itu menjadi
hasil yang diperoleh oleh para pemilik dan pemegang wewenang perusahaan.
Managers can increase the profitability of the firm by pursuing strategies that lower costs or
by pursuing strategies that add value to the firm's products, which enables the firm to raise
prices. Managers can increase the rate at which the firm's profits grow over time by pursuing
strategies to sell more products in existing markets or by pursuing strategies to enter new
markets. As we shall see, expanding internationally can help managers boost the firm's
profitability and increase the rate of profit growth over time.
Manajer dapat meningkatkan profitabilitas perusahaan dengan menjalankan strategi-strategi yang
rendah biaya/ beban atau strategi yang menambah nilai produk perusahaan, yang memungkinakan
perusahaan untuk menaikkan harga. Manajer dapat meningkatkan tingkat laba perusahaan setiap
waktu dengan menjalankan strategi menjual tambahan produk didalam pasar yang ada atau dnegan
menjalankan strategi untuk memasuki pasar yang baru. Seperti yang dapat kita lihat, perluasan
secara internasional dapat membantu manajer meningkatkan profitabilitas dan meningkatkan
tingkat pertumbuhan laba perusahaan.


VALUE CREATION
The way to increase the profitability of a firm is to create more value. The amount of value
a firm creates is measured by the difference between its costs of production and the value that
consumers perceive in its products. In general, the more value customers place on a firm's
products, the higher the price the firm can charge for those products. However, the price a
firm charges for a good or service is typically less than the value placed on that good or
service by the customer. This is because the customer captures some of that value in the
form of what economists call a consumer surplus.4 The customer is able to do this because
the firm is competing with other firms for the customer's business, so the firm must charge
a lower price than it could were it a monopoly supplier. Also, it is normally impossible to
segment the market to such a degree that the firm can charge each customer a price that
reflects that individual's assessment of the value of a product, which economists refer to as a
customer's reservation price. For these reasons, the price that gets charged tends to be less than
the value placed on the product by many customers.
PENINGKATAN NILAI
Cara untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan adalah menciptakan nilai tambah. Jumlah dari
nilai yang perusahaan ciptakan dapat diukur dengan perbedaan antara biaya produksi dan nilai yang
dapat konsumen rasakan pada produk tersebut. Umumnya, semakin tinggi nilai yang konsumen
dapatkan dari sebuah prooduk perusahaan, semakin tinggi pula harga yang dapat dipasang untuk
produk tersebut. Akan tetapi, harga yang harga yang dipatok perusahaan pada barang atau jasa
sering kali lebih rendah dari nilai yang dapat diperoleh dari barang atau jasa tersebut oleh para
konsumen. Hal ini karena pelanggan memperoleh nilai dalam beberapa bentuk yang para ahli
ekonomi menyebutnya sebagi surplus konsumen. Konsumen bebas melakukan hal tersebut karena
perusahaan sedang bersaing dengan perusahaan lain untuk mendapatkan par pelanggannya, jadi
perusahaan harus memberikan harga yang lebih rendah.